ANALISIS HASIL PRAKTEK PENATAAN SANGGUL
SIPUT EKOR KERA SISWA KELAS XI
SMK NEGERI 1 LUBUK PAKAM
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga
Oleh
OINIKE SETIA WARUWU
5113144028
JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
▸ Baca selengkapnya: sejarah sanggul cepol
(2)(3)(4)(5)(6)1 ABSTRAK
Oinike Setia Waruwu: Analisis Hasil Praktek Penataan Sanggul Siput Ekor Kera Siswa Kelas XI SMK Negeri 1 Lubuk Pakam. Skripsi. Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan. 2016.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil praktek penataan sanggul siput ekor kera siswa kelas XI SMK Negeri 1 Lubuk Pakam. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2016. Lokasi Penelitian di SMK Negeri 1 Lubuk Pakam. Populasi Penelitian adalah siswa kelas XI jurusan tata kecantikan SMK Negeri 1 Lubuk Pakam sebanyak 30 siswa. Pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling. Analisis data menggunakan teknik deskriptif, persyaratan analisis dengan menggunakan kesepakatan penagamat dan persentase. Instrumen penelitian yang digunakan adalah lembar pengamatan penataan sanggul siput ekor kera yang diamati oleh 3 orang pengamat. 2 orang pengamat berprofesi sebagai dosen tata rias dan 1 orang pengamat sebagai guru bidang studi tata kecantikan.
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur penulis ucapkan atas kehadirat Tuhan YME, berkat rahmat dan karunia-Nya yang dilimpahkan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik yang disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan guna memperoleh gelar sarjana pendidikan dengan judul “ Analisis Hasil Praktek
Penataan Sanggul Siput Ekor Kera Siswa Kelas XI SMK Negeri 1 Lubuk Pakam”.
Penulis menyadari banyak sekali hambatan dan kesulitan yang dialami oleh penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Keberhasilan dalam menyelesaikan skripsi ini tidak akan terwujud tanpa adanya bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, baik dukungan moral, spiritual maupun materi. Oleh karena itu penulis menyampaikan terimakasih dan penghargaan kepada Dosen Pembimbing Skripsi Ibu Dra. Rasita Purba, M.Kes dan kepada para Dosen Penguji Ibu Dra. Marnala Tobing, M.Pd, Ibu Dra. Fatma Tresno Ingtyas, M.Si, Ibu Dra. Lelly Fridianty , M.Pd, yang telah memberikan bimbingan, arahan serta motivasi kepada penulis serta menyampaikan terimakasih dan penghargaan kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan
2. Bapak/Ibu Wakil Dekan I, II, III Fakultas Teknik UNIMED
3. Ibu Dr. Dina Ampera, M.Si, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga UNIMED
4. Ibu Dra. Siti Wahidah, M.Si selaku ketua Program Pendidikan Tata Rias UNIMED
5. Ibu Rossy Luckita, S.Pd, selaku Validator serta telah memberikan bimbingan, arahan serta motivasi kepada penulis.
6. Seluruh staf pengajar dan tata usaha dilingkungan Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga UNIMED.
7. Kepada seluruh Dosen Pendidikan Kesejahteraan Keluarga (Tata Rias, Tata Boga dan Tata Busana) yang telah banyak memberikan ilmu, dorongan dan motivasi kepada penulis selama perkuliahan.
2
tersebut. Ibu Atika selaku Ketua Jurusan Kecantikan, Ibu guru di SMK Negeri 1 Lubuk Pakam khususnya Ibu Friska, S.Pd selaku guru bidang sanggul tradisional dan kreatif, Ibu Fini, S.Pd, Ibu Ayu, S.Pd, Bapak/Ibu pegawai tata usaha yang telah banyak membantu dalam hal surat-surat dan seluruh siswa/i yang telah memberikan bantuan dan kerjasamanya selama penulis melakukan peniltian.
