PENGEMBANGAN BAHAN AJAR KIMIA INOVATIF DAN INTERAKTIF BERBASIS WEB UNTUK PENGAJARAN KIMIA SMA KELAS XI
TESIS
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Program Studi Pendidikan Kimia
Oleh :
SOFIAN ARITONANG
NIM : 8136142019PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
LEMBAR PENGESAHAN
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR KIMIA INOVATIF DAN INTERAKTIF BERBASIS WEB UNTUK PENGAJARAN KIMIA SMA KELAS XI
TESIS
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Program Studi Pendidikan Kimia
Oleh :
SOFIAN ARITONANG 8136142019 Menyetujui: Tim Pembimbing
Pembimbing I Pembimbing II
Eddiyanto, Ph.D. Prof. Drs. Manihar Situmorang, M.Sc., Ph.D. NIP.196704251994031012 NIP.196008041986011001
Mengetahui :
Ketua Program StudiPendidikanKimia
LEMBAR PENGESAHAN
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR KIMIA INOVATIF DAN INTERAKTIF BERBASIS WEB UNTUK PENGAJARAN KIMIA SMA KELAS XI
TESIS
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Program Studi Pendidikan Kimia
Oleh :
SOFIAN ARITONANG 8136142019 Menyetujui: Tim Pembimbing
Pembimbing I Pembimbing II
Eddiyanto, Ph.D. Prof. Drs. Manihar Situmorang, M.Sc., Ph.D. NIP.196704251994031012 NIP.196008041986011001
Mengetahui :
Ketua Program StudiPendidikanKimia
PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI
UJIAN TESIS MAGISTER PENDIDIKAN KIMIA
NO. NAMA TandaTangan
1. Eddiyanto, Ph.D ………
NIP. 19670425 199403 1 012
2. Prof. Drs. Manihar Situmorang, M.Sc.,Ph.D. ……… NIP. 19600804 198601 1 001
3. Prof. Dr. Retno Dwi Suyanti, M.Si. ………
NIP. 19660126 199103 2 003
4. Dr. Mahmud, M.Sc ………
NIP. 19580222 198903 1 002
5. Dr. Zainuddin Muchtar, M.Si ………
NIP. 19670317 199203 1 004
Nama : Sofian Aritonang NIM : 8136142019
i ABSTRAK
Sofian Aritonang: Pengembangan Bahan Ajar Kimia Inovatif dan Interaktif Berbasis Web Untuk Pengajaran Kimia SMA Kelas XI. Tesis. Medan: Program Studi Pendidikan Kimia, Pascasarjana Universitas Negeri Medan, 2016
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bahan ajar kimia interaktif berbasis web dan juga untuk mengetahui: (1) tingkat kelayakan bahan ajar kimia SMA Kelas XI yang telah beredar dalam bentuk Web dan buku pada Pokok Bahasan Kesetimbangan Kimia sesuai dengan standar isi. (2) pendapat siswa terhadap bahan ajar kimia SMA Kelas XI Pokok Bahasan Kesetimbangan Kimia Interaktif berbasis Web yang telah disusun;(3) pengaruh bahan ajar kimia SMA Kelas XI Pokok Bahasan Kesetimbangan Kimia Interaktif berbasis Web yang telah disusun terhadap peningkatan hasil belajar siswa. Jenis penelitian termasuk penelitian dan pengembangan (research and development). Subjek penelitian adalah bahan ajar pokok bahasan Kesetimbangan Kimia. Adapun,sampel yang digunakan pada penelitian ini terdiri dari 20 orang guru kimia kelas XI di kota Medan, 2 orang dosen kimia umum dan dosen media Universitas Negeri Medan, dan 80 orang siswa. Pemilihan sampel dalam penelitian menggunakan teknik purposive sampling. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh: (1) Bahan ajar Kesetimbangan Kimia yang terdapat dalam bahan ajar Web A dan Web B sudah baik namun masih belum sesuai dengan tuntutan kurikulum artinya sebagian isi bahan ajar perlu direvisi. Oleh karena itu perlu dilakukan pengembangan pada bahan ajar tersebut.(2) Berdasarkan tanggapan siswa, Bahan Ajar Kimia Inovatif dan Interaktif berbasis web yang telah dikembangkan dapat diakses di pianrajagukgukkimia.com dan sudah memiliki tingkat kelayakan 3,97 sehingga valid untuk digunakan sebagai sumber belajar. (3) Hasil belajar siswa dengan menggunakan Bahan Ajar Kimia Interaktif berbasis web yang telah dikembangkan lebih tinggi dibandingkan hasil belajar siswa tanpa menggunakan web yang telah dikembangkan pada pokok bahasan Kesetimbangan Kimia berdasarkan hasil tes diperoleh peningkatan hasil belajar (gain) siswa kelas eksperimen (70,00 %) lebih tinggi di bandingkan hasil belajar (gain) siswa kelas kontrol (54,00%).
