• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Informasi Lalu Lintas Hewan Dan Pangan Asal Hewan Pada Sub Unit Pos Pemeriksaan Hewan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sistem Informasi Lalu Lintas Hewan Dan Pangan Asal Hewan Pada Sub Unit Pos Pemeriksaan Hewan"

Copied!
47
0
0

Teks penuh

(1)

1

SISTEM INFORMASI LALU LINTAS HEWAN DAN PANGAN ASAL HEWAN PADA SUB UNIT POS PEMERIKSAAN HEWAN

ARTIKEL

Diajukan sebagai salah satu syarat kelulusan pada Program Studi Sistem Informasi Jenjang S1 (Strata-1) Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer

Oleh :

Sarah Sajaratun Durry 1.05.12.984

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG

(2)

2

SISTEM INFORMASI LALU LINTAS HEWAN DAN PANGAN ASAL HEWAN PADA SUB UNIT POS PEMERIKSAAN HEWAN

Sarah Sajaratun Durry Program Studi Sistem Informasi Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer

Universitas Komputer Indonesia e-mail : sarah.sajaratun.durry@gmail.com

Traffic check point process of animals and food of animal origin is a data collection process in which animals / food of animal origin into the region of West Java because the process is still done manually, which resulted in the frequent occurrence of errors in recording and reporting of data, so that when the report data is needed within a certain time , search data is very difficult and takes a lot of time, therefore the development of traffic information systems of animals and food of animal origin on the sub unit

veterinary checkpoint is needed.

From the results of research by the development of traffic information systems of animals and food of animal origin will be greatly needed because data collection and data retrieval when required will be faster and the process of licensing and warnings can be done automatically, while other suggestions include the development of animals out for data and data passing animals.

(3)

3 I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam beberapa waktu terakhir ini, teknologi informasi telah berkembang dengan sangat pesat. Adapun keuntungan dari perkembangan teknologi tersebut maka permasalahan-permasalahan dalam pengolahan datapun dapat diatasi sehingga dalam memproses data yang ada telah menjadi informasi akan didapatkan secara cepat dan akurat

Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Balai Pengujian dan Penyidikan Penyakit Hewan dan Kesmavet (BP3HK) Lembang Jalan Tangkuban Parahu km. 22,2 Cikole-Lembang merupakan bagian dari Dinas Peternakan Jawa Barat yang bertempatkan bersamaan dengan rumah sakit hewan Cikole-Lembang, Balai Pengujian dan Penyidikan Penyakit Hewan dan Kesmavet (BP3HK) bergerak dalam bidang kesehatan dan kesejahteraan hewan Tidak hanya dalam perusahaan saja, pada Balai Pengujian dan Penyidikan Penyakit Hewan dan Kesmavet sistem informasi sangat berpengaruh, khususnya dalam menjaga kesehatan, kualitas dan kesejahteraan pada hewan itu sendiri, pengolahan data secara manual dapat dikatakan sebagai hal yang terhitung sulit dikarenakan ketika data diperlukan dalam waktu yang mendadak, perekapan datanya pun sangatlah lama, sebab data yang diperlukan haruslah disusun terlebih dahulu, hingga memakan waktu yang tidak sedikit.

Sistem informasi lalu lintas hewan dan pangan asal hewan pada sub unit pos pemeriksaan hewan ini merupakan salah satu pengaruh penting bagi kelangsungan hidup masyarakat vetariner, karena apabila ada kesalahan dalam pelaporan maka kesalahan akan terjadi pula pada pemeriksaan hewan yang akan datang atau keluar dari daerah Jawa Barat.

Berdasarkan uraian diatas, maka diperlukan suatu sistem informasi yang dapat mempermudah dalam pencatatan data masuk dan keluar hewan, data pangan asal hewan yang masuk dan keluarnya, Surat Jalan hewan dan Surat Keterangan Kesehatan Hewan, peringatan pengiriman yang berlaku setiap harinya.

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah

Adapun identifikasi dan rumusan masalah pada penelitian ini diantaranya adalah sebagai berikut :

1.2.1 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang diuraikan diatas, maka penulis mengidentifikasi masalah diantaranya:

1. Pengolahan data masih menggunakan dokumen berupa kertas dan buku, dalam pelaporan datanya pun memelukan 2 orang pegawai yang masing-masingnya menulis data yang sama namun pada waktu yang berbeda, dari hasil pengamatan yang telah dilakukan proses ini sangatlah tidak efisien dan membuang-buang waktu karena kedua pegawai yang ada menulis data yang sama.

2. Kurangnya data yang akurat, karena pengerjaan masih manual menggunakan buku besar dan dihitung secara manual menggunakan kalkulator

3. Tidak efesiennya waktu karena Petugas di BP3HK dan Dinas Peternakan harus menunggu email dari petugas input data untuk dapat menganalisis data-data hewan atau pangan asal hewan yang masuk ke daerah Jawa Barat

(4)

4 1.2.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dari masalah yang telah dijelaskan diatas, maka dapat dikemukakan permasalahan pada Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Balai Pengujian dan Penyidikan Penyakit Hewan dan Kesmavet (BP3HK) adalah bagaimana membangun Sistem Informasi Lalu Lintas Hewan Dan Pangan Asal Hewan Pada Sub Unit Pos Pemeriksaan Hewan adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana merancang sistem informasi data masuk dan keluar hewan/ pangan asal hewan sehingga membantu dalam proses pengolahan data dan pembuatan laporan serta laporan data perhari, perminggu bahkan hingga pertahun?

2. Bagaimana membangun sistem informasi data masuk dan keluar hewan/ pangan asal hewan pada Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Balai Pengujian dan Penyidikan Penyakit Hewan dan Kesmavet (BP3HK) yang menyediakan media penyimpanan data atau database khususnya pada data masuk dan keluar hewan/ pangan asal hewan, sehingga memudahkan dalam proses pencarian data?

3. Bagaimana membuat sistem informasi alur kirim pengirim hewan/ pangan asal hewan yang dapat digunakan untuk kebutuhan data hasil laporan?

4. Bagaimana merancang sistem informasi yang dapat mengadakan peringatan di sub unit untuk menghentikan pengiriman hewan/ pangan asal hewan yang memiliki gangguan pada kesehatan ternak yang ada di daerah asal.

1.3 Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut : 1.3.1 Maksud

Maksud dari penelitian ini adalah membangun sistem informasi lalu lintas hewan dan pangan asal hewan pada sub unit pos pemeriksaan hewan adalah merancang sistem informasi lalu lintas hewan dan pangan asal hewan pada sub unit pos pemeriksaan hewan Cikole-Lembang yang menyediakan media penyimpanan data atau database sehingga membantu dalam proses penyimpanan data, pengolahan data, pembuatan laporan, peringatan pengiriman serta memudahkan dalam proses pencarian data.

1.3.2 Tujuan

Adapun tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk merancang sistem informasi data masuk dan keluar hewan/ pangan asal hewan sehingga membantu dalam proses pengolahan data dan pembuatan laporan pembelian serta laporan data perhari, perminggu bahkan hingga pertahun.

2. Untuk membangun membangun sistem informasi data masuk dan keluar hewan/ pangan asal hewan pada Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Balai Pengujian dan Penyidikan Penyakit Hewan dan Kesmavet (BP3HK) yang menyediakan media penyimpanan data atau database khususnya pada data masuk dan keluar hewan/ pangan asal hewan, sehingga memudahkan dalam proses pencarian data.

3. Untuk membuat sistem informasi alur kirim pengirim hewan/ pangan asal hewan yang dapat digunakan untuk kebutuhan data hasil laporan.

