• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA DENGAN METODE MIND MAPPING BERBASIS TEKS PADA SISWA KELAS 6 SD NEGERI 067248 MEDAN TAHUN PELAJARAN 2015/2016.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA DENGAN METODE MIND MAPPING BERBASIS TEKS PADA SISWA KELAS 6 SD NEGERI 067248 MEDAN TAHUN PELAJARAN 2015/2016."

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA DENGAN

METODE MIND MAPPING BERBASIS TEKS PADA

SISWA KELAS 6 SD NEGERI 067248 MEDAN

TAHUN PELAJARAN 2015/2016

TESIS

Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Pendidikan Dasar

Oleh

SUHARNINGSIH

NIM 8146181039

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

ABSTRAK

Suharningsih, NIM. 8146181039. Peningkatan Kemampuan Berbicara dengan Metode Mind Mapping Berbasis Teks pada Siswa Kelas 6 SD Negeri 067248 Medan Tahun Pelajaran 2015/2016

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) kemampuan berbicara siswa dengan penerapan metode Mind Mapping berbasis teks, (2) aktivitas kemampuan berbicara siswa meningkatkan kemampuan berbicara dengan penerapan metode Mind Mapping berbasis teks

Metode penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas, karena penelitian ini dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelas. Penelitian ini menggambarkan bagaimana suatu metode pembelajaran diterapkan dan bagaimana kemampuan yang diinginkan dapat dicapai. Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas 6 SD Negeri 067248 Kecamatan Medan Marelan pada semester dua tahun pelajaran 2015/2016, dengan jumlah siswa 38 siswa. Instrumen penelitian ini menggunakan beberapa instrument, yaitu dokumentasi, observasi, dan tes berbicara. Dokumen untuk memberikan gambaran mengenai kegiatan siswa dan menggambarkan suasana kelas secara konkret, digunakan berupa foto. Observasi dilakukan untuk memperoleh data mengenai aktivitas siswa dan aktivitas guru selama proses pembelajaran berlangsung dengan cara memberikan tugas kepada siswa untuk berbicara berdasarkan mind mapping berbasis teks yang telah diamati pada setiap siklusnya. Tujuan tes tersebut bertujuan untuk mengukur kemampuan berbicara siswa.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) kemampuan berbicara siswa dengan penerapan metode mind mapping berbasis teks mengalami peningakatan, dan (2) aktivitas siswa dengan menggunakan metode mind mapping berbasis teks mengalami peningkatan.

(6)

ABSTRACT

Suharningsih, Registration number: 8146181039. Upgrades Talk to Text-Based Mind Mapping Method in Class 6 in the state Elementary School No. 067248 Medan 2015/2016 School Year.

This study was aimed to determine: (1) the ability to speak the students with the adoption of the text-based Mind Mapping, (2) the activity of their speaking ability improve speaking ability with the adoption of the text-based Mind Mapping.

This research method is a class action, because this study was conducted to solve problems of learning in the classroom. This study illustrates how a learning method is applied and how the desired capability can be achieved. The research subject of this class action is a class 6 in the state Elementary School No.067248 District Medan Marelan in the second semester 2015/2016 school year, all of students is 38 students. This research instruments using several instruments, namely documentation, observations, and tests speak. Documents to provide a picture of student activities and describe the atmosphere in a concrete class, is used in the form of photographs. Observations conducted to obtain data on the activities of the students and the teacher's activities during the learning process by giving assignments to the students to talk by text-based mind mapping has been observed in each cycle. The purpose of the text intended to measure their speaking ability.

The results showed that: (1) their speaking ability with the adoption of the based mind mapping has increased, and (2) the activity of students using text-based mind mapping has increased.

