• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan Komitmen Organisasi Dan Kepuasaan Kerja Terhadap Intensi Keluar Karyawan Pada PT. Purna Graha Abadi Tasikmalaya

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Hubungan Komitmen Organisasi Dan Kepuasaan Kerja Terhadap Intensi Keluar Karyawan Pada PT. Purna Graha Abadi Tasikmalaya"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN KOMITMEN ORGANISASI DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP INTENSI KELUAR KARYAWAN PADA

PT. PURNA GRAHA ABADI TASIKMALAYA

Oleh:

Reza Rizky Aditya Abstrak

Sumber daya manusia salah satu sumber daya perusahaan yang menpunyai nilai penting dalam penggunaan sumber daya lain yang ada didalam perusahaan. Pengelolaan sumber daya manusia yang tepat merupakan kunci keberhasilan suatu perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan. Perusahaan harus memperhatikan komitmen organisasi, kepuasan kerja dan intensi keluar perusahaan

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Sampel pada penelitian ini adalah 70 karyawan dari total 243 karyawan yang ada dan diambil secara acak pada PT. Purna Graha Abadi Tasikmalaya.Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner dengan metode analisis menggunakan analisis jalur dengan program SPSS 20.0 for Windows.

Hasil analisis jalur menyimpulkan secara parsial variabel Komitmen Organisasi berpengaruh positif terhadap Intensi Keluar karyawan. Variabel Kepuasan Kerja berpengaruh positif terhadap Intensi Keluar karyawan. Dan juga variabel Komitmen Organisasi berpengaruh positif terhadap Kepuasan Kerja karyawan pada PT. Purna Graha Abadi Tasikmalaya.

(2)

1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Perpindahan karyawan (employee turnover) adalah suatu fenomena yang sering terjadi di perusahaan. Turnover dapat diartikan sebagai pergerakan tenaga kerja keluar dari organisasi. Turnover mengarah pada kenyataan akhir yang dihadapi suatu organisasi berupa jumlah karyawan yang meninggalkan organisasi pada periode tertentu, sedangkan keinginan karyawan untuk berpindah (turnover intentions) mengacu pada hasil evaluasi individu mengenai kelanjutan hubungan dengan organisasi yang belum diwujudkan dalam tindakan pasti meninggalkan organisasi. Turnover dapat berupa pengunduran diri, perpindahan keluar unit organisasi, pemberhentian atau kematian anggota organisasi.

Tingginya tingkat intensi keluar pada PT. Purna Graha Abadi mengakibatkan perusahaan harus mengeluarkan biaya ekstra untuk melakukan perekrutan karyawan baru serta biaya-biaya untuk pelatihan dan pengembangan.

Masih rendahnya Komitmen Organisasi Karyawan yang mana diungkapkan oleh karyawan, adanya ketertarikan pada perusahaan lain, dan belummaksimalnya dukunganperusahaan pada beberapa aspek.

(3)

Berdasarkan data diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “ Hubungan Komitmen Organisasi dan Kepuasan kerja

Terhadap Intensi Keluar Karyawan (Survey Pada Pegawai PT. Purna Graha Abadi) ”

1.2 Rumusan Masalah

Dengan demikian pertanyaan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana tingkat Komitmen Organisasi karyawan pada PT. Purna Graha Abadi Tasikmalaya.

2. Bagaimana tingkat Kepuasan Kerja karyawan pada PT. Purna Graha Abadi Tasikmalaya.

3. Bagaimana tingkat Intensi Keluar karyawan pada PT. Purna Graha Abadi Tasikmalaya.

4. Seberapa besar pengaruh Komitmen Organisasi terhadap Intensi Keluar Karyawan di PT. Purna Graha Abadi Tasikmalaya.

5. Seberapa besar pengaruh Kepuasan Kerja terhadap Intensi Keluar Karyawan di PT. Purna Graha Abadi Tasikmalaya.

6. Bagaimana hubungan Komitmen Organisasi dengan Kepuasan Kerja karyawan pada PT. Purna Graha Abadi Tasikmalaya.

(4)

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian yang dilakukan adalah untuk mengetahui faktor-faktor penyebab meningkatnya intensi keluar (turnover intensions) pada

perusahaan akhir-akhir ini dan menganalisa faktor tersebut antara lain pengaruh komitmen organisasi dan kepuasan kerja terhadap turnover karyawan, yang dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui tingkat Komitmen organisasi karyawan pada PT. Purna Graha Abadi Tasikmalaya.