(5)

5 1.4 Kegunaan Penelitian

Kegunaan Penelitian ini terbagi menjadi dua, yaitu : 1.4.1 Kegunaan Penelitian Praktis

Dari penelitian yang dilakukan ini penulis mengharapkan dapat membantu dan memberikan manfaat kepada UPTD BP3HK, Dinas Peternakan Jawa Barat dan Pos pemeriksaan hewan dalam proses kelola data secara terkomputerisasi dengan baik dan efisien.

1.4.2 Kegunaan Penelitian Akademis

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk :

1. Bagi pengembangan ilmu pengetahuan, hasil penelitian ini dapat berguna bagi pengembangan ilmu pengetahuan dibidang teknologi informasi.

2. Bagi penelitian, sebagai literatur acuan yang berguna bagi pendidikan dan penelitian selanjutnya, terhadap permasalahan tentang Sistem Informasi berbasis Website.

3. Bagi Peneliti, diharapkan berguna bagi peneliti sendiri khususnya dalam menambah dan memperkaya wawasan pengetahuan baik teori maupun praktek. 4. Bagi Perusahaan, Penulis berharap sistem informasi ini dapat menambah dan melengkapi perbendaharaan ilmu-ilmu yang sudah ada serta dapat memberikan kontribusi di bidang Ilmu Teknologi.

1.5 Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah diuraikan pada identifikasi masalah diatas, maka permasalahan dibatasi pada perancangan sistem informasi memuat proses pengolahan data lalu lintas hewan dan pangan asal hewan meliputi,

1. Penerapan Sistem Informasi olah data di lakukan pada Sub Unit pos pelayanan dan pemeriksaan hewan di Losari

2. Penerapan Sistem Informasi yang berisikan Peringatan dan pemeriksaan kelengkapan data yang masuk dari sub unit di Losari dilakukan Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat, dan Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Balai Pengujian dan Penyidikan Penyakit Hewan dan Kesmavet.

II. LANDASAN TEORI

2.1 Sistem Informasi Lalu Lintas Hewan Dan Pangan Asal Hewan Pada Sub Unit Pos Pemeriksaan Hewan

Untuk memahami pengertian sistem Informasi Lalu Lintas Hewan Dan Pangan Asal Hewan Pada Sub Unit Pos Pemeriksaan Hewan, penulis terlebih dahulu akan menjelaskan pengertian masing-masing dari kata sebagai berikut:

2.1.1. Sistem

(6)

6

berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu”. [2]

Berdasarkan paparan tentang sistem di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa sistem adalah kumpulan dari prosedur-prosedur yang saling terkait yang berfungsi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

2.1.2. Informasi

Informasi bagi suatu instansi dibutuhkan untuk pengambilan keputusan, definisi dari ”informasi adalah data yang telah diorganisasi, dan telah memiliki kegunaan dan manfaat” [3], selain itu definisi dari ”informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya”. [2]

Berdasarkan paparan tentang informasi di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa informasi adalah data yang telah diolah yang memberikan arti/makna tertentu dan dapat memberikan manfaat.

2.1.3. Sistem Informasi

Definisi ”sistem informasi adalah sebuah sistem yang terdiri atas rangkaian subsistem informasi terhadap pengolahan data untuk menghasilkan informasi yang berguna dalam pengambilan keputusan” [4], selain itu definisi dari ”sistem Informasi adalah kumpulan dari sub-sub sistem baik phisik maupun non phisik yang saling berhubungan satu sama dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan yaitu mengolah data menjadi informasi yang berguna”. [1]

Berdasarkan paparan tentang sistem informasi di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa sistem informasi adalah kumpulan dari beberapa sub sistem yang saling terkait yang mengolah data menjadi informasi yang memberikan manfaat tertentu.

2.1.4. Lalu Lintas Hewan dan Pangan Asal Hewan

Lalu Lintas Hewan dan Pangan Asal Hewan merupakan suatu alur pengiriman dan penerimaan Hewan atau pangan asal hewan yang pergerakan pengiriman serta alur penerimaannya di data sesuai dengan surat-surat keterangan hewan maupun pangan asal hewan yang berasal dari daerah asal yang didata kembali oleh daerah penerima untuk diberi surat keterangan baru, lalu lintas hewan dan pangan asal hewan bukanlah sekedar lalu lintas biasa dikarenakan pemeriksaan hewan atau pangan asal hewan yang benar akan berpengaruh pada lingkungan manusia itu sendiri.

2.1.5. Sub Unit Pos Pemeriksaan Hewan

(7)

7 2.1.6. Pangan Asal Hewan

Hewan terdiri dari hewan peliharaan dan hewan ternak, hewan ternak terdiri dari bibit dan hewan potong, hewan merupakan salah satu dari pangan manusia, tidak semua hewan merupakan pangan karena masih ada kategori hewan peliharaan, pangan asal hewan merupakan pangan yang berasal dari hewan antara lain, daging, kulit, telur.

2.1.7. Kesejahteraan Hewan

Pada lalu lintas hewan dan pangan asal hewan, hewan yang akan dikirimkan akan diperiksa terlebih dahulu keadaannya untuk memastikan kenyamanan, keamanan dan ketenangan bagi hewan itu sendiri, hewan yang akan dikirimkan haruslah dalam kondisi stabil seperti bebas dari rasa lapar dan haus, bebas dari rasa tidak nyaman, sakit dan penyakit, bebas dari rasa takut dan tertekan, dan bebas melakukan prilaku alaminya, dari keterangan tersebut itu merupakan rincian bagian dari kesejahteraan hewan, karena usaha manusia meliputi kelestarian dengan perlindungan hidupnya yang wajar, pada prinsipnya manusia selaku pemilik dan pengelolanya harus menerapkan kesejahteraan hewan itu sendiri. 2.1.8. Internet

Internet adalah kependekan dari International Networking, Internet merupakan sebuah jaringan international yang menghubungkan komputer satu dengan komputer lainnya dalam wilayah yang berbeda/ lingkup internasional, perkembangan dari internet itu sendiripun 2.2.Website

Website adalah sekumpulan halaman informasi yang disediakan melalui jalur

internet sehingga bisa diakses di seluruh dunia selama

terkoneksi dengan jaringan internet. Website merupakan sebuah komponen yang terdiri dari teks, gambar, suara, animasi sehingga menjadi media informasi yang menarik untuk dikunjungi oleh orang lain.

2.2.1. Jenis-jenis website

Secara umum, situs web digolongkan menjadi 3 jenis yaitu :

1. Website Statis :

Website Statis adalah web yang mempunyai halaman tidak berubah. Artinya untuk

melakukan perubahan pada suatu halaman dilakukan secara manual dengan mengedit

code/ coding yang menjadi struktur dari situs itu.

2. Website Dinamis :

Website Dinamis merupakan website yang secara struktur diperuntukan untuk update sesering mungkin. Biasanya selain utama yang bisa diakses oleh user pada umumnya, juga disediakan halaman backend untuk mengedit kontent dari website. Contoh umum mengenai website dinamis adalah web berita atau web portal yang didalamnya terdapat fasilitas berita, polling dan sebagainya.

2. Website Interaktif :

(8)

8

Biasanya website seperti memiliki moderator untuk mengatur agar topik yang diperbincangkan tidak melenceng dari alur pembicaraan.

2.3.Perangkat Lunak Pendukung

Untuk membuat sistem informasi yang terkomputerisasi tentu memerlukan perangkat lunak, yang berfungsi sebagai pendukung pembuatan sistem informasi tersebut. Dibawah ini akan dijelaskan perangkat lunak pendukung yang digunakan penulis.

