• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran dan Kejelasan Sasaran Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial (Survei pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Kota Cimahi)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran dan Kejelasan Sasaran Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial (Survei pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Kota Cimahi)"

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)

123

RIWAYAT HIDUP

DATA PRIBADI

Nama

: MOCH ALFIANSYAH

Tempat/TanggalLahir : Sukabumi 23 April 1994

JenisKelamin

: Laki-laki

Agama

: Islam

Alamat

: KP Gemarasa Rt/Rw 01/01 kel/Desa Jampang Kulon

Kec. Jampang Kulon Kab. Sukabumi

Status

: Lajang

Telepon/Handphone

: - / 085659439673

Email

: Moch_alfiansyah@ymail.com

RIWAYAT PENDIDIKAN

Pendidikan Formal

Tahun

Institusi

2000 - 2006

SDN 2 Jampang Kulon

2006 - 2009

SMPN 1 Jampang Kulon

2009 - 2012

SMAN 1Jampang Kulon

(5)

iii

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb

Puji beserta syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, Alhamdulillah

atas segala rahmat dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi

ini yang berjudul:

Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran dan

Kejelasan Sasaran Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial

”.

Penulis menyadari bahwa penulisan ini masih sangat jauh dari kata

sempurna. Karena terbatasnya kemampuan, pengalaman dan pengetahuan penulis,

dalam proses pengerjaan dan penyajian skripsi ini, masih terdapat banyak

kekurangan yang masih perlu dikoreksi. Oleh karena itu, masukan dan kritik yang

membangun sangat diharapkan penulis sebagai langkah perbaikan ke depan,

sehingga penulis dapat menyusun karya tulis lainnya dengan lebih baik.

Tak lupa pada kesempatan kali ini penulis ingin menyampaikan ucapan

terimakasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang telah membantu

penulis dalam pengerjaan skripsi ini, baik secara langsung maupun tidak

langsung. Untuk itu penulis haturkan terima kasih banyak kepada:

1.

Dr. Ir. H Eddy Soeryanto Soegoto, selaku Rektor Universitas Komputer

Indonesia.

2.

Prof. Dr. Hj. Umi Narimawati, Dra., SE., M.Si, selaku Wakil Rektor 1

(6)

iv

3.

Prof. Dr.Hj. Dwi Kartini, SE., Spec. Lic, selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Komputer Indonesia.

4.

Dr. Siti Kurnia Rahayu, SE., M.Ak.,Ak.,CA selaku Ketua Program Studi

Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

5.

Adi Rachmanto, S.Kom., M.Kom, selaku sekertaris Program Studi

Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Komputer Indonesia.

6.

Dr. Ely Suhayati , SE., M.Si, Ak., CA selaku Dosen Wali Program Studi

Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Komputer Indonesia.

7.

Dr. Ony Widilestariningtyas, SE., M.Si., Ak., CA selaku Dosen

Pembimbing penulis selama menyelesaikan penelitian ini di Program

Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Komputer

Indonesia.

8.

Seluruh Dosen dan Staf Karyawan Program Studi Akuntansi Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Komputer Indonesia.

9.

Pihak Satuan Kerja Perangkat Daerah Pemerintah Kota Cimahi yang telah

memberikan izin bagi penulis dalam melaksanakan penelitian ini.

10. Kepada keluargaku tercinta Bapak (Ijang Suhaeris), Mamah (Eka Kartika),

saudaraku (Luky Yolanda), dan keluarga besar yang telah memberikan

dukungan doa.

11. Kepada sahabatku-sahabatku yang telah memberikan dukungan pada

penulis.

(7)

v

13. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Akhir kata, semoga Allah SWT, membalas kebaikan semua pihak yang

telah membantu baik secara langsung maupun tidak langsung dalam

menyelesailan Skripsi ini, dan semoga bermanfaat dan memberikan

pengetahuan khususnya bagi penulis dan umumnya kepada pihak-pihak yang

membutuhkannya .Amin

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakaatuh

Bandung, April 2016

(8)

vi

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PENGESAHAN

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN ...

SURAT KETERANGAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ...

ABSTRACT ...

i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1

Latar Belakang Penelitian... 1

1.2

Identifikasi Masalah ... 6

1.3

Rumusan Masalah ... 6

1.4

Maksud dan Tujuan Penelitian ... 7

1.4.1

Maksud Penelitian ... 7

1.4.2

Tujuan Penelitian ... 7

1.5

Kegunaan Penelitian ... 7

1.5.1

Kegunaan Praktis ... 7

(9)

vii

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA DASAR PEMIKIRAN

DAN HIPOTESIS ... 9

2.1

Kajian Pustaka ... 9

2.1.1

Partisipasi Penyusunan Anggaran... 9

2.1.1.1

Pengertian Partisipasi Penyusunan Anggaran ... 9

2.1.1.2

Indikator Partisipasi Penyusunan Anggaran ... 10

2.1.2

Kejelasan Sasaran Anggaran ... 11

2.1.2.1

Pengertian Kejelasan Sasaran Anggaran ... 11

2.1.2.2

Indikator Kejelasan Sasaran Anggaran ... 12

2.1.3

Kinerja Manajerial ... 12

2.1.3.1 Pengertian Kinerja Manajerial ... 12

2.1.3.2 Indikator Kinerja Manajerial ... 13

2.2

Kerangka Pemikiran ... 14

2.2.1

Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran terhadap

Kinerja Manajerial ...15

2.2.2

Pengaruh Kejelasan Sasaran Anggaran terhadap

Kinerja Manajerial ... 16

2.3

Hipotesis ... 17

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1

Metode Penelitian ... 19

3.2

Operasionalisasi Variabel ... 24

3.3

Sumber Data ... 28

3.4

Populasi,Sampel dan Tempat Penelitian ... 29

3.4.1

Populasi ... 29

3.4.2

Penarikan Sampel ... 30

3.4.3

Tempat dan Waktu Penelitian ... 31

3.4.3.1

Tempat Penelitian ... 31

(10)

viii

3.5

Metode Pengumpulan Data ... 32

3.6

Metode Pengujian Data ... 34

3.6.1

Uji Validitas ... 34

3.6.2

Uji Reliabilitas ... 36

3.7 Pengujian Hipotesis ... 51

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1

Hasil Penelitian ... 55

4.1.1

Karakteristik Responden ... 56

4.1.2

Hasil Uji Validitas dan Uji Reliabilitas ... 61

4.1.2.1

Hasil Pengujian Validitas ... 61

4.1.2.2

Hasil Pengujian Reliabilitas ... 63

4.1.3

Hasil Analisis Deskriptif... 64

4.1.3.1

Analisis Deskriptif Partisipasi

Penyusunan Anggaran ... 65

4.1.3.2

Analisis Deskriptif Kejelasan Sasaran

Anggaran ... 68

4.1.3.3

Analisis Deskriptif Kinerja Manajerial ... 72

4.1.4

Hasil Analisis Verifikatif ... 78

4.1.4.1

Model Pengukuran (

Outer Model

) ... 81

4.1.4.2

Model Stuktural (

Inner Model

) ... 87

4.1.4.3

Pengujian

Hipotesis ...

