• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengembangan fitur absensi pada aplikasi Human Resources Information System ( HRIS ): studi kasus pada PT Repex Wahana

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengembangan fitur absensi pada aplikasi Human Resources Information System ( HRIS ): studi kasus pada PT Repex Wahana"

Copied!
159
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEMBANGAN FITUR ABSENSI PADA APLIKASI

HUMAN RESOURCES INFORMATION SYSTEM ( HRIS )

(Studi Kasus Pada PT Repex Wahana)

Oleh :

Muhammed Razib Dwinaldi Putra

NIM. 107091002908

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Komputer

Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

(2)

PENGEMBANGAN FITUR ABSENSI PADA APLIKASI

HUMAN RESOURCES INFORMATION SYSTEM ( HRIS )

(Studi Kasus Pada PT Repex Wahana)

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Komputer

Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Oleh :

Muhammed Razib Dwinaldi Putra

107091002908

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

(3)
(4)
(5)

PERNYATAAN

DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI

BENAR-BENAR

HASIL KARYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN

SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI

ATAU LEMBAGA MANAPUN.

Jakarta, Agustus 2014

(6)

Muhammed Razib Dwinaldi Putra, Pengembangan Fitur Absensi Pada Aplikasi

Human Resources Information System (HRIS) (Studi Kasus Pada PT Repex

Wahana) (Dibawah bimbingan

Husni Teja Sukmana, Ph. D dan Hendra Bayu

Suseno, M. Kom)

ABSTRAK

PT. REPEX WAHANA merupakan perusahaan jasa pengiriman barang

yang memenuhi semua kebutuhan customer. Cepat, mudah, dan bisa diandalkan.

Dalam penelitian karya tulis ini penulis melakukan analisa mengenai sistem HRIS

yang sedang berjalan saat ini. Sistem absensi yang saat ini ternyata masih kurang

mendapat data yang akurat bagi karyawan, dikarenakan karyawan yang

melakukan absen masih menggunakan pencatatan secara manual. Untuk

mengatasi masalah seperti ini, maka penulis bermaksud untuk mencoba

menangani proses absensi dengan merancang suatu sistem informasi absen

berbasis web dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP dan MySQL.

Sistem ini menggunakan 3 tahap metode. Pertama, metode pengumpulan data

dilakukan dengan tiga cara, yaitu metode observasi, metode wawancara, dan studi

pustaka. Kedua, metode pengembangan sistem yang akan digunakan adalah model

pengembangan

RAD (Rapid Application Development) yang meliputi 3 tahap

yaitu,

Requirement Analysis, Design Workshop,

dan

Implementation. Serta

menggunakan notasi

UML (Unified Modeling Language) sebagai

tools. Ketiga,

pengujian sistem menggunakan metode

black box testing dengan hasil pengujian

bahwa desain dalam sistem telah sesuai dengan implementasi.

Kata kunci :

Human Resources Information System

(HRIS),

Database

Kepegawaian, Sistem Absensi, PT. REPEX WAHANA.

(7)

KATA PENGANTAR

Bismillaahirrahmaanirrahiim………

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala

karunia, rahmat dan kekuatan, juga segala petunjuk dan kemudahan sehingga

penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan judul “

Pengembangan

Fitur Absensi Pada Aplikasi

Human Resources Information System

(HRIS)

(Studi Kasus Pada PT

Repex Wahana)”

. Shalawat serta salam selalu kita

haturkan kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW, beserta

keluarganya, para sahabatnya, dan para pengikutnya.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat dalam

menyelesaikan program S1 pada Program Studi Teknik Informatika di Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Pada kesempatan yang berbahagia ini, penulis mengucapkan terima kasih

kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini.

Mereka yang berdedikasi tinggi diantaranya:

1.

Bapak Dr. Agus Salim, M.Si., selaku Dekan Fakultas Sains dan

Teknologi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2.

Ibu Nurhayati, Ph.D., selaku Ketua Program Studi Teknik

(8)

3.

Ibu Viva Arifin, MMSI., selaku Sekretaris Program Studi Teknik

Informatika, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta.

4.

Husni Teja Sukmana, Ph.D, Hendra Bayu Suseno, M.Kom., selaku

dosen pembimbing yang senantiasa sabar dan selalu meluangkan

waktunya

di

tengah-tengah

berbagai

kesibukannya

untuk

membimbing penulis dalam proses penyusunan skripsi ini.

5.

Seluruh Dosen Program Studi Teknik Informatika yang tidak mungkin

penulis sebutkan satu persatu.

6.

Staff karyawan Fakultas Sains dan Teknologi dan Prodi TI (Ibu

Fitroh, Ibu Tari, Pak Amin, Pak Tommy, Niki, dan semuanya).

7.

Karib kerabat yang selalu memberikan semangat kepada penulis.

Akhirnya, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat. Saran dan

kritik untuk kesempurnaan skripsi ini sangat penulis harapkan.

Jakarta, Agustus 2014

Penulis

Muhammed Razib D. P

(9)

LEMBAR PERSEMBAHAN

Skripsi ini terkhusus penulis persembahkan kepada mereka yang telah

mendukung, baik moril maupun materil, baik melalui doa ataupun sua dalam

menyelesaikan skripsi ini.

1.

Teruntuk Keluarga. Semoga Allah SWT selalu melimpahkan rahmat,

rahim dan ampunan-Nya kepada mereka. Amin.

2.

Teruntuk teman-teman satu perjuangan, Wahyudianto, Zickra Auliya,

Dodi Susanto, Zakkir, Trie Harie Haziz, Muhammad Iqbal, Yudha

Perwira, Sarifuddin Dayani, Iche Berlianty, Finna, Selvy, Wulan,

Cherry, Eva, dan Imam Dwijosyahputo. Terima kasih atas segala

bantuan dan semangatnya.

3.

Teman-teman seperjuangan Teknik Informatika dan Sistem Informasi

UIN angkatan 2007. Terima kasih untuk semua kenangan terindahnya.

4.

Dan seluruh pihak yang telah membantu penulis, baik langsung

(10)

DAFTAR ISI

Halaman

Halaman Judul ... ... ii

Lembar Persetujuan Pembimbing ... iii

Lembar Persetujuan Penguji ... iv

Lembar Pernyataan ... v

Abstrak ... vi

Kata Pengantar ... vii

Lembar Persembahan ... ix

Daftar Isi. ... x

Daftar Gambar . ... xvi

Daftar Tabel ... xix

Daftar Simbol ... xx

Daftar Istilah... xxiv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1.

Latar Belakang ... 1

1.2.

Perumusan Masalah ... 2

1.3.

Pembatasan Masalah ... 2

1.4.

Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian ... 3

1.4.1.

Tujuan Penelitian………..

... 3

1.4.2.

Manfaat Penelitian ... 4

(11)

1.5.1.

Metode Pengumpulan Data ... 4

1.5.2.

Analisis Pengembangan Sistem ... 5

1.6.

Sistematika Penulisan ... 7

BAB II LANDASAN TEORI ... 8

2.1.

Konsep Dasar Sistem

……….

... 8

2.1.1. Karakteristik Sistem... 10

2.1.2. Klasifikasi Sistem

….

... 12

2.2.

Kinsep Easar enfirmasi ..………..

... 14

2.3.

Konsep Dasar Sistem Informasi . ... 14

2.3.1.

Komponen Sistem Informasi ... 15

2.4.

Pengolahan Data... 17

2.5.

Analisis Sistem ... 17

2.5.1.

Definisi Analisis Sistem ... 17

2.5.2.

Fungsi Analisis Sistem ... 18

2.6.

Perancangan Sistem ... 18

2.7.

Konsep Dasar RAD (Rapid Aplication Development) ... 19

2.7.1.

Definisi RAD... 19

2.7.2.

Tahapan RAD ... 19

2.8.

Alat Bantu Perancangan ... 21

2.8.1.

Unified Modeling Language (UML) ... 21

(12)

2.9.

Bahasa Pemrograman PHP ... 25

2.9.1.