2. Untuk mengetahui tingkat Kepuasan Kerja karyawan pada PT. Purna Graha Abadi Tasikmalaya.

3. Untuk mengetahui tingkat Intensi Keluar karyawan pada PT. Purna Graha Abadi Tasikmalaya.

4. Untuk mengetahui pengaruh Komitmen Organisasi terhadap Intensi Keluar karyawan pada PT. Purna Graha Abadi.

5. Untuk mengetahui pengaruh kepuasan kerja terhadap Intensi Keluar karyawan pada PT. Purna Graha Abadi.

6. Untuk mengetahui hubungan Komitmen Organisasi dengan Kepuasan Kerja karyawan pada PT. Purna Graha Abadi Tasikmalaya.

(5)

2. KAJIAN PUSTAKA

Dalam penelitian yang dilakukan Meyer et al., (1991) menggolongkan komitmen organisasi menjadi tiga komponen, yaitu :

1. Komitmen afektif (affective commitment).

Komitmen afektif (affective commitment) adalah suatu pendekatan emosional dari individu dalam keterlibatan dengan organisasi, sehingga individu akan merasa dihubungkan dengan organisasi. Komponen afektif berkaitan dengan emosional, identifikasi dan keterlibatan pegawai di dalam suatu organisasi. Karyawan yang komitmen organisasinya berdasarkan komitmen afektif yang kuat akan meneruskan bekerja dengan perusahaan karena keinginan mereka sendiri, berdasarkan tingkat identifikasinya dengan perusahaan dan kesediannya untuk membantu organisasi dalam mencapai tujuan (Hackett et al., 1994).

3.

2. Komitmen berkelangsungan (continuance commitment).

(6)

4.

3. Komitmen normatif (Normative commitment).

Komitmen normatif (normative commitment) adalah suatu perasaan wajib dari individu untuk bertahan dalam organisasi. Normatif merupakan perasaan-perasaan pegawai tentang kewajiban yang harus ia berikan kepada organisasi, dan tindakan tersebut merupakan hal benar yang harus dilakukan. Karyawan dengan komitmen normatif yang kuat akan tetap bergabung dalam organisasi karena mereka merasa sudah cukup untuk hidupnya.

Luthans (2006) dalam bukunya Perilaku Organisasi secara rinci sebagai dimensi terjadinya suatu kepuasan kerja, dan merupakan pengembangan dari ketiga dimensi sebelumnya, yaitu :

1. Pekerjaan itu sendiri

Kepuasan pekerjaan itu sendiri merupakan sumber utama kepuasan, dimana pekerjaan tersebut memberikan tugas yang menarik, kesempatan untuk belajar, kesempatan untuk menerima tanggung jawab dan kemajuan untuk karyawan. Penelitian terbaru menemukan bahwa karakteristik pekerjaan dan kompleksitas pekerjaan menghubungkan antara kepribadian dan kepuasan kerja. Jika persyaratan kreatif pekerjaan terpenuhi, maka mereka cenderung menjadi puas. Selain itu, perkembangan karir (tidak perlu promosi) merupakan hal penting untuk karyawan muda dan tua.

2. Gaji

(7)

memberikan kebutuhan kepuasan pada tingkat yang lebih tinggi. Karyawan melihat gaji sebagai refleksi dari bagaimana manajemen memandang kontribusi mereka terhada perusahaan. Jika karyawan fleksibel dalam memilih jenis benefit yang mereka sukai dalam sebuah paket total (rencana benefit fleksibel), maka ada peningkatan signifikan dalam kepuasan benefit dan kepuasan kerja secara keseluruhan.

