• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pemenuhan Kebutuhan Informasi E-Journal Westlaw International Dalam Memenuhi Kebutuhan Informasi Mahasiswa Pascasarjana S2 Ilmu Hukum

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Pemenuhan Kebutuhan Informasi E-Journal Westlaw International Dalam Memenuhi Kebutuhan Informasi Mahasiswa Pascasarjana S2 Ilmu Hukum"

Copied!
77
0
0

Teks penuh

(1)

PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI E-JOURNAL WESTLAW INTERNATIONAL OLEH MAHASISWA PASCASARJANA S2

ILMU HUKUM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu persyaratan dalam menyelesaikan studi untuk memperoleh gelar Sarjana Sosial (S.Sos) dalam bidang Studi Perpustakaan dan Informasi

Oleh:

ISABELLA CHRISTINA SEMBIRING NIM : 110723006

DEPARTEMEN STUDI ILMU PERPUSTAKAAN

FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(2)

LEMBAR PERSETUJUAN

Judul Skripsi : Pemenuhan Kebutuhan Informasi E-Journal Westlaw International Dalam Memenuhi Kebutuhan Informasi Mahasiswa Pascasarjana S2 Ilmu Hukum

Oleh : Isabella Christina Sembiring

NIM : 110723006

Pembimbing I : Dr. Irawaty A.Kahar, M.Pd

Tanda Tangan :

______________________

Tanggal :

______________________

Pembimbing II : Ishak, SS, M.Hum

Tanda Tangan :

______________________

Tanggal :

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

Judul Skripsi : Pemenuhan Kebutuhan Informasi E-Journal Westlaw International Oleh Mahasiswa Pascasarjana S2 Ilmu Hukum Universitas Sumatera Utara

Oleh : Isabella Christina Sembiring

NIM : 110723006

Pembimbing I : Dr. Irawaty A.Kahar, M.Pd

Tanda Tangan :

______________________

Tanggal :

______________________

FAKULTAS ILMU BUDAYA

Dekan : Dr. Syahron Lubis, M.A

Tanda Tangan :

______________________

Tanggal :

(4)

PERNYATAAN ORISINALITAS

Karya ini adalah karya orisinal dan belum pernah disajikan sebagai suatu tulisan untuk memperoleh suatu kualifikasi tertentu atau dimuat pada media publikasi lain.

Penulis membedakan dengan jelas antara pendapat atau gagasan penulis dengan pendapat atau gagasan yang bukan berasal dari penulis dengan

mencantumkan tanda kutip.

Medan, 30 Juli 2013

Peneliti,

Isabella Christina Sembiring Cholia

(5)

ABSTRAK

Sembiring, Isabella Christina. 2013. Pemenuhan Kebutuhan Informasi E-Journal Westlaw International Oleh Mahasiswa Pascasarjana S2 Ilmu Hukum Universitas Sumatera Utara, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pemanfaatan e-journal westlaw international dalam memenuhi kebutuhan informasi mahasiswa Pascasarjana S2 Ilmu Hukum.

Metode penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Pascasarjana S2 Ilmu Hukum Universitas Sumatera Utara, berjumlah 410 orang. Teknik penentuan sampel menggunakan rumus slovin sehingga diperoleh sampel berjumlah 80 orang.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pemanfaatan e-journal dalam seminggu 75% menyatakan sebanyak 2 kali. Jumlah e-journal pada database yang dikunjungi pengguna 54% menyatakan 1 jurnal. Mendownload/mengunduh e-journal dalam sebulan sebanyak 44% menyatakan 1 s.d 10 dokumen. Pengguna yang belum mengetahui e-journal westlaw international sebanyak 54%. Tujuan pengguna dalam memanfaatkan e-journal westlaw international untuk mendukung penelitian dalam menyelesaikan tugas sebanyak 50%. Cara pengguna mendapatkan e-journal westlaw international yang dibutuhkan langsung ke situs web sebanyak 61%. Pola penelusuran yang dilakukan dalam pencarian informasi dengan melalui subjek tertentu sebanyak 55%. Kesesuaian informasi e-journal sebanyak 50% menyatakan kurang sesuai. Pentingnya informasi dalam menyelesaikan tugas maupun penelitian pengguna sebanyak 48% menyatakan penting. Informasi yang termasuk dalam e-journal westlaw international sudah mutakhir sebanyak 54% menyatakan up to date. Memanfaatkan e-journal yang telah lama sebanyak 69% masih memanfaatkan. E-journal yang telah lama 3 tahun terakhir informasinya masih dimanfaatkan guna mendukung literatur dalam penelitian maupun menyelesaikan tugas perkulihan sebanyak 46%. Proses penerimaan data sampai ke database sudah mudah mendapatkan sebanyak 50%. Kesulitan yang dihadapi mahasiswa Pascasarjana Ilmu Hukum USU dalam mengakses adalah faktor bahasa sebanyak 46%.

Berdasarkan evaluasi pemanfaatan e-journal westlaw international dapat disimpulkan bahwa pemanfaatan e-journal westlaw international dalam memenuhi kebutuhan informasi mahasiswa Pascasarjana S2 Ilmu Hukum masih rendah dan belum optimal dalam memanfaatkan e-journal.

(6)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat-Nya hingga saat ini penulis dapat menyusun skripsi yang berjudul “Pemenuhan

Kebutuhan Informasi E-Journal Westlaw International Oleh Mahasiswa Pascasarjana S2 Ilmu Hukum Universitas Sumatera Utara” sebagai salah satu syarat kelulusan dalam menyelesaikan studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi, Universitas Sumatera Utara untuk memperoleh gelar Sarjana Sosial

Dalam menyelesaikan skripsi ini, penulis telah banyak mendapatkan bantuan dan bimbingan, baik moril dan materil dari berbagai pihak. Atas bantuan dan dukungan yang penulis terima, pada kesempatan ini penulis terlebih dahulu mengucapkan banyak terima kasih kepada kedua orangtuaku B. Sembiring dan S br. Karo serta kedua kakak dan adikku Imelda Sari SE, Siska Puspita Spd, Susi Lestari dan Sri Indah Karina yang selama ini telah mendukung dan memberikan doa, motivasi, perhatian, kasih sayang tanpa batas kepada penulis.

Dengan segala kerendahan hati, penulis juga mengucapkan terima kasih yang sebesar – besarnya kepada :

1. Bapak Dr. Syahron Lubis, M.A. selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Dr. Irawaty A.Kahar, M.Pd selaku Ketua Departemen Ilmu Perpustakaan dan Informasi, dan dosen pembimbing I yang telah meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran serta memberikan bimbingan dalam menyelesaikan skripsi ini.

3. Ibu Himma Dewiyana, ST, M.Hum selaku Sekretaris Departemen Ilmu

Perpustakaan dan Informasi, dan selaku dosen penguji II yang telah memberikan saran serta arahan yang lebih baik lagi dalam menyelesaikan

skripsi ini.

(7)

5. Dra. Hj. Eva Rabita, M.Hum selaku penguji I yang telah memberikan saran dan ide – ide yang bermanfaat dalam menyelesaikan skripsi ini sehingga menjadi lebih baik lagi.

6. Seluruh Dosen dan Staff Departemen Ilmu Perpustakaan dan Informasi yang telah mendidik serta membantu penulis selama perkuliahan.

7. Seluruh Staf Pegawai TU Pascasarjana Ilmu Hukum yang telah banyak membantu dalam memberikan data dan informasi yang dibutuhkan penulis dalam penulisan skripsi ini.

8. Sahabat-sahabat terbaikku Wahyuni, Ida, Mifta, Aini, Debora, Imel, K’laris, K’nona, K’pita, Windi, Ica, K’indah, K’Kum dan sahabat-sahabat stambuk ‘11. Banyak momen-momen indah bersama kalian yang nantinya menjadi kenangan.

9. Seluruh Staf Pegawai STIKesSu yang telah memberikan motivasi dan dukungan dalam penyelesaian skripsi ini terutama Bu Mazly, K’imel, K’puspa, K’rini dan Bu Hesti.

10. Marihot Parsaoran SE, terimakasih buat motivasi dan perhatiannya dalam

menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa dalam skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan baik dari segi isi maupun penyajian. Penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun yang dapat untuk memperbaiki isi skripsi ini. Akhir kata, semoga skripsi ini dapat bermanfaat.

