BAB I
PENDAHULUAN
1.1Sejarah PT Pos Indonesia (Persero)
Perkembangan PT Pos Indonesia (Persero) erat kaitannya dengan sejarah bangsa
Indonesia yang telah melalui beberapa zaman, yaitu zaman penjajahan Belanda,
zaman penjajahan Jepang serta zaman kemerdekaan Indonesia.
Surat – menyurat telah dilakukan manusia sejak zaman dahulu kala, dari mulai
memakai simbol – simbol dan gambar – gambar yang ditulis di daun – daunan sampai
surat dengan tulisan – tulisan di atas ketas yang ada sekarang. Komunikasi tertulis
dalam bentuk surat telah berkembang di Indonesia sejak zaman Kerajaan
Mulawarman, Sriwijaya, Tarumanegara, Mataram, Purnawarman dan majapahit.
Komunikasi tidah hanya terbatas dalam hubungan dalam negeri saja, melainkan
meluas hingga ke Negara tetangga seperti Siam, Birma dan lain – lain. Walaupun
komunikasi secara tertulis telah diselenggarakan dengan cukup baik, namun badan
khusus yang menangani perantara untuk saling menukar berita masik nampak.
Kedatangan bangsa Belanda di bumi Nusantara merupakan awal terbentuknya
surat – menyurat antar Indonesia dengan Belanda. Hal ini ditandai dengan kedatangan
4 buah kapal Belanda di bawah pimpinan Cornelis de Houtman pada tahun 1596 yang
membawa surat – surat untuk para raja Banten dan Batavia.
Pada tanggal 26 Agustus 1764, Gubernur Jendral G. W. Van Inhoff mendirikan
kantor pos pertama di Batavia (Jakarta) yang bertugas menyelenggarakan pengiriman
surat – surat, dokumen – dokumen, wesel pos dan berbagai kegiatan di bidang
lainnya. Pentingnya pos pada masa itu dapat dilihat pada pemberian anama jalan yaitu
“Jalan pos Raya” untuk jalan pertama yang di bangun VOC dari Anyer sampai
Panarukan oleh Gubernur Jenderal Deandels. Peranan kantor pos semakin penting
dan berkembang setelah penemuan teknologi telegram oleh Morse pada tahun 1843,
maka didirikan dinas telegrap yang menyelenggarakan perhubungan berita jarak jauh
dengan cepat.
Pada tahun 1875, Dinas Pos bergabung dengan Dinas Telegrap dan pada tahun
1878 dibentuk suatu badan yaitu Jawatan Pos dan Telegrap yang kemudian diterima
menjadi anggota UPU (University Postal Union-Uni Pos). Pada tahun 1906
didirikanlah Post Telegrapf end Telefoon Dienst oleh Pemerintah Belanda dengan
Staatsblad No. 395 tahun 1906 yang kemudian dikenal dengan sebutan PTT. Awal
mulanya PTT merupakan badan usaha berlandaskan ICW (Indische Comtabilitest
Wet) akan tetapi pada tanggal 1 Januari 1932 PTT memiliki landasan baru yaitu IBW
(Indische Bardijft Weft).
Perang dunia ke II meletus, peperangan terjadi dimana – mana termasuk di Asia.
Pada tanggal 8 Maret 1942, Pemerintah Belanda di Indonesia menyerah tanpa syarat
kepada Jepang. Ada pun nama PTT pada zaman penjajahan Jepang (9 Mreat 1942 –
14 Agustus 1945) yaitu Tsushin Shokyoku. Selama masa penjajahan Jepang, jawatan
3
sehingga pada masa itu terdapat Jawatan PTT Sumatera, Jawatan PTT Jawa dan
Jawatan PTT Sulawesi.
Setelah Jepang menyerah dan Indonesia merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945,
maka dengan disponsori mereka merebut kantor pos pusat Post Telegraf Telefoon
(PTT) di Bandung oleh angkatan muda PTT (AMPTT) dari pemerintah militer
Jepang. Dalam peristiwa ini, gugur sekelompok pemuda anggota AMPTT sehingga
pada tanggal tersebut menjadi tonggak awal berdirinya PTT Republik Indonesiadan
diperingati setiap tahunnya sebagai bakti PTT, yang kemudian menjadi hari bakti
pariwisata, pos dan telekomunikasi (PARPOSTEL).
Pada tangga 27 Desember 1949, jawatan PPT mulai memusatkan perhatiannya
pada pembangunan yang meliputi bidang kepegawaian, keuangan dan perbaikan
perlengkapan bangunan yang rusak dan pembangunan gedung yang baru. Pada tahun
1960 pemerintah mengadakan reorganisasi alat – alat produksi dan distribusi yang
ditujukan kearah pelaksana pasal 33 UUD 1945. Untuk itu dikeluarkan PP No.
204/1961 Jo UU No. 19/Prp/1960. Berdasarkan UU tersebut semua perusahaan yang
modal keseluruhannya merupakan kekayaan Negara, baik yang terjadi karena
pemisahan dari kekayaan Negara maupun karena nasionalisasi, menjadi Perusahaan
Negara. Dengan PP No. 204/1961 Jo UU No. 19/Prp/1960, didirikan Perusahaan
Negara Pos dan Telekomunikasi (PN Postel). Pemilihan nama Postel dianggap lebih
tepat karena mencakup seluruh lapangan usaha perusahaan, sedangkan nama PTT
dirasakan kurang lengkap karena tidak menyebutkan hal – hal yang berkaitan dengan
Usia PN Postel tidak bertahan lama. Hal ini dikarenakan organisasi yang ada
dirasakan tidak mampu lagi menampung usaha – usaha yang berkembang dengan
pesat. Sejalan dengan itu, untuk memungkinkan cepatnya laju pertumbuhan
perusahaaan dalam memenuhi kebutuhan hajat hidup masyarakat, pemerintah
memandang perlu meninjau kembali status organisasi PN Postel. Oleh karena itu,
dikeluarkanlah Peraturan Pemerintah No. 29 tahun 1965 dan Peraturan Pemerintah
No. 30 tahun 1965, dimana pemerintah memecah PN Postel menjadi dua perusahaan
yaitu PN Pos dan Giro dan PN Telekomunikasi.
Selanjutnya melalui Undang – Undang No. 9 tahun 1969, status Badan Usaha
Milik Negara (BUMN) ditetapkan menjadi Perjan, Perum dan Persero. Atas dasar
tersebut maka status PN Pos dan Giro Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 9 tahun
1978 diubah menjadi Perusahaan Umum (Perum) Pos dan giro.
Dengan adanya Peraturan Pemerintah No. 3 tahun 1983, maka pemerintah telah
menetapkan tata cara pengawasan dan pembinaan Perjan, Perum dan Persero. Untuk
menyesuaikan dengan ketentuan baru ini, Peraturan Pemerintah No. 9 tahun 1978
yang mengatur tentang Perusahaan Umum Pos dan Giro telah diganti dengan
Peraturan Pemerintah No. 24 tahun 1984.
Setelah sebelas tahun menjadi Perum, Pos dan Giro merasa telah memenuhi
syarat untuk dialihkan bentuknya menjadi Perusahaan Perseroan (Persero). Untuk itu
dalam rangka meningkatkan efisiensi dan efektivitas usaha penyelengaraan uasaha
pos dan giro, maka sejak tanggal 20 Juni 1995 melalui Peraturan pemerintah No. 5
5
Pos Indonesia (Persero). Ada pun tugas pokok dari PT Pos Indonesia (Persero) adalah
membangun, mengembangkan dan mengusahakan pelayanan pos dan giro dalam arti
seluas – luasnya guna mempertinggi kelancaran hubungan – hubungan masyarakat
untuk menunjang pembangunan nasional. Oleh karena itu, Peraturan Pemerintah No.
24 tahun 1984 secara otomatis tidak berlaku lagi, karena PT Pos Indonesia (Persero)
harus tunduk kepada akta pendirian yang telah disahkan oleh Menteri Kehakiman
Indonesia dengan No.C2-8128 HT 01.01 tahun 1995 pada tanggal 29 Juni 1995 dan
diumumkan dalam tambahan berita RI tanggal 22 Agustus 1995 No. 47 dan akta ini
telah didaftarkan kepada kantor Pengadilan Negeri Bandung hari kamis tanggal 13
Juli 1995 dengan NO.861.
Seiring dengan tibanya Jepang yang mengambil alih kekuasaan Belanda di
Indonesia, jawatan PTT Sumatera, jawatan PTT Jawa dan jawatan PTT Sulawesi.
Jawatan PTT Republik Indonesia berdiri secara resmi pada tangggal 27 September
1945 setelah dilakukan pengambilan alihan kantor pos PTT di Bandung oleh
angkatan muda PTT (AMPTT) dari pemerintah militer Jepang. Dalam peristiwa ini,
gugur sekelompok pemuda anggota AMPTT sehingga pada tanggal tersebut menjadi
tonggak awal berdirinya PTT Republik Indonesiadan diperingati setiap tahunnya
sebagai bakti PTT, yang kemudian menjadi hari bakti pariwisata, pos dan
Tabel 1-1 Kronologis Bentuk Perusahaan
Tahun Uraian
26 - 8- 1746 Kantorpos pertama di Indonesia adalah di Batavia didirikan oleh Gubernur Jendral GW Baron
1906 Posts Telegraafend Telefoon Diensts
27-9 - 1945 Jawatan PTT Republik Indonesia ditandai Pengambilalihan Kantor Pusat PTT di Bandung oleh Angkatan Muda PTT dari pemerintahan Militer Jepang. Tanggal tersebut diperingati sebagai Hari Bakti Postel
1961 Berdasarkan Peraturan Pemerintah No.240 Tahun 1961 status Jawatan PTT berubah menjadi Perusahaan Negara (PN) Pos dan Telekomunikasi
1965 PN Pos dan Telekomunikasi dibagi dua menjadi : PN Pos dan Giro berdasarkan Peraturan Pemerintah No 29 Tahun 1965 dan PN Telekomunikasi berdasarkan Peraturan Pemerintah No 30 Tahun 1965
1978 Berdasarkan Peraturan Pemerintah No.9 Tahun 1978, status PN Pos dan Giro diubah menjadi Perusahaan Umum (Perum) Pos dan Giro.
