TUGAS AKHIR
TUGAS AKHIR
Analisis Perancangan Lintasan Trolly
Analisis Perancangan Lintasan Trolly
Pada Lintasan Perakitan Bodi Lengkap Mobil Sedan
Pada Lintasan Perakitan Bodi Lengkap Mobil Sedan
Mercedes-Benz E-Class Tipe W-211
Benz E-Class Tipe W-211
Di PT.DaimlerChrysler Indonesia
Di PT.DaimlerChrysler Indonesia
Disusun Oleh
Disusun Oleh
Ujang Junaedi
Ujang Junaedi (3 (314002261400226))
Pembimbing
Pembimbing
1.
1. Ir. Farry FirmanIr. Farry Firman, , MMSIE SIE
2.
2. Ir. Rakhma Oktavina, MTIr. Rakhma Oktavina, MT
BAB I
BAB I
Pendahuluan
Pendahuluan
Latar BelakangLatar Belakang
Lintasan perakitan bodi lengkap mobil sedan
Lintasan perakitan bodi lengkap mobil sedan
Mercedes-Bens E-Class tipe W-211 di PT.DaimlerChrysler Indonesia
Bens E-Class tipe W-211 di PT.DaimlerChrysler Indonesia
memiliki permasalahan pada sudut belok antara stasiun
memiliki permasalahan pada sudut belok antara stasiun
kerja 13 dengan stasiun kerja 14 dalam hal perancangan
kerja 13 dengan stasiun kerja 14 dalam hal perancangan
tempat kerja yang kurang ergonomis dan efisien. Maka
tempat kerja yang kurang ergonomis dan efisien. Maka
akan dirancang perbaikan lintasan kerja yang baru yaitu
akan dirancang perbaikan lintasan kerja yang baru yaitu
pada lintasan trolly untuk memindahkan bodi dari stasiun
pada lintasan trolly untuk memindahkan bodi dari stasiun
kerja 13 ke stasiun kerja 14 dengan memperhatikan segi
kerja 13 ke stasiun kerja 14 dengan memperhatikan segi
keergonomisan dan keefisienan aktifitas perakitan.
BAB I
BAB I
Pendahuluan
Pendahuluan
Batasan Masalah
Batasan Masalah
Dari 7 stasiun kerja yang telah disebutkan, yang akan
Dari 7 stasiun kerja yang telah disebutkan, yang akan
dibahas disini adalah perancangan tempat kerja dan
dibahas disini adalah perancangan tempat kerja dan
ergonomi khususnya perancangan lintasan trolly yang
ergonomi khususnya perancangan lintasan trolly yang
baru, tepatnya pada sudut belok perpindahan trolly dari
baru, tepatnya pada sudut belok perpindahan trolly dari
stasiun kerja 13 ke stasiun kerja 14 pada lintasan perakitan
stasiun kerja 13 ke stasiun kerja 14 pada lintasan perakitan
bodi lengkap mobil sedan Mercedes-Benz E-Class tipe
bodi lengkap mobil sedan Mercedes-Benz E-Class tipe
W-211 di PT.DaimlerChrysler Indonesia.
BAB I
BAB I
Pendahuluan
Pendahuluan
Tujuan
Tujuan
Merancang perbaikan lintasan trolly pada proses perakitan bodi Merancang perbaikan lintasan trolly pada proses perakitan bodi
lengkap mobil sedan Mercedes-Benz E-Class tipe W-211 yang lengkap mobil sedan Mercedes-Benz E-Class tipe W-211 yang
disesuaikan dengan tempat kerja. disesuaikan dengan tempat kerja.
Menganalisis perbandingan antara lintasan trolly yang lama dengan Menganalisis perbandingan antara lintasan trolly yang lama dengan
lintasan trolly yang baru. Yaitu analisis mengenai jarak dan waktu lintasan trolly yang baru. Yaitu analisis mengenai jarak dan waktu
perjalanan trolly dari stasiun kerja 13 ke stasiun kerja 14. perjalanan trolly dari stasiun kerja 13 ke stasiun kerja 14.
Menganalisis rancangan lintasan trolly yang lama dan perancangan Menganalisis rancangan lintasan trolly yang lama dan perancangan
lintasan trolly yang baru dengan menggunakan simulasi promodel. lintasan trolly yang baru dengan menggunakan simulasi promodel.
BAB II
BAB II
I
I
Metodologi Penelitian
Metodologi Penelitian
Identifikasi Masalah
Tujuan Perancangan Lintasan Trolly Model Lintasan Trolly
Menganalisis Jarak Perpindahan Trolly
Menganalisis Waktu Perjalanan Trolly
Perbandingan Lintasan Trolly yang Lama dengan Yang Baru
Perancangan Lintasan Trolly yang Baru Perancangan Model Lintasan Analisis Jarak Lintasan
Perancangan Lintasan Trolly yang Baru
Analisis Waktu Perjalanan Trolly yang Baru
Analisis
Kesimpulan
Verifikasi dan Validasi Model
Rancangan Model Simulasi
Percobaan Simulasi
Ya
BAB IV
BAB IV
Sistem Perakitan Badan Mobil Sedan
Sistem Perakitan Badan Mobil Sedan
4.1. Identifikasi Masalah
4.1. Identifikasi Masalah
Kendaraan jenis sedan E-Class yang diproduksi mengalami Kendaraan jenis sedan E-Class yang diproduksi mengalami
lima tahapan proses perakitan, yaitu : proses perakitan tahap lima tahapan proses perakitan, yaitu : proses perakitan tahap
awal pembentukan bodi (
awal pembentukan bodi (BodyshopBodyshop), dibagi menjadi dua ), dibagi menjadi dua bagian yaitu pembentukan bodi utama dan bodi lengkap, bagian yaitu pembentukan bodi utama dan bodi lengkap,
tahapan berikutnya yaitu proses pengecatan (
tahapan berikutnya yaitu proses pengecatan (PaintshopPaintshop), ), proses perakitan tahap menengah (
proses perakitan tahap menengah (Trim LineTrim Line), proses ), proses perakitan tahap akhir (
perakitan tahap akhir (Final AssyFinal Assy), dan terakhir tahap ), dan terakhir tahap pemeriksaan dan Finishing.
pemeriksaan dan Finishing.
Mobil sedan E-Class tipe W-211 menjadi pokok dan pusat Mobil sedan E-Class tipe W-211 menjadi pokok dan pusat
BAB IV
BAB IV
Sistem Perakitan Badan Mobil Sedan
Sistem Perakitan Badan Mobil Sedan
4.1.2.
4.1.2.
Identifikasi Proses Produksi Perakitan
Identifikasi Proses Produksi Perakitan
Mobil Sedan
Mobil Sedan
Proses perakitan tahap awal perakitan bodi (Proses perakitan tahap awal perakitan bodi (BodyshopBodyshop))
Proses perakitan bodi dibagi menjadi dua proses yaitu
Proses perakitan bodi dibagi menjadi dua proses yaitu
proses perakitan bodi utama pada stasiun kerja 1-10 dan
proses perakitan bodi utama pada stasiun kerja 1-10 dan
proses perakitan bodi lengkap pada stasiun stasiun
proses perakitan bodi lengkap pada stasiun stasiun
11-17. Bodi yang sudah terbentuk pada proses pembentukan
17. Bodi yang sudah terbentuk pada proses pembentukan
bodi utama biasa disebut dengan nama kabin. Kemudian,
bodi utama biasa disebut dengan nama kabin. Kemudian,
kabin akan diproses lebih lanjut untuk perakitan bodi
kabin akan diproses lebih lanjut untuk perakitan bodi
lengkap dan siap dikirim ke Paintshop untuk proses
lengkap dan siap dikirim ke Paintshop untuk proses
pengecatan.
