• Tidak ada hasil yang ditemukan

ekonomi 002

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ekonomi 002"

Copied!
142
0
0

Teks penuh

(1)

I.

ILMU EKONOMI

Apa k a h I lm u Ek on om i I t u ?

Di dalam kehidupan sehari- hari, m ungkin kit a selalu berpikir unt uk m em beli barang- barang yang sangat kit a but uhkan. Jika m asih ada sisa m ungkin kit a bisa m em beli barang lainnya. Nam un j ika t idak m em iliki sisa, m aka kit a m enangguhkan unt uk m em beli barang it u lain w akt u. Sebuah keluarga dengan penghasilan yang pas- pasan t idak m ungkin set iap t ahunnya bisa m enggant i m obilnya dengan m obil baru, dan t idak m ungkin pula set iap bulannya pergi rekreasi. Sem ua ini t erj adi karena adanya kendala ( ket erbat asan) keuangan, sehingga m em buat keluarga t ersebut t idak m am pu m em enuhi seluruh keinginannya.

Dem ikian pula sebuah perusahaan yang ingin m encapai sukses agar bisa m engalahkan saingannya, akan m enem ui kendala ( ket erbat asan) . Tidaklah m ungkin sebuah perusahaan akan langsung sukses m engalahkan saingannya t anpa berusaha keras at aupun m em iliki m odal yang sangat besar. Ket erbat asan yang paling ut am a dit em ui oleh perusahaan adalah m odal, sehingga akan m enent ukan besar kecil perusahaan. Selanj ut nya yang m enj adi kendala adalah skill dari t enaga kerj a. Perusahaan yang baru berdiri, akan m em iliki t enaga ahli yang lebih sedikit dibanding perusahaan yang besar dan sudah lam a berdiri. Unt uk m em iliki t enaga ahli yang banyak, t ent u saj a perusahaan harus m em bayar dengan m ahal. Padahal perusahaan it u um um nya m em iliki m odal yang t erbat as. Jadi, perusahaan j uga harus m enent ukan pilihan- pilihan yang ut am a, dan t idak m ungkin selur uh keinginannya t erpenuhi sem uanya dengan cepat .

(2)

m asih sangat t erbat as. Dari pot ensi sum ber daya yang dim iliki ini, I ndonesia t idak dapat m enj adi negara indust ri yang m aj u karena t eknologinya rendah. Akan t et api, I ndonesia berdasarkanan sum ber daya yang dim iliki sangat cocok unt uk m em bangun sekt or pert anian dan perkebunan, karena kedua bidang ini m em erlukan t anah yang luas dan t enaga kerj a yang banyak.

Dari ket iga cont oh di at as dapat kit a sim pulkan bahw a di dalam m em enuhi seluruh kebut uhan m anusia yang t idak t erbat as, selalu dit em ui kendala ( ket erbat asan) . Kendalanya adalah sum ber daya. Sum ber daya it u dapat berupa uang, m odal, t eknologi, pendidikan, keahlian, kekayaan alam dan lain- lain. Berdasar kan kasus- kasus ini, m aka perlu kiranya kit a unt uk m em pelaj ari ilm u ekonom i. Karena ilm u ekonom i adalah ilm u yang m em pelaj ari upaya m anusia baik secara individu m aupun m asyarakat dalam m enent ukan pilihan- pilihan t er hadap sum ber daya yang t er bat as j um lahnya unt uk m em enuhi kebut uhan yang t idak t erbat as j um lahnya.

Ke la n gk a a n da n Pilih a n

Sebuah barang disebut langka j ika j um lah keinginan t erhadap suat u barang lebih besar daripada j um lah yang t ersedia. Misalnya pada saat t erj adi isu akan naiknya harga m inyak t anah, m aka orang- orang akan m em beli m inyak t anah dalam j um lah besar, t erut am a pedagang m inyak t anah agar dapat m em peroleh keunt ungan besar. Karena j um lah pasokan sudah t ert ent u, dan orang- orang m encari m inyak t anah, m aka kem udian m inyak t anah m enj adi langka.

(3)

durian pada saat m usim , harganya akan sem akin m urah karena sem akin banyak j um lahnya.

Law an dari barang ekonom i adalah barang bebas. Ba r a n g be ba s m erupakan barang yang j um lah persediaannya lebih banyak dibandingkan perm int aannya. Barang bebas ini karena j um lahnya sangat banyak, t idak ada harga ( nilainya) . Cont oh: udara, air di sungai, pasir di sungai. Nam un air bersih dari PAM ada harganya, karena banyaknya orang yang m em but uhkan sedangkan persediaannya t erbat as. Dem ikian pula m inum an air m inum m ineral. Barang bebas ini t idak difokuskan pem bahasannya di dalam t eor i ekonom i. Hanya barang- barang ekonom i saj a yang dibahas.

Pada penj elasan di aw al, barang ekonom i m uncul karena perm int aannya lebih besar dibandingkan ket ersediaan barang t ersebut . I ni berart i m anusia sebenarnya m em erlukan barang yang lebih banyak dibandingkan yang t ersedia. Nam un dia m engalam i ket erbat asan, m isalnya uang. Unt uk it u dia harus m elakukan pem ilihan barang m ana saj a yang paling dia sukai unt uk dibeli. Jika ada barang lain yang j uga dia sukai, karena j um lah uangnya t erbat as, m aka dia akan m em bat alkan at au m enunda pem belian barang lain t ersebut . Misalnya, seseorang m em iliki uang Rp 10.000. Harga bakso sat u porsi berikut m inum adalah Rp 10.000, dan unt uk m enont on film sat u kali j uga bernilai Rp 10.000. Uang yang dim iliki orang it u bisa digunakan unt uk m enont on film sekali, at au bisa pula unt uk m em beli bakso berikut m inim um annya. Sebenarnya orang t ersebut ingin dua- duanya, nam un karena dia hanya m em iliki uang Rp 10.000 dia harus m em ilih m ana yang t erlebih dahulu ia beli. Apakah t iket nont on at au m akan bakso. Di sinilah seseorang it u harus m enent ukan pilihannya.

Orang t ersebut akhir nya m em ut uskan unt uk m em beli sat u t iket nont on film . Maka dia harus m engorbakankan t idak m em akan bakso sat u por si. Nah, karena dia m enont on berart i kehilangan kesem pat an unt uk m enikm at i bakso. Kehilangan kesem pat an ini disebut sebagai biaya hilangnya kesem pat an (oppor t u n it y cost) . Jadi kit a dapat m enyebut kan bahw a oppor t u n it y cost

(4)

M a sa la h Ek on om i

Sepert i yang dij elaskan di at as, m asalah yang dihadapi oleh m anusia secara um um adalah kebut uhannya yang t idak t erbat as, sedangkan sum ber daya at au fakt or- fakt or produksi yang digunakan unt uk m em produksi barang-barang yang diinginkan it u t erbat as. Sum ber daya at au fakt or- fakt or produksi t erdir i dari seluruh kom ponen yang digunakan unt uk m em produksi barang sepert i t anah, m odal ( capit al) , t enaga kerj a, dan sem angat kew irasw ast aan ( ent repreneurship)

Karena ket erbat asan ini, kem udian m anusia harus m em ilih barang- barang apa saj a yang harus dipr oduksi agar t ercapai kepuasan m aksim um , w alaupun t idak sem ua barang yang diinginkan it u t erpenuhi sem uanya. I nilah yang m enj adi m asalah ekonom i. Masalah- m asalah ekonom i adalah:

1. Barang dan j asa apa yang akan dihasilkan (w hat ) 2. Bagaim ana barang dan j asa t ersebut dihasilkan ( how ) 3. Unt uk siapa barang dan j asa t ersebut dihasilkan ( for w hom )

W h a t ( Ba r a n g a pa ya n g dih a silk a n )

Guna m enj aw ab pert anyaan ini, kit a harus t erlebih dahulu m elihat apa yang m enj adi kebut uhkan yang m endesak oleh m asyarakat . Jika banyak m asyarakat yang m em but uhkan m aka diproduksilah barang t ersebut , karena dengan m em produksi barang yang sangat dibut uhkan m asyarakat t ersebut , berart i sebagian besar keinginan m asyarakat t erpenuhi. Cont oh m esin cuci. Dahulu orang t idak m em but uhkan m esin cuci, karena ibu rum ah t angga m asih m em punyai w akt u yang cukup luang unt uk m encuci sendiri secara m anual. Karena banyak w anit a yang bekerj a, sehingga dibut uhkan alat yang dapat m em percepat dan m em perm udah unt uk m encuci pakaian t ersebut .

