• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 4 KONSEP DESAIN. Kriteria logo yang baik menurut Siebert dan Ballard, antara lain adalah: Mampu berdiri sendiri, baik logo maupun logotype-nya

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 4 KONSEP DESAIN. Kriteria logo yang baik menurut Siebert dan Ballard, antara lain adalah: Mampu berdiri sendiri, baik logo maupun logotype-nya"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 4

KONSEP DESAIN

4.1 Landasan Teori

4.1.2 Teori Logo

Logo mungkin adalah suatu elemen yang paling banyak digunakan dalam keseluruhan desain. Namun demikian, meskipun logo adalah bagian yang essential dalam sistem desain, tetap saja logo bukan segalanya. Logo hanyalah suatu permulaan. Kriteria logo yang baik antara lain adalah harus original dan khas, mudah dibaca dan diingat, sederhana, sesuai dengan kriteria produk dan mudah diterapkan dalam media grafis.

Kriteria logo yang baik menurut Siebert dan Ballard, antara lain adalah: •Memiliki arti

•Mampu berdiri sendiri, baik logo maupun logotype-nya •Mencerminkan image positif dari perusahaan tersebut •Memberikan diferensiasi dari kompetitornya

•Bersifat fleksibel sehingga dapat diterapkan dalam semua aplikasi yang dibutuhkan dengan berbagai ukuran yang berbeda

Logotype harus mudah dibaca dalam berbagai ukuranLogogram harus mudah diartikan oleh setiap orang

(2)

•Cocok diterapkan dalam dasar warna hitam putih maupun warna

Logo akan menjadi mudah diingat bila memiliki keunikan sendiri yang membuat logo tersebut berkesan berbeda dengan logo lain, namun keunikan logo tersebut juga harus mampu memberikan identitas dan membawa pesan yang ingin disampaikan oleh perusahaan.

Pembagian logo secara sederhana terbagi menjadi dua bagian, yakni nama brand (logotype) dan lambang (logogram). Pada logotype, nama perusahaan digunakan sebagai logo utama dimana logo tersebut dibuat dari huruf khususnya bergaya tipografi yang digunakan secara konsisten. Sedangkan logogram merupakan symbol visual yang dapat merepresentasikan suatu perusahaan secara konsisten. Selain sebagai logotype dan logogram, sebuah logo dapat pula terdiri dari gabungan keduanya.

Hohn Murphy dan Michael Rowe dalam bukunya How to Design Trademark and Logos, menggolongkan logo dalam beberapa jenis, antara lain:

a. Name Only Logo

Adalah logo yang diambil sebuah nama, dengan menggunakan gaya grafis khusus. Logo jenis ini member ketegasan dan pesan langsung kepada konsumen. Contohnya logo Yves Saint Laurent, Sony, Panasonic, Nikon,

(3)

b. Name / Symbol Logo

Yaitu logo yang terdiri dari nama perusahaan atau produk dengan gaya tipografis yang berkarakter kuat, tersusun dari bentuk – bentuk grafis seperti oval, kotak atau lingkaran. Sebagai contoh adalah logo Ford, Du Pont, Hertz dan lain – lain. Kelebihan logo jenis ini adalah pada bentuknya yang ringkas dan fleksibel karena jenis logo ini sepertinya mampu berdiri sendiri.

c. Intial Letter Logo

Yaitu logo yang menggunakan huruf awal atau inisial dari nama produk atau perusahaan dan menjadikannya sebagai elemen utama logo tersebut. Logo jenis ini terkadang menunjukan gabungan nama pemilik perusahaan. Contohnya adalah logo BCA, Hewlett-Packard, IBM, RCTI dan lain – lain.

d. Pictorial Name Logo

Adalah logo yang menggunakan nama produk atau organisasi sebagai komponen penting dari gaya logo, dimana secara keseluruhan logo ini memiliki gaya yang sangat khusus. Perusahaan yang menggunakan logo ini biasanya perusahaan yang sudah cukup terkenal seperti Coca Cola, Kodak, McDonald, Rolls Royce dan lain – lain. Karena kuatnya image perusahaan/ produk yang memakai logo ini, maka bila terjadi peniruan logo tersebut oleh perusahaan lain maka citra yang dihasilkan akan tetap mengacu pada produk atau perusahaan yang ditiru.

