PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH MENGGUNAKAN MACROMEDIA FLASH TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH
SISWA PADA MATERI POKOK FLUIDA STATIS DI KELAS XI SEMESTER II SMA NEGERI 11 MEDAN T.P. 2015/2016
Oleh :
Awal Mulia Rejeki Tumanggor NIM. 4123121005
Program Studi Pendidikan Fisika
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
ii
RIWAYAT HIDUP
Awal Mulia Rejeki Tumanggor dilahirkan di Medan, pada tanggal 28
September 1994. Ayah bernama Maringan Tumanggor dan Ibu bernama Derliani
Tanjung, anak kedua dari tiga bersaudara. Pada tahun 2000 penulis memasuki
Sekolah Dasar di SD Negeri 106162 Medan Estate dan lulus pada tahun 2006.
Pada tahun 2006 penulis memasuki Sekolah Menengah Pertama di SMP Negeri
35 Medan dan lulus tahun 2009. Pada tahun 2009 penulis melanjutkan sekolah di
SMA Negeri 11 Medan dan lulus tahun 2012. Pada tahun 2012 , penulis
mengikuti SNMPTN jalur Ujian Tulis dan diterima sebagai salah satu mahasiswa
di Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
iii
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH MENGGUNAKAN MACROMEDIA FLASH TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA PADA MATERI POKOK FLUIDA
STATIS DI KELAS XI SEMESTER II SMA NEGERI 11 MEDAN T.P.2015/2016
Awal Mulia Rejeki Tumanggor (NIM 4123121005) ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran berbasis masalah menggunakan macromedia flash terhadap kemampuan pemecahan masalah siswa pada materi pokok Fluida Statis di kelas XI SMA Negeri 11 Medan T.P.2015/2016.
Jenis penelitian ini ialah quasi eksperiment dan desain penelitian Two
Group Pretest-Postes Design dengan populasi seluruh siswa kelas XI Semester II
SMA Negeri 11 Medan yang terdiri dari 5 kelas. Sampel penelitian diambil 2 kelas yang ditentukan dengan teknik cluster random sampling, yaitu kelas eksperimen XI IPA4 dan kelas kontrol XI IPA2. Instrumen yang digunakan yaitu tes kemampuan pemecahan masalah berbentuk essay 10 item yang telah valid.
Hasil uji pretes pada awal penelitian, diperoleh rata-rata pretes kelas eksperimen 20,85 ,standar deviasi 4,79. Pada kelas kontrol sebesar 19,05 ,standar deviasi 4,59. Pada uji normalitas tiap kelas diperoleh Ltabel = 0,1419 untuk kelas
eksperimen Lhitung = 0,0814, untuk kelas kontrol Lhitung = 0,1194, sehingga Lhitung <
Ltabel , maka data tiap kelas berdistribusi normal. Pada uji homogenitas diperoleh
Fhitung = 1,09 dan Ftabel = 1,56 ,sehingga Fhitung < Ftabel , maka kelas sampel
homogen. Dari uji t diperoleh thitung = 1,71 dan ttabel = 1,994 ,sehingga thitung < ttabel
yang berarti H0 diterima. Kemudian diberikan perlakuan pada kelas eksperimen
dengan model pembelajaran berbasis masalah menggunakan macromedia flash,
sedangkan kelas kontrol dengan pembelajaran konvensional. Setelah
pembelajaran selesai, diberikan postes dan diperoleh rata-rata kelas eksperimen 77,74 ,standar deviasi 7,54 dan kelas kontrol 67,95 ,standar deviasi 9,10. Dari uji t diperoleh thitung = 5,23 dan ttabel = 1,667 ,sehingga thitung > ttabel yang berarti Ha
diterima, dengan demikian ada pengaruh yang signifikan dari model pembelajaran berbasis masalah menggunakan macromedia flash terhadap kemampuan pemecahan masalah siswa pada materi pokok fluida statis di kelas XI SMA Negeri 11 Medan T.P.2015/2016.
iv
KATA PENGANTAR
Puji Syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kasih dan
anugerah-Nya yang telah memberikan kesehatan dan kesempatan, sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini semaksimal mungkin. Skripsi ini berjudul
“Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah Menggunakan Macromedia
Flash terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa pada Materi Pokok Fluida Statis di Kelas XI Semester II SMA Negeri 11 Medan T.P. 2015/2016”.
Disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Fisika, Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis banyak memperoleh bantuan dari
berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan
terima kasih kepada Bapak Drs. Rappel Situmorang, M.Si. selaku dosen
pembimbing yang dengan tulus memberikan waktu dan pengetahuan serta saran
-saran kepada penulis dari permulaan sampai dengan selesainya penulisan skripsi
ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Dr. Makmur Sirait,
M.Si, Ibu Dr. Betty M. Turnip, M.Pd dan Bapak Winsyahputra Ritonga, M.Si
selaku dosen penguji I,II, dan III yang telah memberikan masukan dan saran-saran
mulai dari rencana penelitian sampai penyusunan skripsi ini. Ucapkan terima
kasih juga disampaikan kepada Bapak Prof. Dr. Sahyar, M.S, M.M selaku dosen
pembimbing akademik yang telah membimbing dan memotivasi serta membantu
penulis selama perkuliahan. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak
Dr. Asrin Lubis, M.Pd selaku Dekan FMIPA UNIMED yang telah memberikan
kesempatan untuk mempertahankan judul skripsi saya juga kepada seluruh Bapak
dan Ibu Dosen beserta Staf Pegawai Jurusan Fisika FMIPA UNIMED yang sudah
membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Ucapan terima kasih disampaikan juga Bapak Drs. K. Lumbantoruan,
M.Pd selaku Kepala Sekolah serta Bapak/Ibu Guru Fisika SMA Negeri 11 Medan
tekhusus kepada Ibu Siti Saleha Lubis, M.Si yang telah membantu penulis selama
penelitian ini dilaksanakan. Teristimewa penulis sampaikan terima kasih kepada
Ayahanda terkasih Maringan Tumanggor dan Ibunda tercinta Derliani Tanjung
v
berjuang dalam menyelesaikan studi di UNIMED, juga kepada Kakak Winda Era
Elisa Tumanggor, S.Pd dan Adik Exaudi Tumanggor dan seluruh keluarga yang
selalu memberikan dukungan dan doa yang tulus kepada penulis selama ini.
Selain itu penulis mengucapkan terima kasih kepada teman-teman
seperjuangan dari Fisika Regular A 2012 : Nico Berlinson S, Abdul Ra’uf
Shdiqqy, Azhari Pardomuan H, Faldo R. Hia, Putri Srijayanti dan yang tidak
dapat penulis sebutkan satu per satu. Terkhusus kepada Ernila Siringo Ringo yang
selalu memberikan kasih, doa dan semangat kepada penulis selama perkuliahan
hingga selesainya studi di UNIMED, dan kepada sahabat saya Budi Christofer
Manik atas semangat yang tidak pudar.
Penulis mengetahui adanya keterbatasan pengetahuan dan wawasan dalam
menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran
yang membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Akhir kata penulis
berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca, baik sebagai bahan bacaan
ataupun yang ingin melakukan penelitian lanjutan juga untuk dunia pendidikan.
Medan, Juni 2016
Penulis
vi DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan i
Riwayat Hidup ii
Abstrak iii
Kata Pengantar iv
Daftar Isi vi
Daftar Gambar ix
Daftar Tabel x
Daftar Lampiran xi
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah 1
1.2. Identifikasi Masalah 4
1.3. Batasan Masalah 5
1.4. Rumusan Masalah 5
1.5. Tujuan Penelitian 6
1.6. Manfaat Penelitian 6
1.7. Definisi Operasional 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Kerangka Teoritis 8
2.1.1. Pengertian Belajar 8
2.1.2. Pengertian Masalah 9
2.1.3. Kemampuan Pemecahan Masalah 10
2.1.4. Model Pembelajaran 11
2.1.4.1. Model Pembelajaran Berbasis Masalah 12
2.1.4.2. Ciri-Ciri Model Pembelajaran Berbasis Masalah 12
2.1.4.3. Manfaat Model Pembelajaran Berbasis Masalah 13
2.1.4.4. Sintaks Model Pembelajaran Berbasis Masalah 14
2.1.4.5. Hasil dari Model Pembelajaran Berbasis Masalah 15
2.1.4.6. Pembelajaran Konvensional 16
2.1.5. Media Pembelajaran 17
