• Tidak ada hasil yang ditemukan

Etika Kerja Seorang Sekretaris Terhadap Pelayanan Tamu PAda Dinas Informasi Komunikasi Dan Pengolahan Data Elektronik Pemerintahan Kota Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Etika Kerja Seorang Sekretaris Terhadap Pelayanan Tamu PAda Dinas Informasi Komunikasi Dan Pengolahan Data Elektronik Pemerintahan Kota Medan"

Copied!
59
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS AKHIR

ETIKET KERJA SEORANG SEKRETARIS TERHADAP PELAYANAN TAMU PADA DINAS INFORMASI KOMUNIKASI DAN

PENGOLAHAN DATA ELEKTRONIK PEMERINTAHAN KOTA MEDAN

OLEH : SELVI D. SILABAN

062103078

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KESEKRETARIATAN FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

(2)

LEMBAR PERSETUJUAN TUGAS AKHIR

Nama : Selvi D. Silaban

NIM : 062103078

Program Studi : D-III Kesekretariatan

Judul : Etiket Kerja Seorang Sekretaris Terhadap Pelayanan

Tamu Pada Dinas Informasi Komunikasi dan Pengolahan

Data Eletronik Pemerintahan Kota Medan

TANGGAL : 2009 Ketua Program Studi D-III Kesekretariatan

NIP. 132 010 480

Dr. Endang Sulistya Rini, SE, Msi

Tanggal : 2009 DEKAN

NIP. 131 285 985

(3)

PENANGGUNG JAWAB TUGAS AKHIR

Nama : Selvi D. Silaban

NIM : 062103078

Program Studi : DIII Kesekretariatan

Judul : Etiket Kerja Seorang Sekretaris Terhadap Pelayanan

Tamu Pada Dinas Informasi Komunikasi dan Pengolahan

Data Eletronik Pemerintahan Kota Medan

Medan,...Juni 2009

Menyetujui

Pembimbing

(4)

KATA PENGANTAR

Dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan syukur kepada

Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat dan kasihnya sehingga penulis bisa

menyelesaikan paper ini dengan judul “Etiket kerja Seorang Sekretaris Terhadap

Pelayanan Tamu Pada Dinas Komunikasi Komunikasi Pemerintahan Kota

Medan”.

Adapun tujuan penulis menyajikan paper ini adalah untuk menambah

pengetahuan penulis tentang etiket yang seharusnya dilakukan dan untuk

melengkapi persyaratan dalam menyelesaikan studi pada program D-III

Kesekretariatan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Medan.

Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih yang

sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, MEc, Selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Sumatera Utara Medan.

2. Ibu Dr. Endang S. Rini, MSi, Selaku Ketua Program Studi Kesekretariatan

Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Medan.

3. Ibu Dr. Arlina Nurbaity Lubis, MBA, Selaku Sekretaris Program Studi dan

sebagai pembimbing yang banyak meluangkan waktu dan memberikan

bimbingan untuk kesempurnaan tugas akhir ini.

4. Kepada seluruh Staff Pengajar Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

(5)

dan kepada dosen Pengajar Program Studi Kesekretariatan D-III yang telah

membekali penulis dengan ilmu pengetahuan selama perkuliahan.

5. Kepada Bapak pimpinan serta seluruh staff dan pegawai Dinas Informasi

Komunikasi Pemerintahan Kota Medan ang membantu penulis dalam

menelesaikan paper ini.

6. Teristimewa kepada Ayah dan Ibu-ku tercinta, D. Silaban dan N.Lumban

Toruan yang telah banyak membantu dan memberi dukungan kepada penulis

baik itu moril maupun meteril selama menyusun sampai menyelesaikan paper

ini.

7. Teristimewa saudara-saudari-ku tersayang k’Lucy, b’Salmon, b’ Damos,

K’Erina, Tama, Marko juga keponakan yang lucu banget Lya Christy, yang

telah memberi semangat kepada penulis terimakasih banyak buat doa dan

dukungannya.

8. Terkhusus buat sahabat aku yang Luar biasa, trimakasih buat smua dukungan

qlen, buat bina_cute (perempuan paling cantik di negeri samosir/narsisdotcom,

smoga aja penjualan minyaknya naik ya. Amien) dan lisbeth_maniez (cew

yang sering plin-plan tapi super nyenengin dan tempat curhat yang baik,

makan gag makan yang penting ketawa) yang sudah banyak memberi

masukan yang kadang-kadang buat suntuk, terimakasi ya buat smua perhatian

Qlen dan buat hari yang kita lewati bersama.

9. Buat k’leny, tesa, lya, kost no.11 makasi udah baik banget sama efi. Buat

(6)

10.Kepada smua anak-anak HIDEAKI, terutama stambuk’06, juga club

magang-ku makasih banyak sudah bantu amagang-ku.

11.Buat semua keluarga jauh maupun yang dekat terima kasih atas doanya.

12.Buat semua pihak yang telah memberikan bantuan, baik saat penelitian

dilaksanakan maupun dalam penyusunan laporan ini, semoga bantuan yang

diberikan kepada penulis mendapat balasan dari Tuhan Yang Maha Pengasih

dan Penyayang.

Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih, semoga paper ini

bermamfaat khususnya bagi penulis dan umumnya bagi mahasiswa jurusan

kesekretariatan seta dunia pendidikan.

Medan, 2009

Penulis,

Selvi D. Silaban 062103078

(7)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 6

C. Tujuan Dan Manfaat Penelitian ... 6

D. Rencana Kegiatan ... 7

BAB II GAMBARAN UMUM ORGANISASI ... 9

A. Sejarah Berdirinya Organisasi ... 9

B. Jenis Usaha/Kegiatan ... 11

C. Struktur Organisasi ... 12

D. Uraian Tugas ... 14

E. Kinerja Usaha Terkini ... 22

F. Rencana Kegiatan Organisasi ... 23

BAB III PEMBAHASAN ... 27

A. Pengertian Etiket dan Sekretaris ... 27

B. Kepribadian dan Sikap Sekretaris ... 29

C. Prosedur Pelayanan Tamu pada Dinas Organisasi Informasi Komunikasi dan Pengolaha Data Elektronik Pemko Medan ... 32

D. Etiket Penggunaan Peralatan Kantor ... 34

E. Tanggapan Terhadap Keluhan ... 41

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ... 44

A. Kesimpulan ... 44

B. Saran ... 45

DAFTAR PUSTAKA ... 46

(8)

1. Tabel 1.1 Jadwal Kegiatan……… 7

(9)

No. Halaman 1. Gambar 2.1 Struktur Organisasi Dinas Infokom dan PDE

Pemko Medan... 13

(10)

No.

1. Surat Pengantar Melakukan Riset Dari Fakultas Ekonomi Sumatera Utara

2. Surat Izin Melakukan Riset dari Balitbang Pemko Medan

(11)

Dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan syukur kepada

Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat dan kasihnya sehingga penulis bisa

menyelesaikan paper ini dengan judul “Etiket kerja Seorang Sekretaris Terhadap

Pelayanan Tamu Pada Dinas Komunikasi Komunikasi Pemerintahan Kota

Medan”.

Adapun tujuan penulis menyajikan paper ini adalah untuk menambah

pengetahuan penulis tentang etiket yang seharusnya dilakukan dan untuk

melengkapi persyaratan dalam menyelesaikan studi pada program D-III

Kesekretariatan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Medan.

Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih yang

sebesar-besarnya kepada :

13.Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, MEc, Selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Sumatera Utara Medan.

14.Ibu Dr. Endang S. Rini, MSi, Selaku Ketua Program Studi Kesekretariatan

Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Medan.

15.Ibu Dr. Arlina Nurbaity Lubis, MBA, Selaku Sekretaris Program Studi dan

sebagai pembimbing yang banyak meluangkan waktu dan memberikan

bimbingan untuk kesempurnaan tugas akhir ini.

16.Kepada seluruh Staff Pengajar Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

Medan, pegawai Tata Usaha yang telah membantu dalam urusan Administrasi

dan kepada dosen Pengajar Program Studi Kesekretariatan D-III yang telah

(12)

17.Kepada Bapak pimpinan serta seluruh staff dan pegawai Dinas Informasi

Komunikasi Pemerintahan Kota Medan ang membantu penulis dalam

menelesaikan paper ini.

18.Teristimewa kepada Ayah dan Ibu-ku tercinta, D. Silaban dan N.Lumban

Toruan yang telah banyak membantu dan memberi dukungan kepada penulis

baik itu moril maupun meteril selama menyusun sampai menyelesaikan paper

ini.

19.Teristimewa saudara-saudari-ku tersayang k’Lucy, b’Salmon, b’ Damos,

K’Erina, Tama, Marko juga keponakan yang lucu banget Lya Christy, yang

telah memberi semangat kepada penulis terimakasih banyak buat doa dan

dukungannya.

20.Terkhusus buat sahabat aku yang Luar biasa, trimakasih buat smua dukungan

qlen, buat bina_cute (perempuan paling cantik di negeri samosir/narsisdotcom,

smoga aja penjualan minyaknya naik ya. Amien) dan lisbeth_maniez (cew

yang sering plin-plan tapi super nyenengin dan tempat curhat yang baik,

makan gag makan yang penting ketawa) yang sudah banyak memberi

masukan yang kadang-kadang buat suntuk, terimakasi ya buat smua perhatian

Qlen dan buat hari yang kitalewati bersama.

21.Buat k’leny, tesa, lya, kost no.11 makasi udah baik banget sama efi. Buat

hiburan dan petuah yang diberikan dan moga makin kompak ya.

