• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan Ulang Logo prima Rasa Bakery Bandung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perancangan Ulang Logo prima Rasa Bakery Bandung"

Copied!
84
0
0

Teks penuh

(1)

Laporan Pengantar Tugas Akhir

PERANCANGAN ULANG LOGO PRIMA RASA BAKERY BANDUNG

DK 38315/Tugas Akhir Semester II 2014-2015

Oleh:

Liker Antoni Sihaloho 51911201

Program Studi Desain Komunikasi Visual

FAKULTAS DESAIN

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

(2)
(3)

LEMBAR PENGESAHAN

PERANCANGAN ULANG LOGO PRIMA RASA BAKERY

BANDUNG

Liker Antoni Sihaloho

NIM. 51911201

Telah disetujui dan disahkan di Bandung sebagai Tugas Skripsi/TA pada tanggal: ( / / )

Menyetujui, Pembimbing

Wantoro, M.Ds. NIP. 41273206020

Dekan Ketua Program Studi

Fakultas Desain Desain Komunikasi Visual

(4)
(5)

LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA TUGAS AKHIR

Yang bertanda tangan dibawah ini Nama : Liker Antoni Sihaloho NIM : 51911201

Program Studi : Desain Komunikasi Visual

Dengan ini menyatakan bahwa karya beserta Laporan Tugas Akhir ini adalah benar merupakan hasil karya sendiri dan bukan duplikasi dari hasil karya orang lain.

Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila dikemudian hari terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini maka saya bersedia menerima sanksi akademik sesuai dengan aturan yang berlaku.

Bandung, Agustus 2015

(6)

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan YME, karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Pengantar Tugas Akhir ini yang diajukan sebagai salah satu syarat pada Mata Kuliah Tugas Akhir di Program Studi Desain Komunikasi Visual jenjang Strata-1 pada Universitas Komputer Indonesia. Adapun judul dari Tugas Akhir ini adalah

“PERANCANGAN ULANG LOGO PRIMA RASA BAKERY BANDUNG” Laporan ini dibuat dengan berbagai observasi dan beberapa bantuan dari berbagai pihak, untuk membantu menyelesaikan tantangan dan hambatan selama mengerjakan laporan ini. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada laporan ini. Oleh karena itu penulis mengundang pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang dapat membangun penulis. Akhir kata semoga laporan ini dapat bermanfaat.

Bandung, Agustus 2015

(7)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... i

LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR LAMPIRAN. ... xiii

KOSAKATA/GLOSSARY. ... xiv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

I.1. Latar Belakang Masalah ... 1

I.2. Identifikasi Masalah ... 3

I.3. Rumusan Masalah ... 3

I.4. Batasan Masalah ... 3

I.5. Tujuan Perancangan ... 3

BAB II IDENTITAS VISUAL PRIMA RASA BAKERY... 5

II.1. Bandung Sebagai Kota Kuliner ... 5

II.2. Prima Rasa ... 6

II.2.1 Sejarah Prima Rasa. ... 6

II.2.2 Profil Prima Rasa. ... 6

II.2.3 Alamat dan Kontak Prima Rasa.. ... 7

II.2.4 Varian Produk dan Harga.. ... 9

II.2.5 Kompetitor. ... 13

II.3. Identitas Visual Prima Rasa... 16

II.3.1 Identitas Visual ... 16

II.3.2 Identitas Visual (Logo) Prima Rasa ... 21

(8)

II.5 Khalayak Sasaran. ... 25

II.6 Ikhtisar ... 26

II.7 Solusi Permasalahan ... 27

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL ... 28

III.1 Strategi Perancangan. ... 28

III.1.1 Tujuan Komunikasi. ... 28

III.1.2 Strategi Komunikasi. ... 28

III.1.2.1 Pendekatan Komunikasi Visual. ... 29

III.1.2.2 Pendekatan Komunikasi Verbal. ... 29

III.1.3 Materi Pesan. ... 30

III.1.4 Khalayak Sasaran Perancangan... 30

III.1.5 Strategi Kreatif. ... 31

III.1.6 Strategi Media. ... 34

III.2 Konsep Visual. ... 36

III.2.1 Format Desain. ... 37

III.2.1.1 Grid System. ... 38

III.2.2 Tata Letak (Layout). ... 39

III.2.3 Tipografi. ... 40

III.2.3.1 Letter Mark... 41

III.2.4 Ilustrasi. ... 41

III.2.4.1 Picture Mark. ... 41

III.2.5 Warna. ... 42

III.2.6 Penggunaan Elemen Estetis. ... 42

III.2.7 Supergraphics. ... 43

BAB IV TEKNIS PRODUKSI. ... 44

IV.1 Teknis Produksi Media. ... 44

IV.2 Tampilan Media. ... 47

IV.2.1 Media Utama. ... 47

IV.2.2 Aplikasi Media. ... 48

(9)

IV.2.2.2 Gimmick. ... 52

IV.2.2.3 Sign System. ... 56

IV.2.2.4 Seragam... 57

IV.2.2.5 Mobil Bergerak. ... 57

IV.2.2.6 Poster. ... 58

IV.2.2.7 X-banner. ... 59

IV.2.2.7 Halaman Facebook. ... 60

DAFTAR PUSTAKA ... 61

(10)

BAB II

IDENTITAS VISUAL PRIMA RASA BAKERY

II.1 Bandung Sebagai Kota Kuliner

Menurut Haryadi (2014), sebagai salah satu kota tujuan wisata utama di Indonesia, Bandung menawarkan banyak pilihan, salah satunya yang paling terkenal adalah wisata kuliner. Kota kembang merupakan sebutan lain untuk kota Bandung, karena pada dahulu kota ini dinilai sangat indah dengan banyaknya pohon-pohon dan bunga-bunga yang tumbuh di sana. Selain itu Bandung juga disebut dengan Parijs Van Java karena keindahannya. Bandung juga dikenal sebagai kota belanja, dengan mall dan factory outlet yang banyak tersebar di kota ini, dan saat ini berangsur-angsur kota Bandung juga menjadi kota wisata kuliner Bandung, Kuliner Bandung diantaranya. Selain dikenal sebagai kota Kembang, Bandung juga dikenal sebagai tempat wisata kuliner. Hampir disetiap penjuru kota di penuhi berbagai kuliner khas Bandung seperti bolu brownies, kue-kuean, peuyeum, cireng, dan sebagainya.

Kuliner di Bandung ada banyak macam jenisnya, namun jenis kuliner yang enak dibawa sebagai oleh-oleh khas Bandung adalah jenis makanan ringan, karena jenis ketahanannya lebih lama dibadingkan dengan makanan berat, dan makanan basah. Jenis makanan ringan seperti kue di Bandung pun ada banyak jenis, namun jenis kue brownies lah yang paling khas dri kota Bandung, karena rasa nya yang enak dan nikmat, serta variasi rasa dari kue brownies, membuat tamu pendatang lebih tertarik untuk memakannya dan membelinya sebagai oleh-oleh dari Bandung.

Gambar II.1 Kuliner Bandung

(11)

II.2 Prima Rasa

II.2.1 Sejarah Prima Rasa

Menurut Marisaaryani (2012), Prima Rasa Bakery adalah salah satu toko kue di kota Bandung. Produknya antara lain brownies kukus, brownies panggang, cheese stick dan kue bollen. Selain itu Prima Rasa juga menyediakan puding, wafel dan aneka cake mulai dari opera cake hingga cheese cake. Primarasa pertama kali berdiri pada tahun 1992, yang berpusat di jalan Kemuning kota Bandung, dan dipimpin oleh seorang wanita. Pemilik perusahaan Prima Rasa adalah seorang wanita yang ahli dalam bidangnya, selain itu, wanita ini juga dulunya membuat kue sendiri, melayani sebagai pelayan sendiri, mengantarkan kue sendiri, dan segalanya dilakukan oleh sendirian. Setelah Prima Rasa berkembang, perusahaan ini di kelolah oleh anak-anaknya dan membuka cabang di beberapa kota Bandung. Adapun beberapa cabangnya yaitu di Buahbatu, Muara, Ruko Kopo, dan di Pasirkaliki. Masing masing cabang dipimpin oleh orang yang berbeda, tetapi masih tetap satu keluarga.

II.2.2 Profil Prima Rasa

Menurut Meicananda (2014), di kota Bandung, dapat dilihat beberapa toko bakery, salah satunya adalah toko Prima Rasa yang sudah terkenal bagi masyarakat di kota Bandung maupun luar kota Bandung. Pusat toko kue Prima Rasa ini berada di jalan Kemuning No. 20 kota Bandung, hingga kini telah memiliki beberapa cabang yang tersebar di wilayah Bandung. Toko yang luas dengan beberapa macam jenis varian kue dan aneka brownies kukus, brownies panggang serta bolu kukus lapis, disusun secara bertumpuk menggunakan plastik transparan, sehingga pendatang bisa melihatnya isi produk secara langsung. Toko ini mulai melayani pembelinya sejak pukul 06.00 Wib hingga pukul 20.00 Wib.

