i ABSTRAK
Alfriady Sembiring Meliala. NIM 5123142003. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Divisions (Stad) Terhadap Hasil Belajar Sanitasi, Hygiene Dan Keselamatan Kerja (K3) Siswa SMK Negeri 3 Tebing Tinggi. Pendidikan Kesejahteraan Keluarga. Prodi Pendidikan Tata Boga Fakultas Teknik. Universitas Negeri Medan. 2017.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) Hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Divisions (STAD) pada Mata Pelajaran Sanitasi, Hygiene dan Keselamatan Kerja, (2) Hasil belajar siswa yang tidak menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Divisions (STAD) pada Mata Pelajaran Sanitasi, Hygiene dan Keselamatan Kerja, (3) Pengaruh model pembelajaran Kooperatif tipe Student Team Achievement Divisions (STAD) terhadap hasil belajar Sanitasi, Hygiene dan Keselamatan Kerja. Teknik pengambilan sampel secara Total Sampling dengan jumlah 60 orang. Kelas X-1 berjumlah 30 orang dan kelas X-2 yang berjumlah 30 orang. Teknik pengumpulan data menggunakan tes dan teknik analisis data menggunakan deskripsi data, uji kecenderungan, uji normalitas menggunakan rumus chi kuadrat, uji homogenitas, dan uji hipotesis.
Hasil penelitian menunjukan bahwa tingkat kecenderungan hasil belajar siswa yang menggunanaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team Achievment Division (STAD) pada Mata Pelajaran Sanitasi, Hygiene dan Keselamatan Kerja termasuk kategori cenderung tinggi sebesar 93,33 persen dan tingkat kecenderungan hasil belajar siswa yang tidak menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team Achievment Division (STAD) pada Mata Pelajaran Sanitasi, Hygiene dan Keselamatan Kerja termassuk kategori cenderung cukup sebesar 50,00 persen. Hasil uji normalitas dari kedua kelas adalah berdistribusi normal dengan nilai kelas eksperimen (Xhitung = 9,7 < Xtabel = 11,07), kelas kontrol (Xhitung = 7,6 < Xtabel = 11,07). Berdasarkan hasil uji hipotesis (Uji t) terdapat pengaruh yang signifikan pada penggunaan Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team Achievment Division (STAD) terhadap hasil belajar Sanitasi, Hygiene dan Keselamatan Kerja dengan nilai > (4,63>1,661) pada taraf signifikan 5%. Artinya model pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team Achievment Division (STAD) dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran Sanitasi, Hygiene dan Keselamatan Kerja.
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan berkat, rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi dengan judul: “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif
Tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) Terhadap Hasil Belajar
Sanitasi, Hygiene Dan Keselamatan Kerja Siswa SMK Negeri 3 Tebing Tinggi”.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang
tulus kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan, motivasi, doa serta
semangat yang sangat berarti dalam penyusunan skripsi ini. Penulis ucapankan
terima kasih kepada yang terhormat:
1. Ibu Dra. Lelly Fridiaty, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah
banyak membimbing, dan memberi dorongan sampai Skripsi ini terwujud.
2. Bapak Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd selaku Dekan Fakultas Teknik
Unimed, Ibu Dr. Rosnelli, M.Pd selaku Wakil Dekan I Bidang Akademik, Ibu
Dr. Dina Ampera, M.Si selaku Ketua Jurusan Pendidikan Kesejahteraan
Keluarga dan Ibu Dra. Fatma Tresno Ingtiyas, M.Si selaku Sekretaris Jurusan
Pendidikan Kesejahteraan Keluarga, dan seluruh staf.
3. Ibu Dr. Erli Mutiara, M.Si selaku Ketua Prodi Pendidikan Tata Boga dan
Dosen penguji Skripsi.