(4)

e. Associative Logo

Yaitu logo yang berdiri bebas yang biasanya tidak memuat nama produk atau perusahaan, tetapi memiliki asosiasi langsung dengan nama, produk atau wilayah aktifitasnya. Contohnya logo perusahaan minyak Shell yang menunjukkan gambar kerang sebagai asosiasi dari fosil penghasil minyak, kemudian logo 20th Century Fox yang menggambarkan gemerlap dan

megahnya dunia perfilman dan masih banyak lagi. Jenis logo ini mempunyai daya tarik kuat dan mudah untuk dipahami.

f. Allusive Logo

Yang dimaksud dengan allusive logo adalah logo yang bersifat kiasan. Logo jenis ini memiliki hubungan yang tidak langsung antara nama dengan logonya sehingga logo jenis ini sulit untuk dipahami, dan memerlukan waktu lebih agar orang bisa memahami apa maksud dari logo yang bersangkutan. Contohnya logo Mercedez Benz yang terdiri dari bentuk bintang segitiga yang merepresentasikan dari system kemudi mobil, bentuk A pada perusahaan penerbangan Alitalia yang dihasilkan dari bentuk ekor pesawat yang berfungsi sebagai penyeimbang dan lain sebagainya.

(5)

g. Abstract Logo

Merupakan logo yang memiliki bentuk visual yang abstrak. Logo jenis ini dapat menimbulkan beragam persepsi pemahaman tergantung dari daya pemahaman konsumen. Contohnya logo Citroen, Bakrie Brothers dan sebagainya. Kelebihan jenis dari logo ini adalah kemamampuannya untuk tampil dalam bermacam – macam variasi dan sangat orisinil sehingga mampu meminimalisasikan terjadinya kemiripan sebuah logo dengan logo lainnya. Namun kekurangannya logo ini menjadi sukar dipahami oleh konsumen karena bentuknya yang abstrak, membuat konsumen tidak mengerti sepenuhnya makna yang terkandung dalam logo tersebut.

4.1.3 Sistem Desain

Menurut OrangeSeed Design, sebuah sistem desain terbentuk dari logo, artwork, gambar (baik fotografi maupun ilustrasi), warna, tipografi dan elemen grafis lainnya yang membuat sebuah desain menjadi unik.

Aturan dan prosedur pengunaan masing-masing elemen harus dijabarkan secara mendetil dalam “corporate style guidelines”, untuk menciptakan konsistensi dalam keseluruhan item yang termasuk dalam proyek perusahaan.

Fungsi sistem desain adalah untuk bercerita, mengkomunikasikan kepribadian dan karakter perusahaan, membangun loyalitas terhadap brand, dan memberikan petunjuk yang menggambarkan hubungan antara berbagai macam hal yang berbeda dalam “tampilan” sebuah perusahaan, sehingga terbentuk

(6)

sebuah konsistensi. Cara yang paling efektif untuk menjaga konsistensi sistem desain adalah dengan menentukan dan membukukan sistem itu kedalam suatu style guidelines.

4.1.4 Teori Positioning

Positioning menurut Al Ries dan jack Trout dalam buku “Positioning: The Battle for Your Mind” (Penerbit Salemba Empat, 2002), bukanlah merupakan sesuatu yang dilakukan terhadap produk, melainkan sesuatu yang dilakukan terhadap pelanggan. Positioning berhubungan dengan bagaimana konsumen menempatkan produk di otaknya, di alam khayalnya. Sehingga konsumen memiliki penilaian tertentu dan kemudian mengidentifikasikan dirinya sebagai produk yang berbeda dengan produk lainnya yang sejenis.

4.1.5 Teori Warna

Warna adalah salah satu alat identitas visual terkuat untuk sebuah perusahaan. Warna secara efektif dapat mengungkapkan pesan, ide, atau gagasan tanpa menggunakan tulisan atau bahasa. Menurut Lestrice Eisseman dalam buku “Pantone: Guide to Communication With Color” (OhioGrafix Press, 2002), warna merupakan metode yang paling tepat dalam usaha penyampaian pesan dan tujuan. Warna adalah bagian dari proses perlengkapan identitas. Warna juga mendorong dan bekerja secara bersamaan dengan seluruh arti, simbol dan konsep

(7)

pemikiran yang abstrak. Warna mengekspresikan fantasi, mengingat kembali waktu, tempat dan memproduksi suatu keindahan/reaksi secara emosional.

Prinsip warna menurut Robert B. Parker antara lain: •Pengunaan warna harus mempunya fungsi

•Warna harus dapat memberikan cirri khas dari perusahaan/produk yang disampaikan

•Penggunaan warna jangan hanya untuk memberikan kesan artistik, tetapi bertujuan untuk mengatakan bahwa warna memang demikian adanya, dan •Hindari penggunaan warna yang tidak perlu.

Jacci Howard dalam Color Meanings (www.w3c.org) menjelaskan apabila terdapat suatu warna (hue) yang mendominasi dalam sebuah desain, seringkali komposisi tersebut berhasil dengan baik. Ketika satu warna mendominasi dalam suatu bidang, dapat dikatakan warna tersebut bekerja sebagai aksen dari karya tersebut.