90

4.2

Pembahasan ... 93

4.2.1

Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran

terhadap Kinerja Manajerial ... 93

(11)

ix

BAB V KESIMPULAN

5.1

Kesimpulan ... 97

5.2

Saran ... 98

DAFTAR PUSTAKA ... 99

(12)

99

DAFTAR FUSTAKA

Abdul Halim Dan Theresia 2007 Pengelolaan keuangan daerah. Edisi kedua. Cetak

pertama Yogyakarta penerbit : UPP STIM YKPN

Anwar. 2010. Kinerja Sumber Daya Manusia. Cetakan Ke-2. Bandung : PT Refika

Aditama.

Bangun,2009. Pengaruh Partisipasi Dalam Penyusunan Anggaran Kejelasan Sasaran

Anggaran Dan Struktur Desentralisasi Terhadap Kinerja Manajerial SKPD

Dengan Pengawasan Internal Sebagai Variabel Pemoderasi (Studi Kasus Pada

Pemerintahan Deli Serdang), Thesis UNSUT Medan.

Brownell.P, 1982a. Participation in Budgeting Process; when it works and itu

doesn’t. Journal of Accounting Literature, Vol 1: 124-153.

Deddi Nordiawan dan Ayuningtyas Hertianti.(2011). Akuntansi Sektor Publik (2ed).

Jakarta : Salemba Empat.

Desak Putu Intan Permata Sari dkk (2014) .Pengaruh Kejelasan Sasaran Anggaran

Terhadap Kinerja Manajerial dengan Desentralisasi dan Ketidak pastian

lingkungan sebagai variabel pemoderasi (Studi Empiris Pada 15 SKPD

Berupa Dinas di Kabupaten Buleleng)

Dr. Nur Indriantoro, M.Sc., Akuntan, Drs. Bambang Supomo, M.Si. Akuntan, 2002.

Metedologi Penelitian Bisnis. Yogyakarta : Edisi Pertama, Penerbit BPFE.

Ginting, 2010. Pengaruh Patisipasi Anggaran dan Kejelasan Sasaran Anggaran

Terhadap Kinerja Aparat Perangkat Daerah.

Hamidi. 2005. Metode Penelitian Kualitatif. Malang : UMM Press.

Ida Bagus Agung Dharmanegara. 2010. Penganggaran Perusahaaan. Yogyakarta :

Graha Ilmu.

Imam Ghozali, 2006. Aplikai Analisis Multivarite dengan SPSS, Cetakan Keempat,

Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.

(13)

100

Kennis.2011.Kejelasan Sasaran Anggaran, Kinerja Manajerial SKPD, Sistem

Perencanaan

M. Nafarin. 2007. Penganggaran Perusahaan. Edisi ketiga, Jakarta, Penerbit Salemba

Empat

Mardiasmo (2009), Akuntansi Sektor Publik, Andi

Offset

, Yogyakarta

Mardiasmo (2009), Akuntansi Sektor Publik

Mardiasmo 2006. Akuntansi Sektor Publik, Penerbit Andi, Yogyakarta

Mashuri , Zainudin.2009. Metode Penelitian Pendekatan Praktis dan Aplikatif.

Bandung: Refrika Aditamam.

Mulyadi. 2007. Sistem Perencanaan dan Pengendalian Manajemen. Jakarta : Salemba

Empat.

Noor, H. F. (2007). Ekonomi Manajerial. Jakarta: RajaGrafindo Persada.

Rudianto. 2010. Penganggaran. Jakarta: Erlangga

Sugiyono (2009: 185) dalam Umi Narimawati (2010: 54) Uji daerah penerimaan dan

penolakan hipotesis

Sugiyono, Dr. 2011. Metode penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Penerbit

ALFABETA

Sugiyono, Dr. 2013 Metode penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D Bandung,

Penerbit ALFABETA

Sugiyono. (2012).

Memahami Penelitian Kualitatif”.

Bandung : ALFABETA

Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif

Dan R&D. Bandung: Alfabeta

.

Suharyadi dan Purwanto S.K. (2009). Statistika Untuk Ekonomi dan Keuangan

Modern. Jakarta: Salemba Empat.

(14)

101

Syafrial. 2009. Penyusunan Anggaran, Kejelasan Sasaran Anggaran Dan Partisipasi

Pe-nyusunan Terhadap Kinerja Manajerial SKPD Pada Pemerintah Kabupaten

Sorolangun,

Uce Indahyanti. 2013. PPS-PLS. Diakses pada 4 April 2014.

Umi Narimawati. 2008. Metodologi Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif, Teori dan

Aplikasi. Bandung: Agung Medi

Umi Narimawati. 2010. Penulisan Karya Ilmiah. Bekasi: Penerbit Ganesis

(15)

9

BAB II

KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIRAN DAN HIPOTESIS

2.1

Kajian Pustaka

Kajian pustaka berisi studi pustaka terhadap buku, artikel, jurnal ilmiah,

penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan topik penelitian. Uraian kajian pustaka

diarahkan untuk menyusun kerangka pemikiran atau konsep yang akan digunakan

dalam penelitian. Adapun tinjauan pustaka pada penelitian ini meliputi konsep

mengenai Partisipasi Penyusunan Anggaran dan Kejelasan Sasaran Anggran terhadap

Kinerja Manajerial.

2.1.1

Partisipasi Penyusunan Anggaran

2.1.1.1

Pengertian Partisipasi Penyusunan Anggaran

Berdasarkan pendapat para ahli dari berbagai sumber, terdapat beberapa

definisi yang menyatakan mengenai pengertian partisipasi penyusunan anggaran, di

antaranya adalah sebagai berikut :

Menurut Ida Bagus (2010:19), mengenai definisi Partisipasi Penyusunan

Anggaran adalah :

(16)

10

Menurut M.Nafarin (2007:11) partisipasi penyusunan anggaran didefinisikan

sebagai berikut:

“Tingkat seberapa jauh

keterlibatan dan pengaruh individu didalam

menentukan dan menyusun anggaran yang ada dalam divisi atau bagiannya,

baik secara periodik maupun tahunan.”

Sedangkan menurut Ishak dan Ikhsan (2007:93) partisipasi penyusunan

anggaran adalah :

“Suatu proses pengambilan keputusan bersama oleh dua bagian atau lebih

dimana keputusan tersebut akan memiliki dampak masa depan terhadap

mereka yang membuat nya ,dengan kata lain ketika di terapkan kepada

perencanaan , partisipasi mengacu pada keterlibatan manajer tingkat

menengah dan kebawah pengambilan keputusan yang mengarah pada

penentuan tujuan operasional dan penempatan sasaran kerja.”

Maka dapat disimpulkan oleh penulis bahwa partisipasi penyusunan anggaran

adalah suatu tindakan para aparat pemerintah yang ikut dalam proses penyusunan

anggaran untuk mencapai target yang telah ditentukan.

2.1.1.2

Indikator Partisipasi Penyusunan Anggaran

Menurut Brownell dalam Falikhatun (2007) indikator Partisipasi Penyusunan

Anggaran adalah :

1.

Keterlibatan

Sebagai Tingkat hubungan personal yang di rasakan individu sehingga

mempengaruhi pengambilan keputusan yang menyangkut nilai

nilai dasar

tujuan dan pemahaman

2.

Pengaruh

(17)

11

3.