4. Ibu Dra. Sulistiawikarsih, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Akademik dan
juga selaku Dosen Penguji Skripsi.
iii
6. Ibu Dra. Ismawati selaku Kepala Sekolah SMK Negeri 3 Tebing Tinggi dan
Ibu Samsidar, S.Pd selaku Ketua Jurusan Tata Boga dan Ibu Endiyah P, S.Pd
Selaku guru mata pelajaran sanitasi, hygiene dan keselamatan kerja yang telah
memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian.
7. Teristimewa kepada Ibunda tercinta Nurleny Br. Barus dan Ayahanda Job
Sembiring Meliala, yang telah memberikan dukungan materi, membimbing,
mendoakan dan memberikan kasih sayang kepada penulis selama
menyelesaikan skripsi.
8. Sahabat-sahabat penulis Charles Y. N, Mona N, Widya A. Das, Juny A, Friska
S, Widya A, Samuel P. S, Ramli K, Eka Resti Ta, Ayu A. B, Herni F. Gea,
Krisna Murty T, Renata E. T, dan Darwin S, M. Wanda. Teman-Teman
Pendidikan Tata Boga reguler dan ekstensi stambuk 2012, terimaksih atas
motivasi dan dukunganya.
Akhir kata penulis mengucapkan terimaksih. Semoga Allah SWT dapat
membalas semua kebaikan yang penulis dapatkan. Semoga Skripsi ini dapat
bermanfaat bagi pembaca.
Medan, April 2017
Penulis,
iv
B. IdentifikasiMasalah ... 4
C. BatasanMasalah ... 5
1. Student Teams Achievent Divisions (STAD) ... 8
1. 1 PengertianSTAD ... 8
1. 2 Langkah-Langkah Pembelajaran STAD ... 11
1. 1 Kelebihan dan Kekurangan STAD ... 15
2. Sanitasi, Hygiene danKesehatan, KeselamatanKerja ... 18
B. Penelitian yang Relevan... ... 23
C. Kerangka Berpikir ... 24
D. Hipotesis……… .. 26
BAB III METODE PENELITIAN ... 27
A. Desain Penelitian... ... 27
B. Defenisi Operasional dan Variabel Penelitian ... 27
C. Populasi dan Sampel Penelitian ... 28
D. Metode dan Rancangan Penelitian... . 29
E. ProsedurPelaksanaanPenelitian... ... 30
F. Instrumen Penelitian danTeknik Pengumpulan Data ... 32
G. Hasil Uji Coba Insteumen ... 36
H. Teknik Analisis Data... ... 37
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Penelitian ... 42
v
C. Uji Persyaratan Analisis ... 47
D. Pengujian Hipotesis ... 49
E. Pembahasan Penelitian... ... .50
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 52
B. Saran ... 53
DAFTAR PUSTAKA ... 54
vii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
1. Silabus... ... ... 56
2. RPP Kelas Eksperimen ... ...59
3. RPP Kelas Kontrol ... ...86
4. Kuesioner Penelitian...90
5. Tabulasi Validitas Tes ...…... 97
6. Validitas Uji Coba Instrumen Soal Tes Sanitasi, Hygiene dan Keselamatan Kerja... ... ...98
7. Perhitungan Reliabilitas Tes Sanitasi, Hygiene dan Keselamatan Kerja... ... ...100
8. Perhitungan Daya Beda Soal Sanitasi, Hygiene dan Keselamatan...101
9. Perhitungan Indeks Kesukaran Butis Soal Tes Sanitasi, Hygiene dan Keselamatan Kerja ... ...102
10.Tabulasi Pre Test Kelas Yang Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif tipe STAD... ... ...103
11.Data Pre Test Kelas Yang tidak Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif tipe STAD ... ...104
12.Tabulasi Pre Test Kelas Yang Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif tipe STAD ... ...105
13.Data Pre Test Kelas Yang Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif tipe STAD... ... ...106
14.Tabulasi Post Test Kelas Yang tidak Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif tipe STAD ... ...107
15.Data Hasil Test Penelitian di Kelas Yang tidak Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif tipe STAD ... ...108
16.Tabulasi Post Test Kelas Yang Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif tipe STAD ... ...109
17.Data Hasil Test Penelitian di Kelas Yang Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif tipe STAD ... ...110
18.Distribusi Frekuensi Data Variabel Penelitian...111
19.Indentifikasi Tingkat Kecendrungan Variabel Penelitian ... ...117
20.Uji Normalitas Data ... ...120
21.Uji Homogenitas Data ... ...123
22.Uji Hipotesis Menggunakan Uji-t ... ...125
1 BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Tujuan bangsa Indonesia salah satunya adalah mencerdasakan kehidupan
bangsa, pendidikan merupakan sarana yang paling tepat untuk mewujudkan tujuan
tersebut. Selama ini banyak upaya yang dilakukan oleh pemerintah dalam
memperbaiki dunia pendidikan di Indonesia agar mampu menghasilkan peserta
didik yang berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi
warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab (Pemendiknas No.22
tahun 2006).
