• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN ANTARA PENERIMAAN DIRI DENGAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL PADA REMAJA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN ANTARA PENERIMAAN DIRI DENGAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL PADA REMAJA"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Komunikasi merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan manusia, dimana didalamnya meliputi ketrampilan dan pengetahuan. Melalui komunikasi interpersonal kita berinteraksi dengan orang lain, mengenal orang lain dan diri kita sendiri, dan mengungkapkan diri sendiri kepada orang lain. Selain itu, sebagian kebutuhan dalam diri manusia hanya dapat dipuaskan lewat komunikasi dengan sesamanya. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memiliki kemampuan dalam berkomunikasi ( Devito, 1997).

(2)

2

Hurt dkk. (seperti yang disebut Fatihah, 2010) menyatakan, penelitian di beberapa perguruan tinggi di Amerika Serikat, menunjukkan 10 – 20 % mahasiswa di Amerika Serikat, mengalami kecemasan dalam melakukan komunikasi dengan orang lain dan adanya rasa khawatir terhadap dirinya mengenai respon dari orang lain terhadap dirinya. Burgoon dan Ruffner (seperti yang disebut Fatihah, 2010) juga melakukan penelitiannya di Amerika Serikat juga mengemukakan bahwa 10 – 20 % populasi di Amerika Serikat mengalami kecemasan berkomunikasi yang sangat tinggi, dan sekitar 20 % yang mengalami kecemasan komunikasi yang cukup tinggi.

Fatihah (2010), menyatakan penerimaan diri yang buruk menyebabkan kurangnya kemampuan komunikasi interpersonal pada remaja. Dimana hal tersebut menyebabakan suatu hambatan psikologis dalam diri remaja pada saat bekomunikasi dan berinteraksi dengan individu lain. Seperti penelitian yang dilakukan oleh Croskey (seperti yang disebut Rakhmat, 2007) di Amerika memperlihatkan hasil bahwa 15 – 20 % mahasiswa di Amerika Serikat menderita communication apprehension, yang artinya individu dalam berkomunikasi merasa cemas dan takut, baik dalam situasi umum ataupun khusus, kondisi formal maupun informal yang diakibatkan karena penerimaan diri yang buruk.

Dalam penelitian yang dilakukan di Indonesia menyebutkan bahwa kecemasan komunikasi interpersonal mempunyai hubungan dengan rasa malu mahasiswa (Setyaningsih, 2008). Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh PKBI menyebutkan bahwa 19% remaja Jogjakarta meminta layanan karena masalah yang berhubungan dengan masalah komunikasi. Penelitian yang dilakukan Widowati bahwa kepercayaan diri mempunyai hubungan dengan kecemasan komunikasi interpersonal sebanyak 35, 9 % pada remaja. Masalah komunikasi interpersonal juga diteliti oleh Mariani (1991) yang menemukan bahwa 8 % dari 189 subyek penelitian yang terdiri dari mahasiswa Psikologi dan Hukum Universitas Muhamadiyah Surakarta mengalami kecemasan interpersonal.

(3)

3

karena individu tidak mampu menyesuaikan diri dengan orang lain. Kontrol yang kurang atau tidak mampu mengendalikan diri dalam situasi komunikasi mengakibatkan individu tertekan, sulit untuk berkomunikasi dan tidak berani mengungkapkan pendapat secara optimal, yang diwujudkan dalam perilaku seperti bicara agak gugup, jantung berdebar dan berkeringat dingin saat berinteraksi dengan orang lain sehingga kalimat yang diucapkan ketika berbicara kurang jelas dan sulit dimengerti orang lain. Individu yang mengalami kecemasan dapat dilihat dari kurang minat (keengganan) berkomunikasi dan menghindar untuk terlibat dalam komunikasi, yang ditandai oleh usaha individu untuk tidak berbicara di depan banyak orang, menutup diri dan kurang berpartisipasi dalam berbagai komunikasi yang ditunjukkan dengan perilaku seperti ragu-ragu, was-was dan tidak bisa berkonsentrasi ketika berkomunikasi dengan orang lain.

