DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2009. Manajemen penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Dessler, Gary, 2006. Manejemen Personalia, Edisi ketiga, Jakarta: Penerbit Erlangga.
Gomes, Faustino Cardoso, 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Andi Offset
Handoko, T. Hani, 2001. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia, Edisi Kedua, Yogyakarta: BPFE.
Hasibuan, Malayu S.P. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Bumi Aksara.
Hasibuan, Malayu S.P. 2009. Organisasi dan Motivasi. Jakarta : Bumi Aksara.
Indrastuti, Sri. S, dan Tanjung, Amries Rusli, 2008. Peran Budaya Organisasi, Kepuasan Kerja, Komitmen Kerja dan Kinerja Pegawai serta Kualitas Pelayanan Secara Teoritis dan Empiris. Pekanbaru: UIR Press
Mangkunegara , A.A. Anwar Prabu, 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
Musanef. 1992. Manjemen Kepegawaian di Indonesia, Bandung: Mandar Maju
Nawawi, Hadari. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Gajah Mada Universitas Press.
Notoadmodjo, Sukidjo. 2009. Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta: Rineka Cipta
Ranupandojo, Heidjerahman dan Su’ad Husnan. 1998. Manajemen Personalia.
Yogyakarta: BPFE
Samsudin, sadili, 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Pustaka Setia
Saydam, Gouzali. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Djambatan
Simamora, Henry. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia, Yogyakarta: STIE YKPN
Singarimbun, Masri dan Effendi, Sofyan, 2004. Metode Penelitian Survey, Edisi Kedua, Yogyakarta : LP3ES.
Sugiono, 2006. Statistika Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta.
BAB III
METODE PENELITIAN 3.1 Bentuk Penelitian
Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
penelitian korelasional dengan pendekatan kuantitatif. Adapun metode
korelasional adalah metode penelitian yang meneliti hubungan antara
variabel-variabel yang ada. Metode korelasional bertujuan meneliti sejauh mana variabel-variabel
yang satu memiliki hubungan sebab akibat dengan variabel yang lain.
3.2 Lokasi Penelitian
Dalam penelitian ini, penulis akan melakukan penelitian pada perusahaan
PT. Herfinta Farm And Plantation Aek Batu-Torgamba Kabupaten Labuhan Batu
Selatan.
3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau
subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya.30
Berdasarkan penjelasan diatas, maka yang menjadi populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh karyawan yang ada di PT. Herfinta F&P yang
berjumlah 134 orang.
3.3.2 Sampel
Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
oleh populasi tersebut. Semakin besar jumlah sampel mendekati populasi,
maka peluang kesalahan generalisasi semakin kecil dan sebaliknya
semakin kecil jumlah sampel menjauhi populasi, maka semakin besar
kesalahan generalisasi.31
Berdasarkan jumlah populasi yang diambil, maka untuk
menentukan jumlah sampel yang representatif penulis menggunakan
teknik penarikan sampel berdasarkan rumus Slovin (prasetyo, 2005:136)
yakni sebagai berikut:
N
n = 1+Ne2
Keterangan:
N: Populasi
n: Sampel
e: Tingkat kesalahan penarikan sampel 10%
Jumlah karyawan di PT. Herfinta Farm and Plantation Aek
Batu-Torgamba Kab. Labuhan Batu Selatan adalah 134 orang, sehingga jumlah
sampelnya adalah: 57 orang.
134
n = 1+134 (0.1)2
n = 57 Orang.
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan dua macam data menurut
klarifikasi jenis dan sumbernya, yaitu:
3.4.1 Teknik Pengumpulan Data Primer
Yaitu pengumpulan data yang dialakukan secara langsung ke lokasi
penelitian untuk mendapatkan data yang lengkap dan berkaitan dengan masalah
yang diteliti. Pengumpulan data primer dapat dialkukan dengan cara sebagai
berikut:
a. Kuesioner (Angket) adalah suatu daftar yang berisikan rangkaian
pertanyaan mengenai suatu masalah atau bidang yang akan diteliti,
yang bertujuan memperoleh informasi yang relevan, serta informasi
yang dibutuhkan secara serentak ( Narbuko dan Achmadi, 2004: 76).
Pengumpulan data dilakukan dengan cara menyebarkan daftar
pertanyaan yang dilengkapi alternatif jawaban.
b. Observasi adalah kegiatan mengamati secara langsung dengan
mencatat gejala-gejala yang ditemukan dilapangan serta menjaring
data yang tidak terjangkau.
3.4.2 Teknik Pengumpulan Data Sekunder
Yaitu, pengumpulan data dan informasi yang diperlukan atau diperoleh
melalui catatan-catatan tertulis lainnya yang berkaitan dengan masalah yang
a. Penelitian Kepustakaan
Yaitu, pengumpulan data yang diperoleh dari buku-buku, karya ilmiah,
pendapat para ahli yang memiliki relevansi dengan masalah yang
diteliti.
b. Studi Dokumentasi
Yaitu, teknik yang digunakan dengan menelaah catatan tertulis,
dokumen, arsip yang menyangkut masalah yang diteliti yang
berhubungan dengan instansi terkait.
3.5 Definisi Konsep
Konsep adalah istilah dan definisi yang digunakan untuk menggambarkan
secara abstrak kejadian, keadaan kelompok, atau individu yang menjadi pusat
perhatian ilmu sosial.32 Peneliti diharapkan agar dapat menyederhanakan
pemikirannya dengan menggunakan satu istilah untuk beberapa kejadian yang
berkaitan antara yang satu dengan yang lainnya melalui sebuah konsep. Adapun
yang menjadi konsep-konsep dalam penelitan ini adalah:
1. Kompensasi yaitu segala sesuatu yang diterima oleh karyawan atas
kontribusinya terhadap perusahaan baik berupa gaji, insentif, bonus, dan asuransi
yang dibayar langsung oleh perusahaan. (Malayu S.P Hasibuan)
Adapun indikator yang digunakan untuk mengukur kompensasi menurut
Malayu S.P Hasibuan adalah sebagai berikut:
32 Masri Singarimbun dan, Sofyan Effendi, Metode Penelitian Survey, Edisi Kedua LP3ES,
a. Gaji
Gaji merupakan imbalan yang diberikan oleh pemberi kerja kepada
karyawan, yang penerimaannya bersifat rutin dan tetap setiap bulan walaupun
tidak masuk kerja maka gaji akan tetap diterima secara penuh.
b. Insentif
Penghargaan atau ganjaran yang diberikan untuk memotivasi para pekerja
agar produktivitas kerjanya tinggi, sifatnya tidak tetap atau sewaktu-waktu.
c. Bonus
Pembayaran sekaligus yang diberikan karena memenuhi sasaran kerja.
d. Asuransi
Asuransi merupakan penanggulangan resiko atas kerugian, kehilangan
manfaat dan tanggung jawab hokum kepada pihak ketiga yang timbul dari
peristiwa yang tidak pasti.
2. Prestasi kerja yaitu suatu hasil kerja yang dicapai dalam melaksanakan
tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan,
pengalaman, kesungguhan, serta waktu.
Adapun yang menjadi indikator prestasi kerja menurut Malayu S.P
Hasibuan adalah sebagai beriku:
a. Kedisiplinan
Penilaian terhadap karyawan dalam mematuhi peraturan-peraturan yang
ada dan melakukan pekerjaannya sesuai dengan instruksi yang diberikan
b. Kreativitas
Menilai kemampuan karyawan dalam mengembangkan kreativitas untuk
menyelesaikan pekerjaannya.
c. Kerjasama
Menilai kesediaan karyawan berpartisipasi dan bekerjasama dengan
karyawan lainnya sehingga hasil pekerjaan akan semakin baik.
d. Kepemimpinan
Kemampuan untuk memimpin, berpengaruh, mempunyai pribadi yang
kuat, dihormati, berwibawa, dan dapat memotivasi orang lain atau bawahannya
untuk bekerja secara efektif.
e. Pengalaman
Pengalaman kerja menunjukkan suatu kemampuan atau keterampilan yang
dimiliki oleh seseorang.
f. Tanggung jawab
Kesediaan karyawan dalam mempertanggung jawabkan kebijaksanaan,
pekerjaan, dan hasil kerjanya, sarana dan prasarana yang dipergunakannya, serta
perilaku kerjanya.
