• Tidak ada hasil yang ditemukan

LKP : Rancang Bangun Sistem Informasi Inventory Obat Pada Bidan Praktek Swasta Farida Hadjri.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "LKP : Rancang Bangun Sistem Informasi Inventory Obat Pada Bidan Praktek Swasta Farida Hadjri."

Copied!
111
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN KERJA PRAKTEK

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI INVENTORY OBAT PADA BIDAN PRAKTEK SWASTA FARIDA HADJRI

Disusun Oleh :

Nama : Agatho Putrama

NIM : 08.41010.0055

Program : S1 (Strata Satu) Jurusan : Sistem Informasi

SEKOLAH TINGGI

MANAJEMEN INFORMATIKA & TEKNIK KOMPUTER

STIKOM

(2)

STIKOM

(3)

vii DAFTAR ISI

ABSTRAKSI...iv

KATA PENGANTAR...v

DAFTAR ISI...vii

DAFTAR GAMBAR ...xii

DAFTAR TABEL...xvii

DAFTAR LAMPIRAN...xix

BAB I...1

PENDAHULUAN...1

1.1 Latar Belakang...1

1.2 Perumusan Masalah...2

1.3 Batasan Masalah...2

1.4 Tujuan ...3

1.5 Manfaat...3

1.6 Sistematika Penulisan ...3

BAB I PENDAHULUAN...4

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN...4

BAB III LANDASAN TEORI...4

STIKOM

(4)

viii

BAB V PENUTUP...5

BAB II...6

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN...6

2.1 Sejarah Singkat Tentang Klinik BPS Farida Hadjri...6

2.2 Lokasi BPS Farida Hadjri...7

2.3 Visi misi BPS Farida Hadjri...8

2.3.1 VISI...8

2.3.2 MISI...8

2.3.3 MOTO ...9

2.4. Struktur Organisasi...10

3.1 Pengertian Sistem Informasi...11

3.2 Sistem Monitoring Stok...12

3.3 Analisa dan Perancangan Sistem...13

3.4 Program Penunjang...14

3.4.1 Visual Basic .NET...14

3.4.2 Microsoft SQL Server...15

3.5 Alat Analisa dan Rancangan ...16

STIKOM

(5)

ix

3.5.1 Flow Chart...16

3.5.2 Data Flow Diagram (DFD) ...18

3.5.3 Power Designer...19

3.5.4 Entity Relationship Diagram (ERD)...20

BAB IV...21

DESKRIPSI PEKERJAAN...21

4.1 Menganalisis System...21

1. Document Flow System Informasi Inventory obat pada BPS Farida Hadjri...22

2. Document Flow Subprocess Pembelian pada BPS Farida Hadjri...24

3. Document Flow Subprocess Penjualan pada BPS Farida Hadjri...26

4. Document Flow Subprocess Pembutan laporan pada BPS Farida Hadjri...27

4.2 Desain System...28

4.2.1 System Flow...29

1. System Flow system Informasi Inventory Obat pada BPS Farida Hadjri...29

STIKOM

(6)

x

3. System Flow Subprocess Penjualan Obat pada BPS

Farida Hadjri...35

4. System Flow Subprocess Pembuatan Laporan pada BPS Farida Hadjri...37

5. System Flow Subprocess Pengecekan Pembelian...38

4.2.2 Context Diagram...39

4.2.3 Diagram Berjenjang...40

4.2.4 Data Flow Diagram...41

1 Data Flow Diagram level 0...42

2 DFD Level 1 Subsystem Mengelola Master ...44

3 DFD Level 1 Subsystem pembelian ...44

4 DFD Level 1 Subsystem penjualan...45

5 DFD Level 1 Subsystem Membuat Laporan ...46

6 DFD Level 2 Subsystem Mengelola Barang Dibeli ...47

4.2.5 Entity Relational Diagram...48

1 CDM (Conceptual Data Model)...48

STIKOM

(7)

xi

2 PDM (Physical Data Model)...50

4.2.6 Struktur Tabel...51

4.3 Desain I/O...60

4.4 Mengimplementasikan Sistem...75

4.4.1 Pembahasan Terhadap Implementasi Sistem...75

BAB V...93

PENUTUP...93

5.1 Kesimpulan...93

5.2 Saran ...93

DAFTAR PUSTAKA ... ...94

LAMPIRAN...95

STIKOM

(8)

xii

Gambar 2.2 Struktur Organisasi BPS Farida Hadjri ...10

Gambar 2.1 Lokasi BPS Farida Hadjri...7

Gambar 4.1 Document Flow System Informasi Inventory Obat pada BPS. Farida Hadjri...23

Gambar 4.2 Document Flow Subprocess Pembelian ...25

Gambar 4.3 Document Flow Subprocess Penjualan...27

Gambar 4.4 Document Flow Subprocess Pembuatan Laporan...28

Gambar 4.5 System Flow System Informasi Inventory obat pada BPS Farida Hadjri...31

