123
RIWAYAT HIDUP
DATA PRIBADI
Nama
: MOCH ALFIANSYAH
Tempat/TanggalLahir : Sukabumi 23 April 1994
JenisKelamin
: Laki-laki
Agama
: Islam
Alamat
: KP Gemarasa Rt/Rw 01/01 kel/Desa Jampang Kulon
Kec. Jampang Kulon Kab. Sukabumi
Status
: Lajang
Telepon/Handphone
: - / 085659439673
: Moch_alfiansyah@ymail.com
RIWAYAT PENDIDIKAN
Pendidikan Formal
Tahun
Institusi
2000 - 2006
SDN 2 Jampang Kulon
2006 - 2009
SMPN 1 Jampang Kulon
2009 - 2012
SMAN 1Jampang Kulon
iii
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb
Puji beserta syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, Alhamdulillah
atas segala rahmat dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi
ini yang berjudul:
“
Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran dan
Kejelasan Sasaran Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial
”.
Penulis menyadari bahwa penulisan ini masih sangat jauh dari kata
sempurna. Karena terbatasnya kemampuan, pengalaman dan pengetahuan penulis,
dalam proses pengerjaan dan penyajian skripsi ini, masih terdapat banyak
kekurangan yang masih perlu dikoreksi. Oleh karena itu, masukan dan kritik yang
membangun sangat diharapkan penulis sebagai langkah perbaikan ke depan,
sehingga penulis dapat menyusun karya tulis lainnya dengan lebih baik.
Tak lupa pada kesempatan kali ini penulis ingin menyampaikan ucapan
terimakasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang telah membantu
penulis dalam pengerjaan skripsi ini, baik secara langsung maupun tidak
langsung. Untuk itu penulis haturkan terima kasih banyak kepada:
1.
Dr. Ir. H Eddy Soeryanto Soegoto, selaku Rektor Universitas Komputer
Indonesia.
2.
Prof. Dr. Hj. Umi Narimawati, Dra., SE., M.Si, selaku Wakil Rektor 1
iv
3.
Prof. Dr.Hj. Dwi Kartini, SE., Spec. Lic, selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Komputer Indonesia.
4.
Dr. Siti Kurnia Rahayu, SE., M.Ak.,Ak.,CA selaku Ketua Program Studi
Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.
5.
Adi Rachmanto, S.Kom., M.Kom, selaku sekertaris Program Studi
Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Komputer Indonesia.
6.
Dr. Ely Suhayati , SE., M.Si, Ak., CA selaku Dosen Wali Program Studi
Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Komputer Indonesia.
7.
Dr. Ony Widilestariningtyas, SE., M.Si., Ak., CA selaku Dosen
Pembimbing penulis selama menyelesaikan penelitian ini di Program
Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Komputer
Indonesia.
8.
Seluruh Dosen dan Staf Karyawan Program Studi Akuntansi Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Komputer Indonesia.
9.
Pihak Satuan Kerja Perangkat Daerah Pemerintah Kota Cimahi yang telah
memberikan izin bagi penulis dalam melaksanakan penelitian ini.
10. Kepada keluargaku tercinta Bapak (Ijang Suhaeris), Mamah (Eka Kartika),
saudaraku (Luky Yolanda), dan keluarga besar yang telah memberikan
dukungan doa.
11. Kepada sahabatku-sahabatku yang telah memberikan dukungan pada
penulis.
v
13. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Akhir kata, semoga Allah SWT, membalas kebaikan semua pihak yang
telah membantu baik secara langsung maupun tidak langsung dalam
menyelesailan Skripsi ini, dan semoga bermanfaat dan memberikan
pengetahuan khususnya bagi penulis dan umumnya kepada pihak-pihak yang
membutuhkannya .Amin
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakaatuh
Bandung, April 2016
vi
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN ...
SURAT KETERANGAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ...
ABSTRACT ...
i
ABSTRAK ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR GAMBAR ... x
DAFTAR TABEL ... xii
DAFTAR LAMPIRAN ... xvi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1
Latar Belakang Penelitian... 1
1.2
Identifikasi Masalah ... 6
1.3
Rumusan Masalah ... 6
1.4
Maksud dan Tujuan Penelitian ... 7
1.4.1
Maksud Penelitian ... 7
1.4.2
Tujuan Penelitian ... 7
1.5
Kegunaan Penelitian ... 7
1.5.1
Kegunaan Praktis ... 7
vii
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA DASAR PEMIKIRAN
DAN HIPOTESIS ... 9
2.1
Kajian Pustaka ... 9
2.1.1
Partisipasi Penyusunan Anggaran... 9
2.1.1.1
Pengertian Partisipasi Penyusunan Anggaran ... 9
2.1.1.2
Indikator Partisipasi Penyusunan Anggaran ... 10
2.1.2
Kejelasan Sasaran Anggaran ... 11
2.1.2.1
Pengertian Kejelasan Sasaran Anggaran ... 11
2.1.2.2
Indikator Kejelasan Sasaran Anggaran ... 12
2.1.3
Kinerja Manajerial ... 12
2.1.3.1 Pengertian Kinerja Manajerial ... 12
2.1.3.2 Indikator Kinerja Manajerial ... 13
2.2
Kerangka Pemikiran ... 14
2.2.1
Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran terhadap
Kinerja Manajerial ...15
2.2.2
Pengaruh Kejelasan Sasaran Anggaran terhadap
Kinerja Manajerial ... 16
2.3
Hipotesis ... 17
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1
Metode Penelitian ... 19
3.2
Operasionalisasi Variabel ... 24
3.3
Sumber Data ... 28
3.4
Populasi,Sampel dan Tempat Penelitian ... 29
3.4.1
Populasi ... 29
3.4.2
Penarikan Sampel ... 30
3.4.3
Tempat dan Waktu Penelitian ... 31
3.4.3.1
Tempat Penelitian ... 31
viii
3.5
Metode Pengumpulan Data ... 32
3.6
Metode Pengujian Data ... 34
3.6.1
Uji Validitas ... 34
3.6.2
Uji Reliabilitas ... 36
3.7 Pengujian Hipotesis ... 51
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1
Hasil Penelitian ... 55
4.1.1
Karakteristik Responden ... 56
4.1.2
Hasil Uji Validitas dan Uji Reliabilitas ... 61
4.1.2.1
Hasil Pengujian Validitas ... 61
4.1.2.2
Hasil Pengujian Reliabilitas ... 63
4.1.3
Hasil Analisis Deskriptif... 64
4.1.3.1
Analisis Deskriptif Partisipasi
Penyusunan Anggaran ... 65
4.1.3.2
Analisis Deskriptif Kejelasan Sasaran
Anggaran ... 68
4.1.3.3
Analisis Deskriptif Kinerja Manajerial ... 72
4.1.4
Hasil Analisis Verifikatif ... 78
4.1.4.1
Model Pengukuran (
Outer Model
) ... 81
4.1.4.2
Model Stuktural (
Inner Model
) ... 87
4.1.4.3
Pengujian
Hipotesis ...
