• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUGAS AKHIR PERAN HUBUNGAN MASYARAKAT (HUMAS) DALAM MENJAGA CITRA PERUSAHAAN PADA PT.PERKEBUNAN NUSANTARA III MEDAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "TUGAS AKHIR PERAN HUBUNGAN MASYARAKAT (HUMAS) DALAM MENJAGA CITRA PERUSAHAAN PADA PT.PERKEBUNAN NUSANTARA III MEDAN."

Copied!
72
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS AKHIR

PERAN HUBUNGAN MASYARAKAT (HUMAS) DALAM MENJAGA CITRA PERUSAHAAN PADA PT.PERKEBUNAN NUSANTARA III

MEDAN

Diajukan Oleh: SANTUN R.I SINAGA

142103067

Guna Menyelesaikan Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Pada Program Diploma III Kesekretariatan

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2017

(2)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS MEDAN

PENANGGUNG JAWAB TUGAS AKHIR

NAMA : SANTUN R.I SINAGA

NIM : 142103067

PROGRAM STUDI : DIPLOMA III KESEKRETARIATAN

JUDUL : PERAN HUBUNGAN MASYARAKAT DALAM

MENJAGA CITRA PADA PT PERKEBUNAN NUSANTARA III MEDAN

Medan, 2017 Menyetujui,

Pembimbing

(Yasmin Chairunisa Muchtar, SP, MBA) NIP. 197809302008122001

(3)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS MEDAN

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR

NAMA : SANTUN R.I SINAGA

NIM : 142103067

PROGRAM STUDI : DIPLOMA III KESEKRETARIATAN

JUDUL : PERAN HUBUNGAN MASYARAKAT DALAM

MENJAGA CITRA PADA PT PERKEBUNAN NUSANTARA III MEDAN

Tanggal: Juli 2017 KETUA PROGRAM STUDI

DIPLOMA III KESEKRETARIATAN

(Dra. Marhayanie, M.Si) NIP.19580427 1 198503 2 002

Tanggal: Juli 2017 DEKAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

(Prof. Dr. Ramli, SE, MS) NIP. 19580602 198803 1001

(4)

KATA PENGANTAR

Terimakasih untuk Tuhan Yesus yang senantiasa memberikan kesehatan dan umur yang panjang sehingga peneliti bisa menyelesaikan Tugas akhir ini dengan tepat waktu. Penulisan Tugas Akhir ini bertujuan untuk memperoleh gelar Ahli Madya pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

Peneliti di dalam melakukan penulisan Tugas Akhir ini banyak mengalami keterbatasan dalam pikiran, kesulitan-kesulitan, dan hambatan-hambatan untuk mencari informasi dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini. Atas dasar keterbatasan yang dimiliki oleh peneliti, maka peneliti mengharapkan saran dan kritik yang membangun untuk menambah wawasan kita terhadap peranan hubungan masyarakat dalam menjaga citra PT Perkebunan Nusantara III Medan.

Dalam kesempatan ini, peneliti juga mengucapkan terimakasih kepada pihak yang telah banyak membantu demi terselesaikannya Tugas Akhir ini, terutama kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ramli ,SE,MS, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Maharyanie,SE, M.Si, selaku Ketua Jurusan Kesekretariatan Program Diploma III Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Inneke Qamariah, SE,MSi selaku Sekretaris Jurusan Program Diploma III Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

4. Ibu Yasmin Chairunisa Muchtar, SP, MBA, selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu untuk membimbing dan mengarahkan penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.

5. Bapak/Ibu Dosen dan Staf Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

6. Teristimewa buat kedua Orangtua ku yang sangat saya kasihi dan sayangi, Ayahanda Parlindungan Sinaga dan Ibunda Nurmaida Sihotang yang selalu mendoakan saya, memberikan motivasi, dan selalu memberikan dukungan

(5)

baik moril maupun materil selama ini. Kakak, dan adik-adik kandung saya yang selalu memberikan motivasi, saran dan bantuannya.

7. Sahabat-sahabatku (Lena, Dian, Indah, Lisma, Sahena) yang banyak memberikan motivasi dan selalu ada baik susah maupun senang. Semoga kita tetap bersahabat dan semoga kita sama-sama berhasil dalam cita-cita kita. 8. Teman-teman satu organisasi, satu gereja, satu kos dan satu Jurusan

Kesekretariatan stambuk 2014.

Akhirnya peneliti berharap semoga Tugas Akhir ini bermanfaat bagi kita semua. Medan, Juli 2017 Peneliti

(6)

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PENGESAHAN ... i

KATA PENGANTARiiDAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... iv DAFTAR GAMBAR ... v BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang ... 1 1.2Rumusan Masalah ... 3 1.3Tujuan Penelitian ... 3 1.4Manfaat Penelitian ... 3 1.5Sistem Penulisan ... 4

BAB II INFORMASI UMUM PERUSAHAAN 2.1Sejarah Singkat Perusahaan ... 5

2.2Visi dan Misi Perusahaan ... 7

2.3Paradigma Baru ... 8

2.4Makna Logo PT Perkebunan Nusantara III Medan (Persero) ... 9

2.5Struktur Organisasi dan Uraian Tugas ... 10

BAB III PEMBAHASAN 3.1 Pengertian Humas (Public Relations) ... 26

3.2 Fungsi Hubungan Masyarakat ... 27

3.3 Tujuan Hubungan Masyarakat (Public Relations) ... 29

3.4 Peran Hubungan Masyarakat (Humas) di PT Perkebunan Nusantara III Medan ... 31

3.5 Tugas-tugas Hubungan Masyarakat (Humas) ... 33

3.6 Hambatan-hambatan yang dialami oleh Public Relations ... 40

3.7 Strategi Hubungan Masyarakat (Humas) ... 42

3.8 Pengertian Citra ... 45

3.9 Jenis-jenis Citra ... 46

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 4.1Kesimpulan ... 61

4.2Saran ... 62

(7)

DAFTAR TABEL

No JudulHalaman

Tabel 3.1 Humas Dalam Memberikan Informasi yang Dibutuhkan oleh Karyawan dan Masyarakat yang ada Di PT Perke-

Bunan Nusantara III Medan...48 Tabel 3.2 Humas Bisa Bekerja Sama dengan Semua Pihak-pihak

Internal maupun Eksternal ...48 Tabel 3.3 Humas merupakan suatu wadah pada perusahaan yang

semua itu semata-mata untuk membangun citra perusa-

haan pada PT Perkebunan Nusantara III...49 Tabel 3.4 Humas yang ada di PT Perkebunan Nusantara III Medan

selalu berusaha menetralisir setiap permasalahan yang

menyangkut perusahaan sendiri...49 Tabel 3.5 Humas merupakan bagian yang sangat penting dalam

suatu perusahaan...50 Tabel 3.6 Humas yang ada di PT Perkebunan Nusantara III Medan

selalu memberikan Cara-cara Terbaik dalam mencapai

tujuan perusahaan...51 Tabel 3.7 Humas selalu memikirkan Rencana jkangka panjang

akan kelangsungan hidup perusahaan...51 Tabel 3.8 Humas selalu menyampaikan Fakta dan opini yang

Beredar di perusahaan maupun diluar perusahaan...52 Tabel 3.9 Humas selalu memberikan pemikiran-pemikiran yang

terbaik, baik pada saat rapat maupun diluar rapat...52 Tabel 3.10 Humas selalu mempelajari setiap perubahan yang ada

baik diluar maupun didalam perusahaan...53 Tabel 3.11 Humas selalu mengevaluasi kinerja yang dikerjakannya...53 Tabel 3.12 Humas selalu memberikan tanggung jawab atas pekerjaan

yang dilakukannya...54 Tabel 3.13 Humas Selalu Bekerja sama dengan baik demi Kemajuan

Perusahan...54 Tabel 3.14 Humas selalu berusaha supaya setiap masalah Internal

Yang terjadi dalam Perusahaan tidak sampai ke Publik

Sehingga tidak Merusak Citra Perusahaan...55 Tabel 3.15 Humas Selalu Memberikan Informasi Terbaru Kepada

Public kepada Masyarakat tentang Perekrutan Karyawan Baru...55 Tabel3.16 Humas Selalu Terbuka Tentang Tahap-tahap Perekrutan

Karyawan pada Perusahaan...56 Tabel 3.17 Humas Selalu Memberikan Pelayanan Terbaik

yang Dilengkapi dengan Pos satpamKetat...57 Tabel 3.18 Humas Selalu Memberikan Kesan yang Terbaik untuk

Karyawan...57 Tabel 3.19 Humas Selalu Menampilkan Citra yang Positif

Dimanapun ia Berada baik didalam maupun diluar

(8)

Tabel 3.20 Humas Selalu Bersikap Adil terhadap organisasi

yang ada di Perusahaan...58 Tabel 3.21 Jawaban Responden terhadap Kusioner Penelitian

Peran Humasdalam menjaga citra PT Peerkebunan

(9)

DAFTAR GAMBAR Halaman

Gambar 2.1: Logo PTPN III (Persero) Medan...9 Gambar 2.2: Struktur Organisasi PTPN III (Persero)...12

(10)

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Setiap instansi pemerintah dalam menjalankan tugasnya, tidak dapat berdiri sendiri, tetapi harus berhubungan dengan pihak luar baik sesama instansi pemerintah maupun dari masyarakat luas. Dalam hal ini instansi harus mampu menciptakan komunikasi yang baik dan harmonis supaya komunikasi yang ada terjalin dengan baik Sibarani, (2015: 5).

Menyadari pentingnya komunikasi, maupun organisasi swasta berusaha melengkapi dengan suatu bagian yang bergerak dalam bagian komunikasi yang dikenal dengan HUMAS (Hubungan Masyarakat) atau dalam bahasa inggrisnya biasa dikenal dengan nama Public Relations. Humas (Public Relations ) dikenal di indonesia pada dekade pada tahun 1950-antata cara seseorang atau organisasi demi kepentingan publik, serta merencanakan dan melakukan suatu program kegiatan untuk meraih pengertian dan dukungan publik Sari, (2012:4).

