LAMPIRAN I Kuesioner Penelitian
A. PERFOMANCE INCENTIVESS (Insentif kinerja)
Petunjuk
Mohon Bapak/Ibu/Saudara memberikan pendapat atas pernyataan-pernyataan berikut, sesuai dengan tingkat persetujuan dengan memberikan tanda silang (X) pada angka pilihan :
1 = Sangat Sedikit 3 = Netral 5 = Sangat Banyak
2 = Sedikit 4 = Banyak
No Pernyataan 1 2 3 4 5
1
Pemberian insentif berupa bonus dapat meningkatkan
kinerja
2
Pemberian insentif dapat meningkatkan prestasi
pegawai lebih baik
3
Pemberian insentif berupa komisi dapat meningkatkan
motivasi kinerja
4
Pemberian insentif berupa kenaikan jabatan dapat
meningkatkan kualitas SDM
5
Pemberian insentif mempengaruhi kualitas laporan
B. OBEDIENCE PRESSURE (Tekanan Ketaatan)
Petunjuk
Mohon Bapak/Ibu/Saudara memberikan pendapat atas pernyataan-pernyataan berikut, sesuai dengan tingkat persetujuan dengan memberikan tanda silang (X) pada angka pilihan :
1 = Sangat Tidak Setuju 3 = Netral 5 = Sangat Setuju
2 = Tidak Setuju 4 = Setuju
No. Pernyataan 1 2 3 4 5
1.
Saya tidak ingin mendapatkan masalah dengan
auditee jika saya tidak memenuhi keinginan auditee
untuk berperilaku menyimpang dari standar operasional
2.
Saya khawatir jika auditee tidak mempercayakan saya lagi jika saya tidak menuruti keinginannya untuk berperilaku menyimpang terhadap standar professional auditor
3.
Saya akan menentang keinginan auditee karena secara professional saya telah menegakkan profesionalisme
4.
Saya akan menuruti keinginan auditee walaupun hal tersebut bertentangan dengan standar profesional auditor
5.
Saya tidak ingin mendapat masalah dengan atasan jika saya tidak menuruti keinginannya untuk menyimpang dari standar professional auditor
6.
7.
Saya akan menaati perintah atasan walaupun saya akan memiliki beban moral karena bertentangan dengan standar professional
8.
Saya akan menentang perintah atasan dan memilih keluar dari pekerjaan saya jika saya dipaksa untuk melakukan hal yang bertentangan dengan standar professional
C. KOMPLEKSITAS TUGAS
Petunjuk
Mohon Bapak/Ibu/Saudara memberikan pendapat atas pernyataan-pernyataan berikut, sesuai dengan tingkat persetujuan dengan memberikan tanda silang (X) pada angka pilihan :
1 = Sangat Salah 3 = Netral 5 = Sangat Benar
2 = Salah 4 = Benar
No. Pernyataan 1 2 3 4 5
1. Selalu jelas bagi saya tugas mana yang harus dikerjakan
2.
Alasan mengapa saya harus mengerjakan setiap jenis tugas (dari bermacam-macam tugas yang ada) sangatlah tidak jelas bagi saya.
3. Saya selalu dapat mengetahui dengan jelas bahwa suatu tugas telah dapat saya selesaikan
4. Sejumlah tugas yang berhubungan dengan fungsi bisnis yang ada sangatlah tidak jelas atau membingungkan
5. Saya selalu dapat mengetahui dengan jelas bahwa saya harus mengerjakan suatu tugas khusus
D. AUDIT JUDGEMENT
Petunjuk
Mohon Bapak/lbu/Saudara memberikan pendapat atas pertanyaan pertanyaan berikut, sesuai dengan tingkat kemungkinan dengan memberikan tanda silang (X) pada angka pilihan:
1 = Sangat Tidak Mungkin (STM) 3 = Netral (N) 5= Sangat Mungkin (SM) 2 = Tidak Mungkin (TM) 4 = Mungkin (M)
Anda adalah staf auditor baru dan merupakan salah satu auditor yang
sedang bertugas dalam mengaudit dan memeriksa laporan keuangan suatu instansi
perbankan. Saat ini anda adalah satu-satunya auditor yang ditugaskan dalam
penghitungan fisik persediaan kas pada suatu gudang. Pada saat penghitungan
fisik , anda memperhatikan bahwa penyusun laporan keuangan dari instansi ini
(akuntan auditee anda) mencontek item-item dalam kartu persediaan yang telah
anda pilih untuk sampel dan telah melakukan perubahan pencatatan pada laporan
keuangan auditee, namun belum dilihat adanya pembuktian yang relevan akan
setiap aktivitas yang telah dilakukan. Anda menaruh curiga karena ia mungkin
selanjutnya akan memalsukan penghitungan pada item persediaan yang tidak
dipilih sebagai sampel.
1. Apakah anda akan mencoba mencegah pihak tersebut mengikuti anda untuk mencatat informasi mengenai sampel pengujian anda?
STM TM N M SM
1 2 3 4 5
2. Apakah anda akan mengijinkan akuntan auditee mengikuti anda untuk mencatat informasi mengenai sampel pengujian anda?
Saat makan siang pada hari yang sama, anda mendiskusikan masalah yang
anda hadapi bahwa ternyata instansi ini telah mencatat informasi penting
mengenai pengujian yang anda lakukan. Auditee mungkin selanjutnya dapat
memalsukan catatan persediaan. Setelah memikirkan isu tersebut, auditor senior
anda mengakui bahwa anda memiliki perhatian yang valid. Namun demikian, ia
menyatakan dan meminta bahwa anda sebaiknya hanya melakukan pengujian
tanpa memikirkan masalah tersebut karena senior anda tidak ingin mendapat
masalah dalam hubungannya dengan auditee yang ternyata memiliki hubungan
keluarga dengannya. Auditor senior anda meminta untuk melakukan pengujian
sewajarnya dan menutupi masalah yang anda temukan.
3. Apakah anda akan mengikuti instruksi auditor senior anda dan mengijinkan akuntan meneruskan mencatat sampel pengujian anda?
STM TM N M SM
1 2 3 4 5
Anda telah menguji catatan pinjaman dan piutang dan menyeleksi sampel
akun untuk konfirmasi dari setiap strata populasi. Sebelum permintaan konfirmasi
dikirim, controller pihak auditee meminta untuk melihat akun yang akan
dikonfimasi. Controller menelaah (review) daftar dan meminta anda untuk tidak
melakukan konfirmasi terhadap tiga akun dalam daftar anda. Tiga akun tersebut
termasuk dalam sampel anda karena memiliki saldo yang besar yang melebihi
sejumlah rupiah tertentu yang telah ditentukan sebelumnya. Anda menaruh
perhatian mengenai hal tersebut karena auditee akan menerbitkan laporan tahunan
mengganti prosedur audit pada tiga akun yang besar ini. Sebagai contoh, tidak
cukup waktu untuk menunggu penagihan akun tersebut pada periode berikutnya.
Tanpa konfirmasi, hanya akan tersedia bukti substantif minimal untuk mendukung
saldo ini.
4. Apakah anda akan menolak untuk rnenghilangkan pelanggan dari proses konfirmasi?
STM TM N M SM
1 2 3 4 5
Anda menanyakan kepada atasan anda tentang apa yang harus anda
kerjakan terhadap permintaan controller (auditee anda) mengenai konfirmasi
tersebut. Anda mendiskusikan pertimbangan anda bahwa tanpa mengirimkan
konfirmasi, bukti substantif yang tersedia sangat minim untuk mendukung saldo
piutang dagang. Setelah berpikir mengenai isu tersebut, atasan anda memberitahu
anda bahwa auditee baru tersebut adalah auditee yang berada pada instansi yang
penting . Atasan anda kemudian mengatakan kepada anda untuk meneruskan
pekerjaan sesuai dengan kebijakan controller.
5. Apakah anda akan mengikuti instruksi atasan anda dan mengeluarkan pelanggan dari proses konfirmasi seperti yangdiminta controller?
