JARAK OPTIMAL JENDULAN MELINTANG (ROAD
HUMPS) BERSERI DALAM MEREDUKSI KECEPATAN
LALU LINTAS
(STUDI KASUS : 8 RUAS JALAN DI KOTA MEDAN)
TUGAS AKHIR
Diajukan Untuk Melengkapi Syarat Penyelesaian
Pendidikan Sarjana Teknik Sipil
Disusun oleh :
DEWI LESTARI SIREGAR
08 0404 029
BIDANG STUDI TRANSPORTASI
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
ABSTRAK
Jendulan melintang
(road humps)
merupakan salah satu rekayasa lalu
lintas yang berfungsi sebagai alat pengendali kecepatan lalu. Jendulan melintang
(
road humps
) adalah peninggian melintang permukaan jalan yang digunakan
untuk mengendalikan kecepatan kendaraan. Fasilitas jendulan melintang (
road
humps
) dikenal dengan berbagai jenis, diantaranya
Speed Bump, Speed Hump,
dan
Speed Tables (Flat Top Speed Hump).
Permasalahan dalam pemasangan fasilitas
jendulan melintang (
road humps
) yang tidak sesuai dengan Keputusan Menteri
Perhubungan Nomor : KM. 3 Tahun 1994 Tentang Alat Pengendali Pemakai
Jalan, seperti jalur yang memotong suatu tata guna lahan yang memiliki tingkat
aktifitas tinggi (masih merupakan suatu sistem kegiatan, dengan intensitas
penyeberangan tinggi), pelaksanaan pada jalan lokal (dapat dilaksanakan untuk
jalan searah maupun dua arah, baik terpisah maupun tidak terpisah), material
bahan yang digunakan, dan dimensi dari jendulan melintang (
road humps
) itu
sendiri. Untuk itu, dilakukan survey efektifitas jarak optimal jendulan melintang
(
road humps
) dalam fungsinya sebagai pereduksi kecepatan kendaraan pada suatu
ruas jalan. Dalam hal ini, parameter yang digunakan adalah jarak optimal antara
jendulan melintang
(road humps)
Jenis jendulan melintang berseri dalam penelitian ini adalah
speed bump
.
Penelitian dilakukan pada 8 ruas jalan di kota Medan. Survei kecepatan ini
dilakukan pada 16 titik pengamatan yaitu 2 titik pada masing-masing ruas jalan
tersebut. Periode pengamatan lapangan dilakukan pada hari Senin 16 Juni 2014
selama 1 hari yaitu dari pukul 09.50 WIB sampai dengan selesai di luar jam
puncak
(peak hour)
. Pada survei ini dibutuhkan 1 orang surveyor dengan
menggunakan alat pengukur kecepatan yaitu
speed gun.
Perhitungan kecepatan
dilakukan pada 30 sampel kendaraan roda empat (mobil penumpang). Jarak antar
spasi jendulan melintang berseri antara (20-90 m ) (In, et al 2013). Penelitian
menggunakan metode kecepatan setempat berdasarkan Panduan Survai dan
Perhitungan Waktu Perjalanan Lalu Lintas Tahun 1990.
Didalam memperhitungkan jarak optimal jendulan melintang berseri,
kecepatan kendaraan yang melintasi tiap-tiap jendulan melintang berseri diukur
untuk menganalisa dampak kecepatan kendaraan terhadap jendulan melintang
berseri. Kecepatan 85 persentil digunakan sebagai nilai kecepatan kendaraan yang
melintas. Hasil perhitungan menunjukkan jarak optimal jendulan melintang
berseri adalah 33,77 m
61,33 m, dimana batas kecepatan kendaraan adalah
20-30 km/jam. Reduksi kecepatan terbesar terdepat pada ruas jalan M. Nawi Harahap
dengan persentase penurunan kecepatan rata-rata adala 28%. Sedangkan yang
terkecil adalah ruas jalan Dr. Cipto dengan persentase penurunan kecepatan
rata-rata 13%.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah memberikan anugrah, berkat, dan rahmat -Nya kepada saya, sehingga tugas
akhir ini dapat diselesaikan dengan baik.
Tugas akhir ini merupakan syarat untuk mencapai gelar sarjana Teknik
Sipil bidang transportasi Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas
Sumatera
Utara,
dengan
judul
JARAK
OPTIMAL
JENDULAN
MELINTANG (
ROAD HUMPS
) DALAM MEREDUKSI KECPATAN
LALU LINTAS
.
Saya menyadari bahwa dalam menyelesaikan tugas akhir ini tidak terlepas
dari dukungan, bantuan serta bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, saya
ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada beberapa
pihak yang berperan penting yaitu :
1.
Bapak Ir. Zulkarnain A. Muis, M.Eng.Sc selaku pembimbing, yang telah
banyak memberikan dukungan, masukan, bimbingan serta meluangkan
waktu, tenaga dan pikiran dalam membantu saya menyelesaikan tugas akhir
ini.
2.
Bapak Prof. Dr. Ing. Johannes Tarigan selaku Ketua Departemen Teknik Sipil
Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara.
3.
Bapak Ir. Syahrizal, MT selaku Sekretaris Departemen Teknik Sipil Fakultas
Teknik Universitas Sumatera Utara.
4.
Bapak Medis Surbakti, ST, MT dan Ibu Adina Sari Lubis, ST, MT selaku
dosen pembanding saya, serta Bapak/Ibu seluruh staff pengajar Departemen
Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara.
5.
Seluruh pegawai administrasi Departemen Teknik Sipil Fakultas teknik
Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan bantuan selama ini
kepada saya.
6.
Teristimewa dihati buat keluarga saya, terutama kepada kedua orang tua saya,
Drs. H. Pardamean Siregar, MAP dan Hj. Nora Sibarani, Spd,MM yang telah
memberikan doa, kasih sayang, motivasi, semangat dan nasehat kepada saya.
Andino H. Siregar yang telah banyak membantu dan memberi saya semangat
dan teman bertukar pikiran selama ini, terima kasih atas doanya.
7.
Teristimewa buat sahabat-sahabat saya tersayang, Deyo Satria Ariga, Baby
Purba, Andy Samosir, Albed Samrey, Rumanto , Indra P. Siregar (coy), Putri
Fajarni, Denny Adrian, Leonardy (Tejo), Batara, Yusry M. Siagian, Nurul
Aini, dan Arisan sosialita (Dian, Gilang, Cece, Dara, Yuyu, Putel, Diah,
Unik)
8.
Terima kasih atas bantuannya buat rekan-rekan mahasiswa Jurusan Teknik
Sipil Angkatan 2008, Sumanro, Topan, Frans , Fadil, Johan, dan teman
angkatan 2008 yang tidak dapat saya sebutkan satu-persatu. Kepada
abang-abang dan kakak senior, adik-adik angkatan 2009, 2010 dan 2011.
9.
Dan untuk semua orang, yang tidak mungkin saya tuliskan satu-persatu atas
dukungannya yang sangat baik dengan kerendahan hati saya meminta maaf
yang sebesar-besarnya, karena kesempurnaan hanya milik Tuhan Yang Maha
Esa, dan saya hanya manusia yang penuh kekhilafan.
Saya menyadari bahwa dalam penyusunan tugas akhir ini masih jauh dari
kata sempurna, yang disebabkan keterbatasan pengetahuan dan kurangnya
pemahamahan saya dalam hal ini. Oleh karena itu, saya mengharapkan saran dan
kritik yang membangun dari para pembaca demi perbaikan menjadi lebih baik.
Akhir kata saya mengucapkan terima kasih dan semoga tugas akhir ini
dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Medan, Oktober 2014
Penulis
( Dewi Lestari Siregar )
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK
...
i
KATA PENGANTAR
...
ii
DAFTAR ISI
...
iv
DAFTAR TABEL
...
vii
DAFTAR GAMBAR
...
ix
DAFTAR LAMPIRAN
...
xi
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang ...
1
1.2
Rumusan Masalah ...
2
1.3
Tujuan Penelitian ...
3
1.4
Manfaat Penelitian ...
3
1.5
Pembatasan Masalah ...
4
1.6
Sistematika Penulisan ...
4
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Jendulan Melintang (
Road Humps
) ...
6
2.2
Jenis Jendulan Melintang (
Road Humps
) ...
10
2.2.1 Speed Bump ...
10
2.2.2 Speed Tables ...
11
2.2.3 Speed Hump...
12
2.2.4 Pita Penggaduh (
Rumble Strips
) ...
12
2.3
Karakteristik Arus Lalu Lintas...
13
2.4
Kecepatan...
15
2.5
Jarak Optimal... 17
2.6
Efektifitas ...
18
2.6.1. Penempatan Fasilitas Pengendali Kecepatan Lalu Lintas 18
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1.
Umum ...
20
3.2.
Lokasi Survei ...
23
3.3.
Survei Pendahuluan (
Pilot Survey
) ...
32
3.4.
Pengumpulan Data ...
32
3.4.1 Data Primer...
33
3.4.2 Data Sekunder ...
34
3.5.
Teknik Sampling ...
34
3.5.1 Sampel...
34
3.5.2 Jenis Sampel...
35
3.6.
Peralatan Survei ...
35
3.7.
Pelaksanaan Penelitian...
37
3.8.
Analisa Data...
37
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1
Geometrik Jalan ...
38
4.2
Kecepatan Kendaraan ...
39
4.2.1 Jalan M. Nawi Harahap ...
40
4.2.2 Jalan Bilal ...
40
4.2.3 Jalan Abdullah Lubis ...
41
4.2.4 Jalan STM ...
41
4.2.5 Jalan K.H. Wahid Hasyim ...
42
4.2.6 Jalan Karya Bakti ...
42
4.2.7 Jalan Cik Di Tiro...
43
4.2.8 Jalan Dr Cipto ...
43
4.3
Kecepatan 85 Persentil ...