2.1.5.1. Pengertian Media 17
2.1.5.2. Macromedia Flash 17
2.1.6. Materi Pembelajaran Fluida Statis 18
2.1.6.1. Tekanan 18
2.1.6.2. Tekanan Hidrostatis 19
2.1.6.3. Hukum Pascal 21
vii
2.1.6.5. Tegangan Permukaan Zat Cair 30
2.1.6.6. Kapilaritas 35
2.1.6.7. Viskositas Fluida 36
2.1.7. Penelitan yang Relevan 38
2.2. Kerangka Konseptual 40
2.3. Hipotesis Penelitian 41
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 42
3.2. Populasi dan Sampel Penelitian 42
3.2.1. Populasi Penelitian 42
3.2.2. Sampel Penelitian 42
3.3. Variabel Penelitian 42
3.3.1. Variabel Bebas 42
3.3.2. Variabel Terikat 42
3.4. Jenis dan Desain Penelitian 43
3.4.1. Jenis Penelitian 43
3.4.2. Desain Penelitian 43
3.5. Prosedur Penelitian 43
3.6. Instrumen Penelitian 46
3.6.1. Tes Kemampuan Pemecahan Masalah 46
3.7. Persyaratan Instrumen Penelitian 47
3.7.1. Validitas Isi 47
3.8. Teknik Analisis Data 48
3.8.1. Uji Persyaratan Analisis Data 48
3.8.2. Pengujian Hipotesis 50
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian 53
4.1.1. Deskripsi Data Penelitian 53
4.1.1.1. Pelaksanan Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 53
4.1.1.2. Nilai Rata – Rata, Varians dan Standar Deviasi 54
4.1.1.3. Uji Normalitas Data Pretes 54
4.1.1.4. Uji Homogenitas Data Pretes 54
4.1.1.5. Uji Kesamaan Rata – Rata Pretes ( Uji t Dua Pihak ) 55
4.1.2. Proses Perlakuan 55
4.1.2.1. Penilaian LKS 56
4.1.2.2. Penilaian Sikap 57
4.1.2.3. Penilaian Keterampilan 58
4.1.1.6. Pelaksanaan Postes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 59
4.1.1.8. Uji Normalitas Data Postes 60
4.1.1.9. Uji Homogenitas Data Postes 60
4.1.1.10. Uji Hipotesis ( Uji t Satu Pihak ) 61
4.1.1.11. Hasil Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Melalui
Butir Soal 61
4.1.1.12. Data Tahapan Tingkat Kemampuan Pemecahan Masalah 67
4.2. Pembahasan Penelitian 70
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan 75
5.2. Saran 75
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Hasil dari Pembelajaran Berbasis Masalah 15
Gambar 2.2. Balok 19
Gambar 2.3. Tekanan Mutlak pada Zat Cair 20
Gambar 2.4. Prinsip Kerja Sebuah Pompa Hidrolik 21
Gambar 2.5. Menentukan Rumus Gaya Apung 23
Gambar 2.6. Dua Gaya pada Benda dalam Zat Cair 24
Gambar 2.7. Benda Tenggelam 25
Gambar 2.8. Benda Melayang 26
Gambar 2.9. Benda Terapung 26
Gambar 2.10. Benda Mengapung dalam Tiga Jenis Fluida 27
Gambar 2.11. Hidrometer 27
Gambar 2.12. Kapal Laut 28
Gambar 2.13. Kapal Selam 29
Gambar 2.14. Balon Udara 29
Gambar 2.15. (a) Penjepit Kertas yang mengapung ;
(b) embun berbentuk bola pada sarang laba-laba;
(c) serangga hinggap dipermukaan air 30
Gambar 2.16. Dua buah partikel dengan melukiskan daerah tarik
masing-masing partikel 31
Gambar 2.17. Tegangan Permukaan pada Kawat 32
Gambar 2.18. Meniskus Cekung dan Cembung 33
Gambar 2.19. (a) Air membasahi wadahnya (kohesi < adhesi) ;
(b) Raksa tidak membasahi wadahnya (kohesi > adhesi) 33
Gambar 2.20. (a) Air membasahi dinding tabung ;
(b) Raksa tidak membasahi dinding tabung 34
Gambar 2.21. (a) Bentuk Permukaan Air dalam Pipa Kapiler ;
(b) Bentuk Permukaan Raksa dalam Pipa Kapiler 35
Gambar 2.22. Diagram gaya-gaya benda dalam Fluida Kental 37
Gambar 3.1. Skema Prosedur Penelitian 45
Gambar 4.1. Diagram Batang Distribusi Nilai Pretes 53
Gambar 4.2. Diagram Batang Data Penilaian Lembar Kerja Siswa
Kelas Eksperimen 56
Gambar 4.3. Diagram Batang Data Penilaian Sikap Kelas Eksperimen
dan Kelas Kontrol 57
Gambar 4.4. Diagram Batang Data Penilaian Keterampilan Kelas
Eksperimen 58
x
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Sintaks Model Pembelajaran Berbasis Masalah 14