9. Teristimewa kedua orangtua terkasih, Bapak M. Waruwu dan Ibu I. Gulo yang telah dengan sabar dan penuh kasih sayang merawat, menjaga, membesarkan dan mendidik penulis. Serta tak henti-hentinya mendoakan anak-anaknya untuk mencapai cita-cita.
10.Untuk Saudara-saudara saya terkasih Fajar Waruwu, Jaya Waruwu, Tubel Waruwu dan Yapi Waruwu yang telah memberikan semangat, dukungan serta doa kepada penulis.
11.Untuk Pakcik, Herta, Abang Sukur, Jernih, Tante Iren yang telah banyak memberi motivasi kepada penulis.
12.Untuk teman-teman seperjuangan di Prodi Pendidikan Tata Rias angkatan 2011 khususnya kelas reguler dan sahabat-sahabat yang selalu setia dalam suka maupun duka, Lamrya Taruli Simamora, Ririn Elizabeth Sinaga, Yohanna Pardede.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini belum sempurna adanya baik dalam segi penulisannya maupun dari segi ilmiahnya. Hal ini disebabkan adanya keterbatasan kemampuan, pengalaman dan pengetahuan penulis. Untuk itu penulis menerima segala kritikan dan saran dari semua pihak yang sifatnya membangun guna penyempurnaan penulisan karya ilmiah dikemudian hari.
Medan, Maret 2016 Penulis
DAFTAR ISI
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 6
C. Pembatasan Masalah ... 6
D. Perumusan Masalah ... 7
E. Tujuan Penelitian ... 7
F. Manfaat Penelitian ... 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA BERFIKIR DAN PERTANYAAN PENELITIAN ... 9
A. Deskripsi Teori ... 9
1. Penataan Sanggul Siput Ekor Kera ... 9
a.Pengertian Penataan ... 9
b.Sanggul Siput Ekor Kera ... 11
2. Ornamen Sanggul Siput Ekor Kera ... 12
3. Budaya Yang Mempengaruhi Penataan Sanggul Daerah ... 15
4. Desain Sanggul Daerah... 15
5. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penataan Sanggul Daerah ... 16
6. Alat Dan Bahan Membentuk Sanggul Siput Ekor Kera ... 17
7. Langkah-Langkah Membentuk Sanggul Siput Ekor Kera... 26
B. Penelitian Relevan ... 26
C. Kerangka Berfikir ... 27
D. Pertanyaan Penelitian ... 28
BAB III METODE PENELITIAN ... 29
A. Desain Penelitian ... 29
B. Defenisi Operasional dan Variabel penelitian ... 29
C. Populasi dan Sampel Penelitian ... 30
D. Tempat dan Waktu Penelitian ... 30
E. Instrumen Penelitian ... 30
F. Uji Kesepakatan Pengamat ... 39
G. Teknik Analisis Data ... 40
1. Metabulasi Data ... 40
2
H. Prosedur Pelaksanaan Penelitian ... 41
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 42
A. Deskripsi Data Penelitian ... 42
1. Uji Kesepakatan Pengamat ... 43
2. Pelaksanaan Penataan Sanggul Siput Ekor Kera ... 44
3. Tingkat Kecenderungan Variabel Penelitian ... 58
B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 59
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 72
A. Kesimpulan ... 72
B. Saran ... 73
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Ornamen sanggul siput ekor kera ... 11
2.Ornamen Jurai ... 13
3.Ornamen Tusuk Paun ... 13
4. Bunga Kantil Kuning dan Kantil Putih ... 14
5. Sisir Sasak ... 17
6. Sisir Penghalus ... 18
7. Pingkel ... 18
8. Jepit Lidi ... 19
9. Hair Pin ... 19
10. Harnal ... 20