(12)

kerja nya, yaitu divisi kue kering, divisi kue basah, divisi kue bolu, divisi kue tar, divisi minuman, divisi produksi, divisi cleaning, dan divisi service.

II.2.3 Alamat dan Kontak Prima Rasa

Berkembang pesatnya perusahaan Prima Rasa Bakery Bandung, membuat perusahaan ini membuka beberapa cabang di kota Bandung. Prima Rasa membuka 5 cabang di kota Bandung, yaitu

 Jln. Kemuning No. 20, Derwati Rancasari Bandung (Sebagai pusat Prima Rasa). Telp. (022) 7203440/ 7206468.

Gambar II.2 Pusat Prima Rasa Bakery di jalan Kemuning Sumber: Dokumentasi Pribadi (10 Juni 2015)

 Jln. Buahbatu No. 169. Telp. (022) 7311537/ 7310127.

(13)

 Jln. Peta N0. 63, Ruko Kopo Plaza Blok C-6 Bandung. Telp. (022) 70988916/ 91199010.

Gambar II.4 Prima Rasa Bakery cabang Kopo Sumber: Dokumen Pribadi (10 Juni 2015)

 Jln. Purwakarta No. 95, Antapani. Telp. (022) 7200128.

(14)

 Jln. Pasirkaliki No. 163 Bandung. Telp. (022) 6120177.

Gambar II.6 Prima Rasa Bakery di Pasirkaliki Sumber: Dokumen Pribadi (10 Juni 2015)

II.2.4 Varian Produk dan Harga

Brownies merupakan salah satu kue yang menjadi andalan toko bakery ini. Jenis brownies yang ditawarkan juga cukup beragam, ada brownies kukus rasa tiramisu (terdiri dari tiga lapis dengan lapisan tengahnya beraroma kopi), tutti fruity (berlapis hijau pandan, cokelat, putih dan merah muda), serta brownies panggang (rasa original, almond, choco chips, moka dan juga keju). Semua variasi brownies kukus maupun brownies panggang dibandrol sekitar Rp 33.000 sampai Rp 38.000/ boks. Sedangkan kue lainnya yang juga tersedia ada aneka cookies dan bolen (pisang, keju, apel, tape, durian, nanas, nangka, kacang hijau). Harga setiap bolen berbeda-beda, sesuai dengan aneka rasanya. Adapun variasa harga sebagai berikut;

 Bolen Durian Harga Rp. 38.000,-

(15)

Gambar II.7 Bolen Durian

Sumber: Dokumentasi Pribadi (10 Juni 2015)

 Bolen Pisang Harga Rp. 38.000,-

Suatu hidangan ringan berbahan baku Pisang yang dilapisi lembar-lembar adonan dan kemudian di goreng. Molen (Bolen) Keju merupakan variasi dalam pengolahan dari pisang goreng lainnya yang cara pembuatan kue molen keju dicampur dengan adonan tepung dan keju. Produk Bolen Pisang Keju ini menjadi produk unggulan di Prima Rasa Bakery.

Gambar II.8 Bolen Pisang

(16)

 Bolen Apel Harga Rp. 38.000,-

Bolen Apel adalah kue bolen yang memiliki kulit yang terbuat dari kulit pastry dan isian apel yang memiliki rasa yang sangat lezat.

Gambar II.9 Bolen Apel

Sumber: Dokumentasi Pribadi (10 Juni 2015)

 Brownies Kukus Keju Harga Rp. 63.000,-

Toko Prima Rasa Bakery mempunyai produk unggulan selain bolen, yaitu brownies kukus. Dengan adonan racikan rahasia yang dimilikinya, Prima Rasa tentunya sangat detail dalam mengolah produk ini. Salah satu bahan utama yaitu keju pilihan, membuat rasa brownies kukus keju menjadi sangat berkesan di lidah para konsumen.

(17)

 Brownies Kukus Ketan Hitam Harga Rp. 53.000,-

Toko Prima Rasa mempunyai produk unggulan selain bolen, yaitu brownies kukus. Dengan adonan racikan rahasia yang dimilikinya, Prima Rasa tentunya sangat detail dalam mengolah produk ini. Salah satu bahan utama yaitu cokelat pilihan serta dipadukan dengan taburan adonan ketan hitam, membuat rasa brownies kukus ini menjadi berkesan di lidah para konsumen.

Gambar II.11 Brownies kukus ketan hitam Sumber: Dokumentasi Pribadi (10 Juni 2015)

Picnic Roll Harga Rp. 60.000,-

Adalah adonan kue yang isinya daging. Produk ini favorit dari Prima Rasa yang banyak di cari konsumen. Ukuranya yang besar dan rasanya yang enak, sangat cocok dijadikan untuk oleh oleh khas Bandung, namun sayangnya produk ini hanya memiliki ketahanan satu hari.

Gambar II.12 Picnic Roll

(18)

Cheese Roll Harga Rp. 49.000,-

Produk ini terdiri dari bahan adonan tepung yang dibuat semi kering, yang didalamnya dimasukan bahan keju. Cheese Roll hampir mirip dengan cheese stick, namun bedanya hanya kandungan di dalamnya yang berbeda. Produk ini menjadi salah satu pelengkap bagi para penggemar makanan khas bandung yang ingin menjadikan produk ini sebagai oleh oleh dari Bandung.

Gambar II.13 Cheese Roll

Sumber: Dokumentasi Pribadi (10 Juni 2015)

Selain itu, Prima Rasa juga menyediakan puluhan kue basah dan jajanan tradisional yang dipajang dalam lemari kaca tersendiri.

II.2.5 Kompetitor

Di kota Bandung, banyak toko bakery yang menjual brownies, selain Prima Rasa, ada beberapa kompetitor perusahaan bakery yang menjual aneka brownies. Perusahaan itu adalah

 Amanda

(19)

Amanda telah terkenal di kota-kota besar di Nusantara dengan inovasi kreatif dan inofatif. Amanda memiliki 32 Produk yang bervariasi mulai dari Brownies hinga Pastry.

Gambar II.14 Toko Amanda Brownies Sumber: Dokumentasi Pribadi (10 Juni 2015)

 Kartika Sari

Pada tahun 1970, seseorang wanita sangat berantusias membuat berbagai macam kue dari rumahnya. Awalnya, wanita tersebut hanya berangkat dari kue-kue sederhana seperti bolu kukus, kue lapis dan beberapa kue sederhana lainnya. Banyak konsumen yang menyukai rasa kue-kue tersebut. Pada tahun

1984, terbentuklah ide untuk menamakan bisnis tersebut “Kartika Sari”. Sejak

itu bisnis ini mulai berkembang dan mulai dikenal sebagai “trademark” kota Bandung.

(20)

 Vannisa

Vannisa merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan umum makanan dan minuman yang terletak di kota Bandung. Vannisa didirikan pada tahun 2004 oleh bapak Erry, mulai bergeraknya dengan produksi yang tidak terlalu banyak, pemasarannya pun dilakukan disekitar tempat pembuatan brownies tersebut, tetapi usaha ini kurang berjalan dikarenakan keterbatasan bapak Erry dalam hal modal dan untuk melakukan pemasaran agar usahanya lebih berkembang. Salah satu produk utamanya adalah brownies dengan nama merek Vannisa. Perusahaan ini cukup dikenal sebagai salah satu oleh-oleh dari kota Bandung. Vannisa mempunyai cabang dan memproduksi produk brownies setiap harinya yang mulai tersebar di beberapa kota Bandung. Cabang Vannisa mulai tersebar di beberapa wilayah di kota Bandung, khususnya cabang Ciwastra dan Cinunuk, adalah cabang yang menjadi andalan Vannisa. Sebagai cabang dengan penjualan tertinggi di bandingkan cabang-cabang lainnya.

Gambar II.16 Toko Vannisa Brownies

(21)

II.3 Identitas Visual Prima Rasa II.3.1 Identitas Visual

Menurut Kusmiati (1999), identitas visual adalah identitas yang berkaitan dengan citra atau image yang dipertahankan oleh perusahaan sebagai jembatan untuk menyatukan berbagai konteks, audiens, bagi perusahaan tersebut. Simbolisasi ciri khas yang mengandung diferensial dan mewakili citra organisasi, identitas dapat berasal dari sejarah, filosofi, visi/cita-cita, misi/fungsi, tujuan, strategi atau program.

Unsur umum identitas terdiri dari nama, logo, slogan, maskot, sistem grafis, elemen visual (warna, bentuk, huruf, tata letak), media aplikasi resmi (official), serta media publikasi dan promosi (komersial). Menurut Frank Jefkins dalam buku periklanan, identitas perusahaan (corporate identity) adalah “suatu cara atau suatu hal yang memungkinkan suatu perusahaan dikenal dan dibedakan dari

perusahaan lainnya,” identitas perusahaan tersebut harus diciptakan melalui suatu

rancangan desain khusus yang meliputi segala hal yang khas/unik berkenaan dengan perusahaan yang bersangkutan.

