• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Pemberian Kompensasi Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Di Pt. Herfinta Farm And Plantation Aek Batu-Torgamba Kabupaten Labuhan Batu Selatan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Pemberian Kompensasi Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Di Pt. Herfinta Farm And Plantation Aek Batu-Torgamba Kabupaten Labuhan Batu Selatan"

Copied!
99
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2009. Manajemen penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Dessler, Gary, 2006. Manejemen Personalia, Edisi ketiga, Jakarta: Penerbit Erlangga.

Gomes, Faustino Cardoso, 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Andi Offset

Handoko, T. Hani, 2001. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia, Edisi Kedua, Yogyakarta: BPFE.

Hasibuan, Malayu S.P. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Bumi Aksara.

Hasibuan, Malayu S.P. 2009. Organisasi dan Motivasi. Jakarta : Bumi Aksara.

Indrastuti, Sri. S, dan Tanjung, Amries Rusli, 2008. Peran Budaya Organisasi, Kepuasan Kerja, Komitmen Kerja dan Kinerja Pegawai serta Kualitas Pelayanan Secara Teoritis dan Empiris. Pekanbaru: UIR Press

Mangkunegara , A.A. Anwar Prabu, 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Musanef. 1992. Manjemen Kepegawaian di Indonesia, Bandung: Mandar Maju

Nawawi, Hadari. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Gajah Mada Universitas Press.

Notoadmodjo, Sukidjo. 2009. Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta: Rineka Cipta

Ranupandojo, Heidjerahman dan Su’ad Husnan. 1998. Manajemen Personalia.

Yogyakarta: BPFE

Samsudin, sadili, 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Pustaka Setia

Saydam, Gouzali. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Djambatan

Simamora, Henry. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia, Yogyakarta: STIE YKPN

Singarimbun, Masri dan Effendi, Sofyan, 2004. Metode Penelitian Survey, Edisi Kedua, Yogyakarta : LP3ES.

Sugiono, 2006. Statistika Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta.

(2)

BAB III

METODE PENELITIAN 3.1 Bentuk Penelitian

Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

penelitian korelasional dengan pendekatan kuantitatif. Adapun metode

korelasional adalah metode penelitian yang meneliti hubungan antara

variabel-variabel yang ada. Metode korelasional bertujuan meneliti sejauh mana variabel-variabel

yang satu memiliki hubungan sebab akibat dengan variabel yang lain.

3.2 Lokasi Penelitian

Dalam penelitian ini, penulis akan melakukan penelitian pada perusahaan

PT. Herfinta Farm And Plantation Aek Batu-Torgamba Kabupaten Labuhan Batu

Selatan.

3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau

subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya.30

Berdasarkan penjelasan diatas, maka yang menjadi populasi dalam

penelitian ini adalah seluruh karyawan yang ada di PT. Herfinta F&P yang

berjumlah 134 orang.

(3)

3.3.2 Sampel

Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki

oleh populasi tersebut. Semakin besar jumlah sampel mendekati populasi,

maka peluang kesalahan generalisasi semakin kecil dan sebaliknya

semakin kecil jumlah sampel menjauhi populasi, maka semakin besar

kesalahan generalisasi.31

Berdasarkan jumlah populasi yang diambil, maka untuk

menentukan jumlah sampel yang representatif penulis menggunakan

teknik penarikan sampel berdasarkan rumus Slovin (prasetyo, 2005:136)

yakni sebagai berikut:

N

n = 1+Ne2

Keterangan:

N: Populasi

n: Sampel

e: Tingkat kesalahan penarikan sampel 10%

Jumlah karyawan di PT. Herfinta Farm and Plantation Aek

Batu-Torgamba Kab. Labuhan Batu Selatan adalah 134 orang, sehingga jumlah

sampelnya adalah: 57 orang.

134

n = 1+134 (0.1)2

n = 57 Orang.

(4)

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan dua macam data menurut

klarifikasi jenis dan sumbernya, yaitu:

3.4.1 Teknik Pengumpulan Data Primer

Yaitu pengumpulan data yang dialakukan secara langsung ke lokasi

penelitian untuk mendapatkan data yang lengkap dan berkaitan dengan masalah

yang diteliti. Pengumpulan data primer dapat dialkukan dengan cara sebagai

berikut:

a. Kuesioner (Angket) adalah suatu daftar yang berisikan rangkaian

pertanyaan mengenai suatu masalah atau bidang yang akan diteliti,

yang bertujuan memperoleh informasi yang relevan, serta informasi

yang dibutuhkan secara serentak ( Narbuko dan Achmadi, 2004: 76).

Pengumpulan data dilakukan dengan cara menyebarkan daftar

pertanyaan yang dilengkapi alternatif jawaban.

b. Observasi adalah kegiatan mengamati secara langsung dengan

mencatat gejala-gejala yang ditemukan dilapangan serta menjaring

data yang tidak terjangkau.

3.4.2 Teknik Pengumpulan Data Sekunder

Yaitu, pengumpulan data dan informasi yang diperlukan atau diperoleh

melalui catatan-catatan tertulis lainnya yang berkaitan dengan masalah yang

(5)

a. Penelitian Kepustakaan

Yaitu, pengumpulan data yang diperoleh dari buku-buku, karya ilmiah,

pendapat para ahli yang memiliki relevansi dengan masalah yang

diteliti.

b. Studi Dokumentasi

Yaitu, teknik yang digunakan dengan menelaah catatan tertulis,

dokumen, arsip yang menyangkut masalah yang diteliti yang

berhubungan dengan instansi terkait.

3.5 Definisi Konsep

Konsep adalah istilah dan definisi yang digunakan untuk menggambarkan

secara abstrak kejadian, keadaan kelompok, atau individu yang menjadi pusat

perhatian ilmu sosial.32 Peneliti diharapkan agar dapat menyederhanakan

pemikirannya dengan menggunakan satu istilah untuk beberapa kejadian yang

berkaitan antara yang satu dengan yang lainnya melalui sebuah konsep. Adapun

yang menjadi konsep-konsep dalam penelitan ini adalah:

1. Kompensasi yaitu segala sesuatu yang diterima oleh karyawan atas

kontribusinya terhadap perusahaan baik berupa gaji, insentif, bonus, dan asuransi

yang dibayar langsung oleh perusahaan. (Malayu S.P Hasibuan)

Adapun indikator yang digunakan untuk mengukur kompensasi menurut

Malayu S.P Hasibuan adalah sebagai berikut:

32 Masri Singarimbun dan, Sofyan Effendi, Metode Penelitian Survey, Edisi Kedua LP3ES,

(6)

a. Gaji

Gaji merupakan imbalan yang diberikan oleh pemberi kerja kepada

karyawan, yang penerimaannya bersifat rutin dan tetap setiap bulan walaupun

tidak masuk kerja maka gaji akan tetap diterima secara penuh.

b. Insentif

Penghargaan atau ganjaran yang diberikan untuk memotivasi para pekerja

agar produktivitas kerjanya tinggi, sifatnya tidak tetap atau sewaktu-waktu.

c. Bonus

Pembayaran sekaligus yang diberikan karena memenuhi sasaran kerja.

d. Asuransi

Asuransi merupakan penanggulangan resiko atas kerugian, kehilangan

manfaat dan tanggung jawab hokum kepada pihak ketiga yang timbul dari

peristiwa yang tidak pasti.

2. Prestasi kerja yaitu suatu hasil kerja yang dicapai dalam melaksanakan

tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan,

pengalaman, kesungguhan, serta waktu.

Adapun yang menjadi indikator prestasi kerja menurut Malayu S.P

Hasibuan adalah sebagai beriku:

a. Kedisiplinan

Penilaian terhadap karyawan dalam mematuhi peraturan-peraturan yang

ada dan melakukan pekerjaannya sesuai dengan instruksi yang diberikan

(7)

b. Kreativitas

Menilai kemampuan karyawan dalam mengembangkan kreativitas untuk

menyelesaikan pekerjaannya.

c. Kerjasama

Menilai kesediaan karyawan berpartisipasi dan bekerjasama dengan

karyawan lainnya sehingga hasil pekerjaan akan semakin baik.

d. Kepemimpinan

Kemampuan untuk memimpin, berpengaruh, mempunyai pribadi yang

kuat, dihormati, berwibawa, dan dapat memotivasi orang lain atau bawahannya

untuk bekerja secara efektif.

e. Pengalaman

Pengalaman kerja menunjukkan suatu kemampuan atau keterampilan yang

dimiliki oleh seseorang.

f. Tanggung jawab

Kesediaan karyawan dalam mempertanggung jawabkan kebijaksanaan,

pekerjaan, dan hasil kerjanya, sarana dan prasarana yang dipergunakannya, serta

perilaku kerjanya.