20 - 6-1995 Dasar Hukum :
Undang-undangNomor 1 Tahun 1995 tentang Perusahaan Perseroan;
Peraturan Pemerintah RI Nomor 5 Tahun 1995 tentang Pengalihan Bentuk Perusahaan Umum (Perum) Pos dan Giro menjadi Perusahaan (Persero) (Lembaran Negara RI Tahun 1995 Nomor 11);
Anggaran Dasar PT Pos Indonesia (Persero) yang tercantum dalam akta Notaris Sutjipto, SH Nomor117 tanggal 20 Juni 1995 tentang Pendirian Perusahaan Persero PT Pos Indonesia, sebagaimana telah diubah dengan akta Notaris Sutjipto, SH Nomor 89 tanggal 21 September 1998 dan Nomor111 tanggal 28 Oktober 1998.
7
1.1.1 Visi dan Misi PT. Pos Indonesia (Persero) 1.1.1.1Visi PT. Pos Indonesia (Persero)
PT. Pos Indonesia (Persero) memiliki visi berdasarkan periode dalam kurun
waktu tertentu. Visi dari PT. Pos Indonesia (Persero), yaitu :
2009 – 2010 : Integrated mail, logistic & financial services infrastructure.
2011 – 2013 : Indonesia’s leader in the mail logistics & financial services.
2014 – 2018 : ASEAN Champion Of Postal Industries.
1.1.1.2 Misi PT. Pos Indonesia (Persero)
Pos Indonesia menyediakan solusi handal dalam mail, logistik dan jasa keuangan
dengan menggunakan jejaring bisnis dan infrastruktur terluas dan terpadu serta
mengembangkan hubungan kolaboratif.
1.1.2 Visi PT. Pos Indonesia (Persero) Divre V Jawa Barat
Dalam menjalankan kinerja sesuai dengan tugas dan fungsi PT Pos Indonesia
(Persero) Divre V Jawa Barat, maka PT Pos Indonesia (Persero) Divre V Jawa Barat
memiliki visi tersendiri. Visi tersebut yaitu :
1. Divre dengan kinerja terbaik.
2. Divre dengan kontribusi laba terbesar kedua bagi korporat.
Sedangkan untuk misi, PT Pos Indonesia (Persero) Divre V Jawa Barat memiliki
9
1.1.4 Motto dan Kredo PT Pos Indonesia (Persero) 1.1.4.1Motto PT Pos Indonesia (Persero)
Sesuai dengan keinginan untuk memberikan pelaporan secara professional yang
mana menjadi motto PT Pos Indonesia (Persero) adalah sebagai berikut :
1. Tepat waktu
2. Tepat Sasaran
3. Terpercaya
1.1.4.2Kredo PT Pos Indonesia (Persero)
Kredo merupakan pernyataan kepercayaan (keyakinan). Dalam perusahaan,
kredo memiliki peran yang sangat penting didalam memberikan keyakinan kepada
seluruh karyawannya agar dapat menjalankan keyakinan dari perusahaan agar
perusahaan memiliki keyakinan tersendiri yang dianutnya sehingga memiliki citra
tersendiri di publik internal maupun eksternal.
Keinginan PT Pos Indonesia (Persero) selalu memperhatikan konsumen, maka
dari itu PT Pos Indonesia (Persero) memiliki kredo yang mudah diingat oleh seluruh
masyarakat yaitu dengan menerapkan satu semboyan “Untuk anda kami ada” selalu
dikenal sebagai kredo dari PT Pos Indonesia (Persero).
1.2 Sejarah Humas PT Pos Indonesia (Persero) Kadivre V Bandung
Humas PT Pos Indonesia (Persero) Divre V Jawa Barat adalah bagian yang
mengurusi hal yang bersifat hubungan massa, baik massa internal maupun massa
langsung oleh SEKWIL (Sekeretaris Wilayah) PT. Pos Indonesia (Persero) Divre V
Jawa Barat. Humas PT Pos Indonesia (Persero) Divre V Jawa Barat ini bekerja
sendiri untuk mengurusi dalam menjalani hubungan internal maupun eksternal.
Dimana Hubungan Internal mengurusi hal yang berhubungan dengan penyuluhan
internal dan penerbitan media internal, sedangkan Hubungan Eksternal mengurusi
hal yang berhubungan dengan penyuluhan eksternal, hubungan antar media massa,
tata usaha, dan pameran. Dengan kata lain humas di PT Pos Indonesia (Persero) Divre
V Jawa Barat bentuknya belum melembaga (unstate of being) karena humasnya
belum berbentuk divisi dan belum terbaginya manager dan staf di dalam humasnya
dan pekerjaannya dilakukan secara sendiri.
Dalam uraian pekerjaan dari Humas PT. Pos Indonesia (Persero) Divre V
Jawa Barat adalah menganalisis dan mengidentifikasi permasalahan yang
menyangkut opini publik. Sedangkan ringkasan dari perkerjaan Humas PT. Pos
Indonesia (Persero) Divre V Jawa Barat adalah memantau segala bentuk
perkembangan aspirasi publik, serta merumuskan strategi dan langkah-langkah
penanganannya untuk menghindari terbentuknya opini publik yang “unfavourale”
terhadap perusahaan khususnya pers dan humas atau PR antar lembaga.
1.3 Struktur Organisasi PT. Pos Indonesia (Persero) Divre V Jawa Barat
PT. Pos Indonesia (Persero) Divre V Jawa Barat mempunyai struktur
11
Perusahaan sehari-hari dipegang oleh suatu mamajemen organisasi pemberi
wewenang dan bertanggung jawab bergerak vertikal ke bawah dengan pendelegasian
yang tegas serta setiap bagian-bagian utama langsung berada dibawah seorang
pemimpin melalui jenjang hirarki yang ada.
Struktur oraganisasi perusahaan memiliki peran yang penting untuk
menjelaskan fungsi, tugas, tanggungjawab, dan wewenang perusahaan untuk
mencapai mekanisme yang efektif dan efisien. Adapun struktur dari PT. Pos
Gambar 1.2
STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN
PT. POS INDONESIA (PERSERO) KADIVRE V JAWA BARAT
13
1. Kerjasama Dengan Pihak Lain.
Untuk menunjang dan terciptanya tujuan dari PT. Pos Indonesia (Persero),
maka PT. Pos Indonesia (Persero) melakukan kerjasama dengan pihak lain dalam
bentuk mitra kerja agar mempermudah didalam memberikan pelayanan kepada
konsumen. Pihak lain yang bekerjasama dengan PT. Pos Indonesia (Persero),
yaitu :
a. Perusahaan Daerah Air Minum KODYA Bandung
b. PT.ADIRA
c. PT.FIF
d. PT.TELKOMSEL
e. PT.PLN
f. PT. Bank BTPN
g. Koperasi Nusantara
h. PT.Bank Danamon
i. PT.Bank Tabungan Negara.
j. Bank Muamalat
k. PT.Bank BNI
l. PT.Busan Auto Finance
m. PT.Sultan Kohitograph
o. PT.GS Battery
p. PT.Choyoda Integre
1.4 Job Description
1. Kepala Wilayah Pos
Kawilpos mempunyai fungsi menetapkan arah kebijakan pengelolaan
penjualan dan pelayanan pelanggan ritel,dengan mengacu pada kebijakan bisnis dari
product owner dan sebagai pelaksana operasi di tingkat wilayah berdasarkan
kebijakan yang ditetapkan oleh perusahan.
Tugas dan tanggung jawab kawilpos antara lain :
a. Menetapkan target penjualan ritel di lingkup wilayah bisnis nya mengacu
pada kebijakan bisnis kantor pusat.
b. Menetapkan target efisiensi dan efektifitas operasi di lingkungan wilayah
operasinya mengacu pada kebijakan operasi kantor pusat.
c. Menetapkan target pmanfaatan dan optimalisasi asset.
d. Menetapkan kebijakan alokasi sumber daya.
e. Bertanggung jawab atas pencapaian target profit di lingkup kerja wilpos.
f. Bertanggung jawabatas pencapaian target efisiensi dan efektifitas di lingkup
kerja wilpos.
15
h. Mengevaluasi kinerja operasi.
i. Mengevaluai kinerja administrai keuanagan, SDM, dan teksar.
j. Melakukan koordinasi dengan ka. SBU dan ka. RO pelayan pelanggan
korporat.
k. Mewakili direksi di dalam dan diluar pengadilan serta dalam hubungan
denagn perorangan dan atau instalansi lain.
2. Deputi Operasi
Deputi operasi mempunyai fungsi :
a. Mengorganisir dan mengendalikan penjualan produk keuanagan, ritel ,
filateli dan regular.
b. Mengorganisir dan mengendalikan proses promosi.
c. Mengorganisir dan mengendalikan operasi jaringan sekunder.