Menurut Surianto Rustan (2008, 60), elemen-elemen yang termasuk dalam identitas visual adalah sebagai berikut.

Nama

Nama merupakan peranan yang sangat penting dalam membentuk sebuah brand. Nama menjadi atribut identitas yang membentuk brand image awal di benak public. Semua atribut identitas lainnya seperti logo, tipografi, warna, images dan lain-lain dibangun dengan berpijak pada nama.

Gambar II.17 Logo Nama

(22)

Logo

Logo adalah sebuah istilah sejak awal dari bahasa Yunani yaitu logos. Sampai kini telah mengalami perkembangan pengertian yang signifikan, dari awal yang berarti kata, pikiran, pembicaraan, akal budi sampai berarti yang dikaitkan dengan symbol, citra dan semiotik. Awalnya yang terlebih dahulu populer adalah logotype, bukan logo.Pertama kali istilah logotype muncul tahun 1810-1840, diartikan sebagai tulisan nama identitas yang didesain secara khusus dengan menggunakan teknik lettering atau memakai jenis huruf tertentu. Jadi awalnya logotype adalah elemen tulisan saja. Pada perkembangannya perubahan logo menjadi semakin unik/berbeda satu sama lain. Mengolah huruf, menambahkan elemen gambar, bahkan tulisan dan gambar berbaur jadi satu, dan semua itu masih banyak yang menyebutkannya dengan istilah logotype. Fungsi logo:

a. Identitas diri. Untuk membedakan dengan identitas milik orang lain.

b. Tanda kepemilikan. Untuk membedakan miliknya dengan milik orang lain. c. Tanda jaminan kualitas.

d. Mencegah peniruan.

Logo adalah singkatan dari logotype. Istilah logo baru muncul tahun 1937 dan kini istilah logo lebih popular dari logotype. Logo bisa menggunakan elemen apa saja, bisa tulisan, logogram, gambar, ilustrasi, dan lain-lain.

Banyak juga yang mengatakan bahwa logo adalah elemen gambar/symbol pada identitas visual. Untuk mengetahui apa itu logo, sebaiknya mengacu pada istilah logotype di atas. Bila logotype adalah elemen tulisan pada logo, maka umumnya orang beranggapan logogram adalah elemen gambar pada logo. Kemungkinan besar istilah logogram telah mengalami perubahan makna karena kemiripan kata dengan logotype. Sebenarnya logogram adalah sebuah symbol tulisan yang mewakili sebuah kata/makna.

Menurut David Airey, seorang desainer Brand Identity asal Inggris, sebuah logo yang ikonik memiliki 5 hal pokok, yaitu:

(23)

2) Memorable (Mudah diingat)

3) Effective without color (Efektif walaupun tanpawarna) 4) Scalable (Dapat diskala)

5) Relevant (Tepat dalam penggunaannya).

Gambar II.18 Logo

Sumber: http// www.wonderfulengineering.com (11 Juni 2015)

Warna

Warna dapat meningkatkan brand recognition sebanyak 80%, karena memilih warna yang tepat merupakan proses yang sangat penting dalam mendesain identitas visual. Dibutuhkan riset yang mendalam menyangkut beberapa bidang, antara lain psikologi, budaya dan komunikasi. Pada umumnya ada dua macam warna pada identitas visual, yaitu warna pada logo dan warna untuk corporate color atau warna perusahaan. Pada umumnya, corporate color yang digunakan dalam aplikasi-aplikasi desain menggunakan warna yang sama dengan warna logo tetapi ada juga yang memperluas jangkauan area warnanya.

Gambar II.19 Warna

(24)

Tipografi

Tipografi ada dua macam, yaitu tipografi dalam logo (letter marks), dan tipografi yang digunakan dalam media-media aplikasi logo. Karena memiliki fungsi yang berbeda, karakteristik huruf yang digunakan pada letter marks dengan corporate typeface juga berbeda. Pada letter marks, keunikan menjadi hal yang paling utama dalam logo, maka jenis hurufnya harus unik. Pada umumnya jenis huruf letter marks dirancang khusus atau menggunakan jenis huruf yang sudah ada namun diubah bentuknya, Sedangkan corporate typeface lebih bertujuan untuk menjaga kesatuan desain antar media-media atau aplikasi desain perusahaan. Juga memiliki fungsi-fungsi tipografi pada umumnya, yaitu penyampai informasi yang dapat dibaca dengan segala kriteria-kriterianya (legible, readable, dan lain-lain). Corporate typeface banyak menggunakan jenis huruf yang sudah beredar di pasaran. Tujuannya sesuai dengan kepribadian entitasnya, mempertahankan keunikan dan konsistensi identitas sampai ke elemen-elemen terkecil.

Gambar II.20 Tipografi

Sumber: http// www.pinterest.com (11 Juni 2015)

Elemen Gambar

(25)

infographic merupakan bagian dari identitas visual yang berfungsi memberikan informasi tambahan. Unity tidak hanya berlaku pada identitas visual yang utama, seperti pada logo, warna dan tipografi. Seluruh identitas visual termasuk infographic sebaiknya di desain dalam satu kesatuan system yang konsisten.

Gambar II.21 Elemen Gambar

Sumber: http// www.pinterest.com (11 Juni 2015)

Penerapan Identitas

Identitas yang ditampilkan dengan konsisten akan memberi gambaran pada publik, bahwa entitas tersebut konsekuen dan professional. Penerapan identitas pada berbagai media didasarkan pada berbagai faktor, antara lain : besar kecilnya sebuah perusahaan, budget, sector industri dan bidang usaha, brand architecture, dan lain-lain. Penerapan identitas pada berbagai media aplikasi yang digunakan perusahaan.

Gambar II.22 Penerapan Identitas

(26)

II.3.2 Identitas Visual (Logo) Prima Rasa

Menurut Rudi Wibowo (2014), selaku manager Prima Rasa, logo Prima Rasa adalah sebuah logo yang menggambarkan ilustrasi seorang wanita dengan pakaian koki memasak. Primarasa pertama kali dibentuk pada tahun 1978. Pemilik perusahaan Prima Rasa adalah seorang wanita yang ahli dalam bidangnya, yaitu membuat kue. Logo Prima Rasa menggambarkan, seorang wanita yang membuat kue, sekaligus pemilik perusahaan (founder). Selain itu, wanita ini juga dulunya membuat kue sendiri, melayani sebagai pelayan sendiri, mengantarkan kue sendiri, dan segalanya dilakukan oleh sendirian.

Gambar II.23 Logo Prima Rasa Sumber: Dokumentasi Pribadi (15 April 2015)

Analisi huruf yang digunankan pada logo diatas yaitu, jenis font yang digunakan adalah font English 111 Vivace BT, dan jenis font yang digunakan pada tagline logo Prima Rasa adalah Brush Script MT.

Makna warna coklat yang dipakai pada logo Primarasa, menurut Rustan (2008, 72), adalah menunjukan tenang, berani, alam, kesuburan, stabil, persahabatan, dan sebagainya.

II.4 Analisa Permasalahan

(27)

 Data Primer

Proses Pencarian data yang dilakukan adalah dengan menyebarkan lima puluh kuisioner kepada para responden, khususnya kepada masyarakat yang tinggal di wilayah kota Bandung. Proses penyebaran kuesioner dilakukan pada tanggal 26 Mei 2015 sampai 30 Mei 2015 sebanyak 50 responden.

Tabel II.1 Rangkuman Hasil Kuisioner Pilihan Ganda

No Pertanyaan Responden Jawaban

Ya Tidak 1. Apakah anda mengenal Prima

Rasa Bakery? 50 32 18

2. Menurut anda apakah logo Prima

Rasa unik ? 50 12 38

3.

Pernahkan anda berfikir bahwa anda membeli produk Prima Rasa hanya karena logonya bagus?

5. Menurut anda apakah logo Prima

Rasa fleksibel dan moderen? 50 13 37

Tabel II.2 Rangkuman Hasil Kuisioner Essay

No Pertanyaan Responden Jawaban

6.

Kelebihan dari logo Prima Rasa

50

Hurufnya jelas, namun tagline nya tidak jelas, Melambangkan identitasnya pembuat kue, bagus, tulisannya pas.

Kekurangan dari logo Prima Rasa

50

(28)

Berdasarkan kuesioner tersebut, dapat diuraikan sebagai berikut: 1. 64% dari jumlah responden mengenal Prima Rasa Bakery.

2. 76% dari jumlah responden mengatakan logo Prima Rasa tidak unik. 3. 94% dari jumlah responden mengatakan membeli produk Prima Rasa

bukan karena logonya, tetapi karena rasa dan nama brandnya.

4. 56% dari jumlah responden mengatakan keterbacaan huruf pada logo Prima Rasa kurang jelas.

5. 74% dari jumlah responden menjawab logo Prima Rasa tidak fleksibel dan kurang moderen.

6. Kekurangan dan kelebihan logo Primarasa:

 Kelebihan logo Primarasa adalah Melambangkan identitasnya pembuat kue.

