• Tidak ada hasil yang ditemukan

Efektifitas Pelayanan Peminjaman Dan Pengembalian Buku Bagi Masyarakat (Studi Pada Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Asahan)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Efektifitas Pelayanan Peminjaman Dan Pengembalian Buku Bagi Masyarakat (Studi Pada Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Asahan)"

Copied!
78
0
0

Teks penuh

(1)

EFEKTIFITAS PELAYANAN PEMINJAMAN DAN

PENGEMBALIAN BUKU BAGI MASYARAKAT

(Studi Pada Pengunjung Kantor Perpustakaan, Arsip

Dan Dokumentasi Kabupaten Asahan)

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

sarjana Program Strata 1 (S1) pada Departemen Ilmu

Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sumatera Utara

FITRAH HAYATI HARAHAP

110921017

DEPARTEMEN ILMU ADMINISTRASI NEGARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(2)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, atas berkah dan

rahmat-Nya peneliti dapat menyelesaikan penelitian dan penulisan skripsi ini

dengan baik. Penulisan skripsi yang berjudul “Efektifitas Pelayanan Peminjaman

dan Pengembalian Buku Bagi Masyarakat” bertujuan untuk memenuhi salah satu

persyaratan yang harus dilengkapi dalam memperoleh gelar Sarjana Sosial pada

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.

Dalam proses penyelesaian skripsi ini, peneliti mendapat banyak

dukungan, bimbingan, dan semangat baik dari segi moril maupun materil dari

berbagai pihak. Oleh karena itu secara khusus peniliti ingin mengucapkan terima

kasih yang sebesar-besarnya kepada orang tua tercinta, yakni Ayahanda Drs. Amir

Husin Harahap dan Ibunda Syarifah Tanjung, serta ketiga saudara yaitu Kakanda

Wahyuni Harahap, M.Psi, Abangda Khairul Anhar Harahap, SH, dan Kakanda

Uswatun Hasanah Harahap, SSi yang senantiasa mendoakan, memberi

pengetahuan, dukungan dan nasehat yang bijaksana bagi peneliti.

Selain itu, peneliti juga mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Badaruddin, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Drs. M. Husni Thamrin, M.Si selaku Ketua Departemen Ilmu

Administrasi Negara dan dosen pembimbing yang telah banyak memberikan

(3)

3. Ibu Dra. Elita Dewi, M.SP selaku Sekretaris Departemen Ilmu Administrasi

Negara.

4. Penguji Utama yang telah memberikan masukan untuk perbaikan skripsi ini

hingga akhirnya bisa menjadi lebih baik lagi.

5. Seluruh dosen dan staf/pegawai yang telah mendidik dan membantu peniliti

selama masa perkuliahan hingga penyelesaian skripsi ini.

6. Ibu Ir. Anelia Trisna selaku Kepala Kantor Perpustakaan, Arsip dan

Dokumentasi Kabupaten Asahan yang telah memberikan kesempatan kepada

peneliti untuk dapat melaksanakan penelitian.

7. Ibu Nurdiana, A.Ma.Pd, Ibu Yuslaini, SS, dan Bapak Suhadi Asra, SE yang

telah banyak membantu peneliti dalam proses pengumpulan data.

8. Kawan-kawan seperjuangan Ilmu Administrasi Negara Ekstensi stand book

2011 yang senantiasa menjadi kawan terbaik dan memberi motivasi hingga

selesainya pengerjaan skripsi ini.

Menyadari bahwa masih banyak terdapat kekurangan dalam skripsi ini,

peneliti memohon maaf yang sebesar-besarnya. Peneliti menerima kritik dan saran

yang konstruktif untuk perbaikan dan pendorong peneliti untuk dapat semakin

maju. Semoga skripsi ini bermanfaat dan dapat menambah khasanah pengetahuan

kita semua.

Medan, Juni 2013

Penelititi

(4)

ABSTRAK

Fitrah Hayati Harahap, 110921017, Efektifitas Pelayanan Peminjaman Dan Pengembalian Buku Bagi Masyarakat (Studi Pada Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Asahan), Skripsi, Ilmu Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sumatera Utara, 2013.

Skripsi ini berisi penelitian mengenai efektifitas pelayanan peminjaman dan pengembalian buku bagi masyarakat sebagai pengguna layanan pada Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Asahan. Perpustakaan umum daerah memiliki peranan penting bagi masyarakat sekitarnya dalam memberikan layanan informasi yang diperlukan, serta dapat mewujudkan masyarakat dan bangsa yang cerdas. Perpustakaan dapat berperan sebagai fasilitator untuk menyediakan buku-buku koleksi serta informasi yang berkualitas kepada masyarakat dengan biaya relatif lebih murah. Salah satu kegiatan atau pelayanan utama perpustakaan adalah peminjaman dan pengembalian buku atau materi perpustakaan lainnya. Kegiatan ini sering dikenal dengan istilah pelayanan sirkulasi. Kualitas pelayanan yang diberikan oleh bagian pelayanan sirkulasi ini sangat berpengaruh terhadap citra perpustakaan itu sendiri, karena bagian inilah yang pertama kali dan paling sering berhubungan dengan pengguna layanan perpustakaan.

Penelitian dilakukan terhadap 92 orang sampel yang merupakan pengunjung perpustkaan yang dipilih dengan teknik purposive sampling. Pada pengumpulan data digunakan teknik accidental sampling dengan penentuan jumlah sampel menggunaka perhitungan Taro Yamane.

Pengumpulan data pada penelitian menggunakan kuesioner beserta observasi ke lapangan lalu menganalisis data dengan menggunakan analisis data kuantitatif. Teknik analisis data dalam penelitian kuantitatif ini menggunakan statistik deskriptif. Perhitungan analisis data dibantu dengan menggunakan bantuan SPSS 15 for Windows.

Berdasarkan penelitiann yang telah dilakukan maka diperoleh hasil bahwa efektifitas pelayanan peminjaman dan pengembalian buku pada Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Asahan dinilai masih kurang efektif terbukti dari hasil perhitungan jawaban responden sebesar 63% berada pada kategori kurang efektif.

(5)

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1.5.1.1 Pengertian Efektifitas ... 1.5.1.2 Perspektif Keefektifan ... 1.5.1.3 Efektifitas Organisasi ... 1.5.2 Pelayanan ... 1.5.2.1 Pengertian Pelayanan Publik ... 1.5.2.2 Kualitas Pelayanan Publik ... 1.5.2.3 Standar Pelayanan Publik ... 1.5.3 Pelayanan Sirkulasi di Perpustakaan ... 1.5.3.1 Pengertian Sirkulasi ... 1.5.3.2 Tujuan Pelayanan Sirkulasi ... 1.5.3.3 Sistem Pelayanan Sirkulasi Perpustakaan ... 1.5.3.4 Pelayanan Sirkulasi Perpustakaan ... 1.6 Defenisi Konsep dan Defenisi Operasional ... 1.7 Sistematika Penulisan ...

BAB II METODE PENELITIAN

(6)

2.6.1 Validitas ... 2.6.2 Reliabilitas ... 2.7 Hasil Uji Coba Instrumen Penelitian ... 2.8 Teknik Analisis Data ...

BAB III DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

3.1 Gambaran Umum Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Asahan ... 3.2 Visi, Misi dan Tujuan Kantor Perpustakaan, Arsip dan

Dokumentasi Kabupaten Asahan ... 3.3 Struktur Organisasi dan Uraian Tugas ... 3.4 Sarana, Prasarana, dan Pengunjung/Anggota Perpustakaan ... 3.5 Pelayanan Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi

Kabupaten Asahan ... 3.5.1 Sistem Pelayanan ... 3.5.2 Jenis Pelayanan dan Prosedur Pelayanan Sirkulasi ... 3.5.3 Jadwal Layanan Perpustakaan ... 3.6 Program Pelaksanaan dan Pengembangan ...

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Responden Penelitian ... 4.2 Analisis Deskriptif ...

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan ... 6.2 Saran ...

(7)

DAFTAR TABEL

Nomor Judul

1.1 Defenisi Konsep dan Defenisi Operasional 2.1 Penentuan Nilai Skala

2.2 Sebaran Skala Efektifitas Pelayanan Peminjaman dan Pengembalian Buku

2.3 Hasil Uji Validitas Skala Efektifitas Pelayanan Peminjaman dan Pengembalian Buku

2.4 Hasil Uji Reliabilitas Skala Efektifitas Pelayanan Peminjaman dan Pengembalian Buku

2.5 Norma Kategorisasi

4.1 Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin 4.2 Deskripsi Responden Berdasarkan Usia

4.3 Deskripsi Responden Berdasarkan Pekerjaan

4.4 Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

4.5 Deskripsi Responden Berdasarkan Kurun Waktu Keanggotaan 4.6 Distribusi Frekuensi Deskripsi Responden Penelitian

Berdasarkan Jenis Kelamin Terhadap Variabel

4.7 Distribusi Frekuensi Deskripsi Responden Penelitian Berdasarkan Usia Terhadap Variabel

4.8 Distribusi Frekuensi Deskripsi Responden Penelitian Berdasarkan Pekerjaan Terhadap Variabel

4.9 Distribusi Frekuensi Deskripsi Responden Penelitian Berdasarkan Pendidikan Terhadap Variabel

4.10 Distribusi Frekuensi Deskripsi Responden Penelitian Berdasarkan Kurun Waktu Keanggotaan Terhadap Variabel 4.11 Deskriptif Data Penelitian

4.12 Distribusi Frekuensi Efektifitas Pelayanan Peminjaman dan Pengembalian Buku

(8)

DAFTAR GAMBAR

(9)

ABSTRAK

Fitrah Hayati Harahap, 110921017, Efektifitas Pelayanan Peminjaman Dan Pengembalian Buku Bagi Masyarakat (Studi Pada Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Asahan), Skripsi, Ilmu Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sumatera Utara, 2013.