Gambar 4.6 System Flow Subprocess Pembelian Obat pada BPS farida Hadjri...34

Gambar 4.7 System Flow Subprocess Penjualan Obat pada BPS Farida Hadjri...36

Gambar 4.8 System Flow Subprocess Pembuatan Laporan pada BPS Farida Hadjri...38

Gambar 4.9 System Flow Subprocesss Pengecekan Pembelian...39

STIKOM

(9)

xiii

Gambar 4.10 Context Diagram System Informasi Inventory Obat pada BPS. Farida Hadjri...40

Gambar 4.11 HIPO (Hierarky Input Process Output) System Informasi Monitoring Stok Obat pada BPS Farida Hadjri...41

Gambar 4.12 Data Flow Diagram Level 0 System Informasi Inventory Obat pada BPS Farida Hadjri...43

Gambar 4.13 DFD Level 1 Subsystem Mengelola Master Pada System Inventory Obat pada BPS Farida Hadjri ...,...44

Gambar 4.14 DFD Level 1 Subsystem Subprocess Pembelian pada BPS Farida Hadjri ...45

Gambar 4. 15 DFD Level 1 Subsystem Penjualan pada BPS Farida Hadjri ...46

Gambar 4. 16 DFD Level 1 Subsystem Membuat Laporan pada BPS Farida Hadjri...47

Gambar 4. 17 DFD Level 2 Subsystem Mengelola Data Barang Dibeli pada BPS Farida Hadjri...48

Gambar 4.18 Conceptual Data Model System Informasi Monitoring Stok Barang pada BPS Farida Hadjri...49

Gambar 4.19 Physical Data Model System Informasi Monitoring Stok Obat pada BPS Farida Hadjri...50

STIKOM

(10)

xiv

Gambar 4.21 Form Login...61

Gambar 4.22 Form Utama User Admin...62

Gambar 4.23 Form Utama Submenu Master ...62

Gambar 4.24 Form Memilih Golongan Obat ...63

Gambar 4.25 Form Master Obat Dalam...63

Gambar 4.26 Form Master Karyawan...64

Gambar 4.27 Form Master Supplier. ...65

Gambar 4.28 Form Master Jenis...66

Gambar 4.29 Form Master Golongan...67

Gambar 4.30 Form Master Satuan...68

Gambar 4.31 Form Master Harga...69

Gambar 4.32 Form Utama User Karyawan. ...69

Gambar 4.33 Form Penjualan...70

Gambar 4.34 Form Pemesanan...71

Gambar 4.35 Form Pengiriman Barang...72

Gambar 4.36 Form Daftar Tagihan... ...73

Gambar 4.37 Laporan Transaksi Harian...73

STIKOM

(11)

xv

Gambar 4.38 Form Cari Stok Obat...74

Gambar 4.39 Form Cari Tanggal Expired...74

Gambar 4.40 Form koneksi...76

Gambar 4.41 Halaman Login ...76

Gambar 4.42 Halaman Admin...77

Gambar 4.43 Halaman Master Obat ...78

Gambar 4.44 Halaman Master Obat Dalam ...79

Gambar 4.45 Halaman Master Karyawan...80

Gambar 4.46 Halaman Master Supplier...81

Gambar 4.47 Halaman Master Jenis ...82

Gambar 4.48 Halaman Master Golongan...83

Gambar 4.49 Halaman Master Satuan...84

Gambar 4.50 Halaman Master Harga ...85

Gambar 4.51 Halaman Karyawan...86

Gambar 4.52 Halaman Penjualan...87

Gambar 4.53 Halaman Pesanan...88

Gambar 4.54 Halaman Pengiriman barang...89

Gambar 4.55 Halaman Tagihan...90

STIKOM

(12)

xvi

Gambar 4.57 Stok Minimum ...91

Gambar 4.58 Tanggal Expired...91

Gambar 4.59 Cari Obat...92

STIKOM

(13)

xvii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Simbol block chart...18

Tabel 4.1 Tabel Master Obat...51

Tabel 4.2 Tabel Golongan...52

Tabel 4.3 Tabel Jenis...52

Tabel 4.4 Tabel Satuan...52

Tabel 4.5 Tabel Supplier...53

Tabel 4.6 Tabel karyawan...53

Tabel 4.7 Tabel Pembelian...54

Tabel 4.8 Tabel Pesanan...55

Tabel 4.9 Tabel Penjualan...55

Tabel 4.10 Tabel Resep...56

Tabel 4.11 Tabel Konsinyasi...56

Tabel 4.12 Tabel Tanggal Exp...57

Tabel 4.13 Tabel detil Penjualan...57

Tabel 4.14 Tabel Detil Resep ...58

Tabel 4.15 Tabel Detil Konsinyasi...58

Tabel 4.16 Tabel Detil Pembelian...59

STIKOM

(14)

xviii

STIKOM

(15)

iv

ABSTRAK

BPS Farida Hadjri memiliki kesulitan dalam melakukan pemantauan stok obat. Setiap hari seorang karyawan harus melakukan pencatatan jumlah obat yang terjual dan jumlah obat pada masing-masing obat. Melakukan pemantauan stok obat bukanlah hal yang mudah dilakukan dengan cara yang masih manual, misalnya pencatatan data pembelian dan penjualan.