4.1.3.
4.1.3. Identifikasi Proses Produksi Lintasan Perakitan Bodi Identifikasi Proses Produksi Lintasan Perakitan Bodi
Lengkap
Lengkap
LINTASAN PERAKITAN BODI LENGKAP
MOBIL SEDAN MERCEDES-BENZ E-CLASS TIPE W-211
Ruang Menaruh Part dan Trolly Adanya Ruang Kosong ini, Untuk Menghindari Percikan Api Pengelasan Titik C-Class Mengenai
Bodi Mobil Sedan E-Class yang sedang Dirakit Lintasan Perakitan Bodi Mobil Sedan C-Class
Lintasan Perakitan Bodi Lengkap Mobil Sedan E-Class
Area Perakitan Bodi Lengkap C-Class Area Perakitan Bodi Utama C-Class dan Pengelasan Titik
Area Pembentukan Chasis dan Bagian Mesin C-Class
Stasiun 11 Stasiun 12 Stasiun 13
Tempat Bodi E-Class yg Sudah Di Cat untuk proses
perakitan selanjutnya
Stasiun 14 Stasiun 15 Stasiun 16 Stasiun 17
RUANG PENYIMPANAN BODI UNTUK DI
CAT Jalan
Perakitan Interior dan Exterior E-Class Panjang Bodi = 4.52 m
Lebar Bodi = 1.82 m Panjang Trolly = 5.0 m Lebar Trolly = 1.4 m Lebar Lintasan = 5.0 m Panjang St Kerja = 5.0 m Lebar L. Trolly = 1.2 m
Tempat Penyimpanan Part PIE C-Class 18 Meter 10 Meter 4 Meter 4 Meter 4 M e te r 13 Meter
Lintasan Perakitan Bodi Utama Mobil Sedan E-Class
Area Pembentukan Chasis dan Bagian Mesin E-Class I
Mesin II
Lemari Peralatan
Rak Part Lapisan Seng Tebaldengan Tinggi 4 M
4.1.5.
4.1.5. Identifikasi Permasalahan Lintasan Perakitan Bodi Identifikasi Permasalahan Lintasan Perakitan Bodi
Lengkap
Lengkap ( (Gambar Lintasan Rel Trolly)Gambar Lintasan Rel Trolly)
LINTASAN PERAKITAN BODI LENGKAP
MOBIL SEDAN MERCEDES-BENZ E-CLASS TIPE W-211
Ruang Menaruh Part dan Trolly Adanya Ruang Kosong ini, Untuk Menghindari Percikan Api Pengelasan Titik C-Class Mengenai
Bodi Mobil Sedan E-Class yang sedang Dirakit Lintasan Perakitan Bodi sedan C-Class
Lintasan Perakitan Bodi Lengkap Mobil Sedan E-Class
Area Perakitan Bodi Lengkap C-Class Area Perakitan Bodi Utama C-Class dan Pengelasan Titik
Area Pembentukan Chasis dan Bagian Mesin C-Class
Stasiun 11 Stasiun 12 Stasiun 13
Tempat Bodi E-Class yg Sudah Di Cat untuk proses
perakitan selanjutnya
Stasiun 14 Stasiun 15 Stasiun 16 Stasiun 17
RUANG PENYIMPANAN BODI UNTUK DI
CAT Perakitan Interior dan Exterior E-Class
Panjang Bodi = 4.52 m Lebar Bodi = 1.82 m Panjang Trolly = 5.0 m Lebar Trolly = 1.4 m Lebar Lintasan = 5.0 m Panjang St Kerja = 5.0 m Lebar L. Trolly = 1.2 m
Tempat Penyimpanan Part PIE C-Class 18 Meter 10 Meter 4 Meter 4 Meter 4 M e te r 13 Meter
Area Pembentukan Chasis dan Bagian Mesin E-Class I
Lemari Peralatan Rak Part
Lapisan Seng Tebal dengan Tinggi 4 M
Jalan
4.1.5.
4.1.5. Identifikasi Permasalahan Lintasan Perakitan Bodi Identifikasi Permasalahan Lintasan Perakitan Bodi
Lengkap
Lengkap ( (Gambar Rel Trolly)Gambar Rel Trolly)
1
M
e
te
r
1
.2
M
e
te
r
10 Cm
10 Cm
24 Cm Gambar Lintasan Rel Trolly
1
5
C
m
Tampilan Atas
Tampilan Samping
Roda Trolly
Lintasan Rel Trolly
Tampak Belakang Lintasan Rel Troly
2
0
C
m
1
5
C
m
4.1.5.
4.1.5. Identifikasi Permasalahan Lintasan Perakitan Bodi Identifikasi Permasalahan Lintasan Perakitan Bodi
Lengkap
Lengkap ( (Gambar Trolly)Gambar Trolly)
Tampilan Samping Tampilan Atas 5.0 Meter 3 Meter 1.2 Meter 0.8 Meter 0.5 Meter
Bagian Depan Trolly Bagian Belakang Trolly
0.7 Meter 0.3 Meter 0.5 Meter 1 .4 M e te r 1 0 C m 5 C m 3 0 C m 2 5 C m 1 0 C m 8 0 C M 5 C m 1.2 M 90 Cm 90 Cm 1 0 C m 1 0 C m 10 Cm 10 Cm 90 Cm 20 Cm 2 0 C m 2.1 Meter 10 Cm
4.1.5.
4.1.5. Identifikasi Permasalahan Lintasan Perakitan Bodi Identifikasi Permasalahan Lintasan Perakitan Bodi
Lengkap
Lengkap ( (Permasalahan Lintasan Perakitan)Permasalahan Lintasan Perakitan)
LINTASAN PERAKITAN BODI LENGKAP
MOBIL SEDAN MERCEDES-BENZ E-CLASS TIPE W-211
Ruang Menaruh Part dan Trolly Adanya Ruang Kosong ini, Untuk Menghindari Percikan Api Pengelasan Titik C-Class Mengenai
Bodi Mobil Sedan E-Class yang sedang Dirakit Lintasan Perakitan Bodi sedan C-Class
Lintasan Perakitan Bodi Lengkap Mobil Sedan E-Class
Area Perakitan Bodi Lengkap C-Class Area Perakitan Bodi Utama C-Class dan Pengelasan Titik
Area Pembentukan Chasis dan Bagian Mesin C-Class
Stasiun 11 Stasiun 12 Stasiun 13
Tempat Bodi E-Class yg Sudah Di Cat untuk proses
perakitan selanjutnya
Stasiun 14 Stasiun 15 Stasiun 16 Stasiun 17
RUANG PENYIMPANAN BODI UNTUK DI
CAT Perakitan Interior dan Exterior E-Class
Panjang Bodi = 4.52 m Lebar Bodi = 1.82 m Panjang Trolly = 5.0 m Lebar Trolly = 1.4 m Lebar Lintasan = 5.0 m Panjang St Kerja = 5.0 m Lebar L. Trolly = 1.2 m
Tempat Penyimpanan
Part
PIE C-Class PERMASALAHAN : SUDUT BELOK TERLALU TAJAM 90 DERAJAT DALAM
MEMBELOKKAN BODI KE STASIUN BERIKUTNYA (KURANG ERGONOMIS)
18 Meter 10 Meter 4 Meter 4 M e te r 13 Meter
Area Pembentukan Chasis dan Bagian Mesin E-Class I
Lemari Peralatan Rak Part
Lapisan Seng Tebal dengan Tinggi 4 M
Jalan
BAB IV
BAB IV
Sistem Perakitan Badan Mobil Sedan
Sistem Perakitan Badan Mobil Sedan
4.2.4.2.
