• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Strategi Bauran Promosi Asuransi Jiwa AJB Bumiputera 1912 Cabang Siliwangi Bogor

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Strategi Bauran Promosi Asuransi Jiwa AJB Bumiputera 1912 Cabang Siliwangi Bogor"

Copied!
114
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS STRATEGI BAURAN PROMOSI

AJB BUMIPUTERA 1912 CABANG SILIWANGI BOGOR

Oleh

YULDHASTIYA RACHMANDA

H 24066043

PROGRAM SARJANA MANAJEMEN PENYELENGGARAAN KHUSUS DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(2)

ABSTRAK

Yuldhastiya Rachmanda. H24066043. Analisis Strategi Bauran Promosi Asuransi Jiwa AJB Bumiputera 1912 Cabang Siliwangi Bogor. Di bawah bimbingan Heti Mulyati dan Mimin Aminah

Asuransi merupakan salah satu bidang jasa yang dilakukan untuk mengantisipasi masalah gejolak sosial dan ekonomi di masyarakat. Pembukaan kantor cabang AJB Bumiputera 1912 cabang Siliwangi, Bogor bertujuan meningkatkan kinerja perusahaan dalam melayani masyarakat Bogor untuk mengikuti program asuransi jiwa. Bauran promosi terbentuk berdasarkan komunikasi pemasaran yang terdiri dari periklanan, penjualan personal, pemasaran langsung, promosi penjualan, publisitas dan interaktif media. Penelitian ini bertujuan (1) mengetahui bentuk bauran promosi AJB Bumiputera 1912 cabang Siliwangi, Bogor, (2) mendesain struktur hirarki bauran promosi AJB Bumiputera 1912 cabang Siliwangi, Bogor, dan (3) merumuskan prioritas strategi bauran promosi asuransi jiwa AJB Bumiputera 1912 cabang Siliwangi, Bogor.

Metode pengumpulan data diperoleh dari pengisian kuesioner, wawancara pihak manajemen, observasi dan studi literatur. Pemberian kuesioner dipilih secara sengaja dengan pertimbangan responden mengetahui pelaksanaan bauran promosi asuransi jiwa di wilayah Bogor. Responden yang dipilih adalah Kepala Cabang, Kepala Unit dan Administrasi Keuangan, tiga orang Supervisor dan tiga orang Agency. Data yang diperoleh melalui kuesioner responden diproses dengan menggunakan program komputer Expert Choice 2000 dan Microsoft Excel 2007. Struktur hirarki terdiri atas lima tingkat yaitu : (1) fokus : strategi bauran promosi; (2) faktor : anggaran promosi, sumber daya manusia, komunikasi, persaingan pasar, etika bisnis, produk dan harga, serta Segmentation, Targetting, dan Positioning; (3) aktor : Kepala Cabang, Kepala Unit dan Administrasi Keuangan, Supervisor, dan Agency; (4) tujuan : mengajak masyarakat Bogor berasuransi jiwa di AJB Bumiputera 1912 cabang Siliwangi, Bogor, Memperkenalkan program asuransi jiwa di AJB Bumiputera 1912 cabang Siliwangi, Bogor, dan Meningkatkan penerimaan premi AJB Bumiputera 1912 cabang Siliwangi, Bogor; dan (5) alternatif : (a) AJB Bumiputera 1912 cabang Siliwangi, Bogor merencanakan program periklanan media cetak, elektronik, dan media luar ruang di wilayah Bogor, (b) Agency lebih aktif dalam menjual produk asuransi jiwa melalui penjualan personal, (c) Supervisor dan Agency bekerja sama menjalankan pemasaran langsung ke lembaga pemerintahan, pendidikan, dan perusahaan, (d) Promosi penjualan terus dikembangkan oleh Agency sehingga masyarakat minat terhadap program asuransi jiwa di AJB Bumiputera 1912 cabang Siliwangi, Bogor, (e) AJB Bumiputera 1912 Bogor membuat web site

(3)
(4)

ANALISIS STRATEGI BAURAN PROMOSI

AJB BUMIPUTERA 1912 CABANG SILIWANGI BOGOR

SKRIPSI

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

SARJANA EKONOMI

pada Program Sarjana Manajemen Penyelenggaraan Khusus Departemen Manajemen

Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor

Oleh

YULDHASTIYA RACHMANDA

H 24066043

PROGRAM SARJANA MANAJEMEN PENYELENGGARAAN KHUSUS DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(5)

INSTITUT PERTANIAN BOGOR FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

DEPARTEMEN MANAJEMEN

PROGRAM SARJANA MANAJEMEN PENYELENGGARAAN KHUSUS ANALISIS STRATEGI BAURAN PROMOSI

AJB BUMIPUTERA 1912 CABANG SILIWANGI BOGOR SKRIPSI

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

SARJANA EKONOMI

pada Program Sarjana Manajemen Penyelenggaraan Khusus Departemen Manajemen

Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor

Oleh

YULDHASTIYA RACHMANDA

H 24066043

Menyetujui, Mei 2009

Heti Mulyati, S.TP, MT Ir. Mimin Aminah, MM Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Mengetahui,

Dr.Ir. Jono M.Munandar. M.Sc Ketua Departemen

(6)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di kota Bogor pada tanggal 20 Juli 1985. Penulis merupakan anak pertama dari ketiga bersaudara dari pasangan Sutiyono dan Marfuah Wardhani.

Tahun 1997, penulis menyelesaikan pendidikan Sekolah Dasar Negeri Gunung Batu 1 Bogor, lalu melanjutkan ke Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Negeri 6 Bogor dan lulus tahun 2000. Kemudian penulis melanjutkan pendidikan di Sekolah Menengah Umum Bina Bangsa Sejahtera Bogor tahun 2000-2003. Tahun 2003, penulis diterima di Diploma III Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Departemen Sosial dan Ekonomi Perikanan, Insitut Pertanian Bogor dengan program studi Manajemen Bisnis Perikanan dan lulus tahun 2006. Setelah lulus Diploma III, tahun 2006 penulis melanjutkan ke Program Sarjana Manajemen Penyelenggaraan Khusus, Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor.

Selama mengikuti perkuliahan, penulis sempat ikut dalam merintis keorganisasian mahasiswa Ekstensi Manajemen, yaitu Extention Of Management

(EXOM) periode tahun 2006 – 2007. Penulis juga sempat mengikuti kegiatan

(7)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat kasih sayang dan karunia-Nya sehingga laporan skripsi berjudul Analisis Strategi Bauran Promosi AJB Bumiputera 1912 Cabang Siliwangi Bogor dapat diselesaikan. Penelitian ini disusun dalam rangka menyelesaikan tugas akhir di Program Sarjana Penyelenggaraan khusus Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor. Perusahaan asuransi jiwa perlu merencanakan dan menerapkan strategi bauran promosi dengan tujuan menarik minat masyarakat Indonesia mengikuti program asuransi jiwa sesuai dengan peraturan pemerintah Indonesia tentang asuransi jiwa. Perencanaan strategi bauran promosi di AJB Bumiputera 1912 cabang Siliwangi, Bogor diharapkan dapat memberikan solusi dalam menjual program asuransi jiwa kepada masyarakat Bogor.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Heti Mulyati, S.TP, MT dan Ir. Mimin Aminah, MM selaku dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan, masukan dan arahan hingga penyelesaian laporan ini.

2. Prof. Dr.Ir.H. Musa Hubeis, MS, Dipl.Ing.,DEA yang telah berkenan menjadi dosen penguji.

3. Staf Pengajar dan Staf Administrasi Ekstensi Manajemen yang telah membantu pelaksanaan skripsi penulis.

4. Deddy Cahyadi Sutarman, STP, MM yang telah mengajarkan analisis AHP dengan menggunakan Expert Choice 2000.

5. Staf dosen perikanan Ir. Joko Poernomo, Ir. Narny Famayanti dan Hj. Etty Eidman, SH yang memberikan doa untuk kesuksesan penulis.

(8)

7. Kepala Wilayah, Kepala Bagian Sumber Daya Manusia, Kepala Bagian Pemasaran, dan Kepala Bagian Administrasi dan Keuangan AJB Bumiputera 1912 wilayah II Jakarta yang telah memberikan pelatihan dan pengetahuan tentang operasional AJB Bumiputera 1912.

8. Ayahanda dan Ibunda tercinta, adik-adikku serta semua keluarga yang telah memberikan dukungan, semangat dan segala kasih sayang serta doanya selama ini.

9. Teman-teman Ekstensi Manajemen.

10.Teman-teman kursus LIA yang memberikan dukungannya.

11.Teman-teman alumni Diploma III MBP yang memberikan dukungan dan doa. Penulis menyadari bahwa laporan skripsi ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan skripsi ini.

