i
TUGAS AKHIR
PERAN HUMAS DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) DALAM MENJAGA CITRA PERUSAHAAN
OLEH :
MEGAWATI BERUTU 112103035
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KESEKRETARIATAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT atas segala rahmat karunia dan ridho-Nya, serta shalawat beriringan salam kepada
junjungan besar nabi Muhammad SAW yang sudah memberikan nikmat kesempatan, kesehatan serta nikmat pemikiran dalam menyerap ilmu
pengetahuan.
Alhamdulillah penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan judul “ Peran Humas di PT. Perkebunan Nusantara III (Persero)” yang
merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan pada Program Studi Diploma III Kesekretariatan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
Selama menyelesaikan Tugas Akhir ini, penulis telah banyak mendapatkan arahan, dan bimbingan dari berbagai pihak. Maka kesempatan ini peneliti dengan hati yang ikhlas menyampaikan penghargaan dan rasa
terimakasih yang sebesar-besarnya.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. dr. Syahril Pasaribu, DTM, & H, M.Sc, (CTM), Sp.A(K), Selaku Rektor Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M. Ec. Ac, Ak, CA, Selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
3. Ibu Dr. Beby Karina Fawzeea Sembiring, SE, MM, Selaku Ketua
ii
4. Ibu Magdalena L.L Sibarani, SE, M.Si, Selaku Sekretaris Program Studi
Diploma III Kesekretariatan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
5. Ibu Dra. Setri Hiyanti Siregar, SE, M.Si Selaku Dosen Pembimbing yang telah bersedia meluangkan waktu, pikiran, dan tenaga untuk membimbing penulis dalam menyelesaikan penulisan Tugas Akhir ini.
6. Seluruh pegawai dan Staf, yang berada di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
7. Seluruh pegawai dan Staf, yang berada dibagian Humas PT. Perkebunan Nusantara III (Persero).
8. Teristimewa untuk orang tua tercinta Ayahanda Rahmat Berutu dan
Ibunda Nurdiah Kabeaken, dimana berkat do’a, kasih sayang, kesabaran, dan keikhlasan hati membesarkan, mendidik, dan selalu memberikan dorongan semangatnya serta pengorbanan yang tidak akan dapat penulis
balas dengan apapun dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.
9. Untuk abang tersayang Chandra Berutu, Ardyansyah Berutu,Asril
Harahap dan Kakak serta adikku tersayang Intan Sohniate Berutu, Eva yanti Manurung, Putri Ardani Sodip Mende Berutu, yang selalu memberikan dukungan dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.
10.Untuk teman-teman kuliah Azizah, Lopika Sari, Feby Deviana, Irma, Julita, Dini Pulungan, serta seluruh teman-teman khususnya Stambuk
iii
11.Untuk teman-teman magang, Indah Lestari Ks, Susi Sinaga, Suci Lestari
yang telah membantu dalam penyelesaian Tugas Akhir ini
12.Dan terimakasih banyak secara umum penulis ucapkan kepada
seluruhnya yang turut membantu, memotivasi, mendukung serta mendoakan penulis, sehingga tidak dapat penulis tuliskan satu per satu namanya.
Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna, hal ini dikarenakan keterbatasan waktu, kemampuan dan
pengalaman yang penulis miliki dalam penyajiannya. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang mmebangun guna penyempurnaan Tugas Akhir ini.
Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulils sehingga Tugas Akhir ini dapat diselesaikan. Semoga amal perbuatan yang baik tersebut mendapat
imbalan yang baik pula dari Allah SWT.
Semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi para pembaca
terutama penulis, Amin.
Medan, Juli 2014
Penulis
iv
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR TABEL ... vi
DAFTAR GAMBAR ... vii
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Perumusan Masalah... 7
C. Tujuan Penelitian... 7
D. Manfaat penelitian ... 7
E. Sistematika Penelitian ... 7
F. Sistematika Pembahasan ... 8
BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Singkat PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) ... 10
B. Visi & Misi PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) ... 14
C. Tata Nilai Perusahaa... 14
D. Paradigma Bisnis baru ... 15
E. Strategi Bisnis Perusahaan ... 16
F. Organisasi dan Manajemen Perusahaan ... 17
G. Struktur Organisasi ... 18
H. Job Description ... 20
v BAB III PEMBAHASAN
A. Pengertian Humas ... 30
B. Tujuan Humas ... 31
C. Fungsi Humas ... 33
D. Peran Humas di PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) ... 36
E. Pengertian Pelayanan Terhadap Stakeholders ... 40
F. Karakteristik Pelayanan ... 43
G. Bentuk pelayanan ... 44
H. Persyaratan Dalam Melakukan Pelayanan ... 44
I. Kualitas Pelayanan ... 44
BAB 1V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 50
B. Saran ... 51
vi
DAFTAR TABEL
No. Judul Halaman
DAFTAR GAMBAR
No. Judul Halaman
Setiap instansi pemerintah dalam menjalankan tugasnya tidak dapat berdiri sendiri, tetapi harus
1 BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Setiap instansi pemerintah dalam menjalankan tugasnya tidak dapat berdiri sendiri, tetapi harus berhubungan dengan pihak dari luar instansi pemerintah,
apakah itu dari sesama instansi pemerintah maupun dari masyarakat luas. Dalam hal ini instansi pemerintah harus mampu menciptakan hubungan baik dan
harmonis antara instansi pemerintah dengan lingkungannya agar citra perusahaan baik dimata masyarakat melalui aktivitas komunikasi.(Kusumastuti, 2001)
Berdasarkan hal tersebut diatas, maka terasa adanya kebutuhan akan suatu
instansi pemerintah yang dapat menciptakan komunikasi yang efektif dan kerja sama yang baik degan orang-orang yang bergerak dalam segala bidang. Instansi
pemerintah harus menjadi suatu instansi pemerintah yang dapat menghubungkan antara pimpinan dengan pegawai, hubungan antara kelompok yang lainnya, ataupun kelompok dengan masyarakat luas.
Menyadari akan hal ini, baik pemerintah maupun organisasi swasta berusaha melengkapi organisasinya dengan suatu bagian yang bergerak dalam bidang komunikasi yang dikenal dengan HUMAS (Hubungan Masyarakat ) atau
2
lazim bagi orang-orang yang setiap harinya menggeluti dunia PR. PR
(Public Relation) menurut definisi (British, 2001) Institute of Public Relations
(IPR) : “ PR adalah keseluruhan upaya yang dilakukan secara terencana dan
berkesinambungan dalam rangka menciptakan dan memelihara niat baik (good will) dan saling pengertian antara suatu organisasi dengan segenap khalayaknya”.
Menurut definisi (Jefkins, 2001): Humas adalah suatu ilmu yang semakin
berkembang di Indonesia, yang merupakan bagian dari instansi pemerintahan atau perusahaan dengan tugas menciptakan pengertian yang lebih baik terhadap
masyarakat luas dan dapat memperdalam kepercayaan masyarakat terhadap suatu organisasi dengan tujuan untuk memperoleh dukungan dari masyarakat atas kegiatan instansi pemerintah tersebut.
Humas menurut definisi kamus Institute of Publick relation (IPR) yakni sebuah lembaga humas terkemuka di Inggris dan Eropa, terbitan (Anggoro, 2001) ; “Humas adalah keseluruhan upaya yang dilangsungkan secara terencana dan
berkesinambungan dalam rangka menciptakan dan memilihara niat baik dan saling pengertian antara suatu organisasi dengan segenap khalayak ”. Jadi Humas
adalah suatu rangkaian kegiatan yang di organisasi sedemikian rupa sebagai suatu rangkaian kampanye atau program terpadu, dan semuanya itu berlangsung secara
berkesinambungan dan teratur.
Dalam melaksanakan kegiatan, Humas berdasarkan pada program untuk melaksanakan kebijaksanaan dari pimpinan instansi pemerintah atau perusahaan
pemerintah. Dengan ini humas harus mengetahui segala hal yang terjadi di
masyarakat baik itu mengenai keluhan-keluhan dari masyarakat terhadap pelayanan dari instansi pemerintah ataupun keluhan dari instansi pemerintah atas
pelayanan yang di berikan kepada masyarakattentang masalah pribadi, sehingga instansi pemerintah atau perusahaan dapat memberikan penyelesaian masalah dengan memberikan bantuan kepada masyarakat, misalnya yang terkena bencana
alam yang terjadi sebagai tanda kepedulian instansi pemerintahaan terhadap masyarakat yang terkena musibah.