3. Kesempatan promosi

Kesempatan promosi adalah kesempatan untuk maju dalam organisasi, sepertinya memiliki pengaruh yang berbeda pada kepuasan kerja. Hal ini dikarenakan promosi memiliki sejumlah bentuk yang berbeda dan memiliki penghargaan, seperti promosi atas dasar senioritas atau kinerja dan promosi kenaikan gaji. Lingkungan kerja yang positif dan kesempatan untuk berkembang secara intelektual dan memperluas keahlian dasar menjadi lebih penting daripada kesempatan promosi.

4. Pengawasan (Supervisi)

(8)

5. Rekan kerja

Pada umumnya, rekan kerja yang kooperatif merupakan sumber kepuasan kerja yang paling sederhana pada karyawan secara individu. Kelompok kerja, terutama tim yang „kuat’ bertindak sebagai sumber dukungan, kenyamanan,

nasehat, dan bantuan pada anggota individu. Karena kelompok kerja memerlukan kesalingtergantungan antar anggota dalam menyelesaikan pekerjaan. Kondisi seperti itulah efektif membuat pekerjaan menjadi lebih menyenangkan, sehingga membawa efek positif yang tingggi pada kepuasan kerja.

Harnoto (2002:2) menyatakan keinginan berpindah karyawan menggambarkan pikiran individu untuk keluar, mencari pekerjaan di tempat lain, serta keinginan meninggalkan organisasi. Indikasi berpindah karyawan menurut Harnoto (2002:2) yaitu:

1. Absensi yang meningkat. 2. Mulai malas bekerja.

3. Naiknya keberanian untuk melanggar tata tertib kerja. 2.1 Keterkaitan Antar Variabel Penelitian

Grant et al., (2001) menemukan hubungan yang negatif antara komitmen organisasi dan turnover intentions. Turnover intentions adalah kecenderungan

atau tingkat dimana seorang karyawan memiliki kemungkinan untuk

(9)

Passewark dan Strawser (1996) yang menemukan bahwa kepuasan kerja

dan keinginan berpindah mempunyai pengaruh langsung dan memiliki hubungan

negative.

Brown and Peterson (1993) juga memberikan kesimpulan yang sama bahwa semakin tinggi kepuasan kerja yang dirasakan oleh karyawan, maka semakin tinggi pula komitmennya terhadap organisasi.

Adanya pengaruh Komitmen Organisasi dan Kepuasan Kerja Terhadap Intensi Keluar karyawan didukung oleh pendapat Maertz dan Champion dalam

Mitchell dkk, (2001:1102) “Banyak faktor yang mempengaruhi turnover intention

diantaranya adalah komitmen organisasi, kepuasan kerja, dan alternatif kerja. 3. 1 METODE DAN OBJEK PENELITIAN

Objek penelitian yang di ambil oleh penulis dalam usulan penelitian ini adalah analisis hubungan komitmen Organisasional dan Kepuasan Kerja Terhadap Intensi Keluar karyawan pada PT. Purna Graha Abadi di Tasikmalaya.

Pengertian objek penelitian menurut Suharsimi Arikunto (2009:29), objek penelitian adalah variable penelitian, yaitu sesuatu yang merupakan inti dari problematika penelitian.

Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan verifikatif dengan pendekatan kuantitatif karena penulis ingin mendeskripsikan hubungan Komitmen Organisasi dan Kepuasan Kerja Terhadap Intensi Turnover pada PT. Purna Graha Abadi.

Menurut Sugiyono (2005:21) “Metode Deskriptif adalah metode yang

(10)

tidak digunakan untuk membuat kesimpulan yang lebih luas”.

Sedangkan metode verifikatif menurut Mashuri (2008:45) menyatakan bahwa :

“Metode verifikatif yaitu memeriksa benar tidaknya apabila dijelaskan

untuk menguji suatu cara dengan atau tanpa perbaikan yang telah dilaksanakan di tempat lain dengan mengatasi masalah yang serupa dengan kehidupan”.

Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode survey yaitu penelitian yang mengambil sampel dari populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data.