Tabel 2.2 Penelitian yang Relevan 38
Tabel 3.1 Two Group Pretest – Postest Design 43
Tabel 3.2 Spesifikasi Tes Kemampuan Pemecahan Masalah 46
Tabel 3.3 Pedoman Penskoran Tes Kemampuan Pemecahan Masalah 47
Tabel 4.1 Ringkasan Data Pretes Kelas Eksperimen dan Kontrol 53
Tabel 4.2 Nilai Rata – Rata, Varians dan Standar Deviasi 54
Tabel 4.2 Ringkasan Uji Normalitas Data Pretes 54
Tabel 4.4 Ringkasan Data Homogenitas Pretes 55
Tabel 4.5 Ringkasan Perhitungan Uji Kesamaan Rata –Rata Pretes 55
Tabel 4.6 Penilaian Sikap Kelas Eksperimen dan Kontrol 57
Tabel 4.7 Penilaian Keterampilan Kelas Eksperimen 58
Tabel 4.8 Ringkasan Data Postes Kelas Eksperimen dan Kontrol 59
Tabel 4.9 Nilai Rata – Rata, Varians dan Standar Deviasi 60
Tabel 4.10 Ringkasan Uji Normalitas Data Postes 60
Tabel 4.11 Ringkasan Data Homogenitas Postes 60
Tabel 4.12 Ringkasan Perhitungan Uji t Postes 61
Tabel 4.13 Hasil Tahapan Indikator Memahami Masalah 68
Tabel 4.14 Hasil Tahapan Indikator Merencanakan Pemecahan Masalah 68
Tabel 4.15 Hasil Tahapan Indikator Melaksanakan Pemecahan Masalah 69
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. RPP 1 Kelas Eksperimen 79
Lampiran 2. RPP 2 Kelas Eksperimen 91
Lampiran 3. RPP 3 Kelas Eksperimen 101
Lampiran 4. RPP 1 Kelas Kontrol 113
Lampiran 5. RPP 2 Kelas Kontrol 120
Lampiran 6. RPP 3 Kelas Kontrol 126
Lampiran 7. LKS 01 A & 01 B 134
Lampiran 8. LKS 02 139
Lampiran 9. LKS 03 143
Lampiran 10. Kisi- Kisi Kemampuan Pemecahan Masalah 145
Lampiran 11. Soal Tes Kemampuan Pemecahan Masalah 152
Lampiran 12. Rubrik Penilaian Sikap 155
Lampiran 13. Rubrik Penilaian Keterampilan 157
Lampiran 14. Data Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Kelas
Eksperimen dan Kontrol 159
Lampiran 15. Tabulasi Jawaban Pretes Kelas Eksperimen 163
Tabulasi Jawaban Postes Kelas Eksperimen 165
Tabulasi Jawaban Pretes Kelas Kontrol 168
Tabulasi Jawaban Postes Kelas Kontrol 170
Lampiran 16. Perhitungan Statistika Dasar 171
Lampiran 17. Uji Normalitas Data 177
Lampiran 18. Uji Homogenitas Data 182
Lampiran 19. Uji Hipotesis 185
Lampiran 20. Lembar Penilaian Sikap Kelas Eksperimen 189
Lampiran 21. Lembar Penilaian Sikap Kelas Kontrol 198
Lampiran 22. Lembar Penilaian Keterampilan Kelas Eksperimen 207
Lampiran 23. Hasil Penilaian LKS Kelas Eksperimen 216
Lampiran 23. Dokumentasi Penelitian 218
Lampiran 24. Daftar Nilai Kritis Uji Lilliefors 224
Lampiran 25. Tabel Wilayah Luas di Bawah Kurva Normal 0 ke z 225
Lampiran 26. Daftar Nilai Persentil untuk Distribusi F 226
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pendidikan dalam arti sederhana sering diartikan sebagai usaha manusia
untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan
kebudayaan. Selanjutnya, pendidikan diartikan sebagai usaha yang dijalankan
oleh seseorang atau kelompok orang lain agar menjadi dewasa atau mencapai
tingkat hidup atau penghidupan yang lebih tinggi dalam arti mental. Pengertian
pendidikan tersebut menunjukkan suatu proses bimbingan, tuntutan atau pimpinan
yang didalamnya mengandung unsur-unsur seperti pendidik, anak didik, tujuan
dan sebagainya (Hasbullah,2009:5).
Adapun upaya yang dilakukan pemerintah untuk mencapai keberhasilan
pendidikan nasional yaitu dengan meningkatkan profesionalisasi guru, misalnya
Pusat Kegiatan Guru (PKG), Kelompok Kerja Guru (KKG) yang memungkinkan
para guru untuk berbagi pengalaman dalam memecahkan masalah yang mereka
hadapi dalam kegiatan mengajarnya. Selain meningkatkan kompetensi guru untuk
mencapai tujuan pendidikan nasional, pemerintah juga menyelenggarakan
program Dana BOS untuk menunjang kegiatan di sekolah, dan sebagai pelaksana
program wajib belajar untuk siswa.
