• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumen Melakukan Pembelian Rumah Pada Crown Property Agency Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumen Melakukan Pembelian Rumah Pada Crown Property Agency Medan"

Copied!
83
0
0

Teks penuh

(1)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM STRATA-1 MEDAN

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

KONSUMEN MELAKUKAN PEMBELIAN RUMAH

PADA CROWN PROPERTY AGENCY

MEDAN

DRAFT SKRIPSI

OLEH

IKA RAHAYU 030502091

DEPARTEMEN MANAJEMEN

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Universitas Sumatera Utara Medan

(2)

ABSTRAK

Ika Rahayu (2007), Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumen Melakukan Pembelian Rumah Pada Crown Property Agency Medan. Ketua Departemen Manajemen: Prof. Dr. Ritha F. Dalimunthe, SE, Msi. Dosen Pembimbing: Dra. Lucy Anna, MS. Dosen Penguji I: Dr. Rismayani, SE, Msi. Dosen Penguji II: Dra. Nisrul Irawati, MBA.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari faktor-faktor seperti: Harga (X1), Tingkat Pendapatan (X2), Lokasi (X3), dan Fasilitas (X4)

terhadap keputusan pembelian rumah (Y) pada Crown Property Agency Medan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode analisis deskriptif dan metode analisis regresi linier berganda dengan menggunakan uji simultan, uji parsial, dan analisis determinasi. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Peneliti menggunakan 76 orang responden sebagai sampel.

Hasil analisis data dengan metode analisis regresi linier berganda menunjukkan bahwa Harga (X1), Tingkat Pendapatan (X2), Lokasi (X3), dan

Fasilitas (X4) secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap

keputusan pembelian rumah (Y) pada Crown Property Agency Medan dengan koefisien regresi X1= 0.411, X2 = -0.175, X3 = 0.240, dan X4 = 0.021. Pengujian

Fhitung diperoleh sebesar 9.223 lebih besar dari nilai Ftabel sebesar 2.53.

Hasil uji thitung satu arah menunjukkan untuk Harga (X1) = 4.606, Tingkat

Pendapatan (X2) = -1.774, Lokasi (X3) = 2.438, dan Fasilitas (X4) = 0.201.

Variabel Harga (X1) dan Lokasi (X3) mempunyai pengaruh yang positif dan

signifikan terhadap keputusan pembelian rumah. Variabel Tingkat Pendapatan (X2) tidak signifikan dan berpengaruh negatif, sedangkan variabel Fasilitas (X4)

mempunyai pengaruh positif, tapi tidak signifikan terhadap keputusan pembelian rumah. Secara parsial dapat dilihat bahwa faktor harga yang paling dominan mempengaruhi konsumen melakukan pembelian rumah pada Crown Property Agency Medan.

(3)

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT berkat rahmat dan

hidayahNya, serta doa dan restu dari orang tuaku dan adikku tercinta sehingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

Penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan

pendidikan di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara guna memperoleh

Gelar Sarjana Ekonomi dengan judul: Analisis Faktor-Faktor Yang

Mempengaruhi Konsumen Melakukan Pembelian Rumah Pada Crown Property

Agency Medan.

Penulis telah banyak mendapatkan bimbingan, nasihat, dan dorongan dari

berbagai pihak selama perkuliahan sehingga penulis ingin menyampaikan terima

kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, MEc selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Prof. Dr. Ritha F. Dalimunthe, SE, MSi selaku Ketua Departemen

Manajemen Universitas Sumatera Utara .

3. Ibu Dra. Nisrul Irawati, MBA selaku Sekretaris Departemen Manajemen

Universitas Sumatera Utara.

4. Ibu Dra. Lucy Anna, MS selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak

meluangkan waktunya dalam proses membimbing serta memberikan arahan

kepada penulis dalam pengerjaan skripsi ini.

5. Ibu Dr. Rismayani SE, MSi selaku Dosen Penguji I yang telah meluangkan

(4)

6. Ibu Dra. Nisrul Irawati, MBA selaku Dosen Penguji II yang telah meluangkan

waktunya dalam memberikan kritik dan saran demi kesempurnaan skripsi ini.

7. Semua dosen-dosen dan staf pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera

Utara, khususnya pada Departemen Manajemen.

8. Ibu Lily Zainab sebagai pimpinan Crown Property Agency yang telah

memberikan kesempatan bagi penulis untuk melakukan penelitian di

perusahaan tersebut.

9. Seluruh Staf dan Pegawai Crown Property Agency (khususnya Bapak Tagore,

Bapak Zulkhairi, Kak Ranti, Kak Silfia, dan Novriadi) yang telah membantu

penulis mendapatkan data yang dibutuhkan. Terima kasih banyak atas waktu

dan kesediaannya selama ini.

10.Terima kasih tak terhingga buat kedua orang tuaku tercinta Ibunda Vicita S.

dan Ayahanda Alm. Edy P. yang merupakan harta yang paling berharga di

dunia bagi penulis karena atas kasih sayangnya telah memberikan doa,

didikan, bimbingan, motivasi, semangat, dan dukungan dalam segala hal

kepada penulis selama ini.

11.Saudaraku terkasih Rizki Andryan, terima kasih banyak atas doa dan

dukungannya selama ini.

12.Sahabat seperjuanganku stambuk 2003 yang aku sayangi:

Hana, Tyar, Elisabeth, Vina, Sarjani, Yanne Aksi dan Moy. Thanks buat

dukungan, kebersamaan, doa dan persahabatan kita selama ini. Hope our

(5)

13.Special thanks for ”someone” who has the biggest place in my heart, thanks

for ur sweet love, ur patience, and all ur support for me. (Yo

Teamo……… )

14.Buat Teman-teman baikku, Q2H (thanks atas waktu, nasihat, semangat, n

dukungannya selama ini), Nurmala (thanks atas doa dan supportnya), Masti

(Makacih banyak ya udah bantuin), dan semua anak Manajemen 2003

(khususnya anak ganjil) yang namanya tidak dapat disebut satu persatu, thanks

atas dukungan dan doa-doanya selama ini.

15.Buat semua pihak keluarga, rekan, senior, dan sahabat yang namanya tidak

dapat penulis sebutkan satu persatu, terima kasih banyak atas doa dan

dukungannya selama ini.

Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan

peneliti lainnya.

Medan, September 2007

Penulis

Ika Rahayu

(6)

DAFTAR ISI

A. Latar Belakang Masalah...1

B. Perumusan Masalah...4

C. Kerangka Konseptual ...4

D. Hipotesis...5

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian...6

1. Tujuan Penelitian ...6

2. Manfaat Penelitian ...6

F. Metode Penelitian ...7

1. Batasan Operasional...7

2. Definisi Operasional ...7

3. Skala Pengukuran Variabel...9

4. Lokasi dan Waktu Penelitian ...10

5. Populasi dan Sampel ...10

6. Jenis dan Sumber Data...11

7. Teknik Pengumpulan Data...12

8. Metode Analisis Data...13

BAB II URAIAN TEORITIS ...17

A. Penelitian Terdahulu ...17

B. Pengertian Perumahan dan Permukiman...17

C. Pengertian Pemasaran ...19

D. Konsep Pemasaran ...20

E. Bauran Pemasaran ...22

F. Roda Analisis Konsumen ...25

(7)

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ...29

A. Sejarah Singkat Perusahaan ...29

B. Struktur Organisasi dan Uraian Tugas ...31

C. Sistem Pembayaran Rumah/Ruko Pada Crown Property Agency ...38

D. Produk-Produk Yang Dipasarkan Oleh Crown Property Agency ...39

BAB IV HASIL PENELITIAN ...41

A. Analisis Deskriptif ...41

1. Karakteristik Usia Responden...41

2. Karakteristik Pekerjaan Responden ...42

3. Karakteristik Pendidikan Responden ...42

4. Karakteristik Sumber Dana Pembelian Rumah ...43

5. Karakteristik Tingkat Pendapatan Responden/Bulan ...44

6. Karakteristik Responden Berdasarkan Jawaban ...45

B. Analisis Statistik...50

1. Uji Validitas dan Reliabilitas ...50

2. Analisis Regresi Linier Berganda ...53

3. Pengujian Goodness of Fit ...55

C. Pengujian Hipotesis...56

1. Uji Signifikansi Simultan (Uji F)...56

2. Uji Signifikansi Parsial (Uji-t) ...58

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ...62

A. Kesimpulan... 62

B. Saran...63

(8)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Data Penjualan Perumahan CPA Medan Tahun 2004-2006 ...3

Tabel 1.2 Operasionalisasi Variabel...8

Tabel 1.3 Data Penjualan Perumahan Pada CPA Medan Tahun 2004-2006 ...10

Tabel 4.1 Karakteristik Usia Responden...41

Tabel 4.2 Karakteristik Pekerjaan Responden ...42

Tabel 4.3 Karakteristik Pendidikan Responden ...42

Tabel 4.4 Karakteristik Sumber Dana Pembelian Rumah Responden...43

Tabel 4.5 Karakteristik Tingkat Pendapatan Responden/Bulan...44

Tabel 4.6 Persentase Jawaban Responden Terhadap Pertanyaan Variabel Harga ...45

Tabel 4.7 Persentase Jawaban Responden Terhadap Pertanyaan Variabel Pendapatan ...46

Tabel 4.8 Persentase Jawaban Responden Terhadap Pertanyaan Variabel Lokasi ...47

Tabel 4.9 Persentase Jawaban Responden Terhadap Pertanyaan Variabel Fasilitas ...48

Tabel 4.10 Persentase Jawaban Responden Terhadap Pertanyaan Variabel Keputusan Pembelian...49

Tabel 4.11 Item Total Statistics...51

Tabel 4.12 Item Total Statistics (Analisis Ulang) ...52

Tabel 4.13 Hasil Regresi Linier Berganda ...53

Tabel 4.14 Hasil Pengujian Goodness of Fit...55

Table 4.15 Hasil Uji F Hitung ...57

(9)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

(10)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dunia perekonomian sekarang ini sudah berkembang dengan pesat. Hal ini

mendorong perusahaan untuk mampu bersaing dan mengelola kegiatan-kegiatan

operasionalnya serta mampu mengatasi masalah-masalah yang timbul dan

mungkin terjadi dalam perusahaan, baik itu secara intern maupun ekstern.

