• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tingkat Kejeraan Racun dan Umpan Tikus Sawah (Rattus argentiventer Rob. & Klo.), Tikus Rumah (Rattus rattus diardii Linn.), dan Tikus Pohon (Rattus tiomanicus Mill.)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Tingkat Kejeraan Racun dan Umpan Tikus Sawah (Rattus argentiventer Rob. & Klo.), Tikus Rumah (Rattus rattus diardii Linn.), dan Tikus Pohon (Rattus tiomanicus Mill.)"

Copied!
59
0
0

Teks penuh

Loading

Gambar

Gambar 1  Kurungan tunggal (single cage) yang digunakan dalam pengujian
Gambar 2  Timbangan elektronik untuk menimbang rodentisida, umpan, dan tikus yang mati
Tabel 1. Perlakuan tikus sawah, tikus rumah, tikus pohon terhadap racun dan umpan
Tabel 4. Skoring tingkat kejeraan tikus terhadap rodentisida dan umpan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Umpan pada semua konsentrasi keong yang diberikan pada aplikasi pertama. dikonsumsi oleh tikus (Tabel Lampiran

Pelaksanaan penelitian ini dibagi tiga tahap yaitu umpan pendahuluan dilakukan dengan cara mengambil 30 gram bahan yang telah dicampur dan masing-masing diletakkan

Tikus sawah Subang memiliki tingkat kejeraan lebih tinggi dari pada tikus sawah Pati karena berdasarkan hasil wawancara terhadap petani melalui kuesioner didapatkan hasil bahwa

Kerusakan tanaman padi pada waktu bunting dan bermalai adalah yang sangat berpengaruh terhadap turunnya produksi (Brooks & Rowe 1979). Asosiasi tikus dengan manusia

Pengujian tingkat kejeraan racun dan umpan pada tikus sawah (R. rattus diardii) telah dilakukan di Laboratorium Vertebrata Hama, Departemen Proteksi

Percobaan ini menggunakan metode pengendalian tikus dengan empat perlakuan dan tiga ulangan, rancangan perlakuannya yaitu P1: kontrol, P2: Trap Barrier Sistem ( TBS ), P3:

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai jenis formulasi bromadiolon yang efektif dan efisien untuk aplikasi pengendalian tikus sawah (R. argentiventer)

Variabel yang diamati adalah persentase kerusakan rumpun varietas Dodokan yang terserang oleh tikus pada hamparan yang membentuk pola seperti pada Gambar 2 dengan rumus Jumlah anakan