Bogor, Mei 2009

(9)

DAFTAR ISI

2.3.1. Klasifikasi Asuransi Jiwa ... 8

2.3.2. Karakteristik Asuransi Jiwa ... 10

2.6. Faktor yang Mempengaruhi Bauran Promosi ... 18

2.7. Metode Proses Hirarki Analitik (PHA) ... 19

2.8. Penelitian Terdahulu ... 26

3.5. Metode Pengambilan Sampel ... 32

(10)

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 35

4.1. Gambaran Umum Perusahaan ... 35

4.1.1. Sejarah Perusahaan ... 35

4.1.2. Struktur Organisasi AJB Bumiputera 1912 Cabang Siliwangi Bogor ... 36

4.1.3. Perkembangan Kinerja AJB Bumiputera 1912 ... 39

4.1.4. Perkembangan Kinerja AJB Bumiputera 1912 Cabang Siliwangi, Bogor ... 40

4.1.5. Program Asuransi Jiwa AJB Bumiputera 1912 ... 41

4.2. Bauran Promosi yang Telah Dilakukan oleh AJB Bumiputera 1912 Cabang Siliwangi, Bogor ... 43

4.3. Rumusan Struktur Hirarki Bauran Promosi... 46

4.3.1. Analisis Faktor-Faktor Penyusunan Strategi Bauran Promosi………..…… ……… 49

4.3.2. Aktor yang Berpengaruh dalam Pemilihan Strategi Bauran Promosi ... 50

4.3.3. Tujuan Strategi Bauran Promosi ... 51

4.3.4. Alternatif Strategi Bauran Promosi ... 51

4.4. Prioritas Strategi Bauran Promosi dengan Metode PHA ... 53

4.4.1. Hasil Pengolahan Data Secara Horizontal dalam PHA…..….… 53

4.4.2. Hasil Pengolahan Data Secara Vertikal dalam PHA...62

KESIMPULAN DAN SARAN ... 74

1. Kesimpulan ... 74

2. Saran ... 75

DAFTAR PUSTAKA ... 76

(11)

ANALISIS STRATEGI BAURAN PROMOSI

AJB BUMIPUTERA 1912 CABANG SILIWANGI BOGOR

Oleh

YULDHASTIYA RACHMANDA

H 24066043

PROGRAM SARJANA MANAJEMEN PENYELENGGARAAN KHUSUS DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(12)

ABSTRAK

Yuldhastiya Rachmanda. H24066043. Analisis Strategi Bauran Promosi Asuransi Jiwa AJB Bumiputera 1912 Cabang Siliwangi Bogor. Di bawah bimbingan Heti Mulyati dan Mimin Aminah

Asuransi merupakan salah satu bidang jasa yang dilakukan untuk mengantisipasi masalah gejolak sosial dan ekonomi di masyarakat. Pembukaan kantor cabang AJB Bumiputera 1912 cabang Siliwangi, Bogor bertujuan meningkatkan kinerja perusahaan dalam melayani masyarakat Bogor untuk mengikuti program asuransi jiwa. Bauran promosi terbentuk berdasarkan komunikasi pemasaran yang terdiri dari periklanan, penjualan personal, pemasaran langsung, promosi penjualan, publisitas dan interaktif media. Penelitian ini bertujuan (1) mengetahui bentuk bauran promosi AJB Bumiputera 1912 cabang Siliwangi, Bogor, (2) mendesain struktur hirarki bauran promosi AJB Bumiputera 1912 cabang Siliwangi, Bogor, dan (3) merumuskan prioritas strategi bauran promosi asuransi jiwa AJB Bumiputera 1912 cabang Siliwangi, Bogor.

Metode pengumpulan data diperoleh dari pengisian kuesioner, wawancara pihak manajemen, observasi dan studi literatur. Pemberian kuesioner dipilih secara sengaja dengan pertimbangan responden mengetahui pelaksanaan bauran promosi asuransi jiwa di wilayah Bogor. Responden yang dipilih adalah Kepala Cabang, Kepala Unit dan Administrasi Keuangan, tiga orang Supervisor dan tiga orang Agency. Data yang diperoleh melalui kuesioner responden diproses dengan menggunakan program komputer Expert Choice 2000 dan Microsoft Excel 2007. Struktur hirarki terdiri atas lima tingkat yaitu : (1) fokus : strategi bauran promosi; (2) faktor : anggaran promosi, sumber daya manusia, komunikasi, persaingan pasar, etika bisnis, produk dan harga, serta Segmentation, Targetting, dan Positioning; (3) aktor : Kepala Cabang, Kepala Unit dan Administrasi Keuangan, Supervisor, dan Agency; (4) tujuan : mengajak masyarakat Bogor berasuransi jiwa di AJB Bumiputera 1912 cabang Siliwangi, Bogor, Memperkenalkan program asuransi jiwa di AJB Bumiputera 1912 cabang Siliwangi, Bogor, dan Meningkatkan penerimaan premi AJB Bumiputera 1912 cabang Siliwangi, Bogor; dan (5) alternatif : (a) AJB Bumiputera 1912 cabang Siliwangi, Bogor merencanakan program periklanan media cetak, elektronik, dan media luar ruang di wilayah Bogor, (b) Agency lebih aktif dalam menjual produk asuransi jiwa melalui penjualan personal, (c) Supervisor dan Agency bekerja sama menjalankan pemasaran langsung ke lembaga pemerintahan, pendidikan, dan perusahaan, (d) Promosi penjualan terus dikembangkan oleh Agency sehingga masyarakat minat terhadap program asuransi jiwa di AJB Bumiputera 1912 cabang Siliwangi, Bogor, (e) AJB Bumiputera 1912 Bogor membuat web site

(13)
(14)

ANALISIS STRATEGI BAURAN PROMOSI

AJB BUMIPUTERA 1912 CABANG SILIWANGI BOGOR

SKRIPSI

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

SARJANA EKONOMI

pada Program Sarjana Manajemen Penyelenggaraan Khusus Departemen Manajemen

Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor

Oleh

YULDHASTIYA RACHMANDA

H 24066043

PROGRAM SARJANA MANAJEMEN PENYELENGGARAAN KHUSUS DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(15)

INSTITUT PERTANIAN BOGOR FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

DEPARTEMEN MANAJEMEN

PROGRAM SARJANA MANAJEMEN PENYELENGGARAAN KHUSUS ANALISIS STRATEGI BAURAN PROMOSI

AJB BUMIPUTERA 1912 CABANG SILIWANGI BOGOR SKRIPSI

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

SARJANA EKONOMI

pada Program Sarjana Manajemen Penyelenggaraan Khusus Departemen Manajemen

Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor

Oleh

YULDHASTIYA RACHMANDA

H 24066043

Menyetujui, Mei 2009

Heti Mulyati, S.TP, MT Ir. Mimin Aminah, MM Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Mengetahui,

Dr.Ir. Jono M.Munandar. M.Sc Ketua Departemen

(16)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di kota Bogor pada tanggal 20 Juli 1985. Penulis merupakan anak pertama dari ketiga bersaudara dari pasangan Sutiyono dan Marfuah Wardhani.

Tahun 1997, penulis menyelesaikan pendidikan Sekolah Dasar Negeri Gunung Batu 1 Bogor, lalu melanjutkan ke Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Negeri 6 Bogor dan lulus tahun 2000. Kemudian penulis melanjutkan pendidikan di Sekolah Menengah Umum Bina Bangsa Sejahtera Bogor tahun 2000-2003. Tahun 2003, penulis diterima di Diploma III Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Departemen Sosial dan Ekonomi Perikanan, Insitut Pertanian Bogor dengan program studi Manajemen Bisnis Perikanan dan lulus tahun 2006. Setelah lulus Diploma III, tahun 2006 penulis melanjutkan ke Program Sarjana Manajemen Penyelenggaraan Khusus, Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor.

Selama mengikuti perkuliahan, penulis sempat ikut dalam merintis keorganisasian mahasiswa Ekstensi Manajemen, yaitu Extention Of Management

(EXOM) periode tahun 2006 – 2007. Penulis juga sempat mengikuti kegiatan

(17)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat kasih sayang dan karunia-Nya sehingga laporan skripsi berjudul Analisis Strategi Bauran Promosi AJB Bumiputera 1912 Cabang Siliwangi Bogor dapat diselesaikan. Penelitian ini disusun dalam rangka menyelesaikan tugas akhir di Program Sarjana Penyelenggaraan khusus Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor. Perusahaan asuransi jiwa perlu merencanakan dan menerapkan strategi bauran promosi dengan tujuan menarik minat masyarakat Indonesia mengikuti program asuransi jiwa sesuai dengan peraturan pemerintah Indonesia tentang asuransi jiwa. Perencanaan strategi bauran promosi di AJB Bumiputera 1912 cabang Siliwangi, Bogor diharapkan dapat memberikan solusi dalam menjual program asuransi jiwa kepada masyarakat Bogor.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Heti Mulyati, S.TP, MT dan Ir. Mimin Aminah, MM selaku dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan, masukan dan arahan hingga penyelesaian laporan ini.

2. Prof. Dr.Ir.H. Musa Hubeis, MS, Dipl.Ing.,DEA yang telah berkenan menjadi dosen penguji.

3. Staf Pengajar dan Staf Administrasi Ekstensi Manajemen yang telah membantu pelaksanaan skripsi penulis.

4. Deddy Cahyadi Sutarman, STP, MM yang telah mengajarkan analisis AHP dengan menggunakan Expert Choice 2000.

5. Staf dosen perikanan Ir. Joko Poernomo, Ir. Narny Famayanti dan Hj. Etty Eidman, SH yang memberikan doa untuk kesuksesan penulis.

(18)

7. Kepala Wilayah, Kepala Bagian Sumber Daya Manusia, Kepala Bagian Pemasaran, dan Kepala Bagian Administrasi dan Keuangan AJB Bumiputera 1912 wilayah II Jakarta yang telah memberikan pelatihan dan pengetahuan tentang operasional AJB Bumiputera 1912.

