• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Malaria Selama Kehamilan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Pengaruh Malaria Selama Kehamilan"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

PEN GARUH M ALARI A SELAM A KEH AM I LAN

I r . I N D RA CH AH AYA S, M si

Ba gia n Ke se h a t a n Lin gk u n ga n Fa k u lt a s Ke se h a t a n M a sya r a k a t

Un ive r sit a s Su m a t e r a Ut a r a

I . PEN D AH ULUAN

Sam pai saat ini m alaria m asih m erupak an m asalah k esehat an m asy arak at dinegara- negara seluruh dunia, baik didaerah t ropis m aupun sub t ropis, t erut am a dinegara berkem bang t erm asuk I ndonesia. Peny ak it m alaria disebabk an oleh parasit prot ozoa dari Genus plasm odium . Em pat spesies y ang dit em uk an pada m anusia adalah Plasm odium Viv ax , P. ovale, P. m alariae dan P. Falciparum . Badan k esehat an seduania ( WHO) m elaporkan t iga j ut a anak m anusia m eninggal set iap t ahun karena m enderit a m alaria. Dan t iap t ahun t erdapat 110 j ut a penderit a m alaria, 280 j ut a orang sebagai “ Carrier” dan 2/ 5 penduduk dunia selalu k om pak dengan m alaria ( 1,3,31) .

Malaria m enyerang individu t anpa m em bedakan um ur dan j enis kelam in, t idak t erkecuali w anit a ham il m erupakan golongan yang rent an. Malaria pada keham ilan dapat disebabk an oleh k eem pat spesies plasm odium , t et api plasm odium Falciparum m erupak an parasit y ang dom inan dan m em puny ai dam pak paling berat t erhadap m orbidit as dam m ort alit as ibu dan j aninnya ( 2,4,5) .

Di daerah endem i m alaria w anit a ham il lebih m udah t erinfeksi parasit m alaria dibandingk an w anit a t idak ham il. Kem udahan infek si it u t erj adi k arena k ek ebalan yang m enurun selam a keham ilan, akibat nya dapat t erj adi peningkat an Prevalensi densit as parasit m alaria berat ( 10) .

Laporan dari berbagai negara m enunj ukan insidens m alaria pada w anit a ham il um um ny a cuk up t inggi, dari El v ador 55,75% y ait u 63 k asus dari 113 w anit a ham il; dari berbagai t em pat bervariasi ant ara 2- 76% ( 6,13) .

Berdasark an hal- hal diat as t erlihat bahw a m alaria selam a k eham ilan perlu m endapat perhat ian k husus. Selanj ut ny a pada t inj auan pust ak a ini ak an dibahas pengaruh m alaria t erhadap ibu dan j aninny a sert a k ont rol t erhadap m alaria selam a keham ilan.

I I . PEN GARUH M ALARI A SELAM A KEH AM I LAN

A. PAD A I BU

Malaria pada ibu ham il dapat m enim bulk an berbagai k elainan, t ergant ung pada t ingk at k ek ebalan seseot rang t erhadap infek si parasit m alaria dan parit as ( j um lah k eham ilan) . I bu ham il dari daerah endem i y ang t idak m em puny ai k ek ebalan dapat m enderit a m alaria k linis berat sam pai m eny ebabk an k em at ian ( 4) .

Di daerah endem isit as t inggi, m alaria berat dan k em at ian ibu ham il j arang dilaporkan ( 15) . Gej ala k linis m alaria dan densit as para sit em ia dipengaruhi parit as, sehingga ak an lebuh berat pada prim igrav ida ( k eham ilan pert am a) daripada m ult igravida ( keham ilan selanj ut nya) 2.

(2)

1. Dem am

Dem am m erupak an gej ala ak ut m alaria y ang lebih sering dilaporkan pada ibu ham il dengan k ek ebalan rendah at au t anpa k ek ebalan, t erut am a pada Prim igrav ida. Pada ibu ham il y ang m ult igrav ida dari daerah endem isit as t inggi j arang t im bul gej ala m alaria t erm asuk dem am , m eskipun t erdapat parasit em ia y ang t inggi ( 8,26) .

