• Tidak ada hasil yang ditemukan

Identifikasi Zat Pewarna Pada Kosmetik Yang Beredar Di Pasar Aksara Medan Secara Kromatografi Kertas

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Identifikasi Zat Pewarna Pada Kosmetik Yang Beredar Di Pasar Aksara Medan Secara Kromatografi Kertas"

Copied!
38
0
0

Teks penuh

Loading

Gambar

Tabel 2.1 Bahan Pewarna Sintetis yang Dilarang di Indonesia
Tabel 2.2  Kelas-kelas Zat Pewarna Buatan Menurut JECFA
Tabel 2.3 Bahan Pewarna Sintetis yang Diizinkan di Indonesia
Tabel 2.4 Macam-macam Kertas Kromatografi
+4

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil pemeriksaan terdapat 2 sampel yang menggunakan zat pewarna yang tidak diizinkan, yaitu pada sirup SG menggunakan zat pewarna Ponceau 3R dengan kadar 11,56 mg/lt, dan

Hasil Penelitian menunjukkan bahwa dari 20 sampel yang diperiksa, 18 sampel menggunakan zat pewarna yang diizinkan yaitu Sunset Yellow, Tartrazine, dan Ponceau

Telah dilakukan Identifikasi Zat Pewarna Tambahan Pangan Pada Jeli Secara Kromatografi Kertas. Pelarut yang digunakan adalah isobutanol:etanol:air dengan perbandingan

Sumber: Standar Industri Indonesia (SII) Departemen Perindustrian Republik Indonesia.. Larutan residu

Peraturan Menteri Kesehatan RI No.239/Menkes/Per/V/1985 Tentang Zat Warna Tertentu Yang Dinyatakan Sebagai Bahan Berbahaya.. Depkes

Pelarut yang digunakan adalah isobutanol:etanol:air dengan perbandingan 3:2:2 sebagai larutan elusi dan Allura Red, Ponceau 4R, Tartrazin, Sunset Yellow, dan Carmoisin sebagai

tekstil atau kertas ataupun pewarna makanan tetapi dalam jumlah yang berlebihan,.. tentulah dilarang penggunaannya, sebab akan membahayakan

Dari hasil identifikasi zat pewarna tambahan pangan pada jeli secara kromatografi kertas, diketahui bahwa zat pewarna tambahan pangan yang digunakan dalam