Tipe Data Dalam PHP ... 26

2.9.2.

Variabel Dalam PHP ... 26

2.9.3.

Operator Dalam PHP ... 27

2.9.4.

Fungsi Dalam PHP ... 27

2.10.

JQuery……….

... 28

2.11.

Sumber Daya Manusia (SDM) ... 29

2.12.

Pengujian Aplikasi ... 30

2.13.

Studi Literatur ... 31

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 34

3.1.

Metode Pengummpulan Data ... 34

3.2.

Metode Pengembangan Sistem ... 35

3.3.

Kerangka Berfikir... 36

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 37

4.1.

Profil Perusahaan PT Repex Wahana ... 37

4.1.1.Visi dan Misi PT Repex Wahana ... 38

4.2.

Perancangan Sistem Model RAD ... 38

4.2.1. Requirements Planning ... 38

4.2.1.1.

Analisis Data... 38

(13)

4.2.1.3.

Analisis Permasalahan ... 41

4.2.1.4.

Solusi Permasalahan ... 42

4.2.2. Design Workshop ... 42

4.2.2.1.

Usecase Diagram ... 42

4.2.2.2.

Class Diagram ... 53

4.2.2.2.1.

Spesifikasi Eatabase……….. 53

4.2.2.3.

State Diagram ... 58

4.2.2.4.

Activity Diagram... 63

4.2.2.5.

Sequence Diagram ... 65

4.2.3. Implementation ... 69

4.2.3.1.

Coding ... 71

4.2.3.2.

Testing ... 71

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 73

5.1.

Kesimpulan ... 69

5.2.

Saran ... 69

(14)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Model Umum Sistem (Input

–

Proses

–

Output/IPO) ... 09

Gambar 2.2. Model Umum Pemrosesan Data ... 17

Gambar 2.3. Tahapan RAD ... 20

Gambar 2.4. Use Case Diagram... 22

Gambar 2.5. Class Diagram ... 23

Gambar 2.6. Statechart Diagram ... 23

Gambar 2.7. Activity Diagram... 24

Gambar 2.8. Use Case Diagram... 24

Gambar 3.1. Tahapan RAD (Kendall, 2008) ... 35

Gambar 3.2. Kerangka Berfikir ... 36

Gambar 4.1. Bagan alir (Flowchart) sistem yang sedang berjalan ... 40

Gambar 4.2. Alur Usecase Diagram Sistem Informasi Absensi ... 43

Gambar 4.3. Class Diagram ... 53

Gambar 4.4. State Diagram Login ... 59

Gambar 4.5. State Diagram View Time Schedule ... 59

Gambar 4.6. State Diagram View Time Holiday ... 60

Gambar 4.7. State Diagram View Employee Time Holiday ... 60

Gambar 4.8. State Diagram View Print Individual ... 61

Gambar 4.9. State Diagram View Print Departement ... 61

(15)

Gambar 4.11. State Diagram Logout ... 62

Gambar 4.12. Activity Diagram ... 64

Gambar 4.13. Sequence Diagram Login ... 65

Gambar 4.14 Sequence Diagram Time Schedule ... 66

Gambar 4.15. Sequence Diagram Time Holiday ... 66

Gambar 4.16. Sequence Diagram Employee Time Schedule ... 67

Gambar 4.17. Sequence Diagram Print Individual ... 67

Gambar 4.18. Sequence Diagram Print Department ... 68

(16)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 4.1. Cause-and-Effect Analysis ... .. 41

Tabel 4.2. Usecase Skenario Login ... .. 44

Tabel 4.3. Usecase Skenario Time Schedule ... .. 45

Tabel 4.4. Usecase Skenario Time Holiday ... .. 46

Tabel 4.5. Usecase Skenario Employee Time Schedule ... .. 47

Tabel 4.6. Usercase Skenario Print Individual ... .. 49

Tabel 4.7. Usecase Skenario Print Departement ... .. 50

Tabel 4.8. Usercase Skenario Print SBU ... .. 51

Tabel 4.9. Usecase Skenario Logout ... .. 52

Tabel 4.10. Spesifikasi tabel user ... .. 54

Tabel 4.11. Spesifikasi tabel user level ... .. 54

Tabel 4.12. Spesifikasi tabel user menu ... .. 55

Tabel 4.13. Spesifikasi tabel user menu access ... .. 55

Tabel 4.14. Spesifikasi tabel master time schedule ... .. 56

Tabel 4.15. Spesifikasi tabel employee time schedule ... .. 56

Tabel 4.16. Spesifikasi tabel attendance admin ... .. 56

Tabel 4.17. Spesifikasi tabel attendance days ... .. 57

(17)

Simbol Bagan Alir (

Flowchart

)

Simbol

Nama

Fungsi

Alternate Symbol

Simbol yang

menunjukkan pergantian

proses awal/akhir

Process Symbol

Menunjukkan kegiatan

proses dari operasi

computer

Data

Penjelasan tentang Data

Multi document

Dokumen yang diolah

computer

Data Flow

Simpanan data dalam

database

Display

menghubungkan use case

dasar ke use case

tambahan

(18)

DFD (

Data Flow Diagram

)

Simbol

Nama

Fungsi

Process

Menunjukkan

kegiatan proses

operasi dari

sistem

Entitas Luar

Entitas yang

memberi dan

menerima data

Data Storage

Tempat

penyimpanan dan

pengambilan file

data

Arus Data

Menunjukkan

arah/arus dari

data yang

(19)

ERD (

Entity Relationship Diagram

)

Simbol

Nama

Fungsi

Entity

Komponen yang

berupa file-file

dan untuk

diproses oleh

sistem

Relasi

Penghubung

antara entitas lain

Atribut

Atribut dari

entitas yang

tersedia

Notasi

Derajat Relasi Minimum dan

Maksimum

1 : 1

1 : M

M : N

Simbol

State Transition Diagram

(STD)

Simbol

Nama

Fungsi

Tindakan

Menggambarkan

Tindakan yang diambil

jika suatu event terjadi

Tampilan

Menggambarkan

tayangan atau layer

yang tampil

1 1

1 m

(20)

Simbol Use Case Diagram

NO

GAMBAR

NAMA

KETERANGAN

1

Actor

Menspesifikasikan himpuan peran yang

pengguna mainkan ketika berinteraksi

dengan use case.

2

Dependency

Hubungan dimana perubahan yang terjadi

pada suatu elemen mandiri

(independent)

akan

mempengaruhi

elemen

yang

bergantung padanya elemen yang tidak

mandiri (independent).

3

Generalizatio

n

Hubungan dimana objek anak (descendent)

berbagi perilaku dan struktur data dari objek

yang ada di atasnya objek induk (ancestor).

4

Include

Menspesifikasikan bahwa

use case sumber

secara eksplisit.

5

Extend

Menspesifikasikan bahwa

use case target

memperluas perilaku dari

use case sumber

pada suatu titik yang diberikan.

6

Association

Apa yang menghubungkan antara objek satu

dengan objek lainnya.

7

System

Menspesifikasikan paket yang menampilkan

sistem secara terbatas.

8

Use Case

(21)

9

Collaboration

Interaksi aturan-aturan dan elemen lain

yang bekerja sama untuk menyediakan

prilaku yang lebih besar dari jumlah dan

elemen-elemennya (sinergi).

10

Note

Elemen fisik yang eksis saat aplikasi

dijalankan dan mencerminkan suatu sumber

daya komputasi

Simbol Class Diagram

NO

GAMBAR

NAMA

KETERANGAN

1

Generalization

Hubungan

dimana

objek

anak

(descendent) berbagi perilaku dan

struktur data dari objek yang ada di

atasnya objek induk (ancestor).

2

Nary

Association

Upaya untuk menghindari asosiasi

dengan lebih dari 2 objek.

3

Class

Himpunan dari objek-objek yang

berbagi atribut serta operasi yang

sama.