2. Anem ia

Menurut defenisi WHO, anem ia pada keham ilan adalah bila kadar haem oglobin ( Hb) < 11 g/ dl. Gregor ( 1984) m endapat k an dat a bahw a penurunan k adar Hb dalam darah hubunganny a dengan parasit em ia, t erbesar t erj adi pada prim igrav ida dan berkurang sesuai dengan penyusunan peningkat an parit as ( 2) . Van Dongen ( 1983) m elaporkan bahw a di Zam bia, prim igrav ida dengan infek si P. falciparum m erupak an k elom pok y ang beresik o t inggi m enderit a anem ia dibandingk an dengan m ult igrav ida ( 23) . Di Nigeria Flem ing ( 1984) m elaporkan bahw a m alaria sebagai peny ebab anem ia dit em uk an pada 40% penderit a anem ia prim igrav ida ( 24) .

Anem ia pada m alaria t erj adi karena lisis sel darah m erah yang m engandung parasit . Hubungan ant ara anem ia dan splenom egali dilaporkan oleh Brabin ( 1990) yang m elakukan penelit ian pada w anit a ham il di Papua Neu Geuinea, dan m enyat akan bahw a m akin besar ukuran lim pa m akin rendah nilai Hb- nya ( 28) . Pada penelit ian yang sam a Brabin m elaporkan hubungan BBLR ( berat badan lahir rendah) dan anem ia berat pada prim igrav ida. Terny at a anem ia y ang t erj adi pada t rim est er I keham ilan, sangat m enent ukan apakah w anit a t ersebut akan m elahirkan bayi dengan berat badan rendah at au t idak k arena k ecepat an pert um buhan m ak sim al j anin t erj adi sebelum m inggu ke 20 usia keham ilan ( 28) .

Laporan WHO m eny at ak an bahw a anem ia berpengaruh t erhadap m orbidit as ibu ham il, dan secara t idak langsung dapat m enyebabkan kem at ian ibu dengan m eningk at ny a angk a k em at ian k asus y ang disebabk an oleh pendarahan set elah persalinan ( Post - part um hem orrhage) 15.

3. Hipoglikem ia

Hipoglikem ia j uga t erdapat sebagai k om plikasi m alaria, sering dit em uk an pada w anit a ham il daripada t idak ham il. Pada w anit a ham il t erj adi perubahan m et abolism e k arbohidrat y ang cenderung m eny ebebk an t erj adiny a Hipoglikem ia, t erut am a pada t rim est er akhir keham ilan ( 3,21,22) . Dilaporkan j uga bahw a sel darah m erah yang t erinfeksi parasit m alaria m em erluk an gluk osa 75 k ali lebih bany ak daripada sel darah m erah y ang t idak t erinfeksi, sehingga pada penderit a dengan hiperparasit em ia dapat t erj adi hipoglikem ia. Selain daripada it u, pada w anit a ham il dapat t erj adi hipoglikem ia karena m eningkat nya fungsi sel B pankreas, sehingga pem bent ukan insulin bert am bah ( 15) .

Seorang m enderit a hipoglikem ia bila k adar gluk osa dalam darah lebih rendah dari 2, 2 m .m ol perlit er. Mekanism e t erj adinya hipoglikem ia sangat kom pleks dan belum dik et ahui secara past i. Berdasark an fak t or t ersebut diat as j elaslah bahw a w anit a ham il yang t erinfeksi m alaria cenderung unt uk m enderit a hipoglikem ia. Migasena ( 1983) m elaporkan bahw a w anit a ham il diant ara 6 k asus m enderit a hipoglikem ia dan Whit e ( 1983) m endapat k an 50% k asus hipoglikem ia y ang dit elit i t erny at a w anit a ham il ( 14,27) .

(3)

4. Edem a paru ak ut

Biasanya kelainan ini t erj adi set elah persalinan bagaim ana cara t erj adinya edem a paru ini m asih belum j elas kem ungkinan t erj adi karena aut ot ransfusi darah post - part um yang penuh dengan sel darah m erah yang t erinfeksi. Gej alanya, m ula-m ula frekuensi pernafasan ula-m eningk at , k eula-m udian t erj adi dispenia ( sesak nafas) dan penderit a dapat m eninggal dalam w ak t u beberapa j am ( 3,21,22) .

5. Malaria Berat Lainnya

Menurut WHO, penderit a m alaria berat adalah penderit a yang darah t epinya m engandung st adium aseksual palsm odium falciparum yang disert ai gej ala klinik berat dengan cat at an kem ungkinan penyakit lain t elah disingkirkan3.