STM TM N M SM
LAMPIRAN II Data Penelitian
NO
Incentive
Performance Obedience Pressure Task Complexity
LAMPIRAN III Statistik Deskriptif
Frequency Table
Sex
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Laki-laki 30 48.4 48.4 48.4
Perempuan 32 51.6 51.6 100.0
Total 62 100.0 100.0
Umur
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid < 25 tahun 15 24.2 24.2 24.2
25-30 tahun 20 32.3 32.3 56.5
31- 35 tahun 17 27.4 27.4 83.9
> 35 tahun 10 16.1 16.1 100.0
Total 62 100.0 100.0
Pendidikan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid S2 16 25.8 25.8 25.8
S1 40 64.5 64.5 90.3
D3 6 9.7 9.7 100.0
Status
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Menikah 43 69.4 69.4 69.4
Belum menikah 19 30.6 30.6 100.0
Total 62 100.0 100.0
Lama Kerja
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid < 5 Tahun 14 22.6 22.6 22.6
5 -10 Tahun 38 61.3 61.3 83.9
> 10 tahun 10 16.1 16.1 100.0
LAMPIRAN IV Uji Validitas Dan Reliabilitas
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.784 5
Scale Mean if Item
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
17.8710 10.639 3.26172 5
Obedience Pressure
Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 62 100.0
Excludeda 0 .0
Total 62 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.736 8
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
OP1 3.9839 .55786 62
OP2 3.7903 .60428 62
OP3 3.6613 .69997 62
OP4 3.5484 .61876 62
OP5 4.1290 .61361 62
OP6 3.7419 .74516 62
OP7 3.5000 .98763 62
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item
Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if
Item Deleted
OP1 25.8710 10.442 .372 .721
OP2 26.0645 10.127 .416 .713
OP3 26.1935 9.831 .404 .714
OP4 26.3065 10.052 .423 .712
OP5 25.7258 10.038 .432 .711
OP6 26.1129 9.085 .546 .686
OP7 26.3548 7.839 .593 .672
OP8 26.3548 9.446 .319 .740
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
29.8548 12.093 3.47755 8
Task Complexity
Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 62 100.0
Excludeda 0 .0
Total 62 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.800 6
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
TC1 3.9516 .77729 62
TC2 3.7903 .68082 62
TC3 3.7581 .78271 62
TC4 3.9032 .74017 62
TC5 4.1452 .78608 62
TC6 3.7097 .71028 62
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item
Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if
Item Deleted
TC1 19.3065 7.396 .488 .786
TC2 19.4677 7.499 .563 .769
TC3 19.5000 6.943 .608 .757
TC4 19.3548 7.052 .627 .753
TC5 19.1129 7.446 .466 .791
TC6 19.5484 7.268 .598 .761
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
Audit Judgement
Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 62 100.0
Excludeda 0 .0
Total 62 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.630 5
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
AJ1 3.8226 .87823 62
AJ2 3.5161 .84430 62
AJ3 3.5484 .82338 62
AJ4 3.2581 .67594 62
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item
Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if
Item Deleted
AJ1 14.0806 4.043 .445 .543
AJ2 14.3871 4.340 .379 .580
AJ3 14.3548 4.364 .390 .573
AJ4 14.6452 4.757 .397 .574
AJ5 14.1452 4.815 .315 .608
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
LAMPIRAN V Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 62
Normal Parametersa,,b Mean .0000000
Std. Deviation .26436469
Most Extreme Differences Absolute .093
Positive .075
Negative -.093
Kolmogorov-Smirnov Z .730
Asymp. Sig. (2-tailed) .661
a. Test distribution is Normal.
LAMPIRAN VI Uji Heterokedastisitas
Regression
[DataSet1] E:\DATA ICHAN.sav
Descriptive Statistics
Mean Std. Deviation N
LN_Audit -4.1630 2.32562 62
Gender 1.6290 .48701 62
Incentive 3.5742 .65234 62
Obedience 3.7319 .43469 62
Correlations
LN_Audit Gender Incentive Obedience
Pearson Correlation LN_Audit 1.000 .144 .234 .112
Gender .144 1.000 .021 -.052
Incentive .234 .021 1.000 .503
Obedience .112 -.052 .503 1.000
Sig. (1-tailed) LN_Audit . .131 .034 .192
Gender .131 . .436 .345
Incentive .034 .436 . .000
Obedience .192 .345 .000 .
N LN_Audit 62 62 62 62
Gender 62 62 62 62
Incentive 62 62 62 62
Obedience 62 62 62 62
Variables Entered/Removed
Model Variables Entered
Variables
1 Obedience,
Gender, Incentivea
. Enter
a. All requested variables entered.
Model Summary
a. Predictors: (Constant), Obedience, Gender, Incentive
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 24.496 3 8.165 1.551 .211a
Residual 305.422 58 5.266
Total 329.919 61
a. Predictors: (Constant), Obedience, Gender, Incentive
b. Dependent Variable: LN_Audit
Coefficientsa
LAMPIRAN VII Model Regresi Linier berganda (Model 1)
Audit Gender Incentive Obedience
Pearson Correlation Audit 1.000 .342 -.138 .124
Model Variables Entered
Variables
Removed Method
1 Obedience,
Gender, Incentivea
. Enter
Model Summaryb
a. Predictors: (Constant), Obedience, Gender, Incentive
b. Dependent Variable: Audit
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 1.066 3 .355 4.836 .005a
Residual 4.263 58 .074
Total 5.330 61
a. Predictors: (Constant), Obedience, Gender, Incentive
b. Dependent Variable: Audit
Coefficientsa
Collinearity Diagnosticsa
Model Dimension Eigenvalue Condition Index
Variance Proportions
(Constant) Gender Incentive Obedience
1 1 3.910 1.000 .00 .00 .00 .00
2 .068 7.575 .00 .87 .05 .01
3 .016 15.525 .20 .06 .86 .07
4 .006 25.943 .80 .06 .09 .92
a. Dependent Variable: Audit
Residuals Statisticsa
Minimum Maximum Mean Std. Deviation N
Predicted Value 3.1389 3.7007 3.4871 .13222 62
Std. Predicted Value -2.633 1.616 .000 1.000 62
Standard Error of Predicted
Value
.044 .179 .066 .020 62
Adjusted Predicted Value 3.2457 3.6923 3.4886 .12859 62
Residual -.94088 .58363 .00000 .26436 62
Std. Residual -3.470 2.153 .000 .975 62
Stud. Residual -3.528 2.198 -.002 1.004 62
Deleted Residual -.97233 .60843 -.00155 .28040 62
Stud. Deleted Residual -3.946 2.276 -.010 1.040 62
Mahal. Distance .587 25.625 2.952 3.370 62
Cook's Distance .000 .113 .015 .026 62
Centered Leverage Value .010 .420 .048 .055 62
LAMPIRAN VIII Model Regresi Linier berganda (Model 2)
Audit Gender Incentive Obedience Task X11 X22 X33
N Audit 62 62 62 62 62 62 62 62
Model Variables Entered
Variables
a. All requested variables entered.
Model Summaryb
a. Predictors: (Constant), X33, Gender, Incentive, Obedience, X11, Task, X22
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 1.709 7 .244 3.641 .003a
Residual 3.621 54 .067
Total 5.330 61
a. Predictors: (Constant), X33, Gender, Incentive, Obedience, X11, Task, X22
b. Dependent Variable: Audit
Coefficientsa
Collinearity Diagnosticsa
a. Dependent Variable: Audit
Residuals Statisticsa
Minimum Maximum Mean Std. Deviation N
Predicted Value 3.1482 3.8904 3.4871 .16737 62
Std. Predicted Value -2.025 2.409 .000 1.000 62
Standard Error of Predicted
Value
.047 .178 .088 .031 62
Adjusted Predicted Value 3.1291 3.9393 3.4888 .16850 62
Residual -.93260 .51454 .00000 .24364 62
DAFTAR PUSTAKA
Ariyantini, Kadek Evi., et al. 2014. Pengaruh Pengalaman Auditor, Tekanan Ketaatan dan Kompleksitas Tugas Terhadap Audit Judgement. Jurnal
Akuntansi Program S1 (2).
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Rineka Cipta, Jakarta.
Ashton, R., Hague, L., Brandreth, M., Warthington, D., dan Cropper, S. 2005. A simulation-based study of a NHS Walk-in Centre. Journal of the
Operational Research Society, 56: 153-161.
Augusty, Ferdinand. 2006. Metode Penelitian Manajemen. Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Awasthi, V. and Pratt, J. 1990. The Effects Of Monetary Incentives On Effort And Decision Performance: The Role Of Cognitive Characteristics. The
Accounting Review, Vol. 65 No. 4, pp. 797-811.
Bank Indonesia. 2007. Peraturan Bank Indonesia No. 9/7/PBI/2007 Tentang Perubahan Atas Peraturan Bank Indonesia. Jakarta, Indonesia.