Untuk menyelenggarakan fungsimya deputi operasi mempunyai tugas dan
tanggung jawab sebagai berikut :
a. Bertanggung jawab atas pencapaian target kinerja penjualan dan laba
wilayah untuk layanan pelanggan ritel
b. Menetapkan target penjualan berproduk layanan.
c. Bertanggung jawab atas pencapaian target efektifitas dan efisiensi operasi.
d. Mengorganisasikan dan menegndalikan proses pengelolaan kantor pos.
3. Deputi Umum
Deputi umum mempunyai fungsi mengorganisir dan mengendalikan proses
pengelolaan dan administrasi keuangan, sumber daya manusia, dan teknologi dan
sarana.
Untuk menyelenggarakan fungsinya deputi umum mempunyai tugas dan
tanggungjawab sebagai berikut :
a. Mengorganisasikan dan mengendalikan proses orientasi dan rotasi pegawai.
b. Mengorganisasikan dan mengendalikan proses penilaian kinerja pegawai.
c. Mengorganisasikan dan mengendalikan proses hubungan industrial.
d. Mengorganisasikan dan mengendalikan proses pengembangan SDM.
e. Mengorganisasikan dan mengendalikan proses pelatihan pegawai.
4. Unsur Pembantu
Unsur pembantu pimpinan terdiri dari ;
a. Bagian jaringan.
b. Bagian promosi.
c. Bagian produk regular, keuangan , ritel dan filateli.
17
e. Bagian sumber daya manusia.
f. Bagian teknologi dan sarana.
5 . Unsur Pelaksana
Unsur pelaksana terdiri dari organisasi tingkat unit pelaksana teknis (UPT) terdiri
dari kantor pos , mail processing center (Sentra Pengolahan dan Sentra antaran ) dan
hares service center (SSC) yang mempunyai tugas memberikan pelayanan kepada
masyarakat
Adapun uraian tugas dari masing masing bagian yaitu :
A. Bagian Jaringan
Bagian jaringan dipimpin oleh seorang manjer yang bertanggungjawab kepda
deputi operasi , untuk selanjutnay disebut manajer jaringan. Dalam operasinya
bagian manajemen mempunyai fungsi mengorganisir dan mengendalikan
koordinasi dan integrasi proses , antaran dan transfortasi sekunder, serta mutu
operasi.
Untuk menyelenggarakan fungsinya manajemen jaringan mempunyai tugas dan
tanggungjawab sebagai berikut :
1. Menyusun dan menetapkan pola operasi proses, antaran dan transportasi
sekunder sesuai requirement pusat manajemen jaringan.
2. Mengorganisir dan melaksanakan koordinasi implementasi system
3. Mengorganisir dan melaksanakan koordinasi implementasi system kode pos
Indonesia (SKPI).
4. Menetpkan kerja sama dengan pihakl luar perusahan dala kontek penyediaan
armada transportasi sekunder.
5. Mengorganisasikan dan mengendalikan proses konsolidasi muatan dalam
rangka optimalisasi alat angkutan.
6. Mengendalikan efektifitas implementasi system manajemen mutu.
B. Bagian Promosi
Bagian promosi dipimpin oleh seorang manajer yang bertanggungjawab kepada
deputi operasi untuk selanjutnya disebut manajer promosi. Dalam operasinya
bagian promosi mempunyai fungsi mengorganisir dan melaksanakan aktivitas
promosi produk wilayah.
Untuk menyelenggrakan fungsinya manajerpromosi mempunyai tugas dan
tanggungjawab sebagai berikut ;
1. Menemtukan target audiens.
2. Menentuka strategi bauran promosi.
3. Menetukan media promosi.
4. Menentukan materi promosi.
5. Mengevaluasi efektifitas promosi.
19
C. Bagian Produk Keuangan Ritel dan Filateli
Bagian produk keuangan, ritel dan filateli di pimpin oleh seorang manajer yang
bertanggungjawab kepada deputi operasi untuk selanjutnya disebut manajer
keuangan, ritel dan filateli. Dalam operasinya berfungsi untuk mengorganisir
dan melaksanakan koordinasi dan integrasi penjualanproduk keuangan, ritel
filateli dengan fungsi terkait.
Untuk menyelanggrakan fungsinay manajer keuangan , ritel dan filateli
mempunyai tugas dan tanggungjawab sebagai berikut :
1. Bertangungjawab atas pelaksanaan koordinasi dan integrasi penjualan
produk keuangan ritel, filateli dengan fungsi terkait.
2. Bertanggungjawab atas pencapaian target kinerja pencapaan ritel wilayh
untuk produk keuangan ritel dan filateli.
3. Menetapkan revenue mix dari setiap produk keuangan ritel dan filateli.
4. Mendostribusikan target penjualan ritel ke setiap kantor pos.
5. Melakukan monitor kinerja keuangan produk keuangan ritel dan filateli
dengan fungsi terkait.
6. Mengorganisasikan tindakan kolektif dan preventif terhadap kulitas layanan
keuangan ritel dan filateli.
D. Bagian Keuangan
Manajer keuangan mempunyai fungsi pengelolaan aktivitas penyusunan angaran
, pengawasan pelaksanaan kebijakan akuntansi dan keuangan , verifikasi
pengorganisasian kativitas PKBLD serta proses penyusunan laporan dalam
rangka pengendalian kinerja keuanagn wilayah
Untuk menyelenggarakan fungsinay manajer keuangan mempunyai tugas dan
tanggungjawab sbagai berikut :
1. Merancang kebijakan dan strategi keuangan untuk mendukung peningktab
daya saing wilayah.
2. Menghitung kebutuhan anggaran setiap program kerja yang diusulkan UPT
dan bagian terkait lainnya untuk penyusunan RRKAP wilayah.
3. Mengendaliakn pola penyusunan anggaran dan laporan keuangan wilpos yang
akuarat dan tepat waktu.
4. Mengalokasikan anggaran ke masing masing UPT dan unit terkait.
5. Menyusun lapoaran realisasi anggaran.
6. Melakukan rekonsiliasi dan konfirmasi data akuntansi.
7. Membantu deputi dalam mengloordiansikan pengelolaanSSC dan aspek
keuangan.
E. Bagian Sumber Daya Manusia
Manajer sumber daya manusia mempunyai fungsi perencanan dan pengenbanagn
SDM dan organisasi pengelolan pelayanan SDM
Untuk menyelenggarakan fungsinya manajer sumber daya manusia mempunyai
tugas dan tanggung jawab sebagi berikut ;
21
2. Menyusun program pemenuhan kebutuhan SDN sesuai kebijakan korporat
melaksanakan program pembinaan karir pegawai.
3. Melaksanakan program pelatihan.
4. Melaksanakan program penilaian kinerja , penghargaan dan penertiban.
5. Menyusun anggaran kerja dananggarn SDM.
6. Menbantu deputi dalam mengkoordinasikan pengelolaan SSC dan aspek
keuangan.
F. Bagian Teknologi dan Sarana
Man teksar mempunyai fungsi melaksanakan dan membantu pusat untuk
menyelenggarkan dan menjamin ketersediaan sistem berbasis teknologi (
teknologi multimedia, mekanisasi dan otomasi) sistem pengelolaan data dan
komputerisasi serta melakukan pengelolaan asset dan barang pemakaian di
tingkat wilayah dalam rangka untuk mendukung operasional dan peningkatan
daya saing perusahaan.
Untuk menyelenggrakan fungsinya, manajer teknologi dan sarana mempunyai
tugas dan tanggung jawab sebagai berikut :
1. Menerjemahkan dan mendefinisikankebutuhan kebutuhan sistem di tingkat
wilayah yang harus di dukung oleh teknologi.
2. Mengimplementasikan sistem – sistem korporat yang berbasis teknologi.
3. Mengkoordinasikan penanganan awal untuk implementasi sistem kontijensi
4. Membantu pusat di dalam menjaga perfomansi operasional sistem berbasis
teknologi.
G. Sekretaris Wilayah
Sekretaris wilayah mempunyai fungsi pengelolaan kegiatan ketatausahaan ,
protokoler, kehumasan, dokumentasi pencatatan akuntansi dan sebagai kasir
kantor wilpos, serta advokasi dan litigasi hukum dan kepentingan perusahaan.
Untuk menyelenggrakan fungsinya, sekretaris wilyah mempunyai tugas dan
tanggungjawab sebagi berikut :
1. Merencanakan dan mengkoordinir kegiatan kesekretarisan , protokoler
kehumasan dan advokasi hukum di wilpos.