Skripsi ini berisi penelitian mengenai efektifitas pelayanan peminjaman dan pengembalian buku bagi masyarakat sebagai pengguna layanan pada Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Asahan. Perpustakaan umum daerah memiliki peranan penting bagi masyarakat sekitarnya dalam memberikan layanan informasi yang diperlukan, serta dapat mewujudkan masyarakat dan bangsa yang cerdas. Perpustakaan dapat berperan sebagai fasilitator untuk menyediakan buku-buku koleksi serta informasi yang berkualitas kepada masyarakat dengan biaya relatif lebih murah. Salah satu kegiatan atau pelayanan utama perpustakaan adalah peminjaman dan pengembalian buku atau materi perpustakaan lainnya. Kegiatan ini sering dikenal dengan istilah pelayanan sirkulasi. Kualitas pelayanan yang diberikan oleh bagian pelayanan sirkulasi ini sangat berpengaruh terhadap citra perpustakaan itu sendiri, karena bagian inilah yang pertama kali dan paling sering berhubungan dengan pengguna layanan perpustakaan.

Penelitian dilakukan terhadap 92 orang sampel yang merupakan pengunjung perpustkaan yang dipilih dengan teknik purposive sampling. Pada pengumpulan data digunakan teknik accidental sampling dengan penentuan jumlah sampel menggunaka perhitungan Taro Yamane.

Pengumpulan data pada penelitian menggunakan kuesioner beserta observasi ke lapangan lalu menganalisis data dengan menggunakan analisis data kuantitatif. Teknik analisis data dalam penelitian kuantitatif ini menggunakan statistik deskriptif. Perhitungan analisis data dibantu dengan menggunakan bantuan SPSS 15 for Windows.

Berdasarkan penelitiann yang telah dilakukan maka diperoleh hasil bahwa efektifitas pelayanan peminjaman dan pengembalian buku pada Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Asahan dinilai masih kurang efektif terbukti dari hasil perhitungan jawaban responden sebesar 63% berada pada kategori kurang efektif.

(10)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pembangunan nasional merupakan pembangunan manusia seutuhnya dan

pembangunan masyarakat Indonesia seluruhnya. Berbagai program pembangunan

yang diselenggarakan oleh pemerintah, baik yang fisik maupun yang bersifat

mental pada hakikatnya adalah upaya peningkatan kualitas hidup masyarakat

Indonesia. Begitu pula halnya dengan pembangunan dibidang pendidikan sebagai

salah satu tujuan nasional bangsa Indonesia yang tercantum dalam Pembukaan

UUD 1945 alinea keempat, yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Untuk

mewujudkan tujuan tersebut pemerintah membangun berbagai sarana pendukung

pendidikan, dan salah satunya adalah perpustakaan. Sebagaimana diatur dalam

UU No. 43 tahun 2007 tentang Perpustakaan bahwa perpustakaan berfungsi

sebagai wahana pendidikan, penelitian, pelestarian, sumber informasi dan rekreasi

untuk meningkatkan kecerdasan dan keberdayaan bangsa. Perpustakaan juga

bertujuan memberikan layanan kepada pemustaka, meningkatkan kegemaran

membaca serta memperluas wawasan dan pengetahuan untuk mencerdaskan

kehidupan bangsa (http://digilib.uns.ac.id/pengguna.php?mn=detail&d_id=4856).

Di era globalisasi penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi dan informasi

merupakan tuntutan kebutuhan yang harus terpenuhi. Penguasaan ilmu

pengetahuan, teknologi dan informasi merupakan kunci dalam memenangkan

(11)

pengetahuan, teknologi dan informasi akan berujung pada sebuah kemunduran

dan kegagalan dalam persaingan di era globalisasi. Sumber daya manusia yang

unggul dan kompetitif mensyaratkan dirinya untuk terus belajar sepanjang hayat.

Sarana yang penting untuk mendemokratisasikan kesempatan belajar bagi tiap

warga masyarakat itu adalah perpustakaan. Hal ini seperti yang diungkapkan oleh

Blasius bahwa perpustakaan amat penting bagi kehidupan kultural dan kecerdasan

bangsa karena perpustakaan umum merupakan gerbang menuju pengetahuan,

mendukung perorangan, dan kelompok untuk melakukan kegiatan belajar seumur

hidup, pengambilan keputusan mandiri dan pembangunan budaya (Suharmini, Sri

dan Purwono, 2006:8).

Perpustakaan umum merupakan salah satu perangkat pemerintah daerah

yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada kepala daerah (bupati atau

walikota). Perpustakaan umum tersebut milik pemerintah daerah dan dikelola oleh

pemerintah daerah yang bersangkutan. Penyediaan dana perpustakaan umum

berasal dari masyarakat melalui APBD yang berasal dari pajak dan retribusi yang

harus dikembalikan kepada masyarakat dalam bentuk layanan umum.

Perpustakaan umum didirikan untuk kepentingan masyarakat. Hal ini sesuai

dengan visi dari Pemerintah Kabupaten Asahan 2010-2015, yaitu “Terwujudnya

Asahan yang Religius, Sehat, Cerdas, dan Mandiri

Perpustakaan merupakan public service yang bergerak dibidang layanan

dan jasa informasi. Dan sebagai public service perpustakaan dituntut untuk

(12)

sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Perpustakaan dinyatakan berhasil jika

pengguna jasa perpustakaan merasa puas karena kebutuhannya terpenuhi dan jika

perpustakaan itu sudah dimanfaatkan secara optimal oleh pengguna. Perpustakaan

dinyatakan baik jika perpustakaan mempunyai persyaratan antara lain koleksi

relevan, aktual dan akurat, sumber daya manusia yang profesional, serta sistem

layanan yang cepat, didukung oleh sarana prasarana yang memadai.

Dipilihnya Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kabupaten

Asahan sebagai lokasi penelitian dikarenakan perpustakaan umum ini memiliki

peranan penting bagi masyarakat sekitarnya dalam memberikan layanan informasi

yang diperlukan, serta dapat mewujudkan masyarakat dan bangsa yang cerdas.

Dengan adanya perpustakaan mampu menjembatani antara mahalnya buku dan

kebutuhan informasi masyarakat yang terus meningkat. Perpustakaan dapat

berperan sebagai fasilitator untuk menyediakan buku-buku koleksi serta informasi

yang berkualitas kepada masyarakat dengan biaya relatif lebih murah. Hal tersebut

dengan tegas dinyatakan dalam visi perpustakaan ini yaitu mewujudkan

perpustakaan umum sebagai pusat sumber belajar, informasi, ilmu pengetahuan,

teknologi dan pengembangan nilai-nilai budaya bangsa.

Di dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 tahun 2007

disebutkan bahwa perpustakaan umum merupakan salah satu urusan wajib

pemerintah daerah. Sebagai urusan wajib, Kantor Perpustakaan, Arsip dan

Dokumentasi Kabupaten Asahan mempunyai tugas pokok dan fungsi utamanaya

yaitu menghimpun, memelihara, melestarikan, mengolah dan menyajikan

(13)

Perpustakaan umum menjalankan perannya sebagai suatu lembaga yang netral di

dalam masyrakat, yaitu dengan menyediakan isi-isu terbaru sehingga sering

dijadikan tempat bahan rujukan dalam mencari informasi, dan masyarakat dapat

memberdayakan diri mereka sendiri melalui perpustakaan dengan mendapatkan

berbagai informasi yang sesuai dengan kebutuhan profesi dan bidang tugas

masing-masing. Pada akhirnya bermuara pada tumbuhnya masyarakat yang

berinformasi dengan baik, berkualitas dan demokratis.

Supriyanto mengemukakan bahwa kondisi perpustakaan sekarang pada

umumnya ditandai oleh kurang dimanfaatkannya koleksi yang dimiliki oleh

perpustakaan, pelayanan tidak mencapai sasaran secara efektif, persepsi

masyarakat yang kurang baik terhadap perpustakaan dan profesi pustakawan,

kualitas dan jumlah pustakawan yang masih lemah dan terbatas, minat baca

masyarakat yang masih rendah dan diperburuk dengan produksi buku nasional

yang masih rendah (http://digilib.uns.ac.id/pengguna.php?mn=detail&d_id=4856).

Demikian pula yang terjadi di Kantor Perpustakaan, Arsip dan

Dokumentasi Kabupaten Asahan sebagai salah satu perpustakaan umum yang

bergerak di bidang pelayanan informasi. Perpustakaan daerah dituntut untuk dapat

mencermati, tanggap terhadap kebutuhan serta memberikan pelayanan yang

terbaik kepada masyarakat penggunanya. Tapi hal tersebut sepertinya belum

dilakukan secara optimal, mengingat adanya keluhan-keluhan dari masyarakat

mengenai kemampuan petugas dalam proses pelayanan, terbatasnya koleksi buku

(14)

Proses pengolahan data yang dilakukan pada sistem pelayanan

peminjaman dan pengembalian buku (pelayanan sirkulasi) di Kantor

Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Asahan pada umumnya masih

bersifat manual, seperti pencatatan pada data anggota, data buku, data

peminjaman dan pengembalian juga masih manual yaitu berupa arsip dokumen.

