PENGARUH METODE BERMAIN PERAN TERHADAP KETERAMPILAN BERBICARA ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK ILMI INSANI
JL. LETDA SUDJONO MEDAN T.A 2015/2016
SKRIPSI
Oleh: MUSTIKA AYU NIM. 1113113024
PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
ABSTRAK
MUSTIKA AYU, NIM : 1113113024. Pengaruh Metode Bermain Peran Terhadap Keterampilan Berbicara Anak Usia 5-6 Tahun Di TK Ilmi Insani Medan T.A 2015/2016.Skripsi.Fakultas Ilmu Pendidikan.Unversitas Negeri Medan, 2015.
Dalam penelitian ini yang menjadi sebuah masalah adalah keterampilan berbicara anak yang belum berkembang dengan baik. Hal tersebut dikarenakan kurangnya kesempatan yang diberikan guru kepada anak untuk berinteraksi langsung baik dengan guru maupun dengan teman bermainnya, kurangnya penerapan metode pembelajaran yang bervariasi, seperti metode bermain peran yang memberikan kebebasan pada anak untuk berinteraksi dengan temannya dan menumbuhkan rasa percaya diri anak untuk terampil dalam berhubungan dengan orang lain. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keterampilan berbicara anak usia 5-6 tahun di TK Ilmi Insani Medan.
Jenis penelitian ini adalah penelitian post test only control design. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan dua kelas kelompok yang memiliki karakteristik yang sama yaitu kelas B1 dan kelas B2. Penentuan sampel kelas dilakukan secara acak (random) dengan jumlah sampel tiap kelas sebanyak 13 anak.Variabel bebas adalah metode bermain peran sedangkan variabel terikat adalah keterampilan berbicara. Instrumen pengumpulan data yaitu pedoman observasi. Analisis data mengunakan uji-t. Dan observasi dilakukan pengobservasi dengan pedoman observasi yang telah disediakan. Dengan taraf nyata α = 0,05.
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang
telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulisan skripsi ini dapat
selesai dengan baik. Skripsi ini berjudul “Pengaruh Metode Bermain Peran
Terhadap Keterampilan Berbicara Anak Usia 5-6 Tahun di TK Ilmi Insani Medan
T.A. 2015/2016”. Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam memperoleh gelar sarjana pada program studi PG PAUD.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan.
Sehingga, penulis mohon kritik dan saran dari berbagai pihak, agar hasilnya lebih
baik lagi.
Penulis juga menyadari bahwa banyak bantuan yang tak ternilai dari
berbagai pihak, dengan ini penulis berkesempatan mengucapkan banyak terima
kasih kepada:
1. Rektor Universitas Negeri Medan Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd
beserta jajarannya.
2. Bapak Dr. Nasrun, M.S, selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP)
UNIMED.
3. Wakil Dekan I Bapak Prof. Dr. Yusnadi, M.S, Wakil Dekan II, Bapak Drs.
Aman Simaremare, M.S, dan Wakil Dekan III Bapak Drs. Edidon Hutasuhut,
M.Pd.
4. Ibu Kamtini, S.Pd, M.Pd selaku Ketua Prodi PG PAUD.
5. Ibu Dra. Hj. Nasriah, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah
dengan penuh kesabaran membimbing dan mengarahkan penulis dalam
6. Ibu Dra Nurmaniah, M.Pd, Ibu Dra Sariana Marbun, M.Pd dan Bapak Drs.
Jasper Simanjuntak, M.Pd, selaku Dosen penguji yang telah memberikan kritik
dan saran serta masukan kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini agar
lebih baik.
7. Seluruh Dosen jurusan PG PAUD FIP UNIMED, yang telah membimbing dan
membagikan ilmunya. Khususnya Ibu Dra Nurmaniah M.Pd selaku dosen
Pembimbing Akademik yang telah membimbing penulis selama mengikuti
perkuliahan.
8. Seluruh civitas akademika FIP UNIMED, dosen dan pegawai terkhusus untuk
Kak Ika tersayang yang telah banyak membantu penulis dalam segala
kesusahan.
9. Ummi Afrimayani Harahap, selaku Kepala TK Ilmi Insani yang telah
memberikan izin untuk melakukan penelitian eksperimen di sekolah tersebut.