Berdasarkan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Candra (2008), mengenai Hubungan Penerimaan Diri Remaja Terhadap Penampilan Fisik dengan Kemampuan Komunikasi Interpersonal disimpulkan bahwa terdapat hubungan positif yang sangat signifikan antara penerimaan diri remaja (terhadap penampilan fisik) dengan kemampuan komunikasi interpersonal. Dari analisis data yang menggunakan teknik product moment diperoleh nilai koefisien korelasi (r) sebesar 0,535 dengan p < 0,01. Dan sumbangan efektif Penerimaan diri remaja (terhadap penampilan fisik) dengan kemampuan komunikasi interpersonal sebesar 28,6%. Berdasarkan hasil analisis data dalam penelitian ini terdapat hubungan positif yang sangat signifikan antara penerimaan diri remaja (terhadap penampilan fisik) dengan kemampuan komunikasi interpesonal, artinya semakin tinggi penerimaan diri pada remaja (terhadap penampilan fisiknya) maka akan semakin tinggi pula kemampuan komunikasi interpersonal.

Johnson (seperti yang disebut Supratiknya, 1995) Untuk dapat membangun dan melestarikan hubungan dengan orang lain seseorang harus menerima dirinya dengan baik, karena penerimaan diri merupakan kemampuan dasar bagi seseorang untuk dapat berkomunikasi dengan orang lain.

(4)

4

sedang dihadapi. Oleh karena itu, cara dan perilaku remaja dalam berkomunikasi cenderung tidak bisa dilepaskan dari pengaruh penerimaan diri remaja itu sendiri.

Dalam penelitan ini, penulis meneliti tentang penerimaan diri dalam arti luas, tidak hanya difokuskan pada penerimaan diri terhadap penampilan fisik saja tetapi penerimaan intelektual, penerimaan keterbatasan diri, penerimaan perasaan atau emosi dan penerimaan kepribadian (Powell, 1992).

Berdasarkan latar belakang dan uraian yang telah dipaparkan diatas, dapat disimpulkan bahwa permasalahan komunikasi interpersonal pada remaja sangat menarik untuk dibahas terutama berkaitan dengan penerimaan diri. Oleh karena itu penulis mengambil judul penelitian “Hubungan antara penerimaan diri dengan kemampuan komunikasi interpersonal pada remaja”.

B. Rumusan Masalah

Dari uraian permasalahan tersebut dapat diambil suatu rumusan masalah, yaitu apakah ada hubungan antara penerimaan diri dengan kemampuan komunikasi interpersonal pada remaja ?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang diperoleh melalui penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara penerimaan diri dengan kemampuan komunikasi interpersonal pada remaja.

D. Manfaat Penelitian

Diharapkan dengan adanya penelitian ini dapat mengambil manfaat baik dari sisi praktis maupun sisi teoritis, antara lain:

1. Teoritis

Dapat memberikan sumbangan bagi disiplin ilmu khususnya Psikologi Sosial dan Psikologi Perkembangan Remaja.

2. Praktis

(5)

5

(6)

HUBUNGAN ANTARA PENERIMAAN DIRI DENGAN

KEMAMPUAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL PADA REMAJA

S K R I P S I

Oleh : U S A U N Z I L A

0 5 8 1 0 2 4 4

FAKULTAS PSIKOLOGI

(7)

ii   

HUBUNGAN ANTARA PENERIMAAN DIRI DENGAN

KEMAMPUAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL PADA REMAJA

S K R I P S I

Diajukan kepada Universitas Muhammadiyah Malang sebagai salah satu persyaratan untuk Memperoleh

Gelar Sarjana Psikologi

Oleh : U S A U N Z I L A

0 5 8 1 0 2 4 4

FAKULTAS PSIKOLOGI

(8)
(9)
(10)
(11)

vi   

K A T A P E N G A N T A R Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Alhamdulillahirabbil Alamin segala puji bagi Allah, pemilik dan penguasa alam semesta beserta isinya, atas nikmat Iman, Islam, dan ukhuwah serta nikmat-nikmat yang lain yang tak terhitung jumlahnya. Hanya dengan seizin-Nyalah akhirnya penulisan skripsi ini dapat terselesaikan. Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan dan suri tauladan kita Nabi Muhammad SAW, yang telah membawa umat manusia dari kegelapan menuju cahaya Islam.