3.6 Definisi Operasional

Variabel adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu

penelitian. Ada dua variabel dalam penelitian ini yaitu:

1.Variabel bebas, Variabel ini adalah Kompensasi (X)

2.Variabel terikat, Variabel ini adalah Prestasi Kerja (Y)

Adapun variabel-variabel yang akan dianalisis dalam penelitian ini

(8)

Tabel 3.6 Definisi Operasional

3.7 Teknik Pengukuran Skor

Melalui penyebaran angket yang berisikan beberapa pertanyaan yang akan

diberikan kepada responden, maka ditentukan skor dari setiap jawaban sehingga

menjadi data yang bersifat kuantitatif. Teknik pengukuran skor atau nilai yang

digunakan dalam penelitian ini adalah skala ordinal untuk menilai jawaban

responden yang kemudian ditransformasikan lagi menjadi skala interval.

Adapun skor dari setiap pertanyaan yang ditentukan adalah sebagai

berikut:

1. Untuk jawaban alternatif “a” diberi skor 5

2. Untuk jawaban alternatif “b” diberi skor 4

3. Untuk jawaban alternatif “c” diberi skor 3

4. Untuk jawaban alternatif “d” diberi skor 2

5. Untuk jawaban alternatif “e” diberi skor 1 Konsep/variable Indikator

1. Kompensasi

(Malayu S.P Hasibuan)

1. Gaji

2. Insentif

3. Bonus

4. Asuransi

2. Prestasi kerja.

(Malayu S.P Hasibuan)

1. Kedisiplinan

2. Kreativitas

3. Kerjasama

4. Kepemimpinan

5. Pengalaman

(9)

Kemudian untuk menentukan kategori jawaban responden dari

masing-masing variabel apakah tergolong tinggi, sedang, rendah, terlebih dahulu

ditetapkan kelas intervalnya. Berdasarkan alternatif jawaban dari masing-masing

responden, ditentukan kelas intervalnya dengan perhitungan sebagai berikut:

Skor tertinggi-skor terendah

Banyaknya bilangan

Maka diperoleh:

5 – 1 = 0,80 5

Dengan demikian dapat diketahui kategori jawaban responden untuk

masing-masing variabel, yaitu sebagai berikut:

Kategori Skor

Sangat rendah 1.00 - 1.80

Rendah 1.81 - 2.61

Sedang 2.62 - 3.42

Tinggi 3.43 - 4.23

Sangat tinggi 4.24 - 5.00

3.8 Teknik Analisa Data

Teknik analisa data dalam penelitian ini menggunakan teknik kuantitatif

yang digunakan untuk menguji hubungan/pengaruh antara variabel bebas dan

variabel terikat dengan menggunakan perhitungan statistik.

Adapun metode statistik yang digunakan dalam mengelola data penelitian

(10)

3.8.1 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen

Kualitas pengumpulan data dengan menggunakan metode kuantitatif

sangat ditentukan oleh kualitas atau instrument alat pengumpulan data yang

digunakan. Suatu instrument data penelitian dikatakan berkualitas dan dapat

dipertanggungjawabkan jika sudah terbukti validitas dan reliabilitasnya yang

harus disesuaikan dengan instrument yang digunakan dalam mengelola data

penelitian.

a. Uji Validitas

Validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa

yang ingin diukur. Instrument dapat dikatakan valid jika terdapat kesamaan antara

data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek yang

diteliti. uji validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas

konstruk. Uji validitas digunakan rumus korelasi Product Moment Pearson:33

rxy =

= koefisien korelasi anatara gejala x dan y

N = Jumlah sampel

∑x = Jumlah skor x

∑y = Jumlah skor y

∑xy = Jumlah hasil kali antara x dan y

33 Suharsimi Arikunt, Manajemen Penelitian, Rineka Cipta, Cetakan Kesepuluh,Jakarta, 2009, hal

(11)

Nilai rhitung yang diperoleh kemudian diuji signifikansi koefisien

korelasinya dengan rumus Uji-t ( Suharyadi, 2004: 466) yaitu:

2

Nilai rhitung yang diperoleh kemudian dikonsultasikan dengan ttabel. Bila thitung dari

rumus diatas lebih besar dari ttabel. ( thitung > ttabel ), maka dinyatakan valid, dan

sebaliknya jika thitung lebih kecil dari ttabel ( thitung > ttabel), maka dinyatakan tidak

valid.

b. Uji Reliabilitas Instrumen

Reliabilitas adalah istilah yang dipakai untuk menunjukkan sejauh mana

suatu hasil pengukuran relatif konsisten apabila pengukuran diulangi dua kali atau

lebih. Dengan kata lain, reliabilitas menunjukkan konsistensi suatu alat pengukur

di dalam mengukur gejala yang sama.

Uji reliabilitas instrumen dilakukan dengan internal consistency dengan

Teknik Belah Dua (Split Half) yang dianalisis dengan rumus Spearman Brown,

dimana butir-butir instrumen dibelah menjadi dua kelompok, yaitu kelompok

instrumen ganjil dan kelompok instrumen genap.34

Rumus Spearman Brown adalah sebagai berikut :

�− +� �

Keterangan :

ri = realiabilitas internal seluruh instrumen

rb = korelasi product moment antara belahan pertama dan kedua

(12)

3.8.2 Koefisien Korelasi Product Moment

Teknik analisa ini digunakan untuk mengetahui ada tidaknya dan tinggi

rendahnya hubungan antar variabel bebas (X) dengan variabel terikat (Y).35

Cara perhitungannya menggunakan rumus sebagai berikut:

= √[ �.∑ 2�.∑− ∑ − ∑2 { �. ∑2 − ∑ 2 ]

Keterangan :

rxy = Koefisien korelasi antara gejala x dan y

N = Jumlah Sampel

∑x = Jumlah skor x

∑y = Jumlah skor y

∑xy = Jumlah hasil kali antara x dan y

Untuk melihat hubungan antara kedua variabel dari hasil perhitungan,

maka dapat dirumuskan dengan memberikan tiga kemungkinan mengenai

hubungan antara kedua variabel yaitu :

a. Nilai rxy positif artinya kedua variabel menunjukkan hubungan positif

dimana kenaikan nilai variabel pertama diikuti dengan variabel yang lain.

b. Nilai rxy negatif artinya kedua variabel menunjukkan hubungan negatif

dimana kenaikan nilai variabel pertama diikuti oleh turunnya variabel

kedua.

c. Nilai r sama dengan nol artinya kedua variabel tidak menunjukkan

hubungan dimana variabel pertama tetap meskipun variabel lain berubah.

(13)

Untuk mengetahui adanya hubungan yang tinggi atau rendah antara kedua

variabel berdasarkan nilai r (koefisien korelasi) digunakan penafsiran atau

interpretasi angka yaitu:36

Pedoman Un tuk Memberikan In terp retasi Koefisi en Korel as i

Dari nilai rxy yang diperoleh dapat dilihat secara langsung melalui tabel

korelasi untuk mengetahui apakah nilai r yang diperoleh berarti atau tidak. Tabel

korelasi ini mencantumkan batas-batas r yang signifikan. Ketentuannya adalah

bila rhitung lebih kecil dari rtabel (rhitung< rtabel) maka Ho diterima dan Ha ditolak.

Sebaliknya, apabila rhitung lebih besar dari rtabel (rhitung> rtabel) maka Ha diterima.

Tabel korelasi ini mencantumkan batas-batas r signifikan tertentu, dalam

hal ini yang signifikan 5%. Bila nilai r tersebut adalah signifikan berarti hipotesa

kerja/hipotesa alternatif dapat diterima.

Pada korelasi product moment, data harus berskala interval maka data

berskala ordinal harus ditransformasikan terlebih dahulu menjadi skala interval

dengan tahapan-tahapan sebagai berikut:

36 Ibid, hal 149

Interval koefisien Tingkat Hubungan

Antara 0,00- 0,199 Sangat rendah

Antara 0,20- 0,399 Rendah

Antara 0,40- 0,599 Sedang

Antara 0,60- 0,799 Tinggi

(14)

a. Memperhatikan setiap butir jawaban responden dari angket yang disebarkan

pada setiap butir ditentukan beberapa orang yang mendapat skor 1,2,3,4 dan

5 yang disebut frekuensi

b. Setiap frekuensi dibagi dengan banyaknya responden dan hasilnya disebut

proporsi,

c. Menentukan nilai proporsi kumulatif dengan jalan menjumlahkan nilai

proporsi secara berurutan perkolom skor,

d. Menggunakan tabel distribusi normal, hitung nilai Z untuk setiap proporsi

kumulatif yang diperoleh,

e. Menentukan nilai tinggi densitas untuk setiap nilai Z yang diperoleh dengan

menggunakan nilai tabel tinggi densitas dengan rumus:

δ(Z)-

√ � (– ) , −< +

f. Menentukan nilai setiap skala untuk setiap kategori

= � � � � − � � � − � �

g. Hitung skor (nilai hasil transformasi) untuk setiap kategori melalui

persamaan

= � + | � min | +

Tahapan-tahapan diatas telah ditransformasikan kedalam sebuah program

MSI (Methode of Succesivbe Interval) yang dirancang oleh Drs. Rasyudin

Ginting, M.Si. Program MSI sebagai penyempurnaan dari program-program yang

telah ada sebelumnya. Mentransformasikan data skala ordinal menjadi data skala

interval yang berguna untuk memenuhi sebagian dari syarat analisis parametrik

(15)

3.8.3 Uji Signifikansi Koefisien Korelasi (Uji “t”)

Untuk mengetahui apakah diantara dua variabel terdapat hubungan yang

independen atau tidak, maka perlu dilakukan uji independen. Hipotesis yang harus

diujikan adalah Ho : ρ = 0, melawan Ha : ρ≠ 0. Dimana sampel yang diambil dari

populasi normal bervariabel dua berukuran n memiliki koefisien korelasi r, maka

dapat digunakan uji statistik t dengan rumus (Suharyadi, 2004 : 466) :

= √ −

√ −

Keterangan : t = nilai hitung

r = nilai koefisien korelasi

n = jumlah data pengamatan

Hasil thitung kemudian dikonfirmasi pada nilai ttabel untuk mengetahui

sejauh mana hasil penelitian memenuhi syarat kelayakan data secara empiris.