90
4.2
Pembahasan ... 93
4.2.1
Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran
terhadap Kinerja Manajerial ... 93
ix
BAB V KESIMPULAN
5.1
Kesimpulan ... 97
5.2
Saran ... 98
DAFTAR PUSTAKA ... 99
99
DAFTAR FUSTAKA
Abdul Halim Dan Theresia 2007 Pengelolaan keuangan daerah. Edisi kedua. Cetak
pertama Yogyakarta penerbit : UPP STIM YKPN
Anwar. 2010. Kinerja Sumber Daya Manusia. Cetakan Ke-2. Bandung : PT Refika
Aditama.
Bangun,2009. Pengaruh Partisipasi Dalam Penyusunan Anggaran Kejelasan Sasaran
Anggaran Dan Struktur Desentralisasi Terhadap Kinerja Manajerial SKPD
Dengan Pengawasan Internal Sebagai Variabel Pemoderasi (Studi Kasus Pada
Pemerintahan Deli Serdang), Thesis UNSUT Medan.
Brownell.P, 1982a. Participation in Budgeting Process; when it works and itu
doesn’t. Journal of Accounting Literature, Vol 1: 124-153.
Deddi Nordiawan dan Ayuningtyas Hertianti.(2011). Akuntansi Sektor Publik (2ed).
Jakarta : Salemba Empat.
Desak Putu Intan Permata Sari dkk (2014) .Pengaruh Kejelasan Sasaran Anggaran
Terhadap Kinerja Manajerial dengan Desentralisasi dan Ketidak pastian
lingkungan sebagai variabel pemoderasi (Studi Empiris Pada 15 SKPD
Berupa Dinas di Kabupaten Buleleng)
Dr. Nur Indriantoro, M.Sc., Akuntan, Drs. Bambang Supomo, M.Si. Akuntan, 2002.
Metedologi Penelitian Bisnis. Yogyakarta : Edisi Pertama, Penerbit BPFE.
Ginting, 2010. Pengaruh Patisipasi Anggaran dan Kejelasan Sasaran Anggaran
Terhadap Kinerja Aparat Perangkat Daerah.
Hamidi. 2005. Metode Penelitian Kualitatif. Malang : UMM Press.
Ida Bagus Agung Dharmanegara. 2010. Penganggaran Perusahaaan. Yogyakarta :
Graha Ilmu.
Imam Ghozali, 2006. Aplikai Analisis Multivarite dengan SPSS, Cetakan Keempat,
Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.
100
Kennis.2011.Kejelasan Sasaran Anggaran, Kinerja Manajerial SKPD, Sistem
Perencanaan
M. Nafarin. 2007. Penganggaran Perusahaan. Edisi ketiga, Jakarta, Penerbit Salemba
Empat
Mardiasmo (2009), Akuntansi Sektor Publik, Andi
Offset
, Yogyakarta
Mardiasmo (2009), Akuntansi Sektor Publik
Mardiasmo 2006. Akuntansi Sektor Publik, Penerbit Andi, Yogyakarta
Mashuri , Zainudin.2009. Metode Penelitian Pendekatan Praktis dan Aplikatif.
Bandung: Refrika Aditamam.
Mulyadi. 2007. Sistem Perencanaan dan Pengendalian Manajemen. Jakarta : Salemba
Empat.
Noor, H. F. (2007). Ekonomi Manajerial. Jakarta: RajaGrafindo Persada.
Rudianto. 2010. Penganggaran. Jakarta: Erlangga
Sugiyono (2009: 185) dalam Umi Narimawati (2010: 54) Uji daerah penerimaan dan
penolakan hipotesis
Sugiyono, Dr. 2011. Metode penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Penerbit
ALFABETA
Sugiyono, Dr. 2013 Metode penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D Bandung,
Penerbit ALFABETA
Sugiyono. (2012).
Memahami Penelitian Kualitatif”.
Bandung : ALFABETA
Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif
Dan R&D. Bandung: Alfabeta
.
Suharyadi dan Purwanto S.K. (2009). Statistika Untuk Ekonomi dan Keuangan
Modern. Jakarta: Salemba Empat.
101
Syafrial. 2009. Penyusunan Anggaran, Kejelasan Sasaran Anggaran Dan Partisipasi
Pe-nyusunan Terhadap Kinerja Manajerial SKPD Pada Pemerintah Kabupaten
Sorolangun,
Uce Indahyanti. 2013. PPS-PLS. Diakses pada 4 April 2014.
Umi Narimawati. 2008. Metodologi Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif, Teori dan
Aplikasi. Bandung: Agung Medi
Umi Narimawati. 2010. Penulisan Karya Ilmiah. Bekasi: Penerbit Ganesis
9
BAB II
KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIRAN DAN HIPOTESIS
2.1
Kajian Pustaka
Kajian pustaka berisi studi pustaka terhadap buku, artikel, jurnal ilmiah,
penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan topik penelitian. Uraian kajian pustaka
diarahkan untuk menyusun kerangka pemikiran atau konsep yang akan digunakan
dalam penelitian. Adapun tinjauan pustaka pada penelitian ini meliputi konsep
mengenai Partisipasi Penyusunan Anggaran dan Kejelasan Sasaran Anggran terhadap
Kinerja Manajerial.
2.1.1
Partisipasi Penyusunan Anggaran
2.1.1.1
Pengertian Partisipasi Penyusunan Anggaran
Berdasarkan pendapat para ahli dari berbagai sumber, terdapat beberapa
definisi yang menyatakan mengenai pengertian partisipasi penyusunan anggaran, di
antaranya adalah sebagai berikut :
Menurut Ida Bagus (2010:19), mengenai definisi Partisipasi Penyusunan
Anggaran adalah :
10
Menurut M.Nafarin (2007:11) partisipasi penyusunan anggaran didefinisikan
sebagai berikut:
“Tingkat seberapa jauh
keterlibatan dan pengaruh individu didalam
menentukan dan menyusun anggaran yang ada dalam divisi atau bagiannya,
baik secara periodik maupun tahunan.”
Sedangkan menurut Ishak dan Ikhsan (2007:93) partisipasi penyusunan
anggaran adalah :
“Suatu proses pengambilan keputusan bersama oleh dua bagian atau lebih
dimana keputusan tersebut akan memiliki dampak masa depan terhadap
mereka yang membuat nya ,dengan kata lain ketika di terapkan kepada
perencanaan , partisipasi mengacu pada keterlibatan manajer tingkat
menengah dan kebawah pengambilan keputusan yang mengarah pada
penentuan tujuan operasional dan penempatan sasaran kerja.”
Maka dapat disimpulkan oleh penulis bahwa partisipasi penyusunan anggaran
adalah suatu tindakan para aparat pemerintah yang ikut dalam proses penyusunan
anggaran untuk mencapai target yang telah ditentukan.
2.1.1.2
Indikator Partisipasi Penyusunan Anggaran
Menurut Brownell dalam Falikhatun (2007) indikator Partisipasi Penyusunan
Anggaran adalah :
1.
Keterlibatan
Sebagai Tingkat hubungan personal yang di rasakan individu sehingga
mempengaruhi pengambilan keputusan yang menyangkut nilai
–
nilai dasar
tujuan dan pemahaman
2.
Pengaruh
11
3.