11. Hair Net ... 20
12.Hair Dryer ... 20
13. Cemara ... 21
14. Hair Spray non Aerosol ... 22
15. Hair Spray Aerosol ... 22
16. Mengikat Rambut ... 24
17. Membentuk Sanggul ... 24
18. Memutar Cemara ke Arah Sebelah Kanan ... 24
19. Membentuk Sawok Ayam ... 25
20. Sanggul Tampak Samping Kanan ... 25
2
22. Sanggul Tampak Samping Kiri ... 26
23. Histogram Penyasakan Rambut Bagian Depan... 45
24. Histogram Bentuk Penataan Sasakan ... 46
25. Histogram Membentuk Sanggul Siput Ekor kera ... 47
26. Histogram Membentuk Sawok Ayam Sanggul Siput ekor Kera ... 49
27. Histogram Letak Sanggul Siput Ekor Kera ... 50
28. Histogram Kerapihan Penataan Sanggul Siput Kera ... 51
29. Histogram Peletakan Ornamen Jurai Sanggul Siput Ekor Kera ... 53
30. Histogram Peletakan Ornamen Tusuk Paun Sanggul Siput Ekor Kera ... 54
31. Histogram Peletakan Ornamen Kantil Kuning Sanggul Siput Ekor Kera ... 56
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Ornamen sanggul siput ekor kera ... 11
2.Ornamen Jurai ... 13
3.Ornamen Tusuk Paun ... 13
4. Bunga Kantil Kuning dan Kantil Putih ... 14
5. Sisir Sasak ... 17
6. Sisir Penghalus ... 18
7. Pingkel ... 18
8. Jepit Lidi ... 19
9. Hair Pin ... 19
10. Harnal ... 20
11. Hair Net ... 20
12.Hair Dryer ... 20
13. Cemara ... 21
14. Hair Spray non Aerosol ... 22
15. Hair Spray Aerosol ... 22
16. Mengikat Rambut ... 24
17. Membentuk Sanggul ... 24
18. Memutar Cemara ke Arah Sebelah Kanan ... 24
19. Membentuk Sawok Ayam ... 25
20. Sanggul Tampak Samping Kanan ... 25
2
22. Sanggul Tampak Samping Kiri ... 26
23. Histogram Penyasakan Rambut Bagian Depan... 45
24. Histogram Bentuk Penataan Sasakan ... 46
25. Histogram Membentuk Sanggul Siput Ekor kera ... 47
26. Histogram Membentuk Sawok Ayam Sanggul Siput ekor Kera ... 49
27. Histogram Letak Sanggul Siput Ekor Kera ... 50
28. Histogram Kerapihan Penataan Sanggul Siput Kera ... 51
29. Histogram Peletakan Ornamen Jurai Sanggul Siput Ekor Kera ... 53
30. Histogram Peletakan Ornamen Tusuk Paun Sanggul Siput Ekor Kera ... 54
31. Histogram Peletakan Ornamen Kantil Kuning Sanggul Siput Ekor Kera ... 56
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
1. Data Hasil Praktek Penataan Sanggul SMK Negeri 1 Lubuk Pakam ... 77
2. Rekapitulasi Data Hasil Pengamatan ... 80
3. Uji Kesepakatan Pengamat ... 81
4. Rekapitulasi Penilaian Pengamat ... 84
5. Presentase Penilaian Indikator Hasil Praktek Penataan Sanggul Siput Ekor Kera Siswa SMK Negeri 1 Lubuk Pakam ... 85
6. Penilaian Pada Setiap Indikator ... 86
7. Deskripsi Data Penelitian ... 87
8. Identifikasi Tingkat Kecenderungan Variabel Penelitian ... 89
9. Dokumentasi Penelitian ... 91
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Penataan merupakan proses yang meliputi semua segi yang dapat diberikan kepada seseorang dalam rangka memperindah penampilan seseorang melalui pengaturan rambutnya. Menurut Rostamailis (2008), menjelaskan bahwa penataan pengaturan rambut melibatkanberbagai proses seperti penyampoan, pemangkasan, pengeritingan,pewarnaan, pelurusan, pratata dan penataan itu sendiri.
