PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN BANTUAN ANIMASI MACROMEDIA FLASH TERHADAP HASIL
BELAJAR DAN AKTIVITAS SISWA PADA MATERI POKOK SUHU DAN KALOR DI KELAS X SEMESTER II SMA
KATOLIK TRISAKTI MEDAN T.P. 2015/2016
Oleh :
Joyakin A. Situmorang NIM 4122121023
Program Studi Pendidikan Fisika
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
ii
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN BANTUAN ANIMASI MACROMEDIA FLASH TERHADAP HASIL
BELAJAR DAN AKTIVITAS SISWA PADA MATERI POKOK SUHU DAN KALOR DI KELAS X SEMESTER II SMA
KATOLIK TRISAKTI MEDAN T.P. 2015/2016 Joyakin A. Situmorang
NIM 4122121023 ABSTRAK
Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran berbasis masalah dengan bantuan animasi macromedia flash terhadap hasil belajar dan aktivitas siswa pada materi pokok suhu dan kalor di kelas X semester II SMA Katolik Trisakti Medan T.P. 2015/2016.
Jenis penelitian ini adalah quasi eksperiment menggunakan desain penelitian control group pretest-posttest. Pengambilan sampel dilakukan dengan cluster random sampling, yaitu kelas X-1 sebagai kelas eksperimen dan kelas X-5 sebagai kelas kontrol dengan masing-masing siswa berjumlah 35 orang. Instrumen penelitian yang digunakan adalah tes hasil belajar berjumlah 7 soal dan lembar observasi untuk merekam aktivitas siswa.
Hasil penelitian diperoleh nilai rata-rata pretes kelas eksperimen 24,4 dan nilai rata-rata kelas kontrol 26,0. Pada uji kesamaan varians diperoleh data berdistribusi normal dan homogen. Dari hasil uji beda nilai pretes kedua kelas diperoleh thitung = 1,341 dan ttabel = 1,999, karena thitung < ttabel maka Ho diterima,
maka dapat disimpulkan tidak terdapat perbedaan yang signifikan nilai pretes kedua kelas, artinya kedua kelas memiliki kemampuan awal yang sama. Kemudian diberikan perlakuan yang berbeda, kelas eksperimen dengan model berbasis masalah dan kelas kontrol dengan model konvensional. Setelah pembelajaran selesai diberikan, diperoleh postes dengan hasil rata-rata kelas eksperimen 73,4 dan kelas kontrol 55,2. Hasil rata-rata nilai aktivitas siswa kelas eksperimen meningkat setiap pertemuan dengan nilai rata-rata aktivitas 61,1. Berdasarkan hasil uji t nilai postes diperoleh thitung = 5,526 dan ttabel = 1,997. Karena thitung > ttabel maka Ha
diterima, dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh model pembelajaran berbasis masalah dengan bantuan animasi macromedia flash terhadap hasil belajar dan aktivitas siswa pada materi pokok suhu dan kalor di kelas X semester II SMA Katolik Trisakti Medan T.P. 2015/2016.
KATA PENGANTAR
Puji Syukur penulis ucapkan kepada Tuhan yang Maha Esa atas segala
kasih, pertolongan dan rahmat-Nya yang telah memberikan kesehatan dan hikmat
kepada penulis sehingga skiripsi ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan
waktu yang telah direncanakan. Skripsi ini berjudul “Pengaruh Model
Pembelajaran Berbasis Masalah dengan Bantuan Animasi Macromedia Flash terhadap Hasil Belajar dan Aktivitas Siswa pada Materi Pokok Suhu dan Kalor di Kelas X Semester II SMA Katolik Trisakti Medan T.P. 2015/2016”.
Diajukan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Fisika, Fakultas Matematika
dan Ilmu Pengetahuan Alam UNIMED.
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis banyak memperoleh bantuan dari
berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima
kasih kepada Ibu Dr. Sondang R. Manurung, M.Pd. selaku dosen pembimbing yang
dengan tulus memberikan waktu dan pengetahuan serta saran kepada penulis dari
awal sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga
disampaikan kepada Bapak Prof. Drs. Motlan, M.Sc., Ph.D, Bapak Dr.