Komitmen
Karena identifikasi dan ego-keterlibatan dengan tujuan anggaran, partisipasi
berkaitan dengan kinerja dan begitu mengarah pada peningkatan motivasi dan
komitmen terhadap budget
2.1.2
Kejelasan Sasaran Anggaran
2.1.2.1
Pengertian Kejelasan Sasaran Anggaran
Menurut Ginting (2010), definisi kejelasan sasaran anggaran adalah sebagai
berikut:
“Sejauhmana tujuan anggaran ditetapkan secara jelas dan spesifik dengan
tujuan agar anggaran tersebut dapat dimengerti oleh orang yang
bertanggungjawab atas pencapaian sasaran anggaran tersebut. Oleh sebab itu
sasaran anggaran pemerintah daerah harus dinyatakan secara jelas, spesifik
dan dapat dimengerti oleh mereka yang bertanggung jawab untuk
melaksanakannya.”
Menurut Kennis (2011), kejelasan sasaran anggaran didefinisikan sebagai
berikut:
“
Menggambarkan tujuan anggaran yang dinyatakan secara jelas dan spesifik,
serta dimengerti oleh pihak-pihak yang bertanggung jawab tehadap
pencapaiannya.
”
12
2.1.2.2
Indikator Kejelasan Sasaran Anggaran
Menurut Ginting (2010), indikator kejelasan sasaran anggaran adalah sebagai
berikut:
1.
Jelas
Sasaran yang ingin dicapai harus jelas dan digambarkan secara terperinci
sehingga semua pihak dapat memahami.
2.
Spesifik
Sasaran yang ingin dicapai harus dirumuskan secara spesifik dan jelas, tidak
menimbulkan interpretasi yang bermaca-macam. Sasaran tersebut harus
memberikan kepada unit kerja dalam merumuskan strategi atau tindakan
terbaiknya.
3.
Dapat di Pahami
Sasaran yang dibuat secara jelas dan spesifik harus dapat dipahami oleh
semua pihak agar tidak terjadi kesalahan dalam pencapaiannya
2.1.3
Kinerja Manajerial
2.1.3.1
Pengertian Kinerja Manajerial
Menurut Anwar (2010:76), mendefinisikan kinerja manajerial adalah sebagai
berikut :
“Kinerja manjerial merupakan proses pengorganisasian, pelaksanaan dan
pengendalian terhadap pencapaian kinerja dan di komunikasikan secara terus
menerus oleh pimpinan kepada karyawan, antara karyawan dengan atasannya
langsung.
”
Menurut Bangun (2009:48), mendefinisikan kinerja manajerial didefinisikan
adalah sebagai berikut:
“H
asil dari proses aktivitas manajerial yang efektif mulai dari proses
13
Menurut Mardiasmo (2009:60), kinerja manajerial didefinisikan sebagai
berikut:
“Gambaran seorang manajer mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan su
atu
kegiatan atau program, kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi
dan visi organisasi yang tertuang dalam
stategic planing
suatu organisasi.”
2.1.3.2
Indikator Kinerja Manajerial
Weichrich dan Koontz (2005:27), mengemukakan bahwa karakteristik kinerja
manajerial didalamnya terdiri dari tingkat persiapan dalam penyusunan anggaran.
Investigasi, yang diidentifikasi melalui tingkat kesiapan dalam informasi.
Pengkoordinasiaan, untuk penyampaian informasi.
Menurut Mardiasmo (2004:98) menjelaskan tugas-tugas manajerial sebagai
berikut :
1.
Perencanaan
Perencanaan dalam hal ini adalah menentukan tujuan-tujuan, kebijakan, arah
dari tindakan/ pelaksanaan yang diambil.Termasuk juga skedul pekerjaan,
membuat anggaran, menyusun prosedur-prosedur, menentukan tujuan,
menyiapkan agenda dan membuat program.
2.
Investigasi
Mengumpulkan dan menyiapkan informasi, biasanya dalam bentuk
catatancatatan, laporan-laporan dan rekening-rekening, melakukan
inventarisasi, melakukan pengukuran hasil, menyiapkan laporan keuangan,
menyiapkan catatan, melakukan penelitian, dan melakukan analisis pekerjaan.
3.
Koordinasi
Melakukan tukar menukar informasi dengan orang-orang di bagian yang lain
engan tujuan untuk menghubungkan dan menyesuaikan programprogram,
memberikan sasaran ke departemen lain, melancarkan hubungan dengan
manajer-manajer lain, mengatur pertemuan-pertemuan, memberikan informasi
terhadap atasan, berusaha mencari, kerjasama dengan departemen lain.
4.
Evaluasi
14
menilai laporan keuangan, melakukan pemeriksaan terhadap produk,
menyetujui permintaan-permintaan, menilai usulanusulan dan saran-saran.
5.
Pengawasan
Mengarahkan, memimpin dan mengembangkan bawahan, memberikan nasihat
kepada bawahan, melatih bawahan, menjelaskan tentang aturan-aturan
pekerjaan, penugasan, tindakan pendisiplinan, menangani keluhankeluhan dari
bawahan.
6.
Negosiasi
Melakukan
pembelian,
penjualan
atau
melakukan
kontrak
untuk
barangbarang atau jasa, negosiasi pajak, menghubungkan para pemasok,
melakukan perundingan dengan wakil-wakil penjualan kepada agen-agen atau
konsumen.
7.
Perwakilan
Melakukan kepentingan umum atas organisasi, melakukan pidato-pidato,
konsultasi untuk kontrak dengan individu atau kelompok-kelompok di luar
individu, pidato-pidato untuk umum, kampanye-kampanye masyarakat,
meluncurkan hal-hal baru, menghadiri konferensi-konferensi dan pertemuan
dengan klub bisnis. Berdasarkan teori tentang kinerja manajerial dalam
pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan, maka dapat disimpulkan bahwa
indikator dari kinerja manajerial, yaitu terdiri dari perencanaan, investigasi,
koordinasi, evaluasi, pengawasan, penilaian staff, negoisasi, dan perwakilan.
Maka dalam penelitian ini penulis menggunakan indikator mengenai kinerja
manajerial.
Berdasarkan teori tentang kinerja manajerial dalam pencapaian pelaksanaan
suatu kegiatan, maka dapat disimpulkan bahwa indikator dari kinerja manajerial,
yaitu terdiri dari perencanaan, investigasi, koordinasi, evaluasi, pengawasan,
negoisasi, dan perwakilan. Maka dalam penelitian ini penulis menggunakan indikator
mengenai kinerja manajerial.
2.2
Kerangka Pemikiran
Menurut Ishak dan Ikhsan (2007:93), mendefinisikam partisipasi penyusunan
anggaran adalah :
15
mereka yang membuat nya ,dengan kata lain ketika di terapkan kepada
perencanaan, partisipasi mengacu pada keterlibatan manajer tingkat menengah
dan kebawah pengambilan keputusan yang mengarah pada penentuan tujuan
operasional dan penempatan sasaran kerja.”
Menurut Rudianto (2010:93), kejelasan sasaran anggaran didefinisikan
sebagai berikut:
“Kejelasan sasaran anggaran yaitu rencana kerja organisasi di masa
mendatang yang diwujudkan dalam bentuk kuantitatif, formal dan sistematis
”
.
