ABSTRAK
PENINGKATAN KEMAMPUAN GERAK DASAR SERVIS PADA SEPAK TAKRAW MELALUI MODIFIKASI PADA SISWA
KELAS V SD N 2 KEBAGUSAN GEDONGTATAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012
Oleh :
MUSODIK
Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research),dengan menggunakan 2 siklus. Dengan subjek penelitian adalah siswa kelas V yang berjumlah 29 siswa, dengan jumlah 17 laki-laki dan 12 perempuan. Sedangkan teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi dan menggunakan tes gerak dasar servis dalam sepak takraw.
Penelitian ini bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan proses pembelajaran gerak dasar servis dalam sepak takraw melalui modifikasi alat bantu pada siswa kelas VI SD Negeri 2 Kebagusan Gedongtataan, dengan penggunaan modifikasi dan alat bantu berupa bola dari kertas diisi busa, bola rotan dan ketinggian net 135 cm, dan 145 cm.
PENINGKATAN KEMAMPUAN GERAK DASAR SERVIS PADA SEPAK TAKRAW MELALUI MODIFIKASI PADA SISWA KELAS V SD N 2 KEBAGUSAN
GEDONGTATAN
TAHUN PELAJARAN 2011/2012
Oleh MUSODIK
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN
Pada
Program studi penjaskes Jurusan Ilmu Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG
✁✂✄✂ ☎ ✆✝✞ ✝✂ ✆✁✟ ✝✟ ✠ ✝✂ ☎✁✡✝ ✆ ☛✝☞✝✡ ☞✁✡V✄ ☞ ✝☛✝☞✁ ✝✆ ✞ ✝✆✡✝W
✟ ✁✌✝✌✠✄ ✝✌✝✞✟✍☛✄✎✄ ✆ ✝☞✄ ✝☛✝ ☞✄ ☞✏✝ ✆✁✌✝☞ V☞☛ ✂ ✑
✆✁✒✝☎✠ ☞✝✂ ☎ ✁ ☛✍✂☎✞✝✞ ✝✂ ✞✝✓✠✂ ✁✌✝✔ ✝✡✝✂ ✑✕ ✖ ✖✗✑✕ ✖✑
(Skripsi)
Oleh MUSODIK
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PENDIDIKAN JASMANI DAN KESEHATAN
✘✙ ✚✛✙✜ ✢✙✣ ✤✙✜
✥✦✧ ★✦✩ ✪✦ ✫✦✧✦ ✬ ✭✮ ✯✰✱✫✲ ✳✴✵✬✵✫✰✶ ✰✦ ✬✷✦✸✰✹ ✰✬✺✦✱✮✮✮✮ ✮✮✮✮ ✮✮✮✮ ✮✮✮✮ ✮✮✮✮ ✮✮✮✮ ✮✮✮✮ ✮✮✮✮ ✮✮✮✮ ✮✮✮✮ ✮✮✮✮ ✮✮✮✮ ✮✮✮✮ ✮✮✮✮ ✮✮✮✮ ✮✻ ✭
❥❦ ❧♠sil ♥♦♣ ♦liti♠n ❦❦❦❦ ❦❦❦❦ ❦❦❦❦ ❦❦❦❦ ❦❦❦❦ ❦❦❦❦ ❦❦❦❦ ❦❦❦❦ ❦❦❦❦ ❦❦❦❦ ❦❦❦❦ ❦❦❦❦ ❦❦❦❦ ❦❦❦❦ ❦❦❦❦ ❦❦❦❦ ❦❦❦❦ ❦❦❦❦ ❦❦❦❦ ❦❦❦❦ ❦❦❦❦ 3q r ❦♥♦ms♠ t♠♠sn ❦❦❦ ❦❦❦❦ ❦❦❦❦ ❦❦❦❦ ❦❦❦❦ ❦❦❦❦ ❦❦❦❦ ❦❦❦❦ ❦❦❦❦ ❦❦❦❦ ❦❦❦❦ ❦❦❦❦ ❦❦❦❦ ❦❦❦❦ ❦❦❦❦ ❦❦❦❦ ❦❦❦❦ ❦❦❦❦ ❦❦❦❦ ❦❦❦❦ ❦❦❦❦ ❦❦❦❦ ❦❦❦❦ 3✉ ✈❦ ❧ipot♦sis ❦❦❦ ❦❦❦❦ ❦❦❦❦ ❦❦❦❦ ❦❦❦❦ ❦❦❦❦ ❦❦❦❦ ❦❦❦❦ ❦❦❦❦ ❦❦❦❦ ❦❦❦❦ ❦❦❦❦ ❦❦❦❦ ❦❦❦❦ ❦❦❦❦ ❦❦❦❦ ❦❦❦❦ ❦❦❦❦ ❦❦❦❦ ❦❦❦❦ ❦❦❦❦ ❦❦❦❦ ❦❦❦❦ ❦❦❦❦ 39
✇❦ ①②③♥④⑤❥⑥⑦❥⑥①❥⑧❥⑥❦❦❦ ❦❦❦❦ ❦❦❦❦ ❦❦❦❦ ❦❦❦❦ ❦❦❦❦ ❦❦❦❦ ❦❦❦❦ ❦❦❦❦ ❦❦❦❦ ❦❦❦❦ ❦❦❦❦ ❦❦❦❦ ❦❦❦❦ ❦❦❦❦ ❦❦❦❦ ❦❦❦❦ ❦❦❦❦ 41
❥❦ ①♠impuln ❦❦ ❦❦❦❦ ❦❦❦❦ ❦❦❦❦ ❦❦❦❦ ❦❦❦❦ ❦❦❦❦ ❦❦❦❦ ❦❦❦❦ ❦❦❦❦ ❦❦❦❦ ❦❦❦❦ ❦❦❦❦ ❦❦❦❦ ❦❦❦❦ ❦❦❦❦ ❦❦❦❦ ❦❦❦❦ ❦❦❦❦ ❦❦❦❦ ❦❦❦❦ ❦❦❦❦ ❦❦❦❦ ❦❦❦❦ 41 r ❦ ①♠♠rn ❦❦❦❦ ❦❦❦❦ ❦❦❦❦ ❦❦❦❦ ❦❦❦❦ ❦❦❦❦ ❦❦❦❦ ❦❦❦❦ ❦❦❦❦ ❦❦❦❦ ❦❦❦❦ ❦❦❦❦ ❦❦❦❦ ❦❦❦❦ ❦❦❦❦ ❦❦❦❦ ❦❦❦❦ ❦❦❦❦ ❦❦❦❦ ❦❦❦❦ ❦❦❦❦ ❦❦❦❦ ❦❦❦❦ ❦❦❦❦ ❦❦❦❦ 42
⑦❥⑨⑩❥⑧♥④①⑩❥❶❥❦❦ ❦❦❦❦ ❦❦❦❦ ❦❦❦❦ ❦❦❦❦ ❦❦❦❦ ❦❦❦❦ ❦❦❦❦ ❦❦❦❦ ❦❦❦❦ ❦❦❦❦ ❦❦❦❦ ❦❦❦❦ ❦❦❦❦ ❦❦❦❦ ❦❦❦❦ ❦❦❦❦ ❦❦❦❦ ❦❦❦❦ ❦❦❦❦ ❦❦❦❦ ❦❦❦❦ 43
❷❸❹❺ ❸❻ ❺ ❸❼ ❽❾
MOTTO
Bakat hanya satu persen dalam hidup, selebihnya adalah tekun ...
( Simer)
Niscaya Allah SWT akan meninggikan orang-orang yang beriman dan
orang-orang yang berilmu pengetahuan beberapa derajat
➜➝ ➞➟➝ ➠➡➢➤ ➡➞
➥➦ ➧➨➩➫➭➯➲ ➳➵➨
➸➭➺➳➻ ➼➽➾➚ ➦➪➳ ➾➨➚ ➩➻➯➶ ➪➦ ➫➹➶ ➘➦ ➫➹. ...
➫➭➯➲ ➳➵➨
➴➳➷➻➯➫➭➩➬➨➩➬➨ ➯➲ ➼➽rs. ➪ ➻➯➺➮ur ➶➘➦➸➭s. . ...
➱➦ ➽➭➷➻➯F➻ ➷➳✃t➻s ➸➭➲ur➳➻➯➹➻➯❐✃➩➳➫➭➯➹➨➹➨➷➻➯
➽➾➦❒➨➦➴➳➵➻➯➲❮➻❰➩➻➯➶ ➘➦➪➨. Ï❐➫➥ÐÑ Ò ÒÓ ➥Ô➥ ÐÕÔÒ Ó➥Ò ÒÓ
ØÙ ÚÛÜÝÞ ÝÝÛ
Bahwa saya yang bertandatangan di bawah ini :
Nama : Musodik
NPM :
1013108021
Tempat tanggal lahir : Grujugan, 17 Februari 1964
Alamat : Sukatinggi, Wiyono, Pesawaran.
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi dengan judulßPENINGKATAN KEMAMPUAN GERAK DASAR SERVIS SEPAK TAKRAW MELALUI MODIFIKASI PADA SISWA KELAS V SD N 2 KEBAGUSAN GEDONG TATAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012 adalah benar hasil karya penulis berdasarkan penelitian yang dilaksanakan pada tanggal 9 Februari s.d 23 Februari 2012. Skripsi ini bukan hasil menjiplak, dan atau hasil karya orang lain.
Demikian pernyataan ini penulis buat dengan sebenarnya. Atas perhatiannya saya ucapkan terimakasih.
Bandar Lampung, Agustus 2012
PERSEMBAHAN
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan anugerah
yang begitu banyak kepada penulis sehingga penulis dapat mempersembahkan karya terbaik ini
kepada Ibunda dan Ayahanda yang sangat penulis sayangi
kepada Ayahanda yang telah memberikan dukungan dan motivasi agar penulis berhasil
mencapai cita-cita dan menjadi yang terbaik.
Istri tercinta , yang selalu memberikan , semangat, Perhatian, dan sayangnya kepada Kang
Mas, Anak-anak kuTerskasih yang sangat penulis sayangi, terima kasih atas perhatian dan motivasinya sehingga membuat penulis menjadi kuat untuk berusaha menberikan karya
terbaik ini.
