UPAYA PENCEGAHAN DIABETIK NEFROPATI PADA
PENDERITA DIABETES MELITUS
Di puskesmas Pandanwangi Malang Tahun 2015
KARYA TULIS ILMIAH
Oleh:
NUR RAHMAH
201210300511060
PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
UPAYA PENCEGAHAN DIABETIK NEFROPATI PADA
PENDERITA DIABETES MELITUS
Di Puskesmas Pandanwangi Malang Tahun 2015
KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan Kepada Universitas Muhammadiyah Malang Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Dalam Menyelesaikan Program Ahli Madya
Keperawatan
Oleh:
NUR RAHMAH
201210300511060
PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa,karena atas berkat dan rahmat-Nya, saya dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini. Penulisan Karya Tulis Ilmiah ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Ahli Madya Keperawatan pada Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang. Saya menyadari bahwa, tanpa bantuan dan bimbingan dari pihak pada penyusun Karya Tulis Ilmiah ,sangatlah sulit untuk menyelesaikan laporan ini. Oleh karena itu, saya mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Yoyok Bekti Prasetyo M.Kep., Sp.Kom selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.
2. Ibu Reni Ilmiasih, S.Kep., M.Kep.Sp.An. KAPRODI Program Diploma III
Keperawatan Universitas Muhammadiyah Malang.
3. Ibu Henik Tri Rahayu, S.Kep,Ns.MS, selaku dosen pembimbing (I) yang telah menyediakan waktu,tenaga,dan pikiran untuk mengarahkan saya dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.
4. Bapak Chairul Huda Al Husna, S.Kep.,Ns selaku dosen pembimbing (II) juga yang telah menyediakan waktu,tenaga,dan pikiran untuk mengarahkan saya dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.
5. Semua Bapak/Ibu Dosen Program Diploma III Keperawatan Universitas Muhammadiyah Malang yang telah membimbing dan mendidik selama menempuh pendidikan di Program Diploma III Keperawatan Universitas Muhammadiyah Malang.
7. Sahabat saya yang telah memberikan semangat serta membantu dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.
8. Teman-teman mahasiswa Program Diploma III Keperawatan, terutama kelas B angkatan 2012 yang telah membantu dalam penyelesaian Karya Tulis Ilmiah ini.
9. Dan seluruh pihak yang turut membantu, yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu.
Penyusun menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu penyusun mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun dari pembaca, sehingga Karya Tulis Ilmiah ini dapat digunakan dengan baik. Harapan penyusun semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat memberi manfaat dan menambah pengetahuan terutama bagi penyusun serta bermanfaat bagi dunia keperawatan di Indonesia.
Malang, 20 Agustus 2015
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL HALAMAN SAMPUL
HALAMAN PERSETUJUAN... i HALAMAN PENGESAHAN... HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA TULIS ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS...
ii
iii KATA PENGANTAR... iv ABSTRAK... vi ABSTRAC... vii DAFTAR ISI... DAFTAR LAMPIRAN...
viii x DAFTAR TABEL... xi BAB 1 PENDAHULUAN...
1.1 Latar Belakang... 1.2 Rumusan Masalah...
1.3 Tujua Penelitian... 1.4 Manfaat Peneliti...
1
1 4
4 4
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA...
2.1 DiabetesMelitus... 2.1.1 Definisi Diabetes Melitus... 2.1.2 Etiologi ... 2.1.3 Faktor Resiko... 2.1.4 Klasifikasi... 2.1.5 Manifestasi Klinik... 2.1.6 Komplikasi... 2.1.7 Patofisiologi... 2.1.8 Penatalaksanaan... 2.2Diabetik Nefropati... 2.2.1 Pengertian Diabetik Nefropati...
2.2.2 Etiologi... 2.2.3 Klasifikasi... 2.2.4 Faktor Resiko... 2.2.5 Patofisiologi... 2.2.6 Diagnosis... 2.2.7 Pemeriksaan... 2.2.8 Penatalaksanaan... 2.2.9 Pencegahan... 15 15 17 17 18 19 20 22
BAB 3METODE STUDI KASUS...
3.1MetodePenelitian... 3.2TempatdanWaktu Penelitian... 3.3Setting Penelitian... 3.4Subjek Penelitian... 3.5Metode Pengumpulan Data... 3.6Metode Uji Keabsahan Data... 3.7MetodeAnalisa Data...
3.8EtikaPenelitian... 27 27 27 27 27 28 29 29 29
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN...
4.1Informasi Umum Partisipan...
4.2Hasil Penelitian... 4.3Pembahasan...
31
31
32 33
BAB 5 PENUTUPAN...
5.1Kesimpulan... 5.2Saran...
36
36 36
DAFTAR PUSTAKA………... 37
[image:9.595.132.512.81.625.2]DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Surat Permohonan Menjadi Partisipan
Lampiran 2 : Informed Consent
Lampiran 3 : Analisa Data
Lampiran 4 : DaftarPertanyaan
DAFTAR TABEL
DAFTAR PUSTAKA
Adam, J., (2005). Komplikasi Kronik Diabetik Masalah, Utama Penderita
Diabetes dan Upaya Pencegahan Diabetes.
