• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA PADA MATERI POKOK USAHA DAN ENERGI DI KELAS XI SMA SWASTA TELADAN MEDAN SEMESTER GANJIL T.P. 2016/2017.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA PADA MATERI POKOK USAHA DAN ENERGI DI KELAS XI SMA SWASTA TELADAN MEDAN SEMESTER GANJIL T.P. 2016/2017."

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

ENERGI DI KELAS XI SMA SWASTA TELADAN MEDAN SEMESTER

GANJIL T.P. 2016/2017

Oleh : Rudi Hartofo NIM 4101121026

Program Studi Pendidikan Fisika

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

RIWAYAT HIDUP

(4)

iii

Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah

Siswa Pada Materi Pokok Usaha Dan Energi di Kelas XI SMA Swasta

Teladan Medan Semester Ganjil T.P. 2016/2017

Rudi Hartofo NIM 4101121026

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model Pembelajaran Berbasis Masalah terhadap kemampuan pemecahan masalah siswa pada materi usaha dan energi.

Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen. Populasi dalam penelitian adalah seluruh siswa kelas XI Peminatan MIPA SMA Swasta Teladan Medan T.P 2016/2017. Sample dilakukan dengan cara cluster random sampling yaitu kelas XI-IPA 1 sebagai kelas eksperimen dan XI-XI-IPA 2 sebagai kelas kontrol masing-masing berjumlah 48 orang.Insrtumen yang digunakan adalah test yang berjumlah 4 soal. Pengujian tes kemampuan pemecahan masalah adalah dengan uji t, sedangkan hasil observasi dengan analisis deskriptif.

(5)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya yang memberikan kesehatan dan segala rahmat kepada penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.

Skripsi berjudul “ Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Pada Materi Pokok Usaha Dan Energi di Kelas XI SMA Swasta Teladan Medan Semester Ganjil T.P. 2016/2017 “disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada: Bapak Drs. Henok Siagian, M.Si sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal penulisan proposal sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan pada Bapak Drs.Togi Tampubolon, M.Si., Ph.D, Bapak Dr. Alkhafi Maas Siregar, M.Si, dan Bapak Prof. Dr.Sahyar, M.S., M.M sebagai dosen penguji yang telah memberikan masukan dan saran-saran mulai dari rencana penelitian sampai selesai penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Ibu Dra. Ratna Tanjung, M.Pd selaku dosen pembimbing akademik, Bapak Dr. Asrin Lubis, M.Pd selaku Dekan FMIPA Unimed, Bapak Dr.Alkhafi Maas Siregar, M.Si selaku Ketua Jurusan Fisika, Bapak Drs. Juru Bahasa Sinuraya, M.Pd selaku Ketua Prodi Pendidkan Fisika dan kepada seluruh Bapak dan Ibu dosen beserta Staf Pegawai Jurusan Fisika FMIPA UNIMED yang sudah membantu penulis.

Alhamdulillah, teristimewa penulis ucapkan banyak terima kasih kepada Ayahanda Asrofi dan Ibunda tercinta Riana yang telah banyak memberikan dukungan, do’a, semangat, bantuan moril maupun materil kepada penulis dalam menyelesaikan pendidikan di Unimed. Skripsi ini saya persembahkan untuk mereka yang telah berjuang sampai saat ini demi pendidikan anak – anak nya. Terima kasih juga saya ucapkan untuk kakak dan adik – adik saya yang selalu menjadi sahabat

(6)

v

kesulitan dan selalu membuat saya merasa hidup ini harus diperjuangkan untuk masa depan mereka kelak.

Terima kasih juga saya ucapkan kepada seluruh sahabat – sahabat saya atas dukungannya selama ini dan doa nya. Dan yang terakhir saya ucapkan terima kasih kepada seluruh rekan - kerja saya di MDS Thamrin Plaza Medan atas doa dan dukungannya.Semoga Allah SWT selalu memberikan kesehatan dan rezeki yang berlimpah pada kita semua, Amin.

Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam menyelesaikan skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan dari segi isi maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya skripsi ini bermanfaat bagi pembaca dan dapat memperkaya khasanah ilmu pendidikan.