(7)

KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa penulis sampaikan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas rahmad dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini sebagaimana mestinya. Tesis berjudul PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA DENGAN METODE MIND MAPPING BERBASIS TEKS PADA SISWA KELAS 6 SD NEGERI 067248 MEDAN TAHUN PELAJARAN 2015/2016, merupakan sebahagian dari persyaratan dalam menyelesaikan studi pada Prodi Pendidikan Dasar Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

Dalam proses penyelesaian tesis ini, penulis banyak menemui hambatan dan rintangan namun dengan segala upaya maksimal yang dilakukan penulis serta bantuan dari berbagai pihak, akhirnya tesis ini dapat selesai tepat waktu. Atas bantuan yang diberikan, maka penulis mengucapkan terima kasih kepada:

(1) Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd. selaku rektor Universitas Negeri Medan yang telah memberikan sarana dan fasilitas selama perkuliahan di Universitas Negeri Medan.

(2) Prof. Dr. Bornok Sinaga, M.Pd. selaku direktur Pascasarjana Universitas Negeri Medan yang telah memberikan sarana dan fasilitas selama perkuliahan di Universitas Negeri Medan.

(3) Prof. Dr. Anita Yus, M.Pd. selaku ketua Program Pendidikan Dasar yang telah banyak membantu penulis khususnya dalam administrasi sampai menyelesaikan studi di Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan. (4) Dr. Daulat Saragi, M.Hum. selaku sekretaris Program Pendidikan Dasar yang

telah banyak membantu penulis khususnya dalam administrasi sampai menyelesaikan studi di Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan. (5) Dr. Abdurrahman Adisaputra, M.Hum. dan Dr. Evi Eviyanti, M.Pd. selaku

pembimbing I dan II yang telah banyak meluangkan waktu dalam mengarahkan memotivasi serta memberikan nasehat kepada penulis dalam peyelesaian tesis ini.

(8)

masukan dalam penulisan tesis ini. Sumbang saran yang diberikan sangatlah bermanfaat dalam menambah cakrawala pengetahuan penulis khususnya dalam metodelogi penelitian.

(7) Bapak / ibu dosen di lingkungan program study pendidikan dasar yang telah banyak memberikan ilmu pengetahuan yang sangat bermakna bagi penulis. (8) Kepala sekolah dan guru- guru SD Negeri 067248 Medan, kecamatan Medan

Marelan yang telah memberikan izin dan membantu dalam pelaksanaan penelitian ini.

(9) Teman-teman program study pendidikan dasar yang sangat membantu dalam memberikan motivasi bagi penulis sehingga dapat menyelesaikan study dan penulisan tesis ini.

Medan, Mei 2016 Penulis

(9)

DAFTAR ISI

2.1.1.2 Faktor Penunjang Kemampuan Berbicara 17 2.1.1.3 Faktor Penghambat Kemampuan Berbicara 19 2.1.2 Metode Mind Mapping ... 20

2.1.2.1 Manfaat Mind Mapping ... 23

2.1.2.2 Langkah-langkah Pelaksanaan Mind Mapping ... 24

2.1.2.3 Mind Mapping Dalam Pembelajaran... 26

2.1.2.4 Kelebihan Metode Mind Mapping ... 28

2.1.2.5 Kelemahan Pembelajaran Metode Mind Mapping ... 29

2.1.3 Berbasis Teks ... 31

(10)

2.3 Kerangka Konseptual ... 37

4.1 Deskripsi Pelaksanaan Tindakan Siklus I... 48

4.1.1 Proses Pelaksanaan Tindakan Kemampuan Bicara Siswa dengan Metode Mind Mapping Bebasis Teks Siklus I ... 48

4.1.2 Pengamatan Siklus I ... 55

4.1.3 Refleksi Siklus I ... 57

4.1.4 Pencanaan Siklus II ... 58

4.1.5 Proses Pelaksanaan Tindakan Kemampuan Bicara Siswa dengan Metode Mind Mapping Bebasis Teks Siklus II ... 58

4.1.6 Pengamatan Siklus II ... 62

4.1.7 Refleksi Siklus II ... 64

4.2 Deskripsi Hasil Penelitian Tindakan Kelas Siklus I ... 65

4.2.1 Hasil Tes Kemampuan Berbicara Siswa Siklus I ... 65

4.2.2 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I ... 70

4.2.3 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I ... 74

4.2.4 Hasil Refleksi Siklus I ... 78

4.3 Deskripsi Pelaksanaan Tindakan Siklus II ... 81

4.3.1 Hasil Tes Kemampuan Berbicara Siswa Siklus II.. 81

4.3.2 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II ... 85

4.3.3 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus II ... 88

4.3.4 Hasil Refleksi Siklus II ... 91

4.4 Pembahasan Hasil Penelitia ... 92

4.4.1 Peningkatan Ativitas Siswa ... 92

(11)