3.6 Definisi Operasional
Variabel adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu
penelitian. Ada dua variabel dalam penelitian ini yaitu:
1.Variabel bebas, Variabel ini adalah Kompensasi (X)
2.Variabel terikat, Variabel ini adalah Prestasi Kerja (Y)
Adapun variabel-variabel yang akan dianalisis dalam penelitian ini
Tabel 3.6 Definisi Operasional
3.7 Teknik Pengukuran Skor
Melalui penyebaran angket yang berisikan beberapa pertanyaan yang akan
diberikan kepada responden, maka ditentukan skor dari setiap jawaban sehingga
menjadi data yang bersifat kuantitatif. Teknik pengukuran skor atau nilai yang
digunakan dalam penelitian ini adalah skala ordinal untuk menilai jawaban
responden yang kemudian ditransformasikan lagi menjadi skala interval.
Adapun skor dari setiap pertanyaan yang ditentukan adalah sebagai
berikut:
1. Untuk jawaban alternatif “a” diberi skor 5
2. Untuk jawaban alternatif “b” diberi skor 4
3. Untuk jawaban alternatif “c” diberi skor 3
4. Untuk jawaban alternatif “d” diberi skor 2
5. Untuk jawaban alternatif “e” diberi skor 1 Konsep/variable Indikator
1. Kompensasi
(Malayu S.P Hasibuan)
1. Gaji
2. Insentif
3. Bonus
4. Asuransi
2. Prestasi kerja.
(Malayu S.P Hasibuan)
1. Kedisiplinan
2. Kreativitas
3. Kerjasama
4. Kepemimpinan
5. Pengalaman
Kemudian untuk menentukan kategori jawaban responden dari
masing-masing variabel apakah tergolong tinggi, sedang, rendah, terlebih dahulu
ditetapkan kelas intervalnya. Berdasarkan alternatif jawaban dari masing-masing
responden, ditentukan kelas intervalnya dengan perhitungan sebagai berikut:
Skor tertinggi-skor terendah
Banyaknya bilangan
Maka diperoleh:
5 – 1 = 0,80 5
Dengan demikian dapat diketahui kategori jawaban responden untuk
masing-masing variabel, yaitu sebagai berikut:
Kategori Skor
Sangat rendah 1.00 - 1.80
Rendah 1.81 - 2.61
Sedang 2.62 - 3.42
Tinggi 3.43 - 4.23
Sangat tinggi 4.24 - 5.00
3.8 Teknik Analisa Data
Teknik analisa data dalam penelitian ini menggunakan teknik kuantitatif
yang digunakan untuk menguji hubungan/pengaruh antara variabel bebas dan
variabel terikat dengan menggunakan perhitungan statistik.
Adapun metode statistik yang digunakan dalam mengelola data penelitian
3.8.1 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen
Kualitas pengumpulan data dengan menggunakan metode kuantitatif
sangat ditentukan oleh kualitas atau instrument alat pengumpulan data yang
digunakan. Suatu instrument data penelitian dikatakan berkualitas dan dapat
dipertanggungjawabkan jika sudah terbukti validitas dan reliabilitasnya yang
harus disesuaikan dengan instrument yang digunakan dalam mengelola data
penelitian.
a. Uji Validitas
Validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa
yang ingin diukur. Instrument dapat dikatakan valid jika terdapat kesamaan antara
data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek yang
diteliti. uji validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas
konstruk. Uji validitas digunakan rumus korelasi Product Moment Pearson:33
rxy =
= koefisien korelasi anatara gejala x dan y
N = Jumlah sampel
∑x = Jumlah skor x
∑y = Jumlah skor y
∑xy = Jumlah hasil kali antara x dan y
33 Suharsimi Arikunt, Manajemen Penelitian, Rineka Cipta, Cetakan Kesepuluh,Jakarta, 2009, hal
Nilai rhitung yang diperoleh kemudian diuji signifikansi koefisien
korelasinya dengan rumus Uji-t ( Suharyadi, 2004: 466) yaitu:
2
Nilai rhitung yang diperoleh kemudian dikonsultasikan dengan ttabel. Bila thitung dari
rumus diatas lebih besar dari ttabel. ( thitung > ttabel ), maka dinyatakan valid, dan
sebaliknya jika thitung lebih kecil dari ttabel ( thitung > ttabel), maka dinyatakan tidak
valid.
b. Uji Reliabilitas Instrumen
Reliabilitas adalah istilah yang dipakai untuk menunjukkan sejauh mana
suatu hasil pengukuran relatif konsisten apabila pengukuran diulangi dua kali atau
lebih. Dengan kata lain, reliabilitas menunjukkan konsistensi suatu alat pengukur
di dalam mengukur gejala yang sama.
Uji reliabilitas instrumen dilakukan dengan internal consistency dengan
Teknik Belah Dua (Split Half) yang dianalisis dengan rumus Spearman Brown,
dimana butir-butir instrumen dibelah menjadi dua kelompok, yaitu kelompok
instrumen ganjil dan kelompok instrumen genap.34
Rumus Spearman Brown adalah sebagai berikut :
�− +� �
Keterangan :
ri = realiabilitas internal seluruh instrumen
rb = korelasi product moment antara belahan pertama dan kedua
3.8.2 Koefisien Korelasi Product Moment
Teknik analisa ini digunakan untuk mengetahui ada tidaknya dan tinggi
rendahnya hubungan antar variabel bebas (X) dengan variabel terikat (Y).35
Cara perhitungannya menggunakan rumus sebagai berikut:
= √[ �.∑ 2�.∑− ∑ − ∑2 { �. ∑∑ 2 − ∑ 2 ]
Keterangan :
rxy = Koefisien korelasi antara gejala x dan y
N = Jumlah Sampel
∑x = Jumlah skor x
∑y = Jumlah skor y
∑xy = Jumlah hasil kali antara x dan y
Untuk melihat hubungan antara kedua variabel dari hasil perhitungan,
maka dapat dirumuskan dengan memberikan tiga kemungkinan mengenai
hubungan antara kedua variabel yaitu :
a. Nilai rxy positif artinya kedua variabel menunjukkan hubungan positif
dimana kenaikan nilai variabel pertama diikuti dengan variabel yang lain.
b. Nilai rxy negatif artinya kedua variabel menunjukkan hubungan negatif
dimana kenaikan nilai variabel pertama diikuti oleh turunnya variabel
kedua.
c. Nilai r sama dengan nol artinya kedua variabel tidak menunjukkan
hubungan dimana variabel pertama tetap meskipun variabel lain berubah.
Untuk mengetahui adanya hubungan yang tinggi atau rendah antara kedua
variabel berdasarkan nilai r (koefisien korelasi) digunakan penafsiran atau
interpretasi angka yaitu:36
Pedoman Un tuk Memberikan In terp retasi Koefisi en Korel as i
Dari nilai rxy yang diperoleh dapat dilihat secara langsung melalui tabel
korelasi untuk mengetahui apakah nilai r yang diperoleh berarti atau tidak. Tabel
korelasi ini mencantumkan batas-batas r yang signifikan. Ketentuannya adalah
bila rhitung lebih kecil dari rtabel (rhitung< rtabel) maka Ho diterima dan Ha ditolak.
Sebaliknya, apabila rhitung lebih besar dari rtabel (rhitung> rtabel) maka Ha diterima.
Tabel korelasi ini mencantumkan batas-batas r signifikan tertentu, dalam
hal ini yang signifikan 5%. Bila nilai r tersebut adalah signifikan berarti hipotesa
kerja/hipotesa alternatif dapat diterima.
Pada korelasi product moment, data harus berskala interval maka data
berskala ordinal harus ditransformasikan terlebih dahulu menjadi skala interval
dengan tahapan-tahapan sebagai berikut:
36 Ibid, hal 149
Interval koefisien Tingkat Hubungan
Antara 0,00- 0,199 Sangat rendah
Antara 0,20- 0,399 Rendah
Antara 0,40- 0,599 Sedang
Antara 0,60- 0,799 Tinggi
a. Memperhatikan setiap butir jawaban responden dari angket yang disebarkan
pada setiap butir ditentukan beberapa orang yang mendapat skor 1,2,3,4 dan
5 yang disebut frekuensi
b. Setiap frekuensi dibagi dengan banyaknya responden dan hasilnya disebut
proporsi,
c. Menentukan nilai proporsi kumulatif dengan jalan menjumlahkan nilai
proporsi secara berurutan perkolom skor,
d. Menggunakan tabel distribusi normal, hitung nilai Z untuk setiap proporsi
kumulatif yang diperoleh,
e. Menentukan nilai tinggi densitas untuk setiap nilai Z yang diperoleh dengan
menggunakan nilai tabel tinggi densitas dengan rumus:
δ(Z)-
√ � (– ) , −∞< +∞
f. Menentukan nilai setiap skala untuk setiap kategori
= � � � � − � � � − � � � �
g. Hitung skor (nilai hasil transformasi) untuk setiap kategori melalui
persamaan
= � + | � min | +
Tahapan-tahapan diatas telah ditransformasikan kedalam sebuah program
MSI (Methode of Succesivbe Interval) yang dirancang oleh Drs. Rasyudin
Ginting, M.Si. Program MSI sebagai penyempurnaan dari program-program yang
telah ada sebelumnya. Mentransformasikan data skala ordinal menjadi data skala
interval yang berguna untuk memenuhi sebagian dari syarat analisis parametrik
3.8.3 Uji Signifikansi Koefisien Korelasi (Uji “t”)
Untuk mengetahui apakah diantara dua variabel terdapat hubungan yang
independen atau tidak, maka perlu dilakukan uji independen. Hipotesis yang harus
diujikan adalah Ho : ρ = 0, melawan Ha : ρ≠ 0. Dimana sampel yang diambil dari
populasi normal bervariabel dua berukuran n memiliki koefisien korelasi r, maka
dapat digunakan uji statistik t dengan rumus (Suharyadi, 2004 : 466) :
= √ −
√ −
Keterangan : t = nilai hitung
r = nilai koefisien korelasi
n = jumlah data pengamatan
Hasil thitung kemudian dikonfirmasi pada nilai ttabel untuk mengetahui
sejauh mana hasil penelitian memenuhi syarat kelayakan data secara empiris.