Perkembangan perekonomian dewasa ini salah satunya ditandai dengan

munculnya berbagai macam produk properti yang sangat cepat dan terus menerus.

Berbagai produk baru yang sebelumnya tidak terbayangkan, kini telah dikenal

secara luas oleh masyarakat. Implikasi dari kecenderungan ini adalah di satu

pihak, masyarakat sebagai konsumen mempunyai pilihan yang lebih banyak dan

di pihak lain, perusahaan sebagai produsen didorong untuk terus mengikuti arah

kebutuhan masyarakat dengan memanfaatkan kesempatan yang tersedia dan

melihat kemungkinan-kemungkinan teknologi yang dimilikinya dalam

pengembangan desain produknya.

Zaman semakin berkembang dan peradaban manusia pun semakin

berkembang dari waktu ke waktu menyebabkan kebutuhan akan rumah yang pada

mulanya tidak begitu penting, menjadi salah satu kebutuhan pokok manusia yang

harus dipenuhi disamping pendidikan dan kesehatan. Melihat perkembangan ini,

maka usaha dalam bidang property (perumahan) menjadi terbuka lebar dan

berkembang pesat. Hal ini ditandai dengan semakin banyaknya perusahaan yang

(11)

Crown Property Agency merupakan salah satu perusahaan yang bergerak

pada usaha bisnis properti. Produk yang dipasarkan adalah kebutuhan primer yaitu

rumah sebagai tempat tinggal yang dibutuhkan oleh semua orang. Artinya,

kebutuhan terhadap produk tersebut tidak pernah berhenti (repeat business)

seiring dengan meningkatnya angka kelahiran dan bertambahnya jumlah

penduduk.

Pasar properti ditentukan oleh besarnya jumlah permintaan dan penawaran,

sehingga secara langsung akan mempengaruhi harga. Situasi pasar pada Crown

Property Agency terus mengalami pergerakan harga dan transaksi penjualan untuk

berbagai jenis produk dengan trend yang bersifat fluktuatif. Kebutuhan dan

keinginan setiap orang untuk membeli rumah sangat ditentukan oleh daya beli dan

kemampuan orang tersebut, dengan kata lain, faktor keuangan seseorang sangat

menentukan tipe dan jenis perumahan yang bagaimana yang akan dibelinya.

Lokasi perumahan juga memegang peranan yang sangat penting. Hal yang

harus diperhatikan adalah bagaimana akses untuk ke kantor, ke dokter, ke sekolah,

dan lain-lain. Pertimbangan lainnya adalah untuk apa memiliki rumah bagus,

kompleknya asri, tapi jauh dari mana-mana. Oleh karena itu, untuk menghadapi

persaingan yang semakin ketat, perusahaan harus dapat memberikan

keunggulan-keunggulan dan fasilitas-fasilitas yang berbeda dari perusahaan pesaingnya

kepada pembeli rumah sesuai dengan kebutuhan dan fungsi akan rumah tersebut.

Berdasarkan uraian tersebut, dapat dimengerti bahwa faktor harga, tingkat

pendapatan, lokasi, dan fasilitas turut mempengaruhi konsumen dalam melakukan

(12)

Tabel 1.1 Data Penjualan Perumahan Crown Property Agency MedanTahun 2004 - 2006

No. Periode Total Transaksi

1 Jan-Des 2004 128 11 34.929.987.069,00 2.910.832.255,75

2 Jan-Des 2005 101 8 27.856.931.219,00 2.321.410.934,91

3 Jan-Des 2006 89 7 19.013.891.500,00 1.584.490.958,33

Total 318 26 81.800.809.788,00 6.816.734.118,99 Sumber: Crown Property Agency (Data Diolah)

Berdasarkan Tabel 1.1 dapat dilihat bahwa transaksi penjualan Crown

Property Agency mengalami penurunan penjualan pada tahun 2005 sebesar 27

unit rumah dengan realisasi penjualan yang menurun sebesar Rp 7.073.055.850,-.

Tetapi penurunan tidak begitu signifikan dibandingkan tahun 2006 yang menurun

drastis sebesar 39 unit rumah dengan realisasi penjualan yang menurun sebesar

Rp 15.916.095.569,-.

Sigit (http://www.republika.co.id) menyatakan bahwa kendati industri

properti sempat mengalami pasang surut sejak krisis ekonomi, namun pada tahun

2007 ini secara perlahan sudah kembali mengalami masa normalisasi. Sejalan

dengan kegiatan perekonomian yang makin dinamis, permintaan terhadap properti

semakin meningkat. Ini terlihat dari lonjakan realisasi kredit sektor properti dan

makin tersebarnya lokasi properti di seluruh Indonesia.

Ir. Ciputra (http://www.bisnisindonesia.com) menyatakan bahwa sektor

properti Indonesia kini mulai menunjukkan tanda-tanda membaik. Perbaikan

sektor properti ini dipicu oleh turunnya suku bunga dan demand konsumen yang

tertahan selama empat tahun krisis. Bisnis perumahan sekarang ini baik

disebabkan oleh bunga bank yang turun sampai dengan 9%. Jadi, properti bagus

bukan tanda ekonomi sudah normal, tetapi karena bunga turun dan orang

(13)

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, maka

peneliti merumuskan masalah sebagai berikut :

1. Apakah faktor harga, tingkat pendapatan, lokasi, dan fasilitas berpengaruh

positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian rumah pada Crown

Property Agency Medan.

2. Faktor manakah yang paling dominan dalam mempengaruhi keputusan

konsumen terhadap pembelian rumah pada Crown Property Agency

Medan.

C. Kerangka Konseptual

Harga merupakan salah satu faktor yang paling menentukan bagi sebagian

besar konsumen. Harga adalah sejumlah uang yang dibebankan atas suatu produk

atau jasa, atau jumlah dari nilai yang ditukar konsumen atas manfaat-manfaat

karena memiliki atau menggunakan produk atau jasa tersebut (Kotler, 2001:439).

Kebutuhan dan keinginan setiap orang untuk membeli rumah sangat

ditentukan oleh daya beli dan kemampuan orang tersebut, dengan kata lain faktor

keuangan seseorang sangat menentukan kemampuannya membayar cicilan kredit

rumah. Hal ini dapat diukur dari besarnya pendapatan atau penghasilan yang

diperoleh seseorang setiap bulannya.

Tempat atau lokasi perumahan sangat menentukan keputusan konsumen

untuk melakukan pembelian. Lokasi perumahan yang baik harus dibangun dekat

dengan sarana umum dan sarana sosial yang dibutuhkan oleh masyarakat seperti

(14)

Faktor Harga

yang baik juga harus dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas sesuai dengan kebutuhan

masyarakat.

Variabel-variabel yang mempengaruhi proses keputusan pembelian oleh

konsumen sangat bermanfaat sebagai tahap pengenalan kebutuhan dan pencarian

informasi, yang akan membangkitkan kesadaran konsumen untuk melakukan

evaluasi alternatif yang akan menghasilkan keputusan pembelian.

Berdasarkan latar belakang, perumusan masalah, dan penjelasan tersebut,

maka kerangka pemikiran dapat dilihat pada Gambar 1.1 sebagai berikut:

Gambar 1.1 Kerangka Konseptual Penelitian Sumber : Kotler (2000)

D. Hipotesis

Hipotesis dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

Faktor harga, tingkat pendapatan, lokasi, dan fasilitas secara bersama-sama

mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap pembelian rumah pada

(15)

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

a. Mengetahui pengaruh faktor harga, tingkat pendapatan, lokasi, dan

fasilitas terhadap pembelian rumah pada Crown Property Agency

Medan.

b. Mengetahui dan menganalisis faktor mana yang paling dominan

yang mempengaruhi konsumen melakukan pembelian rumah pada

Crown Property Agency Medan.