Hal ini membuat proses pelayanan peminjaman dan pengembalian buku berjalan

lamban, apalagi saat pengunjung datang secara bersamaan mengakibatkan antrian

dalam proses peminjaman dan pengembalian buku karena hanya dilayani oleh

satu petugas. Para pengunjung perpustakaan baik mahasiswa, pelajar atau para

pengunjung lainnya juga masih mengisi buku tamu dengan cara yang manual.

Waktu tenggang peminjaman buku juga masih dirasa belum cukup memadai.

Peminjam hanya diberi waktu tiga hari untuk meminjam kemudian

mengembalikan buku tersebut pada waktu yang telah ditentukan (Sumber:

wawancara prapenelitian pada 21 Februari 2013).

Ketersediaan katalog tidak membantu pengunjung dalam mencari

buku-buku yang diinginkan, ketika mereka mencari pada rak-rak buku-buku yang ada, buku-buku

yang dicari tidak ditemukan pada tempat yang seharusnya. Hal ini seringkali

membuat para pengguna jasa perpustakaan menjadi kebingungan dan kesulitan

dalam menemukan buku yang mereka perlukan. Dan akhirnya harus mencari

langsung pada rak-rak buku tersebut. Katalog berbentuk buku telah lama

digunakan di perpustakaan. Katalog ini sering disebut katalog tercetak (printed

catalog). Kelemahannya ialah setiap kali perpustakaan memperoleh buku baru

(15)

menambah buku baru, berarti katalog sebelumnya harus diperbaharui kembali.

Pengunjung kesulitan mencari informasi buku karena katalog masih dalam bentuk

buku besar. Dengan demikian katalog berbentuk buku kurang fleksibel. Cara ini

dapat diatasi dengan menerbitkan katalog tambahan (suplemen), namun cara ini

tetap tidak efektif. Biaya pembuatan katalog berbentuk buku cenderung mahal,

karena bentuk dan jumlah cantumannya sering berubah

Secara umum pelayanan merupakan salah satu kegiatan perpustakaan yang

penting dan harus dilakukan secara baik. Pelayanan dilakukan pada hal-hal yang

berkaitan langsung dengan tugas pokok organisasi. Keberhasilan perpustakaan

umum dalam menjalankan tugas dan fungsinya tidak terlepas dari masyarakat dan

pelayanan yang diberikan secara efektif dan efisien. Kebutuhan masyarakat akan

informasi menjadi hal yang penting untuk diperhatikan.

Pelayanan peminjaman dan pengembalian buku merupakan salah satu

aspek pembinaan perpustakaan yang memiliki pengaruh dan peranan yang sangat

besar dalam memperlancar layanan maupun pelaksanaan fungsi perpustakaan.

Pelayanan yang baik membuat para pengunjung merasa nyaman berada di

perpustakaan yang diharapkan dapat meningkatkan minat pengguna untuk

mengunjungi dan memanfaatkan layanan perpustakaan.

Pelaksanaan pelayanan ini adalah tugas yang berat, karena menyangkut

setiap aspek kehidupan masyarakat. Menyadari tugas yang berat ini, maka perlu

(16)

bertugas, karena pelayanan dan kepuasan adalah kunci keberhasilan kegiatan yang

dilakukan oleh setiap organisasi.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul “Efektifitas Pelayanan Peminjaman dan Pengembalian

Buku Bagi Masyarakat pada Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten

Asahan”.

1.2 Perumusan Masalah

Untuk mempermudah di dalam penelitian perlu ditegaskan dan

dirumuskan secara jelas mengenai masalah di atas sehingga proses penyajian

benar-benar terarah dalam menginterpretasikan fakta dan datanya. Maka penulis

dalam melakukan penelitian ini merumuskan masalah sebagai berikut:

“Bagaimana Efektifitas Pelayanan Peminjaman dan Pengembalian Buku Bagi

Masyarakat pada Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kabupaten

Asahan?”.

1.3 Tujuan Penelitian

Setiap penelitian memiliki tujuan yang hendak dicapai, sesuai dengan

judul yang dikemukakan maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

bagaimana efektifitas pemberian pelayanan peminjaman dan pengembalian buku

(17)

1.4 Manfaat Penelitian

Suatu penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak

terkait. Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :

1. Secara akademis, penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khasanah dan

sumber bacaan di Departemen Ilmu Administrasi Negara FISIP USU dan bagi

kalangan peneliti lainnya sebagai kerangka ilmiah untuk melakukan penelitian

selanjutnya.

2. Secara subjektif, penelitian ini berguna untuk melatih dan mengembangkan

pengetahuan dan wawasan dalam peningkatan kemampuan berpikir dan

membuat suatu karya tulis dibidang ilmiah.

3. Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi

setiap perpustakaan pada umumnya dan Kantor Perpustakaan, Arsip dan

Dokumentasi Kabupaten Asahan khususnya dalam meningkatkan pelayanan.

1.5 Kerangka Teori

Sebelum melakukan penelitian lebih lanjut, penulis perlu mengemukakan

teori-teori sebagai kerangka berpikir yang berguna untuk menggambarkan dari

sudut mana penelitian melihat masalah yang akan diteliti. Teori adalah

serangkaian asumsi, konsep, kontruksi, defenisi, dan proposisi untuk

menerangkan suatu fenomena sosial secara sistematis dengan cara merumuskan

hubungan antar konsep (Singarimbun dan Sofian Efendi, 1995:37). Dalam

(18)

1.5.1 Efektifitas

1.5.1.1 Pengertian Efektifitas

Dalam pengertian teoritis atau praktis, tidak ada persetujuan yang bersifat

universal mengenai apa yang dimaksud dengan keefektifan karena ada begitu

banyak defenisi yang menjelaskan tentang keefektifan. Oleh karena itu dalam

penelitian ini dikemukakan beberapa defenisi tentang keefektifan ataupun

efektifitas.

Efektifitas berasal dari kata efektif yang berarti mempunyai nilai efektif,

pengaruh atau akibat, bisa diartikan sebagai kegiatan yang bisa memberikan

hasil yang memuaskan, dapat di katakan juga bahwa efektifitas merupakan

keterkaitan antara tujuan dan hasil yang dinyatakan, dan menunjukan derajat

kesesuaian antara tujuan yang di nyatakan dengan hasil yang dicapai (Kamus

Besar Bahasa Indonesia, 2005:284).

Efektifitas adalah pemanfaatan sumber daya, sarana dan prasarana dalam

jumlah tertentu yang secara sadar ditetapkan sebelumnya untuk menghasilkan

sejumlah barang atas jasa kegiatan yang dijalankannya. Efektifitas

menunjukkan keberhasilan dari segi tercapai tidaknya sasaran yang telah

ditetapkan. Jika hasil kegiatan semakin mendekati sasaran, berarti makin tinggi

efektifitasnya (Sondang P. Siagian, 2000:24).

Ahli lainnya yang mengemukakan defenisi dari efektifitas adalah Warsita,

menurutnya efektifitas lebih menekankan pada perbandingan antara rencana

dengan tujuan yang dicapainya (http://repository.upi.edu/operator/upload/s_

(19)

Berdasarkan beberapa defenisi yang telah dipaparkan di atas, dapat

disimpulkan bahwa efektifitas adalah suatu aktifitas atau kegiatan dalam

rangka mencapai sasaran atau tujuan awal yang telah ditentukan sebelumnya

dan mengandung beberapa unsur penting, yaitu:

1. Pencapaian tujuan, suatu kegiatan dikatakan efektif apabila dapat mencapai

tujuan atau sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya.

2. Ketepatan waktu, suatu kegiatan dikatakan efektif apabila kegiatan-kegiatan

tersebut dapat terlaksana dan selesai tepat pada waktu yang telah ditentukan.

3. Manfaat, adanya manfaat yang dirasakan oleh masyarakat pengguna jasa

yang ada disekitarnya.

4. Hasil, suatu kegiatan dikatakan efektif apabila memberikan hasil sesuai

dengan harapan masyarakat.

1.5.1.2 Perspektif Keefektifan

Perspektif keefektifan diidentifikasi melalui tiga bagian berikut ini

(Hermawan Sofyandi dan Iwa Garniwa, 2007:34-36):

a. Keefektifan Individual

Perspektif ini menekankan pelaksanaan tugas pekerjaan atau anggota dari

organisasi itu. Tugas-tugas yang harus dilaksanakan adalah bagian dari

pekerjaan atau posisi dalam organisasi tersebut. Para manajer secara rutin

menaksir keefektifan individu melalui proses evaluasi prestasi. Evaluasi ini

menjadi dasar untuk kenaiikan gaji, promosi, dan jenis imbalan lain yang

(20)

Sumber keefektifan individual mencakup kemampuan, keahlian,

pengetahuan, sikap, motivasi, dan stres. Perbedaan individual dalam bidang

ini menyebabkan perbedaan keefektifan individual.

b. Keefektifan Kelompok

Individu-individu jarang bekerja terpisah dari pekerja lain di dalam sebuah

organisasi, setiap individu bekerja dalam kelompok. Oleh karena itu

manajer perlu mempertimbangkan perspektif keefektifan kelompok. Dalam

beberapa hal, keefektifan kelompok adalah jumlah sumbangan dari seluruh

anggotanya. Dalam hal lain, keefektifan kelompok melebihi jumlah

sumbangan individual.