4. HASIL PEMBAHASAN

Metode penarikan sampel yang digunakan pada penelitan ini adalah pendekatan Slovin. Pendekatan ini dinyatakan dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Sumber: Juliansyah Noor (2013:158)

Keterangan:

n = jumlah sampel N = jumlah populasi

e = batas kesalahan yang ditoleransi (1%, 5%, 10%)

(11)

( )

Dengan menggunakan rumus di atas, maka dapat diketahui bahwa dari populasi karyawan sebanyak 243 orang, dengan tingkat kesalahan yang digunakan adalah sebesar 10%, maka dapat diketahui bahwa sampel yang akan diteliti adalah sebanyak 70 orang.

Berdasarkan hasil hasil koefisien korelasi sebesar 0,762 dengan signifikansi sebesar 0,000 pada pengujian terhadap 70 responden. Untuk taraf signifikansi 0,05 maka (0,000 < 0,05) maka Ho ditolak dan Ha diterima, dengan kata lain terdapat hubungan positif antara komitmen organisasi (X1) dengan intensi turnover (Y). Dari hasil olah data diatas dapat disimpulkan bahwa hubungan antara komitmen organisasi dan intensi turnover adalah sebesar 0,762 atau 76,2% dengan arah hubungan positif yang artinya jika komitmen organisasi baik maka akan menurunkan tingkat intensi turnover pegawai , dan apabila komitmen organisasi belum baik maka akan berdampak pada meningkatnya intensi turnover pegawai pada PT. Purna Graha Abadi.

(12)

Berdasarkan hasil koefisien korelasi sebesar 0,754 dengan signifikansi sebesar 0,000 pada pengujian terhadap 70 responden. Untuk taraf signifikansi 0,05 maka (0,000 < 0,05) maka Ho ditolak dan Ha diterima, dengan kata lain terdapat hubungan positif antara kepuasan kerja (X2) dengan intensi turnover (Y). Bila korelasi tersebut di interpretasikan dalam tabel, maka kepuasan kerja dengan intensi turnover memiliki hubungan yang positif, yakni sebesar 0,754 atau 75,4%.

Berdasarkan hasil koefisien korelasi sebesar 0,768 dengan signifikansi sebesar 0,000 pada pengujian terhadap 70 responden. Untuk taraf signifikansi 0,05 maka (0,000 < 0,05) maka Ho ditolak dan Ha diterima, dengan kata lain terdapat hubungan positif antara komitmen organisasi (X1) dengan kepuasan kerja (X2). Bila korelasi tersebut di interpretasikan dalam tabel, maka komitmen organisasi dengan kepuasan kerja memiliki hubungan yang positif, yakni sebesar 0,768 atau 76,8%

Berdasarkan interpretasi nilai koefisien korelasi hubungan antar variabel maka nilai koefisien korelasi sebesar 0,768 berada pada interval 0,60 - 0,799 yang termasuk ke dalam tingkat hubungan kuat. Artinya apabila komitmen organisasi baik maka kepuasan kerja pegawai akan meningkat dan sebaliknya ketika komitmen organisasi belum baik maka kepuasan kerja pegawai akan menurun.

Berdasarkan nilai R-square atau koefisien determinasi adalah 0,650. Angka ini mempunyai arti nilai R-square berkisar antara angka 0 sampai 1, nilai R-square yang mendekati angka 1 menunjukkan bahwa model yang dirumuskan

(13)

bahwa pengaruh komitmen organisasi dan kepuasan kerja mempunyai kontribusi terhadap intensi turnover sebesar 65,0%. Sedangkan sisanya, yaitu 100% - 65,0% = 35,0% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti oleh penulis seperti prestasi kerja, lingkungan kerja, stres kerja, sistem kompensasi, desain pekerjaan dan yang lainnya.

4.1 Pengujian Hipotesis

Dalam penelitian ini, hipotesis yang diajukan adalah terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel-variabel yang dianalisis yaitu komitmen organisasi (X1) dan kepuasan kerja (X2) sebagai variabel bebas, terhadap intensi turnover (Y) sebagai variabel terikat.