22.Kepada smua anak-anak HIDEAKI, terutama stambuk’06, juga club

magang-ku makasih banyak sudah bantu amagang-ku.

(13)

24.Buat semua pihak yang telah memberikan bantuan, baik saat penelitian

dilaksanakan maupun dalam penyusunan laporan ini, semoga bantuan yang

diberikan kepada penulis mendapat balasan dari Tuhan Yang Maha Pengasih

dan Penyayang.

Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih, semoga paper ini

bermamfaat khususnya bagi penulis dan umumnya bagi mahasiswa jurusan

kesekretariatan seta dunia pendidikan.

Medan, 2009

Penulis,

Selvi D. Silaban 062103078

(14)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kegiatan suatu organisasi adalah kegiatan ekonomi yang terstruktur atau

terorganisasi untuk melayani masyarakat, akan tetapi tetap harus digaris bawahi

pelayanan dalam suatu organisasi tidak dapat bersifat nepotisme. Tetapi diadakan

dalam interaksi yang menguntungkan atau memuaskan kedua belah pihak.

Masalah etiket menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam suatu

organisasi. Etiket bukan hanya sebagai alat bantu untuk menilai pantas atau tidak

pantas, benar atau salah. Etiket berbicara tentang sopan santun tata krama, etiket

juga menjadi perekat dalam transaksi bisnis.

Setiap organisasi/instansi mengharapkan memiliki tenaga kerja yang

terampil dalam memberikan pelayanan tamu, karena suatu instansi sadar bahwa

setiap tamu itu penting dan salah satu tenaga kerja tersebut adalah sekretaris

karena dalam kehidupan kerja sekretaris bertemu dengan orang baru setiap hari,

kolega, orang-orang yang melakukan penelitian, tamu kehormatan, partner bisnis

yang potensial, dan lainya.

Membuat kesan pertama yang baik, profesional, percaya diri, dan mudah

disukai sangatlah penting. Kesan pertama yang ditampilkan sekretaris akan

berpengaruh terhadap tingkat kenyamanan tamu, organisasi selalu mengharapkan

sekretaris organisasi mempunyai etiket yang baik dalammemberikan pelayanan.

Semua orang mempunyai tamu, bahkan staf yang tidak ada kontak dengan

(15)

orang yang berkunjung ketempat lain atau orang yang datang keperjamuan

(Wursanto, 2006). Baik-buruknya pelayanan sebuah orgainisasi itu berpengaruh

terhadap jumlah tamu yang mau datang kesuatu instansi.

Tamu yang menjadi bahasan adalah tamu organisasi, badan, lembaga, atau

perusahaan, yaitu orang, baik sebagai pejabat utusan dari suatu lembaga maupun

sebagai pribadi, yang berkunjung kelembaga lain untuk kepentingan kedinasan

maupun untuk kepentingan pribadi. Jika tamu menggunakan jasa, dan informasi

instansi untuk melaksanakan tugas organisasinya dan tamu adalah kolega

organisasi, berikan pelayanan sebaik-baiknya. Tamu mengharapkan perlakuan

yang baik dan tamu juga menilai segala sesuatu (meskipun secara tidak sadar).

Memiliki pengetahuan yang baik tentang apa sebenarnya yang diinginkan

tamu dapat membuat sekretaris ahli dalam melayani tamu dengan cara yang tepat.

Semakin khusus pelayanan yang diberikan, semakin baik hubungan yang akan

dibangun dan semakin banyak orang atau masyarakat yang percaya terhadap

kinerja instansi. Sekretaris sering melayani tamu berdasarkan asumsi mengenai

apa yang diinginkan tamu. Asumsi mengenai hal tersebut biasanya terbentuk

seiring waktu dan jarang didasarkan pada data yang akurat.

Satu-satunya cara untuk benar-benar memahami apa yang diinginkan tamu

adalah dengan menanyakan secara lansung. Terkadang seorang tamu tidak

benar-benar tahu apa yang diinginkannya, atau mengetahuinya namun tidak dapat

mengungkapkannya dalam bahasa yang mudah dimengerti. Untuk memahami apa

yang mungkin berguna, sekretaris perlu mengumpulkan data untuk untuk

(16)

Dengan informasi ini, sekretaris akan memperoleh gambaran yang jelas tentang

siapa klien utama perusahaan yang lebih banyak menimbulkan keuntungan

daripada masalah.

Sekretaris harus bersikap dengan sebaik-baiknya, berusaha mencoba

bersikap terbuka dan bersahabat pada setiap tamu yang dijumpai yang dijumpai.

Pastikan saja bahwa perkenalan tersebut pernah terjadi, meskipun perusahaan

sudah mengenal tamu tersebut tapi tetaplah menjabat tangannya, mengetahui

maksud kedatangan tamu, berikan kesan yang baik dan mendalam agar good will

dapat diperoleh, apabila pimpinan tidak bisa menerima tamu, berikan penjelasan

sebaik-baiknya sehingga tamu tidak tersingung, usahakan tamu merasa

comfortable.

Sekretaris yang secara sengaja maupun tidak sengaja melakukan kontak

langsung dengan pihak luar perusahaan atau “teramati” pihak luar inilah yang

akan mempunyai kontribusi yang besar dalam membentuk citra organisasi. Jadi

salah satu kunci sukses dalam menciptakan citra positif organisasi adalah dengan

membentuk etiket pribadi yang baik dan juga professional presence.

Citra positif perusahaan juga dipengaruhi oleh ketepatan seorang sekretaris

dalam menempatkan diri yang didukung oleh tingkat kepercayaan diri yang cukup

dan penampilan professional yang disesuaikan dengan tipe perusahaan, visi, dan

posisi diperusahaan. Pada dasarnya citra dan potensi diri dapat ditingkatkan

terlebih dahulu untuk memperbaiki personality. Untuk itu diperlukan kemauan

(17)

Keseluruhan citra diri tidak hanya dicerminkan personality saja, tetapi

juga harus dilengkapi denga sikap profesional yang dihadirkan dalam situasi

apapun. Agar dapat bersifat sebagai seorang sekretaris profesional, perlu kiranya

memahami dan mengimplementasikan etiket yang diterima masyarakat masa

sekarang dan masa mendatang, baik etiket umum maupun etiket dalam situasi

khusus, selain itu memahami bagaimana menggunakan visual voice dan bahasa

tubuh yang akan sangat membantu dalam membangun citra profesional.

Seorang sekretaris juga harus memperhatikan busana dan tata rias dalam

melayani tamu. Busana menunjukkan selera, bahkan pada tingkat tertentu dapat

menunjukkan watak seseorang, meskipun tidak akan dapat mengubah setiap orang

yang mengenakannya. Busana yang dikenakan sekretaris dalam melayani tamu

mecerminkan citra organisasi tempat dia bekerja. Seorang sekretaris dapat disebut

sebagai sekretaris profesional apabila dapat menampilkan jati diri seorang

sekretaris secara total.

Sekretaris sering melupakan bagaimana seharusnya sikap yang benar

dalam pelayanan tamu. Dalam bersikap dan berperilaku harus memberikan

kualitas yang sama, tidak dibeda-bedakan, karena sikap dan perilaku ini sangat

besar, guna memberikan kepuasan kepada tamu.

Etiket pelayanan adalah ketentuan yang berhubungan dengan pelayanan

yang dapat menunjang satu sama lainnya. Pelayanan harus dilakukan oleh semua

komponen agar pelayanan yang diberikan cukup sempurna. Tamu adalah raja, jadi

berikan pelayanan sebak-baiknya. Kepuasan mereka berarti keuntungan buat

(18)

keuntungan yang perusahaaan dapatkan. Akan tetapi masih banyak orang luar

yang tidak mengetahui bagaimana cara kerja sekretaris dalam melayani tamu.

Mereka sering berpikir negative terhadap apa yang dimaksud dengan pelayanan

sekretaris.

Dinas Informasi Komunikasi Pemerintahan Kota Medan bergerak

dibidang pelayanan informasi terhadap masyarakat kota Medan khususnya.

Dimana etiket pelayanan sangat penting agar masyarakat kota Medan percaya

terhadap pemerintah. Semua pegawai diharapkan dapat melakukan pelayanan

yang bermutu terutama seorang sekretaris harus lebih profesional dalam

melakukan pelayanan. Hal ini yang mendorong penulis untuk menyelidiki lebih

jauh lagi hal yang diatas. Untuk sekedar membantu sekretaris agar mengetahui

cara memperlakukan konsumen lebih baik dari yang mereka harapkan dan untuk

sekedar membantu memberikan pengertian dalam ruang lingkup yang benar

tentang sekretaris dan tugasnya dalam hal pelayanan kepada masyarakat luas.

Mengingat akan pentingnya hal ini, penulis merasa tertarik meneliti tentang :

“ETIKET KERJA SEORANG SEKRETARIS TERHADAP PELAYANAN

(19)

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas dan untuk lebih mempermudah pembahasan

selanjutnya maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut :

“Bagaimana Etiket Kerja Seorang Sekretaris Terhadap Pelayanan Tamu pada Dinas Komunikasi Dan Informasi dan Pengolahan Data Elektronik Pemerintahan Kota Medan”.

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuaan Penelitian

Adapun tujuan penulis dalam melakukan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui bagaimana penerapan etiket seorang sekretaris

terhadap pelayanan tamu.

Manfaat Penelitian

Adapun tujuan penulis dalam melakukan penelitian ini adalah :

1. Untuk memperdalam pengetahuan tentang etiket sekretaris terutama

mengenai pelayanan tamu pada Dinas Informasi Komunikasi dan PDE

Pemerintahan Kota Medan.