Harapan untuk pembelajaran yang lebih baik juga dapat dilakukan dengan
memanfaatkan kemajuan IPTEK sebagai pendukung keberhasilan pendidikan.
Kemajuan ini dapat diimplementasikan pada media komputer yang menggunakan
aplikasi, salah satunya adalah Macromedia Flash dalam penyajian materi
sehingga menarik minat siswa dan termotivasi untuk memahami materi pelajaran.
Macromedia Flash adalah sebuah program yang paling fleksibel dan telah banyak
digunakan animator dalam pembuatan animasi (Sulistiyani, 2007:3).
Kemampuan belajar manusia dapat muncul dengan diawali rasa
keingintahuan. Dalam dunia pendidikan mata pelajaran fisika adalah salah satu
cabang Ilmu Pengetahuan Alam yang mempelajari gejala-gejala alam dan
2
Pelajaran fisika lebih menekankan konsep untuk meningkatkan kompetensi agar
siswa mampu berpikir kritis dan sistematis, sehingga siswa memperoleh
pemahaman yang benar tentang fisika. Selain itu, fisika identik dengan
penggunaan rumus-rumus dalam menyelesaikan soal. Berawal dari munculnya
masalah, siswa dituntun untuk dapat memberikan solusi yang benar berdasarkan
pemahaman konsep yang tepat dan kemampuan dalam memecahkan masalah
tentang fisika.
Dalam kegiatan pembelajaran fisika di kelas, masalah yang selama ini
dialami adalah kurangnya pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan.
Masalah lainnya adalah kebanyakan siswa tidak menyukai pelajaran fisika karena
sulit dengan banyaknya penggunaan rumus. Kualitas mengajar guru yang kurang
dapat mempengaruhi siswa untuk belajar yang seringkali pelajaran fisika disajikan
guru dalam bentuk persamaan matematis dan mengutamakan perhitungan
daripada penjelasan konsep fisikanya. Hal ini penyebab ketidakmampuan siswa
memecahkan masalah dan menerapkan konsep fisika dalam kehidupan sehari-hari
dan akan mengurangi minat siswa untuk belajar.
Pengalaman penulis saat melakukan Program Pengalaman Lapangan
Terpadu (PPLT) di Yayasan Perguruan Panca Jaya Galang, bahwa dalam kegiatan
pembelajaran siswa hanya dituntut menyelesaikan soal-soal fisika secara
matematis tanpa mengkaitkan pembelajaran dalam pemahaman konsep dan
mendorong kemampuan pemecahan masalah fisika pada siswa. Pembelajaran
yang pasif pada guru menyebabkan minat belajar siswa kurang dan menjadikan
pelajaran fisika sebagai pelajaran yang sulit dan tidak disukai siswa.
Faktor lainnya yang datang dari diri siswa itu sendiri yaitu kemampuan,
sikap, kesiapan, minat dan intelegensi. Pola pikir siswa yang buruk dengan
menganggap fisika itu sulit, terkesan tidak menarik dan menjenuhkan adalah
penyebab lain rendahnya kemampuan siswa menemukan konsep fisika dan
memecahan masalah yang ada. Kenyataan ini sesuai dengan hasil studi
pendahuluan yang dilakukan peneliti pada 09 Januari 2016, yakni melakukan
wawancara kepada guru fisika kelas XI SMA Negeri 11 Medan, Ibu Siti Saleha,
3
rendah, nilai rata-rata fisika untuk semester ganjil tahun ajaran 2015/2016
mencapai 60 untuk kelas XI, sedangkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
yang akan dicapai adalah 75. Hal ini dapat dikatakan nilai rata-rata siswa tidak
mencapai kriteria yang diharapkan. Hasil angket kepada 40 siswa kelas XI
diperoleh bahwa 72,5% siswa menyatakan fisika sulit dan kurang menarik, 17,5%
siswa menyatakan fisika itu pelajaran yang biasa saja dan membosankan, 10%
siswa menyatakan fisika mudah dan menyenangkan. Beliau menyatakan bahwa
pembelajaran yang digunakan masih bersifat konvensional yang berpusat pada
guru dan kurangnya penggunaan media pembelajaran, sehingga kurang menarik
minat siswa untuk belajar fisika. Apalagi ketika diberikan soal kebanyakan siswa
tidak mengerti membaca soal dan menentukan rumus apa yang digunakan untuk
menyelesaikan soal-soal yang diberikan oleh guru. Hal ini yang pada akhirnya
menambah timbulnya persepsi negatif akan pelajaran fisika.