44
4.3.1 Jalan M. Nawi Harahap ...
44
4.3.2 Jalan Bilal ...
46
4.3.3 Jalan Abdullah Lubis ...
48
4.3.4 Jalan STM ...
50
4.3.5 Jalan K.H. Wahid Hasyim ...
52
4.2.7 Jalan Cik Di Tiro...
56
4.2.8 Jalan Dr Cipto ...
58
4.4
Analisis dan Diskusi ... 64
4.4.1 Analisis Kecepatan Rata-rata ...
64
4.4.2 Analisis Kondisi Lapangan ...
67
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
5.1
Kesimpulan ...
69
5.2
Saran ...
70
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1
Geometrik Jalan...
39
Tabel 4.2
Data Kecepatan Kendaraan Pada Ruas Jl. M. Nawi Harahap (16 Juni
2014)
...
40
Tabel 4.3
Data Kecepatan Kendaraan Pada Ruas Jl. Bilal (16 Juni 2014)...
40
Tabel 4.4
Data Kecepatan Kendaraan Pada Ruas Jl. Abdullah Lubis (16 Juni
2014)
...
41
Tabel 4.5
Data Kecepatan Kendaraan Pada Ruas Jl. STM (16 Juni 2014) ...
41
Tabel 4.6
Data Kecepatan Kendaraan Pada Ruas Jl. K.H. Wahid Hasyim (16 Juni
2014) ...
42
Tabel 4.7
Data Kecepatan Kendaraan Pada Ruas Jl. Karya Bakti (16 Juni 2014)
...
42
Tabel 4.8
Data Kecepatan Kendaraan Pada Ruas Jl. T. Cik Di Tiro (16 Juni 2014)
...
43
Tabel 4.9
Data Kecepatan Kendaraan Pada Ruas Jl. Dr. Cipto (16 Juni 2014)
...
43
Tabel 4.10
Data Distribusi Kecepatan Awal Kendaraan Pada Jendulan Melintang
...
44
Tabel 4.11
Data Distribusi Kecepatan Akhir Kendaraan Pada Jendulan Melintang
...
44
Tabel 4.12
Data Distribusi Kecepatan Awal Kendaraan Pada Jendulan Melintang
...
46
Tabel 4.13
Data Distribusi Kecepatan Akhir Kendaraan Pada Jendulan Melintang
...
46
Tabel 4.14
Data Distribusi Kecepatan Awal Kendaraan Pada Jendulan Melintang
...
48
Tabel 4.15
Data Distribusi Kecepatan Akhir Kendaraan Pada Jendulan Melintang
...
48
Tabel 4.16
Data Distribusi Kecepatan Awal Kendaraan Pada Jendulan Melintang
...
50
Tabel 4.17
Data Distribusi Kecepatan Akhir Kendaraan Pada Jendulan Melintang
Tabel 4.18
Data Distribusi Kecepatan Awal Kendaraan Pada Jendulan Melintang
...
52
Tabel 4.19
Data Distribusi Kecepatan Akhir Kendaraan Pada Jendulan Melintang
...
52
Tabel 4.20
Data Distribusi Kecepatan Awal Kendaraan Pada Jendulan Melintang
...
54
Tabel 4.21
Data Distribusi Kecepatan Akhir Kendaraan Pada Jendulan Melintang
...
54
Tabel 4.22
Data Distribusi Kecepatan Awal Kendaraan Pada Jendulan Melintang
...
56
Tabel 4.23
Data Distribusi Kecepatan Akhir Kendaraan Pada Jendulan Melintang
...
56
Tabel 4.24
Data Distribusi Kecepatan Awal Kendaraan Pada Jendulan Melintang
...
58
Tabel 4.25
Data Distribusi Kecepatan Akhir Kendaraan Pada Jendulan Melintang
...
58
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1
Penampang Melintang Jendulan melintang...
8
Gambar 2.2
Jendulan melintang Tampak Atas...
8
Gambar 2.3
Speed Bump
...
11
Gambar 2.4
Flat Topped Speed Hump
...
11
Gambar 2.5
Speed Hump
...
12
Gambar 2.6
Contoh Pola Pita Penggaduh (
Rumble Strips
) ...
13
Gambar 2.7
Analisis Data Kecepatan Sesaat Posisi Persentil 50 (rata-rata) dan
Persentil 85...
16
Gambar 3.1
Bagan Alir Penelitian ...
22
Gambar 3.2
Peta Lokasi Penelitian M. Nawi Harahap...
24
Gambar 3.3
Peta Lokasi Penelitian Bilal...
25
Gambar 3.4
Peta Lokasi Penelitian Abdullah Lubis ...
26
Gambar 3.5
Peta Lokasi Penelitian STM ...
27
Gambar 3.6
Peta Lokasi Penelitian K.H. Wahid Hasyim...
28
Gambar 3.7
Peta Lokasi Penelitian Karya Bakti ...
29
Gambar 3.8
Peta Lokasi Penelitian T. Cik Di Tiro ...
30
Gambar 3.9
Peta Lokasi Penelitian Dr. Cipto ...
31
Gambar 3.10
Bushnell Velocity Radar Gun
...
35
Gambar 4.1
Penampang Melintang Jalan ...
38
Gambar 4.2
Jendulan Melintang Berseri ...
38
Gambar 4.3
Grafik Presentase Kumulatif Kendaraan pada Jendulan Melintang
...
45
Gambar 4.4
Grafik Presentase Kumulatif Kendaraan pada Jendulan Melintang
...
47
Gambar 4.5
Grafik Presentase Kumulatif Kendaraan pada Jendulan Melintang
...
49
Gambar 4.6
Grafik Presentase Kumulatif Kendaraan pada Jendulan Melintang
...
51
Gambar 4.8
Grafik Presentase Kumulatif Kendaraan pada Jendulan Melintang
...
55
Gambar 4.9
Grafik Presentase Kumulatif Kendaraan pada Jendulan Melintang
...
57
Gambar 4.10
Grafik Presentase Kumulatif Kendaraan pada Jendulan Melintang
...
69
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran I
Foto Dokumentasi
Lampiran II
Surat Izin Peminjaman Alat
ABSTRAK
Jendulan melintang
(road humps)
merupakan salah satu rekayasa lalu
lintas yang berfungsi sebagai alat pengendali kecepatan lalu. Jendulan melintang
(
road humps
) adalah peninggian melintang permukaan jalan yang digunakan
untuk mengendalikan kecepatan kendaraan. Fasilitas jendulan melintang (
road
humps
) dikenal dengan berbagai jenis, diantaranya
Speed Bump, Speed Hump,
dan
Speed Tables (Flat Top Speed Hump).
Permasalahan dalam pemasangan fasilitas
jendulan melintang (
road humps
) yang tidak sesuai dengan Keputusan Menteri
Perhubungan Nomor : KM. 3 Tahun 1994 Tentang Alat Pengendali Pemakai
Jalan, seperti jalur yang memotong suatu tata guna lahan yang memiliki tingkat
aktifitas tinggi (masih merupakan suatu sistem kegiatan, dengan intensitas
penyeberangan tinggi), pelaksanaan pada jalan lokal (dapat dilaksanakan untuk
jalan searah maupun dua arah, baik terpisah maupun tidak terpisah), material
bahan yang digunakan, dan dimensi dari jendulan melintang (
road humps
) itu
sendiri. Untuk itu, dilakukan survey efektifitas jarak optimal jendulan melintang
(
road humps
) dalam fungsinya sebagai pereduksi kecepatan kendaraan pada suatu
ruas jalan. Dalam hal ini, parameter yang digunakan adalah jarak optimal antara
jendulan melintang
(road humps)
Jenis jendulan melintang berseri dalam penelitian ini adalah
speed bump
.
Penelitian dilakukan pada 8 ruas jalan di kota Medan. Survei kecepatan ini
dilakukan pada 16 titik pengamatan yaitu 2 titik pada masing-masing ruas jalan
tersebut. Periode pengamatan lapangan dilakukan pada hari Senin 16 Juni 2014
selama 1 hari yaitu dari pukul 09.50 WIB sampai dengan selesai di luar jam
puncak
(peak hour)
. Pada survei ini dibutuhkan 1 orang surveyor dengan
menggunakan alat pengukur kecepatan yaitu
speed gun.
Perhitungan kecepatan
dilakukan pada 30 sampel kendaraan roda empat (mobil penumpang). Jarak antar
spasi jendulan melintang berseri antara (20-90 m ) (In, et al 2013). Penelitian
menggunakan metode kecepatan setempat berdasarkan Panduan Survai dan
Perhitungan Waktu Perjalanan Lalu Lintas Tahun 1990.
Didalam memperhitungkan jarak optimal jendulan melintang berseri,
kecepatan kendaraan yang melintasi tiap-tiap jendulan melintang berseri diukur
untuk menganalisa dampak kecepatan kendaraan terhadap jendulan melintang
berseri. Kecepatan 85 persentil digunakan sebagai nilai kecepatan kendaraan yang
melintas. Hasil perhitungan menunjukkan jarak optimal jendulan melintang
berseri adalah 33,77 m
61,33 m, dimana batas kecepatan kendaraan adalah
20-30 km/jam. Reduksi kecepatan terbesar terdepat pada ruas jalan M. Nawi Harahap
dengan persentase penurunan kecepatan rata-rata adala 28%. Sedangkan yang
terkecil adalah ruas jalan Dr. Cipto dengan persentase penurunan kecepatan
rata-rata 13%.
!
,
".
# $ $ % $ & $ %
$ # '
.
( & % $,
#$ & && ) $ % && &
& $*
.
+ , %% $ % & #& % $
$ * & $ & $ #&
# & & $
(
&)
% $ %$ $
.
- # & & $ % " , & &.