2. Sebagai masukan bagi Dinas Informasi Komunikasi Pemerintahan Kota

Medan agar lebih memperhatikan etiket pelayanan dengan mengikuti

prosedur pelayanan tamu agar tercipta hubungan yang baik dengan tamu.

3. Sebagai bahan referensi bagi peneliti selanjutnya yang berminat terhadap

(20)

D. Jadwal Kegiatan

Dalam penulisan tugas akhir ini, penulis membuat jadwal kegiatan, gunanya

agar waktu yang diperlukan dapat dibagi-bagi dengan teratur, supaya penulisan tu

gas akhir ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Adapun jadwal kegiatan

[image:20.595.123.506.267.531.2]

penulis dapat dilihat pada Tabel 1.1 berikut ini :

Tabel 1.1 Jadwal Kegiatan

No.

KEGIATAN

MINGGU KE

1 2 3

1 PERSIAPAN

2 PENGUMPULAN DATA

3 PEGETIKAN

a.Jadwal penelitian

Jadwal penelitian dilaksanakan pada tanggal 29 April 2009 sampai dengan 29

Mei 2009 pada Dinas Informasi Komunikasi Pemerintahan Kota Medan. Dalam

observasi ini dilakukan pengumpulan data mengenai etiket sekretaris dalam

pelayanan yang dalam hal ini dilakukan pada bagian adminisrasi.

b. Sistematika penulisan

Tugas akhir ini dibagi atas 5 bab dan setiap bab dibagi atas beberapa sub bab.

(21)

BAB I, Merupakan pendahuluan dimana penulis menguraikan latar belakang,

permasalahan, tujuan dan maksud penelitian serta rencana kegiatan tugas akhir.

BAB II, Merupakan hal penelitian penulis yang berisikan data dan fakta pada

Dinas Informasi Komunikasi Pemerintahan Kota Medan. Pada bab ini penulis

menguraikan sejarah berdirinya organisasi, struktur organisasi, uraian tugas,

jaringan usaha atau kegiatan, kinerja usaha terkini, rencana kegiatan.

BAB III, Merupakan pembahasan tentang pengaruh etiket kerja seorang

sekretaris terhadap pelayanan tamu.

BAB IV, Merupakan uraian penutup yang berisikan kesimpulan dan saran-saran

yang memungkinkan dapat bermamfaat bagi pengelolaan Dinas informasi

Komunikasi Pemerintahan Kota Medan dalam menjalankan tugasnya dalam

memajukan perusahaan

(22)

BAB II

GAMBARAN UMUM ORGANISASI

A. Sejarah Berdirinya Organisasi

Dinas Informasi Komunikasi dan Pengolahan Data Elektronik Kota Medan

berada di Jalan Kapten Mauliana Lubis No.2 berada dalam naungan pemerintahan

kota Medan. Dinas Informasi Komunikasi Dan Pengolahan Data Elektronik Kota

Medan merupakan instansi yang baru dibentuk penggabungan dari kantor

Informasi Komunikasi Kota Medan dan kantor Pengolahan Data Eletronik Kota

Medan. Tugas utamanya adalah melaksanakan sebagian urusan rumah tangga

daerah dalam bidang informasi komunikasi dan Penngolahan Data Elektronik.

Menindak lanjuti Instruksi Menteri dalam negeri Republik Indonesia no.5

Tahun 1992 perihal Pembentukan Kantor Pengolahan Data Eletronik di seluruh

Indonesia diterbitkan Surat Keputusan Walikotamadya KDH Tk.II Meadn

No.061/1254/SK/1992 tanggal 20 Juli 1992 tentang pembentukan Kantor

Pengolahan Data Elektronik Kota Medan. Kemudian dalam perkembangannya

diterbitkan pula Perda Kodati II Medan No.17 Tahun 1996 Tanggal 15 Februari

1996 tentang pembentukan susunan organisasi dan tata kerja kantor Pengolahan

Data Elektronik KotaMadya Daerah Tk.II Medan yang ditindak lanjuti dengan

surat keputusan Walikotamadya KDH Tk. II Medan No. 188.342/4005/SK/1996

tanggal 14 Oktober 1996 tentang pembentukan Kantor Pengolahan Data

Elektronik Kodati II Medan yang sekaligus mencabut dan mengganti SK. No.

(23)

Berdasarkan keputusan Presiden RI No.50 tahun 2000 tanggal 07 April

2000 tentang Tim Koordinasi Telematika Indonesia dan surat menteri

Pendayagunaan Aparatur Negara R.I.No. 141/M.PAN/4/2000 tanggal 20 April

2000 perihal tim Koordinasi Telematika Indonesia telah dinyatakan bahwa kantor

PDE Kabupaten/kota adalah perpanjangan Tim Koordinasi Telematika Indonesia

di daerah dan harus diberdayakan. Selanjutnya dalam reorganisasi kelembagaan

Pemko Medan dalam pelaksanaan otonomi daerah sesuai dangan sesuai UU

Nomor 22 Tahun 1999 dibentuk kembali Kantor Pengolahan Data Elektronik

Kota Medan Nomor 5 Tahun 2001 tanggal 26 Juni 2001 tentang pembentukan

organisasi dan tata kerja lembaga teknis dilingkungan Pemerintahan dan Surat

Keputusan Walikota Medan Nomor 25 Tahun 2001 tanggal 26 Juni 2001 tentang

pelaksanaan Perda Kota Medan Nomor 5 Tahun 2001 tentang Pembentukan

Organisasi dan Tata Kerja Teknis di lingkungan Pemerintah Kota Medan.

Seperti halnya Kantor Informasi Dan Komunikasi Kota Medan

sebelumnya adalah instansi vertikal yaitu eks Depertemen Penerangan Kota

Medan. Seperti dimaklumi pada saat Presiden RI Abdurrahman Wahid

mengumumkan susunan kabinet persatuan pada tanggal 26 Oktober 1999 maka

Departemen RI dilikuidasi. Sejalan dengan pelaksanaan otonomi daerah melalui

UU No.22 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah dibentuk lembaga yang

mengakomodir eks Depertemen di daerah, seperti halnya pembentukan Kantor

Informasi dan Komunikasi Kota Medan. Melalui Perda Kota Medan No.05 Tahun

2001 tentang pembentukan organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis di

(24)

Informasi dan Komunikasi Kota Medan dengan Pengolahan Data Kota Medan

berdasarkan Peraturan Daerah Kota Medan No.35 Tahun 2002.

B. Jenis Usaha/Kegiatan

Dinas Informasi Komunikasi dan Pengolahan Data Elektronik Kota Medan

adalah unsur pelaksana Pemerintah Kota Medan dalam bidang informasi,

komunikasi dan pengolahan data elektronik yang Dipimpin oleh Seorang Kepala

Dinas yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Daerah

melalui Sekretaris Daerah.

Dinas Informasi Komunikasi dan Pengolahan Data Elektronik Kota Medan

mempunyai tugas membantu Kepala Daerah dalam penyelenggaraan urusan

rumah tangga daerah dalam bidang informasi, komunikasi dan pengolahan data

elektronik serta melaksanakan tugas pembantuan sesuai dengan bidang tugasnya.

Dinas informasi dan komunikasi bergerak dibidang pelayanan sistem

Informasi dan Komunikasi pemerintah dan masyarakat, mengabdi pada

masyarakat dengan cara melakukan pemantauan, registrasi, apresiasi terhadap

(25)

C. Struktur Organisasi

Pembuatan struktur organisasi dalam suatu perusahaan mutlak harus

dilakukan oleh pimpinan perusahaan agar aktivitas personil perusahaan tidak

tumpang tindih. Struktur organisasi yang telah dibuat akan membantu

memberikan pengertian yang jelas bagaimana pembagian tugas yang ada dalam

perusahaan itu dan setiap pekerja mengetahui darimana sumber perintah kerja dan

kepada siapa dia bertanggung jawab.

Pembuatan struktur organisasi diharapkan tercapainya suatu koordinasi

yang efektif diantara unit-unit maupun bagian-bagian dalam organisasi sehingga

tujuan yang ditetapkan dapat tercapai. Oleh sebab itu struktur yang digunakan

harus disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan suatu organisasi agar

penggunaan sumber daya yang ada dapat optimal.

Struktur organisasi dinas informasi dan komunikasi pemerintahan Kota

Medan merupakan stuktur organisasi fungsional, yang mencerminkan tanggung

jawab yang vertikal. Setiap pimpinan satuan organisasi bertanggung jawab

memimpin, mengkoordinasikan bawahannya masing-masing dan memberikan

bimbingan serta petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahannya.