4.1.1 Pengujian Secara Bersama-sama

Melalui uji F atau uji ANOVA, dapat diketahui nilai F hitung sebesar 62,259 dengan tingkat signifikansi 0,000. Hasil uji F ini menunjukkan bahwa nilai probabilitas 0,000 jauh lebih kecil dibandingkan dengan 0,05 atau (0,000 < 0,05). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa variabel komitmen organisasi dan kepuasan kerja dapat mempengaruhi variabel intensi keluar, atau dengan kata lain model regresi yang dihasilkan dapat digunakan untuk memprediksikan variabel komitmen organisasi dan kepuasan kerja.

(14)

(X1) dengan intensi turnover (Y). Dari hasil olah data diatas dapat disimpulkan bahwa hubungan antara komitmen organisasi dan intensi turnover adalah sebesar 0,762 atau 76,2% dengan arah hubungan positif yang artinya jika komitmen organisasi baik maka akan menurunkan tingkat intensi turnover pegawai , dan apabila komitmen organisasi belum baik maka akan berdampak pada meningkatnya intensi turnover pegawai pada PT. Purna Graha Abadi.

4.2.2 Pengaruh Kepuasan Kerja terhadap Intensi keluar

Berdasarkan hasil pengolahan data, didapat hasil koefisien korelasi sebesar 0,754 dengan signifikansi sebesar 0,000 pada pengujian terhadap 70 responden. Untuk taraf signifikansi 0,05 maka (0,000 < 0,05) maka Ho ditolak dan Ha diterima, dengan kata lain terdapat hubungan positif antara kepuasan kerja (X2) dengan intensi turnover (Y). Bila korelasi tersebut di interpretasikan dalam tabel, maka kepuasan kerja dengan intensi turnover memiliki hubungan yang positif, yakni sebesar 0,754 atau 75,4%.

4.2.3 Hubungan Komitmen Organisasi dan Kepuasan Kerja

(15)

5. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian mengenai pengaruh komitmen organisasi dan kepuasan kerja terhadap intensi turnover pegawai PT. Purna Graha Abadi , dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Berdasarkan tanggapan responden mengenai komitmen organisasi pada PT. Purna Graha Abadi dengan indikator: komitmen afektif, komitmen berkelangsungan, dan komitmen normatif termasuk kedalam kriteria kurang baik.

2. Berdasarkan tanggapan responden mengenai kepuasan kerja pada PT. Purna Graha Abadi dengan indikator : pekerjaan itu sendiri, gaji, kesempatan promosi, pengawasan, rekan kerja termasuk kedalam kriteria kurang baik. 3. Berdasarkan tanggapan responden mengenai intensi keluar pada PT. Purna

Graha Abadi dengan indikator: Absensi yang meningkat, mulai malas bekerja, dan naiknya keberanian untuk melanggar tata tertib kerja termasuk dalam kriteria kurang baik.

4. Berdasarkan pengujian hipotesis secara parsial komitmen organisasi terhadap intensi keluar berpengaruh positif dengan tingkat keeratan hubungan yang kuat.

(16)

DAFTAR PUSTAKA

Andini, Rita 2006, 2006, Analisis Pengaruh Kepuasan Gaji, Kepuasan Kerja, Komitmen Organisasional terhadap Turnover Intention: Studi Kasus Pada Rumah Sakit Roemani Muhammadiyah Semarang, Magister Management, Universitas Dipenogoro Semarang.

Chen Yi Jen, 2007 Service Orientation, Kepuasan Kerja, dan Komitmen Organisasi.

Chen et al, 2004 Career development, job satisfaction, employee turnover.

Grant et al, 2001 Dependen: Keinginan untuk keluar dari organisasi, Independen: Komitmen Organisasi, Kepuasan Kerja, Motivasi Interistik. Handoko, T. H (2001). Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia.

Yogyakarta: BPFE

Hasibuan, M.S.P. (2001). Manajemen Sumber Daya Manusia. (Edisi revisi) Jakarta: Bumi Aksara.

Hasibuan, Melayu SP. 1999. Nefnjeor Organisasi Motivasi. Bumi Aksara. Bandung.