4

Collaboration

Deskripsi dari urutan aksi-aksi yang

ditampilkan

sistem

yang

menghasilkan

suatu

hasil

yang

terukur bagi suatu aktor

5

Realization

Operasi yang benar-benar dilakukan

oleh suatu objek.

6

Dependency

Hubungan dimana perubahan yang

terjadi pada suatu elemen mandiri

(independent)

akan

mempegaruhi

elemen yang bergantung padanya

elemen yang tidak mandiri

7

Association

(22)

Simbol Sequence Diagram

NO

GAMBAR

NAMA

KETERANGAN

1

LifeLine

Objek

entity, antarmuka yang saling

berinteraksi.

2

Message

Spesifikasi dari komunikasi antar

objek

yang

memuat

informasi-informasi tentang aktifitas yang

terjadi

3

Message

Spesifikasi dari komunikasi antar

objek

yang

memuat

informasi-informasi tentang aktifitas yang

terjadi

Simbol StateChart Diagram

NO

GAMBAR

NAMA

KETERANGAN

1

State

Nilai atribut dan nilai link pada suatu waktu

tertentu, yang dimiliki oleh suatu objek.

2

Initial Pseudo

State

Bagaimana objek dibentuk atau diawali

3

Final State

Bagaimana objek dibentuk dan dihancurkan

4

Transition

Sebuah kejadian yang memicu sebuah state

objek dengan cara memperbaharui satu atau

lebih nilai atributnya

(23)

6

Node

Elemen fisik yang eksis saat aplikasi

dijalankan dan mencerminkan suatu sumber

daya komputasi.

Simbol Actifity Diagram

NO

GAMBAR

NAMA

KETERANGAN

1

Actifity

Memperlihatkan bagaimana

masing-masing

kelas

antarmuka

saling

berinteraksi satu sama lain

2

Action

State dari sistem yang mencerminkan

eksekusi dari suatu aksi

3

Initial Node

Bagaimana

objek

dibentuk

atau

diawali.

4

Actifity Final

Node

Bagaimana

objek

dibentuk

dan

dihancurkan

(24)

DAFTAR ISTILAH

Customizable

Penyesuaian penggunaan

Reminder

Hal Pengingat kondisi.

Input

Pemasukkan data kedalam penyimpanan data.

Output

Keluaran data

User

Pengguna dari sistem

RAD

Rapid Aplication Development. Pengembangan

aplikasi secara cepat

Testing

Tahapan

dimana

pengembangan

software

melakukan uji coba terhadap aplikasi.

Programmer

Orang yang ahli dalam membuat suatu aplikasi

program.

User Friendly

Bersahabat untuk digunakan, sehingga user

mudah untuk menggunakan.

Design

Tahapan

dimana

pengembangan

software

melakukan perancangan.

(25)

melakukan pembangunan aplikasi.

Blackbox

Suatu

jenis

pengujian

perangkat

lunak

berdasarkan dengan input, output pemakai.

open source

Sumber yang dapat digunakan. Aplikasi yang

dapat digunakan secara bebas oleh pengguna.

Knowledge Based System

Pengetahuan mendasar seseorang terhadap sistem

Internet

Jaringan yang saling behubungan. istilah umum

yang dipakai untuk menunjukkan network tingkat

dunia yang terdiri dari komputer dan layanan

service atau sekitar 30 sampai 50 juta pemakai

komputer

Electronic Mail (Email)

Surat elektronik. Pengiriman pesan melalui

jaringan komputer.

(26)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang

Seiring dengan perkembangan teknologi yang begitu pesat, sistem

informasi yang berbasis

web dimanfaatkan sebagai sarana peningkatan

informasi. Pemanfaatan tersebut akan mempermudah suatu pekerjaan seperti

pengolahan data lebih cepat, keputusan yang akan diambil lebih tepat,

menghemat waktu dan biaya. Selain itu, sistem informasi yang berbasis

web

juga dapat menjadi sarana promosi yang

efesien dan sumber informasi yang

dapat diakses oleh pengguna internet yang semakin lama semakin luas.

Sebagian besar informasi bisnis saat ini masih dalam format kertas.

Kertas dokumen masih memenuhi laci penyimpanan dokumen. Kegiatan

mencari kembali dokumen-dokumen di tempat penyimpanan merupakan

pengalaman yang melelahkan. Dokumen dapat salah letak atau bahkan

hilang, dan sangat jarang ada cadangan (back-up) dokumen seperti ini.

(27)

Untuk dapat memudahkan bagian kepegawaian mendapatkan informasi

yang berhubungan dengan absensi secara lengkap dan terperinci, penulis akan

menganalisis kebutuhan PT. REPEX WAHANA, bidang kepegawaian. Di

analisis tersebut, akhirnya ditemukan gagasan untuk itu, penulis akan

mengembangkan sistem. Suatu program yang mempermudah penghimpunan

informasi absensi atau absensi data kepegawaian. Gagasan ini tertuang

menjadi bahan skripsi yang berjudul

“Pengembangan Fitur Absensi Pada

Aplikasi Human Resources Information System (HRIS) Di PT. Repex

Wahana.”

1.2.

Rumusan Masalah

Atas dasar permasalahan yang dipaparkan, maka perumusan masalah

dalam penelitian ini adalah bagaimana melakukan pengembangan aplikasi

HRIS di PT. Repex Wahana?

1.3.

Batasan Masalah

Agar penyusunan dan penulisan skripsi ini lebih terarah maka ruang

lingkup pembahasan akan dibatasi pada permasalahan sebagai berikut :

(28)

2.

Pengembangan aplikasi HRIS PT. Repex Wahana menggunakan aplikasi

XAMPP 1.8.2, dengan bahasa pemrograman PHP 5.4.16 dan DBMS

MySQL 5.0.10 serta JqueryUI 1.7.2 sebagai tampilan.

3.

Security di dalam sistem ini terdiri dari dua akses yaitu administrator dan

attendance, untuk tambah, edit dan hapus data hanya dilakukan oleh

admin yang sudah ditunjuk.

1.4

Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.4.1

Tujuan Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan maksud dan tujuan tentang apa

yang akan dibuat, yang nantinya akan mencapai hasil yang diinginkan.

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1.

Merancang suatu sistem absensi yang langsung mencatat

kehadiran dan pulang karyawan dalam sistem aplikasi HRIS.

2.

Memberikan

alternatif

solusi

untuk

memperbaiki

permasalahan absensi dan prosedur yang lebih luas lagi yang

terjadi pada sistem tersebut agar lebih efektif dan efesien

dengan dukungan teknologi.

1.4.2

Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah :

1.

Bagi Penulis

(29)

2.

Bagi Perusahaan

Merancang suatu aplikasi yang mempermudah kinerja bidang

kepegawaian dalam hal absensi serta mendapatkan

informasi-informasi yang berhubungan dengan absensi secara lengkap dan

terperinci.

1.5

Metode Penelitian

Metode adalah suatu cara atau teknik yang sistematis untuk mengerjakan

atau menyelesaikan suatu penelitian. Adapun metode penelitian yang

digunakan penulis untuk menyelesaikan berbagai permasalahan yang

ditemukan adalah :

1.5.1.

Pengumpulan Data

Penulis memperoleh data dengan melakukan riset secara langsung

kepada instansi terkait dalam prosedur yang sistematik dan standar

sehingga mendapatkan data-data yang baik dan benar dengan model

pengumpulan data sebagai berikut:

a.

Observasi

Melalui pengamatan secara langsung atau observasi yang

dilakukan di perusahaan guna mendapatkan data yang dimaksud

(Jogiyanto, 2008: 59).

b.

Wawancara

(30)

c.

Studi Pustaka

Studi pustaka dilakukan untuk menambah referensi teori-teori

yang diperlukan dalam penelitian dengan cara membaca dan

mempelajari

literatur

yang

mendukung

penelitian

ini,

diantaranya yaitu: jurnal, buku-buku, makalah dan artikel

(Jogiyanto, 2008: 59).

1.5.2.