Kriteria pengujian adalah jika harga thitung< ttabel, maka hipotesis alternatif ditolak
dan jika harga thitung> ttabel, maka hipotesis alternatif diterima. Selanjutnya untuk
taraf nyata = α, maka hipotesis diterima jika – − ⁄ �<t<
− ⁄ �, dimana
distribusi t yang digunakan mempunyai dk = (n-2). Dalam hal lainnya Ho ditolak.
Bentuk alternatif untuk menguji hipotesis Ho bisa Ha : ρ> 0 atau Ha : ρ< 0.
Yang pertama merupakan uji pihak kanan sedangkan yang kedua merupakan uji
pihak kiri. Daerah kritis pengujian harus disesuaikan dengan alternatif yang
3.8.4 Koefisien Determinasi
Koefisien determinan digunakan untuk mengetahui berapa persen besarnya
pengaruh variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y). Adapun rumus
koefisien determinasi “D” yaitu:37
D = (rxy)2 x 100%
Keterangan : D = koefisien determinan
rXY = koefisien korelasi product moment antara X dan Y
3.8.5 Regresi Linier Sederhana
Regresi sederhana didasarkan pada hubungan fungsional ataupun
kausal/sebab akibat satu variabel independen (variabel bebas) dengan satu
variabel dependen (variabel terikat). Persamaan umum regresi linier sederhana
adalah:38
Y = a + bX
Keterangan:
Y = Subjek dalam variabel dependen yang dipredisikan
a = konstanta (nilai Y apabila X = 0 )
b = angka arah atau koefisien regresi peningkatan atau penurunan variabel
X = Subjek variabel independen yang mempunyai nilai tertentu.
Harga a dan b dapat dicari dengan rumus sebagai berikut:
= ∑ � ∑ � − ∑ � ∑ � �. ∑ � − ∑ �
= ∑ � � − ∑ � ∑ �∑ � − ∑ �
BAB IV
DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN
4.1Sejarah Singkat Perusahaan
PKS PT. Herfinta Farm And Plantation
PT. Herfinta Farm and Plantation di dirikan pada tanggal 25 februari 1984,
awal berdirinya perusahaan ini didirikan seorang Mantan Bupati Labuhan Batu
eksponen ABRI angkatan “45” yang pendiri utamanya adalah Bapak Dr. H.
Djalaluddin Pane, SH.
Untuk menyalurkan hobby yang sejak kecil tersebut, maka pada tahun
1982 di Desa Aek Batu dengan seluas tanah 20 Ha maka dibukalah kebun kelapa
sawit untuk mendapat wadah secara resmi, maka dibuatlah suatu Badan Hukum
PT. Herfinta F & P dihadapan notaries dan disahkan oleh Departemen
Kehakiman. Kemudian perusahaan itu di berikan HGU (Hak Guna Usaha)
persetujuan pemakaian tanah rawa dan darat seluas ± 5.085,96 Ha yang terletak
di Aek Batu, Tanjung Medan, Cikampak, Teluk Panji, dan Tanjung Mulia.
Dan perusahaan itu kembali dibangun dengan mendirikian PMKS pada
tanggal 29 februari 1996 dengan meletakkan batu pertama, pembuatan Pabrik
Minyak Kelapa sawit (PMKS) yang berlokasi di Aek Batu di area perkebunan PT.
Herfinta F & P dan selesai di bangun pada bulan Desember 1997, kemudian di
resmikan pengoprasiannya pada tanggal 9 September 1999.
Dr. H. Djalaluddin Pane, SH meninggal pada tanggal 22 Desember 2008
di RS yang berada di Singgapura dan di makamkan secara militer pada tanggal 23
di pegang oleh anak ke 2 almarhum Bapak DR. Djalaluddin Pane SH, yang
bernama Ibu Hj. Debby F. L. Pane selaku derektur/ dereksi dan anak yang
pertama dari Alm Bapak Dr. Djalaluddin Pane SH. Yang bernama H.
Herludiansyah Pane M ba, selaku pemegang komisaris utama.
4.2 Profil Perusahaan
a. Nama Perusahaan : PMKS PT. Herfinta Fram And Plantation
b. Nama Pemilik : Drs. H. Djalaluddin Pane SH. (Almarhum)
c. Alamat Perusahaan : Jl. Lintas Sumatera, Aek Batu, Asam Jawa, Torgamba,
Kabupaten Labuhan Batu Selatan
d. Bidang Usaha : Pabrik Minyak Kelapa Sawit (PMKS)
E. Produk : Cpo dan Kernel
4.3Visi dan Misi Perusahaan a. Visi
Untuk melestarika sumber daya alam dan lingkungan di desa Aek Batu,
Kec. Torgamba, Kab. Labusel. Meningkatkan kesejahteraan hidup karyawan/ti,
pada khususnya serta meningkatkan taraf hidup masyarakat sekitarnya dengan
membuka dan memperluas lapangan pekerjaan pada umumnya.
b. Misi
Untuk meningkatkan pendapatan daerah khususnya dan Nasional
umumnya. Serta menjaga kualitas, kuantitas, dan pelayanan produk/pemasaran
pengolahan minyak CPO dan KERNEL yang nantinya dapat bersaing dipasar
4.4 Lokasi Perusahaan
PMKS PT.Herfinta F&P Merupakan salah satu perusahaan swasta
perseorangan yang bergerak dalam budi daya kelapa sawit dan pengolahan kelapa
sawit yang bernaungan di Herfinta group, yang berkedudukan dikantor pusat
Medan, sedangkan PMKS ini sendiri, bertempat di desa Aek Batu, kecamatan
Torgamba, Kabupaten Labuhan Batu Selatan.
Perusahaan ini juga mempunya empat (4) lokasi perkebunan yang berada di
kecamatan Torgamba dan Kampung Rakyat dengan luas areal 5.085.96 Ha.
Tabel lokasi dan luas area kebun PT. HERFINTA F&P
Desa Luas (Ha)
Tanjung Medan 3.176,16
Teluk Panji 179,51
Aek Batu 357,19
Cikampak 164,1
Tanjung Mulia 1.209
Total 5.085,96
4.5 Pembagian Tugas Dan Wewenang
Organisasi Dan Management Perusahaan
Secara organisasi management PKS PT. Herfinta F&P. Struktur organisasi
PMKS PT.Herfinta F&P di bawah pimpinan Mill Manager yang dibantu oleh staf
dan lain-lain. Uraian tugas-tugas, wewenang tanggung jawab personil pada
organisasi PMKS PT.Herfinta F&P adalah sebagai berikut :
1. Tugas dan Tanggung Jawab Mill Manager PMKS
- Mengkeordinasi dan mengawasi semua kegiatan dilingkungan perusahaan
- Melaporkan segala sesuatu tentang keadaan serta menyampaikan saran-saran
menentukan kebijakan.
- Mengkeordinasikan penyusunan rencana dana lapangan dari tiap bagian serta
menyusunnya untuuk menjadi bahan laporan pimpinan.
- Mengerjakan tugas-tugas lain yang dibebankan untuk pimpinan.
- Mewakili pimpinan bila berhalangan untuk melaksanakan tugas dan kewajiban.
- Membuat laporan atas pelaksanaan tugas dan laporannya.
2. Tugas dan Tanggung Jawab Asisten Prosesing
- Membuat rencana kerja untuk setiap shift.
- Membuat laporan shift tentang kegiatan selama proses dan hasil prosesing.