Dari beberapa definisi tersebut para ahli melihat hal yang mencolok, yakni konsep menumbuhkan dan mengembangkan hubungan baik secara teratur antara organisasi dengan dengan publiknya. International Public Relations Association atau IPRA (Asosiasi Humas Internasional) memberi definisi humas karena pada tehun 1960 sudah muncul beberapa definisi. Pada bulan Mei 1960, anggota IPRA berkumpul di Den Haag Belanda.

Berdasarkan definisi para ahli maka Public Relations dapat disimpulkan sebagai suatu kegiatan untuk menanamkan dan memperoleh pengertian, goodwiill,

(11)

kepercayaan, pengharapan dari publik dan masyarakat umumnya. PT.Perkebunan Nusantara III disingkat PTPN III (Persero), merupakan salah satu dari 14 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Perkebunan yang bergerak dalam bidang usaha perkebunan, pengolahan dan pemasaran hasil perkebunan. Kegiatan usaha mencakup usaha budidaya dan pengolahan tanaman kkelapa sawit dan karet. Produk utama Perseroan adalah Minyak Sawit (CPO) dan Inti Sawit (Kernel) dan produk hilir karet. Dalam melaksanakan kegiatan humas, berdasarkan pada program untuk melaksanakan kebijaksanaan dari pimpinan instansi pemerintah atau perusahaan yang akan membina kepercayaan dari masyarakat luas serta membuat citra yang baik pada perusahaan dan menambah pengertian terhadap kegiatan suatu instansi pemerintah Wahyu, (2012:6)

Kegiatan humas pada PT Perkebunan Nusantara III Medan (Persero) sangat membantu dan bertujuan untuk menciptakan suasana yang baik terhadap masyarakat dan membentuk citra organisasi secara keseluruhan yang mempunyai semangat kerja yang tinggi dengan kualitas pengawai yang baik. Hal ini dapat dicapai jika pimpinan memperhatikan kerja pegawai yang baik. Karena dengan Suasana yang akrab, saling mengerti akan muncul suasana yang menyenangkan dalam interaksi antara perusahaan dengan publik Sibarani, ( 2015 :14).

Bagi suatu perusahaan, hubungan dengan publik luar perusahaan merupakan keharusan. Untuk mendatangkan bahan baku, perusahaan harus berhubungan yang baik dengan perusahaan lain. Untuk memasarkan hasil produksinya, dibutuhkan tangan-tangan seperti grosir, agen, sampai pengecekan Sibarani,( 2015:17).

Publik kadang-kadang sangat kritis terhadap sesuatu yang aktual dan tidak biasa. Karena sifat yang ramah merupakan salah satu syarat yang bisa menentukan

(12)

berhasil tidaknya usaha Eksternal Public Relations. Secara persuasif komunikasi dapat dilaksanakan atas dasar membangkitkan perhatian komunikan (publik), sehingga timbul rasa tertarik akan pesan atau barang yang disodorkan kepadanya. Dengan cara penyajian yang bijaksana akan timbul rasa tertarik akan pesan atau barang yang disodorkan kepadanya.

Berdasarkan keterangan diatas, maka penulis tertarik untuk membahas tentang “Peran Hubungan Masyarakat(Humas) Dalam Menjaga Citra Perkebunan Nusantara III Medan”.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun masalah yang akan dibahas adalah mengenai kegiatan yang dilaksanakan oleh Humas yaitu “Apakah Hubungan Masyarakat (Humas) Berperan Dalam Menjaga Citra Perkebunan Nusantara III Medan?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis peran Hubungan Masyarakat pada PT. Perkebunan III (Persero) dalam menjaga Citra Perusahaan.

1.4 Manfaat penelitian 1. Bagi Peneliti

Menambah wawasan dan pengetahuan dibidang public relations. 2. Bagi PT Perkebunan Nusantara III Medan

Untuk menunjang kegiatan manajamen dalam mencapai tujuan organisasi. 3. Bagi Pihak Lain

sebagai bahan acuan dan referensi terhadap objek yang sama bagi penulis lainnya yang akan melakukan pelelitian.

(13)

1.5 Sistem Penulisan

BAB I : PENDAHULUAN

Dalam bab ini berisikan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, sistem penulisan.

BAB II : PROFIL PERUSAHAAN

Dalambab ini berisikan sejarah singkat perusahaan, visi dan misi perusahaan, paradigma baru perusahaan, makna logo perusahaan,struktur organisasi dan uraian tugas pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero).

BAB III : PEMBAHASAN

Dalam bab ini berisikan pembahasan tentang Pengertian Hubungan Masyarakat , Fungsi Hubungan Masyarakat, Tujuan Hubungan Masyarakat, Peran Hubungan Masyarakat, Pengertian Citra, Jenis-jenis Image penelitian yang dilakukan penulis pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) yang berkaitan dengan peran humas dalam menjaga citra perusahaan.

Bab IV : KESIMPULAN DAN SARAN

Dalam bab ini penulis akan menguraikan kesimpulan dan saran terhadapperan humas dalam menjaga citra perusahaan di PT Perkebunan Nusantara III (Persero).

(14)

BAB II

PROFIL PERUSAHAAN PTPN III

2.1Sejarah Singkat Perusahaan

PT. Perkebunan Nusantara III disingkat PTPN III (Persero), merupakan salah satu dari 14 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Perkebunan yang bergerak dalam bidang usaha perkebunan, pengolahan, dan pemasaran hasil perkebunan. Kegiatan usaha perseroan mencakup usaha budidaya dan pengolahan tanaman kelapa sawit dan karet. Produk utama perseroan adalah minyak sawit (CPO) dan inti sawit (kernel) dan produk hilir karet.

Sejarah perseroan diawali dengan proses pengambilalihan perusahaan-perusahaan perkebunan milik Belanda oleh Pemerintah Republik Indonesia pada tahun 1958 yang dikenal dengan proses Nasionalisasi Perusahaan Perkebunan Asing menjadi Perseroan Perkebunan Negara (PPN). Pada tahun 1968 PPN direstrukturisasi menjadi beberapa kesatuan perusahaan Negara Perkebunan (PNP) yang selanjutnya pada tahun 1974 bentuk badan hukumnya diubah menjadi PT. Perkebunan Nusantara (Persero).

Guna meningkatkan efesiensi dan efektivitas kegiatan usaha perusahaan BUMN, Pemerintah merestrukturisasi BUMN sub sektor, perkebunan dengan melakukan penggabungan usaha berdasarkan wilayah eksploitasi dan perampingan struktur organisasi. Diawali dengan langkah penggabungan manajemen pada tahun1994, 3 (tiga) BUMN Perkebunan yang terdiri dari PT. Perkebunan III (Persero), PT. Perkebunan IV (Persero), PT.Perkebunan V

(15)

(Persero) disatukan pengelolaanya kedalam manajemen PT. Perkebunan Nusantara III (Persero).

Selanjutnya melalui Peraturan (PP) No. 8 Tahun 1996 tanggal 14 Februari 1996, ketiga perseroan tersebut digabung dan diberi nama PT.Perkebunan Nusantara III Persero yang berkedudukan di Medan, Sumatera Utara.

PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) didirikan dengan Akte Notaris Harun Kamil, SH, No. 36 tanggal 11 Maret 1996 dan telah disahkan Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C2-8331.HT.01.01.th.96 tanggal 8 Agustus 1996. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta No. 14 tanggal 23 September 2014 yang dibuat Notaris Nanda Fauz Iwan, SH, M. Kn. Notaris dijakarta merupakan penyesuaian Anggaran Dasar Perusahaan sejalan dengan UU No. 19 Tahun 2005 tentang pendirian, pengurusan, pengawasan dan pembubaran Badan Usaha Milik Negara, serta pernyataan keputusan Menteri BUMN selaku Rapat Umum Pemegang Saham PT. Perkebunan Nusantara III No: SK 485/MBU/09/2014 tentang Pengangkatan Anggota Direksi Perseroan. Akta perusahaan ini telah mendapat persetujuan Menkumham RI sesuai surat No. AHU-31714.40.22.2014 tahun 2014 tanggal 24 September 2014. Modal dasar RP.13.511 milyar, seluruhnya telah ditempatkan sebesar RP.13.511 milyar.

Bergerak dalam sub sektor Perkebunan Kelapa Sawit dan Karet yang lahan perkebunannya berlokasi di 8 (delapan) Daerah Tingkat II di Propinsi Sumatera Utara, yaitu di Kabupaten : Deli serdang, Serdang Bedagai, Simalungun, Asahan, Labuhan Batu Induk, Labuhan Batu Selatan dan Tapanuli Selatan. Mengelola areal Hak Guna Usaha (HGU) seluas 160,317,44 Ha, (Planted Area142,986,50 Ha

(16)

terdiri dari Karet 37.755,55 Ha dan Tanaman Kelapa Sawit 105.230,95 Ha) memiliki 12 unit pabrik pengolahan kelapa sawit ( total kapasitas 585 ton Tandan Buah Segar per jam) dan 8 unit pabrik pengolahan karet (lateks pusingan, crumb rubber dan ribbed smoked Sheet dengan kapasitas produksi 200 ton Karet Kering per hari). Sesuai PP 72 Tahun 2014, tanggal 17 september 2014 dan efektif terhitung sejak tanggal 2 Oktober 2014 PT Perkebunan Nusantara III (Persero) ditetapkan sebagai Induk Holding BUMN Perkebunan (PTPN I, II, IV s.d XIV menjadi anak Perusahaan Holding BUMN Perkebunan).

2.2Visi dan Misi Perusahaan a. Visi

Adapun yang menjadi visi perusahaan adalah menjadi perusahaan agribisnis kelas dunia dengan kinerja prima dan melaksanakan tata kelola bisnis terbaik pada tahun 2008.

b. Misi

Adapun yang menjadi misi perusahaan PTPN III Medan adalah.

1. Mengembangkan industri hilir berbasis perkebunan secara berkesinambungan. 2. Menghasilkan produk berkualitas untuk pelanggan.