Analisis Pengembangan Sistem

Metode pengembangan sistem yang penulis gunakan adalah metode

Rapid Application Development (RAD), yang memiliki tahapan

sebagai berikut (Kendall dan Kendall, 2008: 267) :

a.

Rencana Kebutuhan

(Requirement Planning)

.

Pada tahap ini,

user dan

analyst melakukan semacam

pertemuan untuk melakukan identifikasi tujuan dari aplikasi

atau system dan melakukan identifikasi kebutuhan informasi

untuk mencapai tujuan. Hal terpenting pada tahap ini adalah

adanya keterlibatan dari kedua belah pihak, bukan

(31)

b.

Proses Desain

(RAD Design Workshop)

.

Pada tahap ini adalah melakukan proses desain dan

melakukan perbaikan-perbaikan apabila masih terdapat

ketidaksesuaian desain antara

user dan

analyst. Untuk tahap

ini maka keaktifan

user yang terlibat sangat menentukan

untuk mencapai tujuan, karena

user bisa langsung

pemberikan komentar apabila terdapat ketidaksesuaian pada

desain. Biasanya,

user dan

analyst berkumpul menjadi satu

dan duduk di meja melingkar dimana masing-masing orang

bias melihat satu dengan yang lain tanpa ada halangan.

c.

Implementasi

(Implementation)

.

Setelah desain dari sistem yang akan dibuat sudah disetujui

baik itu oleh

user dan

analyst, maka pada tahap ini

programmer mengembangkan desain menjadi suatu program.

1.6

Sistematika Penulisan

Dalam penulisan laporan ini, penulis akan melakukan pembahasan

dengan membagi ke dalam 5 bab, yaitu :

BAB I

PENDAHULUAN

(32)

BAB II

LANDASAN TEORI

Dalam bab ini berisikan tentang teoritis

pengertian-pengertian,

metode

penyusunan

data

serta

bahasa

pemrograman yang digunakan.

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Dalam bab ini membahas tentang metodologi yang

digunakan, dimulai dengan metode pengumpulan data dan

tahapan-tahapan analisa dan pengembangan yang diterapkan

dalam aplikasi HRIS PT. Repex Wahana.

BAB IV

PEMBAHASAN

Dalam bab ini menguraikan tentang latar belakang instansi

dan menjelaskan pengembangan aplikasi HRIS PT. Repex

Wahana yang menggunakan beberapa tahap perancangan

sistem

“

Rapid Application Development (RAD).

BAB V

PENUTUP

(33)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1

Konsep Dasar Sistem

Sistem bukan lagi sebagai hal asing bagi kebanyakan orang dalam

kehidupan sehari-hari. Sering kali orang menganggap sebuah sistem adalah

seperangkat computer. Sistem juga bisa mengarah kepada arti yang lebih

luas seperti sistem tata surya, sistem pernapasan dan sistem-sistem lainnya.

Menurut Sutarman (2012:13), Sistem adalah kumpulan elemen yang saling

berhubungan dan berinteraksi dalam satu kesatuan untuk menjalankan suatu

proses pencapaian suatu tujuan utama.

Berdasarkan pemahaman tersebut dapat dijabarkan bahpa “Sistem adalah

sekumpulan elemen yang membentuk suatu jaringan yang saling terkaint

satu

sama lain untuk mencapai suatu tujuan tertentu”. Ada beberapa elemen

yang membentuk suatu sistem (Yakub, 2012:3), yaitu:

1.

Tujuan (Goal)

Sebuah sistem pasti memiliki suatu tujuan baik satu tujuan

atau pun banyak tujuan. Dengan adanya suatu tujuan yang jelas

akan menghasilkan suatu sistem yang terarah dan terkendali.

Tujuan suatu sistem dibuat berdasarkan pada kegiatan pembuatan

sistem yang sedang ditangani. Ada 3 (tiga) tujuan umum, yaitu;

(34)

c.

Untuk mendukung kegiatan operasi sistem.

2.

Masukan (Input)

Sistem adalah segala sesuatu yang masuk ke dalam sistem

dan selanjutnya menjadi bahan untuk diproses. Masukan berupa

data transaksi, data non transaksi dan instruksi atau perintah.

3.

Proses (Process)

Proses adalah bagian yang melakukan perubahan atau

transformasi dari masukan menjadi keluaran yang berguna. Dalam

sistem informasi, proses berupa perhitungan, pengurutan data dan

peringkasan data.

4.

Keluaran (Output)

Keluaran merupakan hasil dari sebuah pemrosesan. Pada

sistem informasi seperti suatu informasi, saran, laporan dan

sebagainya.

[image:34.595.117.519.210.650.2]

Elemen-elemen tersebut di atas dapat digambarkan seperti gambar dibawah

ini:

Gambar 2.1 Model Umum Sistem (Input

–

Proses

–

Output/IPO) (Yakub, 2012:5)

(35)

2.1.1

Karakteristik Sistem

Model umum sebuah sistem adalah

input, proses, dan

output. Hal ini

merupakan konsep sebuah sistem yang sangat sederhana sebab sebuah sistem

dapat mempunyai beberapa masukan dan keluaran. Selain itu, sebuah sistem

mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal

tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud

adalah sebagai berikut (Sutabri, 2012:13):

1.

Komponen Sistem (Component)

Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk

subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan

suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara

keseluruhan.

2.

Batasan Sistem (Boundary)

Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara

sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya.

Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu

kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

3.

Lingkungan Luar Sistem (Environment)

(36)

4.

Penghubung (Interface)

Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem yang lain

disebut penghubung sistem atau

interface.

Penghubung ini

memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke

subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi

masukan untuk subsitem lain melalui penghubung tersebut. Dengan

demikian, dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk satu

kesatuan.

5.

Masukan Sistem (Input)

Energi yang dimasukkan ke dalam sistem disebut masukan sistem,

yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal

input).

6.

Keluaran Sistem (Output)

Hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran

yang berguna. Keluaran ini dapat mennjadi masukan bagi subsistem

yang lain seperti sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah

informasi. Informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk

pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang menjadi

input

bagi

subsitem lain.

7.

Pengolah Sistem (Process)

(37)

8.

Sasaran (Objectives) dan Tujuan (Goal)

Suatu sistem mempunyai tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat

deterministik.

Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi

sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem

dikatakan berhasil bila

mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

Suatu sistem dikatakan berhasil apabila mengenai sasaran atau tujuannya.

Jika suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada

gunanya.

2.1.2

Klasifikasi Sistem

Menurut Mustakini (2009:53), Suatu sistem dapat diklasifikasikan:

1.

Sistem abstrak (abstact system) dan sistem fisik (phisical system)

Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau

ide-ide yang tidak tempak secara fisik, misalnya sistem teknologi yaitu

sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia

dengan Tuhan. Sitem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik.

2.

Sistem Alami (natural system) dan Sistem Buatan Manusia (human

made system)

(38)

berupa sistem komponen yang ada sebagai hasil karya teknologi

yang dikembangkan manusia.

3.

Sistem pasti (deterministic system) dan sistem tidak tentu

(probobalistic system)

Sistem tertentu adalah sistem yang tingkah lakunya dapat

ditentukan/diperkirakan sebelumnya. Sedangkan sistem tidak tentu

sistem tingkah lakunya tidak dapat ditentukan sebelumnya. Sistem

aplikasi komputer merupakan contoh sistem yang tingkah lakunya

dapat ditentukan sebelumnya. Program aplikasi yang dirancangdan

dikembangkan oleh manusia dengan menggunakan prosedur yang

jelas, terstruktur dan baku.

(39)

2.2.

Konsep Dasar Informasi

Definisi informasi menurut Krismiaji (2010:15) dalam bukunya yang

berjudul Sistem Informasi Akuntansi menjelaskan bahwa Informasi adalah

data yang telah diorganisasi dan telah memiliki kegunaan dan manfaat.