Bonner, S.E. and Sprinkle, G.B. 2002. The effects of monetary incentives on effort and task performance: theories, evidence, and a framework for research. Accounting, Organizations and Society Vol. 27 Nos 4/5, pp. 303-45.
Chung, J. dan Monroe. 2001. A Research Note On the Effects of Gender and Task Complexity on An Audit Judgment. Journal of Behavioural Research, 13: 111-125.
Faqih, Mansour. 1996. Analisis Gender Dan Transformasi Sosial. Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Spss. Cetakan keempat. Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
____________. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS
21. Edisi 7. Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Gorda, IGN. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia. Penerbit STIE Satya Dharma Singaraja.
Hartanto, S. Y. 1999. Analisis Pengaruh Tekanan Ketaatan Terhadap Judgment
Haryanto. 2012. Debiasing Audit Judgment: Akuntabilitas dan Tipe Pembuat Keputusan. Jurnal Ilmiah Akuntansi dan Humanika Vol 2, No 1.
Hasibuan, S. P. Malayu. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. PT. Bumi Aksara, Jakarta.
Heil G, Bennis W, and Stephens D. 2000. Douglas McGregor, Revisited:
Managing The Human Side of the Enterprise New York: John wiley & Sons Inc.
Idris, Seni Fitriani. 2012. Pengaruh Tekanan Ketaatan, Kompleksitas Tugas,
Pengetahuan, dan Persepsi Etis Terhadap Audit Judgment (Studi Kasus Pada Perwakilan BPKP provinsi DKI Jakarta). Skripsi Program Sarjana
Strata 1 Univesitas Diponegoro.
Institute of Internal Auditor, 2004. The Professional Practices Framework. The IIA
Research Foundation.
Irwanti, Ajeng Nurdiyani. 2011. Pengaruh Gender dan Tekanan Ketaatan
terhadap Audit Judgement, Kompleksitas Tugas sebagai Variabel Moderating (Studi pada Auditor Pemerintah yang Bekerja di BPKP Perwakilan Provinsi Jawa Tengah). Skripsi Universitas Diponegoro.
Jamilah, Siti., et al. 2007. Pengaruh Gender, Tekanan Ketaatan dan Kompleksitas Tugas terhadap Audit Judgement. Simposium Nasional Akuntansi X.
Jiambalvo, James dan Jamie Pratt. 1982. Task Complexity and Leadership Effectiveness in CPA Firms. The Accounting Review, pp. 734-749.
Jogiyanto. 2004. Metodologi Penelitian Bisnis : Salah Kaprah dan
Pengalaman-Pengalaman. Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Performanc263 – 283.
Libby, R. and Lipe, M. 1992. Incentive Effects And The Cognitive Processes Involved In Accounting Judgments. Journal of Accounting Research, Vol.
30 (2) pp. 249-73.
Locke, E. A., & Latham, G. P. 1990. A Theory of Goal Setting and Task Performance. Englewood Cliffs, NJ: Prentice-Hall.
Lubis, Ade Fatma, et.al. 2007. Aplikasi SPSS (Statistical Product and Service Solutions) untuk Penyusunan Skripsi dan Tesis. USU Press. Medan.
Meyers-Levy, J. 1986. Gender Difference in Information Processing: A Selectivity
Interpretation. In Cognitive and Affective Response to Advertising, edited
by P. Calfferata, and A.M. Tybout, Lexington.
Milgram, S., 1974. Obedience to Authority. Harper and Row, New York.
Mulyadi. 2002. Auditing (Pengauditan). Buku I Edisi Ke Enam. PT. Salemba Empat, Jakarta.
Nobelius, Ann-Maree. 2012. What Is The Difference Between Sex And Gender?. Monash University, Melbourne.
Praditaningrum, Anugrah Suci. 2012. Analisis Faktor-Faktor Yang Berpengaruh
Terhadap Audit Judgment (Studi Pada BPK RI Perwakilan Provinsi Jawa Tengah). Skripsi Program Sarjana Strata 1 Universitas Diponerogo,
Semarang.
Puspitasari, Rahmi Ayu. 2011. Analisis Pengaruh Gender, Tekanan Ketaatan,
Kompleksitas Tugas, dan Pengalaman Terhadap Kinerja Auditor dalam Pembuatan Audit Judgment. Skripsi Program Sarjana Strata 1 Univesitas
Diponerogo, Semarang.
Pritta Amina Putri dan Herry Laksito. 2013. Pengaruh Lingkungan Etika, Pengalaman Auditor dan Tekanan Ketaatan terhadap Kualitas Audit Judgment. Diponegoro Journal of Accounting, Vol. 2, No. 2, Semarang.
Rahmawati Hanny Yustrianthe. 2012. Beberapa Faktor yang Mempengaruhi Audit
Judgment Auditor Pemerintah. Jurnal Dinamika Akuntansi, Vol. 4, No. 2.
Raiyani, N, L., et al. 2014. Pengaruh Kompetensi, Kompleksitas Tugas, dan Locus of Control terhadap Audit Judgement. E-jurnal Akuntansi Universitas
Udayana vol 6 (3): 429-438, Denpasar.
Restuningdiah, Nurika dan Nur Indriantoro. 2000. Pengaruh Partisipasi terhadap Kepuasan Pemakai dalam Pengembangan Sistem Informasi dengan Kompleksitas Tugas, Kompleksitas Sistem, dan Pengaruh Pemakai sebagai Moderating Variable. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Vol. 3, No. 2 : 119-133.
Ruegger, D. dan E. W. King. 1992. A Study of The Effect of Age and Gender Upon Student Business Ethics. Journal ofBusiness Ethics, 11:179-186
Sanusi, ZM., et al. 2007. Effect of Goal Orientation and Task Complexity on Audit Judgment Performance. Malaysian Accounting Review : 123-139. Siegel and Marconi. 1989. Behavioral Accounting. South Western Publishing
Sugiarto, Daniel. 2009. Pengaruh Gender, Tekanan Ketaatan, Kompleksitas
Tugas dan Pengalaman Auditor Terhadap Audit Judgment. Skripsi
Universitas Katolik Soegijapranta, Semarang.
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Alfabeta, Bandung.
________. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Alfabeta, Bandung.
Tielman, Elisabeth. 2011. Pengaruh Tekanan Ketaatan, Tekanan Anggaran
Waktu, Kompleksitas Tugas, Pengetahuan Dan Pengalaman Auditor Terhadap Audit Judgment. Universitas Diponegoro, Semarang.
Viana, P. 2006. Pengaruh Tekanan Ketaatan, Kompleksitas Tugas, Pengetahuan
dan Pengalaman Auditor Terhadap Audit Judgment. Skripsi Universitas
Airlangga, Surabaya.
Vroom, V.C. 1964. Work and Motivation, Wiley. New York.
Z, Muhammad Ridha Habibi. 2011. Pengaruh Tekanan Ketaatan, Independensi
Auditor, Dan Kompleksitas Tugas Terhadap Judgement Auditor Pada Kantor Akuntn Publik Di Medan. Thesis. Universitas Sumatera Utara,
Medan.
Zulaikha. 2006. Pengaruh Interaksi Gender dan Kompleksitas Tugas terhadap Audit Judgment. Simposium Nasional Akuntansi IX, Padang.
_______. 2011. Assessing The Effects of Self-Efficacy and Task Complexity on Internal Control Audit Judgement. Management Journal of Accounting
and Finance.
BAB III
METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian survey, yaitu penelitian yang
dilakukan dengan mengambil sampel secara langsung yang mengambil data dari
para karyawan / staff auditor (populasi), sehingga ditemukan hubungan-hubungan
antar variabel (Sugiyono, 2008). Sedangkan dilihat dari cakupan jenis eksplanasi
ilmunya, penelitian ini merupakan penelitian kausalitas, yang bertujuan untuk
mencari penjelasan dalam bentuk hubungan sebab akibat antara beberapa variabel
yang dikembangkan dalam penelitian melalui pengujian hipotesis. Sementara itu,
pendekatan penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan desain paradigma
positivistik (Ferdinand, 2006).
3.2 Populasi dan Sampel 3.2.1 Populasi
Populasi dari penelitian ini adalah semua bank yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia. Terdapat 42 jumlah bank yang terdaftar di BEI.