3. Memperlakukan karyawan sebagai asset startegis dan mengembangkannnya secara optimal.

4. Berupaya menjadi perusahaan terpilih yang memberikan “imbal-hasil” terbaik bagi para investor.

(17)

6. Memotivasi karyawan untuk berpartisipasi aktif dalam pengembangan komunitas.

7. Melaksanakan seluruh aktivitas perusahaan yang berwawasan lingkungan.

2.3Paradigma Baru

Sadar bahwa bertanggung jawab dalam pembangunan masa depan PTPN III (Persero) ada pada seluruh karyawan, untuk itu kami bertekad mewujudkan paradigma bisnis baru PTPN III (Persero).

a. Perubahan, perbaikan dan peningkatan metode dan kinerja adalah satu keharusan.

b. Kepuasan pelanggan menjadi prioritas utama untuk memenangkan persaingan.

c. Setiap kegiatan bisnis baru menghasilkan nilai tambah bagi perusahaan. d. Pengembangan hubungan industrial yang egaliter berdasarkan keterbukaan,

kesetaraan dan kebhinekaan.

e. Pengembangan SDM yang terintegrasi untuk membangun kapital insane (Human) dan intelektual yang dibutuhkan perusahaan.

f. Kepemimpinan yang efektif membangun pengaruh melalui kemampuan mengajar dan membagi ilmu, membagi hubungan baik, dan menjadi panutan. g. Penghargaan diberikan kepada karyawan berdasarkan kompetensi dan

kinerjanya.

h. Efektivitas operasional harus didukung oleh struktur organisasi yangs sederhana dan dinamis.

(18)

i. Pemanfaatan teknologi sebagai perangkat untuk peningkatan produktivitas kerja dan keunggulan kompetitif.

j. Keputusan bisnis diambil berdasarkan fakta dan data akurat.

k. Setiap tugas dan operasional perusahaan dilaksanakan dengan cepat tanggap, cepat tindak lanjut, tuntas, berkualitas dan penuh tanggung jawab.

l. Seluruh aktivitas perusahaan harus berorientasi pada peningkatan mutu.

2.4Makna Logo PT.Perkebunan Nusantara III Medan (Persero)

Sumber 2014 Gambar . 2.1

1. Gambar 12 helai daun Kelapa Sawit di sebelah kiri bola dunia dan 7 urat pada daun karet yang berwarna hijau di sebelah kanan bola dunia, melambangkan bahwa PTPN III memiliki 12 Paradigma Baru dan 7 Strategi Bisnis yang saling mendukung agar tercapai tujuan PTPN III, yaitu selalu menjadi Perusahaan Perkebunan terbaik dengan Team Work yang Solid dan Inovatif, serta ditunjang dengan Green Technology, Green Business dan ramah lingkungan.

(19)

2. Gambar 5 garis lintang horizontal dan vertikal yang berwarna biru, melingkari bola dunia, melambangkan bahwa PTPN III memiliki 5 Tata Nilai dan harus mampu mengimbangi kemajuan teknologi yang berkembang, agar selalu menjadi yang terdepan dalam peningkatan usaha.

3. Gambar 2 Meteor yang mengelilingi bumi sehingga membentuk angka 3, melambangkan PTPN III bergerak dinamis dengan semangat yang tinggi untuk menguasai pasar global. Meteor yang berwarna putih bermakna produksi Lateks dan Produk turunannya sedangkan yang berwarna Orange adalah produksi CPO beserta turunannya, yang memancar tanpa henti untuk memenuhi kebutuhan pasar dunia. Secara keseluruhan logo baru ini adalah lambang dari niat dan motivasi tinggi seluruh personal PTPN III, untuk mewujudkan VISI dan MISI PTPN III yang telah dicanangkan bersama, dengan ditunjang dengan 5 TATA NILAI, 12 PARADIGMA BARU dan 7 STRATEGIS BISNIS yang dimiliki PTPN III.

2.5 Struktur Organisasi

Pada umumnya perusahaan mempunyai struktur organisasi yang berbeda menurut kegiatan usahanya. Struktur organisasi merupakan kerangka atau bagian yang menggambarkan jaringan hubungan yang menunjukkan kedudukan, tugas dan tanggung jawab secara hirarki yang terdapat dalam perusahaan. Struktur organisasi yang baik jika dikaitkan dengan pengawasan adalah struktur organisasi yang menggambarkan secara tegas garis, wewenang dan tanggung jawab setiap bagian dalam organisasi..

(20)

Dengan demikian struktur organisasi perusahaan merupakan gambaran yang memperlihatkan susunan, fungsi departemen atau posisi mereka dalam organisasi serta bagaimana hubungannya antara satu sama lainnya disamping menunjukkan garis perintah maupun jalur jalan komunikasi formal. Sehingga dapat tercipta suatu tim kerja yang kompak dalam usaha mencapai tujuan yang ditetapkan oleh perusahaan.

Struktur organisasi PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan dapat dilihat pada Gambar 2.2 berikut ini:

(21)

Sumbe Gambar 2.2

(22)

I. Job Description

Adapun uraian tugas dari struktur organisasi tersebut: a. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)

Tugas dan wewenang rapat umum pemegang saham (RUPS) sebagai berikut: 1. Mengangkat dan menghentikan dewan komisaris.

2. Bertanggung jawab atas pelaksanaan dan penggunaan modal/aset perusahaan sesuai dalam mencapai tujuan.

3. Mengawasi dewan komisaris dalam melakukan tugas yang telah dibedakan kepadanya oleh pemegang saham.

b. Dewan Komisaris

1. Dewan komisaris yang terdiri dari 1 komisaris dan 4 anggota bertugas untuk mengawasi direktur utama.

2. Membantu pimpinan menginvestasikan dana perusahaan.

c. Direktur Utama

Tugas dan wewenang direktur utama sebagai berikut:

1. Melaksanakan kebijaksanaan sesuai yang diatur didalam anggaran perusahaan serta ketentuan yang di gariskan oleh rapat umum pemegang saham (RUPS), mentri pertanian selaku kuasa umum pemegang saham dan dewan komisaris. 2. Menetapkan langkah-langkah pokok melaksanakan kebijakan perusahaan di

bidang produksi teknik, pengolahan, tenaga manusia, keuangan dan pemasaran. 3. Mengkoordinasi pelaksanaan tugas para anggota direksi dan mengawasi secara

(23)

4. Bersama-sama anggota direksi lainnya perusahaan di dalam dan di luar pengadilan.

5. Bertanggung jawab kepada rapat umun pemegang saham melalui dewan komisaris.

d. Direktur Produksi

Tugas dan wewenang direktur produksi sebagai berikut:

1. Menyusun perencanaan di bidang pekerjaan yang tercantum dalam kebijaksanaan direksi.

2. Melaksanakan pengaturan-pengaturan dan pengendalian dari unit-unit usaha dan sarana pendukungnya mencantum tanaman (kultur teknis) produksi, teknologi, teknik dan sebagainya.

3. Melaksanakan pemberian dan pengawasan terhadap kegiatan yang tercantum dalam kebijaksanaan direksi.

4. Melaksanakan rencana-rencana rehabilitas dan investasi di bidang tanaman maupun sarana pendukung produksi lainnya dari unit-unit usaha yang telah ada

e. Direktur Keuangan

Tugas dan wewenang direktur keuangan sebagai berikut: 1. Merencanakan sumber-sumber dana yang diperoleh. 2. Mencari dan memanfaatkan dana.

3. Menganalisa laporan keuangan untuk menilai apakah perusahaan mempunyai posisi keuangan yang baik.

(24)

f. Direktur Sumber Daya Manusia/Umum

Tugas dan wewenang direktur sumber daya manusia/umum sebagai berikut: 1. Menyusun rencana, mengarahkan dan mengkoordinasi bidang pengembangan

sumber daya manusia dan mengadakan pengkajian sumber daya manusia. 2. Melaksanakan pengendalian dan pengawasan penyelesaian hukum dan agraria,

kesempatan, kesehatan dan keamanan serta sosial umum.

g. Direktur Pemasaran dan Perencanaan Pengembangan

Tugas dan wewenang direktur perencanaan dan pengembangan sebagai berikut:

1. Melakukan hubungan dengan perusahaan lain serta menerima pesanan dari perusahaan.

2. Melakukan riset pasar dan mengumpulkan informasi pasar.

3. Mengembangkan pemasaran produksi baik dalam maupun luar negeri

h. Kepala Bagian Tanaman

Tugas pokok bagian tanaman adalah sebagai berikut:

1. Mengevaluasi draft kebijakan, norma standard, RJP/RKAP/RKO bidang tanaman

di bagian/distrik/unit dengan mengevaluasi RJP/RKAP/RKO tahun sebelumnya agar tercapai sesuai dengan kondisi real untuk diusulkan ke direksi.

2. Mengevaluasi draft investasi dan eksploitasi dibidang tanaman berdasarkan perkembangan internal dan eksternal untuk diusulkan ke Direksi agar

(25)

perusahaan memiliki arah yang jelas untuk dituangkan dalam Rencana Jangka Panjang (RJP).

3. Mengevaluasi perencanaan strategis perusahaan di bidang tanaman (Investasi dan Eksploitasi) jangka pendek dan jangka panjang. Mengevaluasi implementasi inovasi di bidang tanaman.

i. Kepala Bagian Teknik

Tugas pokok bagian teknik adalah sebagai berikut:

1. Mengevaluasi kebijakan dan norma standard RKAP (Rencana Kerja Anggaran Perusahaan) dan RKO bagian teknik sesuai instruksi kerja.

2. Menjamin dan mengevaluasi pengujian sarana dan metode baru bidang teknik. 3. Mengevaluasi pengusulan sarana dan metode baru bidang teknik.

4. Menjamin proses kalibrasi internal dan eksternal untuk peralatan/instrument kontrol unit pabrik, unit kebun dan rumah sakit.

5. Menjamin dan mengevaluasi informasi perkiraan harga, rencana kerja, spesifikasi teknis dan syarat kerja teknis.

j. Kepala Bagian Teknologi

Tugas pokok bagian teknologi adalah sebagai berikut:

1. Mengevaluasi usulan RKAP dan RKO Pengolahan Kelapa Sawit dan Karet dari PKS dan PPK, meliputi produksi, biaya pengolahan serta investasi (peralatan laboratorium dan pengendalian lingkungan/limbah) berdasarkan potensi, kondisi realisasi pabrik serta Kebijakan Perusahaan

(26)

2. Mengevaluasi RKAP dan RKO Bagian Teknologi berdasarkan rencana kebutuhan tenaga kerja serta pemakaian alat-alat kantor/perlengkapan lainnya yang dibutuhkan untuk operasional Bagian Teknologi.