Sebab-sebab keefektifan kelompok mencakup kepanduan, kepemimpinan,

struktur, status, peranan, norma-norma.

c. Keefektifan Organisasi

Karena organisasi terdiri dari individu dan kelompok, keefektifan organisasi

adalah fungsi dari keefektifan individu dan kelompok. Meskipun demikian,

keefektifan organisasi melebihi jumlah keefektifan individu dan kelompok.

Organisasi dapat memperoleh prestasi yang lebih tinggi dibandingkan

dengan jumlah prestasi masing-masing bagiannya. Dasar rasional

penggunaan organisasi sebagai alat untuk mengerjakan pekerjaan ialah

bahwa organisasi dapat mnyelesaikan pekerjaan itu lebih baik dari usaha

individu manapun.

Sebab-sebab keefektifan organisasi mencakup lingkungan, teknologi,

(21)

Keefektifan Individual → Keefektifan Kelompok → Keefektifan Organisasi

Gambar Tiga Perspektif Keefektifan

Hubungan antara ketiga perspektif tersebut di atas disajikan pada gambar di

atas. Panah penghubung menunjukkan bahwa keefektifan kelompok

tergantung pada keefektifan individu, keefektifan organisasi tergantung

pada keefektifan kelompok. Hubungan yang pasti diantara ketiga perpektif

tersebut bervariasi, tergantung kepada berbagai faktor seperti jenis

organisasi, pekerjaan yang dilakukan, dan penggunaan teknologi dalam

melakukan pekerjaan tersebut.

1.5.1.3 Efektifitas Organisasi

Quinn dan Rohrbaugh (Kasim, 1993:87-92) perspektif teoritis dari pada

kriteria efektifitas organisasi diklasifikasikan menjadi empat model yaitu:

a. Model Tujuan Rasional

Model tujuan rasional menekankan pada perumusan tujuan, perencanaan,

evaluasi dan produktifitas. Kelebihan model ini dalam mengevaluasi

efektifitas organisasi adalah berdasarkan penilaian atas dasar kriteria

pribadi (value judgment) si penilai. Dilain pihak, pendekatan yang

berdasarkan tujuan ini diragukan objektifitasnya, karena kenyataan sebagian

besar organisasi mempunyai tujuan-tujuan yang saling bertentangan, dan

(22)

b. Model Hubungan Manusia

Model yang menekankan pada moral karyawan, kepemimpinan,

pengembangan sumber daya manusia dan aspek peranan informal dari

perilaku organisasi. Kekuatan model ini yang utama adalah anggota

organisasi diperlakukan sebagai manusia dan tidak semata-mata sebagai

salah satu faktor produksi. Tetapi model ini juga mempunyai kelemahan

yaitu cenderung mengabaikan perspektif makro (organisasi secara

keseluruhan) dan hampir sepenuhnya memfokuskan kepada objek manusia.

c. Model Sistem Terbuka

Model ini memfokuskan pada hubungan antar organisasi dan

lingkungannya. Secara teoritis, model ini lebih komperhensif dari pada

model-model lainnya, sebab organisasi dianggap sebagai suatu yang

dinamis dalam kerangka lingkungan yang lebih luas. Kelemahannya adalah

tidak mungkin direalisasikan dalam studi yang sebenarnya karena

kompleksnya model dan hubungan antara elemen-elemennya, selain itu

paradigma yang mengasumsikan bahwa organisasi dianggap bersifat reaktif

semata-mata dalam hubungannya dengan lingkungan.

d. Model Proses Internal

Model ini memusatkan perhatiannya pada proses pengolahan informasi dan

pembuatan keputusan dalam organisasi. Kekuatan model ini adalah karena

mengevaluasi efektifitas organisasi berdasarkan proses daripada

(23)

mengidentifikasi, mengukur dan melaporkan proses-proses internal

organisasi.

1.5.2 Pelayanan

1.5.2.1 Pengertian Pelayanan Publik

Pelayanan pada dasarnnya dapat didefinisikan sebagai aktifitas seseorang,

sekelompok dan organisasi baik langsung maupun tidak langsung untuk

memenuhi kebutuhan. Definisi pelayanan publik menurut Sinambela adalah

setiap kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah terhadap sejumlah manusia

yang memiliki setiap kegiatan yang menguntungkan dalam suatu kesatuan dan

menawarkan kepuasan meskipun hasilnya tidak terikat pada suatu produk

secara fisik. Moenir menjelaskan bahwa pelayanan adalah proses pemenuhan

kebutuhan melalui aktifitas orang lain secara langsung. Sedangkan menurut

Dwiyanto pelayanan publik dapat didefinisikan sebagai serangkaian aktifitas

yang dilakukan oleh birokrasi publik untuk memenuhi kebutuhan warga

pengguna. Pengguna atau pelanggan yang dimaksud adalah warga negara yang

membutuhkan pelayanan publik (http://dc430.4shared.com/doc/kxHJ1hHU/

preview.html

Berdasarakan Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara No.63

Tahun 2003, defenisi pelayanan publik adalah segala bentuk pelayanan yang

dilaksanakan oleh penyelenggara pelayanan publik dalam rangka upaya

pemenuhan kebutuhan masyarakat maupun dalam rangka pelaksanaan

(24)

2009, pelayanan publik didefenisikan sebagai kegiatan atau rangkaian kegiatan

dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan

perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa,

dan/atau pelayanan administrasi yang disediakan oleh penyelenggara

pelayanan publik.

Dari beberapa penjelasan sebelumnya maka penulis dapat menyimpulkan

bahwa pelayanan publik adalah pemenuhan keinginan dan kebutuhan

masyarakat oleh penyelenggara pelayanan dalam hal ini organisasi atau

lembaga/institusi.

1.5.2.2 Kualitas Pelayanan Publik

Secara teoritis tujuan pelayanan publik pada dasarnya adalah memuaskan

masyarakat pengguna sebagai konsumen dari pelayanan-pelayanan tersebut

(Poltak Sinambela, dkk, 2006:6). Untuk mencapai kepuasan tersebut dituntut

kualitas pelayanan prima yang tercermin dari:

a. Transparansi, yaitu pelayanan yang diberikan harus bersifat terbuka, mudah

dan dapat diakses oleh semua pihak yang membutuhkan dan disediakan

secara memadai serta mudah dimengerti.

b. Akuntabilitas, yakni pelayanan tersebut harus dapat dipertanggungjawabkan

sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

c. Kondisional, yakni pelayanan yang diberikan harus sesuai dengan kondisi

dan kemampuan pemberi dan penerima pelayanan dengan tetap berpegang

(25)

d. Partisipatif, yaitu pelayanan tersebut harus dapat mendorong peran serta

masyarakat dalam penyelenggaraan pelayanan publik dengan

memperhatikan aspirasi, kebutuhan dan harapan masyarakat.

e. Kesamaan hak, yaitu penyelenggaraan pelayanan yang tidak diskriminatif

dalam arti tidak membedakan suku, agama, ras, golongan, gender, status

sosial dan ekonomi.

f. Keseimbangan hak dan kewajiban, yaitu pelayanan yang

mempertimbangkan aspek keadilan antara pemberi dan penerima pelayanan

publik.

1.5.2.3 Standar Pelayanan Publik

Setiap penyelenggaraan pelayanan publik harus memiliki standar

pelayanan dan dipublikasikan sebagai jaminan adanya kepastian bagi penerima

pelayanan. Standar merupakan ukuran yang dibakukan dalam penyelenggaraan

pelayanan publik yang wajib ditaati oleh pemberi dan atau penerima

pelayanan.

Berdasarkan keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara No. 63

Tahun 2003, standar pelayanan meliputi :

a. Prosedur Pelayanan

Setiap pelayanan publik yang diberikan harus memiliki prosedur pelayanan

yang harus ditaati oleh pemberi dan penerima pelayanan termasuk dalam hal

ini adalah pengaduan, yaitu jika terdapat ketidaksesuaian di dalam prosedur

(26)

b. Waktu Penyelesaian

Waktu penyelesaian yang ditetapkan sejak saat pengajuan permohonan

sampai dengan penyelesaian pelayanan.

c. Biaya Pelayanan

Biaya atau tarif pelayanan termasuk rinciannya yang ditetapkan dalam

proses pemberian pelayanan.

d. Produk Pelayanan

Hasil pelayanan yang akan diterima sesuai dengan ketentuan yang telah

ditetapkan.

e. Sarana dan Prasarana

Penyediaan sarana dan prasarana pelayanan yang memadai oleh

penyelenggara pelayanan publik.

f. Kompetensi Petugas Pemberi Pelayanan Publik

Kompetensi petugas pemberi pelayanan harus ditetapkan dengan tepat

berdasarkan pengetahuan, keahlian, keterampilan, sikap, dan perilaku yang

dibutuhkan.