Menurut Kenis (1849) dalam Syafrial (2009) kinerja manajerial didefinisikan
sebagai berikut:
Kinerja manajerial adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam
melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas
kecakapan, pengalaman, kesungguhan serta waktu
2.2.1
Pengaruh
Partisipasi
Penyusunan
Anggaran
Terhadap
Kinerja
Manajerial
16
Dalam penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Herda Nengsy, Ria Nelly
Sari & Restu Agusti (2013
)
membuktikan bahwa Partisipasi penyusunan anggaran
berpengaruh signifikan positif terhadap kinerja manajerial Dari hasil tersebut
diartikan bahwa Partisipasi penyusunan anggaran mengacu pada sejauh mana manajer
berpartisipasi dalam penyusunan anggaran dan mempengaruhi untuk meningkatkan
kinerja manajerial. Apabila para manajer atau karyawan diberi kewenangan untuk
berpartisipasi dalam penyusunan anggaran maka akan mempengaruhi tingkat kinerja
manajerial dan sebaliknya.
2.2.2
Pengaruh Kejelasan Sasaran Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial
Deddi Nordiawan dan Ayuningtyas Hertianti (2011:132) mengemukan bahwa
kejelasan sasaran anggaran memberikan reaksi positif dan secara relatif sangat kuat
untuk meningkatkan kinerja manajerial. Reaksi tersebut adalah peningkatan kepuasan
kerja, penurunan ketegangan kerja, peningkatan sikap karyawan terhadap anggaran,
kinerja anggaran dan efisiensi biaya pada pelaksana anggaran secara signifikan, jika
kejelasan sasaran anggaran dinyatkan secara jelas. Dengan demikian karakteristik
sasaran anggaran dapat berimplikasi pada kinerja manajerial yang berpartisipasi baik
dalam penyusunan dan pelaksanaan anggaran sesuai kebijakan umum APBD.
17
kejelasan sasaran anggaran semakin baik maka akan menyebabkan semakin baik pula
kinerja manajerial di suatu pemerintahan daerah.
[image:23.612.125.524.216.529.2]Dengan adanya kejelasan Uraian di atas menghasilkan paradigma yang akan
digambarkan di bawah ini
Gambar 2.1
Paradigma Penelitian
2.3
Hipotesis
Menurut Sugiyono (2011:164) hipotesis merupakan jawaban sementara
terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah
dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan.
Berdasarkan teori tersebut dapat disimpulkan bahwa hipotesis penelitian yaitu
dugaan sementara yang digunakan sebelum dilakukannya penelitian dalam hal
pendugaannya menggunakan statistika untuk menganalisisnya.
Kinerja
Manajerial
Partisipasi
Penyusunan
Anggaran
Kejelasan Sasaran
Anggaran
(Eka yudha utama:2013)
(Mila Suhardini, Kamaliah dan M.Rasuli :2014) (Caesar Arif, Ria Nelly sari,Dkk:2013 )
(Semy Pesireron 2015)
(Herda Nengsy, Ria Nelly Sari & Restu Agusti 2013)
(Gusti Ayu ketutyuli,Wiprastini,Dkk : 2014) (Yusri hamzi,Ali Imran,Dkk : 2012) (Trino Rizandi:2015)
18
Berdasarkan kerangka pemikiran diatas, maka hipotesis dalam penelitian ini
adalah :
H
1: Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara partisipasi penyusunan
anggaran terhadap kinerja manajerial
H
2: Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara kejelasan sasaran
1
PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN DAN KEJELASAN SASARAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL
(Survey Pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Pemerintah Kota Cimahi)
Moch Alfiansyah
Program Studi Akuntansi – Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Komputer Indonesia
ABSTRACT
This research was conducted at SKPD Cimahi. The phenomenon that is still going on Budgetary Participation on Managerial Performance, namely the lack of employee involvement related to budgeting, consequently managerial performance deteriorates and Budget Targets Clarity phenomenon against which the performance of the managerial budget goal clarity unclear and not in accordance with the provisions that have been defined. The purpose of this study is to determine the effect of participation Clarity Budgeting and Budget Goals Against Managerial Performance.
This type of research consists of a descriptive study to illustrate the implementation of the Participation Budgeting, Budget Goal Clarity and Managerial Performance. As well as verification research to prove the hypothesis in the research objectives by using test equipment PLS. The research unit is SKPD Cimahi. The sampling technique using saturation sampling for total population and the same sample, namely on 38 SKPD with respondents consisting of one respondent is the Head section. This research method is descriptive and explanatory.
Descriptively explained Participation Budgeting went very well, Budget Targets Clarity is good and good managerial performance. In the verification shows that participation Budgetary significant effect on managerial performance with high criteria and Budget Targets Clarity influence on managerial performance.
Keywords: Participation Budgeting, Budget Goal Clarity and Managerial Performance.
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Suatu organisasi besar, seperti pemerintah daerah, dapat dianggap sebagai suatu pusat pertanggungjawaban. Pusat pertanggungjawaban besar tersebut dapat dipecah-pecah lagi menjadi pusat-pusat pertanggungjawaban yang lebih kecil hingga pada level pelayanan atau program, misalnya dinas-dinas dan subdinas subdinas. Pusat pertanggungjawaban tersebut kemudian menjadi dasar perencanaan dan pengendalian anggaran serta penilaian kinerja pada unit yang bersangkutan. Manajerial sebagai pusat pertanggungjawaban, sebagai budget holder, memiliki tanggung jawab untuk melaksanakan anggaran. (Mardiasmo, 2009:48).
Proses penyusunan anggaran melibatkan banyak pihak, mulai dari manajemen tingkat atas sampai manajemen tingkat bawah. Anggaran mempunyai dampak langsung terhadap perilaku manusia, terutama bagi orang yang langsung terlibat dalam penyusunan anggaran. Untuk menghasilkan sebuah anggaran yang efektif, manajer membutuhkan kemampuan untuk memprediksi masa depan, dengan mempertimbangkan berbagai faktor, seperti faktor lingkungan, partisipasi dan gaya penyusunan. (Desak Putu Intan Permata Sari dkk 2014).
Kejelasan sasaran anggaran akan membantu aparatur pemerintah daerah untuk mencapai kinerja yang diharapkan. Dengan mengetahui sasaran anggaran maka anggaran yang jelas, lebih mudah dilaksanakan dan untuk mempertanggungjawabkan (keberhasilan atau kegagalan) Ketidakjelasan sasaran anggaran akan menyebabkan kebingunangan dalam pelaksanan, hal ini akan menyebabkan pelaksana anggaran tidak dapat memotivasi individu dalam mencapai kinerja sebagaiman yang diharapkan, (Syafrial, 2009).
1.2 Rumusan Masalah
1. Untuk mengetahui dan menganalisis apakah partisipasi penyusunan anggaran berpengaruh terhadap kinerja
manajerial pada pemerintah Kota Cimahi.
2. Untuk mengetahui dan menganalisis apakah kejelasan sasaran anggaran berpengaruh terhadap kinerja
manajerial pada pemerintah Kota Cimahi.