Medan, Juli 2013 Penulis

(8)

DAFTAR ISI

2.2 Pemanfaatan Sumber Daya Informasi Elektronik ... 11

2.3 Frekuensi Pemanfaatan Sumber Daya Informasi Elektronik ... 12

2.4 Sumber Daya Informasi Elektronik ... 13

2.5 E-journal ... 16

2.5.1 E-journal Westlaw International ... 17

2.6 Strategi Penelusuran E-Journal Westlaw International ... 18

2.7 Evaluasi Pemanfaatan E-Journal Westlaw International ... 20

2.8 Kebutuhan Informasi ... 21

2.8.1 Jenis Kebutuhan Informasi ... 21

2.8.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi Kebutuhan Informasi ... 23

(9)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 29

4.1 Frekuensi Pemanfaatan E-journal Westlaw International ... 29

4.2 Pengenalan Database E-journal Westlaw International ... 34

4.3 Tujuan Memanfaatkan E-journal Westlaw International ... 35

4.4 Cara Pemanfaatan E-journal Westlaw International ... 36

4.5 Strategi Pencarian Informasi E-journal Westlaw International ... 37

4.6 Kebutuhan Informasi Pengguna ... 41

4.7 Tingkat Kepentingan Informasi E-journal Westlaw International ... 42

4.8 Kemutakhiran E-journal Westlaw International ... 43

4.9 Tingkat Penggunaan E-journal Westlaw International yang telah lama ... 45

4.10 Kendala dalam Memanfaatkan E-journal Westlaw International ... 47

4.11 Rangkuman Pembahasan E-journal Westlaw International dalam dalam Memenuhi Kebutuhan Informasi Mahasiswa ... 51

BAB V Kesimpulan dan Saran ... 54

5.1 Kesimpulan ... 54

5.1 Saran ... 54

DAFTAR PUSTAKA ... 55

(10)

DAFTAR TABEL

Tabel 1 : Frekuensi Pemanfaatan E-journal Westlaw International

Pada Website Perpustakaan USU dalam seminggu ... 29 Tabel 2 : Jumlah E-journal Westlaw International

yang dikunjungi Pengguna ... 31 Tabel 3 : Jumlah E-journal Westlaw International pada Waktu

Mendownload/Mengunduh dalam sebulan ... 32 Tabel 4 : Pengenalan Pengguna Terhadap Database E-journal

Westlaw International ... 33 Tabel 5 : Tujuan Pengguna dalam Memanfaatkan E-journal

Westlaw International ... 35 Tabel 6 : Cara Memanfaatkan E-journal Westlaw

International yang dibutuhkan ... 36 Tabel 7 : Cara Pengguna Mendapatkan E-journal Westlaw

International yang dibutuhkan ... 38 Tabel 8 : Pola Penelusuran yang dilakukan untuk mendapatkan

E-journal Westlaw International Cepat dan Relevan ... 39 Tabel 9 : Kesesuaian Informasi E-journal Westlaw International

terhadap Kebutuhan Informasi Pengguna ... 41 Tabel 10 : Tingkat Kepentingan Informasi E-journal

Westlaw International ... 42 Tabel 11 : Kemutakhiran E-journal Westlaw International ... 44 Tabel 12 : Tingkat Penggunaan E-journal Westlaw

International yang telah lama ... 45 Tabel 13 : Batas Tahun Terbit E-journal Westlaw

International yang telah lama ... 46 Tabel 14 : Proses Penerimaan Data sampai ke Database

E-journal Westlaw International ... 48 Tabel 15 : Tingkat Kesulitan dalam Memanfaatkan

(11)

DAFTAR GAMBAR

Gambar-1 : Frekuensi Pemanfaatan E-journal Westlaw International pada Website Perpustakaan USU dalam seminggu ... 30

Gambar-2 : Jumlah E-journal Westlaw International

yang dikunjungi Pengguna ... 31 Gambar-3 : Jumlah E-journal Westlaw International pada Waktu

Mendownload/Mengunduh dalam sebulan ... 32 Gambar-4 : Pengenalan Pengguna Terhadap Database E-journal Westlaw International ... 34 Gambar-5 : Tujuan Pengguna dalam Memanfaatkan

E-journal Westlaw International ... 35 Gambar-6 : Cara Memanfaatkan E-journal Westlaw International ... 37 Gambar-7 : Cara Pengguna Mendapatkan E-journal Westlaw

International yang dibutuhkan ... 38 Gambar-8 : Pola Penelusuran yang dilakukan untuk mendapatkan E-journal Westlaw International Cepat dan Relevan ... 40

Gambar-9 : Kesesuaian Informasi E-journal Westlaw International terhadap Kebutuhan Informasi Pengguna ... 41

Gambar-10 : Tingkat Kepetingan Informasi E-journal

Westlaw International ... 43 Gambar-11 : Kemutakhiran Informasi E-journal Westlaw International ... 44 Gambar-12 : Tingkat Penggunaan E-journal Westlaw International Gambar-15 : Tingkat Kesulitan dalam memanfaatkan

E-journal Westlaw International ... 50 Gambar-16 : Rangkuman Pemanfaatan E-journal Westlaw International

(12)

DAFTAR LAMPIRAN

(13)

ABSTRAK

Sembiring, Isabella Christina. 2013. Pemenuhan Kebutuhan Informasi E-Journal Westlaw International Oleh Mahasiswa Pascasarjana S2 Ilmu Hukum Universitas Sumatera Utara, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pemanfaatan e-journal westlaw international dalam memenuhi kebutuhan informasi mahasiswa Pascasarjana S2 Ilmu Hukum.

Metode penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Pascasarjana S2 Ilmu Hukum Universitas Sumatera Utara, berjumlah 410 orang. Teknik penentuan sampel menggunakan rumus slovin sehingga diperoleh sampel berjumlah 80 orang.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pemanfaatan e-journal dalam seminggu 75% menyatakan sebanyak 2 kali. Jumlah e-journal pada database yang dikunjungi pengguna 54% menyatakan 1 jurnal. Mendownload/mengunduh e-journal dalam sebulan sebanyak 44% menyatakan 1 s.d 10 dokumen. Pengguna yang belum mengetahui e-journal westlaw international sebanyak 54%. Tujuan pengguna dalam memanfaatkan e-journal westlaw international untuk mendukung penelitian dalam menyelesaikan tugas sebanyak 50%. Cara pengguna mendapatkan e-journal westlaw international yang dibutuhkan langsung ke situs web sebanyak 61%. Pola penelusuran yang dilakukan dalam pencarian informasi dengan melalui subjek tertentu sebanyak 55%. Kesesuaian informasi e-journal sebanyak 50% menyatakan kurang sesuai. Pentingnya informasi dalam menyelesaikan tugas maupun penelitian pengguna sebanyak 48% menyatakan penting. Informasi yang termasuk dalam e-journal westlaw international sudah mutakhir sebanyak 54% menyatakan up to date. Memanfaatkan e-journal yang telah lama sebanyak 69% masih memanfaatkan. E-journal yang telah lama 3 tahun terakhir informasinya masih dimanfaatkan guna mendukung literatur dalam penelitian maupun menyelesaikan tugas perkulihan sebanyak 46%. Proses penerimaan data sampai ke database sudah mudah mendapatkan sebanyak 50%. Kesulitan yang dihadapi mahasiswa Pascasarjana Ilmu Hukum USU dalam mengakses adalah faktor bahasa sebanyak 46%.

Berdasarkan evaluasi pemanfaatan e-journal westlaw international dapat disimpulkan bahwa pemanfaatan e-journal westlaw international dalam memenuhi kebutuhan informasi mahasiswa Pascasarjana S2 Ilmu Hukum masih rendah dan belum optimal dalam memanfaatkan e-journal.

(14)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Suatu perguruan tinggi dikatakan baik apabila sarana perguruan tinggi tersebut dapat mendukung program perguruan tinggi yang bersangkutan salah satu dari sarana yang paling penting adalah perpustakaan. Perpustakaan perguruan tinggi adalah suatu lembaga yang fungsi utamanya adalah menyediakan fasilitas untuk studi dan penelitian bagi sivitas akademika yaitu mahasiswa dan tenaga pendidik. Peran utama suatu perpustakaan perguruan tinggi bersifat edukasi. Perpustakaan perguruan

tinggi berfungsi sebagai sarana kegiatan belajar mengajar, penelitian dan pengabdian masyarakat dalam rangka pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi. Perpustakaan perguruan tinggi dapat berfungsi sebagai pusat belajar dan mengajar apabila didukung oleh berbagai fasilitas antara lain koleksi yang dapat memenuhi kebutuhan pengguna.

Sumber informasi adalah segala hal yang dapat digunakan oleh seseorang sehingga mengetahui tentang hal yang baru, dan mempunyai ciri-ciri yaitu, dapat dilihat, dibaca dan dipelajari, diteliti, dikaji dan dianalisis, dimanfaatkan dan dikembangkan didalam kegiatan-kegiatan pendidikan, penelitian, laboratorium, ditransformasikan kepada orang lain. Berkaitan dengan perubahan dan perkembangan perpustakaan di lingkungan Perguruan Tinggi sudah seharusnya menerimanya dan berusaha menemukan cara untuk meresponsnya secara efektif dan inovatif dalam rangka memenuhi kebutuhan pengguna.

E-Journal merupakan terbitan serial seperti bentuk tercetak tetapi dalam bentuk elektronik yang biasanya terdiri dari tiga format, yaitu teks, teks dan grafik, serta full image dalam bentuk pdf. Pemanfaatan jurnal elektronik membutuhkan keterampilan penelusuran elektronis, mengunduh (download) artikel, navigasi di dalam halaman artikel maupun antar artikel, sampai mencetak artikel.

(15)

ulasan-ulasan hukum dalam jurnal internasional. E-journal Westlaw International adalah alat penelusuran literatur hukum yang memiliki banyak puluhan ribuan database dokumen yang mengenai hukum.

Perpustakaan Universitas Sumatera Utara sebagai pusat informasi bagi mahasiswa, dosen, dan peneliti, juga memberikan layanan kepada mahasiswa S2 dan S3. Pentingnya arti pendidikan dan ilmu pengetahuan sebaiknya ditanamkan pada diri setiap mahasiswa karena tingkat kecerdasan terhadap mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa harus dikembangkan sejak dini. Perpustakaan Universitas Sumatera Utara memberikan sumber daya informasi elektronik dalam bentuk online berupa jurnal, artikel, buku elektronik dan karya ilmiah. Dengan adanya sumber daya informasi dalam bentuk elektronik yang disediakan oleh Perpustakaan Universitas Sumatera Utara mahasiwa, dosen, peneliti dapat memanfaatkan sumber daya informasi elektronik yang disediakan.