Indriantoro dan Suwandi, 1992 Turnover intentions karyawan, komitmen organisasional, kepuasan kerja, kepercayaan organisasi, dn locus control. Luthans, Fred, 2006, Perilaku Organisasi, Edisi kesepuluh.

Meyer and tett, 1993 Kepuasan Kerja, komitmen organisasional, turnover intention karyawan dan turnover.

Meyer et al, 1993 komitmen affective, komitmen continuance, dan komitmen normative, kepuasan kerja dan keinginan untuk berpindah karyawan. Pasewark, W.R., and J.R. Strawser, 1996, The Determinants an Outcomes

Associated with Job Insecurity an A Professional Accounting Environment, Behavioral Research in Accounting, Vol 8, pp. 91 – 113. Porter, L,W R. Steers, R Mowdey, And P. Boulian, 1974, Organization

Commitment, Job Satisfaction and Turnover Among Psychiateric Techniciants, Journal Applied Psychology, Vol. 59.

Robbins, Stephen P, 2006, Perilaku Organisasi, Edisi kesepuluh.

(17)

Sugiyono, 2009 Metode Penelitian kualitatif dan kuantitatif, CV Alfabeta Bandung.

(18)

HUBUNGAN KOMITMEN ORGANISASI DAN KEPUASAN

KERJA TERHADAP INTENSI KELUAR KARYAWAN PADA

PT. PURNA GRAHA ABADI TASIKMALAYA

Relationship of Organizational Commitment and Job Satisfaction on Employees Turnover Intention in PT. Purna Graha Abadi

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Dalam menempuh jenjang S1

Program Studi Manajemen Disusun Oleh: Reza Rizky Aditya

21210093

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

(19)

v 1.1Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2Identifikasi dan Rumusan Masalah ... 3

1.3Maksud dan tujuan Penelitian ... 4

1.4Manfaat Penelitian ... 6

1.5Lokasi dan Waktu Penelitian ... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka ... 8

2.1.1 Komitmen Organisasional ... 8

2.1.1.1 Pengertian Komitmen Organisasi ... 8

2.1.1.2 Indikator Komitmen Organisasi ... 10

2.1.2 Kepuasan Kerja ... 12

2.1.2.1 Pengertian Kepuasan Kerja ... 12

2.1.2.2 Indikator Kepuasan Kerja ... 15

2.1.3 Intensi Keluar ... 18

(20)

vi

2.1.3.2 Indikator Intensi Keluar ... 21

2.1.4 Keterkaitan Antara Variabel ... 21

2.1.4.1 Keterkaitan Komitmen Organisasi Terhadap Intensi Keluar ... 21

2.1.4.2 Keterkaitan Kepuasan Kerja Terhadap Intensi Keluar ... 23

2.1.4.3 Keterkaitan Komitmen Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja ... 25

2.1.4.4 Keterkaitan Komitmen Organisasi dan Kepuasan Kerja terhadap Intensi Keluar ... 27

2.1.4.4 Hasil Penelitian Terdahulu ... 28

2.2 Kerangka Pemikiran ... 30

2.3 Hipotesis ... 32

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian ... 33

3.2 Metodologi Penelitian ... 33

3.2.1 Desain Penelitian ... 34

3.2.2 Operasional Variabel ... 36

3.2.3 Sumber dan Teknik Penentuan Data ... 38

3.2.3.1 Sumber Data ... 38

3.2.3.2 Teknik Penentuan Data ... 39

3.2.3.3 Teknik Pengumpulan Data ... 41

3.2.3.4 Uji Validitas ... 42

3.2.3.5 Uji Reliabilitas ... 47

3.2.3.6 Uji MSI ... 49

3.2.5 Rancangan Analisis dan Pengujian Hipotesis ... 50

3.2.5.1 Rancangan Analisis ... 50

3.2.5.1.1 Analisis Deskriptif atau Kualitatif ... 51

(21)