Rahmatsyah, M.Si dan Bapak Drs. Abd. Hakim, M.Si selaku dosen penguji I,II, dan
III yang telah memberikan masukan dan saran mulai dari rencana penelitian sampai
penyusunan skripsi ini. Ucapkan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Prof.
Dr. Mara Bangun Harahap, M.S selaku dosen pembimbing akademik yang telah
membimbing dan memotivasi serta membantu penulis selama perkuliahan. Ucapan
terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Dr. Asrin Lubis, M.Pd selaku Dekan
FMIPA UNIMED yang telah memberikan kesempatan untuk mempertahankan
judul skripsi saya juga kepada seluruh Bapak dan Ibu Dosen beserta Staf Pegawai
Jurusan Fisika FMIPA UNIMED yang sudah membantu penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini.
Teristimewa penulis sampaikan terima kasih kepada Alm. Ayahanda Ronda
Saut Situmorang dan Ibunda tercinta Martalena Tambunan serta kakak dan
iv
Trijulandi F. Situmorang dan seluruh keluarga yang selalu memberikan dukungan
dan doa yang tulus kepada penulis selama ini.
Selain itu penulis mengucapkan terima kasih kepada teman-teman
seperjuangan dari Fisika Regular A 2012, juga kepada teman-teman alumni SMA
Katolik Trisakti Medan angkatan 2009 juga kepada adik-adik siswa/i SMA Katolik
Trisakti Medan yang selalu memberikan kasih, doa dan semangat kepada penulis
selama perkuliahan hingga selesainya studi di UNIMED, dan terkhusus kepada
sahabat saya Sondang E. Hutapea yang selalu memberi semangat dan tidak pernah
lelah memberikan bantuan kepada saya.
Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian
skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi
maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat
membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini
bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.
Medan, Maret 2017
Penulis,
DAFTAR ISI
2.1.5.1. Konsep Dasar Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah 18 2.1.5.2. Hakikat Masalah dalam Model Pembelajaran Berbasis
Masalah 19
2.1.5.3. Ciri-ciri Khusus Pembelajaran Berdasarkan Masalah 20
2.1.5.4. Manfaat Pembelajaran Berdasarkan Masalah 23
v
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian 52
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan 65
5.2. Saran 66
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Beberapa macam termometer 28
Gambar 2.2. Pengaruh kalor terhadap suhu benda 32
Gambar 2.3. Skema perubahan wujud zat 34
Gambar 2.4. Perpindahan kalor secara konduksi 35
Gambar 3.1. Skema prosedur penelitian 44
Gambar 4.1. Diagram Data Pretes Kelas Eksperimen 53
Gambar 4.2. Diagram Data Postes Kelas Kontrol 53
Gambar 4.3. Diagram Data Postes Kelas Eksperimen 54
Gambar 4.3. Diagram Data Postes Kelas Kontrol 54
Gambar 4.5. Diagram Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen 60
Gambar 4.6. Grafik Nilai Pretes dan Poster Siswa pada Kelas Eksperimen
Berdasarkan Urutan Kategori Nilai Aktivitas Terendah Sampai
Tertingggi 61
Gambar 4.7. Grafik Hubungan Pretes dan Poster Siswa pada Kelas
Eksperimen Berdasarkan Urutan Kategori Nilai Aktivitas
Individu Terendah Sampai Tertingggi 62
Gambar 4.8. Grafik Hubungan Pretes dan Poster Siswa pada Kelas
Eksperimen Berdasarkan Urutan Kategori Nilai Aktivitas
vii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1. Dimensi Proses Kognitif 8
Tabel 2.2. Kategori Psikomotorik 14
Tabel 2.3. Aktivitas Siswa 16
Tabel 2.4. Sintaks Model Problem Based Learning 24
Tabel 2.5. Kalor Jenis Beberapa Zat dalam J/ Kg.K 33
Tabel 2.6. Tabel Hasil Penelitian Terdahulu 37