2. Mendokumentasikan kegiatan wilpos.
3. Membuat laporan keuangan kantor wilpos.
4. Mengelola sumber daya di bagiannya.
5. Menyusun rencana kerja dan anggaran bagiannya.
1.5 Sarana dan Prasarana Humas PT Pos Indonesia (Persero) Divre V Bandung
Letak kantor Humas PT Pos Indonesia (Persero) Divre V Jawa Barat berada di
lantai 2 Kantor PT Pos Indonesia (Persero) Divre V Jawa Barat. Untuk ruangan,
Humas disatukan dengan Hukum beserta stafnya yang berada di bawah Sekretariat
Wilayah dengan nama bagian General Affairs yang dipimpin oleh Manager General
Affairs, dimana tugasnya melayani siapa saja yang membutuhkan informasi maupun
23
Ada pula sarana dan prasarana yang tersedia di kantor General Affairs PT. Pos
Indonesia (Persero) Divre V Jawa Barat,seperti yang ada di dalam tabel di bawah ini :
Tabel 1.2
Sarana Prasarana PT. Pos Indonesia (Persero) Divre V Jawa Barat
NO SARANA JUMLAH
1 Ruang Manager General Affairs 1
1 Ruang Seluruh Staff General Affairs 1
Tabel 1.3
Prasarana PT. Pos Indonesia (Persero) Divre V Jawa Barat
NO PRASARANA JUMLAH
1 Komputer 3
2 Speaker 1
4 Meja kerja Staff General Affairs 13
5 Telepon 1
6 Faximile 1
7 Printer 2
8 Kipas Angin 2
9 Kursi Kerja 13
10 Televisi 1
11 Seperangkat ATK
12 Lemari Penyimpanan Dokumen 3
1.6 Lokasi dan Waktu Praktek Kerja Lapangan (PKL)
1.6.1 Lokasi Praktek Kerja Lapangan (PKL)
Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini dilaksanakan di PT Pos Indonesia
(Persero) Divre V Jawa Barat yang berada di jalan Pahlawan No. 87 Bandung
40123. PT Pos Indonesia (Persero) Divre V Jaawa Barat terletak tidak jauh dari
Taman Makam Pahlawan Cikutra Bandung.
1.6.2 Waktu Praktek Kerja Lapangan (PKL)
Waktu pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL) dilakukan selama 25
hari, di mulai tanggal 05 Juli 2010 s.d 06 Agustus 2010 di Sp Humas PT Pos
Indonesia (Persero) Divre V Jawa Barat, setiap haris Senin s.d Jumat di mulai
25
BAB II
PELAKSANAAN PKL
2.1 Aktifitas Kegiatan Selama PKL
Selama Praktek Kerja Lapangan (PKL) di PT. Pos Indonesia (Persero) Divre
V Jawa Barat, kegiatan rutin yang dilakukan selama 25 hari adalah mencari berita di
koran untuk di klipingkan, mendistribusikan kliping ke mading, membuat agenda
surat masuk dan surat keluar, print out agenda yang telah dibuat. Sedangkan kegiatan
yang bersifat insidental yaitu meliput kegiatan yang berada di kantor PT. Pos
Indonesia (Persero) Divre V Jawa Barat, seperti meliput kunjungan STIMIK Pranata
Bekasi ke Divre V Jawa Barat, meliput Pengarah Mitra Binaan Triwulan II/2010
Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL), meliput dan membagikan
doorprize Nonton Bareng Finala Piala Dunia 2010 bagi Karyawan PT. Pos Indonesia
(Persero) Divre V Jawa Barat, ikut dan meliput dalam Siraman Rohani oleh KH
Tengku Maulana dan meliput Pisah Sambut.
2.1.1 Jadwal Kegiatan Selama PKL
Selama kegiatan Praktek Kerja Lapangan di PT Pos Indonesia (Persero) Divre V
Jawa Barat, penulis melakukan dua jenis kegiatan yaitu kegiatan yang bersifat rutin
Tabel 2.1
Pekerjaan Yang Dilaksanakan Setiap Hari
No Hari/Tanggal Kegiatan
Sifat
Rutin Insidentil
1
Senin, 05 Juli
2010
1. Memasukan Surat Masuk dan Surat
Keluar ke Komputer untuk di Agenda. 9
2. Mencari Berita di Koran Mengenai PT
Pos Indonesia (Persero) Untuk di
Klipingkan. 9
2 Selasa, 6 Juli
2010
1. Memasukan Surat Masuk dan Surat
Keluar ke Komputer untuk di Agenda. 9
2. Mencari Berita di Koran Mengenai PT
Pos Indonesia (Persero) Untuk di
Klipingkan. 9
3. Membuat Kliping Berita Mengenai PT
Pos Indonesia (Persero), Fotokopi dan
Didistribusikan ke bagian yang
27
3 Rabu,07 Juli
2010
1. Memasukan Surat Masuk dan Surat
Keluar ke Komputer untuk di Agenda. 9
2. Mencari Berita di Koran Mengenai PT
Pos Indonesia (Persero) Untuk di
Klipingkan. 9
3. Meliput Kunjungan STIMIK Pranata
Bekasi ke PT Pos Indonesia (Persero)
Kadivre V Jawa Barat. 9
4 Kamis, 08 Juli
2010
1. Memasukan Surat Masuk dan Surat
Keluar ke Komputer untuk di Agenda. 9
2. Mencari Berita di Koran Mengenai PT
Pos Indonesia (Persero) Untuk di
Klipingkan. 9
3. Membuat Kliping Berita Mengenai PT
Pos Indonesia (Persero), Fotokopi dan
Didistribusikan ke bagian yang
4. Meliput Pengarah Mitra Binaan
Triwulan II/2010 Program Kemitraan dan
Bina Lingkungan (PKBL). 9
5 Jumat, 09 Juli
2010
1. Memasukan Surat Masuk dan Surat
Keluar ke Komputer untuk di Agenda. 9
2. Mencari Berita di Koran Mengenai PT
Pos Indonesia (Persero) Untuk di
Klipingkan. 9
3. Membuat Kliping Berita Mengenai PT
Pos Indonesia (Persero), Fotokopi dan
Didistribusikan ke bagian yang
menyangkut dan Mading. 9
6 Senin, 12 Juli
2010
1. Memasukan Surat Masuk dan Surat
Keluar ke Komputer untuk di Agenda. 9
2. Mencari Berita di Koran Mengenai PT
Pos Indonesia (Persero) Untuk di
Klipingkan. 9
7 Selasa, 13 Juli
29
2010 Keluar ke Komputer untuk di Agenda.
2. Mencari Berita di Koran Mengenai PT
Pos Indonesia (Persero) Untuk di
Klipingkan. 9
8 Rabu, 14 Juli
2010
1. Memasukan Surat Masuk dan Surat
Keluar ke Komputer untuk di Agenda. 9
2. Mencari Berita di Koran Mengenai PT
Pos Indonesia (Persero) Untuk di
Klipingkan. 9
3. Meliput Acara Siraman Rohani oleh KH
Tengku Maulana. 9
4. Meliput Pisah Sambut (Penerimaan 1
Karyawan baru, 2 Karyawan Mengalami
Mutasi dan 1 Karyawan Pensiun Muda). 9
9 Kamis, 15 Juli
2010
1. Memasukan Surat Masuk dan Surat
Keluar ke Komputer untuk di Agenda. 9
2. Mencari Berita di Koran Mengenai PT
Klipingkan.
3. Membuat Kliping Berita Mengenai PT
Pos Indonesia (Persero), Fotokopi dan
Didistribusikan ke bagian yang
menyangkut dan Mading. 9
10 Jumat, 16 Juli
2010
1. Memasukan Surat Masuk dan Surat
Keluar ke Komputer untuk di Agenda. 9
2. Mencari Berita di Koran Mengenai PT
Pos Indonesia (Persero) Untuk di
Klipingkan. 9
3. Membuat Kliping Berita Mengenai PT
Pos Indonesia (Persero), Fotokopi dan
Didistribusikan ke Mading. 9
11 Senin, 19 Juli
2010
1. Memasukan Surat Masuk dan Surat
Keluar ke Komputer untuk di Agenda. 9
2. Mencari Berita di Koran Mengenai PT
Pos Indonesia (Persero) Untuk di
31
12 Selasa, 20 Juli
2010
1. Memasukan Surat Masuk dan Surat
Keluar ke Komputer untuk di Agenda. 9
2. Mencari Berita di Koran Mengenai PT
Pos Indonesia (Persero) Untuk di
Klipingkan. 9
13 Rabu, 21 Juli
2010
1. Memasukan Surat Masuk dan Surat
Keluar ke Komputer untuk di Agenda. 9
2. Mencari Berita di Koran Mengenai PT
Pos Indonesia (Persero) Untuk di
Klipingkan. 9
14 Kamis, 22 Juli
2010
1. Memasukan Surat Masuk dan Surat
Keluar ke Komputer untuk di Agenda. 9
2. Mencari Berita di Koran Mengenai PT
Pos Indonesia (Persero) Untuk di
Klipingkan. 9
15 Jumat, 23 Juli
2010
1. Memasukan Surat Masuk dan Surat
Keluar ke Komputer untuk di Agenda. 9
Pos Indonesia (Persero) Untuk di
Klipingkan.
16 Senin,26 Juli
2010
1. Memasukan Surat Masuk dan Surat
Keluar ke Komputer untuk di Agenda. 9
2. Mencari Berita di Koran Mengenai PT
Pos Indonesia (Persero) Untuk di
Klipingkan. 9
17 Selasa, 27 Juli
2010
1. Memasukan Surat Masuk dan Surat
Keluar ke Komputer untuk di Agenda. 9
2. Mencari Berita di Koran Mengenai PT
Pos Indonesia (Persero) Untuk di
Klipingkan. 9
18 Rabu, 28 Juli
2010
1. Memasukan Surat Masuk dan Surat
Keluar ke Komputer untuk di Agenda. 9
2. Mencari Berita di Koran Mengenai PT
Pos Indonesia (Persero) Untuk di
33
19 Kamis, 29 Juli
2010
1. Memasukan Surat Masuk dan Surat
Keluar ke Komputer untuk di Agenda. 9
2. Mencari Berita di Koran Mengenai PT
Pos Indonesia (Persero) Untuk di
Klipingkan. 9
20 Jumat, 30 Juli
2010
1. Memasukan Surat Masuk dan Surat
Keluar ke Komputer untuk di Agenda. 9
2. Mencari Berita di Koran Mengenai PT
Pos Indonesia (Persero) Untuk di
Klipingkan. 9
21 Senin, 2
Agustus 2010
1. Memasukan Surat Masuk dan Surat
Keluar ke Komputer untuk di Agenda. 9
2. Mencari Berita di Koran Mengenai PT
Pos Indonesia (Persero) Untuk di
Klipingkan. 9
22 Selasa, 3
Agustus 2010
1. Memasukan Surat Masuk dan Surat
Keluar ke Komputer untuk di Agenda. 9
Pos Indonesia (Persero) Untuk di
Klipingkan.