1.3 Maksud dan Tujuan
Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dari berbagai informasi yang tekait dengan partisipasi penyusunan anggaran dan kejelasan sasaran anggaran tergadap kinerja manajerial pada Pemerintah Kota Cimahi yang kemudian akan diolah dan dianalisa untuk mencapai hasil yang diharapkan.
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk:
1. Mengetahui besarnya pengaruh partisipasi penyusunan anggaran terhadap Kinerja manajerial
2. Mengetahui besarnya Pengaruh kejelasan sasaran anggaran terhadap kinerja manajerial
2
1.4 Kegunaan Penelitian 1.4.1 Kegunaan Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat serta masukan yang berguna sebagai bahan pertimbangan di masa yang akan datang mengenai praktik pengawasan intern, sistem akuntansi keuangan daerah untuk meningkatkan kinerja pemerintah daerah.
1.4.2 Kegunaan Akademis
Sebagai bahan referensi bagi peneliti lain yang ingin mengkaji dalam bidang Akuntansi sector publik yaitu pengaruh partisipasi penyusunan anggaran dan Kejelasan sasaran anggaran terhadap kinerja manajerial.
II. KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS
2.1 Kajian Pustaka
Kajian pustaka berisi studi pustaka terhadap buku, artikel, jurnal ilmiah, penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan topik penelitian. Uraian kajian pustaka diarahkan untuk menyusun kerangka pemikiran atau konsep yang akan digunakan dalam penelitian. Adapun tinjauan pustaka pada penelitian ini meliputi konsep mengenai Partisipasi Penyusunan Anggaran dan Kejelasan Sasaran Anggran terhadap Kinerja Manajerial.
2.1.1 Partisipasi Penyusunan Anggaran
menurut Ishak dan Ikhsan (2007:93) partisipasi penyusunan anggaran adalah : “Suatu proses pengambilan
keputusan bersama oleh dua bagian atau lebih dimana keputusan tersebut akan memiliki dampak masa depan terhadap mereka yang membuat nya ,dengan kata lain ketika di terapkan kepada perencanaan , partisipasi mengacu pada keterlibatan manajer tingkat menengah dan kebawah pengambilan keputusan yang mengarah pada penentuan tujuan operasional dan penempatan sasaran kerja.”
1.
Komitmen2.
Keterlibatan3.
Pengaruh
2.1.2 Kejelasan Sasaran Anggaran
Menurut Ginting (2010), definisi kejelasan sasaran anggaran adalah sebagai berikut:
“Sejauhmana tujuan anggaran ditetapkan secara jelas dan spesifik dengan tujuan agar anggaran tersebut dapat dimengerti oleh orang yang bertanggungjawab atas pencapaian sasaran anggaran tersebut. Oleh sebab itu sasaran anggaran pemerintah daerah harus dinyatakan secara jelas, spesifik dan dapat dimengerti oleh mereka yang bertanggung jawab untuk melaksanakannya.”
1.
Jelas
2.
Spesifik
3.
Dapat di Pahami
2.1.3 Kinerja ManajerialMenurut Mardiasmo (2009:60), kinerja manajerial didefinisikan sebagai berikut: “Gambaran seorang manajer mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan atau program, kebijakan dalam mewujudkan sasaran,
tujuan, misi dan visi organisasi yang tertuang dalam stategic planingsuatu organisasi.”
1.
Koordinasi2.
Evaluasi3.
Pengawasan4.
Negosiasi5.
Perwakilan6.
Perencanaan7.
Investigasi2.2 Kerangka Pemikiran
2.2.1 Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial
M.Nafarin (2007:9), menyatakan bahwa partisipasi penyusunan anggaran secara khusus memberi manfaat terhadap kinerja manajerial bagi pertanggungjawaban ketika organisasi dihadapkan pada ketidakpastian.
Diikutsertakannya manajer dalam proses penyusunan anggaran merupakan bagian terpenting, karena mereka yang paling mengetahui informasi tentang tentang partisipasi penyusunan anggaran. Maka dapat disimpulkan bahwa partisipasi penyusunan anggaran berpengaruh terhadap kinerja manajerial.
2.2.2 Pengaruh Kejelasan Sasaran Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial
3
anggaran semakin baik maka akan menyebabkan semakin baik pula kinerja manajerial di suatu pemerintahan daerah.
2.3 Hipotesis
Berdasarkan kerangka penelitian di atas maka penulis mencoba merumuskan hipotesis sebagai berikut:
1) Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara partisipasi penyusunan anggaran terhadap kinerja
manajerial
2) Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara kejelasan sasaran anggaran terhadap kinerja manjerial
III. METODELOGI PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian
Menurut Sugiyono (2010:2) mendefinisikan metode penelitian yaitu Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada cirri-ciri keilmuan, yaitu rasional, empiris, dan sistematis. Rasional berarti kegiatan penelitian itu dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal, sehingga terjangkau oleh penalaran manusia. Empiris berarti cara-cara yang dilakukan itu dapat diamati oleh indera manusia, sehingga orang lain dapat mengamati dan mengetahui cara-cara yang digunakan. Sistematis artinya proses yang digunakan dalam penelitian itu menggunakan langkah-langkah tertentu yang bersifat logis
Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan verifikatif. Dengan menggunakan metode penelitian akan diketahui hubungan yang signifikan antara variabel yang diteliti sehingga menghasilkan kesimpulan yang akan memperjelas gambaran mengenai objek yang diteliti.
Pengertian metode deskriptif menurut Sugiyono (2010:29) adalah Metode yang digunakan untuk menggambarkan atau menganalisis suatu hasil penelitian tetapi tidak digunakan untuk membuat kesimpulan yang lebih luas.
Sedangkan menurut Mashuri (2009:45) metode verifikatif adalah Memeriksa benar tidaknya apabila dijelaskan untuk menguji suatu cara dengan atau tanpa perbaikan yang telah dilaksanakan di tempat lain dengan mengatasi masalah yang serupa dengan kehidupan.
3.2 Operasionalisasi Variabel
Menurut Sugiyono (2011:38), mendefinisikan variabel penelitian adalah segala suatu hal yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan.
Sesuai dengan judul dalam penelitian ini yaitu “Pengaruh pengawasan intern dan system akuntansi
keuangan daerah terhadap kinerja pemerintah daerah”, dalam penelitian ini peneliti menggunakan tiga variabel, yaitu:
1) Variabel independen (X1), yaitu variabel bebas yang keberadaannya tidak dipengaruhi oleh variabel-variabel
lain. Variabel independen (X1) dalam penelitian ini adalah partisipasi penyusunan anggaran. Konsep variabel partisipasi penyusunan anggaran adalah informasi-informasi yang dibutuhkan dalam partisipasi penyusunan anggaran. Pengumpulan informasi mengenai variable ini berdasarkan kuesioner, yang berupa daftar pertanyaan dan penyataan yang diajukan kepada responden, yang akhirnya di ranking berdasar skala ordinal.