Upaya untuk mengatasi permasalahan di atas adalah dengan
mengembangkan model pembelajaran yang efektif, guru dituntut dapat memilih
model pembelajaran yang dapat memacu semangat setiap siswa untuk secara aktif
ikut terlibat dalam pengalaman belajarnya. Peneliti menawarkan sebuah model
Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM), yaitu model pembelajaran yang
menghadapkan siswa pada masalah nyata dalam kehidupan sehari-hari dan
membantu siswa mengembangkan keterampilan berpikir (penalaran, komunikasi,
dan koneksi) dalam memecahkan masalah. “PBM merupakan inovasi dalam
pembelajaran karena dalam PBM kemampuan berpikir siswa betul-betul
dioptimalisasi melalui proses kerja kelompok atau tim yang sistematis, sehingga
siswa dapat memberdayakannya, mengasah, menguji, dan mengembangkan
kemampuan berpikir secara berkesinambungan” (Rusman,2010:229).
Model Pembelajaran Berbasis Masalah ini sudah pernah diteliti oleh
beberapa peneliti sebelumnya oleh Dwi (2013) dengan hasil penelitian nilai
rata-rata kemampuan pemecahan masalah kelas eksperimen 76,71 dan kelas kontrol
59,61. Kemudian Afrizon (2012) dari hasil penelitiannya membuktikan
peningkatan keterampilan berpikir kritis siswa dengan nilai rata-rata 54,62 dengan
4
63,91%. Selanjutnya Dewi (2014) dengan hasil penelitian nilai rata-rata
kemampuan pemecahan masalah fisika siswa di kelas eksperimen 71.88 dengan
kualifikasi tinggi sedangkan kelas kontrol 49,76 dengan kualifikasi kurang. Dari
ketiga peneliti terdahulu dapat disimpulkan bahwa adanya pengaruh signifikan
dengan pembelajaran berbasis masalah pada kemampuan pemecahan masalah
siswa. berbagai kendala seperti pengalokasian waktu setiap tahapan pembelajaran
berbasis masalah yang kurang efisien, kurangnya penalaran siswa dalam
menemukan masalah, serta peneliti sebelumnya kurang berperan aktif dalam
membimbing diskusi sehingga kegiatan belajar dan kemampuan pemecahan
masalah yang diperoleh masih kurang baik.
Adapun yang menjadi kendala penelitian sebelumnya yaitu pengalokasian
waktu yang kurang efisien dan kurang aktif dalam membimbing diskusi serta yang
menjadi perbedaan dalam penelitian ini dibandingkan dengan penelitian terdahulu
adalah dalam penggunaan media komputer sebagai pendukung penyajian materi
pelajaran pada kelas eksperimen. Perbedaan lainnya dari peneliti terdahulu adalah
tempat penelitian, sampel dalam penelitian, dan materi yang dibawakan dalam
penelitian. Upaya yang akan dilakukan peneliti sekarang untuk mengatasi
permasalahan adalah mengunakan media pembelajaran menggunakan
Macromedia Flash dan memberikan Lembar Kerja Siswa (LKS) yang relevan
menyangkut kehidupan sehari-hari, membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) agar proses dan tahap pembelajaran tersusun sistematis dan diharapkan
kemampuan pemecahan masalah fisika siswa akan lebih baik.
Dari uraian yang dikemukakan di atas, maka peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis
Masalah Menggunakan Macromedia Flash Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Pada Materi Pokok Fluida Statis di Kelas XI Semester II SMA Negeri 11 Medan T.P. 2015/2016”.
1.2Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka masalah yang
5
1. Pembelajaran yang pasif pada guru menyebabkan minat siswa kurang dan
menganggap fisika itu sulit.
2. Kemampuan pemecahan masalah fisika siswa masih rendah.
3. Kurangnya kemampuan siswa dalam menemukan konsep fisika dalam
kehidupan sehari-hari.
4. Pembelajaran yang digunakan guru masih bersifat konvesional.
5. Kurangnya penggunaan media pembelajaran.
1.3Batasan Masalah
Untuk memberikan ruang lingkup yang jelas dalam pembahasan maka
dilakukan pembatasan masalah pada penelitian yakni sebagai berikut :
1. Model pembelajaran yang digunakan adalah Model Pembelajaran Berbasis
Masalah menggunakan Macromedia Flash dan pembelajaran Konvesional.
2. Subjek Penelitian adalah siswa kelas XI Semester II SMA Negeri 11
Medan T.P. 2015/2016.