1.5.3 Pelayanan Sirkulasi di Perpustakaan

1.5.3.1 Pengertian Sirkulasi

Kata sirkulasi berasal dari Bahasa Inggris Circulation yang berarti

perputaran, peredaran, seperti pada sirkulasi udara, sirkulasi uang dan

sebagainya. Dalam ilmu perpustakaan, sirkulasi sering dikenal dengan

(27)

adalah mencakup semua bentuk kegiatan pencatatan yang berkaitan dengan

pemanfaatan, penggunaan koleksi perpustakaan dengan tepat guna dan tepat

waktu untuk kepentingan pengguna jasa perpustakaan (Lasa, H.S, 1990:1).

Salah satu kegiatan utama atau jasa utama perpustakaan adalah

peminjaman buku dan materi lainya. Kegiatan peminjaman ini sering dikenal

dengan nama sirkulasi artinya peminjaman. Bagian ini, terutama meja sirkulasi,

seringkali di anggap ujung tombak jasa perpustakaan karena bagian inilah yang

pertama kali berhubungan dengan pengguna atau pemakai serta paling sering di

gunakan pemakai, karenanya unjuk kerja staf sirkulasi dapat berpengaruh

terhadap citra perpustakaan (Sulistiyo, 2000:257).

1.5.3.2 Tujuan Pelayanan Sirkulasi

Menurut Lasa H.S

tombak pelayanan pada sebuah perpustakaan. Jenis pelayanan ini merupakan

bagian penting dalam suatu perpustakaan, yang bertujuan:

a. Supaya mereka (pengguna) mampu memanfaatkan.

b. Mudah diketahui siapa yang meminjam koleksi tertentu, dimana alamatnya,

kapan koleksi kembali.

c. Terjadinya pengembalian pinjaman dalam waktu yang jelas.

d. Diperoleh data kegiatan perpustakaan, terutama yang berkaitan dengan

pemanfaatan koleksi.

(28)

1.5.3.3 Sistem Pelayanan Sirkulasi Perpustakaan

Menurut Qalyubi dan kawan-kawan, pelayanan di perpustakaan lazimnya

menggunakan dua sistem

a. Terbuka (Open Access)

), yaitu sebagai berikut :

Sistem terbuka membebaskan pengunjung ketempat koleksi perpustakaan

dijajakan. Mereka dapat melakukan browsing atau membuka-buka,

melihat-lihat buku, mengambil sendiri. Ketika bahan tidak cocok, mereka dapat

memilih bahan lain yang hampir sama atau bahkan yang berbeda.

Keutungan sistem terbuka :

1. Pemakai dapat melakukan browsing (melihat-lihat koleksi sehingga

mendapatkan pengetahuan yang beragam).

2. Memberi kepuasan kepada pengguna karena pengguna dapat memilih

sendiri koleksi yang sesuai dengan kebutuhannya.

3. Tenaga yang dibutuhkan tidak banyak.

Kelemahan sistem terbuka:

1. Pemakai banyak yang salah mengembalikan koleksi pada tempat semula

sehingga koleksi bercampur aduk.

2. Petugas setiap hari harus mengontrol rak-rak untuk mengetahui buku

yang salah letak.

(29)

b. Tertutup (Closed Access)

Di dalam sistem tertutup pengunjung tidak diperkenankan masuk ke rak-rak

buku untuk membaca ataupun mengambil sendiri koleksi perpustakaan.

Pengunjung hanya dapat membaca atau meminjam melalui petugas yang

akan mengembalikan bahan pustaka untuk para pengunjung.

Kelebihan sistem tertutup:

1. Koleksi akan tetap terjaga kerapianya.

2. Koleksi yang hilang dapat diminimalkan.

Kelemahanya sistem tertutup:

1. Banyak waktu yang diperlukan untuk memberikan pelayan.

2. Banyak waktu yang diperlukan untuk mengisi formulir dan menunggu

bagi yang mengembalikan bahan-bahan pustaka.

3. Sejumlah koleksi tidak pernah disentuh atau dipinjam.

1.5.3.4 Pelayanan Sirkulasi Perpustakaan

Kegiatan pada bagian sirkulasi terdiri beberapa macam meliputi

(Purwono, 2001:134):

a. Pengawasan pintu masuk dan keluar perpustakaan.

b. Pendaftaran anggota, perpanjangan keanggotaan, pengunduran diri dari

anggota perpustakaan.

c. Mengurusi keterlambatan pengembalian koleksi yang dipinjam seperti

(30)

d. Mengeluarkan surat peringatan bagi buku yang belum dikembalikan pada

waktunya.

e. Tugas berkaitan dengan peminjaman buku, khususnya buku hilang atau

rusak.

f. Bertanggungjawab atas segala berkas peminjam

g. Pembuatan statistik.

h. Peminjaman antar perpustakaan.

i. Mengawasi urusan penitipan, tas, jas, mantel, dan sebagainya milik

pengunjung perpustakaan.

1.6 Defenisi Konsep dan Defenisi Operasional

Konsep adalah istilah dan defenisi yang digunakan untuk menggambarkan

secara abstrak sebuah kejadian, kelompok atau individu yang menjadi pusat

perhatian ilmu sosial (Masri Singarimbun dan Sofian Effendi, 1995:33). Melalui

konsep kemudian peneliti diharapkan dapat menyederhanakan pemikirannya

dengan menggunakan satu istilah untuk beberapa kejadian (events) yang berkaitan

satu dengan yang lainnya.

Defenisi opersional adalah unsur penelitian yang memberitahukan

bagaimana cara mengukur suatu variabel. Dengan kata lain, defenisi operasional

adalah semacam petunjuk pelaksanaan bagaimana cara mengukur suatu variabel

(Masri Singarimbun dan Sofian Effendi, 1995:33).

Seperti yang telah dikemukakan sebelumnya, bahwa pada penelitian kali

(31)

terhadap pelayanan. Oleh karena itu penulis menggunakan konsep dan beberapa

indikator sebagai berikut:

Tabel 1.1 Defenisi Konsep dan Defenisi Operasional

Konsep Variabel Indikator

Efektifitas pelayanan efektifias tersebut yaitu:

a. Pencapaian tujuan b. Ketepatan waktu c. Manfaat

d. Hasil

e. Kompetensi petugas

Efektifitas

a. Prosedur dan proses pelayanan yang mudah dan sederhana. b.Waktu yang dibutuhkan pada

proses pelayanan tepat dan singkat.

c.Biaya pelayanan yang ekonomis.

d.Pelayanan yang diberikan sesuai dengan kebutuhan/yang dikehendaki masyarakat pengguna jasa perpustakaan.

e.Ketersediaan bahan pustaka yang lengkap dan memenuhi

kebutuhan informasi masyarakat pengguna jasa

perpustakaan.

f. Ketersedian sarana pendukung serta sarana pelengkap yang memadai.

g.Kenyamanan memperoleh layanan yang berkaitan dengan

kondisi umum di perpustakaan.

h.Tersedianya petugas

(32)

1.7 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan penelitian ini dibuat untuk menjelaskan secara garis

besar mengenai isi dari penelitian yang penulis susun ini. Sistematika penulisan

penelitian yang akan penulis susun adalah sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini mengemukakan mengenai latar belakang, perumusan masalah,

tujuan penelitian, manfaat penelitian, kerangka teori, defenisi konsep

dan defenisi operasional, dan sistematika penulisan.

BAB II : METODELOGI PENELITIAN

Bab ini berisikan tentang bentuk penelitian, lokasi penelitian, populasi

dan sampel, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, validitas

dan reliabilitas, hasil uji coba alat ukut dan teknik analisa data.

BAB III : DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

Bab ini memuat mengenai gambaran umum, visi dan misi, tugas dan

fungsi, struktur organisasi dan data-data mengenai Kantor

Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Asahan.

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisikan seluruh rangkaian hasil penelitian yang dirangkum

dan pembahasan yang memuat tentang deskripsi hasil penelitian.

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisikan kesimpulan dari hasil penelitian dan pemberian

(33)

BAB II

METODE PENELITIAN

2.1 Bentuk Penelitian

Penelitian ini menggunakan bentuk penelitian deskriptif dengan analisis

data kuantitatif. Metode deskriptif memusatkan perhatian terhadap

masalah-masalah atau fenomena-fenomena yang ada pada saat penelitian dilakukan atau

masalah yang bersifat aktual, kemudian menggambarkan fakta tentang masalah

yang diselidiki sebagaimana adanya diiringi dengan interpretasi (Nawawi,

1990:64).

Metode deskriptif bermaksud untuk menggambarkan, meringkaskan

kondisi, situasi atau berbagai variabel yang timbul di masyarakat yang menjadi

objek penelitian tersebut. Kemudian menarik ke permukaan sebagai suatu ciri atau

gambaran tentang kondisi, situasi, atau variabel tertentu (Burgin, 2001:48).

2.2 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada Kantor Perpustakaan, Arsip dan

Dokumentasi Kabupaten Asahan yang beralamat di Jalan H.O.S. Cokroaminoto

(34)

2.3 Populasi dan Sampel

2.3.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2008:80). Maka yang

menjadi populasi pada penelitian ini adalah seluruh anggota yang menggunakan

jasa pelayanan Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Asahan

yang berjumlah 1120 orang anggota.

