• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Deret Waktu Tingkat Kecelakaan Lalu Lintas di Provinsi Sumatera Utara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Analisis Deret Waktu Tingkat Kecelakaan Lalu Lintas di Provinsi Sumatera Utara"

Copied!
48
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS DERET WAKTU TINGKAT KECELAKAAN LALU LINTAS DI PROVINSI SUMATERA UTARA

TUGAS AKHIR

RICCA SIMBOLON 102407061

PROGRAM STUDI DIPLOMA 3 STATISTIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

ANALISIS DERET WAKTU TINGKAT KECELAKAAN LALU LINTAS DI PROVINSI SUMATERA UTARA

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk melengkapi Tugas Akhir dan memenui syarat mencapai gelar Ahli

RICCA SIMBOLON 102407061

PROGRAM STUDI DIPLOMA 3 STATISTIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2013

(3)

PERSETUJUAN

Judul : Analisis Deret Waktu Tingkat Kecelakaan Lalu Lintas di Provinsi Sumatera Utara

Kategori : Tugas Akhir

Nama : Ricca Simbolon

Nomor Induk Mahasiswa : 102407061 Program Studi : D3 Statistika

Departemen : Matematika

Fakultas : Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara

Diluluskan di Medan, Juli 2013

Diketahui oleh Pembimbing,

Departemen Matematika FMIPA USU Ketua,

Prof. Dr. Tulus, M.Si. Ph.D Dr. Sutarman, M.Sc

(4)

PERNYATAAN

ANALISIS DERET WAKTU TINGKAT KECELAKAAN LALU LINTAS DI PROVINSI SUMATERA UTARA

TUGAS AKHIR

Saya mengakui bahwa Tugas Akhir ini adalah hasil karya sendiri. Kecuali beberapa kutipan dari ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.

Medan, Juni 2013

(5)

PENGHARGAAN

(6)

DAFTAR ISI

2.6 Pemilihan Teknik dan Metode Peramalan 14 2.7 Penentuan Pola Data 15 2.8 Metode Auto Regresi dan Auto Korelasi 16 BAB 3. GAMBARAN UMUN BADAN PUSAT STATISTIK

3.1. Sejarah Badan Pusat Statistika,Provinsi Sumatera Utara 21 3.2 Visi dan Misi Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara 21

3.2.1 Visi BPS 21

3.2.2 Misi BPS 22 3.3 Struktur Organisasi BPS Provinsi Sumatera Utara 22 BAB 4. PENGOLAHAN DATA

4.1 Data yang diolah 24

4.2 Menentukan Persamaan Auto Regresi 24 4.2.1 Menentukan Koefisien Auto Korelasi 28 4.2.2 Test kuat tidaknya Auto Korelasi 29 4.3 Peramalan Jumlah Tingkat Lalu Lintas di Provinsi Sumatera 30

(7)

BAB 5.IMPLEMENTASI SISTEM

5.1 Pengertian Implementasi Sistem 32

5.2 Pengenalan Minitab 33

5.3 Mengaktifkan Minitab 33

5.4 Bagian-bagian Minitab 36

5.5 Pengisian Data 38

BAB 6. KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan 42

6.2 Saran 43

(8)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Skema hubungan nilai suatu variabel antara yang terjadi pada suatu periode dengan yang terjadi pada 1 periode berikutnya

Tabel 1.2 Skema hubungan nilai suatu variabel antara yang terjadi pada suatu periode dengan yang terjadi pada 2 periode berikutnya

(9)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Jumlah Tingkat Kecelakaan Lalu Lintas di Provinsi Sumatera Utara Tahun 1982-2011

Gambar 5.1 Tampilan saat membuka Minitab dari icon pada dekstop Gambar 5.2 Tampilan saat membuka Minitab pada windows

Gambar 5.3 Tampilan Logo Minitab Gambar 5.4 Tampilan awal Minitab

Gambar 5.5 tampilan Lembar kerja worksheet Gambar 5.6 Lembar kerja Project Manager