Kriteria pengujian adalah jika harga thitung< ttabel, maka hipotesis alternatif ditolak

dan jika harga thitung> ttabel, maka hipotesis alternatif diterima. Selanjutnya untuk

taraf nyata = α, maka hipotesis diterima jika – − ⁄<t<

− ⁄ �, dimana

distribusi t yang digunakan mempunyai dk = (n-2). Dalam hal lainnya Ho ditolak.

Bentuk alternatif untuk menguji hipotesis Ho bisa Ha : ρ> 0 atau Ha : ρ< 0.

Yang pertama merupakan uji pihak kanan sedangkan yang kedua merupakan uji

pihak kiri. Daerah kritis pengujian harus disesuaikan dengan alternatif yang

(16)

3.8.4 Koefisien Determinasi

Koefisien determinan digunakan untuk mengetahui berapa persen besarnya

pengaruh variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y). Adapun rumus

koefisien determinasi “D” yaitu:37

D = (rxy)2 x 100%

Keterangan : D = koefisien determinan

rXY = koefisien korelasi product moment antara X dan Y

3.8.5 Regresi Linier Sederhana

Regresi sederhana didasarkan pada hubungan fungsional ataupun

kausal/sebab akibat satu variabel independen (variabel bebas) dengan satu

variabel dependen (variabel terikat). Persamaan umum regresi linier sederhana

adalah:38

Y = a + bX

Keterangan:

Y = Subjek dalam variabel dependen yang dipredisikan

a = konstanta (nilai Y apabila X = 0 )

b = angka arah atau koefisien regresi peningkatan atau penurunan variabel

X = Subjek variabel independen yang mempunyai nilai tertentu.

Harga a dan b dapat dicari dengan rumus sebagai berikut:

= ∑ � ∑ � − ∑ � ∑ � �. ∑ � − ∑ �

= ∑ � � − ∑ � ∑ �∑ � − ∑ �

(17)

BAB IV

DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

4.1Sejarah Singkat Perusahaan

PKS PT. Herfinta Farm And Plantation

PT. Herfinta Farm and Plantation di dirikan pada tanggal 25 februari 1984,

awal berdirinya perusahaan ini didirikan seorang Mantan Bupati Labuhan Batu

eksponen ABRI angkatan “45” yang pendiri utamanya adalah Bapak Dr. H.

Djalaluddin Pane, SH.

Untuk menyalurkan hobby yang sejak kecil tersebut, maka pada tahun

1982 di Desa Aek Batu dengan seluas tanah 20 Ha maka dibukalah kebun kelapa

sawit untuk mendapat wadah secara resmi, maka dibuatlah suatu Badan Hukum

PT. Herfinta F & P dihadapan notaries dan disahkan oleh Departemen

Kehakiman. Kemudian perusahaan itu di berikan HGU (Hak Guna Usaha)

persetujuan pemakaian tanah rawa dan darat seluas ± 5.085,96 Ha yang terletak

di Aek Batu, Tanjung Medan, Cikampak, Teluk Panji, dan Tanjung Mulia.

Dan perusahaan itu kembali dibangun dengan mendirikian PMKS pada

tanggal 29 februari 1996 dengan meletakkan batu pertama, pembuatan Pabrik

Minyak Kelapa sawit (PMKS) yang berlokasi di Aek Batu di area perkebunan PT.

Herfinta F & P dan selesai di bangun pada bulan Desember 1997, kemudian di

resmikan pengoprasiannya pada tanggal 9 September 1999.

Dr. H. Djalaluddin Pane, SH meninggal pada tanggal 22 Desember 2008

di RS yang berada di Singgapura dan di makamkan secara militer pada tanggal 23

(18)

di pegang oleh anak ke 2 almarhum Bapak DR. Djalaluddin Pane SH, yang

bernama Ibu Hj. Debby F. L. Pane selaku derektur/ dereksi dan anak yang

pertama dari Alm Bapak Dr. Djalaluddin Pane SH. Yang bernama H.

Herludiansyah Pane M ba, selaku pemegang komisaris utama.

4.2 Profil Perusahaan

a. Nama Perusahaan : PMKS PT. Herfinta Fram And Plantation

b. Nama Pemilik : Drs. H. Djalaluddin Pane SH. (Almarhum)

c. Alamat Perusahaan : Jl. Lintas Sumatera, Aek Batu, Asam Jawa, Torgamba,

Kabupaten Labuhan Batu Selatan

d. Bidang Usaha : Pabrik Minyak Kelapa Sawit (PMKS)

E. Produk : Cpo dan Kernel

4.3Visi dan Misi Perusahaan a. Visi

Untuk melestarika sumber daya alam dan lingkungan di desa Aek Batu,

Kec. Torgamba, Kab. Labusel. Meningkatkan kesejahteraan hidup karyawan/ti,

pada khususnya serta meningkatkan taraf hidup masyarakat sekitarnya dengan

membuka dan memperluas lapangan pekerjaan pada umumnya.

b. Misi

Untuk meningkatkan pendapatan daerah khususnya dan Nasional

umumnya. Serta menjaga kualitas, kuantitas, dan pelayanan produk/pemasaran

pengolahan minyak CPO dan KERNEL yang nantinya dapat bersaing dipasar

(19)

4.4 Lokasi Perusahaan

PMKS PT.Herfinta F&P Merupakan salah satu perusahaan swasta

perseorangan yang bergerak dalam budi daya kelapa sawit dan pengolahan kelapa

sawit yang bernaungan di Herfinta group, yang berkedudukan dikantor pusat

Medan, sedangkan PMKS ini sendiri, bertempat di desa Aek Batu, kecamatan

Torgamba, Kabupaten Labuhan Batu Selatan.

Perusahaan ini juga mempunya empat (4) lokasi perkebunan yang berada di

kecamatan Torgamba dan Kampung Rakyat dengan luas areal 5.085.96 Ha.

Tabel lokasi dan luas area kebun PT. HERFINTA F&P

Desa Luas (Ha)

Tanjung Medan 3.176,16

Teluk Panji 179,51

Aek Batu 357,19

Cikampak 164,1

Tanjung Mulia 1.209

Total 5.085,96

4.5 Pembagian Tugas Dan Wewenang

Organisasi Dan Management Perusahaan

Secara organisasi management PKS PT. Herfinta F&P. Struktur organisasi

PMKS PT.Herfinta F&P di bawah pimpinan Mill Manager yang dibantu oleh staf

dan lain-lain. Uraian tugas-tugas, wewenang tanggung jawab personil pada

organisasi PMKS PT.Herfinta F&P adalah sebagai berikut :

1. Tugas dan Tanggung Jawab Mill Manager PMKS

- Mengkeordinasi dan mengawasi semua kegiatan dilingkungan perusahaan

(20)

- Melaporkan segala sesuatu tentang keadaan serta menyampaikan saran-saran

menentukan kebijakan.

- Mengkeordinasikan penyusunan rencana dana lapangan dari tiap bagian serta

menyusunnya untuuk menjadi bahan laporan pimpinan.

- Mengerjakan tugas-tugas lain yang dibebankan untuk pimpinan.

- Mewakili pimpinan bila berhalangan untuk melaksanakan tugas dan kewajiban.

- Membuat laporan atas pelaksanaan tugas dan laporannya.

2. Tugas dan Tanggung Jawab Asisten Prosesing

- Membuat rencana kerja untuk setiap shift.

- Membuat laporan shift tentang kegiatan selama proses dan hasil prosesing.

- Mengetahui dan mempelajari hasil laporan laboratorium dan segera melakukan

perbaikan apabila terjadi kesalahan.

- Mengawasi serta bertanggung jawab atas keselamatan kerja para anggota atau

bawahan.

3. Asisten Teknik

a. Fungsi dan Wewenang

- Bertanggung jawab terhadap para anggotanya untuk mengatur pekerjaan yang

dikerjakan dilingkungan kerja.

- Membuat perbaikan yang dirasa perlu demi mencapai proses kerja yang lebih

baik.