2) Variabel independen (X2), yaitu variabel bebas yang keberadaannya tidak dipengaruhi oleh
variabel-variabel lain. Variabel independen (X2) dalam penelitian ini adalah Kejelasan sasaran anggaran. Pengumpulan informasi mengenai variable ini berdasarkan kuesioner, yang berupa daftar pertanyaan dan penyataan yang diajukan kepada responden, yang akhirnya di ranking berdasar skala ordinal.
3) Variabel Dependen (Y), yaitu variable tidak bebas yang keberadaannya dipengaruhi oleh
variable-variabel lain. Variabel dependen (Y) yang digunakan adalah Kinerja Manajerial. Pengumpulan informasi mengenai variable ini berdasarkan kuesioner, yang berupa daftar pertanyaan dan penyataan yang diajukan kepada responden, yang akhirnya di ranking berdasar skala ordinal.
3.3 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini dengan dua cara, yaitu penelitian lapangan (field research) dan studi kepustakaan (library reserach). Pengumpulan dilakukan dengan cara sebagai berikut:
1) Penelitian Lapangan (Field Research)
4
b) Kuesioner Menurut Umi Narimawati (2010:40), kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk kemudian dijawabnya. Kuesioner yang digunakan adalah kuesioner tertutup yang telah diberi skor, dimana data tersebut nantinya akan dihitung secara statistic. Kuesioner tersebut berisi daftar pertanyaan yang ditunjukkan kepada responden yang berhubungan dalam penelitian.
2) Penelitian Kepustakaan (Library Research)
Penelitian ini dilakukan melalui studi kepustakaan atau studi literatur dengan cara mempelajari, meneliti, mengkaji serta menelah literatur berupa buku-buku (text book), peraturan perundang-undangan, majalah, surat kabar, artikel, situs web dan penelitianpenelitian sebelumnya yang memiliki hubungan dengan masalah yang diteliti. Studi kepustakaan ini bertujuan untuk memperoleh sebanyak mungkin teori yang diharapkan akan dapat menunjang data yang dikumpulkan dan pengolahannya lebih lanjut dalam penelitian ini.
3.4 Metode Penarikan Sampel
Menurut Sugiyono (2012: 81), menyatakan bahwa pengertian sampel dapat dikatakan sebagai bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi
Unit analisis dalam penelitian ini adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kota Cimahi. Jumlah seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kota Cimahi berjumlah 38 SKPD, maka dapat disimpulkan bahwa populasi dalam penelitian ini adalah 38 SKPD.
3.5 Metode Pengujian Data 3.5.1 Uji Validitas
Menurut Cooper dalam Umi Narimawati (2010:42), validitas adalah :
”Validity is a characteristic of measuraenment concerned with the extent that a test measures what the
researcher actually wishes to measure”.
3.5.2 Uji Reliabilitas
Menurut Umi Narimawati (2010:43) uji realibitas adalah untuk menguji kehandalan atau kepercayaan alat pengungkapan dari data. Dengan diperoleh nilai r dari uji validitas yang menunjukkan hasil indeks korelasi yang menyatakan ada atau tidaknya hubungan antara dua belahan instrument. Penulis menganalisis data dengan menggunakan metode deskriptif dan verifikatif.
1) Analisis Deskriptif
Penelitian ini menggunakan jenis atau alat bentuk penelitian deskriptif yang dilaksanakan melalui pengumpulan data di lapangan. Penelitian deskriptif adalah jenis penelitian yang menggambarkan apa yang dilakukan oleh SKPD Kota Cimahi berdasarkan fakta-fakta yang ada untuk selanjutnya diolah menjadi data. Data tersebut kemudian dianalisis untuk memperoleh suatu kesimpulan. Penelitian deskriptif digunakan untuk menggambarkan bagaimana masing-masing variabel penelitian.
2) Analisis Verifikatif
Analisis verifikatif dalam penelitian ini dengan menggunakan alat uji statistik yaitu dengan uji persamaan strukturan berbasis variance atau yang lebih dikenal dengan nama Partial Least Square (PLS) menggunakan software SmartPLS 3.2.
Menurut Imam Ghozali (2006:1) metode Partial Least Square (PLS) dijelaskan sebagai berikut:
“Model persamaan strukturan berbasis variance (PLS) mampu menggambarkan variabel laten (tak terukur
langsung) dan diukur menggunakan indikator-indikator (variable manifest)”.
IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
Pada bagian ini akan disajikan hasil penelitian dan pembahasan yang diperoleh dari yang dilakukan dalam penelitian ini, selain upaya perolehan data melalui observasi. Hasil penelitian diuraikan berdasarkan jawaban kuesioner dari responden yang berkaitan dengan variable penelitian yaitu pengaruh partisipasi penyusunan anggaran dan kejelasan sasaran anggaran terhadap kinerja manajerial.
5
1. Hasil Pengujian Validitas
Data penelitian untuk semua variabel dikumpulkan melalui penyebaran kuesioner. Sebelum menguji pengaruh antar variabel sebelumnya akan dilakukan uji validitas dan reliabilitas data yang diperoleh. Pengujian validitas menggunakan nilai korelasi skor item dengan skor total variabel. Indeks validitas
dihitung menggunakan Pearson Correlation. Validitas digunakan untuk membuktikan kuesioner sebagai alat
ukur yang digunakan memiliki kesahihan (validity).
2. Hasil Pengujian Reliabilitas
Setelah pengujian validitas dilanjutkan dengan pengujian reliabilitas yang digunakan untuk menguji apakah kuesioner telah mengukur dengan tepat apa yang hendak diukur. Pengujian reliabilitas penelitian ini
menggunakan metode Alpha Cronbach’s dimana kuesioner dinyatakan reliable apabila hasil output
perhitungan Alpha Cronbach’s nya lebih dari nilai rtabel yaitu 0.355 (signifikansi 5%, responden 31).
4.2 Hasil Analisis Deskriptif
Pada bagian ini akan disajikan hasil penelitian dan pembahasan yang diperoleh dari penyebaran angket kepada responden sebagai sumber data utama dalam penelitian ini, selain upaya perolehan data melalui observasi, wawancara dan studi pustaka untuk melengkapi data utama. Angket terdiri dari 13 butir pernyataan dengan perincian 3 butir pernyataan mengenai Partisipasi Penyusunan Anggaran, 3 butir pernyataan mengenai Kejelasan Sasaran Anggaran dan 7 butir pernyataan tentang Kinerja Manajerial. Metode analisis yang digunakan
untuk mengolah data pada penelitian ini adalah analisis deskriptif dan structural equation modeling (SEM) sebagai
alat bantu dalam penarikan kesimpulan.
4.3 Hasil Analisis Verifikatif
Dalam menguji pengaruh dari Partisipasi Penyusunan Anggaran dan Kejelasan Sasaran Anggaran terhadap Kinerja Manajerial, maka selanjutnya dilakukan serangkaian analisis kuantitatif yang sesuai dengan
tujuan penelitian. Metode analisis data yang digunakan adalah structural equation modeling (SEM) dengan
menggunakan alat uji statistik yaitu dengan uji persamaan strukturan berbasis variance atau yang lebih dikenal
dengan nama Partial Least Square (PLS) menggunakan software SmartPLS 3.2.4.