2. Manfaat Penelitian

a. Bagi Peneliti

Penelitian ini merupakan suatu kesempatan untuk menerapkan

teori-teori yang penulis peroleh di bangku kuliah dan untuk menambah

wawasan dan pengetahuan di bidang manajemen pemasaran,

khususnya dalam bidang riset pasar.

b. Bagi Perusahaan

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan yang bermanfaat

untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh faktor harga, tingkat

pendapatan, lokasi, dan fasilitas terhadap keputusan konsumen untuk

membeli rumah, agar dapat ditentukan strategi apa yang digunakan

dalam pemasaran rumah pada Crown Property Agency Medan.

c. Bagi Pihak Lain

Sebagai bahan referensi bagi peneliti lain yang dapat memberikan

(16)

F. Metode Penelitian

1. Batasan Operasional

Penelitian ini dibatasi pada faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen

melakukan pembelian rumah pada Crown Property Agency Medan dengan

tujuan untuk menghindari kesimpangsiuran dalam membahas dan menganalisis

permasalahan. Variabel yang dianalisis pada penelitian ini adalah sebagai

berikut:

X1 = faktor harga

X2 = faktor tingkat pendapatan

X3 = faktor lokasi

X4 = faktor fasilitas

Y = keputusan pembelian rumah pada CPA Medan

2. Definisi Operasional

Variabel-variabel yang sudah diidentifikasi kemudian diberikan definisi

operasional dari masing-masing variabel sebagai upaya pemahaman dalam

penelitian. Definisi variabel-variabel yang diteliti adalah sebagai berikut:

a. Faktor Harga (X1), adalah harga rumah atau sejumlah uang yang dibayarkan

konsumen untuk membeli rumah pada Crown Property Agency Medan.

b. Faktor Tingkat Pendapatan (X2), adalah seberapa besar penghasilan

konsumen yang menjadi responden. Penghasilan konsumen dapat dijadikan

acuan tentang kemampuan membayar cicilan kredit rumah.

c. Faktor Lokasi (X3), adalah jarak rumah / ruko dengan tempat-tempat penting

(17)

d. Faktor Fasilitas (X4), adalah sarana yang disediakan oleh Crown Property

Agency kepada konsumen.

e. Keputusan Pembelian rumah (Y), merupakan sikap konsumen dalam

memutuskan membeli serta menggunakan rumah yang mereka inginkan.

Semua variabel ini dapat dilihat pada Tabel 1.2 sebagai berikut:

Tabel 1.2 Operasionalisasi Variabel

Variabel Definisi Variabel Indikator Skala

Ukur

X1 (Harga) Harga rumah atau sejumlah

uang yang dibayarkan

konsumen untuk membeli

rumah pada Crown Property

Agency Medan.

• Kemampuan konsumen

membayar sejumlah harga.

• Ketelitian dalam mencari

informasi harga sebelum

membeli.

• Harga jual kembali.

Likert

• Besarnya pendapatan responden

perbulan.

• Penghasilan tetap setiap bulan.

• Tingkat pendapatan sangat

menentukan keputusan

• Lokasi rumah/ruko dengan kota.

• Lokasi rumah/ruko dengan

pasar/swalayan.

• Lokasi rumah/ruko dengan

sarana umum.

(18)

sarana pendidikan.

X4 (Fasilitas) Sarana yang disediakan oleh

Crown Property Agency

Medan.

• Fasilitas keamanan.

• Fasilitas listrik, telepon, dan air.

• Fasilitas tempat bermain untuk

anak-anak..

• Keputusan yang tepat dalam

membeli rumah/ruko pada CPA.

• Ketepatan memilih lokasi

rumah/ruko.

• Kepuasan terhadap harga

rumah/ruko yang dibeli.

Likert

Sumber: Kotler (2001), data diolah

3. Skala Pengukuran Variabel

Skala pengukuran variabel yang digunakan adalah likert scale. Responden

pada skala ini menyatakan tingkat setuju atau tidak setuju tentang berbagai

pertanyaan mengenai perilaku, objek, orang atau kejadian.

Biasanya skala yang diajukan terdiri dari 5 atau 7 titik (Kuncoro, 2003:157).

Pengukuran dengan skala likert ini dilakukan dengan pembagian:

a. Jawaban sangat tidak setuju mendapat nilai 1

b. Jawaban tidak setuju mendapat nilai 2

c. Jawaban ragu-ragu mendapat nilai 3

d. Jawaban setuju mendapat nilai 4

(19)

4. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penulis melakukan penelitian pada Crown Property Agency, yang berlokasi

di Jl. Brigjend Katamso No. 39-N Medan. Waktu penelitian dimulai dari bulan

Januari 2007 - Maret 2007.

5. Populasi dan Sampel

a. Populasi adalah kelompok elemen yang lengkap, yang biasanya berupa

orang, objek, transaksi, atau kejadian dimana kita tertarik untuk

mempelajarinya atau menjadi objek penelitian (Kuncoro, 2003:103).

Total transaksi penjualan rumah dan ruko Crown Property Agency tahun

2004-2006 dapat dilihat pada Tabel 1.3 berikut:

Tabel 1.3 Total Transaksi Penjualan Rumah dan Ruko Crown Property Agency Medan Tahun 2004-2006

No. Periode Total Transaksi Penjualan (pertahun/unit)

1 Januari-Desember 2004 128

2 Januari-Desember 2005 101

3 Januari-Desember 2006 89

Total 318

Sumber : Crown Property Agency

Pada penelitian ini, populasi adalah konsumen yang pernah membeli

rumah / ruko pada Crown Property Agency Medan yaitu sebanyak 318

orang.

(20)

Penulis menggunakan rumus Slovin (Umar, 2001:50) untuk menentukan

jumlah sampel yaitu sebagai berikut:

Dimana:

n = Jumlah Sampel

N = Jumlah Populasi

e = Kelonggaran ketelitian karena kesalahan sampel yang dapat ditolerir

yaitu 10 %

Pemilihan sampel dilakukan melalui purposive sampling, yaitu sampel

yang dipilih dengan kriteria tertentu (Sugiyono, 2004:78). Kriterianya

adalah konsumen yang pernah membeli rumah / ruko pada Crown

Property Agency Medan.

6. Jenis dan Sumber Data

Suatu tulisan ilmiah membutuhkan data-data yang dianalisa untuk

memecahkan permasalahan yang dihadapi. Adapun data yang digunakan

peneliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Data Primer

Data primer, yaitu data yang diperoleh peneliti secara langsung dari

(21)

perusahaan dan lokasi perumahan, serta wawancara langsung kepada staf

dan karyawan Crown Property Agency bagian pemasaran.

b. Data Sekunder

Data sekunder, yaitu data yang diperoleh melalui studi dokumentasi

dengan mempelajari berbagai tulisan melalui buku, jurnal, majalah, dan

sumber-sumber lain yang mendukung penelitian ini.

7. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

a. Observasi

Observasi merupakan metode pengumpulan data, dalam hal ini peneliti

mengadakan pengamatan langsung terhadap objek penelitian yaitu lokasi

rumah / ruko.

b. Wawancara

Wawancara dilakukan dengan mengajukan pertanyaan secara langsung

kepada staf dan karyawan Crown Property Agency bagian pemasaran.

c. Kuesioner

Kuesioner merupakan daftar yang berisi pertanyaan-pertanyaan untuk

diisi oleh para responden.

d. Studi Dokumen

Studi dokumen yaitu mengumpulkan data dan informasi dari buku-buku,

(22)

8. Metode Analisis Data

a. Metode Analisis Deskriptif

Merupakan metode yang digunakan dengan cara mengumpulkan,

mengolah, menyajikan, dan menginterpretasi data sehingga diperoleh

gambaran yang jelas mengenai fakta-fakta, masalah, serta hubungan

antar fenomena yang diteliti.

b. Metode Analisis Statistik

Metode ini digunakan untuk mengetahui pengaruh harga, tingkat

pendapatan, lokasi, dan fasilitas terhadap keputusan pembelian rumah

pada Crown Property Agency Medan. Bentuk pengujian yang digunakan

adalah sebagai berikut:

1) Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner

Uji validitas dan reliabilitas dilakukan untuk menguji apakah

kuesioner layak digunakan sebagai instrumen penelitian. Valid artinya

data yang diperoleh melalui kuesioner dapat menjawab tujuan penelitian.

Reliable artinya data yang diperoleh melalui kuesioner hasilnya

konsisten bila digunakan peneliti lain.

2) Analisis Regresi Berganda

Analisis regresi berganda digunakan untuk menganalisis besarnya

hubungan dan pengaruh variabel independen yang jumlahnya lebih dari

dua. Peneliti menggunakan bantuan program Software SPSS (Statistic

Product and Service Solution) versi 12.0 untuk memperoleh hasil yang

lebih terarah. Model regresi berganda dalam penelitian ini adalah

(23)

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + e

Dimana: Y = Keputusan Pembelian Rumah

a = Konstanta

b1-4 = Koefisien Regresi yang akan dicari

X1 = Harga

X2 = Tingkat Pendapatan

X3 = Lokasi

X4 = Fasilitas

e = Standard error

Ada 3 (tiga) jenis kriteria ketepatan dalam analisis regresi ini yaitu:

1) Uji Signifikansi Simultan (Uji-F)

Uji ini pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel bebas

yang dimasukkan dalam model ini mempunyai pengaruh secara

bersama-sama terhadap variabel terikat (Kuncoro, 2003:19).

Bentuk pengujiannya :

Ho : b1 = b2 = b3 = b4 = 0, artinya variabel independen secara simultan

tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.

Ha : b1, b2, b3, b4≠ 0, artinya semua variabel independen secara simultan

berpengaruh terhadap variabel dependen.