Gej ala klinik dan t anda m alaria berat ant ara lain hiperparasit em ia ( > 5% sdm t erinfeksi) , m alaria ot ak, anem ia berat ( Hb < 7,1 g/ dl) , hiperpereksia ( suhu > 40 oC) , edem a paru, gaagl ginj al, hipoglikem ia, syok ( 3,21,22) . Gej ala dan t anda- t anda m alaria t ersebut diat as perlu diperhat ikan, karena kasus ini m em erlukan penanganan khusus baik unt uk keselam at an ibu m aupun unt uk kelangsungan hidup j aninnya.

B. PAD A JAN I N Malaria Plasent a.

Plasent a ( ari- ari) m erupakan organ penghubung ant ara ibu dan j aninnya. Fungsi plasent a ant ara lain :

1. m em beri m akanan kej anin ( nut risi)

2. m engeluarkan sisa m et abolism e ( ek sk resi) 3. m em beri O2 dan m engeluarkan CO2 4. m em bent uk horm on dan

5. m engeluarkan ant i bodi kej anin ( 25) .

Plasent a j uga berfungsi sebagai “ Barrier” ( penghalang) t erhadap bak t eri, parasit dan v irus. Karena it u ibu t erinfeksi parasit m alaria, m ak a parasit ak an m engikut i peredaran darah sehingga ak an dit em uk an pada plasent a bagian m at ernal ( 7,29,30) .

Bila t erj adi k erusak an pada plasent a, barulah parasit m alaria dapat m enem bus plasent a dan m asuk kesirkulasi darah j anin, sehingga t erj adi m alaria kongenit al. Beberapa penelit ii m enduga hal ini t erj adi karena adanya kerusakan m ekanik, kerusakan pat ologi oleh parasit , fragilit as dan perm eabilit as plasent a yang m eningk at ak ibat dem am ak ut dan ak ibat infek si k ronis @ 5.

Kek ebalan ibu berperan m engham bat t ransm isi parasit k ej anin. Oleh sebab it u pada ibu- ibu y ang t idak k ebal at au dengan k ek ebalan rendah t erj adi t ransm isi m alaria int ra- uret rin ke j anin, w alaupun m ekanism e t ransplasent al dari parasit ini m asih belum dik et ahui 20.

Abort us, k em at ian j anin, bay i lahir m at i dan prem at urit as dilaporkan t erj adi pada m alaria berat dan apa y ang m eny ebabk an t erj adiny a k elainan t ersebut diat as m asih belum dik et ahui 32. Malaria m at ernal dapat m eny ebabk an k em at ian j anin, karena t erganggunya t arnsfer m akanan secara t ransplasent al, dem am yang t inggi ( hiper- pireksia) at au hipoksia karena anem ial5. Kem ungkinan lain adalah Tum or Necrosis Fact or ( TNF) y ang dik eluark an oleh m ak rofag bila di ak t iv asi oleh ant igen, m erupak an salah sat u fak t or y ang dapat m enim bulk an berbagai Kelainan pada m alaria, ant ara lain dem am , k em at ian j anin, abort us32.

(4)

k ebal dari daerah non endem i, sering t erdapat parasit ilm iah t inggi t anpa infek si parasit y ang berat pada plasent a. Jefile di Kam pala Uganda, m elaporkan dari 750 w anit a ham il y ang diperik sa, 5,6% di ant arany a m enanggung parasit m alaria dalam darah t epiny a, t et api pada pem erik saan plasent a infek siny a m encapai 6,1% . Hal ini m ungk in t erj adi k arena plasent a m erupak an t em pat parasit berkem bang biak , sepert i pada kapiler alat dalam lainnya12.

Pada sem ua daerah, m alaria m at ernal dapat dihubungk an dengan berkurangny a berat badan lahir, t erut am a pada k elahiran anak pert am a15. Hal ini m ungkin akibat gangguan pert um buhan int ra- uret rin, persalinan prem at ur at au keduanya. Selam a epidem i t elah dilaporkan kelahiran prem at ur yang t inggi, m ungkin hal ini berhubungan dengan gej ala infeksi akut . Pert um buhan lam bat int ra- uret rin pada m alaria m at ernal berhubungan dengan m alaria plasent a dan hal ini disebabk an oleh berkurangnya t ransfer m akanan dan oksigen dari ibu ke j anin15. Tet api hal ini biukan suat u m ekanism e yang m engham bat pert um buhan int ra uret rin, karena berat badan lahir rendah ( BBLR) dilaporkan pada daerah dengan pervalensi m alaria plasent a rendah. Laporan t erak hir m eny at ak an bahw a t idak t erdapat hubungan ant ara BBLR dengan m alaria plasent a. Hal ini berart i bahw a pat ofisiologi pert um buhan lam bat int ra- uret rin pada m alaria adalah m ult ifact or. Sebagai cont oh, anem ia m at ernal berhubungan dengan BBLR baik di daerah endem i m aupun pada daerah non- endem i.