H ow ( Ba ga im a n a ba r a n g it u dih a silk a n )

(5)

j um lah sum ber daya yang t erbat as t adi akan t idak sem akin cepat habisnya. Cont oh: seorang pet ani yang t idak m enggunakan m esin dalam m enanam berasnya . Karena j um lah sum ber daya yang t erbat as, m aka dalam sat u hekt ar hanya m am pu m em produksi 2 t on kilo gram . Jika dia m enggunakan sum ber daya lain sepert i t rakt or, pupuk yang cukup, m aka dalam sat u hekt ar dapat m em peroleh 4- 5 t on beras. Dengan dem ikian j um lah barang dan j asa bisa sem akin banyak seiring dengan sem akin bert am bahnya j um lah m anusia dan j um lah kebut uhannya.

Un t u k sia pa ba r a n g it u ? ( For w h om )

Barang yang diproduksi harus m em enuhi kebut uhan m asyarakat . Hal ini m enyangkut pem bagian barang- barang yang ada. Ada barang yang khusus dibuat unt uk anak- anak, dan ada pula yang khusus unt uk orang dew asa. Ada pula barang yang dibuat unt uk m em enuhi kebut uhan m asyar akat golongan m enengah ke at as, dan ada pula barang yang dibuat unt uk m em enuhi kebut uhan m asyarakat golongan m enengah ke baw ah. Jadi barang it u ada variasinya, t ergant ung siapa yang akan m enggunakannya.

Dari m asalah- m asalah ekonom i ini, kem udian dibuat lah solusi at au penyelesaiannya sesuai dengan prinsip- prinsip ekonom i. Prinsip ekonom i berbunyi bagaim ana m endapat kan hasil yang m aksim um dengan m enggunakan sum ber daya yang t ert ent u besarnya, dan bagaim anan m endapat kan hasil yang t ert ent u dengan m enggunakan sum ber daya yang m inim um . Jadi unt uk m enyelesaikan apa yang diproduksi, bagaim ana m em produksinya dan unt uk siapa barang it u diproduksi, harus sesuai dengan prinsip- prinsip ekonom i. I ni lah yang m enj adi perhat ian (concern) di dalam pem bahasan t eori ekonom i.

La t ih a n

1. Mengapa kit a perlu m em pelaj ari ilm u ekonom i?

2. Apa saj a yang m enj adi m asalah- m asalah ekonom i, dan bagaim ana cara m anusia unt uk m engat asi m asalah- m asalah ekonom i t ersebut .

(6)

II.

EKONOMI MAKRO

PEN D AH ULUAN

I lm u Ekonom i secara garis besar dibagi at as, yait u ekonom i m akro dan ekonom i m ikr o. Dalam ekonom i m ikr o yang dibicarakan adalah unit - unit individu sepert i perusahaan dan rum ah t angga. Jadi yang dibahas adalah m engenai perilaku unit - unit individu t adi. Maka di dalam t eor i ekonom i m ikr o ada t eori prilaku produsen, prilaku konsum en, bagaim ana m encapai kepuasan yang opt im al bagi konsum en, j uga bagaim ana pr odusen dapat m em peroleh keunt ungan yang m aksim al, dan lain- lain. Jadi yang m enj adi ini perhat ian adalah individunya.

Sedangkan dalam t eori m akro ekonom i prilaku- prilaku individu t adi digabung m enj adi sat u, at au secara agregat ( keseluruhan) . Jadi yang m enj adi perhat ian t idak lagi produksi sat u perusahaan dan harga suat u barang, t et api produksi t ot al dan t ingkat harga um um . Kit a m elihat perekonom ian secara nasional. Pada ekonom i m akro yang m enj adi perhat ian adalah t ingkat infasi, pengangguran, neraca pem bayaran, dan pert um buhan ekonom i.

(7)

1 . M a sa la h k e st a bila n h a r ga ( in fla si )

Kest abilan harga m eruj uk kepada keadaan suat u negara/ w ilayah yang t erdapat harga barang/ j asa relat if t idak berubah ( t et ap) . Keadaan ini sering disebut inflasi yang rendah. lnflasi secara definisi adalah kenaikan harga secara um um yang t erj adi secara t erus m enerus. I nflasi m enj adi m asalah karena hal ini m enyangkut daya beli m asyarakat suat u negara. Jika harga um um m engalam i kenaikan ( inflasi) t et api t idak diim bangi dengan kenaikkan pendapat an per kapit a, m aka j elas daya beli m asyarakat m enj adi sangat berkurang. Jika daya beli sem akin berkurang berart i negara t ersebut m enj adi bert am bah m iskin. I nflasi secara t erus m enerus akan m engakibat kan suat u negara m enj adi hancur perekonom iannya. I nflasi selain m em buat m asyarakat m enj adi m iskin, j uga m engakibat kan produsen kesulit an unt uk berproduksi dan m enj ual barang- barangnya. I nflasi ak an m cm pengaruhi t ingkat suku bunga perbankan. Jika inflasi t inggi, m aka suku bunga perbankan akan naik, apalagi unt uk suku bunga pinj am an. Sehingga j elas akan m enyulit kan sem ua orang, baik it u produsen, m aupun konsum en. Bila ini t erj adi t erus m enerus, m aka kit a akan t erperosok ke dalam Lingkaran Set an Kem iskinan. Dalam lingkaran set an kem iskinan, dim ulai dari kondisi pendapat an nasional ( GDP/ GNP ) yang rendah, sehingga m engakibat kan saving m asyarakat rendah. Saving ( t abungan ) yang rendah akan m engakibat kan invest asi j uga rendah. I nvest asi rendah akan m em buat produksi rendah, pengangguran t inggi. Produksi rcddah, pengangguran t inggi akan m engakibat kan GDP/ GNP t et ap rendah. I ni t erus berlangsung, sehingga kit a t erj erum us dalam lem bah kem iskinan.

2 . M a sa la h Pe n ga n ggu r a n

(8)

penggangguran selalu t erj adi di negara m anapun. Dan ini m em ang m enj adi concern ( pusat perhat ian ) para pem im pin bangsa dan para ekonom . Makanya di dalaln kam panye suat u par t ai polit ik, m asalah ini m enj adi salah sat u priorit as bagi m ereka, yait u m enurunkan t ingkat pengangguran. Pengangguran t ent u t idak baik bila t erj adi, karena dapat m enim bulkan keraw anan sosial sepert i pencurian, krim inalit as, dll.

3 . M a sa la h Ke se im ba n ga n N e r a ca Pe m ba ya r a n

Neraca pem bayaran m erupakan inform asi keadaan keuangan sat u negara secara um um . Jika negara t ersebut m em iliki kondisi yang surplus berart i negar a it u m em iliki cadangan devisa yang besar. Apa gunanya cadangan devisa it u ? Cadangan ini digunakan unt uk kegiat an t ransaksi perdagangan luar negeri. Cadangan ini digunakan unt uk m em biayai im por barang- bar ang dari luar negeri. Sem akin besar cadangan suat u negara berart i sem akin sehat negara it u, karena m am pu m em beli barang lebih banyak. Analoginya bila seseorang yang m em iliki t abungan yang banyak. Sem akin banyak t abungannya, berart i dia m em iliki kem am puan unt uk m em beli barang yang lebih banyak. Bagaim ana cara m cm perbesar cadangan ? Cadangan dapat diperbesar dengan berbagai m acam cara. Cara pe r t a m a adalah dengan m elakukan ekspor. Sem akin besar ekspor , m aka cadangan negara it u sem akin besar. Cara k e du a, adalah dengan m engundang invest or asing agar m au m elakukan invest asi di negara kit a. Cara ini ada baiknya dan ada buruknya. Baiknya,m asuknya invest or asing ke dalam negeri, akan m eningkat kan produksi dan m engurangi angka pengangguran. Apalagi kalau invest asinya j angka panj ang. Keburukannya, invest asi asing ini t idak dapat selalu t et ap di suat u negara. Sangat t ergant ung sesuai dengan keinginan si invest or. Kalau perekonom ian st abil, m aka

(9)

yang paling t idak disenangi sebenar nya yait u dengan m elakukan pinj am an luar negeri. Pinj am an luar negeri seharusnya m enj adi alt ernat if t erakhir bagi suat u negara j ika negara t ersebut ingin m enyelam at kan dirinya dari kehancuran. Dalam j angka pendek, pinj am an ini m em ang sangat berart i unt uk m em ulihkan keadaan perekonom ian yang hancur. Sepert i I ndonesia, karena pem erint ah m em iliki kesulit an dalam hal keuangan, agar pem bangunan t erus berlangsung, m aka pinj am an luar negeri t idak dapat dihindarkan. Pem anfaat an ut ang luar negeri secara bij ak sangat berart i bagi suat u negara, karena dengan dem ikian pem bangunan dapat t erus berlangsung, angka pengangguran berkurang, akt ivit as ekonom i t um buh dan pendapat an nasional akan t erus bert am bah. Bila pert um buhan ekonom i t et ap t inggi, m aka negara akan m em peroleh penerim aannya dari ekspor m aupun dari paj ak. Dengan dem ikian pem erint ah akan dapat m em bayar kem bali ut ang luar negerinya.

