• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBEDAAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIK DAN SELF-EFFICACY ANTARA PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TPS DENGAN STAD PADA SISWA SMP NEGERI SATU ATAP TANJUNGBALAI TAHUN PELAJARAN 2015/2016.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERBEDAAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIK DAN SELF-EFFICACY ANTARA PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TPS DENGAN STAD PADA SISWA SMP NEGERI SATU ATAP TANJUNGBALAI TAHUN PELAJARAN 2015/2016."

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

PERBEDAAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIK DAN SELF EFFICACY ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TPS DENGAN STAD

PADA SISWA SMP NEGERI SATU ATAP TANJUNGBALAI TAHUN PELAJARAN 2015/2016

TESIS

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan dalam Memenuhi Gelar Magister Pendidikan pada

Program Studi Pendidikan Matematika

Disusun Oleh:

RINDA HERMAYANI 8146171071

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

i ABSTRAK

Rinda Hermayani. Perbedaan Kemampuan Komunikasi Matematik dan Self-efficacy Antara Pembelajaran Kooperatif Tipe TPS Dengan STAD Pada Siswa SMP Negeri Satu Atap Tanjungbalai Tahun Pelajaran 2015/2016. Tesis. Medan: Program Studi Pendidikan Matematika Pascasarjana Universitas Negeri Medan, 2016.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis: (1) perbedaan kemampuan komunikasi matematik antara siswa yang diajar melalui model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) dengan yang diajar melalui Student Teams Achievement Devision (STAD), (2) perbedaan kemampuan self-efficacy antara siswa yang diajar melalui model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) dengan yang diajar melalui Student Teams Achievement Devision (STAD) (3) interaksi antara model pembelajaran kooperatif (Tipe TPS dan STAD) dengan KAM terhadap kemampuan komunikasi matematik siswa. (4) interaksi antara model pembelajaran kooperatif (Tipe TPS dan STAD) dengan KAM terhadap self-efficacy siswa.

Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri Satu Atap Tanjungbalai, dengan mengambil sampel dua kelas berjumlah 46 siswa melalui teknik random sampling. Data dalam penelitian ini dianalisis dengan menggunakan analisis statistik deskriptif dan statistik inferensial yaitu ANAVA dua jalur.

Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa: (1) terdapat perbedaan kemampuan komunikasi matematik antara siswa yang diajar melalui model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) dengan yang diajar melalui Student Teams Achievement Devision (STAD), (2) terdapat perbedaan kemampuan self-efficacy antara siswa yang diajar melalui model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) dengan yang diajar melalui Student Teams Achievement Devision (STAD) (3) Terdapat interaksi antara model pembelajaran kooperatif (Tipe TPS dan STAD) dengan KAM terhadap kemampuan komunikasi matematik siswa. (4) Terdapat interaksi antara model pembelajaran kooperatif (Tipe TPS dan STAD) dengan KAM terhadap kemampuan self-efficacy siswa

(7)

ii ABSTRACT

Rinda Hermayani. Differences of Communication Mathematic Ability and Self-efficacy Between Cooperative Learning TPS With STAD to Students of SMP Satu Atap Tanjungbalai Academic Year 2015/2016. Thesis. Medan: Program Master of Mathematic Education University of Negeri Medan, 2016.

This research is aimed to analyze: (1) differences in communication mathematic ability among the students taught through cooperative learning Think Pair Share (TPS) with those taught by Student Teams Achievement Devision (STAD), (2) differences in the ability of self-efficacy among students taught through cooperative learning Think Pair Share (TPS) with those taught by student Teams Achievement Devision (STAD) (3) interaction between cooperative learning model (type TPS, and STAD) with KAM on communication mathematic ability of students. (4) the interaction between cooperative learning model (Type TPS, and STAD) with KAM against self-efficacy of students.

This study is a quasi-experimental research. The study population was all students in grade VIII SMP Negeri Satu Atap Tanjungbalai, by taking samples of two classes totaling 46 students through random sampling techniques. The data were analyzed using descriptive statistics and inferential statistics are ANAVA two lanes.