BAB V : SIMPULAN DAN SARAN ... 99

5.1 Kesimpulan... 99

5.2 Saran ... 100

DAFTAR PUSTAKA ... 102

(12)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1 Aspek Keterampilan Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

Kemampuan Berbicara Tema Satu Dan Dua TP.2015/2016.... 5

2 Penggunaan Otak pada Mind Mapping ... 21

3 Nilai Keberhasilan Kemampuan Berbicara Siswa Siklus I ... 65

4 Katagori Nilai Kompetensi Keterampilan ... 66

5 Kemampuan Berbicara Siswa siklus I ... 68

6 Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus 1 ... 73

7 Instrumen Pelaksanaan Pembelajaran oleh Guru Siklus 1 ... 75

8 Nilai Keberhasilan Kemampuan Berbicara Siswa Siklus II ... 81

9 Aspek Kebahasaan dan Nonkebahasaan Kemampuan Berbicara Siswa siklus II ... 84

10 Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus II ... 87

11 Instrumen Pelaksanaan Pembelajaran oleh Guru Siklus 2 ... 88

(13)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1 Alur pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas ... 40

2 Aktivitas guru dan Siswa ... 60

3 Siswa Berbicara dalam Kelompok ... 62

4 Persentase Keberhasilan Berbicara Siswa Siklus I ... 67

5 Kemampuan Berbicara Siswa Siklus I ... 69

6 Mind Mapping siklus I ... 71

7 Ekspresi Salah Satu Siswa Saat Bercerita ... 72

8 Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus I ... 74

9 Persentase Keberhasilan Berbicara Siswa Siswa II ... 83

10 Kemampuan Berbicara Siswa siklus II ... 84

11 Mind Mapping Siklus II ... 85

12 Aktivitas Siswa ... 86

13 Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus II ... 87

14 Aktivitas Siswa Siklus I dan II... 93

15 Nilai Rerata Konversi Aktivitas Siswa ... 94

16 Kemampuan Berbicara Siswa Siklus I dan II ... 96

(14)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1 Silabus ... 106

2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ... 112

3 Teks eksplanasi ... 130

4 Lembaran penilaian kemampuan berbicara ... 148

5 Instrumen aktivitas siswa... 152

(15)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Bahasa memiliki peranan penting dalam kehidupan manusia, karena

manusia tidak terlepas dari berkomunikasi, Fungsi utama bahasa adalah alat untuk

berkomunikasi. Dalam berkomunikasi manusia dituntut untuk mempunyai

kemampuan berbahasa yang baik. Seseorang yang mempunyai kemampuan

berbahasa yang memadai akan lebih mudah menyerap dan menyampaikan

informasi.

Informasi merupakan berita atau pesan yang perlu dimaknai agar

penyampaian informasi tidak rancu dimaknai. Hal ini sesuai dengan

Permendiknas No. 22 tahun 2006 menyebutkan bahwa pembelajaran bahasa

Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik untuk

berkomunikasi bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik secara tulisan

ataupun lisan. Oleh karena itu, belajar bahasa adalah belajar berkomunikasi,

pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan siswa

dalam berkomunikasi yang baik dan benar. Tujuannya agar siswa memiliki

kemampuan berbahasa yang baik.

Untuk mencapai kemampuan berbahasa yang baik perlu peningkatan pada

aspek kemampuan berbicara. Mengapa perlu ditingkatkan karena data empiris

menunjukkan bahwa individu dalam berbicara tidak memiliki santun bahasa.

Contohnya dalam kehidupan sehari-hari siswa pada saat naik angkot dan akan

(16)

bila berhadapan dan berbicara dengan orang tua harus sopan. Seharusnya siswa

tersebut berkata ,” pinggir bang atau pak”. Dengan demikian penguasaan

kemampuan berbicara perlu pembinaan.