4 . M a sa la h Pe r t u m bu h a n Ek on om i

(10)

La t ih a n

1. Jelaskan secara ringkas apa yang m enj adi m asalah pokok ekonom i m akro? Berikan cont oh unt uk m endukung j aw aban.

(11)

III.

PENGUKURAN PENDAPATAN NASI ONAL

Pendapat an nasional adalah t ot al produksi barang/ j asa yang dihasilkan oleh m asyarakat di suat u negara pada sat u w akt u t ert ent u. I ndikat or yang um um digunakan unt uk m enghit ung pendapat an nasional adalah GDP (Gross Dom est ic Product) at au dalam bahasa I ndonesia disebut dengan PDB ( Produk Dom est ik Brut o) . I ndikat or lain yang j uga sering digunakan adalah GNP (Gross Nat ional Product ) at au PNB ( Pendapat an Nasional Brut o) .

Ada 3 pendekat an yang digunakan dalam m enghit ung pendapat an nasional: 1. Pendekat an Pr oduksi

2. Pendekat an Pendapat an 3. Pendekat an Pengeluaran

Pe n de k a t a n Pr odu k si ( Pr odu ct ion Appr oa ch )

Dalam pendekat an ini pendapat an nasional dihit ung berdasarkan perhit ungan dari j um lah nilai akhir barang dan j asa yang dihasilkan oleh m asyarakat dalam suat u perekonom ian pada periode t ert ent u. Nilai barang dan j asa yang dim aksud adalah nilai akhira barang dan j asa at au nilai t am bah ( value added) barang.

(12)

Misal kit a akan m enghit ung pendapat an nasional dari pakaian j adi. Nilai pendapat an nasional dari pakaian j adi dapat dihit ung dari nilai akhir pakaian j adi t ersebut . Cara lain m enghit ungnya adalah dengan m enam bahkan nilai t am bah dari set iap proses pem buat an pakaian t ersebut , yait u dari nilai t am bah Kapas, nilai t am bah Benang, nilai t am bah Kain, dan nilai t am bah Pakaian Jadi. Unt uk lebih det ail kit a lihat t able berikut :

Ta be l 3 .1 . Pe r h it u n ga n Pe n da pa t a n N a sion a l I n du st r i Pa k a ia n Ja di

Jenis Produsen Hasil Nilai Akhir Nilai Tam bah

Produsen I Kapas 500 500

Produsen I I Benang 1.000 500

Produsen I I I Kain 2.500 1.500

Produsen I V Pakaian Jadi 5.000 2.500

Ju m la h 5.000

Nilai pakaian j adi adalah 5.000, at au nilai yang t er t era pada nilai akhir dan j uga penj um lahan nilai t am bah dari pakaian j adi. Jadi pendapat an nasional unt uk pakaian j adi t idak dengan m enj um lahkan kapas, benang, kain dan pakaian j adi. I nilah yang disebut dengan double count ing. Jadi unt uk lebih baiknya m enghit ung pendapat an nasional dengan m enghit ung nilai t am bah dari m asing- m asing produksi.

(13)

Ta be l 3 .2 . Pe r h it u n ga n Pe n da pa t a n N a sion a l pe r Se k t or a l

N o. Se k t or Ek on om i N ila i

1. Pert anian, pet ernakan, kehut angan, dan perikanan Rp xxx

2. Pert am bangan, dan Penggalian Rp xxx

3. I ndust ri pengolahan Rp xxx

4. List r ik, gas dan air m inum Rp xxx

5. Bangunan Rp xxx

6. Pengangkut an dan kom unikasi Rp xxx

7. Perdagangan Rp xxx

8. Bank dan Lem baga Keuangan Lainnya Rp xxx

9. Sewa Rp xxx

10. Pem erint ah dan Pert ahanan Rp xxx

11. Jasa- j asa lain Rp xxx

Ju m la h GD P Rp x x x

Pe n de k a t a n Pe n da pa t a n ( I n com e Appr oa ch )

Pendapat an nasional yang dihit ung dengan m enggunakan pendekat an pendapat an yait u dengan j alan m enghit ung sem ua pendapat an dari m asing-m asing pendapat an dari fact or produksi yait u pendapat an dari t anah, asing-m odal, t enaga kerj a, dan kew irausahaan. Pendapat annya berupa sew a, bunga, upah dan profit . Dengan m enghit ung keem pat pendapat an t ersebut , kit a akan m endapat kan pendapat an nasional dari pendekat an pendapat an

Pe n de k a t a n Pe n ge lu a r a n ( Ex pe n dit u r e Appr oa ch )

Pendapat an nasional yang dihit ung dengan m enggunakan pendekat an pengeluaran yait u dengan m enj um lahkan seluruh pengeluaran yang dilakukan oleh sem ua pelaku ekonom i, baik it u rum ah t angga, perusahaan, pem erint ah dan sekt or luar negeri.

(14)

pengeluaran t ersebut akan diperoleh pendapat an nasional. Cont oh perhit ungan pendapat an nasional dengan m enggunakan pendekat an pengeluaran

Ta be l 3 .3 . Pe n da pa t a n N a sion a l de n ga n Pe n de k e t a n Pe n ge lu a r a n

- Pengeluaran Konsum si Rum ah Tangga Rp xxx - Pengeluaran Konsum si Pem erint ah Rp xxx - Pem bent ukan Modal Dom est ik Brut o Rp xxx

- Ekspor net t o barang dan j asa Rp xxx

Ju m la h GD P Rp x x x

- Dit am bah pendapat an net t o fact or produksi dari luar negeri (net fact ors incom e from abr oad)

Rp xxx

Ju m la h GN P Rp x x x

- Dikurangi Paj ak t idak langsung Rp xxx

- Dikurangan penyusut an Rp xxx

Ju m la h N a t ion a l I n com e Rp x x x

- Dikurangan paj ak langsung net t o ( paj ak langsung – pem bayaran t ransfer )

Rp xxx

Pe n da pa t a n D isposa ble ( Yd) Rp x x x

Pe n ge r t ia n GD P da n GN P

Dalam m enghit ung pendapat an nasional t erdapat dua m acam konsep perhit ungan, yait u dengan konsep kew ilayahan dan konsep kew arganegaraan. Jika kit a m enghit ung pendapat an nasional dari j um lah seluruh pr oduksi yang dihasilkan m asyarakat baik it u Warga Negara Pribum i dan Warga Negara Asing dalam suat u negara disebut GDP ( Gross Dom est ic Brut t o) . GDP dihit ung berdasar konsep kew ilayahan, sedankan j ika m enghit ung pendapat an nasional dari j um lah seluruh produksi yang dihasilkan oleh m asyarakat I ndonesia, baik it u di dalam m aupun di luar negeri, ini disebut GNP ( Gross Nat ional Product ) . GNP dihit ung berdasarkan konsep kew arganegaraan.

(15)

Net fact ors incom e from abroad adalah selisih dari pendapat an m asyarakat dom est ik dari fact or produksi yang dim iliki di luar negeri dengan pendapat an w arga negara asing dari fact or produksi yang dim ilikinya di dalam negeri suat u negara. Nilai NFI A I ndonesia m asih negat if. Art inya orang asing m asih lebih banyak m em peroleh pendapat an di I ndonesia disbanding orang I ndonesia yang m em peroleh pendapat an dari luar negeri. Hal ini dapat dilihat dari nilai GNP I ndonesia yang lebih kecil dari GDPnya.

GD P N om in a l da n GD P Riil

GDP nom inal adalah nilai out put yang dihasilkan berdasarkan harga- harga yang berlaku pada w akt u out put t ersebut diproduksi.

GDP r iil adalah nilai out put yang dihasilkan pada sat u wakt u t er t ent u berdasar pada harga t ahun dasar t ert ent u ( harga konst an) . Misal dalam GDP riil 1990 dihit ung berdasar t ahun dasar 1980.

Ta be l 3 .4 . GD P N om in a l V S GN D Riil

Harga per Unit GD P

Jenis Barang dan

Jasa

Jum lah 1983 1990 Riil t a h u n

da sa r 1 9 8 3

N om in a l 1 9 9 0

Beras 40 kg 300 500 12.000 20.000

Pakaian 2 pot ong 10.000 15.000 20.000 30.000

Rekr easi 1 t iket 1.000 1.500 1.000 1.500

3 3 .0 0 0 5 1 .5 0 0

Dengan m enghit ung nilai GDP riil dan GDP nom inal di at as, kit a dapat m enghit ung inflasi ant ara t ahun 1983 sam pai t ahun 1990 yait u dengan cara:

1

1983

1990

Pr

1990

min

inf

=

tahundasar

iil

GD

al

GDPno

lasi

inflasi = 1,56 – 1 = 0,56 at au 56%

(16)

IV.