Based on the research, found that: (1) there is a difference between students' communication mathematic ability are taught through cooperative learning model Think Pair Share (TPS) with those taught by Student Teams Achievement Devision (STAD), (2) there are differences in the ability of self- efficacy among the students taught through cooperative learning Think Pair Share (TPS) with those taught by student Teams Achievement Devision (STAD) (3) There is an interaction between cooperative learning (type TPS, and STAD) with KAM on the communication mathematic ability students. (4) There is interaction between cooperative learning model (Type TPS, and STAD) with KAM on the ability of self-efficacy students.

(8)

iii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobbil’alamin, puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat

Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia-Nya serta sholawat dan salam kita sanjung sajikan khadirat Nabi besar Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabat-sahabat beliau sekalian. Sehingga tesis saya yang berjudul: “Perbedaan Kemampuan Komunikasi Matematik Dan Self Efficacy Antara Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TPS Dengan STAD Pada Siswa SMP Negeri Satu Atap Tanjungbalai Tahun Pelajaran 2015/2016” dapat diselesaikan. Tesis ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan dalam memperoleh gelar Magister Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Matematika di Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan. Dalam menyelesaikan penulisan tesis ini penulis mendapat bimbingan dari para Dosen dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis tidak lupa menyampaikan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu penulis. Semoga Allah SWT memberikan balasan yang setimpal atas kebaikan tersebut. Terima kasih dan penghargaan khusunya penulis sampaikan kepada: 1. Ayahanda Herman dan Ibunda Khairani tercinta, serta Ibuk dan om juga

adik-adik tercinta Aulia Akbar, Maulida, Azizi, Fikri dan Wilda yang selalu memberikan doa, rasa kasih sayang, perhatian dan dukungan penuh dalam setiap langkah kepada penulis dalam menyelesaikan perkuliahan dan menyelesaikan penulisan Tesis ini.

2. Ibu Dr. Ani Minarni, M.Si selaku Pembimbing I dan Bapak Prof. Dr. Mukhtar, M.Pd selaku selaku Pembimbing II yang telah membimbing dan meluangkan waktunya serta telah memberi nasehat dan arahan kepada penulis selama penulisan tesis ini.

3. Bapak Prof. Dr. Hasratuddin, M. Pd selaku narasumber I, Bapak Dr. Zul Amry, M.Si sebagai Narasumber II dan Bapak Dr. Kms. Muhammad Amin Fauzi, M. Pd selaku narasumber III yang telah banyak memberikan saran dan kritik yang membangun dalam penyempurnaan tesis ini.

4. Bapak Prof. Dr. Edi Syahputra, M. Pd. sebagai Ketua Program Studi Pendidikan Matematik dan Bapak Dr. Mulyono, S.Si, M. Si. selaku Seketaris Program Studi Pendidikan Matematika Pascasarjana UNIMED, Bapak Dapot Tua Manullang, M. Si. selaku Staf Program Studi Pendidikan Matematika yang memberikan semangat dan membantu penulis dalam hal administrasi, dan Bapak/Ibu dosen yang mengajar di Program Studi Pendidikan Matematika Pascasarjana UNIMED.

(9)

iv

Program Pascasarjana UNIMED serta staf Program Pascasarjana UNIMED yang telah memberikan bantuan dan kesempatan serta bantuan administrasi selama pendidikan di UNIMED.

6. Ibu Dr.Saedah Rangkuti, M.Si, selaku Kepala SMP Negeri Satu Atap Tanjungbalai yang telah memberi kesempatan dan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian, Ibu Normiati yang telah mengizinkan penulis dan mendampingi penulis saat melakukan penelitian, guru-guru dan staf administrasi yang telah banyak membantu penulis dalam melakukan penelitian di Negeri Satu Atap Tanjungbalai.

7. Sahabat tercinta Adinda Aufa, Rika, Ika, Dani, Nova, Dwi teristimewa kepada kakanda Ardiansyah yang telah banyak memberikan motivasi dan dorongan serta bantuan dalam penulisan tesis ini.

8. Sahabat Kos gang Pisang Tercinta, Adinda Mustika, Sarah, Niar, Febi, Ila, April, Novri dan Zura yang telah banyak memotivasi penulis.