Adapun Struktur Organisasi Dinas Informasi Komunikasi dan Pengolahan

(26)
[image:26.595.78.541.109.661.2]

Gambar 2.1

Struktur Organisasi Dinas Informasi Komunikasi dan Pengolahan Data Elektronik Kota Medan

(27)

D. Uraian Tugas

Job Discription Dinas Informasi Komunikasi Dan Pengolahan Data

Elektronik Kota Medan adalah sebagai berikut :

A. Kepala adalah pimpinan dalam suatu perusahaan dalam mengambil keputusan

dan penaggung jawab utama atas jalannya dan tercapainya tujuan organisasi

dan mengkoordinasikan para kepala bagian organisasi agar tercapai

pelaksanaan operasional perusahaan secara teratur, terarah, terkendali dan

terpadu

Adapun uraian tugasnya adalah :

a Memimpin dan mengendalikan seluruh operasi organisasi.

b Menetapkan kebijaksanaan dari rencana-rencana organisasi dan

mengambil keputusan dalam,memimpin organisasi.

c Bertanggung jawab terhadap urusan yang ada hhubungannya dengan

kegiatan organisasi.

d Mengkoordinir dan mengawasi segala pelaksanaan operasional

organisasi

B. Kepala Bagian Tata Usaha

Bagian Tata Usaha dipimpin oleh seorang Kepala Bagian yang dalam

melaksanakan tugasnya berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala

Dinas. Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas

di bidang ketatausahaan yang meliputi pengelolaan administrasi kepegawaian,

(28)

Untuk melaksanakan tugasnya bagian Tata Usaha mempunyai fungsi :

a Melaksanakan pengelolaan surat urusan surat menyurat dan

kearsipan

b Mengelola urusan administrasi kepegawaian

c Mengelola urusan keuangan dan perbendaharaan serta penyusunan

laporan keuangan dinas

d Mengelola urusan perlengkapan, kerumahtanggaan dan urusan

umum lainnya

e Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas

sesuai dengan bidang tugasnya

Bagian tata usaha terdiri dari :

1. Sub Bagian Umum mempunyai tugas melaksanakan

surat-menyurat, kearsipan, administrasi kepegawaian dan urusan umum

lainnya.

2. Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas mengelola administrasi

keuangan .

3. Sub Bagian Perlengkapan mempunyai tugas melaksanakan

kegiatan di bidang perlengkapan kerumahtanggaan dan pengadaan

barang.

Setiap sub bagian dipimpin oleh seorang kepala Sub Bagian yang dalam

melaksanakan tugasnya berada dibawah dan bertanggung jawab kepala bagian

(29)

C. Sub Dinas Data Program

Sub dinas data dan dipimpin oleh seorang kepala sub dinas yang dalam

melaksanakan tugasnya berada dibawah Kepala Dinas. Sub Dinas Data dan

Program mempunyai tugas dinas di bidang di bidang pengelolaan data,

penyusunan program, evaluasi dan pelaporan.

Yang dalam melaksanakan tugasnya Sub Dinas Data dan Prrogram

mempunyai fungsi sebagai berikut :

a. Menyelenggarakan penyusunan program dinas

b. Membuat/menyusun database sistem informasi

c. Menyelenggarakan perawatan dan pengamanan data

d. Melaksanakan evaluasi dan pelaporan dinas

e. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh kepaladinas sesuai

dengan bidang tugasnya

Sub Dinas Data dan Program terdiri dari :

1. Seksi Data yang mempunyai tugas menyelenggarakan pengumpulan,

pengolahan, penyimpanan, perawatan dan pengamanan data serta

membuat, membangun database sistem informasi

2. Seksi Program mempunyai tugas menyusun program kerja dinas

3. Sub Evaluasi dan Pelaporan Perlengkapan mempunyai tugas memantau,

mengevaluasi, dan menyusun laporan kerja dinas.

Setiap seksi dipimpin seorang Kepala Seksi yang dalam melaksanakan

tugasnya berada di bawah dan bertanggung jawab kepada kepala Sub Dinas Data

(30)

D. Sub Dinas Informasi Komunikasi Sosial

Sub Dinas Informasi dan Komunikasi Sosial mempunyai tugas

melaksanakan sebagian tugas di bidang Informasi dan komunikasi social yang

meliputi komunikasi tatap muka, pelayanan, informasi keliling, pemberdayaan

kelompok komunikasi sosial, pelaksanaan pameran dan pemamfaatan media luar

ruang.

Untuk melaksanakan tugasnya, Sub Dinas Informasi dan Komunikasi

mempunyai fungsi :

a. Mengumpulkan dan mengolah bahan perumusan kebijaksanaan teknis di

bidang pelayanan informasi dan komunikasi sosial.

b. Melaksanakan kegiatan pelayanan informasi dan komunikasi melalui

media tatap muka, informasi mobil, pameran dan media luar ruang

c. Melaksanakan pemberdayaan informasi masyarakat, kelompok

komunikasi sosial dalam pembangunan

d. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh kepala dinas sesuai

dengan bidang tugasnya

Sub Dinas Informasi Komunikasi Sosial terdiri dari :

1. Seksi Informasi dan Komunikasi Tatap Muka mempunyai tugas

melaksanakan pelayanan informasi dan komunikasi melalui ceramah,

diskusi, dialog interaktif, dan kegiatan tata muka lainnya serta

(31)

2. Seksi Informasi Mobil mempunyai tugas melaksanakan pelayanan

informasi komunikasi meliputi pemutaran film, siaran keliling dan

kegiatan lainnya melalui mobil unit

3. Seksi Informasi dan Komunikasi Pameran dan Media Luar Ruang

mempumyai tugas melaksanakan kegiatan pameran, publikasi, photo

ekshibisi, spanduk, baliho, dan kagiatan media luarruang lainnya serta

mengawasi dan memberikan pelayanan penyelenggarakan pameran

E. Sub dinas Sub Dinas Informasi dan Komunikasi media Cetak, Radio/TV dan

Film.

Mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas dinas di bidang pelayanan

informasi dan komunikasi kepada masyarakat melalui media cetak, radio/televisi

dan film sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Untuk melaksanakan tugasnya, Sub Dinas Informasi Dan Komunikasi

Media Cetak, Radio/TV dan Film mempunyai fungsi :

a Merumuskan kebijaksanaan teknis di bidang informasi dan komunikasi

melalui media cetak, radio/televisi dan film

b Menyelenggarakan kegiatan pelayanan informasi dan komunikasi

melalui media cetak, radio/televisi dan film

c Melaksanakan pembinaan dan pengawasan peredaran film dan

rekaman video komersil

d Melaksanakan kegiatan pelayanan pembinaan dan pengawasan media

(32)

e Meningkatkan kerjasama pelayanan informasi melalui media cetak,

radio/televisi dan film sesuai dengan ketentuan yang berlaku

f Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas

sesuai dengan bidang tugasnya

Sub Dinas Informasi dan Komunikasi media Cetak, Radio/TV dan Film

terdiri dari :

1. Seksi Informasi dan Komunikasi Media Cetak mempunyai tugas

melaksanakan pelayanan informasi dan komunikasi melalui kegiatan

penerbitan, pers, grafika serta melaksanakan pemantauan registrasi,

apresiasi jasa jurnalistik, ajukasi, fasilitasi dan advokasi pers

2. Seksi Informasi dan Komunikasi Radio/Televisi mempunyai tugas

melaksanakan pelayanan informasi komunikasi melalui siaran radio dan

televisi

3. Seksi Perfilman mempunyai tugas melaksanakan informasi melaui

perfilman, melaksanakan pembinaan dan penertiban di bidang perfilman

serta mempersiapkan Surat Pemberitahuan Tagihan Retribusi Daerah

(SPTRD),Surat Ketetapan Retribusi Daerah (SKRD) dan Kartu Data

Wajib Reribusi.

F. Sub Dinas Manajemen Informasi Dan Komunikasi

Mempunyai tugas melaksanakan penataan sistem informasi yang meliputi

(33)

Untuk melaksanakan tugasnya, sub dinas Manajemen Sistem Informasi

dan Komunikasi mempunyai fungsi :

a Mengumpulkan dan mengolah data secara elektronik

b Merencanakan pembangunan/pengembangan sistem informasi

c Menata perangkat keras/lunak sistem informasi

d Menata jaringan Lokal Area Network (LAN) dan Wide Area Network

(WAN)

e Melaksanakan tugas-tugas lain yang dibeerikan oleh kepala dinas sesuai

dengan bidang tugasnya

Sub Dinas Manajemen System Informasi Dan Komunikasi terdiri dari

1. Seksi Perencanaan dan Pengembangan Sistem Informasi dan Komunikasi

mempunyai tugas menyusun rencana induk dan rencana pengembangan

sistem informasi dan komunikasi

2. Seksi Penataan dan Perawatan Sistem Informasi dan Komunikasi

mempunyai tugas menata, merawat, dan memperbaiki perangkat keras dan

lunak, menginventaris prasarana dan sarana sistem informasi dan

komunikasi

3. Sub Dinas Pendayagunaan Sistem Informasi Dan Komunikasi mempunyai

tugas menyelenggarakan bimbingan di bidang teknologi informasi,

mengoperasikan dan mengendalikan sistem informasi dan komunikasi

Website Pemko Medan, menghimpun, menyusun dan memasukkan data,

menggali potensi daerah serta membina hubungan kerjasama di bidang

(34)

Untuk melaksanakan tugasnya, Sub Dinas Pendayagunaan Sistem

Informasi dan Komunikasi mempunyai fungsi :

a Memberdayakan dan mengendalikan data elektronik

b Memberdayakan dan mengendalikan perangkat keras/lunak sistem

Informasi

c Memberdayakan dan mengendalikan sistem jaringan computer local area

Network (LAN) dan Wide Area Networ (WAN).

d Memberdayakan SDM di bidang sistem informasi

e Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh kepala dinas sesuai

dengan bidang tugasnya

Sub Dinas Pendayagunaan Sistem Informasi Dan Komunikasi terdiri dari :

1. Seksi Pembinaan Dan Peningkatan Sumber Daya Manusia mempunyai

tugas menyelenggarakan bimbingan sistem informasi dan komunikasi,

menghimpun, menyusun dan memasukkan data elektronik,

menginventarisir potensi daerah di bidang sistem informasi komunikasi.