Berdasarkan observasi awal penulis, pemanfaatan sumber daya informasi elektronik yang digunakan mahasiswa USU berupa e-journal, e-book, dan repository. Perpustakaan USU memiliki jumlah koleksi sumber daya informasi elektronik yang

(16)

tinggi perkembangan teknologi informasi, mengalami peningkatan dalam layanan informasi.

Data jumlah penggunaan akses e-journal westlaw international pada tahun 2012 yaitu 561 pengguna dan jumlah download artikel e-journal westlaw international yaitu 367 dengan jumlah judul artikel sebanyak 962 artikel (Sumber: Perpustakaan Layanan Digital tahun 2012). Dari data penggunaan database e-journal westlaw international jumlah artikel e-journal yang didownload lebih sedikit dibandingkan dengan banyak jumlah judul artikel yang tersedia pada web Perpustakaan USU. Untuk pengguna akses e-journal westlaw international tidak dapat diketahui apakah pengguna hanya melihat judul secari garis besarnya saja. Mahasiswa S2 Ilmu Hukum dalam menyelesaikan tugas-tugas kuliah dan mendukung dalam penelitian membutuhkan e-journal khususnya e-journal westlaw international yang berhubungan dengan literatur yang mengenai hukum. Kendala yang dihadapi mahasiswa S2 Ilmu Hukum yaitu ketika mengakses database e-journal westlaw international, misalnya pada saat mendonwold e-journal westlaw mahasiswa harus menggunakan pasword atau membuka artikel tersebut.

Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik ingin mengetahui pemenuhan kebutuhan informasi mahasiswa dalam memanfaatkan E-journal Westlaw International yang disediakan Perpustakaan USU. Oleh karena itu, penulis memilih judul penelitian ini adalah “Pemenuhan Kebutuhan Informasi E-Journal Westlaw International Oleh Mahasiswa Pascasarjana S2 Ilmu Hukum Universitas Sumatera Utara.”

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimanakah pemenuhan informasi e-journal westlaw international dalam memenuhi kebutuhan informasi mahasiswa Pascasarjana S2 Ilmu Hukum?

(17)

1.3Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian untuk mengetahui pemenuhan informasi e-journal westlaw international dalam memenuhi kebutuhan informasi mahasiswa Pascasarjana S2 Ilmu Hukum

1.4 Manfaat Penelitin

Hasil penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat bagi:

1. Perpustakaan USU, sebagai bahan referensi dalam pengembangan perpustakaan khususnya untuk mengetahui pemanfaatan e-journal westlaw international dalam memenuhi kebutuhan informasi mahasiswa.

2. Peneliti selanjutnya, sebagai bahan bacaan dan referensi dalam penelitian selanjutnya.

3. Pengembangan Ilmu Perpustakaan, menambah pengetahuan dan wawasan di bidang ilmu perpustakaan dan informasi, serta pemahaman tentang pemanfaatan sumber daya informasi elektronik untuk kebutuhan informasi mahasiswa.

4. Bagi penulis, menambah pengetahuan dan wawasan di bidang ilmu perpustakaan dan informasi, serta pemahaman tentang pemanfaatan e-journal westlaw international.

1.5 Ruang Lingkup Penelitian

(18)

BAB II

KAJIAN TEORITIS

2.1 Evaluasi

2.1.1 Pengertian Evaluasi

Evaluasi memiliki arti yang lebih luas, yaitu penggunaan hasil penilaian untuk mengambil keputusan, seperti untuk menentukan kelulusan, penempatan, penjurusan, dan perbaikan program. Evaluasi merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan. Jadi, evaluasi mencakup penilaian sekaligus pengukuran, namun alat evaluasi sering disebut juga alat penilaian. Menurut Ralph Tyler dalam Tayibnapis (2000) menyatakan bahwa “evaluasi adalah proses yang menentukan sampai sejauh mana tujuan pendidikan dapat di capai (p. 3).”

Menurut Notoatmodjo, Soekidjo (2010) menyatakan bahwa:

“Evaluasi adalah kemampuan seseorang untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu objek tertentu. Penilian ini dengan sendirinya didasarkan pada suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau norma-norma yang berlaku di masyarakat (p. 52).”

Menurut Cizek (2000), menyatakan bahwa:

“Evaluasi adalah suatu proses penentuan nilai atau harga dengan mempertimbangkan hasil observasi atau koleksi data yang diperoleh. Hal ini berarti untuk melakukan evaluasi harus diawali dengan kegiatan observasi maupun kegiatan lainnya yang akan menghasilkan data sebagai pertimbangan evaluasi tersebut (p. 16).”

Sedangkan menurut Sunaryo (2004), menyatakan bahwa: “Evaluasi adalah kemampuan untuk melakukan penilaian terhadap suatu objek. Evaluasi dapat menggunakan kriteria yang telah ada atau disusun sendiri (p. 27).”

(19)

2.1.2 Tujuan dan Fungsi Evaluasi

Evaluasi merupakan bagian penting dari manajemen berdasarkan tujuan dan belajar dari pengalaman. Evaluasi juga bergantung pada pemeriksaan atau pengukuruan atau menilai yang harus dilakukan untuk mendapatkan informasi sehingga evaluasi dapat terlaksana.

Menurut Tayibnapis, Farida Yusuf (2003) tujuan dari evaluasi adalah : 1. Membuat kebijaksanaan dan keputusan.

2. Menilai hasil yang dicapai para pelajar. 3. Menilai kurikulum.

4. Memberi kepercayaan kepda sekolah. 5. Memonitori dana yang telah diberikan.

6. Memperbaiki materi dan program pendidikan (p. 2).

Sedangkan menurut Notoatmodjo, Soekidjo (2010) menyatakan bahwa:

“Tujuan dari evaluasi adalah untuk mengukur tingkat pengetahuan, sikap dan perilaku kelompok sasaran. Survei ini juga berperan untuk mengukur jangkauan dan pencapaian jalur media, pesan serta penerimaan di kalangan khalayak sasaran (p. 177)”.

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan dari evaluasi adalah pengambilan keputusan dalam mengukur tingkat pengetahuan, sikap dan perilaku kelompok sasaran untuk mendapatkan informasi yang tepat.

Menurut Djiwandono, Sri Esti Wuryani (2002) fungsi evaluasi adalah: 1. Placement evalution adalah penilaian penempatan terhadap tingkah laku. 2. Formative evalution adalah kegiatan penilaian yang bertujuan untuk mencari

umpan balik, selanjutnya hasil penilaian tersebut dapat digunakan. 3. Diagnostic evalution adalah mencari penyebab masalah agar dapat

dirumuskan mendapatkan informasi yang tepat.

4. Summative evalution adalah penilaian yang dilakukan untuk memperoleh data atau informasi yang telah dipelajari selama jangka waktu tertentu (p. 404)”.

Sedangkan menurut menurut Crawford (2000) fungsi evaluasi adalah : 1. Untuk mengetahui apakah tujuan-tujuan yang telah ditetapkan telah tercapai

dalam kegiatan.

(20)

4. untuk memberikan umpan balik bagi kegiatan yang dilakukan (p. 30).

Dari penjelasan di atas dapat dijelaskan bahwa fungsi evaluasi adalah untuk mengetahui yang telah ditetapkan dalam pengamatan terhadap suatu objek tertentu.

2.1.3 Teknik Evaluasi

Dalam membuat sebuah keputusan yang merupakan tujuan akhir dari proses evaluasi diperlukan data yang akurat. Untuk memperoleh data yang akurat diperlukan teknik dan instrumen yang valid dan reliabel. Secara garis besar evaluasi dapat dilakukan dengan menggunakan teknik tes dan teknik nontes (alternative test).

Menurut Hisyam Zaini, dkk. dalam Qomari (2008), mengelompokkan tes sebagai berikut:

a. Menurut bentuknya; secara umum terdapat dua bentuk tes, yaitu tes objektif dan tes subjektif.

b. Menurut ragamnya; tes esai dapat diklasifikasi menjadi tes esai terbatas (restricted essay), dan tes esai bebas (extended essay) (p. 8).

2.1.4 Standar Evaluasi

Suatu evaluasi yang dapat mencapai standar adalah evaluasi yang sifatnya ideal, artinya evaluasi memberikan dampak positif pada perkembangan pelaksanaan suatu program.

Menurut Umar, Husein (2002) Standar yang dipakai untuk mengevaluasi suatu kegiatan tertentu dapat dilihat dari tiga aspek utama yaitu :

a. Utility (manfaat)

Hasil evaluasi hendaknya bermanfaat bagi manajemen untuk pengambilan keputusan atas program yang sedang berjalan.

b. Accurancy (akurat)

Informasi atas hasil evaluasi hendaklah memiliki tingkat ketepatan tinggi.

c. Feasibility (layak)

Hendaknya proses evaluasi yang dirancang dapat dilaksanakan secara layak (p. 40)

Sedangkan menurut Joint, Commite dalam Tayibnapis (2000: 8) standar yang dipakai dalam evaluasi yaitu:

a. Utility adalah bermanfaat dan praktis. b. Accurancy adalah secara teknik tepat. c. Feasibility adalah realistik dan teliti.

(21)

Dari pernyataan di atas dapat dijelaskan bahwa standar evaluasi yang digunakan untuk mendapatkan informasi yang tepat yaitu utility, accurancy, feasibility, proppriety.