9. Sahabat Terbaik Sri Rezeki, Evi dan Ayu yang sudah memberikan motivasi dan support dalam pembuatan tesis ini.

10.Teman-teman seperjuangan angkatan XXIII kelas A khususnya A-4 yang telah banyak memberikan semangat dan motivasi dalam penulisan tesis ini, dan semua pihak yang telah memberi semangat kepada penulis dari sejak memulai penulisan tesis ini hingga selesai yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Semoga Allah SWT memberikan balasan yang baik atas bantuan, dukungan dan bimbingan yang diberikan. Dengan segala kekurangan dan keterbatasan penulis berharap semoga tesis ini dapat memberi sumbangan dalam memperkaya khasanah ilmu dalam bidang pendidikan dan menjadi masukan bagi penelitian lebih lanjut.

Medan, Juli 2016 Penulis,

(10)

v

2.1 Kemampuan Komunikasi Matematik ... 20

2.2 Self Efficacy ... 25

2.3 Model Pembelajaran Kooperatif ... 28

2.3.1 Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TPS ... 31

2.3.2 Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD ... 34

2.3.3 Perbedaan Antara Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TPS Dengan STAD ... 37

2.4 Kemampuan Awal Matematika... 40

2.5 Interaksi ... 41

2.6 Teori Belajar Pendukung... 42

2.7 Penelitian yang Relevan ... 46

2.8 Kerangka Konseptual ... 47

2.9 Hipotesis Penelitian ... 55

BAB III METODE PENELITIAN... 57

3.1 Jenis Penelitian ... 57

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian... 57

3.3 Populasi dan Sampel ... 58

3.4 Variabel Penelitian ... 59

3.5 Desain Penelitian ... 60

3.6 Definisi Operasional ... 61

3.7 Instrumen Penelitian ... 63

3.8 Uji Coba Perangkat Pembelajaran dan Instrumen Penelitian ... 69

3.9 Hasil Uji Coba Perangkat Penelitian ... 75

3.10 Teknik Analisis Data ... 78

(11)

vi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 90

4.1 Hasil Penelitian ... 90

4.1.1 Hasil Tes Kemampuan Awal Matematika (KAM) Siswa ... 90

4.1.2 Hasil Posttes Kemampuan Komunikasi Matematik ... 95

4.1.3 Analisis Hipotesis Penelitian mengenai kemampuan Komunikasi matematik ... 101

4.1.4 Hasil Angket Self Efficacy ... 103

4.1.5 Analisis Hipotesis Penelitian Mengenai Self Efficacy ... 108

4.2 Pembahasan ... 111

4.2.1 Faktor Pembelajaran ... 111

4.2.2 Kemampuan Awal Matematika ... 113

4.2.3 Kemampuan Komunikasi Matematik ... 114

4.2.4 Self Efficacy Siswa ... 115

4.2.5 Terdapat Interaksi Antara Model Pembelajaran kooperatif (Tipe TPS dan STAD) dengan Kemampuan Awal Matematika Siswa Terhadap Kemampuan Komunikasi Matematik Siswa ... 116

4.2.6 Terdapat Interaksi Antara Model Pembelajaran kooperatif (Tipe TPS dan STAD) dengan Kemampuan Awal Matematika Siswa Terhadap Self Efficacy Siswa ... 118

4.3 Keterbatasan Penelitian ... 119

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ... 121

5.1 Simpulan ... 121

5.2 Implikasi ... 122

5.3 Saran ... 123

(12)

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif... 31

Tabel 2.2 Sintaks Pembelajaran Kooperatif Tipe TPS ... 33

Tabel 2.3 Sintaks Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD ... 37

Tabel 2.4 Perbedaan Pedagogi Antara Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TPS dengan STAD ... 38

Tabel 3.1 Jadwal Penelitian ... 58

Tabel 3.2 Tabel Weiner Tentang Keterikatan Antara Variabel Bebas, Terikat dan Kontrol ... 60

Tabel 3.3 Desain Penelitian ... 61

Tabel 3.4 Kriteria Pengelompokkan Kemampuan Siswa Berdasarkan KAM . 65 Tabel 3.5 Kisi-kisi Tes Kemampuan Komunikasi Matematik ... 66