 Kekurangan logo Primarasa adalah kurang informatif, kurang moderen, kurang menarik, tidak unik, tidak khas, logonya rumit, kurang inovasi, tidak ekspresif, kurang simpel.

7. Tanggapan responden terhadap logo Primarasa adalah biasa saja, cukup bagus, kurang menarik, tidak unik, kurang istimewa, tidak modern, harus dirubah, belum memiliki ciri khas, sulit dipahami arti logonya, logonya ketinggalan jaman, seharusnya bisa disesuaikan dengan model yang modern.

 Data Sekunder

(29)

Menurut Surianto Rustan (2008, 42), Kriteria logo berdasarkan fungsi awal logo, maka kriteria utama logo yang tidak dapat dipungkiri adalah

Tabel II.3 Kriteria Logo

Berdasarkan tabel diatas, logo Prima Rasa hanya memiliki beberapa kriteria logo tersebut. Adapun yang kurang dari logo Primarasa tersebut, sebagai berikut :

Logo Prima Rasa

Gambar II.24 Logo Prima Rasa Bakery Sumber: Dokumentasi Pribadi (15 April 2015)

Jenis font yang digunakan pada logotype Primarasa adalah fontEnglish 111 vivace BT, dan jenis font yang dipakai di tagline logo Prima Rasa adalah Brush Script MT. Kedua jenis font ini terlalu generic dan umum, dan agak sulit untuk dibaca. Ada beberapa font yang mirip dengan logotype Prima Rasa, antaralain ; sverige script, palace script MT, hunstler script, chopin script, david, edwerdian, aharoni, dan sebagainya.

Berdasarkan hasil penelitian dan kuesioner yang dilakukan penulis terhadap penelitiannya, hasil pengamatan logo Prima Rasa dengan kriteria logo menurut Surianto Rustan (2008, 42) sebagai berikut:

Unik Simpel Fleksibel

Bentuk   

Warna   

(30)

Tabel II.4 Hasil Pengamatan Logo Prima Rasa

Saran kriteria logo menurut Surianto Rustan (2008, 42) :

 Unik : Bentuk huruf atau fontnya memiliki ciri khas tersendiri, memiliki cukup perbedaan bentuk dengan logo lain, bentuknya dapat menarik perhatian, bentuknya tidak membosankan dan ketinggalan jaman.

 Simple : Seharusnya mudah ditangkap dan dikenali bentuknya, dan juga diingat bentuknya.

 Fleksibel : Memiliki berbagai bentuk, sehingga bila diterapkan sesuai kondisi media dan bahan apapun, misalnya vertikal dan horizontal.

 Warna : Warna nya mudah diingat dan memiliki berbagai versi warna, sehingga dalam kondisi background apapun logo tetap terlihat jelas.

 Ukuran : Seharusnya logo dapat terlihat jelas baik skala besar maupun skala kecil, dan terlihat jelas dalam kondisi media dengan berbagai ukuran ruang, misalnya logo versi besar untuk billboard, dan versi kecil untuk bolpen.

Menurut Fandy Tjiptono (1998, 108), logo harus memenuhi beberapa syarat sebagai berikut; logo harus khas atau unik, logo harus menggambarkan sesuatu mengenai manfaat produk dan pemakaiannya, logo harus menggambarkan kualitas produk, logo harus mudah dikenali dan diingat, logo harus dapat menyesuaikan diri (adaptable).

II.5 Khalayak Sasaran

Adapun khalayak sasaran dalam melakukan perancangan ini, yaitu:

 Demografis

Segmentasi demografis menurut M. Suyanto (2004, 3) adalah pasar yang dikelompokkan berdasarkan variabel-variabel pendapatan, jenis kelamin,

Unik Simpel Fleksibel

Bentuk X X

Warna X

(31)

pendidikan, jumlah penduduk, usia, ukuran keluarga, siklus hidup keluarga, pekerjaan, agama, ras, generasi, kewarganegaraan, dan kelas sosial. Target audiens demografis ditujukan kepada:

Usia : 17-50 tahun.

Jenis Kelamin : Laki-laki dan perempuan Pekerjaan : Segala macam pekerjaan

Ekonomi : Menengah ke atas, hal ini disebabkan karena para

konsumen Prima Rasa yang datang kebanyakan para pendatang dari luar kota.

 Geografis

Segmentasi geografis menurut M. Suyanto (2004, 3) adalah pembagian pasar menjadi unit-unit geografis berbeda, misalnya wilayah, negara, negara bagian, provinsi, kota dan kepulauan. Berdasarkan lokasi yang menjadi target audien masyarakat yang tinggal atau berada di kota Bandung, dan para pendatang yang datang dari luar kota Bandung.,

 Psikografis

Segmentasi psikografis menurut M. Suyanto (2004, 4) adalah mengelompokkan pasar dalam variabel gaya hidup, nilai, dan kepribadian. Psikografis Prima Rasa adalah tamu pendatang dari luar kota yang datang ke kota Bandung, dan membawa produk Prima Rasa sebagai oleh-oleh khas Bandung.

II.6 Ikhtisar

(32)

Kriteria utama logo adalah logo itu harus unik, fleksibel, simpel. Unik dalam segi bentuk, fleksibel dalam segi bentuk, warna dan ukuran, simpel dalam segi bentuk dan warna. (Rustan, 2008, 42).

Dan menurut Tjiptono (1998, 108), logo harus memenuhi beberapa syarat sebagai berikut; logo harus khas atau unik, logo harus menggambarkan sesuatu mengenai manfaat produk dan pemakaiannya, logo harus menggambarkan kualitas produk, logo harus mudah dikenali dan diingat, logo harus dapat menyesuaikan diri (adaptable).

Jadi dapat disimpulkan analisa data primer dan sekunder, dan pendapat para ahli, bahwa logo Primarasa kurang unik, kurang moderen, sulit dikenali dan sulit diingat. Font yang digunakan dalam logonya terlalu generik atau terlalu umum, sehingga sulit dibaca dan dibedakan dengan pesaingnya, dan tidak memiliki ciri khas tersendiri.

II.7 Solusi Permasalahan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis terhadap penelitiannya, perusahaan Prima Rasa Bakery terkenal di kota Bandung berdasarkan kualitas nama brand dan rasanya, bukan karena logonya. Menurut hasil kuisioner yang dilakukan penulis kepada responden yang ada di wilayah kota Bandung, kelemahan Prima Rasa terdapat pada logo dan identitas visual lainya.

Tanggapan responden terhadap logo Prima Rasa adalah logo Prima Rasa kurang unik, kurang menarik, kurang modern, dan tidak fleksibel, sehingga ketika pengaplikasian ke beberapa media, logonya tidak memenuhi fungsi logo. huruf yang digunakan pada logonya sangat generik dan umum, sehingga tidak ada kesan istimewa dalam logo Prima Rasa tersebut.

(33)

BAB III

STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

III.1 Strategi Perancangan

Dalam menjawab solusi permasalahan Perancangan Ulang Identitas Visual (Logo) Prima Rasa Bakery dibutuhkan strategi perancangan dengan menggunakan elemen-elemen yang termasuk dalam identitas visual. Elemen-elemen yang digunakan adalah nama, tipografi, warna, elemen gambar, dan penerapan identitas.

III.1.1 Tujuan Komunikasi

Perancangan Ulang Identitas Visual (Logo) Prima Rasa Bakery bertujuan untuk :

 Menciptakan identitas visual perusahaan yang lebih jelas dan memiliki ciri khas sehingga dapat mencerminkan bidang usahanya.

 Menciptakan logo yang baru, dimana logo baru lebih menarik, moderen dan fleksibel.

 Memberikan kesan komunikasi dan meningkatkan kualitas brand Prima Rasa, dari segi identitas visualnya.

Dalam perancangan ulang identitas visual Prima Rasa Bakery, dibutuhkan strategi yang tepat agar dapat menyelesaikan masalah dengan baik. Maka perancangan logo baru diharapkan dapat mengatasi permasalahan yang ada pada identitas visual Prima Rasa Bakery, serta dapat meningkatkan citra perusahaan.

III.1.2 Strategi Komunikasi

Keberhasilan suatu komunikasi ditentukan oleh bagaimana cara agar pesan yang disampaikan dapat diterima dengan baik kepada penerima pesan (komunikan). Untuk itu diperlukan strategi khusus dalam menganalisa setiap permasalahan agar menjadi suatu informasi yang dapat di mengerti dan diterima oleh komunikan. Untuk itu maka “Perancangan Ulang Identitas Visual (Logo) Prima Rasa Bakery

(34)

III.1.2.1 Pendekatan Komunikasi Visual

Komunikasi visual disampaikan melalui desain identitas logo Prima Rasa Bakery yang akan dirancang melalui sebuah desain yang dapat mewakili semua pesan utama secara singkat padat dan dapat dimengerti oleh target audien. Dengan menggunakan unsur visual grafis seperti logo dan elemen visual lainnya seperti garis, warna, dan tipografi, sehingga terbentuk sebuah logo yang unik tetapi tetap memberikan kesan teknologi untuk memcerminkan perusahaan yang bergerak di bidang produk kuliner, agar desain terlihat lebih menarik dan digunakan sebagai gambaran pesan yang terbaca yang dapat mencirikan karakter dari Prima Rasa Bakery sehingga pesan tersebut dapat terlihat selaras dan serasi.