Ibu guru dan pegawai di TK khususnya Ummi Titin selaku guru kelas B2 dan
Ummi Rina selaku guru kelas B1 dan seluruh siswa/i yang telah memberikan
bantuan dan kerjasamanya selama penulis melakukan penelitian.
10. Teristimewa kedua orang tua tercinta, Ayahanda Masroji dan Ibunda Samini.
Yang telah dengan sabar dan penuh kasih sayang merawat, menjaga,
membesarkan,dan mendidik penulis. Serta tak henti-hentinya mendoakan
anak-anaknya untuk mencapai cita-cita.
11. Untuk kakak dan abang ipar tersayang Siti Fatimah, Nurita, Yose Rizal dan
Bambang Surianto yang telah memberikan penulis dukungan, semangat dan
doa untuk menyelesaikan skripsi ini.
12. Kepada sahabat-sahabat tersayang Perumahan Ray Pendopo Platinum 2 Blok
Khairul Anwar dan teman seperjuangan di Prodi PG PAUD angkatan 2011
yang selalu setia dalam suka maupun duka, Asmidar Parapat, Silvia Ginting,
Mela Ardina, Dwie Afyuri Suci, Mesrah Khairani, Sakinah Siregar, Ria
Ramadhan, Kharida Shaleha, Desi Wahyuni Putri, Suci Ayu Lestari, Dina
Puspita, Anisah, Adiyani Shintarini.
Atas segala bantuan dan bimbingan yang telah penulis terima dari berbagai
pihak, penulis mengucapkan banyak terima kasih. Semoga Tuhan Yang Maha Esa
membalasnya. Akhir kata semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua dan dapat
dijadikan sumbangan pemikiran dalam dunia pendidikan.
Medan, Januari 2016
Penulis,
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR GAMBAR ... ix
DAFTAR LAMPIRAN ... x
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Identifikasi Masalah ... 5
1.3 Batasan Masalah ... 6
1.4 Rumusan Masalah ... 6
1.5 Tujuan Penelitian ... 6
1.6 Manfaat Penelitian ... 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 8
2.1 Kerangka Teori ... 8
2.1.1 Keterampilan Berbicara ... 8
2.1.1.1 Pengertian Keterampilan Berbicara ... 8
2.1.1.2 Perkembangan Keterampilan Berbicara Anak Usia 5 Sampai 6 Tahun ... 11
2.1.1.3 Faktor Yang Mempengaruhi Keterampilan Berbicara Anak Usia Dini ... 13
2.1.1.4 Tujuan Berbicara ... 15
2.1.2.1 Pengertian Metode Bermain Peran ... 16
2.1.2.2 Kelebihan dan Kekurangan Metode Bermain Peran 18 2.1.2.3 Tujuan Penggunaan Metode Bermain Peran ... 19
2.1.2.4 Langkah - Langkah Penerapan Metode Bermain Peran... 20
2.1.2.5 Pengaruh Metode Bermain Peran Terhadap Keterampilan Berbicara Anak Usia 5 sampai 6 Tahun ... 22
2.1.3 Metode Bercerita ... 23
2.1.3.1 Pengertian Metode Bercerita ... 23
2.1.3.2 Langkah-langkah Metode Bercerita ... 24
2.2 Kerangka Berpikir ... 25
2.3 Hipotesis ... 26
BAB III METODE PENELITIAN ... 28
3.1 Jenis Penelitian ... 28
3.2 Populasi dan Sampel ... 28
3.2.1 Populasi ... 28
3.2.2 Sampel ... 28
3.3 Variabel Penelitian ... 29
3.4 Definisi Operasional ... 29
3.4.1 Keterampilan Berbicara ... 29
3.4.2 Metode Bermain Peran ... 30
3.5 Rancangan dan Prosedur Penelitian ... 30
3.5.2 Prosedur Penelitian ... 31
3.6 Teknik Pengumpulan Data ... 34
3.7 Teknik Analisis Data ... 36
3.8 Tempat dan Jadwal Penelitian ... 40
BAB IV: HASIL DAN PEMBAHASAN ... 42
4.1 Hasil Penelitian ... 42