2.1.5 Model Evaluasi

Model evaluasi sangat penting dipakai sebagai pedoman pelaksanaan pekerjaan agar strategi yang sudah dirnacang memperoleh informasi yang akurat. Menurut Tayibnapis, Farida Yusuf (2000) Ada beberapa model yang dapat dicapai dalam melakukan evaluasi yaitu:

1. Model Evaluasi CIPP

Pendekatan yang beroerientasi pada pemegang keputusan untuk menolong administrator membuat keputusan . Model evaluasi ini terdiri atas:

a. Contect Evaluating to serve panning decition. Konteks evaluasi ini membantu merencanakan keputusan, menentukan kebutuhan yang akan dicapai oleh program dan merumuskan tujuan program

b. Input evaluation, structuring decition. Evaluasi ini menolong mengatur keputusan,menentukan sumber-sumber yang ada, alternative apa yang diambil, apa rencana dan strategi untuk mencapai kebutuhan. Bagaimana prosedur kerja untuk mencapainya.

c. Proses evaluating, to serve implementation decition. Evaluasi proses untuk membatu mengimplementasikna keputusan, sampai sejauh mana rencana telah diterapkan.

d.Product evaluation, to serve recycling decition. Evaluasi produk untuk menolong keputusan selanjutnya.

2. Evalusi Model UCLA

Model UCLA lima macam evaluasi yaitu

a. Sistem assessment, yang memberikan informasi tentang keadaan atau posisi sistem

b. Program planning, membantu pemilihan program tertentu yang mungkin akan berhasil memenuhi kebutuhan program.

c. Program implementasikan , yang menyiapkan informasi apakah program sudah diperkenalkan kepada kelompok tertentu yang tepat seperti yang direncanakan

d. Program improvement, yang memberikan informasi tentang bagaimana program berfungsi.

(22)

3. Model Brinkerhoff.

Model Brinkerhoff menemukakan tiga golongan evaluasi yaitu:

a. Fixed vs Emergent Evaluation Design. Desain dikembangkan berdasarkan tujuan program disertai seperangkat pertanyaan yang akan dijawab oleh informasi yang akan diperoleh dari sumber-sumber tertentu.

b. Formatif vs Sumatif Evaluation. Evaluasi Formatif digunakan untuk memperoleh informasi yang dapat membantu memperbaiki proyek, kurikulum, atau lokakarya.

c. Experimental atau quasi eksperimental Design vs Natural/Unobtusivase Inquiry. Apakah evaluasi akan melibatkan intervensi ke dalam kegiatan program / moncoba, memanipulasi kondisi, orang diperlakukan, variable dipengaruhi dan sebagainya atau hanya diamati.

4.Model Stake atau model Countenance

Analisis proses evaluasi yang dikemukakannya membawa dampak yang cukup besar dalam bidang ini dan melatakkan dasar yang sederhana namun merupakan konsep yang cukup kuat untuk perkembangan yang lebih jauh dalam bidang evaluasi (p. 14-21).

Menurut Umar, Husein (2002), Ada beberapa model yang dapat dicapai dalam melakukan evaluasi yaitu :

1. Sistem assessment

Yaitu evaluasi yang memberikan informasi tentang keadaan atau posisi suatu sistem. Evaluasi dengan menggunakan model ini dapat menghasilkan informasi mengenai posisi terakhir dari sauatu elemen program yang tengah diselesaikan.

2. Program planning

Yaitu evalusi yang membantu pemilihan aktivitas-aktivitas dalam program tertentu yang mungkin akan berhasil memenuhi kebutuhannya.

3. Program implementation

Yaitu evaluasi yang menyiapkan informasi apakah program sudah diperkenalkan kepada kelompok tertentu yang tepat seperti yang telah direncanakan.

4. Program Improvement

Yaitu evaluasi orang memberikan informasi tentang bagaimana program berfungsi, bagaimana program bekerja, bagaimana mengantisispasi masalah-masalah yang mungkin dapat mengganggu pelaksanaan kegiatan.

5. Program Certification

Yaitu evaluasi yang memberikan informasi mengenai nilai atau manfaat program (p. 41-42).

(23)

memiliki persamaan yaitu mengumpulkan data atau informasi obyek yang dievaluasi sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan.

2.1.6 Pendekatan-pendekatan terhadap Evaluasi

Adanya pendekatan-pendekatan yang dilakukan dalam melakukan dalam evaluasi karena dengan adanya pendekatan objek tersebut jelas didapatkan dalam memperoleh informasi yang tepat.

Menurut Tayibnapis, Farida Yusuf (2000), ada beberapa pendekatan umum dalam melakukan evaluasi yaitu:

1. Pendekatan Experimental

Evaluasi yang berorintasi pada penggunaan experimental science dalam program evaluasi. Pendekatan ini berasal dari kontrol eksperimen yang biasanya dilakukan dalam penelitian akademik.

2. Pendekatan yang berorientasi pada Tujuan

Cara yang paling logis untuk merencanakan suatu program yaitu merumuskan tujuan umum dan tujuan khusus dan membentuk kegiatan program untuk mencapai tujuan.

3. Pendekatan yang berfokus kepada Keputusan

Pedekatan evaluasi yang berfokus pada keputusan, menekankan pada peranan informasi yang sistematik untuk pengelola program dalam menjalankan tugasnya.

4. Pendekatan yang berorientasi kepada Pemakai

Mengukur sampai sejauh mana tujuan program telah dicapai, tapi hasilnya tidak seperti mereka harapkan.

5. Pendekatan yang Responsif

Evaluasi responsif percaya bahwa evaluasi yang berarti yaitu yang mencari pengertian suatu isu dari berbagai sudut pandangan dari semua orang yang terlibat, yang berminta, dan yang berkepentingan dengan program.

6. Evaluasi bebas Tujuan

(24)

2.2 Pemanfatan Sumber Daya Informasi Elektronik

Kata pemanfaatan berasal dari kata “manfaat” yang berarti guna, faedah. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005) menyebutkan bahwa pemanfaatan mengandung arti yaitu “proses, cara dan perbuatan memanfaatkan sesuatu untuk kepentingan sendiri (p. 711)”. Sumberdaya informasi elektronik merupakan sarana media dan mendukung pelayanan perpustakaan dalam pencarian informasi dalam memenuhi kebutuhan pengguna dalam kegunaannya dalam penelusuran baik kegunaannya berbasis kreasi

maupun edukasi.

Dengan kata lain, pemanfaatan koleksi dalam format elektronik adalah proses, cara dan perbuatan memanfaatkan koleksi dalam format elektronik yang paling sering dilakukan oleh pengguna adalah men-download. Hal ini dilakukan oleh pengguna apabila menemukan informasi yang relevan berdasarkan kebutuhan informasinya dalam format elektronik biasanya pengguna akan men-download informasi tersebut untuk kemudian disimpan ke dalam media penyimpanan seperti flash disk, hard disk, CD ROM dan lainnya. Dengan melakukan download, pengguna memiliki kesempatan untuk melihat ulang rekaman informasi yang telah ia simpan dalam media penyimpanan tersebut. Dengan menggunakan mesin printer, hampir sebagian besar pengguna memilih untuk mencetak informasi elektronik yang mereka peroleh. Cara seperti ini dilakukan untuk memudahkan pengguna dalam membaca informasi elektronik yang telah diperolehnya. Cara lain yang biasa dipergunakan oleh sebagian pengguna dalam memanfaatkan sumber daya informasi elektronik yaitu membaca informasi di layar komputer. Hal ini dilakukan oleh pengguna yang memiliki cukup waktu luang untuk membaca informasi tersebut. Biasanya informasi yang hanya dibaca di layar komputer adalah informasi yang kurang atau tidak penting untuk dimiliki (Hasugian, 2005: 14). Ada kalanya suatu informasi yang ditampilkan dalam format elektronik tidak dapat di-download atau dicetak oleh pengguna sehingga pengguna hanya dapat mencatat informasi dari dokumen elektronik yang ditampilkan pada secarik kertas atau buku catatan.

(25)

informasi dari dokumen elektronik yang ditampilkan pada secarik kertas atau buku catatan dan mencetak (printing).

Dalam Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik Pasal 4 menyebutkan bahwa Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Elektronik dilaksanakan dengan tujuan untuk:

a. mencerdaskan kehidupan bangsa sebagai bagian dari masyarakat informasi dunia;

b. mengembangkan perdagangan dan perekonomian nasional dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat; meningkatkan efektivitas dan efisiensi pelayanan publik;

c. membuka kesempatan seluas-luasnya kepada setiap orang untuk memajukan pemikiran dan kemampuan di bidang penggunaan dan pemanfaatan Teknologi Informasi seoptimal mungkin dan bertanggung jawab;

d. dan memberikan rasa aman, keadilan, dan kepastian hukum bagi pengguna dan penyelenggara Teknologi Informasi.

2.3 Frekuensi Pemanfaatan Sumber Daya Informasi Elektornik

Frekuensi pemanfaatan sumber daya informasi elektronik maksudnya proses, tindakan yang dilakukan dalam memanfaatkan sumber daya informasi elektronik yang digunakan. Informasi yang digunakan sudah memiliki nilai guna. Setiap pengguna perpustakaan memiliki frekuensi dalam memanfaatkan sumber daya informasi elektronik yang berbeda-beda. Hal ini tergantung pada kebutuhan informasi, waktu dan kesempatan yang mereka miliki. Oleh karena itu, frekuensi pemanfaatan sumber daya informasi elektronik merupakan indikator untuk mengetahui sejauh mana pengguna memanfaatkan sumber daya informasi elektronik pada perpustakaan.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005) menyebutkan bahwa frekuensi mengandung arti yaitu “kekerapan (p. 245)”. Frekuensi pemanfaatan koleksi berarti memiliki makna kekerapan penggunaan koleksi oleh pengguna dalam memenuhi kebutuhan informasinya. Semakin sering suatu koleksi perpustakaan digunakan, hal itu menandakan bahwa informasi yang tersedia dalam koleksi tersebut benar-benar bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan informasi pengguna.