Pendidikan merupakan kegiatan yang dilakukan dengan sengaja agar anak
didik memiliki sikap dan kepribadian yang baik, sehingga penerapan pendidikan
harus diselengggarakan sesuai dengan Sistem Pendidikan Nasional. Sistem
Pendidikan Nasional menengah salah satunya adalah sekolah menengah kejuruan
(SMK). SMK ini bertujuan untuk mempersiapkan peserta didik menguasai
keterampilan tertentu untuk memasuki lapangan kerja dan sekaligus memberikan
bekal untuk melanjutkan pendidikan kejuruan yang lebih tinggi. SMK sebagai
lembaga memiliki bidang keahlian yang berbeda-beda menyesuaikan dengan
lapangan kerja yang ada, dan di SMK ini para peserta didik dididik dan dilatih
keterampilan agar profesional dalam bidang keahliannya masing-masing. Bidang
keahlian Tata Boga adalah salah satu program keahlian yang ada di SMK yang
2
kompeten. Di SMK Negeri 3 Tebing Tinggi Jasa Boga merupakan kompetensi
keahlian baru yang dibuka pada tahun 2004. Dengan adanya tuntutan
perkembangan kuliner serta pariwisata, jurusan ini dibuka untuk menyediakan
sumber daya manusia yang diharapkan memiliki kualitas dan professional kerja.
Sanitasi, Hygien dan Kesehatan Keselamatan Kerja merupakan mata
pelajaran untuk kelas X Jasa Boga di SMK Negeri 3 Tebing Tinggi. Mata
pelajaran Sanitasi, Hygien dan Kesehatan Keselamatan Kerja mempelajari tentang
Sanitasi, Hygien dan Kesehatan Keselamatan Kerja.
Sanitasi, Hygien dan Kesehatan Keselamatan Kerja merupakan mata pelajaran
yang bukan saja menuntut atau mengharuskan siswa untuk mengetahui teorinya
akan tetapi dapat meguasai ilmu dan cara penerapannya selama melaksanakan
praktikum disekolah, karena mata pelajaran ini berpengaruh terhadap cara praktek
sampai hasil praktek siswa, oleh karena itu mata pelajaran Sanitasi, Hygien dan
Keselamatan Kerja berperan untuk melatih skill dan pengetahuan siswa yang
nantiya akan digunakan terus menerus hingga di dunia kerja dan industri. Di SMK
Negeri 3 Tebing Tinggi aktivitas siswa pada pembelajaran Sanitasi, Hygien dan
Keselamatan Kerja sangat pasif. Hal tersebut terlihat dari kegiatan siswa yang
hanya duduk mendengarkan penjelasan guru, perhatian siswa terhadap proses
pembelajaran masih kurang, siswa kurang aktif dalam proses pembelajaran.