Tabel 3.1 Nama Perbankan Yang Terdaftar di BEI
No Kode Bank Nama Emiten
1 AGRO Bank Rakyat Indonesia Agro Niaga Tbk
2 AGRS Bank Agris Tbk
3 ARTO Bank Artos Indonesia Tbk
4 BABP Bank MNC International Tbk
5 BACA Bank Capital Indonesia Tbk
6 BBCA Bank Central Asia Tbk
7 BBHI Bank Harda International Tbk
8 BBKP Bank Bukopin Tbk
9 BBMD Bank Mestika Dharma Tbk
12 BBRI Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
13 BBTN Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk
14 BBYB Bank Yudha Bhakti Tbk
15 BCIC Bank J Trust Indonesia Tbk
16 BDMN Bank Danamon Indonesia Tbk
17 BEKS Bank Pundi Indonesia Tbk
18 BINA Bank Ina Perdana Tbk
19 BJBR Bank Jabar Banten Tbk
20 BJTM Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk
21 BKSW Bank QNB Indonesia Tbk
22 BMAS Bank Maspion Indonesia Tbk
23 BMRI Bank Mandiri (Persero) Tbk
24 BNBA Bank Bumi Arta Tbk
25 BNGA Bank CIMB Niaga Tbk
26 BNII Bank Maybank Indonesia Tbk
27 BNLI Bank Permata Tbk
28 BSIM Bank Sinar Mas Tbk
29 BSWD Bank of India Indonesia Tbk
30 BTPN Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk
31 BVIC Bank Victoria International Tbk
32 DNAR Bank Dinar Indonesia Tbk
33 INPC Bank Artha Graha International Tbk
34 MAYA Bank Mayapada International Tbk
35 MCOR Bank Windu Kentjana International Tbk
36 MEGA Bank Mega Tbk
37 NAGA Bank Mitraniaga Tbk
38 NISP Bank OCBC NISP Tbk
39 NOBU Bank Nationalnobu Tbk
40 PNBN Bank Pan Indonesia Tbk
41 PNBS Bank Panin Syariah Tbk
42 SDRA Bank Woori Saudara Indonesia 1906 Tbk
Sumber: Bursa Efek Indonesia
3.2.2 Sampel
Sampel ditentukan berdasarkan pedoman kasar (rules of thumb) yang
dikemukakan oleh Roscoe (dalam Ghozali, 2006) dalam memberikan acuan
umum untuk menentukan ukuran sampel :
1. Ukuran sampel lebih dari 30 dan kurang dari 500 adalah tepat untuk
2. Jika sampel dipecah ke dalam subsampel (pria/wanita, junior/senior, dan
sebagainya), ukuran sampel minimum 30 untuk tiap kategori adalah
tepat
3. Dalam penelitian mutivariate (termasuk analisis regresi berganda),
ukuran sampel sebaiknya 10x lebih besar dari jumlah variabel dalam
penelitian.
Oleh karena itu, maka semua bank yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia dapat dijadikan sampel penelitian. Kuesioner akan dibagikan
kepada 42 bank dengan masing-masing bank memperoleh 2 kuesioner, dan
diberikan kepada auditor internal pria dan wanita yang sudah pernah
melakukan tugas audit sebelumnya.
3.3 Definisi Operasional dan Skala Pengukuran
Definisi operasional merupakan aspek penelitian yang memberikan
informasi kepada kita bagaimana cara mengukur variabel. Menurut Jogiyanto
(2004) definisi operasional adalah “hasil dari pengoperasionalan konsep
(operationnalizing the concept) ke dalam elemen-elemen yang dapat diobservasi
yang menyebabkan konsep dapat diukur dan dioperasionalkan dalam konsep”.
Penelitian ini terdiri dari variabel independen (perbedaan gender, perfomance
incentivess, dan obedience pressure), variabel moderating (task complexity) dan
variabel dependen (audit judgement).
3.3.1 Variabel Dependen
Variabel ini sering di sebut sebagai variabel terikat karena variabel
(Sugiyono, 2013). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel dependent
adalah audit judgment (Y).Menurut Haryanto (2012) menyatakan bahwa
ketepatan judgment auditor secara tidak langsung akan mempengaruhi tepat
atau tidaknya keputusan yang akan diambil oleh pihak pemakai informasi
(manajer) yang mengandalkan laporan keuangan auditan sebagai acuannya
dalam pembuatan keputusan. Variabel ini diukur dengan menggunakan
instrumen mengacu pada penelitian Jamilah, dkk. (2007). Instrumen audit
judgement ini diukur dengan dua kasus sederhana dengan tiga (5) item
pertanyaan. Kasus pertama berkaitan dengan penentuan tingkat materialitas
dan kasus kedua terkait dengan kasus upaya perekayasaan transaksi oleh
entitas yang diperiksa. Berdasarkan masing-masing kasus tersebut,
judgement yang diminta adalah mengikuti atau tidak permintaan instansi
yang diperiksa untuk tidak mempermasalahkan kasus tersebut, seberapa
besar keinginan pemeriksa untuk memperluas pengujian atau sampel bukti
audit, dan seberapa besar keinginan pemeriksa untuk merekomendasikan
kepada entitas yang diperiksa untuk membuat penyesuaian atau koreksi.
Skala penelitian yang digunakan untuk audit judgement adalah skala likert,
dengan 1 = Sangat Rendah, 2 = Rendah, 3 = Netral, 4 = Tinggi, 5 = Sangat
Tinggi
3.3.2 Variabel Independen
Variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi atau yang
menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel dependen (Sugiyono,
pengaruh gender, perfomance incentives (insentif kinerja) dan obedience
pressure (tekanan ketaatan).
3.3.2.1 Perbedaan Gender
Gender dalam penelitian ini merupakan “suatu konsep kultural
yang berupaya membuat perbedaan dalam hal peran, mentalitas, dan
karakteristik emosional antara pria dan wanita yang berkembang dalam
masyarakat” (Jamilah, dkk., 2007). Cara pengukuran variabel ini
dengan menggunakan indikator yang dikembangkan oleh Jamilah, dkk.
(2007). Perbedaan gender dalam penelitian ini dibedakan menjadi dua
kategori, yaitu pria dan wanita. Gender merupakan variabel dummy,
dimana pria = 1 dan wanita = 2.
3.3.2.2 Perfomance incentives (Insentif kinerja)
Insentif adalah “suatu sarana memotivasi berupa materi, yang
diberikan sebagai suatu perangsang ataupun pendorong dengan
sengaja kepada para pekerja agar dalam diri mereka timbul semangat
yang besar untuk meningkatkan produktivitas kerjanya dalam
organisasi” (Gorda, 2004:141). Skala pengukuran perfomance
incentives menggunakan skala likert, dimana terdapat lima (5)
pertanyaan dengan lima poin, SS = Sangat Sedikit, S = Sedikit, C =
3.3.2.3 Obedience Pressure (Tekanan Ketaatan)
Obedience pressure (Tekanan Ketaatan) mengacu kepada situasi
konflik dimana auditor mendapat tekanan dari atasan maupun entitas
yang diperiksa untuk melakukan suatu tindakan yang menyimpang dari
standar etika. Obedience pressure diukur dengan instrument diadopsi
dari penelitian Jamilah, dkk. (2007) yang terdiri dari delapan (8) item
pertanyaan yang berkaitan dengan standar. Pengukuran yang
digunakan menggunakan skala likert lima poin yaitu 1 = sangat tidak
setuju, 2 = tidak setuju, 3 = netral, 4 = setuju, 5 = sangat setuju.
3.3.3 Variabel Moderating
Variabel pemoderasi (moderating variable) adalah variabel yang
memengaruhi hubungan antara variabel independent dengan variabel
dependent. Variabel pemoderasi pada penelitian ini adalah task complexity.
3.3.3.1 Task Complexity (Komplesitas Tugas)
Task complexity adalah tugas yang tidak terstruktur,
membingungkan dan sulit yang saling terkait antara satu dengan yang
lain. Kompleksitas dari tugas dapat membuat auditor tidak konsistensi
dan tidak akuntabilitas. Kompleksitas tugas yang tinggi akan merusak
kinerja pertimbangan audit. Instrumen pengukuran kompleksitas tugas
meenggunakan instrumen dari Jamilah et al (2007) yang terdiri dari
menggunakan skala likert dimana SS = Sangat Salah, S = Salah, N =
Netral, B = Benar, SB = Sangat Benar.