Dalam structural equation modeling ada dua jenis model yang terbentuk, yaitu model pengukuran (outer model) dan model structural (inner model). Model pengukuran menjelaskan proporsi variance masing-masing
variabel manifes (indikator) yang dapat dijelaskan di dalam variabel laten. Melalui model pengukuran akan
diketahui indikator mana yang lebih dominan dalam pembentukkan variabel laten. Setelah model pengukuran masing-masing variabel laten diuraikan selanjutnya akan dijabarkan model struktural yang akan mengkaji
pengaruh masing-masing variabel laten independen (exogenous latent variable) terhadap variabel laten dependen
(endogenous latent variable).
Pada penelitian ini terdapat 3 variabel laten dengan jumlah variabel manifes sebanyak 13. Variabel laten Partisipasi Penyusunan Anggaran (X1) 3 variabel manifes, Kejelasan Sasaran Anggaran (X2) 3 variabel manifes dan Kinerja Manajerial (Y) 7 variabel manifes.
4.4 Model Pengukuran (Outer Model)
Pengujian model pengukuran ini digunakan untuk menentukan spesifikasi hubungan antara variabel laten dengan variabel manifesnya, pengujian ini meliputi convergent validity, discriminant validity dan reliabilitas.
4.4.1 Convergent Validity dan Reliabilitas
Convergent validity ini berhubungan dengan prinsip bahwa variabel manifest (indikator) dari suatu
konstruk seharusnya berkorelasi tinggi. Uji ini dilakukan dengan menggunakan SmartPLS v.3.2.4, dilihat dari nilai
loading factor untuktiap indikator konstruk, adapun untuk menilai convergent validity
4.4.2 Discriminant Validity
Discriminant validity ini berhubungan dengan prinsip bahwa pengukur konstruk (variabel manifes) yang
berbeda seharusnya tidak berkorelasi tinggi dengan variabel manifes lainnya. Uji discriminant validity dengan
software SmartPLS dapat diketahui dari nilai cross loading dengan cara membandingkan korelasi indikator dengan variabel latennya harus lebih besar dibandingkan korelasi antara indikator dengan variabel laten yang lainnya atau dengan membandingkan akar kuadrat AVE untuk setiap konstruk dengan nilai korelasi antara konstruk dalam model. Discriminant validity yang baik ditunjukan dari akar kuadrat AVE untuk setiap kontstruk harus lebih besar dari korelasi antar konstruk dalam model.
4.5 Pengujian Hipotesis
6
Partisipasi Penyusunan Anggaran diduga akan berpengaruh terhadap Kinerja Manajerial. Untuk
membuktikan kesimpulan sementara itu dilakukan pengujian hipotesis menggunakan uji t dengan rumusan
hipotesis sebagai berikut:
Ho: γ1= 0, Partisipasi Penyusunan Anggaran tidak berpengaruh signifikan terhadap Kinerja
Manajerial.
Ha: γ1≠ 0, Partisipasi Penyusunan Anggaran berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Manajerial.
Taraf signifikansi () yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebesar 0,05 atau 5%dan nilai df adalah 28
(df=31-2-1=28), maka ttabel adalah 2.048.
4.5.2 Kejelasan Sasaran Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial
Kejelasan Sasaran Anggaran diduga akan berpengaruh terhadap Kinerja Manajerial. Untuk membuktika
kesimpulan sementara itu dilakukan pengujian hipotesis menggunakan uji t dengan rumusan hipotesis sebagai
berikut:
Ho: γ2= 0, Kejelasan Sasaran Anggaran tidak berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Manajerial.
Ha: γ2≠ 0, Kejelasan Sasaran Anggaran berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Manajerial.
Taraf signifikansi () yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebesar 0,05 atau 5%, maka ttabel adalah
2.048 (df=59-2-1=56).
4.6 Pembahasan
4.6.1 Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial
Partisipasi Penyusunan Anggaran memberikan pengaruh yang signifikan terhadap Kinerja Manajerial di Kota Cimahi. Partisipasi Penyusunan Anggaran memberikan pengaruh positif terhadap Kinerja Manajerial, maka dapat disimpulkan semakin baik Partisipasi Penyusunan Anggaran yang dilakukan maka akan membuat Kinerja Manajerial semakin baik pula. Dalam penelitian ini partisipasi penyusunan anggaran belum mencapai titik ideal atau belum mencapai target dimana masih terdapat gap sebesar 29% (100%-71%), sehingga dapat disimpulkan bahwa Partisipasi Penyusunan Anggaran belum berjalan dengan baik atau masih terdapat masalah yang terjadi dalam Partisipasi Penyusunan Anggaran.
Hasil penelitian ini di dukung oleh teori pada pembahsan sebelumnya yaitu menurut M.Nafarin (2007:9), menyatakan bahwa partisipasi penyusunan anggaran secara khusus memberi manfaat terhadap kinerja manajerial bagi pertanggungjawaban ketika organisasi dihadapkan pada ketidakpastian. Diikutsertakannya manajer dalam proses penyusunan anggaran merupakan bagian terpenting, karena mereka yang paling mengetahui informasi tentang tentang partisipasi penyusunan anggaran. Maka dapat disimpulkan bahwa partisipasi penyusunan anggaran berpengaruh terhadap kinerja manajerial.
Hasil penelitian ini juga didukung oleh penlitian sebelumnya menurut oleh Herda Nengsy, Ria Nelly Sari & Restu
Agusti (2013) membuktikan bahwa Partisipasi penyusunan anggaran berpengaruh signifikan positif terhadap
kinerja manajerial Dari hasil tersebut diartikan bahwa Partisipasi penyusunan anggaran mengacu pada sejauh mana manajer berpartisipasi dalam penyusunan anggaran dan mempengaruhi untuk meningkatkan kinerja manajerial. Apabila para manajer atau karyawan diberi kewenangan untuk berpartisipasi dalam penyusunan anggaran maka akan mempengaruhi tingkat kinerja manajerial dan sebaliknya.
4.6.2 Pengaruh Kejelasan Sasaran Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial
Kejelasan Sasaran Anggaran memberikan pengaruh yang signifikan terhadap Kinerja Manajerial di Kota Cimahi. Kejelasan Sasaran Anggaran memberikan pengaruh positif terhadap Kinerja Manajerial, maka dapat disimpulkan semakin baik Kejelasan Sasaran Anggaran yang dilakukan maka akan membuat Kinerja Manajerial semakin baik pula. Dalam penelitian ini Kejelasan Sasaran Anggaran belum mencapai titik ideal atau belum mencapai target dimana masih terdapat gap sebesar 27% (100%-73%), sehingga dapat disimpulkan bahwa Kejelasan Sasaran Anggaran belum berjalan dengan baik atau masih terdapat masalah yang terjadi dalam Kejelasan Sasaran Anggaran Hasil penelitian yang menunjukan arah hubungan yang positif ini juga di dukung oleh teori pada pembahsan sebelumnya yaitu menurut Deddi Nordiawan dan Ayuningtyas Hertianti (2011:132) mengemukan bahwa kejelasan sasaran anggaran memberikan reaksi positif dan secara relatif sangat kuat untuk meningkatkan kinerja manajerial. Reaksi tersebut adalah peningkatan kepuasan kerja, penurunan ketegangan kerja, peningkatan sikap karyawan terhadap anggaran, kinerja anggaran dan efisiensi biaya pada pelaksana anggaran secara signifikan, jika kejelasan sasaran anggaran dinyatkan secara jelas. Dengan demikian karakteristik sasaran anggaran dapat berimplikasi pada kinerja manajerial yang berpartisipasi baik dalam penyusunan dan pelaksanaan anggaran sesuai kebijakan umum APBD.