8. Ayahanda dan Ibunda tercinta, adik-adikku serta semua keluarga yang telah memberikan dukungan, semangat dan segala kasih sayang serta doanya selama ini.

9. Teman-teman Ekstensi Manajemen.

10.Teman-teman kursus LIA yang memberikan dukungannya.

11.Teman-teman alumni Diploma III MBP yang memberikan dukungan dan doa. Penulis menyadari bahwa laporan skripsi ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan skripsi ini.

Bogor, Mei 2009

(19)

DAFTAR ISI

2.3.1. Klasifikasi Asuransi Jiwa ... 8

2.3.2. Karakteristik Asuransi Jiwa ... 10

2.6. Faktor yang Mempengaruhi Bauran Promosi ... 18

2.7. Metode Proses Hirarki Analitik (PHA) ... 19

2.8. Penelitian Terdahulu ... 26

3.5. Metode Pengambilan Sampel ... 32

(20)

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 35

4.1. Gambaran Umum Perusahaan ... 35

4.1.1. Sejarah Perusahaan ... 35

4.1.2. Struktur Organisasi AJB Bumiputera 1912 Cabang Siliwangi Bogor ... 36

4.1.3. Perkembangan Kinerja AJB Bumiputera 1912 ... 39

4.1.4. Perkembangan Kinerja AJB Bumiputera 1912 Cabang Siliwangi, Bogor ... 40

4.1.5. Program Asuransi Jiwa AJB Bumiputera 1912 ... 41

4.2. Bauran Promosi yang Telah Dilakukan oleh AJB Bumiputera 1912 Cabang Siliwangi, Bogor ... 43

4.3. Rumusan Struktur Hirarki Bauran Promosi... 46

4.3.1. Analisis Faktor-Faktor Penyusunan Strategi Bauran Promosi………..…… ……… 49

4.3.2. Aktor yang Berpengaruh dalam Pemilihan Strategi Bauran Promosi ... 50

4.3.3. Tujuan Strategi Bauran Promosi ... 51

4.3.4. Alternatif Strategi Bauran Promosi ... 51

4.4. Prioritas Strategi Bauran Promosi dengan Metode PHA ... 53

4.4.1. Hasil Pengolahan Data Secara Horizontal dalam PHA…..….… 53

4.4.2. Hasil Pengolahan Data Secara Vertikal dalam PHA...62

KESIMPULAN DAN SARAN ... 74

1. Kesimpulan ... 74

2. Saran ... 75

DAFTAR PUSTAKA ... 76

(21)

DAFTAR TABEL

No. Halaman

1. Pertumbuhan PDB industri jasa tahun

2006-2008 menurut sektor lapangan usaha (dalam persen)... 1

2. Pertumbuhan jumlah pekerja dan pendapatan sektor jasa-jasa tahun 2005-2007 (pendapatan dalam Rp juta/tahun/orang) ………...…... 2

3. Nilai skala perbandingan……….... 21

4. Ilustrasi pengolahan MPB pada langkah pertama……….. 22

5. Ilustrasi pengolahan MPB yang telah dinormalisasi……….. 22

6. Ilustrasi pengolahan matriks normalisasi pada langkah berikutnya….. 23

7. Ilustrasi penentuan nilai Eigen pada dua langkah pertama……… 24

8. Daftar nilai indeks random……… 25

9. Jenis kebutuhan data………. 32

10.Susunan bobot dan prioritas hasil pengolahan horizontal antar elemen pada tingkat 3………. 54

11.Susunan bobot dan prioritas hasil pengolahan horizontal antar elemen pada tingkat 4………. 59

12.Susunan bobot dan prioritas hasil pengolahan horizontal antar elemen pada tingkat 5………. 61

13.Bobot dan prioritas faktor-faktor penyusunan strategi bauran promosi………. 65

14.Bobot dan prioritas aktor yang berperan dalam pengambilan keputusan strategi bauran promosi……….. 68

15.Bobot dan prioritas tujuan strategi bauran promosi………. 69

16.Bobot dan prioritas alternatif strategi yang berperan dalam pengambilan keputusan strategi bauran promosi……… 71

(22)

DAFTAR GAMBAR

No. Halaman

1. Kerangka pemikiran penelitian

di AJB Bumiputera 1912 Cabang Siliwangi, Bogor... 30 2. Struktur organisasi AJB Bumiputera 1912 Cabang Bogor... 36 3. Struktur hirarki pemilihan strategi promosi

AJB Bumiputera 1912 Cabang Siliwangi Bogor……….. 46

4. Tingkat kepentingan faktor terhadap aktor……….. 53

5. Tingkat kepentingan aktor terhadap tujuan………. 57

6. Tingkat kepentingan tujuan terhadap alternatif……….…. 60 7. Hasil pengolahan vertikal struktur hirarki

(23)

DAFTAR LAMPIRAN

No. Halaman

1. Kuesioner PHA……….………... 79

(24)

I.PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Jasa merupakan salah satu bidang yang berprospek di masa depan karena memiliki keunikan dibandingkan dengan barang. Berry dalam Alma (2000) berpendapat bahwa karakteristik jasa lebih bersifat tidak berwujud, produksi dan konsumsi bersamaan waktunya, dan kurang memiliki standar keseragaman. Penyaluran jasa lebih didominasi bersifat langsung dari produsen ke konsumen, diantaranya jasa perawatan, pengobatan, konsultasi, hiburan, jasa perjalanan, jasa cuci, pangkas rambut, salon kecantikan dan asuransi jiwa.

Perkembangan industri jasa ditinjau dari segi pertumbuhan Produksi Domestik Bruto (PDB) tahun 2006-2008 menurut sektor lapangan usaha, terjadi peningkatan di tahun 2007 pada triwulan I dengan nilai 10,5 persen (Biro Pusat Statistik, 2008). Pertumbuhan PDB industri jasa tahun 2006 sampai tahun 2008 dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Pertumbuhan PDB industri jasa tahun 2006-2008 menurut sektor lapangan usaha (dalam persen)

Tahun Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV

2006 9,7 9,7 10,4 10,1

2007 10,5 10,3 10,0 10,2

2008 9,7 10,2 9,5 -

Sumber : Badan Pusat Statistik (2008)

Laju pertumbuhan terjadi peningkatan di tahun 2007 pada triwulan II mencapai 7,1 persen. Berdasarkan harga konstan, pertumbuhan PDB terjadi peningkatan di tahun 2008 pada kuartal III dengan nilai Rp 127,9 triliun, sedangkan berdasarkan harga berlaku, peningkatan terjadi di tahun 2008 pada kuartal III dengan nilai Rp 48,6 triliun (Badan Pusat Statistik, 2008).

(25)

dan pendapatan sektor jasa di Indonesia tahun 2005 sampai tahun 2007 disajikan pada Tabel 2.

Tabel 2. Pertumbuhan jumlah pekerja dan pendapatan sektor jasa-jasa tahun 2005-2007 (pendapatan dalam Rp juta/tahun/orang)

Tahun Jumlah Pekerja Pendapatan

(Rp juta/tahun/orang)

2005 10.576.572 15,20

2006 10.571.965 16,15

2007 10.962.352 16,60

Sumber : Badan Pusat Statistik, Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi dalam Kompas (2008).

Asuransi merupakan salah satu bidang jasa yang dilakukan dalam mengantisipasi masalah gejolak sosial dan ekonomi yang tidak pasti. Jenis perusahaan asuransi di Indonesia digolongkan menjadi tiga jenis yaitu asuransi umum, asuransi jiwa, dan asuransi syariah. Selain itu juga terdapat penyelenggaraan program asuransi sosial dan jaminana sosial tenaga kerja (Jamsostek) serta penyelenggaraan asuransi untuk Pegawai Negeri Sipil (PNS), Tentara Nasional Indonesia (TNI), dan Polisi Republik Indonesia (Polri) Menurut Alma (2000), berbagai kejadian lampau yang sejalan dengan perkembangan zaman membuat masyarakat sadar tentang pentingnya jasa asuransi jiwa sebagai sarana untuk menjamin kesejahteraan sosial, ekonomi, keuangan, dan masyarakat.

Industri asuransi jiwa mencatat pertumbuhan premi yang cukup pesat. Selama tahun 2007 mencapai Rp 48,5 triliun atau tumbuh 76,4 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya mencapai Rp 27,5 triliun. Namun, skala industri terhadap perekonomian domestik masih cukup rendah. Pemegang polis asuransi jiwa di Indonesia hanya mencapai 34 juta orang per akhir 2007 atau 15 persen. Hal tersebut mengindikasikan bahwa potensi pertumbuhan asuransi ke depan masih sangat besar (Kompas, 2008).

(26)

42 perusahaan, dan hanya satu yang berbadan hukum bersifat kebersamaan yaitu Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 (AJB Bumiputera 1912).