(10)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Salah satu permasalahan dalam transportasi adalah kecelakaan lalu lintas. Permasalahan ini pada umumnya terjadi ketika sarana transportasi, baik dari segi jalan, kendaraan, dan sarana pendukung lainnya belum mampu mengimbangi perkembangan yang ada di masyarakat. Pertumbuhan ekonomi dan jumlah penduduk yang besar menyebabkan meningkatnya aktivitas pemenuhan kebutuhan yang tentunya meningkatkan pula kebutuhan akan alat transportasi, baik itu pribadi maupun umum. Dengan kondisi angkutan umum yang kurang memadai, masyarakat mengatasinya dengan menggunakan kendaraan pribadi. Pemakaian kendaraan pribadi di satu pihak akan menguntungkan, akan tetapi dipihak lain akan menimbulkan masalah lalu lintas. Permasalahan lalu lintas yang dihadapi salah satunya adalah kecelakaan lalu lintas.

(11)

menyebakan pejalan kaki terpaksa harus menggunakan badan jalan yang tentunya mengurangi kapasitas jalan tersebut. Contoh lain adalah kegiatan parkir pada badan jalan yang berakibat pada berkurangnya kapasitas jalan dan menyebabkan penurunan kecepatan bagi kendaraan yang melalui jalan tersebut. Kondisi ini berakibat pada sering terjadinya kemacetan dan meningkatnya angka kecelakaan.

Dari tahun ke tahun, permasalahan transportasi diiringi dengan tingkat kepadatan lalu lintas yang selalu meningkat. Hal ini dikarenakan bertambahnya intensitas kendaraan yang ada pada setiap tahunnya. Selain itu, pembangunan pusat-pusat keramaian seperti tempat wisata dan pendidikan menyebabkan tingkat tarikan frekuensi kendaraan semakin meningkat. Hal ini menyebabkan intensitas kecelakaan lalu lintas yang terjadi pada setiap tahunnya juga ikut mengalami peningkatan, karena bisa dikatakan bahwa intensitas kecelakaan berbanding lurus dengan intensitas kendaraan yang lewat, dengan mengasumsikan faktor kecelakaan lainnya dalam tingkat pengaruh yang sama seperti, mengantuk saat berkendara dan kurang baiknyakendaraan yang dikemudikan. Akhirnya persoalan lalu-lintas yaitu kecelakaan lalu lintas ini berhubungan langsung dengan keselamatan nyawa seseorang yang merupakan korban dari kecelakaan.

(12)

1.2 RUMUSAN MASALAH

Kecelakaan lalu lintas cukup sering terjadi di Provinsi Sumatera Utara terlebih pada titik-titik dan jam-jam di jalan raya. Data jumlah kecelakaan setiap tahunnya mengalami peningkatan. Angka peningkatan ini tentunya tidak terlepas dari peranan faktor kecelakaan lalu lintas. Dalam penelitian ini bagaimana pemerintah bisa mengurangi tingkat kecelakaan di Provinsi Sumatera Utara.

1.3 BATASAN MASALAH

Agar pembahasan dalam tugas akhir ini dapat lebih terarah maka dilakukan pembatasan masalah yaitu hanya data kecelakaan lalu lintas saja yang diramalkan, data yang dibutuhkan yaitu data kecelakaan lalu lintas yang diperoleh dari Badan Pusat Stratistik Provinsi Sumatera Utara.

1.4 TUJUAN PENELITIAN

Secara umum penelitian ini bertujuan untuk meramalkan tingkat kecelakaan lalu lintas di Provinsi Sumatera Utara ditahun yang akan datang.

1.5 LOKASI PENELITIAN

(13)

1.6 TINJAUAN PUSTAKA

Metode peramalan adalah cara memperkirakan secara kuantitatif apa yang terjadi pada masa depan, berdasarkan data yang relevan di masa lalu. Metode peramalan akan membantu dalam mengadakan pendekatan analisa terhadap tingkah laku atau pola dari data masa lalu sehinga dapat membarikan cara pemikiran, pengerjaan dan pemecahan yang sistematis dan pragmatis serta memberikan tingkat keyakinan yang lebih besar atas ketepatan hasil peramalan yang dibuat atau disusun.