- Mengetahui dan mempelajari hasil laporan laboratorium dan segera melakukan
perbaikan apabila terjadi kesalahan.
- Mengawasi serta bertanggung jawab atas keselamatan kerja para anggota atau
bawahan.
3. Asisten Teknik
a. Fungsi dan Wewenang
- Bertanggung jawab terhadap para anggotanya untuk mengatur pekerjaan yang
dikerjakan dilingkungan kerja.
- Membuat perbaikan yang dirasa perlu demi mencapai proses kerja yang lebih
baik.
- Bertanggung jawab atas kelangsungan operasi mesin-mesin dengan jadwal
pemeliharaan yang berskala.
- Berhak memeriksa atas mesin-mesin yang berada dilingkungan kerja dengan
b. Tugas dan Tanggung Jawab
- Mengawasi dan memeriksa mesin-mesin pengolahan PMKS, pekerjaan sipil dan
listrik dilingkungan PMKS.
- Membuat jadwal perawatan mesin dan pelumasan mesin-mesin di PMKS.
- Bertanggung jawab atas kelancaran operasi mesin-mesin.
- Membuat pernyataan tertulis kepada manager jika ada perbaikan maupun
pergantian sperpart mesin yang rusak.
4. Tugas dan Tanggung Jawab Asisten Laboratorium
- Mengkeordinir semua tugas bawahan serta mengadakan pengawasan.
- Mengawasi para bawahan dalam melakukan analisa-analisa dan bertanggung
jawab atas hasil yang diawasi.
- Mengawasi mutu produk yang akan dikirim kekonsumen (CPO & KERNEL).
- Membuat laporan harian laboratorium.
- Membuat laporan bulanan laboratorium.
- Melakukan pengawasan baku mutu limbah dan lingkungan.
- Melakukan pengecekan dan pengawasan seperti berikut :
1. Penerimaan Tandan Buah Segar (Sortasi).
2. Pengolahan Air Minum.
3. Cara mengambilan sample.
4. Hasil analiasa dari para analis.
5. Tugas dan tanggung jawab keamaan
Merencanakan dan mengatur segala sesuatu yang berhubungan tentang
keamanan, ketenangan, dan kenyamanan PKS PT.HERFINTA F&P, sehingga
perasaan nyaman saat bekerja dan meninggalkan perumahan untuk
keperluan mendesak.
4.6 Struktur Organisasi
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Penyajian Data
5.1.1 Gambaran Umum Responden
Penelitian ini menguraikan mengenai pengaruh pemberian kompensasi
terhadap prestasi kerja karyawan pada PT. Herfinta F&P Aek Batu- Torgamba
Kabupaten Labuhan Batu Selatan. Hal ini bertujuan untuk mengetahui seberapa
besar pengaruh pemberian kompensasi terhadap prestasi kerja karyawan, dalam
penelitian ini menggunakan 57 orang karyawan sebagai sampel penelitian.
Karakteristik responden berguna untuk menguraikan deskripsi identitas
responden menurut sampel penelitian yang telah ditetapkan. Salah satu tujuan
dengan karakteristik responden adalah memberi gambaran yang menjadi sampel
dalam penelitian ini. Karakteristik responden yang menjadi sampel dalam
penelitian ini kemudian dikelompokkan menurut jenis kelamin, usia, pendidikan,
dan lama bekerja.
Untuk memperjelas karakteristik responden yang dimaksud, maka akan
disajikan tabel mengenai data responden seperti yang dijelaskan berikut ini:
Tabel : 5.1
Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Frequency Percent Valid Percent
Valid Laki-Laki 47 82,46 63,3
Perempuan 10 17,54 36,7
Total 57 100 100
Sumber : Kuesioner Penelitian (2016)
Tabel: 5.2
Identitas Responden Berdasarkan Usia
Frequency Percent Valid Percent
Valid 20-25 Tahun 5 8,77 8,77
26-35 Tahun 20 35,09 35,09
36-45 Tahun 25 43,86 43,86
Kelompok umur > 45 7 12,28 12,28
Total 57 100 100
Sumber : Kuesioner Penelitian (2016)
Pada tabel 5.2 diatas dapat diketahui bahwa jumlah responden terbanyak
berusia antara 36-45 tahun yaitu sebanyak 25 orang (43,86%). Diikuti usia antara
26-35 tahun sebanyak 20 orang (35,09%), usia >45 tahun sebanyak 7 orang
(12,28%), dan usia antara 20-25 tahun terdapat 5 orang (8,77%).
Tabel: 5.3
Identitas Responden Berdasarkan Pendidikan Frequency Percent Valid Percent
Valid SMP 9 15.80 15.80
Sumber : Kuesioner Penelitian (2016)
Hasil olahan pada tabel 5.3 mengenai karakteristik responden yang
berdasarkan tingkat pendidikan yang ditunjukkan pada tabel diatas,dari 57 orang
responden terdapat 9 orang atau 15.80% yang berpendidikan SMP, terdapat 45
orang atau 78.95% yang berpendidikan SMA, terdapat 1 orang atau 1.75% yang
berpendidikan D-1, terdapat 1 orang atau 1.75% yang berpendidikan D-3, dan
terdapat 1 orang atau 1.75% yang berpendidikan S-1. Latar belakang yang
pegawai dalam bekerja. Semakin tinggi latar belakang pendidikannya, maka akan
semakin tinggi pula kompetensi yang dimiliki.
Tabel: 5.4
Identitas Responden Berdasarkan Masa Kerja Frequency Percent Valid Percent
Valid 1-10 Tahun 5 8.77 8.77
11-20 Tahun 15 26.31 26.31
21-30 Tahun 12 21.06 21.06
> 30 Tahun 25 43.86 43.86
Total 57 100 100
Sumber : Kuesioner Penelitian (2016)
Berdasarkan tabel 5.4 diatas, pengelompokan masa kerja diberikan label
dengan kelompok masa kerja 1 yang telah bekerja selama 1-10 tahun yang
hasilnya terdapat 5 orang atau 8.77%. Kelompok masa kerja 2 yang telah bekerja
selama 11-20 tahun sebanyak 15 orang atau 26.31%. Kelompok masa kerja 3 yang
bekerja selama 21-30 tahun sebanyak 12 orang atau 21.06%. Dan kelompok masa
kerja 4 selama >30 tahun sebanyak 25 orang atau 43.86%.
5.1.2 Tanggapan Responden Mengenai Pemberian Kompensasi
Pembahasan tentang pemberian kompensasi akan dilihat dari
indikator-indikator kompensasi yaitu: gaji, Insentif, Bonus, dan Asuransi.
Untuk menunjang penelitian ini, penulis menyebarkan kuesioner yang
berjumlah 57 kuesioner yang berisi 10 pernyataan kepada responden (karyawan).
Tabel: 5.5
Tanggapan Responden Mengenai Pemberian Kompensasi Yang Diberikan Dapat Meningkatkan Kinerja Karyawan
Frequency Percent Valid Percent
Valid Sangat Tidak Setuju - - -
Sumber : Kuesioner Penelitian (2016)
Dari tabel 5.5 diatas dapat dilihat bahwa yang menjawab kurang setuju ada 2
orang atau (3.51%), selanjutnya yang menjawab setuju ada 20 orang atau (35.08%) dan
kemudian yang menjawab sangat setuju ada 35 orang atau (61.41%). Dari tabel
diatas dapat disimpulkan bahwa banyak karyawan yang mengatakan sangat setuju
bahwa kompensasi yang diberikan dapat meningkatkan kinerja karyawan
Tabel: 5.6
Tanggapan Responden Mengenai Pemberian Kompensasi Sangat Berpengaruh Terhadap Prestasi Kerja Karyawan
Frequency Percent Valid Percent
Valid Sangat Tidak Setuju - - -
Sumber : Kuesioner Penelitian (2016)
Dari tabel 5.6 diatas dapat dilihat bahwa yang menjawab kurang setuju ada 2
orang atau (3.51%), selanjutnya yang menjawab setuju ada 23 orang atau (40.36%) dan
kemudian yang menjawab sangat setuju ada 32 orang atau (56.14%). Dari tabel
diatas dapat disimpulkan bahwa banyak karyawan yang mengatakan sangat setuju
Tabel: 5.7
Tanggapan Responden Mengenai Penetapan Gaji Sudah Sesuai Dengan Jabatan Dan Tanggung Jawab
Frequency Percent Valid Percent
Valid Sangat Tidak Setuju - - -
Sumber : Kuesioner Penelitian (2016)
Dari tabel 5.7 diatas dapat dilihat bahwa yang menjawab kurang setuju ada
7 orang atau (12.29%), selanjutnya yang menjawab setuju ada 30 orang atau
(52.63%) dan kemudian yang menjawab sangat setuju ada 20 orang atau
(35.08%). Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa karyawan yang mengatakan
penetapan gaji sudah sesuai dengan jabatan dan tanggung jawab didominasi
dengan jawaban setuju.