Gambar III.1 Referensi Visual

Sumber: www.pinterest.com (05 Agustus 2015)

III.1.2.2 Pendekatan Komunikasi Verbal

Pendekatan verbal yaitu ungkapan secara lisan maupun visual yang digunakan dalam menciptakan identitas visual bagi perusahaan. Pendekatan verbal dilakukan dengan cara mengkomunikasikan dengan adanya tentang keunggulan perusahaan Prima Rasa Bakery.

Gagasan Utama

(35)

menggunakan bentuk logo yang unik tetapi tetap memberikan kesan teknologi, juga menampilkan tipografi yang dapat mewakili citra Prima Rasa Bakery yang mudah dibaca atau jelas keterbacaanya. Sehingga bisa menggambarkan keunggulan yang dimiliki perusahaan Prima Rasa melalui pesan yang akan disampaikan kepada konsumen.

Kata Kunci

Kata kunci yang didapat dalam perancangan ulang identitas visual ini, setelah membuat gagasan utama adalah "manis, simple, vintage, unik, moderen, original, terkenal”.

Tagline

"Bakery and Pastry"

Pemilihan tagline ini dikarenakan, tidak ada perubahan dari tagline sebelumnya, karena perusahaan ini masih memakai tagline tersebut.

III.1.3 Materi Pesan

Materi utama yang akan disampaikan pada perancangan ulang logo Prima Rasa Bakeryadalah agar masyarakat dapat lebih mengenal Prima Rasa Bakery sebagai salah satu ciri khas kuliner kota Bandung sebagai oleh-oleh khas Bandung. Serta menampilkan identitas yang baru Prima Rasa agar mempunyai identitas yang konsisten dalam penerapannya yang diharapkan dapat menimbulkan brand awareness.

III.1.4 Khalayak Sasaran Perancangan

 Demografis

Segmentasi demografis menurut M. Suyanto (2004, 3) adalah pasar yang dikelompokkan berdasarkan variabel-variabel pendapatan, jenis kelamin, pendidikan, jumlah penduduk, usia, ukuran keluarga, siklus hidup keluarga, pekerjaan, agama, ras, generasi, kewarganegaraan, dan kelas sosial. Khalayak sasaran demografis ditujukan kepada:

Usia : 17-50 tahun.

(36)

Ekonomi : Menengah ke atas, hal ini disebabkan karena para konsumen Prima Rasa yang datang kebanyakan para pendatang dari luar kota.

 Geografis

Segmentasi geografis menurut M. Suyanto (2004, 3) adalah pembagian pasar menjadi unit-unit geografis berbeda, misalnya wilayah, negara, negara bagian, provinsi, kota dan kepulauan. Berdasarkan lokasi yang menjadi khalayak sasaran masyarakat yang tinggal atau berada di kota Bandung, dan para pendatang yang datang dari luar kota Bandung.

 Psikografis

Segmentasi psikografis menurut M. Suyanto (2004, 4) adalah mengelompokkan pasar dalam variabel gaya hidup, nilai, dan kepribadian.

III.1.5 Strategi Kreatif

Bertujuan untuk menciptakan identitas visual perusahaan yang lebih jelas dan memiliki ciri khas.

Untuk menyampaikan identitas visual Prima Rasa yang lebih baik, maka perlu beberapa hal yang harus menjadi perhatian pada perancangan logo baru:

 Identitas visual lebih jelas dan memiliki ciri khas.

 Identitas visual dapat mengikuti perubahan dalam perkembangan jaman

 Identitas visual yang akan dirancang simple dan bergaya vintage.

 Logo yang dihasilkan original dan unik.

 Menggunakan identitas visual Logo dan Tagline dari Prima Rasa Bakery pada setiap media pendukung untuk membuat identitas visual tersebut konsisten.

(37)

 Sketsa

Keyword dan key visual

Keyword : manis, simple, vintage, original, moderen.

Gambar III.2 Keyword dan Key visual Sumber: Dokumentasi Pribadi (6 Juli 2015)

Gambar III.3 Sketsa Logo

Sumber: Dokumentasi Pribadi (6 Juli 2015)

Gambar III.4 Alternatif Logo

(38)

Gambar III.5 Sketsa Logo manual Sumber: Dokumentasi Pribadi (6 Juli 2015)

(39)

III.1.6 Strategi Media

Media merupakan sarana menyampaikan media informasi. Maka media yang digunakan harus tepat guna dan sasaran target. Identitas visual Prima Rasa Bakery akan dikemas kedalam sebuah logo. Aplikasi logo ini akan disusun pada beberapa media pendukung. Adapun beberapa media pendukung yang merupakan hasil penerapan logo, diantaranya :

1. Media Utama

Manual Book 2. Media Pendukung

X-banner

X-Banner ini berfungsi sebagai media untuk menyampaikan informasi perusahaan Prima Rasa Bakery. X-banner ini diletakkan didepan toko Prima Rasa Bakery, agar orang-orang yang datang tertarik dan dapat mengetahui varian produk dari Prima Rasa. Desain X-banner di buat semenarik mungkin agar orang tertarik dan mendatangi Prima Rasa Bakery.

 Poster

Poster adalah sebuah media yang berfungsi untuk memberi informasi tentang acara yang dibuat atau promo yang dilakukan oleh Prima Rasa Bakery dengan menampilkan logo Prima Rasa Bakery di dalam poster tersebut. Poster ini akan di sebarkan dengan cara di tempel di tembok atau di tempat-tempat umum agar mudah dilihat oleh orang-orang yang melewati tempat tersebut, dan dibagikan kepada masyarakat yang ada di kota Bandung.

 Kalender

Kalender merupakan media informasi yang berisi penanggalan tahunan, juga merupakan salah satu kebutuhan yang cukup penting yang digunakan selama 1 tahun, selain berisi penanggalan tahunan, biasanya kalender diberi tambahan visual agar lebih menarik.

Gimmick

(40)

konsumen pada Prima Rasa Bakery. Selain itu media ini berfungsi sebagai media informasi dengan adanya Identitas Visual dari Prima Rasa yaitu berupa logo yang di aplikasikan pada masing-masing desain.

- Mug

 Alat tulis kantor (stationary) - Stempel

Stempel digunakan oleh pimpinan dari instansi untuk menyetujui sesuatu yang berhubungan dengan instansi.

- Kop surat

Kertas yang berfungsi menyampaikan perihal penting terhadap pihak yang terkait dengan lembaga maupun perihal-perihal kepentingan perusahaan.

- Amplop

Amplop difungsikan untuk kepentingan surat menyurat yang bersifat formal.

- Kartu nama

Identitas para pengajar dan staf pimpinan, dan pegawai sebagai tanda pengenal external.

- ID card

Tanda pengenal didalam perusahaan yang memberikan informasi tentang jabatan dalam perusahaan.

 Aplikasi Properti

- Adalah media aplikasi yang sifatnya lebih kedalam perusahaan itu sendiri.

- Mobil operasional

(41)

- Sign system

Sign system berfungsi sebagai penunjuk arah dan pengenal ruangan kantor.

- Paper Bag Digunakan sebagai tempat produk yang dibeli oleh konsumen.

III.2 Konsep Visual

Konsep visual merupakan suatu konsep yang muncul dari ide yang kemudian diolah kedalam bahasa visual. Konsep visual terdiri dari beberapa unsur yang terdapat pesan didalamnya. Penentuan dan penetapan gaya visual merupakan hal yang harus diperhatikan dalam penyusunan tata letak atau layout dan unsur visual lainnya, hal ini dilakukan untuk memberikan kesan tertentu terhadap identitas visual, dengan maksud menampilkan unsur visual yang berkaitan dengan objek permasalahan pada perancangan identitas visual Prima Rasa Bakery Bandung.

Konsep visual Prima Rasa Bakery mempunyai kesan “vintage, simple, original, modern, unik dan Berbeda” yang akan menjadi acuan dalam proses perancangan logo Prima Rasa Bakery Bandung.

Konsep pembentukan logo Prima Rasa Bakery ini menggunakan beberapa unsur seperti bentuk dasar lingkaran, inspirasi dari logo Prima Rasa Bakery adalah gaya vintage logo, karena perusahaan ini berdiri sejak tahun 1992, maka gaya dan konsep yang dibuat gaya vintage, tetapi tetap moderen. konsep dan gaya logotype Prima Rasa Bakery ini menggunakan teknik handlettering, agar tidak terjadi peniruan logo, dan menjadi ciri khas dari Prima Rasa dan disesuaikan dengan keyword dari logo Prima Rasa Bakery

(42)

Gambar III.7 Konsep logo

Sumber: Dokumentasi Pribadi (6 Juli 2015)

III.2.1 Format Desain

Format desain yang dirancang dalam perancangan ulang logo Prima Rasa Bakery Bandung adalah menggunakan picture mark dan letter mark. Ketika logo diperkecil dan diperbesar sesuai medianya, agar tetap konsisten ukurannya, maka logo harus mengikuti panduan gridsystem.