Tabel 3.6 Pedoman Penskoran Kemampuan Komunikasi Matematik ... 66

Tabel 3.7 Kisi-kisi Angket Self Efficacy ... 68

Tabel 3.8 Skor Alternatif Jawaban Skala Self Efficacy ... 69

Tabel 3.9 Klasifikasi Daya Pembeda ... 73

Tabel 3.10 Klasifikasi Indeks Kesukaran... 74

Tabel 3.11 Tabel Anava Dua Jalur ... 83

Tabel 3.12 Tabel Anava Dua Jalur ... 85

Tabel 3.13 Keterkaitan Rumusan Masalah, Hipotesis Penelitian dan Uji Statistik yang Digunakan ... 86

Tabel 4.1 Deskripsi Kemampuan Awal Matematika Siswa Berdasarkan Model Pembelajaran ... 91

Tabel 4.2 Deskripsi Pengelompokan Siswa Berdasarkan KAM ... 91

Tabel 4.3 Hasil Uji Normalitas Nilai Kemampuan Awal Matematika Siswa .... 94

Tabel 4.4 Hasil Uji Homogenitas Nilai Kemampuan Awal Matematika ... 95

Tabel 4.5 Deskripsi Posttest Kemampuan Komunikasi Matematik ... 97

Tabel 4.6 Hasil Uji Normalitas Postest Kemampuan Komunikasi Matematik .. 99

Tabel 4.7 Hasil Uji Homogenitas Posttest Kemampuan Komunikasi Matematik ... 100

Tabel 4.8 Hasil Perhitungan ANAVA Manual Postest Kemampuan Komunikasi Matematik ... 101

Tabel 4.9 Deskripsi Angket Self Efficacy ... 104

Tabel 4.10 Hasil Uji Normalitas Nilai Angket Self Efficacy Siswa ... 106

Tabel 4.11 Hasil Uji Homogenitas Angket Self Efficacy ... 107

Tabel 4.12 Hasil Perhitungan ANAVA Angket Self Efficacy Siswa ... 108

(13)

iiiiii

2.1 Kemampuan Komunikasi Matematik ... 20

2.2 Self Efficacy ... 25

2.3 Model Pembelajaran Kooperatif ... 28

2.3.1 Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TPS ... 31

2.3.2 Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD ... 34

2.3.3 Perbedaan Antara Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TPS Dengan STAD ... 37

2.4 Kemampuan Awal Matematika... 40

2.5 Interaksi ... 41

2.6 Teori Belajar Pendukung... 42

2.7 Penelitian yang Relevan ... 46

2.8 Kerangka Konseptual ... 47

2.9 Hipotesis Penelitian ... 55

BAB III METODE PENELITIAN... 57

3.1 Jenis Penelitian ... 57

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian... 57

3.3 Populasi dan Sampel ... 58

3.4 Variabel Penelitian ... 59

3.5 Desain Penelitian ... 60

3.6 Definisi Operasional ... 61

3.7 Instrumen Penelitian ... 63

3.8 Uji Coba Perangkat Pembelajaran dan Instrumen Penelitian ... 69

3.9 Hasil Uji Coba Perangkat Penelitian ... 75

3.10 Teknik Analisis Data ... 78

(14)

iviii

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 90

4.1 Hasil Penelitian ... 90

4.1.1 Hasil Tes Kemampuan Awal Matematika (KAM) Siswa .... 90

4.1.2 Hasil Posttes Kemampuan Komunikasi Matematik ... 95

4.1.3 Analisis Hipotesis Penelitian mengenai kemampuan Komunikasi matematik... 101

4.1.4 Hasil Angket Self Efficacy ... 103

4.1.5 Analisis Hipotesis Penelitian Mengenai Self Efficacy ... 108

4.2 Pembahasan ... 111

4.2.1 Faktor Pembelajaran... 111

4.2.2 Kemampuan Awal Matematika ... 113

4.2.3 Kemampuan Komunikasi Matematik ... 114

4.2.4 Self Efficacy Siswa ... 115

4.2.5 Terdapat Interaksi Antara Model Pembelajaran kooperatif (Tipe TPS dan STAD) dengan Kemampuan Awal Matematika Siswa Terhadap Kemampuan Komunikasi Matematik Siswa ... 116