3. Menjamin dan mengevaluasi pelaksanaan titip olah inti sawit dengan pihak ketiga.

4. Mengevaluasi kegiatan pengendalian lingkungan/limbah di kebun/unit untuk jangka pendek dan jangka panjang untuk pemenuhan dan penaatan Peraturan Perundangundangan yang berlaku.

5. Mengevaluasi dan melaporkan kepada direksi perihal produksi pengolahan kelapa sawit dan karet setiap hari.

k. Kepala Bagian Sumber Daya Manusia

Tugas pokok bagian sumber daya manusia adalah sebagai berikut:

1. Mengevaluasi RKAP/RKO Bagian SDM secara berkala dengan memantau realisasi pemakaian anggaran guna mendapatkan gambaran yang riil tentang pemakaian biaya di Bagian SDM.

2. Mengevaluasi pelaksanaan proses assessment untuk tujuan rekrutmen, pemetaan dan promosi dengan menyusun program dan metode assessment sesuai kebutuhan agar menghasilkan data yang akurat untuk bahan pengambilan keputusan bagi manajemen.

3. Mengkoordinir dan memantau pelaksanaan pengukuran Competency Level Index dengan menggunakan CBHRM online guna mengetahui kesesuaianantara kompetensi individu dengan kompetensi yang dipersyaratkan

(27)

olehjabatan untuk keperluan penyusunan sistem pengembangan dan remunerasi.

4. Mengkoordinir dan memantau penyusunan program pelatihan yang disusun berdasarkan kebutuhan pelatihan bagi seluruh karyawan melalui analisa hasil individual development plan dan mengevaluasi pelaksanaannya.

5. Mengkoordinir dan memantau pengelolaan knowledge sharing yang efektif antar karyawan untuk mendukung terjadinya pemerataan knowledge karyawan bekerjasama dengan bagian terkait.

l. Kepala Bagian Umum

Tujuan bagian umum adalah sebagai berikut:

1. Menganalisa, mengawasi dan mengevaluasi RKAP/RKO urusan umum/K3, kesehatan dan URTA secara berkala dengan memantau realisasi pemakaian anggaran guna mendapatkan gambaran yang real tentang pemakaian biaya di urusan tersebut.

2. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan sosial, keagamaan, olahraga, EBTA madrasah dan kepramukaan di kandir, kebun/unit.

3. Mengevaluasi ketersediaan dan pengadaan/perawatan alat-alat APAR, Hydrant, APD di seluruh Bagian, kebun/unit PTPN-III.

4. Mengevaluasi dan mengawasi penyelenggaraan kesehatan karyawan termasuk sarana dan prasarana yang tersedia seperti rumah sakit, klinik dan lain-lain. 5. Mengevaluasi keseluruhan kinerja operasional rumah sakit, pedoman

administrasi bidang kesehatan serta norma-norma dan standard pelayanan bidang kesehatan dan obat-obatan.

(28)

j. Kepala Bagian PKBL

Tugas pokok bagian PKBL adalah sebagai berikut:

1. Mengawasi dan mengevaluasi penyusunan RKAP, RKA dan RKO bagian PKBL dengan cara melakukan koordinasi dengan bagian dan kebun/unit agar,rencana kerja dan anggaran terkendali.

2. Mengevaluasi Laporan pelaksanaan PKBL setiap triwulan,semester dan tahunan dengan berpedoman pada Surat Edaran Meneg BUMN No.: SE-433/MBU/2003 untuk pencapaian kinerja.

3. Mengevaluasi penyaluran dana PKBL dengan mempedomani Permen No.PER 05/MBU/2007 agar dana yang dimaksud tepat sasaran.

4. Mengevaluasi penerimaan pengembalian dana kemitraan dari para mitra binaan dengan cara membandingkan piutang yang telah jatuh tempo dengan jumlah penerimaan cicilan untuk mengetahui tingkat kemacetan piutang.

5. Berupaya mengurangi risiko kemacetan pinjaman mitra binaan antara lain dengan cara mempersyaratkan adanya agunan sebagai jaminan dan mengasuransikan para mitra binaan agar pinjaman dapat dikembalikan tepat waktu.

k. Kepala Bagian Hukum

Tugas pokok bagian hukum adalahsebagai berikut:

1. Mengawasi dan memastikan legalisasi terhadap surat perjanjian telah terlaksana sesuai dengan prosedur dan peraturan hukum yang berlaku.

2. Mengawasi dan memastikan inventarisasi peraturan perundang – undangan telah terlaksana dengan baik.

(29)

3. Mengawasi dan memastikan terpenuhinya kebutuhan bantuan hukum untuk kepentingan perusahaan.

4. Mengawasi dan memastikan tepat waktunya pengurusan perizinan di tingkat perusahaan.

5. Berupaya menumbuhkan kesadaran hukum melalui dilakukannya sosialisasi kepada seluruh karyawan pimpinan di bagian/DM/kebun/unit.

l. Kepala Bagian SPI

Tugas pokok bagian SPI adalah sebagai berikut:

1. Mengevaluasi dan mengajukan program kerja audit tahunan yang telah disusun kepada direktur utama untuk mendapat persetujuan dan menyampaikan kepada Meneg BUMN dengan tembusan kepada dewan komisaris.

2. Mengevaluasi program pelaksanaan audit rutin.

3. Mengevaluasi laporan hasil audit rutin dan menyampaikan kepada direktur Utama, Komite Audit dan Auditee.

4. Mengevaluasi dan menyetujui program dan pelaksanaan audit khusus/investigasi sesuai penugasan dari direktur utama.

5. Menyetujui laporan hasil audit khusus/investigasi dan menyampaikan kepada direktur utama.

m. Kepala Bagian Keuangan

Tugas pokok bagian keuangan sebagai berikut:

1. Mengevaluasi draft penyusunan RKAP dan RKO bagian keuangan kepada direksi, dengan cara melakukan koordinasi antar bagian dan kebun/unit.

(30)

2. Mengevaluasi keuangan perusahaan secara cost effectivenes untuk menjaga kondisi keuangan perusahaan yang sehat.

3. Menyetujui dan memenuhi uang kerja kebun/unit dengan cara screening uang kerja yang diajukan kebun/unit sesuai kebutuhan.

4. Menindaklanjuti permintaan pembayaran yang diajukan oleh bagian terkait dengan cara mengevaluasi skala prioritas untuk menjaga keseimbangan cashflow.

5. Mengevaluasi pengusulan penutupan asuransi terhadap aset perusahaan dengan cara inventarisasi asset yang berisiko tinggi untuk meminimalisir risiko perusahaan, melalui pengajuan tuntutan ganti rugi.

n. Kepala Bagian Akuntansi

Tugas pokok bagian akuntansi sebagai berikut:

1. Mengevaluasi usulan RKAP dan RKO bagian akuntansi untuk diteruskan ke direksi.

2. Mengevaluasi penyusunan dan penerbitan laporan manajemen, laporan keuangan konsolidasian interim dan tahunan dengan cara mereview prosesakuntansi untuk disampaikan kepada pemegang saham dan stakeholder lainnya.

3. Mengevaluasi laporan dari DM/kebun/unit mengenai keakuratan serta kebenaran penyajian laporan manajemen untuk bahan pengambilan keputusan manajemen.

(31)

4. Menjamin dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan/proses akuntansi dengan cara mengevaluasi aktiva, kewajiban, ekuitas, pendapatan dan beban sesuai dengan PSAK.

5. Menjamin dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan verifikasi dengan cara memeriksa aktiva, kewajiban, ekuitas, pendapatan dan beban.

o. Kepala Bagian Pelelangan

Tugas pokok bagian pelelangan sebagai berikut:

1. Mengevaluasi rencana kerja anggaran perusahaan (RKAP) untuk kebutuhan operasional bagian pelelangan dan selanjutnya diajukan ke bagian keuangan. 2. Membuat kesepakatan karya, melakukan bimbingan karya dan membuat

penilaian karya karyawan pimpinan/pelaksana di bagian pelelangan dan selanjutnya dikirim ke bagian SDM untuk proses persetujuan dan penetapan direksi lebih lanjut.

3. Mengevaluasi kebutuhan barang dan bahan yang diperlukan untuk kelancaran operasional bagian pelelangan.

4. Memberikan saran dan pendapat kepada direksi terhadap proses pelelangan/seleksi dilingkungan perusahaan agar diperoleh alternatif sistem yang efektif dan efisien.

5. Memberikan data/informasi yang dibutuhkan oleh Auditor untuk keperluan audit, baik internal maupun eksternal sehingga auditor memperoleh bukti audit yang valid dengan tujuan audit.

(32)

p. Bagian Komersil

Tugas pokok bagian komersil sebagai berikut:

1. Mengevaluasi rencana kerja anggaran perusahaan (RKAP) & RKO bagian komersil dan sasaran mutu dan monitoring strategic planning dan RJP bagian komersil.

2. Mengevaluasi dan mernjamin program dan strategi penjualan, kebijakan pemasaran yang berdasarkan informasi dan analisa pasar.

3. Mengevaluasi dan menjamin penjualan komoditi termasuk produk datim yang dijual melalui PT. KPBN dan bursa berjangka Jakarta.

4. Mengevaluasi harga Idea price penjualan CPO CSPO, CPO Non CSPO dan limbah padat/eks rekening. 300 dan penjualan CPO CSPO dan CPO non CSPO melalui bursa berjangka Jakarta.

5. Mengevaluasi dan mengajukan penjualan aktiva non produktif melalui kantor lelang negara.

q. Kepala Bagian TI & Transformasi Bisnis/CMR dan Manajemen Risiko

Tugas pokokbagian TI & Transformasi Bisnis/CMR dan Manajemen Resiko sebagai berikut:

1. Mengevaluasi rencana kerja anggaran perusahaan (RKAP) dengan cara mengevaluasi kinerja dan membandingkan pencapaian RKAP tahun sebelumnya untuk menetapkan program dan rencana kerja.

2. Mengidentifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian direksi dalam pelaksanaan Transformasi Bisnis dengan cara membadingkan KPI dengan target agar program yang telah disusun dapat tercapai.