2. Seksi Operasional Dan Kerjasama Sistem Informasi Dan Komunikasi

mempunyai tugas memberdayakan dan nmengendalikan dataelektronik,

melaksanakan pengolahan data elektronik, pelayanan data pemerintah dan

data masyarakat, mengoperasikan sistem informasi dan komunikasi serta

melaksanakan kerjasama bidang sistem informasi dan komunikasi

3. Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai sebagian tugas Dinas Informasi

Komunikasi dan Pengolahan Data Elektronik sesuai dengan keahlian dan

(35)

Kelompok jabatan fungsional terdiri dari sejumlah tenaga, dalam jenjang

jabatan fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai dengan

keahliannya

E. Kinerja Usaha Terkini

Sebagai lembaga pemerintah yang berada ditengah-tengah masyarakat

yang berubah dengan cepat, maka pemenuhan tugas dan fungsi Dinas Informasi

Komunikasi dan Pengolahan Data Elektronik Kota Medan juga dipengaruhi

kondisi mayarakat yang melingkupinya :

a) Kondisi masyarakat Medan Secara Umum

Kota medan meliputi wilayah dengan luas sekitar 26.510 hektar. Pada

tahun 2001, Medan berpenduduk 2.068.400 jiwa. Peningkatan jumlah penduduk

di Medan akan diperkirakan terus bertambah tidak saja karena pertumbuhan dari

penduduk tetapi juga karena arus imigrasi yang berlangsung di daerah-daerah lain

menuju medan. Hal yang terakhir oleh daya tarik Medan sebagai ibukota propinsi

sebagai ibukota terbesar di Sumatra Utara.

Oleh karna itu Informasi Komunikasi dan Pengolahan Data Elektronik

Kota Medan bertugas dan berfungsi memberikan informasi, mengkonsumsikan

dan mampu menyediakan data yang akurazt bagi Pemerintahan Kota Medan.

Dinas Infokom dan PDE Kota Medan mampu beradaptasi terhadapperubaha yang

terjadi dan masyarakat. Adaptasi ini berarti perlunya melakukan

perubahan-perubahan internal Dinas Infokom dan PDE Kota Medan agar dapat

(36)

b) Kondisi Objektif Berkaitan dengan Tugas Pokok dan Fungsi Dinas

Infokom dan PDE

Kondisi objektif berkenaan dengan tugas pokok dan fungsi pokok dan

fungsi tidak lain meliputi struktur organisasi, kualitas, jumlah dan etos kerja

aparatur, pola manajemen, dan cakupan wewenang Dinas Infokom dan PDE Kota

Medan. Hal ini sekaligus merupakan kondisi-kondisi yang sangat berperan dalam

menentukan berhasil tidaknya Dinas Informasi Komunikasi dan Pengolahan Data

Elektronik Kota Medan melaksanakan tugas pokok yang diembannya.

Dinas Informasi Komunikasi Pemerintahan Kota Medan Memberdayakan

dan mengendalikan sistem jaringan computer local area network (LAN) dan Wide

Area Network (WAN) memberdayakan SDM dibidang sistem informasi

melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh kepala dinas sesuai dengan

bidang tugasnya. Dinas Informasi Komunikasi Pemerintahan Kota Medan secara

selektif melakukan penyaringan terhadap peredaran film, karena ini menyangkut

Perkambangan masyarakat Kota Medan khususnya.

F. Rencana Kegiatan Organisasi

Rencana kegiatan merupakan penjabaran target kegiatan yang harus

dicapai dalam satu tahun pelaksanaan. Target kerja ini menunjukkan nilai

kuantitatif yang melekat pada setiap indikator kinerja, baik pada tingkat sasaran

strategik maupun tingkat kegiatan, dan merupakan pembanding bagi proses

pengukuran pembanding bagi proses pengukuran keberhasilan organisasi yang

(37)

Rencana kegiatan 2010 ini merupakan komitmen seluruh anggota

organisasi untuk mencapai kinerja yang sebaik-baiknya dan sebagai bagian dari

upaya pemenuhan misi organisasi. Dengan demikian, seluruh proses perencanaan

dan pengendalian aktivitas operasional Dinas Informasi Komunikasi

Pemerintahan Kota Medan sepenuhnya mengacu pada rencana kegiatan 2010.

Rencana strategik tahun 2010 Dinas Informasi Komunikasi Pemerintahan

Kota Medan adalah :

A. Pelayanan Administrasi Perkantoran yaitu :

1. Penyediaan jasa kebersihan kantor.

2. Penyediaan barang cetakan dan penggandaan (fotocopy).

3. Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan.

4. Penyediaan bahan makanan dan minuman.

5. Penyediaan jasa tenaga pendukung administrasi/teknisi

perkantoran.

B. Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur yaitu :

1. Pengaandaan meubulier

2. Pengandaan komputer dan perlengkapannya

3. Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional

4. Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor

5. Pemeliharaan rutin/berkala perlengkapan gedung kantor (perawatan AC)

(38)

C. Peningkatan Disiplin Aparatur yaitu :

1. Pengandaan pakaian Dinas beserta perlengkapannya

D. Program Peningkatan kapasitas Sumber Daya Aparatur yaitu:

1. Pendidikan dan Pelatihan Formal (Pelatihan Formal)

2. Bimbingan teknis implementasi peraturan perundang-undangan

E. Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan

keuangan yaitu :

1. Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD

(Surat Keputusan pembangunan Daerah)

2. Penyusunan Rencana Kinerja SKPD

F. Pengembangan Komunikasi Informasi dan Media Massa yaitu :

1. Pembinaan dan pengembangan jaringan Komunikasi dan Informasi

(Pembangunan operasional Jaringan LAN 4 SKPD Pemko Medan)

2. Pembangunan dan Operasional TV Informasi digital

3. Pembangunan dan operasional server

4. Pembangunan Dan Operasionalisasi ICT (Information and Comunication

Tecnology)

5. Pengumpulan/updating dan processing data informasi internal dan

external

6. Analisa Data Isu publik dan Analisa data Feed back kebijakan Pemko

Medan

7. Tim Redaksi Website dan intranet Pemerintah Kota Medan

(39)

9. Operasionalisasi Media Informasi Digital/multimedia (Operator Multi

Media)

10.Pembangunan dan operasionalisasi Security Data Center

G. Pengkajian dan Penelitian Bidang Informasi Dan Komunikasi yaitu :

1. Pengkajian dan Penelitian Informasi dan Komunikasi

(Sarasehan/seminar/survey tentang perda-perda)

H. Program Kerjasama Informasi Dengan Mass Media yaitu :

1. Penyebarluasan informasi melalui penerbitan Tabloit Vista

2. Penyebarluasan informasi melalui media elektronik (radio dan televisi)

3. Penyebarluasan Informasi melalui selebaran

4. Penyebarluasan Informasi melalui ruang Baliho

5. Penyebarluasan Informasi melalui ruang spanduk

6. Penyebarluasan Informasi melalui film layar tancap

7. Penyebarluasan Informasi melalui mobil informasi keliling

8. Penyebarluasan Informasi melalui media dialog interaktif, ceramah, dan

tatap muka

(40)

BAB III PEMBAHASAN

A. Pengertian Etiket dan Sekretaris

Etiket dalam bahasa prancis diartikan sebagai suatu adat sopan santun atau tata

krama yang perlu selalu diperhatikan dalam pergaulan agar hubungan selalu baik.

Menurut Nadeak (2000) bahwa etiket menyangkut tata cara suatu perbuatan yang

harus dilakukan manusia, etiket memandang manusia dari segi lahiriah saja.

Orang yang berpegang pada etiket bisa juga bersifat munafik, akan tetapi sebuah

organisasi mengharapkan setiap pegawainya memiliki etiket yang benar-benar

baik tanpa dibuat-buat. Berusaha melakukan semua prosedur dengan baik dan

penuh dengan keikhlasan.

Pengertian sekretaris dapat ditinjau dari beberapa segi. Dari segi

asal kata, istilah sekretaris berasal dari kata secretum dalam bahasa latin yang

berarti rahasia. Kata secretum kemudian berubah menjadi kata secretaire dalam

bahasa prancis, secretary dalam bahasa Inggris dan akhirnya secretaries dalam

bahasa Belanda. Mengingat Indonesia pernah dijajah oleh Belanda kurang lebih

selama 3,5 Abab maka diperkirakan istilah sekretaris yang kita kenal selama ini

berasal dari kata secretaries bahasa Belanda. Jadi dapat diambil kesimpulan

bahwa menurut asal katanya, sekretaris adalah orang, pegawai, atau karyawan

yang diberi tugas dan pekerjaan berhubungan dengan masalah rahasia perusahaan.

Dengan demikian, sekretaris haruslah seorang pegawai atau karyawan yang dapat

memegang rahasia dalam menjalankan tugasnya sehari-hari, dan berperan

(41)

Berbicara tentang etiket kerja seorang sekretaris. Maka, kita akan condong

berpikir ke sikap sekretaris dalam melaksanakan tugas. Dalam Kamus Besar

Bahasa Indonesia (Poerwadarminta, 1982) antara lain disebutkan bahwa sikap

dapat berarti perbuatan yang didasarkan atas pendirian, pendapat, atau keyakinan.