Tabel 3.1. Two Group Pretest – Postest Design 42
Tabel 3.2. Perincian Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar Siswa 45
Tabel 4.1. Data Nilai Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 52
Tabel 4.2. Data Nilai Postes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 54
Tabel 4.3. Nilai Rata-rata dan Simpangan Baku 55
Tabel 4.4. Uji Normalitas Data Kedua Kelompok Sampel 55
Tabel 4.5. Uji Homogenitas Data Kedua Kelompok Sampel 55
Tabel 4.6. Ringkasan Perhitungan Uji Hipotesis Kemampuan Pretes 56
Tabel 4.7. Ringkasan Perhitungan Uji Hipotesis Kemampuan Postes 57
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 1 69
Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 2 78
Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 3 88
Lampiran 4. Lembar Kerja Siswa (LKS) 1 97
Lampiran 5. Lembar Kerja Siswa (LKS) 2 100
Lampiran 6. Lembar Kerja Siswa (LKS) 3 103
Lampiran 7. Kisi-kisi Tes Hasil Belajar 106
Lampiran 8. Penilaian Aspek Kognitif 111
Lampiran 9. Soal-soal Tes Hasil Belajar 112
Lampiran 10. Penilaian Observasi Aktivitas Belajar Siswa 114
Lampiran 11. Rekapitulasi Nilai Pretes dan Postes Kelas Eksperimen 117
Lampiran 12. Rekapitulasi Nilai Pretes dan Postes Kelas Kontrol 119
Lampiran 13. Rekapitulasi Penilaian Aktivitas Siswa Pertemuan I 121
Lampiran 14. Rekapitulasi Penilaian Aktivitas Siswa Pertemuan II 123
Lampiran 15. Rekapitulasi Penilaian Aktivitas Siswa Pertemuan III 125
Lampiran 16. Perhitungan Nilai Rata-rata, Simpangan Baku dan Varians
Dan Hasil Belajar Siswa 127
Lampiran 17. Uji Normalitas Data Pretes dan Postes 131
Lampiran 18. Uji Homogenitas Data Pretes dan Postes 136
Lampiran 19. Uji Hipotesis Kelas Eksperimen dan Kontrol 138
Lampiran 20. Dokumentasi Penelitian 142
Lampiran 21. Daftar Nilai Kritis Untuk Uji Lilliefors 145
Lampiran 22. Daftar NiIai Persentil Untuk Distribusi t 146
Lampiran 23. Tabel Wilayah Luas di Bawah Kurva Normal 0 ke z 147
Lampiran 24. Daftar Nilal Persentil Untuk Distribusi F 148
Lampiran 25. Surat Persetujuan Dosen Pembimbing 150
Lampiran 26. Validasi Instrumen 151
ix
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Pusat Penilaian Pendidikan Balitbang Kemdikbud menyatakan bahwa
rata-rata nilai UN SMA/ MA mengalami penurunan dari 6,35 (2012/2013) menjadi
6,12 (2013/2014). Rata-rata nilai UN 2013/2014 tertinggi adalah 9,7 dan yang
terendah adalah 1,08. Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar siswa SMA/MA di
Indonesia masih rendah, khususnya pada pelajaran fisika. Berdasarkan hasil
wawancara dengan salah satu guru bidang studi fisika di SMA Katolik Trisakti
Medan diperoleh data bahwa: (1) kriteria ketuntasan minimal (KKM) adalah 65, (2)
siswa jarang melakukan eksperimen, (3) nilai rata-rata hasil ujian harian siswa
semester I T.A 2014/2015 sebesar 56 dan nilai rata-rata hasil ujian tengah semester
fisika siswa semester I T.A 2014/2015 sebesar 45 terlihat bahwa hasil belajar
masih rendah . Berdasarkan hasil angket yang disebarkan kepada 32 siswa di kelas
X SMA Katolik Trisakti Medan diperoleh hasil bahwa 69% siswa menyatakan guru
dapat menyajikan masalah berkaitan dengan materi tetapi siswa tidak dapat
memberikan contohnya; dari 97% siswa menyatakan mereka dapat menganalisis
masalah fisika tetapi 59% siswa tidak dapat memberikan contohnya. Berdasarkan
hasil test soal ujian semester tipe C4 diperoleh data bahwa 74% siswa tidak dapat
menganalisis soal hanya 26% siswa yang mampu menganalisis soal yang diujikan.