Nilai Fhitung dapat diperoleh dengan menggunakan bantuan aplikasi

software SPSS 12.0 for Windows. Selanjutnya nilai Fhitung akan

dibandingkan dengan Ftabel dengan tingkat kesalahan ( = 5%) dan

(24)

Kriteria pengambilan keputusan:

Ho diterima jika Fhitung < Ftabel pada CI = 95%

Ha diterima jika Fhitung > Ftabel pada CI = 95%

2) Uji Signifikansi Parsial (Uji-t)

Uji ini menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas

secara individual dalam menerangkan variasi variabel terikat.

Bentuk pengujiannya adalah :

Ho : bi = 0, artinya suatu variabel independen secara parsial tidak

berpengaruh terhadap variabel dependen.

Ha : bi ≠ 0, artinya variabel independen secara parsial berpengaruh

terhadap variabel dependen.

Nilai thitung dapat diperoleh dengan menggunakan bantuan aplikasi

software SPSS 12.0 for Windows. Nilai thitung selanjutnya akan

dibandingkan dengan ttabel dengan tingkat kesalahan ( = 5%) dan derajat

kebebasan (df) = (n – k).

Kriteria pengambilan keputusan:

Ho diterima jika thitung < ttabel pada CI = 95%.

Ha diterima jika thitung > ttabel pada CI = 95%.

3) Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi merupakan ukuran untuk mengetahui

kesesuaian atau ketepatan hubungan antara variabel bebas dengan

(25)

menunjukkan kemampuan variabel X (X1, X2, X3, dan X4) yang

merupakan variabel bebas menerangkan atau menjelaskan variabel Y

yang merupakan variabel terikat. Semakin besar nilai koefisien

determinasi, maka semakin baik kemampuan variabel X menerangkan

(26)

BAB II

URAIAN TEORITIS

A. Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu yang berjudul “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

Pelanggan Melakukan Pembelian Di Pajak USU (PAJUS)” oleh Pasaribu (2006),

mengemukakan hasil penelitiannya sebagai berikut:

a. Faktor produk, harga, dan tempat mempunyai pengaruh positif dan

signifikan terhadap keputusan pembelian di Pajak USU.

b. Variabel tempat (X3) dinyatakan yang paling dominan mempengaruhi

keputusan pelanggan melakukan pembelian di Pajak USU.

B. Pengertian Perumahan Dan Permukiman

Perumahan berasal dari kata per-rumah-an. Rumah adalah tempat tinggal

untuk berlindung manusia dari lingkungan alam luar. Per-an merupakan imbuhan

yang berarti kata benda yang menunjukkan kumpulan. Perumahan adalah

kumpulan dari rumah-rumah yang digunakan untuk berlindung bagi keluarga

yang layak huni, dilengkapi dengan sarana dan prasarana (Kamus Besar Bahasa

Indonesia, 2002:967).

Perumahan dan permukiman merupakan kebutuhan dasar manusia dan

mempunyai peranan yang sangat strategis dalam pembentukan watak serta

kepribadian seseorang. Perumahan dan permukiman tidak dapat dilihat sebagai

sarana kebutuhan hidup semata-mata, tapi lebih dari itu merupakan proses

bermukim manusia dalam menciptakan ruang kehidupan untuk memasyarakatkan

(27)

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh pengembang (developer)

dalam membangun perumahan (http://www.google.com), antara lain:

1. Adanya Prasarana Lingkungan, seperti:

a. Jalan

b. Saluran air limbah dan instalasi pengolahan air limbah

c. Saluran air hujan (drainase)

2. Tersedianya Utilitas Umum, seperti:

a. Jaringan listrik

b. Jaringan telepon

c. Jaringan gas

d. Penyediaan air bersih

e. Pembuangan sampah

3. Tersedianya Sarana Umum dan Sarana Sosial, seperti:

a. Sarana pendidikan

b. Sarana kesehatan

c. Sarana olahraga dan lapangan terbuka

d. Sarana pemerintahan dan pelayanan umum

e. Sarana peribadatan

f. Sarana pemakaman sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang

(28)

C. Pengertian Pemasaran

Pemasaran merupakan konsep yang menyeluruh, sedangkan istilah

penjualan, perdagangan, promosi, dan distribusi merupakan bagian atau suatu

kegiatan dalam sistem pemasaran. Beberapa ahli telah mengemukakan tentang

definisi pemasaran yang terlihat berbeda satu dengan yang lain karena sudut

pandang yang berbeda-beda dan adanya penekanan terhadap faktor-faktor yang

dianggap penting.

Kotler (2000:11) mendefinisikan:

“Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan menciptakan, menawarkan, dan bertukar sesuatu yang bernilai satu sama lain”

Berdasarkan definisi pemasaran tersebut, dapat diketahui bahwa proses

dan kegiatan pemasaran sebenarnya terjadi dan dimulai sebelum barang-barang

diproduksi. Artinya, pada saat produsen menetapkan barang apa yang akan

diproduksi, siapa calon pembelinya, berapa harga dan keuntungan yang

diharapkan, bagaimana mempromosikan dan mendistribusikannya sampai ke

tangan konsumen, maka semua itu termasuk dalam kegiatan dan proses

pemasaran.

Kegiatan pemasaran harus dikoordinasikan dan dikelola dengan baik

sehingga dikenal istilah manajemen pemasaran, yaitu proses perencanaan dan

pelaksanaan dari perwujudan, penentuan harga, promosi dan distribusi barang,

jasa dan gagasan untuk menciptakan pertukaran dengan kelompok sasaran yang

(29)

D. Konsep Pemasaran

Setiap perusahaan pada umumnya menganut salah satu konsep atau

filosofi pemasaran, yaitu falsafah atau anggapan yang diyakini perusahaan sebagai

dasar dari setiap kegiatannya dalam memuaskan kebutuhan dan keinginan

konsumen. Seiring dengan perjalanan waktu, konsep ini mengalami

perkembangan atau evolusi pemikiran. Konsep pemasaran tertentu dipengaruhi

beberapa faktor, diantaranya nilai-nilai dan visi manajemen, lingkungan eksternal

perusahaan.

Perkembangan konsep pemasaran menurut Tjiptono (2005:3), antara lain

sebagai berikut:

1. Konsep Produksi

Pemasar yang berpegang pada konsep ini berorientasi pada proses

produksi/operasi (internal). Asumsi yang diyakini adalah konsumen hanya

akan membeli produk-produk yang murah dan gampang diperoleh, sehingga

kegiatan organisasi harus difokuskan pada efisiensi biaya (produksi) dan

ketersediaan produk (distribusi) agar perusahaan dapat memperoleh

keuntungan.

2. Konsep Produk

Pemasar beranggapan bahwa konsumen lebih menghendaki produk-produk

yang memiliki kualitas, kinerja, fitur (features), atau penampilan superior.

Konsekuensinya, pencapaian tujuan bisnis perusahaan dilakukan melalui

inovasi produk, riset dan pengembangan, dan pengendalian kualitas secara

(30)

3. Konsep Penjualan

Konsep ini merupakan konsep yang berorientasi pada tingkat penjualan

(internal), dimana pemasar beranggapan bahwa konsumen harus dipengaruhi

(bila perlu, dibujuk) agar penjualan meningkat, sehingga tercapai laba

maksimum sebagaimana menjadi tujuan perusahaan. Adapun fokus kegiatan

pemasaran adalah usaha-usaha memperbaiki teknik-teknik penjualan,

meningkatkan kegiatan promosi secara intensif dan agresif agar mampu

mempengaruhi dan membujuk konsumen untuk membeli, sehingga pada

gilirannya penjualan dapat meningkat.

4. Konsep Pemasaran

Konsep pemasaran berorientasi pada pelanggan (lingkungan eksternal),

dengan anggapan bahwa konsumen hanya akan bersedia membeli

produk-produk yang mampu memenuhi kebutuhan dan keinginannya serta

memberikan kepuasan. Implikasinya, fokus aktivitas pemasaran dalam rangka

mewujudkan tujuan perusahaan adalah berusaha memuaskan pelanggan

melalui pemahaman perilaku konsumen secara menyeluruh yang dijabarkan

dalam kegiatan pemasaran yang mengintegrasikan kegiatan-kegiatan

fungsional lainnya (seperti produksi / operasi, keuangan, personalia, riset dan

pengembangan dan lain-lain) secara lebih efektif dan efisien dibandingkan

para pesaing.

5. Konsep Pemasaran Sosial

Pemasar beranggapan bahwa konsumen hanya bersedia membeli

produk-produk yang mampu memuaskan kebutuhan dan keinginannya serta

(31)

E. Bauran Pemasaran

Suatu perusahaan dalam melakukan kegiatan pemasarannya dihadapkan

pada faktor-faktor di dalam perusahaan (intern) yang dapat dikendalikan dan

faktor-faktor di luar perusahaan (ekstern) yang tidak dapat dikendalikan.

Faktor-faktor ekstern yang tidak dapat dikendalikan oleh perusahaan seperti:

a. Keadaan perekonomian, baik di dalam maupun luar negeri

b. Lingkungan sosial

c. Situasi politik

d. Perkembangan IPTEK

e. Peraturan-peraturan saingan

Faktor-faktor yang dapat dikendalikan oleh perusahaan disebut juga faktor

internal perusahaan yang sepenuhnya dapat dikuasai dan dipengaruhi oleh

perusahaan, merupakan senjata bagi perusahaan untuk dapat berdiri dan

berkembang dalam memenuhi permintaan pasar. Faktor-faktor inilah yang

dinamakan marketing mix atau bauran pemasaran.