Tujuan Perancangan Lintasan Trolly
Tujuan Perancangan Lintasan Trolly
Tujuan dari perancangan lintasan trolly adalah
Tujuan dari perancangan lintasan trolly adalah
menganalisis kemungkinan perbaikan yang mungkin dapat
menganalisis kemungkinan perbaikan yang mungkin dapat
dilakukan untuk meminimasi perubahan gerakan dari trolly
dilakukan untuk meminimasi perubahan gerakan dari trolly
yang cukup sulit dan berliku-liku.
yang cukup sulit dan berliku-liku.
Sebelum merancang perbaikan lintasan trolly, harus
Sebelum merancang perbaikan lintasan trolly, harus
diperhitungkan dan diukur kemungkinan dari model
diperhitungkan dan diukur kemungkinan dari model
lintasan trolly yang memindahkan bodi dari stasiun kerja
lintasan trolly yang memindahkan bodi dari stasiun kerja
13 ke stasiun kerja 14, waktu perjalanan trolly serta jarak
13 ke stasiun kerja 14, waktu perjalanan trolly serta jarak
perjalanan dan perpindahan trolly dari stasiun 13 ke
perjalanan dan perpindahan trolly dari stasiun 13 ke
stasiun kerja 14.
4.2.1.
4.2.1.
Model Lintasan Trolly
Model Lintasan Trolly
Model lintasan trolly letaknya terpisah dari stasiun kerja 13 Model lintasan trolly letaknya terpisah dari stasiun kerja 13
ke stasiun kerja 14 yang berjarak 20.12 meter bila ditarik ke stasiun kerja 14 yang berjarak 20.12 meter bila ditarik garis lurus dari stasiun kerja 13 ke stasiun kerja 14. Rel garis lurus dari stasiun kerja 13 ke stasiun kerja 14. Rel penempatan trolly terputus hanya dari stasiun kerja 11 penempatan trolly terputus hanya dari stasiun kerja 11
sampai stasiun kerja 13 dan dari stasiun kerja 14 ke stasiun sampai stasiun kerja 13 dan dari stasiun kerja 14 ke stasiun kerja 17.
kerja 17.
Tidak adanya rel dalam pemindahan trolly yang Tidak adanya rel dalam pemindahan trolly yang
mengangkut bodi lengkap mobil sedan dari stasiun kerja mengangkut bodi lengkap mobil sedan dari stasiun kerja 13 ke stasiun kerja 14 membuat proses pemindahan
13 ke stasiun kerja 14 membuat proses pemindahan menjadi agak lama. Pengaturan roda rel dalam
menjadi agak lama. Pengaturan roda rel dalam
membelokkan trolly pada setiap belokkan menjadi suatu membelokkan trolly pada setiap belokkan menjadi suatu permasalahan yang layak diperhitungkan
Gambar Model Lintasan Trolly yang akan Dirancang
Gambar Model Lintasan Trolly yang akan Dirancang
LINTASAN PERAKITAN BODI LENGKAP
MOBIL SEDAN MERCEDES-BENZ E-CLASS TIPE W-211
Ruang Menaruh Part dan Trolly Adanya Ruang Kosong ini, Untuk Menghindari Percikan Api Pengelasan Titik C-Class Mengenai
Bodi Mobil Sedan E-Class yang sedang Dirakit Lintasan Perakitan Bodi sedan C-Class
Lintasan Perakitan Bodi Lengkap Mobil Sedan E-Class
Area Perakitan Bodi Lengkap C-Class Area Perakitan Bodi Utama C-Class dan Pengelasan Titik
Area Pembentukan Chasis dan Bagian Mesin E-Class I
Stasiun 11 Stasiun 12 Stasiun 13
Tempat Bodi E-Class yg Sudah Di Cat untuk proses
perakitan selanjutnya
Stasiun 14 Stasiun 15 Stasiun 16 Stasiun 17
RUANG PENYIMPANAN BODI UNTUK DI
CAT Jalan
Perakitan Interior dan Exterior E-Class
Panjang Bodi = 4.52 m Lebar Bodi = 1.82 m Panjang Trolly = 5.0 m Lebar Trolly = 1.4 m Lebar Lintasan = 5.0 m Panjang St Kerja = 5.0 m Lebar L. Trolly = 1.2 m
Tempat Penyimpanan
Part PIE C-Class
Rancangan Perbaikan Lintasan Trolly
Area Pembentukan Chasis dan Bagian Mesin C-Class
Lemari Peralatan
Rak Part Lapisan Seng Tebaldengan Tinggi 4 M
4.2.2.
4.2.2.
Analisis Jarak Perpindahan Trolly Sebelum
Analisis Jarak Perpindahan Trolly Sebelum
Perancangan
Perancangan
Berdasarkan atas proses operasi ke-17 bahwa setelah operator Berdasarkan atas proses operasi ke-17 bahwa setelah operator
mengolesi seluruh permukaan bodi dengan cairan Chermilite,
mengolesi seluruh permukaan bodi dengan cairan Chermilite,
operator menaruh kain dan cairan chermilite pada lemari
operator menaruh kain dan cairan chermilite pada lemari
peralatan. Kemudian operator kembali menuju trolly yang
peralatan. Kemudian operator kembali menuju trolly yang
berjarak 2 meter dan mendorong bodi ke stasiun kerja 14 dengan
berjarak 2 meter dan mendorong bodi ke stasiun kerja 14 dengan
menggunakan trolly. Adapun urutannya yaitu pertama bodi
menggunakan trolly. Adapun urutannya yaitu pertama bodi
didorong sejauh 4 meter ke titik A kemudian diputar 900 ke
didorong sejauh 4 meter ke titik A kemudian diputar 900 ke
kanan, selanjutnya bodi didorong sejauh 4.5 meter ke titik B
kanan, selanjutnya bodi didorong sejauh 4.5 meter ke titik B
kemudian diputar 900 ke kiri, selanjutnya bodi didorong sejauh
kemudian diputar 900 ke kiri, selanjutnya bodi didorong sejauh
13 meter ke titik C kemudian diputar 900 ke kanan, selanjutnya
13 meter ke titik C kemudian diputar 900 ke kanan, selanjutnya
bodi didorong sejauh 4.5 meter ke titik D kemudian diputar 900
bodi didorong sejauh 4.5 meter ke titik D kemudian diputar 900
ke kiri, terakhir bodi didorong masuk ke stasiun kerja 14 sejauh
ke kiri, terakhir bodi didorong masuk ke stasiun kerja 14 sejauh
4 meter ke titik E. total jarak yang ditempuh trolly adalah sejauh
4 meter ke titik E. total jarak yang ditempuh trolly adalah sejauh
30 meter.