Medan, 2017

Penulis,

(7)

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar iv

Daftar Isi vi

Daftar Gambar viii

Daftar Tabel ix

Daftar Lampiran x

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah 1

1.2Identifikasi Masalah 5

1.3 Batasan Masalah 5

1.4 Rumusan Masalah 5

1.5Tujuan Penelitian 6

1.6Manfaat Penelitian 7

1.7Defenisi Operasional 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1Kerangka Teoritis 8

2.1.1 Pengertian Belajar 8

2.1.2 Hasil belajar 8

2.1.3 Aktifitas belajar 10

2.1.4 Model Pembelajaran 12

2.1.5 Model Pembelajaran PBL 12

2.1.5.1Pengertian Model PBL 12 2.1.5.2Teori Belajar Model PBL 13 2.1.5.3Ciri – ciri Khusus PBL 14

2.1.5.4Tujuan PBL 16

2.1.5.5Sistem Sosial PBL 16

2.1.5.6Manfaat PBL 17

(8)

vii

2.1.6 Metode Konvensional 29

2.1.7 Materi Pembelajaran 20

2.1.7.1Usaha ,Energi Dan Daya 20

2.1.7.1.1 Usaha 20

2.1.7.1.2 Energi 23

2.1.7.1.3 Daya 27

2.2Kerangka Konseptual 28

2.3Hipotesis 29

BAB III METODE PENELITIAN

3.1Lokasi Dan Waktu Penelitian 30 3.2Populasi Dan Sampel Penelitian 30

3.3Variabel Penelitian 30

3.4Jenis Dan Desain Penelitian 30

3.4.1 Jenis penelitian 30

3.4.2 Desain penelitian 31

3.5Prosedur penelitian 31

3.6Instrumen Penelitian 34

3.7Teknik Analisis Data 36

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian 42

4.2 Uji Persyaratan Analisis Data 43

4.3 Observasi Aktivitas Siswa 45

4.4 Pembahasan Hasil Penelitian 46

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan 52

5.2 Saran 53

DAFTAR PUSTAKA 54

(9)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Usaha akan bernilai bila ada perpindahan 21 Gambar 2.2 Gaya menyebabkan perpindahan 21 Gambar 2.3 Usaha dipengaruhi oleh sudut 22

Gambar 2.4 Usaha oleh luas kurva 22

Gambar 2.5 Energi Potensial 23

Gambar 2.6 Energi potensial pegas 24

Gambar 3.1 Prosedur Penelitian 33

Gambar 4.1 Diagram Batang Data Pretes Kelas Eksperimen 42 Dan Kelas Kontrol

Gambar 4.2 Diagram Batang Data Postes Kelas Eksperimen 43 Dan Kelas Kontrol

(10)

ix

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Aktivitas Siswa 12

Tabel 2.2 Tahapan Pembelajaran dengan Strategi PBL 19 Tabel 3.1 Control Group Pretest-Posttest Design 31 Tabel 3.2 Indikator penilaian observasi aktivitas siswa 34 Tabel 3.3 Tabel Spesifikasi Materi Usaha Dan Energi 35 Tabel 4.1 Uji Normalitas Data Pretes dan Postes Kelas 44

Eksperimen dan Kontrol

Tabel 4.2 Uji Homogenitas Data Pretes dan Postes Kelas 44 Eksperimen dan Kontrol

Tabel 4.3 Ringkasan Pengujian Hipotesis 45

Tabel 4.4 Rekapitulasi Hasil Observasi Aktivitas Siswa 46 Tabel 4.5 Nilai Rata – rata Siswa Perbutir Soal 48 Tabel 4.6 Perbedaan Teacher Centered dan Learner Centered 49

(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 1 56 Lampiran 2 Lembar Kerja Siswa (LKS ) 1 67 Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 2 71 Lampiran 4 Lembar Kerja Siswa (LKS ) 2 84 Lampiran 5 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 3 88 Lampiran 6 Lembar Kerja Siswa (LKS ) 3 101 Lampiran 7 Lembar Tes Tertulis Kemampuan Pemecahan Masalah 106

(LP-01)

Lampiran 8 Lembar Penilaian Afektif (LP-02) 110 Lampiran 9 Tabel Kisi – kisi Tes Kemampuan Pemecahan Masalah 112 Lampiran 10 Kategori Penilaian Validator 119 Lampiran 11 Pedoman Penskoran Validator 121 Lampiran 12 Daftar Nama Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 122 Lampiran 13 Rekapitulasi Nilai Pretest Tes Kemampuan Pemecahan 125