III.2.1.1 Grid System

(43)

Gambar III.8 Grid System

Sumber: Dokumentasi Pribadi (6 Juli 2015)

 Ukuran logo

(44)

Gambar III.9 Ukuran Skala Logo Sumber: Dokumentasi Pribadi (6 Juli 2015)

 Positif dan Negatif

Variasi warna logo akan dibutuhkan untuk penerapan pada media-media stationery dan media lainnya. Komposisi warna hanya dapat digunakan dengan komposisi sesuai dengan apa yang digambarkan, agar konsistensi logo terbentuk, dan tidak boleh mengganti komposisi warna tersebut.

Gambar III.10 Positif dan Negatif Sumber: Dokumentasi Pribadi (6 Juli 2015)

III.2.2 Tata Letak (Layout)

(45)

Gambar III.11 Layout Logo

Sumber: Dokumentasi Pribadi (6 Juli 2015)

III.2.3 Tipografi

Penggunaan unsur tipografi yang tepat dalam logo akan sangat membantu dalam membuat desain yang tepat dan mudah diterima, sesuai dengan tujuan desain yang dibutuhkan. Pemilihan jenis font yang digunakan adalah lettering font atau handlettering.

Gambar III.12 Tipografi

(46)

III.2.3.1 Letter Mark

Jenis huruf yang dipilih adalah yang berkarakter manis dan ceria, dan huruf yang digunakan tidak generic dan umum, karena huruf ini menggunakan teknik handlettering, yang hanya dimiliki oleh perusahaan Prima Rasa Bakery. Akan tetapi ada unsur penegasan dalam huruf tagline nya yang disesuaikan dengan karakter perusahaan dan juga mengutamakan faktor keterbacaan yang baik, sehingga masyarakat yang melihat dapat membaca dengan jelas.

Gambar III.13 Letter Mark

Sumber: Dokumentasi Pribadi (6 Juli 2015)

III.2.4 Ilustrasi

Ilustrasi yang ditampilkan pada konsep logo Prima Rasa Bakery yaitu bersifat sederhana agar mudah dimengerti, mudah dibaca, dan mudah diingat oleh semua orang. Konsep logo Prima Rasa Bakery mengilustrasikan siluet seseorang wanita yang sedang membawa dan memegang kue.

III.2.4.1 Picture Mark

(47)

khas Jawa Barat, karena Prima Rasa ini hanya berada di daerah kota Bandung, tidak membuka cabang di luar kota.

Gambar III.14 Picture Mark

Sumber: Dokumentasi Pribadi (6 Juli 2015)

III.2.5 Warna

Warna-warna yang digunakan pada logogram dan logotype tersebut adalah warna-warna yang mengandung arti vintage, simple dan modern yaitu :

 Coklat yang memiliki arti alam, simpel, selera makanan, vintage.

Gambar III.15 Warna

Sumber: Dokumentasi Pribadi (6 Juli 2015)

III.2.6 Penggunaan Elemen Estetis

(48)

digunakan pada setiap background manual book, kemasan, paper bag, calendar, x-banner, dan halaman facebook.

Gambar III.16 Penggunaan elemen estetis Sumber: Dokumen Pribadi (6 Juli 2015) III.2.7 Supergraphics

Ilustrasi pendukung atau supergraphic yang digunakan berupa ilustrasi flat dengan watermark dari pictorial logo Prima Rasa Bakery. Supergraphic adalah paradigma dalam sebuah brand atau identitas yang menyeluruh untuk mendukung elemen desain utama. Supergraphic juga berfungsi sebagai penegasan elemen-elemen desain yang digunakan untuk outstanding atau hanya sekedar pembeda dari satu produk dengan produk lainnya.

Ilustrasi pendukung berupa background coklat muda dengan watermark dari pictorial letter mark dari logo Prima Rasa Bakery yang di crop beberapa bagian namun masih memperlihatkan citra dari Prima Rasa itu sendiri. aturan tata letak atau layout untuk logo ditempatkan tepat di depan ilustrasi pendukung.

(49)

BAB IV

TEKNIS PRODUKSI

IV.1 Teknis Produksi Media

Pada pembuatan perancangan logo, ini memerlukan beberapa tahap. Tahap pertama mengumpulkan berbagai data untuk mendukung informasi yang akan dimasukkan kedalam media. Tahap kedua adalah menyiapkan ide dan konsep dari pengolahan data yang didapat pada tahap pertama. Tahap ketiga adalah melakukan sketsa visual. Tahap terakhir adalah eksekusi dikomputer dengan menggunakan program-program tertentu. Pada tahap-tahap tersebut membutuhkan sarana penunjang berupa hardware (perangkat keras) dan software (perangkat lunak). Teknis perancangan menggunakan software komputer yaitu Adobe Illustrator CS5 dan Adobe Photoshop CS5

Tahapan Sketsa visual: a.

(50)

b.

Gambar IV.2 Sketsa Alternatif logo Sumber: Data Pribadi

c.

Gambar IV.3 Alternatif logo digital Sumber: Data Pribadi

d.

(51)

e.

Gambar IV.5 Sketsa logo Manual Sumber: Data Pribadi

f.

Gambar IV.6 Sketsa logotype Manual Sumber: Data Pribadi

g.

(52)

IV.2 Tampilan Media IV.2.1 Media Utama

Media utama yang akan dibuat adalah Manual book logo Prima Rasa Bakery (buku panduan logo), dalam manual book ini menjelaskan tentang konsep, ketentuan warna, variasi logo dan pengaplikasian logo yang merupakan bagian dari suatu perancangan identitas visual, hingga menjadi sebuah identitas visual berupa logo.

Gambar IV.8 LayoutManual Book Logo Illustrator Sumber: Data Pribadi

(53)

Gambar IV.10 Layout Isi Sumber: Data Pribadi

IV.2.2 Aplikasi Media IV.2.2.1 Stationery

Amplop

Amplop pada sisi depan bawah terdapat logo Prima Rasa Bakery, pada bagian bawah terdapat potongan logo dengan tingkat opacity yang rendah sehingga tulisan tetap dapat terbaca dengan jelas.

(54)

a. Spesifikasi

- Bahan : kertas HVS 80Gr, warna putih, dan diberi kertas kaca (untuk alamat surat)

- Posisi logo : di sebelah kiri atas

- Digunakan untuk kegiatan administrasi dan surat menyurat. b. Teknis produksi : cetak offset, pounch.

c. Dimensi : panjang 23 cm, lebar 11,3cm

Kop Surat

Gambar IV.12 Kop Surat Prima Rasa Bakery Sumber: Data Pribadi

(55)

- Bahan : kertas HVS 80gr, A4 (21.5 x 29.7 cm) warna putih. - Posisi logo : di sebelah kanan atas dan di ½ dari kertas - Digunakan untuk kegiatan administrasi dan surat menyurat b. Teknis Produksi : cetak offset

c. Dimensi : panjang 29.5cm, lebar 21.5cm

Kartu Nama

Gambar IV.13 Kartu Nama Prima Rasa Bakery Sumber: Data Pribadi

a. Spesifikasi

- Bahan : kertas alkasia paper 200Gr, warna putih b. Teknis Produksi : Cetak offset

c. Dimensi : panjang 9 cm, lebar 6 cm

(56)

Gambar IV.14 ID Card Prima Rasa Bakery Sumber: Data Pribadi

a. Spesifikasi

- Bahan : kertas Alkasia 200 gr, warna putih - Alternatif bahan : PVC

b. Teknis Produksi : cetak offset

c. Dimensi : panjang 9cm, lebar 5,8 cm

Stampel

Gambar IV.15 Stempel Prima Rasa Bakery Sumber: Data Pribadi

(57)

- Bahan : Rubber

- Warna : tinta berwarna hitam - Bentuk : Bulat

b. Teknis Produksi : menggunakan teknik mesin stempel c. Dimensi : panjang 40mm, lebar 40mm.