Gambar Proyeksi Proses dan Jarak Perpindahan Trolly
Gambar Proyeksi Proses dan Jarak Perpindahan Trolly
Stasiun 11 Stasiun 12 Stasiun 13
Tempat Bodi E-Class yg Sudah Di Cat untuk proses
perakitan selanjutnya
Stasiun 14 Stasiun 15 Stasiun 16 Stasiun 17
RUANG PENYIMPANAN BODI UNTUK DI
CAT Perakitan Interior dan Exterior E-Class
Panjang Bodi = 4.52 m Lebar Bodi = 1.82 m Panjang Trolly = 5.0 m Lebar Trolly = 1.4 m Lebar Lintasan = 5.0 m Panjang St Kerja = 5.0 m Lebar L. Trolly = 1.2 m
Tempat Penyimpanan Part PIE C-Class 18 Meter 10 Meter 4 Meter 4 M e te r Lemari Peralatan Rak Part 5 Meter 2 M e te r 5 M e te r 1 .4 M 2 .5 M e te r 4 M 4 .5 M e te r 4 M 4 .5 M e te r 1 .5 M e te r 2 M e te r 5 Meter 13 Meter 1 .5 M 1 .5 M A B C D E 1 .5 M
LINTASAN PERAKITAN BODI LENGKAP
MOBIL SEDAN MERCEDES-BENZ E-CLASS TIPE W-211
Area Pembentukan Chasis dan Bagian Mesin C-Class
1 M
0
.5
M
4.2.
4.2.
3
3
.
.
Analisis Waktu Perjalanan Trolly Sebelum
Analisis Waktu Perjalanan Trolly Sebelum
Perancangan
Perancangan
UntukUntuk mengukur waktu perjalanan trolly dalam memindahkan mengukur waktu perjalanan trolly dalam memindahkan
bodi dari stasiun kerja 13 ke stasiun kerja 14, dapat digunakan bodi dari stasiun kerja 13 ke stasiun kerja 14, dapat digunakan
metode pengukuran MOST. Model pengukuran MOST yang metode pengukuran MOST. Model pengukuran MOST yang
digunakan adalah model pengukuran dasar tentang urutan digunakan adalah model pengukuran dasar tentang urutan
gerakan umum. gerakan umum.
Model ini digunakan karena perpindahan obyek bebas, dibawah Model ini digunakan karena perpindahan obyek bebas, dibawah
kendali manual dan obyek berpindah tanpa hambatan kendali manual dan obyek berpindah tanpa hambatan
Waktu Perpindahan Total = (Titik A + Titik B + Titik C + Titik Waktu Perpindahan Total = (Titik A + Titik B + Titik C + Titik
D + Titik E) X 10 D + Titik E) X 10
Waktu Perpindahan Total = (48 + 43 + 65 + 43 + 105) X 10 = Waktu Perpindahan Total = (48 + 43 + 65 + 43 + 105) X 10 =
3040 TMU TMU = 0.036 Detik 3040 TMU TMU = 0.036 Detik
Jadi Waktu Perpindahan Total = 3040 X 0.036 = 109.44 Detik Jadi Waktu Perpindahan Total = 3040 X 0.036 = 109.44 Detik
4.3.
4.3.
Perancangan Lintasan Trolly yang Baru
Perancangan Lintasan Trolly yang Baru
Perancangan lintasan trolly yang baru terdiri dari rancangan Perancangan lintasan trolly yang baru terdiri dari rancangan
dari model lintasan, analisis data jarak lintasan, rancangan
dari model lintasan, analisis data jarak lintasan, rancangan
lintasan trolly yang baru, analisis waktu perpindahan trolly
lintasan trolly yang baru, analisis waktu perpindahan trolly
yang baru.
4.3.1.
4.3.1. Rancangan Model LintasanRancangan Model Lintasan
Dari model lintasan perakitan sebelumnya pada Gambar Dari model lintasan perakitan sebelumnya pada Gambar
Model Lintasan Trolly yang akan Dirancang terdapat
Model Lintasan Trolly yang akan Dirancang terdapat
kemungkinan meminimasi gerak dari trolly. Sudut belok 90
kemungkinan meminimasi gerak dari trolly. Sudut belok 90
derajat dapat dihilangkan dan disesuaikan dengan aliran
derajat dapat dihilangkan dan disesuaikan dengan aliran
gerakan trolly dari stasiun kerja 13 menuju stasiun kerja 14
gerakan trolly dari stasiun kerja 13 menuju stasiun kerja 14
sejauh 7 meter horizontal dan 2.5 meter vertikal sudut belok
sejauh 7 meter horizontal dan 2.5 meter vertikal sudut belok
dihilangkan
dihilangkan
Rancangan model lintasan yang akan dibuat dapat dilihat pada Rancangan model lintasan yang akan dibuat dapat dilihat pada
Gambar
Gambar Rancangan Model Lintasan
Gambar Rancangan Model Lintasan
LINTASAN PERAKITAN BODI LENGKAP
MOBIL SEDAN MERCEDES-BENZ E-CLASS TIPE W-211 Lintasan Perakitan Bodi sedan C-Class
Area Perakitan Bodi Lengkap C-Class Area Perakitan Bodi Utama C-Class dan Pengelasan Titik
Area Pembentukan Chasis dan Bagian Mesin E-Class I
Stasiun 11 Stasiun 12 Stasiun 13
Tempat Bodi E-Class yg Sudah Di Cat untuk proses
perakitan selanjutnya
Stasiun 14 Stasiun 15 Stasiun 16 Stasiun 17
RUANG PENYIMPANAN BODI UNTUK DI
CAT Jalan
Perakitan Interior dan Exterior E-Class
Panjang Bodi = 4.52 m Lebar Bodi = 1.82 m Panjang Trolly = 5.0 m Lebar Trolly = 1.4 m Lebar Lintasan = 5.0 m Panjang St Kerja = 5.0 m Lebar L. Trolly = 1.2 m
Tempat Penyimpanan
Part PIE C-Class
Area Pembentukan Chasis dan Bagian Mesin C-Class
Lemari Peralatan
Rak Part Lapisan Seng Tebaldengan Tinggi 4 M
10 Meter 7 Meter 2 .5 M e te r
Rancangan Lintasan Perakitan Bodi Lengkap Mobil Sedan E-Class
4 Meter
4.3.2.
4.3.2.
Analisis Jarak Lintasan
Analisis Jarak Lintasan
Jarak lurus dari stasiun kerja 13 menuju stasiun kerja 14 dapat Jarak lurus dari stasiun kerja 13 menuju stasiun kerja 14 dapat
dihitung dengan menggunakan rumus pithagoras.
dihitung dengan menggunakan rumus pithagoras.