Dalam bahasa Inggris kata sikap disebut attitude. Kata attitude dalam buku

Psycology Social (Gerungan, 1972) dijelaskan sebagai sikap terhadap objek

tertentu, yang dapat merupakan sikap pandangan atau sikap perasaan, dan sikap

tersebut disertai dengan sikap terhadap objek tersebut. Sikap dalam kehidupan

manusia memegang peranan penting. Suatu sikap yang sudah terbentuk akan ikut

menentukan cara dan tingkah laku individu terhadap objek-objek sikapnya. Objek

sikap meliputi berbagai hal, seperti peristiwa, kejadian, kondisi kerja, dan

lingkungan kerja.

Perlu diketahui bahwa sikap dapat berubah-ubah apabila terdapat

keadaan-keadaan dan syarat tertentu yang mempermudah terjadinya perubahan sikap

tersebut. Hal ini tergantung seorang sekretaris bagaimana seharusnya cara terbaik

menghadapi lingkungan kerja di saat sedang melakukan tugasnya.

Sekretaris Dinas Informasi Komunikasi mengatakan bahwa sikap dalam

melaksanakan pekerjaan sangat ditentukan oleh berbagai aspek kepribadian yang

melekat pada diri sekretaris tersebut. Seorang sekretaris harus mampu

mengendalikan diri karena tugas sekretaris selalu berhubungan dengan orang lain

(para pegawai kantor, pejabat kantor, dan pejabat-pejabat lain dari luar kantor )

(42)

berhubungan dengan pihak lain, termasuk tamu oganisasi maka ia harus memiliki

kepribadian yang baik.

B. Kepribadian dan Sikap Sekretaris

Menurut Woods (2007) Kepribadian seseorang tercermin pada sikap

tingkah laku. Sikap dan tingkah laku yang dapat mencerminkan kepribadian

antara lain:

1. Sopan dan ramah

2. Dapat dipercaya

3. Dapat bekerjasama

4. Setia

5. Cepat dan rajin

6. Penuh perhatian

7. Baik hati

8. Bijaksana

9. Penuh inisiatif

10.Objektif

11.Taktis

Untuk dapat berbicara dengan baik, jelas, dan terarah, beberapa faktor

yang diperlukan/diperhatikan ialah

1. Suara.

(43)

keras, lemah, parau, dan sebagainya. Meskipun demikian, ketika

berbicara, suara dapat memberikan kesan yang positif. Meskipun suara

merupakan pembawaan, tetapi nada cara berbicara dapat dipelajari. Agar

dapat memberikan kesan yang positif, maka suara hendaknya jelas agar

tidak menimbulkan salah pengertian, tidak monoton, cukup didengar,

jangan terlalu lemah dan harus bersemangat agar pembicaraan terasa

hangat.

2. Ekspresi.

Suara harus diimbangi dengan ekspresi. Suara yang baik (merdu) tetapi

tidak diimbangi dengan ekspresi, tetap akan membosankan dan

menjemukan. Ekspresi adalah cara pengucapan, pembicaraan, waktu

berbicara. Berikanlah tekanan-tekanan pada kata-kata yang perlu dan

dianggap penting.

3. Gaya bicara

Seorang sekretaris harus tahu membawakan dan menampilkan diri di

waktu pembicaraan sedang berlangsung

4. Perbendaharaan kata

5. Tidak gugup

Seorang sekretaris harus memperhatikan banyak hal, pandangan mata pada

waktu berbicara jangan sampai menunduk atau memandang keatas, tetapi harus

menatap jawah kakan bicara,saling berpandangan. Wajah yang menunduk dan

(44)

selain itu juga akan mengurangi arti dari isi pembicaraan. Kepercayaan diri

sekretaris perlu dibiasakan dan ditanamkan (Woods, 2006).

Seorang sekretaris dituntut untuk memiliki kecakapan pribadi, sekretaris

diharapkan resourceful (panjang akal). Hal ini berarti bahwa dalam keadaan

apapun, dan bagaimanapun di bawah tekanan (under pressure) pihak manapun

harus selalu dapat mengatasi persolan-persoalan yang dihadapi, punya ambisi

(keinginan untuk maju dan sukses). Ambisi merupakan kreativitas dalam bekerja

juga harus punya inisiatif dengan cara mampu bekerja tanpa ada perintah dari

atasan, kerapian dalam melaksanakan tugas, memiliki perasaan tenggang rasa

dengan sesama pegawai dari tingkat manapun, memiliki loyalitas terhadap

instansi yang bersangkutan.

Sekretaris harus memiliki syarat-syarat khusus yang berkaitan dengan skill

atau keahlian dan pengetahuan bidang sekretariat. Seorang sekretaris dapat

dikatakan professional apabila mempunyai sejumlah kompetensi yang mendukung

kualitas profesionalismenya. Kompetensi mencakup sikap, pengetahuan, dan

keterampilan, terutama kemampuan menangani tamu.

Etiket seorang sekretaris sangat mempengaruhi citra diri sebuah

organisasi. Etiket hanya berlaku dalam situasi dimana sekretaris tidak seorang diri

(ada orang lain disekitar area kerja sekretaris). Etiket bersifat relatif, hal ini

(45)

C. Prosedur Pelayanan Sekretaris Terhadap Tamu Pada Dinas

Informasi Komunikasi dan Pengolahan Data Elektronik Pemerintahan Kota Medan

Dinas Informasi Komunikasi dan Pengolahan Data Eletronik Pemko

Medan mengetahui betul pelayanan yang baik akan membuat tamu yang meminta

suatu informasi merasa diperlakukan dengan baik. Sekretaris Dinas Informasi

Komunikasi selalu berusaha bersifat terbuka dan bersahabat pada setiap tamu

yang datang ke Dinas Informasi dan Komunikasi dan Pengolahan Data Elektronik

Pemko Medan.

Tata cara penerimaan tamu dan mengatur tamu pada dasarnya tergantung

dari besar kecilnya organisasi yang bersangkutan, pada Dinas Informasi dan

Komunikasi penerimaan tamu ditangani oleh bagian tersendiri di bawah

pengawasan resepsionis dan juga sekretaris, tata cara pengurusan tamu harus

ditangani dengan sebaik-baiknya. Catatan tamu sangat diperlukan bagi setiap

organisasi untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan yang mungkin dari

tamu yang memiliki maksud-maksud tertentu. Catatan tamu mungkin

berbeda-beda, catatan tamu dalam Dinas Informasi komunikasi sebagai berikut :

a. Tanggal

b. Nama tamu

c. Nama jabatan

d. Asal organisasi

(46)

Keterangan tersebut dicatat dalam satu bentuk formulir yang diisi oleh

tamu sendiri dan kemudian disalin oleh resepsionis ke dalam satu buku yang

disebut buku tamu. Buku tamu berfungsi sebagai arsip bagi resepsionis. Sebelum

tamu menjumpai pimpinan pertama-tama tamu akan diterima sekretaris pimpinan

meskipun resepsionis telah mencatat identitas tamu pada lembar formulir,

sebaiknya tamu dipersilahkan oleh sekretaris mengisi buku tamu yang telah

disediakan, terutama identitas dan maksud kedatangan tamu, sehingga pimpinan

dapat mengetahui dan menyiapkan diri untuk menerima tamu tersebut.

Menurut Wursanto (2006) bahwa Etiket pelayanan tamu adalah ketentuan

yang dibuat agar semua komponen yang berhubungan dengan pelayanan dapat

menunjang satu sama lainnya. Etiket pelayanan harus dilakukan oleh semua

komponen, yang bertanggung jawab disini bukan hanya sekretaris saja agar

pelayanan yang diberikan benar-benar sempurna. Setiap tamu harus dilayani

sebaik-baiknya, dan anggap tamu sebagai pimpinan kedua. Pimpinan pertama

adalah organisasi dimana sekretaris bekerja. Untuk memberikan pelayanan yang

baik bagi para tamu ada beberapa yang yang harus diperhatikan dan dilaksanakan

oleh sekretaris Dinas Informasi Komunikasi, yaitu:

1. Mengetahui maksud para tamu dan maksud kedatangannya

2. Setiap tamu harus diberikan pelayanan sebaik-baiknya

3. Selalu memberi perhatian terhadap permasalahan yang dihadapi

tamu

(47)

5. apabila pimpinan tidak dapat menerima tamu, memberikan

penjelasan sebaik-baiknya sehingga tamu tidak tersinggung

6. mengambil keputusan dengan cepat dan tepat kepada siapa (bagian

pimpinan) tamu tersebut dihubungkan sehingga masalah tamu

seandainya pimpinan tidak ada ditempat

Tamu berarti orang yang datang berkunjung ke tempat orang lain atau

orang yang datang keperjamuan. Tamu adalah orang yang paling penting dalam

area kerja setiap sekretaris, selalu menganggap tamu sebagai bagian paling

penting dari setiap tugas yang dilakukan (Departemen Pendidikan dan

Kebudayaan, 1985). Buat tamu merasa dihargai melakukan apa saja yang dapat

dilakukan untuk melayani tamu seperti yang mereka harapkan. Jangan pernah

menganggap tamu sebagai gangguan dalam kerja, melayani tamu merupakan inti

dari pekerjaan sekretaris. Lakukan pelayanan dengan penuh keikhlasan dan

tangguing jawab.

D. Etiket Pengunaan Peralatan Kantor

Telepon adalah alat komunikasi jarak jauh dimana para pembicara

(komunikator dan komunikan) tidak berhadapan langsung, tidak bertatap muka

atau face to face. Masing-masing pihak tidak mengetahui keadaan lawan bicara,

dalam bertelepon kita hanya mendengar suara lawan bicara. Suara memegang

peranan penting dalam bertelepon, suara kita akan menentukan kesan tentang diri

kita, organisasi, atau perusahaan kita. Suara yang sinis, emosional dan ketus, tidak

(48)

ringan akan menyenangkan lawan bicara yang merasa mendapat perhatian dan

dihormati.