Tabel: 5.8
Tanggapan Responden Mengenai Gaji Yang Diberikan Sudah Sesuai Dengan Pengalaman Dan Lamanya Kerja Karyawan
Frequency Percent Valid Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.75 1.75
Sumber : Kuesioner Penelitian (2016)
Dari tabel 5.8 diatas dapat dilihat bahwa yang menjawab sangat tidak
setuju ada 1 orang atau (1.75%), selanjutnya yang menjawab tidak setuju ada 7
orang atau (12.29%),selanjutnya yang menjawab kurang setuju ada 3 orang atau
(5.26%), selanjutnya yang menjawab setuju ada 28 orang atau (49.12%) dan
diatas dapat disimpulkan bahwa karyawan setuju dengan gaji yang diberikan
sudah sesuai dengan pengalaman dan lamanya kerja karyawan.
Tabel: 5.9
Tanggapan Responden Mengenai Insentif Memberikan Semangat Yang Lebih Dalam Bekerja Bagi Karyawan
Frequency Percent Valid Percent
Valid Sangat Tidak Setuju - - -
Sumber : Kuesioner Penelitian (2016)
Dari tabel 5.9 diatas dapat dilihat bahwa yang menjawab kurang setuju ada
2 orang atau (3.51%), selanjutnya yang menjawab setuju ada 30 orang atau
(52.63%) dan kemudian yang menjawab sangat setuju ada 25 orang atau
(43.86%). Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa karyawan setuju bahwa
insentif memberikan semangat yang lebih dalam bekerja bagi karyawan.
Tabel: 5.10
Tanggapan Responden Mengenai Insentif Meningkatkan Prestasi Kerja Karyawan
Frequency Percent Valid Percent
Valid Sangat Tidak Setuju - - -
Sumber : Kuesioner Penelitian (2016)
Dari tabel 5.10 diatas dapat dilihat bahwa yang menjawab kurang setuju
ada 5 orang atau (8.77%), selanjutnya yang menjawab setuju ada 27 orang atau
(47.37%) dan kemudian yang menjawab sangat setuju ada 25 orang atau
(43.86%). Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa karyawan setuju insentif
Tabel: 5.11
Tanggapan Responden Mengenai Bonus Yang Diberikan Sudah Sesuai Dengan Besarnya Prestasi Kerja Karyawan
Frequency Percent Valid Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 5 8.77 8.77
Sumber : Kuesioner Penelitian (2016)
Dari tabel 5.11 diatas dapat dilihat bahwa yang menjawab sangat tidak
setuju ada 5 orang atau (8.77%), selanjutnya yang menjawab tidak setuju ada 2
orang atau (3.51%), selanjutnya yang menjawab kurang setuju ada 7 orang atau
(12.29%), selanjutnya yang menjawab setuju ada 25 orang atau (43.86%) dan
kemudian yang menjawab sangat setuju ada 18 orang atau (31.58%). Dari tabel
diatas dapat disimpulkan bahwa karyawan setuju dengan bonus yang diberikan
sudah sesuai dengan besarnya prestasi kerja karyawan.
Tabel: 5.12
Tanggapan Responden Mengenai Pemberian Bonus Dapat Memenuhi Kebutuhan Karyawan
Frequency Percent Valid Percent Valid Sangat Tidak Setuju 6 10.53 10.53
Sumber : Kuesioner Penelitian (2016)
Dari tabel 5.12 diatas dapat dilihat bahwa yang menjawab sangat tidak
setuju ada 6 orang atau (10.53%), selanjutnya yang menjawab tidak setuju ada 5
(3.51%), selanjutnya yang menjawab setuju ada 24 orang atau (42.11%) dan
kemudian yang menjawab sangat setuju ada 20 orang atau (35.08%). Dari tabel
diatas dapat disimpulkan bahwa karyawan setuju dengan pemberian bonus dapat
memenuhi kebutuhan karyawan.
Tabel: 5.13
Tanggapan Responden Asuransi Kesehatan Sangat Penting Bagi Karyawan Frequency Percent Valid Percent
Valid Sangat Tidak Setuju - - -
Sumber : Kuesioner Penelitian (2016)
Dari tabel 5.13 diatas dapat dilihat bahwa yang menjawab setuju ada 11
orang atau (19.30%) dan kemudian yang menjawab sangat setuju ada 46 orang
atau (80.70%). Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa karyawan sangat setuju
bahwa asuransi kesehatan sangat penting bagi karyawan
Tabel: 5.14
Tanggapan Responden Mengenai Asuransi Kesehatan Memberikan Rasa Aman Bagi Karyawan Dalam Bekerja
Frequency Percent Valid Percent
Valid Sangat Tidak Setuju - - -
Sumber : Kuesioner Penelitian (2016)
Dari tabel 5.14 diatas dapat dilihat bahwa yang menjawab setuju ada 20
atau (64.92%). Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa karyawan sangat setuju
bahwa asuransi kesehatan memberikan rasa aman bagi karyawan dalam bekerja.
5.1.3 Tanggapan Responden Mengenai Prestasi Kerja Karyawan
Pembahasan prestasi kerja karyawan akan dilihat dari indikator-indikator
kedisiplinan, kreativitas, kerjasama, kepemimpinan, pengalaman dan tanggung
jawab. Untuk menunjang penelitian ini, penulis menyebarkan kuesioner yang
berjumlah 57 kuesioner yang berisi 10 pernyataan kepada responden (karyawan).
Maka di dapat hasil data yang diurutkan sebagai berikut :
Tabel: 5.15
Tanggapan Responden Mengenai Prestasi Kerja Yang Tinggi Memotivasi Karyawan Dalam Bekerja Lebih Baik Lagi
Frequency Percent Valid Percent
Valid Sangat Tidak Setuju - - -
Tidak Setuju - - -
Kurang Setuju - - -
Setuju
Sangat Setuju
29 28
50.88 49.12
50.88 49.12
Total 57 100 100
Sumber : Kuesioner Penelitian (2016)
Dari tabel 5.15 diatas dapat dilihat bahwa yang menjawab setuju ada 29
orang atau (50.88%) dan kemudian yang menjawab sangat setuju ada 28 orang
atau (49.12%). Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa karyawan setuju
Tabel: 5.16
Tanggapan Responden Mengenai Hadir Tepat Waktu Dalam Bekerja Meningkatkan Semangat Bagi Karyawan
Frequency Percent Valid Percent
Valid Sangat Tidak Setuju - - -
Sumber : Kuesioner Penelitian (2016)
Dari tabel 5.16 diatas dapat dilihat bahwa yang menjawab setuju ada 30
orang atau (52.63%) dan kemudian yang menjawab sangat setuju ada 27 orang
atau (47.37%). Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa karyawan setuju
mengenai hadir tepat waktu dalam bekerja meningkatkan semangat bekerja bagi
karyawan.
Tabel: 5.17
Tanggapan Responden Mengenai Kedisiplinan Memacu Prestasi Kerja Bagi Karyawan
Frequency Percent Valid Percent
Valid Sangat Tidak Setuju - - -
Sumber : Kuesioner Penelitian (2016)
Dari tabel 5.17 diatas dapat dilihat bahwa yang menjawab setuju ada 50
orang atau (87.71%) dan kemudian yang menjawab sangat setuju ada 7 orang atau
(12.29%). Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa karyawan setuju mengenai
Tabel: 5.18
Tanggapan Responden Mengenai Ketelitian Karyawan Meningkatkan Prestasi Dalam Bekerja
Frequency Percent Valid Percent
Valid Sangat Tidak Setuju - - -
Sumber : Kuesioner Penelitian (2016)
Dari tabel 5.18 diatas dapat dilihat bahwa yang menjawab setuju ada 40
orang atau (70.18%) dan kemudian yang menjawab sangat setuju ada 17 orang
atau (29.82%). Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa karyawan setuju
mengenai ketelitian karyawan meningkatkan prestasi dalam bekerja.