Kegiatan Internal Public Relations merupakan kegiatan yang ditujukan untuk publik internal organisasi/perusahaan. Publik internal adalah keseluruhan elemen yang berpengaruh secara langsung dalam keberhasilan perusahaan,
seperti karyawan, manajer, supervisor, pemegang saham, dewan direksi perusahaan dan sebagainya. Melalui kegiatan Internal Public Relations
diharapkan dapat memenuhi kebutuhan dan kepentingan publik internal dari organisasi/perusahaan. Dengan hubungan yang harmonis antara pihak-pihak yang terkait dalam perusahaan maka akan tercipta iklim kerja yang baik. Dengan begitu
kegiatan operasional perusahaan akan berjalan dengan lancar. Kegiatan hubungan internal yang dilakukan oleh seorang Public Relations Officers, yaitu
a. Hubungan dengan karyawan (employee relations) Seorang PR harus mampu berkomunikasi dengan segala lapisan karyawan baik secara formal maupun informal untuk mengetahui kritik dan saran mereka sehingga bisa
dijadikan bahan pertimbangan dalam pengambilan kebijakan dalam organisasi/perusahaan. Seorang PR harus mampu menjembatani komunikasi
4
relations diharapkan akan menimbulkan hasil yang positif yaitu karyawan merasa
dihargai dan diperhatikan oleh pimpinan perusahaan. Sehingga dapat menciptakan rasa memilki (sense of belonging), motivasi, kreativitas dan ingin mencapai
prestasi kerja semaksimal mungkin.
b. Hubungan dengan pemegang saham (stockholder relations) Seorang PR juga harus mampu membina hubungan yang baik dengan pemegang saham, serta
mampu mengkomunikasikan apa yang terjadi dalam organisasi/perusahaan. Karena sebagai penyandang dana, mereka harus selalu tahu perkembangan
perusahaan secara transparan agar dapat meningkatkan kepercayaan mereka terhadap perusahaan. Dengan demikian akan menghilangkan kesalahpahaman dan
kecurigaan terhadap perusahaan.(Moore, Ph.d. 2004)
Kegiatan eksternal Public Relation yaitu Hubungan dengan publik diluar perusahaan merupakan keharusan yang mutlak. Karena perusahaan tidak mungkin
berdiri sendiri tanpa bekerja sama dengan perusahaan yang lain. Karena itu perusahaan harus menciptakan hubungan yang harmonis dengan publik-publik khususnya dan masyarakat umumnya. Kegiatan hubungan eksternal yang
dilakukan oleh seorang Public Relations Officer, yaitu
a. Hubungan dengan komunitas (community relations) Membina hubungan dengan komunitas merupakan wujud kepedulian perusahaan terhadap
lingkungan disekitar perusahaan. Ini juga dapat diartikan sebagai tanda terima kasih perusahaan kepada komunitas. Dengan begitu menunjukan bahwa
merupakan milik bersama. Hubungan dengan komunitas ini seringkali
diwujudkan dalam program Corporate Social Responsibility.
b. Hubungan dengan pelanggan (costumer relations) Membina hubungan baik dengan pelanggan, dilakukan agar dapat meningkatkan loyalitas dan kepercayaan pelanggan terhadap produk dan perusahaan itu sendiri.
c. Hubungan dengan media massa dan pers (media & press
relations) Hubungan dengan media dan pers merupakan sebagai alat, pendukung
atau media kerja sama untuk kepentingan proses publikasi dan publisitas berbagai
kegiatan program kerja atau untuk kelancaran aktivitas komunikasi humas dengan pihak publik. Dengan hubungan baik dengan media dan pers, perusahaan bisa mengontrol, mencegah, dan meminimalisir pemberitaan-pemberitaan negatif atau
salah tentang perusahaan di media massa. Hubungan dengan pers dapat dilakukan melalui kontak formal dan kontak informal. Bentuk hubungan melalui kontak
formal antara lain konfrensi pers, wisata pers (press tour), taklimat pers (press
briefing), dan resepsi pers. Sedangkan bentuk hubungan melalui kontak informal
antara lain keterangan pers, wawancara pers, dan jumpa pers (press gathering).
d. Hubungan dengan pemerintah (government relations) Hubungan yang baik dengan pemerintah bisa memudahkan perusahaan dalam menyesuaikan kebijakan yang akan diambil dengan kebijakan-kebijakan pemerintah, sehingga
kebijakan tersebut terwujud sesuai dengan aturan pemerintah dan tidak melanggar hukum. (Moore, Ph.d. 2004)
Penelitian ini hanya memfokuskan kegiatan eksternal saja. Public
6
keseluruhan elemen yang berada di luar perusahaan yang tidak berkaitan secara
langsung dengan perusahaan, seperti masyarakat sekitar perusahaan, pers, pemerintah, konsumen, pesaing dan lain sebagainya Melalui kegiatan eksternal
ini, diharapkan dapat menciptakan kedekatan dan kepercayaan publik eksternal kepada perusahaan. Dengan begitu maka akan tercipta hubungan yang harmonis antara organisasi/ perusahaan dengan publik eksternalnya, sehingga dapat
menimbulkan citra baik atas perusahaan dimata publiknya.
Kegiatan humas ini bertujuan menciptakan suasana yang baik terhadap
masyarakat dan membentuk citra dari suatu organisasi secara keseluruhan yang mempunyai semangat kerja yang tinggi dengan kualitas pegawai yang baik juga.
Hal ini dapat dicapai jika pimpinan memperhatikan kerja pegawai yang
baik. Lingkungan kerja juga dapat mempengaruhi aktivitas kerja pegawai dalam instansi tersebut, dan juga antara pegawai yang satu dengan yang lainnya harus
dapat menciptakan rasa saling percaya, menghargai.
B.Perumusan Masalah
Adapun masalah yang dihadapi adalah mengenai kegiatan yang dilaksanakan oleh humas yaitu “ BAGAIMANA PERAN HUMAS DI PT.
PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSEERO) DALAM MENJAGA CITRA PERUSAHAAN.”
C. Tujuan dan Manfaat penelitian 1. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana system Peran
Humas di PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) dalam menjaga Citra Perusahaan.
2. Manfaat Penilitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :
1. Bagi organisasi, menunjang kegiatan manajemen dan mencapai tujuan
organisasi
2. Bagi penulis, menambah pengetahuan dan wawasan di bidang public relation atau ke Humasan di PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) .
3. Bagi pihak lain, sebagai bahan acuan dan referensi terhadap objek yang sama bagi penulis lainnya yang akan melakukan penelitian.
D. Jadwal Kegiatan
Dalam penulisan Tugas Akhir, jadwal kegiatan dapat dilihat pada Tabel 1.1. untuk pengumpulan data dan penyusunan laporan tugas akhir ini, penelitian
8
Tabel 1.1
Jadwal Kegiatan
Kegiatan Februari Mare April
III IV I II III IV I II
1. Persiapan 2. Pengumpulan Data
3. Penulisan
Sumber : Penulis (2014)
E. Sistematika Penulisan
Tugas akhir ini dibagi atas 4 (empat) bab dan tiap bab dibagi atas beberapa
sub bab antara lain :
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini berisikan Latar Belakang Masalah, Perumusan
Permasalahan, tujuan Penilitian, Manfaat Penilitian, Jadwal Survei dan Sistematika Penulisan.
BAB II : PROFIL PERUSAHAAN
Bab ini berisikan Sejarah Perusahaan, Struktur Organisasi, Uraian Tugas, Kegiatan Usaha, Kinerja Usaha, Usaha
Terkini dan Rencana Kegiatan . BAB III : PEMBAHASAN
(Persero) yang berkaitan dengan peran humas dalam
menjaga citra perusahaan BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisikan Kesimpulan berdasarkan pembahasan dan hasil penelitian yang dilakukan di PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) dan beberapa saran yang
10 BAB II
PROFIL PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III (Persero)
A. Sejarah ringkas PT. Perkebunan Nusantara III (Persero)
Sejarah Perusahaan PT Perkebunan Nusantara III (Persero) selanjutnya disebut Perusahaan didirikan berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia No. 8 tahun 1996 tanggal 14 Pebruari 1996, dalam rangka restrukturisasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di bidang perkebunan. Pemerintah telah melakukan realokasi pengelolaan areal perkebunan dibawah
BUMN Perkebunan, dimana PT Perkebunan III, IV dan V telah dinyatakan bubar dan sejak tanggal tersebut digabung ke dalam perusahaan baru yaitu PT
Perkebunan Nusantara III (Persero) walaupun substansinya masih meneruskan usaha sebelumnya, dengan perubahan dalam struktur ekuitas (jumlah laba dan saldo laba) dan penambahan serta pengurangan beberapa aset dan kewajiban.