(33)

3. Merencanakan, menyusun program dan action plan dari Strategic Initiative PTB dan manajemen resiko dengan cara mereview pencapaiannya agarstrategic target dapat tercapai.

4. Menyusun KPI tingkat perusahaan berdasarkan pencapaian KPI tahun sebelumnya melalui monitoring dan evaluasi sehingga terciptanya KPI yang objektif.

5. Menganalisa dan mengevaluasi program dan action plan dari Strategic Initiative PTB dan manajemen risiko melalui rapat dan forum grup diskusisehingga program dan action plan dapat dipahami.

r. Kepala Bagian Pengembangan

Tugas pokok bagian pengembangan sebagai berikut.

1. Merencanakan program, target yang akan dicapai, ditindaklanjuti dan evaluasi serta identifikasi kebutuhan sumberdaya untuk pengembangan bisnis dan industri.

2. Memberikan alternatif skala prioritas terhadap potensi perluasan areal dan pembangunan pabrik yang merupakan pelaksanaan pengembangan bisnis dan industri.

3. Melakukan survei dan kajian terhadap rencana pengembangan bisnis dan industri termasuk pembangunan kebun plasma di sekitar unit usaha perusahaan. 4. Merencanakan dan menyusun kebutuhan dan sumberdaya dalam melaksanakan

pengembangan areal, bisnis dan industri.

(34)

s. Kepala Bagian Sekretariat Perusahaan

Tugas pokok bagian sekretariat perusahaan sebagai berikut:

1. Mengevaluasi RKAP/RKO dan RJP agar target kinerja yang ditentukan dapat dicapai.

2. Menjamin dan mengawasi dalam pelaksanaan prosedur pemakaian uang kerja bagian sekretariat perusahaan, kantor penghubung Jakarta termasuk uang kerja dewan komisaris agar tercipta cost efectiveness.

3. Menjamin terbentuknya citra perusahaan (Corporate Image) yang positif dan hubungan baik dengan stakeholders agar citra perusahaan dapat meningkat. 4. Mengevaluasi pelayanan pada stakeholders atas setiap informasi yang

dibutuhkan yang berkaitan dengan kondisi perusahaan agar diperoleh informasi yang benar dan akurat.

5. Menjamin dokumentasi data-data dan dokumen yang terkait dengan aktivitas perusahaan yang merupakan hasil evaluasi bagian teknis terkait dan melakukan updating setiap bulannya sehingga diperoleh data yang akurat.

(35)

BAB III PEMBAHASAN 3.1 Pengertian Humas(Public Relations)

Public Relations pada hakikatnya adalah kegiatan komunikasi, kendati agak lain dengan kegiatan komunikasi lainnya, karena ciri hakiki dari komunikasi public relations adalah two way communications( komunikasi dua arah atau Arus komunikasi timbal balik). Arus komunikasi timbal balik ini yang harus dilakukan dalam kegiatan public RelationsSari( 2012:79)

Menurut Danandjaja (2011:84) menyatakan komunikasi adalah pertukaran informasi dari pengirim kepada penerima agar informasi dapat dipahami. Public speaking sebagai salah satu bentuk dan teknik komunikasi yang banyak mendukung kagiatan hubungan masyarakat (public relations) didalam organisasi, bertujuan untuk menyampaikan sejumlah kebijakankepada publik.

Public relations atau dikenal dengan istilah yang lebih populer hubungan masyarakat (HUMAS), adalah salah satu spesialisasi dalam ilmu komunikasi yang menitik beratkan kepada usaha menumbuhkan saling pengertian dan kerja sama antara publik pada suatu instansi atau perusahaan.

Makna hubungan masyarakat (public relations) menurut para ahli dari beberapa negara mendefinisikan hubungan masyarakat (public relations) adaalah sebagai berikut

a. Menurut Harlow dalam Ruslan (2010:16) public relations(PR) adalah fungsi manajemen yang khas dan mendukung pembinaan, pemeliharaan,jalur bersama antara organisasi denganpubliknya, menyangkut aktivitas komunikasi, pengertian, penerimaan dan kerja sama. Diantaranya melibatkan

(36)

manajemen dalam menghadapi persoalan atau permasalahan, membantu manajemen dalam mengikuti dan memanfaatkan perubahan secara efektif, bertindak sebagai sistem peringatan dini dalam mengantisipasi kecenderungan penggunaan penelitian serta teknik komunikasi yang sehat dan etis sebagai sarana utama.

b. Menurut Effedy (2009:116) PR adalah fungsi manajemen yang menilai sikap publik, mengidentifikasi kebijaksanaan dan tata cara seseorang atau organisasi demi kepentingan publik, serta merencanakan dan melakukan suatu program kegiatan untuk meraih pengertian dan dukungan publik.

3.2 Fungsi Hubungan Masyarakat (public relations)

Dalam hal ini kegunaan humas dalam mencapai tujuan organisasi atau perusahaan sangat penting. tetapi dalam hubungan penekanan fungsi yang ditegaskan yaitu komunikatif antara humas dengan publik, baik internal maupun eksternal dengan pimpinan beserta karyawan, dilakukan secara timbal balik yang dilandasi empati sehingga menimbulkan rasa simpati.

Fungsi humas adalah membina hubungan baik dengan publik ekstern yang dimilikinya, yang diantaranya dapat melakukan kerjasama dengan pers untuk mempublikasikan kegiatan-kegiatan organisasi/perusahaan. Pemeliharaan hubungan yang baik dengan pers akan membuat public relations tidak kesulitan dalam menyebarkan informasi melalui media massa.

Public Relations juga bertugas untuk mengusahakan timbulnya sikap dan citra (image) publik yang positif terhadapsegala kebijakan terhadap dan langkah tindakan organisasiataupun perusahaan. Dapat dikatakan bahwa citra yang dinilai

(37)

adalah bagaimana organisasi bisa mencerminkan yang di percaya memiliki kekuatan, mengadakan perkembangan secara baik. Seperti pendapat Scott dan Allen dalam Danandjaja (2011:18) menjelaskan, bila kegiatan Public Relations bersifat internal, maka kegiatannya kepada usaha:

a. Mengadakan analisa terhadap kebijakan perusahaan yang sudah maupun yang sedang berjalan.

b. Mengadakan perbaikan sebagai kelanjutan dari analisa yang dilakukan terhadap kebijakan perusahaan, baik yang sedang berjalan maupun terhadap perencanaan kebijakan baru.

a. Mengadakan hubungan dengan pemegang saham dengan bentuk, seperti: memberikan laporan, mengirimkan majalah organisasi, dan mengadakan pertemuan secara berkala.

MenurutDanandjaja (2011:64) fungsi dari Public Relations didalam organisasi sangat luas antara lain yaitu:

1. Menumbuhkan rasa kebanggan dan citra perusahaan yang menguntungkan. 2. Mempromosikan produk dan layanan.

3. Mendeteksi masalah dan peluang.

4. Memberikan pengertianm akan wajah perusahaan. 5. Menciptakan kerja sama dengan karyawan publik. 6. Mempersiapkan temu pers.

7. Memberikan laporan tahunan.

8. Menciptakan kerjasama dengan pemegang saham sacara berkelanjutan. 9. Menciptakan komunikasi yang harmonis dengan unit-unit organisasi. 10. Menciptakan kerja sama dengan pemerintah.

(38)

11. Menciptakan kerja sama dengan kalangan industri.

12. Menciptakan komunikasi yang harmonis dengan unit-unit organisasi 13. Mempersiapkan SDM.

14. Menerbitkan brosur atau company profile.

Sedangkan fungsi Hubungan Masyarakat (Public Relations) pada PT Perkebunan Nusantara III Medan dalam menjaga citra perusahaan, ialah sebagai berikut:

1. Mengelola semua informasi yang menyangkut dengan perusahaan dimana mereka bekerja atau instansi lain dan menyelesaikan seluruh informasi yang didapat secara benar.

2. Menetralisir semua permasalahan yang ada yang menyangkut persoalan yang terhadap perusahaan sendiri.

3. Humas merupakan suatu wadahpada perusahaan yang semua itu semata-mata untuk membangun citra perusahaan itu sendiri.

3.3 Tujuan Hubungan Masyarakat (Public Relations)

Menurut Suhandang (2012 :53) Tujuan Public Relations adalah adalah menciptakan opini publik yang menyenangkan tentang kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh badan atau perusahaan yang bersangkutan. Di dalam menguraikan tujuan dari Public Relations, terlebih dahulu haruslah dibagi pengertianPublic Relations tersebut berdasarkan kegiatannya. Diketahui secara teoritis, adapun pembagian kegiatan Public Relations dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Tujuan berdasarkan kegiatan internal Public Relations. 2. Tujuan berdasarkan kegiatan eksternal Public Relations.

(39)

Tujuan public Relations berdasarkan kegiatan internal relations dalam hal ini dapat mencakup beberapa hal:

1. Mengadakan suatu penilaian terhadap sikap tingkah laku dan opini publik terhadap perusahaan.

2. Mengadakan suatu analisa dan perbaikan terhadap kebijaksanaan yang sedang dijalankan, guna mencapai tujuan yang ditetapkan perusahaan dengan tidak melupakan kepentingan publik.

3. Memberikan penerangan kepada publik karyawan mengenai suatu kebijakan perusahaan yang bersifat objekif serta menyangkut kepada berbagai aktifitas perusahaan.

4. Merencanakan bagi penyusunan suatu staff yang efektif bagi penugasan yang bersifat Public Relations dalam perusahaan tersebut.

Tujuan dari public relations berdasarkan kegiatan eksternal relations adalah untuk mendapatkan dukungan publik. Oleh karenanya seorang pemimpin perusahaan perlu lebih memperhatikan melalui departemen Public Relations untuk memikirkan sesuatu langkah dalam mendaya gunakan tujuan dari kegiatan eksternal Public Relations.

Sedangkan tujuan dari Public Relations pada PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, yaitu:

a. Mempersiapkan penyelenggaraan Press Releas dan press conference serta kegiatan wawancara dengan Insan Pers.

b. Menciptakan komunikasi dua arah timbal balik, dan mengatur arus informasi, publikasi, serta pesan dari badan/oraganisasi kepubliknya atau sebaliknya, demi tercapainya citra kedua belah pihak.