Adapun pembinaan kemampuan berbicara diantaranya dilakukan melalui

pendidikan dasar. Dalam hal ini, sekolah dasar merupakan pembinaan yang

pertama untuk membekali siswa dalam bidang penguasaan kemampuan berbicara

yang bermanfaat bagi siswa sesuai dengan tingkat perkembangannya. Hal ini

sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan atau KTSP di Sekolah Dasar

dalam Kunandar (2007 : 73), menyebutkan bahwa pembelajaran bahasa Indonesia

diarahkan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam berkomunikasi dengan

bahasa Indonesia yang baik dan benar, baik secara lisan maupun tulisan, serta

menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya kesastraan bangsa Indonesia.

Sejalan dengan hal di atas pada Kurikulum 2013, bahwa siswa diajak

untuk berlatih dan belajar berbicara. Dengan memiliki kemampuan berbicara

secara baik dan benar, kelak siswa tersebut diharapkan menjadi generasi yang

percaya diri, cerdas, kritis, kreatif, dan berbudaya. Kemampuan berbicara ini perlu

dilatih melalui kegiatan pendekatan saintifik yaitu mengkomunikasikan.

Mengkomunikasikan dalam kegiatan pendekatan saintifik salah satunya

melatih kemampuan berbicara karena kemampuan berbicara merupakan kunci

utama untuk memahami kemampuan lain. Melalui berbicara seseorang dapat

berinteraksi sosial dengan orang lain yang berada di lingkungan sekitar. Hal ini

(17)

kemampuan berbicara yang baik, dia akan memperoleh keuntungan sosial maupun

profesional.

Keuntungan sosial maupun profesional membantu siswa berinteraksi.

Keuntungan sosial berkaitan dengan kegiatan interaksi sosial antar individu.

Sedangkan keuntungan profesional diperoleh sewaktu menggunakan bahasa untuk

membuat pertanyaan-pertanyaan, menyampaikan fakta-fakta dan pengetahuan,

menjelaskan dan mendeskripsikan. Kemampuan berbahasa lisan tersebut

memudahkan siswa berkomunikasi dan mengungkapkan ide atau gagasan kepada

orang lain. Selain itu, dalam pendidikan kemampuan berbicara sangat membantu

siswa untuk bersikap aktif dalam proses pembelajaran.

Proses pembelajaran yang dilakukan guru di kelas 6 pasti menginginkan

anak didiknya mampu berbicara dengan lancar. Kemampuan berbicara di kelas 6

SD Negeri 067248 Medan saat ini, masih ditemukan permasalahan, diantaranya

masalah siswa, guru, materi dan metode yang digunakan.

Permasalahan pada siswa misalnya, banyak siswa yang kurang mampu

berbicara dalam menyampaikan ide atau gagasan maupun menanggapi. Apa lagi

siswa disuruh berbicara tentang isi atau kesimpulan dari sesuatu yang dibaca

kebanyakan siswa tidak mau. Bahkan bila berhadapan dengan sejumlah siswa,

mereka lupa apa yang akan dikatakan tidak jarang siswa terlihat gugup dan

berdiri saja di depan kelas. Ini dikarenakan mereka tidak menguasai apa yang

mereka baca. Permasalahan pada siswa tersebut dapat mempengaruhi penilaian

(18)

Penilaian dan proses pembelajaran di SD Negeri 067248 Medan

menggunakan kurikulum 2013 sejak tahun 2013. Penilaian pada aspek

keterampilan khususnya kemampuan berbicara siswa. Berdasarkan fakta di

lapangan menunjukan bahwa nilai siswa tidak tuntas pada aspek keterampilan

berbicara tema satu dan dua tahun pembelajaran 2015/2016, proses pembelajaran

berbicara masih didominasi dengan teori sedangkan praktik berbicara itu sendiri

masih sangat sedikit. Akibatnya, siswa tidak terbiasa untuk berbicara di depan

kelas.