4.2.6 Terdapat Interaksi Antara Model Pembelajaran kooperatif (Tipe TPS dan STAD) dengan Kemampuan Awal Matematika Siswa Terhadap Self Efficacy Siswa ... 118

4.3 Keterbatasan Penelitian ... 119

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ... 121

5.1 Simpulan ... 121

5.2 Implikasi ... 122

5.3 Saran ... 123

(15)

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Proses penyelesaian masalah komunikasi matematik ... 9 Gambar 3.1 Alur Kerja Penelitian ... 89 Gambar 4.1 Skor Rata-Rata KAM (tinggi, sedang dan rendah) ... 92 Gambar 4.2 Skor Rata-Rata Postest Kemampuan Komunikasi

matematik Berdasarkan Indikator ... 96 Gambar 4.3 Skor Rata-Rata Posttest Kemampuan Komunikasi

Matematik ... 98 Gambar 4.4 Interaksi antara Model Pembelajaran dengan KAM

terhadap Kemampuan Komunikasi Matematik ... 102 Gambar 4.5 Skor rata-rata Self Efficacy siswa berdasarkan indikator .... 103 Gambar 4.6 Skor Rata-Rata Angket Self Efficacy ... 105 Gambar 4.7 Interaksi antara Model Pembelajaran dengan KAM

(16)

ix

DAFTAR LAMPIRAN

1. LAMPIRAN A

Lampiran A-1 Rencana Pelaksanan Pembelajaran (RPP) I ... 128

Lampiran A-2 Rencana Pelaksanan Pembelajaran (RPP) II ... 149

Lampiran A-3 Lembar Aktivitas Siswa (LAS ) ... 169

2. LAMPIRAN B Lampiran B-1 Tes Kemampuan Awal ... 191

Lampiran B-2 Kunci Jawaban Tes KAM... 193

Lampiran B-3 Pedoman Penskoran Tes KAM... 197

Lampiran B-4 Kisi-kisi Tes Kemampuan Komunikasi Matematik .... 199

Lampiran B-5 Soal Postes Komunikasi Matematik ... 200

Lampiran B-6 Alternatif Jawaban Tes Komunikasi Matematik ... 201

Lampiran B-7 Pedoman Penskoran Kemampuan Komunikasi Matematik ... 203

Lampiran B-8 Rubrik Penilaian Tes Kemampuan Komunikasi Matematik ... 205

Lampiran B-9 Kisi-kisi Angket Self Efficacy... 207

Lampiran B-10 Angket Self Efficacy Matematik Kelas VIII SMP ... 208

Lampiran B-11 Pedoman Penskoran Angket Self Efficacy ... 211

3. LAMPIRAN C Lampiran C-1 Laporan Validasi Perangkat Pembelajaran Dan Instrumen Penelitian ... 212

4. LAMPIRAN D Lampiran D1 Nama-Nama Siswa Yang Dikelompokkan Berdasarkan KAM Pada Kelas Eksperimen I Dan II ... 245

Lampiran D2 Data KAM Siswa Kelas VIII-1 dan VIII-2 SMP Negeri Satu Atap Tanjungbalai... 247

Lampiran D3 Hasil Uji Normalitas dan Homogenitas Kemampuan

Lampiran D6 Hasil Uji Hipotesis Kemampuan Komunikasi Matematik ... 262

Lampiran D7 Hasil Angket Self Efficacy Siswa Kelas Eksperimen-1 dan Eksperimen-II ... 266

(17)

x

Siswa Kelas Eksperimen-1 dan Eksperimen-II ... 270 Lampiran D9 Hasil Uji Hipotesis Self Efficacy Siswa ... 274

(18)

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

5.1. Simpulan

Berdasarkan hasil analisis, temuan dan pembahasan yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya diperoleh beberapa kesimpulan yang berkaitan dengan model pembelajaran think pair share dengan student teams achievement division kemampuan komunikasi matematik dan self efficacy. Simpulan tersebut sebagai berikut:

1. Terdapat perbedaan kemampuan komunikasi matematik antara siswa yang diajar melalui pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) dengan yang diajar melalui Student Teams Achievement Devision (STAD) dengan Fhitung > Ftabel yaitu 10,444 > 4,085. Hal ini dapat dilihat dari dampak pembelajaran yang ditinjau dari skor rata-rata posttest kemampuan komunikasi matematik siswa yang diberi model TPS (19,95) lebih rendah dibanding skor rata-rata posttest kemampuan komunikasi matematik untuk kelas yang diberi model pembelajaran STAD (22,67).

