Informasi Dokumen
- Penulis:
- Matyanto M. Tumanggor
- Pengajar:
- Ibu Ir. Khawarita Siregar, MT
- Bapak Ir. Mangara Tambunan, Msc
- Ibu Ir. Rosnani Ginting, MT
- Bapak Ir. A Jabbar Rambe M.Eng
- Ibu Ir. Elisabeth Ginting, M.Si
- Sekolah: Universitas Sumatera Utara
- Mata Pelajaran: Teknik Industri
- Topik: Perancangan Fasilitas Kerja Menggunakan Metode QFD (Quality Function Deployment) Dengan Pendekatan AHP (Analytical Hierarchy Process) Dan Memperhatikan Prinsip Ergonomi Di PT. Carsurindo
- Tipe: tugas sarjana
- Tahun: 2012
- Kota: Medan
Ringkasan Dokumen
I. PENDAHULUAN
Pada bagian ini, penulis menjelaskan latar belakang permasalahan yang dihadapi di PT. Carsurindo Siperkasa, di mana operator mengalami keluhan musculoskeletal disorder akibat desain fasilitas kerja yang tidak ergonomis. Penelitian ini bertujuan untuk merancang fasilitas kerja yang lebih baik dengan menggunakan metode QFD dan AHP, serta memperhatikan prinsip ergonomi. Penulis juga menjabarkan tujuan dan manfaat penelitian, serta batasan dan asumsi yang digunakan.
1.1. Latar Belakang Masalah
Latar belakang menjelaskan pentingnya perancangan sistem kerja yang ergonomis untuk mengurangi keluhan muskuloskeletal pada operator. Penelitian ini berfokus pada PT. Carsurindo Siperkasa yang mengalami masalah terkait posisi kerja operator yang tidak ergonomis, terutama dalam proses pemotongan kayu.
1.2. Rumusan Masalah
Rumusan masalah mencakup keluhan musculoskeletal disorder yang dialami oleh operator bagian pemotongan, yang disebabkan oleh posisi kerja yang tidak ergonomis dan berulang. Penelitian ini berusaha mengidentifikasi dan merancang solusi untuk masalah tersebut.
1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian adalah untuk merancang fasilitas kerja yang ergonomis dengan menggunakan metode QFD dan AHP, serta untuk menentukan keluhan operator dan mengevaluasi postur kerja menggunakan REBA. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kenyamanan dan produktivitas operator.
1.4. Batasan dan Asumsi Penelitian
Batasan penelitian mencakup fokus pada bagian pemotongan di PT. Carsurindo Siperkasa dan tidak mempertimbangkan faktor biaya. Asumsi yang digunakan adalah bahwa semua peralatan dalam kondisi baik dan proses produksi berjalan normal.
1.5. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengalaman praktis bagi mahasiswa, memberikan masukan bagi perusahaan untuk meningkatkan kondisi kerja, serta menjadi referensi akademis yang bermanfaat.
1.6. Sistematika Penulisan Tugas Akhir
Sistematika penulisan dibagi menjadi tujuh bab, mulai dari pendahuluan hingga kesimpulan dan saran. Setiap bab memiliki fokus dan tujuan tertentu untuk menyusun penelitian secara sistematis.
II. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Bagian ini memberikan informasi tentang PT. Carsurindo Siperkasa, termasuk sejarah perusahaan, ruang lingkup usaha, lokasi, dan struktur organisasi. Penjelasan ini penting untuk memahami konteks di mana penelitian dilakukan dan bagaimana organisasi beroperasi.
2.1. Sejarah Perusahaan
PT. Carsurindo Siperkasa didirikan pada tahun 2008 dan bergerak di bidang pembuatan pallet kayu. Seiring perkembangan perusahaan, permintaan terhadap produk pallet juga meningkat, yang menunjukkan pentingnya perancangan fasilitas kerja yang efisien.
2.2. Ruang Lingkup Bidang Usaha
Perusahaan fokus pada pembuatan pallet kayu berdasarkan pesanan. Penjelasan ini menunjukkan pentingnya pemahaman terhadap kebutuhan konsumen dalam perancangan fasilitas kerja.
2.3. Lokasi Perusahaan
Lokasi perusahaan yang strategis di Kawasan Industri Medan II memfasilitasi komunikasi dan operasional yang efisien, yang mendukung kegiatan produksi dan pengembangan perusahaan.
2.4. Organisasi dan Manajemen
Struktur organisasi PT. Carsurindo Siperkasa berbentuk lini-fungsional, yang memudahkan pengawasan dan pembagian tugas. Penjelasan tentang tugas dan tanggung jawab setiap posisi membantu dalam memahami dinamika organisasi.
2.5. Dampak Sosial Ekonomi
Perusahaan memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar dengan menciptakan lapangan kerja dan mendukung program kesejahteraan. Hal ini menunjukkan tanggung jawab sosial perusahaan dalam meningkatkan kesejahteraan komunitas.
2.6. Jumlah Tenaga Kerja dan Jam Kerja
Jumlah tenaga kerja di perusahaan dan sistem jam kerja diatur untuk memastikan efisiensi operasional. Penjelasan ini penting untuk memahami bagaimana tenaga kerja dikelola dalam konteks produksi.