4.1.1 Deskripsi Hasil Observasi Keterampilan Berbicara Anak .. 42
4.2.Analisis Hasil Penelitian ... 48
4.2.1 Uji Normalitas Data ... 48
4.2.2 Uji Homogenitas ... 49
4.2.3 Uji Hipotesis ... 49
4.3 Pembahasan Hasil Penelitian ... 50
BAB V: KESIMPULAN DAN SARAN ... 52
5.1 Kesimpulan ... 52
5.2 Saran ... 52
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Langkah-langkah Penerapan Metode Bermain Peran ... 21
Tabel 3.1 Rancangan Penelitian ... 30
Tabel 3.2 Tahap Pelaksanaan Metode Bermain Peran ... 32
Tabel 3.3 Tahap Pelaksanaan Metode Bercerita ... 33
Tabel 3.4 Kisi-kisi Lembar Observasi Anak... 35
Tabel 3.5 Interprestasi Data Keterampilan Berbicara ... 37
Tabel 3.6 Jadwal Rencana Penelitian... 41
Tabel 4.1 Hasil Observasi Keterampilan Berbicara dengan Menggunakan Metode Bermain Peran (Kelas Eksperimen) ... 43
Tabel 4.2 Hasil Observasi Keterampilan Berbicara Anak dengan Menggunakan Metode Bercerita (Kelas Kontrol) ... 45
Tabel 4.3 Perbandingan Penerapan Metode Bermain Peran di Kelas Eksperimen (B1) dan Penerapan Metode Bercerita di Kelas Kontrol (B2) ... 47
Tabel 4.4 Ringkasan Uji Normalitas Data dengan Uji Liliefors ... 48
Tabel 4.5 Ringkasan Uji Homogenitas ... 49
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Distribusi Frekuensi Hasil Observasi Keterampilan Berbicara Anak
Dengan Menggunakan Metode Bermain Peran (Kelas Eksperimen)
... 44
Gambar 4.2 Distribusi Frekuensi Hasil Observasi Keterampilan Berbicara Anak
Dengan Menggunakan Metode Bercerita (Kelas Kontrol) ...
x
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Pedoman Observasi Keterampilan Berbicara Anak Kelas
Eksperimen
Lampiran 2 Pedoman Observasi Keterampilan Berbicara Anak Kelas Eksperimen
Lampiran 3 Pedoman Observasi Keterampilan Berbicara Anak Kelas Kontrol
Lampiran 4 Data Mentah Hasil Observasi Keterampilan Berbicara Anak di
Kelompok B1 (Kelas Eksperimen)
Lampiran 6 Data Mentah Hasil Observasi Kemampuan Sains Anak di
Kelompok B2 (KelasKontrol)
Lampiran 8 Nilai Rata-rata, Simpangan Baku Data Kelas Kontrol (X1) dan
Kelas Eksperimen (X2)
Lampiran 9 Perhitungan Mean (Rata-rata), Standar Deviasi, danVarians Kelas
Eksperimen dan Kelas Kontrol
Lampiran 10 Uji Normalitas
Lampiran 11 Uji Homogenitas
Lampiran 12 Uji Hipotesis
Lampiran 13 Nilai untuk Distribusi F
Lampiran 14 Nilai Kritis L untuk Uji Liliefors
Lampiran15 Tabel Wilayah Luas Di Bawah Kurva Normal 0 ke z
Lampiran 16 Nilai Kritis untuk Distribusi t
Lampiran 17 RKM dan RKH
Surat Izin Penelitian
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Menurut undang-undang Sisdiknas Tahun 2003 menyatakan bahwa “anak
usia dini adalah anak yang berada pada usia 0-6 tahun. Anak Usia Dini sedang
dalam tahap pertumbuhan dan perkembangan yang paling pesat, baik fisik
maupun mental”. Sejalan dengan hal itu Mansur (2005:88) menyatakan bahwa
“anak usia dini adalah kelompok anak yang berada dalam proses pertumbuhan dan
perkembangan yang sangat unik. Mereka memiliki pola pertumbuhan dan
perkembangan yang khusus sesuai dengan tingkat pertumbuhan dan
perkembangannya”.
Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah pendidikan yang
diselenggarakan sebelum pendidikan dasar, memiliki kelompok sasaran anak usia
0-6 tahun yang biasa disebut dengan masa emas perkembangan. Paud adalah
investase yang sangat besar bagi keluarga dan bangsa. Pendidikan yang diberikan
pada anak usia dini sebaiknya sesuai dengan usia perkembangannya
Sejalan dengan hal diatas undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 butir 14 menyatakan bahwa “Pendidikan
Anak Usia Dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada
anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui
pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan
perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki
2
di PAUD, yaitu aspek nilai-nilai agama dan moral, aspek fisik/motorik, aspek
kognitif, aspek bahasa, serta aspek sosial-emosional. Kelima aspek ini penting
untuk dikembangkan melalui rancangan pembelajaran yang dipersiapkan oleh
guru ataupun pendidik yang ada di PAUD”.
Dari kelima aspek perkembangan diatas, salah satu aspek yang peneliti
bahas dalam penelitian ini yaitu aspek perkembangan bahasa. Menurut Susanto
(2011:74) “bahasa merupakan alat berkomunikasi dengan orang lain. Dengan
bahasa anak dapat berinteraksi dengan orang lain dan dapat menemukan banyak
hal baru dalam lingkungannya”. Menurut Laura Dyer (2004 : 2) bahasa
merupakan “suatu system simbolis yang digunakan untuk mewakili pikiran
seseorang. Hal tersebut mengacu pada kosakata, tata bahasa, dan kondisi sosial
yang mengatur cara kita berkomunikasi melalui berbagai sarana seperti berbicara,
memberikan isyarat tubuh, dan menulis”. Menurut PERMENDIKNAS No 58
tahun 2009 kemampuan “bahasa pada anak usia dini meliputi : menerima bahasa
dan mengungkapkan bahasa”.
Salah satu bentuk pengembangan bahasa atau yang dikenal dengan
keterampilan bahasa yaitu berbicara. Keduanya merupakan bagian dari proses
komunikasi. Berbicara merupakan salah satu aspek keterampilan bahasa yang
bersifat produktif, artinya suatu kemampuan yang dimiliki seseorang untuk
menyampaikan gagasan, pikiran atau perasaan sehingga gagasan-gagasan yang
ada dalam pikiran pembicara dapat dipahami orang lain. Berbicara berarti
mengemukakan ide atau gagasan lisan secara aktif melalui lambang-lambang
3
Memang setiap orang mampu untuk berbicara atau berkomunikasi secara lisan,
tetapi tidak semua memiliki keterampilan berbicara secara baik.
Menurut K. Eileen dan Lynn (2010:151) perkembangan bicara dan bahasa pada anak usia 5-6 tahun yaitu (1) Anak menguasai 1500 kosakata atau lebih, (2) menceritakan cerita yang sudah dia kenal ketika melihat gambar pada buku, (3) menyebutkan kegunaan sesuatu, (4) mengenali dan menyebutkan empat sampai delapan warna, (5) mengucapkan kalimat dengan lima sampai tujuh kata, bisa juga kalimat yang lebih panjang, (6) Bbrbicara tanpa henti, (7) bercakap-cakap seperti orang dewasa; banyak tanya, (8) menggunakan bahasa dan bukan tangisan disertai teriakan atau agresi fisik untuk mengungkapkan ketidak senangannya.
Permasalahan yang muncul dilapangan secara umum keterampilan anak
belum sesuai dengan yang diharapkan. Hal ini disebabkan keterbatasan kata-kata
yang diketahui dan informasi yang didengar dari orang-orang disekitarnya, hal ini
terlihat masih ada anak yang diam, bengong, kadang termangu kalau ditanya oleh
guru atau teman di sekolah, bahkan oleh orang tua atau orang-orang yang ada
disekitar, anak elum mampu menyebutkan dan menjelaskan tentang sesuatuhal,
terbata-bata takut salah kalau berbicara, karena anak belum memiliki kosa kata
yang memadai atau pelajaran yang kurang variatif, kalau hal itu dibiarkan terus
menerus anak akan mempunyai kesulitan dalam menggunakan bahasa, terutama
dalam berkomunikasi secara lisan di masyarakat. Selain itu, ketika anak diminta
menceritakan tentang pengalamannya sehari-hari, belum beraninya anak untuk
bercerita didepan teman-temannya atau di depan kelas, dan masih terdapat anak
yang bersifat pasif ketika diminta berbicara.