Berikut adalah arti warna yang terbagi dalam 4 kelompok, yaitu: Cool color (Calming) : Biru, hijau, turquoise, perak Color (Exciting) : Merah, oranye, kuning, emas Mixed cool / warm color : Ungu, lavender, hijau

(8)

4.1.6 Teori Tipografi

Pemilihan typeface yang dipakai dalam pembuatan logo dan implementasi desain lainnya sangatlah penting. Suatu jenis typeface dapat merefleksikan identitas, karakter atau sikap tertentu. Huruf atau aksara bukan hanya sekedar dibaca, namun juga merupakan suatu fenomena visual yang dilihat sekaligus dirasakan. Ekspresi tipografi yang tepat dapat meningkatkan dan memperjelas komunikasi.

Ada dua jenis typeface di dalam tipografi modern, yaitu serif dan sans serif. Serif mempunyai perbedaan ketebalan dan mempunyai lidah pada ujung- ujungnya. Sans serif merupakan typeface yang sederhana, tidak mempunyai perbedaan ketebalan pada lidah ujung-ujungnya.

Faktor-faktor penting yang perlu diperhatikan dalam tipografi adalah: Legibility : Huruf yang dipilih jelas bentuknya

Readibility : Huruf yang dipilih mudah dibaca Visibility : Huruf yang dipilih mudah terlihat Clearity : Huruf harus memperlihatkan kejelasan Sumber: Danton Sihombing, Tipografi dalam desain grafis.

(9)

Legibilty adalah fungsi dari sebuah perancangan typeface, sebuah perhitungan informal tentang bagaimana mudahnya untuk membedakan satu huruf dengan yang lainnya dalam jenis huruf tertentu. Sedangkan readabilty merupakan standar ukuran bagaimana mudahnya kata, kalimat atau sebuah paragraf mudah dibaca.

Sebuah tipografi yang baik menurut David E. Carson, harus mampu menyampaikan pesan sebelum dibaca. Karena didalam tipografi itu terdapat rasa dari pesan yang akan dibaca. Dengan kata lain, tipografi yang baik mempunyai kemampuan untuk memperkuat pesan yang ingin disampaikan dan memperkuat arti dibalik kata itu sendiri.

4.1.7 Teori Layout

Sebuah layout yang baik dalam desain komunikasi visual adalah menuangkan pengolahan bahan tulisan dan seni (foto, ilustrasi atau gambar lainnya) pada suatu bidang kerja. Layout yang baik dapat berfungsi dengan benar apabila ada perencanaan yang akan dilakukan, penentuan tujuan dari karya, penentuan target audiens, perencanaan kemana atau dimana akan ditempatkan dan bagaimana cara pendistribusiannya. Layout yang baik dan benar dapat mengarahkan dan menggambarkan rentetan informasi untuk dipahami.

(10)

Menurut Frank. F. Jefkin ada beberapa dasar yang dapat ditemukan dalam merancang sebuah layout, yaitu:

• The law of unity, harus dirancang sedemikian rupa dan headline, subheadline, ilustrasi, teks, slogan, logo dan sebagainya. Sehingga menghasilkan sebuah kesatuan komposisi yang baik dan sedap di mata.

• The law of variety, untuk menghindari kesan monoton, harus dibuat beberapa variasi perancangan sebuah iklan. Misalnya tipis tebalnya sebuah huruf, juga besar kecilnya huruf yang digunakan.

• The law of harmony, juga untuk menghilangkan kesan monoton, harus dirancang agar terkesan harmonis. Hal ini dapat diasosiasikan dengan wajah manusia, wajah akan terlihat aneh bila terdapat 3 mata dan 2 hidung.

• The law of rhytm, sebaiknya mata pembaca dalam melihat sebuah iklan sebaiknya bergerak wajar. Disamping itu sebaiknya dimulai dengan Headline, subheadline, teks, ilustrasi hingga nama produk dan alamat.

• The law of proportion, buku, majalah , koran, katalog akan terlihat menarik apabila salah satu ukuran sisi satu lebih panjang. Jadi tidak terlihat kaku.

• The law of scale, perpaduan gelap terang pada warna akan menghasilkan sesuatu yang kontras. Dapat digunakan untuk memberikan penekanan pada layout agar terlihat lebih menarik.

(11)

• The law of balance, suatu keseimbangan dapat dicapai bila unsur-unsurnya diatur secara sepadan, serasi dan selaras. Terdapat 2 jenis keseimbangan, yaitu:

• Formal balance (simetris) apabila unsur-unsur bentuknya sama persis pada kedua sisi dari garis poros tengah ruang layout.

• Informal balance (asimetris) apabila unsur-unsur bentuknya sedikit tidak sama persis pada kedua sisi dari garis poros tengah ruang layout.