Komitmen

Karena identifikasi dan ego-keterlibatan dengan tujuan anggaran, partisipasi

berkaitan dengan kinerja dan begitu mengarah pada peningkatan motivasi dan

komitmen terhadap budget

2.1.2

Kejelasan Sasaran Anggaran

2.1.2.1

Pengertian Kejelasan Sasaran Anggaran

Menurut Ginting (2010), definisi kejelasan sasaran anggaran adalah sebagai

berikut:

“Sejauhmana tujuan anggaran ditetapkan secara jelas dan spesifik dengan

tujuan agar anggaran tersebut dapat dimengerti oleh orang yang

bertanggungjawab atas pencapaian sasaran anggaran tersebut. Oleh sebab itu

sasaran anggaran pemerintah daerah harus dinyatakan secara jelas, spesifik

dan dapat dimengerti oleh mereka yang bertanggung jawab untuk

melaksanakannya.”

Menurut Kennis (2011), kejelasan sasaran anggaran didefinisikan sebagai

berikut:

Menggambarkan tujuan anggaran yang dinyatakan secara jelas dan spesifik,

serta dimengerti oleh pihak-pihak yang bertanggung jawab tehadap

pencapaiannya.

(18)

12

2.1.2.2

Indikator Kejelasan Sasaran Anggaran

Menurut Ginting (2010), indikator kejelasan sasaran anggaran adalah sebagai

berikut:

1.

Jelas

Sasaran yang ingin dicapai harus jelas dan digambarkan secara terperinci

sehingga semua pihak dapat memahami.

2.

Spesifik

Sasaran yang ingin dicapai harus dirumuskan secara spesifik dan jelas, tidak

menimbulkan interpretasi yang bermaca-macam. Sasaran tersebut harus

memberikan kepada unit kerja dalam merumuskan strategi atau tindakan

terbaiknya.

3.

Dapat di Pahami

Sasaran yang dibuat secara jelas dan spesifik harus dapat dipahami oleh

semua pihak agar tidak terjadi kesalahan dalam pencapaiannya

2.1.3

Kinerja Manajerial

2.1.3.1

Pengertian Kinerja Manajerial

Menurut Anwar (2010:76), mendefinisikan kinerja manajerial adalah sebagai

berikut :

“Kinerja manjerial merupakan proses pengorganisasian, pelaksanaan dan

pengendalian terhadap pencapaian kinerja dan di komunikasikan secara terus

menerus oleh pimpinan kepada karyawan, antara karyawan dengan atasannya

langsung.

Menurut Bangun (2009:48), mendefinisikan kinerja manajerial didefinisikan

adalah sebagai berikut:

“H

asil dari proses aktivitas manajerial yang efektif mulai dari proses

(19)

13

Menurut Mardiasmo (2009:60), kinerja manajerial didefinisikan sebagai

berikut:

“Gambaran seorang manajer mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan su

atu

kegiatan atau program, kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi

dan visi organisasi yang tertuang dalam

stategic planing

suatu organisasi.”

2.1.3.2

Indikator Kinerja Manajerial

Weichrich dan Koontz (2005:27), mengemukakan bahwa karakteristik kinerja

manajerial didalamnya terdiri dari tingkat persiapan dalam penyusunan anggaran.

Investigasi, yang diidentifikasi melalui tingkat kesiapan dalam informasi.

Pengkoordinasiaan, untuk penyampaian informasi.

Menurut Mardiasmo (2004:98) menjelaskan tugas-tugas manajerial sebagai

berikut :

1.

Perencanaan

Perencanaan dalam hal ini adalah menentukan tujuan-tujuan, kebijakan, arah

dari tindakan/ pelaksanaan yang diambil.Termasuk juga skedul pekerjaan,

membuat anggaran, menyusun prosedur-prosedur, menentukan tujuan,

menyiapkan agenda dan membuat program.

2.

Investigasi

Mengumpulkan dan menyiapkan informasi, biasanya dalam bentuk

catatancatatan, laporan-laporan dan rekening-rekening, melakukan

inventarisasi, melakukan pengukuran hasil, menyiapkan laporan keuangan,

menyiapkan catatan, melakukan penelitian, dan melakukan analisis pekerjaan.

3.

Koordinasi

Melakukan tukar menukar informasi dengan orang-orang di bagian yang lain

engan tujuan untuk menghubungkan dan menyesuaikan programprogram,

memberikan sasaran ke departemen lain, melancarkan hubungan dengan

manajer-manajer lain, mengatur pertemuan-pertemuan, memberikan informasi

terhadap atasan, berusaha mencari, kerjasama dengan departemen lain.

4.

Evaluasi

(20)

14

menilai laporan keuangan, melakukan pemeriksaan terhadap produk,

menyetujui permintaan-permintaan, menilai usulanusulan dan saran-saran.

5.

Pengawasan

Mengarahkan, memimpin dan mengembangkan bawahan, memberikan nasihat

kepada bawahan, melatih bawahan, menjelaskan tentang aturan-aturan

pekerjaan, penugasan, tindakan pendisiplinan, menangani keluhankeluhan dari

bawahan.

6.

Negosiasi

Melakukan

pembelian,

penjualan

atau

melakukan

kontrak

untuk

barangbarang atau jasa, negosiasi pajak, menghubungkan para pemasok,

melakukan perundingan dengan wakil-wakil penjualan kepada agen-agen atau

konsumen.

7.

Perwakilan

Melakukan kepentingan umum atas organisasi, melakukan pidato-pidato,

konsultasi untuk kontrak dengan individu atau kelompok-kelompok di luar

individu, pidato-pidato untuk umum, kampanye-kampanye masyarakat,

meluncurkan hal-hal baru, menghadiri konferensi-konferensi dan pertemuan

dengan klub bisnis. Berdasarkan teori tentang kinerja manajerial dalam

pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan, maka dapat disimpulkan bahwa

indikator dari kinerja manajerial, yaitu terdiri dari perencanaan, investigasi,

koordinasi, evaluasi, pengawasan, penilaian staff, negoisasi, dan perwakilan.

Maka dalam penelitian ini penulis menggunakan indikator mengenai kinerja

manajerial.

Berdasarkan teori tentang kinerja manajerial dalam pencapaian pelaksanaan

suatu kegiatan, maka dapat disimpulkan bahwa indikator dari kinerja manajerial,

yaitu terdiri dari perencanaan, investigasi, koordinasi, evaluasi, pengawasan,

negoisasi, dan perwakilan. Maka dalam penelitian ini penulis menggunakan indikator

mengenai kinerja manajerial.

2.2

Kerangka Pemikiran

Menurut Ishak dan Ikhsan (2007:93), mendefinisikam partisipasi penyusunan

anggaran adalah :

(21)

15

mereka yang membuat nya ,dengan kata lain ketika di terapkan kepada

perencanaan, partisipasi mengacu pada keterlibatan manajer tingkat menengah

dan kebawah pengambilan keputusan yang mengarah pada penentuan tujuan

operasional dan penempatan sasaran kerja.”

Menurut Rudianto (2010:93), kejelasan sasaran anggaran didefinisikan

sebagai berikut:

“Kejelasan sasaran anggaran yaitu rencana kerja organisasi di masa

mendatang yang diwujudkan dalam bentuk kuantitatif, formal dan sistematis

.