Instrumen soal ujian semester yang digunakan memiliki tingkat analisis yang masih
rendah jika dibandingkan dengan soal ujian akhir nasional (UAN) maupun soal
seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri (SNMPTN). Rendahnya nilai
rata-rata hasil ujian fisika merupakan gambaran kurangnya tingkat kemampuan siswa
menguasai materi berupa konsep-konsep materi pelajaran serta aplikasinya dalam
bentuk soal-soal pelajaran.
Berdasarkan uraian diatas masalah yang diperoleh adalah hasil belajar
dibawah KKM, siswa jarang melakukan eksperimen, kemampuan menganalisis
masalah masih rendah,dan kemampuan menganalisis soal masih rendah.
2
masalah. Model berbasis masalah mampu meningkatkan aktivitas dan hasil
belajarsiswa. Trianto (2009: 96) menyatakan bahwa model model pembelajaran
berbasis masalah dikembangkan untuk membantu siswa mengembangkan
kemampuan berpikir, pemecahan masalah dan keterampilan intelektual, belajar
berbagai peran orang dewasa melalui perlibatan mereka dalam pengalaman nyata
dan menjadi pebelajar yang otonom dan mandiri. Arends (2008) model
pembelajaran berbasis masalah memiliki lima tahap pembelajaran, yaitu: (1)
memberikan orientasi tentang permasalahan kepada siswa, (2) mengorganisasikan
siswa untuk meneliti, (3) membantu investigasi mandiri dan kelompok , (4)
mengembangkan dan mempresentasikan artefak dan exibit, (5) menganalisis dan
mengevaluasi proses mengatasi masalah.
Arends (2008) model pembelajaran berbasis masalah digunakan untuk
mendukung pemikiran tingkat tinggi dalam situasi berorientasi masalah, seperti
pengajaran berbasis proyek, pembelajaran autentik, dan pembelajaran bermakna.
Penerapan model pembelajaran berbasis masalah ini sudah pernah diteliti oleh
beberapa peneliti sebelumnya seperti Aziz (2014) dari hasil penelitian diketahui
kreatifitas siswa dalam memecahkan masalah mengalami peningkatan, Yoesoef
(2015) kemampuan menanya dan penguasaan konsep mengalami peningkatan.
Berorientasi pada model pembelajaran di atas yang didukung oleh Aziz dan
Yoesoef, saya akan melakukan pendataan kuantitas dari peningkatan aktivitas
siswa melakukan diskusi, melakukan percobaan, merumuskan hipotesis,
menganalisis masalah, memecahkan masalah, dan mempresentasikan hasil karya.
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian dengan judul: “Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah dengan Bantuan Animasi Macromedia Flash terhadap Hasil Belajar dan Aktivitas Siswa pada Materi Pokok Suhu dan Kalor di Kelas X Semester II SMA Katolik Trisakti Medan T.P. 2015/2016”.
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, maka
1. Hasil belajar siswa masih rendah.
2. Kurangnya minat siswa untuk mempelajari fisika sehingga siswa merasa sulit.
3. Kurangnya keterlibatan dan keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar.
4. Kurangnya penggunaan media pembelajaran.
5. Kurangnya variasi model pembelajaran.
1.3. Batasan Masalah
Berdasarkan uraian di atas dan menimbang kemampuan, dana, serta waktu
maka penulis membatasi masalah dalam penelitian ini, yakni:
1. Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran berbasis
masalah dengan bantuan animasi macromedia flash.
2. Subjek penelitian adalah siswa kelas X semester II SMA Katolik Trisakti Medan
T.P. 2015/2016.
3. Materi pokok adalah suhu dan kalor di kelas X SMA Katolik Trisakti Medan
T.P. 2015/2016.