3.4 Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer, yang
diperoleh langsung dari responden. Data primer yang digunakan berupa data
subyek (self report data) yakni berupa opini atau pendapat dan karakteristik dari
responden. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data
cross-section, dimana peneliti menggunakan data dari auditor internal dari bank yang
bersangkutan dengan satu periode waktu yang sama. Sumber data penelitian ini
diperoleh langsung dari sumber yang berupa jawaban kuesioner dari responden.
3.5 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
dengan membagikan daftar pertanyaan (kuesioner) yang akan diisi atau dijawab
oleh responden auditor internal. Responden akan menerima kuesioner yang berisi
pertanyaan untuk mendapatkan informasi tentang pengaruh gender, perfomance
incentives (insentif kinerja) dan obedience pressure (tekanan ketaatan), task
complexity (kompleksitas tugas), dan audit judgment. Kuesioner dilengkapi
dengan petunjuk pengisian yang singkat dan jelas untuk membantu responden
melakukan pengisian dengan lengkap. Kuesioner dibagikan secara langsung
kepada masing-masing responden. Kuesioner yang disediakan peneliti berjumlah
lengkap atau tidaknya pengisian kuesioner sebagaimana yang dikehendaki untuk
kepentingan analisis.
3.6 Metode Analisis Data 3.6.1 Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif digunakan untuk memberikan gambaran mengenai
demografi responden penelitian dan statistik data masing-masing variabel.
Datademografi menanyakan usia, jenis kelamin, pendidikan, lama berkeja,
dan status perkawinan. Statistik data berisi rata-rata, standar deviasi, nilai
terendah dan tertinggidari masing-masing variabel.
3.6.2 Uji Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan peneliti
dalam mengumpulkan data agar pekerjannya lebih mudah dan hasilnya lebih
baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah
diolah. Variasi jenis instrumen penelitian adalah, angket, ceklis (check-list),
atau daftar centang, pedoman wawancara, pedoman pengamatan. (Arikunto,
2006). Instrumen penelitian dalam pengumpulan data dengan cara
membagikan kuesioner yang sudah dilengkapi kepada auditor internal
masing-masing bank berjumlah dua (2) buah, baik pria dan/atau wanita.
Masing-masing variabel diwakilkan oleh setiap item pertanyaan yang
mendukung atau mengukur setiap variabel mengacu pada setiap variabel
3.6.2.1 Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk menguji apakah kuesioner sah atau
tidak. Suatu kuesioner dikatakan valid atau sah jika pertanyaan pada
kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh
kuesioner tersebut (Ghozali, 2011). Pengujian uji validasi
menggunakan correlated item total. Dalam uji validitas suatu indikator
dikatakan valid jika nilai korelasinya lebih besar dari r kritis (r tabel).
Untuk memudahkan perhitungan validitas ini, digunakan alat bantu
komputer dengan program SPSS (Statistical Package for Social
Science) for Windows versi 17.
3.6.2.2 Uji Reliabilitas
Reliabilitas menguji konsistensi suatu instrumen dalam
mengukur konsep yang harus diukur atau melakukan fungsi ukurnya.
Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan
beberapa kali untuk mengukur objek yang sama akan menghasilkan
data yang sama. Untuk uji reliabilitas instrumen, digunakan penilaian
Alpha Cronbach. Suatu intrumen yang valid dikatakan handal atau
reliabel jika nilai Alpha Cronbach yang dihasilkan lebih dari 0,6
(Ghozali, 2011).
3.6.3 Uji Asumsi Klasik
Pengujian asumsi klasik bertujuan untuk mengetahui, menguji serta
memastikan kelayakan model regresi yang digunakan dalam penelitian ini,
dan heterskodastisitas. Uji asumsi klasik yang digunakan adalah uji normalitas, uji
multikolonieritas, dan uji heteroskedastisitas. Pengujian ini dilakukan sebelum
melakukan pengujian hipotesis.
3.6.3.1 Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,
variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal (Ghozali,
2011). Model regresi yang baik memiliki distribusi data normal atau
mendekati normal. Untuk menguji normalitas dalam penelitian ini
digunakan uji one sample Kolmogorov-Smirmov. Dasar pengambilan
keputusan dengan menggunakan uji statistik nonparametrik
Kolmogorov-Smirnov adalah jika nilai signifikansinya lebih dari 0,05 maka
menunjukkan distribusi yang normal sehingga bisa dilakukan regresi
dengan model liner berganda.
3.6.3.2 Uji Multikolonieritas
Uji Multikolonieritas ini bertujuan untuk menguji apakah di dalam
model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (Ghozali,
2011). Model daripada regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi
diantara variabel bebas. Multikolonieritas diuji dengan menggunakan nilai
Variance Inflation Factor (VIF). Suatu model regresi dikatakan tidak
memiliki kecenderungan adanya gejala Multikolonieritas apabila
3.6.3.3 Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah nilai dalam
model regresi terjadi ketidaksamaan varians residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain (Ghozali, 2011). Model regresi yang baik adalah
yang Homoskesdatisitas atau tidak terjadi Heteroskesdatisitas. Adapun
cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas adalah dengan
menggunakan uji park, yaitu dengan menghitung logaritma dari kuadrat
residual. Jika tidak terdapat variabel yang signifikan maka disimpulkan
bahwa model regresi bebas dari gejala heteroskedastisitas. Hal ini terlihat
dari probabilitas signifikansinya diatas tingkat kepercayaan 5%.
3.6.4 Model Analisis Regresi Linear Berganda
Analisis regresi merupakan suatu alat analisis untuk mengetahui pengaruh
variabel independent terhadap variabel dependent yang dinyatakan dalam
koefisien regresi. Sebelum melakukan analisis regresi linier berganda ada
beberapa persyaratan yang harus di penuhi yaitu uji asumsi klasik. Jika asumsi ini
terpenuhi maka penaksiran OLS koefisien regresi menjadi BLUE (Best Linier
Unbiassed Estimator). Salah satu regresi dalam OLS adalah regresi berganda.
Analisis regresi linier berganda menunjukkan hubungan sebab akibat antara
variabel X (variable independent) yang merupakan penyebab dari variabel Y
(variable dependent) yang merupakan akibat. Analisis regresi linier berganda
digunakan untuk menguraikan pengaruh varibel-variabel yang menjelaskan
independent). Regresi linier berganda tidak hanya melihat keterkaitan antar
variabel-variabel namun juga mengukur besarnya hubungan kausalitasnya.
3.6.4.1Model 1 :
Pengaruh Gender, Perfomance incentives (Insentif kinerja) dan Obedience Pressure (Tekanan Ketaatan) terhadap Audit Judgement.
Dalam analsisis model 1 digunakan analisis regresi berganda untuk
melihat pengaruh gender, perfomance incentives (insentif kinerja) dan
obedience pressure (tekanan ketaatan), terhadap audit judgment. Adapun
persamaan yang digunakan adalah sebagai berikut:
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3 X3 + ε
Dimana : Y = Audit judgement
a = Nilai intersep (konstanta) b1 = Koefesien regresi untuk X1
b2 = Koefesien regresi untuk X2
b3 = Koefesien regresi untuk X3
X1 = Perbedaan Gender
X2 = Perfomance incentivess
X3 = Obedience Pressure
ε = Nilai Residu
3.6.4.2 Model 2 :
Pengaruh Gender, Perfomance incentives (Insentif kinerja) dan Obedience Pressure (Tekanan Ketaatan) terhadap Audit Judgement
dengan Task Complexity (Kompleksitas Tugas) sebagai variabel pemoderasi.
Penelitian ini menggunakan Moderated Regression Analysis
mengalikan variabel yang dihipotesiskan sebagai variabel moderating
dengan variabel bebas. Jika variabel hasil perkalian antara variabel
independen dengan variabel yang dihipotesiskan sebagai variabel
moderating signifikan maka dapat disimpulkan bahwa variabel yang
dihipotesiskan sebagai variabel moderating benar-benar memoderasi
hubungan variabel bebas dan variabel terikat. Persamaannya adalah
sebagai berikut :
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4 X4 + b5X1X4 + b6X2X4 + b7X3X4 + ε
Dimana :
Y = Audit judgement
a = Nilai intersep (konstanta) b1 = Koefesien regresi untuk X1
b2 = Koefesien regresi untuk X2
b3 = Koefesien regresi untuk X3
b4-7 = Koefisien regresi untuk variabel moderating
X1 = Perbedaan Gender
X2 = Perfomance incentivess
X3 = Obedience Pressure
X4 = Task Complexity
ε = Nilai Residu
3.6.5 Uji Hipotesis
Didalam analisis regresi linier berganda terdapat tiga pengujian yang
mutlak, yaitu analisis uji F (simultan), analisis uji t (parsial) dan analisis koefisien
determinasi. Adapun masing-masing definisi dari ketiga uji tersebut adalah
sebagai berikut:
3.6.5.1 Uji Koefisien Determinasi (R2 )
Uji koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar
dependen. Maksudnya secara serentak itu misalkan ada beberapa variabel
independen (X1, X2 dan seterusnya) mempengaruhi variabel dependen (Y).
Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R² yang kecil
berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi
variabel dependen sangat terbatas. Ghozali (2011) menjelaskan bahwa nilai
yang mendekati satu (1) berarti variabel-variabel independen memberikan
hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi
variabel independen.
Kelemahan daripada penggunaan koefisien determinasi (R2) adalah
bias terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan ke dalam model
(Ghozali, 2011). Oleh karena itu penelitian menggunakan adjusted R2
berkisar antara 0 dan 1. Jika nilai adjusted R2 semakin mendekati 1 maka
semakin baik kemampuan model tersebut dalam menjelaskan variabel
independen.
3.6.5.2 Uji Simultan (Uji Statistik F)
Uji F dilakukan untuk mengetahui signifikansi pengaruh variabel
bebas secara bersama-sama terhadap variabel terikat atau tidak bebas,
dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1) Menentukan rumusan hipotesis :
H0 : b1 = b2 = b3 = 0,
H1 : b1≠ b2 ≠ b3≠ 0,
2) Menentukan tingkat signifikansi (level of significant) 95%. Ftabel
3) Menentukan daerah penerimaan dan penolakan H0
Gambar 3.1
Daerah Penerimaan dan Penolakan Uji F
Berdasarkan gambar di atas dapat ditentukan daerah penolakan dan
penerimaan untuk menentukan kriteria keputusan hipotesis. Adapun kriteria
keputusan adalah sebagai berikut:
• Bila Fobservasi ≤ Ftabel atau signifikansi > 0,05 maka H0 diterima berarti H1
ditolak
• Bila Fobservasi> Ftabel atau signifikansi < 0,05 maka H0 ditolak berarti H1
diterima
3.6.5.3 Uji Parsial (Uji Statistik t)
Uji t dilakukan untuk mengetahui tingkat signifikansi pengaruh
variabel bebas secara parsial (individu), dengan langkah-langkah sebagai
berikut :
1) Menentukan rumusan hipotesis :
H0: βi = 0, berarti Xi secara parsial tidak berpengaruh terhadap Y.
2) Menentukan tingkat signifikansi (level of significant) 95% dan besarnya
ttabel dengan derajat kebebasan: df = n – k –1, n adalah jumlah sampel
yang digunakan.
3) Menentukan daerah penerimaan dan penolakan H0
Gambar 3.2
Daerah Penerimaan dan Penolakan Uji t
Berdasarkan gambar di atas dapat ditentukan daerah penolakan dan
penerimaan untuk menentukan kriteria keputusan hipotesis. Adapun
kriteria keputusan adalah sebagai berikut:
Bila thitung< ttabel atau signifikansi > 0,05 maka H0 diterima dan H1
ditolak. Jika hasilnya demikian, maka akan memperlemah hubungan
antara variabel independen dengan variabel dependen.
Bila thitung> ttabelatau signifikansi < 0,05 maka H0 ditolak dan H1
diterima. Jika hasilnya demikian, maka akan memperkuat hubungan
antara variabel independen dengan variabel dependen, baik secara
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Karakteristik Responden
Deskripsi karakteristik responden adalah menguraikan atau
memberikan gambaran mengenai identitas responden dalam penelitian ini,
sebab dengan menguraikan identitas responden yang menjadi sampel dalam
penelitian ini maka akan dapat diketahui sejauh mana identitas responden
dalam penelitian ini. Oleh karena itulah deskripsi identitas responden dalam
penelitian ini dapat dikelompokkan menjadi beberapa kelompok yaitu: jenis
kelamin, umur, tingkat pendidikan, status pernikahan, dan lama kerja.
4.1.1.1 Berdasarkan Jenis Kelamin
Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin yang dapat
dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 4.1 Karakteristik Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Frekuensi
Persentase (%)
Laki-Laki 30 48,4%
Perempuan 32 51,6%
Total 62 100%
Sumber: Hasil Perhitungan dengan SPSS
Tabel 4.1 di atas menunjukan karakteristik responden
berdasarkan jenis kelamin, yaitu laki-laki sebanyak 30 orang (48,4%)
bahwa responden yang menjadi karyawan auditor didominasi oleh
perempuan dibandingkan laki-laki. Persentase perbandingan dalam
penelitian ini tidak lantas bahwa kebanyakan dari pekerja sebagai auditor
adalah perempuan melainkan secara psikologis kognitif antara laki-laki
dan perempuan memang berbeda. Dalam melakukan audit diperlukan
pemikiran dan informasi sumber yang tajam, sehingga antara laki-laki
dan perempuan akan menghasilkan keputusan dan kualitas hasil yang
berbeda dalam pengelolaan informasi diluar dari tuntutan kinerja dan
tanggung jawab yang sama.
4.1.1.2 Berdasarkan Umur
Karakteristik responden berdasarkan umur yang dapat dilihat pada
tabel berikut ini :
Tabel 4.2 Karakteristik Berdasarkan Umur
Umur Frekuensi
Persentase (%)
< 25 tahun 15 24,2%
25 -30 tahun 20 32,3%
31-35 tahun 17 27,4%
>35 tahun 10 16,1%
Total 62 100%
Sumber: Hasil Perhitungan dengan SPSS
Tabel 4.2 di atas menunjukan karakteristik responden berdasarkan
umur. Rata-rata umur auditor yang paling banyak berkisar antara 25-30
tahun sebanyak 20 orang (32,3%), kemudian berkisaran umur 31 sampai
35 tahun sebanyak 17 orang (27,4%). Beberapa auditor berumur < 25
tahun sebanyak 10 orang (16,1%). Hal ini menunjukan bahwa umur
karyawan auditor kebanyakan masih dalam rentangan umur produktif.
Bahkan beberapa masih berkisar dibawah umur 25 tahun. Dapat
disimpulkan bahwa mayoritas karyawan auditor masih memiliki kondisi
fisik yang snagat bagus karena tergolong masih produktif, dimana
ketajaman analisis masih sangat baik.
4.1.1.3 Berdasarkan Pendidikan
Karakteristik responden berdasarkan pendidikan yang dapat dilihat
pada tabel berikut ini :
Tabel 4.3 Karakteristik Berdasarkan Pendidikan
Pendidikan Frekuensi
Persentase (%)
S1 40 64,5%
S2 16 25,8%
D3 6 9,7%
Total 62 100
Sumber: Hasil Perhitungan dengan SPSS
Tabel 4.3 di atas menunjukan karakteristik responden
berdasarkan pendidikan. Pendidikan karyawan auditor yang paling
dominan adalah berpendidikan sarjana 1 sebanyak 40 orang (64,5%),
dan sarjana 2 sebanyak 16 orang (25,8%). Sedangkan karyawan auditor
dengan pendidikan Diploma tingkat 3 sebanyak 6 orang (9,7%) Hal ini
menunjukan karyawan auditor berpendidikan minimal S1 dan bahkan
ada beberapa karyawan sudah dalam taraf jenjang S2. Dapat dismpulkan
tinggi selain mengikuti pelatihan, sehingga kredibilitas karyawan
sebagai auditor dapat diakui kelayakannya.