Peramalan merupakan suatu alat bantu yang penting pada perencanaan yang efektif dan efisien. Peramalan juga sangat penting dalam pengambilan suatu keputusan. Aspek-aspek yang menggunakan peramalan cukup luas baik secara waktu, faktor-faktor penentu kejadian seharusnya dan jenis-jenis pola data dan beberapa hal lain.

Peramalan adalah kegiatan memperkirakan atau memprediksi apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang dengan waktu yang relatif lama, sedangkan waktu yang relatif singkat tidak dibutuhkan peramalan. Pada umumnya kegunaan peramalan adalah:

1. Untuk menentukan kebutuhan sumber daya di masa yang akan datang. 2. Sebagai alat bantu perencanaan.

(14)

Metode auto regresi membahas mengenai pengaruh dan hubungan antara nilai suatu variabel yang telah terjadi pada suatu periode dan yang terjadi pada periode berikutnya.

1.7 METODE PENELITIAN

Untuk mendukung penyusunan Tugas Akhir, maka penulis membutuhkan data – data yang diperoleh melalui serangkaian tinjauan penelitian, riset maupun pengambilan data. Adapun tahapan yang dilaksanakan dalam penyelesaian masalah yang dihadapi adalah sebagai berikut :

1. Metode penelitian kepustakaan

Dalam hal ini pengumpulan data dan keterangan – keterangan dapat dilakukan dengan membaca serta mempelajari buku – buku ataupun pelajaran yang didapat diperkuliahan ataupun umum, serta sumber informasi lainnya yang berhubungan dengan objek yang diteliti.

2. Metode pengumpulan data

(15)

1.8 SISTEMATIKA PENULISAN

Adapun sistematika penulisan yang diuraikan oleh penulis antara lain:

BAB 1 : PENDAHULUAN

Bab ini menguraikan tentang latar belakang, identifikasi masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, lokasi penelitian, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB 2 : LANDASAN TEORI

Bab ini menguraikan tentang teori-teori yang berhubungan dengan permasalahan yang dibuat dalam tugas akhir ini meliputi pengertian peramalan, pemilihan metode yang tepat.

BAB 3 : SEJARAH SINGKAT TEMPAT RISET

Bab ini menjelaskan tentang sejarah berdirinya Badan Pusat Statistik (BPS), visi, misi, dan struktur organisasinya.

BAB 4 : ANALISA DATA

(16)

BAB 5 : IMPLEMENTASI SISTEM

Bab ini menguraikan proses pengolahan data dengan program yang akan digunakan yaitu SPSS mulai dari input data hingga hasil outputnya yang membantu dalam menyelesaikan permasalahan dalam penulisan.

BAB 6 : PENUTUP

(17)

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Peramalan

Peramalan adalah kegiatan memperkirakan apa yang terjadi pada masa yang akan datang.

Kegunaan dari peramalan terlihat pada saat pengambilan keputusan. Keputusan yang baik adalah keputusan yang didasarkan atas pertimbangan apa yang akan terjadi pada waktu keputusan itu dilaksanakan. Ramaln adalah peramalan (perkiraaan) mengenai sesuatu yang belum terjadi .

2.2 Jenis-jenis Peramalan

Berdasarkan sifatnya peramalan dibedakan atas dua macam yaitu Peramalan Kualitatif dan Peramalan Kuantitatif.

2.2.1 Peramalan Kualitatif

(18)

2.2.2 Peramalan Kuantitatif

Peramalan kuantitatif adalah peramalan yang didasarkan atas data kuantitatif pada masa lalu. Hal peramalan dibuat sangat tergantung pada metode yang dipergunakan dalam peramlan tersebut. Baik tidaknya metode yang digunakan ditentukan oleh perbedaan antara penyimpangan hasil ramalan dengan kenyataan yang terjadi. Peramalan kuantitatif hanya dapat digunakan apabila terdapat tiga kondisis sebagai berikut :

1. Adanya informasi masa lalu yang dapat dipergunakan 2. Informasi tersebut dapat dikuantitatifkan dalam bentuk data

3. Dapat diasumsikan bahwa pola yang lalu akan berkelanjutan pada masa yang akan datang

Peramalan yang baik adalah peramalan yang dilakukan dengan mengikuti langkah-langkah atau prosedur penyusunan yang baik. Pada dasarnya ada tiga langkah peramalan penting, yaitu :

1. Menganalisis data masa lalu

2. Menentukan metode yang dipergunakan

3. Memproyeksikan data yang lalu dengan menggunakan metodeyang dipergunakan dan mempertimbangkan adanya beberapa faktor perubahan.

