• Tidak ada hasil yang ditemukan

Asuhan Keperawatan pada An. N dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh di Lingkungan V Kelurahan Harjo Sari II Medan Amplas

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Asuhan Keperawatan pada An. N dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh di Lingkungan V Kelurahan Harjo Sari II Medan Amplas"

Copied!
60
0
0

Teks penuh

(1)

Asuhan Keperawatan pada An. N Dengan Prioritas

Masalah Kebutuhan Dasar Nutrisi Kurang dari

Kebutuhan Tubuh di Lingkungan V Kelurahan

Harjosari II Kecamatan Medan Amplas

Karya Tulis Ilmiah (KTI)

Disusun dalam Rangka Menyelesaikan

Program Studi DIII Keperawatan

Oleh

Pelita Caroline

122500140

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

FAKULTAS KEPERAWATAN

(2)
(3)
(4)

4

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan karunia-Nya yang telah memberikan kemudahan bagi penulis sehingga dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini dengan baik.

Adapun judul Karya Tulis Ilmiah ini adalah “ Asuhan Keperawatan pada An. N dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh di Lingkungan V Kelurahan Harjo Sari II Medan Amplas ”. Penulis menyadari masih terdapat banyak kekurangan dalam Karya Tulis Ilmiah ini, untuk itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun yang akan penulis gunakan untuk perbaikan dimasa akan datang.

Dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini, penulis banyak menerima bantuan secara moril maupun material dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya khususnya pada.

1. Bapak dr.Dedi Ardinata, M.Kes, selaku Dekan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatra Utara.

2. Ibu Erniyati, S.Kp,MNS, selaku Pembantu Dekan I, ibu Evi Karota Bukit, S.Kp, MNS, selaku Pembantu Dekan II dan Bapak Ikhsanuddin A. Harahap, S.Kp, MNS, selaku Pembantu Dekan III Fakultas Keperawatan Universitas Sumatra Utara.

3. Ibu Nur Afi Darti, S.Kp, M.Kep, selaku ketua Prodi DIII Keperawatan dan Bapak Mula Tarigan, S.Kp, M. Kep, selaku sekretaris Prodi DIII Keperawatan Universitas Sumatra Utara.

4. Ibu Farida Linda Sari Siregar , S.Kep., Ns, M.Kep, selaku dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penyelesaian penulisan Karya Tulis Ilmiah ini.

5. Ibu Lufthiani, S.Kep, Ns, M.Kes selaku dosen penguji saya yang telah memberikan kritik dan saran sehingga Karya Tulis Ilmiah ini dapat lebih baik lagi dan lebih bermanfaat.

(5)

5

6. Seluruh Staf pengajar serta Staf Pegawai Keperawatan Universitas Sumatra Utara yang telah memberikan ilmu dan nasehat kepada penulis selama di bangku perkuliahan.

7. Teristimewa kepada Ayah saya Parlindungan Butar Butar , SE dan Ibu saya Vita Maria Tanjung, serta saudara tersayang saya Chika, Harun, dan Samuel yang selalu memotivasi saya dalam bentuk nasehat, material, dorongan dan doa.

8. Seluruh teman-teman DIII Keperawatan Stambuk 2012 terutama kepada sahabat saya Melita, Satrina, Irmana, Loly, Lela, Sovia, Riko, Johariscan, dan Yudi yang turut membantu penulis dengan memberikan semangat dan dorongan penuh untuk menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

Penulis menyadari akan keterbatasan, kemampuan serta pengetahuan yang penulis miliki, maka dari itu penulis mengharapkaan saran dan kritik yang sifatnya membangun dari pembaca untuk penyempurnaan Karya Tulis Ilmiah ini. Akhir kata penulis berharap semua Karya Tulis ILmiah ini dapat memberikan manfaat kepada pembaca dan penulis.

Medan, Juli 2015

Penulis

Pelita Caroline

122500140

(6)
(7)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kebutuhan nutrisi bagi tubuh merupakan suatu kebutuhan dasar manusia yang sangat penting. Dilihat dari kegunaannya nutrisi merupakan sumber energi untuk segala aktivitas dalam sistem tubuh. Sumber nutrisi dalam tubuh berasal dari dalam tubuh sendiri seperti glikogen yang terdapat dalam otot dan hati ataupun protein dan lemak dalam jaringan dan sumber lain yang berasal dari luar tubuh seperti yang sehari- hari dimakan oleh manusia ( Hidayat, 2006).

Nutrisi merupakan proses pemasukan dan pengolahan zat makanan oleh tubuh yang bertujuan menghasilkan energi dan digunakan dalam aktivitas tubuh (Hidayat, 2006). Makanan adalah bahan selain obat yang mengandung zat-zat gizi dan unsur-unsur/ ikatan kimia yang dapat diubah menjadi zat gizi oleh tubuh, yang bergunan bila dimasukan ke dalam tubuh. Makanan sehari-hari yang dipilih dengan baik akan memberikan semua gizi yang dibutuhkan untuk fungsi normal tubuh. Sebaliknya, bila makanan tidak dipilih dengan baik, tubuh akan mengalami kekurangan zat-zat gizi esensial tertentu (Almatsier, 2009).

(8)

2

meliputi semua faktor yang menyebabkan zat-zat gizi yang tidak sampai di sel-sel tubuh setelah makanan dikomsumsi. Akibat kurang gizi terhadap proses tubuh bergantung pada zat-zat gizi apa yang kurang. Kekurangan gizi secara umum (makan kurang dalam kuantitas dan kualitas) menyebabkan gangguan pada proses-proses antara lain ; Pertumbuhan, Produksi tenaga, pertahanan tubuh, struktur dan fungsi otak, serta prilaku (Almatsier, 2009).

Kebutuhan nutrisi merupakan kebutuhan yang sangat penting dalam membantu proses pertumbuhan dan perkembangan pada bayi dan anak, karena manfaat nutrisi dalam tubuh dapat membantu proses tumbuh dengan cepat sesuai dengan usia tumbuh kembang dan dapat meningkatkan hidup anak, serta mencegah terjadinya penyakit akibat kurang nutrisi dalam tubuh dan juga mencagah terjadinya mordibitas dan mortalitas (Hidayat, 2005).

Pada tahun 2012, Indonesia Negara adalah Negara dengan kekurangan gizi nomor 5 di dunia. Peringkat kelima karena jumlah penduduk Indonesia juga di urutan empat terbesar dunia, Jumlah balita yang kekurangan gizi di Indonesia saat ini sekitar 900 ribu jiwa. Jumlah tersebut merupakan 4,5 persen dari jumlah balita Indonesia, yakni 23 juta jiwa. Daerah yang kekurangan gizi tersebar di seluruh Indonesia, tidak hanya daerah bagian timur Indonesia. Hingga hari ini Indonesia masih dihantui kasus gizi buruk. Menurut Global Nutrition Report (GNR) 2014 yang diluncurkan Pemerintah bersama UNICEF dan mitra lainnya pada hari Senin (9/02/2015), Indonesia hampir tidak mengalami kemajuan sama sekali dalam menurunkan tingkat kurang gizi anak sejak tahun 2007. Laporan ini menilai berbagai pencapaian di bidang gizi. GNR 2014 menemukan bahwa 37 persen anak Indonesia di bawah usia lima tahun menderita stunting, yaitu pertumbuhan fisik yang lebih pendek untuk usia mereka. Anak dari keluarga miskin di Indonesia memiliki kemungkinan terkena stunting 50 persen lebih tinggi dibandingkan mereka yang berada pada tingkat ekonomi lebih tinggi. Namun 30 % dari anak-anak yang berada juga berdampak oleh stunting. (Unicef Indonesia, 2014)

(9)

3

Angka kasus Gizi buruk ditahun 2013 masih tinggi di sejumlah daerah. Di Aceh sepanjang tahun 2013 sebanyak 1.034 bayi meninggal dunia akibat kekurangan gizi. Angka ini mengalami kenaikan sebesar lima persen jika dibandingkan tahun 2012 yang hanya 985 balita. Fenomena kasus gizi buruk ini sudah seperti gunung es. Bahkan menteri kesehatan Nafsiah Mboi pesimis jumlah balita penderita gizi buruk menurun mencapai target yang ditentukan dalam Millenium Development Goals (MDGs) 2015. Menurut Nafsiah, prevalensi gizi kurang pada balita masih 17,9 persen dan dikhawatirkan target MDGs tidak tercapai. (Unicef Indonesia, 2014)

(10)

4

A.Tujuan

1. Tujuan Umum

Penulisan Karya Tulis Ilmiah ini bertujuan untuk memberikan asuhan keperawatan pada An. N dengan prioritas masalah kebutuhan dasar nutrisi: kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh di Lingkungan V Harjosari II Kecamatan Medan Amplas.

2. Tujuan Khusus

Adapun tujuan khusus penulisan Karya Tulis Ilmiah ini adalah:

a. Melakukan pengkajian pada An. N dengan masalah kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh.

b. Merumuskan diagnosa keperawatan berdasarkan analisa masalah kebutuhan nutrisi.

c. Melakukan perencanaan pada An. N dengan masalah kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh.

d. Melaksanakan implementasi sesuai rencana yang telah ditetapkan pada An. N dengan masalah kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh.

e. Mengevaluasi tindakan keperawatan yang telah dilakukan.