Menurut Woods (2007) dalam menangani telepon kita tidak boleh

meninggalkan etiket bertelepon.

Yang pelu diperhatikan dalam penerimaan telepon antara lain :

1. Telepon merupakan salah satu fasilitas kedinasan, Oleh karena itu kurang

bijaksana apabila telepon digunakan untuk keperluan diluar dinas. Apabila

ada kepentingan pribadi, maka bicaralah secara singkat, jangan sampai

mengganggu kepentingan dinas.

2. Perkenalkan identitas diri dan dan kantor terlebih dahulu sebagai

pengganti kata panggilan hallo

3. Jangan biarkan pesawat telepon berdering terlalu lama. Angkatlah segera

gagang pesawat telepon karena mungkin yang memanggil adalah

pimpinan kita atau orang penting. Anggaplah setiap orang yang bertelepon

adalah orang penting yang perlu mendapatkan pelayanan sebaik

mungkin.

4. Dengarkan pembicaraan dengan hati-hati, dengan seksama, penuh

perhatian, dan usahakan jangan sampai memotong pembicaraan

5. Bicaralah dengan kata-kata yang mau membantu

6. Tunjukkan bahwa ketika menerima telepon sekretaris tersenyum dalam

berbicara melalui telepon dengan kata-kata yang lembut.

(49)

8. Usahakan jangan berbicara sambil merokok, minum, makan apalagi saat

berbicara dengan orang lain

9. Catatlah semua pesan yang disampaikan oleh penelepon. Setelah mencatat

semua pesan, ulang kembali pesan dan nomor telepon yang disampaikan

oleh penelepon. Ucapkan terima kasih atas pesan yang telah disampaikan.

10.Akhiri percakapan dengan nada sopan dan ramah

11.Letakkan gagang pesawat telepon dengan hati-hati dan perlahan-lahan

sehingga tidakmenimbulkan suara, setelah pihak penelepon meletakkan

gagang pesawat telepon terlebih dahulu.

12.Jangan lupa bahwa pada setiap pembicaraan nama pihak penelepon selalu

disebut. Dengan demikian, penelepon akan merasa diperhatikan, merasa

dihargai, sehingga pembicaraan semakin akrab.

Dinas informasi komunikasi yang bergerak dibidang pelayanan, harus

pintar mengenali tamu dan sedetail mungkin menanyakan tamu. Karena tamu

dibedakan dalam beberapa jenis yaitu tamu yang datang dengan perjanjian, bagi

seorang sekretaris untuk mengetahui apakah tamu sudah ada perjanjian atau

belum dapat dilihat dari acara atau daftar penerimaan tamu. Apabila tamu tersebut

benar-benar tamu yang sudah membuat janji sebelumnya, maka sekretaris harus

segera memberitahukan kepada atasan bahwa tamu itu sudah datang dan

menanyakan apakah tamu sudah bisa diantar masuk. Apabila pimpinan sudah siap

menerima, sekretaris harus segera memberitahukan kepada tamu itu serta

mempersilahkannya masuk. Apabila pimpinan belum siap, sekretaris harus

(50)

didalam masih ada tamu (masih ada persoalan yang harus diselesaikan terlebih

dahulu).

Apabila tamu belum membuat janji, maka sekretaris harus segera

menanyakan kapada pimpinan dan menyodorkan/menyerahkan kartu tamu kepada

pimpinan. Apabila pimpinan tidak bersedia menerima, maka sekretaris harus

pandai-pandai menyampaikannya kepada tamu tersebut agar tamu tidak

tersinggung. Mungkin pimpinan memberikan kesempatan di lain waktu. Apabila

demikian, maka harus ditawarkan kepada tamu bahwa pimpinan bersedia

menerima tamu sesuai yang dikatakan pmpinan. Apabila tamu menyetujuinya,

maka dapat dibuatkan satu janji dalam buku tamu. Tamu mungkin dapat

dipertemukan dengan pimpinan yang lain sesuai urusan dan kepentingan tamu.

Jika terjadi demikian, sekretaris harus segera memberitahukan kepada bagian

yang bersangkutan melalui sekretaris atau pembantu pimpinan tersebut.

Apabila tamu tersebut adalah teman pimpinan, maka katakanlah hal

tersebut kepada pimpinan. Apabila pimpian bersedia menerimanya, maka

antarkan tamu tersebut sampai ke ruangan pimpinan. Suatu organisasi juga

mempunyai tamu rutin, tamu yang demikian adalah tamu yang sudah biasa

menghadap pimpinan. Berlainan dengan tamu-tamu lainnya, seorang relasi setiap

saat dapat menghadap pimpinan. Biasanya tamu tersebut langsung dipersilahkan

masuk apabila tidak ada tamu lain.

Kadang-kadang pimpinan tidak berada ditempat, sedangkan tamu tidak

bersedia menunggu. Buatlah suatu perjanjian apabila tamu tersebut menghendaki.

(51)

harus dikonfirmasikan dahulu dengan pimpinan apabila pimpinan kembali. Hal

tersebut harus diberitahukan kepada tamu. Perubahan perjanjian harus

disampaikan secepatnya melalui telepon. Sekretaris jangan sampai lupa meminta

kartu nama atau nomor telepon tamu tersebut.

Pimpinan kadang-kadang membuat perjanjian dengan tamu tanpa

sepengetahuan sekretaris. Dalam hal tersebut, sekretaris harus rajin menanyakan

kepada pimpinan apakah pimpinan membuat janji dengan tamu yang tidak

diketahuinya. Hal tersebut kadang dapat dilihat dari sebuah buku kecil yang

digunakan untuk mencatat perjanjian yang dibuat diluar kantor.

Apabila pimpinan tidak menyetujui perjanjian yang dibuat sekretaris

karena sudah ada janji dengan pejabat lain atau ada kepentingan lain, sekretaris

harus segera menghubungi orang yang sudah dibuatkan janji dengan tamu yang

sudah dibuatkan janji tersebut pembatalan perjanjian tidak boleh terlambat,

apalagi sampai lupa memberitahukannya. Apabila sekretaris sampai lupa

memberitahukan, hal tersebut akan menimbulkan kesan bahwa sekretaris kurang

memiliki etiket.

Pimpinan tidak ingin disibukkan dengan penerimaan tamu., maka

sebaiknya dibuatkan satu jadwal. Penyusunan jadwal bisa dilakukan dengan

memadukan catatan buku harian dengan penerimaan tamu yang dibuat oleh

sekretaris dengan catatan harian yang dibuat oleh pimpinan. Anjuran agar setiap

sekretaris pada setiap akhir jam kantor bersedia mengecek catatan harian yang

dibuat oleh pimpinan tanpa sepengetahuan sekretaris. Pimpinan mungkin

(52)

jadwal penerimaan tamu, tuliskan nama lengkap tamu, jabatan, nama

instansi/perusahaan, waktu pertemuan, maksud, dan tujuan pertemuan hari dan

tanggal tidak perlu dicantumkan karena sudah tercantum pada judul jadwal

pertemuan.

Pada penyusunan jadwal pertemuan, yang perlu diperhatikan adalah

tenggang waktu atau jarak antara pertemuan yang satu dengan pertemuan yang

berikutnya. Tenggang waktu tersebut jangan terlalu berdekatan karena akan

menggangu pelaksanaan tugas rutin pimpinan. Apabila terpaksa, karena banyak

tamu harus dilayani dan tidak bisa ditunda untuk hari berikutnya, berilah jarak

waktu sekurang-kurangnya sepuluh sampai lima belas menit untuk memberi

kesempatan kepada pimpinan untuk beristirahat sejenak dan menyiapkan diri

menerima tamu berikutnya.

Sekretaris sering membuat perspektif sendiri padahal tamu tidak menyukai

orang yang merasa tahu segalanya. Sekretaris harus berusaha melihat segala

sesuatunya dari perspektif tamu. Agar setiap tamu merasa sangat diperhatikan

secara detail. Mencoba memahami perasaan tamu mengenai berbagai hal dan

kembangkan kebiasaan melihat setiap interaksi dari sudut pandang mereka. Jika

sekretaris tidak melayani tamu dengan baik, tamu akan berusaha mencari orang

lain yang bersedia melayaninya dengan baik, selanjutnya organisasi akan sulit

untuk dipercayai oleh siapapun yang memandang organisasi.

Siap siaga dalam segala hal dan Jangan pernah lupa tamu menginginkan

perhatian dan penghargaan, maka sekretaris harus selalu siap melayani tamu.

(53)

serta nomor telepon kantor dan bersama tamu, tentukan cara berkomunikasi yang

sesuai untuk kedua belah pihak. Saat paling penting dari kesiagaan sekretaris

menghadapi tamu adalah bila terjadi suatu masalah. Jangan mengabaikan masalah,

segera telepon tamu dan berusaha menyelesaikan masalah tersebut. Menghindari

permasalahan merupakan perilaku yang tidak dapat diterima dan hal ini tidak

terlupakan oleh tamu.

Berusahalah untuk dapat memahami dan dipahami. Pastikan kedua belah

pihak memiliki pemahaman yang sama mengenai segala sesuatu yang

dibicarakan, karena akan menimbulkan salah pengertian dan sebagian besar

masalah yang muncul terjadi karena salah komunikasi. Sekretaris harus selalu

berusaha agar mudah dihadapi dengan mengulang kembali kalimat yang telah

dikatakan dan mengajukan pertanyaan kepada tamu apakah mereka telah mengerti

apa tentang hal yang dimaksud.