Perus
ahaan didirikan berdasarkan akta No. 36 tanggal 11 Maret 1996 dari Harun
Kamil, SH., notaris di Jakarta dan telah memperoleh pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusannya No. C2-8331 HT.01.01.Th. 96 tanggal 8 Agustus 1996 serta diumumkan dalam Berita Negara
Republik Indonesia No. 81 tanggal 8 Oktober 1996, Tambahan No. 8674. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, dengan
Akta perubahan ini telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No. AHU-73169. AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 14 Oktober 2008. Terakhir Anggaran Dasar Perusahaan telah dirubah dengan Akta No.8 Tanggal 24 September 2009 yang dibuat oleh Syafnil gani,SH, M. Hum Notaris di Medan. Perubahan ini telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak asasi Manusia Republik Indonesia sebagaimana ternyata dalam suratnya tertanggal 5 November 2009 dengan Nomor AHU-AH.01.10-19656.
Tujuan
Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, maksud dan tujuan Perusahaan adalah melakukan usaha dibidang agro bisnis dan agro industri, serta optimalisasi pemanfaatan sumberdaya Perusahaan untuk menghasilkan barang dan/atau jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut, Perusahaan melaksanakan kegiatan utama sebagai berikut :
a. Pengusahaan budidaya tanaman meliputi pembukaan dan pengelolaan lahan, pembibitan, penanaman dan pemeliharaan dan pemungutan hasil tanaman serta melakukan kegiatan-kegiatan lain yang berhubungan dengan pengusahaan budidaya tanaman tersebut;
12
c. Perdagangan meliputi penyelenggaraan kegiatan pemasaran berbagai macam hasil produksi serta melakukan kegiatan perdagangan lainnya yang berhubungan dengan kegiatan usaha Perusahaan;
d. Pengembangan usaha bidang perkebunan, agro wisata, agro bisnis, dan agro industri.
e. Lain-lain dalam rangka optimalisasi pemanfaatan sumber daya yang dimiliki Perusahaan. PTPN III adalah salah satu dari 14 BUMN Perkebunan yang bergerak dalam bidang perkebunan, pengolahan dan pemasaran hasil perkebunan. Perusahaan memiliki 11 (sebelas) pabrik kelapa sawit dengan kapasitas olah sebesar 510 ton tandan buah segar per jam dan 8 (delapan) pabrik karet dengan kapasitas olah sebesar 200 ton karet kering per hari. Produk utamanya antara lain Minyak Kelapa Sawit (CPO), Inti Kelapa Sawit (Kernel) dan karet. Kegiatan Perusahaan antara lain mencakup budidaya dan pengolahan tanaman kelapa sawit dan karet.
[image:21.595.219.414.530.685.2]Warna Logo PT. Perkebunan Nusantara III (Persero)
Gambar : Logo PT. Perkebunan Nusantara III (Persero)
Lambang Gambar dan Makna Warna Logo PT. Perkebunan Nusantara III (Persero)
1. Gambar 12 helai daun dan Kelapa Sawit di sebelah kiri bola dunia dan 7
urat pada daun karet bewarna hijau sebelah kanan bola dunia, melambangkan bahwa PTPN III memiliki 12 Paradigma Baru dan 7 Strategi Bisnis, yang saling mendukung agar tercapai tujuan PTPN III,
yaitu selalu menjadi Perusahaan Perkebunan terbaik dengan team work yang solid dan inovatif, serta ditunjang dengan Green Teknology, Green
Business dan ramah lingkungan.
2. Gambar 5 gari lintang horizontal dan vertikal yang berwarna biru, melingkar bola dunia, melambangkan bahwa PTPN III memiliki 5 Tata
Nilai dan harus mampu mengimbangi kemajuan technology yang berkembang agar selalu menjadi yang terdepan dalam peningkatan usaha, 3. Gambar 2 meteor yang mengelilingi bumi sehingga membentuk angka 3
melambangkan PTPN III bergerak dinamis dengan semangat yang tinggi untuk menguasai pasar global.
4. Meteor yang bewarna putih bermakna produksi Lateks dan produk turunannya sedangkan yang bewarna orange adalah produksi CPO beserta turunannya, yang memancarkan tanpa henti untuk memenuhi kebutuhan
pasar dunia.
Secara keseluruhan logo baru ini adalah lambing dari niat dan motivasi
14
Visi & Misi PT. Perkebunan Nusantara III (PERSERO) Visi
Menjadi perusahaan agribisnis kelas dunia dengan kinerja prima dan
melaksanakan tata kelola bisnis terbaik.
Misi
1. Mengembangkan industri hilir berbasis perkebunan secara
berkesinambungan.
2. Menghasilkan produk berkualitas untuk pelanggan.
3. Memberlakukan karyawan sebagai aset strategis dan mengembangkannya secara optimal.
4. Menjadikan perusahaan terpilih yang memberikan imbal hasil terbaik bagi
para investor.
5. Menjadikan perusahaan yang paling menarik untuk bermitra bisnis.
6. Memotivasi karyawan untuk berpartisipasi aktif dalam pengembangan
komunitas.
7. Melaksanakan seluruh aktivitas perusahaan yang
berwawasan lingkungan.
B. Tata Nilai Perusahaan
PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) memiliki komitmen untuk menjunjung tinggi integritas profesional dan melakukan tata nilai yang berbasis :
1. PROACTIVITY
2. EXCELLENCE
Selalu memperlihatkan gairah keunggulan dan berusaha bekerja keras untuk hasil maksimal sesuai dengan kompetensi.
3. TEAM WORK
Selalu mengutamakan kerjasama tim, agar mampu menghasilkan sinerji optimal bagi perusahaan.
4. INNOVATION
Selalu menghargai kreativitas dan menghasilkan inovasi dalam metode
baru produk baru 5. RESPONBILITY
Selalu bertanggung jawab atas akibat keputusan yang diambil dan
tindakan yang dilakukan.
C. Paradigma Bisnis Baru
1. Perubahan, perbaikan dan peningkatan metode dan kinerja adalah salah satu keharusan.
2. Kepuasaan pelanggan menjadi prioritas utama untuk memenangkan persaingan.
3. Setiap kegiatan bisnis harus menghasilkan nilai tambah bagi
perusahaan.
4. Pengembangan hubungan industry yang egaliter berdasarkan
keterbukaan, kesejahteraan dan kebinekaan.
16
6. Kepemimpinan yang efektif membangun pengaruh melalui
kemampuan mengajar dan membagi ilmu, membina hubungan baik dan menjadi panutan.
7. Penghargaan diberikan kepada karyawan berdasarkan kompetensi dan kinerja.
8. Efektivitas operasional harus didukung oleh struktur organisasi yang
sederhana dan dinamis.
9. Pemanfaatan teknologi sebagai perangkat untuk peningkatan
produktivitas dan keunggulan kompetetif.
10.Keputusan bisnis diambil berdasarkan fakta yang akurat.
11.Setiap tugas dan operasioanal perusahaan dilaksanakan dengan cepat
dan tanggap, cepat bertindak lanjut, berkualitas, dan penuh tanggung jawab.
12.Seluruh aktivitas perusahaan harus berorientasi pada peningkatan
mutu dan lingkungan
D. Strategi Bisnis Perusahaan
1. Menjalin dan mengembangkan hubungan sinergis yang efektif dengan mitra strategis untuk mewujudkan peluang bisnis.
2. Melakukan industry dan pergerakan pasar, dan mencermati pesaing. 3. Menjaga keseimbangan antara pertumbuhan dan kemampuan labaan
serta pendapan dan arus kas.
5. Melaksanakan keunggulan operasional agar perusahaan menjadi “
cost-effective”
6. Membangun budaya kerja yang kondusif dengan melaksanakan Tata
Nilai dan Paradigma Baru.
7. Membangun dan mengimplementsikan manajemen Sumber Daya Manusia berbasis kompetensi kerja.
E. Organisasi dan Manajemen Perusahaan Tujuan
1. Menjalin dan mengembangkan hubungan sinergis yang efektif dengan mitra strategis untuk mewujudkan peluang bisnis.
2. Melaksanakan manajemen yang berorientasi pasar-sensitif terhadap kecenderungan industry dan pergerakan pasar serta mencermati pesaing.
3. Menjaga keseimbangan antara pertumbuhan dan kemampulabaan serta pendapat dan arus kas.
4. Mematuhi aturan-aturan SHE-safety, Health and Envirotment-Keselamatan, Kesehatan dan Lingkungan.
5. Melaksanakan keunggulan operasional perusahaan menjadi “Cost
Effective”
6. Membangun budaya kerja yang kondusif dengan melaksanakan tata
nilai dan paradigm baru.