# & & $ & % $$ & . $ % $ &'
,
$ # %& ) / & ' $ #$ $
,
, &# & )
0 & & $
(
Road Humps
)
& $ % && & % $ * $ $ & $ & . && &. , % $ & $
$ & , % $ $ $ $ 1
40%.
0 & & $$$ $ # & % $ & $ , # &
$ &
,
$$,
& ) 0 & & $ # & & ,234 35 67 68 238 96: 668
(
;< :327= :67 >38 93:6? @ :6A 6 :68 6 B <? 6C6DE2004).
F 6A <? <7 6A 5= ?<A< 7 <9G: 9<238 6? 938 H68 I3:I 6H6< J38 <A E 9<68 76:68C6Speed Bump, Speed
Hump,
968Speed Tables (Flat Top Speed Hump)
.
@ 3:K 6A6? 6D68 965 67 7 3:J69< 96?6K 53K6A 68H68 L 6A<? <7 6A 5= ? <A < 7<9G: C68H 7< 962 A3A G6< 938H68 2 :<7 3:< 6
,
A353:7< J6?G: C68H K 3K = 7=8 H AG67G 767 6 HG8 6 ? 6D68 C68H K3K <? <2< 7<8 H267 627 <M< 76A 7 <8 HH<(
K 6A<D K3:G56268 A G67 G A <A 7 3K 23H<6768 E 938 H68 <8 738A<76A 538C3 I3:68H68 7<8HH<),
96?6K 53?62A68668 5696 J 6? 68 ?= 26?(
96567 9<? 62A68 62 68 G8 7 G2 J6?68 A36:6D K6G5G8 9G6 6:6DE I 6< 2 73:5<A 6D K 6G5G87< 962 73:5<A6DN
,
K38 H386< K67 3:< 6? I6D68 C68H 9<HG8 6268 A 3 :7 6 J 6:62OA 56A < 968 9<K38A <96:<J38 9G?68K 3 ? <8 7 68 H< 7GA38 9<:<.
; 6? 6K 538 3?< 7< 68 <8 < 9< ?62G268 538 38 7G68 J 6:62 = 57 <K6? J 38 9G?68 K 3? <8 7 68 H I3:A3 :< 96?6K LG8 HA<8C6 A3I6 H6< 53:3 9G2A< 234 356768 238 96:6 68 5696 AG67 G :G6A J 6?68 E 9<K68 6 538 < ?6<68 J6:62 = 57 <K6? 7 3:A3IG7 9< 7<8J 6G 96:< D6A < ? 234 35 67 68 : 676
-
: 676 C68H 9< D6A < ?268 238 96 :668 A6 67 I3:? 6?G ? <8 7 6A 569 6 A G 67G :G6A J 6? 6873:96567 J38 9G? 68K3? <8768 H.
;6:<D6A < ? 538 3? <7 <68C68H9< 53:= ?3D 7 38 7 G 6268 9<237 6DG<J6:62= 57 <K6?J 38 9G? 68K3?<8 768H5696?= 26A<538 3? <7 <68PQRS TUV UW XYV XW XZ X [
^_`a bcd be f _gh _ga id be ^ _^f _ga jd b ba`da j _k _ld cd b ld`a be g_bmd no
pd `d ^ l _b_`aca dba badjdbma `dj qjd bhqgr _iqbcqj^_bm_c _j haf _hdgl _bqgqbd bj _ k _ld cd b j _bm_gd d bgsm d_^ldcmaf _f _gdld` sjd haidb e^ _ ^_bqnal _g hidg d cd bt
uvw xyz y{ |}~| ~ x{ |
qqdb l _bq`ahd b cqed h dj nag a ba d md `d n qbcqj ^_be _cd nqa dgdj sl ca^d ` _bmq`d b ^_`abcd be f _g h_ga md `d ^ ^ _g_mqj ha j _ k_ld cd b `d `q `abcd h l d md j sbma ha b idc dma`dld bed bt
uv { | {{ x}~| ~ x{ |
pdga d hl _j lg dj ca h ma ndgdljd b nd ha` l _b_`aca db aba mdldc f _geqbd fd ea ^d hid gdj d c fd bid j md b a jd ma d beedl c _ld c md b `didj fa hd mad majd b fd ndb h q^fd bed b j _ld md l _^ _ga bcdn j scd ^d ql qb landj
-
la ndj id be c _gjda c h _fd eda d kqdbmd `d ^l _ba bejd cd bj _h _`d ^d cdb`d `q`a bcdh t
¡¢£ ¤ ¥ ¢ £¥ ¢¥ ¥ ¢¦ ¡¢ £§¢¢¦ ¨¢ © ¢ ª ¢ ¢ ¤ §¢ ¢¦ ¢ ¢¦¢¥¢ ¡¢¥¢¤ ¥ ¢ ¡ ¢ ¤¢¡¢§§£¢¤ ¢¢¥
,
¨¢ «
¬¢¦ ¤ ¥ ¢ ,
¡ ¥ ¢ ¢ ¤¢¡ ¢ ®(
¡ ¥ ¢¤ ¢ ¯ £ ¢¦ °¢¥¢ ¡ ¢° ¡¥ ¢ ¥ ¢ ¨¢ ¢¡ ¢ ¡ ¢ ±¡¢ ª ¨¢ ¤¢¡¢ °¢¥ ¢ ± ² ³¢© ´¢£¢ ¢¤ ª °¢¥¢ µ ¥¢¥
,
°¢¥ ¢ ¶§¡¥ ¥¢ ¬§ ¦ª °¢¥ ¢ · ¸±ª °¢¥¢ ¹.
´.
º¢ ¡ ´¢¦¨ ,
°¢¥¢ ¹¢£¨¢µ¢,
°¢¥ ¢¸²» ¼ ¸ £ª¡¢ °¢¥ ¢ ¼£.
» ¤ .
½ ¦°¡¥ ¢ ¥ ¢ ¨¢ ¡ ¥ ¢¡¢¥ ¢ speed bump.
·§°¤ ¥ ¢ ¨¢ ¡¢£¢ ¢ £¡ ¢¤¢ (
§ ¥¤ ¤¢)
¾ ¤¥ ¢¡ ¢ ¢ ¤ ¢¡¢ ¤ ¥ ¢ ¡ ¥ ¢¢ §£¡¢¦ ¢£¢
¾¢ ¡¢ ·£¿ ¡¢ ¾£ ¢ º¢ ¾£°¢¥ ¢ ¢ ¬¢¥¬ ¢¦¸¢
1
ÀÀÁ ¢ ¡¹Â¤¢¢ · ¤¢.
Ã Ä ÄÅÆÄ
Ç¢ ¢ ¢
¦ ¦¢ ¢ ¤ ¥ ¦ ¢
¦ ¢£ ¢
¦ ¥£¢ ¤¢¡¢ ¢¦ ¢ £ £¡ £ ¡¢£
5 (
¥ ¢)
§ ¢§ ª£¢ ¢¢¦ -
¢¦ §¢ §¢¡¢¥¢ ¦ § ¢¢ §£ «µ¶µÈ«¾É³¼¶ ´¬¶ ³ µ¢§
§ £ ¦ ¢
,
¥¢ ¢£ §¥¢¢ ¤ ¥ ¦ ¢ª£ ¦ ¢ ¢¦ ¢¥¢ ª°¢ ¡¢ ¢ Ê¢ ¢¤ ¥ ¢ ª¤ §¢ ¢¦ ¢ ¢¦¢¥¢ ª¦ £ ¢¦ ¦ ¢ ¢¤ ¥ ¦ ¢
.
µ¶µÈÈ«¸È³½¶¶ ³¾·¸ ¶¹¶
ËÌËÍÍÍÎÏÐÑ Ò ÓÒÔÒÕ ÍÖÐ× ÐÔÍÑ ÍÌ×
ËØÙ Ú ÛÚ Ü ÝÛÞ Ýß Øà áØÛ Ü ÝÛâÝÛ ØÚ ÜÝã äåÝ æ ÝÛÝßÚã Ú ØÛ çØÛ â åÚ æ ØáØÚ ã ÝèÜ Øà éá æ ÝÜÚßÚ ê ØÛ ß äáØàÚ æ ÝÛÝßÚã ÚØÛ
,
ß ØÛâáØê æ ÝÛÝßÚ ãÚØÛ,
æ ÝÛâØÜ ÙÚßØÛ åØã Ø,
à Ýèã Ø ØÛØßÚà Ú à åØã Ø.
ËÌËÍëÎìÌíÍ ÔÓÌ×ÖÐÏ ËÌìÌíÌ×
ËØÙÚÛÚ Ù ÝèÚà Ú áØÛ æ ÝÜ Ù Øê ØàØÛ Ü ÝÛ âÝÛØÚ åØãØ
-
åØãØ çØÛ âåÚ áéÜ æ éßáØÛ åØÛ áÝÜ éåÚØÛåÚ ØÛØßÚ à Úàß ÝÙÚ êßØÛÞ éãàÝêÚ ÛââØåÚæ Ýè äßÝêáÝà ÚÜ æ éßØÛîËÌË ë
Îï ÐíÍÏÖðÔÌ ×ÓÌ×íÌñ Ì×
òóòôô
õô ö÷ó øó öùøú õó ûó
üýþ
÷ÿö øó öÿôöõó ö
(
ROAD HUMPS
)
(
road humps
)
UK Department for Transport
(
P
W
2004).
(
road humps
)
40 %
(
P
W
).
! "
P
#:
! "$3 T
1994
T
%P
P
(
)
&
(
)
.
%(
)
,
,
$P
%
:
'()*+ *,+-.*+/*,012 1 34,/*5.2 + *67 *+ *,8889
.
:
) P
*;*7 *+ *,-
7*+ *,/*,062 ;*,0;5+*.4.*,32 .2<7 * *,.-, =<4.65.