Salah satu perusahaan asuransi jiwa di Indonesia adalah AJB Bumiputera 1912 yang sudah berpengalaman dalam perasuransian Indonesia. AJB Bumiputera 1912 memiliki tiga divisi jaringan operasional yaitu divisi asuransi jiwa perorangan atau individu, kelompok, dan syariah. Asuransi jiwa perorangan merupakan program proteksi yang diberikan oleh perusahaan untuk melindungi jiwa seseorang secara individu. Perusahaan berharap dengan adanya ketiga divisi tersebut dapat menambah pelayanan bagi masyarakat untuk mendapatkan perlindungan secara tak langsung. Pembukaan kantor cabang di wilayah Bogor khususnya di jalan Siliwangi bertujuan meningkatkan kinerja perusahaan dalam melayani masyarakat Bogor untuk mengikuti program asuransi jiwa. Menurut Habibie dalam

Bumiputera News (2007), masalah utama dalam memasarkan asuransi jiwa adalah tingkat kesadaran masyarakat yang masih rendah terhadap pentingnya asuransi. Solusi alternatif untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan mempromosikan asuransi jiwa sebagai bagian dari pengeluaran rumah tangga. Oleh karena itu, perusahaan perlu menerapkan strategi bauran promosi yang terencana sehingga mampu meningkatkan keuntungan.

Peranan bauran promosi dalam bisnis asuransi jiwa adalah untuk mengkomunikasikan program asuransi jiwa, dimana masyarakat belum mengetahui manfaat asuransi jiwa secara umum. Hasil alternatif strategi yang memiliki prioritas tertinggi, diharapkan dapat membantu AJB Bumiputera 1912 cabang Siliwangi, Bogor dalam menjual program asuransi jiwa.

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, permasalahan dari penelitian ini adalah :

(27)

2. Bagaimana susunan struktur hirarki strategi bauran promosi asuransi jiwa di AJB Bumiputera 1912 cabang Siliwangi, Bogor?

3. Prioritas strategi bauran promosi apakah yang dapat digunakan untuk dilaksanakan oleh AJB Bumiputera 1912 cabang Siliwangi, Bogor ?

1.3. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk :

1. Mengidentifikasi bentuk bauran promosi AJB Bumiputera 1912 cabang Siliwangi, Bogor.

2. Menyusun struktur hirarki bauran promosi AJB Bumiputera 1912 cabang Siliwangi, Bogor.

3. Merumuskan prioritas strategi bauran promosi dengan Proses Hirarki Analitik (PHA).

1.4. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi :

1. AJB Bumiputera 1912 cabang Siliwangi, Bogor sebagai bahan masukan dan evaluasi dalam pengambilan keputusan mengenai strategi bauran promosi.

2. Penulis, sebagai tambahan ilmu bagi diri penulis untuk mengembangkan motivasi dan keterampilan yang saat ini sebagai Agency di AJB Bumiputera 1912 cabang Siliwangi, Bogor.

(28)

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Jasa

Menurut Kotler dalam Tjiptono (1997), jasa adalah sebagai tindakan atau perbuatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain yang pada dasarnya bersifat tidak berwujud fisik dan tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu. Jasa memiliki empat karakteristik utama yang membedakan dengan barang, yaitu :

1. Intangibility, artinya jasa tidak dapat dilihat, dirasa, didengar, dan diraba sebelum dibeli dan dikonsumsi.

2. Inseparability, artinya jasa umumnya dijual terlebih dahulu, kemudian diproduksi dan dikonsumsi secara bersamaan.

3. Variability, artinya jasa bersifat sangat variabel karena merupakan

non-standardized output, artinya banyak variasi bentuk, kualitas, dan jenis. 4. Perishability, artinya jasa merupakan komoditas tidak tahan lama dan

tidak dapat disimpan.

2.2. Asuransi

Asuransi dalam Undang-Undang (UU) No.2 Tahun 1992 tentang Usaha Perasuransian adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih, dengan mana pihak Penanggung mengikatkan diri kepada Tertanggung menerima premi asuransi, untuk memberikan penggantian kepada Tertanggung karena kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan atau tanggung jawab hukum pihak ke tiga yang mungkin akan diderita tertanggung, yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti, atau memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan (Wikipedia,2008).

(29)

terjadi atau yang semula belum dapat ditentukan saat / kapan terjadinya. Sebagai kontraprestasinya pihak Tertanggung diwajibkan membayar sejumlah uang kepada pihak Penanggung, yang besarnya sekian prosen dari nilai pertanggungan, yang biasa disebut "premi".

Menurut Green dalam Muliaharty (2007), asuransi merupakan suatu perjanjian antara Penanggung dan Tertanggung, dimana penanggung dengan suatu imbalan akan mengambil alih beban kerugian keuangan yang dialami oleh Tertanggung, yang timbul secara tidak terduga. Risiko yang dapat diasuransikan adalah risiko :

1. Dapat dinilai dengan uang

Sesuatu yang diasuransikan harus dinilai dengan uang, karena pada dasarnya asuransi menyediakan pembayaran sejumlah uang.

2. Jenis risiko yang sama

Jenis risiko harus sama, dalam jumlah besar.

3. Risiko murni

Secara umum risiko murni yang dapat diasuransikan hanyalah risiko murni, tetapi tidak berarti semua risiko murni dapat diasuransikan. Risiko spekulatif yang berdampak untung, umumnya tidak dapat diasuransikan, karena apabila diasuransikan menjadi tidak ada upaya meraih keuntungan dan hanya akhirnya mengajukan klaim.

4. Risiko partikular dan fundamental

Semua risiko partikular pada umumnya memenuhi kriteria resiko yang dapat diasuransikan, sedangkan resiko secara fundamental tidak demikian, yang dapat diasuransikan misalnya badai, gempa bumi, tetapi tergantung letak geografi objek yang diasuransikan.

5. Kejadian yang tidak pasti

Tidak ada kepastian timbul kerugian atau tidak timbul kerugian. Jika kejadian/kerugian pasti, maka tidak mendapat asuransi sedangkan bila tidak pasti maka mendapat asuransi.

6. Kepentingan asuransi

(30)

7. Tidak melawan kepentingan umum

Jenis risiko akibat perbuatan melawan kepentingan umum tidak dapat diasuransikan, Denda akibat melanggar peraturan tidak dapat dibayar dengan asuransi, dan barang hasil curian tidak dapat diasuransikan.

8. Premi harus wajar

Premi harus dalam jumlah yang wajar terhadap kemungkinan kerugian, Risiko yang menimbulkan kemungkinan kerugian besar sehingga premi harus besar pula tidak lagi dapat diasuransikan. Premi yang Tertanggung bayar akan mempertimbangkan :

a. Tarif normal untuk jenis bisnis.

b. Kepelikan risiko yang berbeda dari risiko normal.

c. Maksimum biaya potensial kepada penanggung dari kasus individu.

2.3. Asuransi Jiwa

Menurut Bumiputera (2008), asuransi jiwa adalah suatu pelimpahan risiko atas kerugian keuangan oleh pihak Tertanggung kepada Tertanggung. Risiko yang dilimpahkan kepada Penanggung bukanlah risiko hilangnya jiwa seseorang melainkan kerugian keuangan sebagai akibat hilangnya jiwa seseorang atau mencapai umur tua dan tidak produktif. Peran asuransi jiwa secara makro terbagi ke dalam dua bagian yaitu bagi perorangan dan bagi dunia usaha. Bagi perorangan memiliki fungsi sebagai proteksi, tabungan, agunan, dan warisan, sedangkan untuk dunia usaha memiliki fungsi sebagai asuransi orang penting, kelangsungan usaha, dan program kesejahteraan karyawan.

Menurut Salim (2007), bahwa asuransi jiwa adalah asuransi yang bertujuan menanggung orang terhadap kerugian finansial tak terduga yang disebabkan karena meninggalnya terlalu cepat atau hidupnya terlalu lama. Peranan dan tujuan asuransi jiwa adalah :

1. Bagi masyarakat umum

(31)

2. Bagi pemerintahan/publik

Perusahaan asuransi jiwa di negara Indonesia yang besar operasinya, umumnya kepunyaan pemerintah. Hubungannya dengan peraturan pemerintah, yaitu UU No. 19/1960 mengenai pembagian kegiatan antara perusahaan-perusahaan negara.

2.3.1. Klasifikasi Asuransi Jiwa

Menurut Salim (2007), asuransi jiwa dapat diklasifikasikan menjadi tiga golongan yaitu :

1. Asuransi Jiwa Biasa, terdiri atas :

a. Asuransi Eka Waktu

Asuransi eka waktu merupakan suatu bentuk pertanggungan yang mempunyai jangka waktu tertentu. Pembayaran premi pada jangka asuransi lebih murah dibandingkan dengan jenis pertanggungan lainnya. Kelemahannya adalah apabila jangka waktu telah habis sedangkan pembeli asuransi masih hidup, pemegang polis asuransi tidak bisa menarik uangnya kembali. Jaminan pada pinjaman-pinjaman berjangka panjang seperti obligasi, hipotek, dan lain sebagainya sering dipakai pada asuransi eka waktu.

b. Asuransi Jiwa Seumur Hidup

Asuransi jiwa seumur hidup adalah asuransi secara permanen di mana pembayaran premi setiap tahun sama besarnya. Saat ini dalam praktek sudah kurang dipergunakan karena tidak menguntungkan bagi perusahaan asuransi yang bersangkutan. Keuntungan cara ini adalah uang premi yang diterima perusahaan dapat dipakai untuk melaksanakan investasi modal.

c. Asuransi Dwiguna

(32)

d. Anuitas

Anuitas prinsipnya berbeda dengan asuransi biasa. Tujuannya untuk membentuk dana agar bisa digunakan pada waktu hari tuanya. Hal yang penting disini adalah cara bagaimana mengumpulkan dana-dana, sedangkan pada asuransi tujuannya untuk memperkecil resiko, yaitu resiko keuangan yang mungkin timbul pada masa-masa yang akan datang.