(26)

bagaimana perpustakaan mampu memberikan informasi yang relevan kepada penggunanya. Semakin baik perpustakaan dalam memenuhi kebutuhan informasi penggunanya maka semakin sering pengguna tersebut datang ke perpustakaan karena mereka merasa informasi yang mereka butuhkan tersedia pada perpustakaan tersebut.

2.4 Sumber Daya Informasi Elektronik

Ketersedian sumberdaya informasi merupakan faktor penting dalam sevitas akademik yang mendukung sarana edukasi, penelitian masyarakat perguruan tinggi. Akan tetapi bila kemampuan untuk memanfaatkan sumber daya informasi tersebut tidak dimiliki maka sumberdaya informasi akan menjadi sesuatu tidak berdaya. Untuk itulah literasi informasi menjadi sesuatu yang urgen. Menurut Hasugian (2009) “Urgensi literasi informasi tidak hanya mahasiswa melainkan untuk seluruh sivitas akademika termasuk dosen, laboran, dan staf lainnya. Maka untuk literasi perilaku pencarian informasi semakin berkembang dalam pencariannya dari media tercetak berubah ke media elektronik dalam pencariannya (p. 202).

Setiap sistem terautomasi membutuhkan suatu informasi yang tersimpan yang dapat digunakan untuk masukan atau keluaran. Sumberdaya informasi terbesar

yang terdapat di suatu perpustakaan adalah koleksi perpustakaan. Data bibliografis, indeks, abstrak dan catalog adalah juga sebagai sumber daya jika digunakan sebagai masukan kedalam suatu sistem. Database atau file yang digunakan sebagai sumber daya oleh sistem termasuk file peminjam, file transaksi, file pemasok (supplier) bahan pustaka, file anggaran. Perkembangan zaman terjadi perubahan dalam pengelolaan sumber daya informasi di perpustakaan. Berbagai sumber daya informasi berbasis kertas (paper-based) yang selama ini menjadi primadona perpustakaan tradisional sekarang telah banyak tersedia dalam format elektronik (Hasugian, 2008: 12).

Brophy dkk (2000) menyatakan bahwa:

(27)

Pendapat di atas dapat diartikan bahwa sumber daya informasi elektronik adalah setiap dokumen dalam bentuk elektronik yang membutuhkan peralatan khusus untuk menggunakannya yang meliputi dokumen digital, terbitan berseri elektronik, database (pangkalan data), hak paten dalam format elektronik dan dokumen jaringan kerja audiovisual.

Menurut Yusuf, Pawit M (2010) bahwa yang termasuk sumber daya informasi elektronik yaitu :

1. Koleksi Media Elektornik

Yang dimaksudkan di sini ialah jenis koleksi yang bukan hasil cetakan, melainkan dari teknologi elektronik. Di samping merupakan produk-produk teknologi elektronik karena memang segala proses berjalannnya memerlukan arus listrik yang terkenal sering dijadikan sebagai media komunikasi dan pendidikan di dunia pendidikan dan instruksional, ialah media pandang dengar (audiovisual). Koleksi media pandang dengar di sini dimaksudkan segala bahan koleksi perpustakaan yang cara memanfaatkannya menggunakan unsur pandang dan dengar. Memang ada yang penggunaanya dengan cara pandang dengar saja seperti mikrofis dan mikrorider, dan juga pemanfaatannya hanya menggunakan unsur dengar saja seperti audio dan radio. Bebrapa contoh yang tergolong jenis media pandang dengar, baik yang hanya menggunakan unsure dengar saja, pandang saja, atau gabungan keduanya:

a. Audirecord: termasuk rekaman suara jenis seperti piring-piringan hitam, pita suara (tape), dan kawat suara (wire).

b. Microform: termasuk aperature card (kartu berlubang), microfilm, mikrofis dan mikrorider.

c. Videorecord: termasuk video cassette dan videodisc.

d. Picture: termasuk fotokopi, lukisan asli, reproduksi lukisan yang dicetak, reproduksi lukisan dengan tangan, seni grafis.

2. Komputer

(28)

kepada informasi ilmiah yang rumit-rumit yang banyak dibutuhkan oleh dunia ilmu pengetahuan dan teknologi. Kumpulan informasi dalam jumlah yang sangat besar di simpan dalam komputer, diatur sedemikian rupa sehingga dapat diperluas atau dikembangkan cakupannya, diubah, diperbahurui, dan dikeluarkan (dipanggil) kembali dalam waktu yang singkat, di dunia informasi dan perpustakaan database. Secara konvensional dapat membedakan program-program (softwere komputer) dalam kelompok seperti :

a. program pengolahan kata (word processor) b. program pengolahan data (database)

3. Koleksi Media Internet dan Penelusuran Informasi

Keberadaan internet di perpustakaan sangat diperlukan meskipun internet bukan berupa media yang dapat dipegang secara langsung seperti halnya media komunikasi yang dikelola sebuah perpustakaan, namun dalam internet tersimpan informasi dan sumber-sumber informasi yang relatif tak terbatas. Informasi yang berkembang tiap waktu, bahkan sekarang lebih dari satu biliun halaman web yang ada di internet. Sebagai media global, internet praktis membuka hampir semua jenis informasi yang pernah direkam, baik informasi yang berbasis teks, gambar, grafis, table ataupun jenis informasi digital lainnya. Jenis informasi yang disajikan ole sebuah perpustakaan melalui intenet dalam bentuk indeks situs. Disebut indeks, sebab fungsinya masih diperlukan pencarian lebih lanjut terhadap subjek-subjek atau topic yang relevan. Beberapa nama mesin pencarian informasi (search egine) yang telah terkenal dan sangat membantu ketika sedang browsing atau surfing di internet antara lain: Google, AltaVista, Yahoo!, dan Lycos. Di dunia perpustakaan secara manual, logika pencarian informasi dikenal dengan indexing (pengindeksaan) dank arena yang dicari ialah subjek, maka dikenal dengan nama pengindeksaan subjek (p. 195).

(29)

2.5 E-Journal

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, perpustakaan perguruan tinggi sebagai badan pengelola informasi dituntut untuk menyesuaikan diri dengan perkembangan yang sedang terjadi. Pengguna perpustakaan dalam hal ini sivitas akademika sebagai subjek pencari informasi sangat membutuhkan akan penerimaan informasi secara cepat, hemat waktu, biaya serta tenaga. Pada era teknologi informasi ini koleksi tercetak pada perpustakaan tidak cukup untuk menjawab tantangan akan perkembangan zaman. Jurnal elektronik merupakan bagian dari koleksi terbitan berseri dimana memiliki kelebihan-kelebihan dibandingkan dengan jurnal tercetak. Hal ini menyebabkan pengguna lebih memilih menggunakan jurnal elektronik dibandingkan jurnal tercetak, selain hemat waktu juga bisa menghemat biaya dan tenaga, sesuai dengan pendapat Tresnawan (2005) yang menyatakan bahwa: “Dibandingkan dengan jurnal tercetak jurnal elektronik memiliki beberapa kelebihan, diantaranya dari segi kemuktahiran. Jurnal elektronik sering kali sudah terbit sebelum jurnal cetak diterbitkan sehingga dalam kecepatan penerimaan informasi jauh lebih menguntungkan (p. 2)”. Menurut Surjono (2009) “E-Journal adalah publikasi dalam format elektronik dan mempunyai ISSN (International Standard Serial Number) (p. 1)”. Pemanfaatan jurnal elektronik membutuhkan keterampilan penelusuran elektronis, mengunduh (download) artikel, navigasi di dalam halaman artikel maupun antar artikel, sampai mencetak artikel. Selain itu terkadang hasil penelusuran tidak memunculkan teks lengkap (fulltex). Bahkan ada kalanya beberapa artikel tidak dapat diunduh secara keseluruhan.

Perpustakaan dalam hal ini tentunya perlu meyediakan koleksi selain koleksi tercetak yang sudah ada demi memenuhi tuntutan perkembangan IPTEK yang sedang terjadi itu salah satunya dengan menyediakan koleksi elektronik. Tresnawan (2004) menyatakan bahwa “Salah satu sumber informasi di internet untuk pengembangan

(30)

Pada umumnya telah diketahui bahwa jurnal elektronik merupakan jurnal yang berbentuk digital/tidak tercetak atau sering kita kenal dengan jurnal online, sebagaimana para pakar berikut mendefinisikan tentang jurnal elektronik, antara lain : Tresnawan dalam artikelnya Jurnal elektonik (2001), menyebutkan bahwa “Jurnal elektronik adalah terbitan serial seperti bentuk tercetak tetapi bentuk elektronik, biasanya terdiri dari tiga format, yaitu teks, teks dan grafik, serta full image (dalam bentuk pdf) (p. 1) ”.

Adapun menurut LIPI (2005), “Jurnal elektronik (E-journal) adalah sarana berbasis web untuk mengelola sebuah jurnal ilmiah maupun non ilmiah. Sarana ini disediakan sebagai wadah bagi pengelola, penulis dan pembaca karya-karya ilmiah (p. 1)”.

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa jurnal elektronik adalah jurnal yang berbentuk digital yang informasinya dapat diakses dengan menggunakan internet sehingga informasi yang dicari pengguna lebih mudah mendapatkannya.

2.5.1 E-Journal Westlaw International

(31)

Menurut Pengaribuan, Sakirin (2011), menyatakan bahwa :

“Westlaw adalah sebuah alat penelusuran literatur hukum yang didokumentasikan banyak negara di dunia. Westlaw mengklaim memiliki koleksi paling komprehensif dari konten hukum. Ia memelihara puluhan ribu database yang mencakup dokumen-dokumen pengadilan, risalah, dan undang-undang, review dan ulasan-ulasan hukum dalam jurnal internasional (p. 1)”.