>+ *= 321 '*=*6 .2 :2 3*=*, 12 132<?*=5 .*, '2' 2< *3* ?*+
(
@5 <2 .= -<*= ) 2, ;2<*+P
< *6 *< *,*W
5+* /*? ABCCD),
6232< =5:
P
2 +*.6 *, **,E*65+5=*65,5=2< '4.=56*,0*=2 E2 .=5 E12, 4< 4, .*,.2 :23*= *, F
G*65+5=*65 ,5=5 ;*.12,51'4+ .*,.2 '5 65, 0*,62?5,00*;*3 *=;5+*.6 *, *.*,;5;*2<*?32 14.51*, F
G*65+5=*6 5,5 ?*< 46 ;5<*, :*,0 ;*, ;5 + *.6 *, *, . *, 62 64*5 6 = *, ; *< /*,0;5 6/*< *= .*,. *<2,* '5+*= 5 ;*. 746 =<4;*3*=12,:53 =*.*, 3-=2, 65 .2:2+ *. **, +*+ 4+5 , =*6*= *4.2<46 *. *,.2, ;*< * *, F
P
2<+ 4 ;5'2<5 .*, < *1'4 ; *, E*65 +5 = *6 32, ;4.4,0 +*5, 4, = 4. 12,5, 0.*=.*,2 E2 .=5 E5 = *6E *65+5=*6 F
H2, =4. 32, *13*,0 1 2 +5 , =*, 0 *+*= 32 1 '*= *6 .2 :2 3*=*, 12,/2 < 43*5 =< *32 6541;*,' * 05 *,/*, 012, -, 7-+;5*=*6'*; *,7 *+ *,1*.65 1 41
12
:1,
;2,0*, .2 +*, ;*5 *,65 6515 <5 , 0,/* 1*.651*+15%.
I2' *<;*=*<3 *;*'*05*,65 65 15<5, 0,/*.
P
< -3-<65-, *+ ;2, 0*, '* 05 *, 12, -, 7 -+ ;5 *= *6 '*;*, 7*+*, ;*, 15 ,5 1 4115
:1.
K LMN LO
2.1. P
PQLMR LQSM PT UQV LQSW PQXYT LQMPTUQ VLQSKLMN LO
2.2.
ZPQXYTLQ M PTUQV LQSV LMRL[LVL\(S
Y MN PO:
]PRYV Y \LQ^PQV POUP
PO_YNYQ SLQ`aMaO:
] ^bcdL_YQeffghiLTLM
P
L\LT3 U
QXLQ S-U
QX LQ S `aMaO22 T
L_YQ2009
V PQVLQ S jLT Y jUQVL\kQ S[YV LQXLQZLT LQlX U\ PNYV [LQN L_m LV Y WY LQLVY OLQUQ ULX LTL_:
1. T
POmY WYXQnL RPTL nLQ LQ jLT Y jUQV L\ X LQ kQ S [YV LQ Z LT LQ nLQ S LMLQ,
\ PT LMLV
,
V POV UNl TLQ oL O,
X LQ VPOR LXY XPQ SLQ MaX L LQ S[YVLQ TLUQ YQV Y [ M PQXaOaQ S RPOP[aQaM ULQ Q L\ UaQ LT,
M PMLWY [LQ
[P\ PWL_V PO LLQ
Y MY M
,
M PM RPO[Y [Y_ RP O\LV Y LQ X LQ [ P\ LV Y LQ N LQ S\ L,
\POV L M LM RY MPQWYQ WYQS VUQSSUM LOVLN LVNLQ S\ L.
2. T
POmY WYXQnLPVU[LN POTLTYTUQ VL\X LQNYX LnLN LQ S \ L.
3. T
POmY WYXQnLR PQ PSL[ LQ_Y [Y MX LQ[PRL\VULQ_Y[Y MN LSUM L\ nL OL[ LV.
iLTLM
P
L\LT25
LnLV(1) U
QX LQS-U
QX LQ S `aMaO22 T
L_YQ2009
V PQVLQS jLTY jUQVL\ kQ S[YVLQ XLQ ZLT LQlX U\ PNYV [LQ N L_m L \ PVULR W LTLQ nLQ S X USYQ L[ LQ YQV Y [T LTYTUQVL\Y MY MmLW UNX UT PQS[LRUXPQ SLQRPOT PQ S[LR LQWLTLQN P OY RL:
3.
pqrstuvw uxyyz{r xrsqr q|q y}s rz.
4.
pqrstu}uxr} ~r }rqr }.
5.
pqrstu}~u}r qyr }t u} ~r v r }tu}~~|}r r qr }.
6.
pqrstu}~r r zr }r}tu}~r v r}r }r qr }.
7.
r zy qysr z|}s |z utur,
t ur qr }r y,
r }t u}{r}r}~rrs.
8.
r zy qysr ztu} ||}~u~y rsr }qrq |qy }sr zr }r} ~|s r }r qr}{r }~w u xrr yr qr }r} yq|r xwr r}r qr }
.
r qrv
P
r zr q28 U
}r }~-U
}r}~ v x22 T
r |}2009
s u}s r}~ r q| y}s r z p}~|s r } r } r qr} z uwr ~ry vr }r r qrvP
r zr q25
r{rs(1),
ysu~r z r } z uwr ~r yw u xy|s:
1. S
us yr t xr}~ y qr xr}~ v uqr |r } tuxw |rsr } {r }~ vu}~r ywrsr }ux|zr r } r }rs r|~r}~~|r }|}~zyr qr}
2. S
usyr t xr }~ yqr xr }~ v uqr |r} tuxw |rs r } {r}~ v u}~r yw rsr }~r }~~| r}tr r|}~zytu xq u}~r tr }r q r }
.
r qrv rq s uxr y tuqr }~~rxr } qr q | q y}s r z {r} ~ w uxr ywrs u uqrr r } qr q | qy }sr z r} v u}y vw |q r } ux|~yr} wr ~y xr} ~ qry }
, P
r zr q235 U
}r}~-U
}r}~ v x22 T
r |}2009
s u}s r}~ r q | y }sr z p }~|sr } r } r qr } vu} u}s |r } w u}s |tuxsr }~~|}~r r wr }{r}~r x|z ywuxyr }z uwr ~r yw u xy |s:
1.
yr xwr } vu}y}~~r q |}yr r ywrs u uqr rr } r q| y}sr z wr y2.
¡ ¢ £¢ £ ¤
,
¤ ¥,
¥ ¢¦ § P
¨¤ U
¥ ¥ © ¥ ¥ ª ¤ ¤ ¥ ¤¤¤
.
«¢¥
U
¤-U
¤ ¬ ¥ 22 T
2009
¤ ¡ ¡ ¤¥ ¢ ¥P
¢287
ª(5),
© :
¡ ¢(
¢ ¥ 50
¥/
¥,
¢ 80
¥/
¥,
¥ ¥®¥ ¯25
¥/
¥,
¢ ¥ °±±¥/
¥.
²³² ´µ¶· ¸´µ¶¹º »¼ ¶½µ»·¶¾¼ ¶¿
(
ROAD HUMPS
)
²³²³À
Speed Bump
Speed bump
¥¥ ª ¥ ¥ª ¤ ¤¤7,5
¥¥
15
¥ ¢30
¥ ¥ 90
¥. P
¥¤speed bump
ª¥ ¤ ¤ ¥ ¥ ¥ª ¥¥ ¥ ¤ ¤ ¥8 km/jam (5mph) (Elizer 1993).
Speed bump
mampu mengurangi kecepatan kendaraan yang melewatinya
karena ukuran umum dari
speed bump
yang cenderung menghasilkan beban kejut
yang lebih besar dari beban kejut yang dihasilkan oleh bentuk jendulan melintang
ÁÂÃ ÄÂÅ
2.3.
Speed bump
ÆÇÆÇÆ
Speed Tables
S
peed tables
ÈÉ ÊËÌÂÍ ÈËÌ ÎÂÌflat-topped speed humps
,
ÈÂÌ ÃËÃÉÍ É ÊÉÏÐ ÏÐÌÂÌ ÃÂÑ ËÅÉÂÍ ÄËÅÐÒÂ ÂÏÒÂÍ ÂÑÂÐÒÐÌ ÄËÑ ÓÌ Ô
Speed tables
ÕÐÎÂ ÈÉ ÊËÌÂÍ È ËÌ ÎÂÌtrapezoidal humps
ÂÑÂÐspeed platforms
.
Ö ÉÊÂ ÈÉÑÂÌÈÂÉ È ËÌ ÎÂÌzebra
×ÅÓÏÏØspeed
tables
ÄÉÏÂ ÕÐ ÎÂ ÈÉ ÌÂÃ ÂÊÂÌraised cross walks
ÂÑÂÐraised crossings
(P
ÂÅÊÙÉ ÍÍ ËÑÂÍ
, 2007).
Speed tables
ÐÃÐÃÌÚÂ ÃËÃÒÐÌ ÚÂÉ Ð ÊÐÅÂÌ Ñ ÉÌÎÎÉ ÈÂ ÅÉ76
à à ÏÂÃÒÂÉ90
à Ã
(3
Û
3,5
É Ì ×ÙÜÈ ËÌ ÎÂÌÒÂÌ ÕÂÌ ÎÏ ËÊÉÑÂ Å
6,7
Ã(22
ÝÑ)
ÈÂÌ
speed tables
ÐÃÐÃÌ ÚÂ ÑËÅÈÉÅÉÈÂÅÉ3,1
Ã(10
ÝÑ)
ÄÂÎÉÂÌÈÂÑÂÅ ÈÂÌ1,8
Ã(6
ÝÑ)
ÄÂÎÉÂÌÃÉÅÉÌ Î ÈÉÊËÈÐÂ ÏÉ ÏÉ ÚÂÌÎ ÄÉÏÂ ÄËÅÄËÌÑ Ð Ê Í ÐÅÐ ÏØ ÒÂÅÂ ÄÓÍ É ÊØ ÂÑÂÐ ÒÅÓÝÉÍ ÏÉÌÐ ÏÉ ÓÈÂÍ. S
Ë×ÂÅ Â ÐÃÐà ÙÂÏÉÍ ÈÂÅÉ Ò Ëà ÂÌÑÂÐÂÌ ÊË×ËÒÂÑÂÌ ÅÂÑÂ-
ÅÂÑÂ ÄËÅÊÉ ÏÂ Å ÂÌ ÑÂÅÂ40
Û48
ÊÃ/
ÕÂÃ(25
Û30
ÃÒ Ù)
ÒÂÈÂÕÂÍÂÌÑËÅÎÂÌÑ Ð Ì ÎÒÂÈÂÕÂÅ ÂÊÂÌÑÂ Åspeed tables
(P
ÂÅÊÙÉÍÍËÑÂÍ, 2007).