2. Asuransi Jiwa secara kolektif

Pada dasarnya asuransi jiwa secara kolektif hampir sama dengan asuransi jiwa biasa. Perbedaan asuransi jiwa secara kolektif dengan asuransi jiwa biasa adalah :

a. Pada asuransi jiwa, polis asuransi dipegang oleh masing-masing pembeli asuransi, sedangkan pada asuransi jiwa kolektif polis asuransi dipegang oleh pimpinan perusahaan.

b. Perjanjian/kontrak yang dibuat pada asuransi biasa secara individu, sedangkan pada asuransi kolektif kontrak dibuat atas nama kumpulan atau grup.

3. Asuransi Rakyat

Istilah asuransi rakyat bermula karena asuransi ini dijual kepada pekerja-pekerja industri, di mana mereka menerima gaji kecil dan dibayar secara mingguan. Perusahaan asuransi di Indonesia yang menjual polis asuransi rakyat adalah Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912. Sifat-sifat khusus pada asuransi rakyat adalah :

a. Memberikan jaminan yang ditujukan kepada rakyat kecil, dengan uang pertanggungan dan pembayaran premi dalam batas-batas kemampuan yang bersangkutan. Umumnya asuransi rakyat dijual kepada pekerja-pekerja industri atau pabrik.

b. Cara pembayaran premi diatur sedemikian rupa, sehingga tidak merupakan beban yang berat bagi pembeli asuransi.

(33)

pertanggungan kecil, namun akibatnya biaya jaminan relatif lebih tinggi daripada asuransi biasa yang disebabkan oleh besarnya mortalita dan biaya-biaya administrasi.

2.3.2. Karakteristik Asuransi Jiwa

Menurut Salim (2007), terdapat tujuh sifat khas asuransi jiwa yaitu : 1. Pada asuransi jiwa, jumlah nilai polis sudah ditentukan jumlah

maksimum dari pertanggungan. Kontrak asuransi tidak bersifat ganti rugi, artinya pemegang polis bisa memperoleh keuntungan dari pertanggungan tersebut.

2. Kadang-kadang jangka waktu asuransi digunakan untuk seumur hidup, pembayaran premi sama besarnya (misalnya Rp 1.000,00) walaupun risiko bertambah lama bertambah besar.

3. Membayar premi secara merata, kerugian-kerugian pada waktu membayar dikompensir untuk masa yang akan datang.

4. Asuransi jiwa mengandung unsur investasi. 5. Pembuktian klaim mudah karena :

a. Kontrak bisa dibuktikan benar-benar berlaku; b. Tertanggung benar-benar meninggal dunia;

c. Apakah ahli waris benar-benar yang berhak menerimanya.

6. Perusahaan asuransi akan membayar sejumlah uang tertentu kepada ahli warisnya.

2.4. Strategi

Chandler dalam Rangkuti (2005) menyatakan bahwa strategi merupakan tujuan jangka panjang dari suatu perusahaan, serta pendayagunaan dan alokasi semua sumberdaya yang penting untuk mencapai tujuan tersebut. Pemahaman yang baik mengenai konsep strategi dan konsep-konsep lain yang berkaitan, sangat menentukan suksesnya strategi yang disusun. Rangkuti (2005) menambahkan beberapa konsep tersebut antara lain :

(34)

dengan pesaingnnya adalah keahlian tenaga kerja dan kemampuan sumber daya perusahaan.

b)Kompetisi Menguntungkan: kegiatan spesifik yang dikembangkan oleh perusahaan agar lebih unggul dibandingkan dengan pesaingnya.

Suatu perusahaan bisnis memiliki beberapa tipe strategi yang dilaksanakan dalam proses manajemen strategis. Menurut Wheelen dan Hunger (2004) tipe-tipe strategi dalam perusahaan bisnis adalah :

a) Strategi perusahaan adalah arah keseluruhan sikap perusahaan terhadap pertumbuhan dan manajemen dari variasi bisnis yang dilakukannya. Tiga kategori dalam strategi perusahaan terdiri dari stabilitas, penurunan, dan pertumbuhan.

b)Strategi bisnis adalah strategi pada unit bisnis atau tingkat produk yang menekankan pada peningkatan posisi kompetitif produk dan jasa.

c) Strategi fungsional adalah untuk mencapai sasaran bisnis dan strategi dengan cara memaksimalkan produktivitas sumberdaya.

2.5. Bauran Promosi

Menurut Kotler dan Amstrong (1997), promosi merupakan berbagai kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk menonjolkan keistimewaan-keistimewaan yang dilakukan dan membujuk konsumen sasaran agar membelinya. Schoell dalam Alma (2002) menambahkan bahwa promosi sebagai usaha yang dilakukan oleh pemasar, berkomunikasi dengan calon audien. Maksud komunikasi tersebut adalah proses membagi ide, informasi dan perasaan audien.

(35)

perubahan harga pasar, dan membangun citra perusahaan; (2) membujuk pelanggan sasaran untuk membentuk pilihan merek, mengalihkan pilihan ke merek tertentu, dan mendorong pembeli untuk berbelanja saat itu juga.

Menurut Morisan (2007), instrumen dasar yang digunakan untuk mencapai tujuan komunikasi perusahaan disebut dengan bauran promosi. Secara tradisional, bauran promosi mencakup empat elemen, yaitu iklan, promosi penjualan, publikasi/humas, dan penjualan personal. George dan Belch dalam Morisan (2007) menambahkan dua elemen dalam bauran promosi yaitu pemasaran langsung dan interaktif media. Masing-masing elemen tersebut adalah sebagai berikut.

2.5.1. Periklanan

Menurut Burke dalam Alma (2000), periklanan merupakan penyampaian pesan-pesan penjualan yang diarahkan kepada masyarakat melalui cara-cara persuasif yang bertujuan menjual barang, jasa, atau ide. Pemilihan media periklanan yang akan digunakan, tergantung kepada (1) daerah yang akan dituju; (2) konsumen yang diharapkan; (3) daya tarik yang digunakan oleh media-media tersebut; dan (4) fasilitas yang diberikan oleh media-media tersebut dalam hal biaya.

Menurut Kotler (2002), periklanan merupakan semua bentuk penyajian dan promosi nonpersonal atas ide, barang atau jasa yang dilakukan oleh perusahaan sponsor tertentu. Kegiatan promosi melalui media periklanan dapat dilakukan dengan lima, yaitu :

a. Pemasangan papan nama iklan di jalan-jalan strategis;

b. Pencetakan brosur baik disebarkan di setiap cabang atau di pusat perbelanjaan;

c. Pemasangan spanduk dilokasi tertentu yang strategis;

d. Pemasangan melalui media massa seperti koran atau majalah e. Pemasangan melalui media elektronik seperti televisi dan radio

(36)

a. Iklan mungkin lebih efektif jika perusahaan mengikuti tingkat permintaan primer dan bukan sebaliknya.

b. Adanya kesempatan luas untuk diferensiasi produk. Jika produk cukup dapat dideferensiasikan, maka besar kemungkinan iklan itu akan efektif. c. Peranan relatif dari kualitas yang tersembunyi dari produk tersebut

terhadap konsumen. Jika kualitas yang tersembunyi itu ada, maka konsumen akan cenderung mempercayai merek itu, dan iklan dapat digunakan untuk mengasosiasikan adanya kualitas tersebut dengan mereknya.

d. Motif pembelian emosional yang kuat dapat dipakai dalam himbauan iklan kepada konsumen.

Menurut Tjiptono (1997), media periklanan terdiri dari tiga bentuk, yaitu :

1)Media Cetak

Menurut Kasali (2007), media cetak adalah suatu media yang statis dan mengutamakan pesan-pesan visual. Media ini terdiri dari lembaran dengan sejumlah kata, gambar atau foto dalam tata warna dan halaman putih. Jenis media cetak terdiri atas surat kabar dan majalah. Penyajian media cetak tidak hanya sebatas surat kabar dan majalah, tetapi juga brosur (Tjiptono, 1997).

Menurut Tjiptono (1997), terdapat kelebihan dan kekurangan pada surat kabar dan majalah. Kelebihan dan kelemahan kedua media cetak tersebut antara lain :

a. Surat kabar memiliki kelebihan karena cakupan pasarnya luas, tepat waktu, sangat dipercaya, dan memuat hal yang aktual. Kelemahannya dibaca dalam waktu singkat, tata letak yang buruk dapat mengacaukan penglihatan pembaca, dan beberapa kelompok pembaca tidak dapat terjangkau misalnya terdapat perbedaan bahasa.

(37)

lambat, biaya mahal, dan pemesanan tempat iklan di majalah memerlukan waktu yang lama.

2)Media Elekronik

Menurut Tjiptono (1997), media elektronik adalah media dengan teknologi elektronik dan hanya bisa digunakan jika ada jasa transmisi siaran. Bentuk-bentuk iklan dalam media elektronik biasanya berupa sponsor, iklan partisipasi dan iklan layanan masyarakat. Jenis media elektronik terdiri dari televisi dan radio. Kelebihan dan kelemahan kedua media elektronik tersebut adalah:

1. Televisi memiliki kelebihan yaitu bersifat audio visual, formatnya sangat fleksibel, jangkauan jauh, menimbulkan dampak yang kuat, dan sangat menarik perhatian. Kelemahannya adalah biaya yang dikeluarkan sangat mahal, banyak gangguan, penayangan terlalu cepat, dan khalayak tidak efektif.