Kata Kunci: Bahan Ajar Kimia Interaktif, Web,Penelitian dan Pengembangan, Kesetimbangan Kimia.
ii ABSTRACT
Sofian Aritonang: Chemical Material Development of Innovative and Interactive Web-Based on Teaching Chemistry Class XI SMA. Thesis. Medan: Study Program of Chemistry, Postgraduate, Universitas Negeri Medan, 2016.
This study aimed to obtain teaching materials web-based interactive chemistry and also to determine: (1) the feasibility of high school chemistry teaching materials Class XI that has been circulating in the form of a book on the Web and Chemical Equilibrium Highlights in accordance with the content standards. (2) the level of eligibility based on the assessment of Lecturers and Teachers to the high school chemistry teaching materials Class XI Highlights Web-based Interactive Chemical Equilibrium has been prepared, (3) the effect of high school chemistry teaching materials Class XI Highlights Web-based Interactive Chemical Equilibrium has been prepared on improving student learning outcomes. This type of research, including research and development (research and development). The research subject is the subject of teaching materials Chemical Equilibrium. Meanwhile, the samples used in this study consisted of 20 people a chemistry teacher in class XI in the city of Medan, 2 general chemistry lecturer and media lecturer State University of Medan, and 80 students. Selection of the sample using purposive sampling techniques. Based on the results obtained: (1) teaching materials Chemical Equilibrium contained in teaching materials site A and site B is already good, but still not in accordance with the demands of the curriculum means that some of the contents of teaching materials need to be revised. Therefore it is necessary for the development of instructional materials. (2)Based on student feedback, Instructional Materials Chemistry Innovative and Interactive web-based that has been developed can be accessed at pianrajagukgukkimia.com and already has a valid eligibility rate of 3.97 so as to be used as a learning resource. (3) The results of student learning using Instructional Materials Chemistry Interactive web-based that has been developed is higher than student learning outcomes without the use of a web that has been developed on the subject of Chemical Equilibrium based on test results obtained learning outcome (gain) class students experiment (70, 00%) is higher than the increase in learning outcomes (gain) control class (54,00%).
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, yang telah melimpahkan kasih dan rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Tesis yang berjudul: “Pengembangan Bahan Ajar Kimia Inovatif dan Interaktif berbasis Web Untuk Pengajaran Kimia SMA Kelas XI”.
Tesis ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Magister Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Kimia. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa hormat dan ucapan terima kasih kepada :
1. Bapak Eddiyanto, Ph.D sebagai Dosen Pembimbing I yang telah bersedia meluangkan waktu, tenaga dan pemikiran dalam memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis
2. Bapak Prof. Drs Manihar Situmorang, M.Sc.,Ph.D sebagai Dosen Pembimbing II yang telah bersedia meluangkan waktu, tenaga dan pemikiran dalam memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis
3. Bapak Prof. Dr. Bornok Sinaga, M.Pd sebagai Direktur Pascasarjana Unimed 4. Bapak Prof. Dr. Ramlan Silaban, M.Si, sebagai Ketua Program Studi
Pendidikan Kimia
5. Bapak Prof. Dr. Retno Dwi Suyanti, M.Si sebagai Dosen Penguji Tesis 6. Bapak Dr. Mahmud, M.Sc sebagai Dosen Penguji Tesis
7. Bapak Dr. Zainuddin Muchtar, M.Si sebagai Dosen Penguji Tesis
8. Bapak Ajat Sudrajat, M.Si sebagai sekretaris jurusan dan sekaligus sebagai notulen.
9. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Kimia Pascasarjana Unimed yang telah mengajar dan mendidik penulis selama di perkuliahan
10. Bapak Herbin Manurung,S.Pd., M.Si., Ibu Harmileni, S.Si.,M.Si., Suria P. Pangaribuan,S.Si.,M.Pd., Sisca Handayani Sani,S.Pd sebagai validator
iv
12. Bapak Drs. Sudirman, SP.,M.Si sebagai kepala sekolah SMAN 8 Medan 13. Semua guru-guru tata usaha SMAN 8 Medan yang telah memberikan
dukungan kepada penulis
14. Semua murid-murid SMAN 8 Medan terkhusus kelas XI IPA-1
15. Orangtuaku tercinta St.Ungkap.Aritonang /Taruli Sitinjak, juga kepada adik-adikku tercinta Jona Edi Polo Aritonang/Br Siahaan, Praka TNI AD Rianto Aritonang, Betty Aida Marisi,Am.Pd.,S.Pd/Purba, Elam Marasi Aritonang, SH, Hetty Kusayang Aritonang, S.Kep, Wen Mario Aritonang,S.Pd, Ola, Tasya, Elin, Roito.