Menurut Kenis (1849) dalam Syafrial (2009) kinerja manajerial didefinisikan

sebagai berikut:

Kinerja manajerial adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam

melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas

kecakapan, pengalaman, kesungguhan serta waktu

2.2.1

Pengaruh

Partisipasi

Penyusunan

Anggaran

Terhadap

Kinerja

Manajerial

(22)

16

Dalam penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Herda Nengsy, Ria Nelly

Sari & Restu Agusti (2013

)

membuktikan bahwa Partisipasi penyusunan anggaran

berpengaruh signifikan positif terhadap kinerja manajerial Dari hasil tersebut

diartikan bahwa Partisipasi penyusunan anggaran mengacu pada sejauh mana manajer

berpartisipasi dalam penyusunan anggaran dan mempengaruhi untuk meningkatkan

kinerja manajerial. Apabila para manajer atau karyawan diberi kewenangan untuk

berpartisipasi dalam penyusunan anggaran maka akan mempengaruhi tingkat kinerja

manajerial dan sebaliknya.

2.2.2

Pengaruh Kejelasan Sasaran Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial

Deddi Nordiawan dan Ayuningtyas Hertianti (2011:132) mengemukan bahwa

kejelasan sasaran anggaran memberikan reaksi positif dan secara relatif sangat kuat

untuk meningkatkan kinerja manajerial. Reaksi tersebut adalah peningkatan kepuasan

kerja, penurunan ketegangan kerja, peningkatan sikap karyawan terhadap anggaran,

kinerja anggaran dan efisiensi biaya pada pelaksana anggaran secara signifikan, jika

kejelasan sasaran anggaran dinyatkan secara jelas. Dengan demikian karakteristik

sasaran anggaran dapat berimplikasi pada kinerja manajerial yang berpartisipasi baik

dalam penyusunan dan pelaksanaan anggaran sesuai kebijakan umum APBD.

(23)

17

kejelasan sasaran anggaran semakin baik maka akan menyebabkan semakin baik pula

kinerja manajerial di suatu pemerintahan daerah.

[image:23.612.125.524.216.529.2]

Dengan adanya kejelasan Uraian di atas menghasilkan paradigma yang akan

digambarkan di bawah ini

Gambar 2.1

Paradigma Penelitian

2.3

Hipotesis

Menurut Sugiyono (2011:164) hipotesis merupakan jawaban sementara

terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah

dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan.

Berdasarkan teori tersebut dapat disimpulkan bahwa hipotesis penelitian yaitu

dugaan sementara yang digunakan sebelum dilakukannya penelitian dalam hal

pendugaannya menggunakan statistika untuk menganalisisnya.

Kinerja

Manajerial

Partisipasi

Penyusunan

Anggaran

Kejelasan Sasaran

Anggaran

(Eka yudha utama:2013)

(Mila Suhardini, Kamaliah dan M.Rasuli :2014) (Caesar Arif, Ria Nelly sari,Dkk:2013 )

(Semy Pesireron 2015)

(Herda Nengsy, Ria Nelly Sari & Restu Agusti 2013)

(Gusti Ayu ketutyuli,Wiprastini,Dkk : 2014) (Yusri hamzi,Ali Imran,Dkk : 2012) (Trino Rizandi:2015)

(24)

18

Berdasarkan kerangka pemikiran diatas, maka hipotesis dalam penelitian ini

adalah :

H

1

: Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara partisipasi penyusunan

anggaran terhadap kinerja manajerial

H

2

: Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara kejelasan sasaran

(25)

1

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN DAN KEJELASAN SASARAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL

(Survey Pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Pemerintah Kota Cimahi)

Moch Alfiansyah

Program Studi Akuntansi – Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Komputer Indonesia

ABSTRACT

This research was conducted at SKPD Cimahi. The phenomenon that is still going on Budgetary Participation on Managerial Performance, namely the lack of employee involvement related to budgeting, consequently managerial performance deteriorates and Budget Targets Clarity phenomenon against which the performance of the managerial budget goal clarity unclear and not in accordance with the provisions that have been defined. The purpose of this study is to determine the effect of participation Clarity Budgeting and Budget Goals Against Managerial Performance.

This type of research consists of a descriptive study to illustrate the implementation of the Participation Budgeting, Budget Goal Clarity and Managerial Performance. As well as verification research to prove the hypothesis in the research objectives by using test equipment PLS. The research unit is SKPD Cimahi. The sampling technique using saturation sampling for total population and the same sample, namely on 38 SKPD with respondents consisting of one respondent is the Head section. This research method is descriptive and explanatory.

Descriptively explained Participation Budgeting went very well, Budget Targets Clarity is good and good managerial performance. In the verification shows that participation Budgetary significant effect on managerial performance with high criteria and Budget Targets Clarity influence on managerial performance.

Keywords: Participation Budgeting, Budget Goal Clarity and Managerial Performance.

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Suatu organisasi besar, seperti pemerintah daerah, dapat dianggap sebagai suatu pusat pertanggungjawaban. Pusat pertanggungjawaban besar tersebut dapat dipecah-pecah lagi menjadi pusat-pusat pertanggungjawaban yang lebih kecil hingga pada level pelayanan atau program, misalnya dinas-dinas dan subdinas subdinas. Pusat pertanggungjawaban tersebut kemudian menjadi dasar perencanaan dan pengendalian anggaran serta penilaian kinerja pada unit yang bersangkutan. Manajerial sebagai pusat pertanggungjawaban, sebagai budget holder, memiliki tanggung jawab untuk melaksanakan anggaran. (Mardiasmo, 2009:48).

Proses penyusunan anggaran melibatkan banyak pihak, mulai dari manajemen tingkat atas sampai manajemen tingkat bawah. Anggaran mempunyai dampak langsung terhadap perilaku manusia, terutama bagi orang yang langsung terlibat dalam penyusunan anggaran. Untuk menghasilkan sebuah anggaran yang efektif, manajer membutuhkan kemampuan untuk memprediksi masa depan, dengan mempertimbangkan berbagai faktor, seperti faktor lingkungan, partisipasi dan gaya penyusunan. (Desak Putu Intan Permata Sari dkk 2014).

Kejelasan sasaran anggaran akan membantu aparatur pemerintah daerah untuk mencapai kinerja yang diharapkan. Dengan mengetahui sasaran anggaran maka anggaran yang jelas, lebih mudah dilaksanakan dan untuk mempertanggungjawabkan (keberhasilan atau kegagalan) Ketidakjelasan sasaran anggaran akan menyebabkan kebingunangan dalam pelaksanan, hal ini akan menyebabkan pelaksana anggaran tidak dapat memotivasi individu dalam mencapai kinerja sebagaiman yang diharapkan, (Syafrial, 2009).

1.2 Rumusan Masalah

1. Untuk mengetahui dan menganalisis apakah partisipasi penyusunan anggaran berpengaruh terhadap kinerja

manajerial pada pemerintah Kota Cimahi.

2. Untuk mengetahui dan menganalisis apakah kejelasan sasaran anggaran berpengaruh terhadap kinerja

manajerial pada pemerintah Kota Cimahi.

1.3 Maksud dan Tujuan

Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dari berbagai informasi yang tekait dengan partisipasi penyusunan anggaran dan kejelasan sasaran anggaran tergadap kinerja manajerial pada Pemerintah Kota Cimahi yang kemudian akan diolah dan dianalisa untuk mencapai hasil yang diharapkan.