Sedangkan pengertian informasi menurut Susanto (2009:40) dalam

bukunya yang berjudul Sistem Informasi Manajemen, adalah Informasi

merupakan hasil dari pengolahan data, akan tetapi tidak semua hasil dari

pengolahan tersebut bisa menjadi informasi, hasil pengolahan data yang

tidak memberikan makna atau arti serta tidak bermanfaat bagi seseorang

bukanlah merupakan informasi bagi orang tersebut.

Senurut penjabaran tersebut, dapat dikatakan bahpa “infirmasi adalah

data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang bermanfaat dan dapat

digunakan untuk pengmabilan keputusan”. Eengan demikian, infirmasi

merupakan aset penting bagi kegiatan proses bisnis di sebuah perusahaan.

Informasi yang baik, benar, jelas dan tepat akan menghasilkan suatu

keputusan yang sangat bermanfaat bagi sebuah perusahaan.

2.3.

Konsep Dasar Sistem Informasi

(40)

dimasukkan. Seperti sistem lainnya, sebuah sistem informasi beroperasi di

dalam sebuah lingkungan. Dalam mempelajari sistem informasi, perlu

diketahui mengenai perbedaan data, informasi, dan pengetahuan (Sutarman,

2009: 13).

Berdasarkan pemahaman tersebut dapat disimpulkan bahpa “sistem

informasi adalah rangkaian prosedur dimana data dikelompokkan dan

diproses menjadi suatu informasi yang bermanfaat untuk pengambilan

keputusan”.

2.3.1.

Komponen Sistem Informasi

Senurut Sulyanti (2009:31), “sistem infirmasi terdiri dari lima

sumber daya yang dikenal sebagai komponen sistem informasi. Kelima

sumber daya tersebut adalah manusia,

hardware, software, data, dan

jaringan. Kelima komponen tersebut memainkan peranan yang sangat

penting dalam suatu sistem informasi. Namun dalam kenyataannya, tidak

semua sistem infirmasi mencakup kelima kimpinen tersebut”. berikut

merupkan penjelasan komponen dari sistem informasi :

A.

Sumber Daya Manusia

(41)

pakar sistem informasi orang-orang yang mengembangkan dan

mengoperasikan sistem informasi.

B.

Sumber Daya Hardware

Sumber daya hardware adalah semua peralatan yang digunakan dalam

pemrosesan informasi. Sumber daya ini tidak hanya sebatas komputer

saja, melainkan semua media data seperti lembaran kertas dan

disk

magnetic atau optikal.

C.

Sumber Daya Software

Sumber daya

software

adalah semua rangkaian perintah (instruksi)

yang digunakan untuk memproses informasi. Sumber daya ini tidak hanya

berupa program saja, tetapi juga berupa prosedur.

D.

Sumber Daya Data

Sumber daya data bukan hanya sekedar bahan baku untuk memasukan

sebuah sistem informasi, melainkan sebagai dasar membentuk sumber

daya organisasi.

E.

Sumber Daya Jaringan

(42)

2.4.

Pengolahan Data

Dalam bukunya, Putra dan Subiyakto (2006:15) menjelaskan bahwa

pengolahan data adalah proses transformasi dari fakta-fakta mentah yang

belum dievaluasi menjadi informasi yang terintegrasi dan menyeluruh. Data

adalah masukan dari suatu modelpengolahan data yang menghasilkan

pengeluaran berupa informasi.

Proses pengolahan data umumnya terdiri dari tiga tahap aktifitas, yaitu:

1.

Input, memasukkan data yang akan diproses.

2.

Proses, melakukan proses untuk mengubah input menjadi output.

3.

Output, mengeluarkan hasil pengolahan data berupa informasi.

[image:42.595.116.512.222.582.2]

Model umum pemrosesan ini dapat digambarkan seperti di bawah ini:

Gambar 2.2 Model Umum Pemrosesan Data (Putra dan Subiyakto, 2006:15)

2.5.

Analisis sistem

2.5.1.

Definisi Analisis sistem

Informasi di dalam suatu organisasi sangatlah penting dan tidak dapat

dikembangkan keberadaannya, karena informasi dapat membuat suatu

organisasi meraih tujuan dari didirikannya organisasi tersebut. Dengan

informasi suatu organisasi dapat menyelesaikan masalah yang dihadapinya

dan dengan informasi juga suatu organisasi dapat mengontrol semua

aktifitas yang ada di dalamnya.

Input

(data)

Proses

Output

(43)

Senurut Gial (2008:73), “Analisa sistem adalah

sebagai penguraian

dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian

komponennya

dengan

maksud

untuk

mengidentifikasikan

dan

mengevaluasi

permsalahan-permasalahan,

kesempatan-kesempatan,

hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat

diusulkan perbaikan-

perbaikannya”.

2.5.2.

Fungsi Analisis Sistem

Menurut Goal (2008:74), adapun fungsi analisa sistem adalah :

1.

Mengidentifikasi masalah-masalah kebutuhan pemakai (user).

2.

Menyatakan secara spesifik sasaran yang harus dicapai untuk

memenuhi kebutuhan pemakai.

3.

Memilih alternatif-alternatif metode pemecahan masalah yang paling

tepat.

4.

Merencanakan dan menetapkan rancangan sistem

2.6.

Perancangan Sistem

Perancangan sistem didefinisikan oleh John dan Grudnitski (2007:57)

”Perancangan sistem adala

h berupa penggambaran perancangan dan

pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah

kedalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi”. Secara garis besar tujuan

(44)

2.7.

Konsep Dasar

RAD (Rapid Application Development)

2.7.1.

Definisi

RAD

RAD atau pengembangan aplikasi cepat adalah pendekatan berorientasi

objek untuk pengembangan sistem yang meliputi metode pengembangan

serta perangkat lunak (Kendall dan Kendall, 2008: 239).

a.

RAD

merupakan alat yang digunakan untuk menghasilkan layar dan

menunjukkan aliran keseluruhan aplikasi.

b.

Pengguna menyetujui rancangan dan menandatangani model visual.

c.

Implementasi kurang karena pengguna membantu untuk merancang

aspek bisnis dari sistem.

2.7.2.

Tahapan

RAD

Ada tiga fase RAD, yaitu:

a.

Rencana Kebutuhan (Requirement Planning).

(45)

b.

Proses Desain (RAD Design Workshop)

Pada tahap ini adalah melakukan proses desain dan melakukan

perbaikan-perbaikan apabila masih terdapat ketidaksesuaian desain antara

user dan analyst. Untuk tahap ini maka keaktifan user yang terlibat sangat

menentukan untuk mencapai tujuan, karena

user bisa langsung

pemberikan komentar apabila terdapat ketidaksesuaian pada desain.

Biasanya,

user dan

analyst berkumpul menjadi satu dan duduk di meja

melingkar dimana masing-masing orang bias melihat satu dengan yang

lain tanpa ada halangan.

c.

Penerapan (Implementation)

[image:45.595.118.514.199.605.2]

Setelah desain dari sistem yang akan dibuat sudah disetujui baik itu

oleh user dan

analyst, maka pada tahap ini programmer mengembangkan

desain menjadi suatu program.

(46)

2.8.

Alat Bantu Perancangan

2.8.1.

Unified Modeling Language

(UML)

Senurut Nugrihi (2010:6), “

Unified Modelling Language adalah bahasa

pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berpradigma berorientasi

ibjek”. Pemidelan (

modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan

permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih

mudah dipelajari dan dipahami.

Menurut Padeli (2008:70)

Unified Modelling Language

(UML)

didefinisikan oleh Good Corporate sebagai berikut:

Unified Modelling Language

(USn) adalah “suatu alat bantu

yang sangat handal dalam bidang pengembangan yang

berorientasi objek. Hal ini disebabkan karena uml menyediakan

bahasa pemodelan visual yang memungkinkan pengembang

sistem untuk membuat cetak cetak biru atas visi mereka dalam

bentuk baku”.

(47)

2.8.2.