16. Mertuaku H.Tomy Girsang/ Lilis Suryani juga kepada adik-adikku Rosmawati Girsang,SP/Bripka Herman Silalahi, Aougus Walter Girsang/Br Bangun, Jesica Sri Hagaina Girsang, Dean, Nia, Algric.
17. Teman-temanku di Ganesha Opertaion Medan
18. Teman-teman angkatan XXIII ada Salim, Sandra, Junando, Rina, Putri, Irfan semua kelas A dan B
19. Terkhusus buat keluarga kecil isteriku Fransisca Natalia Girsang,S.S.,S.Pd yang telah banyak memberikan dukungan secara materi dan pikiran untuk segera menyelesaikan tesis ini dan kepada putrid-putri kecilku Argisa Audrey Aritonang, Rihanna Rivera Aritonang yang rajin buat PR Sekolah.
Dengan keterbatasan pengalaman, pengetahuan maupun pustaka yang ditinjau, penulis menyadari bahwa tesis ini masih banyak kekurangan dan perlu pengembangan lebih lanjut agar benar-benar bermanfaat. Akhir kata, penulis berharap semoga tesis ini bermanfaat bagi kita semua.
Medan, Agustus 2016 Penulis
v
1.1. Latar Belakang Masalah 1
1.2. Identifikasi Masalah 8
2.1.1. Pengertian dan Jenis Bahan Ajar 13
2.1.2. Manfaat dan Peranan Bahan Ajar 16
2.1.3. Kriteria Bahan Ajardan Penyusunannya 17
2.1.4. Penelitian Pengembangan 19
2.1.5. Defenisi E-Learning 25
2.1.7. Komponen dan Karakteristik E-Learning 26
2.1.8. Bahan Ajar Berbasis Web 29
2.1.9. Karakteristik Pelajaran Kimia 32
2.2. Peran Motivasi dalam Proses Belajar 34
2.3. Penelitian yang Relevan 36
2.4. Kerangka Konseptual 37
2.5. Hipotesis Penelitian 38
BAB III. METODE PENELITIAN 39
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 39
3.2. Populasi dan Sampel 39
3.3. Metode dan Rancangan Penelitian 40
3.4. Prosedur Penelitian 40
3.5. Teknik Pengumpul Data 44
vi
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 53
4.1. Hasil Penelitian 53
4.1.1 Analisis Web Pembelajaran Kimia 53
4.1.2. Analisis Web yang di Kembangkan 57
4.1.3. Analisis Buku Ajar 58
4.1.4. Analisis Bahan Ajar Hasil Pengembangan 59
4.1.5. Standar Isi Bahan Ajar 60
4.1.6. Kelayakan Penyajian 62
4.1.7. Pengembangan Bahan ajar 67
4.1.8. pengembangan Bahan ajar Yang dilakukan 69 4.1.9. Implementasi Bahan Ajar Interaktif 69
4.1.10. Analisis Data Hasil Belajar 72
4.1.11. Peningkatan Hasil Belajar 72
4.1.12. Analisis Angket Siswa 75
4.1.13. Analisis Motivasi Belajar Siswa 75
4.2. Pembahasan Hasil Penelitian 78
4.3. Keterbatasan Penelitian 84
BAB V. SIMPULAN DAN SARAN 86
5.1. Simpulan 86
5.2. Saran 87
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 : Manfaat Ajar 16
Tabel 3.1 : Rancangan Bahan PenelitianValidasi Bahan Ajar 46
Table 4.1 :Daftar Harga Voucher Web 56
Table 4.2 : Hasil Kelayakan Isi Web 63
Tabel 4.3 : Hasil Kelayakan Penyajian Isi Web 66
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Komponen E-Learning 28
Gambar 3.1 Desain Penelitian 46
Gambar 4.1 Grafik Penilaian Dosen 63
Gambar 4.2 Grafik Kelayakan Penyajian Dosen 64
Gambar 4.4 Grafik Kelayakan Penyajian Guru 65
Gambar 4.5 Grafik Penilaian Peningkatan Hasil Belajar 70
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Bahan ajar inovatif dan interaktif dibutuhkan oleh siswa dan guru agar
kegiatan belajar mengajar menarik, pengadaan bahan ajar yang bermutu menjadi
salah satu upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan. Pengembangan bahan ajar
harus berdasarkan prasyarat dari badan yang berwenang, yaitu Badan Standar
Nasional Pendidikan (BSNP). Oleh karena itu peningkatan kualitas pendidikan
haruslah dilakukan secara berkelanjutan baik secara konvensional maupun berupa
inovasi untuk mengantisipasi perubahan yang akan dihadapi para peserta didik
(Situmorang, 2013).