2.3.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari

semua yang ada pada populasi tersebut, misalnya karena keterbatasan dana,

tenaga, dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari

populasi tersebut. Apa yang dipelajari dari sampel tersebut, kesimpulannya akan

dapat diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi

harus benar-benar mewakili (Sugiyono, 2008:81).

Pada penelitian ini peneliti menggunakan teknik purposive sampling yaitu

penentuan sampel yang tidak didasarkan atas strata atau pedoman, tetapi

berdasarkan adanya tujuan tertentu yang tetap berhubungan dengan

permasalahan penelitian. Pada pelaksanaan pengumpulan data, peneliti juga

menggunakan teknik accidental sampling, yang menjadi sampel adalah mereka

(35)

saat peneliti melakukan pengambilan data di lokasi penelitian. Semua anggota

perpustakaan yang berkunjung ke Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi

Kabupaten Asahan mendapatkan kesempatan yang sama untuk menjadi subjek

penelitian, baik pengunjung yang melakukan peminjaman dan/atau

pengembalian buku atau pengunjung yang sudah pernah mendapatkan pelayanan

sirkulasi tersebut sebelumnya.

Dalam penarikan sampel maka jumlahnya harus representative sehingga

hasilnya bisa digeneralisasikan. Untuk memenuhi persyaratan tersebut maka

dalam penentuan jumlah sampel penulis menggunakan rumus perhitungan Taro

Yamane (Bambang Prasetyo dan Lina Miftahul Jannah, 2005:30) sebagai

berikut:

N n = −−−−−− Nd2 + 1

Keterangan: n = jumlah sampel, N = jumlah populasi, d = jumlah presisi yang

ditetapkan (10%).

1120 n = −−−−−−−−− 1120.0,12 + 1

1120

n = −−−−−−−−− = 91,80 12,2

Dari perhitungan tersebut di dapatkan hasil 91,80 yang dibulatkan menjadi 92.

(36)

2.4 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam

penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Oleh

karena itu penilitian ini menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut:

1. Teknik pengumpulan data primer, yaitu pengumpulan data yang dilakukan

langsung pada lokasi penelitian. Dengan kata lain, data yang diperoleh

langsung dari objek penelitian. Pengumpulan data primer dilakukan dengan

menggunakan instrumen sebagai berikut:

a. Observasi atau pengamatan, yaitu teknik pengumpulan data dengan

pengamatan dan pencatatan dengan sistematik fenomena-fenomena yang

diteliti.

b. Angket (kuesioner), yaitu menyebarkan daftar pertanyaan tertulis kepada

responden.

2. Teknik pengumpulan data sekunder, yaitu teknik pengumpulan data yang

dilakukan melalui pengumpulan bahan kepustakaan yang dapat mendukung

data primer. Teknik pengumpulan data sekunder dapat dilakukan dengan

menggunakan instrumen sebagai berikut:

a. Studi dokumentasi, yaitu teknik pengumpulan data dengan menggunakan

catatan-catatan atau dokumen yang ada di lokasi penelitian serta

sumber-sumber lain yang relevan dengan objek penelitian.

b. Studi kepustakaan, yaitu pengumpulan data yang diperoleh dari buku-buku,

karya ilmiah serta pendapat para ahli yang berkompetensi dan memiliki

(37)

2.5 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan peneliti

dalam mengumpulkan data agar pekerjannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik,

dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah.

Variasi jenis instrumen penelitian adalah, angket, check list atau daftar centang,

pedoman wawancara, pedoman pengamatan (Arikunto, 2006:160).

Pada penelitian ini peneliti menggunakan angket dalam bentuk skala sikap.

Skala merupakan sejumlah pernyataan tertulis yang berupa konstrak atau konsep

psikologis yang menggambarkan aspek kepribadian individu, dan pertanyaan

dalam skala sebagai stimulus yang tertuju pada indikator perilaku guna

memancing jawaban yang merupakan refleksi dari keadaan diri subjek yang

biasanya tidak disadari oleh responden yang bersangkutan

(http://lib.uin-malang.ac.id/thesis/chapter_iii/07410138-siti-andriawati.ps)

Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala likert, yaitu skala

yang berisi pernyataan-pernyataan sikap (attitude statement). Pernyataan sikap

adalah suatu pernyataan mengenai objek sikap yang menggunakan distribusi

respons sebagai dasar penentuan nilai skalanya. Dalam skala likert ada dua

pernyataan sikap, yaitu pernyataan yang bersifat mendukung (favourable) dan

pernyataan yang tidak mendukung (unfavourable). Pada angket penelitian ini

semua pernyataan yang berjumlah 23 aitem bersifat favourable.

Adapun sebaran skala efektifitas pelayanan peminjaman dan pengembalian

(38)

Tabel 2.1 Sebaran Skala Efektifitas Pelayanan Peminjaman dan Pengembalian Buku

No. Komponen Indikator Nomor

Aitem Jumlah

1. Pencapaian tujuan

-Prosedur dan proses

pelayanan yang mudah dan sederhana

-Waktu yang dibutuhkan pada proses pelayanan tepat dan singkat

2, 7, 16 3

3. Manfaat -Biaya pelayanan yang ekonomis

-Pelayanan yang diberikan sesuai dengan pustaka yang lengkap dan memenuhi kebutuhan dengan kondisi umum di perpustakaan

Dalam skala likert ini terdiri dari 4 alternantif jawaban, yakni sangat setuju

(SS), setuju (S), tidak setuju (TS), sangat tidak setuju (STS). Peneliti meniadakan

alternatif jawaban ragu-ragu (R) dengan alasan menghindari jawaban yang

(39)

bergerak dari 4,3,2,1 untuk jawaban yang favourable dan 1,2,3,4 untuk jawaban

yang unfavourable, sebagaimana tabel berikut:

Tabel 2.2 Penentuan Nilai Skala

Respon Skor

Favourable Unfavourable

Sangat Setuju (SS) 4 1

Setuju (S) 3 2

Tidak Setuju (TS) 2 3

Sangat Tidak Setuju (STS) 1 4

2.6 Validitas dan Reliabilitas

Sebelum alat ukur digunakan untuk mengambil data dalam penelitian ini,

maka haruslah diuji validitas dan reliabilitasnya. Validitas dan reliabilitas alat

ukur merupakan dua hal yang penting dalam sebuah penelitian, karena keduanya

merupakan karakter utama yang menunjukkan apakah suatu alat ukur baik atau

tidak.

2.6.1 Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan

atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih

mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid berarti

memiliki validitas rendah (Arikunto, 2006:168). Uji validitas instrumen

dilakukan untuk mengetahui instrumen penelitian mampu mencerminkan isi

(40)

menggambarkan keseluruhan isi atau konsep yang menjadi dasar penyusunan

instrumen.

Uji validitas adalah uji tentang kemampuan suatu angket, sehingga

benar-benar dapat mengukur apa yang ingin diukur. Sebuah instrumen valid jika

mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkap data dari variabel

yang diteliti secara tepat.

Sebuah aitem sebaiknya memiliki korelasi (r) dengan skor total variabel.

Besarnya korelasi tiap aitem pernyataan dapat dilihat dari hasil uji dengan

menggunakan SPSS pada kolom Corrected Items-Total Correlation. Kriteria uji

validitas secara singkat (rule of tumb) adalah 0,30. Jika korelasi sudah lebih

besar dari 0,30 maka pernyataan yang dibuat dikategorikan valid/sahih

2.6.2 Reliabilitas

Reliabilitas adalah tingkat kepercayaan hasil suatu pengukuran,

pengukuran yang memiliki reliabilitas tinggi adalah pengukuran yang dapat

menghasilkan data yang reliabel. Pengukuran yang memiliki reliabilitas tinggi

yaitu yang mampu memberikan hasil ukur yang terpercaya, yang disebut

reliabel. Reliabilitas suatu alat dapat diketahui jika alat tersebut mampu

menunjukkan sejauh mana pengukurannya dapat memberikan hasil yang relatif

sama bila dilakukan pengukuran kembali pada objek yang sama (Azwar,

(41)

Reliabilitas dinyatakan dengan koefisien reliabilitas yang angkanya berada

dalam rentang 0 sampai dengan 1,00. Semakin tinggi koefisien reliabilitas

mendekati angka 1,00 berarti semakin tinggi reliabilitasnya. Sebaliknya

koefisien yang semakin mendekati angka 0 berarti semakin rendah

reliabilitasnya

(http://lib.uin-malang.ac.id/thesis/chapter_iii/07410138-siti-andriawati.ps).

Untuk mengetahui reliabilitas dari tiap alat ukur, maka penelitian ini

menggunakan rumus Alpha Cronbach dengan bantuan SPSS. Penggunaan rumus

ini dikarenakan skor yang dihasilkan dari instrument penelitian merupakan

rentangan skala 1-4, 1-5 dan seterusnya, bukan dengan hasil 1 dan 0.

2.7 Hasil Uji Coba Instrumen Penelitian

Uji coba instrumen penelitian dilakukan untuk mengetahui validitas dan

reliabilitas alat ukur yang digunakan. Alat ukur berbentuk skala, yaitu skala

efektifitas pelayanan peminjaman dan pengembalian buku. Uji coba alat ukur

dilakukan tanggal 10 April 2013 pada 20 orang sampel yang dianggap memenuhi

kriteria inklusi penelitian ini dari kantor perpustakaan yang ditentukan sebagai

lokasi penelitian. Teknik analisis korelasi Pearson Product Moment dengan

bantuan aplikasi komputer SPSS v. 15.0 for Windows (Pratisto, 2009) digunakan

untuk melihat validitas alat ukur. Kemudian aitem-aitem yang valid dianalisis

reliabilitasnya menggunakan teknik korelasi Alpha Cronbach.