vii

3.2.5.1.2.1 Analisis Jalur (Path Analysis) ... 54

3.2.5.1.2.2 Analisis Korelasi ... 58

3.2.5.1.2.3 Analisis Koefisien Determinasi ... 59

3.2.5.2 Pengujian Hipotesis ... 60

3.2.5.2.1 Uji t (Pengujian secara pasial) ... 62

3.2.5.2.2 Penetapan Tingkat Signifikansi ... 64

3.2.5.2.3 Penetapan Kriteria Penerimaan dan Penolakan Hipotesis ... 64

3.2.5.2.4 Penarikan Kesimpulan ... 65

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan ... 66

4.1.1 Sejarah Perusahaan ... 66

4.1.2 Visi & Misi Perusahaan ... 67

4.1.3 Proses Pemasaran ... 67

4.1.4 Proses Operasional ... 69

4.1.5 Proses Akuntansi ... 70

4.1.6 Struktur Organisasi ... 71

4.1.7 Aspek Kegiatan PT. Purna Graha Abadi ... 78

4.2 Pembahasan ... 79

4.2.1 Karakteristik Responden ... 79

4.2.2 Analisis Deskriptif / Kualitatif ... 84

4.2.3 Hasil Pengujian Statistik ... 98

4.2.3.1 Analisis Korelasi Berganda ... 100

4.2.3.2 Analisis Regresi Linier Berganda ... 107

(22)

viii BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan ... 112 5.2 Saran ... 113 DAFTAR PUSTAKA

(23)

DAFTAR PUSTAKA

Andini, Rita 2006, 2006, Analisis Pengaruh Kepuasan Gaji, Kepuasan Kerja, Komitmen Organisasional terhadap Turnover Intention: Studi Kasus Pada Rumah Sakit Roemani Muhammadiyah Semarang, Magister Management, Universitas Dipenogoro Semarang.

Chen Yi Jen, 2007 Service Orientation, Kepuasan Kerja, dan Komitmen Organisasi.

Chen et al, 2004 Career development, job satisfaction, employee turnover.

Grant et al, 2001 Dependen: Keinginan untuk keluar dari organisasi, Independen: Komitmen Organisasi, Kepuasan Kerja, Motivasi Interistik. Handoko, T. H (2001). Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia.

Yogyakarta: BPFE

Hasibuan, M.S.P. (2001). Manajemen Sumber Daya Manusia. (Edisi revisi) Jakarta: Bumi Aksara.

Hasibuan, Melayu SP. 1999. Nefnjeor Organisasi Motivasi. Bumi Aksara. Bandung.

Indriantoro dan Suwandi, 1992 Turnover intentions karyawan, komitmen organisasional, kepuasan kerja, kepercayaan organisasi, dn locus control. Luthans, Fred, 2006, Perilaku Organisasi, Edisi kesepuluh.

Meyer and tett, 1993 Kepuasan Kerja, komitmen organisasional, turnover intention karyawan dan turnover.

Meyer et al, 1993 komitmen affective, komitmen continuance, dan komitmen normative, kepuasan kerja dan keinginan untuk berpindah karyawan. Pasewark, W.R., and J.R. Strawser, 1996, The Determinants an Outcomes

Associated with Job Insecurity an A Professional Accounting Environment, Behavioral Research in Accounting, Vol 8, pp. 91 – 113. Porter, L,W R. Steers, R Mowdey, And P. Boulian, 1974, Organization

Commitment, Job Satisfaction and Turnover Among Psychiateric Techniciants, Journal Applied Psychology, Vol. 59.

Robbins, Stephen P, 2006, Perilaku Organisasi, Edisi kesepuluh.

(24)

Sugiyono, 2009 Metode Penelitian kualitatif dan kuantitatif, CV Alfabeta Bandung.

(25)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

DATA PRIBADI

Nama: Reza Rizky Aditya

Nim: 21210093

Tempat dan Tanggal lahir: Bandung, 12 April 1992

Agama : Islam

Alamat: Komp. Batu Wangi Blok TVRI no.16 RT/01 RW/15 Bandung 40227.