I nsidens m alaria plasent a dipengaruhi oleh parit as ibu y ait u lebih t inggi daripada prim ipara ( persalinan pert am a) dan m ak in rendah sesuai dengan peningk at an parit as ibu. Dem ik ain pula berat badan lahir dipengaruhi oleh parit as ibu, ini dapat dit erangk an bahw a pada m ult i grav ida k ek eblan pada ibu t elah dibent uk dan m eningkat .

I I I . KON TROL M ALARI A SELAM A KEH AM I LAN

1. Kem oprofilaksis

St rat egi kont rol m alaria saat ini unt uk keham ilan m asih m erupakan pem berian k em oprofilak sis ant i m alaria y ang rut in y ait u k lorokuin pada set iap w anit a ham il dalam daerah endem i m alaria. Beberapa penelit ian m enunj ukan bahw a k em oprofilak sis dapat m engurangi anem ia pada ibu dan m enam bah berat badan lahir t erut am a pada k elahiran pert am a. Resik o m alaria dan k onsekw ensi bahay any a t idak m eningk at selam a k eham ilan k edua pada w anit a y ang m enerim a kem oprofilaksis selam a keham ilan pert am a14.

Pada daerah endem isit as t inggi unt uh P. falciparun infek si m alaria selam a keham ilan m enyebabkan rendahnya berat bayi lahir m erupakan fakt or resiko yang paling besar unt uk m ort alit as neonat al17. Kem oprofilaksis yang diberikan selam a k eham ilan dapat m eningk at k an berat k elahiran rat a- rat a, t erut am a pada k eham ilan pert am a dn m enurunk an t ingk at m ort alit as bay i k ira- k ira 20% 11.

Rat a- rat a bay i y ang dilahirkan pada k eham ilan pert am a bagi ibu y ang m enerim a k em oprofilak sis lebih t inggi daripada berat bay i y ang ibuny a t idak m enerim a kem oprofilaksis. Kelahiran m at i dan set elah m at i lahir lebih kurang pada bayi dan ibu- ibu yang m enerim a kem oprofilaksis dibandingkan denghan bayi dari ibu- ibu yang t idak m endapat kem oprofilaksis11.

2. Kem ot erapi

(5)

dan pengobat an segera t erny at a belum dapat m encegah perkem banagan anem ia pada ibu dan j uga berkurangny a berat badan lahir bay i15.

3. Mengurangi Kont ak dengan Vekt or

Mengurangi kont ak dengan vekt or seper t i insekt isida, pem akaian kelabu yang dicelup dengan insek t isida m engurangi prevalensi parasit em ia, k hususny a densit as t inggi, insidens klinis dan m ort alit as m alaria. Pada w anit a ham il di Thailand dilaporkan bahw a pem ak aian k elam bu efekt if dalam m engurangi anem ia m at ernal dan parasit em ia densit as t inggi, t et api t idak efekt if dalam m eningk at k an berat badan lahir rendah15.

4. Vaksinasi

Target v ak sin m alaria ant ara lain m engident ifik asi ant igen prot ekt if pada k et iga perm uk aan st adium parasit m alaria y ang t erdiri dari sporozoit , m erozoit , dan gam et osit 31.

Kem ungkinan penggunaan vaksin yang efekt if selam a keham ilan baru m uncul dan perlu pert im bangan y ang k om plek s. Tiga hal y ang perlu dipert im bangk an dalam penggunaan vaksin unt uk m encegah m alaria selam a keham ilan, yait u :

a. Tingkat im unit as sebelum keham ilan b. Tahap sik lus hidup parasit

c. Wakt u pem ber ian vaksin15.

Sam pai saat ini belum dit em ukan vaksin yang am an dan efekt if unt uk penanggulangan m alaria7.

I V . KESI M PULAN

1. Malaria adalah peny ak it parasit y ang resik ony a lebih t inggi pada ibu ham il dibandingk an dengan m erek a y ang t idak ham il, t erut am a selam a k eham ilan pert am a y ang dapat m eny ebabk an infek si plasent a, abort us, m eninggal dalam kandungan, anem ia dan berat badan lahir rendah.