C. Manfaat

Adapun manfaat dari Karya Tulis Ilmiah ini adalah : 1. Bagi Pendidikan

Dapat memberikan pengetahuan bagi tenaga pengajar dalam proses belajar mengajar mengenai Asuhan Keperawatan Pemenuhan Kebutuhan Dasar Nutrisi.

2. Bagi praktek keperawatan

Dapat menambah wawasan bagi perawat dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien yang mengalami gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi.

3. Bagi keluarga dan masyarakat

(11)

5

BAB II

PENGELOLAAN KASUS

A. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan dengan Masalah Kebutuhan Dasar

Nutrisi.

Nutrisi adalah zat-zat gizi atau zat-zat lain yang berhubungan dengan kesehatan dan penyakit, termasuk keseluruhan proses dalam tubuh manusia untuk menerima makanan atau behan-bahan dari lingkungan hidupnya dan menggunakan bahan-bahan tersebut untuk aktivitas penting dalam tubuh serta mengeluarkan sisanya. Nutrisi dapat juga dikatangan sebagai ilmu tentang makanan, zat-zat gizi dan zat-zat lain yang terkandung, aksi, reaksi, dan keseimbangan yang berhubungan dengan kesehatan dan penyakit (Tarwoto & Wartonah, 2006).

Kebutuhan nutrisi merupakan kebutuhan dasar fisiologis bagi manusia yang tidak bisa terpas dari banyak faktor yang mempengaruhinya, serta implikasinya kepada kebutuhan dasar lain apabila kebtuhan ini tidak terpenuhi. Pemenuhan kebutuhan nutrisi merupakan hasil kerja sistem pencernaan yang tak terlepas dari sistem lainnya sebagai suatu proses yang saling berkaitan. ( Atoilah dan Kusnadi, 2013)

1. Pengkajian

Pengkajian keperawatan adalah proses sistematis dari pengumpulan, verifikasi, dan komunikasi data tentang klien. Tujuan dari pengkajian adalah menetapkan dasar data tentang masalah kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh.

Pengkajian nutrisi penting khususnya bagi pasien yang beresiko masalah nutrisi berhubungan dengan stres, penyakit, hospitalisasi, kebiasaan gaya hidup, dan faktor-faktor lain. Didalam pengkajian, informasi yang perlu dikaji adalah :

a. Identitas klien

(12)

6

b. Pengukuran Antropometrik

Antropometrik adalah suatu sistem pengukuran ukuran dan susunan tubuh dan bagian khusus tubuh. Pengukuran antropometrik yang membantu dalam mengidentifikasi masalah nutrisi.

c. Tes Laboratorium dan Biokimia

Tidak satupun tes laboratorium atau biokimia adalah diagnostik untuk malnutrisi.Tes-tes dipengaruhi oleh banyak faktor seperti keseimbangan cairan dan fungsi hati, fungsi ginjal dan adanya penyakit. Tes laboratorium biasanya digunakan untuk mempelajari status nutrisi termaksud ukuran protein plasmaseperti albumin, transferin, retinol yang mengikat protein, total kapasitas ikatan zat besi dan hemoglobin (Potter dan Perry, 2005)

d. Riwayat Diet dan Kesehatan

Selain riwayat keperawatan yang umum, perawat memperoleh riwayat khusus diet yang lebih untuk mengkaji kebutuhan nutrisi aktual atau potensial. Riwayat diet berfokus pada kebiasaan asupan cairan dan makanan pasien. Sebaliknya informasi pilihan, alergi masalah dan area yang berhubungan lainnya seperti kemampuan pasien untuk memperoleh makanan (Potter dan Perry, 2005). Tambahan bagi perawat untuk mengkaji adalah pengumpulan faktor-faktor yang mempengaruhi pola diet pasien dan status nutrisi. Faktor-faktor tersebut adalah :

Status Kesehatan.

Status kesehatan pasien berhubungan dengan nafsu makan yang baik adalah tanda yang sehat. Anoreksia (kurang nafsu makan) biasanya gejala penyakit atau karena efek samping obat. Dan dukungan nutrisi adalah bagian esensial penyembuhan setiap penanganan medis (Potter dan Perry, 2005).

Kultur dan Agama.

(13)

7

Status Sosioekonomi.

Biaya makanan tidak tetap dan belanja bervariasi tergantung pada uang yang tersedia. Apakah ada seseorang yang mempersiapkan makanan menentukan penggunaan jumlah kenyamanan makanan. (Potter dan Perry, 2005).

Pilihan Pribadi.

Kesukaan atau ketidaksukaan pribadi mungkin berpengaruh terhadap diet. Makanan yang berhubungan dengan kenangan yang menyenangkan cenderung menjadi makanan favorit. Makanan yang berhubungan dengan kenangan yang tidak menyenangkan cenderung untuk dihindari. Makanan mewah dapat digunakan sebagai simbol status. Pilihan individu harus dipertimbangkan ketika merencanakan diet terapeutik (Potter dan Perry, 2005).

Faktor Psikologis.

Motivasi individu untuk makanan yang seimbang danpersepsi individu tentang diet merupakan pengaruh yang kuat. Makanan yang mempunyai nilai simbolik yang utama bagi banyak orang (misalnya susu menyimbolkan kelemahan dan daging menyimbolkan kekuatan).

Observasi Klinis

Observasi klinis dapat menjadi aspek terpenting pengkajian nutrisi.

Seperti pada bentuk pengkajian keperawatan lain, perawat mengobservasi klien tanda-tanda perubahan nutrisi,tanda- tanda klinis status nutrisi tampak pada tabel 1.

Tabel 1. Tanda-tanda Klinis Status Nutrisi

No. Bagian Tubuh Tanda-Tanda untuk

Nutrisi yang Baik

Tanda-Tanda untuk

Nutrisi yang Buruk

1. Penampilan Umum

Sadar, responsive Lesu, apatis, kakeksia, penampilan kakeksia 2. Berat badan Berat badan normal untuk

tinggi badan, usia dan bentuk tubuh

Penampilan obesitas atau kurus (perhatian khusus untuk kurus)

3. Postur Postur tegak, lengan dan

tungkai lurus

(14)

8

bungkuk

4. Otot Otot berkembang baik, kuat

tonus bagus, beberapa lemak ada dibawah kulit

Penampilan lemah, tonus buruk, tonus tidak

berkembang nyeri, edema, tidak mampu berjalan dengan baik 5. Kontrol sistem

Saraf

Rentang perhatian baik, kurang iritabilitas atau kelelahan, refleks normal, kestabilan psikologis

Kurang perhatian, iritabilitas, bingung, tangan dan kaki terasa terbakar dan kesemutan, kelemahan dan nyeri otot, penurunan atau kehilangan refleks lutut dan tumit

6. Fungsi

gastrointestinal

Nafsu makan dan

pencernaan baik, eleminasi teratur normal, tidak ada organ atau massa yang teraba

Anoreksia, tidak mampu mencerna, konstipasi atau diare, pembesaran hati atau limpa

7. Fungsi

kardiovaskuler

Laju denyut dan irama denyut jantung normal, tidak ada murmur, tekanan darah normal untuk usianya

Laju denyut jantung cepat, pembesaran jantung dan irama jantung tidak normal, tekanan darah meningkat 8. Vitalitas

umum

Ketahanan bertenaga, kebiasaan tidur baik, penampilan kuat

Mudah lelah, kurang energi, mudah tertidur, penampilan capek dan apatis

9. Rambut Bersinar, penampilan

berkilat, kuat, helai rambut tidak mudah dicabut, kulit kepala sehat

(15)

9

depigmentasi, helai rambut mudah terlepas 10. Kulit (umum) Kulit halus dan sedikit

lembab dengan warna baik

Kasar, kering, bersisik, pucat, berpigmen, berpenampilan iritasi, lebam, kehilangan lemak pada subkutan

11. Wajah dan leher

Warna merata halus, merah muda, penampilan sehat, tidak ada bengkak

Penampilan berminyak, diskolarasi, bersisik, bengkak, kulit gelap dipipi dan bawah mata, tidak halus dan kasar pada kulit sekitar hidung dan mulut

12. Bibir Halus, warna baik,

penampilan lembab (tidak pecah atau bengkak)

Penampilan kering dan bersisik, bengkak, kemerahan dan bengkak (keilosisi) lesi angular pada sudut mulut 13. Mulut dan

membran mukosa

Membran mukosa didalam rongga mulut berwarna merah muda sampai kemerahan

Membran mukosa mulut yang lembut dan bengkak

14. Gusi Warna merah muda,

penampilan sehat dan merah, tidak bengkak dan berdarah

Gusi bengkak dan mudah berdarah, gusi tertarik kebelakang

15. Lidah Warna merah muda atau

kemerahan gelap baik, tidak bengkak, halus, terdapat papilla dipermukaan, tidak

(16)

10

ada lesi hipertropi, papilla attrofi

16. Mata Mata terang jernih,

penampilan bersinar, tidak ada luka disudut membran, bulu mata lembab dan sehat dengan warna merah muda, pembuluh darah terlihat atau tidak ada benjolan pada jaringan atau skelra, tidak ada lingkar kelelahan dibawah mata

Membran mata pucat (konjungtiva pucat), membran kemerahan (injeksi konjungtiva), kering, tanda-tanda infeksi, bintik-bintik kemerahan, fisura pada sudut kelopak mata (angulat palpebretik), kekeringan membran mata (konjungtiva serosis), penampilan buram dari kornea (korneal sirosis), kornea lunak (keratomalasia).