Adapun maksud dari penelitian skripsi ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat gelar Sarjana Psikologi di Universitas Muhammadiyah Malang. Selain itu penulisan ini juga dimaksudkan supaya pembaca bisa memahami hubungan antara penerimaan diri dengan kemampuan komunikasi interpersonal pada remaja.

Penulis menyadari bahwa dalam proses penyusunan skripsi ini banyak mengikutsertakan beberapa pihak yang membantu dan menyumbang pengetahuan baik berupa masukan, bimbingan, pengarahan, dukungan serta dorongan moril sehingga pada akhirnya penyusunan skripsi ini dapat terselesaikan juga. Seiring puji syukur kehadirat Allah SWT dan dengan ketulusan serta kerendahan hati, penulis ingin menyampaikan terima kasih yang teramat dalam kepada :

1. Bapak Drs. Tulus Winarsunu, M.Si selaku Dekan Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang.

2. Ibu Dra. Tri Dayakisni, M.Si selaku dosen pembimbing I yang dengan penuh kesabaran meluangkan waktu dan memberikan pengarahan kepada penulis yang terkadang membutuhkan beberapa kali penjelasan hingga penulis mampu untuk memahaminya.

3. Ibu Hudaniah, S. Psi, M.Si selaku dosen pembimbing II yang telah bersedia untuk meluangkan waktunya memberikan bimbingan dan saran pada penulis sehingga dapat menyelesaikan penulisan ini.

(12)

5. Seluruh dosen Fakultas Psikologi yang telah memberikan ilmu yang sangat bermanfaat kepada penulis.

6. Pihak SMA Islam Al Ma’arif Singosari yang dengan ramah dan tangan terbuka mengijinkan penulis melakukan penelitian di tempat tersebut.

7. Mama tercinta yang telah memberikanku sebuah cinta yang luar biasa, doa di setiap sujud, kesabaran, ketulusan, keikhlasan, dan perjuangan mama sehingga terselesaikannya penulisan ini.

8. Papa, yang telah mengajariku tentang sebuah arti kehidupan dan memeberikan dukungan sehingga terselesaikanya skripsi ini.

9. Nenekku tercinta, Tante, Omku, keluarga keluarga diKediri, keluarga diPalu, diSidoarjo, serta adik2ku tercinta Icha, Buyung, Fanny, Jibril, Mayang, Anggun, Rifdha, Almer, Citra, Ola dan Keyla terimakasih atas doa dan motivasinya. 10.Syaikhuddin Zuhri terimaksih untuk semua cinta dan kasih sayang dan telah

bersabar mendampingiku selama ini suka maupun duka, terimakasih atas support yang telah abi berikan sehingga penulis berhasil menyelesaikan skripsi ini.

11.Sahabat-sahabatku, Desvita, Fuad Pohan, Poppy, makasih untuk motivasinya. Teman2 seperjuangan mas Odjan, Budi, mbak Ume, Hudan dan dekNa, Dika, Andira, Ritna, temen2 E-psycho’05, team Career Center-Psycho, serta seluruh teman-teman yang telah banyak membantu dalam penyelesaian skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Akhir kata penulis berharap semoga segala bantuan dan kebaikan yang telah diberikan mendapat pahala dari Allah SWT. Penulis menyadari bahwa karya ini masih banyak kekurangan bahkan jauh dari sempurna, untuk itu kritik dan saran yang membangun sangatlah penulis harapkan demi kesempurnaan penulisan skripsi ini. Dengan kerendahan hati penulis mempersembahkan skripsi ini, semoga karya ini dapat diambil manfaatnya. Amin.

Billahithaufiq walhidayah.

(13)

viii   

I N T I S A R I

Unzila, Usa. 2011. Hubungan antara Penerimaan Diri dengan Kemampuan Komunikasi Interpersonal pada Remaja. Skripsi, Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang.