- Bertanggung jawab atas kelangsungan operasi mesin-mesin dengan jadwal

pemeliharaan yang berskala.

- Berhak memeriksa atas mesin-mesin yang berada dilingkungan kerja dengan

(21)

b. Tugas dan Tanggung Jawab

- Mengawasi dan memeriksa mesin-mesin pengolahan PMKS, pekerjaan sipil dan

listrik dilingkungan PMKS.

- Membuat jadwal perawatan mesin dan pelumasan mesin-mesin di PMKS.

- Bertanggung jawab atas kelancaran operasi mesin-mesin.

- Membuat pernyataan tertulis kepada manager jika ada perbaikan maupun

pergantian sperpart mesin yang rusak.

4. Tugas dan Tanggung Jawab Asisten Laboratorium

- Mengkeordinir semua tugas bawahan serta mengadakan pengawasan.

- Mengawasi para bawahan dalam melakukan analisa-analisa dan bertanggung

jawab atas hasil yang diawasi.

- Mengawasi mutu produk yang akan dikirim kekonsumen (CPO & KERNEL).

- Membuat laporan harian laboratorium.

- Membuat laporan bulanan laboratorium.

- Melakukan pengawasan baku mutu limbah dan lingkungan.

- Melakukan pengecekan dan pengawasan seperti berikut :

1. Penerimaan Tandan Buah Segar (Sortasi).

2. Pengolahan Air Minum.

3. Cara mengambilan sample.

4. Hasil analiasa dari para analis.

5. Tugas dan tanggung jawab keamaan

Merencanakan dan mengatur segala sesuatu yang berhubungan tentang

keamanan, ketenangan, dan kenyamanan PKS PT.HERFINTA F&P, sehingga

(22)

perasaan nyaman saat bekerja dan meninggalkan perumahan untuk

keperluan mendesak.

4.6 Struktur Organisasi

(23)

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Penyajian Data

5.1.1 Gambaran Umum Responden

Penelitian ini menguraikan mengenai pengaruh pemberian kompensasi

terhadap prestasi kerja karyawan pada PT. Herfinta F&P Aek Batu- Torgamba

Kabupaten Labuhan Batu Selatan. Hal ini bertujuan untuk mengetahui seberapa

besar pengaruh pemberian kompensasi terhadap prestasi kerja karyawan, dalam

penelitian ini menggunakan 57 orang karyawan sebagai sampel penelitian.

Karakteristik responden berguna untuk menguraikan deskripsi identitas

responden menurut sampel penelitian yang telah ditetapkan. Salah satu tujuan

dengan karakteristik responden adalah memberi gambaran yang menjadi sampel

dalam penelitian ini. Karakteristik responden yang menjadi sampel dalam

penelitian ini kemudian dikelompokkan menurut jenis kelamin, usia, pendidikan,

dan lama bekerja.

Untuk memperjelas karakteristik responden yang dimaksud, maka akan

disajikan tabel mengenai data responden seperti yang dijelaskan berikut ini:

Tabel : 5.1

Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Frequency Percent Valid Percent

Valid Laki-Laki 47 82,46 63,3

Perempuan 10 17,54 36,7

Total 57 100 100

Sumber : Kuesioner Penelitian (2016)

(24)

Tabel: 5.2

Identitas Responden Berdasarkan Usia

Frequency Percent Valid Percent

Valid 20-25 Tahun 5 8,77 8,77

26-35 Tahun 20 35,09 35,09

36-45 Tahun 25 43,86 43,86

Kelompok umur > 45 7 12,28 12,28

Total 57 100 100

Sumber : Kuesioner Penelitian (2016)

Pada tabel 5.2 diatas dapat diketahui bahwa jumlah responden terbanyak

berusia antara 36-45 tahun yaitu sebanyak 25 orang (43,86%). Diikuti usia antara

26-35 tahun sebanyak 20 orang (35,09%), usia >45 tahun sebanyak 7 orang

(12,28%), dan usia antara 20-25 tahun terdapat 5 orang (8,77%).

Tabel: 5.3

Identitas Responden Berdasarkan Pendidikan Frequency Percent Valid Percent

Valid SMP 9 15.80 15.80

Sumber : Kuesioner Penelitian (2016)

Hasil olahan pada tabel 5.3 mengenai karakteristik responden yang

berdasarkan tingkat pendidikan yang ditunjukkan pada tabel diatas,dari 57 orang

responden terdapat 9 orang atau 15.80% yang berpendidikan SMP, terdapat 45

orang atau 78.95% yang berpendidikan SMA, terdapat 1 orang atau 1.75% yang

berpendidikan D-1, terdapat 1 orang atau 1.75% yang berpendidikan D-3, dan

terdapat 1 orang atau 1.75% yang berpendidikan S-1. Latar belakang yang

(25)

pegawai dalam bekerja. Semakin tinggi latar belakang pendidikannya, maka akan

semakin tinggi pula kompetensi yang dimiliki.

Tabel: 5.4

Identitas Responden Berdasarkan Masa Kerja Frequency Percent Valid Percent

Valid 1-10 Tahun 5 8.77 8.77

11-20 Tahun 15 26.31 26.31

21-30 Tahun 12 21.06 21.06

> 30 Tahun 25 43.86 43.86

Total 57 100 100

Sumber : Kuesioner Penelitian (2016)

Berdasarkan tabel 5.4 diatas, pengelompokan masa kerja diberikan label

dengan kelompok masa kerja 1 yang telah bekerja selama 1-10 tahun yang

hasilnya terdapat 5 orang atau 8.77%. Kelompok masa kerja 2 yang telah bekerja

selama 11-20 tahun sebanyak 15 orang atau 26.31%. Kelompok masa kerja 3 yang

bekerja selama 21-30 tahun sebanyak 12 orang atau 21.06%. Dan kelompok masa

kerja 4 selama >30 tahun sebanyak 25 orang atau 43.86%.

5.1.2 Tanggapan Responden Mengenai Pemberian Kompensasi

Pembahasan tentang pemberian kompensasi akan dilihat dari

indikator-indikator kompensasi yaitu: gaji, Insentif, Bonus, dan Asuransi.

Untuk menunjang penelitian ini, penulis menyebarkan kuesioner yang

berjumlah 57 kuesioner yang berisi 10 pernyataan kepada responden (karyawan).

(26)

Tabel: 5.5

Tanggapan Responden Mengenai Pemberian Kompensasi Yang Diberikan Dapat Meningkatkan Kinerja Karyawan

Frequency Percent Valid Percent

Valid Sangat Tidak Setuju - - -

Sumber : Kuesioner Penelitian (2016)

Dari tabel 5.5 diatas dapat dilihat bahwa yang menjawab kurang setuju ada 2

orang atau (3.51%), selanjutnya yang menjawab setuju ada 20 orang atau (35.08%) dan

kemudian yang menjawab sangat setuju ada 35 orang atau (61.41%). Dari tabel

diatas dapat disimpulkan bahwa banyak karyawan yang mengatakan sangat setuju

bahwa kompensasi yang diberikan dapat meningkatkan kinerja karyawan

Tabel: 5.6

Tanggapan Responden Mengenai Pemberian Kompensasi Sangat Berpengaruh Terhadap Prestasi Kerja Karyawan

Frequency Percent Valid Percent

Valid Sangat Tidak Setuju - - -

Sumber : Kuesioner Penelitian (2016)

Dari tabel 5.6 diatas dapat dilihat bahwa yang menjawab kurang setuju ada 2

orang atau (3.51%), selanjutnya yang menjawab setuju ada 23 orang atau (40.36%) dan

kemudian yang menjawab sangat setuju ada 32 orang atau (56.14%). Dari tabel

diatas dapat disimpulkan bahwa banyak karyawan yang mengatakan sangat setuju

(27)

Tabel: 5.7

Tanggapan Responden Mengenai Penetapan Gaji Sudah Sesuai Dengan Jabatan Dan Tanggung Jawab

Frequency Percent Valid Percent

Valid Sangat Tidak Setuju - - -

Sumber : Kuesioner Penelitian (2016)

Dari tabel 5.7 diatas dapat dilihat bahwa yang menjawab kurang setuju ada

7 orang atau (12.29%), selanjutnya yang menjawab setuju ada 30 orang atau

(52.63%) dan kemudian yang menjawab sangat setuju ada 20 orang atau

(35.08%). Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa karyawan yang mengatakan

penetapan gaji sudah sesuai dengan jabatan dan tanggung jawab didominasi

dengan jawaban setuju.

Tabel: 5.8

Tanggapan Responden Mengenai Gaji Yang Diberikan Sudah Sesuai Dengan Pengalaman Dan Lamanya Kerja Karyawan

Frequency Percent Valid Percent

Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.75 1.75

Sumber : Kuesioner Penelitian (2016)

Dari tabel 5.8 diatas dapat dilihat bahwa yang menjawab sangat tidak

setuju ada 1 orang atau (1.75%), selanjutnya yang menjawab tidak setuju ada 7

orang atau (12.29%),selanjutnya yang menjawab kurang setuju ada 3 orang atau

(5.26%), selanjutnya yang menjawab setuju ada 28 orang atau (49.12%) dan

(28)

diatas dapat disimpulkan bahwa karyawan setuju dengan gaji yang diberikan

sudah sesuai dengan pengalaman dan lamanya kerja karyawan.