23 Rabu, 4
Agustus 2010
1. Memasukan Surat Masuk dan Surat
Keluar ke Komputer untuk di Agenda. 9
2. Mencari Berita di Koran Mengenai PT
Pos Indonesia (Persero) Untuk di
Klipingkan. 9
24 Kamis, 05
Agustus 2010
1. Memasukan Surat Masuk dan Surat
Keluar ke Komputer untuk di Agenda. 9
2. Mencari Berita di Koran Mengenai PT
Pos Indonesia (Persero) Untuk di
Klipingkan. 9
25 Jumat, 06
Agustus 2010
1. Memasukan Surat Masuk dan Surat
Keluar ke Komputer untuk di Agenda. 9
2. Mencari Berita di Koran Mengenai PT
Pos Indonesia (Persero) Untuk di
Klipingkan. 9
35
1.1.2 Deskripsi dan Contoh Kegiatan Rutin Selama PKL
Ada pun kegiatan rutin Humas PT Pos Indonesia (Persero) Divre V Jawa Barat
antara lain :
a. Monitoring Berita
Monitoring berita merupakan kegiatan yang dilakukan oleh Humas dengan
membaca koran dan majalah untuk mencari bahan – bahan yang akan diklipingkan.
Agar berita yang telah dicari dapat diklipingkan sesuai dengan kebutuhan lembaga,
maka sumber harus jelas (nama koran, majalah atau yang lain, tanggal terbit,
halaman ), tenaga yang telaten, teliti dan kreatif, profesional (bisa memilih tema
yang dikliping misal sesuai pengguna atau misi lembaga).
Kegiatan rutin yang dilakukan oleh Humas PT Pos Indonesia (Persero) Divre V
Jawa Barat adalah monitoring berita dengan membaca Koran Lokal. Praktek
monitoring berita yang dilakukan oleh Humas PT Pos Indonesia (Persero) Divre V
Jawa Barat sudah sesuai dan sama dengan teori yang telah dijelaskan diatas seperti
mencari sumber – sumber yang jelas yaitu dari surat kabar, tenaga yang telaten,
teliti dan kreatif, professional untuk memilih tema yang akan diklipingkan sesuai
dengan pengguna PT Pos Indonesia (Persero) Divre V Jawa Barat. Koran yang di
Tujuan dari monitoring berita adalah agar dapat mengetahui berita – berita terkini
yang berhubungan dengan PT Pos Indonesia (Persero), baik itu masalah umum
maupun permasalahan lainnya.
b. Kliping Berita
Kliping berita merupakan kegiatan pengguntingan atau pemotongan
bagian-bagian tertentu dari surat kabar, majalah atau sumber yang lain kemudian disusun
dalam sistem tertentu dalam suatu bidang. Sumber kliping bisa didapat dari terbitan
berkala misal jurnal, tabloid, koran dan majalah. Fungsi kliping adalah mengemas
ulang bacaan, sedangkan yang dikliping bisa berupa artikel, berita atau foto.
Terdapat dua sistem dalam pembuatan kliping, yaitu :
1. Sistem Ordnere
Sistem Ordnere dimana satu bendel berisi satu tema tanpa memperhatikan
judul surat kabar maupun urutan waktu.
2. Sistem Evixe
Sistem Evixe menitikberatkan pada satu surat kabar atau majalah yang terbit
dalam jangka waktu tertentu secara kronologis.
Setiap pagi penulis melakukan kegiatan yang rutin dilakukan yaitu membaca
Koran untuk mencari berita mengenai PT. Pos Indonesia (Persero) dan yang
berhubungan dan yang berkaitan dengan PT. Pos Indonesia (Persero) yang ada di
seluruh Indonesia baik itu berita perusahaan maupun surat pembaca. Berita – berita
37
Indonesia. Setelah berita yang dicari di dapat, lalu penulis melakukan
pengguntingan pada berita tersebut kemudian dirapikan untuk ditempel.
Setelah proses pengguntingan berita, kemudian berita yang telah digunting di
tempel pada lembaran kertas yang telah di beri kop nama dari surat kabar. Proses
selanjutnya adalah fotocopy kliping sebanyak empat rangkap yang kemudian salah
satunya di tempel di madding, satunya lagi disimpan ke dalam map arsip Humas PT
Pos Indonesia (Persero) Divre V Jawa Barat dan dua sisanya di berikan kepada
bagian yang bersangkutan.
Adapun hasil dari guntingan berita dapat dilihat pada tanggal 9 Juli 2010 sebagai
39
Berikut dafar – daftar kliping dari periode 5 Juli s.d. 6 Agustus 2010 :
Tabel 2.2
Daftar Hasil Kliping 5 Juli – 6 Agustus 2010
NO.
NAMA
MEDIA TANGGAL JUDUL ARTIKEL
1.
PIKIRAN
RAKYAT 06-07-2010 Pegiriman Surat Pribadi Berkurang
2.
PIKIRAN
RAKYAT 08-07-2010 Penjualan Prangko Khusus, Laris
3.
TRIBUN
JABAR 09-07-2010
PT Pos Indonesia Divre V Jabar
Kucurkan Kredit Lunak
4.
BISNIS
INDONESIA 15-07-2010
Pengganti Produk Tabanas dan
Taska
Sumber : Arsip Humas PT. Pos Indonesia (Persero) Divre V Bandung 2010
Setelah proses fotocopy sebanyak 2 rangkap dilakukan, maka selanjutnya adalah
satu dari hasil fotocopy dimasukan ke map arsip humas PT Pos Indonesia (Persero)
Divre V Jawa Barat dan satu lagi hasil fotocopy di tempel di mading agar karyawan
PT Pos Indonesia (Persero) Divre V Jawa Barat dapat mengetahui berita terkini
Praktek kliping berita yang dilakukan oleh Humas PT Pos Indonesia (Persero)
Divre V Jawa Barat sudah sesuai dan sama dengan teori yang telah dijelaskan diatas
seperti terjadinya proses pengguntingan atau pemotongan bagian-bagian tertentu
dari surat kabar yang berisikan berita maupun surat pembaca mengenai PT Pos
Indonesia (Persero) yang kemudian disusun dalam sistem tertentu dalam suatu
bidang. Sistem yang digunakan dalam proses pengklipingan oleh Humas PT Pos
Indonesia (Persero) Divre V Jawa Barat yaitu sistem ordnere dimana dalam satu
bendelnya berisikan tema mengenai PT Pos Indonesia (Persero) tanpa
memperhatikan judul surat kabar maupun urutan waktu.
c. Agenda Surat Masuk dan Surat Keluar
Selain kegiatan humas yaitu monitoring berita atau media dan kliping berita yang
dilakukan penulis dalam kegiatan rutin di PT Pos Indonesia (Persero) Divre V Jawa
Barat, penulis pun melakukan kegiatan memasukan nomor surta masuk dan surat
keluar dalam agenda yang ada didalam komputer, dimana setelah agenda tersebut
terisi untuk hari tersebut maka akan diprint yang kemudian akan disimpan didalam
arsip.
Kegiatan memasukan nomor surta masuk dan surat keluar dalam agenda bukan
merupakan kegiatan Humas. Kegiatan ini lebih mengacu pada kegiatan administrasi.
Tujuan dari memasukan nomor surta masuk dan surat keluar dalam agenda adalah
agar surat masuk dari kantor Pos Indonesia lainnya maupun dari luar perusahaan
dan surat yang akan keluar dari PT Pos Indonesia (Persero) Divre V Jawa Barat
41
mengetahui jumlah surat yang masuk dan surat yang keluar. Dari hal tersebut maka
kegiatan rutin yang dilakukan penulis di PT Pos Indonesia (Persero) Divre V Jawa
Barat tidak hanya melakukan kegiatan Humas akan tetapi melakukan kegiatan
administrasi.
2.1.3 Deskripsi dan Contoh Kegiatan Insidental
Kegiatan indidental merupakan kegiatan yang terjadi atau dilakukan hanya pada
kesempatan atau waktu – waktu tertentu saja. Jadi dapat dikatakan bahwa kegiatan
insidental merupakan kegiatan yang secara tidak tepat atau rutin.
Selama penulis mengikuti Praktek Kerja Lapangan (PKL) di PT Pos Indonesia
(Persero) Divre V Jawa Barat, terdapat kegiatan insidental yang melibatkan para PKL
untuk turut dan meliput dalam kegiatan yang sedang berlangsung. Kegiatan
insindental tersebut yaitu :
2.1.3.1Kunjungan STIMIK Pranata Bekasi ke PT Pos Indonesia (Persero) Divre V Jawa Barat
Kunjungan ini berlangsung pada tanggal 7 Juli 2010 pada jam 10.00 WIB s.d
12.00 WIB. Para pelajar STIMIK Pranata Bekasi langsung memasuki aula. Acara
ini diawali dengan sambutan Bapak Erry Hendarsyah. Setelah sambutan,
kemudian acara dilanjutkan dengan penjelasan mengenai sejarah PT Pos Indonesia
(Persero) , fasilitas dan produk – produk yang dikeluarkan oleh PT Pos Indonesia
(Persero) yang dijelaskan oleh Bpk. Andri Santosa. Kemudian acara dilanjutkan
Indrian Wahyudi. Acara kunjungan STIMIK Pranata Bekasi ini diadakan dalam
rangka study tour dalam menambah wawasan tentang PT. Pos Indonesia (Persero).