Berdasarkan observasi pada tahun ajaran 2016/2017 yang dilakukan di SMK
N 1 Tebing Tinggi, Model pembelajaran yang diterapkan belum maksimal
3
pasif. Hal tersebut juga terlihat dari banyak siswa cenderung tidak mau bertanya
kepada guru meskipun mereka sebenarnya belum mengerti tentang materi yang
disampaikan.Tetapi sering kali ketika guru menanyakan bagian mana yang belum
mereka mengerti, siswa hanya diam. Setelah diberikan tugas barulah guru
mengerti bahwa sebenarnya ada bagian dari materi yang belum dipahami oleh
siswa. Hal ini juga sesuai dengan pernyataan W. Gulo (2002) bahwa tugas peserta
didik di dalam proses belajar mengajar adalah berusaha secara aktif untuk
mengembangkan dirinya di bawah bimbingan guru.
Cooperative Learning merupakan metode pembelajaran yang memberikan
kesempatan pada peserta didik untuk bekerja sama dalam tugastugas yang
terstruktur, pembelajaran ini juga disebut pembelajaran gotong – royong. (Anita
Lie, 2008). Sedangkan menurut Slavin (2011) pembelajaran kooperatif merujuk
pada berbagai macam metode pengajaran di mana para peserta didik bekerja
dalam kelompok-kelompok kecil untuk saling membantu satu sama lain dalam
mempelajari materi pelajaran. Pembelajaran kooperatif menekankan kerja sama
antar peserta didik dalam kelompok untuk mencapai tujuan pembelajarannya.
Melalui belajar secara kelompok, peserta didik memperoleh kesempatan untuk
saling berinteraksi dengan teman-temannya. Tipe pembelajaran kooperatif ada
beberapa macam, salah satunya adalah Student Teams Achievement Division
(STAD).
Model pembelajaran ini sebagai strategi dalam meningkatkan kompetensi
siswa dalam pelajaran Sanitasi, Hygiene dan Keselamtan Kerja. Pada dasarnya
4
peserta didik satu dengan yang lain dalam menguasai ketrampilan atau
pengetahuan yang disajikan oleh guru, model pembelajaran cooperative learning
tipe Student Teams Achievement Division (STAD) juga menuntut para peserta
didik untuk aktif dan dapat memahami materi.
Adapun kelebihan dari pembelajaran cooperative learning tipe STAD yaitu
dapat: 1) meningkatkan motivasi siswa dalam belajar; 2) meningkatkan prestasi
belajar siswa; 3) meningkatkan kreativitas siswa; 4) mendengar, menghormati,
serta menerima pendapat siswa lain; 5) mengurangi kejenuhan dan kebosanan; 6)
menyakinkan dirinya untuk orang lain dengan membantu orang lain dan
menyakinkan dirinya untuk saling memahami dan saling mengerti. Berdasarkan
hal tersebut, maka perlu dilakukan penelitian ini dengan judul ”Pengaruh Model
Pembelajaran Student Teams Achievement Divisions (STAD) Terhadap
Hasil Belajar Sanitasi, Hyigene dan Kesehatan Keselamatan Kerja Siswa
Kelas X SMK Negeri 3 Tebing Tinggi”
B. Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah;
1. Kurang tercapainya tujuan pembelajaran Sanitasi, Hygien dan Kesehatan
Keselamatan Kerja, karena belum adanya variasi model pembelajaran
yang di gunakan di SMK Negeri 3 Tebing Tinggi dan lebih cenderung
5
2. Kurang aktifnya siswa dalam peroses pembelajaran, sehingga pembelajaran
masih terpusat pada guru.
3. Masih adanya siswa yang belom paham tentang materi yang di ajarkan saat
ditanyakan kembali tentang materi sanitasi, hygiene dan keselamatan kerja.
4. Masih terdapat beberapa siswa kelas X yang mendapatkan nilai dibawah kkm
pada mata pelajaran Sanitasi, Hygien dan Kesehatan Keselamatan Kerja.
5. Di SMK Negeri 3 Tebing Tinggi belum menerapkan model pembelajaran yang
dapat meningkatkan kreativitas siswa, sehingga diperlukan model
pembelajaran yang efektif untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata
pelajaran Sanitasi, Hygiene dan Keselamatan kerja salah satunya adalah
dengan menerapkan model pembelajaran Kooperatif tipe Student Team
Achievement Divisions (STAD).