2.3.1. PHP

PHP adalah kependekan dari PHP Hypertext Preprocessor, bahasa Interpreter yang mempunyai kemiripan dengan bahasa C dan Perl yang mempunyai kesederhanaan dalam perintah. PHP dapat digunkan bersama dengan HTML sehingga memudahkan dalam pengembangan Aplikasi web dengan cepat. PHP dapat digunakan untuk meng-update database, menciptakan database dan mengerjakan perhitungan matematika. Seperti halnya dengan program open source lainnya, PHP dibuat di bawah GNU, General Public Licence yang dapat di download gratis melalui situs http://www.php.net. Awalnya, PHP diciptakan oleh Andi Gutmans untuk menghitung berapa banyak pengunjung yang mengakses homepage yang dibuatnya. Namun, seiring dengan perkembangan Internet, dirilis PHP/FI dan selanjutnya PHP2. Dari sekelompok orang yang bernama Rasmus Ledorf, Andi Gutmans, Zeev Suraski, Stig Bakken, Shane Caraveo dan Jim Winstead, dirilis PHP3 yang mengalami penyempurnaan dari PHP/FI dan PHP2. PHP3 telah mampu digunakan untuk membanguan aplikasi web dengan koneksi database yang cukup banyak. PHP3 sangat baik digunakan untuk membangun website yang tidak begitu kompleks. PHP4 adalah versi pengembangan dari PHP3 dengan menambahkan fungsi-fungsi seperti Zend engine sehingga lebih cepat, kuat, stabil, mudah untuk berinteraksi dengan berbagai aplikasi pendukung lainnya. PHP banyak mendukung database, seperti MySQL, PostgresSQL, Interbase, ODBC, mSQL, Oracle, Sysbase. Sekarang, PHP banyak digunakan para web develover untuk membangun aplikasi web karena memang terbukti dapat bekerja dengan baik.[5] 2.3.2. MySQL (My Structure Query Language)

MySQL adalah sebuah database server buatan T.c.X Data Konsultan AB, Swedia. Database MySQL banyak digunakan di Internet karena kehandalannya. MySQL tidak membutuhkan ruang harddisk yang besar untuk aplikasinya, dan mudah digunakan pada database server, sangat ideal untuk aplikasi yang kecil dan menengah.[5] MySQL merupakan database yang bersifat client server, dimana data diletakan di server yang bisa diakses melalui komputer

client. Berbeda dengan database desktop, dimana segala pemrosesan data harus dilakukan

pada komputer yang bersangkutan.

(9)

9 III. OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian

3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan

Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Balai Pengujian dan Penyidikan Penyakit Hewan dan Kesmavet(BP3HK) Cikole-Lembang, Jalan Tangkuban Parahu km 22,2 Cikole-Lembang. Balai Pengujian dan Penyidikan Penyakit Hewan dan Kesmavet Cikole adalah salah satu Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Lingkup Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat sesuai dengan Perda No 113 Tahun 2009.

BP3HK dibentuk dalam rangka mendukung arah kebijakan Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat untuk mencapai tujuan dan sasaran Pembangunan Peternakan di Jawa Barat.

BP3HK ikut mendukung dan melaksanakan sebagian misi Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat yaitu misi ketiga :

“ Mendorong peningkatan Ketahanan pangan serta terciptanya lingkungan yang kondusif bagi kesehatan hewan dan masyarakat

.

3.1 Metode Penelitian

Metode penelitian yang penulis gunakan dalam penelitian ini ialah metode deskriptif dan metode survei definisi metode penelitian deskriptif Metode Deskriptif yaitu suatu metode dalam meneliti status kelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. [9]

Metode Survei adalah penyelidikan yang diadakan untuk memperoleh fakta-fakta dari gejala-gejala yang ada dan mencari keterangan-keterangan secara faktual, baik tentang institusi, ekonomi atau politik dari suatu kelompok ataupun suatu daerah. [9]

3.2 Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem

Metode pendekatan dan pengembangan sistem yang digunakan oleh penulis, yaitu: 3.3.1 Metode Pendekatan Sistem

Metode pendekatan sistem yang digunakan oleh penulis untuk merancang sistem informasi lalu lintas hewan dan pangan asal hewan pada sub unit pos pemeriksaan hewan ini adalah adalah metode pendekatan sistem yang berorientasi objek (Object-Oriented). Pendekatan berorientasi objek merupakan suatu teknik atau pendekatan dalam melihat permasalahan dari suatu sistem (sistem perangkat lunak, sistem informasi, atau sistem lainnya). Pendekatan berorientasi objek ini akan memandang sistem yang akan dikembangkan sebagai suatu kumpulan objek yang berkorespondensi dengan objek-objek dunia nyata.

3.3.2 Metode Pengembangan Sistem

Metode yang digunakan dalam pengembangan untuk membangun sistem informasi lalu lintas hewan dan pangan asal hewan pada sub unit pos pemeriksaan hewan berbasis website pada UPTD BP3HK ini yaitu metode prototype. Metode prototype yaitu salah satu metode pengembangan perangat lunak yang banyak digunakan karena dengan metode

prototype ini pengembang dan user dapat saling berinteraksi selama proses pembuatan

(10)

10

Prototype dapat digunakan untuk menyambungkan ketidak sepahaman user mengenai hal

teknis dan memperjelas spesifikasi kebutuhan yang diinginkan user kepada pengembang perangkat lunak.

Metode prototype dimulai dari mengumpulkan kebutuhan user terhadap perangkat lunak yang akan dibuat. Lalu dibuatlah program prototype agar user lebih terbayang dengan apa yang sebenarnya diinginkan. Program prototype biasanya merupakan program yang belum jadi. Program ini biasanya menyediakan tampilan dengan simulasi alur perangkat lunak yang sudah jadi. Program prototype ini dievaluasi oleh user sampai dispesifikasi yang sesuai dengan keinginan user. Dengan demikian penulis dapat mempelajari kebutuhan

user dan menterjemahkan kebutuhan user ke dalam media bahasa pemrograman.

.

3.3.3 Alat Bantu Analisis dan Perancangan

Alat bantu analisis dan perancangan yang digunakan oleh penulis adalah UML

(Unified Modeling Language). UML (Unified Modeling Language) merupakan salah satu

standard bahasa yang banyak digunakan didunia industri untuk mendefinisikan

requirement, membuat analisis, dan desain, serta menggambarkan arsitektur dalam

pemrograman berorientasi objek 3.3.4 Pengujian Software

Dalam kasus ini penulis menggunakan metode pengujian black box. Menurut Roger. S. Pressman, Ph. D dalam buku “Rekayasa Perangkat Lunak” (2002 : 551) mengemukakan bahwa metode ujicoba blackbox memfokuskan pada keperluan fungsional dari software. Pengujian black box adalah pengujian aspek fundamental sistem tanpa memperhatikan struktur logika internal perangkat lunak. Metode ini digunakan untuk mengetahui apakah perangkat lunak berfungsi dengan benar.

3.3.5 Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan

Selama penulis melakukan analisis pada bagian pos pemeriksaan keluar masuknya hewan dan pangan asal hewan telah ditemukan permasalahan pada pengolahan data sistem yang berjalan, diantaranya belum berjalan dengan baiknya proses pengelolaan dan pengolahan data berupa laporan dan surat keterangan yang berupa salinan untuk pelaporan, sehingga apabila data dibutuhkan dalam waktu yang cepat, akan menyulitkan dalam pencarian karena masih sangat manual dalam pengerjaannya.

Dikarenakan seluruh kegiatan laporan dan pengelolaan data masih dicatat secara manual sehingga proses pelaporan pada bagian BP3HK pun sering terjadi kekeliruan dalam data yang dilampirkan dan prosesnya cukup lama karena masih menggandalkan kalkulator sebagai alat hitung dan penulisan jumlah hewan dan pangan asal hewan yang masuk pada sebuah buku.