Masalah Kelas Eksperimen

Lampiran 14 Rekapitulasi Nilai Postest Tes Kemampuan Pemecahan 128 Masalah Kelas Eksperimen

Lampiran 15 Rekapitulasi Nilai Pretest Tes Kemampuan Pemecahan 131 Masalah Kelas Kontrol

Lampiran 16 Rekapitulasi Nilai Postest Tes Kemampuan Pemecahan 134 Masalah Kelas Kontrol

Lampiran 17 Hasil Rekapitulasi Tes Kemampuan Pemecahan Masalah 137 Kelas Eksperimen dan KelasKontrol

Lampiran 18 Perhitungan Statistik Dasar 139

Lampiran 19 Uji Normalitas 142

Lampiran 20 Uji Homogenitas 146

(12)

xi

Lampiran 22 Kemampuan Pemecahan Masalah Berdasarka Butir Soal 154 Data Postes Pada Kelas Eksperimen dan Kontrol

Lampiran 22 Penilaian Observasi Afektif Siswa Kelas Eksperimen 156

Lampiran 23 Tabel Statistika 165

(13)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Melalui pendidikan, manusia akan tumbuh dan berkembang sebagai pribadi yang utuh. Maju-mundurnya proses pengembangan suatu bangsa di segala bidang sangat ditentukan oleh tingkat pendidikan bangsa itu sendiri. Oleh sebab itu, pengembangan sektor pendidikan harus menjadi prioritas.

”Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan di Indonesia adalah masalah lemahnya proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, anak kurang didukung untuk mengembangkan kemampuan berpikir. Proses pembelajaran di kelas diarahkan pada kemampuan anak untuk menghafal informasi, otak anak dipaksa untuk mengingat dan menimbun berbagai informasi tanpa dituntut untuk memahami informasi yang diingatnya itu untuk menghubungkannya dengan kehidupan sehari-hari. Kenyataan ini berlaku untuk semua mata pelajaran. Dalam mata pelajaran sains, siswa tidak dapat mengembangkan kemampuan untuk berpikir kritis dan sistematis karena strategi pembelajaran berpikir tidak digunakan setiap proses pembelajaran di dalam kelas” (Sanjaya, 2011:1).

Berdasarkan gambaran di atas dapat diketahui bahwa anak didik hanya dapat menghafal pelajaran tanpa dapat memahami materi yang diberikan oleh guru bidang studi. Namun, begitu pelajaran berlalu anak didik pun lupa akan materi yang telah diberikan. Oleh sebab itu, dapat dikatakan bahwa anak didik saat ini lulus dari sekolah, anak didik pintar secara teoritis tetapi miskin aplikasi. Pendidikan di sekolah terlalu menjejali otak anak dengan berbagai bahan ajar yang harus dihafal.

(14)

2

sebagai produk. Dalam pembelajaran fisika yang harus diperhatikan adalah bagaimana siswa mendapatkan pengetahuan (learning to know), konsep dan teori melalui pengalaman praktis dengan cara melaksanakan observasi atau eksperimen (learning to do), secara langsung sehingga dirinya berperan sebagai ilmuan. Pada umumnya pelajaran fisika dianggap sebagai pelajaran yang sulit dan tidak menarik. Salah satu penyebabnya adalah kurangnya minat dan motivasi untuk mempelajari fisika dengan senang hati.

Selain itu, hal ini disebabkan oleh cara penyajian pelajaran fisika hanya menggunakan satu model pembelajaran saja yaitu model pembelajaran langsung, sehingga siswa merasa bosan mempelajarinya. Sering kali pelajaran fisika yang disajikan hanya menonjolkan persamaan matematis suatu rumus daripada konsep fisikanya, sehingga siswa tidak mampu mengaitkan antara materi dengan fenomena-fenomena alam yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari.

Rendahnya hasil belajar fisika yang diperoleh oleh siswa salah satunya disebabkan karena model pembelajaran yang digunakan oleh guru kurang bervariasi. Model pembelajaran yang biasa digunakan di sekolah tersebut adalah model pembelajaran konvensional. Model pembelajaran konvensional adalah model pembelajaran yang lazim diterapkan dalam pembelajaran sehari-hari yang sudah terbiasa dilakukan di kelas, sifatnya berpusat pada guru (teacher centered learning) dan kurang memperhatikan keseluruhan situasi belajar. Selama proses

pembelajaran fisika di kelas, metode yang dominan digunakan guru adalah ceramah, tanya jawab, dan penugasan, dan siswa diarahkan untuk menghapal informasi serta rumus-rumus, jarang siswa dihadapkan terhadap masalah-masalah yang kontekstual. Di sisi lain, instrumen tes hasil belajar yang biasa digunakan lebih menekankan di ranah kognitif C-3, sehingga siswa hanya mampu menerapkan rumus-rumus fisika saja.