2. Terdapat perbedaan kemampuan self efficacy antara siswa yang diajar melalui pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) dengan yang diajar melalui Student Teams Achievement Devision (STAD) dengan Fhitung > Ftabel yaitu 18,026 > 4,085. Hal ini dapat dilihat dari dampak pembelajaran yang ditinjau dari skor rata-rata self efficacy siswa yang diberi model TPS (93,091) lebih rendah dibanding skor rata-rata self efficacy kemampuan komunikasi matematik untuk kelas yang diberi model pembelajaran STAD (99,167). .

(19)

122

3. Terdapat interaksi antara model pembelajaran dengan KAM terhadap kemampuan komunikasi matematik siswa dengan Fhitung > Ftabel yaitu 3,273 > 3,232. Hal ini juga dapat diartikan bahwa interaksi antara model pembelajaran dan KAM memberikan pengaruh secara bersama-sama terhadap kemampuan komunikasi matematik siswa.

4. Terdapat interaksi antara model pembelajaran dengan KAM terhadap self efficacy siswa Fhitung > Ftabel yaitu 3,514 > 3,232. Hal ini juga dapat diartikan bahwa interaksi antara model pembelajaran dan KAM memberikan pengaruh secara bersama-sama terhadap self- efficacy siswa.

5.2Implikasi

Berdasarkan kesimpulan dan hasil penelitian dapat disampaikan bahwa terdapat perbedaan kemampuan komunikasi dan self efficacy siswa kemampuan komunikasi matematik antara siswa yang diajar melalui pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) dengan yang diajar melalui Student Teams Achievement Devision (STAD) dimana skor siswa dengan pembelajaran STAD

lebih tinggi dibandingkan dengan pembelajaran TPS.

Beberapa implikasi yang perlu diperhatikan bagi guru sebagai akibat dari pelaksanaan proses pembelajaran dengan model STAD antara lain :

(20)

123

siswa tidak merasa tertantang dalam pembelajaran dan tidak mempunyai rasa percaya diri dalam bertanya. Ditinjau dari indikator-indikator kemampuan komunikasi matematik dan self-efficacy siswa masih kurang memuaskan. Pembelajaran dengan STAD sangat efektif meningkatkan kemampuan komunikasi dan self efficacy siswa. Dengan pembelajaran STAD juga membuat siswa berani mengemukakan pendapat dan menerima pendapat orang lain, memiliki sikap demokratis serta menimbulkan rasa senang dalam belajar matematika. Guru sebagai teman belajar, mediator, fasilitator membawa konsekwensi bagi guru untuk lebih memahami kelemahan dan kekuatan dari bahan ajar serta karakteristik kemampuan individual siswa. 2. Model pembelajaran STAD lebih cocok diterapkan pada kategori KAM

(tinggi, dan sedang) pada kemampuan komunikasi matematik sedangkan pada self-efficacy siswa cocok pada kemampuan (tinggi, sedang dan rendah). Pada

model pembelajaran TPS cocok diterapkan pada siswa dengan kategori KAM rendah.

5.3Saran

Berdasarkan hasil penelitian/temuan, maka berikut ini beberapa saran yang perlu mendapat perhatian dari semua pihak yang berkepentingan terhadap penggunaan pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan TPS dalam proses pembelajaran matematika khususnya. Sarannya adalah sebagai berikut :

(21)

124

diperlukan agar tidak menghambat proses pembelajaran dan pembelajaran dapat berjalan dengan efektif dan efisien.

2. Pada proses pembelajaran guru harus berusaha memotivasi siswa agar diskusi berjalan efektif dan tidak dimonopoli oleh siswa tertentu saja, misalnya siswa dengan KAM tinggi.