Perkembangan teknologi informasi dapat meningkatkan keprofesionalan
guru dan sangat membantu siswa dalam memahami materi kimia dengan cara
mengakses Web pelajaran kimia dirumah. Kemajuan teknologinya pada era
dewasa ini, maka tidak menutup kemungkinan untuk membuat presentasi yang
lebih interaktif yaitu dengan menambahkan gambar, video dan elemen multimedia
lain (Puspitosari, 2010). Dan juga penggunaan internet tidak terpisahkan lagi dari
dunia pendidikan sebagai sumber belajar, berbicara mengenai manfaat sumber
belajar, hal ini erat kaitannya dengan suatu tujuan bahwa sumber belajar harus
menjadi bermakna. Sumber belajar ini harus dapat menunjang pembelajaran
mandiri bagi peserta didik. Presentasi interaktif berbasis Web lebih memberikan
2
Kegiatan pengembangan meliputi tahapan perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi
(Sukiman, 2011).
Dengan perkembangan teknologi informasi yang begitu pesat, maka saat
ini sudah dimungkinkan dan banyak diterapkan proses belajar jarak jauh dengan
menggunakan internet untuk menghubungkan siswa dan guru. Website merupakan
salah satu teknologi internet yang telah berkembang sejak lama dan paling umum
dipakai dalam pelaksanaan pendidikan dan latihan jarak jauh. Website merupakan
kumpulan dari halaman-halaman Web, gambar-gambar, video, atau bahan digital
lain yang disimpan dalam Web server dan dapat diakses melalui internet.
Pembelajaran aktif sudah menjadi bagian penting dari proses
pembelajaran di pelbagai sekolah, para guru disarankan untuk mengemas
pembelajaran dengan strategi-srategi pembelajaran aktif. Pembelajaran aktif telah
terbukti meningkatkan keaktifan siswa dalam mengikuti pelajaran, karena fokus
dalam pembelajaran aktif adalah pembelajaran berpusat pada siswa (student
centered learning). Bahkan, materi pembelajaran aktif dikembangkan dan
diberikan kepada para guru yang sedang mengikuti PLPG (pendidikan dan latihan
profesi guru) dalam sertifikasi guru (Zainal Arifin dan Adhi Setiyawan, 2012).
Serta Internet bermanfaat dalam mengembangkan profesi para guru sebagai
sumber bahan mengajar dengan mengakses rencana pembelajaran atau silabus
online dengan metodologi baru, mengakses materi pelajaran yang cocok untuk
siswanya, serta dapat menyampaikan ide-idenya. Sedangkan peserta didik juga
3
meningkatkan dan memperluas pengetahuan, belajar berinteraksi, dan
mengembangkan kemampuan dalam bidang penelitian.
TIK dapat berfungsi sebagai alat untuk merancang lingkungan belajar
yang baru dan menciptakan pembelajaran yang menarik (Barak, M., 2007).
Pendidikan sarjana kimia pada berbagai perguruan tinggi di Amerika Serikat juga
melibatkan beberapa jenis interaksi multimedia dan berbagai upaya untuk
mempelajari efektifitas pembelajaran dengan memberikan tugas rumah secara
online (Richaerds-Babb, dkk, 2011; Parker, L,L., 2012). Pemanfaatan TIK atau
dalam dunia pendidikan disebut juga dengan e-learnig merupakan tren baru dalam
pembelajaran untuk mendapatkan momentum pada berbagai tingkat pembelajaran
(Kumar dan Kumar, 2013).
Pembelajaran menggunakan TIK akan membantu siswa yang tipe
belajarnya tipe visual, berpikir visual berarti menggunakan mata sebagai jendela
pikiran, pengalaman beajar diproses melalui penglihatan dan pencitraan visual.
Kektika otak berpikir dengan cara ini siswa mengamati dan memmandang
warna-warna, gambar-gambar, garis-garis, kata tertulis, peta-peta, daftar-daftar,
pandangan-pandangan, perspektif-perspektif, visualisa-visualisasi,
lukisan-lukisan, diagram-diagram, film-film, bagan-bagan, foto-foto, dan sebagainya
(Musrofi, 2010)
Baru-baru ini World Wide Web (www) telah memberikan sistem baru
yang dirancang untuk penggunaan jaringan dan mendukung software untuk
digunakan. Sebagai upaya untuk membuat kemajuan dalam pendidikan serta
4
World Wide Web (www) harus didukung dengan jaringan atau internet, dimana internet merupakan jaringan global yang memungkinkan manusia untuk
terhubung satu sama lain di seluruh dunia melalui komputer (Tasri, 2011).