18
F. Struktur Organisasi Humas di PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Struktur organisasi diperlukan untuk membedakan batas-batas wewenang dan tanggung jawab secara sistematis yang menunjukkan adanya hubungan/kaitan
antara setiap bagian untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Melalui struktur organisasi yang baik, pengaturan pelaksanaan pekerjaan dapat diterapkan, sehingga efesiensi dan efektivitas kerja dapat diwujudkan
melalui kerja sama dengan koordinasi yang baik sehingga tujuan perusahaan dapat dicapai. Suatu perusahaan terdiri dari berbagai unit kerja yang dilaksanakan
perseorangan, maupun kelompok kerja yang berfungsi untuk melakukan serangkaian kegiatan tertentu dan mencakup tata hubungan secara vertica, melalui saluran tunggal.
Struktur organisasi merupakan gambaran struktur kerja dari suatu organisasi secara grafik. Untuk tercapainya suatu visi yang telah diprogramkan, maka disusunlah suatu struktur organisasi supaya dapat menunjukan dengan jelas
20
G. Job Description Karyawan Humas PT. Perkebunan Nusantara III (Persero)
Kepala Urusan Humas (Ali Imran Lubis, SH.)
1. Mempersiapkan penyelenggaraan Press Release dan Press Confernce serta kegiatan wawancara dengan Insan Pers.
2. Membina dan melaksanakan hubungan dengan Masyarakat, Masa media, Calon Investor, Kreditor, Lembaga Keuangan dan Relasi Bisnis dengan cara mempublikasikan perusahaan dengan menyajikan data kegiatan usaha perusahaan yang terdiri dari Profil Perusahaan, Annual Report, Data-data setiap bulan yang terdiri dari :
1. Permasalahan yang dihadapi perusahaan
2. Data Produksi (Kebun, Pabrik, dan Industri Hilir) 3. Data Penjualan/Penerimaan
4. Data keuangan
5. Data PUKK dan Data Community Development Sehingga tercipta citra perusahaan yang baik
1. Mempersiapkan dan mengelola peralatan dan perangkat Dokumentasi Perusahaan.
2. Mempersiapkan dan mengkoordinir kegiatan Pemasangan Iklan Perusahaan di Mass Media dan Bill Board
3. Membina dan menjalin hubungan dengan Institusi Luar, seperti Instansi Pemerintah, Badan Usaha Milik Negara, Swasta dan Media Massa.
4. Menyusun RKAP Urusan Humas setiap tahun dan momonitor pelaksanaannya.
6. Melaksanakan Sistem Penilaian Karya (SPK) Staf Urusan Humas (Herfik Riyanto)
1. Melaksanakn Program Transformasi Bisnis dan Manajemen PT. Perkebunan Nusantara III (Persero)
2. Mengagendakan surat masuk dan surat keluar.
3. Mengarsipkan semua surat dan dokumen perusahaan.
4. Menjaga dan memelihara keutuhan semua surat dan dokumen perusaahan.
5. Mendistribusikan surat-surat kebidang terkait. 6. Melaksanakan ISO dan SMK3.
7. Urusan hubungan antar instansi dn lembaga. 8. Menerima tamu-tamu Humas.
Staf Urusan Humas (Sri Mulyono Herlambang)
1. Mengkoordinir data/sistem yang ada di PT. Perkebunan Nusantara III
(Persero)
2. Mempersiapkan data base yang terkait dengan kegiatan operasional PT. Perkebunan Nusantara III (Persero)
3. Mengkoordinir administrasi dan arsip yang ada di Humas.
4. Mengkoordinir dan mengevaluasi laporan masalah dari
22
7. Merencanakan, mengembangkan dan mengkoordinir pelaksanaan
program komunikasi yang berhubungan dengan stakeholders.
8. Mengkoordinir pelaksanaan fungsi protokoler untuk kegiatan Direksi
maupun tamu perusahaan
9. Memantau issu-issu yang berkembang dari stakeholders berhubungan dengan perusahaan coordinator agent of Intelegent.
10. Mengkoordinir pelaksanaan program komunikasi yang ditujukan pada public internal
11. Melaporkan dan memberikan masukan kepada pimpinan tentang issu-issu yang potensial.
12. Mengkoordinir aksi industrial yang timbul dari internal.
13. Merancang, mengembangkan, mengawasi, dan mengevaluasi serta mengkoordinir program dan sarana komunikasi internal, misalnya, papan komuniaksi, newsletter, forum tatap muka manajemen dan karyawan.
14. Mengkoordinir pelaksanaan kegiatan produksi materi publikasi dan produksi perusahaan.
15. Mengkoordinir pengiriman materi publikasi ke stakeholders.
16. Mengkoordinir dan supervisi pihak ketiga yang terlibat dalam produksi materi-materi publikasi.
17. Memastikan semua publiaksi dan produksi mengikuti kaidah identitas perusahaan yang telah ditentukan.
Kr. Hub. Administrasi Internal (Nunung Syafarina, SE)
1. Melaksanakn Program Transformasi Bisnis dan Sistem Manajemen PT. Perkebunan Nusantara III (Persero)
2. Mengagendakan surat masuk dan keluar.
3. Mengarsipkan semua surat dan dokumen perusahaan.
4. Menjaga dan memlihara kebutuhan semua surat dan dokumen
perusahaan.
5. Mendistribusikan surat-surat ke bidang terkait.
6. Melakukan ISO dan SMK3.
7. Melaksanakan kegiatan Senam Kesegaran Jasmani.
8. Mengerjakan proses permintaan uang untuk sumbangan, surat kabar dan
lain-lain.
9. Meliputi dan memonitor Acara-acara Perusahaan dan arsip
Kr. Hub. Eksternal (Syaripuddin)
1. Melaksanakan Program Transformasi Bisnis dan Sistem Manajemen PT.
Perkebunan Nusantara III (Persero)
2. Proses Administrasi Upacara Bendera dan monitor persiapan upacara. 3. Memonitor pemberitaan di Media.
4. Melaksanakan ISO dan SMK3.
5. Melaksanakan dan memonitor kegiatan SKJ (Senam Kesegaran Jasmani).
24
Kr. Dokumentasi Photo (Pratekno)
1. Melaksanakn Program Transformasi Bisnis dan Sistem Manajemen PT. Perkebunan Nusantara III (Persero)
2. Melaksanakan urusan dokumentasi foto/publiakasi. 3. Memonitor pemberian di Media.
4. Pengumuman pemberitahuan melalui telepon.
5. Melayani permintaan foto dokumentasi untuk keperluan Expose perusahaan.
6. Meliputi dan memonitor Acara-acara Perusahaan.
Kr. Protokoler Bandara (Ir. Asnul Haris Lubis)
1. Melaksanakan Program Transformasi Bisnis dan Sistem Manajemen PT. Perkebunan Nusantara III (Persero)
2. Melayani pengadaan tiket untuk Direksi, Karyawan dan Tamu Perusahaan yang akan berangkat dan kembali di bandara.
Kr. Protokoler Bandara (Sulamri)
1. Melaksanakan Program Transformasi Bisnis dan Sistem Manajemen PT. Perkebunan Nusantara III (Persero)
Kr. Administrasi Protokoler (Apriadi)
1. Melaksanakan Program Transformasi Bisnis dan Sistem Manajemen PT. Perkebunan Nusantara III (Persero)
2. Melayani pengadaan tiket untuk Direksi, Karyawan dan Tamu Perusahaan yang akan dating dan kembali di bandara.
Kr. Media ( Dini Sriwati)
1. Melaksnakan program Transformasi Bisnis Sistem Manajemen PT. Perkebunan Nusantara III (Persero)
2. Melaksanakan SMK3 dan ISO 9000/14000
3. Melaksanakan RKAP/RKO Urusan Humas (Public Relations)
4. Melaksanakan prinsip-prinsip kerja komunikasi perusahaan berdasarkan prinsip Good Corporate Govermance (GCG)
5. Membangun terbentuknya citra positif perusahaan (Corporate Image) dan terjadinya hubungan baik dengan stakeholders
6. Memonitor pemberitaan di Media
7. Meliput, menulis, menyuntuing dan membuat berita untuk Majalah Media Nusatiga
8. Membuat Press Release dan mendistribusikan ke media 9. Memonitor acara/kegiatan perusahaan.
26
Administrasi CSR ( Ade Dhermawan)
1. Melaksanakan Program transformasi bisnis dan sistem manajemen PT. Perkebunan Nusantara III (Persero)
2. Melaksanakan SMK3 dan ISO 9000/14000. 3. Mengerjakan instruksi staf urusan CSR
4. Merekapitulasi semua proposal masuk yang akan dibantu dengan membuat konsep memorandum ke direksi (Direksi SDM).
5. Menindak lanjuti memorandum yang sudah disetujui direksi untuk rencana penyaluran kepada stakeholders.
6. Mengerjakan MPP, DPBB, PPAB, spesifikasi teknis, jadwal pelaksanaan, dan perincian harga setelah berkoordinasi dengan bagian
terkait.