4.1.1.4 Berdasarkan Status
Karakteristik responden berdasarkan status perkawinan yang dapat
dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 4.4 Karakteristik Berdasarkan Status
Status Frekuensi
Persentase (%)
Menikah 43 69,4%
Belum Menikah 19 30,6%
Total 62 100%
Sumber: Hasil Perhitungan dengan SPSS
Tabel 4.4 di atas menunjukan karakteristik responden berdasarkan
status perkawinan. Karyawan auditor dalam status perkawinan mayoritas
telah menikah sebanyak 43 orang (69,4%) dan yang belum menikah
sebanyak 19 orang (30,6%). Status perkawinan dapat juga digunakan
untuk melihat seseorang dalam berpola pikir, dimana seseorang yang
sudah menikah memiliki pola pikir yang lebih matang dibandingkan
dengan yang belum menikah. Sehingga akan sedikit mempengaruhi
4.1.1.5 Berdasarkan Lama Kerja
Karakteristik responden berdasarkan lama kerja yang dapat dilihat
pada tabel berikut ini :
Tabel 4.5 Karakteristik Berdasarkan Lama Kerja
Lama Kerja Frekuensi
Persentase (%)
<5 Tahun 14 22,6%
5- 10 Tahun 38 61,3%
>10 Tahun 10 16,1%
Total 62 100%
Sumber: Hasil Perhitungan dengan SPSS
Tabel 4.5 di atas menunjukan karakteristik responden berdasarkan
lama bekerja. Mayoritas karyawan auditor bekerja paling banyak antara 5
sampai 10 tahun sebanyak 38 orang (61,3%) dan yang lebih 10 tahun
sebanyak 10 orang (16,1%) dan yang kurang 5 tahun sebanyak 14 orang
(22,6%). Hal ini menunjukan bahwa sebagian besar karyawan auditor
memiliki pengalaman kerja yang cukup lama sebagai auditor sehingga
hasil dan kualitas kinerja sudah baik, diluar faktor-faktor yang
4.1.2 Uji Validitas dan Reliabilitas Intrumen Penelitian
Sebelum uji validitas dan reliabilitas proses pengumpulan data dalam
penelitian ini dimulai dari penyusunan kuesioner. Adapun jenis kuesioner
dalam penelitian ini adalah tertutup dengan jawaban atau opsi responden
sudah disediakan. Kuesioner diberikan kepada perwakilan karyawan auditor
perbankan sehingga jumlah kuesioner yang diberikan sebanyak 84. Dari
hasil pengumpulan kuesioner diperoleh sebanyak 62 kuesioner yang kembali
dan terisi penuh sehingga layak dijadikan data penelitian. Oleh karena itu
dalam penelitian ini hanya menggunkan 62 responden saja.
Selanjutnya dari data kuesoner yang terkumpul dilakukan uji
instrumen. Uji instrumen dilakukan untuk melihat kelayakan kuesioner
sebelum dilakukan analisis lebih lanjut. Uji instrumen dalam penelitian ini
menggunakan dua uji yaitu uji validitas untuk mengukur kevalidan
masing-masing item pertanyaan dan uji reliabilitas untuk mengukur kehandalan item
pertanyaan yang valid dalam suatu variabel. Adapun penjelasan dan hasil uji
validitas dan reliabilitas adalah sebagai berikut:
4.1.2.1 Uji Validitas
Butir atau item pertanyaan dikatakan valid jika nilai korelasi
yang dihasilkan adalah angka korelasi dari masing-masing skor
pertanyaan dengan skor total berada di atas angka korelasi tabel. Nilai
korelasi tabel (rtabel) dicari berdasarkan tingkat signifikansi penelitian
tabel dari nilai coorelated item total corelation diperoleh nilai rtabel =
n – 2. Nilai rtabel 62-2 = 60 dimana nilai rtabel (60; 5%) = 0,250.
Hasil uji validitas untuk item pertanyaan untuk masing-masing
variabel pada kuesioner, adalah sebagai berikut:
1. Variabel Perfomance incentives
Hasil uji validitas variabel perfomance incentives adalah
sebagai berikut:
Tabel 4.6 Uji Validitas Variabel Perfomance incentives
Corrected Item-Total
Correlation Keterangan
IP1 0,341 Valid
IP2 0,697 Valid
IP3 0,467 Valid
IP4 0,621 Valid
IP5 0,341 Valid
Sumber: Hasil Perhitungan SPSS
Berdasarkan tabel 4.6 di atas diperoleh nilai correlated item total
untuk melihat item pertanyaan yang valid atau tidak valid. Setiap item
pertanyaan dikatakan valid jika nilai rhitung lebih besar dari nilai rtabel
(0,250). Dari tabel di atas di peroleh seluruh nilai item pertanyaan
memiliki nilai rhitung lebih besar dari nilai rtabel. Oleh karena itu item
pertanyaan dari setiap variabel pada kuesioner yang dinyatakan valid
pada variabel perfomance incentives 100% layak digunakan untuk
penelitian selanjutnya.
2. Variabel Obedience Pressure
Hasil uji validitas variabel obedience pressure adalah sebagai
berikut:
Tabel 4.7 Uji Validitas Variabel Obedience Pressure
Corrected Item-Total
Correlation Keterangan
OP1 0,372 Valid
OP2 0,416 Valid
OP3 0,404 Valid
OP4 0,423 Valid
OP5 0,432 Valid
OP6 0,546 Valid
OP7 0,593 Valid
OP8 0,319 Valid
Sumber: Hasil Perhitungan SPSS
Berdasarkan tabel 4.7 di atas diperoleh nilai correlated item total
untuk melihat item pertanyaan yang valid atau tidak valid. Setiap item
pertanyaan dikatakan valid jika nilai rhitung lebih besar dari nilai rtabel
(0,250). Dari tabel di atas di peroleh seluruh nilai item pertanyaan
memiliki nilai rhitung lebih besar dari nilai rtabel. Oleh karena itu item
pertanyaan dari setiap variabel pada kuesioner yang dinyatakan valid
sebanyak 8 item, sehingga dapat disimpulkan item-item pertanyaan
pada variabel obedience pressure layak digunakan untuk penelitian
3. Variabel Task Complexity
Hasil uji validitas variabel task complexity adalah sebagai berikut
Tabel 4.8 Uji Validitas Variabel Task Complexity
Corrected
Item-Total Correlation Keterangan
TC1 0,488 Valid
TC2 0,563 Valid
TC3 0,608 Valid
TC4 0,627 Valid
TC5 0,466 Valid
TC6 0,598 Valid
Sumber: Hasil Perhitungan SPSS
Berdasarkan tabel 4.8 di atas diperoleh nilai correlated item total
untuk melihat item pertanyaan yang valid atau tidak valid. Setiap item
pertanyaan dikatakan valid jika nilai rhitung lebih besar dari nilai rtabel
(0,250). Dari tabel di atas di peroleh seluruh nilai item pertanyaan
memiliki nilai rhitung lebih besar dari nilai rtabel. Oleh karena itu item
pertanyaan dari setiap variabel pada kuesioner yang dinyatakan valid
sebanyak 6 item, sehingga dapat disimpulkan item-item pertanyaan
pada variabel task complexity layak digunakan untuk penelitian
selanjutnya.
4. Variabel Audit Judgement
Hasil uji validitas variabel audit judgement adalah sebaga
Tabel 4.9 Uji Validitas Variabel Audit Judgement
Corrected Item-Total
Correlation Keterangan
AJ1 0,445 Valid
AJ2 0,379 Valid
AJ3 0,390 Valid
AJ4 0,397 Valid
AJ5 0,315 Valid
Sumber: Hasil Perhitungan SPSS
Berdasarkan tabel 4.9 di atas diperoleh nilai correlated item total
untuk melihat item pertanyaan yang valid atau tidak valid. Setiap item
pertanyaan dikatakan valid jika nilai rhitung lebih besar dari nilai rtabel
(0,250). Dari tabel di atas di peroleh seluruh nilai item pertanyaan
memiliki nilai rhitung lebih besar dari nilai rtabel. Oleh karena itu item
pertanyaan dari setiap variabel pada kuesioner yang dinyatakan valid
sebanyak 5 item, sehingga dapat disimpulkan item-item pertanyaan
pada variabel audit judgement layak digunakan untuk penelitian
selanjutnya.
4.1.2.2 Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas instrumen, digunakan penilaian Cronbach’s
Alpha, adapun hasil uji reliabilitas untuk item pertanyaan yang
Tabel 4.10 Uji Reliabilitas
Variabel Cronbach's
Alpha N of Items perfomance incentives
(Insentif kinerja)
0,784 5
Obedience Pressure (Tekanan
Ketaatan)
0,736 8
Task Complexity
(Kompleksitas Tugas)
0,800 6
Audit Judgement 0,630 5
Sumber: Hasil Perhitungan dengan SPSS
Pada tabel di atas di peroleh hasil masing-masing variabel nilai
cronbach’s alpha. Hasil di atas juga menunjukan bahwa nilai
cronbach’s alpha tersebut lebih besar dari pada batas minimum
reliabel 0,6, sehingga dapat disimpulkan bahwa setiap item pernyataan
yang valid pada masing-masing variabel dapat dikatakan handal atau
reliabel untuk penelitian selanjutnya.