Bentuk kuku seperti sendok (koilonishia), mudah patah dan berpunggung 19. Kaki, tungkai Tidak ada nyeri, lemah atau

bengkak, warna baik

Edema, nyeri betis, kesemutan, lemah

20. Kerangka Tidak ada malformasi Kaki bengkok, lutut

(17)

11

2. Analisa Data

Menurut Wilkinson dan Ahern dalam Buku Saku NANDA, NIC dan NOC (2012), analisa data dibagi menjadi data subjektif dan objektif.

Nutrisi : Kurang dari kebutuhan tubuh,

Batasan Karakteristik :

a. Berat badan kurang dari 20% atau lebih dari ideal terhadap tinggi badan dan rangka tubuh.

b. Asupan makanan kurang dari kebutuhan metabolik, baik kalori total atau nutrisi spesifik.

c. Kehilangan berat badan dengan asupan makanan adekuat. d. Melaporkan asupan makanan tidak adekuat kurang dari

anjuran kecukupan gizi harian.

Data Subjektif :

a. Kram abdomen b. Nyeri abdomen

dengan atau tanpa penyakit

segera setelah mengingesti makanan

Data Objektif :

a. Diare

b. Adanya bukti kekurangan makanan

c. Kehilangan rambut yang berlebihan

d. Bising usus hiperaktif e. Kurang informasi f. Miskonsepsi

g. Konjungtiva dan membrane mukosa pucat

h. Tonus otot buruk i. Menolak untuk makan

j. Luka, rongga mulut inflamasi k. Kelemahan otot yang dibutuhkan

(18)

12

4 Rumusan Masalah

Menurut Herdman (2012), terdapat diagnosa keperawatan yang berkaitan dengan perubahan nutrisi. Adapun diagnosa yang dapat muncul tersebut tersebut adalah sebagai berikut:

1) Nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh, perubahan. 5 Perencanaan

Hari/Tanggal No.DX Perencanaan Keperawatan

1. Tujuan dan Kriteria Hasil Tujuan menurut NOC:

Menunjukkan satus gizi : asupan makanan, cairan dan zat gizi, ditandai dengan indikator berikut (sebutkan nilai 1-5: tidak adekuat, ringan, sedang, kuat, atau adekuat total).

Kriteria hasil NOC :

a) Status gizi: tingkat gizi yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan metabolik.

b) Status gizi: asupan makanan dan cairan: jumlah makanan dan cairan yang dikonsumsi tubuh selama waktu 24 jam.

c) Status gizi: nilai gizi: keadekuatan zat gizi yang dikonsumsi tubuh.

Rencana tindakan Rasional Mandiri

1. Tentukan motivasi

klien untuk

mengubah kebiasaan makan.

1 Menentukan motivasi klien untuk dapat merubah kebiasaan

makan dapat

mendorong klien untuk melaksanakan

(19)

13

2. Kaji pengetahuan

klien tentang

pentingnya nutrisi bagi tubuh.

3. Pantau nilai

labolatorium

4. Timbang klien pada interval yang tepat.

5. Ketahui makanan kesukaan klien.

6. Pantau kandungan nutrisi dan kalori pada catatan asupan.

2 Pengetahuan yang

kurang tentang nutrisi mempengaruhi dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi.

3 Pemantauan nilai

laboratorium klien

bertujuan untuk

tindakan keperawatan

lanjutan yang

dibutuhkan oleh klien

4 Penimbangan berat

badan klien pada interval yang tepat

bertujuan untuk

mengetahui

keberhasilan asuhan

keperawatan pada

klien.

5 Menyediakan makanan

yang merupakan

kesukaan klien dapat memotivasi klien untuk makan.

6 Memantau kandungan nutrisi dan kalori pada makanan adalah untuk melaksanakan

(20)

14

7. Tentukan

kemampuan klien

untuk memenuhi

kebutuhan nutrisi.

8. Ajarkan metode

untuk perencanaan makanan.

9. Ajarkan klien/keluarga tentang makanan bergizi dan tidak mahal.

10.Berikan informasi yang tepat tentang kebutuhan nutrisi

dan bagaimana

memenuhinya.

Kolaborasi

a) Diskusikan dengan ahli gizi dalam menentukan

tepat bagi klien.

7 Untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang berkontribusi terhadap memenuhi kebutuhan nutrisi (ekonomi).

8 Metode perencanaan makanan dapat berguna

untuk merancang

kebutuhan nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh.

9 Mendapatkan makanan yang bergizi tidak

memerlukan biaya

yang mahal. Banyak makanan yang murah mengandung nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh manusia.

10Informasi yang tepat membantu klien untuk mempermudah klien memenuhi kebutuhan nutrisi bagi tubuh.

Kolaborasi

(21)

15

kebutuhan protein untuk klien dengan ketidakadekuatan

protein atau

kehilangan protein. b) Diskusikan dengan dokter kebutuhan stimulasi nafsu makan, makanan pelengkap,

pemberian

makanan enter atau parenteral total agar asupan kalori adekuat.

c) Rujuk ke dokter untuk menentukan penyebab

perubahan nutrisi.

d) Rujuk ke program gizi komunitas yang tepat, jika

kebutuhan protein

yang sangat

dibutuhkan oleh klien.

b) Mendiskusikan hal ini dengan dokter sangat baik agar kebutuhan

nutrisi yang

diperlukan dapat

adekuat

c) Agar kita mengetahui lebih lagi dari ahlinya

penyebab dari

perubahan tersebut.

d) Rujukan ke program gizi komunitas yang

tepat merupakan

tindakan lanjutan yang akan disarkan

agar perubahan

(22)

16

Hari/Tanggal No.

DX Perencanaan Keperawatan

Tujuan dan Kriteria Hasil menurut Wong : Anak mendapatkan nutrisi yang adekuat. Kriteria Hasil :

1 Anak dapat mengonsumsi makanan yang adekuat 2 Anak mendapatkan nutrisi yang cukup sesuai

dengan kebutuhan tubuh. Rencana Tindakan

1) Dapatkan riwayat diet dan gunakan informasi tersebut untuk

membuat waktu makan sebanyak mungkin. 2) Dorong orangtua dan

anggota keluarga yang lain untuk menyuapi anak atau ada pada saat makan.

3) Buat waktu makan menjadi waktu yang menyenangkan.

4) Sajikan makanan sedikit tapi sering daripada makan tiga kali makan tapi dalam porsi besar.

1) Mempunyai informasi tentang diet yang dilakukan oleh anak sangat berguna untuk menentukan waktu makan yang anak butuhkan. 2) Terkadang ada beberapa

anak-anak yang malas makan karena itu salah satu solusinya adalah orangtua anak dapat menyuapi anak agar anak itu dapat makan

3) Waktu makan yang menyenangkan dapat membuat anak akan lebih semangat untuk memakan makanannya.

(23)

17

5) Hindari makanan yang sangat berbumbu, berbau kuat,

dihidangkan panas, atau semua dicampur, kecuali ciri khas dari budaya

6) Berikan pujian pada anak pada saat anak makan

7) Selalu dorong anak untuk mau makan makanan yang telah disediakan oleh orangtuanya dirumah.

tapi sering dalam jangka waktu 3-4jam sekali dengan porsi nutrisi yang baik.

5) Makanan yang sangat berbumbu, berbau kuat, dihidangkan panas, atau semua dicampur, membuat anak malas untuk memakan makanannya.

6) Pujian yang diberikan kepada anak dapat membuat anak senag dan termotivasi unuk

(24)

18

1. Pengkajian

Berdasarkan penugasan dan sesuai dengan jadwal praktek mahasiswa di komunitas atau di Kelurahan Harjosari II kecamatan Medan Amplas, pada tanggal 18 Mei 2015 Mahasiswa melakukan pengkajian keperawatan pada An. N berikut deskripsi dari hasil pengkajian yang dilakukan dan secara lengkap terdapat di lampiran 1.

Seorang anak perempuan yang berinisial N yang masih berusia 10 tahun, dan beragama Islam tinggal bersama dengan kedua orang tuanya serta keempat adik-adiknya di Jalan Pancal gg bersama no. 8a Harjosari II Medan- Amplas. An. N tidak dapat bersekolah karena adanya keterbatasan biaya kedua orangtua An. N. Ayah An. N adalah seorang pekerja bangunan dengan penghasilan yang tidak menentu ataupun mencukupi setiap bulannya sehingga ibu An.N juga harus ikut bekerja sebagai tukang cuci dan bekerja saat ada orang yang membutuhkan jasanya. Meskipun kedua orangtua An.N sudah bekerja, namun hasil yang didapatkan tidaklah dapat mencukupi kebutuhan keluarga terutama kebutuhan pemenuhan kebutuhan nutrisi (ketersediaan makanan) yang sangat dibutuhkan oleh An. N beserta keempat adik-adik An. N yang masih dalam tahap pertumbuhan dan perkembangan.