Akibat tidak terbisanya siswa berbicara di depan kelas, dapat dilihat nilai

kemampuan berbicara siswa yang masih tergolong rendah atau tidak mencapai

Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), yaitu 2,66. Hal ini sesuai dengan

Permendikbud RI nomor 81A tahun 2013, Ketuntasan minimal untuk seluruh

kompetensi dasar pada kompetensi pengetahuan dan kompetensi keterampilan

yaitu 2.66 (B-)

Kompetensi keterampilan khususnya kemampuan berbicara siswa pada

tema satu sebanyak 11 dari 38 siswa atau sekitar 29% siswa sudah mendapatkan

nilai di atas batas minimal sedangkan lebih dari separuh siswa yaitu 27 dari 38

siswa atau sekitar 71% belum mendapatkan nilai mencapai batas minimal atau

KKM. Pada tema dua sebanyak 14 dari 38 siswa atau sekitar 37% siswa sudah

mendapatkan nilai di atas batas minimal sedangkan lebih dari separuh siswa yaitu

24 dari 38 siswa atau sekitar 63% belum mendapatkan nilai mencapai batas

minimal atau KKM untuk kemampuan berbicara mereka. Dapat dilihat pada tabel

(19)

Tabel 1.Aspek Keterampilan Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kemampuan

Hal ini menunjukan bahwa pembelajaran kemampuan berbicara belum

memperoleh hasil yang maksimal. Oleh karena itu, diperlukan perbaikan yang

dapat mendorong seluruh siswa mempunyai gambaran dan lebih mudah

berkonsentrasi tentang apa yang akan disampaikan di depan kelas.

Konsentrasi siswa di depan kelas tidak lepas dari upaya guru dalam

melibatkan siswa untuk melakukan kegiatan, agar kelas selalu dalam suasana

yang kondusif dan menyenangkan. Hal ini didukung oleh UU RI tentang Sistem

Pendidikan No. 20 tahun 2003 pasal 40 yang berbunyi : pendidik dan tenaga

kependidikan berkewajiban menciptakan suasana pendidikan yang bermakna,

menyenangkan, kreatif, dinamis, dan idiologis. Suasana pendidikan yang

diharapkan harus disesuaikan dengan usia perkembangan dan karakteristik anak

usia SD.

Pada usia pembelajaran siswa kelas 6 SD, seluruh aspek perkembangannya

sebagai satu kesatuan yang utuh (holistik) berhubungan antara konsep secara

keseluruhan, sederhana, dan memperhatikan karakteristik siswa itu sendiri. Teori

(20)

yang menekankan bahwa pembelajaran itu haruslah bermakna dan berorientasi

pada kebutuhan dan perkembangan anak. Oleh karena itu, pembelajaran di jenjang

sekolah dasar terutama kelas 6, agar dapat mengahayati pengalaman belajar

sebagai satu kesatuan yang holistik harus memperhatikan karakteristik siswa.

Karakteristik anak usia SD adalah senang bermain, senang bergerak,

senang bekerja dalam kelompok, serta senang merasakan melakukan sesuatu

secara langsung. Oleh karena itu, guru hendaknya mengembangkan pembelajaran

yang mengandung unsur permainan, memungkinkan siswa berpindah atau

bergerak dan bekerja atau belajar dalam kelompok, serta memberikan kesempatan

kepada siswa untuk terlibat langsung dalam pembelajaran dengan harapan

kemampuan berbicara dapat meningkat.

Kemampuan berbicara dapat meningkat dengan pembelajaran tematik

yaitu pembelajaran untuk memberikan pengalaman yang bermakna kepada siswa,

di mana materi pelajaran bahasa digabungkan dengan materi pelajaran lain namun

masih dalam satu tema, misalnya tema 8 bumiku subtema bumi, matahari dan

bulan dengan memasukkan materi bahasa Indonesia, PPKn, dan IPS.