Tabel: 5.19
Tanggapan Responden Mengenai Bekerjasama Memberikan Kemudahan Dalam Bekerja
Frequency Percent Valid Percent
Valid Sangat Tidak Setuju - - -
Sumber : Kuesioner Penelitian (2016)
Dari tabel 5.19 diatas dapat dilihat bahwa yang menjawab setuju ada 32
orang atau (56.14%) dan kemudian yang menjawab sangat setuju ada 25 orang
atau (43.86%). Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa karyawan setuju
Tabel: 5.20
Tanggapan Responden Mengenai Pimpinan Bersifat Terbuka Dengan Seluruh Karyawan
Frequency Percent Valid Percent
Valid Sangat Tidak Setuju - - -
Sumber : Kuesioner Penelitian (2016)
Dari tabel 5.20 diatas dapat dilihat bahwa yang menjawab kurang setuju
ada 5 orang atau (8.77%), selanjutnya yang menjawab setuju ada 47 orang atau
(82.46%) dan kemudian yang menjawab sangat setuju ada 5 orang atau (8.77%).
Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa karyawan setuju pimpinan bersifat
terbuka dengan seluruh karyawan.
Tabel: 5.21
Tanggapan Responden Mengenai Karyawan Diberikan Kesempatan Untuk Berkreativitas
Frequency Percent Valid Percent
Valid Sangat Tidak Setuju - - -
Sumber : Kuesioner Penelitian (2016)
Dari tabel 5.21 diatas dapat dilihat bahwa yang menjawab kurang setuju
ada 2 orang atau (3.51%), selanjutnya yang menjawab setuju ada 40 orang atau
(70.18%) dan kemudian yang menjawab sangat setuju ada 15 orang atau
(26.31%). Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa karyawan setuju apabila
Tabel: 5.22
Tanggapan Responden Mengenai Pengalaman Karyawan Bekerja Membantu Meningkatkan Prestasi Kerja
Frequency Percent Valid Percent
Valid Sangat Tidak Setuju - - -
Sumber : Kuesioner Penelitian (2016)
Dari tabel 5.22 diatas dapat dilihat bahwa yang menjawab setuju ada 22
orang atau (38.60%) dan kemudian yang menjawab sangat setuju ada 35 orang
atau (61.40%). Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa karyawan sangat setuju
pengalaman karyawan bekerja membantu meningkatkan prestasi kerja.
Tabel: 5.23
Tanggapan Responden Mengenai Rasa Tanggung Jawab Dalam Menyelesaikan Pekerjaan Dapat Meningkatkan Prestasi Kerja Karyawan
Frequency Percent Valid Percent
Valid Sangat Tidak Setuju - - -
Sumber : Kuesioner Penelitian (2016)
Dari tabel 5.23 diatas dapat dilihat bahwa yang menjawab setuju ada 40
orang atau (70.18%) dan kemudian yang menjawab sangat setuju ada 17 orang
atau (29.82%). Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa karyawan setuju rasa
tanggung jawab dalam menyelesaikan pekerjaan dapat meningkatkan prestasi
Tabel: 5.24
Tanggapan Responden Mengenai Karyawan Dapat Menyelesaikan Pekerjaan Dengan Tepat Waktu Yang Ditentukan
Frequency Percent Valid Percent
Valid Sangat Tidak Setuju - - -
Sumber : Kuesioner Penelitian (2016)
Dari tabel 5.24 diatas dapat dilihat bahwa yang menjawab setuju ada 30
orang atau (52.63%) dan kemudian yang menjawab sangat setuju ada 27 orang
atau (43.73%). Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa karyawan setuju
karyawan dapat menyelesaikan pekerjaan dengan tepat waktu yang ditentukan.
5.2 Analisis Data 5.2.1 Rekapitulasi Data
Setelah seluruh data yang diperoleh dari hasil penelitian diuraikan, maka
tahap selanjutnya adalah melakukan pembahasan dan interpretasi data untuk
masing-masing variabel penelitian, yakni dengan membuat rekapitulasi data dari
kompensasi (Variabel X) dan prestasi kerja karyawan (Variabel Y).
1. Rekapitulasi Frekuensi Klasifikasi Jawaban Responden Untuk Kompensasi (Variabel X)
Setelah data penelitian dianalisis maka diperoleh nilai/skor tertinggi
adalah 39, 005 dan nilai/skor terendah adalah 17.967. Untuk menentukan jarak
I = � ��� −ℎ ℎ
I = 39.005 – 17.967 5
I = 21,038
5
I = 4, 207
Interval tersebut dapat digunakan untuk menyusun kategori sebagai berikut:
Untuk kategori sangat tinggi : 34,798 – 39,005
Untuk kategori tinggi : 30,591 – 34,797
Untuk kategori sedang : 26,384 – 30,590
Untuk kategori rendah : 22,177 – 26,383
Untuk kategori sangat rendah : 17,967 – 22,176
Untuk mengetahui pengaruh kompensasi terhadap prestasi kerja
karyawan, dapat dilihat dari rekapitulasi jawaban responden dalam tabel berikut
ini :
5.27
Rekapitulasi Klasifikasi Jawaban Responden Berdasarkan Kompensasi
Kategori Interval Frekuensi Persentase(%)
Sangat Tinggi 34,798 – 39,005 5 8,77
Tinggi 30,591 – 34,797 24 42,11
Sedang 26,384 – 30,590 18 31,58
Rendah 22,177 – 26,383 9 15,78
Sangat Rendah 17,967 – 22,176 1 1,75
Jumlah 57 100
Sumber : Kuesioner Penelitian (2016)
Berdasarkan tabel 5.27 diatas, dapat dilihat bahwa kompensasi di PT.
Herfinta F&P Aek Batu-Torgamba, berada pada kategori tinggi yang ditunjukkan
kategori sedang sebanyak 18 orang (31,58%), selanjutnya kategori rendah
sebanyak 9 orang (15,78%) dan sangat rendah sebanyak 1 orang (1,75%).
2. Rekapitulasi Frekuensi Klasifikasi Jawaban Responden Untuk Prestasi Kerja Karyawan (Variabel Y)
Setelah data penelitian dianalisis maka diperoleh nilai/skor tertinggi
adalah 44,379 dan nilai/skor terendah adalah 15,065. Untuk menentukan jarak
intervalnya maka digunakan rumus sebagai berikut (Sugiyono, 2005 : 212) :
I = � ��� −ℎ ℎ
I = 38,540 – 21,350
5
I = 17,19
5
I = 3,438
Interval tersebut dapat digunakan untuk menyusun kategori sebagai berikut :
Untuk kategori sangat tinggi : 35,102 – 38,540
Untuk kategori tinggi : 31,664 – 35,101
Untuk kategori sedang : 28,226 – 31,663
Untuk kategori rendah : 24,788 – 28,225
Untuk kategori sangat rendah : 21,35 – 24,787
Tabel 5.28
Rekapitulasi Klasifikasi Jawaban Responden Berdasarkan Prestasi Kerja Karyawan
Kategori Interval Frekuensi Persentase(%)
Sangat Tinggi 35,102 – 38,540 5 8,77
Tinggi 31,664 – 35,101 10 17,55
Sedang 28,226 – 31,663 20 35,08
Rendah 24,788 – 28,225 14 24,57
Sangat Rendah 21,35 – 24,787 8 14,03
Jumlah 57 100
Berdasarkan tabel 5.28 diatas, dapat dilihat bahwa prestasi kerja
karyawan di PT. Herfinta F&P Aek Batu-Torgamba, berada pada kategori sedang
yang ditunjukkan dari 20 responden (35,08%), kategori tinggi sebanyak 10 orang
(17,55%), kategori sangat tinggi sebanyak 5 orang (8,77%), kategori rendah
sebanyak 14 orang (24,57%) dan kategori sangat rendah sebanyak 8 orang
(14,03%).
5.3. Pengujian Instrumen
Hasil uji instrumen dilakukan pada 30 responden, dimana kuesioner yang
dijawab oleh responden terlebih dahulu harus diuji dengan mengukur apakah
pernyataan-pernyataan tersebut layak diteliti atau tidak. Suatu instrumen/angket
dinyatakan valid jika harga koefisien rhitung >rtabel. Jika alat ukur telah dinyatakan
valid, selanjutnya reliabilitas alat ukur tersebut di uji.
5.3.1. Hasil Uji Validitas Instrumen
Untuk melakukakn uji validitas, maka terlebih dahulu dicari rhitung
dengan menggunakan rumus Product Moment Pearson. Nilai rhitung yang
diperoleh kemudian dibandingkan dengan rtabel. Jika rhitung > rtabel maka instrument
dianggap valid sedangkan jika rhitung < rtabel maka instrument dianggap tidak valid
(drop). Untuk melihat nilai rtabel dalam penelitian ini dengan ketentuan dk = n-2,
30-2 = 28 dan tingkat signifikansi sebesar 5%, maka angka yang diperoleh dari
nilai rtabel adalah 0,361
Berdasarkan pengujian atas 20 item pertanyaan yang terdiri dari 10 item
pertanyaan untuk variabel x (Kompensasi) dan 10 item pertanyaan untuk variabel
dapat diperoleh validitas instrumen masing-masing item pertanyaan sebagai
berikut:
Tabel 5.25
Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Kompensasi No Pertanyaan rhitung <or> rtabel
5%(30) Validitas
Sumber : Hasil Data Penelitian 2016 Yang Telah Diolah
Dari tabel 5.25 di atas mengenai hasil uji validitas pemberian kompensasi, diperoleh bahwa hasil pengujian seluruh instrument dari variabel kompensasi memiliki rhitung >rtabel. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa seluruh instrument pernyataan mengenai kompensasi yang digunakan adalah valid dan layak untuk disebarkan.