Diagram

UML

Ada beberapa jenis diagram resmi yang digunakan dalam

UML untuk

menggambarkan sebuah sistem berdasarkan objeknya (Henderi, 2008:5),

yaitu:

[image:47.595.119.515.208.634.2]

1.

Use Case Diagram,

menggambarkan sekumpulan

use case

dan

actor

dan hubungan antara mereka. Use Case Diagram mempunyai peranan

penting dalam pengorganisasian dan pemodelan behavior dari sistem.

Gambar 2.4 Use Case Diagram (Henderi, 2008:71)

2.

Class Diagram

terdiri dari sekumpulan

class

dan

interface

lengkap

dengan kolaborasi dan hubungan antara mereka. Pada

class diagram,

terdapat simbol-simbol:

(48)
[image:48.595.118.514.101.570.2]

Class 1

- Attribute 1

# Attribute 2

+ operation 1

+ operation 2

Gambar 2.5 Class Diagram (Henderi, 2008:72)

3.

Statechart Diagram,

gambaran dari perubahan keadaan (state) suatu

objek.

Gambar 2.6 Statechart Diagram (Henderi, 2008:73)

(49)
[image:49.595.118.512.107.729.2]

Gambar 2.7 Activity Diagram (Henderi, 2008:74)

5.

Sequence Diagram, diagram interaksi yang menekankan pada urutan

waktu dari pertukaran message.

(50)

2.9.

Bahasa Pemrograman PHP

PHP merupakan kependekan dari kata

Hypertext Preprocessor. PHP

tergolong sebagai perangkat lunak

open source

yang diatur dalam aturan

general

purpose licences

(GPL). PHP dilekatkan pada

script

HTML atau

sebaliknya dan PHP dikhususkan untuk pengembangan

web dinamis

(Supriyanto, 2008: 243).

PHP tergolong juga sebagai bahasa pemrograman yang berbasis

server (server side scripting). Ini berarti semua

script PHP diletakkan di

server dan diterjamahkan oleh

web

server terlebih dahulu dan kemudian

hasil terjemahan dikirim ke

browser

client. Secara teknologi, bahasa

pemrograman PHP memiliki kesamaan dengan bahasa

ASP (Active Server

Page), Cold Fusion, JSP (Java Server Page) dan Perl.

Pemrograman dengan menggunakan bahasa pemrogrmana PHP selalu

ditandai dengan adanya

tag

pembuka (“<?php”) dan

tag

penutup (“?>”).

Hal tersebut juga yang menandakan PHP mulai menerjemahkan baris-baris

kode PHP serta mengakhiri sampai

tag penutup. Sedangkan baris di luar

tag pembuka dan tag penutup tidak diterjemahkan oleh PHP.

(51)

Listing Contoh Script PHP

<?php Print "Hello, World!"; ?>

<?php Echo "Hello, World!"; ?>

2.9.1.

Tipe Data Dalam PHP

Menurut Supriyanto (2008:

245), PHP mendukung delapan jenis tipe

data, antara lain:

a.

Tipe scalar, merupakan tipe dasar yang tidak bisa dipecahkan menjadi

bagian yang lebih kecil. Tipe ini adalah

Boolean, Integer, Float

(floating point, ’double’)

dan string.

b.

Tipe

compound atau tipe campuran, tipe ini terdiri dari

array dan

objek.

c.

Tipe special atau tipe khusus, resource dan null.

2.9.2.

Variabel dalam PHP

(52)

2.9.3.

Operator dalam PHP

Supriyanto (2008: 243) menjelaskan bahwa ada tiga jenis operator

utama yang dikenal dalam PHP, antara lain:

a.

Operator

Unary, operator yang mengoprasikan hanya satu nilai

variable, cintihnya iperatir lapan atau negasi (”!”), iperatir

penambahan (increment

, ”+ +”) dan iperatir pengurangan (

decrement,

”

-

”). Operatir ini dikenal dengan iperatir aritmatika.

b.

Operator

Binary,

terdiri

dari

beberapa

operator

yang

mempertimbangkan urutan penyelesaian. Operator ini sering

digunakan dalam PHP.

c.

Operator

Ternary, operator yang membandingkan dua pertanyaan

dimana kebenarannya ditentukan oleh ekspresi ketiga.

2.9.4.

Fungsi dalam PHP

Supriyanto (2008:

243) menggambarkan bahwa fungsi adalah

sekumpulan baris program yang terdiri atas serangkaian perintah program

disusun sedemikian rupa sehingga menjadi satu modul saja. Adapun

manfaat dari penggunaan fungsi adalah sebagai berikut:

a.

Mengurangi penulisan program yang sama.

b.

Kemudahan untuk melacak dan memperbaiki program.

c.

Bisa dipanggil dimana saja, termasuk fungsi yang lain.

(53)

1.

Fungsi

built-in yang disediakan PHP, fungsi ini tinggal dilakukan

pemanggilan saja.

2.

Fungsi buatan sendiri, fungsi yang dibuat oleh pembuat program

sendiri jika fungsi yang dibutuhkan tidak disediakan dalam PHP.

2.10.

JQuery

Menurut Hakim (2010: 8), JQuery adalah

Javascript Library yang

merupakan kumpulan kode/fungsi

javascript siap pakai, sehingga

mempermudah dan mempercepat kita dalam membuat kode

javascript.

Dengan JQuery, suatu halaman

web yang menjadikan aplikasi

web, jika

dilihat sumbernya, akan terlihat seperti dokumen HTML biasa; tidak ada

kode

javascript yang terlihat langsung. Teknik pemrograman

web

seperti

ini disebut sebagai unobstrusive javascript programming.

JQuery merupakan salah satu librari yang membuat program web di

sisi klien, tidak terlihat sebagai program javascript biasa, yang harus secara

eksplisit disisipkan pada dokumen web. Pada teknik pemrograman sisi

klien dengan menggunakan

javascript biasa, setiap elemen yang memiliki

event, akan secara eksplisit terlihat ada event yang dilekatkan pada elemen

tersebut.

(54)

JQuery, merupakan librari yang sangat ramping, core dari librari ini dalam

keadaan terkompres hanya berukuran sekitar 19KB.

2.11.

Sumber Daya Manusia (SDM)

SDM di dalam organisasi perusahaan merupakan kunci keberhasilan

perusahaan, karena pada dasarnya Sumber Daya Manusia yang merancang,

memasang, mengoperasikan dan memelihari dari sistem integral dari

perusahaan (Sembiring, 2010: 78). Untuk membangun perusahaan

diperlukan input yang terdiri dari, material, informasi, energi, yang diproses

melalui mesin, peralatan,

software sehingga menghasilkan output berupa,

produk fisik maupun jasa. Kepentingan Sumber Daya Manusia terhadap

organisasi tidak dapat diabaikan, mutlak diperlukan karena manusialah

yang mengelola Sumber Daya yang ada di dalam organisasi sebagaimana

dalam konsep Matsushita Electric yang menyatakan membuat orang dulu,

baru membuat barang.

(55)

mengelola industri di mana bahan bau diterima, kemudian diproses melalui

beberapa tahapan sampai kepada produk di tangan konsumen. Agar kualitas

produk yang dihasilkan memenuhi standar maka setiap tahapan proses

harus direncanakan dan dikendalikan sesuai dengan standard an spesifikasi

yang telah diterapkan. Demikian juga di dalam pengelolaan SDM harus

disesuaikan dengan standaryang telah ditetapkan dari setiap jabatan mulai

dari tahapan rekrutmen, seleksi, penempatan, pengembangan karir dan

pemutusan hubungan kerja.

2.12.

Pengujian Aplikasi

Senurut Simarmata (2010: 323) menyebutkan bahpa “Pengujian

adalah sebuah proses terhadap aplikasi atau program untuk menemukan

segala kesalahan dan segala kemungkinan yang akan menimbulkan

kesalahan sesuai dengan spesifikasi perangkat lunak yang telah ditentukan

sebelum aplikasi tersebut diserahkan kepada pelanggan”

.

Adapun metode untuk pengujian aplikasi, yaitu:

1.