(25)

19

dan jarang bermain dengan teman-temannya karena An.N selalu merasa lemas oleh karena tidak ada makanan yang ia dapat makan.

Dari hasil wawancara lainnya yaitu tentang riwayat kesehatan masala lalu An.N dengan ibu An. N maka didapati bahwa An. N pernah memiliki riwayat demam yang sangat tinggi sehingga An. N mengalami step (seizure/ kejang) ketika umurnya baru 10 bulan dan waktu itu Ny. S membawa An. N untuk berobat kebidan agar demam yang dialami oleh An. N dapat turun dan step (seizure/ kejang) tidak akan kumat lagi. Selain dari dibawa kebidan An. N tidak pernah memiliki riwayat dibawa kerumah sakit maupun berobat kerumah sakit. Pengkajian lainnya adalah riwayat kesehatan keluarga dari An. N, kesehatan keluarga sama buruknya dengan An. N semua anggota keluarga mulai dari ayah, ibu, dan adik-adiknya memiliki masalah kesehatan yang sama seperti An. N, semua anggota keluarga memiliki tubuh yang kurus dan kurang peka tentang perawatan kebersihan tubuhnya.

Pada pengkajian yang dilakukan tentang riwayat psikososial terhadap An. N maka hasil pengkajian yang didapati yang pertama mengenai persepsi klien tentang penyakitnya dari hasil wawancara yang dilakukan An. N tidak memiliki persepsi apapun mengenai penyakit yang ia derita, karena ia tidak pernah mengerti apakah yang terjadi pada tubuhnya. Gambaran diri An. N mengatakan kurang percaya diri dengan bentuk tubuhnya yang sekarang karena tubuhnya terlalu kurus namun, jika ditanya tentang ideal diri dan harga diri An. N tidak memiliki gambaran dan standarisasi tentang ideal diri dan harga dirinya. Mengenai peran diri pada An. N dirinya tidak merasa sama sekali kehilangan peran diri sebagai seorang anak didalam keluarga An N merupakan anak pertama dari 5 bersaudara.

(26)

20

Dari pengakajian yang telah dilakukan dengan cara mewawancarai An. N mengenai hubungan sosial maka telah didapati, orang yang berarti bagi An. N adalah kedua orangtuanya serta saudara-saudaranya karena An. N memiliki hubungan yang sangat baik dengan seluruh anggota keluarga. Dalam hubungan An. N dengan orang lain Anak N mengatakan hubungannya dengan orang lain sangat baik, hal ini dibuktikan dengan An. N memiliki teman-teman sebaya dengannya dilingkungan sekitar rumah An. N tinggal.

Spiritual An. N memeluk agama sesuai dengan keyakinan kedua orangtuanya yaitu agama Islam, dalam menjalankan kegiatan beribadah An. N masih belum benar dan teratur, karena tidak ada yang pernah untuk mengingatkan An. N untuk melaksanakan tepat waktu.

Pemeriksaan fisik dilakukan pada tanggal 19 Mei 2015. Yang pertama dilihat dari keadaan umum An. N secara keseluruhan adalah tubuh terlihat sangat kurus, kulit kering dan bersisik serta agak kasar ketika diraba, serta rambut yang kering, rapuh, pecah-pecah, dan tidak pernah diurus. Klien sadar, penghitungan terhadap suhu tubuh didapati suhu tubuh klien yaitu 36,6 0C , nadi 95 kali/menit, pernafasan 24 kali/menit, tinggi badan 136 cm, berat badan 21 kg. Dalam melakukan pengkajian dilakukan juga pemeriksaan Head to toe untuk memperoleh data pemeriksaan fisik lebih lengkap.

Pemeriksaan Kepala dan rambut, didapati bentuk kepala bulat dan simetris, ubun-ubun tidak ada benjolan, kulit kepala Tidak ada tanda-tanda kelainan dan luka, keadaan kulit kepala sangat kering, kotor dan berminyak., penyebaran rambut kurang merata disetiap tempat (sangat tipis), kering, rapuh, pecah-pecah, warna rambut sangat pirang ( seperti rambut jagung), kulit kepala berminyak, dan kebersihannya kurang terjaga dengan baik. Pada wajah, warna kulit sawo matang, struktur wajah bulat. Pada mata, memiliki 2 mata dengan letak simetris, palpebra sedikit pucat, konjungtiva anemis, sklera putih bersih, pupil bulat, letak sentral dan berada pada ukuran yang sama kiri dan kanan (isokor). Pada hidung, bentuk simetris, lubang hidung ada 2, tidak ada cuping hidung.

(27)

21

didapati gigi terlihat kuning dan terlihat karies pada gigi, jumlah gigi 20 gigi, keadaan lidah tidak ada luka, sedikit berplak putih.

Pemeriksaan integumen, kebersihan klien didapati klien kurang bersih dan rapi, warna sawo matang, turgor normal, kulit kering, dan suhu hangat. Pemeriksaan thoraks/ dada , inspeksi tidak ada tanda kesulitan bernapas, bentuk dada simetris, palpasi getaran suara ekspansi normal dan getaran suara normal merata pada seluruh area bidang dada, auskultasi suara napas teratur, vesikular, dan tidak terdengar suara tambahan. Sistem kardiovaskuler, tidak ada ditemukan tanda-tanda cyanosis, nadi 95 kali/menit. Sistem muskuloskletal, gerakan ROM tangan, kaki baik, kekuatan otot baik, simetris.

Pola kebiasaan sehari-hari, frekuensi makan/hari An. N makan kurang teratur, nafsu/selera makan An. N kurang baik, karena An. N mengatakan sangat bosan dengan makanan yang disediakan oleh ibunya (makanan yang disediakan biasanya adalah : telur 2 butir yang dibagi 5 dengan adik-adiknya, tempe/tahu, ibu An. N jarang menyedikan sayuran ataupun buah-buahan) serta terkadang tidak ada makanan yang dapat dimakan oleh An. N dirumahnya. Nyeri ulu hati An. N tidak ada mengeluhan nyeri pada ulu hati An. N, tidak ada riwayat alergi yang di derita oleh An. N. Mual dan muntah An.N tidak pernah mengeluhkan perasaan mual dan muntah pada saat makan.

Pada pengkajian perawatan diri / Personal Hygine pada anak N dapat dilihat sangat jelas jika ia terlihat sangat kumal/ kotor dan bau dan kebersihan tubuh anak ini yang kurang terjaga, dari hasil wawancara An. N mengatakan sangat malas mandi pada saat pagi maupun sudah sore hari. An. N baru akan mandi ketika ibunya pulang dari pekerjaannya disaat siang atau sore hari, maka baru An. N akan mandi, karena ibunya yang menyuruh. Dilihat dari kebersihan gigi dan mulut juga terlihat sangat buruk, anak N hanya menyikat giginya 1 kali saja dan ibunya kurang memperhatikan hal ini juga, kuku kaki dan tangan klienpun tidak terawat, panjang dan terlihat hitam karena kotoran.

(28)

22 jika anaknya jarang sekali makan teratur disebabkan oleh keadaan ekonomi keluarga yang kurang

mencukupi sehingga

sangat susah untuk

mendapatkan makanan bagi anaknya.

Do:

1 Anak N umur 10 tahun tampak sangat kurus. 2 TB : 136 cm

3 BB : 21 kg

BBI (Anak) (10x2)+8 = 28 kg, maka berat badan anak N kurang 6kg lagi untuk mencapai berat badan ideal anak usia 10 tahun.

4 Rambut anak N berwarna coklat kemerahan (seperti rambut jagung), rambut sangat tipis, kering, serta terlihat sangat lepek

Ketidakmampuan

Penurunan berat badan

Nutrisi kurang dari kebutuhan

(29)

23

seperti tidak pernah terurus, kulit sangat kering dan terlihat seperti bersisik, dan konjungtiva anemis

2

DS:

- Ny. S mengatakan An. N BAB terakhir hari Sabtu tanggal 16 Mei 2015 dan hingga hari Selasa tanggal 19 Mei 2015 belum ada BAB. -Ny.S mengatakan BAB An.N sedikit dan agak keras.

-Ny.S juga mengatakan An.N jarang mengkonsumsi

makanan berserat. DO : Gerakan Peristaltik hiperaktif 20x per menit. Ketika diraba perut klien terasa sangat keras jika ditekan.