Berdasarkan observasi yang dilakukan peneliti TK Ilmi Insani Medan
keterampilan berbicara anak masih belum sesuai dengan yang diharapkan, seperti
masih ada anak yang belum lancar berbicara. Misalnya, ketika anak diminta
4
tampil bercerita didepan teman-temannya atau didepan kelas, dan masih terdapat
anak yang bersikap pasif ketika diminta berbicara.
Keterampilan berbicara juga masih kurang mendapat perhatian dalam
proses belajar mengajar. Kebanyakan pengajar lebih memfokuskan pada
keterampilan membaca, menulis, dan berhitung. Akibatnya perbendaharaan kata
anak masih terbatas dan anak kurang mampu mengungkapkan gagasan atau ide
ketika menjawab pertanyaan guru. Tidak jarang anak juga merasa belum paham
dengan apa yang dibicarakannya. Hal tersebut dikarenakan kurangnya rasa
percaya diri pada anak, kebiasaan malas, pembelajaran yang monoton dan kurang
menarik, dan kurangnya kegiatan pembelajaran yang menekankan pada pelatihan
berbicara. Serta metode yang digunakan guru masih kurang menarik ataupun
kurang bervariasi.
Dari semua hal yang telah dipaparkan di atas, peneliti mencoba untuk
memberikan sebuah solusi yang kiranya dapat mengatasi permasalah tersebut.
Penulis merasa diperlukannya media pembelajaran yang dapat merangsang anak
agar mau berbicara di depan umum, minimum di depan teman sebayanya. Adapun
metode pembelajaran yang dapat digunakan salah satunya adalah metode bermain
peran .
Menurut Depdikbud dalam Nurbiana Dhieni (2012: 7.33) adapun
pelaksanaan bermain peran dalam pengembangan bahasa di Taman Kanak-kanak
bertujuan untuk melatih anak berbicara. Jadi penggunaan metode bermain peran
mampu memberikan proses belajar yang baru bagi anak. Alasan dipilihnya
metode bermain peran sebagai pembelajaran keterampilan berbicara karena
5
banyak terlibat dan juga memberikan kesempatan kepada anak untuk
mengembangkan keterampilan berbicaranya dan dapat membuat anak bekerja
secara kelompok dan terjalin interaksi anak dengan anak yang lainnya.
Dengan melihat kegunaan metode bermain peran pada pembelajaran anak
usia dini khususnya dalam keterampilan berbicara, maka peneliti berkeingan
melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Metode Bermain Peran Terhadap Keterampilan Berbicara Anak Usia 5-6 Tahun Di TK Ilmi Insani Letda Sudjono T/A 2015/2016”.
1.2Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, dapat diidentifikasi permasalahan yang
timbul sebagai berikut :
a.Keterampilan berbicara masih kurang mendapat perhatian dalam proses
belajar mengajar.
b.Keterbatasan kata-kata yang diketahui dan informai yang didengar dari
orang-orang yang ada disekeliling anak.
c.Kurangnya pembelajaran yang menekankan pada pelatihan keterampilan
berbicara.
d.Guru lebih memfokuskan pada kemampuan membaca, menulis, dan
berhitung.
6
1.3Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka peneliti akan membatasi
penelitian ini. Batasan masalahnya adalah penerapan metode bermain peran
terhadap keterampilan berbicara pada anak usia 5-6 tahun.
1.4Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah dan pembatasan
masalah di atas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah ‘apakah
terdapat pengaruh penerapan metode bermain peran terhadap keterampilan
berbicara pada anak usia 5-6 tahun ?”
1.5Tujuan Penelitian
Dari latar belakang masalah dan rumusan masalah yang telah
dikemukakan diatas, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
penggunaan metode bermain peran terhadap keterampilan berbicara pada anak
usia 5-6 tahun.
I.6. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan memberikan manfaat secara teoritis dan
praktis:
a.Manfaat Teoritis
Sebagai sumbangan pikiran dalam dunia pendidikan anak usia dini
kaitannya dengan penerapan metode bermain peran dalam pembelajaran
7
b.Manfaat Praktis
- Bagi anak, membantu anak dalam mengembangkan keterampilan
bicaranya.