ANALISIS PENDAPATAN NASIONAL DUA SEKTOR

Perekonom ian suat u negara digerak kan oleh pelaku- pelaku kegiat an ekonom i. Pelaku kegiat an ekonom i secara um um dikelom pokkan kepada em pat pelaku, yait u rum ah t angga, perusahaan ( sw ast a) , pem erint ah dan ekspor- im por. Unt uk m em perm udah dalam m enganalisis pendapat an nasional, m aka pada t ahap aw al dilakukan analisis pendapat an nasional dua sekt or. Dalam pendekat an ini, perekonom ian diasum sikan hanya digerakkan oleh 2 ( dua) orang pelaku kegiat an ekonom i, yait u rum ah t angga dan sw ast a.

Ar u s M e lin gk a r (

Cir cu la r Flow

) da la m Pe r e k on om ia n 2 Se k t or

(17)

Kem udian, rum ah t angga diasum sikan m erupakan sat u- sat unya pem beli barang dan j asa yang dihasilkan oleh sw ast a. Pem belian barang dan j asa t ersebut dibayar dengan penghasilan yang diperolehnya dari m enj ual fakt or-fakt or produksi.

Gam bar 4.1. Arus Melingkar dalam Perekonom ian 2 Sekt or

Gam bar di at as m enunj ukkan bahw a pada aw alnya rum ah t angga m enj ual fakt or- fakt or produksi yang dim ilikinya kepada perusahaan ( sw ast a) . Kem udian dari penj ualan fakt or pr oduksi t ersebut , r um ah t angga m endapat an penghasilan yang t erdiri dari sew a, bunga, upah dan profit . Selanj ut nya adanya penggunaan fakt or- fakt or produksi oleh perusahaan, m aka perusahaan akan m enghasilkan barang dan j asa. Barang dan j asa ini kem udian dij ual kepada rum ah t angga. Dengan penghasilan yang dim ilikinya, rum ah t angga dapat m em beli barang dan j asa yang diproduksi oleh sw ast a.

Dalam berkonsum si, rum ah t angga t idak sepenuhnya m engeluarkan penghasilannya unt uk m em beli barang dan j asa t ersebut . Sebagian dari pendapat annya dit abungkan. Apabila keadaan ini kit a gam barkan kem bali dalam arus m elingkar dalam perekonom ian 2 sekt or, m aka ada sedikit t am bahan dari gam bar yang t erdahulu.

Rumah Tangga

Swasta

tanah, kapital, tenaga kerja dan entrepreneurship

Barang dan jasa Sewa, bunga, upah dan profit

(18)

Gam bar 4.2. Arus Melingkar dengan I nj eksi dan Kebocoran

Pada gam bar ini, m uncul dua akt ivit as ekonom i yang baru yait u t abungan dan invest asi. Tabungan rum ah t angga dianggap sebagai kebocoran dalam arus m elingkar. Kebocoran m aksudnya m engurangi kem am puan dari pendapat an secara riil apabila digunakan unt uk kegiat an lain sepert i konsum si. Nam un t abungan t idaklah disebut sebagai kebocoran apabila ia digunakan unt uk invest asi. Tabungan yang sem ula m engurangi pendapat an nasional, apabila digunakan unt uk invest asi I nvest asi disebut sebagai inj eksi, karena invest asi dapat m enam bah pendapat an nasional.

Tingkat pendapat an nom inal dalam m odel perekonom ian dua sekt or t ergant ung kepada j um lah pengeluaran agregat yang direncanakan yait u rencana unt uk m enabung dan invest asi. Jika rum ah t angga ingin m enabung dengan j um lah yang lebih banyak dari keinginan pengusaha unt uk invest asi, m aka penerim aan perusahaan akan lebih kecil dari pem bayaran pendapat an nom inal dan produk si akan t urun. Nilai out put akan lebih besar dibandingkan pengeluaran agregat yang direncanakan. Sem ent ara it u, out put akanakan m eningkat apabila keinginan unt uk berinvest asi m elebihi keinginan unt uk m enabung at au pengeluaran agregat yang direncanakan lebih besar dari nilai out put . Nilai pengeluaran agregat yang direncakanan akan sam a dengan nilai out put apabila t abungan sam a dengan invest asi yang direncanakan.

Analisis Pendapat an Nasional dengan Pendekat an Mat em at is dan Grafis

Rumah Tangga

Swasta

tanah, kapital, tenaga kerja dan entrepreneurship

Barang dan jasa Sewa, bunga, upah dan profit

Pengeluaran untuk membeli barang dan jasa

(19)

Dalam m enganalisis pendapat an nasional, kit a m em iliki beberapa asum si, ant ara lain:

1. I nvest asi adalah invest asi yang aut onom ous, yait u t idak dipengaruhi oleh variabel lainnya.

2. Konsum si adalah fungsi linear dan posit ip dari t ingkat pendapat an disposable ( Yd)

3. Tabungan j uga m em iliki fungsi linear dan posit ip dari t ingkat pendapat an disposable ( Yd)

4. Tidak ada paj ak t idak langsung, m aka pendapat an nasional ( Y) sam a dengan agregat pendapat an disposable.

Jum lah konsum si agregat dan t abungan agregat suat u negara adalah sam a dengan pendapat an nasional ( Y) .

S C

Y = +

Sem ent ara it u fungsi konsum si dan t abungan dipengaruhi oleh pendapat an disposable. Pendapat an disposable diperoleh dari pendapat an nasional dikurangi dengan paj ak. Nam un karena dalam analisis ini t idak ada paj ak, m aka pendapat an nasional m em iliki nilai yang sam a dengan pendapat an nasional.

d d d

d

Y b C

S

bY C Y S

C Y S

bY C C

Yd Y

) 1 (

) (

0 0 0

− + − =

+ − =

− =

+ = =

Dim ana:

C = Konsum si

Y = Pendapat an Nasional Yd = Pendapat an Disposable C0 = aut onom ous consum pt ion

(20)

Persam aan m at em at is di at as m enggam barkan t ent ang persam aan fungsi konsum si dan fungsi t abungan. Dalam fungsi konsum si t erdapat aut onom ous consum pt ion. Aut onom ous consum pt ion m enunj ukkan j um lah konsum si m asyarakat apabila ia t idak m em iliki pendapat an apapun ( Y = 0) . Misalnya seseorang yang t idak bekerj a dan t idak m em iliki penghasilan, ia harus t et ap berkonsum si yait u m akan. Makan di sini disebut sebagai aut onom ous consum pt ion.

Cont oh:

Fungsi konsum si adalah C = 100 + 0,8 Y. Sem ent ara it u fungsi invest asi adalah I = 50, berapakah keseim bangan pendapat an nasional?

Jaw aban:

Unt uk m encari keseim bangan pendapat an nasional dapat dicari m elalui dua cara, yait u pendekat an pengeluaran dan pendekat an inj eksi- kebocoran.

a. Pendekat an Pengeluaran

750

150

2

,

0

150

8

,

0

50

8

,

0

100

=

=

=

+

+

=

+

=

eq

Y

Y

Y

Y

Y

Y

I

C

Y

b. Pendekat an I nj eksi- Kebocoran

750

150

2

,

0

50

2

,

0

100

2

,

0

100

8

,

0

100

=

=

=

+

=

+

=

+

=

eq

Y

Y

Y

I

S

Y

S

Y

C

(21)

Gam bar 4.3. Keseim bangan Pendapat an Nasional

Pada gam bar yang dibagian at as t erdapat sebuah garis yang m em bagi dua kuadran sam a besar at au sudut kem iringan garis adalah 45 deraj at . Garis t ersebut m enunj ukkan bahw a t ot al pendapat an adalah sam a dengan t ot al pengeluar an. ( Y = E) . Dengan fungsi k onsum si C = 100 + 0,8 Y, keseim bangan pert am a t erj adi pada saat Y = C.

500 100 2

, 0

8 , 0 100

= =

+ = =

Y Y

Y Y

C Y

500

750

Y

I

S = - 100 + 0,2 Y

50

C = 100 + 0,8 Y

0

500

750

Y

Y= C + I

Y= E

E

(22)

Garis fungsi konsum si akan berpot ongan dengan garis keseim bangan ( Y= E) pada saat keseim bangan pendapat an nasional adalah 500. Pada saat it u t abungan sam a dengan nol.

500 ) 500 ( 8 , 0 100 8 , 0 100 = + = + = C C Y C

Karena nilai C = Y, m aka t abungan t idak ada ( nol) .

Pada saat invest asi berj um lah 50, m aka garis pengeluaran bergeser ke at as. Fungsi pengeluaran sekarang adalah Y = C + I . Keseim bangan pendapat an nasional t erj adi pada saat Y = 750. Pada saat it u, nilai invest asi akan sam a dengan nilai t abungan.