2. Radio memiliki kelebihan yaitu fleksibel, biaya relatif murah, dan bukan musiman. Kelemahannya adalah hanya menyajikan suara tanpa gambar, iklan harus disesuaikan dengan sumber daya setempat, dan frekuensi iklan yang disiarkan sulit dibuktikan telah sesuai dengan pesanan.

3)Media Luar Ruang

(38)

2.5.2. Promosi Penjualan

Morisan (2007) menyatakan bahwa banyak praktisi pemasaran dan iklan menggunakan istilah promosi yang sebenarnya mengacu kepada promosi penjualan yaitu kegiatan pemasaran yang memberikan nilai tambah atau insentif kepada tenaga penjualan, distributor atau konsumen yang diharapkan dapat meningkatkan penjualan. Contoh promosi penjualan adalah pemberian potongan harga atau undian berhadiah.

Menurut Alma (2000), tujuan promosi penjualan bagi perusahaan, yaitu:

1.Menarik pembeli baru.

2.Memberi hadiah atau penghargaan kepada konsumen-konsumen/langganan lama.

3.Meningkatkan daya beli ulang dari konsumen lama. 4.Meningkatkan loyalitas merek.

5.Menghindarkan konsumen lari ke merek lain.

6.Meningkatkan volume penjualan jangka pendek dalam rangka memperluas pangsa pasar jangka panjang.

Menurut Tjiptono (1997), promosi penjualan dapat dikelompokkan menjadi empat, yaitu :

1. Promosi pelanggan, yaitu promosi penjualan yang bertujuan untuk merangsang atau mendorong pelanggan untuk membeli.

2. Promosi dagang, yaitu promosi penjualan yang bertujuan untuk mendorong atau merangsang pedagang grosir, pengecer, eksportir, dan importir untuk memperdagangkan barang atau jasa dari sponsor.

3. Promosi tenaga penjual, yaitu promosi penjualan yang bertujuan untuk memotivasi armada penjualan.

(39)

2.5.3. Publisitas

Menurut Tjiptono (1997), publisitas adalah bentuk penyajian dan penyebaran ide, barang dan jasa secara non personal, dimana orang atau organisasi yang diuntungkan tidak membayar untuk hal tersebut tetapi pemanfaatan nilai-nilai informasi yang terkandung dalam suatu produk untuk membentuk citra produk yang bersangkutan. Schoel dalam Alma (2000), public relation adalah kegiatan komunikasi untuk membagun image

yang baik terhadap perusahaan, menjaga kepercayaan dari para pemegang saham. Publikasi adalah pemuatan berita di media massa tentang perusahaan, produk, pegawai, dan berbagai kegiatannya.

Menurut Morisan (2007), publisitas adalah informasi yang berasal dari sumber luar yang digunakan media masa karena informasi itu memiliki nilai berita. Contoh publisitas yang sering digunakan media massa adalah : 1.Berita pada halaman ekonomi surat kabar mengenai peningkatan laba

suatu perusahaan, dan

2.Berita di media massa yang melaporkan kegiatan penghijauan yang dilaksanakan satu perusahaan.

2.5.4. Penjualan Personal

Menurut Morisan (2007), penjualan personal merupakan bentuk komunikasi langsung antara seorang penjual dengan calon pembelinya, dengan tujuan membujuk calon pembeli untuk membeli produk yang ditawarkan. Penjualan personal lebih terlibat langsung kontak dengan pembeli secara tatap muka.

Menurut Alma (2000), teknik penjualan personal adalah strategi yang sudah digunakan pada umumnya. Bentuk penjualan personal yang dikenal secara garis besar adalah :

1. Penjualan personal di pertokoan umum. 2. Penjual datang langsung ke rumah.

3. Penjual yang ditugaskan oleh pedagang besar untuk menghubungi pedagang eceran.

(40)

5. Pimpinan perusahaan berkunjung kepada langganan yang penting.

6. Penjual yang terlatih secara teknis mengunjungi para konsumen industri untuk memberikan nasehat dan bantuan.

Menurut Tjiptono (1997), sifat-sifat penjualan personal terbagi atas tiga kelompok, yaitu :

1. Konfrontasi perorangan, yaitu adanya hubungan yang hidup, langsung, dan interaktif antara dua orang atau lebih.

2. Respon, yaitu situasi yang seolah-olah mengharuskan pelanggan untuk mendengar, memperhatikan, dan menanggapi.

3. Perkembangan, yaitu sifat yang memungkinkan berkembangnya segala macam hubungan, mulai dari sekedar hubungan jual beli sampai dengan suatu hubungan yang lebih akrab.

2.5.5. Pemasaran Langsung

Menurut Chandra (2001), pemasaran langsung merupakan sistem pemasaran interaktif dengan menggunakan media komunikasi untuk meningkatkan respon langsung yang sifatnya spesifik dan terukur. Metode-metode pemasaran langsung menggunakan media perantara diantaranya katalog, telepon, dan internet.

Menurut Tjiptono (1997), teknik yang digunakan pada penjualan personal adalah presentasi penjualan, pertemuan penjualan, dan pogram insentif. Sedangkan proses promosi pemasaran langsung menggunakan perantara media komunikasi seperti katalog, surat, telemarketing, radio, majalah, dan surat kabar.

2.5.6. Interaktif Media

(41)

World Wide Web (WWW). Selain berfungsi sebagai media promosi, internet juga dipandang sebagai suatu instrumen komunikasi pemasaran yang bersifat mandiri. Keuntungan yang diperoleh dalam memiliki situs web adalah : 1. Pelanggan atau calon pelanggan akan dapat dengan mudah menemukan

lokasi usaha atau nomor telepon perusahaan;

2. Penyampaian informasi yang cepat dan praktis mengenai suatu produk; 3. Mengurangi jumlah tenaga pemasaran karena staf penjualan tidak perlu

harus membuat janji dengan calon pelanggan sekedar untuk menjelaskan produk;

4. Membangun hubungan dengan pelanggan melalui program seperti penawaran khusus, kuis, dan kontes secara online.

2.6. Faktor yang Mempengaruhi Bauran Promosi

Menurut Tjiptono (1997), faktor-faktor yang mempengaruhi bauran promosi asuransi jiwa dikelompokkan menjadi tujuh faktor, yaitu:

1. Anggaran Promosi

Menurut Tjiptono (1997), jika perusahaan memiliki dana promosi yang besar, maka peluangnya untuk menggunakan bauran promosi bersifat nasional juga besar. Sebaliknya jika dana yang tersedia terbatas, maka perusahaan dapat memilih penjualan personal, promosi penjualan, atau iklan bersama di dalam wilayah lokal atau regional.

2. Sumber Daya Manusia

Menurut Hasibuan (2005), manusia selalu berperan aktif dan dominan dalam setiap kegiatan organisasi, karena manusia menjadi perencana, pelaku, dan penentu terwujudnya tujuan organsasi.

3. Komunikasi

(42)

4. Persaingan Pasar

Menurut Sutojo (2003), faktor bisnis eksternal yang dapat mempengaruhi jumlah permintaan produk adalah perkembangan suasana persaingan pasar. Munculnya produk baru yang menjanjikan lebih banyak manfaat dapat mempengaruhi laju penjualan produk lama.

5. Etika Bisnis

Menurut Sutojo (2003), etika bisnis adalah pedoman moral untuk membedakan tindakan bisnis yang baik dan buruk, benar dan salah, serta secara moral menjadi hak dan kewajiban.

6. Produk dan Harga

Menurut Tjiptono (1997), produk merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar yang bersangkutan. Menetapkan harga secara tepat dapat melancarkan proses pemasaran barang atau jasa. Sudut pandang konsumen, harga seringkali digunakan sebagai indikator nilai apabila harga tersebut dihubungkan dengan manfaat yang dirasakan atas suatu barang atau jasa.

7. Segmentation, Targetting, dan Positioning (STP)

Menurut Suwatno dan Rasto (2003), segmentasi adalah tindakan membagi sebuah pasar ke dalam kelompok-kelompok konsumen yang berbeda yang mungkin membutuhkan produk atau bauran pemasaran tersendiri berdasarkan geografis, demografis, psikografis dan atau perilaku.

Targeting adalah tindakan mengevaluasi dan menyeleksi satu atau lebih dari segmen-segmen pasar yang akan dimasuki. Positioning adalah tindakan menciptakan suatu penempatan produk dan merek yang kompetitif pada benak konsumen berdasarkan persaingan.

2.7. Metode Proses Hirarki Analitik

(43)

sistem untuk ilmu sosial dan ilmu perilaku nampaknya lebih cocok dan berkembang jika dibandingkan dengan penerapannya pada ilmu eksata.

Menurut Saaty dalam Fewidarto (1996), metode ini digunakan untuk memodelkan problema-problema tak terstruktur, baik dalam bidang ekonomi, sosial, maupun ilmu manajemen. Selain itu baik pula digunakan dalam memodelkan problema-problema dan pendapat-pendapat sedemikian rupa, dimana permsalahan yang ada telah benar-benar dinyatakan secara jelas, diveluasi, diperbincangkan dan diprioritaskan untuk dikaji. Menurut Saaty (1991) ada tiga prinsip dasar dalam metode PHA, yaitu :

1. Menggambarkan dan menguraikan secara hirarki, yaitu menyusun secara hirarkis memecah-mecah persoalan menjadi unsur-unsur yang terpisah-pisah.