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk:

1. Mengetahui besarnya pengaruh partisipasi penyusunan anggaran terhadap Kinerja manajerial

2. Mengetahui besarnya Pengaruh kejelasan sasaran anggaran terhadap kinerja manajerial

(26)

2

1.4 Kegunaan Penelitian 1.4.1 Kegunaan Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat serta masukan yang berguna sebagai bahan pertimbangan di masa yang akan datang mengenai praktik pengawasan intern, sistem akuntansi keuangan daerah untuk meningkatkan kinerja pemerintah daerah.

1.4.2 Kegunaan Akademis

Sebagai bahan referensi bagi peneliti lain yang ingin mengkaji dalam bidang Akuntansi sector publik yaitu pengaruh partisipasi penyusunan anggaran dan Kejelasan sasaran anggaran terhadap kinerja manajerial.

II. KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

2.1 Kajian Pustaka

Kajian pustaka berisi studi pustaka terhadap buku, artikel, jurnal ilmiah, penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan topik penelitian. Uraian kajian pustaka diarahkan untuk menyusun kerangka pemikiran atau konsep yang akan digunakan dalam penelitian. Adapun tinjauan pustaka pada penelitian ini meliputi konsep mengenai Partisipasi Penyusunan Anggaran dan Kejelasan Sasaran Anggran terhadap Kinerja Manajerial.

2.1.1 Partisipasi Penyusunan Anggaran

menurut Ishak dan Ikhsan (2007:93) partisipasi penyusunan anggaran adalah : “Suatu proses pengambilan

keputusan bersama oleh dua bagian atau lebih dimana keputusan tersebut akan memiliki dampak masa depan terhadap mereka yang membuat nya ,dengan kata lain ketika di terapkan kepada perencanaan , partisipasi mengacu pada keterlibatan manajer tingkat menengah dan kebawah pengambilan keputusan yang mengarah pada penentuan tujuan operasional dan penempatan sasaran kerja.”

1.

Komitmen

2.

Keterlibatan

3.

Pengaruh

2.1.2 Kejelasan Sasaran Anggaran

Menurut Ginting (2010), definisi kejelasan sasaran anggaran adalah sebagai berikut:

“Sejauhmana tujuan anggaran ditetapkan secara jelas dan spesifik dengan tujuan agar anggaran tersebut dapat dimengerti oleh orang yang bertanggungjawab atas pencapaian sasaran anggaran tersebut. Oleh sebab itu sasaran anggaran pemerintah daerah harus dinyatakan secara jelas, spesifik dan dapat dimengerti oleh mereka yang bertanggung jawab untuk melaksanakannya.”

1.

Jelas

2.

Spesifik

3.

Dapat di Pahami

2.1.3 Kinerja Manajerial

Menurut Mardiasmo (2009:60), kinerja manajerial didefinisikan sebagai berikut: “Gambaran seorang manajer mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan atau program, kebijakan dalam mewujudkan sasaran,

tujuan, misi dan visi organisasi yang tertuang dalam stategic planingsuatu organisasi.”

1.

Koordinasi

2.

Evaluasi

3.

Pengawasan

4.

Negosiasi

5.

Perwakilan

6.

Perencanaan

7.

Investigasi

2.2 Kerangka Pemikiran

2.2.1 Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial

M.Nafarin (2007:9), menyatakan bahwa partisipasi penyusunan anggaran secara khusus memberi manfaat terhadap kinerja manajerial bagi pertanggungjawaban ketika organisasi dihadapkan pada ketidakpastian.

Diikutsertakannya manajer dalam proses penyusunan anggaran merupakan bagian terpenting, karena mereka yang paling mengetahui informasi tentang tentang partisipasi penyusunan anggaran. Maka dapat disimpulkan bahwa partisipasi penyusunan anggaran berpengaruh terhadap kinerja manajerial.

2.2.2 Pengaruh Kejelasan Sasaran Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial

(27)

3

anggaran semakin baik maka akan menyebabkan semakin baik pula kinerja manajerial di suatu pemerintahan daerah.

2.3 Hipotesis

Berdasarkan kerangka penelitian di atas maka penulis mencoba merumuskan hipotesis sebagai berikut:

1) Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara partisipasi penyusunan anggaran terhadap kinerja

manajerial

2) Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara kejelasan sasaran anggaran terhadap kinerja manjerial

III. METODELOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Menurut Sugiyono (2010:2) mendefinisikan metode penelitian yaitu Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada cirri-ciri keilmuan, yaitu rasional, empiris, dan sistematis. Rasional berarti kegiatan penelitian itu dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal, sehingga terjangkau oleh penalaran manusia. Empiris berarti cara-cara yang dilakukan itu dapat diamati oleh indera manusia, sehingga orang lain dapat mengamati dan mengetahui cara-cara yang digunakan. Sistematis artinya proses yang digunakan dalam penelitian itu menggunakan langkah-langkah tertentu yang bersifat logis

Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan verifikatif. Dengan menggunakan metode penelitian akan diketahui hubungan yang signifikan antara variabel yang diteliti sehingga menghasilkan kesimpulan yang akan memperjelas gambaran mengenai objek yang diteliti.

Pengertian metode deskriptif menurut Sugiyono (2010:29) adalah Metode yang digunakan untuk menggambarkan atau menganalisis suatu hasil penelitian tetapi tidak digunakan untuk membuat kesimpulan yang lebih luas.

Sedangkan menurut Mashuri (2009:45) metode verifikatif adalah Memeriksa benar tidaknya apabila dijelaskan untuk menguji suatu cara dengan atau tanpa perbaikan yang telah dilaksanakan di tempat lain dengan mengatasi masalah yang serupa dengan kehidupan.

3.2 Operasionalisasi Variabel

Menurut Sugiyono (2011:38), mendefinisikan variabel penelitian adalah segala suatu hal yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan.

Sesuai dengan judul dalam penelitian ini yaitu “Pengaruh pengawasan intern dan system akuntansi

keuangan daerah terhadap kinerja pemerintah daerah”, dalam penelitian ini peneliti menggunakan tiga variabel, yaitu:

1) Variabel independen (X1), yaitu variabel bebas yang keberadaannya tidak dipengaruhi oleh variabel-variabel

lain. Variabel independen (X1) dalam penelitian ini adalah partisipasi penyusunan anggaran. Konsep variabel partisipasi penyusunan anggaran adalah informasi-informasi yang dibutuhkan dalam partisipasi penyusunan anggaran. Pengumpulan informasi mengenai variable ini berdasarkan kuesioner, yang berupa daftar pertanyaan dan penyataan yang diajukan kepada responden, yang akhirnya di ranking berdasar skala ordinal.

2) Variabel independen (X2), yaitu variabel bebas yang keberadaannya tidak dipengaruhi oleh

variabel-variabel lain. Variabel independen (X2) dalam penelitian ini adalah Kejelasan sasaran anggaran. Pengumpulan informasi mengenai variable ini berdasarkan kuesioner, yang berupa daftar pertanyaan dan penyataan yang diajukan kepada responden, yang akhirnya di ranking berdasar skala ordinal.

3) Variabel Dependen (Y), yaitu variable tidak bebas yang keberadaannya dipengaruhi oleh

variable-variabel lain. Variabel dependen (Y) yang digunakan adalah Kinerja Manajerial. Pengumpulan informasi mengenai variable ini berdasarkan kuesioner, yang berupa daftar pertanyaan dan penyataan yang diajukan kepada responden, yang akhirnya di ranking berdasar skala ordinal.