Almamater-ku FKIP Unila,
Jà áà â Sãäipsi : PENINGKATAN KEMAMP åAN GERAK DASAR SERVIS SEPAK TAKRAW MELALåI ALAT MODIFIKASI PADA SISWA KELAS V SD N æçEBAGåSAN GEDONGTATAN TAHåN PELAJARAN æèéé êæèéæ
Naëa Mahasiswa : M àì íáîã
Níëor P íãíãïðhasiswa : ñòñó ñò
8
òô ñ Prí õra ë Stà áî : Penjaìãös Jurus an : I âëu PenáîáîãðnFaãàâtas : Keõuruan áðn Iâëu Penáîáîãðn
÷ø ùYETUJUI
Ketua Jurusan I âëu Penáîáîãðn Peëbiëbinõ
þÿ ✁✂ ✁✄ ☎ÿ ✆✝✞
✟e✠✡ ☛☞s ✌ ☞☛a✍ ☞r✎✏n✌ ☞ ✑r✡ ✒✡ ✓an✑e✌✔ ✠✓tataan✌ ☞ ✕✏bupaten✟esawaran ✟a✌✏ ta✠✓ ✓✏n
✖✗ februar ☞ ✖ ✘ ✙✚✛ seba✓ ✏ ☞ putra ✎✜t☞✓a ✌✏r☞ ☛☞✢a bersa ✡ ✌ara ✛ ✌ar☞ pasa ✠✓an✣apa ✎ ✤✡ ☛wa ✍ ☞✌ (✥☛✢✦ ✌✏n✧bu★✔ ✢☛a✍✩ ✟e✠✡ ☛☞s ✢enye ☛esa☞✎✏n pe ✠ ✌☞✌ ☞✎✏n✌✏sar pa ✌a
✪e✎ ✔☛a✍ ✤✏sar ✫e✓er☞ ✬ ✑✭✡✒✡✓ ✏n ta✍ ✡ ✠✖✘✗ ✗✩ ✟e✠ ✌☞✌☞✎✏n✢ene✠✓✏✍ pa ✌✏ ✪e✎✔ ☛a✍ ✮enen✓a✍ ✟erta ✢a ✣✡✌ ☞ ✯✡✍ ✡✭n✪✡ ✎ ✔✰✍✏r✒o ta ✍✡✠ ✖ ✘✱✖✛ se✌✏✓n pe ✠✌ ☞✌☞✎✏n t☞✠✓✎✏t atasnya pa ✌a ✪e✎✔ ☛a✍✑✡ru✲☛a✍✭a✓✏ (✪✑✲✦✟r☞✓✳n ewu ta ✍✡✠✖✘✱✚✩
✟a✌✏ ta✍✡✠✖ ✘✱✴ pe ✠✡ ☛☞s ✌☞ter☞✢a seba✓✏ ☞ pe ✓✏wa ☞ ne✓er☞ ✢e✠ ✒a✌☞✓uru✔☛a✍✭a✓a ✌☞✪✤ ✫✜✓er☞✬✕eba✓sanu sa✢pa ☞ se✎✏ran✓✩
✟a✌✏ ta✍✡✠ ✬✵✵✬✛ ✟e✠✡ ☛☞s ✢enye ☛esa☞✎an pro ✓ra ✢ pe ✠✌☞✌ ☞✎✏n✤☞✰☛✔✢a ✧ ✧ ✟e✠✒as✎es ✶✠☞vers ☞tas ✷✜rb ✡ ✎a✩ ✤an pa ✌✏ ta✍✡✠ ✬✵✖✵ ✟en✡☛☞s ✢e✠ ✒a✌☞ ✢a✍ ✏s☞swa ✶✠ ☞vers ☞tas ✯a✢pun✓ pa ✌✏ ✸a✎✡ ☛tas ✕ ✜✓uruan ✌an✧☛✢u✟e✠✌☞✌ ☞✎✏n ✟r✔✓ra ✢ ✪✡ ✌ ☞t ✟e✠✌☞✌ ☞✎✏n ✹as✢a✠☞ ✌✏n✕ ✜se✍atan✢e☛a☛✡ ☞✟✟✕ ✺✣✎abupaten✟esawaran ✌ ✜✓✏n n beban sebanya ✎
✼✽✾✿✽❀✽✾✽
❁❂ ❃❃lm❄❃❃ ❅❆❄ ❇❈l ❉r❈❉ ❊
❋❄●❅ sy❄❆❄❍❆■❏❃❑❅r❃t ❁❃❏ll ▲❉▼y❃◆n❂■❖❃nt❅❃s❃ m■l❅mP❃❏❆❃n r❃❏❇❃t ❑❃n❏❅❑❃y❃❏ ◗❘y❃❙ ❏❅❖ ◆◆❃❃ ❆❏❅rny ❃P■l❅uns ❑❃P❃t m■ny■■l❃ ❅❆❃s n❂ ❆❍❅P❂ ❅❅❖❅❈ ▲❏❚❯❃w❃t ❑❃n▲❃❃lm ❂■m❚◆❃❂■l❃lu
t
■r❱ur❃❏❆■ P❃❑❃❊❃◆❅❖❑❃❲❃❃❏lullsu ▲❁❉ y❃n◆ mul❅❃❈
▲❆❍❅P❂ ❅❑ ■❖◆❃n●❄❑❄❯ Meningkatkan kemampuan Gerak Dasar Servis Takraw Melalui Modifikasi Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 2 Margamulya Jatiagung Lampung Selatan
Tahun Ajaran 2011/2012 ❃❑❃l❃❏❑❃❃lm r ❃n◆❆❃ m■m■❖❄❏❅❂❃❃❏l ❂ ❃tu sy❃r❃t u❄ ❆nt
P■❖❱❃p❃ ❅❃n◆■l❃r ▲❃r●❃❖❃❋■❖ ❑❅❑❅❆❃n❑❅❳❖❅❨■r❂ ❅t❃s ❩❃mpun ◆❈
❬❃❃lm ❆■❂■mP❃❃tn❅❖❅P■❅ulns m■❖ ◆❄❱❃P❆❃n t■r❅m❃ ❆❃❂ ❅❏❆■ P❃❑❃ ❭
❪❈ ❫❃P❃ ❆❬r❈ ❴ ❅❈❫❄●❃n◆❲❃❏❇❃❖ ❙❵❈▲❅❂■❃ ❆❄l ❬■❆❃n❛❜❝❋❳❖❅❨■r❂ ❅❃ts ❩❃mP❄❖◆❈ ❞❈ ❫❃P❃ ❆❬r❂ ❈❫❃❏❃rr ❄❑❅❖❙❵❈❋❑❂■❃ ❆❄l ❜■❄ ❃t ❡ur❄❂ ❃n❝lmu❋■❖❑❅❑❅❆❃❖❈
3❈ ❫❃p❃k ❬rs❈ ▲urism❃n,▲❈❋❑ ❙M❈❋❑❈ ▲■l❃ku ❋■m❊ ❅m❊ ❅ng ❢❃ng t■l❃h m■m❊■rik❃n
❊❅m❊ ❅ng❃n, p■ng❃r❃h❃n ❑❃n moti❨❃❂ ❅❂■❍t❃❆■ P■❍ ❱❃❃❃❖y ❆■ P❃❑❃P■❖❄❯ ❅s ❣❈ ❫❃p❃k ❬rs❈ ❉i❢ono, M❈❋❑❈ ❂■l❃ku❋■m❊❃h❃s ❃t❃u p■nguji ut❃m❃❈
✐❥ ❦❧♠ ❧♥np ♦ ♣q ❧n ♦ ♥n k♥rr♥ s♥n tKI✉✈ni✇ ❧①q ②♥ts ③♥mpung r♥ng t❧l♥h m❧m④ ❧rik♥n k❧l♥n⑤♥r♥n ♦♥l♥m urus♥n ♥♦⑥inistr♥si❥
⑦❥ K❧p♥l♥❦ ⑧N⑨M♥rg♥mulr♥ J♥ti♥gung L♥mpung ❦ ❧l♥t♥nr♥ng t❧l♥h m❧m④❧rik♥n izin untuk melaksanakan penelitian pada siswa kelas IV tahun pelajaran 2011/2012. 8. Siswa-siswi kelas IV SDN 2 Margamulya Jatiagung Lampung Selatan tahun pelajaran
2011/2012, terima kasih atas waktu dan kerjasamanya.
9. Teman-teman seperjuangan angkatan 2001 S1 Dalam jabatan, ayo sukseskan program S1
secepatnya. Semangat.
10. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu penyelesaian tugas akhir ini.
Akhir kata, Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, akan tetapi
sedikit harapan semoga skripsi yang sederhana ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua. Amiin.
Wasalamualaikum Wr. Wb.
Bandar Lampung, April 2012 Penulis
I⑩ ❶E❷DAH❸❹❸A❷
A⑩ ❹❺❻❺❼ B❽❾❺❿ ❺➀ ➁➂❺ ➃❺❾❺➄
❶❽➀➅➆➅➆❿❺➀ ➇❺ ➃➈❺➀➆ ➉❺➅❺ ➄❺❿➆❿❺❻➀y❺ ❺➅❺❾❺➄ ➉❼➊ ➃❽➃ ➉❽➀➅➆➅➆❿❺➀ y❺➀ ➁ ➈❽➈❺➀faatkan aktivitas fisik untuk menghasilkan perubahan holistik dalam kualitas individu, baik dalam hal fisik,
mental, serta emosional. Pendidikan jasmani memperlakukan anak sebagai sebuah kesatuan
utuh, makhluk total, daripada hanya menganggapnya sebagai seseorang yang terpisah kualitas
fisik dan mentalnya. Pada kenyataannya, pendidikan jasmani adalah suatu bidang kajian yang
sungguh luas. Titik perhatiannya adalah peningkatan gerak manusia. Lebih khusus lagi, penjas
berkaitan dengan hubungan antara gerak manusia dan wilayah pendidikan lainnya: hubungan
dari perkembangan tubuh-fisik dengan pikiran dan jiwanya. Fokusnya pada pengaruh
perkembangan fisik terhadap wilayah pertumbuhan dan perkembangan aspek lain dari manusia
itulah yang menjadikannya unik. Tidak ada bidang tunggal lainnya seperti pendidikan jasmani
yang berkepentingan dengan perkembangan total manusia. Per definisi, pendidikan jasmani
diartikan dengan berbagai ungkapan dan kalimat. Namun esensinya sama, yang jika
disimpulkan bermakna jelas, bahwa pendidikan jasmani memanfaatkan alat fisik untuk
mengembangan keutuhan manusia. Dalam kaitan ini diartikan bahwa melalui fisik, aspek
mental dan emosional pun turut terkembangkan, bahkan dengan penekanan yang cukup dalam.
Berbeda dengan bidang lain, misalnya pendidikan moral, yang penekanannya benar-benar pada
perkembangan moral, tetapi aspek fisik tidak turut terkembangkan, baik langsung maupun
➋➌➍➎➏➌ ➐➌➑➒➓-hasil kependidikan dari pendidikan jasmani tidak hanya terbatas pada manfaat penyempurnaan fisik atau tubuh semata, definisi pendidikan jasmani tidak hanya menunjuk
pada pengertian tradisional dari aktivitas fisik. Kita harus melihat istilah pendidikan jasmani
pada bidang yang lebih luas dan lebih abstrak, sebagai satu proses pembentukan kualitas pikiran
dan juga tubuh. Sungguh, pendidikan jasmani ini karenanya harus menyebabkan perbaikan
dalam pikiran dan tubuh yang mempengaruhi seluruh aspek kehidupan harian seseorang.