Pembimbing: (1) Dra. Tri Dayakisni M.Si; (2) Hudaniah S.Psi, M.Si

Kata Kunci: penerimaan diri, kemampuan komunikasi interpersonal, dan remaja

Pada masa remaja, komunikasi interpersonal merupakan hal yang penting. Hal ini dimaksudkan agar remaja mampu mengungkapkan segala macam perasaan dan emosi yang dimilikinya untuk memberitahukan kepada lawan bicaranya, karena kemampuan komunikasi interpersonal merupakan dasar seseorang dalam perkembangan sosial. Perkembangan sosial tersebut sangat berhubungan dengan perkembangan pribadi dan moral terutama pada remaja. Pandangan remaja terhadap masyarakat dan kehidupan bersama dalam masyarakat banyak dipengaruhi oleh kuat atau tidaknya pribadi, citra diri dan rasa percaya diri. Remaja yang memiliki penilaian diri kurang dan hal itu tidak diterimanya (suatu hal yang terutama terjadi pada parohan awal masa ini), maka akan melakukan penolakan terhadap dirinya. Penerimaan diri yang negatif akan menjadikan remaja bersikap defend dan menutup diri sehingga akan berpengaruh terhadap kemampuan komunikasi interpersonalnya. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan penerimaan diri dengan kemampuan komunikasi interpersonal pada remaja.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode peneltian kuantitatif korelasional. Variabel yang digunakan adalah variabel bebas (x) penerimaan diri, sementara variabel terikat (y) kemampuan komunikasi interpersonal. Teknik pengumpulan data menggunakan skala penerimaan diri dan kemampuan komunikasi interpersonal. Teknik pengambilan sampel menggunakan non random dengan sampel sebanyak 80 siswa. Analisis data yang digunakan adalah korelasi product moment dimana teknik ini digunakan untuk mengungkapkan korelasi atau hubungan antara variable x dan variable y serta seberapa besar variable x berpengaruh terhadap variable y.

(14)

ABSTRACT

Unzila, Usa. 2011. Relations between Self-Acceptance with Interpersonal Communication Skill in Adolescent. Undergraduate thesis. Faculty of Psychology. University of Muhammadiyah Malang.

Advisors: (1) Dra. Tri Dayakisni M.Si; (2) Hudaniah S.Psi, M.Si

Keywords: self-acceptance, interpersonal communication skill, and adolescent In adolescent time, interpersonal communication is important thing. It is aimed so that adolescent would be able to reveal all feelings and emotions owed to tell the partner, since interpersonal communication ability is a basic for somebody in social development. Social development is closely related with personal development and moral, especially in adolescent. Adolescent view to community and life in community life influenced by the strength or not personality, self-image, and confidence. Adolescent with lack self-determination and it’s unacceptable (a thing especially happened in first-half of this era), it would be rejection for himself/herself. Negative self acceptance will cause adolescent has defended attitude and close himself/herself, so it would influence their interpersonal communication skill. That’s why the research aimed to find out relations between self-acceptance with interpersonal communication to adolescent.

In this research, the researcher uses correlational quantitative research method. Variables used are free variable (x) of self acceptance, while dependent variable (y) is interpersonal communication skill. Data collection technique uses self-acceptance scale data and interpersonal communication skill. Sampling technique uses non random with 80 students samples. Data analysis used is correlation product moment where this technique used to reveal correlation or relation between x variable and y variable also how huge x variable influenced the y variable.