Jarak horizontal lintasan trolly dari stasiun 13 ke stasiun 14 Jarak horizontal lintasan trolly dari stasiun 13 ke stasiun 14
sejauh 18 meter sedangkan jarak vertikal lintasan trolly sejauh
sejauh 18 meter sedangkan jarak vertikal lintasan trolly sejauh
9 meter. Maka jarak lurus dari stasiun kerja 13 ke stasiun kerja
9 meter. Maka jarak lurus dari stasiun kerja 13 ke stasiun kerja
14 adalah sejauh 20.12 meter atau 20.1 meter
14 adalah sejauh 20.12 meter atau 20.1 meter
Jarak lintasan trolly dari stasiun 13 ke stasiun 14 dapat dilihat Jarak lintasan trolly dari stasiun 13 ke stasiun 14 dapat dilihat
pada Gambar
Gambar Jarak Lintasan Trolly
Gambar Jarak Lintasan Trolly
LINTASAN PERAKITAN BODI LENGKAP
MOBIL SEDAN MERCEDES-BENZ E-CLASS TIPE W-211 Lintasan Perakitan Bodi sedan C-Class
Rancangan Lintasan Perakitan Bodi Lengkap Mobil Sedan E-Class Area Perakitan Bodi Lengkap C-Class Area Perakitan Bodi Utama C-Class dan
Pengelasan Titik
Area Pembentukan Chasis dan Bagian Mesin E-Class I
Stasiun 11 Stasiun 12 Stasiun 13
Tempat Bodi E-Class yg Sudah Di Cat untuk proses
perakitan selanjutnya
Stasiun 14 Stasiun 15 Stasiun 16 Stasiun 17 RUANG PENYIMPANAN BODI UNTUK DI
CAT Jalan
Perakitan Interior dan Exterior E-Class
Panjang Bodi = 4.52 m Lebar Bodi = 1.82 m Panjang Trolly = 5.0 m Lebar Trolly = 1.4 m Lebar Lintasan = 5.0 m Panjang St Kerja = 5.0 m Lebar L. Trolly = 1.2 m
Tempat Penyimpanan
Part
PIE C-Class
Area Pembentukan Chasis dan Bagian Mesin C-Class
Lemari Peralatan
Lapisan Seng Tebal dengan Tinggi 4 M
10 Meter 20.12 Meter 18 Meter 9 M e te r
4.3.3.
4.3.3.
Rancangan Lintasan Trolly yang Baru
Rancangan Lintasan Trolly yang Baru
Rancangan lintasan trolly yang baru dibuat berdasarkan Rancangan lintasan trolly yang baru dibuat berdasarkan
rancangan model lintasan dan data jarak lintasan trolly.
rancangan model lintasan dan data jarak lintasan trolly.
Rel penempatan trolly terputus hanya dari stasiun kerja 11 Rel penempatan trolly terputus hanya dari stasiun kerja 11
sampai stasiun kerja kerja 13 dan dari stasiun 14 ke stasiun
sampai stasiun kerja kerja 13 dan dari stasiun 14 ke stasiun
kerja 17. Dalam desain rancangan lintasan trolly yang baru,
kerja 17. Dalam desain rancangan lintasan trolly yang baru,
lintasan trolly dibuat memanjang dari stasiun kerja 11 hingga
lintasan trolly dibuat memanjang dari stasiun kerja 11 hingga
stasiun kerja kerja 17. Pemanjangan yang dibuat pada stasiun
stasiun kerja kerja 17. Pemanjangan yang dibuat pada stasiun
kerja 13 hingga stasiun kerja 14 dengan pola penanaman rel
kerja 13 hingga stasiun kerja 14 dengan pola penanaman rel
trolly didalam tanah, sehingga tidak mengganggu aktivitas
trolly didalam tanah, sehingga tidak mengganggu aktivitas
jalur lintasan trolly bodi mobil sedan C-Class. Rancangan
jalur lintasan trolly bodi mobil sedan C-Class. Rancangan
lintasan trolly yang baru dapat dilihat pada Gambar 4.11.
lintasan trolly yang baru dapat dilihat pada Gambar 4.11.
Sedangkan rancangan rel trolly yang baru dapat dilihat pada
Sedangkan rancangan rel trolly yang baru dapat dilihat pada
Gambar
Gambar Rancangan Lintasan Trolly yang Baru
Gambar Rancangan Lintasan Trolly yang Baru
LINTASAN PERAKITAN BODI LENGKAP
MOBIL SEDAN MERCEDES-BENZ E-CLASS TIPE W-211 Lintasan Perakitan Bodi sedan C-Class
Area Perakitan Bodi Lengkap C-Class Area Perakitan Bodi Utama C-Class dan Pengelasan Titik
Area Pembentukan Chasis dan Bagian Mesin E-Class I
Stasiun 11 Stasiun 12 Stasiun 13
Tempat Bodi E-Class yg Sudah Di Cat untuk proses
perakitan selanjutnya
Stasiun 14 Stasiun 15 Stasiun 16 Stasiun 17 RUANG PENYIMPANAN BODI UNTUK DI
CAT Jalan
Perakitan Interior dan Exterior E-Class
Panjang Bodi = 4.52 m Lebar Bodi = 1.82 m Panjang Trolly = 5.0 m Lebar Trolly = 1.4 m Lebar Lintasan = 5.0 m Panjang St Kerja = 5.0 m Lebar L. Trolly = 1.2 m
Tempat Penyimpanan
Part PIE C-Class
Penambahan Jalur Trolly kemudian sudut belok yang terlalu tajam dihilangkan dan di sesuaikan dengan lajur perpindahan trolly ke stasiun berikutnya. Lintasan dapat dikatakan
selaras dan ergonomis
Area Pembentukan Chasis dan Bagian Mesin C-Class
Lemari Peralatan Rak Part
Lapisan Seng Tebal dengan Tinggi 4 M
10 Meter
Rancangan Lintasan Perakitan Bodi Lengkap Mobil Sedan E-Class Ruang Menaruh Part dan Trolly Adanya Ruang Kosong ini, Untuk Menghindari Percikan Api Pengelasan Titik C-Class Mengenai
Bodi Mobil Sedan E-Class yang sedang Dirakit
Gambar Rancangan Rel Trolly yang Baru
Gambar Rancangan Rel Trolly yang Baru
Gambar Lintasan Rel Trolly Yang Baru
1
5
C
m
Roda Trolly
Lintasan Rel Trolly
Tampak Belakang Lintasan Rel Troly
2
0
C
m
1
5
C
m
10 Cm
5
Tampak Samping Atas
1
Meter 1.2
Meter
Tampak Samping
1
5
C
m
4.3.4.
4.3.4.
Analisis Waktu Perjalanan Trolly yang Baru
Analisis Waktu Perjalanan Trolly yang Baru
Urutan gerakan yang terjadi pada saat pemindahan bodi Urutan gerakan yang terjadi pada saat pemindahan bodi
menggunakan trolly dari stasiun kerja 13 ke stasiun kerja 14
menggunakan trolly dari stasiun kerja 13 ke stasiun kerja 14
yaitu setelah operator menaruh kain dan cairan chermilite
yaitu setelah operator menaruh kain dan cairan chermilite
menuju lemari peralatan, operator kembali ke tempat trolly
menuju lemari peralatan, operator kembali ke tempat trolly
yang berjarak 2 meter, kemudian bodi didorong sejauh 2.5
yang berjarak 2 meter, kemudian bodi didorong sejauh 2.5
meter ke titik A dan agak diputar 450 ke kanan, selanjutnya
meter ke titik A dan agak diputar 450 ke kanan, selanjutnya
bodi didorong sejauh 20.1 meter ke titik B dan agak diputar
bodi didorong sejauh 20.1 meter ke titik B dan agak diputar
450 ke kiri, terakhir bodi didorong masuk ke stasiun kerja 14
450 ke kiri, terakhir bodi didorong masuk ke stasiun kerja 14
sejauh 2.5 meter ke titik C setelah itu operator kembali menuju
sejauh 2.5 meter ke titik C setelah itu operator kembali menuju
stasiun kerja 13 yang berjarak 25.1 meter. Proses diatas,
stasiun kerja 13 yang berjarak 25.1 meter. Proses diatas,
ditentukan berdasarkan perpindahan trolly dari stasiun kerja
ditentukan berdasarkan perpindahan trolly dari stasiun kerja
13 hingga mencapai stasiun kerja 14.