7. Mengerjakan pekerjaan yang sifatnya urgent sesuai instruksi dari staf urusan CSR.
8. Memelihara peralatan kerja inventaris perusahaan, seperti computer dan peralatan lainnya.
9. Berkoordinasi dengan rekan kerja untuk setiap pekerjaan yang berhubungan dengan CSR
H. Hasil Perkebunan
Komoditas yang dikembangkan di PT. Perkebunan Nusantara III (Persero)
yang menggembirakan saat ini bahwa kedua tanaman tersebut tengah menjadi
komoditas primadona dunia denagn harga jual yang terus meningkat.
Tampaknya kelapa sawit dan karet ini akan terus menjadi komoditas yang
bersinar seiring denagn semakin terbatasnya jumlah cadangan minyak bumi dn semakin meningkatnya harga minyak dipasar internasional. Hubungan kualitas tersebut dapat terjadi mengingat hasil olahan kelapa sawit dapat menjadi energy
pengganti bahan bakar minyak. Sementara hasil karet alam tidak tergantikan oleh karet sintetis yang memerlukan kompenen minyak bumi untuk pengolahannya.
a. Kelapa Sawit (Oil Palm)
Di PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) seluruh bagian kelapa sawit
akan diproses untuk menghasilkan bahan yang dapat berguna sehingga disebut sebagai Zero Waste. Buah kelapa sawit diprosesmenjadi Crude Palm Oil (CPO) yang merupakan bahan baku produk seperti minyak goring, etnol serta minyak
biodesel sebagai alternative ramah lingkungan yang tengah berkembang di dunia. Tandan kosong kelapa sawit diproses menjadi kompos dan digunakan
kembali di area perkebunan sebagai pupuk organik, sementara cangkangnya dijadikan sebagai bahan bakar sekelas batubara untuk bahan bakar utama pembangkit listrik. Listrik yang dihasilkan selain dipakai untuk pabrik-pabrik di
PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) juga dipakai untuk kantor, perumahan karyawan atau warga sekitar. Saat ini PT. Perkebunan Nusantara III (Persero)
28
B. Karet ( Rubber)
Pengolahan komoditas karet di paabrik-pabrik PT. Perkebunan Nusantara
III (Persero) menghasilkan tiga produk utama yaitu Rubbed Smoked Sheet (RSS),
Centrifuged Latex (CL) dan Crumb Rubber (CR), Komoditas karet di PT.
Perkebunan Nusantara III (Persero) terkenal sebagai produk dengan kualitas
terbaik di dunia. Tak jarang permintaan pasar internasional langsung mengarah kepada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) bahkan banyak yang menunjuk
langsung hasil dari kebun tertentu di lingkungan PT. Perkebunan Nusantara III (Persero).
Selain pabrik pengolah karet, PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) juga
memiliki pabrik-pabrik industry hilir sehingga mampu meningkatkan nilai tambah dari hasil pengelolahan karet tersebut. Adapun industry hilir yang dikembangkan PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) adalah sebagai berikut :
a. Pabrik Karlet N3XB
Karet N3XB adalah butiran yang terbuat dari campuran karet alami
yang diisi oleh karbon hitam. Butiran ini diklasifikasikan dari tingkat kekerasaannya dan diproses lewat pabrik yang ramah lingkungan. b. Pabrik Rubber Thread
Memproses latex dengan kapasitas produksi pabrik sebanyak 7200 ton per tahunnya, yang kemudian diekspor ke Korea, Pakistan dan
Memproduksi karet berkualitas tinggi mulai dari dudukan spatbor,
segel, bearing, seismic bearing, sambungan fleksibel, dll. d. Pabrik Resin
30 BAB III PEMBAHASAN
A. Pengertian Humas
Banyak definisi Humas/PR yang telah di ungkapkan tersebut saling berbeda, tetapi pada prinsipnya dan pengertiannya adalah sama. Paling tidak
sebagai acuannya dan salah satunya definisi Humas/PR, berasal dari The British
of Publik Relation yang berbunyi :
a. “Public Relations activity is management of communications between an organization and its publics”.
b. “Public Relation practice is deliberate, planned and sustain effort to
establish and maintain mutual understanding between an organization and its public”.
Definisi public relation dari rumusan (Harlow, 2002) dalam bukunya
berjudul : A Model for Public Relations Education for Professional Practices,
setelah mengkaji lebih kurang 472 definisi Humas tersebut yaitu yang berbunyi :
“Public Relations adalah fungsi manajemen yang khas dan mendukung pembinaan, pemeliharaaan jalur bersama antara organisasi dengan publiknya, menyangkut aktivitas komunikasi, pengertian, penerimaan dan kerja sama;
melibatkan manajemen dalam persoalan/permasalahan, membantu manajemen mampu menanggapi opini publik; mendukung manajemen dalam perubahan
B. Tujuan Humas
Humas pada hakikatnya adalah aktivitas, maka sebenarnya tujuan humas
dapat digolongkan dengan tujuan komunikasi, yakni adanya penguatan dan perubahan kognisi, afeksi dan perilaku komunikannya. Bila kita bawa kedalam tujuan humas, maka tujuan humas adalah terjaga dan terbentuknya kognisi, afeksi,
dan perilaku positif public terhadap organisasi/lembaga.
Dengan demikian, rumusan yang paling tepat mengenai tujuan humas
adalah sebagai berikut :
a. Terpelihara dan terbentuknya Saling Pengertian ( Aspek Kognisi )
Saling pengertian dimulai dari saling mengetahui atau mengenal.
Ungkapan “ tak kenal maka tak saying” pada banyak fenomena memberikan jalan disitulah humas berawal. Jadi, aktivitas dan program humas duimulai dari menjawab pertanyaan-pertanyaaan sebagai berikut :
• “Siapa, apa, bagaimana, dimana dan mengapa organisasi (diri) kita?”
• “Sudahkah public mengenal kita ?”
• “Apa yang sudah diketahui oleh public tentang kita ?”
• “Apa yang seharusnya diketahui public tentang kita ?”
Tujuan humas pada akhirnya adalah membuat public dan organisasi /lembaga saling mengenla. Baik mengenal kebutuhan, kepentingan, harapan, maupun budaya masing-masing. Dengan demikian, aktivitas kehumasan haruslah
32
b. Menjaga dan Membentuk Saling Percaya (Aspek Afeksi)
Bila tujuan yang pertama mengarah pada penguatan dan perubahan pengetahuan (kognisi), maka tujuan berikutnya adalah lebih pada tujuan emosi,
yakni pada sikap (afeksi) saling percaya (mutual confidence). Untuk mencapai tujuan saling percaya ini, prinsip-prinsip komunikasi persuasive dapat di terapkan
Sikap saling percaya keberadaannya masih bersifat laten (tersembunyi),
yakni ada pada keyakinan seseorang (public) akan “lebaikan/ketulusan” orang lain (organisasi/lembaga) dan juga pada keyakinan organisasi/lembaga akan
“kebaikan/ketulusan” publiknya.
Kebaikan/ketulusan masing-masing dapat diukur dengan etika moral maupun materil yang di tanamkan dan ditunjukan masing-masing. Di sinilah
humas menggunakan prinsip-prinsip komunikasi persuasive. Dia mempersuasi public untuk percaya kepada organisasi/lembaga, sebaliknya juga organisasi/lembaga untuk kepercayaan kepada publiknya.
c. Memelihara dan Menciptakan Kerja Sama (Aspek Psikomotoris)
Tujuan berikutnya adalah dengan komunikasi diharapkan akan terbentuknya bantuan dan kerja sama nyata. Artinya, bantuan dan kerja sama ini sudah dalam bentuk perilaku atau termanifestasikan dalam bentuk tindakan
tertentu.
Dalam contoh hubungan dengan pers (external public relation), aspek
berita, bahkan bila mungkin humas member ide kepada pers (take media
initiative). Begitu pula kepada organisasi/lembaga humas dapat menampilkan
kerja pers yang profesional, memberikan hak jawab dan memberikan hak
orang-orang (decision maker) sebagai sumber berita, bahkan bila perlu pers dapat menunjukan bantuannya dalam menampilkan profil organisasi/lembaga (dapat diwakilioleh profil pimpinan ataupun manajemen) melalui publisitas yang positif.