750

150

2

,

0

150

8

,

0

50

8

,

0

100

=

=

=

+

+

=

+

=

eq

Y

Y

Y

Y

Y

Y

I

C

Y

50 50 ) 750 ( 2 , 0 100 2 , 0 100 = = = + − = + − = I S S S Y S

La t ih a n

1. Apabila diket ahui fungsi konsum si m asyarakat suat u negara adalah C = 50 + 0,75Y, hit unglah:

a. Keseim bangan pendapat an nasional pada saat Y = C

b. Apabila ada invest asi sebesar I = 100, berapa keseim bangan pendapat an nasional yang baru?

c. Hit ung keseim bangan konsum si dan keseim bangan t abungan saat it u

(23)

V.

ANALISIS MULTIPLIER

Adanya perubahan pada pengeluaran ot onom yakni pada invest asi ot onom (aut onom ous invest m ent) m em buat keseim bangan pendapat an nasional j uga akan berubah. Nam un besarnya perubahan keseim bangan pendapat an nasional yang baru t idak sam a dengan perubahan invest asi. I nilah yang disebut dengan efek m ult iplier ( efek pengganda) .

Ke ce n de r u n ga n Kon su m si M a r gin a l ( M PC)

Pada bab sebelum nya kit a m em iliki fungsi konsum si C = C0 + bY, dim ana b

adalah koefisien variabel pendapat an disposable.

Y

C

b

Y

b

C

bY

C

C

Δ

Δ

=

Δ

=

Δ

+

=

0

Berdasarkan persam aan di at as, bahw asannya b m erupakan nilai m arginal konsum si t erhadap pendapat an ( m arginal propensit y t o consum e = MPC) . Marginal Propensit y t o Consum e at au kecenderungan konsum si m arginal

(24)

Gam bar 5.1. Marginal Propensit y t o Consum e ( MPC)

Pr ose s M u lt iplie r

Adanya perubahan pada variabel invest asi m enyebabkan pengeluaran agregat m enj adi berubah. Nam un pert am bahan dari keseim bangan pendapat an nasional t idak sebesar pert am bahan invest asi t ersebut .

Cont oh:

Fungsi konsum si adalah C = 100 + 0,8Y. Pada m ulanya invest asi adalah I = 50. Sesuai dengan perhit ungan, keseim bangan pendapat an nasional adalah Ye = 750. Apabila invest asi kem bali ber t am bah 50 sehingga I + ΔI = 100, m aka keseim bangan pendapat an nasional m enj adi:

1000

200

2

,

0

50

50

8

,

0

100

=

=

+

+

+

=

Δ

+

+

=

e

Y

Y

Y

Y

I

I

C

Y

Kalau kit a perhat ikan, keseim bangan pendapat an nasional yang baru t idak bert am bah 50 dari keseim bangan pendapat an nasional sebelum nya, t et api lebih besar dari it u. I ni m enunj ukkan bahw a t erj adi proses penggandaan ( m ult iplier ) .

Pada saat invest asi bert am bah langsung m enyebabkan pengeluaran agregat

ΔC

ΔY

C

(25)

pendapat an dan kem udian akan m enyebabkan konsum si m enj adi berubah pula. Dengan bert am bahnya konsum si akan m enyebabkan pengeluaran agregat kem bali bert am bah dan proses ini bert am bah t erus.

I . I nvest asi bert am bah Æ pengeluaran agregat bert am bah 50 I I . Pengeluaran bert am bah Æ pendapat an pekerj a bert am bah lalu

dikonsum sikan. MPC = 0,8 m aka C bert am bah m enj adi ( 0,8x50)

40

I I I . Bert am bah konsum si pekerj a Æ penerim aan bagi pedagang, dan kem udian pendapat an it u dibelanj akan lagi ( 0,8 x 40)

32

I V. dan set erusnya

M

Tam bahan pendapat an nasional m enj adi 250

Secara m at em at is proses m ult iplier t erj adi sebagai berikut :

)

1

(

)

1

(

0 0 0 0 0 0

b

I

C

Y

I

C

Y

b

I

bY

C

Y

I

C

Y

+

=

+

=

+

+

=

+

=

Apabila t erj adi perubahan pada invest asi ot onom ( I0) m aka pert am bahan

pendapat an nasional m enj adi

)

1

(

1

)

1

(

b

k

I

Y

I

Y

b

I

Y

b

Y

I

=

=

Δ

Δ

Δ

=

Δ

Δ

+

Δ

=

Δ

Adanya t am bahan invest asi m enyebabkan t erbent uknya angka m ult iplier ( kI)

sebesar 1/ ( 1- b) . Apabila kit a m engikut kepada angk a MPC = b = 0,8 m aka kI

= 5. Dengan t am bahan invest asi sebesar 50 (ΔI = 50) , m aka t am bahan pendapat an nasional m enj adi

(26)

250

50

5

50

2

,

0

1

)

8

,

0

1

(

1

=

Δ

×

=

Δ

×

=

Δ

Δ

×

=

Δ

Y

Y

Y

I

Y

Dengan dem ikian keseim bangan pendapat an nasional yang baru adalah Ye = Y0 + ΔY = 500 + 250 = 750.

La t ih a n :

1. Apabila diket ahui fungsi konsum si m asyarakat suat u negara adalah C = 50 + 0,75Y. I nvest asi aw al adalah sebesar I = 80. Hit unglah

e. Keseim bangan pendapat an nasional

f. Apabila invest asi ber t am bah lagi sebesar 50, berapak ah keseim bangan pendapat an nasional yang baru?

(27)

VI.

ANALISIS PENDAPATAN NASIONAL TIGA SEKTOR

Pada bagian t erdahulu, t elah dibahas m engenai keseim bangan pendapat an nasional 2 sekt or dim ana pelaku kegiat an ekonom i t erdiri dari dua pelaku kegiat an yait u rum ah t angga dan perusahaan ( sw ast a) . Dalam dunia nyat a, pelaku kegiat an ekonom i bukan hanya m ereka, nam un ada pelaku lainnya yait u pem erint ah. Dengan m asuknya pem erint ah dalam analisis pendapat an nasional, m aka analisis pendapat an nasional m enj adi 3 sekt or.

Ar u s M e lin gk a r Pe r e k on om ia n 3 Se k t or

Peran pem erint ah dalam perekonom ian adalah penyedia barang public. Penyediaan t ersebut m enunt ut adanya pem biayaan. Pem biayaan pem bangunan yang dilakukan pem erint ah berasal dari paj ak. Dengan dem ikian, pem erint ah akan m em ungut paj ak dan m em belanj akannya unt uk pem biayaan pem bangunan. Gam bar peranan pem erint ah dalam perekonom ian 3 sekt or adalah sebagai berikut :

Rumah Tangga

Swasta

tanah, kapital, tenaga kerja dan entrepreneurship

Barang dan jasa Sewa, bunga, upah dan profit

Pengeluaran untuk membeli barang dan jasa

Tabungan

Investasi

Pemerintah

G G

(28)

Dalam perekonom ian 3 sekt or, peranan pem erint ah t erlihat dari adanya pem ungut an paj ak t erhadap rum ah t angga dan sw ast a. Penerim aan at as paj ak ini oleh pem erint ah dikeluarkan kem bali ke dalam bent uk pem biayaan pem bangunan ( G) yang dinikm at i oleh rum ah t angga m aupun sw ast a. Dalam analisis inj eksi- kebocoran, pem ungut an paj ak dikat egorikan sebagai kebocoran sem ent ara invest asi dim asukkan ke dalam golongan inj eksi.

Pe r h it u n ga n Ke se im ba n ga n Pe n da pa t a n N a sion a l

Dalam analisis pendapat an nasional 3 sekt or, keseim bangan pendapat an nasional t erj adi pada saat Y = C + I + G. Keseim bangan pendapat an nasional j uga t erj adi pada saat S + Tx = I + G.

Gam bar 6.2. Keseim bangan Pendapat an Nasional 3 Sekt or

500

750

1000

Y

I+G

S+T

50

C

0

500

750

1000

Y

Y= C + I

Y= E

E

0

Y= C + I + G

(29)

Gam bar di at as m enunj ukkan keseim bangan pendapat an nasional yang baru, ket ika adanya peranan pem erint ah. Dengan m enganggap bahw a fungsi konsum si t et ap C = 100 + 0,8Yd dan invest asi sebesar 50, bert am bahnya peranan pem erint ah sebesar 250 ( G = 250) dan penerim aan pem erint ah sebesar ( Tx= 250) , m aka keseim bangan pendapat an nasional m enj adi 1000.

Secara m at em at is perhit ungan keseim bangan pendapat an nasional adalah sebagai berikut :

a. Pendekat an Pengeluaran

Tx Y Y Y C G I C Y d d − = + = + + = 8 , 0 100

Pendapat an disposable sekarang t idak lagi sam a dengan Y kar ena sudah ada paj ak. Pendapat an disposable adalah pendapat an dikurangi dengan paj ak ( Yd = Y – Tx) .

1000

200

2

,

0

200

8

,

0

250

50

200

8

,

0

100

250

50

)

250

(

8

,

0

100

=

=

=

+

+

+

=

+

+

+

=

eq

Y

Y

Y

Y

Y

Y

Y

Y

b. Pendekat an inj eksi- kebocoran.