Blackbox, yaitu pengujian terhadap program secara fungsional.

2.

Whitebox, yaitu pengujian terhadap alur yang ada di dalam modul

program.

(56)

2.13.

Studi Literatur

Studi literatur adalah mencari referensi teori yang relefan dengan kasus atau permasalahan yang ditemukan. Referensi ini dapat

dicari dari buku, jurnal, artikel laporan penelitian, dan situs-situs di internet. Output dari studi literatur ini adalah terkoleksinya

referensi yang relefan dengan perumusan masalah.

Tujuannya adalah untuk memperkuat permasalahanserta sebagai dasar teori dalam melakukan studi dan juga menjadi dasar

untuk melakukan desain rancang sistem aplikasi sistem. Berikut beberapa studi literature penulis:

No.

Judul

Tahun

Metode

Pengembangan

Sistem

Rumusan

Masalah

Objek

Penelitian

Hasil

Kelebihan

Kekurangan

1.

Rancang Bangun

Aplikasi Sistem

Informasi

Eksekutif SDM

(Sumber Daya

Manusia) Untuk

Mempercepat

Pengambilan

Keputusan

2012

RAD (Rapid

Application

Development)

Bagaimana

Melakukan

analisis dan

rancang

bangun

aplikasi

sistem

Eksekutif

ESDM

PT. Telkom

Jakarta

Selatan

Aplikasi

berbasis

web

Menggunaka

n metode

Mean

Absolute

Percentage

Error

Pembahasan

metode

Mean

Absolute

Percentage

Errormasih

tidak cukup

jelas

2. Perancangan

Sistemn

Informasi Cuti

Karyawan

Berbasis Web

Pada

(57)

3.

Aplikasi

Monitoring

Produktivitas

Kinerja Mitra

Perusahaan

2012

Model Proses

Incremental

Bagaimana

membangun

aplikasi

monitoring

produktivitas

kerja PDAM

PDAM

Provinsi DKI

Jakarta

Aplikasi

berbasis

web

Menggunaka

n model

proses

incremental

(Incremental

Process

Model)

Aplikasi

hanya

mencakup

untuk skala

(58)
(59)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Dalam melakukan pengembangan terhadap aplikasi

HRIS, penulis

menggunakan metode penelitian sebagai berikut :

3.1.

Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dalam pengembangan aplikasi ini terbagi

menjadi beberapa tahap sebagai berikut :

1.

Observasi

Melalui pengamatan secara langsung atau observasi yang dilakukan di

perusahaan guna mendapat data yang dimaksud (Jogiyanto, 2008: 59).

Observasi dilakukan dengan mengamati langsung proses sistem yang

berjalan sejak 1 Juni 2014 sampai dengan 31 Agustus 2014

2.

Wawancara

Wawancara memungkinkan untuk mendapatkan data secara lebih

mendalam karena bertatapan langsung dengan narasumber (Jogiyanto,

2008: 59). Wawancara dilakukan dengan Analis Sistem PT. Repex

Wahana pada tanggal 7 Agustus 2014. (Hasil wawancara terlampir pada

halaman L-3)

3.

Studi Pustaka

(60)

literatur yang mendukung penelitian ini, diantaranya: jurnal, buku-buku,

makalah dan artikel (Jogiyanto, 2008: 59).

3.2.

Metode Pengembangan Sistem

[image:60.595.120.509.221.603.2]

Seperti yang disebutkan dalam bab sebelumnya, metode pengembangan

sistem yang digunakan penulis adalah metode RAD dengan proses tahapan

requirement planning (rencana kebutuhan), design workshop (proses desain),

implementation (Penerapan), seperti digambarkan kembali pada Gambar 3.1.

(61)

Kesimpulan dan Saran Pengumpulan Data

START

Identifikasi Masalah

Observasi

Wawancara

Studi Pustaka

Pengembangan Sistem

Requirement Planning

Design Workshop

Implementat

Analisis Data Analisis Sistem

Usecase Diagram Class Diagram State Diagram Sequence Diagram

Activity Diagram

Coding Testing

[image:61.595.116.549.152.655.2]

3.3.

Kerangka Berfikir

Gambar 3.2 Kerangka Berfikir

Metode Observasi (Jogiyanto, 2008)

Metode Wawancara (Jogiyanto, 2008)

Metode Studi Pustaka (Jogiyanto, 2008)

(62)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1.

Profile perusahaan PT. Repex Wahana

PT. Repex Wahana merupakan

holding company yang menaungi

beberapa anak perusahaan atau Strategic Business Unit (SBU).

Sebagai

holding company

PT. Repex Wahana bertindak sebagai

supporting company atau sebagai pendukung kegiatan SBU dalam kegiatan

usahanya masing-masing. Misalnya membantu mengatur masalah

kompensasi dan benefit bagi karyawan SBU, mempersiapkan para karyawan

tersebut

dengan

pelatihan-pelatihan

yang

dibutuhkan

kemudian

memudahkan kegiatan operasional dengan membuatkan sistem computer

yang canggih. Termasuk di dalam PT. Repex Wahana adalah

Corporate

Servive

(HRD; ITD; GA, Safety, & Legal; dan Security), QSE, Internal

Audit, Purchasing, Marketing, SCM, Finance & Accounting.

(63)

4.1.1.

Visi dan Misi PT. Repex Wahana

a.

Visi

RPX Group memberikan kualitas layanan, keahlian besar, dan

dedikasi untuk One-Stop-Logistic.

b.

Misi

1.

Untuk memberikan yang terbaik One-Stop Logistics solusi melalui

inovasi, teknologi modern, dan berkomitmen tenaga kerja.

2.

Untuk berbaur perencanaan strategis dengan teknologi modern dan

berkomitmen tenaga kerja untuk memberikan yang terbaik

One-Stop Logistics solusi.

4.2.

Perancangan Sistem Model

RAD

4.2.1.

Requirements

Planning

4.2.1.1.

Analisis

Data

Analisis data dilakukan untuk melihat kebutuhan

user (pengguna)

mengenai aplikasi yang akan dibuat. Analisis data kebutuhan

user

berdasarkan aplikasi ini adalah sebagai berikut:

1.

Menentukan objek dari sistem yang dibuat

Objek dari sistem yang akan dibuat adalah

user (pengguna) yang

terdiri dari supervisor HR.

2.

Mempelajari organisasi yang terkait

(64)

user dalam implemetasi sistem yang telah dibuat nantinya. Selain

itu, mempelajari organisasi yang terkait juga memudahkan dalam

mengumpulkan data dan informasi mengenai kebutuhan user.

3.

Menganalisis output yang telah ada

Output yang telah ada disini berupa analisis data

4.

Mempelajari sistem yang telah berjalan

Sistem yang berjalan belum diterapkan secara maksimal oleh

karena itu, untuk memperoleh informasi secara cepat, dilakukan

pendefinisian mengenai sistemyang telah ada atau berjalan.

4.2.1.2.

Analisis

Sistem

1.

Analisa Sistem yang sedang berjalan

Analisa yang dilakukan pada sistem yang sedang berjalan di HRIS

menggunakan Bagan alir

(Flowchart). Alur kerja dari sistem yang

sedang berjalan dilakukan dengan tahap sebagai berikut (lihat Gambar

4.1) :

1.

Administrator, melakukan login pada sistem HRIS.

2.

Administrator, melakukan

input

data pegawai pada menu

HRIS.

(65)

F

Y

[image:65.595.119.513.135.572.2]

Gambar 4.1 Bagan alir (Flowchart) sistem yang sedang berjalan

Pada gambar 4.1 diatas, dijelaskan flowchart dari integrasi sistem.

Dimulai penentuan parameter kinerja yang akan digunakan dengan

melakukan login dan input data pegawai sehingga dapat menghasilkan

aplikasi HRIS.

Start

nigin

eek database

esuaiS

Senu uneS

enput data pegapai

eek database

(66)

2.