Terhadap peristiwabyang diasumsikan membawa dan proporsional. (Kusumastuti, 2001)
C. Fungsi Humas
Berbicara fungsi berarti berbicara masalah kegunaan humas dalam
mencapai tujuan organisasi /lembaga. Tetapi dalam hubungan penekanan fungsi yang di tegaskan yaitu hubungan komunikatif antara Humas dengan Publik, baik internal maupun eksternal dengan manajer beserta staffnya, dilakukan secara
timbale balik yang dilandasi empati sehingga menimbulkan rasa simpati. Ini mengandung arti bahwa dalam melancarkan komunikasi itu, yaitusecara structural
dan fungsional mewakili organisasinya. Humas juga tidak hanya memandang siapa saja yang dilayaninya, tidak pandang dari segi kedudukan, pekerjaan, umurnya, agamanya dan sebagainya, tetapi sama yaitu insan yang patut dihargai
dan dihormati sebagaimana yang disebutkan di atas. Sikap ini termasuk dalam kegiatan komunikasi secara tatap muka, melalui telepon, dengan surat ataupun
34
Selain itu, Publik Relations juga bertugas untuk mengusahakan timbulnya
sikap dan citra (image) public yang positif terhadap segala kebijakan dan langkah tindakan organisasi atau perusahaan. Dapat dikatakan bahwa citra yang dinilai
adalah bagaimana organisasi bisa mencerminkan yang dipercayai memiliki kekuatan, mengadakan perkembangan secara berkesinambungan yang selalu terbuka untuk dikontrol dan dievaluasi.
Publik Relations bertujuan untuk menciptakan, membina dan kemudian
memelihara sikap yang menyenangkan antara kedua pihak, yaitu pihak organisasi
dan pihak public. Dalam buku public relations : Teori dan praktek yang ditulis oleh Djanalis Djanaid, menyebutkan ada dua fungsi Public Relation yakni Fungsi Konstruktif dan Fungsi Korektif. Fungsi Konstruktif adalah fungsi yang
mendorong Public Relation untuk membuat aktivitas ataupun kegiatan-kegiatan terencana, berkesinambungan yang cenderung bersifat proaktif, sedangkan Fungsi Korektif adalah Fungsi yang berperan sebagai mengatasi persoalan yang terjadi
pada suatu perusahaan. (Kusumastuti, 2002)
Fungsi Public Relations yang dilaksanakan denagn baik benar-benar
merupakan alat yang ampuh untuk memperbaiki, mengembangkan peraturan, budaya organisasi atau perusahaan, suasana kerja yang kondusif, peka terhadapa karyawan yang kinerjanya, dan lain-lain. Penting diperhatikan bahwa dalam PR,
mengingat kembali falsafah, pengertian, dan sejarah maupun fungsinya, menunjukan bahwa pada PR berakar pola piker pragmatis dan harmonis, terutama
Menurut Kusumastuti mengatakan bahwa fungsi PR meliputi hal-hal
berikut :
1. Menunjang kegiatan manajemen dan mencapai tujuan organisasi
2. Menciptakan komunikasi dua arah secara timbale balik dengan menyebarkan informasi dari perusahaan kepada public dan menyalurkan opini public pada perusahaan.
3. Melayani public dan memberikan nasihat kepada pimpinan organisasi untuk kepentingan umum.
4. Membina hubungan secara harmonis antara organisasi dan publik, baik internal maupun eksternal.
Menurut Jefkins (2002) fungsi khusus Humas adalah :
1. Manajemen Krisis 2. Penerbitan Desk Top 3. Identitas Perusahaan
4. Hubungan Palementer 5. Humas Finansial
Dalam konsepnya Fungsi Humas menurut Ruslan (2000) adalah sebagai berikut :
1. Menunjang aktivitas utama manajemen dalam mencapai tujuan
bersama
2. Membina hubungan yang harmonis antara organisasi dengan
36
3. Menciptakan komunikasi dua arah dengan menyebarkan informasi
dari organisasi kepada publiknya dan menyalirkan opini public kepada organisasi
4. Melayani public dan menasehati pimpinan perusahaan/organisasi demi kepentingan umum.
5. Mengidentifikasi segala sesuatu yang berkaitan dengan opini,
persepsi dan tanggapan masyarakat terhadap organisasi yang di wakilinya
Sedangkan fungsi Humas pada PT.Perkebunan Nusantara III (Persero) Dalam Menjaga Citra Perusahaan adalah sebagai berikut :
1. Mengkelola semua informasi yang menyangkut dengan perusahaan
dimana mereka bekerja atau instansi lain dan menyelesaikan seluruh informasi yang didapat secara benar.
2. Menetralisir semua permasalahan yang ada yang menyangkut
persoalan/permasalahan yang terkait terhadap perusahaan sendiri 3. Humas merupakan suatu wadah pada perusahaan yang semua itu
semata-mata untuk membangun citra perusahaan itu sendiri
D. Peran Humas di PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) dalam menjaga citra perusahaan.
Peran humas pada umumnya adalah untuk menciptakan opini masyarakat
menguntungkan bagi perusahaan serta untuk mengembangkan Visi dan Misi
Perusahaan.
Kegiatan Eksternal yaitu :
Humas Eksternal adalah segenap kegiatan Humas yang di arahkan pada khalayak di luar perusahaan (Masyarakat, Agen, Konsumen, Pemerintah, dan sebagainya), bukannya kalangan dalam perusahaan/organisasi yang bersangkutan.
(Anggoro, 2000)
Menurut Dozier & Broom (1995) bahwa peranan public relations dibagi
empat kategori dalam suatu organisasi, yaitu sebagai berikut :
1. Expert prescriber
Sebagai praktisi ahli public relations yang berpengalaman dan
memiliki kemampuan tinggi dapat membantu untuk mencari solusi dalam penyelesaian masalah hubungan dengan publiknya (public relationship).
2. Communication fasilitator
Dalam hal ini, praktisi PR bertindak sebagai komunikator atau
mediator untuk membantu pihak manajemen dalam hal untuk mendengar apa yang diinginkan dan diharapkan oleh publiknya dari organisasi bersangkutan, sekaligus harus mampu menjelaskan
kembali keinginan, kebijakan dan harapan organisasi kepada pihak publiknya.
3. Problem solving process fasiliator
38
pimpinan organisasi baik sebagai penasihat hingga mengambil
tindakan eksekusi dalam mengatasi persoalan atau krisis yang telah dihadapi secara rasional dan profesional.
4. Communication technician
Berbeda dengan tiga praktisi PR profesional sebelumnya yang terkait erat dengan fungsi dan peranan manajemen organisasi.
Sedangkan dalam peranan communication technician ini sebagai journalist in resident yang hanya menyediakan layanan teknisi
komunikasi atau dikenal dengan method of communication in organization dan sistem komunikasi dalam organisasi tergantung dari masing-masing bagian atau tingkatan (level), yaitu secara
teknisi komunikasi, baik atau maupun media komunikasi dipergunakan dari tingkat pimpinan denga bawahan akan berbeda dari bawahan ke tingkat atasan.
Peranan public relation /Humas tersebut diharapkan menjadi “mata” dan “telinga”, serta “tangan kanan”bagi top manajemen dari organisasi/lembaga yang
ruang lingkup tugasnya antara lain meliputi aktivitas :
a. Membina hubungan kedalam (public internal)
Yang dimaksud dengan public internal adalah public yang menjadi
bagian dari unit/badan/perusahaan atau organisasi itu sendiri. Dan mampu mengidentifikasi atau mengenali hal-hal yang
b. Membina hubungan keluar (public eksternal)
Yang dimaksud dengan publik eksternal adalah public umum (masyarakat). Mengusahakan tumbuhnya sikap dan gambaran yang
positif public terhadap lembaga yang diwakilinya.
Jadi peran Humas/PR tersebut bersifat dua arah, seperti dijelaskan diatas, yaitu berorientasi kedalam (inward looking), dan keluar (outward looking).
Beberapa kegiatan dan sasaran PR sebagai pendukung fungsi manajemen perusahaan/organisasi/lembaga, yaitu :
1. Building corporate identity and image
menciptakan identitas dan citra perusahaan yang positif
mendukung kegiatan komunikasi timbal balik dua arah dengan
berbagai pihak 2. Facing crisis
Menangani complain, membentuk manajemen krisis dan PR
Recovery of image, memperbaiki: lost of image and damage (untuk jelasnya masalah manajemen krisis, lihat buku seri
pertama Manajemen PR). ( Ruslan, 2001) Peran Humas menurut Gregory, (2001) yaitu :
40
serta lingkup kerja) yang ditentukan melalui proses analisis dan pengambilan keputusan yang mendalam.
Peran Humas ada 2, yaitu :
1. Untuk memberikan informasi kepada manajemen senior atas apa yang terjadi di lingkungan social, sehingga hal-hal tersebut akan di perhitungkan ketika mengambil keputusan.