Tjiptono (2005:30) mendefinisikan:

”Bauran pemasaran adalah seperangkat alat yang digunakan pemasar untuk membentuk karakteristik jasa yang ditawarkan kepada pelanggan. Alat-alat tersebut dapat digunakan untuk menyusun strategi jangka panjang dan merancang program taktik jangka pendek.”

1. Product (Produk)

Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke dalam pasar untuk

memenuhi kebutuhan dan keinginan. Apa saja yang bisa ditawarkan ke dalam

pasar yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen dapat

(32)

2. Pricing (Harga)

Keputusan bauran harga berkenaan dengan kebijakan strategis dan taktis

seperti tingkat harga, struktur diskon, syarat pembayaran, dan tingkat

diskriminasi harga diantara berbagai kelompok pelanggan. Harga adalah yang

dipertukarkan konsumen untuk satu manfaat atas pengkonsumsian,

penggunaan atau kepemilikan barang atau jasa (Kotler, 2001:742). Jadi harga

tidak selalu berbentuk uang karena harga bisa berbentuk barang, tenaga,

waktu, dan keahlian.

3. Promotion (Promosi)

Bauran promosi tradisional meliputi berbagai metode untuk

mengkomunikasikan manfaat jasa kepada pelanggan potensial dan aktual.

Metode-metode tersebut meliputi periklanan, promosi penjualan, direct

marketing, personal selling, dan public relation.

4. Place (Tempat)

Keputusan distribusi menyangkut kemudahan akses terhadap jasa bagi para

pelanggan. Keputusan ini meliputi keputusan lokasi fisik, keputusan mengenai

penggunaan perantara untuk meningkatkan aksesabilitas jasa bagi para

pelanggan dan keputusan nonlokasi yang ditetapkan demi ketersediaan jasa.

5. People (Orang)

Orang merupakan unsur vital dalam bauran pemasaran. Di lain pihak, dalam

industri jasa, setiap orang merupakan ’part-time marketer’ yang tindakan dan

perilakunya memiliki dampak langsung pada output yang diterima pelanggan.

Oleh sebab itu, setiap organisasi jasa harus secara jelas menentukan apa yang

(33)

6. Physical Evidence (Bukti Fisik)

Karakteristik intangible pada jasa menyebabkan pelanggan potensial tidak

bisa menilai suatu jasa sebelum mengkonsumsinya. Ini menyebabkan resiko

yang dipersepsikan konsumen dalam keputusan pembelian semakin besar.

Oleh sebab itu, salah satu unsur penting dalam bauran pemasaran adalah

upaya mengurangi tingkat resiko tersebut dengan jalan menawarkan bukti

fisik dari karakteristik jasa.

7. Process (Proses)

Proses produksi atau operasi merupakan faktor penting bagi konsumen

high-contact service, yang seringkali juga berperan sebagai co-producer jasa

bersangkutan. Pelanggan restoran, misalnya, sangat terpengaruh oleh cara staf

melayani mereka dan lamanya menunggu selama proses produksi.

8. Customer Service (Layanan Pelanggan)

Makna layanan pelanggan berbeda antar organisasi. Layanan pelanggan dalam

sektor jasa dapat diartikan sebagai kualitas total jasa yang dipersepsikan oleh

pelanggan. Oleh sebab itu, tanggung jawab atas unsur bauran pemasaran ini

tidak bisa diisolasi hanya pada departemen layanan pelanggan, tetapi menjadi

perhatian dan tanggung jawab semua personil produksi, baik yang

dipekerjakan oleh organisasi jasa maupun oleh pemasok.

(34)

F. Roda Analisis Konsumen

Peter dan Olson (2002:22) menyatakan bahwa dalam menganalisis

konsumen dapat digunakan roda analisis konsumen yang terdiri dari 3 (tiga)

elemen yaitu:

1. Afeksi dan Kognisi Konsumen

Afeksi dan kognisi mengacu pada 2 (dua) tipe tanggapan internal

psikologis yang dimiliki konsumen terhadap rangsangan lingkungan dan

kejadian yang berlangsung. Afeksi melibatkan emosi dari konsumen.

Kognisi mengacu pada proses mental dan struktur pengetahuan yang

dilibatkan dalam tanggapan seseorang terhadap lingkungannya.

2. Perilaku Konsumen

Perilaku konsumen mengacu pada tindakan nyata konsumen yang dapat

diobservasi secara langsung, seperti menonton iklan di TV, mengunjungi

toko atau membeli produk. Perilaku konsumen berhubungan dengan apa

yang sebenarnya dilakukan konsumen.

3. Lingkungan Konsumen

Lingkungan konsumen mengacu pada rangsangan fisik dan sosial yang

kompleks di dunia eksternal konsumen. Termasuk di dalamnya

benda-benda, tempat/lokasi, dan orang lain yang mempengaruhi afeksi dan

kognisi konsumen serta perilakunya. Pemasar khususnya tertarik untuk

menafsirkan kata lingkungan, yang terkadang disebut lingkungan

fungsional, karena dapat mempengaruhi tindakan konsumen. Penerimaan

lingkungan pada setiap konsumen berbeda, disebabkan setiap konsumen

(35)

Pencarian

G. Proses Pengambilan Keputusan Pembelian

Proses pembelian yang spesifik terdiri dari urutan kejadian berikut:

pengenalan masalah kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif,

keputusan pembelian, dan perilaku pasca pembelian. Tugas pemasar adalah

memahami perilaku pembeli pada tiap-tiap tahap dan pengaruh apa yang bekerja

pada tahap-tahap itu (Setiadi, 2003:16).

Secara umum proses itu dapat dilihat pada Gambar 2.1 sebagai berikut:

Gambar 2.1 Proses Pengambilan Keputusan Pembelian Sumber: Setiadi (2003:16)

Gambar 2.1 menyiratkan bahwa konsumen melewati kelima tahap

seluruhnya pada setiap pembelian. Adapun dalam pembelian yang lebih rutin,

konsumen seringkali melompati atau membalik beberapa tahap ini. Seorang

wanita yang membeli pasta gigi merek yang sudah biasa akan mengenali

kebutuhan dan langsung kepada keputusan pembelian, melompati tahap pencarian

informasi dan evaluasi. Model tersebut menunjukkan semua pertimbangan akan

muncul ketika konsumen menghadapi situasi membeli yang kompleks dan baru.

Secara rinci tahap-tahap tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Pengenalan Masalah

Proses membeli diawali saat pembeli menyadari adanya masalah kebutuhan.

Pembeli menyadari terdapat perbedaan antara kondisi sesungguhnya dengan

(36)

internal dalam kasus pertama dari kebutuhan normal seseorang atau

rangsangan eksternal seseorang.

2. Pencarian Informasi

Seorang konsumen yang mulai timbul minatnya akan terdorong untuk mencari

informasi yang lebih banyak. Salah satu faktor kunci bagi pemasar adalah

sumber-sumber informasi utama yang dipertimbangkan oleh konsumen dan

pengaruh relatif dari masing-masing sumber terhadap keputusan pembelian.

Sumber-sumber informasi konsumen dapat dikelompokkan menjadi 4 (empat)

kelompok yaitu:

a. Sumber Pribadi : keluarga, teman, tetangga, dan kenalan

b. Sumber Komersil : iklan, tenaga penjual, penyalur, kemasan, pameran

c. Sumber Umum : media massa, organisasi konsumen

d. Sumber Pengalaman : pernah menangani, menguji, menggunakan produk

3. Evaluasi Alternatif

Ada beberapa proses evaluasi alternatif keputusan. Kebanyakan model dari

proses evaluasi konsumen sekarang bersifat kognitif, yaitu mereka

memandang konsumen sebagai pembentuk penilaian terhadap produk

terutama berdasarkan pada pertimbangan yang sadar dan rasional.

4. Keputusan Membeli

Ada 2 (dua) faktor yang mempengaruhi tujuan membeli dan keputusan

membeli. Faktor yang pertama adalah sikap atau pendirian orang lain, sejauh

mana sikap orang lain akan mengurangi alternatif pilihan seseorang akan

(37)

a. Intensitas sikap negatif orang lain tersebut terhadap alternatif pilihan

konsumen.

b. Motivasi konsumen untuk menuruti keinginan orang lain tersebut.

Semakin tinggi intensitas sikap negatif orang lain tersebut akan semakin dekat

hubungan orang tersebut dengan konsumen, maka semakin besar

kemungkinan konsumen akan menyesuaikan tujuan pembeliannya.

Faktor yang kedua adalah situasi yang tidak dapat diantisipasi. Konsumen

membentuk suatu maksud pembelian, atas dasar faktor-faktor seperti

pendapatan keluarga yang diharapkan, harga yang diharapkan, dan manfaat

produk yang diharapkan. Ketika konsumen akan bertindak, faktor situasi yang

tidak diantisipasi mungkin terjadi untuk mengubah maksud pembelian

tersebut.