Pendekatan holistik tubuh-jiwa ini termasuk pula penekanan pada ketiga domain kependidikan:
psikomotor, kognitif, dan afektif. Dengan meminjam ungkapan Robert Gensemer, penjas
diistilahkan sebagai proses menciptakan tubuh yang baik bagi tempat pikiran atau jiwa.
Artinya, dalam tubuh yang baik diharapkan pula terdapat jiwa yang sehat, sejalan dengan
pepatah Romawi Kuno: ➔→➣↔↕➣↕➙➣➛➜➝ ➞➜➝→↔ ↕➣ ➜➟.
Pendidikan jasmani dan kesehatan adalah suatu bagian pendidikan yang mengutamakan
aktivitas jasmani dan pembinaan mentalitas, sikap, dan tindakan untuk hidup sehat. Sasaran
pendidikan jasmani dan kesehatan adalah pertumbuhan dan pengembangan jasmani, mental,
sosial dan emosional serta spiritual yang serasi, selaras, dan seimbang. Pendidikan jasmani dan
kesehatan secara umum bertujuan membantu siswa untuk meningkatkan derajat kesehatan,
kebugaran jasmani, keterampilan gerak dasar serta meningkatkan kesadaran berolahraga, dan
kebiasaan hidup sehat. Belajar gerak adalah belajar yang diwujudkan melalui respon-respon
muscular dan diekspresikan dalam gerakan tubuh. Di dalam belajar gerak yang dipelajari adalah
pola-pola gerak keterampilan tertentu contoh gerak-gerak keterampilan olahraga. Proses belajar
gerak berbentuk kegiatan mengamati gerakan dan kemudian mencoba menirukan
berulang-ulang. Dalam belajar gerak siswa harus memahami gerakan untuk mampu melakukannya,
maka selain unsur fisik maka terlibat juga unsur fikir. Selain itu unsur emosi dan perasaan juga
terlibat dalam belajar gerak. Namun perlu diingat bahwa tujuan utama belajar gerak adalah
➠➡➢➤➥➦➧ ➦ ➤➨➩➤➫ ➭ ➡➨ ➯➡➢➩➲ ➯➡➢ ➦➫ ➦➨ y➦➨ ➯ ➳➲➵ ➡➸➦➺➦➢➲➻ ➫ ➡➭➤ ➳➲➦➨ ➦➵ ➦ y➦➨ ➯ ➳➲➭ ➡➨ ➯➡➢➩➲ ➲➩➤
➳➲➫➼➭ ➦➨ ➳➼➫ ➦➨ ➫ ➡➵➦➳➦ ➼➩➼➩-otot tubuh untuk diwujudkan dalam gerakan tubuh secara
keseluruhan atau hanya sebagian sesuai dengan pola gerakan yang dipelajari. Untuk itu para
siswa diharapkan dapat mengerti, memahami, dan mampu melaksanakan semua materi yang
dipelajari di sekolah masing-masing, untuk SDN 2 Kebagusan Gedongtataan sepak takraw
adalah salah satu materi yang diajarkan.
Materi pembelajaran sepak takraw masuk ke dalam materi permainan bola kecil, pada silabus
yang terdapat di SDN 2 Kebagusan Gedongtataan materi permainan bola kecil untuk
kelaskelas VI adalah: (1) Bulutangkis, (2) kasti, dan (3) rounders (4) slag ball. Sepak takraw
memang tidak terdapat pada silabus, namun menurut ketetapan kurikulum baru yaitu KTSP
(Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) sekolah memiliki otonomi atau wewenang untuk
mengganti atau menambah materi yang tidak sesuai dengan situasi dan kondisi sekolah. Untuk
daerah Pesawaran umumnya dan SDN 2 Kebagusan Gedongtataan khususnya sepak takraw
adalah cabang yang dipilih seuai dengan unggulan daerah untuk menggantikan materi
pembelajaran yang lain dan situasi dan kondisi yang ada.
Sepak takraw, karakteristik permainan ini sangat unik karena merupakan kombinasi dua macam
olahraga yaitu sepakbola dan sepak takraw yang dimainkan pada lapangan berbentuk empat
persegi panjang yang berukuran, panjang 13,40 m dan lebar 6,10 m sama dengan ukuran
lapangan badminton, seperti halnya dalam sepak bola pemain tidak diperkenankan menyentuh
bola dengan tangan dan bola harus dimainkan sebanyak tiga kali tanpa menyentuh lantai seperti
dalam permainan voli, namun pada sepak takraw bola boleh dimainkan 3 kali berturut-turut
oleh satu orang pemain. Permainan ini dimainkan oleh dua regu, yang masing-masing regu
terdiri dari tiga orang, sedangkan kemenangan dalam permainan ini ditentukan oleh set.
➽➾➚➾➪➶➹ ➘➾➴➷➪➬➮ ➱➾➪ ➶✃➷✃✃➶➴ ❐❒➮➾❮vasi di SDN 2 Kebagusan Gedongtataan kelas V dalam
belajar sepak takraw khususnya dalam melakukan gerak dasar servis masih kurang karena
servis adalah sajian dan serangan pertama dalam bermain hal ini dikarenakan: 1) kurangnya
minat siswa dalam mengikuti pembelajaran sepak takraw khususnya servis, 2) setelah
mendapatkan pembelajaran gerak dasar servis dalam sepak takraw siswa enggan berlatih secara
berulang-ulang, 3) kurangnya sarana dan prasarana yang mendukung pembelajaran gerak dasar
servis dalam sepak takraw, 4) metode pembelajaran kurang bervareasi.
Dari uraian di atas peneliti ingin melakukan suatu tindakan dalam proses pembelajaran gerak
dasar servis dalam sepak takraw yang bertujuan agar dapat meningkatkan hasil pembelajaran di
kelas VSDN 2Kebagusan Gedongtataan.
❰. Indentifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka penulis mengedentifikasi masalah sebagai
berikut :
a. Rendahnya kemampuan gerak dasar servis bola sepak takraw siswa kelaskelas V SDN 2
Kebagusan Gedongtataan.
b. Kurangnya minat siswa dalam melaksanakan pembelajaran servis dalam sepak takraw.
c. Ketidakseriusan siswa dalam melakukan gerak dasar servis dalam sepak takraw.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian yang dikemukakan pada latar belakang dan indentifikasi masalah,
permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
a. Apakah keterampilan gerak dasar servis dalam sepak takraw dapat ditingkatkan dengan
ÏÐ AÑÒÓ ÒÔÓÕÖÕ×ÒØ ÑÙÚÒÛÜÕ× ÒÓÝÒÞ Ò×ÞÕ×vis dalam sepak takraw dapat ditingkatkan dengan menggunakan pendekatan modifikasi alat pembelajaran berupa bola kertas dibungkus plastic
berbentuk bola dengan ukuran lebih besar dari bola standar.
c. Apakah keterampilan gerak dasar servis dalam sepak takraw dapat ditingkatkan dengan
menggunakan pendekatan modifikasi alat pembelajaran berupa bola plastik.
Apakah keterampilan gerak dasar servis bola sepak takraw dapat ditingkatkan dengan
menggunakan pendekatan modifikasi alat pembelajaran berupa bola dan net yang di rendahkan.
D. Batasan Masalah
Berdasarkan rumusan masalah di atas agar masalah peneliti ini tidak meluas, maka penulis
membatasi masalah dalam penelitian ini hanya pada masalah meningkatkan keterampilan gerak
dasar servis dalam sepak takraw siswa kelas V SDN 2 Kebagusan Gedongtataan dengan
metode penelitian tindakan kelas (PTK).
E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah:.
a. Untuk meningkatkan kemampuan gerak dasar servis dalam sepak takraw dengan
mennggunakan bola kertas dibungkus plastik.
b. Untuk meningkatkan kemampuan gerak dasar servis dalam sepak takraw dengan
menngguna- kan bola plastic dan rotan.
F. Manfaat Penelitian
a. Bagi penliti
Dßà ßáâãä ßâ åßæà ãä çãá ßæèßäáãéèá ßâ ß yßä çåãéê ßëá ßäì ãä çßäí ãà ßêá ßêé ßwî
b. Bagi siswa
ïãåßçßëâðáëvasi dalam meningkatkan gerak dasar servis dalam sepak takraw.
c. Sekolah
Sebagai bahan masukan dan referensi bagi pembina sekolah mengenai penggunaan alat
modifikasi pembelajaran (bola plastik, kertas digulung menyerupai bola, dan bola rotan)
pada sepak takraw keterampilan servis.
d. Bagi Program Studi
Sebagai informasi dan acuan bagi pihak yang ingin melaksanakan penelitian sejenis.
G. Ruang lingkup Penelitian.
Obyek penelitian : Memberikan upaya peningkatan gerak dasar servis dalam
sepak takraw.
Subyek peneliti : Siswa Kelaskelas VSDN 2Kebagusan Gedongtataan
ñ ñ ò ó ñ ô õ ö÷öôø÷ùóöúö
a. Belajar adalah aktifitas yang menghasilkan perubahan individu yang belajar, baik aktual
maupun potensial.
b. Perubahan itu pada dasarnya berubah didapatkan kemampuan baru, yang berlaku yang
relatif lama.
c. Perubahan itu terjadi karena usaha.
Belajar adalah sebagai proses perubahan tingkah laku sebagai akibat adanya interaksi antara
individu dengan lingkungan. Tingkah laku ini mencakup pengatahuan, ketrampilan dan sikap.
Sedangkan menurut A Tabrani Rusyan, (1989: 7) mengatakan bahwa;
Belajar dalam arti luas adalah suatu proses perubahan individu yang diyatakan dalam bentuk
penguasaan, dan penilaian terhadap atau mengenai sikap dan nilai, pengtahuan dan kecakapan
dasar yang terdapat dalam berbagai bidang studiy atau lebih luas lagi dalam berbagai aspek
kehidupan atau pengalaman yang terorganisasi .
Robert M. Gagne dalam buku:✏✑✒ Conditioning of Learningberpendapat bahwa:
Belajar adalah perubahan yang terjadi dalam kemampuan manusia setelah belajar secara terus menerus, bukan hanya disebabkan karena proses pertumbuhan saja. Gagne berkeyakinan bahwa belajar dipengaruhi oleh faktor dari luar diri dan faktor dalam diri dan keduanya saling
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan belajar adalah suatu proses perubahan tingkah
laku akibat adanya interaksi, perubahan itu berupa penguasaan, sikap dan cara berfikir yang
bersikap menetap sebagai hasil dari latihan dan pengalaman.
✓✔ ✕✖r✗k
Pengertian gerak adalah kegiatan atau proses perubahan tempat atau posisi ditinjau dari titik
pandang tertentu, sekali hal ini sudah dilakukan maka gerak itu, tanpa memikirkan gerak itu
transkusi atau rotasi maka dengan itu dapat ditetukan jarak dan arah dari titik pangkalnya. (Prof.
Drs. Soedarminto 1993-197). Jadi pengertian gerak perpindahan tempat ketempat lain sesuai
dengan tujuan tertentu.