2. Untuk memberikan saran kepada manajmen atas akibat yang ditimbulkan dari keputusan yang di ammbil, dengan memperhitungkan kemungkinan reaksi dari public utama yang akan mempengaruhi secara langsung kesejahteraan atau keberadaan perusahaan. (Gregory, 2000)
Peran Humas pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) dalam Menjaga Citra Perusahaan adalah sebagai berikut :
1. Menghadapi Isu-isu yang negatif, dan mengklarifikasi kepada publik (masyarakat) yang terjadi sebenarnya.
2. Menampung semua aspirasi dari semua kalangan
3. Memberikan pelayanan yang baik kepada setiap public, komsumen, media-media yang berkunjung ke Humas
4. Memeberikan bantuan kepada masyarakat apabila sedang mengalami musibah, contohnya : seperti korban gunung meletus, kebanjiran, gempa bumi.
E. PENGERTIAN PELAYANAN TERHADAP STAKEHOLDERS
fisik dan menyediakan kepuasaan yang membutuhkan pelayanan tersebut. Dari kepuasaan tersebut maka akan timbul rasa nyaman atau penilaian akan pelayanan yang diberikan sehingga muncul penilaian tentang kualitas pelayanan pada tempat tersebut. Pelayanan merupakan suatu usaha untuk membantu menyiapkan (mengurus) apa yang diperlukan atau dibutuhkan oleh orang lain. Ada beberapa pengertian tentang Pelayanan, anatar lain :
Pelayanan merupakaan serangkaian kegiatan, oleh karena itu pelayanan juga merupakan suatu proses. Sebagai proses, pelayanan berlangsung secara rutin dan berkesinambungan, meliputi seluruh kehidupan orang dalam masyarakat. (Moneir, 2002)
Menurut Majid (2008) pelayanan adalah :
1. Sebuah kata kerja yang bersifat aktif bukan pasif, dinamis bukan statis,
proaktif bukan reaktif, tanggap dan peduli terhadap orang lain bukan cuek, mau menolong orang lain bukan diam atau menghindari.
2. Pelayanan adalah suatu tindakan nyata dan segera menolong orang lain
(pelanggan, mitra kerja, mitra bisnis dan sebagainya) atau disertai dengan senyuman yang ramah dan tulus.
Yang dimaksud dengan pelayan umum adalah setiap kegiatan yang dilakukan oleh pihak lain yang ditujukan guna memenuhi kepentingan orang banyak.
Melayani adalah kesedian seseorang untuk memberikan pada orang lain. Kesediaan memberi haruslah muncul dari sebuah kesadaran dalam diri seseorang tanpa ada paksaan dari pihak mana pun, agar seseorang mau melakukan secara
42
suatu aktifitas untuk lebih peduli (care) pada setiap orang yang membutuhkan
bantuan kita. Empati dan peduli yang diberikan oleh karyawan terhadap masyarakat (Stakeholders) bukan bentuk merendahkan diri melainkan sikap mulia
yang akan menempatkan posisi seseorang dalam tempat yang terhormat di mata stakeholders.
Istilah pelayanan dapat juga dilihat melalui berbagai kutipan dibawah ini
sebagai upaya memperjelas pengertian dan mempermudah untuk memahami objek yang diteliti. Menurut Iqbal (2007) pelayanan adalah sebagai berikut :
Menanamkan kesadaran diri bahwa melayani adalah tugasnya dan melaksanakannya dengan menjaga martabat diri dan pihak lain yang di layani. Pelayanan juga mengetengahkan empati dan melayani pegawai dengan penuh
kegairahan. Pelayanan juga dilakukan untuk menunjukan perhatian kepada pegawai dan membina hubungan yang baik.
Dari uraian di atas bahwa dalam pelayanan terhadap stakeholders harus di
penuhi dengan kesadaran, empati kepada pihak eksternal atau masyarakat, selalu memperbaiki pelayanan kepada masyarakat, menunjukan perhatian kepada
stakeholders dan melakukan evaluasi. Dan juga pelayanan merupakan suatu bentuk sistem prosedur atau metode tertentu yang diberikan kepada orang lain dalam hal ini stakeholders, agar kebutuhan stakeholders tersebut dapat dipenuhi
sesuai dengan harapan mereka. Kualitas pelayanan terhadap stakeholders di anggap sebagai keunggulan-keunggulan yang diberikan perusahaan dalam rangka
untuk menjaga citra baik perusahaan tersebut.
1. Berdasarkan sifat tindakan
2. Berdasarkan hubungan dengan pegawai 3. Berdasarkan sifat permintaan dan penawaran
4. Berdasarkan metode penyampaian terhadap pegawai.
F. Karakteristik Pelayanan
Karakteristik Pelayanan menurut Gasperzs (2002) yaitu :
a. Pelayanan merupakan output tak terbentuk ( intangible output)
b. Pelayanan merupakan output variabel, tidak standart.
c. Pelayanan tidak disimpan sebagai inventori, tetapi dapat dikonsumsi dalam produksi.
d. Terdapat hubungan langsung yang erat dengan pelanggan melalui proses pelayanan.
e. Pelanggan berpartisifasi dalam proses memberikan pelayanan
f. Pelanggan sekaligus merupakan input bagi proses pelayanan yang diterimanya.
g. Keterampilan personil diserahkan atau diberikan secara langsung kepada pelanggan.
h. Membutuhkan pertimbangan pribadi yang tinggi dari individu yang
memberikan pelayanan.
i. Pengukuran efektivitas pelayanan bersifat subyektif.
44
G. Bentuk Pelayanan
Menurut (Moenir, 2002) Pelayanan umum yang dilakukan oleh siapapun, memiliki 3 (tiga) macam bentuk, yaitu :
1. Pelayanan dengan lisan, biasanya dilakukan oleh ptugas-petugas dibidang Hubungan masyarakat (Humas).
2. Pelayanan melalui tulisan, pada dasarnya layanan melalui tulisan cukup efisien terutaa bagi layanan jarak jauh karena faktor biaya.
3. Pelayanan dengan perbuatan, pada umumnya layanan dalam bentuk perbuatan 70-80% dilakukan oleh petugas-petugas tingkat menengah ke bawah. Karena itu faktor keahlian dan keterampilan petugas tersebut sangat menentukan terhadap hasil perbuatan atau pekerjaan.
H. Persyaratan Dalam Melakukan Pelayanan
Agar suatu pelayanan dapat memuaskan kepada orang atau sekelompok orang yang dilayani, maka setiap pegawai/petugas harus dapat memenuhi persyaratan pokok, sebagai berikut :
1. Tingkah laku yang sopan.
2. Cara menyampaikan sesuatu yang berkaitan dengan apa yang seharusnya diterima oleh orang yang bersangkutan.
3. Waktu penyampaian. 4. Keramahtamahaan
I. Kualitas Pelayanan
Kualitas dapat didefenisikan sebagai tingkat mutu yang diharapkan dan
kebutuhan stakeholders. Untuk dapat dapat memberikan kualitas pelayanan yang
baik maka perlu dibina hubungan yang erat antara organisasi. Dengan demikian kualitas merupakan totalitas dari suatu karakteristik pelayanan yang sesuai dengan
persyaratan atau standart.
Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero), Humas bekerja cukup baik karena Humas dapat menghadapi suatu krisis yang terjadi pada masyarakat
ataupun kepada instansi dengan cara membentuk suatu tim/anggota yang memiliki keahlian khusus untuk membantu perusahaan dan pegawai yang tengah
menghadapi permasalahan, baik antara stakeholders dengan Perusahaan ataupun antara Perusahaan terhadapa stakeholders.
PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) menjadi tempat peneliti untuk
melakukan penelitian. Sebagaimana diketahui, bahwa departemen PR merupakan sumber informasi bagi perusahaan untuk mengakomodir atau mengatur arus komunikasi dengan para stakeholders-nya. Departemen PR juga
bertanggungjawab terhadap penyampaian informasi berupa kebijakan yang dibuat oleh perusahaan kepada karyawan. Setiap informasi yang di berikan kepada
stakeholders tidak pernah masyarakat menjadi ragu terhadap informasi tersebut. PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) sebagai BUMN menjalankan program Kemitraan dan Bina Lingkungan tidak semata untuk menjalankan
amanah yang telah diberikan, tapi juga karena PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) sangat peduli dengan pembangunan dan lingkungan sekitar. Kegiatan ini
46
Kepedulian terhadap masyarakat sekitar tidak hanya diwujudkan melalui
bantuan korban bencana alam, pendidikan dan latihan (beasiswa, pembangunan sarana pendidikan, bantuan mobiler), peningkatan kesehatan, sarana dan prasarana
umum, serta sarana ibadah, tetapi juga melalui program ketahanan pangan (peningkatan produksi padi seluas 1000 Ha dan jagung seluas 200 Ha) dengan member bantuan sarana produksi dan sarana produksi pertanian kepada 1661
petani di berbagai kabupaten di Sumut. PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) juga telah melaukan program Hutan Tanaman Lestari dengan menanam pohon
Jabon sebanyak 160.000 pohon di areal PT. Perkebunan Nusantara III.