(40)

c. Membina dan melaksanakan hubungan dengan Masyarakat, Media massa, Calon Investor, kreditor, lembaga keuangan dan relasi bisnis dengan cara mempublikasikan perusahaan dengan menyajikan data kegiatan usaha data, misalnya permasalahan yang dihadapi perusahaan, data produksi, data penjualan, dan data penerimaan.

3.4 Peran Hubungan Masyarakat (Humas) di PT Perkebunan Nusantara III Medan (Persero)

Menurut Sari, (2012:9) peranan Public Relations dalam suatu perusahaan akan sangat terlihat jika suatu organisasi aktif, bertanggung jawab dalam menciptakan manfaat bagi masyarakat, maka orang-orang akan tertarik untuk bergabung dan akan simpatik, pada perusahaan. Hal yang sebaliknya, jika perusahaan bernuansa tidak aktif, tidak didukung penuh oleh anggota perusahaan maka kemungkinan suksesnya kecil. Ada beberapa kegiatan dan sasaran public relations, yaitu:

1. Membangun identitas dan citra perusahaan 2. Menghadapi krisis

3. Mempromosikan aspek kemasyarakatan

Menurut Suhandang, (2012:51) peran humas disuatu organisasi adalah memberikan visi. Tidak hanya tentang bagaimana segalanya seharusnya dilakukan dengan baik, namun yang paling penting adalah, bagaimana arah organisasi atau perusahaan tersebut. Selain itu, peran profesional humas adalah membuat suatu strategi untuk perusahaan atau organsasi (yang akan menentukan arah jangka panjang serta ruang lingkup kerja). Peran humas yaitu, untuk memberikan

(41)

informasi kepada manajemen senior atas apa yang terjadi dilingkungan sosial, sehinga hal-hal tersebut akan diperhitungkan ketika mengambli keputusan dan untuk memberikan saran kepada manajemen atas akibat yang ditimbulkan dari keputusanyang diambil dengan memperhitungkan kemungkinan reaksi dari pulik utama yang akan mempengaruhi secara langung keberadaan perusahaan.

Sedangkan peran Humas pada PT Perkebunan Nusantara III (persero) Medan ialah untuk menciptakan opini masyarakat yang menguntungkan bagi perusahan serta mengembangkan visi dan misi perusahaan yang akan meningkatkan citra perusahan, yaitu:

1. Menghadapi isi-isu yang negatif dan mengklarifikasi kepada publik (masyarakat) yang terjadi sebenarnya.

2. Menampung semua aspirasi dari semua kalangan

3. Memberikan pelayanan yang baik kepada setiap publik, konsumen, media-media yang berkunjung ke Humas.

4. Memberikan bantuan kepada masyarakat apabila sedang mengalami musibah, contohnya : seperti korban gunung meletus, kebanjiaran, gempa bumi dan lain-lain.

3.5 Tugas-tugas Hubungan Masyarakat (Humas)

Menurut sibarani (2014:14) inti tugas public relations adalah sinkronisasi antara informasi dari perusahaan dengan reaksi dan tanggapan publik, sehingga mencapai suasana akrab, saling mengerti dan muncul suasana yang menyenangkan dalam interaksi antara perusahaan dengan publik.Berdasarkan adanya dua jenis publik bagi perusahaan, yakni publik intern dan publik ekstern,

(42)

maka tujuan public relations juga diarahkan melalui dua macam, yakni internal public relations dan eksternal public relations.

a. Internal public relations

Yang menjadi target public relations adalah suasana dalam perusahaan, terutama suasana diantara para karyawannya, yang mempunyai hubungan langsung dengan perkembangan langsung perusahaan.Untuk dapat menciptakan keadaan tersebut, perusahaan melalui kebijaksanaan internal public relations berusaha mengadakan:

1. Pengumuman-pengumuman

Melalui papan penerangan dapat diumumkan setiap program kerja atau kebijaksanaan pimpinan perusahaan tersebut. Dan juga hasil-hasilyang telah dicapai oleh perusahaan.

2. Buku pegangan pegawai

Program kerja secara rinci dapat dipelajari masing-masing pegawai melalui buku pegangan pegawai. Dimana dalam buku pegangan tersebut secara detail dijelaskan mengenai tujuan pokok perusahaan, kebijaksanaan pimpinan untuk mencapai tujuan itu, pembagian kerja tiap-tiap sektor usaha dan lain-lain serta petunjuk lainnya.

3. Kontak pribadi

Komunikasi antar pegawai, baik vertikal maupun horizontal perlu dilakukan untuk lebih mengenal dan mendalami isi hati masing-masing pegawai.

4. Pertemuan-pertemuan berkala

Secara berkala hendaknya dilakukan pertemuan-pertemuan dimana masing-masing dapat mengeluarkan pendapat dan isi hatinya. Dalam forum tersebut

(43)

atasan mengemukakan segala kebijaksanaan yang ditempuh dalam melaksanakan program kerja perusahaan, serta menjelaskannya. Demikian juga karyawan diberi kesempatan memberikan tanggapan dan pendapatnya.

5. Kotak suara

Untuk menampung para bawahan yang tidak berani mengemukakan pendapatnya dalam forum pertemuan, bisa diadakan kotak suara yang setiap saat bisa diisi oleh pegawai secara tertulis.

6. Laporan kepada pemengang saham

Khusus mengenai pertanggung jawaban dalam bidang keuangan, perlu dilaporkan melalui pertemuan antara pimpinan perusahaan dengan para pemegang saham. Pertemuan tersebut tentu sudah diatur oleh public relations

7. Hiburan dan darmawisata

Pertemuan lain yang bersifat rileks perlu pula diselenggarakan oleh petugas public relations. Untuk memupuk rasa akrab dan setia kawan, serta hubungan kekeluargaan diantara para pengawai dan keluarganya, perlu dilaporkan melalui pertemuan dalam bentuk hiburan atau darmawisata.

8. Olahraga

Kekompakan dalam suatu tim kerja perlu dikembangkan antar lain dengan penyaluran bakat masing-masing pegawai kedalam suatu tim kerja yang bersifat, seperti olahraga.

9. Study tour dan pelatihan

Guna meningkatkan keterampilan dan pengetahuannya, para pengawai perusahaan pun perlu diberi pendidikan tambahan. Bagi para petugas operasional, pendidikan bisa diberikan dalam bentuk study tour atau peninjauan ke

(44)

tempat-tempat atau perusahaan lain yang lebih tinggi mutunya dari pada perusahaan sendiri.

10. Hadiah-hadiah dan penghargaan

Terhadap para pengawai yang menunjukkan prestasi terbaik, baik dalam kerja sehari-hari maupun dalam kegiatan lainnya yang menguntungkan perusahaan maka akan diberikan hadiah-hadiah atau penghargaan.

11. Klinik dan apotek

Bagi kesejahteraan pengawai beserta keluarganya dibidang kesehatan. Ada baiknya di dalam kompleks perusahaan didirikan klinik, dan bila memungkinkan dilengkapi dengan apotek dan ambulans.

12. Tempat-tempat ibadah

Bagi penanaman moral dan mental yang baik kepada para pengawai, perusahaan hendaknya menyediakan tempat ibadah.

b. Eksternal public relations

Bagi suatu perusahaan, hubungan dengan publik diluar perusahaan merupakan suatu keharusan. Untuk mendatangkan bahan baku, perusahaan harus berhubungan dengan perusahaan lain. Untuk memasarkan hasil produksinya, dibutuhkan tangan-tangan seperti grosir, agen, sampai pengecer.

Komunikasi langsung dengan publik di luar perusahaan dapat dilakukan dengan cara:

1. Publisitas (publicity)

Yaitu komunikasi kepada publik melalui media massa atau langsung secara face to face, tanpa membutuhkan bayaran: baik dari pihak komunikator maupun dari pihak media massa. Publisitas berbeda dengan berita walaupun publisitas

(45)

dibuat dalam bentuk berita. Publistas dibuat berdasarkan keinginan seseorang atau suatu perusahaan untuk memberitahukan kegiatan usahanya, sedangkan berita adalah pemberitahuan atas dasar keinginan orang-orang untuk diberitahu (wanting to be informed). Publisitas juga patuh kepada redaksi, sedangkan pada periklanan, redaksi patuh kepada masing-masing iklan.

2. Periklanan (advertising)

Periklanan adalah suatu kegiatan yang terkait dengan dua bidang kehidupan manusia sehari-hari yakni ekonomi dan komunikasi. Dalam bidang ekonomi, periklanan dikenal sebagai salah satu upaya marketing yang strategis. Sehubungan dengan kegiatan eksternal public relations, periklanan dapat dikerjakan dalam berbagai macam, sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Iklan dapat digolongkan atas dua tipe yaittu iklan produk dan iklan institusi.

Untuk lebih menarik perhatian dan mempengaruhi konsumen iklan produk biasanya disajikan dalam bentuk:

a. Price advertising, dimana konsumen dicoba ditarik dan dipengaruhi dengan mencantumkan harga yang lebih rendah dari pada saingannya. Hal ini bisa berhasil bila konsumen tahu betul akan keadaan harga dari tiap-tiap produsen b. Quality advertising, dimana ditonjolkan mutu barang produksinya, sedangkan

nama produsennya dinomorduakan.

c. Brand advertising, yakni dengan cara menonjolkan merek pabrik atau perusahaanya, sehingga bisa diasosiasikan bahwa setiap barang atau jasayang dihasilkannya pasti akan memuaskan si pemakainya dalam segala-galanya.

(46)

d. Prestige advertising, yaknni iklan yang menonjolkan penggunaan barang tersebut oleh orang-orang penting atau pengusaha, instansi, dan lembaga-lembaga internasional yang terkenal dan umumnya lebih tinggi.

3. Demonstrasi

Hal yang bisa mempercepat pengaruh terhadap khalayak sasaran adalah demonstrasi. Demonstrasi pada hakekatnya merupakan suatu pertunjukan yang secara tidak langsung mengemukakan.