Tabel: 5.9

Tanggapan Responden Mengenai Insentif Memberikan Semangat Yang Lebih Dalam Bekerja Bagi Karyawan

Frequency Percent Valid Percent

Valid Sangat Tidak Setuju - - -

Sumber : Kuesioner Penelitian (2016)

Dari tabel 5.9 diatas dapat dilihat bahwa yang menjawab kurang setuju ada

2 orang atau (3.51%), selanjutnya yang menjawab setuju ada 30 orang atau

(52.63%) dan kemudian yang menjawab sangat setuju ada 25 orang atau

(43.86%). Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa karyawan setuju bahwa

insentif memberikan semangat yang lebih dalam bekerja bagi karyawan.

Tabel: 5.10

Tanggapan Responden Mengenai Insentif Meningkatkan Prestasi Kerja Karyawan

Frequency Percent Valid Percent

Valid Sangat Tidak Setuju - - -

Sumber : Kuesioner Penelitian (2016)

Dari tabel 5.10 diatas dapat dilihat bahwa yang menjawab kurang setuju

ada 5 orang atau (8.77%), selanjutnya yang menjawab setuju ada 27 orang atau

(47.37%) dan kemudian yang menjawab sangat setuju ada 25 orang atau

(43.86%). Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa karyawan setuju insentif

(29)

Tabel: 5.11

Tanggapan Responden Mengenai Bonus Yang Diberikan Sudah Sesuai Dengan Besarnya Prestasi Kerja Karyawan

Frequency Percent Valid Percent

Valid Sangat Tidak Setuju 5 8.77 8.77

Sumber : Kuesioner Penelitian (2016)

Dari tabel 5.11 diatas dapat dilihat bahwa yang menjawab sangat tidak

setuju ada 5 orang atau (8.77%), selanjutnya yang menjawab tidak setuju ada 2

orang atau (3.51%), selanjutnya yang menjawab kurang setuju ada 7 orang atau

(12.29%), selanjutnya yang menjawab setuju ada 25 orang atau (43.86%) dan

kemudian yang menjawab sangat setuju ada 18 orang atau (31.58%). Dari tabel

diatas dapat disimpulkan bahwa karyawan setuju dengan bonus yang diberikan

sudah sesuai dengan besarnya prestasi kerja karyawan.

Tabel: 5.12

Tanggapan Responden Mengenai Pemberian Bonus Dapat Memenuhi Kebutuhan Karyawan

Frequency Percent Valid Percent Valid Sangat Tidak Setuju 6 10.53 10.53

Sumber : Kuesioner Penelitian (2016)

Dari tabel 5.12 diatas dapat dilihat bahwa yang menjawab sangat tidak

setuju ada 6 orang atau (10.53%), selanjutnya yang menjawab tidak setuju ada 5

(30)

(3.51%), selanjutnya yang menjawab setuju ada 24 orang atau (42.11%) dan

kemudian yang menjawab sangat setuju ada 20 orang atau (35.08%). Dari tabel

diatas dapat disimpulkan bahwa karyawan setuju dengan pemberian bonus dapat

memenuhi kebutuhan karyawan.

Tabel: 5.13

Tanggapan Responden Asuransi Kesehatan Sangat Penting Bagi Karyawan Frequency Percent Valid Percent

Valid Sangat Tidak Setuju - - -

Sumber : Kuesioner Penelitian (2016)

Dari tabel 5.13 diatas dapat dilihat bahwa yang menjawab setuju ada 11

orang atau (19.30%) dan kemudian yang menjawab sangat setuju ada 46 orang

atau (80.70%). Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa karyawan sangat setuju

bahwa asuransi kesehatan sangat penting bagi karyawan

Tabel: 5.14

Tanggapan Responden Mengenai Asuransi Kesehatan Memberikan Rasa Aman Bagi Karyawan Dalam Bekerja

Frequency Percent Valid Percent

Valid Sangat Tidak Setuju - - -

Sumber : Kuesioner Penelitian (2016)

Dari tabel 5.14 diatas dapat dilihat bahwa yang menjawab setuju ada 20

(31)

atau (64.92%). Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa karyawan sangat setuju

bahwa asuransi kesehatan memberikan rasa aman bagi karyawan dalam bekerja.

5.1.3 Tanggapan Responden Mengenai Prestasi Kerja Karyawan

Pembahasan prestasi kerja karyawan akan dilihat dari indikator-indikator

kedisiplinan, kreativitas, kerjasama, kepemimpinan, pengalaman dan tanggung

jawab. Untuk menunjang penelitian ini, penulis menyebarkan kuesioner yang

berjumlah 57 kuesioner yang berisi 10 pernyataan kepada responden (karyawan).

Maka di dapat hasil data yang diurutkan sebagai berikut :

Tabel: 5.15

Tanggapan Responden Mengenai Prestasi Kerja Yang Tinggi Memotivasi Karyawan Dalam Bekerja Lebih Baik Lagi

Frequency Percent Valid Percent

Valid Sangat Tidak Setuju - - -

Tidak Setuju - - -

Kurang Setuju - - -

Setuju

Sangat Setuju

29 28

50.88 49.12

50.88 49.12

Total 57 100 100

Sumber : Kuesioner Penelitian (2016)

Dari tabel 5.15 diatas dapat dilihat bahwa yang menjawab setuju ada 29

orang atau (50.88%) dan kemudian yang menjawab sangat setuju ada 28 orang

atau (49.12%). Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa karyawan setuju

(32)

Tabel: 5.16

Tanggapan Responden Mengenai Hadir Tepat Waktu Dalam Bekerja Meningkatkan Semangat Bagi Karyawan

Frequency Percent Valid Percent

Valid Sangat Tidak Setuju - - -

Sumber : Kuesioner Penelitian (2016)

Dari tabel 5.16 diatas dapat dilihat bahwa yang menjawab setuju ada 30

orang atau (52.63%) dan kemudian yang menjawab sangat setuju ada 27 orang

atau (47.37%). Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa karyawan setuju

mengenai hadir tepat waktu dalam bekerja meningkatkan semangat bekerja bagi

karyawan.

Tabel: 5.17

Tanggapan Responden Mengenai Kedisiplinan Memacu Prestasi Kerja Bagi Karyawan

Frequency Percent Valid Percent

Valid Sangat Tidak Setuju - - -

Sumber : Kuesioner Penelitian (2016)

Dari tabel 5.17 diatas dapat dilihat bahwa yang menjawab setuju ada 50

orang atau (87.71%) dan kemudian yang menjawab sangat setuju ada 7 orang atau

(12.29%). Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa karyawan setuju mengenai

(33)

Tabel: 5.18

Tanggapan Responden Mengenai Ketelitian Karyawan Meningkatkan Prestasi Dalam Bekerja

Frequency Percent Valid Percent

Valid Sangat Tidak Setuju - - -

Sumber : Kuesioner Penelitian (2016)

Dari tabel 5.18 diatas dapat dilihat bahwa yang menjawab setuju ada 40

orang atau (70.18%) dan kemudian yang menjawab sangat setuju ada 17 orang

atau (29.82%). Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa karyawan setuju

mengenai ketelitian karyawan meningkatkan prestasi dalam bekerja.

Tabel: 5.19

Tanggapan Responden Mengenai Bekerjasama Memberikan Kemudahan Dalam Bekerja

Frequency Percent Valid Percent

Valid Sangat Tidak Setuju - - -

Sumber : Kuesioner Penelitian (2016)

Dari tabel 5.19 diatas dapat dilihat bahwa yang menjawab setuju ada 32

orang atau (56.14%) dan kemudian yang menjawab sangat setuju ada 25 orang

atau (43.86%). Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa karyawan setuju

(34)

Tabel: 5.20

Tanggapan Responden Mengenai Pimpinan Bersifat Terbuka Dengan Seluruh Karyawan

Frequency Percent Valid Percent

Valid Sangat Tidak Setuju - - -

Sumber : Kuesioner Penelitian (2016)

Dari tabel 5.20 diatas dapat dilihat bahwa yang menjawab kurang setuju

ada 5 orang atau (8.77%), selanjutnya yang menjawab setuju ada 47 orang atau

(82.46%) dan kemudian yang menjawab sangat setuju ada 5 orang atau (8.77%).

Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa karyawan setuju pimpinan bersifat

terbuka dengan seluruh karyawan.