ÞßÞßà
Speed Hump
Speed hump
áâ áâãäå âæâçáã äåè áéá êåã ëæãì åã íè ãììè7,5
îâ ï åâçåè10
î â ë åãðæñåê3,6
â(
òðè óæê1993). P
æâ åïåãì å ãspeed hump
ë åç åíâ æãìáêåãìèéæî æçåí åã éæãë åêååã äåãì âæð æôåíè äåèíá åãíåêå
24
éâ/
õ åâ(20
âçö÷ï åâçåè40
éâ/
õåâ(25
â çö÷(
òðè óæê1993).
ø åð åâNeighborhood Traffic safety Program,
Transportation Division, Department of Public Works and Transportation
T
åöáã1995 T
æãíåãìGuidelines for Speed Hump Program
â æãõ æð åï éåã ñ åöôåspeed
hump
íèë åé ëèíæâçåí éåã çåë å õåðåã ë æãì åã åéíè ùèíåï çæêõ åðåãåã äåãì íèãììè(driveway)
åíå áë åðåâï áåíáçæêçú íú ãì åãõ åð åãë å ãõ áìåíè ë åéëè í æâ çåíéåã76,2
â(250
ûí)
ë åêèê åâñáðåðáðèãíåïåíåáüýþüâ(50
û í)
ëåêèïáåí áçæêçú íú ã ìåãõåð åãÿåâ ñåê
2.5.
Speed hump
ÞßÞß
h (
Rumble Strips
)
P
èíå çæãìì åë áö(rumble strips)
â æâèð è éè ñ æãíáé ï æçæêíè õ æãë áðåã
(rumble strips)
10
20
8
15
!
P
"(
rumble
strips
)
(
rumble
)
7
#
72
/
(45
$
96
(
%, 1993
& ", 2010).
'
2.6.
%" " "(rumble strips)
()* +,- ,+./- 0 1.0 +,- 213, 32304 .,1
&
,
# !
T
,
5(
& #2008).
6789:; <; 9= >9: ? @ AB@AC9
-
@AC9 >9: ? ;AB? 9:;8: ? 9; 9= ;A79: 9: D 9C 9 @AB@9?9< ; <; < 7 D 9C9= 89; 8E 97;8FG 979CAG <7<9:H 8?99 B8=I 9I 8I <:; 9= @ABJI 87;89= <(W
AI I =F1993).
K9B97; A B<=; < 7 9B8= I9I8 I < :; 9= G AB8D 97 9: J A: LG A: 9 >9: ? =9: ?9; 7LGDIA7 = 79BA:9 H < 79 ;ABI < @9;= 89; 8 D A:?9I9G9: C9I 9G 9B8= I9I 8I<:;9= 7<; 9 C9D 9; GAB9= 979: @9ME 9 9B8=I 9I8 I <:; 9== 9:?9;JI87; 89;<J(
N: =8= 9:; L A; 9I, 2010).
K9BA:9 79B97;A B< =;<7 I 9I 8 I <:; 9= D AB7L; 99: @AB@ AC 9 CA: ?9: I 9I8 I<:;9= 9:;9B 7L;9,
G 979 D A BI 8 C<;A;9D 79: CAJ<: <= < >9: ? GAG@ AC9 79: 7AC89:>9. R
89= H 9I9: D AB7L;99: =A@9? 9< B8 9= H 9I9: >9:? GAG<I < 7< D A:?AG @9:? 9: D A BG9: A: C9: GA: AB8= = AD9:H 9: ? = AI 8 B8M 9; 98 M 9GD < B = AI 8B8M H9I 9:(
OKPQ, 1997). P
AG979<9: >9: ? C<I 97879: D 9C 9 H 9I9: = A@9?< 9: C<:>9;979: LI AM D BLD LB= < HA: < =-
HA: < = 7 A: C9B99: >9: ? 9C9 D9C9 9B8= I9I 8 I <:; 9=(
R L@@=F1995). P
A B? AB97 9: 9B 8=I 9I 8 I<:;9== 89; 8 7A: C9B 99: @< =9 <: C <S< C89I C9:@AB7AILGD L7D 9C 9= 89; 8H9I 8BC9:H 9I 9: TU 9I 9 G 79= 8=<B<:?-
< B<: ?9:7A: C9B99:,
9D 9@<I9= A@8 9M7 A: C9B 99:C9D 9;G A:><9D7 A: C9B9 9:C<CAD9::>9,
D A: ?AG 8C<H8?9 C9I 9G 7A9C 99: 7AVAD 9; 9: @A@9= C 9: G A:A:;879: =A: C<B< 7AVAD 9;9::>9.
UA: ?9: 79; 9 I9<: 7AVAD9; 9: = 89;8 7A: C9B 99: 979: C<DA: ?9 B8M < LIAM 7 A: C9B99: I9<::>9(
N: = 8=9:;LA;9I, 2010).
KA9G9:9:9 B8=I9I 8I <:; 9 = = A= 89;8>9: ?= 9:? 9;7LGDIA7= TR 9I;AB= A@8; ; A B7 9<; LI AM @A@A B9D 9 AIAG A: GA: C9= 9B
(
W9GGA; 9I, 1999
C9I 9G N: = 8=9:;L A; 9I, 2010),
>9<; 8X1.
S
<J 9;P
A:?AG8C<.
Y97;LB 8;9G 9 C9B< = 89; 8 9 B8= I 9I 8 I <:; 9= 9C9I 9M DA: ?AG 8 C<.
S
ALB9: ? D A:? AG 8C< CA: ?9: 79B 97; AB 8? 9I-
8?9I9: ;A:; 8 979: G AGD A: ? 9 B8M <2.
Z [\]^_ ^ Z ` \]abaa \cS
` d eaf g`\]a ba a \ ha \ i j` bka ia g [\]^ _^ \ha j` \je _akaaga \l`\ebe\g a \b`_ ^g [g`m` nag aa \c
3.
oa_ ^ n^ja _ pa na \c pa na \ elel \ha ]^]` _a^ \ ]` \ ia\ l` lq` bj ^ lda \ig a \ ra gj [bg`_` na laj a \ q` \ iie\a \ha
. P
`ba s aj a \ g [\]^ _^ k a na \ j ` b_` dej k e ia _` d eaf a_ q`g q` \j ^ \i ha \ i l`l q` \iabef ^ g` _` nalaja \.
oa _ ^n ^j a_ k a na \ keia fabe_ ]^]eg e\i [n`f f eg el ]a \ q` baj e ba \ ha\ i da ^ge \j eg l` \ka l ^\ g` _` na l a ja \ q`\iie\ak ana \c4.
S
^jea_ ^ ]a \ Z[\]^_ ^ t` \i` le]^. S
^j ea _ ^ ]a \ g [\]^ _^ ha \ i da ^g j` \jel` \ka l ^\ g` _` na laja \c uek a \ ha \ i _ a \ iaj ]` ba _ ]aq aj l` l q`\ iabef ^ q`\i` n ^faja \ k ana \v ]a\ _ ea _a \a ha \ i _ a \ ia j qa \a _ aga \ l` \ ie ba\i^ g [\_` \jba _ ^q` \ i` le]^
.
wxy z{| { }~ ~
-
,
(
, 1997).
.
¡ ¢££¤):
V
=
Dimana: V = kecepatan
S = jarak
t = waktu
Salah satu istilah yang perlu diketahui untuk kualifikasi kecepatan jalan
adalah
Eighty-Five Percentile Speed
, yaitu suatu kecepatan dibawah 85 % dari
semua unit lalu lintas berjalan, dan diatas 15 % berjalan (Alamsyah, 2008).
¥¦§¦¨ ©ª©« ª¦¬ © ®¯ ° ¦«±©²¯
3
°© §©° ³© «® ª ¦¬ª ¦¬©´ ¦¨¦¬ª ¯ ²¯©µ© ¶ ¯ «¯(
· ¸¸ ´¹º»»¼½:
1.
¥¦§¦¨ ©ª©«¨ ¦ ¬±©¾©«©«(
journey speed
),
©²©¾© ¶¿ ¦§ ¦¨©ª ©« ¦À¦¿ª ¯À ¿¦«²©¬© ©«³©«® ´ ¦² ©« ® ²©¾ © ° ¨ ¦¬±©¾ ©«©« ©«ª©¬© ² Á© ª¦°¨ ©ª ²©« ° ¦¬Á¨© ¿©« ± ©¬© ¿ ©«ª© ¬© ² Á©ª ¦°¨ ©ª ²¯ © ®¯ ² ¦« ®©« ¾© °©µ© ¿ª Á ¿¦« ²©¬©©«Á«ªÁ¿ °¦« ¦°¨ Á¶ ¨ ¦¬± ©¾©«©«©«ª© ¬©ª¦°¨©ªª ¦¬´ ¦ Áª
,
2.
¥¦§¦¨ ©ª©« ´ ¦ª¦°¨©ª(
spot speed
),
©²©¾© ¶ ¿¦§ ¦¨©ª ©« ¿¦«²© ¬©©« ¨©²© ´Á©ªÁ´©©ª²¯ Á¿Á¬²© ¬¯ª ¦°¨©ª³©«®²¯ ª ¦«ªÁ¿©«¹
3.