Gambar Proyeksi Proses dan Jarak Perpindahan Trolly yang Baru
Gambar Proyeksi Proses dan Jarak Perpindahan Trolly yang Baru
LINTASAN PERAKITAN BODI LENGKAP
MOBIL SEDAN MERCEDES-BENZ E-CLASS TIPE W-211
Stasiun 11 Stasiun 12 Stasiun 13
Tempat Bodi E-Class yg Sudah Di Cat untuk proses
perakitan selanjutnya
Stasiun 14 Stasiun 15 Stasiun 16 Stasiun 17
RUANG PENYIMPANAN BODI UNTUK DI
CAT Jalan
Perakitan Interior dan Exterior E-Class
Panjang Bodi = 4.52 m Lebar Bodi = 1.82 m Panjang Trolly = 5.0 m Lebar Trolly = 1.4 m Lebar Lintasan = 5.0 m Panjang St Kerja = 5.0 m Lebar L. Trolly = 1.2 m
Tempat Penyimpanan Part PIE C-Class 20.12 Meter 5 M e te r 1 .5 M A 4 .5 M e te r 9 Meter 9 Meter 2 M e te r 1 .4 M 2 .5 M e te r 5 Meter 4 .5 M e te r 5 Meter B 1 .5 M e te r 1 .5 M e te r 10 Meter
Area Pembentukan Chasis dan Bagian Mesin C-Class
2.5 M 1 .5 M 2.5 M 1 M 0 .5 M 18 Meter
4.3.4.
4.3.4.
Analisis Waktu Perjalanan Trolly yang Baru
Analisis Waktu Perjalanan Trolly yang Baru
proses pemindahan trolly yang baru dari stasiun kerja 13 proses pemindahan trolly yang baru dari stasiun kerja 13
menuju stasiun kerja 14 memerlukan waktu
menuju stasiun kerja 14 memerlukan waktu seperti seperti
perhitungan dibawah ini.
perhitungan dibawah ini.
Waktu Perpindahan Total = (Titik A + Titik B + Titik C) X 10Waktu Perpindahan Total = (Titik A + Titik B + Titik C) X 10
Waktu Perpindahan Total = (44 + 75 + 88) X 10 = 2070 TMUWaktu Perpindahan Total = (44 + 75 + 88) X 10 = 2070 TMU
1 TMU = 0.036 Detik1 TMU = 0.036 Detik
Jadi Waktu Perpindahan Total = 2070 X 0.036 = 74.52 Detik Jadi Waktu Perpindahan Total = 2070 X 0.036 = 74.52 Detik
Atau 1 Menit. 14 Detik.
4.4.
4.4. Analisis Menggunakan Simulasi PromodelAnalisis Menggunakan Simulasi Promodel
4.4.1.
4.4.1. Rancangan Model SimulasiRancangan Model Simulasi
Rancangan model simulasi dibuat berdasarkan rancangan lintasan Rancangan model simulasi dibuat berdasarkan rancangan lintasan
trolly yang lama dan rancangan lintasan trolly yang baru. Urutan
trolly yang lama dan rancangan lintasan trolly yang baru. Urutan
aktivitas perakitan yang terjadi pada model simulasi sebelum
aktivitas perakitan yang terjadi pada model simulasi sebelum
perancangan dan rancangan baru hampir sama.
perancangan dan rancangan baru hampir sama.
Waktu perakitan harian selama 8 jam perhari yaitu selama 480 Waktu perakitan harian selama 8 jam perhari yaitu selama 480
menit.
menit. Kapasitas terpasang harian sebanyak 8 unit perhari. Kapasitas terpasang harian sebanyak 8 unit perhari. Perakitan bodi mobil yang terjadi hanya 5 unit perhari, yakni
Perakitan bodi mobil yang terjadi hanya 5 unit perhari, yakni
sistem akan berhenti jika akumulasi bodi lengkap yang dihasilkan
sistem akan berhenti jika akumulasi bodi lengkap yang dihasilkan
mencapai 5 unit.
mencapai 5 unit.
Berdasarkan data-data diatas dapat dibuat model simulasi sebelum Berdasarkan data-data diatas dapat dibuat model simulasi sebelum
perancangan
perancangan dan dan model simulasi rancangan yang baru dapat model simulasi rancangan yang baru dapat dilihat Gambar
Gambar Model Sebelum Perancangan
4.4.2.
4.4.2.
Simulasi Sistem Perancangan Lintasan trolly
Simulasi Sistem Perancangan Lintasan trolly
Setelah pembuatan model simulasi sebelum perancangan dan Setelah pembuatan model simulasi sebelum perancangan dan
rancangan yang baru dan dari data-data yang ada, maka dibuat
rancangan yang baru dan dari data-data yang ada, maka dibuat
kemungkinan agar model simulasi tersebut dapat dijalankan.
kemungkinan agar model simulasi tersebut dapat dijalankan.
Hasil dari percobaan simulasi menghasilkan output yang menjadi Hasil dari percobaan simulasi menghasilkan output yang menjadi
dasar dalam perbandingan lintasan trolly sebelum perancangan
dasar dalam perbandingan lintasan trolly sebelum perancangan
dan rancangan lintasan trolly yang baru. Output yang digunakan
dan rancangan lintasan trolly yang baru. Output yang digunakan
adalah pada bagian (Resources), dimana dapat dilihat rata-rata
adalah pada bagian (Resources), dimana dapat dilihat rata-rata
perpindahan trolly dari stasiun 13 ke stasiun 14. Hasil percobaan
perpindahan trolly dari stasiun 13 ke stasiun 14. Hasil percobaan
simulasi sebelum perancangan dan hasil percobaan simulasi
simulasi sebelum perancangan dan hasil percobaan simulasi
rancangan yang baru beserta ouput simulasinya dapat dilihat pada
[image:33.720.15.720.34.525.2]rancangan yang baru beserta ouput simulasinya dapat dilihat pada
Gambar berikutnya
Gambar
4.5.
4.5.