3.3.6 Analisis Prosedur Yang Sedang Berjalan

(11)

11

1. Laporan pengiriman Hewan/ Pangan Asal Hewan Harian, 2. Laporan pengiriman Hewan/ Pangan Asal Hewan Mingguan, 3. Laporan pengiriman Hewan/ Pangan Asal Hewan Bulanan 4. Laporan pengiriman Hewan/ Pangan Asal Hewan Tahunan

[image:11.516.94.423.137.430.2]

5. Data Surat Kesehatan Hewan, dan Surat Jalan Hewan/ Pangan Asal Hewan

Gambar 3.1 : Use Case Diagram yang Sedang Berjalan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Perancangan Sistem

Perancangan sistem merupakan tahap lanjutan dari analisis sistem yang sedang berjalan, dimana pada perancangan sistem diperlukan sebagai acuan untuk memperbaharui atau meningkatkan kinerja dari suatu sistem informasi. Pada tahapan ini yaitu untuk memberikan gambaran mengenai Sistem Informasi Lalu Lintas Hewan Dan Pangan Asal Hewan Pada Sub Unit Pos Pemeriksaan Hewan yang akan diusulkan.

Perubahan sistem yang akan dilakukan ialah pada penginputan data, olah data dan penyimpanan data dilakukan secara komputerisasi untuk mengefisienkan waktu dan pengolahan data yang akurat serta dapat diakses dibeberapa tempat.

4.2. Tujuan Perancangan sistem

(12)

12

komputer. Dengan demikian pembuatan sistem ini diharapakan dapat membantu mengatasi kekurangan-kekurangan yang ada pada sistem yang lama dan dapat menghasilkan informasi-informasi dengan cepat, tepat, dan akurat.

Untuk mencapai tujuan tersebut, sistem harus dapat mencapai sasaran-sasaran seperti perancangan sistem harus berguna, mudah dipahami dan mudah dipergunakan, perancangan sistem harus dapat mempersiapkan rancangan bangun yang terinci untuk masing-masing komponen dari sistem informasi yang meliputi data dan informasi, simpan data, metode-metode dan lain sebagainya.

4.3. Gambaran Umum Sistem yang Diusulkan

Gambaran umum yang di usulkan semua mengacu pada sistem informasi, dimana semua data telah terintergrasi dalam bentuk database, yang secara efektif dan efisien dalam penyimpanannya karena telah terkomputerisasi.

4.4.Perancangan Prosedure Yang Diusulkan

Pada tahap perancangan prosedur ini perancangan prosesnya akan mulai dari awal, dari proses manual menjadi proses terkomputerisasi. Sistem Informasi Lalu Lintas Hewan Dan Pangan Asal Hewan Pada Sub Unit Pos Pemeriksaan Hewan berbasis website yang di usulkan pada UPTD BP3HK ini mencakup use case diagram, skenario use case, activity

diagram , sequence diagram, class diagram, deployment diagram, component diagram.

4.4.1. Usecase diagram

[image:12.516.94.410.366.606.2]

Berikut ini merupakan bentuk usecase diagram yang diusulkan pada UPTD BP3HK.

(13)

13 4.4.2. Activity diagram

Activity Diagram berikut adalah activity digram dari kegiatan yang dilakukan oleh

pos pemeriksa hewan, UPTD BP3HK, dan Dinas peternakan Jawa Barat pada sistem yang di usulkan

4.4.2.1.Activity diagram pos pemeriksaan Hewan

[image:13.516.134.404.169.564.2]

aktifitas dilakukan oleh sub unit pos pemeriksaan hewan untuk dapat masuk kedalam sistem.

(14)

14

[image:14.516.170.407.90.346.2]

4.4.2.2.Activity diagram UPTD BP3HK dan Dinas Peternakan JABAR Aktifitas dilakukan oleh UPTD BP3HK untuk dapat masuk kedalam sistem.

Gambar 4.3 : Activity diagram UPTD BP3HK dan Dinas Peternakan JABAR

4.4.3. Sequent Diagram Pada Pos Pemeriksaan hewan

Sequent diagram ini menjelaskan mengenai proses login sistem

[image:14.516.112.410.435.668.2]
(15)

15 4.5.Perancangan Basis Data

[image:15.516.78.434.190.417.2]

Diagram Kelas atau Class Diagram menggambarkan struktur sistem dari segi pendefinisian kelas-kelas yang akan dibuat untuk membangun sebuah sistem. Kelas memiliki apa yang disebut dengan atribut dan metode atau operasi. Dibawah ini adalah Diagram Kelas Sistem Informasi Lalu lintas hewan dan pangan asal hewan pada sub unit pos pemeriksaan hewan adalah sebagai berikut :

Gambar 4.5 Diagram class bagian Pos Pemeriksaan Losari

4.6.Deployment Diagram

Deployment diagram menggambarkan rinci bagaimana komponen dikembangkan

(16)

16

Gambar 4.6. Deployment diagram 4.7. Perancangan Antar Muka

Perancangan antar Muka ini bertujuan untuk memberikan interface tentang desain program yang akan dibuat. Di bawah ini dapat dilihat desain template pada tampilan website yang akan dibuat oleh penulis.

4.2.1. Struktur Menu

Perancangan menu di gunakan untuk memudahkan dalam penelusuran program yang di buat. Berikut adalah rancangan struktur menu :

Database server

Web server

Web browser

<<Internet>>

[image:16.516.58.384.76.280.2]
(17)
[image:17.516.58.471.53.597.2]

17

Gambar 4.7 : Struktur Menu 4.8. Implementasi

Implementasi adalah proses penerapan rancangan program yang telah dibuat pada bab sebelumnya atau aplikasi dalam melaksanakan sistem informasi pemograman yang telah dibuat, hasil dari tahapan implementasi ini adalah suatu sistem pengolahan data yang sudah

Login Halaman utama Bagian pemeriksa Kelola data Input

data hewan

pangan

hewan

pangan Edit

data

pesan lihat

kirim BP3HK dan Dinas Peternakan Lihat data peringatan Beri peringatan Edit peringatan

pesan lihat

kirim Pilih data

“periode/ bulanan/ tahunan”

(18)

18

dapat berjalan dengan baik. Dengan demikian dapat diketahui apakah perangkat lunak ini dapat menghasilkan aplikasi sistem informasi yang sesuai dengan tujuan yang diharapkan. 4.4.1. Penggunaan Program

1. Halaman Utama

[image:18.516.61.466.114.267.2]

Halaman ini merupakan halaman informasi tentang pos pemeriksaan hewan

Gambar 4.8: Halaman Utama 4.5. Pengujian

Pengujian merupakan tahapan terpenting dalam siklus pembangunan perangkat lunak. Adapun tujuan dari pengujian yaitu untuk memastikan bahwa perangkat lunak yang dibangun mampu mempresentasikan kajian pokok dari spesifikasi, analisis, perancangan dan pengkodean dari perangkat lunak itu sendiri.

4.5.1. Rencana Pengujian

Pengujian perangkat lunak sistem informasi lalu lintas hewan dan pangan asal hewan pada sub unit pos pemeriksaan hewan ini menggunakan metode black box. Pengujian

black box adalah pengujian yang berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak yang

dibuat.

Tabel 4.7 : Rencana Pengujian

Kelas Uji Butir Uji Tingkat

Pengujian

Jenis Pengujian

Login Pengujian Login Sistem Black Box

Pengujian Validasi login Sistem Black Box

Input Data

Hewan Modul Black Box

Pangan Modul Black Box

Peringatan Modul Black Box

Pesan Modul Black Box

[image:18.516.57.474.451.668.2]
(19)

19 Proses

Edit Data Hewan Sistem Black Box

Edit Data Pangan Sistem Black Box

Cetak Data Per Periode Sistem Black Box

Cetak Data Per Tahun Sistem Black Box

Cetak Data Per Bulan Sistem Black Box

Cetak Tampilan Print Surat Sistem Black Box Cetak Tampilan Print Peringatan Sistem Black Box

Laporan Laporan Data Hewan Sistem Black Box

Laporan Data Pangan Sistem Black Box

Laporan Data Peringatan Sistem Black Box

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan perancangan yang telah dibuat mengenai sistem informasi lalu lintas hewan dan pangan asal hewan pada sub unit pos pemeriksaan hewan, dapat diperoleh beberapa kesimpulan yang dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Sistem informasi lalu lintas hewan dan pangan asal hewan pada sub unit pos pemeriksaan hewan dapat membantu dalam proses perekapan data hanya dengan satu orang petugas saja dalam penginputan datanya.