✘✔✙✖t✖✚✗✛✜✢✣✗✤✕ ✖✚✗✥✦✗✧✗✚
Gerak dasar adalah gerak yang berkembangnya sejalan dengan pertumbuhan dan tingkat
kematangan. Ketermpilan gerak dasar merupakan pola gerak yang menjadi dasar untuk
ketangkasan yang lebih kompleks. Rusli (1998) membagi tiga gerakan dasar yang melekat pada
individu yaitu, 1) lokomotor, (2) gerak non lokomotor, (3) manipulatif. Rusli (1998)
mendefinisikan gerak lokomotor adalah gerak yang digunakan untuk memudahkan tubuh dari
satu tempat ke tempat lain atau memproyeksikan tubuh ke atas misalnya: jalan, lompat dan
berguling . gerak non lokomotor adalah keterampilan yang dilakukan tanpa memindahkan
tubuh dari tempatnya, misalnya membungkuk badan, memutar badan, mendorong dan menarik.
Sedangkan gerak manipualtif adalah ketrampilan memainkan suatu proyek baik yang dilakukan
dengan kaki maupun dengan tangan atau bagian tubuh yang lain.Gerak manipulatif ini bertujuan
★✩✪ ✫✬ ✫✭✮✯✰m ✯✫✱ ✫✲ ✫✳l ✴✯r✫✵
Fitts dan Donsor mengemukakan bahwa proses keterampilan gerak terjadi dalam tiga
tahap belajar, yaitu:
1. Tahap Kognitif
Merupakan tahap awal dalam belajar gerak. Pada tahapan ini, diberikan pemahaman
secara lengkap mengenai bentuk gerak baru kepada peserta didik. Sebagai pemula,
mereka belum memahami mengenai apa, kapan dan bagaimana gerak itu di lakukan.
Oleh karena itu, kemampuan kognitif sangat berpengaruh pada tahap ini.
Pada tahap ini, proses belajar diawali dengan aktif berfikir tentang gerakan yang
dipelajari. Pelajar berusaha mengetahui dan memahami gerakan dari informasi yang
diberikan kepadanya. Informasi yang didiberikan bisa bersifat verbal atau bersifat
visual. Informasi verbal ialah informasi yanng berbentuk penjelasan dengn
menggunakan kata-kata. Disini indra pendengaran aktif berfungsi. Informasi visual
adalah informasi yang dapat dilihat. Informasi ini bisa berbentuk contoh gerakan
atau gambar gerakan.
Instruksi, demonstrasi,film clipsdan informasi verbal lainnya secara khusus
memberikan manfaat dalam tahapan ini. Tujuan pembelajarannya adalah agar
peserta didik dapat mentransfer informasi yang sudah dipelajari sebelumnya kepada
bentuk keterampilan yang dihadapinya sekarang. Contoh, beberapa keterampilan
mempunyai ketentuan yang sama, sehingga perolehan informasi sebelumnya dapat
digunakan untuk pengajaran yang baru. Juga, beberapa bentuk gerakan yang sudah
dipelajari sebelumnya dapat disesuaikan dengan
1. Tahap Fiksasi/Asosiatif
Tahap fiksasi disebut juga tahap tengah. Tahap ini ditandai dengan tingkat
penguasaan gerakan dimana pelajar sudah mampu melakukan gerakan dalam
rangkaian yang tidak tersendat-sendat pelaksanaannya. Dengan tetap mempraktikan
berulang-ulang, pelaksanaan gerakan akan menjadi efisien, lancar, sesuai dengan
keiinginannya dan kesalahan gerakan semakin berkurang.
Untuk meningkatkan penguasaan dan kebenaran gerakan, peserta didik perlu tahu
kesalahan yang diperbuatnya. Peserta didik membutuhkan motivasi dan umpan
balik untuk mengetahui apa yang dilakukan itu sudah benar atau salah melalui
pemberitahuan yang dilakukan oleh orang yang mengamatinya.
Dari pengetahuan tentang kesalahannya itulah peserta didik perlu mengarahkan
perhatiannya untuk membetulkan kesalahan selama mempraktikkan berulang-ulang.
Kemampuan untuk mengetahui kesalahan gerakan sangat diperlukan untuk
peningkatan penguasaan gerak. Untuk meningkatkan pengusaan gerak diperlukan
kesempatan yang leluasa untuk praktik berulang-ulang.
Pada tahap ini, sudah merangkaikan bagian-bagian gerakan menjadi rangkaian
gerakan secara terpadu yang sangat penting untuk menguasai berbagai gerak
keterampilan. Setelah rangkaian gerakan bisa dilakukan dengan baik, maka peserta
didik dapat melanjutkan ketahap belajar otomatisasi.
2. Tahap Otomatisasi
Tahap otomatisasi dapat dikatakan sebagai tahap akhir dalam belajar gerak. Tahap
ini ditandai dengan tingkat penguasaan gerakan secara otomatis tanpa terpengaruh
hal-hal lainnya selain gerakan yang dilakukan. Peserta didik sudah menjadi lebih
terampil dan setiap gerakan yang dilakukan lebih efisien dan efektif.
Untuk mencapai tahap ini, diperlukan praktik berulang-ulang secara teratur. Setelah
dicapai tahap otomatisasi kelancaran dan kebenaran gerakan masih bisa
ditingkatkan, namum peningkatannya tidak lagi secepat pada tahap-tahap
sebelumnya. Pada tahap ini, dimana gerakan sudah menjadi otomatis, untuk
mengubah bentuk gerakan cukup sulit. Untuk mengubahnya diperlukan ketekunan.
✶ ✷✸✹✺ ✻✹ri ✸✹rk✹✼✽ ✾✿✽ ✾m ❀✹✽ ❁r ❂✽ ❃✽ ❄ untuk❅✾✽ ❁❆❃ ❇✽❈❂
1. Fase perkembangan gerak dasar usia 2-7 tahun
Anak usia 2-7 tahun pada dasarnya sedang mengalami masa pertumbuhan,
mengalami bertambahnya pengalaman, mereka bergantung pada instruksi dan meniru
yang lain. Fase perkembangan gerak dasar ini dibagi menjadi tiga tingkatan, yaitu:
a. Tingkat awal, merupakan awal dari munculnya kesadaran anak akan pola gerak
dasar, meskipun perpaduan dan koordinasi geraknya masih belum sempurna.
b. Tingkat dasar, merupakan proses menuju pematangan ke arah pola
gerak dasar. Kesadaran mengenai ruang dan waktu sudah terbentuk, sehingga
gerak koordinasi sudah mulai lebih baik daripada tahap sebelumnya.
c. Tingkat kematangan, merupakan tahap pematangan gerak dasar yang ditandai
dengan semakin efisiensinya koordinasi gerak yang dilakukan. Biasanya, anak
yang berada pada fase ini, sudah layak untuk mendapatkan bentuk-bentuk gerak
2. Fase transisi usia 7-10 tahun
Pada masa ini, anak secara individu mulai dapat mengkombinasikan dan menerapkan
keterampilan gerak dasar yang terkait dengan performanya dalam aktivitas jasmani.
Pada fase ini, kemampuan gerak dasar dikembangkan dan diperhalus dalam situasi
bermain dan situasi olahraga kecabangan. Ketermapilan berolahraga pada masa
transisi merupakan suatu penerapan sederhana dari gerak dasar, menuju
bentuk-bentuk gerakan yang lebih komplek dan spesifik.
3. Fase spesifikasi usia 10-13 tahun
Pada usia 10-13 tahun anak sudah dapat menentukan pilihannya akan cabang
olahraga yang sangat disukainya. Secara umum, mereka sudah memiliki kemampuan
dalam koordinasi dan kelincahan yang jauh lebih baik. Atas dasar pertimbangan
pada faktor fisik, kognitif dan budaya, mereka memilih untuk lebih mengkhususkan
pada salah satu cabang yang dianggap dapat dilakukan. Mereka sudah mulai bisa
memahami kelebihan dan kekurangan yang dimilikinya.
F. ❉❊ ❋●❋❊ ❍ ■ ❏❑▲❊ ●▼
Huizinga mendefinisikan bermain sebagai aktivitas bebas yang dilakukan tidak
sungguh-sungguh, tidak dibatasi oleh ruang dan waktu serta aturan-aturan tertentu.
Siendentop, menyatakan bahwa bermain merupakan dunia bagi kehidupan anak-anak.
Bermain adalah suatu kegiatan yang dilakukan dengan atau tanpa mempergunakan alat
yang menghasilkan pengertian atau memberikan informasi, memberikan kesenangan
maupun mengembangkan imajinasi pada anak. Sudono (2010:1)
Buitendyk menyebutkan prisip-prinsip yang terdapat dalam permainan yaitu:
Kemungkinan bermain banyak sekali, tetapi ada batas-batas yang menentukan yaitu
aturan-aturan dan lapangan/tempat;
Dalam permainan terdapat suatu klimaks, mula-mula dari lemah kemudian semakin
lama semakin kuat dan turun menjadi lemah kembali; dan
Ada pertukaran antara ketegangan dan kekendoran.
Selain berguna sebagai media untuk pembentukan gerak, sebagian besar para ahli
psikologi meyakini bahwa bermain merupakan dasar bagi pembentukan perilaku dimasa
anak-anak , sehingga sangat dibutuhkan untuk mendapatkan pengetahuan mengenai
kehidupan sosial dan perkembangan fisiknya.
◆❖ P◗❘◗n rti❙❚❯ ◗rm❙❱n ❲❙❳ ❙❨P ◗n❲i❲ik❙n❩❚ ❙❬
Bermain adalah suatu kegiatan yang dilakukan dengan atau tanpa mempergunakan alat
yang menghasilkan pengertian atau memberikan informasi, memberikan kesenangan
maupun mengembangkan imajinasi pada anak. Menurut Mayke dalam Sudono (2010:3)
menyatakan bahwa belajar dengan bermain memberikan kesempatan kepada anak untuk
memanipulasi, mengulang-ulang, menemukan sendiri, bereksplorasi, mempraktikan, dan
mendapatkan bermacam-macam konsep serta pengertian yang tidak terhitung banyaknya.
Dari pengertian tersebut kita dapat memahami bahwa bermain merupakan suatu
kebutuhan bagi anak yang dapat memberikan dampak yang positif untuk seluruh aspek
perkembangan anak. Dengan bermain kita dapat memberikan kesempatan yang lebih
banyak kepada anak untuk bereksplorasi sehingga pemahaman tentang konsep maupun
❭❪ ❫um❴❵r❛ ❵l❜❝ ❜r❞ ❜❡❢❣❜❤✐ ❵❥❦ ❜❧ ❡❜❡
♠❪ ✐❵❡♥❵❥❧ ❜ ❡t ❫u❦ ❴❵❥❛ ❵❣❜❝ ❜❥❞ ❜ ❡❢❣❜❤✐❵❥❦ ❜❧ ❡❜ ❡
Sumber belajar adalah bahan termasuk juga alat permainan untuk memberikan
informasi maupun berbagai keterampilan kepada murid maupun guru antara lain buku
referensi, buku cerita, gambar-gambar, narasumber, benda atau hasil-hasil budaya.