Tabel 5.26
Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Prestasi Kerja Karyawan No Pertanyaan rhitung < or > rtabel 5%(30) Validitas
Sumber : Hasil Data Penelitian 2016 Yang Telah Diolah
Selanjutnya dari tabel 5.26 di atas mengenai hasil uji validitas terhadap
mengenai prestasi kerja karyawan memiliki rhitung >rtabel. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa seluruh instrument pernyataan mengenai prestasi kerja
karyawan yang digunakan adalah valid dan layak untuk disebarkan.
5.3.2 Hasil Uji Reliabilitas Instrument
Setelah pernyataan yang diajukan peneliti terhadap responden mengenai
pengaruh pemberian kompensasi terhadap prestasi kerja karyawan di PT. Herfinta
F&P Aek Batu – Torgamba dinyatakan valid, maka selanjutnya akan dilakukan uji
reliabilitas. Pada uji reliabilitas instrumen, butir-butir instrumen di belah menjadi
dua kelompok, yaitu kelompok instrumen ganjil dan kelompok instrumen genap.
Untuk kelompok instrumen ganjil, skor butirnya dijumlah sehingga menghasilkan
skor total, sama juga dengan kelompok instrumen genap. Selanjutnya skor total
antara kelompok instrumen ganjil dan genap dicari korelasinya dengan rumus
korelasi Product Moment Pearson. Perhitungan korelasi ini dengan menggunakan
program Microsoft Excel 2013, sehingga diperoleh r = 0,743 untuk variabel x dan
r = 0,583 untuk variabel y. Kemudian nilai korelasi tersebut dimasukkan ke dalam
rumus pengujian reliabilitas instrumen dengan teknik belah dua dari Spearman
Brown.
Pengujian reliabilitas instrumen untuk Variabel kompensasi (X) dengan
rumus Spearman Brown yaitu :
� = +� �
� = × ,+ ,
� = ,,
Berdasarkan perhitungan uji reliabilitas instrumen untuk variabel X di
atas, maka dapat disimpulkan bahwa nilai koefisien reliabilitas instrumen ri> nilai
rtabel yaitu 0,852 > 0,361 sehingga instrumen untuk variabel X dinyatakan reliabel
atau konsisten, sehingga dapat digunakan sebagai instrument dalam penelitian ini
dan layak untuk disebarkan.
Pengujian reliabilitas instrumen untuk Variabel Prestasi Kerja (Y)
dengan rumus Spearman Brown yaitu :
� = +� �
� = × ,+ ,
� = ,,
� = ,
Berdasarkan perhitungan uji reliabilitas instrumen untuk variabel Y di
atas, maka dapat disimpulkan bahwa nilai koefisien reliabilitas instrumen ri> nilai
rtabel yaitu 0,736 > 0,361 sehingga instrumen untuk variabel Y dinyatakan reliabel
atau konsisten, sehingga dapat digunakan sebagai instrument dalam penelitian ini
5.3.3 Koefisien Korelasi Product Moment
Untuk mengetahui ada tidaknya dan besar kecilnya hubungan antara
kompensasi (variabel X) terhadap Prestasi Kerja (variabel Y), maka dapat dilihat
dengan menggunakan rumus Korelasi Product Moment (Sugiyono, 2005 : 212) .
N =
∑ = ,
∑ = ,
∑ = ,
∑ = .
∑xy = ,
r = N∑xy − ∑x ∑y
√{ N∑x − ∑x }{ N∑y − ∑y }
r = x , − , ,
√{ x , − , }{ x , − , }
r = , − ,
√{ , − , }{ , − , }
r = ,
√{ , }{ , }
r = ,
√ , x
r = ,,
r = ,
Hasil perhitungan korelasi yang didapat sebesar 0,416 bernilai positif,
PT. Herfinta F&P Aek Batu – Torgamba Kabupaten Labuhan Batu Selatan. Maka
hasil dari perhitungan korelasi sebelumnya perlu disesuaikan dengan nilai tabel.
Dari perhitungan korelasi di atas diperoleh nilai rhitung adalah 0,416, bila
dikonsultasikan dengan nilai rtabel untuk n = 57 dan kesalahan 5% maka r tabel
adalah 0,361. Dengan demikian korelasi itu signifikan dan hipotesis yang diajukan
dapat diterima karena rxy adalah lebih besar dari nilai rtabel n = 57 yaitu 0,416 >
0,361. Untuk mengetahui kadar tinggi rendahnya koefisien korelasi, maka
diperlukan interpretasi sebagai berikut (Sugiyono, 2005 : 212) :
Tabel: 5.27
Tabel Interpretasi Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
Antara 0,00 – 0,19 Sangat Rendah
Antara 0,20 – 0,39 Rendah
Antara 0,40 – 0,59 Sedang
Antara 0,60 – 0,79 Tinggi
Antara 0,80 – 1,00 Sangat Tinggi
Dari hasil perhitungan yang menggunakan rumus koefisien Korelasi
Product Moment, maka diperoleh hasil 0,416. Jadi dapat disimpulkan dengan
adanya kompensasi memberi pengaruh positif terhadap prestasi kerja karyawan di
PT. Herfinta F&P Aek Batu – Torgamba Kabupaten Labuhan Batu Selatan.
Dengan kata lain, apabila salah satu variabel terjadi peningkatan, maka akan
diikuti dengan peningkatan variabel yang berkorelasi. Selain itu, dengan
mengkonsultasikan r yang diperoleh dengan tabel pedoman interpretasi Sugiyono,
maka dapat dilihat bahwa r = 0,416 berada pada interval koefisien antara 0,40 –
pada PT. Herfinta F&P Aek Batu – Torgamba Kabupaten Labuhan Batu Selatan
berada pada tingkat hubungan sedang.
5.3.4 Uji Signifikansi Koefisien Korelasi (Uji “t”)
Untuk mengetahui apakah variabel X dan variabel Y terdapat hubungan
atau tidak, maka dilakukan uji signifikansi koefisien korelasi dengan
menggunakan rumus Uji-t dan dk = n-2 dengan α = 0,05 (uji dua pihak) adalah
sebagai berikut :
t = r√n −
√ − r
t = , √ −
√ − ,
t = , × √
√ − ,
t = , × ,
√ ,
t = ,,
t = ,
Hasil perhitungan uji signifikansi koefisien korelasi didapat harga thitung
adalah 3,394 selanjutnya dibandingkan dengan harga ttabel. Jika dilihat pada tabel t
untuk kesalahan 5% uji dua pihak dan dk = 57-2 = 55, maka diperoleh ttabel adalah
Gambar 5.4 Uji Signifikansi Koefisien Korelasi Dengan Uji Dua Pihak
Berdasarkan perhitungan dan gambar diatas, thitung bernilai 3,394 dan ttabel
bernilai 2,004 (3,394 > 2,004) maka dapat dinyatakan bahwa Ha diterima dan Ho
ditolak. Dari penjelasan tersebut ada pengaruh signifikan antara kompensasi
terhadap prestasi kerja karyawan pada PT. Herfinta F & P Aek Batu – Torgamba
Kabupaten Labuhan Batu Selatan.
5.3.5 Koefisien Determinasi
Tujuan koefisien determinan ini adalah untuk mengetahui persentase
besarnya pengaruh variabel X (variabel bebas) terhadap variabel Y (variabel
terikat), yang dapat dilakukan dengan menggunakan rumus :
D = × %
D = , × %
D = 0,173 × %
D = , %
Dengan koefisien determinasi, maka diperoleh hasil sebesar 17,3%. Ini
berarti pencapaian prestasi kerja karyawan pada PT. Herfinta F&P dipengaruhi Daerah Penolakan
Ho
Daerah Penolakan
Ho Daerah
Penerimaan
Ho
oleh adanya pemberian kompensasi sebesar 17,3%. Sedangkan sisanya sebesar
82,7% dipengaruhi oleh variabel-variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian
ini, seperti motivasi, kepemimpinan, budaya organisasi dan lain-lain.