Perbandingan Lintasan Trolly yang Lama
Perbandingan Lintasan Trolly yang Lama
dengan yang Baru
dengan yang Baru
Berdasarkan Berdasarkan analisis analisis perpindahan perpindahan jarak jarak trolly trolly sebelum sebelum
perancangan, bahwa lintasan trolly yang lama memiliki jarak
perancangan, bahwa lintasan trolly yang lama memiliki jarak
tempuh total sejauh 30 meter dan waktu perpindahan selama
tempuh total sejauh 30 meter dan waktu perpindahan selama
109.44 detik. Sedangkan perpindahan jarak trolly yang baru
109.44 detik. Sedangkan perpindahan jarak trolly yang baru
memiliki jarak tempuh total sejauh 25.12 meter dan waktu
memiliki jarak tempuh total sejauh 25.12 meter dan waktu
perpindahan selama 74.52 detik. Hal ini menandakan perancangan
perpindahan selama 74.52 detik. Hal ini menandakan perancangan
lintasan trolly yang baru dapat meminimasi jarak tempuh sejauh
lintasan trolly yang baru dapat meminimasi jarak tempuh sejauh
4.88 meter dan meminimasi waktu perpindahan selama 34.92
4.88 meter dan meminimasi waktu perpindahan selama 34.92
detik, sehingga lebih baik dari sebelumnya.
4.6.
4.6.
Analisa
Analisa
4.6.1.
4.6.1.
Menilai Keergonomisan Lintasan Perakitan
Menilai Keergonomisan Lintasan Perakitan
Rancangan tempat kerja yang lama memiliki jarak lintasan antara stasiun kerja Rancangan tempat kerja yang lama memiliki jarak lintasan antara stasiun kerja
13 ke stasiun kerja 14 sejauh 30 meter, panjang lintasan dari stasiun kerja 11 13 ke stasiun kerja 14 sejauh 30 meter, panjang lintasan dari stasiun kerja 11 sampai stasiun kerja 13 sejauh 15 meter dan panjang lintasan dari stasiun kerja sampai stasiun kerja 13 sejauh 15 meter dan panjang lintasan dari stasiun kerja 14 sampai stasiun kerja 17 sejauh 20 meter, serta waktu perjalanan trolly dari 14 sampai stasiun kerja 17 sejauh 20 meter, serta waktu perjalanan trolly dari stasiun kerja 13 ke stasiun kerja 14 selama 109.44 detik. Sedangkan rancangan stasiun kerja 13 ke stasiun kerja 14 selama 109.44 detik. Sedangkan rancangan tempat kerja yang baru memiliki jarak lintasan antara stasiun kerja 13 ke
tempat kerja yang baru memiliki jarak lintasan antara stasiun kerja 13 ke stasiun kerja 14 sejauh 25.12 meter, panjang lintasan dari stasiun kerja 11 stasiun kerja 14 sejauh 25.12 meter, panjang lintasan dari stasiun kerja 11
sampai stasiun kerja 13 sejauh 15 meter dan panjang lintasan dari stasiun kerja sampai stasiun kerja 13 sejauh 15 meter dan panjang lintasan dari stasiun kerja 14 sampai stasiun kerja 17 sejauh 20 meter, serta waktu perjalanan trolly dari 14 sampai stasiun kerja 17 sejauh 20 meter, serta waktu perjalanan trolly dari stasiun kerja 13 ke stasiun kerja 14 selama 74.52 detik.
4.6.
4.6.
Analisa
Analisa
4.6.1.
4.6.1.
Menilai Keergonomisan Lintasan Perakitan
Menilai Keergonomisan Lintasan Perakitan
Rancangan tempat kerja dan lintasan trolly yang baru dinilai sangat ergonomis, Rancangan tempat kerja dan lintasan trolly yang baru dinilai sangat ergonomis,
selain memudahkan operator memindahkan bodi dari stasiun kerja 13 ke selain memudahkan operator memindahkan bodi dari stasiun kerja 13 ke stasiun kerja 14, jarak perpindahan trolly menjadi lebih pendek 4.88 meter, stasiun kerja 14, jarak perpindahan trolly menjadi lebih pendek 4.88 meter, sehingga lebih efesien dan waktu perpindahan trolly menjadi lebih singkat sehingga lebih efesien dan waktu perpindahan trolly menjadi lebih singkat selama 34.92 detik, sehingga lebih efektif dari rancangan tempat kerja dan selama 34.92 detik, sehingga lebih efektif dari rancangan tempat kerja dan lintasan trolly yang lama. Pada lintasan trolly yang lama terjadi kemungkinan lintasan trolly yang lama. Pada lintasan trolly yang lama terjadi kemungkinan cacat bodi akibat tergores sebanyak 1 bodi per 100 perakitan. Sedangkan pada cacat bodi akibat tergores sebanyak 1 bodi per 100 perakitan. Sedangkan pada lintasan trolly yang baru kemungkinan cacat bodi tergores menjadi nol atau lintasan trolly yang baru kemungkinan cacat bodi tergores menjadi nol atau tanpa cacat sehingga lintasan trolly yang baru lebih baik dari perancangan tanpa cacat sehingga lintasan trolly yang baru lebih baik dari perancangan lintasan trolly yang lama.
lintasan trolly yang lama.
Lintasan rel trolly yang dibuat dibawah tanah berguna untuk Lintasan rel trolly yang dibuat dibawah tanah berguna untuk
memperlancar aliran perpindahan trolly dari stasiun kerja 13
memperlancar aliran perpindahan trolly dari stasiun kerja 13
menuju stasiun kerja 14 dan juga tidak mengganggu jalannya
menuju stasiun kerja 14 dan juga tidak mengganggu jalannya
perpindahan bodi lengkap mobil sedan C-Class yang juga
perpindahan bodi lengkap mobil sedan C-Class yang juga
melewati jalur yang sama.
4.6.2.
4.6.2.
Keuntungan Rancangan Lintasan Trolly yang
Keuntungan Rancangan Lintasan Trolly yang
baru
baru
Selain rancangan lintasan trolly yang baru jaraknya lebih pendek dan Selain rancangan lintasan trolly yang baru jaraknya lebih pendek dan
waktu perpindahannya lebih singkat, namun rancangan ini memiliki
waktu perpindahannya lebih singkat, namun rancangan ini memiliki
keuntungan lain.
keuntungan lain.
dapat ditentukan kemungkinan penghematan waktu yang terjadi pada dapat ditentukan kemungkinan penghematan waktu yang terjadi pada
lintasan trolly yang baru melalui perhitungan dibawah ini :
lintasan trolly yang baru melalui perhitungan dibawah ini :
RT RT = R x Q x T Dimana := R x Q x T Dimana :
RTRT = Penghematan waktu pertahun= Penghematan waktu pertahun RR = Waktu yang diminimasi (34.92)= Waktu yang diminimasi (34.92)
QQ = Jumlah produksi harian (5 unit/hari)= Jumlah produksi harian (5 unit/hari) TT = Jumlah hari kerja pertahun (250 hari)= Jumlah hari kerja pertahun (250 hari)
Maka RT Maka RT = 34.92 x 5 x 250 = 43650 detik/tahun atau 12.125 jam = 34.92 x 5 x 250 = 43650 detik/tahun atau 12.125 jam
pertahun
pertahun
4.6.2.
4.6.2.
Keuntungan Rancangan Lintasan Trolly yang
Keuntungan Rancangan Lintasan Trolly yang
baru
baru
Bila 1 hari kerja selama 8 jam dan menghasilkan 5 unit, maka Bila 1 hari kerja selama 8 jam dan menghasilkan 5 unit, maka
penghematan waktu yang selama 12.125 jam pertahun dapat
penghematan waktu yang selama 12.125 jam pertahun dapat
menghindari terjadinya pemborosan waktu yang setara 1.5 hari
menghindari terjadinya pemborosan waktu yang setara 1.5 hari
kerja dan pemborosan materi sebanyak 7.5 unit badan mobil.
kerja dan pemborosan materi sebanyak 7.5 unit badan mobil.