2. Sistem informasi lalu lintas hewan dan pangan asal hewan pada sub unit pos pemeriksaan hewan dalam pelaporannya dapat dikatakan akurat dikarenakan penjumlahan dan pendataannya pun dapat dikatagorikan secara otomatis 3. Sistem informasi lalu lintas hewan dan pangan asal hewan pada sub unit pos

pemeriksaan hewan ini dapat mempermudah dalam pelaporan, dikarenakan pelaporan dari sub unit sudah terekap otomatis sehingga dalam pelaporan tidak perlu menggunakan email lagi

4. Dalam sistem informasi lintas hewan dan pangan asal hewan pada sub unit pos pemeriksaan hewan ini terdapat menu peringatan dimana di dalamnya berisikan mengenai pembatasan kiriman pada daerah-daerah yang dilarang pengirimannya.

5.2 Saran

(20)

20

DAFTAR PUSTAKA

[1] Alma, Buchari. 2009. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Alvabeta: Bandung.

[2] Jogiyanto HM. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi Offset. [3] Krismiaji. 2010. Sistem Informasi Akuntasi. Yogyakarta: UPP AMP YKPN.

[4] Koniyo, Andri dan Kusrini. 2007. Membangun Sistem Informasi Akuntansi Dengan

Visual Basic & SQL Server. Yogyakarta: Andi.

[5] Dr.I Richadus Eko, Drs. Prastowo N Bambang, dan M.Sc Syukri M. “Aplikasi Web Database dengan PHP & Mysql” Jakarta : PT Elex Media Komputindo, 2002.

[6] Sugiri, Haris Saputro. 2008. Pengelolaan Database MySQL dengan PhpMyAdmin. Graha Ilmu. Yogyakarta.

[7] Bunafit Nugroho 2008. Aplikasi pemrograman web dinamis dengan PHP dan

MySQL. Gava Media. Yogyakarta.

[8] Yuhefizar, HA Mooduto, Rahmat Hidayat, ST. 2009. Cara Mudah Membangun Website Interaktif Menggunakan Content Management System Joomla Edisi

Revisi. Elex Media Komputindo. Jakarta.

[9] Jogiyanto HM. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi Offset. [10] Diar Puji Oktavian. 2010. Menjadi Programmer Jempolan Menggunakan PHP.

Mediakom. Yogyakarta.

[11] Abdul Kadir. 2003. Pengenala Sistem Informasi. Andi. Yogyakarta.

(21)
(22)
(23)
(24)
(25)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama

: Sarah Sajaratun Durry

Tempat / Tanggal Lahir

: Bandung, 5 Juli 1993

Kewarganegaraan

: Indonesia

Agama

: Islam

Alamat

: Perumahan Cingcin Permata

Indah, Blok C no 121 RT/ RW 05/ 11

Soreang-Kab.Bandung

E-mail

: Sarah.sajaratun.durry@gmail.com

Telepon

: 081214808053

DATA AKADEMIK

No.

Akademik

Tahun

Keterangan

1

SD Negeri Gadis 2

1999 - 2002

Pindah

2

SD Negeri Cingcin 1

2002 - 2005

Berijazah

3

SMPN 1 Katapang

2005 - 2008

Berijazah

4

SMKN 1 Katapang

2008 - 2011

Berijazah

5

Institut Teknologi Bandung

(D1 ITB)

2011 - 2012

Berijazah

6

Universitas Komputer

(26)

SISTEM INFORMASI LALU LINTAS HEWAN DAN PANGAN

ASAL HEWAN PADA SUB UNIT POS PEMERIKSAAN HEWAN

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Kelulusan Pada

Program Studi Sistem Informasi Jenjang S1 (Strata Satu)

Fakultas Teknik Dan Ilmu Komputer

OLEH:

SARAH SAJARATUN DURRY

10512984

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

(27)

v

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR TABEL ... xx

DAFTAR SIMBOL ... xxii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2. Identifikasi Dan Rumusan Masalah ... 3

1.2.1. Identifikasi Masalah ... 3

1.2.2. Rumusan Masalah ... 4

1.3. Maksud Dan Tujuan Penelitian ... 5

1.3.1. Maksud Penelitian ... 5

1.3.2. Tujuan Penelitian ... 5

1.4. Kegunaan Penelitian ... 6

1.4.1. Kegunaan Praktis ... 6

1.4.2. Kegunaan Akademis ... 7

1.5. Batasan Masalah ... 8

1.6. Lokasi Dan Waktu Penelitian ... 8

(28)

vi

Halaman

BAB II LANDASAN TEORI ... 11

2.1. Sistem Informasi lalu lintas hewan dan pangan asal hewan pada sub unit pos

pemeriksaan hewan ... 11

2.1.1. Sistem ... 11

2.1.2. Informasi ... 12

2.1.3. Sistem Informasi ... 12

2.1.4. Lalu lintas hewan dan pangan asal hewan ... 13

2.1.5. Sub Unit Pos Pemeriksaan Hewan ... 13

2.1.6. Pangan Asal Hewan

... 13

2.1.7. Kesejahteraan Hewan

... 14

2.2. Internet ... 14

2.2.1. Istilah-istilah internet ... 14

2.3.

Website

... 16

2.3.1. Jenis-jenis

website

... 16

2.4. Perangkat Lunak Pendukung ... 17

2.4.1. PHP ... 17

2.4.2. MySQL (

My Structure Query Language

) ... 18

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN ... 20

3.1. Objek Penelitian... 20

(29)

vii

Halaman

3.1.2. Visi dan Misi Perusahaan ... 21

3.1.3. Struktur Organisasi Perusahaan ... 21

3.1.4. Deskripsi Jabatan Perusahaan ... 23

3.2. Metode Penelitian ... 24

3.2.1. Desain Penelitian ... 25

3.2.2. Jenis Dan Metode Pengumpulan Data ... 26

3.2.2.1.

Sumber Data Primer

... 26

3.2.2.2.

Sumber Data Sekunder

... 27

3.2.3. Metode Pendekatan Dan Pengembangan Sistem... 27

3.2.3.1.

Metode Pendekatan Sistem

... 28

3.2.3.2.

Metode Pengembangan Sistem

... 28

3.2.3.3.

Alat Bantu Analisis Dan Perancangan

... 32

3.2.4. Pengujian

Software

... 35

3.3. Analisis Sistem Yang Berjalan ... 37

3.3.1. Analisis Prosedur Yang Sedang Berjalan ... 38

3.3.2.

Use Case Diagram

Yang Sedang Berjalan

... 43

3.3.2.1.

Definisi aktor dan deskripsinya

... 44

3.3.2.2.

Definisi

use case

dan deskripsinya

... 45

3.3.2.3.

skenario

use case

... 45

3.3.3.

Activity diagram

... 49

(30)

viii

Halaman

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 53

4.1. Perancangan Sistem ... 53

4.1.1. Tujuan Perancangan Sistem... 53

4.1.2. Gambaran Umum Sistem yang Diusulkan ... 54

4.1.3. Perancangan Prosedur Yang Diusulkan ... 55

4.1.3.1.