Sudono (2010:7)
Sedangkan alat permainan adalah semua alat bermain yang digunakan
oleh anak untuk memenuhi naluri bermainnya dan memiliki berbagai macam sifat
seperti mengelompokkan, menyempurnakan suatu desain, atau menyusun sesuai
bentuk utuhnya. Sudono (2010:7)
♦❪ ♣u❡♥q❧❫❦ ❴❵❥u ❛ ❵❣❜❝ ❜❥❞ ❜❡❢❣❜ t ✐❵❥❦ ❜❧ ❡❜❡
Menurut Sudono (2010: 7-9) Sumber belajar berfungsi untuk memberikan
kesempatan proses berasosiasi kepada anak untuk mendapatkan dan memperkaya
pengetahuan dengan menggunakan berbagai alat, buku, narasumber atau tempat.
Selain itu sumber belajar juga berfungsi untuk meningkatkan perkembangan anak
dalam berbahasa melalui berkomunikasi dengan mereka tentang hal-hal yang
berhubungan dengan sumber belajar atau hal lainnya Sedangkan alat permainan
berfungsi untuk mengenali lingkungan mengenal lingkungan dan membimbing anak
untuk mengenali kekuatan maupun kelemahan dirinya. Sudono (2010:8)
r❪ s❵t❥❧ ❛ ❵❥❦ ❜❧ ❡
❜❪ s❵t❥❧✉❵❣ ❵❴❧✈ ❜❡s❵❡❜♥❜❞ ❜❥❧ ❭ ❵❥ ❴❵❥t ❫✇ ❵❡① ❵❥
Berbunyi bahwa tenaga yang berlebihan yang ada pada anak itu menuntut jalan
②③ ④ ⑤ori ⑥ ⑤kr⑤⑦ ⑧⑨⑩⑦ ❶i ❷ ⑦ ❸⑦ ❶u⑧
Permainan itu adalah keasyikan yang bukan dalam bentuk bekerja dan bermaksud
untuk bersenang-senang serta istirahat. Permainan dilakukan oleh orang-orang
setelah lelah bekerja dan bermaksud menyegarkan kembali jiwa dan raganya.
❹③ ④ ⑤ori ❺ ⑤rsi⑦ ❻⑦ ❼⑦ ❽⑦ ❾ l⑦❽⑦ ❼ih
Memandang bermain sebagai latihan manusia sebelum dewasa untuk mempersiapkan
beberapa fungsi-fungsi keperluan hidup. Berdasarkan beberapa pendapat ahli ahli
diatas, dapat disimpulkan bahwa permainan adalah suatu kegiatan yang dilakukan
oleh seseorang dengan sukarela untuk bersenang-senang atau rekreasi dan persiapan
atau latihan di dalam mempersiapkan kehidupan bermasyarakat.
❿ ③ ➀⑦ ❼➁⑦⑦ ❽➂ ⑤⑦⑨rmn ➂⑦ ➃⑨➄❼⑦ ➅
➆ ③ ➇⑨❻⑦ ❼ ⑩⑦❼➃⑩⑦❶⑨⑧ ❾⑩ut ➅ ⑤⑧⑤➈⑦ ❽⑦ ❼
Tiap manusia memiliki naluri untuk bergerak, terlebih untuk anak-anak yang memiliki
naluri untuk bergerak sangat besar. Gerakan itu sangat berguna untuk fungsi-fungsi
jasmani dan rohani. Bergerak sama pentingnya dengan mekan, minum, tidur.
Melarang anak bergerak artinya menahan, merintangi pertumbuhan dan perkembangan
jasmani dan rohani anak.
Bergerak dalam permainan yang dimainkan dalam suasana gembira mempunyai
pengaruh yang baik bagi organ-organ dalam yang mendorong pertumbuhan. Oleh
karena itu, suasana gembira dalam latihan-latihan dan permainan-permainan harus
selalu diusahakan oleh guru.
Dalam permainan anak banyak sekali bergerak, ini mempunyai pengaruh yang baik
diperbesar kesemua jurusan sehingga paru-paru berfunngsi lebih baik. Semua alat-alat
pernfasan menjadi terlatih , jantung pun menjadi lebih kuat memompa darah keseluruh
tubuh. Karena permainan dan latihan tesebut maka organ tubuh kita berfungsi lebih
baik dan pada gilirannya akan meningkatkan kesegaran jasmani dan kesehatan.
➉➊ ➋➌➍➎ ➏➐➎➏➑➐➎ ➒➌➓➔ ➐ut ➍→ ➏➐➌ ➐➌ ➣➎➏
Anak-anak itu senang bemain, permainan itu dilakukan dengan gembira. Oleh karena
itu, segala sesuatu yang diajarkan pada waktu itu dapat ditangkap dengan baik.
Ahli-ahli pendidikan menganjurkan supaya permainan menjadi alat pendidikan yang utama,
untuk menuntun pertumbuhan jasmani dan rohani.
↔➊ ↕u➙u➏➑➎➏➛→➒ ➜➎➌ ➏➎➏➐→ ➏➑➎➏➝➎➙➎ ➏➑ -Cabang Olahraga
Permainan merupakan bagian dari pendidikan jasmani yang mempunyai banyak kegiatan
seperti halnya kegiatan olahraga pada umumnya, dengan bermain maka terpaculah
perkembangan manusia secara menyeluruh misalnya perkembangan-perkembangan
jasmani, koordinasi gerak, kejiwaan dan sosial. Dengan tumbuh dan berkembanganya
manusia secara keseluruhan melalui kegiatan-kegiatan yang ada pada permainan ini,
berarti anak-anak dipersiapkan untuk mengikuti kegiatan-kegiatan bidang studi olahraga
yang lain, yang juga menuntut keterampilan gerak, kekuatan, kelincahan, kemasakan
mental dan pendekatan jarak sosial.
Dalam semua kegiatan bidang studi pendidikan jasmani pada hakikatnya
menggarap hal yang sama yaitu gerak manusia. Permainan pada umumnya disenangi
oleh anak-anak, rasa senang saat bermain, merupakan situasi yang memudahkan guru
mempersiapkan anak untuk mempelajari atau meningkatkan keterampilan dalam bidang
cabang
olahraga-olahraga lain.
L. Alat Bantu (peraga)
Alat bantu (peraga) adalah alat yang digunakan pendidik dalam menyampaikan pendidikan, alat
peraga sangat penting dengan adanya alat peraga ini maka bahan dengan mudah dipahami oleh
siswa. Alat tersebut berguna agar bahan pelajar yang disampaikan oleh guru lebih mudah
diterima atau dipahami peserta didik. Dalam proses belajar mengajar alat peraga dipergunakan
dengan tujuan membantu guru agar proses belajar sisiwa lebih berhasil dalam proses
pembelajaran dan efektif serta efesien. Di bawah ini merupakan pengertian alat peraga menurut:
a. Tayar Yusuf (1985 : 52) Alat peraga adalah alat yang dapat didengarkan atau dapat
memperagakan bahan-bahan tersebut, sehingga murid-murid dapat menyaksikan langsung,
mengamat-amati dengan cermat, memegang atau merasakan bahan-bahan peragaan pelajar
itu.
b. Menurut Asosiasi Pendidikan Nasional (NEA) dalam Nirvan Diana (1992:2) bahwa media
merupakan alat Bantu yang diperlukan oleh guru dan siswa agar dapat memperjelas materi
dan dapat lebih mengefektifkan proses belajar mengajar.
M. Alat Belajar
Dalam kamus besar bahasa Indonesia pengertian dari alat adalah yang dipakai untuk
mengerjakan sesuatu . Alat merupakan bagian dari fasilitas pendidikan yang digunakan untuk
proses kegiatan belajar mengajar. Dengan alat pembelajaran guru dapat memberikan contoh
secara langsung tentang materi tersebut agar mudah dipahami dan dimengerti oleh siswa.
upaya seorang guru untuk merubah alat pembelajaran yang sesungguhnya menjadi berbeda dari
yang sebelumnya dengan tujuan untuk meningkatkan pembelajaran kemudian memperoleh hasil
yang lebih baik dan dicapai dengan sebaik-baiknya.
N. Modifikasi Alat Pembelajaran
Di dalam kamus bahasa Indonesia modifikasi adalah pengubahan dan berasal dari kata ubah
yang berarti lain atau beda mengubah dapat diartikan dengan menjadikan lain dari yang
sebelumya sedangkan dari arti pengubahan adalah proses , perubahan atau cara mengubah,
kemudian mengubah dapat juga diartikan pembaruan. Tidak mengherankan bahwa pada
mulanya dalam pembaruan berpokok pada metode mengajar, bukan karena mengajar itu penting
melainkan mengajar itu bermaksud menimbulkan efek belajar pada siswa yang bertujuan untuk
mencapai tujuan pembelajaran.
Dalam pendidikan pembaruan dapat diartikan suatu upaya sadar yang dilakukan untuk
memperbaiki praktek pendidikan dengan sungguh-sungguh. Pada kamus bahasa Indonesia
pengertian dari alat adalah yang dipakai untuk mengerjakan sesuau alat meupakan bagian dari
fasilitas pendidikan yang digunakan untuk proses kegiatan kegiatan belajar mengajar. Oleh sebab
itu dengan adanya alat pembelajaran guru dapat memberikan contoh secara langsung tentang
materi yang akan dibeikan kepada siswa, dengan bertujuan agar mudah dipahami dan dapat
dimengerti oleh peserta didik atau siswa.
Sepaham dengan pendapat yang telah disampaikan sebelumnya Lutan (1998:2) menjelaskan
bahwa Modifikasi adalah perubahan keadaan dapat berupa bentuk, isi, fungsi, cara penggunaan
dan manfaat tanpa sepenuhnya menghilangkan aslinya .
Ada beberapa tujuan dari modifikasi Menurut Lutan (1988:3) yaitu :
1. Siswa memperoleh kepuasan dalam mengikuti pelajaran.
3. Siswa dapat melakukan pola gerak secara benar.
Untuk melakukan modifikasi dalam pembelajaran guru haruslah memperhatikan segi keamanan
dan keefektivitasannya, sebab pengembangan modifikasi akan sia-sia apabila hasil yang
diperoleh tidak membawa dampak yang lebih baik. Menurut Aussie (1996:5), pengembangan
modifikasi dilakukan dengan berbagai pertimbangan seperti:
1. Anak-anak belum memiliki kematangan fisik dan emosional seperti orang dewasa.
2. Berolahraga dengan peralatan dan peraturan yang dimodifikasi akan mengurangi cidera pada
anak.
3. Olahraga yang dimodifikasi akan mampu mengembangkan keterampilan anak lebih cepat
dibanding dengan peralatan standar untuk orang dewasa.