2.3 Metode Peramalan

(19)

berguna untuk membantu dalam mengadakan pendekatan analisis terhadap dari data yang lalu, sehingga dapat memberikan cara pemikiran, pekerjaan dan pemecahan yang sistematis, serta memberikan tingakt keyakinan yang lebih atas ketepatan hasik ramalan yang dibuat.

Menurut Pangestu Subagyo (1986:5) ada beberapa metode peramalan yaitu:

1. Peramalan dengan metode Smoothing

Metode Smoothing adalah emngambil dari rata-rata nilai-nilai beberpa tahun untuk menaksir nilai pada suatu tahun. Metode Smoothing ini dilakukan antara lain dengan cara moving averages atau dengan exponential smoothing.

2. Peramalan dengan metode Dekomposisi

Metode Dekomposisi sering juga disebut metode time series. Metode ini didasarkan pada kenyataan bahwa biasanya apa yang telah terjadi itu akan berulang kembali dengan pola yang sama. Artinya yang dulu selalu naik maka pada waktu yang akan dating biasanya akan turun juga, yang biasanya berfluktuasi akan berfluktuasi juga dan yang biasanya tidak teratur akan tidak teratur.

3. Peramalan dengan metode Input-Output

Metode ini memanfaatkan hubungan antara input dan output untuk membuat peramalan. Hasil suatu sektor industri sebagian akan merupakan input bagian sektor lain.

4. Peramalan dengan metode Regresi sederhana

5. Peramalan dengan metode Auto Regresi dan Auto Korelasi

(20)

harus memilih metode yang cocok, yaitu yang bias meminimumkan kesalahan meramal (Pangestu S, 1986:5-6).

2.4 Data Time Series

Data berkala (time series) adalah data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu untuk menggambarkan perkembangan atau pertumbuhan suatu variabel. Data deret waktu adalah sekumpulan hasil observasi-observasi yang diatur dan didapat menurut urut-urutan

kronologis, biasanya dalam interval waktu yang sama (Sudjana, 1981:240).

Rangkaian waktu tidak lain adalah serangkaian pengamatan terhadap suatu peristiwa, kejadian gejala, atau variabel yang diambil dari waktu ke waktu, dicatat secara teliti menurut urut-urutan waktu terjadinya dan kemudian disusun sebagai data statistic (Sutrisno, 1968 : 432). Dari suatu rangkaian waktu akan dapat diketahui apakah peristiwa, kejadian, gejala variabel yang diamati berkembang mengikuti pola-pola perkembangan yang teratur atau tidak. Jika suatu rangkaian waktu menunjukkan pola yang teratur maka akan dapat dibuat suatu ramalan yang cukup kuat mengenai tingkah laku gejala yang dicatat, dan atas dasar ramalan itu dibuat rencana-rencana yang dipertaggung jawabkan.

Analisis rangkaian waktu (time series analisys) adalah suatu analisis terhadap pengamatan, pencatatan, dan penyusunan peristiwa yang diambil dari suatu waktu ke waktu berikutnya berurutan. Menurut J.Supranto time series analisis adalah analisis yang didasarkan atas data berkala (time series) yang sifatnya dinamis dan sudah

(21)

dari (t+1). Pada umumnya pengamatan dan pencatatan itu dilakukan dalam jangka waktu tertentu.

Misalnya: harian, mingguan, enam bulanan, tahunan dan sebaginya.

2.4 Metode Auto Regresi dan Auto Korelasi

Metode auto regresi dan auto korelasi membahas mengenai pengaruh dan hubungan antara nilai suatu variabel yang telah terjadi pada suatu periode dan yang terjadi pada periode berikutnya. Untuk mengetahui besarnya pengaruh menggunakan Auto Regresi, sedangkan untuk mengukur kuat tidaknya hubungan tersebut digunakan koefisien Auto Korelasi. Disebut Auto karena variabel yang menjadi variabel bebas (independent variable) juga digunakan sebagai variable terikat (dependent variable). Besarnya nilai suatu vaiabel tergantung pada nilai suatu variabel itu sendiri yang terjadi sebelumnya. Misalnya jumlah penini tergantung pada jumlah

kecelakaan pada tahun yang lalu ( , jadi secara matematik dapat ditulis.