Ilmu dan teknologi yang berkembang sangat pesat juga membawa
implikasi terhadap penambahan bahan ajar yang harus disampaikan kepadapeserta
didik. Sementara itu waktu yang tersedia bagi guru dan peserta didik untuk
bertatap muka di lingkungan sekolah sangat terbatas, bahkan cenderung
berkurang. Hal ini menuntut terobosan-terobosan yang dapat membantu
memperpanjang waktu belajar peserta didik diluar jam pembelajaran. Teknologi
Internet dapat menjadi terobosan yang efektif untuk mengatasi masalah hubungan
antara guru dan peserta didik dalam mengolah informasi bahan pelajaran.
Penggunaan fasilitas Internet dalam dunia pendidikan sangat besar manfaatnya,
khususnya kaum intelektual dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya
manusia secara mudah dan murah.
Bahan ajar merupakan salah satu faktor utama dalam proses
pembelajaran. Meskipun guru dapat menjelaskan materi dengan jelas, namun akan
kurang lengkap jika tidak ada bahan pelajaran yang digunakan (Ratnawati dkk,
2013). Bahan ajar dapat dikembangkan dalam berbagai bentuk sesuai dengan
kebutuhan dan karakteristik materi yang akan disajikan (Depdiknas, 2008).
Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, penggunaan alat
bantu media pembelajaran menjadi semakin luas dan interaktif seperti
5
Pembelajaran kimia yang menggunakan internet perlu pengawasan guru
atau pihak sekolah dan orang tua, agar tercipta hubungan yang positif antara
sekolah dan orang tua. Pendidikan merupakan rekanan paling penting bagi
manusia. Pendidikan tergantung pada kuat tidaknya, sampai pada titik tertentu,
ikatan perasaan antara guru dan orang tua, dan apa yang dilakukan untuk
memenuhi kebutuhan orang dewasa (Rich, 2008). Model-model pengajaran yang
berpusat pada guru dan yang berpusat pada siswa juga sering diperdebatkan oleh
para pengajar di kedua belah pihak. Tidak ada pendekatan yang tunggal yang
secara konsisten lebih baik di bandingkan yang lainnya bergantung tujuan yang
dicoba raih oleh guru maupun karak teristik para pelajar serta nilai-nilai
ekspektasi masyarakat. Hal ini bahwa guru harus siap menerapkan model multiple
models of instruction (model pengajaran) dan menghubungkan model-model itu secara kreatif dan interaktif (Arends, 2008). Pada umumnya
pembelajaran kimia SMA hanya terbatas pada penggunaan bahan ajar berupa
buku teks dan LKS sehingga siswa kurang dapat memahami konsep mikroskopik.
Lemahnya interaksi guru dan siswa serta kecepatan belajar siswa seringkali
dianggap sama juga merupakan kendala dalam pembelajaran kimia, maka dari itu
usaha-usaha peningkatan kualitas pembelajaran kimia saat ini terus dilakukan,
termasuk peningkatan bahan ajar dan media pembelajaran.
Mata pelajaran kimia seringkali dianggap sebagai pelajaran yang sulit
karena materi kimia bersifat abstrak. Padahal sebagian besar ilmu kimia
merupakan percobaaan dan sebagian besar pengetahuannya diperoleh dari
6
Belajar kimia pada dasarnya berangkat dari fakta yang ditemukan menuju
konsep mikroskopik dan submikroskopik yang kemudian disimbolkan. Sehingga
cenderung lebih sulit memahami konsep mikroskopik dan submikroskopik
tersebut. Sehingga perlu dikembangkan alat bantu berupa media pembelajaran
yang dapat memberikan pengalaman yang menyeluruh dari fakta (makroskopik)
menuju konsep (mikroskopik dan submikroskopik).
Materi kimia yang sulit ini semakin sulit karena keterbatasan waktu
belajar disekolah membuat siswa harus mengikuti pelajaran tambahan diluar
sekolah seperti bimbingan belajar. Lembaga bimbingan belajar (Bimbel) kini
begitu populer di kalangan siswa dan orang tua, dan dapat ditemukan hampir di
setiap sudut kota-kota besar. Sekarang bimbel di kota besar dan bagi siswa di
SMA favorit bukan lagi sekedar tren, mengikuti bimbel kini sudah menjadi wajib
bagi siswa, mulai tingkat SD, SMP, SMA. Terlebih lagi bagi siswa SMA yang
berniat melanjutkan ke perguruan tinggi negeri favorit seperti UI, ITB, UGM dan
PTN terkemuka lainnya. Tanpa ikut bimbel, sepertinya mereka tidak percaya diri
dengan kemampuan mereka yang telah didapat di sekolah (Siburian, 2014).