Pola makan tidak teratur

(30)

24

Do :

1 An. N terlihat sangat kumal dan kurang bersih 2 Gigi kotor dan terlihat

adanya karies pada gigi klien

3 Kuku klien panjang dan kotor

Defisit Perawatan /

Hyigene

3 Rumusan Masalah

Berdasarkan hasil pengkajian yang telah dilakukan pada tanggal 19 Mei 2015 s/d 22 Mei 2015 maka dari data-data yang diperoleh dilakukan analisa data dengan mengelompokkan data objek dan data subjek. Dari analisa data yang dilakukan ditemukan tiga masalah keperawatan yaitu:

1 Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh 2 Konstipasi

3 Defisit perawatan diri

4 Diagnosa Keperawatan Prioritas.

Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan ketidakmampuan untuk mendapatkan makanan ditandai dengan Ny. S dan Tn. M merupakan buruh yang bekerja serabutan dengan penghasilan yang tidak menentu setiap harinya sehingga orangtua An. N jarang menyediakan makanan setiap harinya.

5 Perencanaan

(31)

25

Hari/Tanggal No.

DX

Perencanaan Keperawatan

1. Tujuan dan Kriteria Hasil Tujuan menurut NOC:

Menunjukkan satus gizi : asupan makanan, cairan dan zat gizi, ditandai dengan indikator berikut (sebutkan nilai 1-5: tidak adekuat, ringan, sedang, kuat, atau adekuat total).

Kriteria hasil NOC :

d) Status gizi: tingkat gizi yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan metabolik.

e) Status gizi: asupan makanan dan cairan: jumlah makanan dan cairan yang dikonsumsi tubuh selama waktu 24 jam.

f) Status gizi: nilai gizi: keadekuatan zat gizi yang dikonsumsi tubuh.

Rencana tindakan Rasional

1 Kaji pengetahuan klien dan keluarga tentang pentingnya nutrisi bagi tubuh.

2 Kaji motivasi klien untuk mengubah kebiasaan makan. 3 Tanyakan makanan

kesukaan klien. 4 Tentukan kemampuan

klien dan keluarga untuk memenuhi kebutuhan nutrisi.

11Pengetahuan yang kurang tentang nutrisi mempengaruhi dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi.

12Memotivasi klien untuk mengubah kebiasaan makan.

13Meningkatkan selera makan klien.

(32)

26

5 Hitung TB dan BB klien

6 Ajarkan klien/keluarga tentang makanan bergizi dan tidak mahal.

nutrisi (ekonomi).

15Membantu dalam identifikasi malnutrisi protein-kalori,

khususnya bila berat badan kurang dari normal.

16Menjaga keadekuatan asupan nutrisi yang dibutuhkan.

Diagnosa II : Konstipasi berhubungan dengan asupan serat yang tidak mencukupi ditandai dengan perubahan pola defekasi, BAB sedikit dan keras, peristaltik usus 20 x/i.

Hari/ Tanggal No.

Dx Perencanaan Keperawatan

2 Tujuan:

Kemampuan saluran gastrointestinal untuk membentuk dan mengeluarkan feses secara aktif .

Kriteria hasil:

a. Pola eliminasi dalam rentang yang diharapkan, feses lembut dan berbentuk.

b. Mengeluarkan feses tanpa bantuan.

c. Mengonsumsi cairan dan serat dengan adekuat. d. Latihan dalam jumlah yang adekuat.

e. Menunjukkan pengetahuan program defekasi yang dibutuhkan untuk mengatasi efek samping pengobatan.

f. Melaporkan keluarnya feses dengan berkurangnya nyeri dan mengejan.

(33)

27

1. Tentukan pola defekasi bagi klien dan latih klien untuk menjalankannya.

2. Anjurkan untuk mengkonsumsi asupan nutrisi berserat.

3. Jelaskan efek cairan dan serat dalam mencegah konstipasi.

4. Tekankan pentingnya menghindari mengejan selama defekasi.

5. Anjurkan agar klien menghindari penggunaan laksatif.

6. Anjurkan aktivitas optimal untuk

2 Nutrisi serat tinggi untuk melancarkan eliminasi fekal

3 Untuk melunakkan eliminasi feses.

4 Untuk mencegah perdarahan.

5 Untuk menghindari penggunaan laksatif

.

6 Aktivitas yang optimal dapat merangsang

eleminasi defekasi.

Diagnosa III : Defisit perawatan diri berhubungan dengan psikologi/malas ditandai dengan mandi 1 kali sehari, gigi berplak, kuku kotor dan panjang, dan kulit tampak kusam.

Hari/Tanggal No.

DX

Perencanaan Keperawatan

1. Tujuan dan Kriteria Hasil Tujuan:

(34)

28

Kriteria hasil:

a. Klien tampak bersih dan segar

b. Klien mampu melakukan perawatan diri secara mandiri.

Rencana tindakan Rasional

1 Kaji kemampuan klien untuk melakukan perawatan diri.

2 Diskusikan bersama klien pentingnya kebersihan diri dengan cara

menjelaskan pengertian tentang arti kebersihan diri.

3 Anjurkan klien mengganti pakaian yang kotor

dengan yang bersih.

4 Berikan pujian pada klien tentang kebersihannya.

5 Dorong dan bantu klien untuk menjaga kebersihan gigi dan mulut klien.

1 Mengkaji kemampuan klien untuk melakukan perawatan diri

memudahkan intervensi selanjutnya.

2 Membuat klien

mengetahui tentang arti kebersihan diri.

3 Mengganti pakaian melindungi klien dari kuman dan

meningkatkan rasa nyaman.

4 Memberikan pujian membuat klien merasa tersanjung dan lebih kooperatif dalam kebersihan.

5 Memotivasi klien untuk meningkatkan

(35)

29

6 Implementasi

Hari/Tanggal No.

Dx Implementasi Keperawatan Evaluasi (SOAP)

Selasa, 19 Mei 2015

1 1.Mengkaji pengetahuan klien serta keluarga tentang pentingnya nutrisi bagi tubuh.

2.Mengkaji motivasi klien untuk mengubah kebiasaan makan. (Klien belum

memiliki motivasi untuk merubah kebiasaan makan klien sehari-hari)

3.Menanyakan makanan kesukaan klien.(Klien mengatakan sangat suka makan ayam kecap)

4.Menentukan kemampuan klien dan keluarganya untuk memenuhi kebutuhan nutrisi.

5.Menghitung TB dan BB klien

( TB : 136cm BB : 21kg)

6.Mengajarkan klien/keluarga tentang makanan bergizi dan tidak mahal. (Contohnya makanan murah yang mengandung protein dan

S : Klien mengatakan belum terlalu mengerti tentang kebutuhan nutrisi dan mengatakan belum memiliki

(36)

30

lemak adalah telur ayam, tempe, dan tahu, serta bisa menambahkan makanan yang mengandung vitamin adalah mengonsumsi sayur-sayuran dan mengusahakan membeli buah-buahan agar asupan kebutuhan akan vitamin juga dapat terpenuhi)

jelek

A : Teratasi sebagian

P : Intervensi dilanjutkan

Selasa, 19 Mei 2015

2 1 Menentukan pola defeksasi bagi klien dan melatih klien untuk menjalankannya.

(Klien masih anak 10 tahun jadi pola defekasi yang bagus unutk klien adalah klien bisa BAB setiap pagi hari)

2 Menganjurkan untuk mengkonsumsi asupan nutrisi berserat.

(Menganjurkan klien untuk memakan buah pepaya agar pencernaan lancar)

3 Menjelaskan efek cairan dan serat dalam mencegah konstipasi. (Menjelaskan kebutuhan minum yang dibutuhkan oleh klien dalam sehari, serta makanan

(37)

31

dan buah-buahan seperti pepaya yang mengandung banyak serat)

4 Menekankan pentingnya menghindari mengejan selama defekasi.

5 Menganjurkan agar klien menghindari penggunaan laksatif.

6 Menganjurkan aktivitas optimal untuk merangsang eleminasi defekasi klien.

keperawatan

A : Teratasi sebagian P : Intervensi

dilanjutkan

Selasa, 19 Mei

2015 3

1 Mengkaji kemampuan klien untuk melakukan perawatan diri.

2 Mendiskusikan bersama klien pentingnya kebersihan diri dengan cara

menjelaskan pengertian tentang arti kebersihan diri.

3 Menganjurkan klien mengganti pakaian yang kotor dengan yang bersih.

4 Memberikan pujian pada klien tentang

kebersihannya.

5 Mendorong dan membantu klien untuk menjaga

S :

-Klien mengatakan mampu untuk

melakukan perawatan diri sendiri tapi klien malas untuk

melakukannya.

-Klien mengatakan jika klien mengerti tentang arti kebersihan diri

O :

(38)

32

kebersihan tubuh, gigi dan mulut klien.

tanpa perlu bantuan

2 Klien juga terlihat mengerti ketika mahasiswa keperawatan

menjelaskan tentang pentinnya menjaga kebersihan diri dengan klien dapat menjawab

pertanyaan yang diajukan.

A : Masalah teratasi sebagian

(39)

33

BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Setelah dilakukan proses keperawatan pada An N yang dimulai dari Pengkajian, Diagnosa, Perencanaan , Implementasi dan Evaluasi disimpulkan diagnosa yang diperoleh dari An. N adalah :

1 Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan ketidakmampuan untuk mendapatkan makanan ditandai dengan Ny. S dan Tn. M merupakan buruh yang bekerja serabutan dengan penghasilan yang tidak menentu setiap harinya sehingga orangtua An. N jarang menyediakan makanan setiap harinya.