Jika nilai sutau variabel bergantung pada nilai yangterjadi dua bulan yang lalu dapat ditulis

(22)

Dependent Variabel Independent Variabel

Skema hubungan antara nilai suatu variabel yang terjadi pada suatu periode dan yang terjadi pada suatu periode berikutnya

Dependent Variabel Independent Variabel

(23)

Skema hubungan antara nilai suatu variabel yang terjadi pada suatu periode dan yang terjadi pada dua periode berikutnya

Berikut ini langkah-langkah dalam penyusunannya:

1. Untuk memudahkan penyelesaiannya maka sebaiknya data disusun dalam suatu table. Kita tentukan terlebih dahulu selisih waktu periode, missal: 1 bulan, 2 bulan, 3 bulan, dan seterusnya.

2. Mencari nilai-nilai yang diperlukan untuk menghitung persamaan auto regresi, yaitu:

(24)

-1 = Perkiraan Xt-1

3. Rumus untuk mencari koefisien korelasi

4. Setelah melakukan perhitungan auto korelasi kita lakukan tes auto korelasi dengan menentukan:

1. Hipotesis:

Ho : r = 0 (tidak ada pengaruh secara signifikan) Ha : r ≠ 0 (ada pengaruh secara signifikan) 2. Hitung nilai t hitung dengan menggunakan rumus:

3. T hitung dibandingkan dengan t table dengan criteria:

Tolak Ho jika < atau <

Terima Ho jika < dengan

(25)

BAB 3

SEJARAH TEMPAT RISET

3.1 Sejarah Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara

Tahun 1980, ditetapkan peraturan Pemerintah No.6 Tahun 1980 tentang Organisasi Badan Pusat Statistik dengan pernyataan bahwa di setiap Provinsi harus terdapat kantor Statistik Provinsi. Dengan demikian mulai saat itu kantor Statistik Provinsi secara resmi ada di seluruh Indonesia, tidak terkecuali di Provinsi Sumatera Utara. Pada Tahun1998, ditetapkan Keputusan Presiden No.86 Tahun 1998 tentang Badan Pusat Statistik tentang kedudukan, tugas, fungsi, susunan organisasi dan tata kerja biro Pusat Statistik. Berdasarkan keputusan Presiden ini Kantor Statistik Provinsi Sumatera Utara berubah nama menjadi Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara.

3.2 Visi dan Misi Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara 3.2.1 Visi Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara

(26)

3.2.2 Misi Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara

Dalam menunjuk pembangunan nasional Badan Pusat Statistik mengemban misi mengarahkan pembangunan statistik pada penyediaan data statistik yang bermutu, handal, efektif dan efisien, peningkatan kesadaran masyarakat akan arti dan kegunaan statistik serta pengembanan ilmu pengetahuan statistik.

3.3 Struktur Organisasi Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara Setiap perusahaan baik perusahaan pemerintah maupun swasta mempunyai struktur organisasi, karena perusahaan juga merupakan organisasi. Dimana organisasi adalah suatu sistem dari aktivitas kerjasama yang terorganisir, yang dilaksanakan oleh sejumlah orang untuk mencapai tujuan bersama.

Dalam struktur organisasi ditetapkan tugas-tugas, wewenang dan tanggung jawab setiap orang dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan serta bagaimana hubungannya yang satu dengan yang lain.

Dengan adanya struktur organisasi perusahaan yang baik, maka dapat diketahui pembagian tugas antara para pegawai dalam rangka pencapaian tujuan. Adapun struktur organisasi yang dipakai oleh Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara adalah berbentuk Lini dan staff

1. Bagian Tata Usaha/Kepegawaian 2. Bidang Statistik Produksi

3. Bidang Statistik Distribusi 4. Bidang Statistik Kependudukan

(27)
(28)

BAB 4

PENGOLAHAN DATA

4.1 Data yang diolah

Pada dasarnya data adalah alat bagi pengambil keputusan, bentuk-bentuk dasar pembuatan keputusan atau untuk memecahkan suatu persoalan. Keputusan yang baik jika diperoleh pengambil keputusan tersebut atas dasar data yang baik. Untuk memperoleh dan mengetahui gambaran tentang suatu keadaan atau masalah merupakan salah satu kegunaan data.