Demonstrasi dapat digunakan untuk beberapa tujuan: a. Membuat suatu permasalahan

b. Menjelaskan suatu hal

c. Melakukan peninjauan kembali d. Mencapai puncak kejelasan 4. Propaganda

Propaganda merupakan kegiatan persuasif untuk mempengaruhi seseorang atau kelompok, atau orang banyak dengan dasar-dasar psikologis agar menerima suatu ide atau hal yang pada waktu tertentu belum diterima atau belum dianggap bermanfaat, kemudian menggerakkan mereka agar bertingkah laku atau berbuat sesuai dengan apa yang diharapkan.

5. Pameran

Tujuan utama dari pameran adalah mengundang publikuntuk mengenal, melihat dan mengertiakan hal-hal tertentu yang berkaitan dengan kegiatan perusahaan.

(47)

6. Sales promotion

Sales promotion merupakan upaya peningkatan penjualan dengan memberikan rangsangan atau bujukan, untuk membangkitkan daya pembelian suatu barang atau jasa.

7. Konferensi pers

Pers merupakan media massa yang efektif untuk berkomunikasi dengan orang banyak. Para petugas public relations hendaknya arif dalam mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan untuk penyelenggara konferensi pers tersebut. 8. House Organ (penerbitan majalah perusahaan)

Informasi langsung dari pihak perusahaan kepada pihak luar perusahaan dapat juga disampaikan melalui majalah khusus yang diterbitkan oleh perusahaan, yang biasa disebut dengan house organ.

Sedangkan pada PT Perkebunan Nusantara III menurut Centre (2009:41) tugas dari pada public relations yaitu public relations bukanlah merupakan fungsi terpisah dari fungsi kelembangaan tersebut melainkan bersifat melekat pada manajemen perusahaan. Dalam hal ini public relations dapat menyelenggarakan komunikasi dua arah timbal balik antara orgaisasi/lembaga yang diwakilinya dengan publiknya. Adapun tugas-tugas yang dilakukan oleh public relations yaitu:

Uraian tugas humas yaitu:

a. Menghimpun dan mempelajari peraturan perundang-undangan, kebijakan teknis, pedoman dan petunjuk teknis serta bahan-bahan lain yang berhubungan dengan informasi dan dokumentasi

(48)

b. Menyusun rencana kerja dan jadwal kegiatan bagian pengumpulan informasi dan dokumentasi

c. Mengumpulkan, menganalisa, menyajikan datadan informasi yang berhubungan dan dokumentasi

d. Mengumpulkan, menganalisa informasi/opini mayarakat dan lembaga dan menyampaikan kepada pimpinan sebagai bahan kebajikan

e. Menerima keluhan masyarakat dan meneruskannya kepada pimpinan lembaga/instansi terkait serta menyusundan memberikan tanggapan terhadap keluhan masyarakat.

Media yang digunakan dalam berkomunikasi pada kantor PTPN III medan adalah sebagai berikut:

a. Telepon, yaitu mengadakan hubungan dan memperlancar hubungan komunikasi internal kantor dan lingkungan eksternal kantor.

b. Papan pengumuman, yaitu meniginformasikan kepada seluruh karyawan

c. Komputer, yaitu menyimpan, mengolah data serta menginformasikan data dan informasi

d. Faxmile, yaitu menerima dan mengirimkan data informasi yang sama dengan hasilnya baik berupa tulisan ataupun gambar dalam waktu singkattanpa merusak aslinya.

e. Majalah yaitu PT Perkebunan Nusantara III Persero yang diterbitkan oleh anak perusahaan PTPN III Medan

(49)

3.6 Hambatan hambatan yang dialami oleh Public Relations

MenurutDanandjaja (2011:56) dalam menjalankan tugasnya public relation sering kali mengalami hambatan dalam menyampaikan informasi diantaranya: a. Komunikasi

Komunikasi sering menjadi terhambat karena ketiadaan media-media modern untuk menyebarluaskan informasi. Selain itu, walaupun media modernsudah tersedia tetapi masih ada satu kendala, yaitu tingkat buta huruf yang cukup tinggi sehingga penggunaan media modern masih kurang optimal. Bahasa daerah yang beragam serta larangan-larangan lokal juga tak jarang menghambat proses komunikasi

b. Pemasaran

Ada suatu masalah besar dalam hal pemasaran dinegara berkembang, yaitu mata pencaharian orang-orang dewasa sebagian besar adalah petani.

c. Khalayak

Penduduk yang termasuk golongan menengah keatas hanya merupakan minoritas dinegara dunia. Lebihdari 80 persen penduduk tidak berlaku kebarat-baratan seperti golongan menengah ke atas karena penghasilan kurang memadai. Selain itu masih terjadi ketimpangan dimana kaum wanita barada pada posisi inferior.

d. Komunikasi massa

Hambatan juga datang dari ketertinggalan akan komunikasi massa. Sirkulasi koran yang ada masih sangat terbatas untuk kaum-kaum tertentu dankoran tersebut belum bisa memenuhi standar koran yang seharusnya. Selainitu, sebagian besar populasi tidak membaca koran karena buta huruf dan memang

(50)

tidak ada niat untuk membaca. Mereka lebih suka mendengar radio atau menonton televisi yang bersifat hiburan dan bukan acara yang disediakan oleh media radio dan televisi juga belum bisa menjangkau seluruh kalangan karena sangat bervariasi bahasa yang ada.

e. Dilema periklanan

Badan pembuatan iklan masih memiliki keterbatasan tentang pengetahuan pembuatan iklan. Iklan yang dihasilkan seringkali memiliki karakteristik yang unik dan lokal. Hal tersebut menyebabkan kerugian bagi perusahaan.

f. Mendidik pasar

Kegiatan humas jauh berbeda dengan kegiatan humas dinegara maju. Salah satu tugas utama yang sangat sulit bagi humas adalah mendidik pasar, pada suatu produk misalnya label atau mereksaja tidak cukup berada dalam sampul kemasan. Harus ada sebuah instruksi pemakaian berupa kata-kata bahkan gambar karena banyak penduduk yang belum bisa menggunakan produk dan belum bisa membaca.

Sedangkan pada PT Perkebunan Nusantara III hambatan yang sering dihadapi oleh humas adalah:

1. Pertumbuhan Teknologi Komunikasi

Tak bisa dipungkiri, pertumbuhan teknologi komunikasi yang semakin pesat, menjadi tantangan tersendiri bagi seorang public relations. Pertumbuhan teknologi komunikasi ini berdampak pada penyebaran informasi baru yang semakin cepat dan luas.

(51)

2. Pengaruh media massa

Media massa memiliki kemampuan untuk membangun citra dimata publik serta mampu membentuk pendapat dan persepsi mereka. Media melaui isi pesan melaksanakan strategi pembingkaian yang menyoroti aspek-aspek tertentu dan mengabaikan aspek-aspek lain dalam memandang kenyataan. Dari sini berita-berita yang muncul kepermukaan publik dan memberikan media berupa berita-berita tandingan, apabila berita yang diberikan media telah menyudutkan dan merugikan perusahaaan.

3. Tingkat pendidikan kelas sosial yang berbeda

Publik yang semakin beragam, serta banyaknya permintaan-permintaan publik yang belumbisa dipenuhi oleh perusahaan juga menjadi tantangan bagi seorang public realtions. Public relations harus mampu menyeragamkan informasi untuk publiknya, dengan memberikan edukasi, program-program publicrelations,serta tanggung jawab sosial yang baik agar bisa mendapatkan kepercayaan dari publik.

3.7 Strategi hubungan masyarakat (Humas)

Menurut Prayudi (2012:46) istilah strategi manajemen sering pula disebut dengan rencana strategi atau rencana jangka panjang perusahaan. Suatu rencana jangka panjang perusahaan menetapkan garis-garis besar tindakan strategis yang akan diambil dalam kurun waktu tertentu kedepan. Rencana jangka panjang perusahaan menjadi pegangan bagi para praktisi public relations dalam menyusun rencana-rencana teknis, dan langkah-langkah komunikasi yang akan

(52)

diambil sehari-hari. Untuk dapat bertindak secara strategis kegiatan publicrelations harus menyatu dengan visi dan misi organisasi atau perusahaan.

Menurut Sibarani (2014:47) untuk dapat memberikan kontribusi kepada rencana jangka panjang, public relations melakukan hal-hal berikut:

a. Menyampaikan fakta dan opini, baik yang beredar didalam maupun diluar perusahaan. Bahan-bahan ini dapat diperoleh dari kliping media massa dalam kurun waktu tertentu, dengan melakukan penelitian terhadap naskah-naskah selalu pimpinan perusahaan, bahan yang dipublikasikan serta melakukan wawancara tertentu dengan pihak-pihak yang berkepentingan.

b. Menelusuri dokumen resmi perusahaan, dan mempelajari perubahan yang terjadi secara historis. Perubahan umumnya disertai dengan perubahan sikap perusahaan terhadap publiknya atau sebaliknya.

c. Melakukan analisis hal-hal yang berada diluar jangkauanya, seorang praktisi public relations perlu melakukan analisis yang berbobot mengenai persepsi dari luar dan dari dalam perusahaan.

Menurut David (2011:6) Proses dan tahapan manajemen strategi: a. Perumusan strategi

Perumusan strategi adalah tahap awal pada manajemen strategi yang , mencakup mengembangkan visi dan misi, mengidentifikasi peluang eksternal organisasi dan ancaman, menentukan kekuatan dan kelemahan internal,menetapkan tujuan jangka panjang menghasikan strategi alternatif, dan memilih strategi tertentu untuk mencapai tujuan.