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa E-Journal Westlaw International adalah alat penelusuran literatur hukum yang memiliki banyak puluhan ribuan database dokumen yang mengenai hukum.

2.6 Strategi Penelusuran E-journal Westlaw International

Ketika pengguna informasi membutuhkan informasi yang cepat dan tepat, pengguna informasi harus melakukan strategi penelusuran informasi, yang salah satunya yaitu menelusur dengan memasukkan keyword ke dalam search engine yang telah tersedia. Dikaitkan dengan kegiatan perpustakaan perlunya strategi penelusuran informasi.

Menurut Winarti (2002), mengatakan bahwa “penelusuran elektronik meggunakan kata-kata kunci dan sistem pengopersiannya sudah diciptakan didalamnya, antara lain dengan sistem Boolean Logic yaitu and, or, not, serta truncation (p. 24)”.

Dalam memanfaatkan teknologi internet ini pengguna (user) diharapkan memiliki pengetahuan atau keterampilan dalam menelusur informasi serta mengetahui strategi penelusuran agar dalam penelusuran bisa lebih efektif dan efisien.

Menurut Hasugian (2009), “Temu balik informasi merupakan kegiatan yang bertujuan untuk menyediakan dan memasok informasi bagi pemakai sebagai jawaban

atas permintaan atau berdarkan kebutuhan pemakai (p. 53)”.

Sedangkan menurut Ishak (2011), ada empat tujuan mengapa kita melakukan strategi penelusuran yaitu:

(32)

3. Untuk menghindari jumlah temuan yang terlalu besar

4. Untuk menghindari jumlah temuan yang terlalu kecil atau tidak ditemukan (p. 2)

Beberapa strategi penulusuran sumber daya informasi elektronik yaitu : a. Search Engine

Sistem temu balik informasi pada sebuah perpustakan dikenal dengan istilah katalog. Dimana katalog merupakan daftar koleksi yang dimiliki oleh perpustakaan yang menunjukkan secara lengkap dimana koleksi tersebut di tempatkan. Pada pencarian informasi di internet, pengguna dapat menggunakan fasilitas search engine.

Menurut Fairuz (2007),

“Mengatakan dengan mengetikkan kata kunci atau pencarian informasi atau yang sering disebut dengan keyword sesuai dengan informasi yang sedang dicari, akan ditampilkan sebuah link yang akan mengarahkan pengguna kepada situs yang ada hubungannya dengan keyword yang dimasukkan. Search engine saat ini sangat beragam, seperti misalnya search engine yang terkenal adalah Google, Yahoo, Altavista, Lycos dan lain-lain (p. 68)”.

b.Temu Balik Informasi

Dalam memasukkan kata kunci (keyword) pengguna dapat memanfaatkan operator Boolean. Menurut Ishak (2011) Ada beberapa fungsi operator Boolean yang dapat dimanfaatkan dalam menggunakan search engine:

1. Boolean AND

Digunakan untuk mempersempit batasan penelusuran.Penelusuran menghasilkan dokumen yang hanya mengandung kedua kata/keyword (A dan B).

2. Boolean OR

Digunakan untuk memperluas batasan penelusuran. Penelusuran menghasilkan dokumen yang mengandung kata/keyword A atau B.

3. Boolean NOT

Digunakan untuk mempersempit batasan penelusuran dengan tujuan menghindari diperolehnya hasil penelusuran yang bias.Penelusuran menghasilkan kata/keyword A dan bukan kata/keyword B. Biasanya digunakan kalau kata/keyword memiliki lebih dari 1 (satu) arti/definisi (p. 6).

(33)

Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa strategi penulusuran sumber daya informasi elektronik digunakan untuk memudahkan pengguna dalam mencari informasi yang relevan dengan menggunakan search egine dan boleean.

2.7Evaluasi Pemanfaatan E-journal Westlaw International

Evaluasi pemanfaatan E-journal Westlaw International merupakan penilaian kepuasaan pengguna dalam memanfaatakan sumber daya informasi elektronik. Prosesnya dimulai dengan pemilihan informasi dan evaluasi informasi.

Sturges dan Chimsen dalam Batubara, Maya Fajri (2011) mengemukakan tiga persyaratan untuk mengevaluasi ulang informasi:

(1) Bahan informasi harus dikumpulkan dan diorganisir secara efisien

(2) Harus ada kapasitas untuk menganalisis bahan informasi dan membuat paket pengemasan informasi baru

(3) Informasi baru harus disebarluaskan secara bebas (p. 7).

Menurut uraian di atas dapat dijelaskan bahwa evaluasi E-journal Westlaw International suatu penilaian terhadap bahan informasi yang dkumpulkan, diorganisir secara efisein dan informasi yang disebarluaskan baru.

Menurut para pakat di atas, yang dimaksud dengan pemanfaatan e-journal westlaw internatioal adalah proses, cara dan perbuatan dalam memanfaatkan jenis koleksi elektronik oleh pengguna dengan indikator (1) frekuensi pemanfaatan; (2) tujuan pemanfaatan (3)cara men-download; (4) Strategi Penulusuran Informasi.

2.8 Kebutuhan Informasi

(34)

Menurut Miranda and Tarapanoff (2008),

Information need is defined as a state or process started when one perceives that there is a gap between the information and knowledge available to solve a

problem and the actual solution of the problem (1)”.

Miranda dan Tarapanoff mendefinisikan kebutuhan informasi sebagai sebuah keadaan atau proses yang diawali ketika seseorang mulai merasa informasi dan pengetahuan yang dimilikinya masih belum cukup (kurang), informasi juga dibutuhkan dalam menyelesaikan suatu masalah untuk menentukan solusi apa yang tepat untuk menyelesaikan masalah tersebut.

Menurut Jayadi, Ahmad (2009: 10), yang mengutip Zipperer menyatakan bahwa:

“Kebutuhan informasi adalah kesenjangan dalam dalam memahami sesuatu, yaitu ketika seseorang mengalami situasi di mana mereka harus membuat keputusan, menjawab pertanyaan, menempatkan fakta-fakta, memecahkan masalah atau memahami sesuatu (p. 10)”.

Sedangkan menurut Chowdhury dalam Ishak (2006), mengatakan bahwa kebutuhan informasi merupakan suatu konsep yang samar. Kebutuhan informasi muncul ketika seseorang menyadari pengetahuan yang ada padanya tidak cukup

untuk mengatasi permasalahan tentang subjek tertentu. Selanjutnya Chowdhury menyatakan sifat-sifat kebutuhan informasi antara lain :

1. Mempunyai Konsep Yang Relatif 2. Berubah Pada Periode Tertentu

3. Berbeda Antara Satu Orang Dengan Orang Lain 4. Dipengaruhi Oleh Lingkungan

5. Sulit Diukur Secara Kuantitas 6. Sulit Diekspresikan

7. Seringkali Berubah Setelah Seseorang Menerima Informasi Lain (p. 93).

Sedangkan menurut Wilson yang dikutip oleh Harisanty (2009),

“Kebutuhan informasi adalah sebuah pengalaman subjektif yang hanya terjadi pada pikiran orang yang sedang dalam kondisi membutuhkan dan tidak bisa secara langsung diakses oleh para pengamat (p. 3)”.

(35)

dan pengetahuan yang dimilikinya masih belum cukup mengenai suatu subjek terterntu yang ingin diketahui guna menambah pengetahuan.

2.8.1 Jenis Kebutuhan Informasi

Rasa ingin tahu seseorang dalam mencari informasi tentang subjek tertentu dalam tuntutan kebutuhan akan informasi. Dengan adanya informasi akan menambah pengetahuan dan wawasan bagi pengguna sehingga dapat memudahkan pengguna dalam melaksanakan kegiatan yang dilakukan misalnya dalam pekerjaan, penelitian dan pendidikan.

Menurut Guha dalam Saepudin (2009) ada empat jenis kebutuhan terhadap informasi:

1. Current need approach, yaitu pendekatan kepada kebutuhan pengguna informasi yang sifatnya mutakhir. Pengguna berinteraksi dengan sistem informasi dengan cara yang sangat umum untuk meningkatkan pengetahuannya. Jenis pendekatan ini perlu ada interaksi yang sifatnya konstan antara pengguna dan sistem informasi.

2. Everyday need approach, yaitu pendekatan terhadap kebutuhan pengguna yang sifatnya spesifik dan cepat. Informasi yang dibutuhkan pengguna merupakan informasi yang rutin dihadapi oleh pengguna.

3. Exhaustic need approach, yaitu pendekatan terhadap kebutuhan pengguna akan informasi yang mendalam, pengguna informasi mempunyai ketergantungan yang tinggi pada informasi yang dibutuhkan dan relevan, spesifik, dan lengkap.

4. Catching-up need approach, yaitu pendekatan terhadap pengguna akan informasi yang ringkas, tetapi juga lengkap khususnya mengenai perkembangan terakhir suatu subyek yang diperlukan dan hal-hal yang sifatnya relevan (p. 1).

Sedangakan Menurut Kosasih (2009) jenis informasi dikelompokan menjadi:

a. Informasi mutakhir yang erat kaitanya dengan bidang masing-masing adalah informasi yang mengikuti perkembangan bidang dan minat masing-masing.

b. Informasi yang kaitannya dengan kegiatan sehari-hari adalah informasi yang diperlukan untuk kegiatan sehari-hari sebagai alat pembuktian kebenaran sumber.