5. Perilaku Pasca Pembelian

Sesudah pembelian terhadap suatu produk yang dilakukan konsumen akan

mengalami beberapa tingkat kepuasan atau ketidakpuasan. Konsumen tersebut

juga akan terlibat dalam tindakan-tindakan sesudah pembelian dan

penggunaan produk yang akan menarik minat pemasar. Pekerjaan pemasar

tidak akan berakhir pada saat suatu produk dibeli, tetapi akan terus

berlangsung hingga periode sesudah pembelian. Kepuasan pembeli merupakan

fungsi dari seberapa dekat harapan pembeli atas produk tersebut dengan daya

guna yang dirasakan dari produk tersebut. Jika daya guna produk tersebut di

bawah harapan pelanggan, pelanggan tersebut akan merasa dikecewakan, jika

memenuhi harapan, pelanggan tersebut akan merasa puas, dan jika melebihi

(38)

BAB III

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah Singkat Perusahaan

Crown Property Agency merupakan sebuah perusahaan yang didirikan

pada bulan Mei tahun 2000 yang berkedudukan di Jln. Brigjend. Katamso No.39N

Medan. Crown Property Agency ini menyediakan layanan lengkap di bidang

properti melalui jasa pelayanan jual beli dan sewa properti melalui kegiatan listing

dan selling property. Kegiatan listing dan selling property ini maksudnya adalah

para pengembang (developer) langsung memberikan hak kepada Crown Property

Agency untuk memasarkan propertinya kepada orang lain.

Crown Property Agency membuka diri sebagai bagian dari agen properti

yang memberikan wadah untuk menyalurkan orang-orang yang berkompeten

dalam dunia bisnis jasa properti. Adapun yang menjadi pusat perhatian Crown

Property Agency adalah banyaknya bisnis properti yang tumbuh dan berkembang

di kota Medan serta banyaknya orang-orang yang berpotensi untuk menjual tetapi

tidak mempunyai kesempatan untuk menjual. Hal inilah yang menjadi latar

belakang berdirinya Crown Property Agency ini.

Crown Property Agency dalam pelaksanaan kegiatan perusahaannya

memperoleh dana dari komisi yang diberikan oleh pengembang (developer) atas

terjualnya proyek-proyek yang dibangun oleh developer dimana Crown Property

Agency telah diberikan kekuasaan penuh untuk memasarkan atau menjualkan

proyek-proyek tersebut kepada konsumen. Pengembang (developer) dalam hal ini

memberikan komisi Crown Property Agency dalam sebesar 2.5 % dari setiap unit

(39)

untuk membiayai seluruh keperluan perusahaan seperti gaji pegawai, biaya listrik,

air, telepon, dan lain-lain.

Seluruh tenaga marketing yang bekerjasama dengan perusahaan Agency

ini dalam bidang pemasaran propertinya, tidak diberikan gaji (salary) setiap

bulannya. Mereka hanya memperoleh komisi dari penjualan setiap unit proyek

yang berhasil mereka jual kepada pelanggan dimana seluruh tenaga marketing

memperoleh 0,6 % dari setiap satu unit proyek yang berhasil mereka jual.

Crown Property Agency juga didukung oleh orang-orang atau

tenaga-tenaga yang siap membantu dengan latar belakang ahli dibidangnya

masing-masing. Penyeragaman pandangan kepada sumber daya manusia yang terampil

juga perlu dilakukan untuk mencapai sasaran yang dibangun dengan visi, misi,

dan sasaran serta strategi pengelolaan.

1. Visi Crown Property Agency

Cown Property Agency mempunyai visi: “Memberikan kesempatan kepada

mereka yang berpotensi dan bertekad mengembangkan kemampuannya dalam

menjual untuk maju bersama dan menjadi tulang punggung keluarga besar Crown

Property Agency”.

2. Misi Crown Property Agency

Crown Property Agency dalam mewujudkan visi yang telah ditetapkan, juga

mempunyai misi sebagai berikut:

a. Membangun satu jaringan pemasaran yang tangguh yang terdiri dari

individu yang terpilih dan terlatih sebagai bagian dari suatu sistem

(40)

b. Memberikan service (layanan) yang terbaik kepada masyarakat dan dapat

memberikan keuntungan kepada semua pihak dalam bisnis pemasaran

properti.

3. Sasaran Crown Property Agency

Melalui visi dan misi yang telah ditetapkan, maka Crown Property Agency

dapat mencapai sasaran yang telah ditentukan yaitu target pendapatan setiap

tahunnya dan standardisasi dalam usaha bisnis property.

4. Strategi Crown Property Agency

Crown Property Agency telah menentukan strategi yang digunakan untuk

mencapai target yang telah ditetapkan yaitu sebagai berikut:

a. Membangun jaringan yang solid.

b. Melengkapi setiap anggota dengan pengetahuan, ketrampilan yang

terpakai dan fasilitas yang tepat guna.

c. Membina setiap pribadi menjadi pribadi yang dinamis dan produktif

d. Mengembangkan hasil kerja secara konsisten dan maksimal.

B. Struktur Organisasi Dan Uraian Tugas

Struktur organisasi dapat didefinisikan sebagai suatu kegiatan dan

mekanisme produk dimana suatu organisasi dikelola. Struktur organisasi

menunjukkan suatu pola tetap hubungan-hubungan diantara fungsi-fungsi, bagian

atau orang-orang di dalam suatu organisasi yang di dalamnya berisi penjelasan

mengenai aktifitas, tugas, wewenang, tanggung jawab dari setiap tugas dari

(41)

Suatu organisasi dapat terbentuk karena adanya kelompok manusia yang

bekerja sama guna mencapai tujuan kelompok yang sudah ditetapkan. Crown

Property Agency mendukung pelaksanaan rencana serta program kerja dari

memerlukan adanya perangkat organisasi yang lengkap dengan personalia dan

ditempatkan pada bidangnya masing-masing serta memiliki pengetahuan teknis

dengan kecakapan yang sesuai dengan volume dan jenis pekerjaan yang

dilaksanakan.

Struktur organisasi perusahaan hendaknya disusun sedemikian rupa

sehingga setiap bagian atau unit kerja dapat bertanggung jawab dan bekerjasama

antara satu dengan yang lainnya. Masing-masing bagian diberi wewenang penuh

dan sarana yang cukup diperlukan untuk dapat melaksanakan tugasnya secara

efektif. Adanya struktur organisasi yang jelas, lengkap, terarah, dan mantap

sehingga masing-masing bagian dapat mengetahui secara jelas wewenang dan

tanggung jawabnya serta kepada siapa harus bertanggung jawab.

Struktur organisasi Crown Property Agency dapat kita lihat pada Gambar

(42)
(43)

Tugas dan tanggung jawab masing-masing perangkat organisasi Crown

Property Agency dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham)

Tugasnya:

a. Rapat Umum Pemegang Saham ini mempunyai kekuasaan tertinggi dalam

perusahaan.

b. Rapat ini diadakan paling sedikit satu kali dalam setahun atau enam bulan

sekali.

c. Keputusan rapat diambil dengan suara terbanyak.

d. Jika salah seorang pemegang saham tidak hadir dalam RUPS maka dapat

menyerahkan hak suaranya kepada orang lain.

2. Komisaris

Tugasnya:

a. Bertanggung jawab atas keseluruhan kelangsungan kegiatan perusahaan

(baik intern maupun ekstern).

b. Merencanakan, mengorganisasikan, serta mengawasi kegiatan-kegiatan

perusahaan.

c. Menentukan kebijakan pelaksanaan operasional perusahaan dan

menetapkan peraturan-peraturan untuk manajer-manajer dibawahnya.

d. Mengadakan hubungan dan memperluas relasi dalam rangka pemasaran.

e. Menandatangani perjanjian-perjanjian / surat-surat berharga dan

(44)

3. Direktur

Tugasnya:

a. Bertanggung jawab atas jalannya kegiatan operasional perusahaan.

b. Memberikan pelayanan yang baik kepada customer (pelanggan).

c. Melakukan pembinaan SDM (Sumber Daya Manusia).

d. Bertanggung jawab atas target pendapatan dan standardisasi pada

perusahaan.

e. Memimpin all division (semua divisi) seperti administrasi, finance

(keuangan), primary manager dan secondary manager.

4. Administrasi

Tugasnya:

a. Bertanggung jawab atas pembukuan perusahaan.

b. Bertanggung jawab atas kegiatan surat-menyurat dan arsip yang

diperlukan perusahaan.

c. Menyelenggarakan administrasi personalia seperti menyimpan data-data

pegawai.

d. Menjawab setiap panggilan customer (menerima telepon).

5. Finance (Keuangan)

Tugasnya:

a. Bertanggung jawab atas cash flow (arus kas) keuangan perusahaan baik

arus kas masuk maupun arus kas keluar.

(45)

c. Pengelolaan keuangan wajib dilakukan dengan prinsip-prinsip kebijakan

manajemen yang sehat.

d. Memberikan otorisasi terhadap penerimaan dan pengeluaran kas.

6. Primary Manager

Tugasnya:

a. Mengelola dan memberdayakan sumber daya pemasaran secara optimal,

sehingga tercapainya kepuasan pelanggan dan pemasok.

b. Memimpin team marketing dalam memasarkan proyek-proyek perumahan

dari para developer (pengembang) secara langsung (proyek-proyek yang

baru dibangun atau sedang dibangun).

c. Mengikuti rapat mingguan.

d. Membuat laporan berkala mengenai prestasi kerja.