IV.2.2.2 Gimmick

Mug

Gambar IV.16 Mug Prima Rasa Bakery Sumber: Data Pribadi

a. Spesifikasi - Bahan : keramik

b. Teknis Produksi : Print cetak c. Dimensi : diameter 8 cm x 8 cm

(58)

Gambar IV.17 Gantungan kunci Prima Rasa Bakery Sumber: Data Pribadi

a. Spesifikasi

- Bahan : art paper laminatingglossy b. Teknis Produksi : cetak offset c. Dimensi : 5 cm x 5 cm

Pin

Gambar IV.18 Pin Prima Rasa Bakery Sumber: Data Pribadi

(59)

b. Teknis Cetak : Print Offset c. Dimensi : 4,5 cm x 4,5 cm

Stiker

Gambar IV.19 Stiker Prima Rasa Bakery Sumber: Data Pribadi

a. Material : Stiker cromo laminasi Glossy b. Teknis Cetak : PrintOffset

c. Dimensi : 6 cm x 6 cm

Jam Dinding

Gambar IV.20 Jam Dinding Prima Rasa Bakery Sumber: Data Pribadi

(60)

b. Ukuran : diameter 23 x 33 cm c. Teknis produksi : Cetak offset

Kalendar

Gambar IV.21 Kalendar Prima Rasa Bakery Sumber: Data Pribadi

a. Material : kertas Art Papper 220 gr b. Ukuran : A5 (14.8 x 21 cm)

c. Teknis produksi : Print offset

(61)

Gambar IV.22 Packaging Bag Prima Rasa Bakery Sumber: Data Pribadi

a. Material : Art paper 210 gr b. Ukuran : 21 x 32.5 cm

c. Teknis produksi : Cetak offset, Cutting, Lem

IV.2.2.3 Sign System

Signname Board

Gambar IV.23 Signname Board Prima Rasa Bakery Sumber: Data Pribadi

(62)

b. Ukuran : custom

c. Teknis produksi : Cetak offset, Print,

IV.2.2.4 Seragam

Tshirt Karyawan Prima Rasa Bakery

Gambar IV.24 Seragam Prima Rasa Bakery Sumber: Data Pribadi

a. Ukuran : S, M, L, XL

b. Material : Polo Shirt dan kaos Cotton combad 30s c. Teknis Cetak : Print Sablon dan Bordir

IV.2.2.5 Media Bergerak

(63)

Gambar IV.25 Mobil Box Prima Rasa Bakery Sumber: Data Pribadi

Material : Stiker vinyil/ cutting stiker Teknis cetak : Digital Printing

IV.2.2.6 Poster

Gambar IV.26 Poster Prima Rasa Bakery Sumber: Data Pribadi

(64)

IV.2.2.7 X-banner

Gambar IV.27 X-banner Prima Rasa Bakery Sumber: Data Pribadi

a. Ukuran : 160 x 60 cm

(65)

IV.2.2.8 Halaman Facebook

Halaman facebook digunakan sebagai media pendukung ditahap informatif. Situs jejaring sosial yang digunakan sebagai media informasi yaitu facebook.

Gambar IV.28 Halaman Facebook Prima Rasa Bakery Sumber: Data Pribadi

(66)

DAFTAR PUSTAKA

Buku :

Fandy, Tjiptono. 1998. Peranan Desain Kemasan Dalam Dunia Pemasaran. Yogyakarta: Andi.

Klimchuck. 2006. Emotional Branding. Jakarta: Erlangga.

Rustan, Surianto. 2008. Mendesain Logo/ Logo Sebagai Wajah Brand. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Website :

David, Airey. 2005. Brand Identity, Inggris. Tersedia di: http://www.davidairey.com/books/

Haryadi, J. 2014 (3 September). Bandung Sebagai Wisata Kuliner. Tersedia di: http://www.wisata.kompasiana.com.

Heryisk. 2015 (16 April). Oleh-oleh Khas Kota Bandung. Tersedia di : http://www.tripadvisor.co.id/

Marisa, Aryani. 2012 (12 September). Bakery Magazine. Tersedia di: http://www.bakerymagazine.com

Meicananda. 2014 (15 Agustus). Wisata Kuliner Kota Bandung. Tersedia di: http://www.kuliner.panduanwisata.id

(67)
(68)

Perancangan Ulang Logo Prima

Prima Rasa Bakery adalah perusahaan kue yang berada di kota Bandung. Produknya antara lain brownies kukus, brownies panggang, cheesestick, dan kue bolen. Brownies merupakan salah satu kue yang menjadi andalan toko bakery ini. Di kota Bandung, banyak toko bakery yang menjual brownies, selain Prima Rasa ada beberapa perusahaan bakery lainnya yang menjual brownies. Persaingan ini didasari oleh logo Prima Rasa yang kurang unik dan kurang jelas keterbacaan logonya, font yang digunakan terlalu umum dan tidak memiliki ciri khas.

Berdasarkan permasalahan tersebut, maka solusi yang tepat adalah dengan cara mendesain ulang logo Prima Rasa Bakery, dengan tujuan menampilkan identitas baru dari

brand Prima Rasa, yang lebih moderen, dan agar kualitas

brand Prima Rasa dapat dibedakan dengan pesaingnya.

Kata Kunci: Perancangan ulang, Logo, Prima Rasa, Bandung.

1.Pendahuluan

Menurut Virginmojito (2011), Bandung merupakan kota yang dikenal sebagai kota kuliner. Di kota Bandung terdapat berbagai macam kuliner, namun jenis kuliner yang cocok dibawa sebagai oleh-oleh khas Bandung adalah jenis makanan ringan. Jenis makanan ringan di kota Bandung ada banyak jenis dan variannya, berbagai macam makanan khas kota Bandung cocok sebagai oleh-oleh dari kota Bandung, karena rasanya yang enak dan nikmat, serta variasinya membuat orang-orang pendatang lebih tertarik untuk membelinya sebagai oleh-oleh dari Bandung. Salah satu perusahaan di kota Bandung yang terkenal akan oleh-oleh nya adalah Prima Rasa Bakery Bandung.

Di kota Bandung, banyak perusahaan kue yang menjual brownies. Selain Primarasa, ada beberapa

perusahaan bakery yang menjual brownies,

perusahaan tersebut diantaranya, Kartika Sari, Amanda, Vanissa, Mufin dan lain-lain. Pada tanggal

26 Mei sampai dengan 30 Mei 2015, penulis melakukan kuesioner penelitian terhadap Prima Rasa Bakery, dan hasilnya Prima Rasa Bakery banyak dikenal di kota Bandung, dengan persentase sebanyak 64%, mengenal Prima Rasa, 76% mengatakan logo Prima Rasa kurang unik, 94% mengatakan membeli produk Prima Rasa bukan karena logonya, tetapi karena rasa dan nama brandnya, 56% mengatakan keterbacaan huruf pada logo Prima Rasa kurang jelas, dan 74% mengatakan logo Prima Rasa tidak fleksibel dan kurang moderen.

Berdasarkan hasil kuesioner diatas, dapat

disimpulkan bahwa Primarasa cukup dikenal oleh kalangan masyarakat kota Bandung, namun logonya kurang unik, keterbacaan huruf kurang jelas dan logonya tidak fleksibel dan kurang moderen. Apabila di aplikasikan pada beberapa media, logo Prima Rasa tidak memenuhi fungsi awal logo sesuai kriteria logo. Bila dilihat dari segi kemasannya, Primarasa telah memenuhi kriteria kemasan yang baik yaitu segala unsur-unsur elemen visual ada pada kemasan produk Primarasa. Seperti tipografi, warna, ilustrasi, bentuk, tata letak (Layout), dan identitas merek atau logo (Klimchuck, 2006, 33).

Rustan (2008, 42), mengatakan kriteria utama logo

bukan karena logonya, tetapi karena rasa dan nama brandnya.

 Logo Prima Rasa belum sesuai dengan kriteria logo

menurut fungsinya.

 Logo Prima Rasa kurang unik, moderen, dan tidak

fleksibel.

 Keterbacaan pada logonya kurang jelas, sehingga

sulit dibaca.

(69)

Berdasarkan latar belakang yang telah di uraikan, maka permasalahan yang dapat dirumuskan adalah

Bagaimanakah cara yang harus dilakukan agar logo Prima Rasa dapat dikenali, dan apa upaya yang harus dilakukan, agar logo Prima Rasa terlihat unik, modern, dan fleksibel?

1.3 Batasan Masalah

Berdasarkan rumusan masalah diatas, Prima Rasa dibatasi yakni identitas visual berupa logo yang terlalu generik dan kurang unik untuk zaman era modern, dan responden dibatasi berdasarkan subjek, yakni masyarakat di wilayah kota Bandung.

1.4 Tujuan Perancangaan

 Untuk membedakan identitas Prima Rasa dengan

pesaingnya

 Meningkatkan kualitas brand Prima Rasa, terutama

dari segi identitas visualnya.

 Menampilkan identitas visual baru dari brand

Prima Rasa

 Menarik perhatian konsumen, agar memilih produk

Prima Rasa dibandingkan dengan produk

pesaingnya.

2. Identitas Visual Prima Rasa Bakery Bandung

2.1 Bandung Sebagai Kota Kuliner

Menurut Haryadi (2014), sebagai salah satu kota

tujuan wisata utama di Indonesia, Bandung

menawarkan banyak pilihan, salah satunya yang paling terkenal adalah wisata kuliner. Kota kembang merupakan sebutan lain untuk kota Bandung, karena pada dahulu kota ini dinilai sangat indah dengan banyaknya pohon-pohon dan bunga-bunga yang tumbuh di sana. Selain itu Bandung juga disebut dengan Parijs van Java karena keindahannya. Bandung juga dikenal sebagai kota belanja, dengan mall dan factory outlet yang banyak tersebar di kota ini, dan saat ini berangsur-angsur kota Bandung juga menjadi kota wisata kuliner Bandung, Kuliner Bandung diantaranya. Selain dikenal sebagai kota Kembang.