Sekretaris harus bisa diandalkan oleh sebuah organisasi. Berusaha

melakukan apapun yang telah disanggupi (misalnya, jika tamu meminta sesuatu

pada organisasi, berikan segera dan jika tamu meminta anda melakukan sesuatu,

tuntaskan tugas tersebut jika telah berjanji akan melaksanakannya). Setiap tamu

sangat menyukai sekretaris yang pintar mengambil sikap dan cepat tanggap pada

segala masalah yang ada. Berjanji akan segera bertindak namun tidak

memenuhinya tidak akan mengesankan siapapun. Jika memang tidak mampu

melakukan atau memberikan sesuatu yang diminta dengan segera, jelaskan saja

alasannya dan indikasikan kapan dapat memenuhi permintaan tersebut. Jangan

(54)

yang telah dikatakan, tamu akan sulit untuk percaya lagi. Bersikap positip dalam

berbagai kondisi dan situasi apapun. Sekretaris harus memiliki kemampuan untuk

melakukan banyak hal, berfokus pada hal apa yang dapat dilakukan untuk

membantu, bukan pada hal apa yang tidak dapat dilakukan. Selalu berusaha

bersikap lembut dalam menghadapi tamu, ini tidak berarti bahwa perusahaan

(organisasi) harus setuju dengan semua yang dikatakan tamu. Bersikap lemah

lembut berarti semua respon negatif harus dikendalikan

Selalu berikan yang lebih baik, berusahalah memperlakukan tamu lebih

baik dari yang diharapkan. melakukan inisiatif untuk mengatasi segala macam

masalah yang mungkin timbul dan pastikan tamu senang dengan pelayanan yang

diberikan, tunjukkan pada tamu bahwa organisasi senamg menyambut kedatangan

tamu (bahkan jika tidak demikian adanya). Mengenal tamu secara pribadi,

melakukan pelayanan kepada tamu dengan baik dan tunjukkan perhatian kepada

setiap tamu.

Bangun sebuah hubungan yang baik dengan siapapun, jangan pernah

menganggap tamu tidak penting, setiap orang dapat mengetahui kapan mereka

dianggap dibutuhkan (spesial) dan kapan tidak terlalu dibutuhkan. Tamu tidak

suka jika mendapatkan pelayanan istimewa hanya ketika organisasi menginginkan

sesuatu dan kemudian melupakannya ketika organisasi tidak membutuhkannya

(55)

E. Tanggapan Terhadap Keluhan

Keluhan sering dianggap sebagai sesuatu yang negatif, sebagai sesuatu

yang tidak ingin diterima, namun bukan suatu kebenaran. Tentu saja, seorang

yang berteriak mengungkapkan pelayanan yang tidak baik bukan merupakan

sesuatu yang menyenangkan, namun keluhan sangat penting dalam memberikan

pelayanan tamu yang memuaskan. Tanpa keluhan sebuah organisasi tidak akan

pernah tahu hal-hal apa saja yang menyinggung tamu. Menangani keluhan tidak

hanya membalik situasi negatif, namun juga mencegah tamu tersebut

menyebar-luaskan pengalaman buruk mereka ke orang lain. Jika tamu tidak puas dengan

pelayanan yang diberikan sebuah organisasi, tamu secara otomatis akan

mengatakan hal tersebut ke orang lain. Sekretaris harus berusaha menjadi orang

lain tersebut, ketika tamu menyampaikan keluhan, jadilah duta yang baik bagi

organisasi. berbicalah hal-hal yang baik mengenai organisasi/instansi serta

bersikap sensitif dan bijaksana pada masa-masa sulit.

Tamu tidak selalu benar, namun tamu tidak akan lama menjadi orang yang

simpatik terhadap organisasi, jika organisasi menyatakan tamu menyampaikan

keluhan yang salah. Cara mengatasi tamu yang mengeluh adalah dengan membuat

tamu merasa telah menyampaikan sesuatu yang benar, organisasi dan sekretaris

menangapinya dengan serius dan akan segera mengatasinya. Penekannanya harus

pada penyelesaian masalah, bukan pada menentukan siapa yang salah bahkan

dengan sedikit gerakan tubuh akan membuat tamu merasa bahwa sekretaris

(56)

Sekretaris harus berusaha menunjukkan kepada tamu pemahaman atas

keluhan yang disampaikan, sekretaris dan organisasi peduli dengan apa yang

disampaikan. Jangan takut mengungkapkan empati, Empati pada tamu tidak

berarti mengakui bahwa organisasi yang bertanggung jawab atas permasalahan

tersebut. Ketika tamu sedang marah mereka cenderung berbicara dengan keras.

Menanggapinya dengan nada yang sama merupakan respon yang natural, namun

hal itu tidak boleh dilakukan. Tanggapi dengan tenang, bersikaplah terkontrol, dan

secara bertahap orang tersebut akan menurunkan volume suaranya.

Banyak tamu yang menyampaikan aspirasinya ke Dinas Informasi

Komunikasi Pemerintahan Kota Medan dengan cara demontrasi, dan organisasi

ini harus siap menampung segala aspirasi masyarakat dengan lapang dada,

Walaupun sebenarnya kata-kata yang digunakan para demonstran kasar dan tidak

memiliki etika. Menghadapi dangan segala kelemah lembutan dan berupaya

memberi tanggapan positif akan meredakan amarah para demonstran serta

menunjukkan bahwa pemerintah peduli pada masyarakat.

(57)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan diatas diperoleh beberapa kesimpulan, yaitu :

1. Sekretaris Dinas Infokom dan PDE Pemko Medan memiliki etiket kerja

yang baik yang dalam memberikan pelayanan selalu menghadirkan sikap

profesional.

2. Citra positif Dinas Infokom dan PDE dipengaruhi oleh ketepatan

sekretaris dalam menempatkan diri yang didukung oleh tingkat

kepercayaan diri yang cukup dan penampilan profesional yang disesuaikan

dengan tipe perusahaan, visi, dan posisi organisasi sebagai instansi

pemerintah yang bergerak dibidang pelayanan terhadap masyarakat Kota

Medan.

3. Dilihat dari prosedur pelayanan tamu Dinas Informasi Komunikasi telah

memberikan pelayanan yang baik kepada tamu dengan bersikap terbuka

dan bersahabat kepada setiap tamu yang datang ke Dinas Infokom dan

PDE Pemko Medan.

4. Tata cara pelayanan tamu pada Dinas Infokom dan PDE ditangani oleh

bagian tersendiri dibawah pengawasan reepsionis dan sekretaris, tata cara

(58)

B. SARAN

1. Dinas Informasi Komunikasi dan Pengolahan Data Elektronik harus

melakukan peningkatan pelayanan yang bermutu dengan menyajikan data

yang transparan yang dapat dilihat masyarakat pada:

http:www.pemko.com, data sudah dapat diakses oleh masyarakat, akan

tetapi belum dapat memuaskan masyarakat karena masih minimnya data

yang dapat diakses dan masyarakat tidak dapat melihat perubahan kinerja

yang dilakukan oleh PEMKO Medan dan diharapkan Pemko bersedia

menyelenggarakan pertemuan rutin masyarakat agar keluhan masyarakat

tersampaikan sehingga tercipta kota medan yang aman dan kondusif.

2. Peningkatan pelayanan harus dilakukan oleh semua staff pegawai yang

berada dalam naungan PEMKO Medan supaya kesempurnaan pelayanan

tercipta.

3. Catatan tamu sangat diperlukan oleh Dinas Informasi Komunikasi

Pemerintahan Kota Medan untuk menghindari hal-hal yang tidak

diinginkan yang mungkin datang dari tamu yang memiliki

(59)

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan., 1985. Aturan Sopan Santun Dalam Pergaulan (Etiket). Jakarta: Ria Pembangunan

Gerungan, W. A.,1972. Psychology Social. Jakarta: PT. Eresco

Nadeak, Wilson, 1989. Bagaimana Menjadi Sekretaris Yang Sukses. Bandung: Sinar Baru

Woods, C., 2007. Sukses di Kantor. Jakarta: Erlangga

Gambar

Tabel 1.1 Jadwal Kegiatan
Gambar 2.1 Struktur Organisasi Dinas Informasi Komunikasi dan Pengolahan

Referensi

Dokumen terkait

[r]

[r]

Di Kota Semarang, terdapat 63 perguruan tinggi – baik swasta maupun negeri – yang terdiri dari. 24 Akademi, 2 Institut, 2 Politeknik, 23 Sekolah Tinggi dan

Hampir semua informan menempatkan Unika Soegijapranata di urutan pertama sebagai Perguruan Tinggi Swasta paling dikenal, bahkan oleh calon mahasiswa asal SMAN 2 Semarang yang

Demikian, atas perhatian Saudara kami ucapkan terima kasih.

Dalam rangka pelaksanaan pelelangan paket pekerjaan pada Pokja Pengadaan Barang dan Jasa Deputi IGT Badan Informasi Geospasial Tahun Anggaran 2017, dengan ini kami

Dalam rangka pelaksanaan pelelangan paket pekerjaan pada Pokja Pengadaan Barang dan Jasa Deputi IGT Badan Informasi Geospasial Tahun Anggaran 2017, dengan ini kami

Dalam rangka pelaksanaan pelelangan paket pekerjaan pada Pokja Pengadaan Barang dan Jasa Deputi IGT Badan Informasi Geospasial Tahun Anggaran 2017, dengan ini kami