(15)

Akibatnya siswa kurang mampu memahami, menerapkan dan menganalisis konsep fisika dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, diujikan beberapa soal berisi kemampuan pemecahan masalah,dimana soal tersebut diambil dari materi pokok yang sudah dipelajari oleh siswa sebelumnya. Dan didapatkan hasilnya bahwa kemampuan pemecahan soal siswa masih rendah.

Berdasarkan kenyataan tersebut, perlu diterapkan suatu model pembelajaran yang sesuai dan mampu meningkatkan aktivitas dan hasil belajar fisika siswa. Salah satu alternatif model pembelajaran yang memungkinkan diterapkan adalah model Pembelajaran Berbasis Masalah. Model PBL merupakan pendekatan yang efektif

untuk pengajaran proses berpikir tingkat tinggi (Trianto, 2009:92). Berpikir tingkat tinggi adalah kerja keras. Pembelajaran PBL dikembangkan untuk membantu siswa mengembangkan kemampuan berpikir, pemecahan masalah dan keterampilan intelektual, belajar berbagai peran orang dewasa melalui perlibatan mereka dalam pengalaman nyata dan menjadi pebelajar yang otonom dan mandiri.

Menurut Arends (dalam Trianto,2009:92), model PBL merupakan suatu pendekatan pembelajaran dimana siswa mengerjakan permasalahan yang autentik dengan maksud untuk menyusun pengetahuan mereka sendiri, mengembangkan inkuiri dan keterampilan berpikir tingkat lebih tinggi, mengembangkan kemandirian dan percaya diri. Model pembelajaran ini juga mengacu pada model pembelajaran yang lain, seperti “pembelajaran berdasarkan proyek (project-based instruction)”, “pembelajaran berdasarkan pengalaman (experience-based

instruction)”, “belajar otentik (authentic learning) dan ”pembelajaran bermakna

(anchored instruction). Pembelajaran ini membantu siswa untuk memproses informasi yang sudah jadi dalam benaknya dan menyusun pengetahuan mereka sendiri tentang dunia sosial dan sekitarnya. Pembelajaran ini cocok untuk mengembangkan pengetahuan dasar maupun kompleks.

Reta,I.K (2012) dalam penelitiannya menemukan bahwa rata-rata gain score siswa yang mengikuti model pembelajaran berbasis masalah adalah 0,49

(16)

4

berbasis masalah memperoleh peningkatan rata-rata skor keterampilan berpikir kritis yang lebih tinggi dibandingkan dengan siswa. Setali tiga uang dengan Reta, Derlina dan Ismawati (2013) dalam penelitiannya juga mendapatkan hasil yang sama yaitu Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara penggunaan model pembelajaran berbasis masalah terhadap hasil belajar siswa. Hal ini dibuktikan dengan perolehan nilai rata-rata pretes siswa di kelas kontrol sebesar 34,43 dan nilai rata-rata postes sebesar 66,42 sedangkan di kelas eksperimen diperoleh nilai rata-rata pretes siswa sebesar 29,71 dan nilai rata-rata postes sebesar 71,71 yang mengikuti model pembelajaran konvensional.

Menurut Ratna,dkk (2014) mengemukakan bahwa Penerapan model pembelajaran berbasis masalah disertai teknik scaffolding dapat juga digunakan untuk meningkatkan kemampuan psikomotor dan afektif siswa yang berupa perilaku berkarakter dan keterampilan sosial. Data penelitiannya menunjukkan bahwa persentase rata-rata kemampuan psikomotor siswa pada kelas eksperimen mengalami kenaikan pada setiap pertemuan. Dimana pada pertemuan I persentase rata-rata kemampuan psikomotor siswa pada kelas eksperimen yaitu 92,42 meningkat menjadi 94,95 pada pertemuan II.