(36)

Pendapat lain dikemukakan oleh Katz, Gurevitch, dan Haas dalam Yusup, Pawit M (2009) kebutuhan informasi terdiri dari:

1. Kebutuhan kognitif.

Kebutuhan ini berkaitan erat dengan kebutuhan untuk memperkuat atau menambah informasi, pengetahuan, dan pemahaman seseorang akan lingkungannya. Kebutuhan ini didasarkan pada hasrat seseorang untuk memahami dan menguasai lingkungannya. Hal ini memang benar bahwa orang menurut pandangan psikologi kognitif mempunyai kecenderungan untuk mengerti dan mengausai lingkungannya. Di samping itu, kebutuhan ini juga dapat memberikan kepuasan atas hasrat keingintahuan dan penyelidikan seseorang.

2. Kebutuhan afektif.

Kebutuhan ini dikaitkan dengan penguatan estetis, hal yang dapat menyenangkan, dan pengalaman-pengalaman emosional. Berbagai media, baik media cetak maupun media elektronik, sering dijadikan alat untuk mengejar kesenangan dan hiburan. Orang membeli radio, televisi, menonton film, dan membaca buku-buku bacaan ringan dengan tujuan untuk mencari hiburan.

3. Kebutuhan integrasi personal (personal integrative needs).

Kebutuhan ini sering dikaitkan dengan penguatan kredibilitas, kepercayaan, stabilitas, dan status individu. Kebutuhan-kebutuhan ini berasal dari hasrat seseorang untuk mencari harga diri.

4. Kebutuhan integrasi sosial (social integrative needs).

Kebutuhan ini dikaitkan dengan penguatan hubungan dengan keluarga, teman, dan orang lain di dunia. Kebutuhan ini didasari oleh hasrat seseorang untuk bergabung atau berkelompok dengan orang lain.

5. Kebutuhan berkhayal (escapist needs).

Kebutuhan ini dikaitkan dengan kebutuhan-kebutuhan untuk melarikan diri, melepaskan ketegangan, dan hasrat untuk mencari hiburan atau pengalihan (diversion) (p. 338-339)

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa jenis kebutuhan informasi timbul dengan adanya kebutuhan pengguna dalam mencari informasi dimana

informasi yang dicari juga dipengaruhi oleh lingkungan, psikolog, hasrat seseorang dalam mencari hiburan.

2.8.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kebutuhan Informasi

(37)

1. Aktifitas pekerjaannya (work activity).

2. Bidang pekerjaanya yang disukai (discipline/field/area of interest).

3. Ketersediaan fasilitas ( availability of facalities).

4. Kedudukanya sebagai seseorang individu (hierarchical positin of individuals).

5.Faktor motivasi terhadap kebutuhan informasi (motivation factors for information needs).

6. Keperluaan untuk membuat keputusan (need to make decision).

7. Keperluaan untuk mencari ide baru (need to seek new ideas).

8. Keperluaan untuk memvaliditasi/kebenaran (need to validate the correct ones).

9.Keperluan untuk membuat kontribusi profesional (need to make profesional contributions).

10.Keperluan untuk membuat prioritas penemuan, dan sebagainya (need to establish priority fo discovery (p. 17).

Sedangkan Menurut menurut Sulistyo-Basuki (2004) menyatakan bahwa kebutuhan informasi ditentukan oleh:

1. Kisaran informasi yang tersedia

2. Pengguna informasi yang akan digunakan

3. Latar belakang, motivasi, orientasi profesional dan karakteristik masing-masing pemakai

4. Sistem sosial, ekonomi dan politik tempat pemakai berada 5. Konsekuensi pengguna informasi (p. 396).

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa yang faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan informasi adalah adanya aktifitas pekerjaan, latar belakang motivasi dan karakteristik masing-masing pemakai dalam mencari informasi.

Berdasarkan bebarapa teori di atas yang dimaksud dengan kebutuhan informasi adalah sebuah keadaan atau proses yang diawali ketika seseorang mulai

merasa informasi dan pengetahuan yang dimilikinya masih belum cukup (kurang), mengenai suatu subjek terterntu yang ingin diketahui guna menambah pengetahuan dengan indikator : (1) Current need approach artinyapendekatan terhadap kebutuhan pengguna informasi yang sifatnya mutakhir; (2)Everyday need approach artinya pendekatan terhadap kebutuhan pengguna informasi yang setiap hari. (3)Exhaustic need approach artinya pendekatan terhadap kebutuhan pengguna informasi yang

(38)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode deskriptif dengan alasan penelitian ini dilakukan untuk memberikan gambaran yang lebih jauh detail mengenai suatu gejala atau fenomena.

Menurut Arikunto, (2010) “penelitian deskriptif adalah penelitian untuk menyelidiki keadaan, kondisi atau hal lain-lain yang sudah disebutkan, yang hasilnya dipaparkan dalam bentuk laporan penelitian (p. 3)”.

3.2 Lokasi Penelitian

Penelitian yang dilakukan pada Pascasarjana S2 Ilmu Hukum Jl. Abdul Hakim No.4 Kampus USU Medan 20155. Alasan peneliti memilih tempat penelitian tersebut karena pemanfaatan sumber daya informasi elektronik lengkap, koleksinya mutakhir.

3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi

Menurut Arikunto (2002) menyatakan bahwa “populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (p. 108)”. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Pascasarjana S2 Ilmu Hukum yang masih aktif kuliah TA.2010/2011 – TA 2012/2013 berjumlah 410 mahasiswa.

3.3.2 Sampel

(39)

n

=

dimana :

n = ukuran sampel N = ukuran populasi

e = taraf kesalahan sebesar 10% (p. 78)

sesuai dengan rumus diatas, maka sampel penelitian ini adalah:

n = 410 1 + 410 (0,1)²

= 410

5,1

= 80,39 (dibulatkan kebawah)

= 80

Maka dibulatkan kebawah menjadi 80 orang yang menjadi sampel pada penelitian.

3.4 Instrumen Penelitian

Menurut Arikunto, (2010) “instrumen penelitian adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah olehnya (p. 101)”.

Instrumen yang digunakan untuk memperoleh data dalam penelitian ini adalah kuesioner. Menurut Sugiyono (2007), ”Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (p. 162)”.

(40)

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data penelitian, teknik yang digunakan adalah sebagai berikut:

1. Pengamatan, yaitu mengadakan langsung ke Pascasarjana S2 Ilmu Hukum. 2. Kuesioner, yaitu memberikan daftar pertanyaan yang berkaitan dengan masalah

penelitian.

3. Studi kepustakaan, data yang diperoleh melalui berbagai bahan perpustakaan dan dokumen yang berkaitan dengan masalah penelitian.

3.6 Jenis dan Sumber Data

Data penelitian ini bersumber dari:

1. Data Primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari objek penelitian melalui angket.

2. Data Sekunder, yaitu data yang bersumber dari buku, jurnal, majalah, laporan tahunan, dan dokumen lain yang berhubungan dengan masalah penelitian.

3.7 Analisis Data

Data yang terkumpul dari penyebaran kuesioner akan dianalisis dengan menggunakan metode deskriptif. Data yang diperoleh ditabulasi dengan menyusunnya ke dalam table kemudian dihitung persentasenya, selanjutnya dianalisis dan diinterpretasikan. Untuk menghitung presentase jawaban yang diberikan responden, digunakan rumus persentai Hadi (2001) sebagai berikut:

P

= x 100 %

Dimana: P = Persentase

(41)

Untuk menafsirkan besarnya persentase yang didapatkan dari tabulasi data, penulis menggunakan metode penafsiran yang dikemukakan oleh Supardi (1979) sebagai acuan interpretasi yang dikemukakan adalah sebagai berikut:

1 – 25 % : Sebagian Kecil

26 – 49 % : Hampir setengah

50 % : Setengah

51 – 75% : Sebagian besar

76 – 99 % : Pada umumnya (p.20)

(42)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab IV menguraikan hasil dan pembahasan penelitian, hasil dan pembahasan tersebut merupakan penjelasan penulis secara nyata berdasarkan data otentik yang telah diperoleh di lapangan.

4.1 Frekuensi Pemanfaatan E-journal Westlaw International

Frekuensi pemanfaatan e-journal westlaw international pada mahasiswa Pascasarjana S2 Ilmu Hukum dapat dilihat pada tabel 1, 2 dan 3 sebagai berikut:

Tabel 1: Frekuensi Pemanfaatan E-journal Westlaw International pada Website Perpustakaan USU dalam seminggu

No Pertanyaan Pilihan Jawaban f %

1. Berapa kalikah Saudara memanfaatkan e-journal westlaw international pada website Perpustakaan USU dalam seminggu?

a. 2 kali 60 75

b. 3 kali 13 16

c. 4 kali 4 5

d. Lebih dari 4 kali 3 4

Jumlah 80 100

Jawaban responden untuk pertanyaan frekuensi pemanfaatan e-journal westlaw international pada Website Perpustakaan USU juga dapat dilihat dalam bentuk grafik seperti yang terlihat pada gambar grafik di bawah :

(43)

Gambar-1 : Frekuensi Pemanfaatan E-journal Westlaw International pada Website Perpustakaan USU dalam seminggu

Berdasarkan tabel 1 di atas pertanyaan no.1 dapat diketahui bahwa responden yang memanfaatkan e-journal westlaw international dalam seminggu sebanyak 60% responden (75%) menyatakan 2 kali, 13 responden (16%) menyatakan 3 kali, 4 responden (5%) menyatakan 4 dan 3 responden (4%) menyatakan lebih dari 4 kali.