Use Case Diagram yang Diusulkan

... 55

4.1.3.2.

Scenario Use Case

yang Diusulkan

... 57

4.1.3.3.

Activity Diagram

yang Diusulkan

... 63

4.1.3.3.1.

Activity Diagram

pada sub unit pos pemeriksaan hewan ... 63

4.1.3.3.2.

Activity Diagram

Pada dinas peternakan jabar dan BP3HK . 68

4.1.4. Perancangan Data ... 76

4.1.4.1.

Class

Diagram

... 76

4.1.4.1.

Deployment

Diagram

... 77

4.2 Perancangan Antar Muka ... 78

4.2.1.

Struktur Menu ... 79

4.2.2.

Perancangan

Input

... 80

4.2.2.1.

Rancangan

Form

Login

... 80

4.2.2.2.

Rancangan Halaman Utama

User

Pos Pemeriksa

... 81

4.2.2.2.1

Rancangan Kelola Data

... 81

4.2.2.2.2

Rancangan Input Data Hewan

... 82

4.2.2.2.3

Rancangan Input Data PAH

... 83
(31)

ix

Halaman

4.2.2.2.5

Rancangan Pesan

... 84

4.2.2.3.

Rancangan Halaman BP3HK dan Dinas Peternakan

... 85

4.2.2.3.1

Rancangan Peringatan

... 86

4.2.3.

Perancangan

Output

... 87

4.2.3.1.

Rancangan Lihat Data

... 87

4.2.3.2.

Surat Keterangan Hasil Pemeriksaan Hewan

... 90

4.2.3.3.

Surat Jalan Hewan

... 90

4.2.3.4.

Surat Keterangan Hasil Pemeriksaan Pangan Asal Hewan

... 91

4.2.3.5.

Surat Jalan Pangan Asal Hewan

... 91

4.2.3.6.

Surat Keterangan Pelarangan Pengiriman

... 92

4.3 Perancangan Arsitektur Jaringan ... 92

4.4. Pengujian ... 93

4.4.1. Rencana Pengujian ... 93

4.4.2. Kasus Dan Hasil Pengujian ... 95

4.4.2.1.

Pengujian Data Login

... 95

4.4.2.2.

Pengujian Data Input

... 96

4.4.2.3.

Pengujian Proses

... 101

4.4.2.4.

Pengujian Output

... 106

4.4.3. Kesimpulan Hasil Pengujian ... 110

4.5 Implementasi... 110

4.5.1. Batasan Implementasi ... 110

(32)

x

Halaman

4.5.3. Implementasi Perangkat Keras ... 111

4.5.4. Implementasi Basis Data (Sintak SQL) ... 112

4.5.5. Implementasi Antar Muka ... 115

4.5.5.1.

Bagian Pos Pemeriksaan Hewan

... 116

4.5.5.2.

Bagian BP3HK

... 119

4.5.5.3.

Bagian Dinas Peternakan Jabar

... 122

4.5.6. Implementasi Instalasi Program ... 125

4.5.7. Penggunaan Program ... 130

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 136

5.1. Kesimpulan ... 136

5.2. Saran ... 137

DAFTAR PUSTAKA ... xxiv

(33)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang Penelitian

Dalam beberapa waktu terakhir ini, teknologi informasi telah

berkembang dengan sangat pesat. Adapun keuntungan dari perkembangan

teknologi tersebut maka permasalahan-permasalahan dalam pengolahan datapun

dapat diatasi sehingga dalam memproses data yang ada telah menjadi informasi

akan didapatkan secara cepat dan akurat.

Seiring dengan perkembangan teknologi, data di sebuah organisasi atau

perusahaan yang dulunya disimpan secara manual dalam bentuk berkas, dokumen,

formulir dan berbagai bentuk lainnya kini dapat disimpan dalam bentuk digital.

Jumlah data yang mengalir setiap harinya juga semakin bertambah banyak. Oleh

karena itu, perusahaan dan organisasi mulai menggunakan sistem informasi untuk

mengelola data-data yang ada.

Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Balai Pengujian dan Penyidikan

Penyakit Hewan dan Kesmavet (BP3HK) Cikole-Lembang Jalan Tangkuban

Parahu km. 22,2 Cikole-Lembang merupakan bagian dari Dinas Peternakan Jawa

Barat yang bertempatkan bersamaan dengan rumah sakit hewan Cikole-Lembang,

Balai Pengujian dan Penyidikan Penyakit Hewan dan Kesmavet (BP3HK)

(34)

2

Tidak hanya dalam perusahaan saja, pada Balai Pengujian dan

Penyidikan Penyakit Hewan dan Kesmavet sistem informasi sangat berpengaruh,

khususnya dalam menjaga kesehatan, kualitas dan kesejahteraan pada hewan itu

sendiri, pengolahan data secara manual dapat dikatakan sebagai hal yang terhitung

sulit dikarenakan ketika data diperlukan dalam waktu yang mendadak, perekapan

datanya pun sangatlah lama, sebab data yang diperlukan haruslah disusun terlebih

dahulu, hingga memakan waktu yang tidak sedikit.

Perbedaan dalam hal menginputkan data laporan yang masuk setiap hari

nya terkadang seringlah berbeda-beda dengan laporan masuk pada awalnya,

padahal data yang masuk hanyalah satu, oleh karena itu pembuatan Sistem

Informasi Lalu Lintas Hewan Dan Pangan Asal Hewan Pada Sub Unit Pos

Pemeriksaan Hewan sangat diperlukan untuk adanya keselarasan dalam data

laporan yang dimasukan.

Kesehatan hewan sangatlah berpengaruh pada lingkungan kehidupan

manusia, namun terkadang masyarakat kurang memahami betapa pentingnya

kesehatan hewan ternak untuk kelangsungan hidup manusia itu sendiri. Terkadang

ada beberapa pihak yang menganggap mudah mengenai kondisi hewan terutama

hewan ternak, padahal kondisi hewan yang buruk akan menyebabkan kerusakan

akan lingkungan hewan lainnya, seperti penyebaran virus yang tidak diketahui

penyebab awalnya. Oleh karena itu adanya keselarasan antara laporan hewan

dengan kondisi keadaan nyata haruslah diperiksa terlebih dahulu untuk dapat

mengetahui kenyataan yang ada pada hewan-hewan yang digunakan sebagai

(35)

3

Sistem informasi lalu lintas hewan dan pangan asal hewan pada sub unit

pos pemeriksaan hewan ini merupakan salah satu pengaruh penting bagi

kelangsungan hidup masyarakat

vetariner

, karena apabila ada kesalahan dalam

pelaporan maka kesalahan akan terjadi pula pada pemeriksaan hewan yang akan

datang atau keluar dari daerah Jawa Barat.

Berdasarkan uraian diatas, maka diperlukan suatu sistem informasi yang

dapat mempermudah dalam pencatatan data masuk dan keluar hewan, data pangan

asal hewan yang masuk dan keluarnya, Surat Jalan hewan dan Surat Keterangan

Kesehatan Hewan, peringatan pengiriman yang berlaku setiap harinya.

1.2.

Identifikasi Masalah dan Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis dapat mengidentifikasikan dan

menyimpulkan permasalahan-permasalahan yang ada sebagai berikut:

1.2.1.

Identifikasi masalah

Berdasarkan latar belakang yang diuraikan diatas, maka penulis

mengidentifikasi masalah diantaranya:

1.

Pengolahan data masih menggunakan dokumen berupa kertas dan buku,

dalam pelaporan datanya pun memelukan 2 orang pegawai yang

masing-masingnya menulis data yang sama namun pada waktu yang berbeda, dari

hasil pengamatan yang telah dilakukan proses ini sangatlah tidak efisien

dan membuang-buang waktu karena kedua pegawai yang ada menulis data

(36)

4

2.