3. Materi Pelajaran adalah Fluida Statis di kelas XI SMA Negeri 11 Medan
T.P. 2015/2016.
1.4Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah di atas maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah :
1. Bagaimana kemampuan pemecahan masalah siswa dengan model
Pembelajaran Berbasis Masalah menggunakan Macromedia Flash pada
materi pokok Fluida Statis di kelas XI semester II SMA Negeri 11 Medan?
2. Bagaimana kemampuan pemecahan masalah siswa dengan Pembelajaran
Konvensional pada materi Fluida Statis di kelas XI semester II SMA
Negeri 11 Medan ?
3. Apakah ada pengaruh yang signifikan model Pembelajaran Berbasis
Masalah menggunakan Macromedia Flash terhadap kemampuan
pemecahan masalah siswa pada materi Fluida Statis di kelas XI semester II
6
1.5Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang akan dicapai
dalam penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui kemampuan pemecahan masalah siswa yang diajarkan
dengan model Pembelajaran Berbasis Masalah menggunakan Macromedia
Flash pada materi pokok Fluida Statis di kelas XI semester II SMA Negeri
11 Medan.
2. Untuk mengetahui kemampuan pemecahan masalah siswa yang diajarkan
dengan Pembelajaran Konvensional pada materi Fluida Statis di kelas XI
semester II SMA Negeri 11 Medan,
3. Untuk mengetahui pengaruh yang signifikan model Pembelajaran Berbasis
Masalah menggunakan Macromedia Flash terhadap kemampuan
pemecahan masalah siswa pada materi Fluida Statis di kelas XI semester II
SMA Negeri 11 Medan.
1.6 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian dari hasil penelitian ini adalah :
1. Sebagai informasi mengenai pengaruh yang signifikan model
Pembelajaran Berbasis Masalah pada materi pokok Fluida Statis.
2. Sebagai bahan pertimbangan bagi guru bidang studi untuk
mempertimbangkan penggunaan model Pembelajaran Berbasis Masalah
menggunakan Macromedia Flash dalam proses pembelajaran.
3. Bagi peneliti, dapat lebih memperdalam pengetahuan mengenai model
Pembelajaran Berbasis Masalah untuk dapat diterapkan di masa yang akan
datang.
4. Sebagai bahan pertimbangan dan referensi bagi penelitian selanjutnya
yang mengkaji dan membahas penelitian yang sama.
1.7Defenisi Operasional
1.Model Pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang
digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran dikelas atau
7
pembelajaran termasuk didalamnya buku-buku, film, komputer, kurikulum
dan lain-lain (Trianto, 2011:2).
2.Model Problem Based Learning (Pembelajaran Berbasis Masalah) dan
penggunaannya dalam mendukung pemikiran tingkat tinggi dalam situasi
berorientasi masalah (Arends, 2008:41).
3.Macromedia Flash adalah sebuah program yang paling fleksibel dan telah
75
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1.Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan uji statistik serta pembahasan maka
disimpulkan sebagai berikut :
1. Kemampuan pemecahan masalah siswa dengan model pembelajaran berbasis
masalah menggunakan macromedia flash pada materi pokok fluida statis di
kelas XI Semester II SMA Negeri 11 Medan T.P.2015/2016 diperoleh nilai
pretes dengan tingkat kategori “sangat rendah” dan nilai postes dengan tingkat kategori “sedang”.
2. Kemampuan pemecahan masalah siswa dengan menggunakan pembelajaran
konvensional pada materi pokok fluida statis di kelas XI Semester II SMA
Negeri 11 Medan T.P.2015/2016 diperoleh nilai pretes dengan tingkat kategori
“sangat rendah” dan nilai postes dengan tingkat kategori “rendah”.
3. Ada pengaruh yang signifikan dari model pembelajaran berbasis masalah
menggunakan macromedia flash terhadap kemampuan pemecahan masalah
siswa pada materi pokok fluida statis di kelas XI semester II SMA Negeri 11
Medan T.P. 2015/2016. Hal ini dapat dilihat berdasarkan perhitungan hasil uji
hipotesis thitung > ttabel yaitu 5,23 > 1,667 pada taraf signifikansi α = 0,05
5.2. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas, maka sebagai tindak
lanjut dari penelitian ini disarankan beberapa hal sebagai berikut :
1. Kepada guru ataupun calon guru yang berencana menggunakan model
pembelajaran berbasis masalah supaya lebih banyak lagi mempersiapkan
masalah – masalah dalam kehidupan sehari –hari dan dalam pengunaan media
lainnya yang menarik dan terkait pada materi pembelajaran sehingga siswa
76
2. Hendaknya melakukan simulasi sebelum mencobakan model ini terhadap siswa
agar siswa lebih memahami dan terlatih dengan cara kerja model pembelajaran
ini ketika melakukan penelitian, sehingga model pembelajaran berbasis
masalah ini dapat diselesaikan tepat waktu.
3. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin melakukan penelitian dengan
menggunakan model pembelajaran berbasis masalah, sebaiknya menguasai
terlebih dahulu setiap sintaks yang terdapat dalam model, supaya kegiatan
pembelajaran dapat berlangsung dengan baik
4. Bagi peneliti selanjutnya hendaknya harus lebih tegas lagi dalam mengontrol
kelas saat melaksanakan diskusi kelompok sehingga kelas menjadi lebih
77
DAFTAR PUSTAKA
Afrizon,R., Ratnawulan, Fauzi,A., (2012), Peningkatan Perilaku Berkarakter dan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Kelas IX MTsN Model Padang pada Pelajaran IPA-FISIKA menggunakan Model Problem Based Instruction,
Jurnal Penelitian Pembelajaran Fisika,1 (1-16)
Amir, M. Taufiq, (2009), Inovasi Pendidikan Melalui Problem Based Learning, Kencana, Jakarta
Anderson, L.W., Krathwohl,D.R., (2010), Kerangka Landasan untuk
Pembelajaran, Pengajaran, dan Asesmen, Pustaka Pelajar, Yogyakarta
Arends, R.I., (2008), Learning to Teach (Belajar untuk Mengajar) Edisi Ketujuh
Jilid I, Pustaka Pelajar, Yogyakarta
Arends, R.I., (2008), Learning to Teach (Belajar untuk Mengajar) Edisi Ketujuh
Jilid II, Pustaka Pelajar, Yogyakarta
Arsyad,A., (2009), Media Pembelajaran, Rajawali Press, Jakarta
Arikunto, S., (2010), Prosedur Penelitian, Rineka Cipta , Jakarta
Ashlock,R.B.,Johnson,M.L.,Wilson,J.W.,Jones,W.L.,(1983), Guiding Eash
Child’s Learning of Mathematics, Charles E.Merrill Publishing Company,
Colombus,Ohio.
Aziz, M.S., (2014), The Effects of Problem Based Learning on Self-Directed Learning Skills among Physics Undergraduates, International Journal of
Academic Research in Progressive Education and Development,Vol 3(1)
Dewi,P.S.U., Sadia,I.W., Suma.K., (2014), Pengaruh Model Problem Based
Learning terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Fisika melalui
Pengendalian Bakat Numerik Siswa SMP, e-Journal Program
Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha, Vol- 4
Djamarah, Syaiful B., Aswan Z., (2010), Strategi Belajar Mengajar , Rineka Cipta, Jakarta
Dwi, I.M., Arif,H., Sentot, K., (2013), Pengaruh Strategi Problem Based Learning Berbasis ICT terhadap Pemahaman Konsep dan Kemampuan Pemecahan Masalah Fisika, Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia, 9(8-17).
Hasbullah, (2009), Dasar –Dasar Ilmu Pendidikan , PT Raja Grafindo Persada ,
Jakarta
78
Polya, G., (1973), How to Solve It, A New Aspect of Mathematic Metod, Princeton University Press, New Jersey.
Rusman , (2014), Model – Model Pembelajaran , Rajawali Pers, Jakarta
Sadiman,A.S, Rahardjo R., Haryono, A., Rahardjito, (2009), Media Pendidikan, Rajawali Press, Jakarta
Sardiman, (2011), Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta
Smaldino, S.E., (2011), Instructional Tecnology and Media for Learning, Kencana, Jakarta
Slameto , (2010), Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi , Rineka Cipta, Jakarta
Sudjana, (2005) , Metode Statistika , Tarsito , Bandung
Sulistiyani,S., Rosari,R.W., Lestari,W.D., (2007) , Mahir dalam 7 hari
Macromedia Flash Profesional 8 , Andi Offset , Yogyakarta
Sunardi, Etsa I.I., (2012), Fisika untuk SMA/MA Kelas XI , PT. Srikandi Empat Widya Utama, Bandung
Trianto, (2011), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif – Progresif , Kencana,
Jakarta
Wardhani, S., (2010), Pembelajaran Kemampuan Pemecahan Masalah
Matematika, Yogyakarta, Departemen Pendidikan Indonesia
Wasiso, S.J., Hartono, (2013), Implementasi Model Problem Based Learning Bervisi SETS untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah IPA dan Kebencanaan oleh Siswa, Journal of Innovative Science Education