(44)

Tabel 2 : Jumlah E-journal Westlaw International yang dikunjungi Pengguna

No Pertanyaan Pilihan Jawaban f %

2. Dalam memenuhi kebutuhan informasi Saudara, berapa jumlah e-journal westlaw

international yang Saudara kunjungi?

a. 1 jurnal 43 54

b. 2 jurnal 15 19

c. 3 jurnal 13 16

d. ≥ 4 jurnal 9 11

Jumlah 80 100

Jawaban responden jumlah e-journal westlaw international pada database

yang dikunjungi pengguna juga dapat dilihat dalam bentuk grafik yang terlihat pada gambar grafik di bawah ini:

Gambar-2 : Jumlah E-journal Westlaw International yang dikunjung Pengguna

(45)

Dari persentase jawaban responden di atas, maka dapat diinterprestasikan bahwa 54% atau sebagian besar menyatakan bahwa hanya sebanyak 1 jurnal, jumlah e-journal westlaw international dikunjungi pengguna sedangkan 11% atau sebagian kecil menyatakan ≥ 4 jurnal pada e-journal westlaw international. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat penggunaan e-journal westlaw masih rendah.

Tabel 3: Jumlah E-journal Westlaw International pada Waktu

Mendownload/Mengunduh dalam sebulan

No. Pertanyaan Pilihan Jawaban f %

3. Berapa banyak jumlah dokumen e-journal westlaw international Saudara donwload/mengunduh dalam sebulan pada website Perpustakaan USU?

a. 1 s.d 10 dokumen 35 44 b. 11 s.d 20 dokumen 19 24

c. 21 s.d 30 dokumen 18 22

d. Lebih dari 30

dokumen

8 10

Jumlah 80 100

Jawaban responden atas pertanyaan jumlah e-journal westlaw international pada waktu mendownload/mengunduh dalam sebulan juga dapat dilihat dalam bentuk grafik yang terlihat pada gambar grafik di bawah ini:

Gambar-3 : Jumlah E-journal Westlaw International pada waktu

(46)

Berdasarkan tabel 1 di atas pertanyaan no.3 dapat diketahui bahwa responden yang memanfaatkan e-journal westlaw international pada waktu mendonwload/mengunduh dalam sebulan adalah sebanyak 35 responden (44%)

menyatakan 1 s.d 10 dokumen, 19 responden (24%) menyatakan 11 s.d 20 dokumen, 18 responden (22%) menyatakan 21 s.d 30 dokumen, dan 8 responden (10%) menyatakan lebih dari 30 dokumen.

Dari persentase jawaban responden di atas, maka dapat diinterprestasikan bahwa 44% atau hampir setengah menyatakan jumlah e-journal westlaw international pada waktu mendownload/mengunduh dalam sebulan pada database yang dikunjungi pengguna pada Website Perpustakaan USU sebanyak 1 s.d 10 dokumen dalam sebulan sedangkan 10% atau sebagian kecil menyatakan lebih dari 30 dokumen. Hal ini menunjukkan tingkat pemanfaatan e-journal westlaw international sangat rendah dalam mendownload/mengunduh dalam sebulan.

4. 2 Pengenalan Databse E-Journal Westlaw International

Untuk mengetahui apakah mahasiswa Pasacasarjana Ilmu Hukum sudah mengenal e-journal westlaw international dapat dilihat pada tabel 4.

Tabel 4 : Pengenalan Pengguna Terhadap E-journal Westlaw International

No. Pertanyaan Pilihan Jawaban f %

4. Apakah Saudara mengetahui database e-journal westlaw international pada website Perpustakaan USU?

a. Ya 37 46

b. Tidak 43 54

Jumlah 80 100

Jawaban responden atas pertanyaan pemahaman pengguna terhadap e-journal westlaw international juga dapat dilihat dalam bentuk grafik yang terlihat

(47)

Gambar-4 : Pengenalan Database E-journal Westlaw International

Berdasarkan tabel 4 di atas pertanyaan no.4 dapat diketahui bahwa responden yang mengetahui database e-journal westlaw international sebanyak 37 responden (46 %) menyatakan ya dan sebanyak 43 responden (54%) menyatakan tidak.

Dari persentase jawaban responden di atas, maka dapat diinterprestasikan bahwa 54% atau setengah responden menyatakan belum mengetahui pemanfaatan e-journal westlaw international. Namun, 46% atau hampir setengah menyatakan sudah mengetahui. Hal ini menunjukkan bahwa hampir setengah mahasiswa Pascasarjana S2 Ilmu Hukum belum mengenal database e-journal westlaw international dikarenakan mereka belum mendapatkan pendidikan pemakai digitalisasi .

4.3 Tujuan Memanfaatkan E-journal Westlaw International

(48)

Tabel 5 : Tujuan Pengguna dalam Memanfaatkan E-journal Westlaw International

No. Pertanyaan Pilihan Jawaban f %

5. Apakah tujuan Saudara memanfaatkan e-journal westlaw international ?

a. Mendukung penelitian yang dilakukan

45 56

b. Memperkaya

pengetahuan Saudara

13 16

c. Menambah wawasan

Saudara

22 28

Jumlah 80 100

Jawaban responden atas pertanyaan tujuan pengguna dalam memanfaatkan e-journal westlaw international juga dapat dilihat dalam bentuk grafik yang terlihat pada gambar grafik di bawah ini:

Gambar-5 : Tujuan Pengguna dalam Memanfaatkan E-journal

(49)

Berdasarkan tabel 5 di atas pertanyaan no.5 dapat diketahui bahwa responden yang menjadi tujuan dalam memanfaatkan e-journal westlaw international pada website Perpustakaan USU sebanyak 45 responden (56%) menyatakan mendukung penelitian yang dilakukan, 13 responden (16%) menyatakan memperkaya pengetahuan dan 22 responden (28%) menyatakan menambah wawasan.

Dari persentase jawaban responden di atas, maka dapat diinterprestasikan bahwa 56% atau sebagian besar menyatakan tujuan pengguna dalam memanfaatkan e-journal westlaw international untuk mendukung penelitan dalam menyelesaikan tugas pengguna. Namun, 16% atau sebagian kecil menyatakan bahwa memperkaya

pengetahuan. Hal ini menunjukkan tujuan dari pengguna dalam memanfaatkan e-journal westlaw international mendukung penelitian dalam menyelesaikan tugas.

4.4 Cara Pemanfaatan E-journal Westlaw International

Untuk mengetahui bagaimana cara pengguna dalam memanfaatkan e-journal westlaw international.

Tabel 6 : Cara Memanfaatkan E-journal Westlaw International

No. Pertanyaan Pilihan Jawaban f %

6. Bagaimanakah Saudara memanfaatkan e-journal westlaw international pada website Perpustakaan USU?

(50)

Gambar-6 : Cara Memanfaatkan E-journal Westlaw International

Berdasarkan tabel 6 di atas pertanyaan no.6 dapat diketahui bahwa responden yang memanfaatkan e-journal westlaw international pada website Perpustakaan USU sebanyak 19 responden (24%) menyatakan mencatat informasi yang dibutuhkan, 21 responden (26%) menyatakan membaca informasi di layar komputer, dan 40 responden (50%) menyatakan mendonwload/mengunduh informasi yang dibutuhkan.

Dari persentase jawaban responden di atas, maka dapat diinterprestasikan bahwa 50% atau setengah responden menyatakan bahwa pemanfaatan e-journal westlaw international dilakukan dengan cara mendownload/mengunduh informasi. Namun, 24% atau sebagaian kecil menyatakan dengan cara mencatat informasi yang dibutuhkan. Hal ini menunjukkan dalam pemanfaatan e-journal westlaw international pengguna dalam memanfaatkannya dengan cara mendownload/mengunduh informasi.

4.5 Strategi Pencarian Informasi E-journal Westlaw International

Gambar

Gambar-1 : Frekuensi Pemanfaatan E-journal Westlaw International
gambar grafik di bawah ini:
grafik yang terlihat pada gambar grafik di bawah ini:
Gambar-4 : Pengenalan Database E-journal Westlaw International
+7

Referensi

Dokumen terkait

PENGARUH EMOTIONAL QUOTIENT (EQ) TERHADAP HASIL BELAJAR AKIDAH AKHLAK SISWA KELAS VII DI MTs DARUL FALAH BENDILJATI KULON SUMBERGEMPOL TULUNGAGUNG. TAHUN

Gambar 5 di atas menjelaskan pimpinan dapat melakukan login dengan mengisi username dan password, jika keduanya salah maka login dinyatakan gagal dan harus mengulang

Dari hasil penelitian diperoleh bahwa Kebutuhan beras di masyarakat Kelas Bawah lebih besar dibandingkan dengan kebutuhan beras masyarakat Kelas Menengah dan Kelas

Wawancara langsung dengan Guru (Djuhairiyah.S.Pd) SMPN 1 Pademawu Pamekasan, 05-01-2015 12 Wawancara langsung dengan Guru (Muyassaroh.S.Pd) SMPN 1 Pademawu Pamekasan, 16-04-2015

Agar dihadiri oleh Direktur perusahaan atau penerima kuasa Direktur dengan membawa data-data perusahaan yang asli sesuai dengan isian kualifikasi yang Saudara sampaikan pada

Perancangan ini telah memnuhi tujuan utama yaitu merancang mebel multifungsi untuk fasilitas display dan penataannya yang disesuaikan dengan keluasan area Toko

Latar Belakang Masalah... DAFTAR

Adanya pemilahan container pada industry peti kemas dan juga kontes robot cerdas Indonesia mendorong pembuatan robot yang mampu bergerak memilah benda berdasarkan ukuran benda