Berdasarkan pemaparan tentang penelitian yang berkaitan dengan penelitian ini, maka dapat dilihat bahwa ada pengaruh yang signifikan antara model pembelajaran Pembelajaran Berdasarkan Masalah terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah siswa. Pada pembelajaran berdasarkan masalah siswa dituntut untuk melakukan pemecahan masalah-masalah yang disajikan dengan cara menggali informasi sebanyak-banyaknya, kemudian menganalisis dan mencari solusi dari permasalahan yang ada. Pembelajaran berdasarkan masalah mengorientasikan siswa kepada masalah, multidisiplin, menuntut kerjasama dalam penelitian, dan menghasilkan karya.

(17)

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka yang menjadi identifikasi masalah adalah:

1. Model pembelajaran yang digunakan oleh guru kurang bervariasi. 2. Hasil belajar fisika yang diperoleh siswa masih rendah.

3. Siswa menganggap pelajaran fisika merupakan pelajaran yang sulit, kurang menarik.

4. Aktivitas siswa dalam proses pembelajaran masih kurang.

1.3 Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas maka penulis membatasi masalah ini yaitu :

1. Model pembelajaran yang digunakan adalah model Pembelajaran Berbasis

Masalah.

2. Materi pokok yang akan diberikan adalah materi Usaha Dan Energi.

3. Subjek penelitian dibatasi pada siswa kelas XI SMA Swasta Teladan Medan Semester Ganjil T.P. 2016/2017.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Apakah kemampuan pemecahan masalah siswa mengalami peningkatan setelah diterapkan model Pembelajaran Berbasis Masalah pada materi pokok usaha dan energi di Kelas XI SMA Swasta Teladan Medan Semester Ganjil T.P. 2016/2017.

(18)

6

3. Apakah aktivitas belajar siswa mengalami peningkatan setelah diterapkan model Pembelajaran Berbasis Masalah pada materi pokok usaha dan energi di Kelas XI SMA Swasta Teladan Medan Semester Ganjil T.P. 2016/2017. 4. Apakah kemampuan pemecahan masalah siswa dengan menggunakan

model Pembelajaran Berbasis Masalah lebih baik daripada kemampuan pemecahan masalah siswa dengan menggunakan Model Pembelajaran Konvensional pada materi pokok usaha dan energi di Kelas XI SMA Swasta

Teladan Medan Semester Ganjil T.P. 2016/2017.

1.5Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah

1. Untuk mengetahui apakah kemampuan pemecahan masalah siswa mengalami peningkatan setelah diterapkan model Pembelajaran Berbasis Masalah pada materi pokok usaha dan energi di Kelas XI SMA Swasta

Teladan Medan Semester Ganjil T.P. 2016/2017.

2. Untuk mengetahui peningkatan kemampuan pemecahan masalah siswa setelah diterapkan model Pembelajaran Konvensional pada materi pokok usaha dan energi di Kelas XI SMA Swasta Teladan Medan Semester Ganjil T.P. 2016/2017.

3. Untuk mengetahui apakah aktivitas belajar siswa mengalami peningkatan setelah diterapkan model Pembelajaran Berdasarkan Masalah pada materi pokok usaha dan energi di kelas XI SMA Swasta Teladan Medan Semester Ganjil T.P. 2016/2017.

(19)

1.6Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari hasil penelitian ini adalah :

1. Sebagai bahan untuk menambah wawasan bagi saya mengenai model Pembelajaran Berbasis Masalah.

2. Sebagai pembelajaran bagi saya,agar di waktu yang akan datang saya dapat menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Masalah lebih baik lagi. 3. Sebagai bahan belajar bagi saya, bagaimana merancang sebuah penelitian

yang lebih baik.

1.7 Defenisi Operasional

Hasil belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah peningkatan hasil belajar pada aspek kognitif yang diperoleh setelah siswa mengerjakan instrumen tes soal.

Aktifitas belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kegiatan yang dilakukan siswa selama pembelajaran yaitu mengajukan pendapat, bertanya jawab, dikusi mengerjakan soal, mendengarkan penjelasan guru, dan melakukan percobaan.

(20)

52

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan penelitian ini didasarkan pada temuan-temuan dari data-data hasil penelitian, sistematika sajiannya dilakukan dengan memperhatikan tujuan penelitian yang telah dirumuskan, Adapun kesimpulan yang diperoleh antara lain : 1. Kemampuan pemecahan masalah siswa dengan menggunakan model Pembelajaran Berbasis Masalah pada materi pokok usaha dan energi mengalami peningkatan dari nilai rata-rata pretest yaitu 38,750 menjadi 77,083 pada nilai rata-rata postest.