Availablefromhttp://www.akademik.unsri.ac.id/on 25 July 2013
American Diabetes Association. (2013). Diabetes Basic. Available from http://www.diabetes.org/on 25 July 2013
American Diabetes Association. (2005). Hypertension Management in adults with
diabetes (position statement). Diabetes Care (Suppl 1): S65-S67.
Anonim.(2012). Bahaya Makanan Siap Saji Bagi Kesehatan. www.wikihealth.com diakses tanggal 12 juni 2013.
Arsono S. (2008). Diabetes mellitus sebagai faktor risiko kejadian gagal ginjal
terminal. Program Studi Megister Epidemiologi Universita Diponegoro.
Semarang.
Brunner & Suddarth.(2002). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8 Volume 1. Jakarta: EGC
Gustaviani R, (2007). Diagnosis dan Klasifikasi Diabetes Melitus dalam Buku
Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi ke-4. Jakarta: Pusat penerbitan FKUI:
Hlm 1857-1858
Guyton & Hall. (2007). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta: EGC
Guyton & Hall.(2002). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, ed. 9. Jakarta: EGC.
Hendromartono. (2007). Nefropati Diabetik, In: Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam (Aru W.S, eds), vol.3, 4th ed, pp 1920-1923: Balai Penerbit FKUI, Jakarta
Khasanah. (2012). Waspadai Beragam Penyakit Degeneratif Akibat Pola Makan. Jogjakarta: Laksana.
Kosnayani A.S., (2007). Hubungan Asupan Kalsium, Aktivitas Fisik, Index Massa Tubuh dan Kepadatan Tulang Pada Wanita.
Lelyanan R., (2008). Pengaruh Kopi terhadap Asam Urat Darah. Tesis. Diponegoro, Fakultas Kedokteran. Semarang.
PERKENI. (2011). Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus
Tipe 2 di Indonesia. Jakarta: Gramedia. Dikutip Dalam Jurnal Rika
Price & Wilson, (2006). Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Edisi 4. Jakarta: EGC.
Price, S. A. & Wilson, L. M. (2005). Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-Proses
Penyakit Volume 2, Edisi 6. Terjemahan oleh Brahm U. Pendit, dkk.
Jakarta: EGC.
Smeltzer, S. C., & Bare, B. G. (2001). Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah
Brunner dan Suddarth Volume 2, Edisi 8. Terjemahan oleh Agung
Suwitra, K. (2006). Penyakit Ginjal Kronik, In: Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam (Sjaifoellah N,eds), vol.1,4 th ed, pp.581-584 : Balai Penerbit FKUI, Jakarta.1882-1885 : Balai Penerbit FKUI, Jakarta.
Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabet
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabet
Sugiyono.(2010). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Alfabet Bnadung.
Suliyanto.(2006). Metode Riset Bisnis. Yogyakarta: Penerbit Andi Tambayong, Jan. 2000. Patofisiologi untuk Keperawatan. Jakarta: EGC.
Tedjapranata, M., (2009). Diabetes Di Usia Lanjut Memang Berbahaya, Namun
Dapat Dijinakkan. Available from:
http://www.gbimawarsaron.com/kesehatan/27-diabetes-meitus.html [Accesed 9 March 2010]
Walaa, S., (2004). The Renal Unit at the Royal Informary of Edinburgh. Scotland, Uk, Renal @ed.ac.uk.
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Diabetes Melitus adalah gangguan metabolisme yang secara genetis dan klinis termasuk heterogen dengan manifestasi berupa hilangnya toleransi karbohidrat jika telah berkembang penuh secara klinis, maka diabetes melitus di tandai dengan hiperglikemia puasa (Price & Wilson, 2005). Diabetes melitus merupakan sekelompok penyakit gangguan metabolik yang ditandai oleh peningkatan kadar glukosa darah normal (Gustaviani, 2007).
Jumlah penderita diabetes di Indonesia setiap tahun meningkat. Berbagai penelitian epidemiologi menunjukkan adanya kecenderungan peningkatan angka insidensi dan prevalensi DM tipe 2 di berbagai penjuru dunia. World Health Organization (WHO) memprediksi adanya
peningkatan jumlah penyandang diabetes yang cukup besar pada tahun-tahun mendatang. WHO memprediksi kenaikan jumlah penyandang DM di Indonesia dari 8,4 juta pada tahun 2000 menjadi sekitar 21,3 juta pada tahun
2030. Senada dengan WHO, International Diabetes Federation (IDF) pada tahun 2009, memprediksi kenaikan jumlah penyandang DM dari 7 juta pada tahun 2009 menjadi 12 juta pada tahun 2030. Meskipun terdapat perbedaan angka prevalensi, laporan keduanya menunjukkan adanya jumlah peningkatan penyandang DM sebanyak 2-3 kali lipat pada tahun 2030 (American Diabetes Association, 2013).