7. Secondary Manager

Tugasnya:

a. Mengelola dan memberdayakan sumber daya pemasaran secara optimal,

sehingga tercapainya kepuasan pelanggan dan pemasok.

b. Memimpin team marketing dalam memasarkan rumah, ruko, tanah,

gedung, pabrik, dan lain-lain yang bersifat bekas atau pernah dipakai,

kemudian dijual kembali (resale).

c. Mengikuti rapat mingguan.

(46)

8. Marketing (Pemasar)

Tugasnya:

a. Memasarkan seluruh proyek-proyek perumahan baik yang baru maupun

yang bekas sebagai produk yang tersedia di perusahaan.

b. Mencari prospek konsumen yang potensial.

c. Memahami kebutuhan konsumen akan rumah yang diinginkannya.

d. Memberikan informasi pemasaran produk kepada konsumen.

e. Memberikan pelayanan yang baik kepada konsumen.

f. Memberikan dukungan program iklan perusahaan.

KETERANGAN:

Komisaris : Lyly Zainab

Direktur : Tianna Tay

Administrasi : Ranti S.

Finance : Silfia Y.

Primary Manager : Daniel, Pheiyin

(47)

C. Sistem Pembayaran Rumah / Ruko Pada Crown Property Agency

Sistem pembayaran rumah / ruko yang dipasarkan oleh Crown Property

Agency dapat dilakukan melalui 3 (tiga) cara dengan ketentuan sebagai berikut:

1. Pembayaran Tunai

a. Booking Fee sebesar Rp 10.000.000,-

b. Sisa pembayaran dibayar lunas sekaligus.

c. Cash (kontan) akan diberikan diskon khusus.

2. Kredit Tanpa Bunga

a. Booking Fee sebesar Rp 10.000.000,- (dibayar pada saat pemesanan).

b. Down Payment 20 % (dibayar dalam waktu 7 hari kalender setelah

diterimanya Booking Fee).

c. Sisa pembayaran dibagi selama 10 bulan tanpa dikenakan bunga.

3. Kredit Melalui Bank

a. Booking Fee sebesar Rp

10.000.000,-b. Down Payment 30 % (dibayar dalam waktu 7 hari kalender setelah

diterimanya Booking Fee dan dapat dicicil selama 3 bulan tanpa dikenakan

bunga dan diharuskan untuk menyerahkan Bilyet Giro mundur).

c. Sisa 70 % kredit melalui bank.

KETERANGAN:

1. Pembayaran Booking Fee yang tidak dilanjutkan dengan Down Payment

dalam jangka waktu 15 hari dianggap BATAL dan Booking Fee yang

telah dibayar menjadi milik pihak penjual.

(48)

D. Produk-Produk Yang Dipasarkan Oleh Crown Property Agency

Adapun produk-produk yang dipasarkan oleh Crown Property Agency

adalah sebagai berikut:

1. Medan Fair Plaza : Jl. Gatot Subroto

2. Grand Palladium : Jl. Kapt. Maulana Lubis

3. Makro Permai : Jl. BLKI Makro

4. Setia Budi Bisnis Centre : Jl. Setia Budi

5. Sutomo Bisnis Centre : Jl. Sutomo

6. Citra Garden : Jl. Jamin Ginting

7. Lotus Garden : Jl. Kapt. Muslim

8. Ampera Garden : Jl. Ampera

9. Ruko Ayahanda : Jl. Ayahanda

10.Ruko Serbaguna : Jl. Serbaguna Brayan

11.Ruko Bakti Centre : Jl. Bakti

12.Ruko Katamso : Jl. Katamso

13.Ruko Laksana : Jl. Laksana

14.Ruko Cemara : Jl. Cemara

15.Ruko Serdang Niaga : Jl. Prof. H.M. Yamin,SH

16.Ruko Niaga Cilincing : Jl. Cilincing

17.Ruko Percut Indah : Jl. Madong Lubis

18.Graha S.M. Raja : Jl. S.M. Raja

19.Jemadi Mas : Jl. Jemadi

20.Taman Aquarius : Jl. Sunggal

(49)

22.Graha Kuswari : Jl. Kasuari

23.Graha Krakatau : Jl. Krakatau

24.Griya Jemadi : Jl. Jemadi

25.Griya Tuasan Indah : Jl. Tuasan

26.Griya Pasar III : Jl. Pasar III

27.Tuasan Garden : Jl. Tuasan

28.Taj Mahal Residence : Jl. Sei Silau

29.Krakatau Indah : Jl. Pendidikan

30.Graha Karya Jaya : Jl. Karya Jaya

31.Nippon Marelan Permai : Jl. Marelan Raya

32.The Paradis Residence : Jl. Sei Berantas

33.The Somerset Regency : Jl. Sunggal

34.Kompleks Makmur Asri : Jl. Makmur

35.Kompleks Bilal Residence : Jl. Bilal

36.Puri Mestika : Jl. Mestika

37.Graham Patriot : Jl. Patriot

38.Taman Krakatau Permai : Jl. Krakatau

39.Bilal Permai Regency : Jl. Bayangkara

40.Deli Graha : Jl. Brigjend. Hamid

41.Bukit Mas : Jl. Binjai Km 16,5

42.SECONDARY MARKET

(50)

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Analisis Deskriptif

Responden yang digunakan dalam penelitian ini adalah konsumen yang

pernah membeli rumah / ruko pada Crown Property Agency Medan. Gambaran

umum tentang responden dapat diketahui dengan menggunakan analisis deskriptif

sebagai berikut:

1. Karakteristik Usia Responden

Karakteristik usia responden dapat dilihat pada Tabel 4.1 berikut:

Tabel 4.1

Karakteristik Usia Responden

USIA JUMLAH (ORANG) PERSENTASE (%)

< 30 tahun 8 10.53

31-40 tahun 22 28.95

41-50 tahun 38 50.00

51-60 tahun 6 7.89

61 tahun ke atas 2 2.63

Total 76 100

Sumber : Hasil Penelitian (data primer) 2007

Tabel 4.1 menunjukkan bahwa 50 % responden yang membeli rumah /

ruko pada Crown Property Agency adalah mereka yang berusia 41-50 tahun

berjumlah 38 orang, selanjutnya usia 31-40 tahun berjumlah 22 orang dengan

persentase 28.95 %, sedangkan usia di bawah 30 tahun berjumlah 8 orang dengan

persentase 10.53 %, usia 51-60 tahun berjumlah 6 orang dengan persentase 7.89

%, dan yang paling sedikit adalah usia 61 tahun ke atas berjumlah 2 orang dengan

(51)

2. Karakteristik Pekerjaan Responden

Karakteristik pekerjaan responden dapat dilihat pada Tabel 4.2 berikut:

Tabel 4.2

Karakteristik Pekerjaan Responden

PEKERJAAN JUMLAH (ORANG) PERSENTASE (%)

Pegawai Negeri Sipil 12 15.79

Pegawai Swasta 27 35.53

Wira Swasta 33 43.42

Pensiunan 4 5.26

Lain-lain 0 0

Total 76 100

Sumber : Hasil Penelitian (data primer) 2007

Tabel 4.2 menunjukkan bahwa jumlah responden yang membeli rumah /

ruko pada Crown Property Agency adalah mereka yang pekerjaannya Wira

Swasta yang berjumlah 33 orang dengan persentase sebesar 43.42 %, sedangkan

responden yang pekerjaannya Pegawai Swasta berjumlah 27 orang dengan

persentase 35.53 %, kemudian responden yang bekerja sebagai Pegawai Negeri

Sipil berjumlah 12 orang dengan persentase 15.79 %, dan Pensiunan berjumlah 4

orang dengan persentase 5.26 %.

3. Karakteristik Pendidikan Responden

Karakteristik pendidikan responden dapat dilihat pada Tabel 4.3 berikut:

Tabel 4.3

Karakteristik Pendidikan Responden

PENDIDIKAN TERAKHIR JUMLAH (ORANG) PERSENTASE (%)

Sekolah Lanjutan (SMP/SMU ) 15 19.74

(52)

Tabel 4.3 menunjukkan bahwa jumlah responden yang pendidikannya

Sarjana (S-1) adalah yang mendominasi pembelian rumah / ruko pada Crown

Property Agency yaitu berjumlah 34 orang dengan persentase 44.74 %, kemudian

Pasca Sarjana (S2/S3) berjumlah 16 orang dengan persentase 21.05 %, Sekolah

Lanjutan (SMP/SMU) berjumlah 15 orang dengan persentase 19.74 %, dan yang

terakhir adalah responden yang berpendidikan Sarjana Muda (D-3) yang

berjumlah 11 orang dengan persentase sebesar 14.47 %. Hal ini menunjukkan

bahwa kebanyakan responden yang membeli rumah / ruko pada Crown Property

Agency mempunyai latar belakang pendidikan yang baik.

4. Karakteristik Sumber Dana Pembelian Rumah Responden

Karakteristik sumber dana pembelian rumah responden dapat dilihat pada

Tabel 4.4 berikut:

Tabel 4.4

Karakteristik Sumber Dana Pembelian Rumah Responden

SUMBER DANA PEMBELIAN

Sumber : Hasil Penelitian (data primer) 2007

Tabel 4.4 menunjukkan bahwa 50 % sumber dana pembelian rumah

responden adalah hasil pendapatan mereka yaitu sebanyak 38 orang, kemudian

sumber dana yang berasal dari tabungan berjumlah 21 orang dengan persentase

(53)

dengan persentase 14.47 %, dan sumber dana pembelian rumah yang berasal dari

warisan orang tua berjumlah 6 orang dengan persentase sebesar 7.90 %.