Kuliner di Bandung ada banyak macam jenisnya, namun jenis kuliner yang enak dibawa sebagai oleh-oleh khas Bandung adalah jenis makanan ringan, karena jenis ketahanannya lebih lama dibadingkan

makanan ringan seperti kue di Bandung pun ada banyak jenis, namun jenis kue brownies lah yang paling khas dri kota Bandung.

2.2 Prima Rasa

2.2.1 Sejarah Prima Rasa

Menurut Marisaaryani (2012), Prima Rasa Bakery adalah salah satu toko kue di kota Bandung. Produknya antara lain brownies kukus, brownies panggang, cheese stick dan kue bollen. Selain itu Prima Rasa juga menyediakan puding, wafel dan aneka cake mulai dari opera cake hingga cheese cake. Primarasa pertama kali berdiri pada tahun 1992, yang berpusat di jalan Kemuning kota Bandung, dan dipimpin oleh seorang wanita. Pemilik perusahaan Prima Rasa adalah seorang wanita yang ahli dalam bidangnya, selain itu, wanita ini juga dulunya membuat kue sendiri, melayani sebagai pelayan sendiri, mengantarkan kue sendiri, dan segalanya dilakukan oleh sendirian. Setelah Prima Rasa berkembang, perusahaan ini di kelolah oleh anak-anaknya dan membuka cabang di beberapa kota Bandung.

2.2.2 Profil Prima Rasa Bakery

Menurut Meicananda (2014), di kota Bandung, dapat dilihat beberapa toko bakery, salah satunya adalah toko Prima Rasa yang sudah terkenal bagi masyarakat di kota Bandung maupun luar kota Bandung. Pusat toko kue Prima Rasa ini berada di jalan Kemuning No. 20 kota Bandung, hingga kini telah memiliki beberapa cabang yang tersebar di wilayah Bandung. Toko yang luas dengan beberapa macam jenis varian kue dan aneka brownies kukus, brownies panggang serta bolu kukus lapis, disusun secara bertumpuk menggunakan plastik transparan, sehingga pendatang bisa melihatnya isi produk secara langsung. Toko ini mulai melayani pembelinya sejak pukul 06.00 Wib hingga pukul 20.00 Wib.

2.2.3 Alamat dan Kontak Prima Rasa

Prima Rasa tidak memiliki cabang di luar kota Bandung. Masing-masing cabang dipimpin oleh orang yang berbeda. Apabila pusat yang di Kemuning dipimpin oleh Ibunya (pemilik/ pendiri), sedangkan cabang-cabangnya dipimpin oleh anak-anaknya, yang tidak lain adik kakak kandung. Primarasa memiliki divisi di bidang kerja nya, yaitu divisi kue kering, divisi kue basah, divisi kue bolu, divisi kue tar, divisi minuman, divisi produksi, divisi cleaning, dan divisi service

(70)

 Jln. Kemuning No. 20, Derwati Rancasari Bandung (Sebagai pusat Prima Rasa). Telp. (022) 7203440/ 7206468

 Jln. Buahbatu No. 169. Telp. (022) 7311537/

7310127.

 Jln. Peta N0. 63, Ruko Kopo Plaza Blok C-6

Bandung. Telp. (022) 70988916/ 91199010.

 Jln. Purwakarta No. 95, Antapani. Telp. (022)

7200128.

 Jln. Pasirkaliki No. 163 Bandung. Telp. (022)

6120177.

2.2.4 Varian Produk dan Harga

Brownies merupakan salah satu kue yang menjadi andalan toko bakery ini. Jenis brownies yang ditawarkan juga cukup beragam, ada brownies kukus rasa tiramisu (terdiri dari tiga lapis dengan lapisan tengahnya beraroma kopi), tutti fruity (berlapis hijau pandan, cokelat, putih dan merah muda), serta brownies panggang (rasa original, almond, choco chips, moka dan juga keju). Semua variasi brownies kukus maupun brownies panggang dibandrol sekitar Rp 33.000 sampai Rp 38.000/ boks. Sedangkan kue lainnya yang juga tersedia ada aneka cookies dan bolen (pisang, keju, apel, tape, durian, nanas, nangka, kacang hijau). Harga setiap bolen berbeda-beda, sesuai dengan aneka rasanya. Adapun variasa harga sebagai berikut:

2.2.5 Kompetitor

Di kota Bandung, banyak toko bakery yang menjual brownies, selain Primarasa, ada beberapa kompetitor perusahaan bakery yang menjual aneka brownies. Perusahaan itu adalah

 Amanda

Amanda dimulai dari tahun 2000 di bidang bisnis kuliner khususnya di kota Bandung. Amanda mulai membuat komposisi, rasa dan nama brand. Satu tahun berlalu, pemilik Amanda membuka Outlet Pertama yaitu di depan ruko Metro Jalan Soekarno Hatta, kota Bandung. Dari tahun ke tahun, perjalanan karir Amanda sangat pesat, pada tahun 2005 Amanda berhasil membuka beberapa outlet di beberapa daerah di kota Bandung dan mendirikan kantor pusat serta pabrik di daerah Rancabolang Bandung.

 Kartika Sari

Pada tahun 1970, seseorang wanita sangat berantusias membuat berbagai macam kue dari rumahnya. Awalnya, wanita tersebut hanya berangkat dari kue-kue sederhana seperti bolu kukus, kue lapis dan beberapa kue sederhana

kue-kue tersebut. Pada tahun 1984, terbentuklah ide untuk menamakan bisnis tersebut “Kartika Sari”. Sejak itu bisnis ini mulai berkembang dan mulai dikenal sebagai “trademark” kota Bandung.

 Vannisa

Vannisa merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan umum makanan dan minuman yang terletak di kota Bandung. Vannisa didirikan pada tahun 2004 oleh bapak Erry, mulai bergeraknya dengan produksi yang

tidak terlalu banyak, pemasarannya pun

dilakukan disekitar tempat pembuatan brownies tersebut, tetapi usaha ini kurang berjalan dikarenakan keterbatasan bapak Erry dalam hal modal dan untuk melakukan pemasaran agar usahanya lebih berkembang. Salah satu produk utamanya adalah brownies dengan nama merek Vannisa. Perusahaan ini cukup dikenal sebagai salah satu oleh-oleh dari kota Bandung.

2.3 Identitas Visual Prima Rasa 2.3.1 Identitas Visual

Menurut Kusmiati (1999), identitas visual adalah identitas yang berkaitan dengan citra atau image yang dipertahankan oleh perusahaan sebagai jembatan untuk

menyatukan berbagai konteks, audiens, bagi

perusahaan tersebut. Simbolisasi ciri khas yang mengandung diferensial dan mewakili citra organisasi, identitas dapat berasal dari sejarah, filosofi, visi/cita-cita, misi/fungsi, tujuan, strategi atau program.

Menurut Surianto Rustan (2008, 60), elemen-elemen yang termasuk dalam identitas visual adalah sebagai berikut.

 Nama

Nama merupakan peranan yang sangat penting dalam membentuk sebuah brand. Nama menjadi atribut identitas yang membentuk brand image awal di benak public. Semua atribut identitas lainnya seperti logo, tipografi, warna, images dan lain-lain dibangun dengan berpijak pada nama.

 Logo

Gambar

Gambar III.1 Referensi Visual Sumber: www.pinterest.com (05 Agustus 2015)
Gambar III.3 Sketsa Logo
Gambar III.6 Logo Prima Rasa Bakery yang baru
Gambar III.7 Konsep logo
+7

Referensi

Dokumen terkait

penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendeskripsikan jenis, karakter, bentuk tipografi, ilustrasi, dan elemen-elemen desain, mencakup garis, bentuk, ruang,

Unsur budaya perusahaan integritas tercermin dari lima elemen visual yaitu elemen garis lengkung dan zigzag, bentuk bawah, tengah dan atas, bentuk tanda panah, warna oranye dan

Kemudahan mengaplikasikan (memasang) logo, baik yang menyangkut bentuk fisik, warna maupun konfigurasi logo pada berbagai media grafis perlu diperhitungkan pada proses

Identitas visual merupakan kombinasi dari logo, system visual (tipografi, warna, imagery) yang dibuat menjadi satu kesatuan yang padu untuk menyampaikan pesan

Berbagai unsur yang mendukung dalam perancangan visual harus menjadi satu kesatuan, mulai dari logo gram, typografi, warna, layout, ataupun elemen yang akan dipakai haruslah

Oleh karena itu warna tersebut dapat diterapkan dalam berbagai media seperti filter foto, supergrafis, dan warna pada elemen visualnya untuk menunjukan identitas

Kemasan teh seduh Walini 100gr menggunakan ilustrasi berupa elemen garis yang menggambarkan mood pada setiap varian rasa serta visual warna yang mendukung mood. Kemasan

Dari situ dapat disimpulkan bahwa logo yang menggunakan elemen ayam, warna merah, dan jenis tipografi display komik baik pada logo maupun pada kemasannya cenderung lebih diminati oleh