Y

C

Y

C

Y

C

G

I

Tx

S

8

,

0

100

200

8

,

0

100

)

250

(

8

,

0

100

+

=

+

=

+

=

+

=

+

Karena fungsi konsum si di at as sudah m em asukkan paj ak, m aka fungsi kebocoran m enj adi S+ T = 100 + 0,2 Y

(30)

Baik pendekat an pengeluaran m aupun pendekat an inj eksi kebocoran m endapat kan keseim bangan pendapat an nasional adalah 1000.

Pe m ba ya r a n Tr a n sfe r ole h Pe m e r in t a h

Selain m em ungut paj ak, pem erint ah j uga m elakukan pem berian t ransfer kepada m asyarakat . Pem bayaran t ransfer akan m em pengaruhi pendapat an disposable m asyarakat yang pada akhirnya dapat m erubah pendapat an nasional keseim bangan.

Yd = Y – Tx + Tr

Dim ana Tr = pem bayaran t ransfer ( subsidi)

Cont oh:

Dengan m engam bil soal yang sam a dengan yang t erdahulu dim ana fungsi konsum si C = 100 + 0,8Yd dan invest asi sebesar 50, pengeluaran pem erint ah ( G) = 250 dan penerim aan pem erint ah dari paj ak sebesar ( Tx= 250) . Pem erint ah m em berikan subsidi ( t ransfer) sebesar Tr = 50. Maka keseim bangan pendapat an nasional m enj adi:

1200

240

2

,

0

240

8

,

0

250

50

40

200

8

,

0

100

250

50

)

50

250

(

8

,

0

100

=

=

=

+

+

+

+

=

+

+

+

+

=

eq

Y

Y

Y

Y

Y

Y

Y

Y

(31)

An gk a Pe n gga n da pa da Pe r e k on om ia n 3 Se k t or

Sepert i cont oh soal di at as, kit a m endapat kan bahw a ket ika suat u variable bert am bah dengan sesuat u nilai, m aka keseim bangan pendapat an nasional bert am bah lebih besar lagi dibandingkan pert am bahan nilai variable it u.

Dalam pr oses penggandaan unt uk m odel perekonom ian 3 sekt or, kit a m em bedakan dua keadaan yait u ( i) angka pengganda dengan paj ak lum psum , ( ii) angka pengganda dengan paj ak proporsional.

Paj ak lum p sum adalah paj ak yang dikenakan pada suat u barang sebesar nilai t ert ent u per unit barang. Sem ent ara paj ak proporsional adalah paj ak yang dikenakan berdasarkan persent ase dari nilai obj ek paj aknya.

Fungsi paj ak lum psum : Tx = T0 ( eksogen)

Fungsi paj ak propor sional : Tx = T0 + t Y ( endogen)

Keseim bangan pendapat an nasional unt uk perekonom ian 3 sekt or adalah:

)

1

(

)

1

(

)

(

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

b

G

I

bTr

bTx

C

Y

G

I

bTr

bTx

C

Y

b

G

I

bTr

bTx

C

bY

Y

G

I

bTr

bTx

bY

C

Y

G

I

Tr

Tx

Y

b

C

Y

G

I

bY

C

Y

G

I

C

Y

d

+

+

+

=

+

+

+

=

+

+

+

=

+

+

+

+

=

+

+

+

+

=

+

+

+

=

+

+

=

(32)

)

1

(

)

1

(

)

(

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

b

G

I

Tr

b

Tx

b

Y

b

Y

G

I

Tr

b

Tx

b

Y

b

Y

b

G

I

Tr

b

Tx

b

Y

b

Y

G

I

bTr

bTx

bY

C

Y

G

I

Tr

Tx

Y

b

C

Y

G

I

bY

C

Y

G

I

C

Y

d

Δ

+

Δ

+

Δ

+

Δ

Δ

=

Δ

Δ

+

Δ

+

Δ

+

Δ

Δ

=

Δ

Δ

+

Δ

+

Δ

+

Δ

Δ

=

Δ

+

+

+

+

=

+

+

+

+

=

+

+

+

=

+

+

=

Dari persam aan t ersebut , m aka dapat diperoleh m asing- m asing angka pengganda adalah

)

1

(

)

1

(

)

1

(

1

)

1

(

1

b

b

k

Tr

Y

b

b

k

Tx

Y

b

k

G

Y

b

k

I

Y

I Tx G I

=

=

Δ

Δ

=

=

Δ

Δ

=

=

Δ

Δ

=

=

Δ

Δ

Dim ana:

kI = angka pengganda invest asi

kG = angka pengganda pengeluaran pem erint ah

kTx = angka pengganda paj ak

kTr = angka pengganda t ransfer ( subsidi)

(33)

200

50

4

50

.

)

8

,

0

1

(

8

,

0

)

1

(

)

1

(

=

×

=

Δ

=

Δ

Δ

=

Δ

Δ

×

=

Δ

=

=

Δ

Δ

Y

Y

Tr

b

b

Y

Tr

k

Y

b

b

k

Tr

Y

Tr Tr

Tam bahan pendapat an nasional akibat bert am bahnya subsidi adalah 200. Dengan m enj um lahkan hasil proses penggandaan dengan keseim bangan pendapat an yang sebelum nya, m aka kit a akan m em peroleh keseim bangan pendapat an nasional yang baru.

1200

200

1000

0

=

+

=

Δ

+

=

eq eq eq

Y

Y

Y

Y

Y

An gk a Pe n gga n da pa da An gga r a n Be la n j a Be r im ba n g

Anggaran belanj a berim bang art inya penerim aan pem erint ah sam a dengan pengeluarannya. Penerim aan pem erint ah berasal dari paj ak. Oleh karena it u anggaran belanj a berim bang t erj adi pada saat Tx = G.

(34)

Pem bukt ian secara m at em at is unt uk angka pengganda anggaran belanj a berim bang

G

b

Tx

b

b

Y

G

k

Tx

k

Y

Tx G

Δ

+

Δ

=

Δ

Δ

+

Δ

=

Δ

)

1

(

1

)

1

(

Karena ΔG = Δ Tx m aka

Tx

G

Y

G

b

b

Y

G

b

G

b

b

Y

Δ

=

Δ

=

Δ

Δ

=

Δ

Δ

+

Δ

=

Δ

)

1

(

)

1

(

)

1

(

1

)

1

(

Hasil m at em at is di at as m enunj ukkan bahw a m em ang nilai t am bahan pendapat an nasional sam a dengan penam bahan pengeluaran pem erint ah dan pert am bahan paj ak.

An gk a Pe n gga n da u n t u k M ode l Pa j a k Pr opor sion a l

Penj elasan angka pengganda pada bagian sebelum nya didapat i apabila keseim bangan pendapat an nasional dipengaruhi oleh paj ak lum p sum . Nam un sering t erj adi bahw a paj ak yang dikenakan kepada m asyarakat berupa paj ak propor sional.

Fungsi paj ak propor sional adalah:

tY

T

Tx

=

0

+

(35)

)

1

(

)

1

(

)

(

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

bt

b

G

I

bTr

bTx

C

Y

G

I

bTr

bTx

C

Y

bt

b

G

I

bTr

bTx

C

btY

bY

Y

G

I

bTr

btY

bTx

bY

C

Y

G

I

Tr

tY

Tx

Y

b

C

Y

G

I

bY

C

Y

G

I

C

Y

d

+

+

+

+

=

+

+

+

=

+

+

+

+

=

+

+

+

+

+

=

+

+

+

+

=

+

+

+

=

+

+

=

Sedangkan angka pengganda unt uk paj ak pr opor sional adalah:

)

1

(

)

1

(

)

(

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

bt

b

G

I

Tr

b

Tx

b

Y

b

Y

G

I

Tr

b

Tx

b

Y

b

Y

bt

b

G

I

Tr

b

Y

bt

Tx

b

Y

b

Y

G

I

bTr

btY

bTx

bY

C

Y

G

I

Tr

tY

Tx

Y

b

C

Y

G

I

bY

C

Y

G

I

C

Y

d

+

Δ

+

Δ

+

Δ

+

Δ

Δ

=

Δ

Δ

+

Δ

+

Δ

+

Δ

Δ

=

Δ

+

Δ

+

Δ

+

Δ

+

Δ

Δ

Δ

=

Δ

+

+

+

+

=

+

+

+

+

=

+

+

+

=

+

+

=

Dari persam aan t ersebut , m aka dapat diperoleh m asing- m asing angka pengganda adalah

)

1

(

)

1

(

)

1

(

1

)

1

(

1

bt

b

b

k

Tr

Y

bt

b

b

k

Tx

Y

bt

b

k

G

Y

bt

b

k

I

Y

I Tx G I

+

=

=

Δ

Δ

+

=

=

Δ

Δ

+

=

=

Δ

Δ

+

=

=

Δ

Δ

Dim ana:

kI = angka pengganda invest asi

(36)

kTx = angka pengganda paj ak

kTr = angka pengganda t ransfer ( subsidi)

Cont oh:

Fungsi konsum si m asyarakat suat u negara adalah C = 100 + 0,8Yd dan invest asi sebesar 100. Pengeluaran pem erint ah ( G) = 250 dan fungsi paj ak adalah 50 + 0,1Y. Pem erint ah m em berikan subsidi ( t ransfer) sebesar Tr = 50. Maka keseim bangan pendapat an nasional m enj adi:

( i) Pendekat an pengeluaran

607

.