PENDIDIKAN FORMAL

1998-2004 SDIT Anni’mah

2004-2007 SMPN 38 Bandung

2007-2010 SMA Assalaam Bandung

(26)

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas rahmat-NYA penulis dapat menyelesaikan penelitian ini dengan baik. Penelitian yang

berjudul “Hubungan Komitmen Organisasi dan kepuasan Kerja Terhadap Intensi

Keluar Karyawan pada PT. Purna Graha Abadi” ini disusun dibawah bimbingan ibu Isniar Budiarti S.E.,M.Si untuk memenuhi salah satu syarat melaksanakan penelitian di Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

Dalam penyusunan Penelitian ini, penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:

1. Dr.Ir.H Eddy Soeryanto Soegoto selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.

2. Prof.Dr.Hj. Dwi Kartini,SE,.Spec.Lic selaku Dekan Fakultas Ekonomi. 3. Dr.Raeny Dwi Santy,SE.,Msi selaku Ketua Program Studi Manajemen

Fakultas Ekonomi.

4. Prof.Dr Hj. Umi Narimawati Dra., SE.,M.Si dan ibu Lita Wulantika,SE.,M.Si selaku penguji dalam penelitian ini.

5. Ibu Lita Wulantika,SE.,M.si selaku dosen wali yang telah memberikan dukungan dan bimbingan kepada penulis selama kuliah.

(27)

iv

penulis, semoga ilmu yang diajarkan bisa bermanfaat untuk kehidupan penulis dan lingkungan sekitar penulis.

7. Keluarga penulis terutama Papa, Mama, Imelda Tahir, Carla Tahir dan Kevin Pramudya yang kehadiranya memberikan kesejukan dan senyuman yang membuahkan optimisme pada penulis untuk terus maju menapaki jalan-jalan semangat dalam hidup ini.

8. Sahabat-sahabat penulis angkatan 2010 khususnya Manajemen atas kebersamaan dan dukunganya selama penulis menyelesaikan skripsi ini. Serta sahabat-sahabat yang selalu ada disaat susah maupun senang.

9. Indo Genetic yang sudah memberikan pelajaran leadership maupun teamwork dan telah menjadi moodbuster saat penyusunan penelitian ini. Penulis menyadari bahwa penelitian ini jauh dari sempurna. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran agar penulis dapat melakukan perbaikan terhadap penelitian ini.

Bandung, 15 Agustus 2015

(28)
(29)

Referensi

Dokumen terkait

Relevan dengan hal tersebut Rudy Prasetyo mengemukakan bahwa korporasi merupakan istilah yang lazim dipergunakan oleh kalangan pakar pidana untuk menyebut apa yang

dari 0,05 hal ini menunjukkan bahwa semua variabel independen yaitu inflasi dan suku bunga secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap rasio profitabilitas

Dengan memperhatikan efek dari masing-masing faktor terhadap respon yang dikehendaki, prediksi kondisi optimum dalam proses pencampuran untuk menghasilkan respon

Tingkat kekerasan 41 HRC, pisau damaskus dengan matrik perlit halus atau hasil quenching memiliki ketajaman sedikit lebih tajam dari pisau baja AISI 52100, pisau baja AISI 1086

Pada penelitian ini dilakukan pembuatan dispersi padat ekstrak kunyit-PEG 6000-Manitol dengan proporsi ekstrak kunyit 30% dan diperoleh nilai DE120 lebih tinggi yaitu

Kesatu, pengaluran yang digunakan dalam penceritaan novel Negeri 5 Menara karya Ahmad Fuadi dan novel Cahaya Cinta Pesantren karya Ira Madan adalah sorot

Dalam mempertahankan status bebas bruselosis di pulau Kalimantan sesuai dengan Keputusan Menteri Pertanian Nomor : 2540/Kpts/Pd.610/6/2009 tentang Pernyataan Pulau Kalimantan

PENGANGKATAN PELAKSANA TUGAS (PIt) KEPALA PUSAT PENELITIAN PENDIDIKAN (PPP) LEMBAGA PENELITIAN (LEMLIT) UNIVERSITAS NEGERI MALANGc. REKTOR UNIVERSITAS