5. Karakteristik Tingkat Pendapatan Responden/Bulan

Karakteristik tingkat pendapatan responden/bulan dapat dilihat pada Tabel

4.5 berikut:

Tabel 4.5

Karakteristik Tingkat Pendapatan Responden/Bulan

PENDAPATAN/BULAN (RP) JUMLAH (ORANG) PERSENTASE (%)

1.000.000 s/d 3.000.000 6 7.90

3.100.000 s/d 5.000.000 9 11.84

5.100.000 s/d 7.000.000 17 22.37

7.100.000 s/d 9.000.000 31 40.79

> 9.100.000 13 17.10

Total 76 100

Sumber : Hasil Penelitian (data primer) 2007

Tabel 4.5 menunjukkan bahwa 40.79 % dari responden, yakni sebanyak 31

orang mempunyai pendapatan antara Rp 7.100.000 s/d Rp 9.000.000, kemudian

22.37 % mempunyai pendapatan antara Rp 5.100.000 s/d Rp 7.000.000 sebanyak

17 orang, 17.10 % mempunyai pendapatan diatas Rp 9.100.000 sebanyak 13

orang, 11.84 % mempunyai pendapatan antara Rp 3.100.000 s/d Rp 5.000.000

sebanyak 9 orang, dan 7.90 % responden mempunyai pendapatan antara Rp

1.000.000 s/d Rp 3.000.000 sebanyak 6 orang. Ini menunjukkan bahwa responden

yang paling banyak membeli rumah / ruko pada Crown Property Agency adalah

(54)

6. Karakteristik Responden Berdasarkan Jawaban.

Ada 5 (lima) nilai jawaban yang terdapat dalam kuesioner yaitu :

a. Jawaban sangat tidak setuju mendapat nilai 1

b. Jawaban tidak setuju mendapat nilai 2

c. Jawaban ragu-ragu mendapat nilai 3

d. Jawaban setuju mendapat nilai 4

e. Jawaban sangat setuju mendapat nilai 5

Persentase Jawaban Responden Terhadap Pertanyaan Variabel Keputusan

Pembelian Rumah / Ruko Pada Crown Property Agency Medan.

Tabel-tabel berikut akan menunjukkan persentase jawaban 76 orang

responden terhadap pertanyaan variabel keputusan pembelian rumah / ruko pada

Crown Property Agency Medan (Y).

1) Persentase jawaban responden terhadap pertanyaan variabel harga dapat

dilihat pada Tabel 4.6 sebagai berikut:

Tabel 4.6

Persentase Jawaban Responden Terhadap Pertanyaan Variabel Harga

JAWABAN RESPONDEN

Sumber: Hasil penelitian (data primer) 2007

Tabel 4.6menjelaskan:

a. Pertanyaan 1, dari 76 orang responden, 28 orang (36.84 %) responden

(55)

setuju, 15 orang (19.74%) responden menyatakan ragu-ragu, dan 2 orang

(2.63 %) responden menyatakan tidak setuju.

b. Pertanyaan 2, dari 76 orang responden, 36 orang (47.37 %) responden

menyatakan sangat setuju, 30 orang (39.47 %) responden menyatakan

setuju, dan 10 orang (13.16 %) responden menyatakan ragu-ragu.

c. Pertanyaan 3, dari 76 orang responden, 24 orang (31.58 %) responden

menyatakan sangat setuju, 36 orang (47.37 %) responden menyatakan

setuju, dan 16 orang (21.05 %) responden menyatakan ragu-ragu.

2) Persentase jawaban responden terhadap pertanyaan variabel pendapatan dapat

dilihat pada Tabel 4.7 sebagai berikut:

Tabel 4.7

Persentase Jawaban Responden Terhadap Pertanyaan Variabel Pendapatan

JAWABAN RESPONDEN

Sumber: Hasil penelitian (data primer) 2007

Tabel 4.7 menjelaskan:

a. Pertanyaan 1, dari 76 orang responden, 14 orang (18.42 %) responden

menyatakan sangat setuju, 31 orang (40.79 %) responden menyatakan

setuju, 29 orang (38.16 %) responden menyatakan ragu-ragu, dan 2 orang

(2.63 %) responden menyatakan tidak setuju.

b. Pertanyaan 2, dari 76 orang responden, 16 orang (21.06 %) responden

(56)

setuju, 28 orang (36.84 %) responden menyatakan ragu-ragu, dan 11

orang (14.47 %) responden menyatakan tidak setuju. .

c. Pertanyaan 3, dari 76 orang responden, 18 orang (23.68 %) responden

menyatakan sangat setuju, 24 orang (31.58 %) responden menyatakan

setuju, dan 31 orang (40.79 %) responden menyatakan ragu-ragu, 2 orang

(2.63 %) responden menyatakan tidak setuju, dan 1 orang (1.32 %)

responden menyatakan sangat tidak setuju.

d. Pertanyaan 4, dari 76 orang responden, 12 orang (15.79 %) responden

menyatakan sangat setuju, 20 orang (26.31 %) responden menyatakan

setuju, 43 orang (56.58 %) responden menyatakan ragu-ragu, dan 1 orang

(1.32 %) responden menyatakan tidak setuju.

3) Persentase jawaban responden terhadap pertanyaan variabel lokasi dapat

dilihat pada Tabel 4.8 sebagai berikut:

Tabel 4.8

Persentase Jawaban Responden Terhadap Pertanyaan Variabel Lokasi

JAWABAN RESPONDEN

Sumber: Hasil penelitian (data primer) 2007

Tabel 4.8 menjelaskan:

a. Pertanyaan 1, dari 76 orang responden, 6 orang (7.90 %) responden

menyatakan sangat setuju, 22 orang (28.95 %) responden menyatakan

(57)

(11.84 %) responden menyatakan tidak setuju, dan 4 orang (5.26 %)

responden menyatakan sangat tidak setuju.

b. Pertanyaan 2, dari 76 orang responden, 5 orang (6.58 %) responden

menyatakan sangat setuju, 20 orang (26.31 %) responden menyatakan

setuju, 41 orang (53.95 %) responden menyatakan ragu-ragu, 8 orang

(10.52 %) responden menyatakan tidak setuju, dan 2 orang (2.63 %)

responden menyatakan sangat tidak setuju.

c. Pertanyaan 3, dari 76 orang responden, 23 orang (30.26 %) responden

menyatakan sangat setuju, 24 orang (31.58 %) responden menyatakan

setuju, 26 orang (34.21 %) responden menyatakan ragu-ragu, dan 3 orang

(3.95 %) responden menyatakan tidak setuju.

d. Pertanyaan 4, dari 76 orang responden, 24 orang (31.58 %) responden

menyatakan sangat setuju, 33 orang (43.42 %) responden menyatakan

setuju, 18 orang (23.68 %) responden menyatakan ragu-ragu, dan 1 orang

(1.32 %) responden menyatakan tidak setuju.

4) Persentase jawaban responden terhadap pertanyaan variabel fasilitas dapat

dilihat pada Tabel 4.9 sebagai berikut:

Tabel 4.9

Persentase Jawaban Responden Terhadap Pertanyaan Variabel Fasilitas

JAWABAN RESPONDEN

Gambar

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Crown Property Agency Medan.......................33
Tabel 1.1 Data Penjualan Perumahan Crown Property Agency MedanTahun 2004 - 2006
Tabel 1.2 Operasionalisasi Variabel
Tabel 1.3 Total Transaksi Penjualan Rumah dan Ruko Crown Property Agency Medan Tahun 2004-2006
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dengan demikian peneliti perlu mengadakan penelitian lebih mendalam bagaimana Peran Pemerintah Provinsi Jawa Tengah khususnya Balai Pelaksana Teknis Bina Marga

Berdasarkan uraian dalam latar belakang masalah, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: “Bagaimanakah pembelajaran evolusi berbantuan praktikum virtual dapat

Sedangkan dalam sistem usaha perikanan tangkap handline tidak bisa dipilih bagi hasil terbaik, karena sebenarnya hanya ada satu jenis sistem bagi hasil dengan pola

Kebiasaan dalam pengelolaan pembuatan kue rumahan di Desa Lampanah memiliki kebiasaan kurang baik, hal ini di sebabkan karena pengelolaan kue rumahan oleh

Seluruh staf karyawan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Purwokerto yang telah membantu penulis dalam urusan tehnis dan surat menyurat.. Bapak,Ibu dan kakakku

Faktor-faktor yang digunakan dalam analisis yaitu jumlah ekspor kunyit, jumlah impor kunyit, inflasi, luas lahan dan nilai tukar rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat

Dan dalam melakukan produksi, tentunya perusahaan dihadapkan dengan berbagai masalah produksi. Masalah utama yakni berkaitan dengan faktor-faktor produksinya. Dalam

Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa metode yang lebih tepat untuk digunakan dalam evaluasi kesesuaian tekstur secara subjektif adalah metode dengan menggunakan