¥¦§¦¨ ©ª©« ¦ ¬®¦¬©¿(
running speed
),
©²©¾©¶ ¿¦ §¦¨©ª©« ¿ ¦«²©¬©©« ¬©ª©-¬©ª ©¨©²© ´ Á©ª Á ±©¾ Á¬ ¨ ©² © ´©©ª ¿¦«² © ¬© ©« ¦ ¬®¦¬© ¿ ³© « ® ²¯²©¨©ª ²¦« ®©« °¦°©®¯ ± ©¾Á¬ ²¦«®©« µ ©¿ªÁ ¿ ¦«²© ¬©©« ¦¬®¦ ¬© ¿ ° ¦« ¦°¨ Á¶ ± ©¾Á ¬ ª ¦¬´ ¦ Áª
.
ÂÃÄ ÅÆÇ ÆÈÉÊËÌ Í ÆÎ
Ï©¾ ©°¨ ¦« ¦¾ ¯ª ¯©«¯«¯± © ¬©¿¸¨ª ¯ °©¾³©« ®²¯°© ¿´ Á²©²©¾ © ¶± ©¬© ¿©«ª © ¬¨ ¸¾¯´¯ ¦¬´ ¦¬¯ ²¯ °©« © ±© ¬© ¿ ¸¨ ª ¯ °©¾ ª ¦¬´¦ Áª °¦°¨ ¦« ®© ¬Á¶¯ ¿¦§ ¦¨©ª©« ¿ ¦«²©¬©©« ´©©ª °¦¾ ¯«ª © ´¯ ± ¦«² Á¾ ©« °¦¾ ¯«ª ©«®
(
Ы¹ ¦ª ©¾2013).
Ï©¾© °Transport Planning and
Traffic Enginering Tentang Physical methods of Traffic Control
° ¦«± ¦¾© ´ ¿©«© ¶µ© ²¯ Ѭ¯ ª©«¯ ©
,
±¦«²Á¾©« °¦¾¯ «ª©«® ³© « ® ´¦ ¬¯«® ²¯®Á« © ¿©« °¦°¯¾ ¯ ¿¯ ©ª © ´ ¿¦§¦¨ ©ª ©«48
¿°/
±© °,
°¦´ ¿¯¨ Á« ²©¾ © ° ¦ ¦¬©¨© ª© ¶Á« ª¦¬© ¿¶¯ ¬ ± ¦«² Á¾©« °¦¾ ¯«ª ©«®ª¦¾© ¶²¯ ®Á«© ¿© «Á«ª Á¿²© ¦¬© ¶¾ ©¾ Á¾¯ «ª© ´ ³© « ®°¦°¯¾ ¯ ¿¯©ª© ´¿¦ § ¦¨©ª©«32
¿°/
± © °.
Ï©¾© ° ´ª Á²³ Ы ®®¬¯´ °¦°¨ ¦¾©±©¬¯ ±© ¬© ¿ ©«ª © ¬© ±¦«² Á¾ ©« °¦¾¯ «ª©«®Guidelines For Speed Humps Use
,
Ò ÓÔÕÖ×Ö ØÖ Ô ÙÖÚÛÖ Ü ÝØÖ Þß àÖÔ áÖ âÖØ ãÖàÖá ÓÔà äÜ ÖÔ Ò ÓÜß Ô×ÖÔÕ àß × ÓÔ× äØÖÔ Ù Óâà ÖÞÖ âØÖÔ Ø ÖÞäÞ à ÓÒ ß ØÖÞ äÞ ÝÜ ÓÚ åÖÔÖáÓâ æÔÕØä× ÖÔ ç Ý× Ö
.
èÓÔà äÜÖÔ Ò ÓÜ ßÔ× ÖÔÕ àß Ü Ó×Ö ØØÖÔ Þ Ó× ßàÖ ØÔéÖ275
ê× × Óâãß Þ Ö Ú àÖÔ ×ß àÖ ØÜ ÓÙßÚáÖ äÚàÖ âß550
ê×× Óâãß ÞÖ ÚàÖÜÖÒÞÖ×äÙÜ ÝØëì
.
í îïîðñòïòñ ó ôõêÓØ×ßêß ×Ö Þ ÖàÖÜ Ö Ú Þ äÖ× ä äØäâÖÔ éÖ Ô Õ Ò ÓÔéÖ ×Ö ØÖÔ Þ ÓÙ ÓâÖãÖ áÖ äÚ ×Ö âÕÓ×
(
ØäÖÔ× ß× Ö Þö ØäÖÜ ß× ÖÞ àÖÔ ÛÖ Ø×ä÷ × ÓÜ ÖÚ × ÓâøÖãÖß.
ù ßÒ ÖÔÖ Þ ÓÒÖ ØßÔ Ù ÓÞÖâ ãÓ âÞÓÔ× Ö ÞÓ×Ö âÕ Ó× éÖÔ Õ àß øÖãÖß
,
ÞÓÒÖ Øß Ô ×ß ÔÕÕß Ó êÓØ× ß êß×Ö ÞÔéÖ(
úß à ÖéÖ×, 1986
àÖÜÖÒW
ß Øß ã ÓàßÖ2013).
ùÖâß ã ÓÔ ÕÓ â×ß ÖÔ-
ã ÓÔ Õ Óâ× ßÖ Ô ÓêÓØ× ß êß× Ö Þ × ÓâÞÓÙ ä× àÖãÖ×àß Þß Òã äÜØÖÔ ÙÖÚÛÖ ÓêÓØ× ß êß× Ö Þ ÖàÖÜ ÖÚ ÞäÖ×ä äØäâÖÔ éÖÔ Õ Ò ÓÔéÖ× Ö ØÖÔ Þ ÓÙ ÓâÖã Ö áÖ äÚ ×Ö âÕÓ×
(
ØäÖÔ× ß× ÖÞ ö Ø äÖÜ ß× ÖÞ àÖÔ ÛÖ Ø× ä÷ éÖÔ Õ × ÓÜ Ö Ú àßøÖã Öß ÝÜÓÚ ÒÖÔ ÖáÓÒÓÔ ö éÖÔÕ Ò ÖÔ Ö ×Ö âÕÓ× × Ó âÞÓÙä× Þ äàÖ Ú àß × ÓÔ×äØÖÔ ×ÓâÜÓÙßÚ àÖ ÚäÜä. U
ØäâÖÔ Óê Ó Ø×ß êß ×Ö Þ á ÓÔà äÜ ÖÔ Ò ÓÜß Ô×ÖÔÕ ãÖà Ö Ü ÝØÖ Þß ã ÓÔ ÓÜß ×ß ÖÔ ßÖÜÖ Ú × Ö âÕ Ó× éÖ Ô Õ àß øÖãÖß à ÓÔÕÖÔ Ù ÓâØäâÖÔ ÕÔéÖØ ÓøÓãÖ×ÖÔ ØÓÔàÖ âÖ ÖÔ âÝàÖÓÒãÖ×(
ÒÝÙßÜ ã ÓÔ äÒ ãÖÔÕ),
àÖÔ âÝàÖà äÖ(
ÞÓã ÓàÖÒ Ý× Ýâ)
Þ ÖÖ× Ò ÓÜ ß Ô× Ö Þß á ÓÔà äÜÖÔ ÒÓÜß Ô×ÖÔÕ(
æÔ Þ äÞÖÔ×Ý Ó× ÖÜ, 2010). S
ÓÞ äÖßà ÓÔÕÖÔ á ÓÔßÞáÓÔà äÜÖÔÒÓÜß Ô×ÖÔÕ éÖÔ Õ àß ãÖ ØÖß ã Ö àÖÜÝØÖ Þß ãÓÔ ÓÜß ×ß ÖÔ ÖàÖÜÖ Ú áÓÔßÞ á ÓÔà äÜ ÖÔÒÓÜ ßÔ× ÖÔÕ
speed bump
,
Ò ÖØÖ×Ö âÕÓ×Óê Ó Ø×ß êß ×Ö Þ éÖÔ ÕàßøÖã ÖßßÖÜ ÖÚÖãÖÙßÜ Ö àß ÚÖ ÞßÜØÖÔØÓø Óã Ö× ÖÔâÖ×Ö-
âÖ× ÖØÓÔàÖ âÖÖÔ8 km/jam (5 mph) (Elizer 1993).
ûüí
.
ý þÿ ÿ ï þÿ ÿdali Kecepatan Lalu Lintas
Penempatan fasilitas pengendali kecepatan ini haruslah didasarkan kepada
-
(
P
W
2004):
!"#
.
! $% &'%()*+ * &'%, %+-%./ 0/, %.)*+ 1*+dali Kecepatan Lalu Lintas
2
(
P
W
2004):
1.
S
3,
4
.
S
.
S
4 5
S
52.
T
6789:8; 8< 9= >9 89? >? @A =(
B< 8 :8C>; >D <E8F889)
G > 978F889:8 9HB>A 8F7<8G < B8=G 89I8A <D <=8AJ>97KD89;>D <9=89H8C8B<D 8C >9H >978F8= < 78G ; >9KFK9G 89G >?>C8=899:8
.
6789:8C@= >9A <G >? >D8G8 89D8DKD< 9= 8A8=8KG >FKA8G 89G >978F889BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1.