Tabel: 5.21

Tanggapan Responden Mengenai Karyawan Diberikan Kesempatan Untuk Berkreativitas

Frequency Percent Valid Percent

Valid Sangat Tidak Setuju - - -

Sumber : Kuesioner Penelitian (2016)

Dari tabel 5.21 diatas dapat dilihat bahwa yang menjawab kurang setuju

ada 2 orang atau (3.51%), selanjutnya yang menjawab setuju ada 40 orang atau

(70.18%) dan kemudian yang menjawab sangat setuju ada 15 orang atau

(26.31%). Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa karyawan setuju apabila

(35)

Tabel: 5.22

Tanggapan Responden Mengenai Pengalaman Karyawan Bekerja Membantu Meningkatkan Prestasi Kerja

Frequency Percent Valid Percent

Valid Sangat Tidak Setuju - - -

Sumber : Kuesioner Penelitian (2016)

Dari tabel 5.22 diatas dapat dilihat bahwa yang menjawab setuju ada 22

orang atau (38.60%) dan kemudian yang menjawab sangat setuju ada 35 orang

atau (61.40%). Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa karyawan sangat setuju

pengalaman karyawan bekerja membantu meningkatkan prestasi kerja.

Tabel: 5.23

Tanggapan Responden Mengenai Rasa Tanggung Jawab Dalam Menyelesaikan Pekerjaan Dapat Meningkatkan Prestasi Kerja Karyawan

Frequency Percent Valid Percent

Valid Sangat Tidak Setuju - - -

Sumber : Kuesioner Penelitian (2016)

Dari tabel 5.23 diatas dapat dilihat bahwa yang menjawab setuju ada 40

orang atau (70.18%) dan kemudian yang menjawab sangat setuju ada 17 orang

atau (29.82%). Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa karyawan setuju rasa

tanggung jawab dalam menyelesaikan pekerjaan dapat meningkatkan prestasi

(36)

Tabel: 5.24

Tanggapan Responden Mengenai Karyawan Dapat Menyelesaikan Pekerjaan Dengan Tepat Waktu Yang Ditentukan

Frequency Percent Valid Percent

Valid Sangat Tidak Setuju - - -

Sumber : Kuesioner Penelitian (2016)

Dari tabel 5.24 diatas dapat dilihat bahwa yang menjawab setuju ada 30

orang atau (52.63%) dan kemudian yang menjawab sangat setuju ada 27 orang

atau (43.73%). Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa karyawan setuju

karyawan dapat menyelesaikan pekerjaan dengan tepat waktu yang ditentukan.

5.2 Analisis Data 5.2.1 Rekapitulasi Data

Setelah seluruh data yang diperoleh dari hasil penelitian diuraikan, maka

tahap selanjutnya adalah melakukan pembahasan dan interpretasi data untuk

masing-masing variabel penelitian, yakni dengan membuat rekapitulasi data dari

kompensasi (Variabel X) dan prestasi kerja karyawan (Variabel Y).

1. Rekapitulasi Frekuensi Klasifikasi Jawaban Responden Untuk Kompensasi (Variabel X)

Setelah data penelitian dianalisis maka diperoleh nilai/skor tertinggi

adalah 39, 005 dan nilai/skor terendah adalah 17.967. Untuk menentukan jarak

(37)

I = � ��� −

I = 39.005 – 17.967 5

I = 21,038

5

I = 4, 207

Interval tersebut dapat digunakan untuk menyusun kategori sebagai berikut:

Untuk kategori sangat tinggi : 34,798 – 39,005

Untuk kategori tinggi : 30,591 – 34,797

Untuk kategori sedang : 26,384 – 30,590

Untuk kategori rendah : 22,177 – 26,383

Untuk kategori sangat rendah : 17,967 – 22,176

Untuk mengetahui pengaruh kompensasi terhadap prestasi kerja

karyawan, dapat dilihat dari rekapitulasi jawaban responden dalam tabel berikut

ini :

5.27

Rekapitulasi Klasifikasi Jawaban Responden Berdasarkan Kompensasi

Kategori Interval Frekuensi Persentase(%)

Sangat Tinggi 34,798 – 39,005 5 8,77

Tinggi 30,591 – 34,797 24 42,11

Sedang 26,384 – 30,590 18 31,58

Rendah 22,177 – 26,383 9 15,78

Sangat Rendah 17,967 – 22,176 1 1,75

Jumlah 57 100

Sumber : Kuesioner Penelitian (2016)

Berdasarkan tabel 5.27 diatas, dapat dilihat bahwa kompensasi di PT.

Herfinta F&P Aek Batu-Torgamba, berada pada kategori tinggi yang ditunjukkan

(38)

kategori sedang sebanyak 18 orang (31,58%), selanjutnya kategori rendah

sebanyak 9 orang (15,78%) dan sangat rendah sebanyak 1 orang (1,75%).

2. Rekapitulasi Frekuensi Klasifikasi Jawaban Responden Untuk Prestasi Kerja Karyawan (Variabel Y)

Setelah data penelitian dianalisis maka diperoleh nilai/skor tertinggi

adalah 44,379 dan nilai/skor terendah adalah 15,065. Untuk menentukan jarak

intervalnya maka digunakan rumus sebagai berikut (Sugiyono, 2005 : 212) :

I = � ��� −

I = 38,540 – 21,350

5

I = 17,19

5

I = 3,438

Interval tersebut dapat digunakan untuk menyusun kategori sebagai berikut :

Untuk kategori sangat tinggi : 35,102 – 38,540

Untuk kategori tinggi : 31,664 – 35,101

Untuk kategori sedang : 28,226 – 31,663

Untuk kategori rendah : 24,788 – 28,225

Untuk kategori sangat rendah : 21,35 – 24,787

Tabel 5.28

Rekapitulasi Klasifikasi Jawaban Responden Berdasarkan Prestasi Kerja Karyawan

Kategori Interval Frekuensi Persentase(%)

Sangat Tinggi 35,102 – 38,540 5 8,77

Tinggi 31,664 – 35,101 10 17,55

Sedang 28,226 – 31,663 20 35,08

Rendah 24,788 – 28,225 14 24,57

Sangat Rendah 21,35 – 24,787 8 14,03

Jumlah 57 100

(39)

Berdasarkan tabel 5.28 diatas, dapat dilihat bahwa prestasi kerja

karyawan di PT. Herfinta F&P Aek Batu-Torgamba, berada pada kategori sedang

yang ditunjukkan dari 20 responden (35,08%), kategori tinggi sebanyak 10 orang

(17,55%), kategori sangat tinggi sebanyak 5 orang (8,77%), kategori rendah

sebanyak 14 orang (24,57%) dan kategori sangat rendah sebanyak 8 orang

(14,03%).

5.3. Pengujian Instrumen

Hasil uji instrumen dilakukan pada 30 responden, dimana kuesioner yang

dijawab oleh responden terlebih dahulu harus diuji dengan mengukur apakah

pernyataan-pernyataan tersebut layak diteliti atau tidak. Suatu instrumen/angket

dinyatakan valid jika harga koefisien rhitung >rtabel. Jika alat ukur telah dinyatakan

valid, selanjutnya reliabilitas alat ukur tersebut di uji.

5.3.1. Hasil Uji Validitas Instrumen

Untuk melakukakn uji validitas, maka terlebih dahulu dicari rhitung

dengan menggunakan rumus Product Moment Pearson. Nilai rhitung yang

diperoleh kemudian dibandingkan dengan rtabel. Jika rhitung > rtabel maka instrument

dianggap valid sedangkan jika rhitung < rtabel maka instrument dianggap tidak valid

(drop). Untuk melihat nilai rtabel dalam penelitian ini dengan ketentuan dk = n-2,

30-2 = 28 dan tingkat signifikansi sebesar 5%, maka angka yang diperoleh dari

nilai rtabel adalah 0,361

Berdasarkan pengujian atas 20 item pertanyaan yang terdiri dari 10 item

pertanyaan untuk variabel x (Kompensasi) dan 10 item pertanyaan untuk variabel

(40)

dapat diperoleh validitas instrumen masing-masing item pertanyaan sebagai

berikut:

Tabel 5.25

Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Kompensasi No Pertanyaan rhitung <or> rtabel

5%(30) Validitas

Sumber : Hasil Data Penelitian 2016 Yang Telah Diolah

Dari tabel 5.25 di atas mengenai hasil uji validitas pemberian kompensasi, diperoleh bahwa hasil pengujian seluruh instrument dari variabel kompensasi memiliki rhitung >rtabel. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa seluruh instrument pernyataan mengenai kompensasi yang digunakan adalah valid dan layak untuk disebarkan.

Tabel 5.26

Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Prestasi Kerja Karyawan No Pertanyaan rhitung < or > rtabel 5%(30) Validitas

Sumber : Hasil Data Penelitian 2016 Yang Telah Diolah

Selanjutnya dari tabel 5.26 di atas mengenai hasil uji validitas terhadap

(41)

mengenai prestasi kerja karyawan memiliki rhitung >rtabel. Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa seluruh instrument pernyataan mengenai prestasi kerja

karyawan yang digunakan adalah valid dan layak untuk disebarkan.