2. Kemampuan pemecahan masalah siswa dengan menggunakan Model Pembelajaran Konvensional pada materi pokok usaha dan energi mengalami peningkatan dari nilai rata-rata pretest 37,083 menjadi 72,292 pada nilai postest. 3. Aktivitas belajar siswa dengan menggunakan model Pembelajaran Berbasis Masalah mengalami peningkatan yaitu pertemuan I sebesar 64% pertemuan II

sebesar 70% dan pertemuan III sebesar 79% dengan kriteria aktif.

4. Kemampuan pemecahan masalah siswa dengan menggunakan model Pembelajaran Berbasis Masalah lebih baik daripada kemampuan pemecahan

(21)

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas, maka sebagai tindak lanjut dari penelitian disarankan beberapa hal sebagai berikut :

1. Sebaiknya siswa harus mempelajari terlebih dahulu materi pokok yang ingin diberikan sebelum diterapkannya model Pembelajaran Berbasis Masalah.

2. Sebaiknya memastikan jumlah siswa setiap kelas yang dipilih tidak begitu banyak agar memudahkan proses pembelajaran menggunakan model yang yang akan digunakan.

(22)

54

DAFTAR PUSTAKA

Amir, T, (2009), Inovasi Pendidikan Melalui Problem Based Learning, Jakarta : Kencana

Arends, R. I, (2008), Learning To Teach Belajar Untuk Mengajar Edisi Ketujuh, Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Ayu, dkk, (2016), Pengaruh Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Pada Siswa Kelas VII SMPN 3 Rambah Samo, Pasir Pangaraian : FKIP Universitas Pasir Pangaraian

Dahar, R.W, (2006), Teori - Teori Belajar dan Pembelajaran, Jakarta : Erlangga

Derlina dan Melda, (2013), Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Optik Geometri Kelas X SMA St. Yoseph Medan, Medan :Universitas Negeri Medan

Kanginan, M, (2007), Fisika Untuk SMA Kelas XI, Jakarta : Erlangga

Lutfitasari, R. D, (2016), Implikasi Pembelajaran Problem Based Learning Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Dan Reprentasi Matematis Ditinjau Dari Kemandirian Belajar Siswa, Bandung : UNPAS Bandung

Ratna, dkk, (2013), Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) Disertai Teknik Scaffolding Dalam Pembelajaran Fisika Di SMA, Jember : FKIP Universitas Jember

Reta, I Ketut. ( 2012). Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Ditinjau Dari Gaya Kognitif Siswa. Bali : Universitas Pendidikan Ganesha

(23)

Sanjaya,W, (2011), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Jakarta : Kencana

Sardiman, A. M, (2009), Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada

Slameto, (2010), Belajar dan Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi, Jakarta : Rineka Cipta

Sudjana, (2005), Metoda Statistika, Bandung : PT. Tarsito

Sudjana, Nana, (1989), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung : Remaja Rosdakarya

Trianto, (2010), Model Pembelajaran Terpadu, Jakarta : Bumi Aksara

Gambar

Gambar 2.2 Gaya menyebabkan perpindahan

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penelitian ini untuk menelaah: (1) Perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematik siswa yang memperoleh pembelajaran berbasis masalah, lebih baik daripada siswa yang

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah hasil belajar dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah lebih baik daripada pembelajaran

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah kemampuan pemecahan masalah matematika siswa yang memperoleh Pembelajaran Berdasarkan Masalah lebih baik daripada yang memperoleh

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran berbasis masalah dengan metode Know-Want-Learn (KWL) terhadap kemampuan pemecahan masalah siswa kelas

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang mendapatkan pembelajaran dengan metode eksplorasi lebih baik daripada siswa

Untuk mengetahui apakah kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang belajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD lebih baik daripada siswa yang

Apakah rata-rata kemampuan pemecahan masalah siswa pada pembelajaran menggunakan pembelajaran model Thinking Aloud Pair Problem Solving (TAPPS) berbantuan worksheet berbasis Polya

2019 pada siswa SMP, menunjukkan bahwa kemampuan pemecahan masalah matematis siswa meningkat dengan menggunakan model pembelajaran LAPS-Heuristik dan lebih baik daripada kemampuan