UMUM
O
etode penelitian menguraikan bagaimana tata cara penelitian dilakukan
P Qemilihan metode yang tepat sesuai dengan tujuan penelitian sangat berpengaruh
pada cara
Rcara memperoleh data
P Qengumpulan data harus dapat memenuhi tujuan
penelitian sesuaidengan yang diharapkan
P Salam bab ini akan dikemukakan data
Rdata yang diperlukan sesuai dengan persoalan yang dibahas
PS
alam hal ini tidak semua data yang dikumpulkan dapat langsung digunakan
untuk pemecahan masalah
P TUemen yang perlu diketahui adalah karakteristik arus
lalu lintas
Vkecepatan kendaraan pada ruas jalan terdapat jendulan melintang
Vjarak
optimal jendulan melintang berseri dan kendala yang mungkin didapati di lapangan
Gambar 3.1. BaganAlirPenelitian
b
erumusan
]asalah
c
tudi
_iteratur
b
engumpulan
deta
de
ta
brimer
f
bilot
curvey
flokasi
gletakdanjarak
speed bump
deta
_apangan
fkecepatankenderaan
de
ta
cekunder
f
beta jaringan jalan di
hota
]edan
deta lokasi
speed bump
di
hita
]edan
b
engolahan
deta
f
]enghubungkan data penurunan
kecepatankendaraan denganjarak
speed bump
berseridenganmenggunakan
]cjxcel
`k
alisa
deta
f
]enentukan jarak optimal
speed bump
berseri
denganpenurunankecepatankendaraan
]enentukan kecepatan
l m nho
simpulandan
caran
3.2.
LOKASI SURVEI
r
ada penelitian ini yang menjadi lokasi penelitian adalah jalan
st uawi
varahap
wjalan
xilal
wjalan
ybdullah
zubis
wjalan
{ |swjalan
} tvt ~ahid
vasyim
wjalan
}arya
xakti
wjalan
| t ik
i
| ro
wdan jalan
r
t ipto dimana pada lokasi
tersebut terdapat fasilitas pengendali kecepatan berupa jendulan melintang berseri
ty
dapun dasar pemilihan lokasi jendulan melintang
road humps
di dalam
penelitian ini adalah
t
uas jalan yang menjadi lokasi penelitian bukan merupakan jalan lokal kelas
tpt
uas jalan yang menjadi lokasi penelitian memiliki pergerakan arus lalu
lintas yang cukup tinggi
t
alan
awi
arahap
Gambar 3.2. Peta Lokasi Penelitian Jl. M. NawiHarahap
Jl. M. Nawi Harahap
Jl. M. Nawi Harahap
Keterangan :
Arah lalu lintas
Lokasi penelitian dengan polisi tidur
A1
A2
20,10 m
SD harapan I
U
SD harapan
I
25 m
25 m
25 m
25 m
U
Jl. M. Nawi Harahap
Jl. M. Nawi Harahap
Jl. M
. N
aw
i H
ara
hap
Jl. P
an
g
lim
a D
e
na
i
Jl
.
M
e
n
te
n
g
Keterangan :
Arah lalu lintas
Lokasi penelitian dengan polisi tidur
Lokasi penelitian tanpa polisi tidur
F3
F4
F1
F2
Jl.
Sis
in
gam
an
ga
ra
ja
Jl.
Sis
in
gam
an
ga
ra
ja
alan
ilal
Gambar3.3. PetaLokasi Penelitian Jl. Bilal
Jl. Bilal
Jl
.
K
ra
k
a
ta
u
Jl
.
K
ra
k
a
ta
u
Mesjid
Ar - Ridha
Keterangan :
Arah lalu lintas
Lokasi penelitian dengan polisi tidur
B1
B2
24,70 m
alan
bdullah
ubis
Gambar 3.4. Peta Lokasi Penelitian Jl. Abdullah Lubis
Jl. Abdullah Lubis
Jl. I
sk
andar
M
u
d
a
Jl. I
sk
andar
M
u
d
a
Jl. Abdullah Lubis
Jl. D
.I
. P
anja
it
a
n
Jl. S
e
i B
at
ang
Se
ra
n
g
a
n
U
25,64 m
Mesjid
Al - Jihad
C1
C2
Keterangan :
Arah lalu lintas
alan
Gambar 3.5. Peta Lokasi Penelitian Jl. STM
U
Keterangan :
Arah lalu lintas
Lokasi penelitian dengan polisi tidur
Mesjid Salman
SMKN 3
Jl.
S
TM
Jl.
S
TM
D1
D2
¡l
¢£ ¢¤¥ahid
¤asyim
Gambar 3.6. Peta Lokasi Penelitian Jl. K.H Wahid Hasyim
Jl.
K.H.
W
ah
id
H
asy
im
Jl.
K.H.
W
ah
id
H
asy
im
Polda Brimob
Jl.
D.
I P
anj
a
it
an
U
Keterangan :
Arah lalu lintas
Lokasi penelitian dengan polisi tidur
E 1
E 2
37
¨alan
©arya
ªakti
Gambar 3.7. Peta Lokasi Penelitian Jl. KaryaBakti
Keterangan :
Arah lalu lintas
Lokasi penelitian dengan polisi tidur
Fak. Kedokteran
Universitas Islam Sumatera Utara
Jl. Karya Bakti
Jl. Karya Bakti
Jl
. K
a
ry
a B
udi
U
F1
F2
48.5 m
SD harapan
I
25 m
25 m
25 m
25 m
U
Jl. M. Nawi Harahap
Jl. M. Nawi Harahap
Jl. M
. N
aw
i H
ara
hap
Jl. P
a
ng
lim
a
D
e
n
ai
Jl
.
M
e
n
te
n
g
Keterangan :
Arah lalu lintas
Lokasi penelitian dengan polisi tidur
Lokasi penelitian tanpa polisi tidur
F3
F4
F1
F2
Jl.
Sis
in
ga
m
an
ga
ra
ja
Jl.
Sis
in
ga
m
an
ga
ra
ja
l
®¯ik
°i
±²ro
Gambar 3.8. Peta Lokasi Penelitian Jl. Cik Di Tiro
Keterangan :
Arah lalu lintas
Lokasi penelitian dengan polisi tidur
Jl. Hang Kesturi
Jl.
T
.
C
ik
D
iti
ro
Jl. Hang Kesturi
U
n
id
e
n
tif
ie
d
F
ly
in
g
C
h
ic
k
e
n
(U
FC
)
G1
G2
50,10 m
µalan
¶r
·¸ipto
Gambar 3.9. Peta Lokasi Penelitian Jl. Dr. Cipto
Jl. Masdulhak
Jl. Dr. Cipto
Jl.
D
r.
Ci
pt
o
H1
H2
PT
. P
LN
(P
er
se
ro
)
Keterangan :
Arah lalu lintas
Lokasi penelitian dengan polisi tidur
U
Jl.
D
r.
Ci
pt
o
3.3
SURVEI PENDAHULUAN (
PILOT SURVEY
)
»
ebelum dilaksanakan pengambilan data secara lengkap untuk keseluruhan
data primer yang dibutuhkan
¼perlu dilakukan survey pendahuluan
½pilot survey
¾sebagai bahan pertimbangan yang sifatnya penjagaan atau antisipasi untuk langkah
¿langkah selanjutnya dan demi menjaga mutu data yang akan didapatkan nantinya
À»
urvei pendahuluan
dilakukan untuk menunjang pelaksanaan dalam
pengumpulan data di lapangan
À »urvei pendahuluan yaitu survei yang berskala kecil
dan sangat penting dilakukan terutama agar survei yang sesungguhnya dapat berjalan
dengan efisien dan efektif
À ÁÂhap ini dimulai dengan peninjauan lapangan yaitu
menyelidiki lokasi yang akan disurvei dan pemilihan metode dalam pengolahan data
ÀÃ
emudian setelah semua hal tersebut diatas telah dipertimbangkan maka
dilaksanakanlah survei yang sesungguhnya untuk data yang diperlukan dalam
penelitian
À3.4
PENGUMPULAN DATA
Ä
engumpulan data kecepatan rata
¿
rata kendaraan
¼yaitu
Å
Æata dibagi menurut lokasi serta jam pengamatan
À
Æata kecepatan sesaat kendaraan melintas jendulan melintang
¼dituliskan
dalam tabel
¿tabel secara rinci
ÀÈ
ata yang diperlukan pada penelitian ini terbagi atas
Éjenis yaitu data primer
dan data sekunder
Ê3.4.1
Data Primer
È
ata primer didapat dengan langsung melakukan survey ke lokasi penelitian
di jalan
ËÊ Ìawi
Íarahap
Îjalan
Ïilal
Îjalan
Ðbdullah
Ñubis
Îjalan
Ò ÓËÎjalan
ÔÊÍÊÕ
ahid
Íasyim
Îjalan
Ôarya
Ïakti
Îjalan
ÓÊÖik
Èi
Ó ×ro
Îdan jalan
Èr
ÊÖipto
ÊØeriode
pengamatan di lapangan dilakukan selama
Ùhari yaitu pada hari
Òenin yakni pada
tanggal
ÙÚ Ûuni
ÉÜÙÝÎ
yaitu dari pukul
ÜÞÊßÜsampai dengan selesai dan pengamatan
dilakukan diluar peak hour
Ê Íal ini dimaksudkan untuk menghindari antrian pada
ruas jalan yang diamati
Îkarena berpengaruh terhadap data kecepatan yang akan
diperoleh
Ê Òampel yang diambil sebanyak
ÇÜsampel
Ê Øenelitian ini dilakukan pada
sampel yang telah ditetapkan jumlahnya sebelumnya
Îsehingga lamanya waktu
pelaksanaan pengamatan di lokasi tidak berpengaruh terhadap hasil penelitian ini
ÊÈ
ata yang diperoleh adalah kecepatan awal dan kecepatan akhir kendaraan
ÊÈ
ata yang didapat yaitu berdasarkan hasil pengamatan dan perhitungan
langsung dilapangan berupa
àÙÊ Ô
ecepatan setempat
(Spot speed)
Ò