- Bagi guru-guru TK, sebagai bahan masukan bagi para guru dalam
menerapkan metode bermain peran untuk mengembangkan
keterampilan berbicara pada anak.
- Bagi sekolah, sebagai bahan masukan bagi kepala sekolah dalam
memfasilitasi guru dan anak didiknya dalam mengembangkan
kemampuan bahasa anak.
- Bagi peneliti, sebagai bahan masukan bagi peneliti untuk
mengembangkan wawasan berpikir dan pengetahuan tentang
penerapan metode bermain peran dalam mengembangkan
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat diambil
kesimpulan :
a. Pembelajaran menggunakan metode bermain peran memiliki nilai rata-rata
dikelas eksperimen yaitu 2,51 lebih besar dibandingkan dengan hasil
observasi keterampilan berbicara anak dikelas kontrol yang memiliki
rata-rata yaitu 2.09. Dapat diartikan bahwa ada pengaruh metode bermain
peran terhadap keterampilan berbicara anak dari pada metode bercerita.
b. Hasil nilai uji hipotesis terbukti bahwa kelas eksperimen dan kelas kontrol diperoleh thitung = 3,869 sedangkan ttabel = 1,711. Hal tersebut sesuai
dengan hasil uji hipotesis Ho ditolak dan Ha diterima, sehingga dapat
dinyatakan ada pengaruh metode bermain peran terhadap keterampilan
berbicara anak usia 5-6 tahun di TK Ilmi Insani Medan.
5.2 Saran
Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan yang telah dikemukakan di atas
maka peneliti menyarankan hal-hal berikut:
a. Bagi pihak sekolah sebaiknya dijadikan bahan pertimbangan untuk
pemilihan metode pembelajaran untuk mengoptimalkan keterampilan
berbicara pada anak.
b. Bagi guru sebaiknya dapat dijadikan metode pembelajaran yang
menggunakan metode bermain peran agar meningkatkan
keterampilan berbicara anak.
c. Bagi peneliti menambah wawasan dan ilmu pengetahuan tentang apa
yang telah dikaji sehingga nanti akan lebih mudah menggunakan
54
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2009. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Cahyo, Agus N. 2011. Game Khusus Penyeimbang Otak Kanan & Kiri Anak. Jogjakarta : FlashBooks
Dukes, Chris dan Maggie Smith. 2010. CAra Mengembangkan Keretampilan
Berkomunikasi dan Berbahasa pada Anak Prasekolah. Jakarta : Indeks.
Dhieni, Nurbiana. 2012. Metode Pengembangan Bahasa. Jakarta : Universitas Terbuka
Dyer, Laura. 2004. Meningkatkan Kemampuan Bicara Anak. Jakarta : Bhuana Ilmu Populer (Kelompok Gramedia)
Eileen AK dan Lynn R. Marrotz. 2010. Profil Perkembangan Anak. Jakarta: Indeks.
Iskandarwassid, Sunendar dadang. 2010. Strategi Pembeljaran Bahasa. Bandung : Remaja Rosyadakarya.
Muhammad, Fhadlillah. 2012. Desain Pembelajaran Paud. Jogjakarta : Ar-Ruzz Media
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 58. 2009.
Standart Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: DEPDIKNAS
Saputra Yudha M & Rudyanto. 2005. Pembelajaran Kooperatif untuk
Meningkatkan Keterampilan Anak TK. Jakarta: Depdiknas
Shoimin, Aris. 2014. 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013. Yogyakarta : Ar-Ruzz Media.
Sudjana, Nana. 2005.Metode Statistika. Bandung: Tarsito.
Sugiono.2009. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif Kualitatif, Dan R & D. Bandung: Alfabeta.
Suhartono. 2005. Pengembangan Keterampilan Bicara Anak Usia Dini. Jakarta : Depdiknas.
Susanto, Ahmad. 2011. Perkembangan Anak Usia Dini Pengantar dalam
Berbagai Aspek. Jakarta : Kencana Prenada Media Group.
lib.unnes.ac.id/18753/1/1601409035.pdf diakses pada 12 April 2015