Total aitem efektifitas pelayanan peminjaman dan pengembalian buku

(42)

terdapat 2 aitem yang gugur. Koefisien korelasi (r) bergerak dari 0,369 sampai

0,858. Hasil uji validitas skala efektifitas pelayanan peminjaman dan

pengembalian buku dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 2.3 Hasil Uji Validitas Skala Efektifitas Pelayanan Peminjaman dan Pengembalian Buku

No. Komponen Indikator Nomor

Aitem

-Prosedur dan proses pelayanan yang mudah

(43)

Hasil uji validitas di atas menunjukkan bahwa dari 23 aitem pernyataan

untuk pernyataan ke-4 dan 9 dinyatakan gugur, hal ini disebabkan Corrected

Items-Total Correlation yang lebih kecil dari 0,30, dengan demikian aitem

pernyataan dalam kategori gugur atau tidak valid akan disingkirkan. Adapun

aitem pernyataan dalam kategori valid atau sahih dalam variabel ini digunakan

sebagai instrumen penelitian karena layak mengungkap tentang efektifitas

pelayanan peminjaman dan pengembalian buku.

Dari analisis reliabilitas yang dilakukan, koefisisen reliabilitas (α) variabel efektifitas pelayanan peminjaman dan pengembalian buku adalah 0,96. Hasil uji

Reliabilitas variabel diilustrasikan pada tabel berikut ini:

Tabel 2.4 Hasil Uji Reliabilitas Skala Efektifitas Pelayanan Peminjaman dan Pengembalian Buku

Variabel Penelitian Cronbach’s Alpha Batas Kritis Kesimpulan Efektifitas pelayanan

peminjaman dan pengembalian buku

0,956 0,60 Reliabel

Sumber: Hasil Penelitian (Data Diolah)

Tabel 2.4 diatas menunjukkan bahwa Cronbach’s Alpha untuk variabel

bernilai positif dan lebih besar dari 0,60, maka reliabilitas pernyataan dapat

dikatakan tinggi. Menurut kriteria Nunally apabila nilai Cronbach’s Alpha > 0,60

maka dapat dikatakan reliabel

(44)

2.8 Teknik Analisis Data

Data yang diperoleh dari responden penelitian adalah efektifitas pelayanan

peminjaman dan pengembalian buku yang dianalisis menggunakan analisis

statistik. Analisis ini digunakan mengingat data yang diperoleh dari alat ukur

berbentuk angka-angka dan merupakan data kuantitatif. Data yang berupa angka

ini memerlukan pengolahan data lebih lanjut agar memiliki makna dan manfaat

yang sesuai dengan tujuan penelitian.

Selanjutnya data yang diperoleh dengan menggunakan skala yang telah

valid dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif. Statistik deskriptif

adalah prosedur-prosedur dalam mengorganisasikan dan menyajikan informasi

dalam bentuk yang dapat digunakan dan dapat lebih dimengerti. Statistik

deskriptif digunakan ketika penelitian itu bertujuan untuk memaparkan data hasil

penelitian. Dalam metode kuantitatif ini, data yang sudah tersusun dalam tabel

adalah dasar dalam analisis deskriptif. Untuk mempermudah proses penghitungan

analisis data, maka peneliti menggunakan bantuan SPSS 15 for Windows.

Untuk mengetahui tingkat efektifitas pelayanan peminjaman dan

pengembalian buku, terlebih dahulu akan menghitung mean (μ) dan standar

deviasi (σ), berikut ini rumus yang akan digunakan:

a. Mencari mean dengan rumus sebagai berikut:

µ = ½ (imax + imin) k

Keterangan: µ = mean hipotetik, imax = skor maksimal aitem,

(45)

b. Mencari standar deviasi dengan rumus sebagai berikut:

σ = 1

/6 (imax – imin)

Keterangan: σ = standar deviasi, imax = skor maksimal subjek,

imin= skor minimal subjek.

c. Pengkategorian bertujuan untuk menempatkan individu ke dalam

kelompok-kelompok terpisah secara berjenjang menurut suatu kontinum berdasarkan

atribut yang diukur. Klasifikasi dibuat pada variabel penelitian berdasarkan

norma yang disusun sesuai dengan tingkat diferensiasi yang dikehendaki

(Azwar, 2009). Di bawah ini disajikan tabel pengkategoriannya:

Tabel 2.5 Norma Kategorisasi

Kategori Kriteria

Rendah X < (μ – σ)

Sedang (μ – σ) ≤ X < (μ + σ)

(46)

BAB III

DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

3.1 Gambaran Umum Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi

Kabupaten Asahan

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Asahan Nomor 3 Tahun 2003

tentang Perubahan Pertama atas Peraturan Daerah Kabupaten Asahan Nomor 01

Tahun 2001 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Sekretariat Daerah

Kabupaten Asahan, Sekretariat DPRD Kabupaten Asahan, Kecamatan dan

Kelurahan, maka dibentuknya Bagian Arsip dan Perpustakaan Sekretariat

Kabupaten Asahan, yang berada di Lingkungan Sekretariat Kantor Bupati

Asahan. Dengan Susunan Organisasi sebagai berikut:

1. Kepala Bagian Arsip dan Perpustakaan Sekretariat Daerah Kabupaten Asahan

2. Sub Bagian Pengelolaan Arsip

3. Sub Bagian Pembinaan Arsip

4. Sub Bagian Perpustakaan

Pada Tahun 2007 Bagian Arsip dan Perpustakaan Sekretariat Kabupaten

Asahan ditingkatkan statusnya menjadi Kantor Perpustakaan dan Arsip Kabupaten

Asahan. Maka resmilah didirikan Kantor Perpustakaan dan Arsip Kabupaten

Asahan dengan gedung milik sendiri dan berlokasi di tempat yang dulunya

dijadikan Kantor Bupati Asahan yang beralamat di Jalan H.O.S Cokroaminoto

(47)

2007 Tanggal 8 Maret 2007 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi

Lembaga Teknis Daerah. Dengan susunan Organisasi sebagai berikut :

1. Kepala Kantor

2. Sub Bag Tata Usaha

3. Seksi-seksi, terdiri dari:

a. Seksi Pengelolaan Arsip

b. Seksi Pembinaan Perpustakaan dan Kearsipan

c. Seksi Pengelolaan Perpustakaan

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Asahan No. 7 Tahun 2008

Tanggal 9 April 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah

Kabupaten Asahan, maka Kantor Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Asahan

dirubah namanya menjadi Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi

Kabupaten Asahan, dengan susunan organisasi sebagai berikut:

1. Kepala Kantor

2. Sub Bag Tata Usaha

3. Seksi-seksi, terbagi menjadi:

a. Seksi Perpustakaan

b. Seksi Arsip

c. Seksi Dokumentasi

Sejak resmi didirikan pada tahun 2007, kantor perpustakaan ini sudah

beberapa kali menerima penghargaan. Pada Agustus 2007, perpustakaan ini

mendapat peringkat I pada pemilihan perpustakaan terbaik Kabupaten/Kota

(48)

merupakan finalis penilaian perpustakaan umum Kabupaten/Kota tingkat

nasional, penghargaan diberikan oleh Kepala Kantor Perpustakaan Nasional pada

saat itu Bapak Dady P. Rachmananta. Pada lomba perpustakaan umum

Kabupaten/Kota terbaik tingkat Provinsi Sumatera Utara pada Desember 2007,

perpustakaan umum Asahan ini kembali menerima penghargaan sebagai juara I

yang diberikan oleh Bapak Drs. Rudolf M. Pardede yang pada saat itu beliau

Gubernur Sumatera Utara. Pada tanggal 28 Nopember 2008, perpustakaan umum

Asahan ini menerima penghargaan kembali sebagai juara III lomba perpustakaan

umum Kabupaten/Kota terbaik tingkat Provinsi Sumatera Utara, penghargaan

tersebut diberikan oleh Kepala Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi

Sumatera Utara yaitu Bapak Drs. Saiful Amri, MM.

3.2 Visi, Misi dan Tujuan Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi

Kabupaten Asahan

Cita-cita Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Asahan

dituangkan dalam visi sebagai berikut: “Mewujudkan Perpustakaan Umum

Sebagai Pusat Sumber Belajar, Informasi, Ilmu Pengetahuan, Teknologi Dan

Pengembangan Nilai-Nilai Budaya Bangsa”.

Untuk mencapai cita-cita tersebut, misi yang diemban oleh Perpustakaan

Asahan ini adalah sebagai merikut:

1. Peningkatan dan pengembangan koleksi, literatur buku-buku dan bahan bacaan

(49)

2. Mengoptimalkan pemberdayaan perpustakaan sebagai pelengkap pendidikan

untuk pengembangan minat, kemampuan dan kebiasaan membaca masyarakat,

pelajar dan mahasiswa melalui pelayanan perpustakaan umum, kunjungan

perpustakaan keliling dan mobil pintar.