1

450

28

,

0

450

72

,

0

250

100

40

08

,

0

40

8

,

0

100

250

100

)

50

1

,

0

50

(

8

,

0

100

0

=

=

=

+

+

+

+

=

+

+

+

+

=

+

+

+

=

+

+

=

eq

Y

Y

Y

Y

Y

Y

Y

Y

Y

Y

G

I

bYd

C

Y

G

I

C

Y

( ii) Pendekat an inj eksi- kebocoran

Y

S

Y

C

Y

Y

C

Y

Y

C

Yd

C

28

,

0

100

72

,

0

100

40

08

,

0

40

8

,

0

100

)

50

1

,

0

50

(

8

,

0

100

8

,

0

100

+

=

+

=

+

+

=

+

+

=

+

=

Karena fungsi konsum si di at as sudah m em asukkan paj ak dan t ransfer, m aka fungsi kebocoran m enj adi S+ T = - 100 + 0,28 Y

607

.

1

450

28

,

0

250

100

28

,

0

100

=

=

+

=

+

+

=

+

eq

Y

Y

Y

G

I

T

S

(37)

Apabila t erj adi kenaikan invest asi sebesar 50, m aka berapakah keseim bangan pendapat an nasional yang baru?

Jaw ab:

179

50

)

08

,

0

8

,

0

1

(

1

50

)

1

(

1

=

Δ

×

+

=

Δ

×

+

=

Δ

Δ

×

=

Δ

Y

Y

bt

b

Y

I

k

Y

I

Sedangkan keseim bangan pendapat an nasional yang baru

786

.

1

179

607

.

1

0

=

+

=

Δ

+

=

eq eq eq

Y

Y

Y

Y

Y

(38)

VII.

ANALISIS PENDAPATAN NASIONAL EMPAT SEKTOR

Pada bab ini akan dibahas m engenai keseim bangan pendapat an nasional 4 sekt or, yait u dengan m enam bah sat u lagi pelaku kegiat an ekonom i sekt or luar negeri. Analisis pendapat an nasional 4 sekt or sering j uga disebut sebagai analisis pendapat an nasional dengan perekonom ian t erbuka. Pada bagian t erdahulu perkenom ian m asih t ert ut up karena t idak ada sekt or luar negeri.

Ar u s M e lin gk a r Pe r e k on om ia n 4 Se k t or

Dalam arus m elingkar perekonom ian 4 sekt or, seluruh pelaku kegiat an ekonom i m em iliki ket erkait an, sepert i halnya gam bar di baw ah ini:

[image:38.595.117.493.481.721.2]
(39)

Dalam alur m elingkar 4 sekt or t er lihat m asing- m asing pelaku kegiat an ekonom i m em eliki pendapat an dan pengeluaran. Rum ah t angga m endapat kan pendapat an dari perusahaan karena m enyediakan fakt or produksi di pasar fakt or produksi. Kem udian rum ah t angga m engeluarkannya dalam bent uk konsum si ( C) . Sem ent ara it u perusahaan ( firm ) m endapat kan penghasilan dari m enj ual barang/ j asa di pasar barang ( good m arket ) dan m em iliki pengeluaran dalam bent uk invest asi m aupun pem bayaran paj ak. Perusahaan j uga m endapat kan uang dari pasar keuangan ( financial m arket ) guna m eningkat kan kapasit as produksinya. Pem erint ah m em peroleh pendapat an berupa paj ak dari perusahaan m aupun rum ah t angga. Lalu dikeluarkan dalam bent uk pengeluaran pem erint ah ( G) . Pem erint ah j uga dapat m em peroleh dana pinj am an dari pasar keuangan dalam bent uk penj ualan obligasi at aupun dengan m elakukan pinj am an luar negeri. Sem ent ara it u sekt or luar negeri (rest of t he w orld) m em beli barang dan j asa dari perusahaan baik dan kem udian m enj ualnya ke luar negeri ( X) dan j uga m endat angkan barang dan j asa dari luar negeri unt uk dij ual ke dalam negeri ( im por = M) .

Pe r h it u n ga n Ke se im ba n ga n Pe n da pa t a n N a sion a l

Dalam analisis pendapat an nasional 4 sekt or, keseim bangan pendapat an nasional t erj adi pada saat Y = C + I + G + X - M. Keseim bangan pendapat an nasional j uga t erj adi pada saat S + T + M = I + G + X.

(40)

Gam bar 7.2. Keseim bangan Pendapat an Nasional 4Sekt or

Keseim bangan pendapat an nasional unt uk perekonom ian 4 sekt or dengan paj ak lum psum dan fungsi im por eksogen adalah:

)

1

(

)

1

(

)

(

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

b

M

X

G

I

bTr

bTx

C

Y

M

X

G

I

bTr

bTx

C

Y

b

M

X

G

I

bTr

bTx

C

bY

Y

M

X

G

I

bTr

bTx

bY

C

Y

M

X

G

I

Tr

Tx

Y

b

C

Y

M

X

G

I

bY

C

Y

M

X

G

I

C

Y

d

+

+

+

+

=

+

+

+

+

=

+

+

+

+

=

+

+

+

+

+

=

+

+

+

+

+

=

+

+

+

+

=

+

+

+

=

Y

I+G+X

S+T+M

C

0

Y= C + I + G

Y= E

E

0

[image:40.595.167.490.113.486.2]
(41)

Cont oh:

Fungsi konsum si m asyarakat suat u negara adalah C = 100 + 0,8Yd dan invest asi sebesar 100. Pengeluaran pem erint ah ( G) = 250 dan paj ak yang dipungut adalah 250. Pem er int ah m em berikan subsidi ( t r ansfer) sebesar Tr = 50. Sedangkan eskpor berj um lah 300 dan im por berj um lah 200. Maka keseim bangan pendapat an nasional m enj adi:

( i) Pendekat an pengeluaran:

950

.

1

390

2

,

0

390

8

,

0

200

300

250

100

40

200

8

,

0

100

200

300

250

100

)

50

250

(

8

,

0

100

=

=

=

+

+

+

+

+

=

+

+

+

+

+

=

eq

Y

Y

Y

Y

Y

Y

Y

Y

( ii) Pendekat an inj eksi- kebocoran:

Y

S

Y

C

Y

C

Y

C

Yd

C

2

,

0

60

8

,

0

60

40

200

8

,

0

100

)

50

250

(

8

,

0

100

8

,

0

100

+

=

+

=

+

+

=

+

+

=

+

=

Karena fungsi konsum si di at as sudah m em asukkan paj ak dan t ransfer, m aka fungsi kebocoran m enj adi S+ T = 60 + 0,2 Y

950

.

1

390

2

,

0

300

250

100

200

2

,

0

60

=

=

+

+

=

+

+

+

+

=

+

+

eq

Y

Y

Y

X

G

I

M

T

S

Apabila paj ak yang dikenakan adalah proporsional dan fungsi im por endogen, m aka keseim bangan pendapat an nasional adalah:

T = T0 + t Y ( fungsi paj ak propor sional)

(42)

)

1

(

)

1

(

)

(

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

m

bt

b

M

X

G

I

bTr

bT

C

Y

M

X

G

I

bTr

bT

C

Y

m

bt

b

M

X

G

I

bTr

bT

C

mY

btY

bY

Y

mY

M

X

G

I

bTr

btY

bT

bY

C

Y

mY

M

X

G

I

Tr

tY

T

Y

b

C

Y

M

X

G

I

bY

C

Y

M

X

G

I

C

Y

d

+

+

+

+

+

+

=

+

+

+

+

=

+

+

+

+

+

+

=

+

+

+

+

+

+

+

=

+

+

+

+

+

=

+

+

+

+

=

+

+

+

=

Cont oh:

Fungsi konsum si m asyarakat suat u negara adalah C = 100 + 0,8Yd dan invest asi sebesar 100. Pengeluaran pem erint ah ( G) = 250 dan fungsi paj ak adalah 50 + 0,1Y. Pem erint ah m em berikan subsidi ( t ransfer) sebesar Tr = 50. Sedangkan ekspor berj um lah 300 dan fungsi im por adalah M = 100+ 0,1Y. Maka keseim bangan pendapat an nasional m enj adi:

( i) Pendekat an pengeluaran

974

.