2. Pembedaan prioritas dan sintesis yang disebut penetapan prioritas, yaitu menentukan peringkat elemen-elemen menurut relatif pentingnya.

3. Konsistensi logis, yaitu menjamin bahwa semua elemen dikelompokan secara logis dan diperingkat secara konsistensi sesuai dengan suatu kriteria yang logis.

Menurut Saaty (1991), tahapan menyelesaikan masalah dengan metode AHP, yaitu :

1. Identifikasi Sistem. Tahap ini permasalahan diidentifikasi secara mendalam, karena yang menjadi perhatian adalah pemilihan tujuan, kriteria dan elemen-elemen yang menyusun struktur hierarki.

2. Penyusunan Struktur. Hirarki merupakan abstraksi struktur suatu sistem yang mempelajari fungsi interaksi antar komponen dan dampaknya terhadap sistem.

(44)

diperiksa perihal dominasi atas yang ada di sebelah kanan suatu elemen di puncak matriks.

4. Tahap perbandingan dan penilaian. Semua pertimbangan dikumpulkan guna melakukan perbandingan berpasangan antar elemen pada langkah ketiga. Setelah matriks perbandingan berpasangan antara elemen dibuat, dilakukan perbandingan berpasangan antar setiap elemen pada kolom ke-i dengan setiap elemen pada baris ke-j. Pengisian matriks banding berpasangan, digunakan skala banding yang tertera pada Tabel 3. Angka-angka yang tertera menggambarkan relatif pentingnya suatu elemen dibanding elemen lainnya sehubungan dengan sifat atau kriteria tertentu.

Tabel 3. Nilai skala banding berpasangan Intensitas

Pentingnya

Definisi Penjelasan

1 Kedua elemen sama pentingnya Dua elemen menyumbang sama besar pada sifat itu 5 Elemen yang satu sangat penitng daripada elemen

yang lainnya Kebalikan Jika untuk aktivitas i mendapat satu angka bila dibandingkan dengan aktifitas j,

maka j memiliki kebalikannya bila dibandingkan dengan i Sumber : Saaty (1991)

(45)

a. Pengolahan Horizontal, terdiri dari tiga bagian, yaitu penentuan Vektor Prioritas (Vektor Eigen), uji konsistensi dan revisi Matriks Pendapat Individu (MPI), dan Matriks Pendapat Gabungan (MPG) yang memiliki Rasio Inkosistensi tinggi.

Penentuan Vektor Prioritas (Vektor Eigen)

Vektor Prioritas dapat dicari dengan metode berikut :

1) Jumlahkan setiap elemen dalam masing-masing kolom Matriks Pembandingan Berpasangan (MPB) yang telah terisi, dan dapatkan vektor baris Cj, dengan

Cj = [cj] dan Cj = ∑aij………(1)

Dimana cj = elemen vektor baris Cj pada kolom j; aij = elemen MPB

yang diolah pada baris ke-i dan kolom ke-j. Ilustrasi Pengolahan MPB pada langkah pertama dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4. Ilustrasi pengolahan MPB pada langkah pertama

G A1 A2 An

A1 a11 a12 a1n

A2 a21 a22 a2n

An an1 an2 .. ann

C1 c1 c2 cn

Sumber : Saaty dalam Kurniaty (2007)

MPB yang ada dinormalisasikan dengan cara membagi setiap elemen matriks pada setiap kolom dengan elemen vektor baris Cj pada kolom

tersebut yang telah didapat dari pengolahan pada langkah sebelumnya. Diperoleh matriks normalisasi dij dengan , dimana dij =

elemen MPB setelah dinormalisasikan pada baris ke-I kolom ke-j. ilustrasi pengolahan MPB yang telah dinormalisasikan dapat dilihat pada Tabel 5.

Tabel 5. Ilustrasi pengolahan MPB yang telah dinormalisasi

G A1 A2 An

A1 d11 d12 a1n

A2 d21 d22 a2n

An dn1 dn2 .. dnn

(46)

2) Elemen-elemen matriks normalisasi yang berada dalam satu baris dijumlahkan dan didapat vektor kolom Ei dengan ei sebagai

elemennya, dengan ei = elemen vektor kolom Ei pada baris ke-i.

3) Membagi masing-masing elemen pada vektor kolom Ei dengan jumlah baris MPB atau jumlah kolomnya, untuk mendapatkan vektor Eigen bagi setiap komponen yang diperbandingkan dalam MPB, dengan , dengan Fi = (fi), dimana Fi = vektor prioritas dalam bentuk vektor kolom dengan fi sebagai elemen vektor pada baris ke-1; ei = elemen baris ke-i dari vektor kolom ei; n = jumlah baris atau kolom

MPB.

4) Pengolahan MPB hingga langkah ini memberikan hasil bahwa prioritas bagi An adalah fn. Untuk lebih jelas maka dapat dilihat ilustrasinya

pada Tabel 6.

Tabel 6. Ilustrasi pengolahan matriks normalisasi pada langkah berikutnya

G A1 A2 An Ei Fi

A1 d11 d12 … d1n ei fi

A2 d21 d22 … d2n e2 f2

… …

An dn1 dn2 … dnm en fn

Sumber : Saaty dalam Kurniaty (2007)

Rasio Inkonsistensi dari suatu MPB dapat dicari terlebih dahulu dengan mencari nilai Eigen, serta menentukan indeks rasio konsistensinya. Nilai Eigen ditentukan dengan cara :

a) Lihat kembali MPB dengan aji sebagai elemen-elemenya dan vektor

kolom Fi (vektor prioritas) dengan fi sebagai elemen-elemen pada

setiap barisnya. Lakukan perkalian antara dua elemen vektor-vektor kolom Fi pada baris tertentu dengan elemen-elemen MPB pada kolom tertentu yang nomor kolomnya sama dengan nomor baris fi (j pada aij

harus sama dengan i pada fi). Hasil yang didapat gij sebagai elemen

dari suatu matriks baru Gij, dengan gij = fj.aij, dimana gij = elemen baris

ke-i dan kolom ke-j dari matriks baru; aij = elemen baris ke-i dan

kolom ke-j dari MPB awal; fi = elemen vektor pada baris ke-i. Ilustrasi

(47)

Tabel 7. Ilustrasi penentuan nilai Eigen pada dua langkah pertama

G A1 A2 An Hi

A1 g11 g12 … g1n hi

A2 g21 g22 … g2n H2

An gn1 gn2 … gnm hn

Sumber : Saaty dalam Kurniaty (2007)

b) Elemen-elemen tersebut dijumlahkan dalam matriks Eigen pada baris yang sama, kemudian diperoleh vektor kolom Hi dengan hi sebagai elemen-elemen pada baris ke-i, dengan hi = ∑gij, dimana hi = elemen

baris ke-i vektor kolom Hi.

c) Membagi elemen baris ke-i dari vektor kolom Hi dengan elemen ke-i dari vektor prioritas (vector Eigen) Fi, dan diperoleh vektor kolom Ii,

dengan , dimana ii = elemen pada baris ke-i vektor kolom Ii.

d) Menjumlahkan semua elemen vektor kolom Ii dan mencari rata-ratanya

kemudian didapat nilaiEigen. Rumusan nilai Eigen adalah

……….(2) dimana, λ, max = Eigen Value n = jumlah elemen matriks kolom Ii. Nilai Eigen telah didapatkan, maka rumus formulasi Indeks Konsistensi

(CI) adalah ………..………(3)

Ket : CI = Indeks Konstanta Λmax = nilai Eigen

N = jumlah baris atau kolom dari MPB

(48)

Tabel 8. Daftar nilai indeks random

Ordo Matriks (n) Indeks Random (R1)

1 0

Sumber : Oak Ridge Laboratory, 1993 dalam Fewidarto (1996)

b. Pengolahan Vertikal, bertujuan untuk mendapatkan suatu prioritas pengaruh setiap elemen pada level tertentu dalam suatu hirraki terhadap fokus atau tujuan utamanya. Hasil akhirnya mendapatkan suatu bobot prioritasnya setiap elemen pada level terakhir dalam suatu hirarki terhadap sasarannya. Hasil prioritas yang diperoleh dalam pengolahan horizontal sebelumnya disebut Prioritas Lokal. Prioritas lokal hanya berkenaan dengan sebuah kriteria pembanding yang merupakkan anggota elemen-elemen level di atasnya. Apabilan Xij

merupakan nilai prioritas pengaruh elemen ke-j pada level ke-i dari suatu hirarki keputusan terhadap fokusnya, maka diformulasikan sebagai berikut :

Xij = ∑{Yij(t.i -1).Zt(i-1)………..(4) Keterangan : 1) i = 1,2,…n.

2) j = 1,2,…s.

3) Yij = nilai prioritas pengaruh elemen ke-j pada level ke-i berkenaaan dengan elemen ke-t pada level di atasnya (i

-1) yang menjadi sifat pembanding (sama dengan prioritas lokal elemen ke-j pada level ke-i).

(49)

5) P = jumlah level keputusan dalam hirarki. 6) R = jumlah elemen pada level ke-i. 7) S = jumlah elemen pada level ke (i-1).