(29)

Berikut data yangberhasil dikumpulkan penulis yang ditunjukkanpada tabel 4.1.1 berikut :

Tabel 4.1.1 Data Jumlah Tingkat Kecelakaan Lalu Lintas di Provinsi Sumatera Utara tahun 1982-2011

(30)

Untuk menentukan dan membentuk persamaan penduga maka perluh dicari dan sebagai

berikut:

Tabel 4.2.1 Tabel nilai untuk menghitung dan dengan selisih waktu satu tahun

t ²

2 3.449 3.403 11.736.947 11.580.409 11.895.601 3 3.259 3.449 11.240.291 11.895.601 10.621.081 4 3.158 3.259 10.291.922 10.621.081 9.972.964 5 3.362 3.158 10.617.196 9.972.964 11.303.044 6 3.334 3.362 11.208.908 11.303.044 11.115.556 7 2.988 3.334 9.961.992 11.115.556 8.928.144 8 2.191 2.988 6.546.708 8.928.144 4.800.481 9 2.147 2.191 4.704.077 4.800.481 4.609.609 10 1.732 2.147 3.718.604 4.609.609 2.999.824 11 1.790 1.732 3.100.280 2.999.824 3.204.100 12 1.478 1.790 2.645.620 3.204.100 2.184.484 13 1.538 1.478 2.273.164 2.184.484 2.365.444 14 1.451 1.538 2.231.638 2.365.444 2.105.401 15 1.330 1.451 1.929.830 2.105.401 1.768.900 16 1.267 1.330 1.685.110 1.768.900 1.605.289 17 1.143 1.267 1.448.181 1.605.289 1.306.449 18 918 1.143 1.049.274 1.306.449 842.724

19 948 918 870.264 842.724 898.704

20 960 948 910.080 898.704 912.600

21 739 960 709.440 921.600 546.121

22 937 739 692.443 546.121 877.969

23 911 937 853.607 877.969 829.921

(31)

Dari tabel diatas didapat nilai-nilai sebagai berikut :

∑ = 64.829

∑ = 60.789

∑ = 167.980.437

∑ ² = 198.689.213

Rumus umum persamaan auto regresi yaitu:

(32)

+ 1.16907139

Berdasarkan hasil perhitungan mencari persamaan auto regresi dari data jumlah tingkat kecelakaan lalu lintas tahun 1982 sampai dengan tahun 2011, diperoleh koefisien auto regresi

dan koefisien auto regresi . Dari koefisien auto

regresi tersebut diperoleh persamaan auto regresi atas .

4.2.1 Menentukan Koefisien Auto Korelasi

(33)

Berdasarkan perhitungan mencari koefisien auto korelasi dari data jumlah tingkat kecelakaan lalu lintas di Provinsi Sumatera Utara tahun 1982 sampai dengan tahun 2011 diperoleh koefisien auto korelasi sebesar 0,835.

4.2.2 Test kuat tidaknya auto korelasi

Setelah melakukan perhitungan auto korelasi dan untuk mengetahui apakah antara variabel independen dengan variabel dependen betul-betul erat maka nilai perlu

di uji.

a) Menentukan hipotesis

Ha : ≠ 0 (ada pengaruh secara signifikan antara jumlah tingktat kecelakaan

lalu lintas pada suatu periode dengan periode sebelumnya)

Ho : = 0 (tidak ada pengaruh secara signifikan antara jumlah tingktat

kecelakaan lalu lintas pada suatu periode dengan periode sebelumnya)

b) Menentukan kriteria penerimaan dan penolakan

(34)

c) Menghitung t hitung dengan rumus

=

=

=

Berdasarkan hasil perhitungan test kuat tidaknya auto korelasi, diperoleh = 16,56. Harga tersebut kemudian dibandingkan dengan .