Di dalam acara ini diadakan sesi tanya jawab dimana setiap siswa yang bertanya
mendapatkan bingkisan dari PT. Pos Indonesia (Persero) berupa souvenir. Acara
ini ditutup dengan doa dan foto bersama.
2.1.3.2Pengarahan Mitra Binaan Triwulan II/2010 Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL)
Pada tanggal 08 Juli 2010 diselengarakan Pengarahan Mitra Binaan
Triwulan II/2010 yang berlangsung dari pukul 10.00 WIB s.d 11.30 WIB. Acara
ini merupakan pemberian kucuran dana bantuan kredit pinjaman lunak sebesar Rp
540.000.00,00 pada 15 usaha kecil oleh PT. Pos Indonesia (Persero) Divre V. Para
pengusaha kecil ini merupakan pengusaha binaan PT. Pos Indonesia (Persero)
Divre V yang selama ini dinilai memenuhi syarat dan berhasil memanfaatkan
fasilitas kredit dari PT. Pos Indonesia (Persero) Divre V.
Pembawa acara didalam acara ini adalah Bapak Erry Hendarsyah. Setelah
membuka acara, kemudian Bapak Erry mempersilahkan kepada Kepala PT. Pos
Indonesia (Persero) Divre V yaitu Bapak Hariyanto, SE, MM untuk menjelaskan
mengenai Mitra Binaan Triwulan II/2010. Selanjutnya setelah Bapak Hariyanto
memberikan penjelasan, penjelasan dilanjutkan oleh Bapak Aan Abdullah Parhani
selaku Kepala Unit Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL). Diakhir
acara dilakukan sesi foto bersama bersama para pengusaha yang ikut terlibat
43
2.1.3.3Nonton Bareng Final Piala Dunia 2010 Bagi Pegawai PT Pos Indonesia (Persero) Divre V Jawa Barat
Acara ini berlangsung bertepatan dengan Final Piala Dunia 2010 antara
Spanyol dan Belanda yaitu pada hari Senin tanggal 12 Juli 2010. Nonton bareng
ini di mulai pada hari Minggu tanggal 11 Juli 2010 jam 21.00 WIB dan berakhir
pada hari Senin tanggal 12 Juli 2010 pukul 03.00 WIB di aula PT Pos Indonesia
(Persero) Divre V Jawa Barat dan dihadiri oleh 50 orang pegawai PT Pos
Indonesia (persero) Divre V Jawa Barat termasuk penulis dan teman – teman PKL
lainnya.
Acara diawali dengan game gapleh diantara pegawai PT Pos Indonesia
(persero) Divre V Jawa Barat. Bentuk permainan ini yaitu para pegawai PT Pos
Indonesia (persero) Divre V Jawa Barat yang memiliki pendukung Spanyol dan
Belanda di bagi menjadi dua kubu yaitu kubu Spanyol dan kubu Belanda. Hadiah
yang ditawarkan yaitu untuk pemenang pertama sebesar Rp 500.000,00 dan
pemenang ke dua sebesar Rp 400.000,00. Selain diadakan game, diadakan pula
pengocokan nomor untuk memberikan doorprize kepada pemenangnya. Jadi bagi
peserta yang mengikuti acara Nonton Bareng Final Piala Dunia 2010 diwajibkan
untuk mengisi daftar hadir agar mendapatkan jatah nomor untuk pengocokan
doorprize. Hadiah yang ditawarkan yaitu 3 dispenser, 1 pemanggang roti, 3
setrika, 1 blender, 2 dvd player, 1 kompor gas dan 2 kipas angin. Selain meliput
(persero) Divre V Jawa Barat,penulis pun turut dalam pembagian doorprize
kepada para pemenang.
2.1.3.4Siraman Rohani
Siraman Rohani dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 14 Juli 2010 pukul
10.00 WIB yang bertempat di aula PT Pos Indonesia (persero) Divre V Jawa
Barat. Acara ini diawali dengan pembawa acara yaitu Bapak Erry Hendarsyah
yang mempersilakan KH Tengku Maulana untuk memulai Siraman Rohaninya.
Acara ini diikuti oleh seluruh pegawai PT Pos Indonesia (persero) Divre V Jawa
Barat dan PKL dan berlangsung selama 30 menit. Selain mengikuti acara Siraman
Rohani ini, penulis pun ikut meliput acara ini.
2.1.3.5Pisah Sambut
Pisah Sambut pegawai diadakan tepat setelah Siraman Rohani oleh KH
Tengku Maulana yaitu pada pukul 10.30 WIB dan berlangsung hingga pukul
11.30 WIB. Dalam acara pisah sambut ini menginformasikan mengenai 1 pegawai
pensiun muda yaitu Ibu Ani Nistiarini dan 1 karyawan mengalami mutasi yaitu
Bapak Otong Idi ke Papua. Acara ini diisi dengan isak tangis setelah Ibu Ani dan
Bapak Otong memberikan kata perpisahan kepada seluruh pegawai PT Pos
Indonesia Divre V Jawa Barat
Dalam mengikuti kegiatan – kegiatan insidental di PT Pos Indonesia (Persero)
Divre V Jawa Barat, penulis bertugas meliput dan mendokumentasikan kegiatan
insidental tersebut yang merupakan ruang lingkup dari fotografi. Fotografi
45
informasi Humas perlu didukung oleh ilustrasi berupa gambar atau foto –foto
yang baik. Hal ini karena tidak jarang foto mengandung lebih banyak informasi
daripada kata – kata.
Menurut Frank Jefkins dalam bukunya Public Relations mengatakan bahwa
kegunaan fotografi dalam humas adalah :
1. Untuk membangun sebuah perpustakaan foto yang selalu siap menyediakan
cetakan foto setiap kali dibutuhkan demi menunjang kegiatan – kegiatan
humas.
2. Untuk memperindah, menunjang dan mempopulerkan news release.
3. Untuk menghias, melengkapi atau member ilustrasi bagi tulisan feature.
4. Untuk menceritakan suatu pesan atau kisah tanpa naskah atau kata – kata.
5. Untuk menyamarkan panel pameran dan showroom.
6. Untuk memamerkan dan menunjang kegiatan perusahaan didalam suatu
eksibisi, panel pameran disuatu seminar, acara konferensi atau resepsi pers
dan di berbagai kesempatan lainnya.
7. Untuk memperindah, memperluas dan menyamarkan panel atau gerai
pameran.
8. Untuk memberi ilustrasi bagi jurnal internal.
9. Untuk memberi ilustrasi bagi setiap literature dan alat visual humas, termasuk
lembaran – lembaran atau leaflet edukasional, buklet, poster, folder, lembaran
yang memuat riwayat singkat perusahaan, buku petunjuk bagi para staf,
dengan lembaran – lembaran data teknis. Literatur humas yang berkualitas
baik bahkan bisa dimanfaatkan sebagai literature penjualan dan alat bantu
periklanan (brosur humas itu cukup dimasukkan ke dalam amplop dan dikirim
ke alamat – alamat tertentu; dengan cara ini, lembaran humas sudah menjadi
alat batu periklana).
10.Untuk menghias latar belakang suatau acara rekaman televisi atau sebagai
lembaran bulletin berita TV (bagi keperluan ini, lembaran transparansi
berwarna sangat dianjurkan).
11.Sebagai alat cadangan yang setiap saat bisa dikonversikan menjadi slide
35mm guna mendukung presentasi yang memakai alat bantu slide. Slide yang
berwarna dan indah bahkan bisa dirangkai menjadi sebuah film singkat, yang
selanjutnya dapat direproduksi dalam bentuk kaset rekaman video. (1992 :
195)
Dalam kegiatan insidental ini, penulis meliput dan mendokumentasikan
seluruh acara dimana hasil gambar dan foto tersebut disimpan didalam arsip
humas PT. Pos Indonesia (Persero) Divre V Jawa Barat untuk menyediakan
cetakan foto setiap kali dibutuhkan untuk kegiatan – kegiatan humas dan salah satu
foto yaitu pada kegiatan Mitra Binaan Triwulan II/2010 Program Kemitraan dan
Bina Lingkungan (PKBL) disisipkan pada artikel didalam majalah internal PT. Pos
Indonesia (Persero) yaitu Merpati Pos. Kegiatan meliput dan mendokumentasikan
47
2.2 Deskripsi Humas di PT. Pos Indonesia (Persero) Divre V Jawa Barat 1.2.1 Definisi Public Relations
Tugas Humas di PT. Pos Indonesia (Persero) Divre V Jawa Barat yaitu
merumuskan dan menyusun program pembentukkan citra perusahaan, hubungan
kepada masyarakat, dan melaksanakan penyuluhan baik internal maupun eksternal.
Humas atau Public Relations merupakan suatu kegitan unutk menanamkan dan
memperoleh pengertian , goodwill, kepercayaan penghargaan pada dan dari publik
suatu badan khususnya dan masyarakat umumnya.