Berbicara secara tematik menyediakan keluasan dan kedalaman

implementasi kurikulum, menawarkan kesempatan yang sangat banyak pada

siswa untuk memunculkan dinamika dalam proses pembelajaran. Dari seluruh

bahasa pembelajaran yang memfasilitasi siswa untuk secara produktif menjawab

pertanyaan yang dimunculkan sendiri dan memuaskan rasa ingin tahu dengan

penghayatan secara alamiah tetang dunia di sekitar mereka. Maka dari itu guru

(21)

Adapun upaya mengembangkan pembelajararan agar peningkatan

kemampuan berbicara di Sekolah Dasar Negeri 067248 Medan di kelas 6 dapat

meningkat. Pembelajaran kemampuan berbicara tidak hanya dilakukan guru

dengan upaya untuk mengajarkan agar siswa mampu memahami dan

menggunakan bahasa, tetapi harus dipahami bahwa mengajarkan kemampuan

berbicara adalah upaya mengajak siswa berlatih berbicara sehingga siswa

memiliki kemampuan dalam mengungkapkan pikiran dan perasaan secara lisan

dalam berbagai kegiatan atau aktivitas belajar dan memperoleh hasil pembelajaran

yang optimal.

Pembelajaran dapat berjalan optimal dalam kemampun berbicara adalah

dengan memberikan metode yang tepat dan efektif sangat diperlukan dan dirasa

mampu membuat siswa lebih siap dengan apa yang akan disampaikan di depan

kelas. Sebagaimana yang telah dilaksanakan penelitian sebelumnya tentang

penerapan metode mind mapping telah dilakukan untuk meningkatkan

keterampilan berbicara pada siswa SD kelas IV dan siswa SMP, meningkatkan

hasil belajar matematika di SD dengan menggunakan media gambar dapat

meningkatkan perkembangan bahasa khususnya kemampuan berbicara siswa

PAUD. Hal ini didukung oleh (Sudjana 2002:76), berpendapat bahwa peranan

metode mengajar sebagai alat untuk menciptakan proses belajar dan mengajar.

Salah satu metode belajar adalah Mind Mapping dengan berbasis teks.

Konsep mind mapping asal mulanya diperkenalkan oleh Tony Buzan

tahun 1970-an. Dalam mind mapping terdapat, gambar, warna, garis, dan

(22)

memudahkan seseorang untuk lebih baik dalam mengatur, mengingat,

menuangkan ide, menghemat, dan memanfaatkan waktu.

Mind mapping atau pemetaan pikiran merupakan salah satu teknik

mencatat tingkat tinggi. Informasi berupa materi pelajaran yang diterima siswa

dapat diingat dengan bantuan catatan. Peta pikiran merupakan bentuk catatan yang

tidak monoton karena memadukan fungsi kerja otak secara bersamaan dan saling

berkaitan satu sama lain. Dengan demikian, akan terjadi keseimbangan kerja

kedua belahan otak.

Teks juga merupakan satu kesatuan bahasa yang lengkap secara sosial dan

kontekstual (Kress dalam Emilia, 2011:.4). Teks dibuat dalam sebuah konteks

yang di dalamnya terdapat suatu register atau situasi pemakaian bahasa yang

menjadi latar belakang kelahiran teks itu sendiri. Dengan kata lain, konteks dalam

pembelajaran bahasa harus dibangun menurut situasi dan budaya yang dihadapi

oleh siswa sehari-hari. Dengan demikian, siswa pun aktif dan berani tampil di

muka karena dirinya merasa sudah tahu atau menguasai apa yang akan

disampaikan pada teman-teman sekelasnya.

Solusi yang peneliti tawarkan untuk mengatasi masalah di atas bagi siswa

kelas 6 SD Negeri 067248 Medan ini adalah ” menerapkan metode Mind Mapping

berbasis teks dalam kegiatan pembelajaran di kelas.” Keuntungan yang didapat

dari penerapan metode Mind Mapping berbasis teks tersebut adalah diharapkan

(23)

1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas maka dapat

diidentifikasi masalah dalam penelitian ini sebagai berikut :

(1) Nilai siswa yang masih tergolong rendah atau tidak mencapai Kriteria

Ketuntasan Minimal (KKM).

(2) Siswa tidak aktif dalam kegiatan praktik pembelajaran berbicara.

(3) Kemampuan berbicara siswa masih kurang mampu menyampaikan isi dan

kesimpulan dari sesuatu yang dibaca.