Dengan dan , diperoleh yaitu 27. Sehingga

= 2,05 (lampiran). Karena -2.05 < > 2,05, maka ditolak. Artinya ada

auto korelasi yang kuat antara tingkat kecelakaan lalu lintas suatu tahun (periode) dengan satu tahun sebelumnya. Sehingga forecast dengan persamaan auoto regresi dapat di pertanggungjawabkan. Oleh karena itu untuk forecastperiode berikutnya kita forecastdengan selisih satu tahun (periode) .

4.3 Peramalan Jumlah Tingkat Kecelakaan Lalu Lintas di Provinsi Sumatera Utara pada tahun 2012 – 2013

(35)

dilakukan peramalan pada periode berikutnya dengan menggunakan selisih waktu satu periode (tahun) dan persamaan auto regresi diperoleh hasil ramalan untuk tahun 2012,

2013, sebagai berikut :

a. Meramal untuk periode ke 31 (tahun 2012) menggunakan nilai jumlah tingkat kecelakaan lalu lintas pada periode ke 30 (tahun 2011) sebagai variabel bebas

= 8486.3059

b. Meramal untuk periode ke 32 (tahun 2013) menggunakan nilai jumlah tingkat kecelakaan lalu lintas pada periode ke 31 (tahun 2012) sebagai variabel bebas

(36)

BAB 5

IMPLEMENTASI SISTEM

5.1 Pengertian Implementasi Sistem

Implementasi sistem merupakan prosedur yang dilakukan untuk menyelesaikan desain sistem yang disetujui, menginstal dan memulai sistem baru atau sistem baru atau sistem yang diperbaiki.

(37)

5.2 Pengenalan Minitab

Minitab adalah program aplikasi statistika yang dirancang untuk melakukan pengolahan statistik. Minitab mengkombinasikan kemudahan penggunaan layaknya Microsoft Excel dengan kemampuannya melakukan analisis statistik yang kompleks. Minitab dikembangkan di Pennsylvania State University oleh periset Barbara F. Ryan, Thomas A. Ryan, Jr., dan Brian L. Joiner pada tahun 1972. Minitab memulai versi ringannya OMNITAB, sebuah program analisis statistik oleh NIST.

Minitab didistribusikan oleh Minitab Inc, sebuah perusahaan swasta yang bermarkas di State College, Pennsylvania, dengan kantor cabang di Coventry, Inggris (Minitab Ltd.) Paris, Perancis (Minitab SARL) dan Sydney, Australia (Minitab Pty.).

Kini, Minitab seringkali digunakan dalam implementasi Six Sigma, CMMI serta metode perbaikan proses yang berbasis statistika lainnya. Minitab 16, versi terbaru perangkat lunak ini, tersedia dalam tujuh bahasa: Inggris, Perancis, Jerman, Jepang, Korea, Mandarin, dan Spanyol .

5.3 Mengaktifkan Minitab

(38)

1. Klik dua kali menu Minitab 16 yang terdapat pada icon shortcut tampilan dekstop yang ditunjukkan pada gambar 5.1 berikut.

Gambar 5.1 Tampilan saat membuka Minitab dari icon pada dekstop

(39)

3. Setelah Minitab diaktifkan, maka tampilan pada dekstop adalah seperti gambar 5.2 berikut

Gambar 5.3 Tampilan Logo Minitab

(40)

Gambar 5.4 Tampilan awal Minitab

5.4 Bagian-bagian Minitab

Minitab terdiri atas beberapa bagian

a. Toolbar merupakan alat untuk mempercepat perintah minitab dan berbentuk tombol-tombol dalam windows Minitab. Pengoperasiannya pun mudah yaitu hanya dengan menekan (klik) toolbar tertentu untuk menjalankan suatu perintah

(41)

kemudian tuliaskan. Lembar kerja worksheet ditunjukkan pada gambar 5.5 berikut

Gambar 5.5 tampilan Lembar kerja worksheet

c. Lembar kerja session menampilkan hasil analisis data yang telah dilakukan..

d. Window graph menampilkan grafik data statistik

(42)

Gambar 5.6 Lembar kerja Project Manager 5.5 Pengisian Data

(43)

2. Kemudian dari menu bar pilih stat Regression Regression

Gambar 5.8 Tampilan pada jendela regression

(44)

3. Setelah itu pilih option (kiri bawah). Lalu centang durbin watson statistic, varians factor, dan prdicter R-Square, kemudian klik Ok.