Intervensi yang dilakukan adalah memberikan informasi pendidikan kesehatan tentang pentingnya nutrisi bagi tubuh dan mengajarkan klien/keluarga tentang pengertian dari pentingnya gizi bagi tubuh dan melakukan perubahan pola makan klien yang tidak teratur setiap harinya, serta memberitahukan tentang makanan bergizi dan tidak mahal agar kebutuhan nutrisi bagi An. N dapat terpenuhi secara baik dan An. N dapat tumbuh serta berkembang dengan baik dengan melaksanakan dengan baik intervensi-intervensi yang telah diberikan kepada klien dan keluarga klien.

Dari implementasi yang telah dilakukan selama 1 minggu diperoleh hasil evaluasi bahwa Masalah telah teratasi mahasiswa perawat telah menghentikan intervensi namun keluargalah yang akan melanjutkannya agar hasil yang diperoleh dapat maksimal sehinnga status nutrisi An. N dalam kategori yang baik.

B. Saran

1. Bagi Pendidikan Keperawatan

Karya Tulis Ilmiah ini diharapkan dapat menambah wawasan bagi tenaga pengajar dalam proses belajar mengajar tentang nutrisi yang dibutuhkan oleh pasien.

2. Bagi Praktik Keperawatan

(40)

34

(41)

35

DAFTAR PUSTAKA

Almatsier, S (2009). Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : Gramedia Pustaka

Asmadi. (2008). Teknik Prosedural Keperawatan: Konsep dan Aplikasi Kebutuhan Dasar Klien. Jakarta: Salemba Medika.

Atoilah, E. M. & Kusnadi (2013). Askep pada Klien Dengan Gangguan Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta: In Media.

Hidayat, A.A, (2009). Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia : Aplikasi Konsep dan Proses Keperawatan.Jakarta : Salemba Medika.

Mubarak, Wahit Iqbal, (2005). Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia Teori dan Aplikasi Dalam Praktik. Jakarta: EGC

Potter, P.A. & Perry, A.G, (2005). Buku Ajar : Fundamental Keperawatan Konsep, Proses, dan Praktek. Edisi 4. Jakarta : EGC.

_________________________, (2006). Buku Ajar : Fundamental Keperawatan Konsep, Proses, dan Praktek. Edisi 4 Volume 2. Jakarta : EGC.

Tarwoto & Wartonah, (2010). Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan. Edisi 3. Jakarta : Salemba Medika.

Wilkinson, J.M. (2007). Buku Saku Diagnosis Keperawatan. Edisi 7. Jakarta: EGC.

____________. (2012). Buku Saku Diagnosis Keperawatan. Edisi 9. Jakarta: EGC.

(42)

36

PROGRAM DIII KEPERAWATAN

FAKULTAS KEPERAWATAN USU

FORMAT PENGKAJIAN KLIEN

B Asuhan Keperawatan Kasus

1 PENGKAJIAN

IBIODATA

IDENTITAS KLIEN

Nama : An. N A

Jenis Kelamin : Perempuan

Umur : 10 tahun

Status Perkawinan : Belum Menikah

Agama : Islam

Pendidikan : Tidak Sekolah (terakhir SD Kelas 2)

Pekerjaan : -

Alamat : Jl. Pancal gg bersama no. 8a Harjosari II Medan- Amplas. Golongan darah : B

Tanggal pengkajian : 18-22 Mei 2015 II. KELUHAN UTAMA

(43)

37

III. RIWAYAT KESEHATAN SEKARANG

A. Provocative/palliative

1. Apa penyebabnya :

Penyebab An. N tidak nafsu makan adalah karena Ny. S yang jarang menyediakan makanan

2. Hal-hal yang memperbaiki keadaan :

Menganjurkan kepeada orangtua untuk mengganti menu makanan sehari-hari yang lebih alternatif

B. Quantity/Quality

1. Bagaimana dirasakan

Anak N mengatakan jika tubuhnya selalu terasa lemah dan tidak memiliki tenaga sehingga ia malas untuk beraktivitas.

2. Bagaimana dilihat

An. N terlihat tampak sangat kurus dengan BB 21kg dengan TB 136cm. IV. RIWAYAT KESEHATAN MASA LALU

A. Penyakit yang pernah dialami.

Ibu An. N mengatakan penyakit yang pernah dialami oleh An. N pada saat masih kecil adalah demam yang sangat tinggi yang menyebabkan An. N terkena step (seizure / kejang) saat berumur 10 bulan.

B. Pengobatan/tindakan yang dilakukan

Tindakan pengobatan yang dilakukan oleh ibu saat itu adalah membawa An. N pergi berobat ke klinik bidan terdekat.

C. Pernah dirawat/ dioprasi

Ibu An. N mengatakan bahwa An. N tidak pernah dirawat ataupun dioperasi sebelumnya.

D. Lama dirawat

An. N tidak pernah dirawat di Rumah Sakit. E. Alergi

An. N tidak memiliki riwayat alergi terhadap apapun. F. Imunisasi

(44)

38

V. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA

A. Orang tua

Orang An. N lengkap dan produktif namun, ibu An. N memiliki masalah kesehatan kekurangan nutrisi dan tekanan darah rendah.

B. Saudara kandung

Keadaan saudara kandung An. N sehat, namun mengalami masalah kesehatan yang sama dengan An. N yaitu masalah kebutuhan nutrisi.

C. Penyakit keturunan yang ada

Tidak ada penyakit keturunan yang ditemukan diriwayat keluarga kedua orang tua An. N.

D. Anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa

Tidak ada anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa. E. Anggota keluarga yang meninggal

Tidak ada anggota keluarga inti An. N yang meninggal. F. Penyebab meninggal

Tidak ada anggota kelurga inti An. N yang meninggal. Genogram

Meninggal

Klien

Perempuan

(45)

39

VI. RIWAYAT KEADAAN PSIKOSOSIAL

A. Persepsi klien tentang penyakitnya

An. N tidak memiliki persepsi apapun tentang keadaanya sekarang. B. Konsep diri

a) Gambaran diri : An. N mengatakan kurang percaya diri dengan bentuk tubuhnya yang sekarang karan tubuhnya terlalu kurus.

b) Ideal diri : An. N tidak ada memiliki ideal diri tentang tubuhnya, status, maupun peran.

c) Harga diri : An. N belum mengerti tentang nilai personal yang diperoleh dengan menganalisa seberapa baik perilaku seseorang sesuai dengan ideal diri.

d) Peran diri : An. N mengatakan tidak ada merasakan kehilangan peran dirinya sebagai anak.

e) Identitas : An. N merupakan anak pertama dari 5 bersaudara. C. Keadaan emosi

Keadaan emosi An. N stabil dan tidak ada mengalami gangguan apapun.namun, Ny. S mengatakan An. N merupakan anak yang sangat cengeng misalnya saja anak N terluka sedikit maka sudah langsung menangis sangat berbeda dengan adik An. N yang lainnya.

D. Hubungan Sosial

a) Orang yang berarti

Orang yang berarti bagi An. N adalah kedua orang tuanya serta saudara-saudara An. N

b) Hubungan dengan keluarga

Anak N memiliki hubungan yang baik dengan seluruh anggota keluarganya.

c) Hubungan dengan orang lain

Anak N mengatakan hubungannya dengan orang lain sangat baik, hal ini dibuktikan dengan An. N memiliki teman-teman sebaya dengannya dilingkungan sekitar rumah An. N tinggal.

(46)

40

An. N mengatakan tidak memliki hambatan ketika berhubungan dengan orang lain.

E. Spiritual

a) Nilai dan keyakinan

An. N beragama Islam dan selalu mengikuti peraturan yang berlaku didalam agama seperti yang orang tua sudah ajarkan.

b) Kegiatan ibadah

Kegiatan beribadah An. N masih belum benar dan teratur, karena tidak ada yang pernah untuk mengingatkan An. N untuk melaksanakan tepat waktu.

VII. Pemeriksaan Fisik

A. Keadaan Umum

Keadaan umum An. N secara keseluruhan adalah tubuh terlihat sangat kurus, kulit kering dan bersisik serta agak kasar ketika diraba, serta rambut yang kering, rapuh, pecah-pecah, dan tidak pernah diurus.

B. Tanda-tanda vital

a) Suhu tubuh : 36,6 oC

b) Tekanan darah : Tidak dilakukan pengukuran

c) Nadi : 95 x/i

d) Pernafasan : 24 x/i e) Skala nyeri : -

f) TB : 136 cm

g) BB : 21 kg

C. Pemeriksaan Head to Toe

Kepala dan rambut

a) Bentuk : Bentuk kepala bulat dan simetris b) Ubun-ubun : Tidak ada benjolan yang teraba

(47)

41

Rambut

a) Penyebaran dan keadaan rambut : Penyebaran rambut kurang merata disetiap tempat, kering, rapuh, pecah-pecah, warna rambut sangat pirang, kulit kepala berminyak, dan kebersihannya kurang terjaga dengan baik.

b) Bau : Rambut berbau

c) Warna Kulit : Coklat.