5) Evaluasi inkonsistensi untuk seluruh hirarki. Tujuannya agar mengalikan setiap indeks inkonsistensi dengan prioritas-prioritas kinerja yang bersangkutan dan menjumlahkan hasil kalinya. Selanjutnya hasil ini dibagi dengan pernyataan sejenis yang menggunakan inkonsistensi acak, yang sesuai dengan dimensi masing-masing matriks.

2.8. Penelitian Terdahulu

Anhardi (2007), melakukan penelitian yang berjudul Analisis Strategi Promosi Kartu Kredit Bank Rakyat Indonesia. Aktivitas promosi terpadu kartu kredit BRI yang sejauh ini telah dilaksanakan oleh bank BRI terkelompokkan ke dalam lima bauran promosi, yaitu periklanan, personal selling, promosi penjualan, publisitas dan hubungan masyarakat serta pemasaran langsung. Faktor-faktor yang teridentifikasi sebagai faktor penyusun strategi promosi kartu kredit BRI terdiri dari enam faktor yaitu anggaran promosi, sumber daya manusia, karakteristik pasar, STP dan persaingan.

(50)

Setiyawati (2007), melakukan penelitian tentang kegiatan promosi yang dilakukan oleh Bank Tabungan Negara dan Bank Tabungan Negara Syariah cabang Solo. Analisis terhadap faktor penyusunan strategi promosi KPR untuk BTN cabang Solo mengidentifikasi lima faktor, yaitu : karakteristik pasar, peralatan dan fasilitas, angggaran promosi, tingkat persaingan dan STP perusahaan. Faktor penyusun strategi promosi KPR untuk BTN Syariah cabang Solo terdiri dari tngkat persaingan, anggaran promosi, karakteristik konsumen, sumber daya manusia dan bauran pemasaran lainnya selain promosi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa BTN Cabang Solo perlu meningkatkan kegiatan periklanan sebagai alternatif pilihan pertama dengan bobot 0,243. Alternatif selanjutnya adalah meningkatkan kegiatan publisitas dan humas (0,227), meningkatkan kegiatan promosi penjualan (0,192), meningkatkan kegiatan

personal selling (0,189) dan meningkatkan kegiatan pemasaran dan penjualan langsung sebagai alternatif strategi pilihan terakhir dengan bobot 0,149. Prioritas alternatif strategi pilihan terakhir dengan bobot 0,149, sedangkan prioritas alternatif bagi BTN Syariah cabang Solo adalah dengan meningkatkan kegiatan publisitas dan humas sebagai alternatif strategi pilihan perttama dengan bobot 0,224. Alternatif selanjutnya adalah meningkatkan kegiatan personal selling

(0,197), meningkatkan kegiatan periklanan (0,193) dan yang terakhir adalah meningkatkan kegiatan promosi penjualan dengan bobot 0,181 .

(51)

Alternatif-alternatif strategi yang menjadi arahan program strategi produk pembiayaan BPRS Al Salaam adalah :

1. Meningkatkan frekuensi/intensitas promosi pada bauran periklanan 2. Lebih proaktif dalam melakukan penjualan personal

3. Aktif melakukan promosi penjualan

4. Memperbanyak kerjasama demi terciptanya komunikasi dua arah antara pihak perusahaan dengan publik maupun rekan bisnis

(52)

III. METODE PENELITIAN

3.1. Kerangka Pemikiran

Bisnis asuransi jiwa di Indonesia memiliki peluang cukup besar. Hal ini disebabkan karena penduduk yang semakin bertambah dari tahun ke tahun. Salah satu perusahaan asuransi jiwa yang sudah berpengalaman di Indonesia adalah AJB Bumiputera 1912. Pendirian Cabang AJB Bumiputera berperan dalam mempromosikan asuransi jiwa. Peran AJB Bumiputera 1912 cabang Siliwangi, Bogor sangat dibutuhkan dalam mempromosikan asuransi jiwa di wilayah Bogor. Penerapan strategi bauran promosi yang tepat dan sesuai target pasar menjadi modal utama kunci kesuksesan promosi asuransi jiwa sehingga keuntungan perusahaan meningkat disertai dengan pengembangan pangsa pasar nasional.

Penelitian dilakukan di AJB Bumiputera 1912 cabang Siliwangi, Bogor dengan mengkaji strategi bauran promosi yang telah dilaksanakan perusahaan. Bentuk bauran promosi di perusahaan mencakup periklanan, penjualan personal, pemasaran langsung, promosi penjualan, publisitas, dan interaktif media. Selanjutnya disusun suatu struktur hirarki bauran promosi. Prioritas strategi metode AHP karena metode ini sederhana dan terorganisasi dengan baik mulai dari fokus masalah sampai alternatif yang dihasilkan.

(53)

Gambar 1. Kerangka Pemikiran Penelitian

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian di AJB Bumiputera 1912 cabang Siliwangi, Bogor. Penentuan lokasi dilakukan secara sengaja dengan pertimbangan karena AJB Bumiputera 1912 cabang Siliwangi, Bogor merupakan satu dari tiga kantor cabang terbaik di wilayah Bogor serta masuk ke sepuluh besar kantor cabang seluruh Indonesia. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus 2008 sampai Januari 2009.

AJB Bumiputera 1912 Cabang Siliwangi

Visi, Misi, dan Falsafah

Program Asuransi Jiwa AJB Bumiputera 1912

Strategi Bauran Promosi Perusahaan

Identifikasi Bauran Promosi

di AJB Bumiputera 1912 Cabang Siliwangi, Bogor

Identifikasi Faktor-faktor Penyusunan Strategi Bauran Promosi

Alternatif Strategi Bauran Promosi Metode

AHP

Rekomendasi strategi bauran promosi bagi AJB Bumiputera 1912 Cabang

Siliwangi, Bogor 1. Periklanan 2. Promosi Penjualan 3. Publisitas

(54)

3.3. Jenis dan Sumber Data

Data yang dibutuhkan adalah data primer dan data sekunder. Data primer merupakan data yang didapat dari sumber pertama, misalnya dari individu/perseorangan, seperti hasil wawancara atau hasil pengisian kuesioner yang biasa dilakukan oleh peneliti (Durianto dkk, 2004). Data primer diperoleh dengan cara mewawancarai pihak manajemen perusahaan AJB Bumiputera 1912 cabang Siliwangi, Bogor dan penyebaran kuesioner kepada Kepala Cabang, Kepala Administrasi dan Keuangan, tiga orang Supervisor dan tiga orang Agency.

Data sekunder merupakan data primer yang diperoleh oleh pihak lain atau data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan oleh pengumpul data primer atau pihak lain yang disajikan dalam bentuk tabel atau diagram (Durianto dkk, 2004). Sumber data sekunder diperoleh dari literatur-literatur yang berhubungan dengan informasi tentang asuransi jiwa yaitu koran, internet, buku, dan majalah.

3.4. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data diperoleh melalui :

1. Pengisian kuesioner yaitu membagikan daftar pertanyaan terhadap permasalahan promosi program asuransi jiwa kepada pihak manajemen dan praktisi terkait. Kuesioner disajikan pada Lampiran 1.

2. Melakukan wawancara terhadap manajemen perusahaan seperti Kepala Cabang, Kepala Unit dan Administrasi Keuangan, serta Supervisor mengenai kebijakan yang berkaitan dengan perusahaan.

3. Observasi yaitu peneliti melakukan pengamatan langsung terhadap situasi perusahaan khususnya mengenai pemasaran program asuransi jiwa di wilayah Kota dan Kabupaten Bogor.

4. Studi literatur yang berkaitan dengan strategi bauran promosi sepetri mencari penelusuran data, buku, surat kabar, dan internet.

Gambar

Tabel 1. Pertumbuhan PDB industri jasa tahun 2006-2008 menurut
Tabel 2. Pertumbuhan jumlah pekerja dan pendapatan sektor jasa-jasa
Tabel 3. Nilai skala banding berpasangan
Tabel 4. Ilustrasi pengolahan MPB pada langkah pertama
+7

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan pemberitahuan sebagaimana dimaksud pada butir (1), Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko melalui Direktorat Pengelolaan Dukungan Pemerintah

Hal ini menunjukkan bahwa semakin baik kualitas produk, promosi, dan layanan purna jual yang dipersepsikan konsumen terhadap mobil Toyota Rush, maka keputusan yang diambil

“KAJIAN STABILITAS PADA STRUKTUR BAJA GEDUNG TINGGI DENGAN DIRECT ANALYSIS METHOD”. Saya menyadari bahwa dalam menyelesaikan tugas akhir ini

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PENUMPANG TERHADAP KINERJA ANGKUTAN UMUM ANTARKOTA MAKALE-RANTEPAO, Jean Petter Weking, NPM 08 02 13120, tahun 2015, Bidang Keahlian Transportasi, Program

Spesies mangrove pada tingkat pohon yang memiliki nilai penting dengan kriteria ting- gi adalah spesies Sonnetaria alba, sedang- kan pada tingkat pancang spesies yang

Berdasarkan analisis verbatim tentang kesadaran akan manfaat pajak yang dibayarkan tidak dapat dirasakan secara langsung, beda saat kita berbelanja, saat berbelanja kita

• RUPS sebagai organ perusahaan merupakan wadah para pemegang saham untuk mengambil keputusan penting yang berkaitan dengan modal yang ditanam dalam perusahaan, dengan

Setiap Pemegang saham public DVLA yang secara tegas memberikan suara tidak setuju atas rencana Penggabungan Usaha pada saat RUPSLB DVLA dan bermaksud untuk menjual saham