3. Pada saat menyelesaikan LAS, guru sebagai pengajar berusaha semaksimal mungkin memberikan arahan dan bimbingan kepada setiap kelompok yang kurang memahami isi dari LAS yang ada dan guru juga harus berusaha membuat LAS yang dapat dengan mudah dipahami oleh siswa.

4. Model pembelajaran kooperatif tipe think pair share dengan student teams achievement division pada kemampuan komunikasi matematik dan self efficacy siswa dapat dikembangkan lagi agar menjadi lebih baik, maka hendaknnya guru lebih sering menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe think pair share dengan student teams achievement division pada materi yang sesuai sebagai salah satu alternatif model pembelajaran dan menggunakan media belajar seperti LAS karena dapat lebih meningkatkan komunikasi matematik, ketuntasan dan keaktifan belajar siswa dibandingkan pendekatan biasa.

(22)

125

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, Mulyono. 2012. Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta : Rieneka Cipta.

Ansari, B.I 2012. Komunikasi Matematik Dan Politik. Banda Aceh: Yayasan Pena.

Arends, I. R. 2008. Learning To Teach. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.

Arikunto, suharsimi. 2012. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : PT Bumi Aksara

Badan Standar Nasional Pendidikan. 2006. Standar Isi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar Menengah. Jakarta : BSNP

Bandura, A. 1997. Self-Efficacy The Exercise of Control. New jersey:Prentice-Hall,Inc.

Dahar,RW. 2006. Teori-teori belajar dan pembelajaran. Jakarta : Erlangga Depdiknas. 2006. Permendiknas No.22 Tahun 2006. Jakarta: Depdiknas

Hendriana, Heris & Utari Soemarmo . 2014. Penilaian Pembelajaran

Matematika. Bandung : PT Refika Aditama

IEA. (2012). TIMSS 2011 international results in mathematics. (http://timss.bc.edu/timss2011/downloads/T11_IR_M_Chapter1.pdf, diakses 25 Agustus 2015).

IMD worl Competitiveness Yearbook. 2014. (Online). (http://icegec.hu/download /publications/imd-icegec-pressrelease2014 eng.pdf) , diakses 25 Agustus 2015.

Jauhari, Mohammad. 2011. Implementasi Paikem dari Behavioristik sampai Kontruktivis. Jakarta : Pustaka raya

Kadir, 2015, Statistika Terapan, Jakarta : PT Raja Grafindo Persada

Lilian K. Y. 2012. A Study of the Attitude, Self-efficacy, Effort and Academic Achievement of CityU Students towards Research Methods and Statistics. Discovery – SS Student E-Journal Vol. 1, 2012, 154-183.

(Online). Tersedia:

(http://ssweb.cityu.edu.hk/download/RS/E-Journal/journal8.pdf). (Diakses 24 Mei 2016)

(23)

126

PISA. 2013. result: what students know and can do – student performance in mathematics, reading and science (volume i). Tersedia: (http://www.oecd.org/pisa/keyfindings/pisa-2012-results-volume -i.htm,) (diakses 09 April 2015)

Pajares, F. 2002. Overview of Social Cognitive Theory and of Self Efficacy. (Online).Diakses 8 Maret 2016

Rohwer, G. 2012. Statistical Methods in Sociological Research of Education. (Online).Tersedia: (http://www.stat.ruhr-uni-bochm.de/papers/dsre.pdf). (Diakses 12 April 2016)

Rokhimah, Siti. 2015. Pengaruh Dukungan Sosial Dan Efikasi Diri Terhadap Minat Melanjutkan Pendidikan Ke Perguruan Tinggi Pada Siswa Sma Negeri 1 Tenggarong Seberang. eJournal Psikologi, Volume 3, Nomor 1, 2015 : 382 – 394, ISSN 0000-0000, Diakses 8 Maret 2016

Ruseffendi, E.T. 1991. Pengantar kepada Membantu Guru Mengembangkan

Kompetensinya dalam Pengajaran Matematika Untuk Meningkatkan CBSA (Edisi Revsi). Bandung : Tarsito.