Kurangnya data yang akurat, karena pengerjaan masih manual

menggunakan buku besar dan dihitung secara manual menggunakan

kalkulator

3.

Tidak efesiennya waktu karena Petugas di BP3HK dan Dinas Peternakan

harus menunggu email dari petugas input data untuk dapat menganalisis

data-data hewan atau pangan asal hewan yang masuk ke daerah Jawa Barat

4.

Tidak adanya peringatan pembatasan pengiriman pada daerah yang

dilarang untuk mengirim dikarenakan virus yang beredar atau hal lainnya

1.2.2.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dari masalah yang telah dijelaskan diatas,

maka dapat dikemukakan permasalahan pada Unit Pelaksana Teknis Daerah

(UPTD) Balai Pengujian dan Penyidikan Penyakit Hewan dan Kesmavet

(BP3HK) adalah bagaimana membangun Sistem Informasi Lalu Lintas Hewan

Dan Pangan Asal Hewan Pada Sub Unit Pos Pemeriksaan Hewan adalah sebagai

berikut :

1.

Bagaimana merancang sistem informasi data masuk dan keluar hewan/

pangan asal hewan sehingga membantu dalam proses pengolahan data dan

pembuatan laporan serta laporan data perhari, perminggu bahkan hingga

pertahun?

2.

Bagaimana membangun sistem informasi data masuk dan keluar hewan/

pangan asal hewan pada Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Balai

(37)

5

menyediakan media penyimpanan data atau

database

khususnya pada data

masuk dan keluar hewan/ pangan asal hewan, sehingga memudahkan

dalam proses pencarian data?

3.

Bagaimana membuat sistem informasi alur kirim pengirim hewan/ pangan

asal hewan yang dapat digunakan untuk kebutuhan data hasil laporan?

4.

Bagaimana merancang sistem informasi yang dapat mengadakan

peringatan di sub unit untuk menghentikan pengiriman hewan/ pangan asal

hewan yang memiliki gangguan pada kesehatan ternak yang ada di daerah

asal.

1.3.

Maksud Dan Tujuan Penelitian

Dari hasil penelitian yang penulis lakukan, penulis mempunyai maksud

dan tujuan sebagai berikut:

1.3.2.

Maksud Penelitian

Maksud dari penelitian ini adalah membangun sistem informasi lalu lintas

hewan dan pangan asal hewan pada sub unit pos pemeriksaan hewan adalah

merancang sistem informasi lalu lintas hewan dan pangan asal hewan pada sub

unit pos pemeriksaan hewan Cikole-Lembang yang menyediakan media

penyimpanan data atau

database

sehingga membantu dalam proses penyimpanan

data, pengolahan data, pembuatan laporan, peringatan pengiriman serta

(38)

6

1.3.3.

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah:

1.

Untuk merancang sistem informasi data masuk dan keluar hewan/ pangan

asal hewan sehingga membantu dalam proses pengolahan data dan pembuatan

laporan data perhari, perminggu bahkan hingga pertahun.

2.

Untuk membangun membangun sistem informasi data masuk dan keluar

hewan/ pangan asal hewan pada Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Balai

Pengujian dan Penyidikan Penyakit Hewan dan Kesmavet (BP3HK) yang

menyediakan media penyimpanan data atau

database

khususnya pada data

masuk dan keluar hewan/ pangan asal hewan, sehingga memudahkan dalam

proses pencarian data.

3.

Untuk membuat sistem informasi alur kirim pengirim hewan/ pangan asal

hewan yang dapat digunakan untuk kebutuhan data hasil laporan.

4.

Untuk

merancang sistem informasi yang dapat mengadakan peringatan di sub

unit untuk menghentikan pengiriman hewan/ pangan asal hewan yang

memiliki gangguan pada kesehatan ternak yang ada di daerah asal.

1.4.

Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan penelitian dari penelitian yang dapat diperoleh pada Unit

Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Balai Pengujian dan Penyidikan Penyakit

Hewan dan Kesmavet, diantaranya adalah:

1.4.1.

Kegunaan Praktis

1.

Bagi Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Balai Pengujian dan

(39)

7

Diharapkan penelitian ini dapat memberikan gambaran tentang sistem

informasi lalu lintas hewan dan pangan asal hewan pada sub unit pos pemeriksaan

hewan sebagai solusi dalam mengelola data dan membuat laporan keluar

masuknya hewan dengan lebih cepat , tepat, dan akurat serta memberi kemudahan

dalam pengelolaan data-data mengenai hewan/ pangan asal hewan yang memasuki

daerah Jawa Barat.

2.

Bagi Masyarakat

Diharapkan berguna bagi masyarakat karena hewan/ pangan asal hewan

yang masuk daerah Jawa Barat ini sudah terperiksa jelas dalam kelengkapan surat

dan asal hewan/ pangan asal hewan yang sehat tanpa memiliki penyakit/ virus

tertentu, sehingga dapat menjamin keamanan konsumsi dan ternak yang berlaku

di Jawa Barat.

1.4.2.

Kegunaan Akademis

1.

Bagi penulis

Untuk mengembangkan pengetahuan yang peneliti peroleh selama dibangku

kuliah serta membandingkan teori yang diperoleh dengan lingkungan kerja serta

untuk mengaplikasikan ilmu komputer yang diperoleh yaitu PHP dan MySQL

dengan mengembangkan rancangan sistem informasi lalu lintas hewan dan

pangan asal hewan pada sub unit pos pemeriksaan hewan dengan laporan data

hewan/ pangan asal hewan yang masuk setiap harinya sebagai karya nyata.

(40)

8

Sebagai bahan referensi bagi peneliti lain jika ingin melanjutkan atau

mengembangkan tema yang sama yaitu mengenai sistem informasi lalu lintas

hewan dan pangan asal hewan pada sub unit pos pemeriksaan hewan berbasis

client server

.

1.5.

Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah diuraikan pada identifikasi

masalah diatas, maka permasalahan dibatasi pada perancangan sistem informasi

memuat proses pengolahan data lalu lintas hewan dan pangan asal hewan

meliputi,

1.

Penerapan Sistem Informasi olah data di lakukan pada Sub Unit pos

pelayanan dan pemeriksaan hewan di Losari

2.

Penerapan Sistem Informasi yang berisikan Peringatan dan pemeriksaan

kelengkapan data yang masuk dari sub unit di Losari dilakukan Dinas

Peternakan Provinsi Jawa Barat, dan Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD)

Balai Pengujian dan Penyidikan Penyakit Hewan dan Kesmavet.

1.6.

Lokasi Dan Waktu Penelitian

Adapun lokasi penelitian di Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Balai

Pengujian dan Penyidikan Penyakit Hewan dan Kesmavet Cikole-Lembang Jalan

Tangkuban Parahu km. 22,2 Cikole-Lembang dan Sub Unit Pos pelayanan dan

pemeriksaan Losari. Untuk mempermudah kegiatan penelitian hingga pembuatan

(41)
[image:41.595.113.544.139.391.2]

9

Tabel 1.1 : Jadwal Penelitian

No

Nama

Kegiatan

2015

Maret

April

Mei

Juni

1

2

3

4

1

2

3

4

1

2

3

4

1

2

3

4

1

Pengumpulan

Data

2

Analisis

Sistem

3

Perancangan

Sistem

4

Pembuatan

Program

5

Testing

6

Implementasi

1.7.

Sistemastika Penulisan

Sistematika penulisan laporan dimaksudkan agar proses pembuatan

dokumentasi laporan dapat dibuat secara terstruktur dan sistematis tidak

menyimpang dari batasan-batasan masalah yang ada. Adapun sistematika

penulisan skripsi mengenai Perancangan Sistem informasi lalu lintas hewan dan

(42)

10

BAB I

: PENDAHULUAN

Bab ini membahas ruang lingkup permasalahan secara umum dan singkat yang

terdiri dari latar belakang masalah, identifikasi masalah, batasan masalah, maksud

dan tujuan penelitian, objek dan metode penelitian, rekayasa perangkat lunak,

kegunaan penelitian, lokasi dan waktu penelitian serta sistematika penulisan.