2. Pengaruh ut am a m alaria selam a keham ilan adalah t erut am a pada ibu dan j aninnya.

- Pada ibu dengan infek si plasm odium falciparum dapat t erj adi k om plikasi berat

sepert i dem am , anem ia, hipoglikem ia, m alaria ot ak , edem a paru m rupak an yang ut am a m em pengaruhi w anit a- w anit a dengan kekebalan rendah.

- Pada m alaria plasent a dapat m eny ebabk an k em at ian j anin, abort us,

hiperpireksia, prem at urit as dan berat badan lebih rendah.

3. Kont rol m alaria selam a keham ilan dapat dilakukan secara kem oprofilaksis, kem ot er api, m engurangi kont ak dengan vekt or dan vaksinasi.

KEPUSTAKAAN

1. WHO.Weekly Epidem iological Record. 1991.

2. Mc. Gregor I . A. Epidem iology, Malaria and Pregnancy. Am . J. Trop. Med. Hyg. ( 1984) . 33 ( 4) 517- 525.

3. WHO. The Clinical Managem ent of Acut e Malaria. WHO Regional Publicat ion, Sout h East Asia Series No. 9. 3r d Asia, New Delhi.

(6)

birt h w eight and placent al w eight . Trans. R. soc. Trop. Med. Hyg. 1983 ( 77) 232- 244.

5. Bray R. S and Anderson M. J. Falciparum Malaria in Pregnancy . Trans. R. Soc. Trop. Med. Hyg. 1979 ( 73) 4. 427- 431.

6. Brabin B. J. An Analy sis of Malaria in Pregnancy in africa Bullet in WHO. 1983 61( 6) : 1005- 1016.

7. Tj it ra E. Malaria pada k eham ilan. Cerm in Dunia k edok t eran. 1991. ( 68) : 48-52.

8. Depart em en k esehat an republik indonesia. Malaria. Epidem iologi I . 1991. Dir ekt or at Jendr al PPM & PLP.

9. Brabin B. J ; Brabin L. R ; sapau J. & Alpers W.P. A Longit udinal st udy of splenom egali in pregnancy in m alaria endem ic area in Papua New Guinea. 1998. Trans. R. Soc. Trop. Med. Hyg. ( 82) 677- 683.

10. Mc. Gregor J. D and Av ery J. G. Malaria Transm ission and Fet al Grow t h. 1974. Brit ish Med. Journal ( 3) 433- 436.

11. Greenw ood A. M ; J. R. M Am st rong ; P. By ass ; R. W Snow and B. M Greenw ood. Malaria Chem oprophylaxis, birt h w eight and child survival. Trans. R. soc. Trop. Med. Hyg. 1992 ( 86) : 483- 485.

12. Sut ant o. I . Malaria Pada Keham ilan. Bagian Parasit ologi Fak ult as Kedok t eran Universit as I ndonesia, Jakart a.

13. Cam pell C. C ; J. M Mart inez and W. E Collins. Seroepidem iological St udies of Malaria in Pregnant Wom en and New Borns from Coast al El Salvador. Am . J. Trop. Med. Hyg. 1980. 29 ( 2) : 151- 157.

14. Migasena S. Hypoglicem ia in falciparum m alaria. Ann. Trop. Med. Parasit ol. 1983. ( 77) 323- 324.

15. Menendez C. Malaria During Pregnancy : A Priorit y Area of Malaria Research and Cont rol. Parasit ology Today . 1995. May . Vol. 11 No. 5 ( 119) 178- 183. 16. Greenw ood A. M ; C. Menendez ; P. L Alonso ; S. Jaffar ; P. Langerock ; S.

Lulat ; J. Todd ; B. M Boge ; N. Francis and B. M greenw ood. Can Malaria Chem oprophy lax is be Rest rict ed t o First pregnancies. 1994. Trans. R. Soc. Trop. Med. Hyg. ( 88) : 681- 682.

17. Schult z L. J ; R. W St eket ee ; L. Chit sulo ; J. J Wirim a. Ant im alarials During Pregnancy : A cost Effect iveness Analy sis. Bullet in WHO ( 1995) 73 ( 2) : 207-214.