(45)

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari perhitungan adalah :

1. Berdasarkan hasil perhitungan nilai-nilai koefisien auto regresi maka

diperoleh persamaan

2. Dari hasil perhitungan menggunakan metode auto regresi, dapat diketahui bahwa kontribusi terhadap ditentukan oleh koefisien determinasi = 0,91 atau 91 % artinya mempengaruhi sebesar 91 % dan masih ada pengaruh dari variabel yang lain sebesar 0,9 %.

3. Hasil peramalan jumlah tingkat kecelakaan lalu lintas di Provinsi Sumatera Utara pada tahun 2012 adalah sebesar 8.486,3059

(46)

6.2 Saran

Penulis memberikan saran yang bermanfaat bagi semua pihak yaitu:

1. Bagi pihak pemerintah Provinsi Sumatera Utara seperti pihak Satlantas dan Dinas Perhubungan lebih memperhatikan menyebabkan tingginya tingkat kecelakaan lalu lintas agar bisa mengambil kebijakan untuk mengurangi kecelakaan lalu lintas tersebut demi keselamatan masyarakat Provinsi Sumatera Utara.

(47)

DAFTAR PUSTAKA

Algifari. 1997. ”Analisis Regresi Cetakan Pertama”. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta.

Algifari. 2000. ”Analisis Regresi Cetakan Kedua”. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta.

Hasan, M.Iqbal, M.M. 2008.”Pokok-Pokok Materi Statistika”. Jakarta: Bumi Putra.

Sudjana. 2002.”Metode Statistika”. Bandung: Tarsito.

Syahri Alhusin, MS. 2003. ”Aplikasi Statistik Praktis dengan SPSS.10 for Windows”. Yogyakarta: GRAHA ILMU.

(48)

Gambar

Tabel 1.1Skema hubungan antara nilai suatu variabel yang terjadi pada suatu periode dan yang terjadi
Gambar 3.1 Struktur Organisasi Bktur Organisasi Badan Pusat Provinsi Sumatera UtaraSumatera Utara
Tabel 4.1.1 Data Jumlah Tingkat Kecelakaan Lalu Lintas di Provinsi Sumatera Utara tahun 1982-2011Jumlah Tingkat
Tabel 4.2.1 Tabel nilai untuk menghitung dan dengan selisih waktu satu tahun
+7

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan pemerataan distribusi peserta adalah untuk mencapai rasio 1 Dokter melayani maksimal 5.000 peserta, sehingga pelayanan yang bermutu dapat dirasakan secara merata oleh

Secara praktis, kajian ini diharapkan dapat berguna sebagai masukan atau informasi yang dapat dipertimbangkan khususnya oleh Pemerintah Kabupaten Karawang dan Kabupaten lain

Klasifikasi negara artikel 5 dan negara non-artikel 5 sendiri diatur dalam Protokol Montreal dimana klasifikasi tersebut didasarkan pada syarat tertentu yaitu

Standar Nasional Indonesia (SNI) tentang Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan beton pracetak untuk konstruksi bangunan gedung ini sebagai acuan dasar untuk menentukan

Dari stigma yang diberikan, untuk tetap berhubungan sosial dengan masyarakat orang dengan HIV dan AIDS (ODHA) memilih untuk tidak membuka diri (open status) mereka..

Untuk mengetahui perbedaan pengisian kuesioner penyesuaian diri pada saat Pre Test dan Post Test pada kelompok eksperimen maka dalam penelitian ini menggunakan teknik

Konsep pemerintahan terbuka dan pemerintahan-el merupakan pintu masuk penerapan model pemerintahan-el yang menggabungkan peran aktor-aktor seperti negara (dalam hal ini pemerintah

Selanjutnya tulisan pada logo KASKUS dibuat bold dengan penuh dan tegak ,berbeda dengan logo sebelumnya yang menggunakan warna pada outline tulisan KASKUS sehingga