4. Olahraga yang dimodifikasi menumbuhkan kegembiraan dan kesenangan pada anak-anak
dalam situasi kompetitif.
Menurut Arief (2008:14) terdapat beberapa komponen dari sarana dan prasarana olahraga yang
bisa dimodifikasi di antaranya adalah:
1) ukuran, berat, bentuk peralatan, 2) Lapangan bermain, 3) Waktu bermain atau lamanya
bermain.
Dari pendapat para ahli yang telah dikemukakan, peneliti berpendapat bahwa modifikasi adalah
pengembangan materi dengan cara merubah keadaan, bentuk, fungsi, susunan tanpa merubah
hakikat aslinya, semua pengembangan itu dilakukan bertujuan untuk mempermudah proses
belajar sehingga dapat mencapai hasil yang diinginkan.
O. Sepak Takraw
Permaianan sepak takraw dilakukan di lapangan yang berukuran 13,4m x 6,1m yang dibagi oleh
Bola yang diamainkan terbuat dari rotan atau fiber glass yang dianyam dengan lingkaran antara
42 44 cm. Permainan sepak takraw dimainkan oleh dua regu yang masing-masing regu terdiri
dari 3 orang pemain ynag bertugas sebagai tekong berdiri paling belakang, dua orang lainnya
menjadi pemain depan yang berada di sebelah kiri dan kanan yang disebut apit kiri dan apit
kanan. Permainan sepak takraw berlangsung tanpa menggunakan tangan untuk memukul bola
bahkan tidak boleh menggunakan lengan.
Bola hanya boleh menyentuh atau dimainkan oleh kaki, pada dada, bahu dan kepala. Permainan
sepak takraw diawali dengan sepak mula atau servis yang dilakukan oleh tekong. Sepak mula
dilakukan oleh tekong atas lambungan bola oleh pelambung yang diarahkan ke tekong, tekong
harus berada di dalam lingkaran yang telah disediakan. Tekong harus mengarahkan bola ke
daerah lawan melalui atas net (jaring). Dilain pihak lawan harus menerima bola itu dan
mengembalikannya ke daerah lawan. Dalam hal ini mereka diberi kesempatan menyentuh bola
sebanyak tiga kali. Satu set permainan dianggap selesai bila salah satu regu telah mencapai angka
15 lebih dulu bila tanpa ada deuce. Pertandingan kedua regu ini dianggap selesai bila salah satu
regu telah mencapai dua set lebih dulu. Setelah satu set berakhir maka kedua regu diberi waktu 2
menit untuk pindah tempat (Ucup Yusup dkk, 2004:10).
Berikut ini adalah beberapa teknik dasar bermain sepak takraw menurut Sudrajat Prawirasaputra
(1999:24).
1. Sepak sila adalah sepakan menggunakan kaki bagian dalam, cara melakukannya berdiri
dengan kedua kaki menghadap datangnya bola kemudian berdiri dengan satu kaki tumpuan
dengan kaki yang satunya diangkat sehingga telapak kakinya menghadap lutut kaki
sebelahnya. Kedatangan bola disambut oleh kaki dengan posisi sepak sila, bola menyentuh
kaki dibawah mata kaki dan diarahkan kembali ke teman atau dikembalikan ke lawan. Sepak
sila ini biasanya digunakan untuk melakukan sepakan sajian awal (servis) atau sepak mula,
mengumpan kepada smeser.
2. Sepak kuda adalah sepakan menggunakan punggung kaki, cara melakukannya berdiri dengan
kedua kaki menghadap datangnya bola dan datangnya bola disambut dengan ayunan kaki, bola
memantul setelah menyentuh punggung kaki. Gerakan tersebut ditujukan untuk kawan atau
dapat juga dikembalikan kepada lawan yang fungsinya sebagai smes yaitu dengan cara
melakukan gulingan badan (seperti salto) dan sentakan kaki pada waktu melakukan sepakan.
3. Sepak badak adalah sepakan menggunakan tumit, teknik ini biasanya dilakukan apabila bola
dengan kecepatan tinggi akan jatuh ke belakang dan badan tidak sempat berputar, maka tumit
yang menyambut bola. Pantulan bola diharapkan melambung kembali agar pemain memiliki
kesempatan untuk meraih bola tersebut. Ketepatan sentuhan bola pada tumit cukup sulit karena
pemain tidak dapat melihat dengan sempurna maka perasaan atau feeling atau kemampuan
nirmotorik sangat berperan.
4. Sepak cungkil, fungsinya adalah sebagai upaya mengangkat bola yang hampir menyantuh
tanah dan jauh dari jangkauan. Cara melakukannya pemain berdiri dengan dua kaki
menghadap datangnya bola, kedatangan bola yang cepat sehingga pemain tidka sempat
melangkahkan kaki untuk berdiri lebih dekat dengan bola tempat bola akan jatuh. Oleh karena
itu upaya terakhir dari pemain adalah dengan cara menjangkau bola sambil melangkahkan kaki
jauh ke tempat bola akan jatuh.
Selain teknik-teknik menggunakan sepakan, teknik yang sering digunakan adalah sundulan dan
menahan atau kontrol menggunakan paha (memaha) dan menahan menggunakan dada
(mendada).
1. Menyundul (heading) adalah gerakan menyambut atau melanjutkan laju bola menggunakan
kepala. Fungsinya sebagai gerakan membendung blocking atau juga dapat digunakan untuk
menyerang dan mengumpan.
berdiri menghadap datangnya bola, ketika bola datang langsung disambut dengan paha
pantulan paha tergantung pada ayunan dan pengencangan otot paha. Fungsi memaha adalah
sebagai penahan smes atau sepakmula.
3. Mendada adalah menahan/ mengontrol bola menggunakan dada, cara melakukannya pemain
berdiri menghadap kedatangan bola kemudian bola yang datang disambut oleh busungan dada,
pantulan tergantung pada gerakan punggung dan pengencangan otot dada. Fungsi mendada
adalah sebagai penahan smes atau sepakmula.
Gambar 1. Games sepak takraw
Gambar .2 Bentuk-bentuk memainkan bola dalam Sepak Takraw
P. Servis
Servis dalam permainan sepak takraw adalah sajian pertama dalam bermain dan merupakan
benar dan baik. Dengan demikian servis merupakan sepak permulaan yang harus dikuasai
terlebih dahulu perkenaanya pada kaki bahagian dalam dan permukaan yang terlebar.
Gambar. 3 Pelaksanaan Servis dalam Takraw Gb.4 Bola Takraw
Q. Hipotesis
Hipotesis adalah alat yang sangat besar kegunaannya dalam penyelidikan ilmiah karena dapat
menjadi penuntun kearah proses penelitian untuk menjelaskan permasalahan yang harus dicari
pemecahannya. Kemudian para ahli menafsirkan arti hipotesis adalah suatu jawaban sementara
terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul, dalam Arikunto
(2002). Berdasarkan kerangka fikir yang telah disampaikan, maka dapat diajukan hipotesis
yaitu:
Ha: Jika menggunakan alat modifikasi menggunakan bola terbuat dari kertas, pelastik, dan rotan
sesungguhnya yang lebih ringan, maka dapat meningkatkan kemampuan gerak dasar servis dalam
bermain sepak takraw siswa SD .
Adapun hipotesis kerjanya pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
Ha1 :Jika menggunakan alat modifikasi menggunakan bola terbuat dari kertas, yang lebih ringan,
maka dapat meningkatkan kemampuan gerak dasar servis dalam bermain sepak takraw
Ha2 : Jika menggunakan alat modifikasi menggunakan bola terbuat dari pelastik, maka dapat
meningkatkan kemampuan gerak dasar servis dalam bermain sepak takraw Kelaskelas V SD
Negeri 2 Kebagusan Gedongtataan .
Ha3: Jika menggunakan alat modifikasi menggunakan bola terbuat rotan ( Bola aslinya
yang lebih ringan), maka dapat meningkatkan kemampuan gerak dasar servis
dalam bermain sepak takraw Kelaskelas V SD Negeri 2 Kebagusan
III. METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
P➞➟➞➠➡➢➡➤➟➡➟➡➤➥➤➠➤➦➧➞➟➞➠➡➢➡➤➟➢➡ ➟➥➤➨➤➟➨➤➩➞➟➤➧➞➟➞➠➡➢➡➤ ➟➡➟➡➥➡➠➤➨ ➫➨➤➟➥➞➟➭➤➟➯➞➢➲➥➞➨➤➳➡
➢➡➟➥➤➨➥➞➟➭➤➟➯➞➟➭➭➫➟➤➨➤➟➧➞➥➲ ➯➤➟➵➤ ➟➭➧➞ ➟➞➠➡➢➡➢➡ ➟➥➤➨➨➞➠➤➸(➺➻➼➽➽➾➚➚➪➶➹➘➚➴t ➷➬➽➬➼➾➹➮)
CAR. D➤➩➡➟➤➯➤➟➵➤➸➫➥➤➦➯➞➟➫➟➳➫➨➨➤➟➡➸➡➵➤➟➭➢➞ ➩➨➤ ➟➥➫➟➭➥➡➥➤➠➤ ➯➟➵➤, ➵➤➡➢ ➫➸➞➱ ➫➤➦
➨➞ ➭➡➤➢➤➟➧➞➟➞➠➡➢➡➤➟➵➤ ➟➭➥➡➠➤➨ ➫➨➤➟➥➡➨➞➠➤➸➤➢➤ ➫➥➡➠➤➧➤➟➭➤➟➥➡➨➤ ➩➞ ➟➤➨➤➟➤➥➤ 3 ➨➤➢➤➵➤ ➟➭
➯➞➯➱➞ ➟➢➫➨➧➞ ➟➭➞ ➩➢➡➤ ➟➢➞➩➸➞➱ ➫➢, ➯➤➨➤➤➥➤➢➡➭➤➧➞➟➭➞ ➩➢➡➤➟➵➤➟➭➥➤➧➤➢➥➡➢➞➩➤➟➭➨➤➟, 1)
P➞➟➞➠➡➢➡➤➟➯➞➟➫➟➳ ➫➨➧➤ ➥➤➸➫➤➢➫➨➞➭➡➤➢➤ ➟➯➞➟✃➞➩➯➤➢➡➸➫➤➢➫➲➱➳➞➨➥➞➟➭➤➟➯➞➟➭➭➫➟➤➨➤➟✃➤ ➩➤
➥➤ ➟➤➢➫➩➤➟➯➞➢➲ ➥➲➠➲ ➭➡➢➞ ➩➢➞➟➢➫➫➟➢ ➫➨➯➞➯➧➞ ➩➲➠➞➦➥➤➢➤➤➢➤➫➡➟❐➲ ➩➯➤➸➡➵➤ ➟➭➱➞ ➩➯➤ ➟❐➤➤➢➥➤➠➤➯
➯➞ ➟➡ ➟➭➨➤➢➨➤ ➟➯➫➢➫➸➫➤➢➫➵➤ ➟➭➯➞ ➟➤➩➡➨➯➡ ➟➤➢➥➤➟➧➞➟➢➡ ➟➭➱➤ ➭➡➧➞ ➟➞➠➡➢➡. 2) T➡➟➥➤➨➤➟➯➞➟➫➳➫➨
➧➤ ➥➤➸➫➤➢➫➭➞➩➤➨➨➞➭➡➤➢➤ ➟➵➤➟➭➸➞ ➟➭➤➳➤➥➡➠➤➨ ➫➨ ➫➨➤➟➥➞ ➟➭➤➟➢➫➳➫➤➟➢➞ ➩➢➞➟➢➫➥➤➠➤➯➧➞ ➟➞➠➡➢➡➤➟
➧➞ ➯➱➞ ➟➢➫➨➯➞ ➩➤ ➟➭➨➤➡➨➤ ➟➸➡➨➠ ➫➸➨➞ ➭➡➤➢➤➟➸➡➸❒➤. 3) K➞➠➤➸➥➤➠➤➯➦➤➠➡➟➡➢➡➥➤➨➢➞➩➡➨➤➢➧➤ ➥➤
➧➞ ➟➭➞➩➢➡➤ ➟➩➫➤➟➭➨➞➠➤➸, ➢➞➢➤➧➡➩➫➤ ➟➭➨➞➠➤➸➥➤➠➤➯➧➞ ➟➞➠➡➢➤➡ ➟, ➵➤➟➭➠➞➱➡ ➦➸➞➧➞➸➡ ❐➡➨➸➞➧➞➩➢➡➵➤➟➭
➠➤➯➤➥➡➨➞ ➟➤➠➥➤➠➤➯➱➡ ➥➤➟➭➧➞ ➟➥➡ ➥➡➨➤➟➥➤➠➤➯➧➞ ➟➭➤➳➤ ➩➤➟➵➤ ➟➭➥➡➯➤➨➸➫➥➥➞➟➭➤ ➟➡➸➢➡➠➤➦➨➞➠➤➸
➤➥➤➠➤ ➦➸➞➨➞➠➲➯➧➲➨➸➡➸❒➤➸➞➨➞➠➤➸➵➤➟➭➸➤➯➤➥➤ ➩➡➭➫➩➫➵➤➟➭➸➤➯➤➧ ➫➠➤.