Pemerintah hingga saat ini terus melakukan upaya melaksanakan
berbagai kebijakan untuk meningkatkan kualitas pendidikan guna menghadapi
persaingan bebas dunia. Kemendikbud melakukan sejumlah terobosan guna
meningkatkan mutu pendidikan agar mampu menghasilkan lulusan yang siap
bersaing secara global di masa yang akan datang. Salah satu terobosan awal
tersebut adalah memberlakukan Kurikulum 2013 untuk menjawab tantangan
7
kreatif, kolaboratif serta berkarakter. Namun pada akhirnya kurikulum 2013
dievaluasi kembali oleh kemendikbud, karena pemberlakuan kurikulum 2013
menuntut sejumlah perubahan mendasar pada proses pembelajaran. Perubahan
yang mendasar yakni pada sistem pembelajaran dan pada sistem penilaian.
Ternyata pada penerapannya sangat sulit untuk dilakukan oleh guru dan siswa
disekolah.
Sesuai dengan surat edaran Mendikbud No. 179342/MPK/KR/2014
tanggal 5 Desember 2014, bahwa K13 telah resmi dihentikan untuk
sekolah-sekolah yang telah melaksanakan kurikulum 2013 selama 1 semester dan akan
tetap menggunakan kurikulum 2006 sampai benar-benar siap menerapkan K13,
kecuali sekolah yang telah menerapkan K13 selama 3 semester dan menjadikan
sekolah tersebut sebagai sekolah pengembangan dan percontohan penerapan K13.
Salah satu faktor pemberhentian K13 adalah kurangnya bahan ajar yang
sesuai. Sehingga untuk menambah sumber bahan ajar peneliti membuat bahan ajar
berbasis Web diharapkan dapat membantu guru dan siswa dalam proses
pembelajaran tidak hanya disekolah tetapi juga diluar sekolah.
Berdasarkan uraian di atas maka perlu dilakukan penelitian penyusunan
bahan ajar kimia interaktif berbasis Web (e-learning) pada materi pokoklarutan
asam basa, dalam hal ini penulis mengangkat judul penelitian “Pengembangan
Bahan Ajar Kimia Inovatif dan Interaktif Berbasis Web untuk Pengajaran
8
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka
masalah-masalah yang diidentifikasi adalah sebagai berikut:
1. Belum banyaknya ketersediaan bahan ajar kimia berbasis Web dalam
penyelenggaraan pendidikan nasional.
2. Bahan ajar kimia berbasis Web belum memenuhi Standar Kompetensi (SK)
dan Kompetensi Dasar (KD) sesuai standar.
3. Belum adanya bahan ajar berbasis Web yang disusun secara tepat dan benar
menurut BNSP.
2. Bahan ajar berbasis Web belum dapat mendukung peningkatan hasil belajar
siswa.
1.3. Batasan Masalah
Berdasarkan masalah-masalah yang diidentifikasi di atas, beberapa hal
dalam masalah-masalah tersebut dibatasi sebagai berikut:
1. Menganalisis bahan ajar kimia SMA Kelas XI pada materi Kesetimbangan
Kimia.
2. Mengembangkan bahan ajar kimia SMA Kelas XI materi kesetimbangan kimia
SMA Kelas XI berbasis Web hanya pada materi dan latihan soal.
3. Penilaian dan revisi bahan ajar kimia berbasis Web yang standar oleh tim ahli
oleh Dosen dan Guru Kimia SMA sehingga dihasilkan bahan ajar berbasis Web
9
4. Uji coba terbatas bahan ajar kimia Inovatif dan Interaktif berbasis Web pada
materi SMA Kelas XI sehingga dihasilkan bahan ajar yang layak untuk
digunakan.
1.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah di atas, rumusan masalah yang akan
diteliti adalah:
1. Bagaimana tingkat kelayakan bahan ajar kimia SMA Kelas XI Pokok
Bahasan Kesetimbangan Kimia yang ada saat ini baik yang berbasis Web
ataupun tidak berdasarkan kesesuaian standar isi dan kurikulum?
2. Bagaimana pendapat siswa terhadap bahan ajar kimia SMA Kelas XI Pokok
Bahasan Kesetimbangan Kimia Interaktif berbasis Web yang telah disusun?
3. Bagaimana pengaruh bahan ajar kimia SMA Kelas XI Pokok Bahasan
Kesetimbangan Kimia Interaktif berbasis Web yang telah disusun terhadap
peningkatan hasil belajar siswa?