Humas atau Public Relations menurut Frank Jefkins dalam bukunya “Public
Relations” adalah sebagai berikut :
“Humas adalah sesuatu yang merangkum keseluruhan komunikasi yang
terencana, baik itu ke dalam maupun ke luar, antara suatu organisasi dengan
seluruh khalayaknya dalam rangka mencapai tujuan – tujuan spesifik yang
berlandaskan pada saling pengertian”. (1992:9)
Dari definisi diatas maksudanya adalah “sesuatu yang merangkum keseluruhan
komunikasi yang terencana”, ini berarti humas adalah suatu rangkaian kegiatan yang
diorganisasikan sebagai suatu rangkaian kampanye atau program terpadu yang telah
dirangkum, dan dimana kegiatan – kegiatan tersebut dikomunikasikan secara
terencana untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Sedangkan tujuan utamanya adalah mencapai tujuan – tujuan spesifik yang
organisasi telah mencapai tujuan – tujuan spesifik yang telah ditetapkan, maka tujuan
– tujuan tersebut telah tercapai dengan adanya saling pengertian antara organisasi dan
khalayaknya, baik khalayak internal maupun khalayak eksternal dan pihak – pihak
lain yang berkepentingan.
1.2.2 Ruang Lingkup dan Tujuan Public Relations
1.2.2.1Ruang Lingkup Public Relations
Ruang lingkup Public Relations menurut Rosady Ruslan, S.H.,M.M. dalam
bukunya yang berjudul “Manajemen Public Relations & Media Komunikasi,
Konsepsi & Aplikasi”, yaitu :
1. Membina hubungan ke dalam (public internal)
Yang dimaksud publik internal adalah publik yang menjadi bagian dari unit atau
badan atau perusahaan atau organisasi itu sendiri.
2. Membina hubungan ke luar (public eksternal)
Yang dimaksud publik eksternal adalah publik umum (masyarakat).
Mengusahakan tumbuhnya sikap dan gambaran publik yang positif terhadap
lembaga yang diwakilinya. (2008:23)
1.2.2.2Tujuan Public Relations
Tujuan Public Relations menurut Hj. Neni Yulianita, Dra., MS. Dalam bukunya
yang berjudul “Dasar – Dasar Public Relations” mengatakan bahwa tujuan Public
Relations secara universal adalah untuk menciptakan, memelihara dan meningkatkan
49
kondisi dari pada publik yang bersangkutan dan memperbaikinya jika citra itu
menurun atau rusak.
Dengan demikian terdapat empat hal yang prinsip dari tujuan Public Relations,
yaitu :
1. Menciptakan citra yang baik.
2. Memelihara citra yang baik.
3. Meningkatkan citra yang baik.
4. Memperbaiki citra jika citra organisasi kita menurun atau rusak. (2003 : 42 – 43)
1.2.3 Fungsi dan Peranan Public Relations
Fungsi Public Relations menurut Prof. Dr. Onong Uchana Effendy, M. A.
dalam bukunya “Hubungan Masyarakat Suatu Komunikologis”, fungsi humas yaitu :
1. Menunjang aktivitas utama manajeman dalam mencapai tujuan organisasi.
2. Membina hubungan yang harmonis antara organisasi dengan publik internal dan
publik eksternal.
3. Menciptakan komunikasi dua arah dengan menyebarkan informasi dari
organisasi kepada publiknya dan menyalurkan opini publik kepada organisasi.
4. Melayani publik dan menasihati pimpinan organisasi demi kepentingan umum.
5. Operasionalisasi dan organisasi Public Relations adalah bagaimana membina
hubungan harmonis antara organisasi dengan publiknya, untuk mencegah
terjadinya rintangan psikologis, baik yang ditimbulkan dari pihak organisasi
Dari penjelasan diatas dapat ditarik kesimpulan mengenai peran utama Public
Relations pada intinya yaitu :
1. Sebagai communicator atau penghubung antara organisasi atau lembaga yang
diwakili dengan publiknya.
2. Membina relationship,yaitu berupaya membina hubungan yang positif dan saling
menguntungkan dengan pihak publiknya.
3. Peranan back up management, yakni sebagai pendukung dalam fungsi
manajemen organisasi atau perusahaan.
4. Membentuk corporate image, artinya peranan Public Relations berupaya
menciptakan citra bagi organisasi atau lembaganya.
Pada Public Relations melekat Dua aspek yang hakiki yang mutlak harus ada.
Kedua aspek tersebut adalah :
1. Sasaran Public Relations adalah publik intern (Internal Public) dan publik
ekstren (External Public)
Public internal adalah orang-orang yang bergiat di dalam organisasi, antara lain
para karyawan. Public eksternal adalah orang-orang di luar organisasi yang ada
kaitannya dengan kegiatan organisasi, misalnya para pejabat kantor Pajak,
Kantor Telepon, dll.
2. Kegiatan Public Relations adalah komuniaksi dua arah timbal balik (Reciprocal
51
Hal tersebut berarti bahwa dalam rangka penyampaian informasi, baik yang
ditujukan kepada publik intern maupun ekstern, harus terjadi arus balik
(Feedback). Ini berarti bahwa kepala Hubungan Masyarakat (Kahumas) harus
mengetahui efek atau akibat penyampaian informasinya itu, apakah ditanggapi
publik secara positif atau secara negatif.
1.2.4 Strategi dan Sasaran kegiatan Public Relatios
1.2.4.1Strategi Public Relatios
Strategi Public Relations atau yang lebih dikenal dengan bauran Public
Relations, yaitu sebagai berikut :
1. Publications
Setiap fungsi dan tujuan Public Relations adalah menyelangarakan publikasi atau
menyebarluaskan informasi melalui berbagai media tentang aktivitas atau
kegiatan perusahaan atau organisasi yang pantas diketahui oleh publik. Dalam
hal ini, tugas Public Relations adalah menciptakan berita untuk mencari
publisitas melalui kerjasama dengan pihak pers atau wartawan dengan tujuan
menguntungkan citra lembaga atau organisasi yang diwakilinya.
2. Event
Merancang sebuah event yang bertujuan untuk memperkenalkan produk dan
layanan perusahaan , mendekatkan diri ke publik dan lebih jauh lagi dapat
mempengaruhi opini publik. Berikut beberapa jenis event.
Calendar event meliputi kegiatan rutin selalu diselenggarakan pada waktu
tertentu.
b. Special events
Event atau acara ajang yang sifatnya khusus dan dilaksanakanpada momen
tertentu diluar acara rutin dari program kerja Public Relations.
c. Moment event
Event atau acara yang bersifat momentum atau lebih khusus lagi.
3. News (menciptakan berita)
Berupaya menciptakan berita melalui press release, newsletter, bulletin dan lain
– lain. Untuk itulah seorang Public Relations harus mempunyai kemampuan
menulis untuk menciptakan publisitas.
4. Communityinvolvement (kepedulian pada komunitas)
Keterlibatan tugas sehari – hari tugas Publis Relatios adalah mengadakan kontak
sosial dengan kelompok masyarakat tertentu guna menjaga hubungan baik
(community relations ang humanity relations) dengan pihak organisasi atau
lembaga yang diwakilinya.
5. Inform or image (memberitakan atau meraih citra)
Ada dua fungsi utama Public Relations, yaitu memberikan informasi kepada
publik atau menarik perhatian, sehingga diharapkan dapat memperoleh
tanggapan berupa citra positif.
53
Keterampilan untuk melobi melalui pendekatan pribadi dan kemampuan
bernegosiasi sangat diperlukan bagi seorang Public Relations. Tujuan lobi adalah
untuk mencapai kesepakatan (deal) aytau memperoleh dukungan dari individu
dan lembaga yang berpengaruh terhadap kelangsungan bisnis perusahaan.
7. Social responsibility (tanggung jawab sosial). (Ruslan : 2002)
Memiliki tanggung jawab sosial dalam aktivitas Public Relations menunjukkan
bahwa perusahaan memiliki kepedulian terhadap masyarakat. Hal ini akan
meningkatkan citra perusahaan dimata publik. Saat ini banyak perusahaan
menjadikan kegiatan sosial sebagai aktivitas yang harus dilakukan.
1.2.4.2Sasaran Kegiatan Public Relatios
Menurut H. Fayol beberapa sasaran kegiatan Public Relations, yaitu :
1. Membangun identitas dan citra perusahaan (building corporate identity and
image).
a. Menciptakan identitas dan citra perusahaan yang positif.
b. Mendukung kegiatan komunikasi timbale balik dua arah dengan berbagai
pihak.
2. Menghadapi krisis (facing of crisis).
Menangani keluhan (compalint) dan menghadapi krisis yang terhjadi dengan
membentuk manajemen krisis dan Public Relations recovery of image yang
bertugas memperbaiki lost of image and damage.
3. Mempromosikan aspek kemanusiaan (promotion public causes).
b. Mendukung kegiatan kampanye sosial.
1.2.5 Analisis Kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL)
Public Relations sebagai bagian dari manajemen organisasi atau lembaga,
berorientasi pada aktivitas yang dilakukan oleh industri, perusahaan, perserikatan,
organisasi sosial, atau jawatan pemerintah, untuk menciptakan dan memelihara
hubungan yang sehat dan bermanfaat dengan maksud menyesuaikan dirinya pada
keadaan sekeliling dan memperkenalkan diri pada masyarakat.