A➥➤➱➞➱➞ ➩➤➧➤➤➦➠➡➵➤➟➭➯➞➟➭➞➯➫➨➤➨➤ ➟➯➲ ➥➞➠➧➞ ➟➞➠➡➢➡➤ ➟➢➡ ➟➥➤➨➤➟➥➞➟➭➤➟➱➤➭➤ ➟➵➤ ➟➭
➱➞ ➩➱➞➥➤, ➟➤ ➯➫➟➸➞✃➤➩➤➭➤➩➡➸➱➞➸➤➩➢➞➩➥➤➧➤➢➞➯➧➤➢➢➤➦➤➧➤ ➟➵➤ ➟➭➠➤❮➡ ➯➥➡➠➤➠➫➡, ➵➤➡➢➫ (1)
➧➞ ➩➞➟✃➤ ➟➤➤➟, (2) ➧➞➠➤➨➸➤➟➤➤➟, (3) ➧➞➟➭➤ ➯➤➢➤ ➟, ➥➤➟ (4) ➩➞ ❐➠➞➨➸➡. A➥➤➧➫➟➯➲ ➥➞➠➥➤➟➧➞➟➳➞➠➤➸➤➟
G❰ÏÐ❰Ñ : PÒÓÒÔÕÖÕ❰Ó TÕ Ó×❰Ø❰Ó KÒÔ❰Ù(AÑÕØÚÓÖÛ, 2008:16)
KÒÖÒ Ñ❰ ÓÜ❰ Ó G❰ÏÐ❰Ñ×Õ AÖ❰Ù:
o PÒÑÒÓÝ❰Ó❰❰ Ó(Þßàááâáã)
D❰Ô❰ÏÖ❰ä❰åÕÓÕåÒ ÓÒÔÕÖÕÏÒÓæÒÔ❰Ù Ø❰ÓÖÒÓÖ❰ ÓÜ❰å❰, ÏÒ ÓÜ❰å❰, Ø❰å❰Ó, ×ÕÏ❰ Ó❰,ÛÔÒäÙ Õ❰å❰×❰ Ó
Ð❰Ü❰ÕÏ❰ Ó❰ÖÕÓ×❰Ø❰ ÓÖÒÑÙÒÐ ÚÖ×ÕÔ❰ØÚØ❰Ó.
o PÒÔ❰ ØÙ❰Ó❰❰ÓTÕ Ó×❰ Ø❰Ó(çèâáãt )
T❰ä❰åØÒ-2 ×❰ÑÕåÒÓÒÔÕÖÕ❰ÓÖÕÓ×❰ Ø❰Ó❰×❰Ô❰äåÒÔ❰ ØÙ❰Ó❰❰Óé❰ ÓÜÏÒ ÑÚå❰Ø❰ ÓÕÏåÔÒÏÒÓÖ❰ÙÕ❰Ö❰Ú
åÒ ÓÒÑ❰å❰ÓÕÙÕÑ❰ ÓÝ❰ÓÜ❰ Ó, é❰ÕÖÚÏÒÓÜÒ Ó❰Ø❰ÓÖÕÓ×❰ Ø❰Ó×ÕØÒÔ❰Ù.
o PÒÓÜ❰Ï❰Ö❰Ó(êëì íîâáãv )
T❰ä❰åØÒ-3 é❰ÕÖÚØÒÜÕ❰Ö❰ÓåÒ ÓÜ❰Ï❰Ö❰ÓÛÔÒäåÒÓÜ❰Ï❰ Ö.
o RÒïÔÒØÙÕ(ðíñß íèâáãt )
T❰ä❰åØÒ-4ÏÒÑÚå❰Ø❰ ÓØÒÜÕ❰Ö❰ ÓÚÓÖÚØÏÒÓÜÒÏ ÚØ❰Ø❰ÓØÒÏÐ❰ÔÕ❰å❰é❰ÓÜÙ Ú×❰ä×ÕÔ❰ ØÚØ❰Ó.
Sòóôõö÷øùøúûõüõùýþýøüýüýø÷øùøÿ ý ✁øöõùø ✂ISDN 2 Kõó ø✄ò øü óõ☎ôòúùøÿ29 O☎ øü✄ ý ✁ø.
C. Tempat dan Waktu
ø. Tõú ûøþûõüõùýþýøü: Dýù øûøü✄ øü Sõûøöþøö☎ø✁SDN 2 Kõó ø✄ò øüGõ ÷✆ü✄þøþøøü. ó. Põùøö øüøøüûõüõùýþýøü: Løú ø✁øö þò✝øü✄÷ýù øöòö øü÷øù øúûõ üõùýþýøü øþò
õ þõü✄ øÿ óòùøü÷øüþõ☎ ÷øûøþ2-3 ýöùò ( 8ö øùýûõ☎ þõúò øü), øþò ýöùò ü✝ ø
÷ýùøö øüøö øü õúýü✄✄ò3 öøùý õù øú ø 3 ú ýü✄✄ò.
.
D. Instrumen Penelitian
Iü þ☎òúõüø÷øù øÿøù øþ✝ øü✄÷ý✄ò üøö øüò üþòöúõ ü✄òöò☎ûõù øö øüøøüûõüõùýþýøüö øôýþýü÷øö
÷ýõþýøû ýöùò ü✝ ø, Mõ üò☎ò þF✞✟✠✞✡☛☞✌✍☛✠☛✎✏✡✑÷øùøú Mòÿ øôý☎ (1997; 58).
✥Aù øþò üþòöòöò☎ýü þ☎òúõ ü÷øùøú PTK ÷ýö øþøö øü✒øù ý÷ó ýùøþýü÷øö øüýþòúõúõ✄øü✄øûùýö øþý✓
÷øü÷øûøþóõ☎✓ò ü✄ ýò üþòöúõúõ✔øÿö øüú ø øùøÿ✝ øü✄÷ýÿ ø÷øûý .
Alat itu berupa indikator-indikator dari penilaian keterampilan gerak dasar servis, bentuk
indikatornya adalah: (1) Tahap Persiapan (2) Tahap gerak atau tahap pelaksanaan (3) Akhir
gerak.
E. Teknik Analisis Data
Setelah data dikumpulkan melalui tindakan disetiap siklusnya, selanjutnya data dianalisis
melalui tabulasi, presentase dan normatif. Tenik penilaian dalam proses pembelajaran
menggunakan penilaian kwantitatif untuk melihat kwalitas hasil tindakan disetiap siklus
menggunakan rumus yang dikemukakan oleh Surisman dalam buku Evaluasi Penjaskes
Keterangan:
P : Presentase keberhasilan
f : Jumlah gerakan yang dilakukan dengan benar
n : Jumlah siswa yang mengikuti tes
F.Rancangan Penelitian
PTK terdiri dari rangkaian empat kegiatan yang dilakukan dalam siklus berulang. Empat
kegiatan utama yang ada pada setiap siklus, yaitu (a) perencanaan tindakan (✕✖✗✘✘✙✘✚), (b)
penerapan tindakan(✗✛t✙✜✘), (c) observasi (mengevaluasi proses dan hasil tindakan), dan (d)
refleksi (perbaikan atau peningkatan yang diharapkan tercapai).
1. Siklus Pertama
a. Rencana
1) Menyiapkan skenario pembelajaran yang berisi tentang kegiatan-kegiatan yang dilakukan
meliputi kegiatan pendahuluan, inti, penutup.
2) Menyiapkan alat-alat (bola kertas dan busa bekas dibungkus plastik) untuk proses
pembelajaran dan instrumen yang dibutuhkan untuk mengobservasi tindakan.
3) Menyiapkan alat untuk dokumentasi (handycam atau kamera).
4) Menyiapkan/membimbing siswa membuat bola modifikasi terbuat dari kertas di isi busa
bekas di bungkus plastic.
b. Tindakan
1) Siswa dibariskan sesuai dengan banyaknya bola kerta dibungkus dengan plastik tinggi net
135 cm f
2) Menunjukkan dan menjelaskan pentingnya proses kaki, tangan, perkenaan bola, gerakan
badan dalam keterampilan gerak dasar servis dalam sepak takraw dari tahap persiapan,
eksekusi/pelaksanaan dan gerakan lanjutan.
3) Setelah melihat dan dijelaskan bagaimana gerakan servis dalam sepak takraw yang benar
kemudian siswa melakukan gerak tersebut sesuai prosedur pelaksanaan pembelajaran
menggunakan bola modifikasi yang sudah disiapkan.
4) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan kesalahan gerakan yang
dilakukan, kemudian memperbaiki gerakan yang salah dengan berpedoman pada petunjuk
pelaksanaan gerakdasar servis yang sudah diberikan.
c. Observasi
1) Setelah tindakan dilakukan, diamati dan dikoreksi dan berikan waktu pengulangan kemudian
dinilai atau dievaluasi.