Dalam kesehariannya PR PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) lebih banyak berkecimpung pada media relations dan publikasinya. Hal ini dapat dilihat
dari struktur Departemen PR, juga dapat dilihat dari pekerjaan yang dilaksanakan seperti pembuatan press release yang dimuat di berbagai surat kabar yang ada di Medan. Khususnya surat kabar langganan PT. Perkebunan Nusantara III
(Persero), di antaranya Surat Kabar Harian Analisa, Sumut Pos, Medan Pos, Batak Pos, Kompas, Sinar Indonesia Baru, Realitas, Harian Perjuangan, Surat Kabar
Pembaruan, Harian Global, Surat Kabar Metro 24 Jam, Pos Metro, dan surat kabar lainnya.
Komunikasi merupakan hal utama yang di perlukan oleh Humas di dalam
menjalankan peran dan Fungsinya dalam suatu perusahaan. Komunikasi yang di lakukan haruslah dapat menciptakan suasana kerja yang menyenangkan dalam
tanggapan para stakeholders yang datang ke bagian Humas PT. Perkebunan
Nusantara III (Persero).
Di dalam menjalankan tugasnya Humas selalu melaksanakan kegiatan
Eksternal. Kegiatan Eksternal ini bertujuan untuk memperlancar dan membina hubungan baik dengan stakeholders, agar tercipta hubungan yang harmonis dan menciptakan citra yang baik pada perusahaan. Dengan adanya kerja sama antara
bagian Humas dengan stakeholders.
Menanamkan kesadaran diri bahwa melayani adalah tugasnya dan
melaksanakannya dengan menjaga martabat diri dan pihak lain yang di layani. Pelayanan juga mengetengahkan empati dan melayani masyarakat dengan penuh kegairahan. Pelayanan juga di lakukan untuk menunjukan perhatian kepada
stakeholders dan membina hubungan baik.
Dalam pelayanan PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) terhadap stakeholders harus dipenuhi dengan kesadaran, empati kepada masyarakat, selalu
memperbaiki pelayanan kepada kepada pihak luar, menunjukan perhatian kepada pegawai dan melakukan evaluasi. Dan ini di buktikan setiap stakeholders yang
datang selalu di sambut dengan ramah.
Seperti hal-hal yang telah di tuliskan di atas, bahwa setiap perusahaan pasti memiliki tolak ukur untuk mengetahui tingkat kepuasan stakeholders yang
telah terpenuhi. Sama halnya dengan PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) yang mengetahui apakah stakeholders merasa puas atau tidak atas pelayanan yang di
berikan instansi terhadap stakeholders.
48
lebih mendekatkan diri kepada stakeholders sehingga mereka merasa nyaman atas
pelayanan yang di lakukan.
Dalam melaksanakan fungsi Humas terhadap instansi pada umumnya
memeberikan masukan kepada instansi, mempengaruhi sikap dan sifat pegawai dengan menumbuhkan pengertian kepada pegawai. Pada dasarnya orang yang menyangka bahwa kegiatan Humas itu hanya sebagian kegiatan yang mudah saja.
Padahal sesungguhnya kegiatan Humas yang tampak itu merupakan tanggung jawab yang besar bagi kepala Humas.
Sebagai bagian dari Peran Humas dalam Menjaga Citra Perusahaan, salah satu tugas Humas adalah harus mendukung pelayanan terhadap stakeholders. Hasil yang di capai dari kegiatan Humas ini adalah timbulnya loyalitas yang
tinggi dari pegawai untuk melayani stakeholders dan rasa saling percaya serta mau bekerja sama antara pegawai dengan stakeholders.
Humas dari PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) berusaha untuk
membina hubungan yang baik dan harmonis dengan stakeholders. Sehingga pegawai dapat menjalankan tugasnya dengan baik untuk tercapainya tujuan dari
PT. Perkebunan Nusantara III (Persero).
Dalam hal ini peningkatan pelayanan terhadap stakeholders terus menerus di lakukan oleh bagian Humas di PT. Perkebunan Nusantara III (Persero). Hal ini
terlihat dengan adanya mutu pelayanan yang di berikian oleh Humas PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) terhadap stakeholders dengan menanyakan
Dengan ini humas pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) dapat
disebut sebagai penasehat ahli atau sebagai perantara, yang bertujuan agar terciptanya suasana yang baik, komunikasi yang nyaman pada instansi.
Dari keterangan di atas terlihat bahwasanya Humas pada PT. Perkebuanan Nusantara III (Persero) memiliki fungsi penting dalam meningkatkan pelayanan terhadap stakeholders. Menjalin hubungan baik kepada pihak eksternal di PT.
Perkebunan Nusantara III (Persero) khususnya untuk menciptakan opini yang baik bagi stakeholders. Salah satu hal yang menunjang membuat Citra Perusahaan baik
adalah dengan membuat stakeholders merasa puas dengan memberikan pelayanan yang baik. Hal ini bukan hanya tugas dari Humas saja melainkan dari semua pihak yang terkait di PT. Perkebunan Nusantara III (Persero).
Menurut pendapat peneliti peran dan fungsi Humas dalam meningkatkan pelayanan terhadap stakeholders sudah cukup baik. Tetapi sebaiknya Humas memiliki bidangnya sendiri dan tidak bergantung dengan bagian lain, sehingga
50 BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa :
1. Peran dan fungsi Humas di PT. Perkebunan Nusantara III (Persero)
sudah tepat dalam menjaga citra baik perusahaan. Di buktikan dengan memperdulikan korban-korban bencana alam dengan memberikan
bantuan baik berupa pangan dan finansial, selain itu memberikan juga bantuan beasiswa bagi siswa yang berprestasi dan kurang mampu di sekolah SMP Negeri 1 Sei Mangkei, dan juga memberi bantuan dana
dalam Pembangunan-pembangunan jalan yang mengalami kerusakan, PTPN III juga menyalurkan pinjaman modal bergulir melalui dana kemitraan untuk 98 orang mitra binaan yang tersebar di berbagai
kabupaten di Sumatera Utara diantaranya pada pengusaha kecil menengah dari Medan, Deli Serdang, Sergai, Tebing Tinggi,
Labuhanbatu, Tapanuli Selatan, Karo dan Dairi
2. PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) bagian Humas telah membina dan kemudian memelihara sikap yang menyenangkan antara kedua
belah pihak, yaitu pihak organisasi dan pihak stakeholders. Dengan cara memberikan pelayanan yang baik, dan memberikan rasa
dalam suatu wilayah tetapi tidak memiliki tanggung jawab langsung,
LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat), Perguruan Tinggi kelompok akademis ini memiliki pengaruh penting dalam pengambilan
keputusan pemerintah, dan Media masa (wartawan) agar timbul rasa kenyamanan sesama kedua belah pihak.
B. SARAN
Di dalam kesempatan ini peneliti ingin memberikan beberapa saran, yaitu :
1. PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) dalam mempertahankan Citra Perusahaan yang baik, yang mungkin di lakukan adalah membantu membangun sekolah seperti membangun Taman
Kanak-kanak (TK), SD, SMP, SMA untuk anak yang kurang mampu, membangun rumah Sakit atau Puskesmas, Membantu membangun rumah ibadah seperti Masjid dan gereja
2. Kualitas pelayanan yang di berikan kepada stakeholders harus dipertahankan dan saling menjalin hubungan yang baik kedua
52
DAFTAR PUSTAKA
Anggoro, M, Linggar. 2000. “Teori dan Profesi Kehumasan Serta Aplikasinya”. Jakarta : Bumi Aksara
Assumpata, Maria. 2002. “ Dasar-dasar Public Relations
Gasperz, Vincent. 2001.
”. Jakarta : PT Grasindo
“Total Quality Manajemen”. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Gregory, Annee. 2004. “Perencanaan dan Manajemen Kampanye Public Relation”. Edisi 2. Erlangga
Greener, Tony. 2002. “Kiat Sukses Public Relation dan Pembentukan Citranya”. Diterjemahkan Oleh : Colin Coulson Thomas, Cetakan 3. PT. Bumi Aksara
Jefkins, Frank, dkk. 2002. “Public Relation”. Diterjemahkan oleh : Daniel Yadin. Edisi 5. Erlangga
Kasumatuti, Frida. 2002. “Dasar-dasar Humas”. Bogor : Ghalia Indonesia
Moenir. 2002. “Manajemen Pelayanan Umum Di Indonesia”. Jakarta: Bina Aksara
Moore, Frazier. 2004. “Humas Membangun Citra Dengan Komunikasi Cetakan 1. Bandung : PT. Remaja Rosadakarya
”.