• Tidak ada hasil yang ditemukan

Nn

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Nn"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tanah merupakan suatu kebutuhan yang penting bagi kehidupan manusia karena tanah merupakan tempat tinggal dan merupakan tempat untuk melakukan usaha, misalnya tanah untuk persawahan. Pada perkembangan sekarang ini pemerintah berusaha untuk berswasembada pangan. Sebagai penunjang terjadinya swasembada diperlukan sarana dan prasarana, diantaranya penyediaan irigasi sebab irigasi dibutuhkan dalam persawahan. Pengairan yang terencana dengan baik, sistem irigasi merupakan subsistem dari suatu wilayah persawahan, dan unit hidrologis merupakan subsistem dari daerah aliran sungai. Mengingat pentingnya sumber daya air, dan dikarenakan ketersediaan air yang terbatas maka perlu diciptakan suatu strategi agar air tersebut dapat termanfaatkan dengan baik.

(2)

2 Dengan melakukan rehabilitasi saluran irigasi, diharapkan dapat meningkatkan pelayanan pemberian air irigasi secara intensif, efektif dan efesien. Intensif dapat dicapai dengan peningkatan intensitas tanam dan efisiensi pemakaian air irigasi, sedangkan efektif dapat dicapai dengan menigkatkan fungsi Jaringan Irigasi tersier dengan cara melakukan rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier.

Menindaklanjuti hal tersebut, maka pemerintah Kabupaten Lampung Timur melalui Dinas Pengairan pada tahun Anggaran 2008 melakukan Rehabilitasi Jaringan Irigasi yang lokasinya di wilayah UPTD Purbolinggo Lampung Timur. Dalam proyek ini. Pemerintah Kabupaten Lampung Timur merencanakan rehabilitasi seluruh jaringan tersier pada wilayah Purbolinggo. Dengan harapan, saluran irigasi ini dapat meningkatkan hasil pertanian bagi masyarakat yang berada diwilayah tersebut.

B. Maksud dan Tujuan

1. Maksud dan Tujuan Kerja Praktek

Maksud dan Tujuan Kerja Praktek ini adalah :

a. Untuk memenuhi salah satu syarat akademis pada Program Studi D3 Teknik Survey dan Pemetaan yang pengerjaanya mengenai pengukuran atau pemetaan areal suatu wilayah.

(3)

3 c. Mengetahui proses pengukuran dan pekerjaan irigasi yang berlangsung

dilapangan.

2. Maksud dan Tujuan Proyek

Adapun Maksud dan Tujuan Proyek adalah :

Meningkatkan potensi produksi pertanian dengan memanfaatkan sumber air yang sudah ada dengan mempertimbangkan hidrologi dan teknis lainnya, sehingga dapat memenuhi kebutuhan air sepanjang tahun dengan biaya yang relatif rendah.

C. Manfaat Kerja Praktek

Kerja praktek ini bermanfaat untuk menambah wawasan dalam hal pengukuran secara langsung dilapangan dan mengembangkan pengetahuan penulis dalam bidang Survey dan Pemetaan.

D. Manfaat Proyek

1. Pengelolaan yang lebih efisien pada daerah irigasi dengan cara alokasi air yang lebih baik dan pembagian air secara merata yang meliputi seluruh daerah yang dilayani.

(4)

4 E. Batasan Masalah

Berdasarkan pekerjaan yang akan dilakukan dilapangan, maka pekerjaan yang akan dilakukan antara lain:

1. Orientasi lapangan dan Pemasanagan Patok 2. Pengukuran kerangka Vertikal ( Elevasi ) 3. Pengukuran cross section dan Long section 4. Pengolahn data

5. Penggambaran longitudinal dan cross section

F. Metode Penulisan

Dalam penulisan kerja praktik ini metode yang dilakukan adalah : 1. Studi Pustaka

Pada studi pustaka ini dilakukan dengan mengumpulkan dan mempelajari teori-teori dan literatur yang berkaitan dengan masalah pekerjaan irigasi.