Hasil penelitian ini juga didukung oleh penlitian sebelumnya menurut Desak Putu Intan Permata Sari, dkk (2014) membuktikan bahwa kejelasan sasaran anggaran berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja manajerial Dari hasil tersebut dapat diartikan bahwa jika kejelasan sasaran anggaran semakin baik maka akan menyebabkan semakin baik pula kinerja manajerial di suatu pemerintahan daerah.
7
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan mengenai pengaruh partisipasi penyusunan anggaran dan kejelasan sasaran anggaran terhadap kinerja manejerial, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Partisipasi Penyusunan Anggaran berpengaruh postif terhadap kinerja manejerial pada 38 SKPD Kota Cimahi, artinya semakin baik Partisipasi Penyusunan Anggaran, maka hal tersebut akan meningkatkan Kinerja Manajerialnya.
2. Kejelasan Sasaran Anggaran berpengaruh Positif terhadap kinerja Manejerial, artinya semakin baik Kejelasan Sasaran Anggarannya maka hal tersebut akan meningkatkan Kinerja Manejerial.
5.2 Saran
Setelah penulis memberikan kesimpulan dari hasil penelitian tentang pengaruh Partisipasi Penyususnan Anggaran dan Kejelasa Sasaran Anggaran terhadap Kinerja Manejerial, maka penulis memberikan saran sebagai berikut:
1. Saran Operasional
a) Untuk mengembangkan dan mengoptimalkan partisipasi penyusunan anggaran sebaiknya instansi mempertahankan kualitas kinerja para pegawai dalam penyusunan anggaran dengan cara selalu melakukan komunikasi antara atasan dan bawahan dalam melakukan penyusunan anggaran sehingga capaian anggaran dapat terealisasi dengan baik.
b) Agar dalam pelaksanaan anggaran dapat lebih optimal dan tepat sasaran sehingga memudahkan proses penggolongan dan pencatatan serta lebih di sesuaikan dengan standar akuntansi yang telah ditetapkan agar dapat menyediakan informasi yang relevan.
2. Saran Akademis
Dalam pengembangan ilmu akuntansi khususnya akuntansi sektor publik diharapkan hasil ini dapat dijadikan acuan agar kedepannya peneliti lain dapat menggunakan variabel yang sama, metode yang sama tetapi unit analisis, populasi dan sampel yang berbeda atau mencari variabel lain yang mempengaruhi kualitas laporan keuangan seperti sumber daya manusia dan sistem informasi akuntansi pada pemerintahan pusat atau daerah.
DAFTAR FUSTAKA
Abdul Halim Dan Theresia 2007 Pengelolaan keuangan daerah. Edisi kedua. Cetak pertama Yogyakarta penerbit : UPP STIM YKPN
Anwar. 2010. Kinerja Sumber Daya Manusia. Cetakan Ke-2. Bandung : PT Refika Aditama.
Bangun,2009. Pengaruh Partisipasi Dalam
Penyusunan Anggaran Kejelasan Sasaran
Anggaran Dan Struktur Desentralisasi
Terhadap Kinerja Manajerial SKPD Dengan
Pengawasan Internal Sebagai Variabel
Pemoderasi (Studi Kasus Pada
Pemerintahan Deli Serdang), Thesis UNSUT Medan.
Brownell.P, 1982a. Participation in Budgeting Process; when it works and itu doesn’t. Journal of Accounting Literature, Vol 1: 124-153.
Deddi Nordiawan dan Ayuningtyas Hertianti.(2011). Akuntansi Sektor Publik (2ed). Jakarta : Salemba Empat.
Desak Putu Intan Permata Sari dkk (2014) .Pengaruh Kejelasan Sasaran Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial dengan
Desentralisasi dan Ketidak pastian lingkungan sebagai variabel pemoderasi (Studi Empiris Pada 15 SKPD Berupa Dinas di Kabupaten Buleleng)
Ginting, 2010. Pengaruh Patisipasi Anggaran dan Kejelasan Sasaran Anggaran Terhadap Kinerja Aparat Perangkat Daerah.
Hamidi. 2005. Metode Penelitian Kualitatif. Malang :
Ida Bagus Agung Dharmanegara. 2010.
Penganggaran Perusahaaan. Yogyakarta : Graha Ilmu.
Imam Ghozali, 2006. Aplikai Analisis Multivarite dengan SPSS, Cetakan Keempat, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.
Ishak Dan Ikhsan 2007 Akuntansi keprilakuan Jakarta : Selemba Empat
Kennis.2011.Kejelasan Sasaran Anggaran, Kinerja Manajerial SKPD, Sistem Perencanaan
M. Nafarin. 2007. Penganggaran Perusahaan. Edisi ketiga, Jakarta, Penerbit Salemba Empat
Mardiasmo (2009), Akuntansi Sektor Publik, Andi
8
Mardiasmo (2009), Akuntansi Sektor Publik
Mardiasmo 2006. Akuntansi Sektor Publik, Penerbit Andi, Yogyakarta
Mashuri , Zainudin.2009. Metode Penelitian
Pendekatan Praktis dan Aplikatif. Bandung: Refrika Aditamam.
Mulyadi. 2007. Sistem Perencanaan dan
Pengendalian Manajemen. Jakarta :
Salemba Empat.
Rudianto. 2010. Penganggaran. Jakarta: Erlangga
Sugiyono (2009: 185) dalam Umi Narimawati (2010: 54) Uji daerah penerimaan dan penolakan hipotesis
Sugiyono, Dr. 2011. Metode penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Penerbit ALFABETA
Sugiyono, Dr. 2013 Metode penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D Bandung, Penerbit ALFABETA
Sugiyono. (2012). Memahami Penelitian Kualitatif”.
Bandung : ALFABETA
Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D.
Bandung: Alfabeta.
Suharyadi dan Purwanto S.K. (2009). Statistika Untuk Ekonomi dan Keuangan Modern. Jakarta: Salemba Empat.
Suharyadi dan Purwanto S.K. (2009). Statistika Untuk Ekonomi dan Keuangan Modern. Jakarta: Salemba Empat.
Syafrial. 2009. Penyusunan Anggaran, Kejelasan Sasaran Anggaran Dan Partisipasi
Pe-nyusunan Terhadap Kinerja Manajerial
SKPD Pada Pemerintah Kabupaten
Sorolangun,
Uce Indahyanti. 2013. PPS-PLS. Diakses pada 4 April 2014.
Umi Narimawati. 2008. Metodologi Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif, Teori dan Aplikasi. Bandung: Agung Medi
Umi Narimawati. 2010. Penulisan Karya Ilmiah. Bekasi: Penerbit Ganesis