Bila ditafsir 1 unit mobil sedan Mercedez-Benz E-Class tipe W-Bila ditafsir 1 unit mobil sedan Mercedez-Benz E-Class tipe
W-211 seharga Rp.1.8-2.4 miliar, maka rancangan lintasan trolly
211 seharga Rp.1.8-2.4 miliar, maka rancangan lintasan trolly
yang baru diperkirakan telah menghindari pemborosan waktu
yang baru diperkirakan telah menghindari pemborosan waktu
yang dapat merugikan perusahaan sebesar Rp.13.5-18 miliar
yang dapat merugikan perusahaan sebesar Rp.13.5-18 miliar
pertahun.
4.6.3
4.6.3
Analisis Rancangan Trolly
Analisis Rancangan Trolly
Lintasan rel trolly yang ditanam didalam tanah memang memiliki Lintasan rel trolly yang ditanam didalam tanah memang memiliki
kelebihan tersendiri, namun trolly untuk mendorongnya perlu
kelebihan tersendiri, namun trolly untuk mendorongnya perlu
dirancang ulang agar lebih memudahkan operator dalam
dirancang ulang agar lebih memudahkan operator dalam
mendorong trolly.
mendorong trolly.
Rancangan trolly yang baru seperti Gambar berikut ini diharapkan Rancangan trolly yang baru seperti Gambar berikut ini diharapkan
berguna untuk perusahaan dimasa yang akan datang.
Gambar Rancangan Trolly yang Baru
Gambar Rancangan Trolly yang Baru
Tampilan Samping Tampilan Atas
Dibuat Oleh : Ujang Junaedi
5.0 Meter 3 Meter 1.2 Meter 0.8 Meter 0.5 Meter
Bagian Depan Trolly Bagian Belakang Trolly
BAB V
BAB V
Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan dan Saran
KesimpulanKesimpulan
Rancangan lintasan trolly yang baru memusatkan pada penyesuaian sudut belok Rancangan lintasan trolly yang baru memusatkan pada penyesuaian sudut belok yang diminimasi atau dihilangkan. Dengan menarik garis lurus antara stasiun kerja yang diminimasi atau dihilangkan. Dengan menarik garis lurus antara stasiun kerja 13 menuju stasiun kerja 14, maka lintasan trolly dapat dibuat. panjang rel yang 13 menuju stasiun kerja 14, maka lintasan trolly dapat dibuat. panjang rel yang disesuaikan dengan
disesuaikan dengan jarak tempuh antara stasiun kerja 13 menuju stasiun kerja 14 jarak tempuh antara stasiun kerja 13 menuju stasiun kerja 14 dan rel lintasan trolly dibuat didalam tanah sehingga tidak mengganggu aliran dari dan rel lintasan trolly dibuat didalam tanah sehingga tidak mengganggu aliran dari perpindahan trolly mobil sedan C-Class yang juga melewati tempat yang sama. Pada perpindahan trolly mobil sedan C-Class yang juga melewati tempat yang sama. Pada lintasan trolly yang lama, lintasan rel trolly
lintasan trolly yang lama, lintasan rel trolly memiliki jarak tempuh total sejauh 30 memiliki jarak tempuh total sejauh 30 meter dan waktu perpindahan selama 109.44 detik. Sedangkan perpindahan jarak meter dan waktu perpindahan selama 109.44 detik. Sedangkan perpindahan jarak trolly yang baru memiliki jarak tempuh total sejauh 25.12 meter dan waktu
trolly yang baru memiliki jarak tempuh total sejauh 25.12 meter dan waktu
perpindahan selama 74.52 detik. Hal ini menandakan perancangan lintasan trolly perpindahan selama 74.52 detik. Hal ini menandakan perancangan lintasan trolly yang baru dapat meminimasi jarak tempuh sejauh 4.88 meter dan meminimasi yang baru dapat meminimasi jarak tempuh sejauh 4.88 meter dan meminimasi waktu perpindahan selama 34.92 detik, sehingga lebih baik dari sebelumnya. waktu perpindahan selama 34.92 detik, sehingga lebih baik dari sebelumnya.
Selain rancangan lintasan trolly yang baru jaraknya lebih pendek dan waktu Selain rancangan lintasan trolly yang baru jaraknya lebih pendek dan waktu
perpindahannya lebih singkat, namun rancangan ini memiliki keuntungan lain. perpindahannya lebih singkat, namun rancangan ini memiliki keuntungan lain. Penghematan waktu yang terjadi pada lintasan trolly yang baru adalah 12.125 jam Penghematan waktu yang terjadi pada lintasan trolly yang baru adalah 12.125 jam pertahun, penghematan ini dapat menghindari terjadinya pemborosan waktu yang pertahun, penghematan ini dapat menghindari terjadinya pemborosan waktu yang setara 1.5 hari kerja dan pemborosan materi sebanyak 7.5 unit badan mobil (1hari, 8 setara 1.5 hari kerja dan pemborosan materi sebanyak 7.5 unit badan mobil (1hari, 8 jam kerja = 5 Unit).
jam kerja = 5 Unit).
Bila ditafsir 1 unit mobil sedan Mercedez-Benz E-Class tipe W-211 seharga Bila ditafsir 1 unit mobil sedan Mercedez-Benz E-Class tipe W-211 seharga
Rp.1.8-2.4 miliar, maka rancangan lintasan trolly yang baru diperkirakan telah Rp.1.8-2.4 miliar, maka rancangan lintasan trolly yang baru diperkirakan telah
menghindari pemborosan waktu yang dapat merugikan perusahaan sebesar menghindari pemborosan waktu yang dapat merugikan perusahaan sebesar Rp.13.5-18 miliar pertahun.
BAB V
BAB V
Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan dan Saran
SaranSaran
Penelitian ini masih jauh dari kesempurnaan karena dilakukan
Penelitian ini masih jauh dari kesempurnaan karena dilakukan
perseorangan yaitu oleh penulis sendiri. Penelitian dalam
perseorangan yaitu oleh penulis sendiri. Penelitian dalam
bentuk team atau kelompok akan menghasilkan ketelitian yang
bentuk team atau kelompok akan menghasilkan ketelitian yang
lebih tinggi dan kematangan dalam pengambilan keputusan.
lebih tinggi dan kematangan dalam pengambilan keputusan.
Rancangan yang dibuat pun masi jauh dari kesempurnaan. Rancangan yang dibuat pun masi jauh dari kesempurnaan.
Karna dibuat dengan menggunakan visio. Model rancangan
Karna dibuat dengan menggunakan visio. Model rancangan
yang menggunakan autocad, arc design mungkin akan
yang menggunakan autocad, arc design mungkin akan
menghasilkan proyeksi rancangan yang lebih bagus lagi.
menghasilkan proyeksi rancangan yang lebih bagus lagi.
Diharapkan beberapa peneliti dapat meneruskan dan Diharapkan beberapa peneliti dapat meneruskan dan
melanjutkan kekurangan-kekurangan yang kiranya masih
melanjutkan kekurangan-kekurangan yang kiranya masih
terdapat dalam penulisan ini.