(53)

b. Implementasi strategi

Implementasi strategi adalah tahap selanjutnya sesudah perumusan strategi yang ditetapkan penerapan strategi ini memerlukan suatu keputusan dari pihak yang berwenang dalam mengambil keputusan untuk mengambil tujuan untuk menetapkan upaya tahunan, menyusun kebijakan, memotivasi karyawan dan mengalokasikan sumber daya sehingga strategi merumuskan yang dirumuskan dapat dilaksanakan. Pada tahap ini dilakukan pengembangan strategi pendukung budaya merencanakan struktur organisasi yang efektif mengatur ulang semua usaha pemasaran yang dilakukan, mempersiapkan budget mengembangkan sistem informasi serta menghubungkan kompensasi karyawan terhadap kinerja oragnisasi.

c. Evaluasi strategi

Evaluasi kinerja adalah tahap akhir dalam manajemen strategis manajer sangat membutuhkan untuk tahu kapan strategi tertentu tidak bekerja dengan baik, Evaluasi kerja adalah alat utama untuk memperoleh informasi ini. Hal tersebut dapat dilakukan dengan penilaian atau melakukan proses evaluasi strategi. Dalam penilaian strategi terdapat tiga aktivitas yang mendasar yaitu, peninjauan ulang faktor-faktor eksternal dan internal yang menjadi landasan bagi strategi saat ini, pengukuran kinerja dan pengambilan langkah korektif. Penilaian strategi sangat diperlukan oleh suatu perusahaan karena strategi yang berhasil untuk saat ini tidak selalu berhasil untuk dimasa yang akan datang.

Sedangkan pada PT Perkebunan Nusantara III Medanmenurut Sibarani (2014:20) humas memiliki tujuan strategi yaitu:

(54)

Dalam hal ini manajer strategi harus mampu menunjukkan kepada semua pihak kemana arah tujuan organisasi/perusahaan. Karena arah yang jelas akan dapat dijadikan landasan untukpengendalian dan mengevaluasi keberhasilan b. Membantu memikirkan kepentingan berbagai pihak

Dimana organisasi/perusahaan harus mempertemukan kebutuhan berbagai pihak, pemasok. Karyawan, pemengang saham, pihak perbankan, dan masyarakat luas lainnya yang memegang peranan terhadap sukses atau gagalnya perusahaan

c. Mengantisipasi setiap perubahan kembali secara merata

Manajemen strategi memungkinkan eksekutif puncak untuk mengantisipasi perubahan dan menyiapkan pedoman dan pengendalian sehingga dapat memperluas kerangka waktu/berfikir mereka secara persektif dan memahami kontribusi yang baik untuk hariini dan hari esok.

d. Berhubungan dengan efesiensi dan efektivitas

Tanggung jawab seorang public relations bukan hanya mampu mengkonsentrasikan terhadap kemampuan atas kepentingan efisiensi, akan tetapi hendaknya juga mempunyai perhatian yang serius agar bekerja keras melakukan sesuatu secara lebih baik dan efektif.

3.8Pengertian Citra

Menurut Sari (2012:2), citra adalahkesan, perasaan, gambaran diri publik terhadap perusahaan, kesan yang dengan sengaja diciptakan dari suatu obyek, orang atau organisasi. Dari urain tersebut citra dijelaskan sebagai kesan positif atau negatif dari publik tehadap suatu organisasi. Pembentukan citra ini

(55)

mengungkapkan bahwa citra organisasi secara keseluruhan jadi bukan citra atas produk atau pelayanan.Hal yang dapat meningkatkan citra suatu perusahaan adalah sejarah atau riwayat perusahaan yang gemilang. Keberhasilan dibidang keuangan yang pernah diraih, keberhasilan ekspor, hubungan yang baik dengan pihak eksternal perusahaan reputasi yang baik dan masih banyak lagi.

Sedangkan pada PT Perkebunan Nusantara III citra merupakan hal yang sangat penting dan sangat dijaga karena dengan citra tersebut PT Perkebunan Nusantara III memiliki dampak yang positif dimata publik atau masyarakat. Dengan adanya citra dapat membuat seseorang terkesan tentang sesuatu yang muncul sebagian tentang pengetahuan dan pengalamanya.

Dari defenisi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa citra memiliki nilai kepercayaan yang kuat dimata publik. Jika publik telah menaruh kepercayaan yang positif maka citra perusahaan menjadi positif juga. Oleh karena itu, public relations diwajibkan untuk membentuk citra positif melalui kepercayaan yang dibentuk dari opini publik.

3.9 Jenis-jenis citra (Image)

Menurut (Sutojo 2010:105) dalam bukunya jenis-jenis image ada sebagai berikut:

a. Cerminan citra, yaitu bagaimana dugaan (citra) manajemen terhadap public eksternal dalam melihat perusahaannya.

b. Citra masih hangat, yaitu citra yang terdapat pada public eksternal, yang berdasarkan pengalaman atau menyangkut kurangnya informasi dan pemahaman public eksternal.

(56)

c. Citra yang diinginkan, manajemen mengiginkan pencapaian prestasi tertentu. Citra ini diaplikasikan untuk sesuatu yang baru sebelum publik eksternal memperoleh informasi secara lengkap.

d. Citra yang berlapis, yaitu sejumlah individu atau perusahaan lainnyadapat membentuk citratertentu yang belum tentu sesuai dengan keseragaman citra seluruh organisasi atau perusahaan.

Dari uraian diatas, penulis dapat menjelaskan bahwa Cerminan citra adalah suatu citra yang terbentuk dan berasal dari dugaan dan merupakan suatu keyakinan yang diterapkan sebuah perusahaan. Citra masih hangat, adalah citra yang berdasarkan pengalaman yang dirasakan publik.Citra yang diinginkanadalah harapan yang diinginkan perusahaan terhadap citra yang ditimbulkan perusahaan. Citra yang berlapis adalah citra yang dibentuk perusahaan namun belum tentu sesuai dengan kebenarannya.

(57)

Berikut ini hasil jawaban Kusioner Responden terhadap Peran Humas Dalam Menjaga Citra Perusahaan PT Perkebunan Nusantar III Medan

Tabel 3.1

Distribusi Jawaban Responden Terhadap Humas Dalam Memberikan Informasi yang Dibutuhkan Oleh Karyawan dan Masyarakat yang ada Di

PT Perkebunan Nusantara III Medan

No SKALA JUMLAH PRESENTASE (%)

1 Sangat Setuju (SS) 1 33,3

2 Setuju (S) 1 33,3

3 Tidak Setuju (TS) 1 33,3

4 Sangat Tidak Setuju (STS) 0 0

Total 3 100

Sumber : Data diolah, 2017

Berdasarkan tabel 3.1 dapat diketahui, 33,3% responden menyatakan Sangat Setuju (SS), 33.3% menyatakan Setuju (S) dan 33,3 Responden menyatakan Tidak Setuju, hal ini menunjukkan bahwa humas memberikan informasi yang dibutuhkan oleh karyawan dan masyarakat yang ada di PT Perkebunan Nusantara III Medan.

Tabel 3.2 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Humas bisa Bekerja sama dengan

semua Pihak Baik Internal Maupun Eksternal

No SKALA JUMLAH PRESENTASE (%)

1 Sangat Setuju (SS) 2 66,6

2 Setuju (S) 1 33,3

3 Tidak Setuju (TS) 0 0

4 Sangat Tidak Setuju (STS) 0 0

Total 3 100

(58)

Berdasarkan tabel 3.2 dapat diketahui bahwa 66,6% responden menyatakan Sangat Setuju (SS) dan 33,3% menyatakan Setuju (S), hal ini menunjukkan bahwa humas bisa bekerja sama dengan semua pihak baik internal maupun eksternal

Tabel 3.3 Distribusi Jawaban Responden terhadap Humas Merupakan Suatu Wadah

Pada Perusahaan yang Semata-mata untuk Membangun Citra Perusahaaan Pada PT Perkebunan Nusantara III Medan

No SKALA JUMLAH PRESENTASE (%)

1 Sangat Setuju (SS) 3 100

2 Setuju (S) 0 0

3 Tidak Setuju (ST) 0 0

4 Sangat Tidak Setuju (STS) 0 0

Total 3 100

Sumber : Data diolah, 2017

Berdasarkan tabel 3.3 dapat diketahui bahwa 100% responden menyatakan Sangat Setuju (SS), hal ini menunjukkan bahwa humas merupakan suatu wadah pada perusahaan yang semata-mata untuk membangun citra perusahaan pada PT Perkebunan Nusantara III Medan.

Tabel 3.4 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Humas yang ada Di PT

Perkebunan Nusantara III Medan Salalu Berusaha Menetralisir Setiap Permasalahan yang ada yang Menyangkut Perusahaan Sendiri

No SKALA JUMLAH PRESENTASE (%)

1 Sangat Setuju (SS) 0 0

2 Setuju (S) 3 100

3 Tidak Setuju (TS) 0 0

4 Sangat Tidak Setujuv(STS) 0 0

Gambar

Tabel 3.2                                                                                                                                Distribusi Jawaban Responden Terhadap Humas bisa Bekerja sama dengan
Tabel 3.4                                                                                                                                             Distribusi Jawaban Responden Terhadap Humas yang ada Di  PT
Tabel 3.5                                                                                                                                      distribusi jawaban responden terhadap humas merupakan bagian yang
Tabel 3.7                                                                                                                                        Distribusi Jawaban Responden Terhadap Humas Selalu Memikirkan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Siindrom nefro ndrom nefroti tik dapa k dapatt tter  er   j  jad adii karena perubahan s karena perubahan sttruk  ruk ttur ur g gllomeru omerullus us yang dapa.. yang

Untuk mengatasi masalah yang terjadi pada mesin motor vespa maka dibutuhkan pengetahuan seorang pakar yang mengerti akan mesin tersebut, namun faktanya tidak banyak pakar yang

Dalam Komentar Umum No.3 Komite memberikan perhatian pada kewajiban Dari semua Negara untuk mengambil langkah-langkah secara individu dan melalui bantuan internasional dan

Alkuraskauden infektioseulonta Suomessa Liitteet THL • Raportti 7/2014 Hepatiitti B Osallistuu Ei osallistu Seulontatesti + Seulontatesti - Infektio Ei infektiota HBeAg + HBeAg

Interpretasi jenjang skor lama tinggal dalam penelitian ini didasarkan dari lama rencana kebijakan program pembangunan di Indonesia (umumnya 5 tahun) dan menurut Bakri (1992)

1. Kesepakatan antara kedua belah pihak. Kecakapan untuk membuat suatu perjanjian.. Sesuatu hal tertentu, dalam hal ini untuk menerima karyawan/mampekerjakan karyawan.

Domain adaptation techniques in transfer learning try to reduce the amount of training data required for classification by adapting a classifier trained on samples from a source

Keuntungan (kerugian) dari perubahan nilai aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk dijual