(4) Siswa kurang mampu berbicara untuk menyampaikan ide atau gagasan

maupun menanggapi di hadapan teman-teman.

(5) Metode yang digunakan dalam kemampuan berbicara belum sesuai.

1.3Batasan Masalah

Berdasarkan berbagai masalah pembelajaran yang teridentifikasi di atas,

maka batasan masalah atau fokus dalam penelitian ini adalah kemampuan

berbicara siswa kelas 6 pada pembelajaran bahasa Indonesia dengan

menggunakan metode Mind Mapping berbasis teks di SD Negeri 067248 Medan

Tahun Pembelajaran 2015/2016.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah di atas maka penelitian membuat rumusan

masalah sebagai berikut:

(1) Bagaimanakah peningkatan kemampuan berbicara siswa dengan

penerapan metode Mind Mapping berbasis teks di kelas 6 SD Negeri

(24)

(2) Bagaimanakah peningkatan aktivitas kemampuan berbicara siswa dengan

penerapan metode Mind Mapping berbasis teks di kelas 6 SD Negeri

067248 Medan pada Semester II Tahun Pembelajaran 2015/2016 ?

1.5 Tujuan Penelitian

Perbaikan kinerja guru penting dilakukan sebagai wujud tanggung jawab

yang harus diemban seorang guru. Hal ini sesuai dengan Carr dan Kemmis dalam

Wardani (2004: 14), bahwa penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang

dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri dengan tujuan

untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru sehingga hasil belajar siswa

meningkat. Oleh sebab itu, tujuan penelitian ini adalah untuk:

(1) Penerapan metode Mind Mapping berbasis teks dapat meningkatkan

kemampuan berbicara siswa kelas 6 SD Negeri 067248 Medan pada

semester II Tahun Pembelajaran 2015/2016.

(2) Penerapan metode Mind Mapping berbasis teks dapat meningkatkan

aktivitas kemampaun berbicara siswa kelas 6 SD Negeri 067248 Medan

pada semester II Tahun Pembelajaran 2015/2016.

1.6 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan memeberikan kontribusi dan menjadi bahan

rujukan bagi :

(1) Siswa

Sebagai pengalaman baru dan tidak lagi hanya sekedar hafalan yang

membosankan tetapi belajar bahasa Indonesia menjadi menarik dan

(25)

(2) Guru

Sebagai bahan masukan mengenai metode mind mapping dapat

meningkatkan kemampuan berbicara siswa melalui proses pembelajaran

di kelas.

(3) Peneliti

Penelitian sebagai bahan referensi dalam mengadakan penelitian pada

permasalahan yang sama.

(4) SD Negeri 067248 Medan

Bagi sekolah bermanfaat untuk menambah perbendaharaan karya tulis

(26)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa pembelajaran

kemampuan berbicara dengan menggunakan metode mind mapping berbasis teks

dapat meningkatkan kemampuan berbicara dan aktivitas siswa kelas 6 SD Negeri

067248 Medan tahun T.P 2015/ 2016. Hal ini terbukti dengan adanya peningkatan

yang dialami siswa dalam kemampuan berbicara siswa, selama proses

pembelajaran maupun hasil tes berbicara.

Proses pembelajaran pada siklus I, siswa mendengarkan guru menjelaskan

yang dimaksud dengan teks eksplanasi dan memperkenalkan mind mapping

berbasis teks yang dapat dibuat untuk mempermudah kegiatan berbicara serta

menjelaskan bagaimana cara berbicara yang baik dengan menggunakan mind

mapping berbasis teks. Siswa kemudian mengamati mind mapping berbasis teks

yang difasilitasi oleh guru secara kelompok, setelah itu siswa berbicara di depan

kelas secara individu berdasarkan mind mapping berbasis teksyang diamati siswa.

Pencapaian keberhasilan kemampuan berbicara siswa pada siklus I sebanyak

63.16% siswa berhasil tuntas. Berarti belum tercapai indikator keberhasilan,maka

dilanjutkan ke siklus II.