Sanggul pada umumnya adalah rambut palsu maupun asli yang dibentuk sedemikian rupa menjadi bentuk sesuai dengan apa yang diinginkan, menggunakan pola-pola yang ada dan ditempel pada bagian yang ada. Penataan sanggul dilakukan dengan berbagai cara yaitu ada penataan sanggul yang menggunakan sasakan maupun penataan sanggul yang tanpa sasakan.
Sanggul telah ada sejak zaman Mesir kuno, sanggul pada umumnya dikombinasikan dengan emas dan permata atau dengan perhiasan lainnya, untuk menunjukkan status sosial para bangsawan, ukuran serta tinggi sanggul juga sangat berpengaruh terhadap status sosial seseorang. Menurut Tim Konsultan Universitas Negeri Malang (dalam Rahmadani 2015) Sanggul juga dikenakan oleh nenek moyang kita sebagai sanggul tradisional. Ada banyak tatanan sanggul yang dikenakan pun berbeda-beda serta memiliki arti bermacam-macam, hiasan yang dikenakan pun berbeda-beda serta memiliki arti tersendiri. Hingga saat ini, para pengantin dari daerah manapun masih mengenakan sanggul sesuai dengan budayanya. Dalam kehidupan sehari-hari penggunaan sanggul sering kali kita temui misalnya diacara pernikahan, sehingga kemampuan menata sanggul daerah ini sangat dibutuhkan.
untuk membentuk sanggul siput ekor kera menggunakan bantuan peralatan perlengkapan sanggul beserta dengan ornamen/hiasan yang digunakan. Dalam pemilihan ornamen/hiasan sanggul siput ekor kera tidak sembarangan menggunakan ornamen. Rostamailis (2008), menjelaskan bahwa pemilihan ornamen sanggul siput ekor kera disesuaikan dengan kasta yaitu antara keluarga bangsawan dengan rakyat biasa. Keluarga bangsawan menggunakan ornamen sanggul yang berwarna emas dan rakyat biasa menggunakan ornamen yang berwarna perak atau bunga melur (melati). Hal ini menunjukkan jika ornamen sanggul merupakan hal penting dalam penyesuaian sanggul siput ekor kera.
Menurut orang-orang tau yang berasal dari Riau (kabupaten Bengkalis) yang masih hidup sekarang, sanggul siput ekor kera sudah dipakai turun temurun sejak dahulu kala hingga kini, terutama pada upacara adat dan upacara resmi.
SMK Negeri 1 Lubuk Pakam memiliki keahlian di bidang Tata Kecantikan Rambut. Salah satu mata pelajaran dari Tata Kecantikan Rambut adalah Sanggul Tradisional dan Kreatif. Dalam mata pelajaran Sanggul Tradisonal dan Kreatif terdapat materi pelajaran Sanggul Siput Ekor Kera. Materi ini merupakan mata pelajaran produktif yang ada di Jurusan Tata Kecantikan.
ditangani dan dilihat secara khusus, maka hasil praktek siswa dalam melakukan penataan sanggul siput ekor kera tidak bertambah ataupun mungkin siswa tidak bisa melakukan praktek sanggul siput ekor kera dengan baik.
Peneliti juga mewawancarai siswa kelas XII Kecantikan yang pernah melakukan praktek sanggul siput ekor kera, bahwa siswa kesulitan melakukan penataan sanggul siput ekor kera sesuai dengan desain aslinya, siswa kesulitan dalam membentuk lekukan cemara untuk membentuk angka delapan, sehingga hasil penataan siswa berbeda-beda dengan desain asli sanggul. Selain itu siswa kurang meminati sanggul siput ekor kera dikarenakan sanggul ini termasuk kedalam kategori sanggul tradisional, siswa beranggapan kalau sanggul tradisional itu tidak terlalu perlu untuk dipelajari.