C. Batasan Masalah
Batasan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Model pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah model
pembelajaran Kooperatif tipe Student Team Achievement Divisions (STAD)
2. Hasil belajar Sanitasi, Hygien dan Kesehatan Keselamatan Kerja dibatasi
pada materi Keselamatan Kerja.
3. Subjek penelitian adalah siswa kelas X SMK Negeri 3 Tebing Tinggi Tahun
6
D. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran
Kooperatif tipe Student Team Achievement Divisions (STAD) pada Mata
Pelajaran Sanitasi, Hygiene dan Keselamatan Kerja?
2. Bagaimana hasil belajar siswa yang tidak menggunakan model pembelajaran
Kooperatif tipe Student Team Achievement Divisions (STAD) pada Mata
Pelajaran Sanitasi, Hygiene dan KESELAMATAN Kerja?
3. Apakah ada pengaruh model pembelajaran Kooperatif tipe Student Team
Achievement Divisions (STAD) terhadap hasil belajar Sanitasi, Hygien dan
Keselamatan Kerja?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui:
1. Hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran Kooperatif tipe
Student Team Achievement Divisions (STAD) pada Mata Pelajaran Sanitasi,
Hygiene dan Keselamatan Kerja
2. Hasil belajar siswa yang tidak menggunakan model pembelajaran Kooperatif
tipe Student Team Achievement Divisions (STAD) pada Mata Pelajaran
Sanitasi, Hygiene dan Keselamatan Kerja.
3. Pengaruh model pembelajaran Kooperatif tipe Student Team Achievement
Divisions (STAD) terhadap hasil belajar Sanitasi, Hygiene dan Keselamatan
7
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai informasi dalam
peningkatan mutu pendidikan dan pengembangan kualitas pembelajaran Tata
Boga. Menjadi bahan refrensi bagi guru agar dapat menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe STAD untuk menunjang proses belajar dan
meninggkatkan hasil belajar siswa. Untuk menambah dan mengembangkan ilmu
pengetahuan dalam mendukung teori-teori dengan masalah yang diteliti serta
sebagai sumber inspirasi kepada guru tentang pemilihan dan penggunaan model
52
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian ini maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Hasil belajar Sanitasi, Hygiene dan Keselamatan Kerja siswa yang
menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team
Achievment Division (STAD) termasuk kategori cendrung tinggi dengan
presentase sebesar 93,33 persen.
2. Hasil Belajar Sanitasi, Hygiene dan Keselamatan Kerja siswa yang tidak
menggunakan model pembelajaran Kooperatif tipe STAD terhadap termasuk
kategori cendrung cukup dengan presentase sebesar 50,00 persen.
3. Hasil analisis Uji t terdapat pengaruh yang signifikan pada model
pembelajaraan kooperatif tipe STAD terhadap hasil Belajar Sanitasi, Hygiene
dan Keselamatan Kerja dengan nilai (4,63>1,661) pada taraf
signifikan 5 persen. Artinya model pembelajaran Kooperatif Tipe Student
Team Achievment Division (STAD) dapat mempengaruhi hasil belajar siswa
pada pelajaran Sanitasi, Hygiene dan Keselamatan Kerja.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini maka dapat disarankan sebagai berikut :
1. Kepada pihak sekolah untuk menganjurkan kepada semua guru bidang studi
menerapkan model pembelajaran sehingga dapat meningkatkan hasil belajar
53
2. Sebaiknya guru menggunakan model pembelajaran Student Team Achievent
Divisions (STAD) pada Mata Pelajaran Sanitasi, Hygiene dan Keselamatan
54
DAFTAR PUSTAKA
Agus Suprijono. (2009). Cooperative Learning. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Ahmadi , I.K, dkk. 2011. Strategi Pembelajaran Sekolah Terpadu “Pengaruhnya Terhadap Konsep, Mekanisme, dan Proses Pembelajaran Sekolah Swasta
dan Negeri”. Jakarta: PT. Prestasi Pustakaraya.