3. Terwujudnya pemanfaatan teknologi informasi melalui pengembangan

perpustakaan digital (digital library).

4. Peningkatan dan pengembangan nilai-nilai budaya bangsa melalui lomba,

pameran dan penerbitan buku-buku sejarah.

Berdasarkan visi dan misi tersebut, maksud dan tujuan didirikannya

Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Asahan adalah sebagai

berikut:

1. Perpustakaan Umum Kabupaten Asahan sebagai sumber informasi, ilmu

pengetahuan, teknologi dan budaya untuk membina dan mengembangkan

kebiasaan minat membaca dan belajar mandiri terhadap masyarakat,

mahasiswa dan pelajar sebagai suatu proses yang berkesinambungan seumur

hidup.

2. Memberikan kesegaran jasmani dan rohani, sehingga berkembang daya kreasi

dan inovasi bagi meningkatkan martabat dan produktivitas setiap warga

masyarakat, mahasiswa dan pelajar secara menyeluruh serta mampu

beradaptasi dengan mengantisipasi setiap perubahan.

3. Memberikan kesempatan membaca tanpa membeda-bedakan.

4. Memberikan sumber informasi yang cepat, tepat dan murah.

(50)

3.3 Struktur Organisasi dan Uraian Tugas

Saat ini Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Asahan

memiliki pegawai berjumlah 20 orang dan berstatus Pegawai Negeri Sipil, yang

terdiri dari:

a. Kepala Kantor : 1 orang

b. Kepala Sub Bagian Tata Usaha : 1 orang

c. Kepala Seksi Perpustakaan : 1 orang

d. Kepala Seksi Kearsipan : 1 orang

e. Kepala Seksi Dokumentasi : 1 orang

f. Pegawai/staf : 15 orang

Adapun susunan organisasi dan uraian tugas jabatan struktural pada

Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Asahan adalah sebagai

berikut:

1. Kepala Kantor

Kepala Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Asahan

mempunyai tugas sebagai berikut :

a. Mengkoordinasikan penetapan kebijakan lingkup perpustakaan, kearsipan

dan dokumentasi.

b. Mengkoordinasikan pembinaan, pengelolaan dan kerjasama/koordinasi

dibidang perpustakaan, kearsipan dan dokumentasi.

c. Mengkoordinasikan pembinaan dan peningkatan sumber daya manusia

(51)

d. Mengkoordinasikan penyimpanan, pemeliharaan dan pengelolaan dibidang

perpustakaan, kearsipan dan dokumentasi.

e. Mengkoordinasikan penyelenggaraan fungsi pelayanan dibidang

perpustakaan, kearsipan dan dokumentasi.

f. Mengkoordinasikan pengelolaan administrasi umum meliputi

ketatausahaan, kepegawaian, keuangan, peralatan/perlengkapan dan

organisasi serta ketatalaksanaan.

g. Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas lain yang di perintahkan oleh atasan.

2. Sub Bagian Tata Usaha

Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas sebagai berikut :

a. Menyusun program kerja, perencanaan dan pelaporan dibidang

perpustakaan, kerasipan dan dokumentasi.

b. Melaksanakan tata usaha surat menyurat di bidang perpustakaan, kerasipan

dan dokumentasi.

c. Melaksanakan administrasi keuangan dan kepegawaian di bidang

perpustakaan, kerasipan dan dokumentasi.

d. Melaksanakan koordinasi dengan seksi-seksi yang ada di ruang lingkup

perpustakaan, kearsipan dan dokumentasi.

3. Seksi Perpustakaan

Seksi Perpustakaan mempunyai tugas sebagai berikut :

(52)

b. Mempersiapkan klasifikasi dan penataan serta pengolahan buku berdasarkan

ketentuan yang berlaku.

c. Membuat klasifikasi dan penataan serta pengolahan buku berdasarkan

ketentuan yang berlaku.

d. Melaksanakan pembuatan kartu anggota yang menjadi anggota

perpustakaan.

e. Melaksanakan pelayanan prima di bidang perpustakaan.

f. Melaksanakan pelestarian dan pengembangan perpustakaan serta

melaksanakan kegiatan yang berkaitan dengan perpustakaan.

g. Melakukan bimbingan teknis di bidang perpustakaan.

4. Seksi Kearsipan

Seksi Kearsipan mempunyai tugas sebagai berikut :

a. Melaksanakan penyimpanan arsip in aktif.

b. Melaksanakan penyimpanan dan pengolahan serta memberikan pelayanan

arsip in aktif.

c. Melaksanakan akuisisi arsip in aktif dari pengola arsip unit kerja Keaarsipan

Daerah Kabupaten.

d. Melaksanakan pengolahan arsip in aktif yang telah diserahkan pengelola

arsip masing-masing unit kerja Kearsipan Perangkat Daerah Kabupaten.

e. Melaksanakan penyimpanan dan pengolahan arsip statis.

f. Memberikan pelayanan arsip statis.

(53)

h. Menyelenggarakan penerbitan naskah sumber arsip.

i. Melaksanakan pemeliharaan arsip dinamis.

j. Melaksanakan pemeliharaan arsip statis.

k. Melaksanakan bimbingan teknis di bidang kearsipan.

5. Seksi Dokumentasi

Seksi Dokumentasi mempunyai tugas sebagai berikut:

a. Menyusun rencana kerja kegiatan pembinaan di bidang perpustakaan dan

kearsipan.

b. Melaksanakan koordinasi/konsultasi di bidang perpustakaan dan kearsipan.

c. Melaksanakan pengendalian dan monitoring penyelenggaraan perpustakaan

dan kearsipan.

d. Melaksanakan sosialisasi penyuluhan perpustakaan dan kearsipan.

e. Penetapan peraturan dan kebijakan penyelenggaraan sistem kearsipan dan

perpustakaan.

f. Penetapan peraturan dan kebijakan penyelenggaran jaringan kearsipan dan

perpustakaan.

g. Pengawasan/supervisi terhadap penyelenggaraan kearsipan perangkat

daerah dan perpustakaan.

(54)

3.4 Sarana, Prasarana, dan Pengunjung/Anggota Perpustakaan

Tempat pelayanan Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi

Kabupaten Asahan berada di Jalan H.O.S Cokroaminoto No.30A Kisaran,

Telepon (0623)347067 dengan Faximile (0623)347614. Kantor ini berdampingan

dengan SD Negeri Nomor 010083, SD Negeri Nomor 017973 dan Perguruan

Alwasliyah.

Adapun luas bangunan perpustakaan tersebut adalah 648 m2 yang terdiri

dari dua lantai (41m x 12m dan 12,30m x 12,35m) dengan luas tanah lokasi

perpustakaan 2.744 m2 (56m x 49m).

Tata ruang perpustakaan ditata untuk memenuhi beberapa kriteria seperti

efisiensi pengguna dan pegawai, pencahayaan, kenyamanan, pemeliharaan dan

keamnan. Pada lantai dasar terdapat ruang sirkulasi, ruang baca umum, ruang baca

remaja, ruang baca anak, ruang baca referensi dan ruang internet. Dilantai yang

sama juga terdapat ruang pengolahan, ruang diskusi/rapat, ruang shalat, ruang

kamar kerja Kepala Kantor, Kepala Sub Bagian dan Pegawai yang berjumlah 6

ruang, dan toilet berjumlah 4 ruang. Pada lantai dua hanya ada satu ruangan saja

yaitu ruang bendahara.

Jumlah koleksi buku perpustakaan hingga Desember 2012 adalah

sebanyak 29.760 eksemplar, dengan jumlah judul buku sebanyak 11.536 judul,

surat kabar 4 terbitan dengan jumlah 4 eksemplar perhari, majalah sebanyak 400

judul, DVD 10 judul dengan jumlah 25 keping, kliping 10 judul dengan jumlah

223 eksemplar. Koleksi buku terdiri dari jenis-jenis buku karya umum, filsafat,

Gambar

Tabel 2.1 Sebaran Skala Efektifitas Pelayanan Peminjaman dan
Tabel 2.2 Penentuan Nilai Skala
Tabel 2.5 Norma Kategorisasi
Tabel 4.1 Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
+7

Referensi

Dokumen terkait

PERPUSTAKAAN KELILING DI KANTOR PERPUSTAKAAN, ARSIP DAN DOKUMENTASI KABUPATEN SUKOHARJO. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi pemustaka terhadap layanan perpustakaan yang tersedia pada Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Dairi secara

Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi pemustaka terhadap layanan perpustakaan yang tersedia pada Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Dairi secara

Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi pemustaka terhadap layanan perpustakaan yang tersedia pada Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Dairi secara

Sesuai dengan judul kertas karya ini ruang lingkup dalam penulisan tentang penyusutan arsip pada Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Langkat.. Maka ruang

ü Almamaterku tercinta.. LAYANAN PERPUSTAKAAN KELILING DI KANTOR PERPUSTAKAAN, ARSIP DAN DOKUMENTASI KABUPATEN SUKOHARJO. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Berdasarkan hasil pembahasan dan simpulan diperoleh, maka diajukan beberapa saran bagi pustakawan dan pimpinan perpustakaan Kantor Arsip Perpustakaan dan

Untuk menindaklanjuti layanan, pustakawan Kantor Perpustakaan, Arsip, dan Dokumentasi Kabupaten Pesisir Selatan mendeteksi ketidakpuasan pengunjung sedini mungkin