2.7. Sistem Pengupahan dan Fasilitas Lainnya
Sistem pengupahan yang adil dan fasilitas yang disediakan perusahaan untuk karyawan menunjukkan perhatian terhadap kesejahteraan karyawan, yang berkontribusi pada produktivitas dan kepuasan kerja.
III. LANDASAN TEORI
Bab ini menguraikan teori-teori yang mendasari penelitian, termasuk QFD, AHP, dan ergonomi. Teori-teori ini penting untuk memahami pendekatan yang digunakan dalam perancangan fasilitas kerja yang ergonomis.
3.1. QFD (Quality Function Deployment)
QFD adalah metode yang digunakan untuk menentukan spesifikasi kebutuhan dan keinginan konsumen dalam perancangan produk. Proses ini melibatkan klarifikasi tujuan, penetapan fungsi, dan identifikasi karakteristik produk yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.
3.2. Dasar-dasar AHP
AHP adalah metode pengambilan keputusan yang membantu dalam memilih alternatif terbaik berdasarkan kriteria yang ada. Metode ini penting untuk mengevaluasi berbagai solusi yang mungkin dalam perancangan fasilitas kerja.
3.3. Ergonomi
Ergonomi berfokus pada desain sistem kerja yang memperhatikan kenyamanan dan efisiensi manusia. Penerapan prinsip ergonomi dalam perancangan fasilitas kerja bertujuan untuk mengurangi risiko cedera dan meningkatkan produktivitas.
IV. METODOLOGI PENELITIAN
Metodologi penelitian menjelaskan langkah-langkah yang diambil dalam penelitian, termasuk pengumpulan data, analisis, dan pemecahan masalah. Pendekatan yang sistematis ini memastikan bahwa hasil penelitian dapat diandalkan.
4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di PT. Carsurindo Siperkasa selama periode tertentu untuk mengumpulkan data yang relevan. Lokasi penelitian yang tepat sangat penting untuk mendapatkan informasi yang akurat.
4.2. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif, yang bertujuan untuk menggambarkan kondisi nyata di lapangan dan menganalisis data yang dikumpulkan.
4.3. Identifikasi Variabel Penelitian
Identifikasi variabel penelitian meliputi variabel independen dan dependen yang akan dianalisis. Hal ini membantu dalam menentukan fokus penelitian dan mengarahkan analisis data.
4.4. Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual menggambarkan hubungan antara variabel-variabel penelitian. Ini penting untuk memahami bagaimana variabel-variabel tersebut saling berinteraksi dan mempengaruhi hasil penelitian.
4.5. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian mencakup langkah-langkah yang diambil untuk mengumpulkan dan menganalisis data. Prosedur yang sistematis memastikan bahwa penelitian dilakukan secara terstruktur dan hasil yang diperoleh valid.
V. PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
Bagian ini menjelaskan metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian, termasuk kuesioner dan pengukuran antropometri. Pengolahan data dilakukan untuk mendapatkan informasi yang diperlukan dalam perancangan fasilitas kerja.
5.1. Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner yang diisi oleh operator untuk mengidentifikasi keluhan musculoskeletal dan kondisi kerja. Data yang dikumpulkan penting untuk analisis lebih lanjut.
5.2. Pengolahan Data
Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan metode AHP dan QFD untuk menganalisis keluhan dan merancang fasilitas kerja yang ergonomis. Proses ini memastikan bahwa hasil yang diperoleh akurat dan relevan.
VI. ANALISIS PEMECAHAN MASALAH
Analisis pemecahan masalah menjelaskan hasil dari pengolahan data dan alternatif solusi yang diusulkan untuk meningkatkan kondisi kerja di PT. Carsurindo Siperkasa. Pendekatan yang sistematis membantu dalam mengidentifikasi solusi yang efektif.
6.1. Analisis Tingkat Keluhan Musculoskeletal
Analisis ini menunjukkan tingkat keluhan yang dialami oleh operator dan mengidentifikasi bagian tubuh yang paling sering mengeluh. Informasi ini penting untuk merancang solusi yang tepat.
6.2. Analisis Postur Kerja Aktual
Analisis postur kerja dilakukan untuk mengevaluasi posisi kerja operator saat ini dan mengidentifikasi risiko cedera. Hasil analisis ini digunakan untuk merancang fasilitas kerja yang lebih baik.
VII. KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan dan saran memberikan ringkasan hasil penelitian dan rekomendasi untuk implementasi perancangan fasilitas kerja yang ergonomis. Hal ini penting untuk memastikan bahwa penelitian memberikan manfaat praktis bagi perusahaan.
7.1. Kesimpulan
Kesimpulan merangkum hasil penelitian, menunjukkan bahwa perancangan fasilitas kerja yang ergonomis dapat mengurangi keluhan musculoskeletal dan meningkatkan produktivitas operator.
7.2. Saran
Saran diberikan untuk implementasi hasil penelitian dan untuk penelitian lanjutan yang dapat mengkaji lebih dalam aspek ergonomi dalam industri lain.