urvei kecepatan ini dilakukan pada
ÙÚtitik pengamatan yaitu
É
titik
pada masing
ámasing ruas jalan yang akan di survey
Ê Èata kecepatan
diperoleh dengan mencatat waktu yang dibutuhkan oleh setiap jenis
kendaraan roda empat dalam melewati jarak antara jendulan melintang
berseri yang telah ditentukan
Ê Òurvei kecepatan dilakukan dengan metode
satu pengamat
Êpengamat menembakkan alat
speed gun
ke arah belakang kendaraan dan
mengikuti kendaraan sampai melewati jendulan melintang kedua lalu
menembakkan
speed gun
lagi setelah kendaraan melewati jendulan melintang
kedua
äåä æ
ata
çeometrik
èalan
éaya
ê
engambilan data geometrik dilaksanakan dengan mengukur langsung
dilapangan
äæata yang dibutuhkan berupa data penampang melintang jalan
ä3.4.2
Data Sekunder
æ
ata sekunder adalah data yang bersumber dari instansi
ëinsatansi yang
berkaitan dengan penelitian yaitu
æinas
êerhubungan kota
ìídan
îïä æ
ata lokasi penempatan jendulan melintang yang ada di kota
ìídan
ä åä êeta jaringan jalan kota
ìídan
äâä
3.5
TEKNIK SAMPLING
3.5.1
Sampel
ð
ampel penelitian adalah lokasi penelitian yang memenuhi persyaratan
ä èumlah sampel
ñlokasi
òditentukan dengan rumus sebagai berikut
ñðoedirdjo
óåôô åòîõö ð ÷
ø ÷
ñåù
U
÷ò åú
÷ ûüýþÿþî
õ
ö
ýþ ý üÿ üý ýíÿ þÿíí þ þÿ ð
öûíüþ ü þÿ ûþ
kesalahan yang diijinkan dalam perkiraan
3.5.2
Jenis Sampel
enis sampel yang dipilih adalah jenis kendaraan roda empat untuk mobil
penumpang
3.6
PERALATAN SURVEI
elama pengamatan lalu lintas dibutuhkan
orang surveyor dan
orang
operator dokumentasi untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan dilapangan
urveyor tersebut dibentuk dalam beberapa tim survey dan diberi penjelasan tentang
tata cara survei yang benar dengan tugas masing
masing
alam penelitian ini
digunakan beberapa alat bantu dalam pelaksanaan survey dan juga pengolahan data
eralatan tersebut adalah sebagai berikut
Speed gu
n
untuk mengitung kecepatan tempuh kendaraan pada penggal jalan
tertentu
! "#
teran
$untuk menhitung panjang penggal jalan dan geometrik dari lokasi
penelitian
!! %
lat tulis untuk mencatat data
!&! '
amera video dan tripod
$untuk merekam kondisi lokasi selama pengambilan
data berlangsung
!(! )
ayung untuk melindungi kamera dari sinar matahari dan juga hujan
! ! *enter untuk memberi penerangan
+cahaya
,pada malam hari
!-! %
lat transportasi bagi surveyor dan operator
)
rosedur tata cara penggunaan alat
speed gun
./ )
asang baterai di
Bushnell Velocity Speed Gun
dengan terlebih dahulu
! 0#kan tombol
gun
1O
213# 45647#89:;8# 4# <64; =89 =78#>6?@64 5;#> 7#;6< 3A 36B 6> 76@6>L
CD! )# >645< 6; 6<64 8# 4E6764<6 4 F#8#>A <B6 64 A4; #>4 67 @645 G#F 6; $ <# 8: 3A64 8# 46 8F A 7<64 1HH1 3A 7 6@6>L
C D $ 7 67: B A6F : 4;: < 8: 76A 8# 45: <:><#G#F 6;649 # 4 369#> 5# > 6<!0: E: <64
gun
F 63 6 ; 6>5#; 9#>5# >6< @6 4 5 6< 64 3A:<:> ! *#; # 76? 3A;6>5#; =9E# < 9#>5#>6<$ ; # <64 364 ; 6? 64 1F #8 AG: 1 BIA;G? @64 5 ; # >7#;6< 3A 9 6 5A64 3#F64 F# 564 564gun grip
!4
0#4; : <64 6<: > 6BA >#76; AJ 36>A F# 89 6G664 @645 3A689 A7 3# 4 5643.7
PELAKSANAAN PENELITIAN
N
urvei dilakukan selama
Ohari yaitu pada hari senin
OP Quni
RS OTUdimulai
dari pukul
SVWXSYZ[s
\d selesai
WNelama pengamatan dibutuhkan
Oorang surveyor
dan
Rorang operator yang mana masing
]masingnya bertugas sebagai juru
dokumentasi dan pencatat hasil pengamatan untuk mengumpulkan data yang
dibutuhkan di lapangan
W3.8
ANALISIS DATA
^_
hapan analisis data yang dilakukan adalah sebagai berikut
`OW ab
mbuat tabel data distribusi kecepatan awal dan akhir kendaraan jendulan
melintang pada tiap ruas jalan
WRW ab
nentukan kecepatan
cXdbrsentil
WLW ab
nghubungkan data kecepatan
cXdersentil dengan jarak jendulan melintang
TW abncari persamaan
eegresi data kecepatan
cXpersentil dan jarak jendulan
melintang
WXW ab
nentukan jarak optimal
speed bump
berseri dengan penurunan kecepatan
kendaraan
W Qarak optimal
speed bump
berseri dilihat dari jarak
speed bump
berseri terpendek dimana besar penurunan kecepatan sampai
TSfghirektorat
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1
GEOMETRIK JALAN
L
klmn o pqrq s ot omr tq usq tm l p mvm uwmn xmsmrM. N
m y oH
mumzmp { x ms mr |o sms,
xms mr } ~vws smz
L
w~on,
x ms mr ,
xmsmrK.H.
mzovH
mno,
x ms mrK
mum |mlt o,
xms mr ol o ouk{ vmr x msmr u.
op tk{ vomrm p mvm lq vq smp mr uw mn x msmr tqun q~wt tqu v mp mt s klmn o pq rq so to mr wrtwl uwmn xmsmr tqu v mp mt xq rvws mr qs ort mr ~qun quo mtmwspeed bump
. K
q vq smpmr u w mn x ms mr t q un q ~wt tqu vou o2
s mx wu2
mu mz vmr tmrp m q vomrK
u otquo mxmu ml mrtmu xq rvwsmrq so rtmr ~q unqu omrt mum20-90
(I
r{ q tms2013).
Gambar 4.1 Penampang Melintang Jalan
80
100
350
350
100
100
bahu jalan
badan jalan
badan jalan
bahu jalan
drainase
drainase
jarak jendulan melintang
jarak jendulan melintang
b
Tabel 4.1 Geometrik Jalan
No.
Ruas Jalan
Jumlah
Lajur
Lebar
Lajur
Bahu Jalan
Drainase
Jarak
Jendulan
Melintang
Dimensi
Jendulan
Kiri
Kanan
Kiri
Kanan
b
h
(cm)
(cm)
(cm)
(cm)
(cm)
(m)
(cm)
(cm)
1
Jl. M.Nawi Harahap
2
350
110
90
80
60
20.55
45
8
2
Jl. Bilal
2
350
100
100
80
100
24.70
45
7.5
3
Jl. Abdullah Lubis
2
350
100
100
100
100
25.64
50
8
4
Jl. STM
2
350
100
120
80
100
36.45
40
7.5
5
Jl. KH. Wahid Hasyim
2
350
100
90
100
100
37.76
50
10
6
Jl. Karya Bakti
2
350
80
80
60
60
48.50
40
7.5
7
Jl. Cik Di Tiro
2
350
110
90
80
80
50.10
50
7.5
8
Jl. Dr. Cipto
2
350
100
100
80
90
67.90
8
45
4.2
KECEPATAN KENDARAAN
M. N
H
,
L
¡,
K.H.
¢ H
£¤,
K
£ ,
¥¦ § .
¦ §.
¨¤ § speed bump
.
© ¨¤ ¤1
,
£ 09.50-23.10
4.2.1
Jalan M. Nawi Harahap
Tabel 4.2 Data Kecepatan Kendaraan Pada Ruas Jl. M. Nawi Harahap (16 juni 2014)
Kecepatan Kendaraan (km/jam)
No
Awal
Akhir
No
Awal
Akhir
No
Awal
Akhir
1
11
8
11
15
12
21
13
10
2
13
9
12
10
8
22
12
8
3
10
8
13
13
9
23
14
10
4
11
9
14
15
10
24
11
8
5
16
12
15
10
7
25
15
10
6
11
8
16
17
12
26
12
9
7
11
7
17
11
9
27
13
10
8
12
9
18
13
9
28
15
11
9
14
9
19
14
10
29
13
9
10
12
8
20
16
11
30
11
7
Rata-rata :
Awal =
12.80
Akhir =
9.20
4.2.2
Jalan Bilal
Tabel 4.3 Data Kecepatan Kendaraan Pada Ruas Jl. Bilal (16 juni 2014)
Kecepatan Kendaraan (km/jam)
No
Awal
Akhir
No
Awal
Akhir
No
Awal
Akhir
1
29
26
11
30
27
21
21
17
2
33
28
12
28
25
22
33
29
3
18
16
13
19
16
23
25
21
4
36
33
14
39
36
24
15
11
5
27
24
15
20
17
25
20
17
6
28
25
16
26
23
26
32
27
7
34
28
17
29
26
27
20
17
8
20
16
18
35
29
28
19
15
9
16
11
19
19
16
29
30
26
10
21
17
20
14
10
30
40
37
Rata-rata :
4.2.3
Jalan Abdullah Lubis
Tabel 4.4 Data Kecepatan Kendaraan Pada Ruas Jl. Abdullah Lubis (16 juni 2014)
Kecepatan Kendaraan (km/jam)
No
Awal
Akhir
No
Awal
Akhir
No
Awal
Akhir
1
15
13
11
20
17
21
11
9
2
11
9
12
16
13
22
15
11
3
21
19