Wajah

a) Warna kulit : Sawo matang

b) Struktur wajah : Bulat

Mata

a) Kelengkapan dan kesimetrisan : Mata lengkap dan simetris

b) Palpebra : Tidak ada edema palpebra dan

palpebra terlihat agak pucat

c) Konjungtiva dan sklera : Konjungtiva anemis dan sklera ikterik.

d) Pupil : Dilatasi pupil 2 mm

e) Kornea dan iris : Tidak ada kelainan

f) Visus dan tekanan bola mata : Tidak dilakukan pengukuran Hidung

a) Tulang hidung dan posisi septum nasi : Tulang hidung tepat berada ditengah dan septum nasi berbentuk simetris.

b) Lubang hidung : Tidak ada sumbatan pada

lubang hidung

c) Cuping hidung : Tidak ada cuping.

Telinga

a) Bentuk telinga : Simetris kiri dan kanan

b) Ukuran telinga : Normal

(48)

42

d) Ketajaman pendengaran : Ketajaman pendengaran baik Mulut dan faring

a) Keadaan bibir : Bibir kering dan pecah

b) Keadaan gusi dan gigi : Kebersihan gusi dan gigi kurang terjaga c) Keadaan lidah : Lidah kurang bersih

d) Orofaring : Pita suara baik dan palatum tepat berada di tengah-tengah.

Leher

a) Posisi trachea : Normal

b) Thyroid : Tidak ada pembesaran kelenjar Thyroid

c) Suara : Tidak ada perubahan suara

d) Kelenjar limfe : Tidak ada pembesaran kelenjar limfe e) Vena jugularis : Tidak ada distensi vena jugularis f) Denyut nadi karotis : Denyut nadi karotis teraba Pemeriksan integumen

a) Kebersihan : Kurang terjaga

b) Kehangatan : Akral hangat

c) Warna : Sawo matang

d) Turgor : Turgor kulit kembali cepat, CRT 3 detik

e) Kelembaban : Kulit kering (kelembaban yang buruk) f) Kelainan pada kulit : Kulit ditemukan sangat kering, bersisik,

dan sangat kasar ketika diraba. Pemeriksaan payudara dan ketiak

a) Ukuran dan bentuk : Simetris

b) Warna payudara dan areola : Payudara : putih, Areola: Coklat c) Kondisi payudara dan puting : Payudara dan puting bersih

d) Produksi ASI : Tidak ada produksi ASI

e) Aksilla dan clavicula : Tidak teraba massa Pemeriksaan thoraks/dada

(49)

43

b) Pernafasan (frekuensi, irama) : Frekuensi 24 x/i, Irama teratur

c) Auskultasi : Suara Nafas normal

Suara ucapan normal Tidak ada suara tambahan Pemeriksaan jantung

a) Inspeksi : Tidak ada tanda-tanda Cyanosis b) Palpasi : Pulsasi teraba cepat

c) Perkusi : Tidak ada suara tambahan

d) Auskultasi : Bunyi jantung normal, tidak ada suara tambahan Pemeriksaan abdomen

a) Inspeksi : Abdomen simetris

b) Auskultasi : Peristaltik 20x/i, Tidak ada bunyi tambahan

c) Palpasi : Tidak teraba massa, tidak ada ditemukan nyeri tekan d) Perkusi : Timpani

Pemeriksaan kelamin dan daerah sekitarnya

a) Genitalia

Distrubusi rambut pubis baik, lubang uretra kotor b) Anus dan perineum

Mukosa Recti licin, tidak ada kelainan pada perineum Pemeriksaan muskuloskeletal/ ekstremitas

a) Kesimetrisan : Ekstremitas simetris b) Kekuatan otot : Lembek dan kurang kuat IX. POLA KEBIASAAN SEHARI-HARI

1. Pola makan dan minum

a) Frekuensi makan/hari : Kurang teratur

b) Nafsu/selera makan : Nafsu makan An. N baik, namun ia

(50)

44

c) Nyeri ulu hati : An. N tidak ada mengeluhan nyeri

pada ulu hati An. N.

d) Alergi : Tidak ada riwayat alergi

e) Mual dan muntah : An. N tidak pernah mengeluhkan

perasaan mual dan muntah pada saat makan.

f) Waktu pemberian makanan : Waktu pemberian makan dirumah An. N tidak teratur

g) Jumlah dan jenis makanan : Makanan biasa (makanan yang disediakan biasanya adalah : telur 2 butir yang dibagi 5 dengan adik-adiknya, tempe/tahu, ibu An. N jarang menyedikan sayuran ataupun buah-buahan)

h) Waktu pemberian cairan/minuman : Pemberian cairan parenteral i) Masalah makan dan minum (kesulitan menelan, mengunyah):

Tidak terdapat adanya kesulitan dalam menelan maupun mengunyah makanan

2. Perawatan diri/Personal Hygiene

a) Kebersihan tubuh : Kebersihan tubuh kurang terjaga b) Kebersihan gigi dan mulut : Kebersihan gigi dan mulut kurang terjaga

c) Kebersihan kuku kaki dan tangan : Kebersihan kuku kaki dan tangan kurang terjaga

3. Pola Kegiatan/Aktivitas

a) Uraian aktivitas klien untuk mandi. Makan, eliminasi, ganti pakaian dilakukan secara mandiri, sebahagian atau total Mandi : Mandiri Eliminasi : Mandiri

(51)

45

4. Pola Eliminasi

1. BAB

a) Pola BAB : Tidak teratur.

b) Karakter feses : Agak keras, berwarna kuning pekat. c) Riwayat perdarahan : Tidak pernah

d) BAB terakhir : -

e) Diare : Pernah diare

f) Penggunaan laksatif : Tidak menggunakan laksatif 2. BAK

a) Pola BAK : 4-5 kali sehari

b) Karakter urine : Kuning

(52)

CATATAN PERKEMBANGAN

No. DX

Hari/

Tanggal Pukul Tindakan Keperawatan Evaluasi

1 Rabu, 20

1 Mengkaji pengetahuan klien dan keluarga tentang pentingnya nutrisi bagi tubuh.

2 Mengkaji motivasi klien untuk mengubah kebiasaan makan. (Klien belum memiliki motivasi untuk merubah kebiasaan makan klien sehari-hari)

3 Menanyakan makanan kesukaan klien.(Klien mengatakan sangat suka makan ayam kecap, mie goreng, bakso, dll)

4 Menentukan kemampuan klien dan keluarga untuk memenuhi kebutuhan nutrisi. (Keluarga klien belum mampu untuk memenuhi kebutuhan nutrisi yang baik dan cukup bagi anak-anaknya karena adanya keterbatasan ekonomi keluarga)

S :

1. Klien serta keluarganya mengatakan belum terlalu mengerti tentang kebutuhan nutrisi dan klien juga mengatakan jika klien belum memiliki motivasi untuk merubah pola makan klien sehari- hari.

2. Klien mbelum memiliki motivasi untuk merubah pola dan kebiasaan makannya

3. Keluarga klien belum mampu untuk memenuhi kebutuhan nutrisi yang baik dan cukup bagi anak-anaknya karena adanya keterbatasan ekonomi keluarga

O :

1. BB : 21 kg 2. TB : 136 cm

(53)

47

12.00 5 Menghitung TB dan BB klien ( TB : 136cm BB : 22kg)

6 Mengajarkan klien/keluarga tentang makanan bergizi dan tidak mahal. (Contohnya makanan murah yang mengandung protein dan lemak adalah telur ayam, tempe, dan tahu, serta bisa menambahkan makanan yang mengandung vitamin adalah mengonsumsi sayur-sayuran dan mengusahakan membeli buah-buahan agar asupan kebutuhan akan vitamin juga dapat terpenuhi).

telah dijelaskan oleh mahasiswa tentang apa pentingnya kebutuhan pemenuhan nutrisi bagi tubuh. Klien tampak sangat sangat kurus, rambut kusam, pecah-pecah, kulit kering dankelembaban kulit yang sangat jelek A : Masalah teratasi sebagian.