4.1.3 Uji Hipotesis
4.1.3.1 Uji Asumsi Klasik
Pengujian asumsi klasik merupakan prasyarat analisis regresi
berganda. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data
normal atau mendekati normal dan atau terbebas dari asumsi-asumsi
klasik, yaitu normalitas, multikolineritas, dan heterokesdastisitas.
4.1.3.1.1 Uji Normalitas
Hasil uji normalitas dengan menggunakan
kolmogorov-smirnov test adalah sebagai berikut:
Tabel 4.11 Uji Normalitas
Unstandardized Residual
Kolmogorov-Smirnov Z 0,730
Asymp. Sig. (2-tailed) 0,661
Sumber: Olah Data SPSS
Berdasarkan pada tabel 4.12 di atas diperoleh bahwa nilai
kolmogorov-smirnov (Z) sebesar 0,730 dan nilai signifikansi
sebesar 0,661. Oleh karena nilai signifikansi lebih besar dari
pada alpha (5%), maka dapat disimpulkan bahwa data
berdistribusi normal. Sehingga uji asumsi normalitas terpenuhi
dalam model regresi dalam penelitian.
4.1.3.1.2 Uji Heterokedastisitas
Hasil analisis uji heterokedastisitas dengan menggunakan
uji par adalah sebagai berikut:
Tabel 4.12 Uji Heterokedastisitas
Variabel Thitung Sig Keterangan
Gender 1,105 0,274 Tidak Signifikan
perfomance incentives
(Insentif kinerja)
1,562 0,124 Tidak Signifikan
(Tekanan Ketaatan) Sumber: Olah Data SPSS
Berdasarkan tabel 4.12 diperoleh hasil regresi nilai absolut
residual terhadap variabel independen diperoleh hasil bahwa
tidak ada variabel independen (gender, perfomance incentives
(insentif kinerja), dan obedience pressure (tekanan ketaatan)
tidak ada yang berpengaruh signifikan terhadap absolut residual
yaitu untuk audit judgement. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
model regresi tidak mengandung masalah heterokedastisitas.
4.1.3.1.3 Uji Multikolinearitas
Hasil uji multikolinearitas dengan menggunakan metode
tolerane dan VIF (Variance Inflation Factor) adalah sebagai
berikut:
Tabel 4.13 Hasil Uji Multikolinearitas
Variabel Collinearity Statistics
Tolerance VIF
Gender 0,994 1,006
Perfomance incentives (Insentif
kinerja)
0,745 1,342
Obedience Pressure (Tekanan
Ketaatan
0,743 1,345
Berdasarkan tabel 4.13 di atas dapat dilihat bahwa dari
nilai tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF)tidak
terdapat nilai tolerance < 0,10 atau nilai VIF > 10. Hal ini
menunjukan bahwa model regresi tidak mengandung
permasalahan multikolinearitas, sehingga model layak untuk
dilakukan uji analisis lebih lanjut.
4.1.3.2 Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis regresi dalam penelitian ini bertujuan untuk
mendapatkan hasil dugaan dari hipotesis secara simultan (pengaruh
secara bersamaan) maupun parsial (pengaruh secara sendiri-sendiri).
Hasil penghitungan untuk analisis regresi linier berganda dalam
penelitian ini dibagi menjadi dua model yaitu tanpa menggunakan
variabel moderating dan model yang menggunakan variabel
moderating. Adapun hasil analisis sama-sama untuk mendapatkan hasil
untuk menjawab hipotesis.
4.1.3.2.1 Model 1 (Hipotesis 1 sampai Hipotesis 3)
Analisis untuk model regresi model 1 digunakan untuk
mengetahui besarnya pengaruh gender, perfomance incentives
(insentif kinerja) dan obedience pressure (tekanan ketaatan)
terhadap audit judgement secara parsial.
Berikut persamaan substrukturnya :
Persamaan di atas mengandung arti atau maksud sebagai berikut:
a) Nilai konstanta (a) positif 2,865 menunjukkan besarnya
kualitas dari audit judgement, jika tidak disertai dengan gender,
perfomance incentives (insentif kinerja) dan obedience pressure
(tekanan ketaatan), adalah positif 2,865 satuan. Hal ini
menjelaskan bahwa kualitas dari audit judgement, jika tidak
dipengaruhi oleh adanya gender, perfomance incentives (insentif
kinerja) dan obedience pressure (tekanan ketaatan) maka kualitas
audit judgement akan tetap meningkat sebesar konstanta 2,865.
b) Nilai koefisien regresi (b1) variabel gendersebesar 0,220
yang bernilai positif, hal ini menunjukan bahwa perbedaan gender
mempunyai pengaruh positif terhadap kualitas audit judgement,.
Dengan demikian dapat diartikan setiap perbedaan gender dalam
lingkup perusahaanakan meningkatkan kualitas audit judgement
baik perempuan maupun laki-laki sebesar 0,220 satuan.
c) Nilai koefisien regresi (b2) variabel perfomance incentives
(insentif kinerja) sebesar 0,132 yang bernilai negatif, hal ini
menunjukan bahwa persepsi perfomance incentives (insentif
kinerja) mempunyai pengaruh negatif terhadap kualitas audit
judgement. Dengan demikian dapat diartikan setiap ada
peningkatan perfomance incentives sebesar 1 satuan, maka akan
d) Nilai koefisien regresi (b3) variabel obedience pressure
(tekanan ketaatan) sebesar 0,197 yang bernilai positif, hal ini
menunjukan bahwa obedience pressure (tekanan ketaatan)
mempunyai pengaruh positif terhadap kualitas audit judgement.
Dengan demikian dapat diartikan bahwa setiap ada obedience
pressure (tekanan ketaatan) sebesar 1 satuan, maka akan
meningkatkan kualitas dari audit judgement sebesar 0,197.
Pengujian hipotesis ditunjukan untuk menguji ada tidaknya
pengaruh dari variabel independent secara keseluruhan terhadap
variabel dependent. Pengujian hipotesis menggunakan uji statistik
yaitu uji F secara bersamaan, uji secara t secara parsial dan
koefisien determinasi (R2). Berikut hasil pengujian hipotesis adalah:
1) Uji t (Secara Parsial)
Dalam penelitian ini untuk melihat pengaruh gender,
perfomance incentives (insentif kinerja) dan obedience pressure
(tekanan ketaatan) terhadap kualitas audit judgement secara parsial.
Adapun hasil uji t sebagai berikut:
Tabel 4.14 Uji t (Model 1)
Variabel Thitung ttabel Sig Keterangan
Gender 3,083 2,000 0,003 Signifikan
Perfomance incentives
(Insentif kinerja)
(-)2,137 2,000 0,037 Signifikan
Obedience Pressure
(Tekanan Ketaatan)
2,122 2,000 0,038 Signifikan
Pada tabel 4.14 di atas diperoleh nilai t dapat dicari dengan
level of significance (a) = 0,05 dan derajat tabel kebebasan (degree
of freedom = df) = n – (k-1), maka besarnya nilai ttabel dapat
ditentukan sebagai berikut: ttabel adalah a ; n – k = 0,05 ; (62 - 2) =
2,000. Adapun cara pengujian uji t untuk masing-masing variabel
adalah sebagai berikut:
a) Hipotesis 1 menunjukan terdapat pengaruh Perbedaan
Gender terhadap Audit Judgement. Pembuktian untuk hipotesis
tersebut digunakan perbandingan thitung dengan ttabel, dimana
diperoleh nilai thitung lebih besar dari pada ttabel (3,083 > 2,000) dan
nilai signifikansi lebih kecil dari pada alpha (0,003 < 0,05). Maka
dapat disimpulkan bahwa hipotesis 1 terbukti diterima..
b) Hipotesis 2 menunjukan terdapat pengaruh Incentive
Performance (insentif kinerja) terhadap kualitas Audit
Judgement. Pembuktian untuk hipotesis tersebut digunakan
perbandingan thitung dengan ttabel, dimana diperoleh nilai thitung lebih
besar dari pada ttabel (2,137 > 2,000) dan nilai signifikansi lebih kecil
dari pada alpha (0,037 < 0,05). Maka dapat disimpulkan bahwa
hipotesis 2 terbukti diterima..
c) Hipotesis 3 menunjukan terdapat pengaruh Obedience
Pressure (tekanan ketaatan) terhadap Audit Judgement.
Pembuktian untuk hipotesis tersebut digunakan perbandingan thitung