2) Jumlah testor 3 orang , pada saat penilaian tempat testor berjauhan untuk menjaga objektifitas
yang dinilai.
d. Refleksi
1) Dari data hasil observasi di analisis dan disimpulkan.
2) Merencanakan tindakan untuk siklus kedua.
2. Siklus kedua
a. Rencana
1) Menyiapkan siswa untuk mengikuti pembelajaran penjaskes materi servis dalam sepak
takraw .
2) Menyiapkan istrumen berupa indikator-indikator keterampilan gerak dasar servis dalam
sepak takraw diantaranya persiapan, gerakan, dan gerakan akhir;
3) Menyiapkan bola rotan, lapangan diperkecil dengan ukuran 5 x 10 meter untuk
b. Tindakan
1) Membariskan siswa sesuai dengan jumlah bola untuk pembelajaran.
2) Siswa melakukan gerak dasar servis dengan bola dari gulungan kertas dengan gerakan yang
benar.
3) Setiap siswa servis sebanyak-banyaknya dalam waktu 1 menit secara bergantian dengan
alat modifikasi rotan dan net ditambah ketinggianya menjadi 145 cm.
4) Diberikan pengulangan gerakan servis secara berurutan.
c. Observasi
1) Setelah tindakan dilakukan, diamati dan dikoreksi dan berikan waktu pengulangan
kemudian dinilai atau dievaluasi.
2) Jumlah testor 3 orang , pada saat penilaian tempat testor berjauhan untuk menjaga
objektifitas yang dinilai.
d. Refleksi
1) Dari data hasil observasi di analisis dan disimpulkan.
2) Merencanakan tindakan untuk siklus ketiga jika diperlukan.
H. Jadwal Kegiatan Penelitian Tindakan Kelaskelas VISDN 2 Kebagusan Gedongtataan
V✢✣E✤✦ ✧ ★U✩ ✪✫ D✪✫✤ ✪R✪✫
✪✢ ✣✬✭ ✮✯ ✰✱✲✳✴
✵✶✷✸ ✹✺✹✷ ✻✹ ✼✽✹✺ ✾✿❀✶ ✼✶ ✿✾❁ ✾✹ ✼❂❃✹✻ ✹✺ ✾❃❀ ❄ ✿✹ ✼✸✹✷✾❀ ✶✼✶ ✿✾❁ ✾✹ ✼✾✼✾✹✸ ✹ ✿✹ ✽❅
❆❇ ❈✶ ✼❉✹ ✼❀✶ ✼❉ ❉❄ ✼✹✹ ✼✹ ✿✹❁❃ ❊✸ ✾❋✾✻ ✹✺ ✾● ❊ ✿✹❍✹ ✼❉✸ ✾● ❄✹❁✸ ✹✷ ✾✻ ✶✷❁✹✺ ❍✹ ✼❉✸✾✾✺ ✾● ❄✺ ✹
● ✶✻✹✺✸ ✹ ✼✼✶❁❍✹ ✼❉✸✾●❄ ✹❁✸ ✶ ✼❉ ✹ ✼✻ ✶❁ ✾✼❉ ❉ ✾✹ ✼❆■ ❏❑❃❀✹✸ ✹✺ ✾✻ ✿❄ ✺❀✶✷ ❁✹❃✹✸ ✹❀✹❁
❃ ✶ ✼✾✼❉✻✹❁✻ ✹ ✼✻✶❁✶✷ ✹❃❀✾✿✹ ✼❉ ✶✷✹✻✸ ✹✺✹✷✺ ✶✷▲✾✺✸✹ ✿✹❃✺ ✶❀✹✻❁✹✻✷ ✹▼✺ ✾✺▼✹◆✶ ✿✹✺❖P❈
◗✶❉ ✶✷ ✾❘◆✶●✹❉❄✺✹ ✼❙✶✸ ❊✼❉❁✹❁✹✹ ✼❇
❘❇ ❈✶ ✼❉✹ ✼❀✶ ✼❉ ❉❄ ✼✹✹ ✼✹ ✿✹❁❃ ❊✸ ✾❋✾✻ ✹✺ ✾✹ ✿✹❁❀ ✹✸✹✺ ✾✻ ✿❄ ✺✻✶✸ ❄✹❍✹ ✾❁❄✸✶ ✼❉✹ ✼
❃ ✶ ✼❉ ❉❄ ✼✹✻ ✹ ✼❃❊✸✾❋✾✻ ✹✺ ✾● ❊ ✿✹✷❊❁✹ ✼✸✹ ✼✼✶❁❍✹ ✼❉✸ ✾● ❄✹❁✸✶ ✼❉✹ ✼✻✶❁ ✾✼❉❉✾✹ ✼❆❚❏❑❃
❀ ✹✸✹✺ ✾✻✿❄✺✻ ✶✸❄ ✹✸ ✹❀✹❁❃✶ ✼ ✾✼❉✻ ✹❁✻ ✹ ✼✻ ✶❁✶✷✹❃ ❀ ✾✿✹ ✼❉✶✷ ✹✻✸ ✹✺ ✹✷✺ ✶✷▲✾✺✸ ✹ ✿✹❃✺ ✶❀ ✹✻
❁✹✻ ✷✹▼ ❀ ✹✸ ✹✺ ✾✺▼✹✻✶ ✿✹✺❖P❈◗✶❉ ✶✷ ✾❘◆✶●✹❉❄✺✹ ✼❙✶✸ ❊✼❉❁✹❁✹✹✼❇
❯✢✤✳❱ ✳✴ ❲✤✳❱ ✳✴
✵✶✷✸ ✹✺ ✹✷✻ ✹ ✼✻✶✺ ✾❃❀ ❄ ✿✹ ✼✸✾✹❁✹✺❃✹✻ ✹✸ ✹❀✹❁✸ ✾✹❳❄ ✻✹ ✼✺ ✹✷✹ ✼✺ ✶●✹ ❉✹ ✾● ✶✷ ✾✻ ❄❁❅
❆❇ ◆✶❀ ✹✸✹❀ ✹✷✹❉❄ ✷❄❀✶ ✼✸ ✾✸✾✻ ✹ ✼❳✹✺ ❃ ✹ ✼✾❂❃❊✸✾❋✾✻ ✹✺ ✾❀✶❃ ●✶ ✿✹❳✹✷✹ ✼✾✼ ✾✸✹❀ ✹❁✸✾❳✹✸ ✾✻ ✹ ✼
✺ ✶●✹ ❉✹ ✾✹❑❄ ✹ ✼●✶ ✼❁❄✻✾✼❊▲✹✺ ✾❀✶❃● ✶ ✿✹❳✹✷✹ ✼❉ ✶✷✹✻✸ ✹✺✹✷✺ ✶✷▲✾✺✸✹ ✿✹❃✺ ✶❀✹✻❁✹✻ ✷✹▼❇
❘❇ ❨✼❁❄✻✺ ✾✺▼✹◆✶ ✿✹✺❖P❈◗❘◆✶● ✹❉❄ ✺ ✹ ✼❙✶✸❊✼❉❁ ✹❁✹✹ ✼✹❉✹✷✺✶ ✿✹ ✿❄● ✶✷❄ ❀✹❍✹
❃ ✶ ✼✾✼❉✻✹❁✻ ✹ ✼✻✶❃ ✹❃❀ ❄ ✹ ✼❉ ✶✷✹✻✸ ✹✺✹✷✺ ✶✷▲✾✺✸✹ ✿✹❃✺ ✶❀✹✻❁✹✻ ✷✹▼❇
■❇ ❩✶ ✼✶ ✿✾❁ ✾✹ ✼✾✼ ✾✸ ✹❀✹❁✿✹ ✼❳❄❁✻ ✹ ✼✸ ✹ ✼✸ ✾✻ ✶❃● ✹ ✼❉ ✻✹ ✼✿✶●✾✽✿✹ ✼❳❄❁✸ ✶ ✼❉ ✹ ✼❃ ❊✸✶ ✿✸✹ ✼
❀ ✶ ✼✸ ✶✻✹❁✹ ✼❍✹✼❉●✶✷ ●✶✸ ✹❉ ❄ ✼✹❃ ✶ ✼✾✼❉✻ ✹❁✻ ✹ ✼❀✷ ❊✺ ✶✺❀✶❃ ●✶ ✿✹❳✹ ✷✹ ✼❉✶✷ ✹✻✸ ✹✺ ✹✷✺✶✷▲✾✺
❬❭ ❪❫❭❴ ❵❛❜❫❭ ❝❭
➄♠➅q❧❦ ❹❺ ❺ ❿tMetodologi Penelitian Pendidikan : kuantitatif dan kualitatif,⑨➀➁✐♣✐r ❧ ✐❽q♥ ❢❻ ⑨⑥❧s ✐❢✐❦❸✐⑩✐❧⑧ ✐t
❾❡ ♥❣➆ ✐❢♣✐❧ t✉✈✈ ➂tDasar-dasar Metodologi Penelitian Kuantitatif Dalam Pendidikan.⑨➀ ➁✐♣✐➇ ❧✐❽q♥❢❻⑨⑥❧s ✐❢ ✐t❸✐⑩✐❧⑧ ✐t
➈❣ ⑧✐♥ ❦➁❣ s ❤q❦✉ ✈ ✈❿tBelajar Keterampilan Motorik, Pengantar Teori dan Metode.⑤❧q♣⑥♥ ⑤q⑩⑧ q❦⑨⑨ ➈⑨➀❶t❸✐⑩✐❧⑧ ✐t
♦❣❥✐♣q❧t❹❺ ❺ ➉tPendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan SMP Kelas IX.Y❣❢❥ qs⑧ q❧ ✐t ❸✐⑩✐❧⑧ ✐t
➁q❢❣➍✐♥ t❹❺ ❺ ➑tBelajar Mudah Penelitian Untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula. ❞➈➐ ❞➃➄➀❞❦❸✐⑩✐❧⑧ ✐t
➁❣➒❥ ❤q❷✐❢q❦ ⑤q✐♥❞t❹❺❺➉tDasar-dasar Metode Penelitian sosial dan Pendidikan (Makalah)
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Sekolah Pascasarjana.➋♥q➌ ⑥❧s q⑧ ✐s
⑨⑥♥ ❢ q❢q⑩✐♥❾♥ ❢❻♥⑥s q✐.➃ ✐♥ ❢❣♥ r
❼❣ ❢ ♣✐♥ ✐t✉ ✈ ✈❹tMetode Statistika.➀✐❧s q⑧❻t ➃✐♥❢❣ ♥rt
➓➓➔ →➣↔↕➙➛➜➝➞ ➟↕➙➙ ➠ ➡➢ ➤➥➦st ➧➥ ➨➩➤➩➤ ➫➭ ➨➯ ➭➲ ➤➳ ➨ ➭➵.