3.3 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini dengan dua cara, yaitu penelitian lapangan (field research) dan studi kepustakaan (library reserach). Pengumpulan dilakukan dengan cara sebagai berikut:

1) Penelitian Lapangan (Field Research)

(28)

4

b) Kuesioner Menurut Umi Narimawati (2010:40), kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk kemudian dijawabnya. Kuesioner yang digunakan adalah kuesioner tertutup yang telah diberi skor, dimana data tersebut nantinya akan dihitung secara statistic. Kuesioner tersebut berisi daftar pertanyaan yang ditunjukkan kepada responden yang berhubungan dalam penelitian.

2) Penelitian Kepustakaan (Library Research)

Penelitian ini dilakukan melalui studi kepustakaan atau studi literatur dengan cara mempelajari, meneliti, mengkaji serta menelah literatur berupa buku-buku (text book), peraturan perundang-undangan, majalah, surat kabar, artikel, situs web dan penelitianpenelitian sebelumnya yang memiliki hubungan dengan masalah yang diteliti. Studi kepustakaan ini bertujuan untuk memperoleh sebanyak mungkin teori yang diharapkan akan dapat menunjang data yang dikumpulkan dan pengolahannya lebih lanjut dalam penelitian ini.

3.4 Metode Penarikan Sampel

Menurut Sugiyono (2012: 81), menyatakan bahwa pengertian sampel dapat dikatakan sebagai bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi

Unit analisis dalam penelitian ini adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kota Cimahi. Jumlah seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kota Cimahi berjumlah 38 SKPD, maka dapat disimpulkan bahwa populasi dalam penelitian ini adalah 38 SKPD.

3.5 Metode Pengujian Data 3.5.1 Uji Validitas

Menurut Cooper dalam Umi Narimawati (2010:42), validitas adalah :

”Validity is a characteristic of measuraenment concerned with the extent that a test measures what the

researcher actually wishes to measure”.

3.5.2 Uji Reliabilitas

Menurut Umi Narimawati (2010:43) uji realibitas adalah untuk menguji kehandalan atau kepercayaan alat pengungkapan dari data. Dengan diperoleh nilai r dari uji validitas yang menunjukkan hasil indeks korelasi yang menyatakan ada atau tidaknya hubungan antara dua belahan instrument. Penulis menganalisis data dengan menggunakan metode deskriptif dan verifikatif.

1) Analisis Deskriptif

Penelitian ini menggunakan jenis atau alat bentuk penelitian deskriptif yang dilaksanakan melalui pengumpulan data di lapangan. Penelitian deskriptif adalah jenis penelitian yang menggambarkan apa yang dilakukan oleh SKPD Kota Cimahi berdasarkan fakta-fakta yang ada untuk selanjutnya diolah menjadi data. Data tersebut kemudian dianalisis untuk memperoleh suatu kesimpulan. Penelitian deskriptif digunakan untuk menggambarkan bagaimana masing-masing variabel penelitian.

2) Analisis Verifikatif

Analisis verifikatif dalam penelitian ini dengan menggunakan alat uji statistik yaitu dengan uji persamaan strukturan berbasis variance atau yang lebih dikenal dengan nama Partial Least Square (PLS) menggunakan software SmartPLS 3.2.

Menurut Imam Ghozali (2006:1) metode Partial Least Square (PLS) dijelaskan sebagai berikut:

“Model persamaan strukturan berbasis variance (PLS) mampu menggambarkan variabel laten (tak terukur

langsung) dan diukur menggunakan indikator-indikator (variable manifest)”.

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

Pada bagian ini akan disajikan hasil penelitian dan pembahasan yang diperoleh dari yang dilakukan dalam penelitian ini, selain upaya perolehan data melalui observasi. Hasil penelitian diuraikan berdasarkan jawaban kuesioner dari responden yang berkaitan dengan variable penelitian yaitu pengaruh partisipasi penyusunan anggaran dan kejelasan sasaran anggaran terhadap kinerja manajerial.

(29)

5

1. Hasil Pengujian Validitas

Data penelitian untuk semua variabel dikumpulkan melalui penyebaran kuesioner. Sebelum menguji pengaruh antar variabel sebelumnya akan dilakukan uji validitas dan reliabilitas data yang diperoleh. Pengujian validitas menggunakan nilai korelasi skor item dengan skor total variabel. Indeks validitas

dihitung menggunakan Pearson Correlation. Validitas digunakan untuk membuktikan kuesioner sebagai alat

ukur yang digunakan memiliki kesahihan (validity).

2. Hasil Pengujian Reliabilitas

Setelah pengujian validitas dilanjutkan dengan pengujian reliabilitas yang digunakan untuk menguji apakah kuesioner telah mengukur dengan tepat apa yang hendak diukur. Pengujian reliabilitas penelitian ini

menggunakan metode Alpha Cronbach’s dimana kuesioner dinyatakan reliable apabila hasil output

perhitungan Alpha Cronbach’s nya lebih dari nilai rtabel yaitu 0.355 (signifikansi 5%, responden 31).

4.2 Hasil Analisis Deskriptif

Pada bagian ini akan disajikan hasil penelitian dan pembahasan yang diperoleh dari penyebaran angket kepada responden sebagai sumber data utama dalam penelitian ini, selain upaya perolehan data melalui observasi, wawancara dan studi pustaka untuk melengkapi data utama. Angket terdiri dari 13 butir pernyataan dengan perincian 3 butir pernyataan mengenai Partisipasi Penyusunan Anggaran, 3 butir pernyataan mengenai Kejelasan Sasaran Anggaran dan 7 butir pernyataan tentang Kinerja Manajerial. Metode analisis yang digunakan

untuk mengolah data pada penelitian ini adalah analisis deskriptif dan structural equation modeling (SEM) sebagai

alat bantu dalam penarikan kesimpulan.

4.3 Hasil Analisis Verifikatif

Dalam menguji pengaruh dari Partisipasi Penyusunan Anggaran dan Kejelasan Sasaran Anggaran terhadap Kinerja Manajerial, maka selanjutnya dilakukan serangkaian analisis kuantitatif yang sesuai dengan

tujuan penelitian. Metode analisis data yang digunakan adalah structural equation modeling (SEM) dengan

menggunakan alat uji statistik yaitu dengan uji persamaan strukturan berbasis variance atau yang lebih dikenal

dengan nama Partial Least Square (PLS) menggunakan software SmartPLS 3.2.4.

Dalam structural equation modeling ada dua jenis model yang terbentuk, yaitu model pengukuran (outer model) dan model structural (inner model). Model pengukuran menjelaskan proporsi variance masing-masing

variabel manifes (indikator) yang dapat dijelaskan di dalam variabel laten. Melalui model pengukuran akan

diketahui indikator mana yang lebih dominan dalam pembentukkan variabel laten. Setelah model pengukuran masing-masing variabel laten diuraikan selanjutnya akan dijabarkan model struktural yang akan mengkaji

pengaruh masing-masing variabel laten independen (exogenous latent variable) terhadap variabel laten dependen

(endogenous latent variable).

Pada penelitian ini terdapat 3 variabel laten dengan jumlah variabel manifes sebanyak 13. Variabel laten Partisipasi Penyusunan Anggaran (X1) 3 variabel manifes, Kejelasan Sasaran Anggaran (X2) 3 variabel manifes dan Kinerja Manajerial (Y) 7 variabel manifes.