5.3.2 Hasil Uji Reliabilitas Instrument

Setelah pernyataan yang diajukan peneliti terhadap responden mengenai

pengaruh pemberian kompensasi terhadap prestasi kerja karyawan di PT. Herfinta

F&P Aek Batu – Torgamba dinyatakan valid, maka selanjutnya akan dilakukan uji

reliabilitas. Pada uji reliabilitas instrumen, butir-butir instrumen di belah menjadi

dua kelompok, yaitu kelompok instrumen ganjil dan kelompok instrumen genap.

Untuk kelompok instrumen ganjil, skor butirnya dijumlah sehingga menghasilkan

skor total, sama juga dengan kelompok instrumen genap. Selanjutnya skor total

antara kelompok instrumen ganjil dan genap dicari korelasinya dengan rumus

korelasi Product Moment Pearson. Perhitungan korelasi ini dengan menggunakan

program Microsoft Excel 2013, sehingga diperoleh r = 0,743 untuk variabel x dan

r = 0,583 untuk variabel y. Kemudian nilai korelasi tersebut dimasukkan ke dalam

rumus pengujian reliabilitas instrumen dengan teknik belah dua dari Spearman

Brown.

Pengujian reliabilitas instrumen untuk Variabel kompensasi (X) dengan

rumus Spearman Brown yaitu :

� = +� �

� = × ,+ ,

� = ,,

(42)

Berdasarkan perhitungan uji reliabilitas instrumen untuk variabel X di

atas, maka dapat disimpulkan bahwa nilai koefisien reliabilitas instrumen ri> nilai

rtabel yaitu 0,852 > 0,361 sehingga instrumen untuk variabel X dinyatakan reliabel

atau konsisten, sehingga dapat digunakan sebagai instrument dalam penelitian ini

dan layak untuk disebarkan.

Pengujian reliabilitas instrumen untuk Variabel Prestasi Kerja (Y)

dengan rumus Spearman Brown yaitu :

� = +� �

� = × ,+ ,

� = ,,

� = ,

Berdasarkan perhitungan uji reliabilitas instrumen untuk variabel Y di

atas, maka dapat disimpulkan bahwa nilai koefisien reliabilitas instrumen ri> nilai

rtabel yaitu 0,736 > 0,361 sehingga instrumen untuk variabel Y dinyatakan reliabel

atau konsisten, sehingga dapat digunakan sebagai instrument dalam penelitian ini

(43)

5.3.3 Koefisien Korelasi Product Moment

Untuk mengetahui ada tidaknya dan besar kecilnya hubungan antara

kompensasi (variabel X) terhadap Prestasi Kerja (variabel Y), maka dapat dilihat

dengan menggunakan rumus Korelasi Product Moment (Sugiyono, 2005 : 212) .

N =

∑ = ,

∑ = ,

∑ = ,

∑ = .

∑xy = ,

r = N∑xy − ∑x ∑y

√{ N∑x − ∑x }{ N∑y − ∑y }

r = x , − , ,

√{ x , − , }{ x , − , }

r = , − ,

√{ , − , }{ , − , }

r = ,

√{ , }{ , }

r = ,

√ , x

r = ,,

r = ,

Hasil perhitungan korelasi yang didapat sebesar 0,416 bernilai positif,

(44)

PT. Herfinta F&P Aek Batu – Torgamba Kabupaten Labuhan Batu Selatan. Maka

hasil dari perhitungan korelasi sebelumnya perlu disesuaikan dengan nilai tabel.

Dari perhitungan korelasi di atas diperoleh nilai rhitung adalah 0,416, bila

dikonsultasikan dengan nilai rtabel untuk n = 57 dan kesalahan 5% maka r tabel

adalah 0,361. Dengan demikian korelasi itu signifikan dan hipotesis yang diajukan

dapat diterima karena rxy adalah lebih besar dari nilai rtabel n = 57 yaitu 0,416 >

0,361. Untuk mengetahui kadar tinggi rendahnya koefisien korelasi, maka

diperlukan interpretasi sebagai berikut (Sugiyono, 2005 : 212) :

Tabel: 5.27

Tabel Interpretasi Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

Antara 0,00 – 0,19 Sangat Rendah

Antara 0,20 – 0,39 Rendah

Antara 0,40 – 0,59 Sedang

Antara 0,60 – 0,79 Tinggi

Antara 0,80 – 1,00 Sangat Tinggi

Dari hasil perhitungan yang menggunakan rumus koefisien Korelasi

Product Moment, maka diperoleh hasil 0,416. Jadi dapat disimpulkan dengan

adanya kompensasi memberi pengaruh positif terhadap prestasi kerja karyawan di

PT. Herfinta F&P Aek Batu – Torgamba Kabupaten Labuhan Batu Selatan.

Dengan kata lain, apabila salah satu variabel terjadi peningkatan, maka akan

diikuti dengan peningkatan variabel yang berkorelasi. Selain itu, dengan

mengkonsultasikan r yang diperoleh dengan tabel pedoman interpretasi Sugiyono,

maka dapat dilihat bahwa r = 0,416 berada pada interval koefisien antara 0,40 –

(45)

pada PT. Herfinta F&P Aek Batu – Torgamba Kabupaten Labuhan Batu Selatan

berada pada tingkat hubungan sedang.

5.3.4 Uji Signifikansi Koefisien Korelasi (Uji “t”)

Untuk mengetahui apakah variabel X dan variabel Y terdapat hubungan

atau tidak, maka dilakukan uji signifikansi koefisien korelasi dengan

menggunakan rumus Uji-t dan dk = n-2 dengan α = 0,05 (uji dua pihak) adalah

sebagai berikut :

t = r√n −

√ − r

t = , √ −

√ − ,

t = , × √

√ − ,

t = , × ,

√ ,

t = ,,

t = ,

Hasil perhitungan uji signifikansi koefisien korelasi didapat harga thitung

adalah 3,394 selanjutnya dibandingkan dengan harga ttabel. Jika dilihat pada tabel t

untuk kesalahan 5% uji dua pihak dan dk = 57-2 = 55, maka diperoleh ttabel adalah

(46)

Gambar 5.4 Uji Signifikansi Koefisien Korelasi Dengan Uji Dua Pihak

Berdasarkan perhitungan dan gambar diatas, thitung bernilai 3,394 dan ttabel

bernilai 2,004 (3,394 > 2,004) maka dapat dinyatakan bahwa Ha diterima dan Ho

ditolak. Dari penjelasan tersebut ada pengaruh signifikan antara kompensasi

terhadap prestasi kerja karyawan pada PT. Herfinta F & P Aek Batu – Torgamba

Kabupaten Labuhan Batu Selatan.

5.3.5 Koefisien Determinasi

Tujuan koefisien determinan ini adalah untuk mengetahui persentase

besarnya pengaruh variabel X (variabel bebas) terhadap variabel Y (variabel

terikat), yang dapat dilakukan dengan menggunakan rumus :

D = × %

D = , × %

D = 0,173 × %

D = , %

Dengan koefisien determinasi, maka diperoleh hasil sebesar 17,3%. Ini

berarti pencapaian prestasi kerja karyawan pada PT. Herfinta F&P dipengaruhi Daerah Penolakan

Ho

Daerah Penolakan

Ho Daerah

Penerimaan

Ho

(47)

oleh adanya pemberian kompensasi sebesar 17,3%. Sedangkan sisanya sebesar

82,7% dipengaruhi oleh variabel-variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian

ini, seperti motivasi, kepemimpinan, budaya organisasi dan lain-lain.

5.3.6 Regresi Linier Sederhana

Analisis regresi linier sederhana dilakukan bila hubungan dua variabel

berupa hubungan kausal/sebab akibat atau fungsional. Analisis regresi linier

sederhana juga digunakan untuk melihat bagaimana variabel independen (X)

mempengaruhi variabel dependen (Y). Untuk menguji regresi linier sederhana

antara variabel X dengan variabel Y, maka digunakan rumus sebagai berikut :

a = ∑ � (∑ � ) − ∑ � ∑ � �

n∑ � − ∑ �

a = , × , , −− , , ,

a = , , ,

a = , ,

a = ,

b =n∑XiYi− ∑Xi ∑Yi

n∑Xi − ∑Xi

b = × × , −, − , , ,

b = , −, − ,,

b = ,,

(48)

Berdasarkan perhitungan regresi linier sederhana diperoleh persamaan Y

= 17,633 + 0.388 X. Hasil dari persamaan regresi diatas mempunyai makna :

Dari hasil perhitungan regresi linier sederhana tersebut diperoleh nilai

konstanta (a) sebesar 17,633 dan nilai b 0,388 yang artinya jika variabel

independen yaitu kompensasi (X=0) maka perubahan prestasi kerja karyawan

sebesar 17,633. Koefisien regresi bernilai 0,388 mengakibatkan kompensasi

berpengaruh positif terhadap prestasi kerja karyawan. Nilai ini menunjukan bahwa

setiap adanya upaya penambahan satu satuan pada kompensasi atau variabel X di

tingkat 100% maka prestasi kerja karyawan akan bertambah sebesar 0,388.

Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa signifikan dan bersifat

positif antara kompensasi dengan prestasi kerja karyawan pada PT. HERFINTA

(49)

5.4 Pembahasan

Walaupun hasil analisis statistik itu sendiri sudah merupakan suatu

kesimpulan, tetapi belum memadai tanpa ada interpretasi yang dikaitkan dengan

perumusan masalah, interpretasi yang dikaitkan dengan perumusan masalah akan

diuraikan sebagai berikut :

Tabel: 5.28

Analisis Tanggapan Responden Berdasarkan Pemberian Kompensasi

No. Pernyataan Tanggapan Frequency Valid

Percent

5 Insentif memberikan semangat yang lebih dalam bekerja bagi karyawan

Setuju 30 52,63

6 Insentif meningkatkan prestasi kerja karyawan

Setuju 27 47,37

7 Bonus yang diberikan sudah sesuai dengan besarnya prestasi kerja karyawan

Setuju 25 43,86

8 Bonus dapat memenuhi kebutuhan karyawan

Setuju 24 42,11

9 Asuransi kesehatan sangat penting bagi

(50)

karyawan

10 Asuransi kesehatan memberikan rasa aman bagi karyawan dalam bekerja

Sangat Setuju 37 64,92

Berdasarkan nilai frequency pada tabel diatas dapat dilihat bahwa

responden sangat setuju dengan asuransi kesehatan sangat penting bagi karyawan

yaitu sekitar (80,70%). Dapat disimpulkan bahwa secara umum responden sangat

membutuhkan asuransi mengingat bahwa dalam bekerja para karyawan akan

selalu berhadapan dengan resiko berbagai bahaya terutama dalam hal bekerja di

sektor pabrik.

Tabel: 5.29

Analisis Tanggapan Responden Berdasarkan prestasi kerja karyawan

No. Pernyataan Tanggapan Frequency Valid

Percent

3 Kedisiplinan memacu prestasi kerja bagi karyawan

Setuju 50 87,71

4 Ketelitian karyawan meningkatkan prestasi terbuka dengan seluruh karyawan

(51)

7 Karyawan diberikan kesempatan untuk berkreativitas

Setuju 40 70,18

8 Pengalaman karyawan bekerja mambantu meningkatkan prestasi kerja

Sangat Setuju 35 61,40

9 Rasa tanggung jawab dalam menyelesaikan pekerjaan dapat meningkatkan prestasi kerja karyawan

Setuju 40 70,18

10 Karyawan dapat menyelesaikan

pekerjaan dengan tepat waktu yang telah ditentukan

Setuju 30 52,63

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa responden sangat setuju

bahwa kedisiplinan memacu prestasi kerja bagi karyawan berdasarkan frequency

yaitu sebesar (87,71%). Dapat disimpulkan bahwa karyawan yang berada di PT.

Herfinta F&P Aek Batu-Torgamba sangat disiplin dalam bekerja sehingga

(52)

Masalah I : Apakah pemberian kompensasi berpengaruh terhadap prestasi kerja

karyawan di PT. Herfinta F&P Aek Batu – Torgamba Kabupaten Labuhan Batu

Selatan.

Hasil pengujian yang dilakukan secara parsial menunjukkan variabel

kompensasi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap prestasi kerja karyawan.

Pengaruh tersebut dapat dilihat jika membandingkan nilai thitung dengan nilai ttabel.

Diketahui bahwa nilai thitung (3,394) lebih besar dari nilai ttabel(2,004). Jadi dapat

disimpulkan bahwa variabel kompensasi berpengaruh terhadap prestasi kerja

karyawan di PT. Herfinta F&P Aek Batu – Torgamba Kabupaten Labuhan Batu

Selatan. Peningkatan dalam pemberian kompensasi akan meningkatkan prestasi

kerja karyawan. Hal ini terlihat pada koefisien kompensasi sebesar (0,388)

menunjukkan bahwa variabel kompensasi memiliki hubungan positif dengan

prestasi kerja karyawan.

Fenomena dalam penelitian ini, dimana variabel kompensasi berpengaruh

terhadap prestasi kerja karyawan dan peningkatan pemberian kompensasi mampu

meningkatkan prestasi kerja karyawan yang terbukti dari adanya hubungan yang

positif antara kompensasi dan prestasi kerja karyawan. Fenomena ini hampir sama

juga dengan penelitian yang dilakukan oleh Firman Haristryanto pada tahun 2012,

Eka Suryaningsih pada tahun 2009, dan Firman Wahyudi pada tahun 2010.

Dimana peningkatan pemberian kompensasi mampu meningkatkan prestasi kerja

karyawan. Hal ini terlihat pada hubungan positif antara kompensasi dengan

(53)

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa PT. Herfinta F&P Aek Batu -

Torgamba Kabupaten Labuhan Batu Selatan sangat memperhatikan kebutuhan

karyawannya hal tersebut dapat dilihat dengan adanya pemberian kompensasi

yang dilakukan oleh PT. Herfinta F&P berupa kompensasi Gaji, insentif, Bonus,

Asuransi dan memberikan fasilitas lain kepada karyawannya berupa: Natura

(Bahan Makanan Pokok seperti Beras yang dirupiahkan), tunjangan Masa Kerja,

Tunjangan Prestasi. PT. Herfinta F&P Aek Batu – Torgamba memberikan

berbagai macam kompensasi guna menunjang produktivitas kerja karyawan dan

dapat meningkatkan prestasi kerja seluruh karyawannya. Hal tersebut sejalan

dengan pendapat Mathis dan Jackson (2000) yang mengatakan bahwa salah satu

cara manajemen untuk meningkatkan prestasi kerja adalah melalui pemberian

kompensasi. Secara sederhana kompensasi merupakan sesuatu yang diterima

karyawan untuk balas jasa atas kerja yang mereka lakukan terhadap perusahaan

(54)

Masalah II : Seberapa besar pengaruh pemberian kompensasi prestasi kerja

karyawan di PT. Herfinta F&P Aek Batu – Torgamba Kabupaten labuhan batu

selatan.

Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kompensasi terhadap prestasi kerja

karyawan dapat diketahui dengan melihat hasil uji koefisien determinasi.

Berdasarkan hasil koefisien determinasi menunjukkan bahwa hubungan antara

kompensasi terhadap prestasi kerja karyawan adalah “kuat”. Selain itu, diketahui

bahwa variabel kompensasi mampu menjelaskan variasi dari variabel prestasi

kerja karyawan pada PT. Herfinta F&P Aek Batu – Torgamba Kabupaten

Labuhan Batu Selatan. Hal ini berarti sebesar 17,3% variabel kompensasi dapat

menjelaskan variasi dari variabel prestasi kerja karyawan. Sedangkan sisanya

82,7% dapat dijelaskan oleh variabel-variabel lain yang tidak diteliti dalam

penelitian ini seperti budaya organisasi, pelatihan, kompetensi SDM, dan

sebagainya.

Hasil penelitian ini memiliki kesamaan dengan penelitian yang dilakukan

sebelumnya oleh Firman Haristryanto (2012) dan Eka Suryaningsih (2009). Hasil

penelitian ini menyatakan bahwa variabel kompensasi memiliki pengaruh yang

positif dan signifikan terhadap variabel prestasi kerja karyawan. Ini berarti

Gambar

Tabel 3.6
Tabel korelasi ini mencantumkan batas-batas r signifikan tertentu, dalam
Tabel lokasi dan luas area kebun PT. HERFINTA F&P
Tabel : 5.1  Identitas  Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini dapat diartikan bahwa kompensasi, motivasi, lingkungan kerja dan kepemimpinan mampu mempengaruhi kinerja karyawan Perusahaan Daerah Air Minum sebesar 44%, sementara

Besarnya pengaruh kompensasi dan kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan pada PT Angkasa Pura II Cabang Husein Sastranegara Bandung sebesar 50,3%, sedangkan sisanya 49,7%

Hasil koefesien determinasi Adjusted R square sebesar 57,2% variabel Prestasi Kerja dapat dijelaskan oleh Kedisiplinan Kerja, Kompetensi, dan Pengawasan, sedangkan sisanya 42,8% dapat

sebesar 45,7% variasi variabel kinerja karyawan dapat dijelaskan oleh variansi variabel shift kerja, stres kerja, dan lingkungan kerja sedangkan sisanya adalah sebesar

melaksanakan tugasnya, dikhawatirkan prestasi kerja karyawan menurun. Pemberian kompensasi sangatlah penting pengaruhnya, tidak hanya meningkatkan prestasi kerja karyawan

Dalam penelitian tugas akhir ini, akan dirancang suatu sistem kompensasi yang berdasarkan besarnya prestasi kerja atau kontribusi dari karyawan yang diberikan kepada

Besarnya pengaruh budaya kerja, konflik, dan kompensasi terhadap kepuasan kerja guru sebesar 71,50 persen, sisanya sebesar 28,5 persen dipengaruhi oleh variabel

Sementara untuk besarnya pengaruh kedua variabel bebas yaitu kompensasi finansial dan pengembangan karir terhadap prestasi kerja karyawan ditunjukan pada perolehan hasil uji koefisien