(15)

x   

D A F T A R I S I

             Halaman

HALAMAN SAMPUL DALAM ... i

HALAMAN JUDUL ... ii

LEMBAR PERSETUJUAN ... iii

LEMBAR PENGESAHAN ... iv

SURAT PERNYATAAN ... v

KATA PENGANTAR ... vi

INTISARI ... viii

ABSTRACK ... ix

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Perumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 4

D. Manfaat Penelitian ... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penerimaan Diri ... 6

1. Pengertian Penerimaan Diri ... 6

2. Proses Penerimaan Diri ... 7

3. Aspek-aspek Penerimaan Diri ... 9

4. Faktor-faktor yang mempengaruhi Penerimaan Diri ... 10

5. Ciri-ciri orang yang menerima diri ... 11

6. Manfaat penerimaan diri ... 13

B. Kemampuan Komunikasi Interpersonal ... 14

1. Pengertian Kemampuan Komunikasi Interpersonal ... 14

2. Aspek-aspek Kemampuan Komunikasi Interpersonal ... 17

(16)

4. Prinsip Komunikasi Interpersonal ... 29

5.Tujuan Komunikasi Interpersonal ... . 31

C. Remaja ... 32

1. Pengertian Remaja ... 32

2. Ciri-ciri Masa Remaja ... 33

3. Tugas-tugas Perkembangan Remaja ... 35

D. Hubungan antara Penerimaan Diri dengan Kemampuan Komunikasi Interpersonal pada Remaja ... 37

E. Kerangka Pemikiran ... 40

F. Hipotesis ... 41

BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian ... 42

B. Variabel Penelitian ... 42

1. Identifikasi Variabel Penelitian ... 42

2. Definisi Operasional ... 43

C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel ... 43

D. Jenis Data dan Instrumen Penelitian ... 44

E. Prosedur Penelitian ... 50

F. Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur ... 51

1. Uji Validitas ... 51

2. Uji Reliabilitas ... 54

G. Metode Analisa Data ... 56

BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data ... 58

B. Analisa Data ... 60

C. Pembahasan ... 61

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 64

B. Saran ... 64

DAFTAR PUSTAKA ... 66

(17)

xii   

D A F T A R T A B E L

[image:17.595.104.497.180.380.2]

Halaman

Tabel 3.1. Blue Print Skala Penerimaan Diri ... 47

Tabel 3.2. Blue Print Skala Kemampuan Komunikasi Interpersonal ... 49

Tabel 3.3. Uji Validitas Aspek Penerimaan Diri ... 53

Tabel 3.4. Uji Validitas Aspek Kemampuan Komunikasi Interpersonal ... 54

Tabel 3.5. Hasil Uji Reliabilitas Skala ... 56

Tabel 3.6. Rancangan Analisis Data ... 57

Tabel 4.1. Sebaran Data T-Score Penerimaan Diri ... 59

Tabel 4.2. Sebaran Data T-Score Kemampuan Komunikasi Interpersonal ... 59

(18)

D A F T A R L A M P I R A N

Halaman

Lampiran 1. Petunujuk Pengisian Skala ... 68

Lampiran 2. Skala Penerimaan Diri ... 69

Lampiran 3. Skala Kemampuan Komunikasi Interpersonal ... 71

Lampiran 4. Uji Reliabilitas dan Validitas Indikator Penerimaan Diri ... 73

Lampiran 5. Uji Reliabilitas dan Validitas Keseluruhan Penerimaan Diri .... 81

Lampiran 6. Uji Reliabilitas dan Validitas Indikator Kemampuan Komunikasi Interpersonal ... 82

Lampiran 7. Uji Reliabilitas dan Validitas Keseluruhan Kemampuan Komunikasi Interpersonal ... 88

Lampiran 8. Hasil Validitas Variabel X dan Y ... 89

Lampiran 9. Analisis Korelasi Penerimaan Diri dengan Kemampuan Komunikasi Interersonal ... 90

Lampiran 10. Surat Keterangan Penelitian ... 91

(19)

xiv   

D A F T A R P U S T A K A

Al-Mighwar, M. 2006. Psikologi remaja: petunjuk bagi guru dan orangtua. Bandung: Pustaka Setia

Azwar, S. 1997. Reliabilitas dan validitas. Yogyakarta : Pustaka Pelajar

. 1995. Sikap manusia teori dan pengukuranya. Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Bungin, B. 2006. Sosiologi komunikasi: teori, paradigma dan diskursus teknologi komunikasi dimasyarakat. Jakarta : Kencana Prenada Media Group

Chaplin, J. P. 1999. Kamus lengkap psikologi. Jakarta : RajaGrafindo Persada

Candra, F. A. T. 2008. Hubungan penerimaan diri remaja terhadap penampilan fisik dengan kemampuan komunikasi interpersonal. Diakses 24 Februari 2011, dari http://etd.eprints.ums.ac.id.