4.4 Model Pengukuran (Outer Model)

Pengujian model pengukuran ini digunakan untuk menentukan spesifikasi hubungan antara variabel laten dengan variabel manifesnya, pengujian ini meliputi convergent validity, discriminant validity dan reliabilitas.

4.4.1 Convergent Validity dan Reliabilitas

Convergent validity ini berhubungan dengan prinsip bahwa variabel manifest (indikator) dari suatu

konstruk seharusnya berkorelasi tinggi. Uji ini dilakukan dengan menggunakan SmartPLS v.3.2.4, dilihat dari nilai

loading factor untuktiap indikator konstruk, adapun untuk menilai convergent validity

4.4.2 Discriminant Validity

Discriminant validity ini berhubungan dengan prinsip bahwa pengukur konstruk (variabel manifes) yang

berbeda seharusnya tidak berkorelasi tinggi dengan variabel manifes lainnya. Uji discriminant validity dengan

software SmartPLS dapat diketahui dari nilai cross loading dengan cara membandingkan korelasi indikator dengan variabel latennya harus lebih besar dibandingkan korelasi antara indikator dengan variabel laten yang lainnya atau dengan membandingkan akar kuadrat AVE untuk setiap konstruk dengan nilai korelasi antara konstruk dalam model. Discriminant validity yang baik ditunjukan dari akar kuadrat AVE untuk setiap kontstruk harus lebih besar dari korelasi antar konstruk dalam model.

4.5 Pengujian Hipotesis

(30)

6

Partisipasi Penyusunan Anggaran diduga akan berpengaruh terhadap Kinerja Manajerial. Untuk

membuktikan kesimpulan sementara itu dilakukan pengujian hipotesis menggunakan uji t dengan rumusan

hipotesis sebagai berikut:

Ho: γ1= 0, Partisipasi Penyusunan Anggaran tidak berpengaruh signifikan terhadap Kinerja

Manajerial.

Ha: γ1≠ 0, Partisipasi Penyusunan Anggaran berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Manajerial.

Taraf signifikansi () yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebesar 0,05 atau 5%dan nilai df adalah 28

(df=31-2-1=28), maka ttabel adalah 2.048.

4.5.2 Kejelasan Sasaran Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial

Kejelasan Sasaran Anggaran diduga akan berpengaruh terhadap Kinerja Manajerial. Untuk membuktika

kesimpulan sementara itu dilakukan pengujian hipotesis menggunakan uji t dengan rumusan hipotesis sebagai

berikut:

Ho: γ2= 0, Kejelasan Sasaran Anggaran tidak berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Manajerial.

Ha: γ2≠ 0, Kejelasan Sasaran Anggaran berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Manajerial.

Taraf signifikansi () yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebesar 0,05 atau 5%, maka ttabel adalah

2.048 (df=59-2-1=56).

4.6 Pembahasan

4.6.1 Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial

Partisipasi Penyusunan Anggaran memberikan pengaruh yang signifikan terhadap Kinerja Manajerial di Kota Cimahi. Partisipasi Penyusunan Anggaran memberikan pengaruh positif terhadap Kinerja Manajerial, maka dapat disimpulkan semakin baik Partisipasi Penyusunan Anggaran yang dilakukan maka akan membuat Kinerja Manajerial semakin baik pula. Dalam penelitian ini partisipasi penyusunan anggaran belum mencapai titik ideal atau belum mencapai target dimana masih terdapat gap sebesar 29% (100%-71%), sehingga dapat disimpulkan bahwa Partisipasi Penyusunan Anggaran belum berjalan dengan baik atau masih terdapat masalah yang terjadi dalam Partisipasi Penyusunan Anggaran.

Hasil penelitian ini di dukung oleh teori pada pembahsan sebelumnya yaitu menurut M.Nafarin (2007:9), menyatakan bahwa partisipasi penyusunan anggaran secara khusus memberi manfaat terhadap kinerja manajerial bagi pertanggungjawaban ketika organisasi dihadapkan pada ketidakpastian. Diikutsertakannya manajer dalam proses penyusunan anggaran merupakan bagian terpenting, karena mereka yang paling mengetahui informasi tentang tentang partisipasi penyusunan anggaran. Maka dapat disimpulkan bahwa partisipasi penyusunan anggaran berpengaruh terhadap kinerja manajerial.

Hasil penelitian ini juga didukung oleh penlitian sebelumnya menurut oleh Herda Nengsy, Ria Nelly Sari & Restu

Agusti (2013) membuktikan bahwa Partisipasi penyusunan anggaran berpengaruh signifikan positif terhadap

kinerja manajerial Dari hasil tersebut diartikan bahwa Partisipasi penyusunan anggaran mengacu pada sejauh mana manajer berpartisipasi dalam penyusunan anggaran dan mempengaruhi untuk meningkatkan kinerja manajerial. Apabila para manajer atau karyawan diberi kewenangan untuk berpartisipasi dalam penyusunan anggaran maka akan mempengaruhi tingkat kinerja manajerial dan sebaliknya.

4.6.2 Pengaruh Kejelasan Sasaran Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial

Kejelasan Sasaran Anggaran memberikan pengaruh yang signifikan terhadap Kinerja Manajerial di Kota Cimahi. Kejelasan Sasaran Anggaran memberikan pengaruh positif terhadap Kinerja Manajerial, maka dapat disimpulkan semakin baik Kejelasan Sasaran Anggaran yang dilakukan maka akan membuat Kinerja Manajerial semakin baik pula. Dalam penelitian ini Kejelasan Sasaran Anggaran belum mencapai titik ideal atau belum mencapai target dimana masih terdapat gap sebesar 27% (100%-73%), sehingga dapat disimpulkan bahwa Kejelasan Sasaran Anggaran belum berjalan dengan baik atau masih terdapat masalah yang terjadi dalam Kejelasan Sasaran Anggaran Hasil penelitian yang menunjukan arah hubungan yang positif ini juga di dukung oleh teori pada pembahsan sebelumnya yaitu menurut Deddi Nordiawan dan Ayuningtyas Hertianti (2011:132) mengemukan bahwa kejelasan sasaran anggaran memberikan reaksi positif dan secara relatif sangat kuat untuk meningkatkan kinerja manajerial. Reaksi tersebut adalah peningkatan kepuasan kerja, penurunan ketegangan kerja, peningkatan sikap karyawan terhadap anggaran, kinerja anggaran dan efisiensi biaya pada pelaksana anggaran secara signifikan, jika kejelasan sasaran anggaran dinyatkan secara jelas. Dengan demikian karakteristik sasaran anggaran dapat berimplikasi pada kinerja manajerial yang berpartisipasi baik dalam penyusunan dan pelaksanaan anggaran sesuai kebijakan umum APBD.

Hasil penelitian ini juga didukung oleh penlitian sebelumnya menurut Desak Putu Intan Permata Sari, dkk (2014) membuktikan bahwa kejelasan sasaran anggaran berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja manajerial Dari hasil tersebut dapat diartikan bahwa jika kejelasan sasaran anggaran semakin baik maka akan menyebabkan semakin baik pula kinerja manajerial di suatu pemerintahan daerah.