1Makanan yang disukai klien adalah ayam kecap, mie goreng, bakso, dll

2Hasil perhitungan TB : 136 cm BB : 21 kg

P : Intervensi dilanjutkan

1 Mengkaji pengetahuan klien tentang pentingnya nutrisi bagi tubuh.

2 Mengkaji motivasi klien untuk mengubah kebiasaan makan.

(54)

48

2

12.00

12.10

12.15

1. Menentukan pola defekasi yang baik bagi klien. (Klien masih anak 10 tahun jadi pola defekasi yang bagus unutk klien adalah klien bisa BAB setiap pagi hari)

2. Menganjurkan untuk mengkonsumsi asupan nutrisi berserat. (Menganjurkan klien untuk memakan buah pepaya agar pola BAB klien bisa lancar)

3. Menjelaskan efek cairan dan serat dalam mencegah konstipasi. (Menjelaskan kebutuhan

4 Mengajarkan klien/keluarga tentang makanan bergizi dan tidak mahal.

5 Memberikan informasi yang tepat tentang kebutuhan nutrisi dan bagaimana memenuhinya.

S :

1 Klien mengatakan belum mengerti cara menjalankan pola defekasi dan arti dari efek cairan dan serat dalam mencegah konstipasi. 2 Klien mengatakan mengerti tentang efek cairan

dan serat dalam mencegah konstipasi dan klien akan mulai makan makanan yang berserta seperti pepaya yang telah diberitahukan tadi O : Klien terlihat belum mengerti tentang apa yang dijelaskan oleh mahasiswa keperawatan A : Teratasi sebagian

P : Intervensi dilanjutkan

(55)

49

12.25

12.30

minum yang dibutuhkan oleh klien dalam sehari, serta makanan dan buah-buahan seperti pepaya yang mengandung banyak serat)

4. Menekankan pentingnya menghindari mengejan selama defekasi.(Mengejan yang terlalu banyak dan dipaksakan dapat menimbulkan resiko klien terkena hemoroid di usia yang masih dini) 5. Menganjurkan aktivitas optimal untuk

merangsang eleminasi defekasi klien. (Aktivitas bermain klien denga teman sebaya dapat juga dikatakan aktivitas yang optimal untuk dapat merangsang eleminasi defekasi klien)

klien. (Klien masih anak 10 tahun jadi pola defekasi yang bagus unutk klien adalah klien bisa BAB setiap pagi hari. Memulai pemantauan pola BAB klien)

2 Menganjurkan untuk mengkonsumsi asupan nutrisi berserat. (Menganjurkan klien untuk memakan buah pepaya agar pola BAB klien

1Mengkaji pengetahuan klien dan keluarga tentang pentingnya nutrisi bagi tubuh.

2Mengkaji motivasi klien untuk mengubah

kebiasaan makan. (Klien belum memiliki motivasi untuk merubah kebiasaan makan klien sehari-hari seperti contohnya kemarin ternyata klien masih

S : Klien mengatakan bahwa ia sudah sedikit mengerti tentang pentingnya nutrisi bagi tubuh. O : Klien bisa menjawab hampir tepat pertanyaan yang di ajukan mahasiswa tentang pentingnya kebutuhan nutrisi bagi tubuh.

A : Masalah teratasi sebagian.

(56)

50

2

11.45

11.55

12.05

12.05

makan hanya 2 kali saja)

3Menentukan kemampuan klien dan keluarga untuk memenuhi kebutuhan nutrisi. (Klien belum mampu untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya sehari-hari, masih memerlukan bantuan dari ibu klien)

4Mengajarkan klien/keluarga tentang makanan bergizi dan tidak mahal. (Contohnya makanan murah yang mengandung protein dan lemak adalah telur ayam, tempe, dan tahu, serta bisa menambahkan makanan yang mengandung vitamin adalah mengonsumsi sayur-sayuran dan mengusahakan membeli buah-buahan agar asupan kebutuhan akan vitamin juga dapat terpenuhi).

5Memberikan informasi yang tepat tentang kebutuhan nutrisi bagi tubuh dan bagaimana memenuhinya.

bagi tubuh telah teratasi.

2Klien/keluarga sudah mengetahui tentang makanan bergizi dan tidak mahal.

3 Klien/ keluarga telah mengetahui informasi yang tepat tentang kebutuhan nutrisi bagi tubuh dan bagaimana memenuhinya

4Kemampuan klien untuk memenuhi kebutuhan nutrisi. Klien merupakan anak kecil yang masih harus dibantu dalam memenuhi kebutuhan nutrisinya

P : Intervensi dilanjutkan.

1Mengkaji motivasi klien untuk mengubah kebiasaan makan. (Klien belum memiliki motivasi untuk merubah kebiasaan makan klien sehari-hari).

(57)

51

3

12.15

12.25

1Menentukan pola defekasi yang baik bagi klien. (Klien masih anak 10 tahun jadi pola defekasi yang bagus unutk klien adalah klien bisa BAB setiap pagi hari. Memulai pemantauan pola BAB klien)

2Menganjurkan untuk mengkonsumsi asupan nutrisi berserat. (Menganjurkan klien untuk memakan buah pepaya agar pola BAB klien bisa lancar dan memulai kehidupan dan pola BAB yang benar dengan mengonsumsi makanan berserat dengan interval hari yang teratur)

6 Mengkaji kemampuan klien untuk melakukan perawatan diri.

7 Mendiskusikan bersama klien pentingnya kebersihan diri dengan cara menjelaskan

mencoba untuk makan pepaya dan saat pagi hari klien BAB kekamar mandi namun hanya sedikit yang dapat dikeluarkan oleh klien

O : Klien terlihat sudah menjalakan apa yang telah diajarkan kemarin itu terlihat dari ibu klien yang telah menyediakan buah pepaya dan klien sudah memakan buah itu lagi siang ini.

A : Masalah teratasi sebagian P : Intervensi dilanjutkan

Teruskan untuk memantau pola BAB klien selama beberapa hari ini.

S :

-Klien mengatakan mampu untuk melakukan perawatan diri sendiri tapi klien malas untuk melakukannya.

-Klien mengatakan jika klien mengerti tentang arti kebersihan diri

(58)

52

pengertian tentang arti kebersihan diri. 8 Menganjurkan klien mengganti pakaian yang

kotor dengan yang bersih.

9 Memberikan pujian pada klien tentang kebersihannya.

10 Mendorong dan membantu klien untuk menjaga kebersihan tubuh, gigi dan mulut klien.

3 Ketika klien disuruh untuk mandi, klien terlihat mampu untuk mandi sendiri tanpa perlu

bantuan

4 Klien juga terlihat mengerti ketika mahasiswa keperawatan menjelaskan tentang pentinnya menjaga kebersihan diri dengan klien dapat menjawab pertanyaan yang diajukan. A : Masalah teratasi sebagian

P : Intervensi dilanjutkan.

(59)

53

1

2

Jum’at, 22 Mei 2015

08.30 Wib s/d 09.00

Wib

09.00 s/d 09.10 Wib

1Mengkaji motivasi klien untuk mengubah

kebiasaan makan. (Klien sudah sedikit termotivasi untuk mulai merubah pola kebiasaan makan klien sehari-harinya setelah klien diberikan intervensi selama 3 hari ini. Klien kemarin sudah mulai menjalankannya dan makan 3x/hari dan mencoba untuk menjalankannya terus).

1Memantau pola BAB klien

S : Klien mengatakan akan mencoba untuk mengubah pola makan sehari-hari sebisa klien dengan bantuan ibu klien agar pola makan klien sehari-hari teratur.

O : Klien dan keluarga klien terlihat sangat bersemangat untuk mulai merubah pola kebiasaan makan yang tidak teratur menjadi teratur

A : Masalah sebagian

P : Intervensi dilanjutkan oleh klien dan keluarga sesuai perencanaan yang telah disusun dan disepakati. ( berakhirnya waktu PBL )

S : Klien mengatakanjika pada pagi hari ini klien sudah BAB tetapi BAB masih sedikit dan klien mengatakan jika buah pepaya sangta membantu sekali bagi klien

O : Klien terlihat senang ketika memberitahukan klien bisa BAB pagi ini.

P: Masalah teratasi sebagian

(60)

54

3 09.10 s/d

10.00 Wib

1Mendorong klien untuk melakukan perawatan tubuh, gigi, dan mulut. ( Dorong selalu pasien agar setiap harinya klien dapat mandi 2 kali sehari agar kebersihan dn kesehatan klien dapat terjaga)

sesuai perencanaan yang telah disusun dan disepakati. ( berakhirnya waktu PBL )

S : Klien mengatakan jika pagi tadi klien sudah mandi

O : Klien terlihat bersih dan bajunya juga bersih A : Maslah teratasi sebagian

Gambar

Tabel 1. Tanda-tanda Klinis Status Nutrisi

Referensi

Dokumen terkait

Pleurothallis ochreata , a species previously known only from the states of Bahia and Pernambuco, was collected for the " rst time in Minas Gerais in that work; this is the

Kesepahaman ini bertujuan untuk meningkatkan penggunaan Alut Sista Produksi Dalam Negeri yang diproduksi oleh BUMN dan/atau anak perusahaannya, sebagai bagian dari uapaya

Most species in this group have leaves that are spreading to recurved. In some only the leaf apex is turned outwards but in most cases almost half the leaf is recurved. Eight

IL-10 were produced by group housed subjects. The data demonstrate that social housing condition affects immune responses. While not unidirectional, these effects generally

We present in the following section our method allow- ing to consider the indoor 3D space and its furnitures, and to ex- tract the actual free navigable space it contains,

Khasrad yang telah selesai kita laksanakan, dapat diunduh pada link yang telah kami undduh di bawah

A 3D indoor GIS representation of building structures aimed at emergency response is integrated with the indoor Geometric network Model (GNM) to create the network

persoalan mitra program yang telah disepakati bersama untuk kedua aspek utama dalam kurun waktu realisasi program IbM, (untuk mitra usaha mikro atau calon wirausaha). Uraikan