4.1.8 Images (Gambar)

Gambar adalah sebuah alat pengangkut gaya desain dan karakter yang amat kuat. Gambar disini dapat berupa ilustrasi maupun fotografi, yang mempunyai kelebihan dan kekurangannya masing-masing.

4.2 Strategi Kreatif

4.2.1 Keywords •Nostalgia •Heritage •Otomotif

(12)

4.2.2 Tone and Manner •Klasik •Elegan •Dinamis •Art Deco 4.2.3 Fakta Kunci

•PPMKI merupakan satu-satunya organisasi/ komunitas Otomotif yang spesifik pada mobil kuno/klasik.

•Adalah satu-satunya kegiatan reli mobil klasik rutin yang diselengarakan secara independen (non ATPM).

•Rutin diadakan sejak tahun 1979.

•Memiliki cabang/ sekretariat di banyak provinsi di Indonesia.

•Peserta reli tidak dibatasi usia, karena sifatnya sebagai fun rally, dapat dimanfaatkan sebagai ajang rekreasi keluarga.

•PPMKI telah menyelenggarakan reli/tour hampir mencakup seluruh wilayah Indonesia.

•Pulau Komodo dinominasikan sebagai The New Seven Wonders of The World.

(13)

4.2.4 Masalah yang dikomunikasikan

Membuat desain promosi dengan sistem yang sistematis dan sintaktik, dengan acuan desain retro- otomotif yang unik dan membawa romansa nostalgia ke masa lampau, dengan sentuhan lokal konten yang terasa pada setiap item.

4.2.5 Objektif

•Menarik atensi masyarakat luas akan keberadaan event PPMKI •Membuat sistem kompetisi yang layak diperhitungkan

•Menarik atensi masyarakat dan peserta akan keindahan dan pesona Pulau Komodo

4.2.6 Positioning

Tour Komodo 2012 adalah satu - satunya event dari PPMKI dalam rangka menyambut pulau Komodo sebagai The New Seven Wonders of T h e World.

(14)

4.2.7 Key Message

Merancang desain promosi Event Reli Lorosae - Komodo 2012 yang unik dan menonjol secara visual, dengan mood retro dan dinamis.

4.2.8 Strategi Visual

•Pemilihan warna yang memberi kesan nostalgia, Retro, oldies •Menggunakan ilustrasi dengan gaya ilustrasi pada tahun 30’an

•Menggunakan motif-motif bentuk yang tegas untuk menggambarkan percepatan (Art Deco)

•Pemilihan huruf San-Serif dan dekoratif untuk pencapaian mood yang dituju •Perbedaan Visual pada warna maupun ilustrasi pada setiap Kota besar/ Check

Point.

4.2.9 Pemilihan Item

Item secara garis besar dapat saya bedakan menjadi dua, yaitu: Pre-Event item, meliputi:

1. Video teaser 30 detik 2. Poster

(15)

4. Spanduk

5. Print Ad Majalah 6. Iklan Surat kabar 7. Interface Web Event item, meliputi:

1. Logo Reli Komodo 2. Nomor Start

3. Kartu Kontrol 4. Poster Utama 5. Poster Checkpoint

6. Spanduk / Banner/ Umbul-Umbul 7. Badge & Sticker

8. Booklet Panduan Peserta 9. Package Postcard 10.Piala 11.Plakat 12.T-Shirt Peserta 13.Topi 14.Payung 15.Panggung Start

Referensi

Dokumen terkait

Yang mungkin baru ialah regulasi dibidang Yang mungkin baru ialah regulasi dibidang infrastruktur dengan Regulator independen.. Regulasi

Hasil pada penelitian ini dari 120 data sinopsis buku yang telah berhasil di uji dengan 10 kategori dan setiap kategori memiliki kata kunci ( keyword ) masing-masing

Tentunya desainer yang sudah berpengalaman mempunyai kebiasaan / cara kerjanya sendiri.Tahapan kerja yang di tampilkan di sini hanya merupakan pola umum yang dapat

Desain baru logo Ragusa akan terdiri dari logotype yang menggunakan tipografi yang mencerminkan bentuk es krim dan logogram dengan style visual yang menonjolkan Ragusa

2. !acalah dengan cermat wacana di bawah ini" kemudian tentukan #udul yang tepat bagi wacana tersebut dan buat

Hasil penelitian berdasarkan perhitungan dengan menggunakan rumus Korelasi menunjukkan bahwa hubungan pasang surut air laut dengan pergerakan transportasi Kapal di

Jumlah kejadian rupture perineum pada ibu bersalin normal di Puskesmas Tegalrejo Yogyakarta 2015 dalam penelitian ini sebanyak 95 orang sebagian besar terjadi pada

[r]