1.5. Tujuan Penelitian
Sejalan dengan rumusan masalah di atas, adapun tujuan penelitian ini
secara umum adalah :
1. Mengetahui tingkat kelayakan bahan ajar kimia SMA Kelas XI yang telah
beredar dalam bentuk Web dan buku pada Pokok Bahasan Kesetimbangan
10
2. Mengetahui pendapat siswa terhadap bahan ajar kimia SMA Kelas XI Pokok
Bahasan Kesetimbangan Kimia Interaktif berbasis Web yang telah disusun;
3. Mengetahui pengaruh bahan ajar kimia SMA Kelas XI Pokok Bahasan
Kesetimbangan Kimia Interaktif berbasis Web yang telah disusun terhadap
peningkatan hasil belajar siswa.
1.6. Manfaat Penelitian
Manfaat yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Tersedianya bahan ajar kimia SMA Kelas XI Pokok Bahasan Kesetimbangan
Kimia Interaktif berbasis Web;
2. Bahan ajar kimia SMA Kelas XI Pokok Bahasan Kesetimbangan Kimia
Interaktif berbasis Web yang telah disusun dapat membantu guru dalam
pembelajaran di sekolah maupun di luar sekolah;
3. Bahan ajar kimia SMA Kelas XI Pokok Bahasan Kesetimbangan Kimia
Interaktif berbasis Web yang telah disusun dapat membantu siswa dalam
belajar di sekolah maupun di luar sekolah;
4. Sebagai masukan bagi peneliti lainnya untuk mengembangkan bahan ajar
berbasis Web sesuai dengan tuntutan kurikulum.
1.7. Defenisi Operasional
1. Pengembangan adalah proses, cara, perbuatan mengembangkan dengan
menggunakan alat atau media tertentu dalam rangka pencapaian mutu dan
11
2. Bahan ajar kimia e-learning merupakan komponen pembelajaran yang
digunakan sebagai bahan belajar bagi siswa dan membantu guru dalam
melaksanakan kegiatan belajar kimia di kelas (Rashty, 1999).
3. Interaktif adalah tidakan yang bersifat saling melakukan aksi (saling aktif),
contoh: dialog antara komputer dan terminal atau antara komputer dengan
komputer. Bahan ajar Inte7raktif adalah salah satu jenis bahan ajar yang dilihat
dari teknologi yang digunakan. Bahan ajar ini antara lain ialah CAI (Computer
Assisted Instruction), compact disk (CD) multimedia pembelajaran interaktif, dan bahan ajar berbasis Web (Web based learning materials). Bahan ajar ini
dilengkapi dengan alat pengontrol yang dapat dioperasikan oleh pengguna,
sehingga pengguna dapat memilih apa yang dikehendaki untuk proses-proses
selanjutnya. Pengguna akan mendapatkan informasi atau umpan balik sesuai
dengan aksi atau navigasi yang dipilih, informasi tersebut menggunakan
berbagai bentuk format data seperti teks, gambar, audio, video, simulasi,
soal-soal interaktif dan lain-lain. (Berlin, S,2014).
4. World wide Web atau www atau juga dikenal dengan istilah Web adalah salah
satu layanan yang didapat oleh pemakai komputer yang terhubung ke internet.
Web ini menyediakan informasi bagi pemakai komputer yang terhubung ke internet dari sekedar informasi “sampah” (informasi yang tidak berguna sama
sekali) sampai informasi yang serius; dari informasi yang gratisan sampai
informasi yang komersial. Website atau situs dapat diartikan sebagai kumpulan
halaman-halaman yang digunakan untuk menampilkan informasi teks, gambar
12
yang bersifat statis maupun dinamis yang membentuk satu rangkaian bangunan
yang saling terkait dimana masing-masing dihubungkan dengan
88
DAFTAR PUSTAKA
Abidin, Y., (2014), Desain Sistem Pembelajaran dalam Konteks Kurikulum 2013, Bandung: Refika Aditama
Barak, M., (2007), Transition fro Traditional to ICT-enhanced Learning Environments in Undergraduate Chemestry Course, Elsevier Computers and Education 48:40-43
Baswedan, A., (2013), Kilas Balik Dunia Pendidikan di Indonesia,
www.prestasi-iief.org, diakses 8 Desember 2014
Chang, R., (2005), Kimia Dasar Konsep-Konsep Inti Edisi Ketiga Jilid 1, Erlangga: Jakarta
Dick, W dan Carey, (2005), The Systemic Design Of Intructional (6 th ed). New York: Omegatype Typography, Inc
Depdiknas, 2006, Panduan Pengembangan Pembelajaran IPA Terpadu, Jakarta: Depdiknas.