Hal ini dikuatkan dengan hasil tes peneliti pada siswa kelas XII-Kecantikan SMK Negeri 1 Lubuk Pakam bahwa daftar nilai tes siswa termasuk dalam kategori rendah, tes yang peneliti lakukan terdiri dari 20 soal tes pilihan ganda, dimana hasil tes yang peneliti lakukan pada tanggal 20 November 2015 dikelas XII-Kecantikan SMK Negeri 1 Lubuk Pakam, terdapat 2 orang siswa yang bisa menjawab 10 soal dengan benar (8%), 4 orang siswa yang bisa menjawab 8 soal dengan benar (16%), 1 orang siswa menjawab 7 soal dengan benar (4%), 2 orang siswa yang bisa menjawab 6 soal dengan benar (8%), 5 orang siswa yang bisa menjawab 5 soal dengan benar (20%), 4 orang siswa yang bisa menjawab 4 soal dengan benar (16%), 5 orang siswa yang bisa menjawab 3 soal dengan benar (20%), 2 orang siswa yang bisa menjawab 2 soal dengan benar (8%). Jika hasil test tersebut di akumulasikan dalam bentuk nilai, maka tidak ada siswa yang mencapai nilai KKM yaitu 75. Dari hasil tes tersebut dapat dilihat bahwa nilai tes siswa masih di bawah standar kelulusan minimum.
Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik melakukan penelitian dengan judul
“Analisis Hasil Praktek Penataan Sanggul Siput Ekor Kera Siswa Kelas XI SMK
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang diuraikan di atas, maka dapat diidentifikasi masalah dalam penelitian ini :
1. Siswa belum mampu dalam meletakkan cemara pada penataan sanggul siput ekor kera. 2. Siswa belum terampil membentuk lekukan angka delapan pada penataan sanggul siput
ekor kera.
3. Siswa belum mampu membentuk sawok ayam pada penataan sanggul siput ekor kera. 4. Siswa belum terampil dalam menyeimbangkan bentuk sanggul seperti keseimbangan
bentuk sanggul antara kiri dan kanan.
5. Siswa belum mampu melakukan penyasakan rambut bagian depan.
6. Siswa belum mampu meletakkan ornamen sanggul yang digunakan pada praktek sanggul siput ekor kera, seperti peletakkan ornamen sesuai dengan tempat yang tepat ornamen sanggul siput ekor kera.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah diuraikan di atas, serta mengingat keterbatasan peneliti, maka permasalahan dalam penelitian ini dibatasi pada :
1. Cemara yang digunakan dalam penataan sanggul siput ekor kera yaitu cemara bertulang dengan ukuran 80-100 cm.
2. Penyasakan rambut bagian depan. 3. Bentuk penataan sasakan.
6. Kerapian sanggul siput ekor kera.
7. Peletakkan ornamen/hiasan sanggul siput ekor kera (ornamen jurai sebanyak 1 buah dengan ukuran 1 ½ jengkal dan 5 atau 7 untaian, tusuk paun sebanyak 3 buah, bunga kantil kuning sebanyak 3 buah dan bunga kantil putih sebanyak 2 buah).
8. Hasil praktek penataan sanggul siput ekor kera. 9. Siswa kelas XI SMK Negeri 1 Lubuk Pakam.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah di atas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : “Bagaimana analisis hasil praktek siswa dalam penataan sanggul siput ekor kera pada kelas XI Tata Kecantikan SMK Negeri 1 Lubuk Pakam ?”