Anita Lie (2007). Cooperative Learning.Jakarta : Grasindo.
DePorter, B., Reardon, M. Nourie, S.S. (2002). Quantum Teaching Mempraktikkan Quantum Learning di Ruang – Ruang Kelas. Bandung : Kaifa.
Erman Suherman. (1993). Evaluasi Proses dan Hasil Belajar Matematika.Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Erman Suherman., dkk. (2003). Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung: JICA – Universitas Pendidikan Indonesia.
Fauziah, Miftahul. (2015). Pengaruh Penerapan Model STAD (Student Taems Achievement Divisions) Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Sanitas, Hygiene dan K3 Siswa Kelas x SMK N 1 Kalasan, Skripsi. Yogjakarta; UNY
E.T. Ruseffendi. (1994). Dasar - Dasar Penelitian Pendidikan dan Bidang Non Eksakta Lainnya. Semarang : IKIP Semarang.
Hollingsworth, Pat., Lewis, G. (2008). Pembelajaran Aktif. Jakarta : Indeks.
Irfanto, Fathoni Reza. (2011). Pengaruh Penerapan Metode Pembelajaran Student Teams Achievment Division (STAD) Terhadap Hasil Belajar Siswa, Skripsi.Yogjakarta: UNY
Isjoni. 2010. Cooperative Learning Efektifitas Pembelajaran Kelompok. Bandung:Alfabeta.
Johnson, D. W; Johnson, R. T. (1987). Learning together and alone : cooperative, Competitive, and individualistic learning. (2nd Ed). Boston: Allyn & Bacon. Latipun. (2002). Psikologi Eksperimen. Malang : UMM Press.
Mohammad Asikin. (2004). Model - Model Pembelajaran Kooperatif (Text Book). Semarang : Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA UNNES. Moh. Nazir. (2005). Metode Penelitian. Bogor : Ghalia Indonesia.
Muslimin Ibrahim. (2000). Pembelajaran Kooperatif. Surabaya : Universitas Negeri Surabaya.
Nana Sudjana. (2001). Dasar – Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung :
55
Syifai, Abdurahman. (2015). Pengaruh Model Pembelajaran STAD pada Mata
Pelajaran Keselamatan Kerja di SMK Karya Jati Negara. Hasil penelitian, S1
thesis. Yogjakarta: UNY
Rusman. 2011. Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme
Guru. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada
Oemar Hamalik. (2001). Proses Belajar Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara.
Paulina Pannen., dkk. (2001). Konstruktivisme Dalam Pembelajaran. Jakarta : UT.
Prihastuti Ekawatiningsih, dkk. (2008). Analisis Butir Soal. Handout. UNY: Tidak diterbitkan
Pradnyo Wijayanti. (2002). Pembelajaran Kooperatif. Surabaya : Universitas Negeri Surabaya.
Sardiman. (2000). Interaksi dan Motivasi Mengajar. Jakarta: Raja Grafino Persada.
Slavin E. Robert. (2005). Cooperative Learning. Bandung : Nusa Media.
Saiful Sagala. (2003). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung : CV Alfabeta.
Septi Enggar Permadani. (2006). Keefektifan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Berbasis Contextual Teaching and Learning (CTL) Dibanding Metode Pembelajaran CTL terhadap Hasil Belajar Siswa. Skripsi. Semarang : UNNES.
Slameto. (1988). Evaluasi Pendidikan. Jakarta : PT Bina Aksara.
Sri Rumini., dkk. (1993). Psikologi Pendidikan. Yogyakarta : UNY.
Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Pendidikan). Bandung : Alfabeta.
Suharsimi Arikunto. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Praktek. Jakarta : Rajawali Press.
Wina Sanjaya. (2005). Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta : Kencana.