Pada siklus II lebih menarik perhatian siswa sehingga ketuntasan

kemamapuan berbicara siswa mencapai 86.84%. Siswa yang mengikuti kegiatan

pembelajaran dengan baik. Selain itu, guru telah melaksanakan proses

(27)

respon positif karena penggunaan metode mind mapping berbasis teks dapat

mengaktifkan siswa dan menjadikan suasana kelas lebih hidup. Peningkatan

rata-rata hasil belajar keterampilan bercerita dapat dilihat dari siklus I dan siklus II.

Berdasarkan keterangan tersebut, dirasa sudah cukup memuaskan bagi

guru dan observer, karena indikator keberhasilan sudah tercapai. Peningkatan

keterampilan berbicara yang dialami siswa sebagaimana yang telah diuraikan pada

hasil penelitian dan pembahasan, terbukti bahwa dengan menggunakan metode

mind mapping berbasis teks dinilai berhasil dan dapat meningkatkan kemampuan

berbicara siswa dan aktivitas siswa.

B. Saran

Sesuai dengan simpulan di atas maka, peneliti mengajukan saran-saran

sebagai berikut:

1. Bagi Guru

a) Guru dapat menggunakan metode mind mapping berbasis teks untuk

meningkatkan kualitas pembelajaran, terutama untuk meningkatkan

kemampuan berbicara siswa dan aktivitas belajar siswa.

b) Guru dapat membuat perencanaan pembelajaran yang baik sebelum

menggunakan metode mind mapping berbasis teks agar pelaksanaan

pembelajaran berhasil dengan baik, sehingga sebagai metode mind

mapping berbasis teks dapat membantu meningkatakan kualitas

(28)

2. Bagi Siswa

a) Sebaiknya siswa aktif mempelajari konsep metode mind mapping

berbasis teks bersungguh-sungguh mengikuti pelajaran, sehingga akan

lebih mudah menyerap materi pelajaran.

b) Sebaiknya siswa lebih percaya diri untuk bertanya kepada guru, dan

aktif dalam pembelajaran jika belum mengerti tentang konsep dasar

peta pikiran (mind mapping).

3.Bagi Peneliti

Pembelajaran dengan menggunakan metode mind mapping berbasis teks

dapat dikembangkan tidak hanya untuk penelitian kemampuan berbicara

pada mata pelajaran bahasa Indonesia namun untuk semua mata pelajaran,

sehingga dapat meningkatkan kualitas pembelajaran baik proses

pembelajarannya maupun prestasi belajar siswa.

Gambar

Tabel                                                                                                    Halaman
Gambar                                                                                                  Halaman
Tabel 1.Aspek Keterampilan Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kemampuan              Berbicara Tema Satu dan Dua TP 2015/2016

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Wawancara merupakan salah satu bentuk teknik pengumpulan data yang banyak digunakan dalam penelitian. Teknik ini dilakukan dengan cara melakukan tanya jawab secara

Melalui proses pembelajaran dan perenungan siswa mampu menggali hikmah / nilai- nilai dari peran para khalifah yang terkenal (Abu Jakfar Al Manshur, Harun Arrasyid dan Abdullah

Peran Seluler Etilen Eksogenus Terhadap Peningkatan Produksi Lateks pada Tanaman Karet ( Hevea Brasiliensis L).. Woelan, S., Sayurandi

Tabel rataan perlakuan stimulan hormon etilen terhadap kadar padatan total (%) seluruh penyadapan..

Program Pendidikan Anak Usia Dini Terintegrasi Bina Keluarga Balita (studi Deskriptif di BKB Aster Kelurahan Sukapura Kecamatan Kiaracondong Kota Bandung).. FIP UPI Bandung,

Wakil Gubernur Daerah Khusus lbukota Jakarta Tahun 2017 Putaran Kedua sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Komisi pemilihan Umum provinsi Daerah. Khusus Ibukota

Waktu Luang Untuk Menyelesaikan Pekerjaan Tata Ruang Kota Yang Lain ...158 4.60 Rekapitulasi Tanggapan Responden Terhadap Tingkat Kinerja Pegawai. Distarcip Kota Bandung ...159