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan penelitian ini adalah : “Untuk
menganalisis hasil praktek penataan sanggul siput ekor kera siswa kelas XI Tata Kecantikan
SMK Negeri 1 Lubuk Pakam”
F. Manfaat Penelitian
Dengan tercapainya tujuan penelitian di atas diharapkan hasil penelitian inimemiliki manfaat sebagai berikut :
1. Bagi peneliti
2. Bagi SMK Negeri 1 Lubuk Pakam
Sebagai bahan masukan dan pengetahuan, wawasan dan bahan pertimbangan dalam usaha meningkatkan pengajaran tentang sanggul tradisional khususnya sanggul siput ekor kera.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan penelitian pada bab IV, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
Hasil Praktek Penataan Sanggul Siput Ekor Kera kelas XI SMK Negeri 1 Lubuk Pakam yang dinilai oleh tiga observer (pengamat) dengan skor rata-rata paling tinggi (2,7) terdapat pada indikator peletakkan ornamen/hiasan tusuk paun. Sedangkan skor terendah (2,3) berada pada indikator penyasakan rambut bagian depan. Dengan tingkat kecendurungan hasil praktek penataan sanggul siput ekor kera tergolong cukup yaitu terdapat pada skor 25 s/d 30 dengan frekuensi siswa sebanyak 19 orang (63,34%).
B. Saran
Berdasarkan uraian kesimpulan di atas maka saran yang dapat diajukan adalah sebagai berikut:
1. Bagi para guru diharapkan memberikan penguasaan praktek kepada siswa tentang penataan sanggul siput ekor kera dari penyasakan rambut bagian depan, bentuk penataan sasakan, membentuk sanggul siput ekor kera, membentuk sawok ayam mengeram letak sanggul siput ekor kera, kerapihan penataan sanggul siput ekor kera, peletakkan ornamen jurai, ornamen tusuk paun, ornamen kantil kuning dan ornamen kantil putih. Sehingga memberikan hasil penataan sanggul yang maksimal.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto Suharsimi, (2009), Manajemen Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta. , (2010), Prosedur Penelitian Pendekatan Praktik, Jakarta :
Rineka Cipta Behrend.
(2010), Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Bandung : Bumi Aksara
Ayu Kartika, (2015), Analisi Pengetahuan dan Hasil Penataan Sanggul Asimetris Pada Siswa Kelas XI Tata Kecaantikan SMK Pembangunan Daerah Lubuk Pakam. Skripsi. Universitas Negeri Medan.
Echo Purnomo, (2014), Pengertian Sanggul Daerah, (http:// pengertian-sanggul -blogspot.co.id/2014/.html). Diakses 26 September 2015.
Gordon, (1994), Pengertian Keterampilan, (http://duniapelajar.com). Diakses 8 Oktober 2015.
Kusuma Tiara, (2011), 33 Sanggul Daerah Indonesia, Jakarta : Meutia Cipta Sarana dan DPP Persatuan Ahli Kecantikan dan Pengusaha Salon Indonesia
Langkir Notoadhisuryo (2009), Jenis Penataan, (http://langkir-notoadhisuryo.blog -spot.co.id). Diakses pada 24 Oktober 2015.
Nolis Marliati, (2015), Sanggul Tradisional. http://www.slideshare.net/nolismarli
-ati.com. Diakses pada 6 Nov 2015.
Nurul Rahmadani, (2015), Analisis Tingkat Kemampuan Penataan Sanggul dari Hair Piece Pada Siswa Kelas X SMK Negeri 8 Medan. Skripsi. Universitas Negeri Medan.
Pangaribuan Lina, (2011), Kosmetika, Universitas Negeri Medan.
Rostamailis, dkk, (2008), Tata Kecantikan Rambut Jilid 2. Jakarta : Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.
Sejarah Sanggul. (http:// sejarah-sanggul.blog.html) Diakses 26 September 2015.
2
Sudjana, (2005), Metode Statisika, Tarsito, Bandung.
Sujono, Anas, (2010), Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada Rajawali Pres.
Sugiyono, (2013), Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta.
Tim Konsultan Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang, (2004), Penataan Sanggul Kombinasi Modern Dan Daerah, Malang.
Winda Yuni Christiani Sitorus, (2015), Analisis Hasil Praktek Penataan Rambut Puncak Pada Mata Pelajaran Dasar Kecantikan Rambut Di Kelas XI Tata Kecantikan Rambut SMK Awal Karya Pembangunan (AKP) Galang. Skripsi. Universitas Negeri Medan.