Public Relations mempunyai tugas menjadi “corong” atau publikasi kepada
masyarakat agar citra organisasi atau lembaga tetap baik dan menjadi “mediator”
yang menjembatani kepentingan organisasi atau lembaga dengan publiknya yang
terkait dengan kegiatan PR itu sendiri. Berbagai aktifitas PR senantiasa menciptakan,
menjaga dan meningkatkan citra yang positif.
Humas PT. Pos Indonesia (Persero) Divre V Jawa Barat mempunyai tugas pokok
melaksanakan Hubungan Masyarakat dengan publik internal maupun publik eksternal
yaitu dengan melakukan penyuluhan-penyuluhan dengan mengadakan berbagai
kegiatan di lingkungan perusahaan (internal) dan dengan menjalin hubungan dengan
konsumen, pelanggan dan mitra kerja (eksternal).
Kegiatan internal PT. Pos Indonesia (Persero) Divre V Jawa Barat, yaitu:
1. Merencanakan, mengkoordinasikan dan mengendalikan program-program
55
2. Membuat artikel – artikel untuk dimasukan ke dalam majalah internal “Merpati
Pos” yang diterbitkan selama 3 bulan sekali.
3. Membuat dan menyusun kliping yang berhubungan dengan PT. Pos Indonesia
(Persero).
Kegiatan eksternal dari PT Pos Indonesia (Persero) adalah mengurusi hal yang
berhubungan dengan penyuluhan eksternal, hubungan dengan tata usaha dan
menerima kunjungan dari luar. Kegiatan eksternal PT. Pos Indonesia (Persero) Divre
V Jawa Barat, yaitu :
1. Merencanakan, mengkoordinasikan dan mengendalikan program-program
komunikasi dengan Publik Eksternal yakni pelanggan pers, pelanggan, konsumen
dan pemerintah.
2. Menjaga hubungan baik dan harmonis dengan konsumen, pelanggan dan
pemerintah.
3. Memantau, menghimpun dan menganalisis informasi yang beredar di
masyarakat.
Contoh kongkret kegiatan eksternal Humas PT. Pos Indonesia (Persero) Divre
V Jawa Barat, yaitu:
1. Membuat press release.
2. Menerima kunjungan dari organisasi atau lembaga lain di luar perusahaan.
Dari penjelasan diatas maka posisi Humas PT. Pos Indonesia (Persero) Divre V
belum efektif kinerja Humas dalam menjalin hubungan dengan publik eksternal
terutama dengan pers. Sedikitnya kegiatan yang dilakukan untuk menjalih hubungan
dengan publik eksternal membuat hubungan dengan pers kurang harmonis.
1.3 Analisis Layanan PT. Pos Indonesia (Persero) Divre V Jawa Barat Kepada Mahasiswa PKL
Pelayanan menurut Hartanto (1999:2) yaitu :
“Upaya memberikan kepuasan kepada pelanggan/pengunjung berupa pemberian kemudahan, kelancaran, kenyamana serta keamanan kepada pelanggan dari pihak perusahaan. J. P. G Sianipar menyatakan bahwa pelayanan tidak hanya terbatas pada fasilitas fisik pelayanan akan tetapi meliputi juga dimensi emphaty yaitu tingkat perhatian dan kepedulian penyedia jasa atas kepentingan, kebutuhan dan keluhan pelanggan (penerima jasa).” (1999 : 2)
Dari uraian diatas maka hal penting mengenai pelayanan yaitu :
Pertama, pelayanan bersifat tanpa wujud (intangible) artinya upaya dari aktifitas
pelayanan dapat dirasakan oleh pelanggan yang menerima pelayanan (puas/tidak
puas). Kedua, pelayanan dapat berbentuk pemberian kemudahan, kelancaran,
kenyamanan, serta keamanan dalam diri pelanggan. Maka dari itu pelayanan
pelanggan (Costumers service) amat dibutuhkan untuk menjaga kredibilitas suatu
perusahaan dan menjaga citra perusahaan semakin meningkat.
Pelayanan yang diberikan PT. Pos Indonesia (Persero) Divre V Jawa Barat
kepada penulis baik. Selama melakasanakan PKL (Praktek Kerja Lapangan) di PT.
Pos Indonesia (Persero) Divre V Jawa Barat, penulis merasakan suasana yang cukup
menyenangkan, dan karyawan-karyawannya yang ramah walaupun dalam
57
dilakukan oleh Humas akan tetapi sebagian mengerjakan tugas administrasi yaitu
memasukan surat masuk dan surat keluar ke dalam agenda. Penulis pun diberikan
kesempatan untuk mengikuti berbagai kegiatan – kegiatan insidental yang bisanya
dilakukan oleh Humas.
Selain itu juga penulis diberikan kesempatan untuk meliputan dan
mendokumentasikan kegiatan – kegiatan insidental PT. Pos Indonesia (Persero) Divre
V Jawa Barat bersama – sama dengan kedua teman PKL. Bila penulis mengalami
kesulitan, hambatan, ataupun hasil yang kurang sempurna maka pihak Humas dan
pegawai mengoreksi dari hasil yang telah penulis lakukan, sehingga hal tersebut
menjadi suatu pembelajaran bagi penulis agar dapat lebih baik lagi di masa yang akan
datang, khususnya dalam bidang Humas.
Hasil dari kerja praktek ini adalah memberikan suatu pemahaman yang berarti
bagi penulis tentang bagaimana sistematika kerja manajerial dan pelayanan
perusahaan yang semestinya diberikan kepada publik.
258
BAB III
PENUTUP
1.1Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktek kerja lapangan ini, maka diperoleh kesimpulan
sebagai berikut :
1. Humas PT. Pos Indonesia (Persero) Divre V Jawa Barat yang berdiri
dibawah Sekretaris Wilayah belum berdiri secara state of being dan
berdiri secara unstate of being karena Humasnya belum terbentuk
dalam divisi tersendiri dan belum adanya struktur organisasi dalam
kehumasannya.
2. Humas PT. Pos Indonesia Indonesia (Persero) Divre V Jawa Barat
mempunyai kegiatan ekstrenal yang berhubungan dengan publik di luar
perusahaan yaitu penerimaan kunjungan STIMIK Pranata Bekasi,
kegiatan internal yang berhubungan dengan karyawan di dalam
perusahaan diantaranya, peliputan Nonton Bareng Final Piala Dunia
2010 Bagi Pegawai PT Pos Indonesia (Persero) Divre V Bandung,
peliputan Siraman Rohani dan peliputan Pisah Sambut.
3. Kinerja Humas PT. Pos Indonesia (Persero) Divre V Jawa Barat sudah
cukup efektif dalam memberikan informasi perusahaan kepada publik
eksternal dan juga membina hubungan baik dengan publik internal.
59
4. Kegiatan selama melaksanakan PKL yang dilakukan di Bagian Humas
PT. Pos Indonesia (Persero) Divre V Jawa Barat adalah membaca
koran, menggunting berita yang berhubungan dengan PT. Pos
Indonesia (Persero) untuk dijadikan kliping dan memasukan data surat
masuk dan surat keluar ke agenda. Selain acara rutin, kegiatan
insidental pun penulis lakukan yaitu meliput Pengarah Mitra Binaan
Triwulan II/2010 Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL),
peliputan Nonton Bareng Final Piala Dunia 2010 Bagi Pegawai PT Pos
Indonesia (Persero) Divre V Bandung, peliputan Siraman Rohani dan
peliputan Pisah Sambut.
3.2Saran
3.2.1 Saran Untuk Perusahaan
Berdasar hasil pembahasan dalam laporan praktek kerja lapangan ini,
maka penulis memberikan saran – saran pada pihak perusahaan sebagai berikut
:
1. Sebaiknya Humas PT. Pos Indonesia (Persero) Divre V dibentuk dalam
bentuk divisi tersendiri dan terstruktur yaitu menjadi state of being agar
segala kinerjanya dapat terlaksana secara maksimal untuk memberikan
pelayanan kepada publik, baik publik internal maupun eksternal sehingga
(Persero) Divre V khususnya dan PT. Pos Indonesia (Persero) umumnya
dapat terealisasikan dengan maksimal.
2. Sebaiknya Humas PT. Pos Indonesia (Persero) Divre V lebih meningkatkan
hubungan yang baik dengan pers seperti mengadakan kunjungan ke media
massa agar hubungan yang dijalin dapat lebih harmonis dan berita baik
mengenai PT. Pos Indonesia (Persero) dapat banyak dimuat di media massa.
3. Sebaiknya Humas PT. Pos Indonesia (Persero) Divre V Jawa Barat dalam
mencari berita untuk diklipingkan, mencari tidak hanya dari tiga media
cetak saja akan tetapi media cetak yang dipergunakan lebih banyak agar
seluruh pemberitaan mengenai PT. Pos Indonesia (Persero) dapat
tertampung untuk diklipingkan
4. Sebaiknya Pembimbing yang membimbing mahasiswa yang PKL dalam
memberikan tugasnya, untuk memberikan tugas sesuai dengan konsentrasi
yang dijalankan oleh mahasiswa tersebut agar mahasiswa dapat
mengerjakan segala tugas dengan baik dan benar dan tidak mengalami
kesulitan dalam mengerjakan laporan PKL.
3.2.2 Saran Untuk Mahasiswa PKL
1. Bagi mahasiswa PKL untuk selalu disiplin dalam melaksanakan PKL yaitu
datang dan pulang tepat waktu sesuai dengan peraturan yang berlaku di PT.
Pos Indonesia (Persero) Divre V Jawa Barat.
2. Bagi mahasiswa yang melaksanakan PKl untuk selalu memiliki pola fikir