Salam, dkk. 2014. Efektivitas Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

Think Pair Share (TPS) Untuk Meningkatkan Kepercayaan Diri Dan Komunikasi Matematis Siswa SMAN 9 Makassar. Jurnal Nalar Pendidikan Volume 2, Nomor 2, Juli-Desember 2014. ISSN: 2339-0794

Saragih & Rahmiyana. 2013. Peningkatan Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa SMA/MA di Kecamatan Simpang Ulim Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD. Jurnal Pendidikan Dan Kebudayaan, Vol. 19, Nomor 2, Juni 2013

Sembiring, T. 2008. Meningkatkan Kemampuan Penalaran dan Komunikasi

Matematik Siswa Sekolah Menengah Atas Melalui Pembelajaran Analitik Sintetik. Tesis pada SPS UPI Bandung

Slavin, R.E. 1995. Cooperative Learning Theory, Research, and Practice Needham Heigts. Massachusetcs: Allyn dan Bacon.

Sudjana. 1991. Desain Dan Analisis Eksperimen. Bandung : Tarsito

(24)

127

Suherman, dkk. 2001. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer.

Bandung:UPI

Sujana. Nana 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : PT Remaja Rosdakarya

Sumarmo, U. 2006. Pembelajaran Keterampilan Membaca Matematika pada Siswa Sekolah Menengah FMIPA UPI. [Online]. Tersedia: https://yudhaanggara147.files.wordpress.com/2011/12/mklh-ketbaca-mat-nov-06-new.pdf). (Diakses 16 Oktober 2015)

Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Learning. Yogyakarta : Pustaka Pelajar Tansil, S & dkk. 2009. Reflected appraisals dan mathematic academic Self –

Efficacy Pada Siswa SMA. Anima, Indonesian Psychological Journal, Vol. 24, No. 2, 183-188, Diakses 8 Maret 2016

Trianto. 2012. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana Prenada Media Grup.

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2000 tentang system Pendidikan Nasional. 2003. Jakarta : PT Armas Duta Jaya

Usman, H dan Akbar, R. P. S. 2008. Pengantar Statistika. Edisi Kedua-Jakarta : Bumi Aksara

Wahyuni, Astri & Agus Maman, 2014, Perbandingan Keefektifan Pembelajaran Cooperative Learning Type STAD Dan Type TPS Pada Pembelajaran Bangun Ruang Siswa SMP. Jurnal Volume 1 Nomor 2. (Diakses 10 Desember 2015)

Walpole,R. 1995. Pengantar Statistika Edisi Ketiga. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Gambar

Gambar 1.1    Proses penyelesaian masalah komunikasi matematik ............. 9 Gambar 3.1    Alur Kerja Penelitian ...........................................................

Referensi

Dokumen terkait

Untuk mengetahui tingkat efisiensi dalam penggunaan modal kerja pada KUD “Plongkowati Barat” Kecamatan Godong Kabupaten Grobogan tahun 2003 sampai 2006 ditinjau dari

Puji syukur dipanjatkan ke hadirat Tuhan yang Maha Esa, Karena atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “

Ho : Tidak ada hubungan antara sikap tentang pengaturan menu seimbang dengan status gizi pada remaja di SMU Negeri 2 Sukoharjo.

ANALISIS KEWENANGAN PEMUSNAHAN BARANG SITAAN NARKOTIKA YANG MASIH DIGUNAKAN SEBAGAI BARANG BUKTI DITINJAU DARI UNDANG- UNDANG NOMOR 35 TAHUN 2009 TENTANG

Salah satunya adalah pengkondisian kemandirian belajar siswa dengan berbagai karakteristik matematika yang mendukung pembentukan karakter siswa dalam membangun

Penelitian ini, mengamati karakteristik selai pisang raja berupa kerapatan, kekentalan, total padatan terlarut (TPT), konduktivitas listrik, pH dan uji organolep tik yang disimpan

Selain itu juga diperoleh informasi bioekologi patogen, respon pertumbuhan in vitro patogen karena pengaruh pH dan suhu; kemampuan bertahan inokulum (tubuh buah) pada

Selain itu konsep ini juga tirnbul karena rneningkatnya kesadaran nlasyarakat (konsurnen) akan kearnanan produk pertanian dari p e n g a ~ h residu pestisida dan