1.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah di atas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah:
1. Bagaimana hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran
berbasis masalah dengan bantuan animasi macromedia flash pada materi pokok
suhu dan kalor di kelas X SMA Katolik Trisakti Medan T.P. 2015/2016?
2. Bagaimana aktivitas belajar siswa selama proses belajar mengajar dengan
menggunakan model pembelajaran berbasis masalah dengan bantuan animasi
macromedia flash pada materi pokok suhu dan kalor di kelas X SMA Katolik
Trisakti Medan T.P. 2015/2016?
3. Bagaimana pengaruh model pembelajaran berbasis masalah dengan bantuan
animasi macromedia flash terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok suhu
4
1.5. Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan penelitian adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran
berbasis masalah dengan bantuan Animasi Macromedia Flash pada materi
pokok suhu dan kalor di kelas X SMA Katolik Trisakti Medan T.P. 2015/2016.
2. Untuk mengetahui aktivitas belajar siswa selama proses belajar mengajar dengan
menggunakan model pembelajaran berbasis masalah dengan bantuan Animasi
Macromedia Flash pada materi pokok suhu dan kalor di kelas X SMA Katolik
Trisakti Medan T.P. 2015/2016.
3. Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran berbasis masalah dengan
bantuan Animasi Macromedia Flash terhadap hasil belajar siswa pada materi
pokok suhu dan kalor di kelas X SMA Katolik Trisakti Medan T.P. 2015/2016.
1.6. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini adalah:
1. Sebagai bahan informasi hasil belajar menggunakan model pembelajaran
berbasis masalah dengan bantuan Animasi Macromedia Flash pada materi
pokok suhu dan kalor di kelas X SMA Katolik Trisakti Medan T.P. 2015/2016.
2. Sebagai bahan informasi alternatif pemilihan model pembelajaran yang sesuai
digunakan guru.
1.7. Definisi Operasional
1. Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh
suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil
pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungan (Slameto, 2010).
2. Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia
menerima pengalaman belajar (Sudjana, 2009).
3. Aktivitas belajar adalah kegiatan yang bersifat jasmani, rohani, dan sosial yang
berkaitan dalam proses belajar untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan
4. Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan
sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran
dalam tutorial (Trianto, 2011).
5. Model pembelajaran berbasis masalah adalah salah satu alternatif model
pembelajaran yang memungkinkan dikembangkannya keterampilan berpikir
siswa (penalaran, komunikasi, dan koneksi) dalam memecahkan masalah
(Rusman, 2012).
6. Animasi adalah objek yang dibuat dari serangkaian foto, gambar, atau gambar
komputer dari pemindahan-pemindahan kecil dari benda atau gambar (Smaldino
65
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data penelitian yang dilakukan dalam penelitian
ini maka disimpulkan bahwa:
1. Hasil belajar siswa dengan mengunakan model pembelajaran berbasis masalah
dengan bantuan aimasi macromedia flash pada materi suhu dan kalor di kelas
X semester II SMA Katolik Trisakti Medan T.P. 2015/2016 sebelum diberikan
perlakuan, rata-rata pretes siswa sebesar 24,4 dan setelah diberikan perlakuan
rata-rata postes siswa sebesar 73,4.
2. Hasil belajar siswa dengan mengunakan model pembelajaran konvensional
pada materi suhu dan kalor di kelas X semester II SMA Katolik Trisakti Medan
T.P. 2015/2016 sebelum diberikan perlakuan, rata-rata pretes siswa sebesar 26
dan setelah diberikan perlakuan rata-rata postes siswa sebesar 55,2.
3. Berdasarkan hasil perhitungan uji t diperoleh bahwa thitung > ttabel (5,526 >
1,997) maka Ha di terima yang berarti ada pengaruh model pembelajaran
berbasis masalah dengan bantuan aimasi macromedia flash terhadap hasil
belajar dan aktivitas siswa pada materi pokok suhu dan kalor di SMA Katolik
Trisakti Medan T.P. 2015/2016
4. Aktivitas siswa selama mengikuti proses pembelajaran dengan mengunakan
model pembelajaran berbasis masalah dengan bantuan animasi macromedia
flash pada materi pokok suhu dan kalor di SMA Katolik Trisakti Medan T.P.