Kelemahan Sistem yang sedang berjalan

Berdasarkan flowchart sistem yang sedang berjalan, didapat

kelemahan dari sistem yang sedang berjalan. Kelemahannya sebagai

berikut :

1.

Saat ini layanan yang diberikan oleh HRIS yaitu layanan hanya

pada penginputan dan pengupdetan data pegawai.

2.

Informasi kehadiran pegawai masih belum secara sistem.

4.2.1.3.

Analisis

Permasalahan

[image:66.595.119.510.206.644.2]

Setelah melakukan survey dan observasi pada HRIS maka dapat

diidentifikasi kekurangan sistem yang sedang berjalan yang

digambarkan dalam tabel Cause and Effect sebagai berikut:

Table 4.1 Cause-and-Effect Analysis

Cause and Effect

Permasalahan Cause and Effect

Sistem absensi masih bersifat manual.

Penggunaan kartu absensi masih kurang efektif.

Tingatan hak pengelolaan HRIS belum tertata dengan baik.

Tiap pegawai HRD memiliki hak yang sama dalam

memasukkan dan pembaharuan data pegawai.

Proses pengiriman informasi masih bersifat manual.

Pengiriman

informasi dilakukan melalui selembar kertas dianggap kurang efektif untuk menjangkau

(67)

4.2.1.4.

Solusi Permasalahan

Dengan melihat kendala pada sistem yang telah ada, maka

dibutuhkan suatu media yang dapat mengurangi permasalahan tersebut

dan menjadikan kinerja Sistem HRIS dapat berjalan lebih baik dan

bermanfaat. Oleh karena itu penulis mengusulkan perancangan suatu

sistem

attendance yang ditopang dengan alat absensi sidik jari.

attendance ini bertujuan dalam memantau kehadiran pegawai.

Pembuatan Aplikasi HRIS dibentuk berdasarkan klasifikasi user

pengguna sistem.

4.2.2.

Design Workshop

4.2.2.1.

Usecase Diagram

(68)

perencanaan modul dalam sistem, mengkomunikasikan rancangan

sistem dengan klien, dan merancang test case untuk semua feature yang

ada pada sistem. Jadi,

usecase diagram sangat berpengaruh dalam

perancangan sebuah sistem atau dapat dikatakan bahwa

usecase

diagram adalah dasar dari perencanaan sistem.

[image:68.595.119.510.210.577.2]

1)

Usecase diagram Sistem absensi dalam HRIS

(69)
[image:69.595.119.517.137.751.2]

Tabel 4.2 Usecase Skenario Login

Usecase Name

Login

Actor

User yaitu admin HR

Brief Description

User melakukan

login pada menu

utama melalui

login user dengan

menginput

username

dan

password pada

form yang telah

disediakan. Setelah itu, sistem

akan melakukan validasi username

dan password ke dalam database.

Basic Flow

1)

Masuk terlebih dahulu ke

dalam menu utama dengan

menuliskan alamat

link yang

telah

disediakan

oleh

pengembang (developer)

2)

Masukkan

username

dan

password

3)

Validasi

username

dan

password ke dalam database

4)

Sistem menampilkan informasi

(70)

memberikan

informasi

penginputan

username atau

password

salah

dan

link

kembali ke menu

login user.

Jika

username dan

password

yang diinputkan benar akan

menampilkan tampilan menu

home user.

[image:70.595.120.521.112.755.2]

Alternate Flow

Jika

user salah menuliskan

link

maka modul menu utama tidak

akan tampil dalam web browser

Pre Condition

Tampilan menu user

Table 4.3 Usecase Skenario Time Schedule

Usecase Name

Time Schedule

Actor

User yaitu admin HR

Brief Description

Usecase

ini menampilkan list time

schedule dan dalam

usecase

ini

user dapat mengupdate, menginput

dan hapus time schedule

Basic Flow

1)

User memilih menu

time

schedule

(71)

schedule

3)

User

memilih menu untuk

add, update dan delete

Alternative Flow

Jika user salah memilih menu time

schedule

maka

menu

time

schedule tidak akan tampil sampai

user memilih menu yang benar

Pre Condition

User harus memilih menu

time

schedule yang telah disediakan

dengan benar

Post Condition

Menu

time schedule yang berisi

list schedule, menu

add, update

dan delete

Tabel 4.4 Usecase Skenario Time Holiday

Usecase Name

Time Holiday

Actor

User yaitu admin HR

Brief Description

Usecase

ini menampilkan list time

holiday dan dalam usecase ini user

dapat mengupdate, menginput dan

hapus time holiday

(72)

2)

Tampil halaman menu

time

holiday

3)

User

memilih menu untuk

add, update dan delete

Alternative Flow

Jika user salah memilih menu time

holiday maka menu

time holiday

tidak akan tampil sampai

user

memilih menu yang benar

Pre Condition

User harus memilih menu

time

holiday yang telah disediakan

dengan benar

Post Condition

Menu

time holiday yang berisi

list

holiday, menu

add, update dan

delete

Tabel 4.5 Usecase Skenario Employee Time Schedule

Usecase Name

Employee Time Holiday

Actor

User yaitu admin HR

Brief Description

Usecase

ini menampilkan list

employee

time holiday dan dalam

usecase ini user dapat mengupdate

employee time holiday

(73)

holiday

2)

Tampil halaman menu

time

holiday

3)

User

memilih menu untuk

update

employee

time

schedule

Alternative Flow

Jika

user salah memilih menu

employee time schedule maka

menu

employee time schedule

tidak akan tampil sampai

user

memilih menu yang benar

Pre Condition

User

harus

memilih

menu

employee time schedule yang telah

disediakan dengan benar

(74)

Tabel 4.6 Usercase Skenario Print Individual

Usecase Name

Print Individual

Actor

User yaitu admin HR

Brief Description

Usecase ini menampilkan list print

individual.

User

melakukan

print

laporan berdasarkan

employee id

dan berdasarkan tanggal yang akan

di print

Basic Flow

1)

User memilih menu

print

individual

2)

Tampil halaman menu

print

individual

3)

User

memilih menu

print

individual

untuk

membuat

laporan absensi individ

Gambar

Gambar 2.1 Model Umum Sistem (Input – Proses – Output/IPO) (Yakub, 2012:5)
Gambar 2.2 Model Umum Pemrosesan Data (Putra dan Subiyakto, 2006:15)
Gambar 2.3 Tahapan RAD (Kendall dan Kendall, 2008:164)
Gambar 2.4 Use Case Diagram (Henderi, 2008:71)
+7

Referensi

Dokumen terkait

Nilai p &gt; α (0,05) sehingga Ho diterima dan Ha ditolak yang berarti bahwa tidak ada hubungan antara usia mulai merokok dengan kejadian gagal konversi pasien

Analisis terhadap budaya organisasi menjadi faktor penting dalam pengembangan e-government, yaitu pengembangan TI sangat bergantung pada budaya organisasi yang berjalan saat

Hasil penelitian yang tersaji pada tabel 6 diperoleh data bahwa gambaran pengetahuan perawat tentang metode penanganan obat sitotoksik dalam pemberian kemoterapi

Data tegangan dan arus yang terukur pada sel volta adalah hasil variasi bahan elektrolit, yaitu air sungai dan air payau yang diaplikasikan pada pasangan

Pelatihan Hizbul Wathan di SD Muhammadiyah 2 Gempol, tepatnya dikelas 4, 5, 6 idealnya didalam aktifitas pelatihan pembina menyampaikan materi latihan dengan

pertanian golongan rendah di kota dengan nilai sebesar 0.941 Pada jalur dasar yang. melewati TK non pertanian di kota tersebut, rumah tangga memperoleh

mengurangi travel costnya. Obyek wisata lain merupakan pesaing langsung dari sebuah obyek wisata. Salah satu factor yang mempengaruhi jumlah kunjungan wisata adalah

Hal ini menunjukkan bahwa jika Perilaku kepemimpinan PTAIS ingin efektif maka perlu diperbaiki variabel kreativitas pimpinan (dimensi memprakarsai pemikiran