18. Cardoso M. A ; M. U Ferreria ; L. M Cam argo and S. C Szarfac Anem ia, I ron Deficiency and m alaria in A rural Com m unit y in Brazilian Am azon. Europe J. Clinical Nut rit ion ( 1994) May ; 48 ( 5) 326- 332.

19. Mc. Gregor I . A. Tropical Aspect s of t he Epidem iology of Malaria. I srael J. Med. Sci. 1978 ( 14) 523- 533.

20. Tj it ra E. Manifest asi Klinis dan Pengobat an Malaria. P3M. BPPK Depkes RI , j ak art a. Cerm in Dunia Kedok t eran No. 94. 1994.

21. WHO. Div ision of Cont rol of Tropical deseases. Sev ere and Com plicat ed Malaria. Trans. R. Soc. Trop. Med. Hyg. 1990 ; 84 ( 2) : 1- 65.

22. Gilles H. M. Managem ent of Severe and Com plicat ed Malaria. A pract ical Handbook. 1991. WHO. Genev a.

23. Van Dongen P. W. J. and Van’t hof MA. Sickle cell t rait , m alaria and anem ia in pregnant Zam bian Wom en. Trans. R. Soc. Trop. Med. Hyg. 1983. ( 77) : 402-404.

24. Flem ing A. F ; Harriso K. A : Briggs N. D. Anem ia in Young Prim igravidae in t he Guinea Sav anna of Nigeria : Sickle cell t rait giv es part ial prot ect ion againt s Malaria. Ann. Trop. Med. Parasit ol. 1984. ( 78) 395- 404.

(7)

26. Gilles H. M ; Law son J. B ; Sibelas M ; Voller A and Allan N. Malaria, Anem ia and Pregnancy . Ann. Trop. Med. Parasit . 1969. ( 63) : 245- 263.

27. Whit e N. J ; Warrel D. A and Chant avanich. Severe hypoglicem ia and Hyperinsulinem ia in facsiparum m alaria. N. Engl. J. Med. 1983 ( 309) : 61- 66. 28. Brabin B. J ; Ginny M ; Sapau J ; galm e K and Paino J. Consequences of

m at ernal anem ia on out com e of pregnancy in m alaria endem ic area in Papua New Guinea. Ann. Trop. Med. Parasit ol. 1990 ( 84) : 11- 12.

29. Thom as V. and Chan W. C. A Case of Congenit al m alaria in Malaysia w it h I gM m alaria ant ibodies. Trans. R. Soc. Trop. Med. Hyg. 1980 ( 74) : 73- 76.

30. Hanifa W. Plasent a dan Likuor Am nii. I lm u Kebidanan. Yayasan Bina Pust aka Sarw ono Praw irohardj o. 1986. Jak art a.

31. Pribadi W. dan S. Sungkar. Malaria. Balai Penerbit . Fakult as Kedoket ran UI . Jak art a.

32. Calrk I . A and G. Chaudri. Tum or Necrosis Fact or in Malaria- I nduced Abort ion. Am . J. Trop. Med. Hyg. 1988. 39 ( 3) : 246- 249.

Referensi

Dokumen terkait

menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang berjudul: Faktor yang Mempengaruhi Waktu Perolehan Pekerjaan Lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Jember pada Sektor

Yudi Wicaksono, S.Si., Apt., M.Si. Dwi Nurahmanto,

Akan mengabdi kepada Universitas Andalas setelah menyelesaikan studi sekurang- kurangnya selama dua kali masa studi ditambah satu tahun (2n+1);.. Demikian surat pernyataan ini

1 Project Plan 1.3 Progress to date  Submission of high level project plan including potential implications to the municipal council  Briefed senior management team of progress

To enter the ASEAN's free Trade or which known as AFTA, the foreign trade has become more important role,The competition and the challenge of foreign trade will be difficult To

yang dilakukan Bank Tabungan Negara Cabang Medan dalam pengawasan Kredit. Pemilikan Rumah (KPR) yaitu dengan mengelompokkan

Pda sr nrd bujo ss Fosed4e ira k@s4

Jenis layanan terbuka, dengan Sistem yang masih manual dan komputerisasi. Pelayanan ruang baca di perpustakaan SD N Krapyak Wetan pelayanan yang diberikan oleh perpustakaan

Faktor sosial ekonomi ditinjau dari: modal, 41 responden (68,33%) memiliki modal tanah sendiri dan sisanya dari sewa; tenaga kerja, yang digunakan ada 2 macam yaitu tenaga