Devito, J. A. 1997. Komunikasi antarmanusia. Jakarta : Professional Books

Fatihah, R. M. 2010. Komunikasi. Diakses 9 September 2010, dari http://rmfatihah.blogspot.com

Gea, A. A. 2002. Relasi dengan diri sendiri. Jakarta : Gramedia

Handayani, P. T. 2003. Kamus lengkap bahasa indonesia. Surabaya : Giri Utama Hurlock, E. B. 1974. Personality development. New Delhi : TMH. Edition

. 2002. Psikologi perkembangan: suatu pendekatan sepanjang rentang kehidupan. Jakarta : Erlangga

(20)

Dwi, P. R. 2008. Hubungan antara kemampuan komunikasi interpersonal dengan komitmen organisasi pada karyawan. Skripsi tidak Diterbitkan. Malang: Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang

Sanford, C. 1991. Membina hubungan yang harmonis. Jakarta : Arcan

Santrock, J. W. 1983. Life-span development : perkembangan masa hidup. Jakarta: Erlangga

Schultz, D. 1991. Psikologi pertumbuhan : model-model kepribadian sehat. Yogyakarta : Kanisius

Setyaningsih, C. E. 2008. Kemampuan pemecahan masalah ditinjau dari komunikasi interpersonal. Diakses 9 September 2010, dari http://etd.eprints.ums.ac.id

Sugiyono. 2008. Metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan r&d. Bandung : Alfabeta

Supratiknya, A. 1995. Komunikasi antarpribadi. Yogyakarta : Kanisius

Winarsunu, T. 2006. Statistik dalam penelitian psikologi dan pendidikan. Malang : Universitas Muhammadiyah Malang Press

Team Fak. Psikologi. 2010. Pedoman penulisan skripsi. Malang : Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang

Wood, J. T. 2005. Interpersonal communication everyday encounters. Third Edition Yustika, M. 2006. Hubungan antara Penerimaan Diri dengan Kecemasan

Berinteraksi Sosial Pada Remaja Penyandang Tuna Rungu. Skripsi tidak Diterbitkan. Malang: Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang Zuriah, N. 2006. Metode penelitian sosial dan pendidikan: teori-aplikasi. Jakarta :

Gambar

Tabel 3.1. Blue Print Skala Penerimaan Diri  .................................................

Referensi

Dokumen terkait

Pemeriksaan imunohistokimia menunjukkan reaksi imunopositif pada sel-sel inflamasi mononuklear dari semua organ yang diamati, sitoplasma sel-sel epitel mukosa trakhea, sel-sel

Tapakan barong dan rangda yang hadir nunas pasupati di Pura Luhur Natar Sari merupakan penyeledi (pengganti) simbol Ida Bhatara Pura Luhur Natar Sari yang disungsung di

Berdasarkan hasil penelitian bahwa rekrutmen guru produktif Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) pada era desentralisasi dapat dilakukan melalui; pertama melalui Pegawai

Pembelajaran Fisika dengan menggunakan metode demonstrasi yang divariasikan dengan media audiovisual untuk meningkatkan hasil belajar Fisika dilaksanakan dengan

Kegiatan yang dilakukan oleh PR Manager berkunjung ke media dengan membawa cindera mata The Sunan Hotel Solo agar terjalin hubungan yang baik antara pihak perusahaan

Selanjutnya dilakukan pemanenan lebah Trigona maka dapat diketahui jumlah propolis dan madu yang didapat dilakukan pelatihan cara pembuatan propolis, setelah itu dilakukan

[r]

dilakukan adalah menggalakkan keberadaan pendidikan di taman-kanak-kanak yang merupakan pendidikan formal dengan proses pembelajaran dengan ketrampilan bercerita