1

750

38

,

0

750

62

,

0

1

,

0

300

250

100

40

08

,

0

40

8

,

0

100

1

,

0

100

300

250

100

)

50

1

,

0

50

(

8

,

0

100

0

=

=

=

+

+

+

+

+

=

+

+

+

+

+

=

+

+

+

=

+

+

=

eq

Y

Y

Y

Y

Y

Y

Y

Y

Y

Y

Y

Y

G

I

bYd

C

Y

G

I

C

Y

( ii) Pendekat an inj eksi- kebocoran

Y

S

Y

C

Y

Y

C

Y

Y

C

Yd

C

28

,

0

100

72

,

0

100

40

08

,

0

40

8

,

0

100

)

50

1

,

0

50

(

8

,

0

100

8

,

0

100

+

=

+

=

+

+

=

+

+

=

+

=

(43)

974

.

1

750

38

,

0

300

250

100

1

,

0

100

28

,

0

100

=

=

+

+

=

+

+

+

+

+

=

+

+

eq

Y

Y

Y

Y

X

G

I

M

T

S

Keseim bangan pendapat an nasional pada negara it u adalah 1.974

An gk a Pe n gga n da M ode l Pe r e k on om ia n 4 Se k t or

Angka pengganda pada m odel perekonom ian 4sekt or unt uk paj ak lum psum :

)

1

(

)

1

(

)

(

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

b

M

X

G

I

Tr

b

Tx

b

Y

b

Y

M

X

G

I

Tr

b

Tx

b

Y

b

Y

b

M

X

G

I

Tr

b

Tx

b

Y

b

Y

M

X

G

I

bTr

bTx

bY

C

Y

M

X

G

I

Tr

Tx

Y

b

C

Y

M

X

G

I

bY

C

Y

M

X

G

I

C

Y

d

Δ

Δ

+

Δ

+

Δ

+

Δ

+

Δ

Δ

=

Δ

Δ

Δ

+

Δ

+

Δ

+

Δ

+

Δ

Δ

=

Δ

Δ

Δ

+

Δ

+

Δ

+

Δ

+

Δ

Δ

=

Δ

+

+

+

+

+

=

+

+

+

+

+

=

+

+

+

+

=

+

+

+

=

Dari persam aan t ersebut , m aka dapat diperoleh m asing- m asing angka pengganda adalah

)

1

(

1

)

1

(

1

)

1

(

)

1

(

)

1

(

1

)

1

(

1

b

k

M

Y

b

k

X

Y

b

b

k

Tr

Y

b

b

k

Tx

Y

b

k

G

Y

b

k

I

Y

M X I Tx G I

=

=

Δ

Δ

=

=

Δ

Δ

=

=

Δ

Δ

=

=

Δ

Δ

=

=

Δ

Δ

=

=

Δ

Δ

Dim ana:
(44)

kG = angka pengganda pengeluaran pem erint ah

kTx = angka pengganda paj ak

kTr = angka pengganda t ransfer ( subsidi)

kx = angka pengganda ekspor

km = angka pengganda im por

Apabila fungsi paj ak dan fungsi im por t idak eksogen, m aka angka pengganda j uga m engalam i perbedaan.

)

1

(

)

1

(

)

(

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

m

bt

b

M

X

G

I

Tr

b

Tx

b

Y

b

Y

M

X

G

I

Tr

b

Tx

b

Y

b

Y

m

bt

b

Y

m

M

X

G

I

Tr

b

Y

bt

Tx

b

Y

b

Y

mY

M

X

G

I

bTr

btY

bTx

bY

C

Y

mY

M

X

G

I

Tr

tY

Tx

Y

b

C

Y

mY

M

X

G

I

bY

C

Y

M

X

G

I

C

Y

d

+

+

Δ

Δ

+

Δ

+

Δ

+

Δ

+

Δ

Δ

=

Δ

Δ

Δ

+

Δ

+

Δ

+

Δ

+

Δ

Δ

=

Δ

+

+

Δ

Δ

Δ

+

Δ

+

Δ

+

Δ

+

Δ

Δ

Δ

=

Δ

+

+

+

+

+

=

+

+

+

+

+

=

+

+

+

+

=

+

+

+

=

Dari persam aan t ersebut , m aka dapat diperoleh m asing- m asing angka pengganda adalah

)

1

(

1

)

1

(

1

)

1

(

)

1

(

)

1

(

1

)

1

(

1

m

bt

b

k

M

Y

m

bt

b

k

X

Y

m

bt

b

b

k

Tr

Y

m

bt

b

b

k

Tx

Y

m

bt

b

k

G

Y

m

bt

b

k

I

Y

M X I Tx G I

+

+

=

=

Δ

Δ

+

+

=

=

Δ

Δ

+

+

=

=

Δ

Δ

+

+

=

=

Δ

Δ

+

+

=

=

Δ

Δ

+

+

=

=

Δ

Δ

Dim ana:
(45)

kG = angka pengganda pengeluaran pem erint ah

kTx = angka pengganda paj ak

kTr = angka pengganda t ransfer ( subsidi)

kx = angka pengganda ekspor

(46)

VIII.

TEORI KONSUMSI

Teori ini m uncul set elah t erj adi great depression t ahun 1929- 1930. Teori Konsum si dikenalkan oleh Jhon Maynard Keynes. Sedangkan kelom pok Klasik t idak pernah m em ikirkan dan m engeluarkan t eori konsum si. Mereka hanya m em bahas t eori produksi produksi. Hal ini dikarenakan kaum Klasik percaya bahw a sepert i yang dikat akan JB Sa y: “ Supply creat es it s ow n dem and “ at au penaw aran akan m encipt akan perm int aannya sendiri. Bahw a berapa pun yang diproduksi oleh produsen ( sekt or sw ast a) akan m am pu diserap at au dikonsum si oleh rum ah t angga.

Ekonom Klasik percaya bahw a perekonom ian akan selalu berada dalam keseim bangan. Apabila t erj adi kelebihan produksi (over product ion) , m aka harga barang akan t urun dan kelebihan produksi pun akan hilang. Hal inilah yang m enyebabkan sisi perm int aan luput dari pengam at an kaum Klasik

Nam un ket ika t erj adi great depression, t erlihat bahw a sisi penaw aran (supply side) t idak m am pu m engat asi sisi perm int aan (dem and side) , karena kedua

(47)

t erj adi. Oleh karena it ulah perlu adanya cam pur t angan pihak lain yait u pem erint ah.

Fu n gsi Kon su m si Ke yn e s

Fungsi konsum si Keynes adalah:

C = a + c Yd

dim ana

c = Marginal Propensit y t o Consum e ( MPC) 0 < MPC < 1 a = Konst ant a at au aut onom ous consum pt ion

Yd = Pendapat an Disposable at au pendapat an yang siap dikonsum si

Yd = Y – Tx + Tr

Tx = Paj ak Tr = Subsidi

Fungsi konsum si Keynes adalah fungsi konsum si j angka pendek. Keynes t idak m engeluarkan fungsi konsum si j angka panj ang karena m enurut Keynes in t he long run w e’re all dead. Bahw a di dalam j angka panj ang, kit a sem ua

akan m at i, sehingga j angka panj ang t idak perlu diprediksi.

(48)

Gambar

Gambar 7.1. Arus Melingkar Perekonomian 4 Sektor
Gambar 7.2. Keseimbangan Pendapatan Nasional 4Sektor
Gambar 8.2. Fungsi Konsumsi Berdasarkan Data Cross Section Tahun 1935
Gambar 8.3. Fungsi Konsumsi Jangka Panjang Kuznets
+7

Referensi

Dokumen terkait

Jawa Barat merasa turut memiliki dan mencintai TVRI Jawa Barat melalui program-program yang mengangkat kearifan lokal. TVRI Jawa Barat juga memiliki berbagai program

Metode penelitian ini adalah penelitian pengembangan yang mengacu pada model pengembangan dari Borg &amp; Gall yang telah dimodifikasi, yaitu: (1) melalakukan penelitian

TJAiiJAUI SUGIANTO ).. TJAiiJAUI SUGIANTO

Sehubungan dengan sedang dilakukannya Evaluasi Dokumen Kualifikasi dan Pembuktian Kualifikasi dan akan dilaksanakannya pembuktian klarifikasi, maka dengan ini kami

Berdasarkan hasil evaluasi dokumen kualifikasi, dengan ini kami beritahukan bahwa perusahaan Saudara telah lulus kualifikasi untuk paket Penyusunan Data Base Pengendalian

In relation to the teaching of speaking, Brown (2001) proposes some principles for designing speaking teaching techniques. The first principle is using techniques that

Tujuan penelitian ini adalah: 1) Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pemberian tugas pekerjaan rumah terhadap prestasi belajar siswa Elektronika SMK PIRI 1 Yogyakarta; 2) Untuk

No Nama Penyedia Alamat Penyedia NPWP Harga Penawaran. Adminst Teknis