BAB II

: LANDASAN TEORI

Bab ini diuraikan mengenai teori-teori yang berkaitan dengan perancangan sistem

informasi lalu lintas hewan dan pangan asal hewan. Teori-teori tersebut diperoleh

dari buku-buku dan referensi lain.

BAB III

: OBJEK DAN METODE PENELITIAN

Bab ini dijelaskan secara lebih rinci dan terurut mengenai objek penelitian,

metode penelitian, Metodologi Penelitian dan Struktur Pengembangan Sistem.

BAB IV

: HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini menguraikan sistem informasi lalu lintas hewan dan pangan asal hewan

yang diusulkan, perancangan model sistem yang diusulkan, perancangan struktur

menu, perancangan

interface

dan laporan, tampilan dan kode program aplikasi

yang dibuat, komponen sistem yang dikonversi, jaringan komputer, serta

menjelaskan kelebihan dan kelemahan sistem yang diusulkan.

BAB V

: KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini menguraikan kesimpulan yang diperoleh setelah merangcang sebuah

sistem informasi, beserta saran yang diusulkan.

DAFTAR PUSTAKA

(43)

136

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan perancangan yang telah dibuat mengenai sistem informasi lalu

lintas hewan dan pangan asal hewan pada sub unit pos pemeriksaan hewan, dapat

diperoleh beberapa kesimpulan yang dapat diuraikan sebagai berikut:

1.

Sistem informasi lalu lintas hewan dan pangan asal hewan pada sub unit pos

pemeriksaan hewan dapat membantu dalam proses perekapan data hanya

dengan satu orang petugas saja dalam penginputan datanya.

2.

Sistem informasi lalu lintas hewan dan pangan asal hewan pada sub unit pos

pemeriksaan hewan dalam pelaporannya dapat dikatakan akurat dikarenakan

penjumlahan dan pendataannya pun dapat dikatagorikan secara otomatis

3.

Sistem informasi lalu lintas hewan dan pangan asal hewan pada sub unit pos

pemeriksaan hewan ini dapat mempermudah dalam pelaporan, dikarenakan

pelaporan dari sub unit sudah terekap otomatis sehingga dalam pelaporan

tidak perlu menggunakan email lagi

4.

Dalam sistem informasi lintas hewan dan pangan asal hewan pada sub unit

pos pemeriksaan hewan ini terdapat menu peringatan dimana di dalamnya

berisikan mengenai pembatasan kiriman pada daerah-daerah yang dilarang

(44)

137

5.2. Saran

Untuk meningkatkan kinerja dari Sistem Informasi lalu lintas hewan dan

pangan asal hewan pada sub unit pos pemeriksaan hewan serta memberikan

kemudahan kepada pihak petugas pemeriksa, petugas di UPTD BP3HK dan

petugas di Dinas Peternakan, penulis mencoba memberikan saran adapun

beberapa saran yang diusulkan sebagai berikut :

1.

Adanya pengembangan sistem yang menangani proses hewan/ pangan asal

hewan lewat

(45)

DAFTAR PUSTAKA

[1] Alma, Buchari. 2009.

Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa.

Alvabeta:

Bandung.

[2] Jogiyanto HM. 2005.

Analisis dan Desain Sistem Informasi.

Yogyakarta:

Andi Offset.

[3] Krismiaji. 2010.

Sistem Informasi Akuntasi.

Yogyakarta: UPP AMP YKPN.

[4] Koniyo, Andri dan Kusrini. 2007.

Membangun Sistem Informasi Akuntansi

Dengan Visual Basic & SQL Server

. Yogyakarta: Andi.

[5] Dr.I Richadus Eko, Drs. Prastowo N Bambang, dan M.Sc Syukri M. “Aplikasi

Web Database dengan PHP & Mysql” Jakarta : PT Elex Media Komputindo,

2002.

[6] Sugiri, Haris Saputro. 2008. Pengelolaan Database MySQL dengan

PhpMyAdmin. Graha Ilmu. Yogyakarta.

[7] Bunafit Nugroho 2008.

Aplikasi pemrograman web dinamis dengan PHP dan

MySQL.

Gava Media. Yogyakarta.

[8] Yuhefizar, HA Mooduto, Rahmat Hidayat, ST. 2009.

Cara Mudah

Membangun Website Interaktif Menggunakan Content Management System

Joomla

Edisi Revisi

. Elex Media Komputindo. Jakarta.

[9] Jogiyanto HM. 2005.

Analisis dan Desain Sistem Informasi.

Yogyakarta:

(46)

[10] Diar Puji Oktavian. 2010.

Menjadi Programmer Jempolan Menggunakan

PHP. Mediakom

. Yogyakarta.

[11] Abdul Kadir. 2003.

Pengenala Sistem Informasi.

Andi. Yogyakarta.

[12] Pudjo, Widodo Prabowo dan Herlawati. 2011. Menggunakan UML (Unified

(47)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama

: Sarah Sajaratun Durry

Tempat / Tanggal Lahir

: Bandung, 5 Juli 1993

Kewarganegaraan

: Indonesia

Agama

: Islam

Alamat

: Perumahan Cingcin Permata

Indah, Blok C no 121 RT/ RW 05/ 11

Soreang-Kab.Bandung

E-mail

: Sarah.sajaratun.durry@gmail.com

Telepon

: 081214808053

DATA AKADEMIK

No.

Akademik

Tahun

Keterangan

1

SD Negeri Gadis 2

1999 - 2002

Pindah

2

SD Negeri Cingcin 1

2002 - 2005

Berijazah

3

SMPN 1 Katapang

2005 - 2008

Berijazah

4

SMKN 1 Katapang

2008 - 2011

Berijazah

5

Institut Teknologi Bandung

(D1 ITB)

2011 - 2012

Berijazah

6

Universitas Komputer

Gambar

Gambar 3.1 : Use Case Diagram yang Sedang Berjalan
Gambar 4.1 : usecase diagram Sistem yang diusulkan
Gambar 4.2 : Activity diagram pos pemeriksaan Hewan Sistem yang Diusulkan
Gambar 4.3 : Activity diagram UPTD BP3HK dan Dinas Peternakan JABAR
+6

Referensi

Dokumen terkait

Teknik stek adalah memanfaatkan bahan vegetatif dari tumbuhan dan menumbuhkannya menjadi individu tumbuhan baru.Oleh sebab itu, teknik stek memerlukan pohon induk sebagai

Rekayasa Ide Praktikum Mekanika Tanah 2.. 6akt$r)fakt$r terse(ut antara lain adalah derajat kejenuhan+ kandungan &#34;ineral *ang terda'at 'ada tanah terse(ut dan juga

(1) Kwartir Nasional diberi bimbingan dan bantuan yang bersifat moral, organisatoris, materiil, dan finansial oleh Majelis Pembimbing Nasional yang

[r]

Mengevaluasi terhadap layanan yang telah dilaksanakan apakah mencapai hasil seperti yang diharapkan oleh konseli dan menjaga apa yang telah dicapai

pada BMT BIF dan 25 warga penerima dana ZISWAF yang 2 diantaranya melakukan penelitian mendalam melalui wawancara, dianggap bisa mewakili untuk memperkaya data

dimiliki oleh seseorang untuk mengikutsertakan dirinya secara aktif dalam fenomena tertentu dan membuat reaksi terhadapnya dengan salah satu cara. Jenjang ini setingkat lebih

[r]