________, (2008), Panduan Pengembangan Bahan Ajar, Jakarta: Depdiknas
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas, (2010), Petunjuk Teknis Pengembangan Bahan Ajar, Jakarta: Depdiknas
Djamarah, dkk, 2010, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka Cipta
Firdaus, F., 2013, Peran Lembaga Bimbingan Belajar Terhadap Peningkatan Motivasi Belajar Anak, http://edukasi.kompasiana.com/, diakses 3 Maret 2015
Hodge, A., Richardson, J, dan York, C, S., (2009), The Impact of Web-Based Homework Tool in University Algebra Courses on Student Learning and Strategies, Journal of Online Learning and Teaching, 5(4):618-629
Holden, J.T., (2005), An Intruction Media Selection Guide for Distance Education, Unaited State Distance Learning Association (USDLA), USA: USDLA Official Publication
Kemendiknas (2010), Kerangka Acuan Pendidikan Karakter. Jakarta: Kemendiknas.
Khoerul, Eko., 2012, Teori-Teori Motivasi Belajar,
89
Kumar, R, K., (2013), Effectiveness of E-learning in Teaching Chemistry with Reference Certain selected Variables, International Journal of Education and Practice 1(1):1-13
Kurniasih, I., dan Berlin, S., (2014), Panduan Membuat Bahan Ajar Buku Teks Pelajaran Sesuai dengan Kurikulum 2013, Surabaya: Kata Pena
Littlejohn, A., Falconer, dan Mcgill (2008), Carakterising Effective E-learning resources, Elsevier Computers and Education 50:757-771
Munafifah, E., (2013), Pengembangan Bahan ajar Buku Teks Pelajaran IPA-Kimia SMP/MTs, Program Studi Pendidikan IPA-Kimia, Program Pascasarjana, Universitas Negeri Medan
Naidu, S., (2006). E-learning: a Guidebook of Principles, procedures, and Practices (edisi Revisi, 2006), New Delhi: Commonwealth Educational Media Center
National Foundation for Educational Research., (2011), TIMSS 2011 International Results in Mathematics, (https://www.google.com/#q=+TIMSS+2011+, diakses 20 Oktober 2014)
Nugraha, D,A., (2013), Pengembangan Bahan Ajar Reaksi Redoks Bervisi SETS Berorientasi Konstruktivistik, Journal of Innovative Science Education 2(1):28
Padmo, D., (2004), Teknologi Pembelajaran: Peningkatan Kualitas Belajar Melalui Teknologi Pembelajaran, Ciputat: Pusat Teknologi Komunikasi dan Informasi Pendidikan
Parker, L,L., (2013), Case Study Using Online Homework in Undergraduate Organic Chemistry: Results and Student Attitudes, J, Chem, Educ., 90:37-44
Permendikbud, (2014), Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 59 Tahun 2014 Tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Atas/ Madrasah Aliyah, Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Prawiradilaga, D.S., (2013), Mozaik Teknologi Pendidikan E-learning, Jakarta: Kencana
90
Rashty, D., (1999), E-learning Process Models, www.addwise.com/artikel/e-learning_Proces_Models.pdf, diakses 19 Februari 2010
Richards, Drelick, Hendry, dan Roberston, (2011), Online Homwork, Help or Hidrance? What Students Think ang How They Perform, J, Coll, Sci, Teach, 40:81-94
Ridwan, (2003), Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian, Bandung: Alfabeta
Setyosari, P., (2012), Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan, Jakarta: Kencana Prenada Media Group
Siburian, T., (2014), Rahasia Bimbel, Jakarta: Pustaka Mina
Shin, D., (2002), A Web-based, Ineractive Virtual Laboratory System for Unit Operations and Process System Engineering Education: Issues, Design and Implementaion, Elsevier Computers and Education26:319-330
Situmorang, M., and Saragih, N., (2012), Pengembangan Modul Pembelajaran Kimia SMA Melalui Inovasi dan Integrasi Pendidikan Karakter Untuk Mempersiapkan Sumberdaya Berkarakter Menghadapi Persaingan Global,
Jurnal Litjak (In Press)
Situmorang, M.(2013), Pengembangan Buku Ajar Kimia SMA Melalui Inovasi Pembelajaran dan Integrasi Pendidikan Karakter Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa, Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung, 237-245.
Situmorang, M., Retno, D.W. (2013), Pengembangan Buku Ajar Kimia SMA Melalui Inovasi Pembelajaran dan Integrasi Pendidikan Karakter, Prosiding Seminar Hasil Lembaga Penelitian Unimed, 1-8.
Stockey, D., (2006), E-learning Definition and Explanationi,
www.derekstockey.com, di akses 19 Februari 2010
Sugiyono, (2010), Metode Penelitian Pendekatan kuatitatif, Kualitatif dan R&D, Bandung: Alfabeta
Tasri, L., (2011), Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Web, Jurnal Medtek 3:2
Tim Pascasarjana UNIMED, (2010), Pedoman Administrasi dan Penulisan Tesis & Disertasi. Medan: Program Pascasarjana UNIMED