2. Studi Proyek

(5)

5 G. Sket Lokasi Kerja Praktik

Lokasi Proyek di Pubolinggo, berada di wilayah Lampung Timur

berjarak  80 km dari Bandar Lampung.Lokasi proyek dapat ditempuh dengan kendaraan umum jurusan selama  2 jam.

(6)

50 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Selama proses Kerja Praktik yang di laksanakan pada Proyek pengukuran Detail Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier Pada Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Purbolinggo Lampung Timur.Dapat menyimpulkan sebagai berikut :

1. Metode yang digunakan dalam pengukuran profile memanjang dan melintang saluran irigasi adalah alat berdiri diatas patok dan menghasilkan data berupa beda tinggi elevasi dari saluran irigasi.

2. Dalam pengukuran kerangka vertical tidak menggunakan metode double stand atau dua kali berdiri alat.

3. Toleransi kesalahan dalam pengukuran saluran irigasi menggunakan orde 3 yaitu 8mm √D.

4. Pengambilan data polygon dalam pekerjaan ini menggunakan alat GPS tipe navigasi, dan data yang dihasilkan berupa koordinat Cartesian yaitu x, y.

(7)

51 B. Saran – saran

Saran – saran yang dapat penulis berikan sehubungan dengan kerja praktik yang dilakukan pada saluran Irigasi Purbolinggo Lampung Timur antara lain :

1. Sebaiknya dalam pengukuran profile memanjang dan melintang menggunakan metode yaitu alat berdiri diantara patok, sehingga data yang dihasilkan lebih akurat dan sesuai dengan kebutuhan.

2. Sebaiknya dalam pengukuran kerangka vertical menggunakan metode pengukuran double stand atau dua kali berdiri alat, untuk meminimalisasikan kesalahan pembacaan benang tengah pada saat pengukuran.

3. Sebaiknya dalam pekerjaan ini menggunakan toleransi kesalahan orde I yaitu 4 mm√ D.

(8)

52 DAFTAR PUSTAKA

Brinker, Russel. C dan Paul, R. Wolf. 1981. Dasar- Dasar Pengukuran Tanah (Surveying), jilid 2. Penerjemah : Djoko Walijatum. Erlangga. Jakarta.

, 1979. Ilmu Pengairan, Departemen Pekerjaan Umum Direktorat Jendral Pengairan, Jakarta.

, 1992. Strategi dan Pengembangan Irigasi Indonesia, Deratemen Pekerjaan Umum Direktorat Jendral Pengairan Indonesia, Jakarta.

Referensi

Dokumen terkait

(2563 Ha) , maka dengan ini Panitia Pengadaan Jasa Konsultansi Pekerjaan.. Inventarisasi & Detail Desain Rehabilitasi Jaringan Irigasi

- Manager Proyek 1 (satu) orang Pendidikan S1/D3 Teknik Sipil Pengalaman Kerja 3-5Tahun, SKT Pelaksana Saluran Irigasi/pelaksana jaringan irigasi.. - Pelaksana

Realisasi bantuan rehabilitasi jaringan irigasi tersier di Subak Margasengkala tidak sesuai dengan yang diusulkan, dari hasil penelitian ini dapat dijelaskan bahwa

Judul Skripsi : Analisis Kelembagaan Irigasi dalam Rangka Proyek Rehabilitasi Sistem dan Bangunan Irigasi (Kasus Kawasan Irigasi Teknis Cigamea, Desa Situ Ilir, Kecamatan

PAI mencakup 3 kelompok besar, yaitu jaringan irigasi utama (JIU), jaringan irigasi air tanah (JIAT), dan jaringan irigasi tersier (JIT) yang merupakan sub

Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier (RJIT), untuk menjamin ketersediaan air yang diperlukan dalam pertumbuhan tanaman padi, jagung dan kedelai yang optimal.. Penyediaan

Jaringan Irigasi Tersier Merupakan jaringan air pengairan di petak tersier, mulai air luar dari bangunan ukur tersier, terdiri dari saluran tersier dan kuarter termasuk bangunan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat partisipasi anggota P3A dalam rehabilitasi jaringan irigasi tersier di Kecamatan Wanasari Kabupaten Brebes masih belum optimal dan dapat