5.3.6 Regresi Linier Sederhana
Analisis regresi linier sederhana dilakukan bila hubungan dua variabel
berupa hubungan kausal/sebab akibat atau fungsional. Analisis regresi linier
sederhana juga digunakan untuk melihat bagaimana variabel independen (X)
mempengaruhi variabel dependen (Y). Untuk menguji regresi linier sederhana
antara variabel X dengan variabel Y, maka digunakan rumus sebagai berikut :
a = ∑ � (∑ � ) − ∑ � ∑ � �
n∑ � − ∑ �
a = , × , , −− , , ,
a = , −− , ,
a = , ,
a = ,
b =n∑XiYi− ∑Xi ∑Yi
n∑Xi − ∑Xi
b = × × , −, − , , ,
b = , −, − ,,
b = ,,
Berdasarkan perhitungan regresi linier sederhana diperoleh persamaan Y
= 17,633 + 0.388 X. Hasil dari persamaan regresi diatas mempunyai makna :
Dari hasil perhitungan regresi linier sederhana tersebut diperoleh nilai
konstanta (a) sebesar 17,633 dan nilai b 0,388 yang artinya jika variabel
independen yaitu kompensasi (X=0) maka perubahan prestasi kerja karyawan
sebesar 17,633. Koefisien regresi bernilai 0,388 mengakibatkan kompensasi
berpengaruh positif terhadap prestasi kerja karyawan. Nilai ini menunjukan bahwa
setiap adanya upaya penambahan satu satuan pada kompensasi atau variabel X di
tingkat 100% maka prestasi kerja karyawan akan bertambah sebesar 0,388.
Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa signifikan dan bersifat
positif antara kompensasi dengan prestasi kerja karyawan pada PT. HERFINTA
5.4 Pembahasan
Walaupun hasil analisis statistik itu sendiri sudah merupakan suatu
kesimpulan, tetapi belum memadai tanpa ada interpretasi yang dikaitkan dengan
perumusan masalah, interpretasi yang dikaitkan dengan perumusan masalah akan
diuraikan sebagai berikut :
Tabel: 5.28
Analisis Tanggapan Responden Berdasarkan Pemberian Kompensasi
No. Pernyataan Tanggapan Frequency Valid
Percent
5 Insentif memberikan semangat yang lebih dalam bekerja bagi karyawan
Setuju 30 52,63
6 Insentif meningkatkan prestasi kerja karyawan
Setuju 27 47,37
7 Bonus yang diberikan sudah sesuai dengan besarnya prestasi kerja karyawan
Setuju 25 43,86
8 Bonus dapat memenuhi kebutuhan karyawan
Setuju 24 42,11
9 Asuransi kesehatan sangat penting bagi
karyawan
10 Asuransi kesehatan memberikan rasa aman bagi karyawan dalam bekerja
Sangat Setuju 37 64,92
Berdasarkan nilai frequency pada tabel diatas dapat dilihat bahwa
responden sangat setuju dengan asuransi kesehatan sangat penting bagi karyawan
yaitu sekitar (80,70%). Dapat disimpulkan bahwa secara umum responden sangat
membutuhkan asuransi mengingat bahwa dalam bekerja para karyawan akan
selalu berhadapan dengan resiko berbagai bahaya terutama dalam hal bekerja di
sektor pabrik.
Tabel: 5.29
Analisis Tanggapan Responden Berdasarkan prestasi kerja karyawan
No. Pernyataan Tanggapan Frequency Valid
Percent
3 Kedisiplinan memacu prestasi kerja bagi karyawan
Setuju 50 87,71
4 Ketelitian karyawan meningkatkan prestasi terbuka dengan seluruh karyawan
7 Karyawan diberikan kesempatan untuk berkreativitas
Setuju 40 70,18
8 Pengalaman karyawan bekerja mambantu meningkatkan prestasi kerja
Sangat Setuju 35 61,40
9 Rasa tanggung jawab dalam menyelesaikan pekerjaan dapat meningkatkan prestasi kerja karyawan
Setuju 40 70,18
10 Karyawan dapat menyelesaikan
pekerjaan dengan tepat waktu yang telah ditentukan
Setuju 30 52,63
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa responden sangat setuju
bahwa kedisiplinan memacu prestasi kerja bagi karyawan berdasarkan frequency
yaitu sebesar (87,71%). Dapat disimpulkan bahwa karyawan yang berada di PT.
Herfinta F&P Aek Batu-Torgamba sangat disiplin dalam bekerja sehingga
Masalah I : Apakah pemberian kompensasi berpengaruh terhadap prestasi kerja
karyawan di PT. Herfinta F&P Aek Batu – Torgamba Kabupaten Labuhan Batu
Selatan.
Hasil pengujian yang dilakukan secara parsial menunjukkan variabel
kompensasi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap prestasi kerja karyawan.
Pengaruh tersebut dapat dilihat jika membandingkan nilai thitung dengan nilai ttabel.
Diketahui bahwa nilai thitung (3,394) lebih besar dari nilai ttabel(2,004). Jadi dapat
disimpulkan bahwa variabel kompensasi berpengaruh terhadap prestasi kerja
karyawan di PT. Herfinta F&P Aek Batu – Torgamba Kabupaten Labuhan Batu
Selatan. Peningkatan dalam pemberian kompensasi akan meningkatkan prestasi
kerja karyawan. Hal ini terlihat pada koefisien kompensasi sebesar (0,388)
menunjukkan bahwa variabel kompensasi memiliki hubungan positif dengan
prestasi kerja karyawan.
Fenomena dalam penelitian ini, dimana variabel kompensasi berpengaruh
terhadap prestasi kerja karyawan dan peningkatan pemberian kompensasi mampu
meningkatkan prestasi kerja karyawan yang terbukti dari adanya hubungan yang
positif antara kompensasi dan prestasi kerja karyawan. Fenomena ini hampir sama
juga dengan penelitian yang dilakukan oleh Firman Haristryanto pada tahun 2012,
Eka Suryaningsih pada tahun 2009, dan Firman Wahyudi pada tahun 2010.
Dimana peningkatan pemberian kompensasi mampu meningkatkan prestasi kerja
karyawan. Hal ini terlihat pada hubungan positif antara kompensasi dengan
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa PT. Herfinta F&P Aek Batu -
Torgamba Kabupaten Labuhan Batu Selatan sangat memperhatikan kebutuhan
karyawannya hal tersebut dapat dilihat dengan adanya pemberian kompensasi
yang dilakukan oleh PT. Herfinta F&P berupa kompensasi Gaji, insentif, Bonus,
Asuransi dan memberikan fasilitas lain kepada karyawannya berupa: Natura
(Bahan Makanan Pokok seperti Beras yang dirupiahkan), tunjangan Masa Kerja,
Tunjangan Prestasi. PT. Herfinta F&P Aek Batu – Torgamba memberikan
berbagai macam kompensasi guna menunjang produktivitas kerja karyawan dan
dapat meningkatkan prestasi kerja seluruh karyawannya. Hal tersebut sejalan
dengan pendapat Mathis dan Jackson (2000) yang mengatakan bahwa salah satu
cara manajemen untuk meningkatkan prestasi kerja adalah melalui pemberian
kompensasi. Secara sederhana kompensasi merupakan sesuatu yang diterima
karyawan untuk balas jasa atas kerja yang mereka lakukan terhadap perusahaan
Masalah II : Seberapa besar pengaruh pemberian kompensasi prestasi kerja
karyawan di PT. Herfinta F&P Aek Batu – Torgamba Kabupaten labuhan batu
selatan.
Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kompensasi terhadap prestasi kerja
karyawan dapat diketahui dengan melihat hasil uji koefisien determinasi.
Berdasarkan hasil koefisien determinasi menunjukkan bahwa hubungan antara
kompensasi terhadap prestasi kerja karyawan adalah “kuat”. Selain itu, diketahui
bahwa variabel kompensasi mampu menjelaskan variasi dari variabel prestasi
kerja karyawan pada PT. Herfinta F&P Aek Batu – Torgamba Kabupaten
Labuhan Batu Selatan. Hal ini berarti sebesar 17,3% variabel kompensasi dapat
menjelaskan variasi dari variabel prestasi kerja karyawan. Sedangkan sisanya
82,7% dapat dijelaskan oleh variabel-variabel lain yang tidak diteliti dalam
penelitian ini seperti budaya organisasi, pelatihan, kompetensi SDM, dan
sebagainya.
Hasil penelitian ini memiliki kesamaan dengan penelitian yang dilakukan
sebelumnya oleh Firman Haristryanto (2012) dan Eka Suryaningsih (2009). Hasil
penelitian ini menyatakan bahwa variabel kompensasi memiliki pengaruh yang
positif dan signifikan terhadap variabel prestasi kerja karyawan. Ini berarti