(31)

7

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan mengenai pengaruh partisipasi penyusunan anggaran dan kejelasan sasaran anggaran terhadap kinerja manejerial, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Partisipasi Penyusunan Anggaran berpengaruh postif terhadap kinerja manejerial pada 38 SKPD Kota Cimahi, artinya semakin baik Partisipasi Penyusunan Anggaran, maka hal tersebut akan meningkatkan Kinerja Manajerialnya.

2. Kejelasan Sasaran Anggaran berpengaruh Positif terhadap kinerja Manejerial, artinya semakin baik Kejelasan Sasaran Anggarannya maka hal tersebut akan meningkatkan Kinerja Manejerial.

5.2 Saran

Setelah penulis memberikan kesimpulan dari hasil penelitian tentang pengaruh Partisipasi Penyususnan Anggaran dan Kejelasa Sasaran Anggaran terhadap Kinerja Manejerial, maka penulis memberikan saran sebagai berikut:

1. Saran Operasional

a) Untuk mengembangkan dan mengoptimalkan partisipasi penyusunan anggaran sebaiknya instansi mempertahankan kualitas kinerja para pegawai dalam penyusunan anggaran dengan cara selalu melakukan komunikasi antara atasan dan bawahan dalam melakukan penyusunan anggaran sehingga capaian anggaran dapat terealisasi dengan baik.

b) Agar dalam pelaksanaan anggaran dapat lebih optimal dan tepat sasaran sehingga memudahkan proses penggolongan dan pencatatan serta lebih di sesuaikan dengan standar akuntansi yang telah ditetapkan agar dapat menyediakan informasi yang relevan.

2. Saran Akademis

Dalam pengembangan ilmu akuntansi khususnya akuntansi sektor publik diharapkan hasil ini dapat dijadikan acuan agar kedepannya peneliti lain dapat menggunakan variabel yang sama, metode yang sama tetapi unit analisis, populasi dan sampel yang berbeda atau mencari variabel lain yang mempengaruhi kualitas laporan keuangan seperti sumber daya manusia dan sistem informasi akuntansi pada pemerintahan pusat atau daerah.

DAFTAR FUSTAKA

Abdul Halim Dan Theresia 2007 Pengelolaan keuangan daerah. Edisi kedua. Cetak pertama Yogyakarta penerbit : UPP STIM YKPN

Anwar. 2010. Kinerja Sumber Daya Manusia. Cetakan Ke-2. Bandung : PT Refika Aditama.

Bangun,2009. Pengaruh Partisipasi Dalam

Penyusunan Anggaran Kejelasan Sasaran

Anggaran Dan Struktur Desentralisasi

Terhadap Kinerja Manajerial SKPD Dengan

Pengawasan Internal Sebagai Variabel

Pemoderasi (Studi Kasus Pada

Pemerintahan Deli Serdang), Thesis UNSUT Medan.

Brownell.P, 1982a. Participation in Budgeting Process; when it works and itu doesn’t. Journal of Accounting Literature, Vol 1: 124-153.

Deddi Nordiawan dan Ayuningtyas Hertianti.(2011). Akuntansi Sektor Publik (2ed). Jakarta : Salemba Empat.

Desak Putu Intan Permata Sari dkk (2014) .Pengaruh Kejelasan Sasaran Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial dengan

Desentralisasi dan Ketidak pastian lingkungan sebagai variabel pemoderasi (Studi Empiris Pada 15 SKPD Berupa Dinas di Kabupaten Buleleng)

Ginting, 2010. Pengaruh Patisipasi Anggaran dan Kejelasan Sasaran Anggaran Terhadap Kinerja Aparat Perangkat Daerah.

Hamidi. 2005. Metode Penelitian Kualitatif. Malang :

Ida Bagus Agung Dharmanegara. 2010.

Penganggaran Perusahaaan. Yogyakarta : Graha Ilmu.

Imam Ghozali, 2006. Aplikai Analisis Multivarite dengan SPSS, Cetakan Keempat, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.

Ishak Dan Ikhsan 2007 Akuntansi keprilakuan Jakarta : Selemba Empat

Kennis.2011.Kejelasan Sasaran Anggaran, Kinerja Manajerial SKPD, Sistem Perencanaan

M. Nafarin. 2007. Penganggaran Perusahaan. Edisi ketiga, Jakarta, Penerbit Salemba Empat

Mardiasmo (2009), Akuntansi Sektor Publik, Andi

(32)

8

Mardiasmo (2009), Akuntansi Sektor Publik

Mardiasmo 2006. Akuntansi Sektor Publik, Penerbit Andi, Yogyakarta

Mashuri , Zainudin.2009. Metode Penelitian

Pendekatan Praktis dan Aplikatif. Bandung: Refrika Aditamam.

Mulyadi. 2007. Sistem Perencanaan dan

Pengendalian Manajemen. Jakarta :

Salemba Empat.

Rudianto. 2010. Penganggaran. Jakarta: Erlangga

Sugiyono (2009: 185) dalam Umi Narimawati (2010: 54) Uji daerah penerimaan dan penolakan hipotesis

Sugiyono, Dr. 2011. Metode penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Penerbit ALFABETA

Sugiyono, Dr. 2013 Metode penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D Bandung, Penerbit ALFABETA

Sugiyono. (2012). Memahami Penelitian Kualitatif”.

Bandung : ALFABETA

Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D.

Bandung: Alfabeta.

Suharyadi dan Purwanto S.K. (2009). Statistika Untuk Ekonomi dan Keuangan Modern. Jakarta: Salemba Empat.

Suharyadi dan Purwanto S.K. (2009). Statistika Untuk Ekonomi dan Keuangan Modern. Jakarta: Salemba Empat.

Syafrial. 2009. Penyusunan Anggaran, Kejelasan Sasaran Anggaran Dan Partisipasi

Pe-nyusunan Terhadap Kinerja Manajerial

SKPD Pada Pemerintah Kabupaten

Sorolangun,

Uce Indahyanti. 2013. PPS-PLS. Diakses pada 4 April 2014.

Umi Narimawati. 2008. Metodologi Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif, Teori dan Aplikasi. Bandung: Agung Medi

Umi Narimawati. 2010. Penulisan Karya Ilmiah. Bekasi: Penerbit Ganesis

Gambar

Gambar 2.1 Paradigma Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini menemukan bahwa terdapat pengaruh secara simultan maupun secara parsial partisipasi anggaran dan kejelasan sasaran

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh Penganggaran Berbasis Kinerja, Kejelasan Sasaran anggaran, Partisipasi Anggaran Terhadap akuntabilitas Kinerja

Untuk mengetahui bahwa partisipasi anggaran, kejelasan sasaran anggaran, umpan balik anggaran secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial di

Hasil penelitian menujukan bahwa (1) akuntabilitas berpengaruh positif terhadap kinerja manajerial pada Satuan Kerja Perangkat Daerah di Kota Denpasar, (2)

Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian yang telah dilakukan peneliti sebelumnya yang menunjukkan bahwa partisipasi penyusunan anggaran, kejelasan sasaran anggaran

Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian Putra (2013), yang menguji pengaruh Akuntabilitas Publik dan Kejelasan Sasaran Anggaran terhadap kinerja

Segala puji dan syukur bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat, karunia dan hidayah dalam penulisan skripsi dengan judul “Pengaruh Kejelasan Sasaran Anggaran,

Andarias (2009) telah melakukan penelitian tentang pengaruh partisipasi dalam penyusunan anggaran, kejelasan sasaran anggaran dan struktur desentralisasi terhadap