2015/2016, diperoleh rata-rata peningkatan aktivitas siswa sebesar 61,16
termasuk dalam kategori aktif.
5.2. Saran
Berdasarkan hasil dan kesimpulan dalam penelitian ini, maka peneliti
1. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin menggunakan model pengaruh model
pembelajaran berbasis masalah supaya lebih memunculkan masalah yang
dapat menarik minat dan motivasi siswa untuk terlibat dalam pemecahan
masalah sehingga dapat menambah kreativitas dan semangat belajar siswa,
serta meningkatkan hasil belajar siswa.
2. Implementasi tahapan model pembelajaran berdasarkan masalah lebih
ditingkatkan supaya setiap deskriptor dapat tercapai dengan baik dan
aktivitas dapat mempengaruhi hasil belajar siswa.
3. Untuk peneliti selanjutnya diharapkan lebih mengoptimalkan pengelolaan
kelas khususnya pada saat diskusi berlangsung agar tidak terjadi
67
DAFTAR PUSTAKA
Arends, R. I. (2009). Learning to Teach Eighth Edition. New York: The McGrow-HillCompanies.
Arifin, Z.(2009). Evaluasi Pembelajaran Prinsip Teknik Produk. Remaja Rosdakarya : Bandung.
Arikunto, S. ( 2005). Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Penerbit Jakarta: Bumi Aksara.
Arsyad, A. (2009). Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers.
Aziz, A., Rokhmat, J., Kosim. (2015). Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis
Masalah dengan Metode Eksperimen Pada Materi Cahaya Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas VIII SMPN 2 Gunung Sari Kabupaten Lombok Barat T. P. 2014/ 2015. Jurnal Pendidikan Fisikan dan Teknologi: 200-204
Dimyati dan Mudjiono. (2006). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Djamarah, S.B. dan Aswan, Z. (2006). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Firmansyah, A., Kosim., Ayub, S. (2015). Pengaruh Model Berbasi Masalah
dengan Metode Eksperimen Terhadap Hasil Belajar Fisika Kelas X Siswa SMAN 1 Gunongsari Kabupaten Lombok Barat T. P. 2014/ 2015. Jurnal Pendidikan Fisika dan Teknologi: 154-159.
Hamalik, O. (2012). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Hosnan. (2014). Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran Abad
21. Bogor: Ghalia Indonesia.
Kharida, L. A., Rusilowati, A., Pratiknyo, K., (2009), Penerapan Model
Pembelajaran Berbasis Masalah untuk Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Elastisitas Bahan. Vol.04 Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia. Hal. 83-89.
Rusman. (2012). Model-model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme
Guru. Jakarta: Rajawali Pers.
Sanjaya., W. (2011). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Jakarta: Prenada Media Grup.
Sardiman. (2010). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Setyoroni, S., Sukiswo, S.E., dan Subali, B.(2011). Penerapan Model Problem
Based Learning untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMP. Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia: 52-56.
Slameto. (2010). Belajar dan Faktor – faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Smaldino, S. E., Lowther, D. L., dan Russell, J. D. (2011). Instructional Technology
and Media for Learning: Teknologi Pembelajaran dan Media untuk Belajar. Jakarta: Kencana.
Sudjana, N. (2009). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. PT. Remaja Rosdakarya. Bandung.
Sudjana. (2005). Metode Statistika. Penerbit Tarsito, Bandung.
Tambunan, F. (2015). Pengarruh Model Problem Based Learning Terhadap Hasil
Belajar Siswa pada Materi Pokok Suhu dan Kalor di Kelas X Semester II SMA Negeri 1 Bangun Purba T. P. 2014/ 2015. Medan: UNIMED
Trianto. (2009). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Widodo, T. (2009). Fisika untuk SMA dan MA Kelas X. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.