2
tentu akan diikuti oleh meningkatnya kemungkinan terjadinya komplikasi kronik DM. berbagai penelitian prospektif jelas menunjukkan meningkatnya penyakit akibat penyumbatan pembuluh darah, baik mikrovaskuler seperti retinopati, nefropati maupun makrovaskuler seperti penyakit pembuluh darah koroner, dan juga pembuluh darah tungkai bawah (Waspadji, 2007).
Peningkatan insidennsi diabetes terutama DM tipe II tentu akan diikuti oleh meningkatnya kemungkinan terjadi komplikasi kronik diabetes (Soegondo, 2006). Komplikasi tersebut terjadi pada pembuluhan darah makro (makrovaskuler) dan pembuluh darah mikro (mikrovaskuler). Mikroangiopati yaitu angiopati yang terjadi pada kapiler dan anteriol seluruh tubuh, menyerang organ seperti mata (retinopati diabetik), ginjal (nefropati diabetik), syaraf (neuropati diabetik) (Adam, 2005).
Nefropati diabetik adalah komplikasi DM pada ginjal yang dapat berakhir sebagai gagal ginjal. Keadaan ini dijumpai pada 37% penderita diabetes melitus tipe II di Amerika Serikat (Suwitra, 2006). Di inggris
membuktikan bahwa pada orang Asia jumlah penderita nefropati diabetik lebih tinggi dibandingkan dengan orang barat. Hal ini disebabkan karena penderita diabetes melitus tipe II orang Asia terjadi pada umur yang relatif
lebih muda sehingga berkesempatan mengalami nefropati diabetik lebih besar. Di Thailand prevalensi nefropati diabetik dilaporkan sebesar 29,4%, di Filipina sebesar 20,8%, sedangkan di Hongkong 13,1%. Di Indonesia terdapat angka yang bervariasi dari 2,0% sampai 39,3%. Di antara pasien yang membutuhkan dialisis, mereka dengan DM memiliki tingkat kematian 22% lebih tinggi pada satu tahun dan angka kematian 15% lebih tinggi pada lima tahun dibandingkan pasien tanpa DM (Remuzzi, 2002).
3
dengan kontrol glikemik yang baik melalui terapi intensif mampu secara bermakna mencegah atau meninda perkembangan retinopati, nefropati, dan neuropati diabetik (Karam, 2000). Penyakit diabetes melitus yang menuju nefropati diabetik ditandai dengan adanya mikroalbuminuria dalam berbagai tingkatan. Mikroalbuminuria umumnya didefinisikan sebagai ekskresi albumin lebih dari 30 mg perhari (Hendromartono, 2006).
Keadaan ini berkembang menjadi proteinuria secara kinis, berlanjut dengan penurunan fungsi laju filtrasi glomerular dan berakhir dengan keadaan gagal ginjal yang memerlukan pengelolaan dengan pengobatan substitusi. Pemeriksaan untuk mencari mikroalbuminuria harus dilakukan dengan cermat dan sebaiknya selalu dilakukan pada saat diagnosis DM ditegakkan (Waspadji, 2007).
Tingginya prevalensi nefropati diabetik sebagai penyebab gagal ginjal terminal juga menjadi masalah di negara lain. Sekitar 35% penderita gagal ginjal terminal yang menjalani cuci darah di Amerika disebabkan oleh nefropati diabetik. Laporan di Eropa menyebutkan prevalensi sebesar 15%,
sedangkan prevalensi di Singapura adalah 25%. Perbedaan prevalensi selain disebabkan adanya perbedaan kriteria diagnosis, mungkin juga disebabkan oleh perbedaan ras, genetik, geografi, atau faktor-faktor lain yang belum
diketahui mengingat mahalnya pengobatan cuci darah dan cangkok ginjal. Berbagai upaya dilakukan untuk dapat menegakkan diagnosis nefropati diabetik sedini mungkin, sehingga progrefitasnya menjadi gagal ginjal terminal dapat dicegah atau sedikitnya diperlambat (Roesli, 2001).
4
tinggi protein, natrium dan fosfat. Latihan jasmani juga sangat dianjurkan pada pasien diabetik nefropati karena untuk memperbaiki kendali glukosa darah dan dapat mempertahankan berat badan. Diet pada pasien diabetik nefropati ini yaitu untuk mencegah progresivitas kerusakan ginjal, mempertahankan status gizi optimal, mengendalikan tekanan darah, mengendalikan kadar lipid darah, serta mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit.
Berdasarkan data permasalahan diatas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian studi kasus dengan judul Upaya Pencegahan Diabetik Nefropati pada Penderita Diabetes Melitus.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan
permasalahan yaitu “Bagaimana Upaya Pencegahan Diabetik Nefropati pada Pasien Diabetes Melitus”.
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah ingin mengetahui bagaimana upaya
pencegahan diabetik nefropati pada pasien diabetes melitus.
1.4 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi:
1. Bagi penderita DM
Untuk menambah informasi pasien serta gambaran tentang upaya pencegahan diabetik nefropati pada pasien diabetes melitus.
2. Bagi perawat
5
3. Bagi puskesmas