Untuk mengatasi permasalahan yang terjadi, dibutuhkan suatu sistem yang yang memudahkan pemilik BPS Farida Hadjri melakukan pemantauan serta perhitungan stok obat dan pendapatan setiap harinya. Dengan demikian, kinerja perusahaan dapat meningkat dan keuntungan dapat lebih optimal. Untuk mengatasi masalah yang dialami BPS Farida Hadjri maka dibentuklah sebuah aplikasi yang dapat melakukan pencatatan transaksi obat pada BPS Farida Hadjri setiap hari, sehingga dari pencatatan tersebut dapat dilakukan pemantauan stok barang yang ada pada BPS tersebut.

Berdasarkan solusi diatas maka dibuatlah sebuah aplikasi Inventory Obat yang dapat digunakan untuk memantau persediaan obat dan tanggal expired obat pada BPS Farida Hadjri, dapat memberikan laporan mengenai kegiatan penjualan dan pembelian pada BPS Farida Hadjri sesuai dengan tanggal yang ditentukan oleh pemilik dan dapat mengoptimalkan kinerja karyawan pada BPS Farida Hadjri sehingga karyawan tidak perlu lagi melakukan pengecekan stok Obat secara manual. Dibuktikan dengan adanya laporan mengenai stok obat, tanggal expired obat, laporan pembelian dan penjualan pada BPS Farida Hadjri

Kata kunci: Inventory, stok obat, komputerisasi, klinik

STIKOM

(16)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bidan Praktek Swasta (BPS) Farida Hadjri adalah instansi yang bergerak pada bidang pelayanan kesehatan yang berperan sebagai klinik yang sangat berkembang untuk menolong masyarakat kalangan menengah kebawah serta membuka lapangan pekerjaan bagi tenaga medis. BPS Farida Hadjri yang berlokasi di Jalan Nyamplungan 10 No. 43 Surabaya ini bertujuan untuk memberikan penyuluhan dan pendampingan pada ibu-ibu hamil serta memberikan bantuan persalinan kepada masyarakat.

Saat ini BPS Farida Hadjri belum memiliki Sistem Informasi yang dapat membantu optimalisasi kinerja dari BPS Farida Hadjri ini sendiri. BPS Farida Hadjri ini memiliki kesulitan dalam melakukan pemantauan stok obat. Setiap hari seorang karyawan harus melakukan pencatatan jumlah obat yang terjual dan jumlah obat yang dibeli (obat masuk) pada masing-masing obat. Hal ini merepotkan karyawan yang bertugas untuk melakukan pencatatan stok obat setiap harinya. Dikarenakan jadwal jaga yang saling bergiliran maka antara karyawan yang melakukan pemesanan dan karyawan yang melakukan penerimaan barang, sering terjadi kesalahan. Selain itu juga sering terjadinya inkonsistensi data akibat tidak sesuainya pencatatan penjualan yang dilakukan oleh karyawan. Hal ini dapat mengakibatkan optimalisasi keuntungan perusahaan menjadi berkurang.

STIKOM

(17)

2

Pemantauan stok obat bukanlah hal yang mudah dilakukan dengan cara yang masih manual, misalnya pencatatan penjualan dan pembeliat obat pada BPS Farida Hadjri, sehingga timbul permasalahan-permasalahan yang harus di hadapi oleh BPS Farida Hadjri. Adapun permasalahan tersebut sebagai berikut:

a) Pelaporan dan rekap data membutuhkan waktu yang lebih lama karena melalui prosedur manual dan berbelit-belit; b) Informasi yang di berikan terbatas dan kurang akurat dikarenakan banyaknya data yg harus diolah sedangkan pegawai terbatas sehingga sering terjadi human error; c) pengendalian keamanan informasi yang sulit dilakukan. Selain permasalahan diatas, berikut juga permasalahan lain yang terjadi akibat dampak dari proses pelaporan yang masih manual yaitu beban tugas lebih berat sehingga membutuhkan lebih banyak SDM.

Oleh karena itu, dibutuhkan suatu sistem yang memudahkan pemilik BPS Farida Hadjri untuk melakukan pemantauan serta perhitungan stok obat dan pendapatan setiap harinya. Dengan demikian, kinerja dari BPS Farida Hadjri dapat meningkat dan keuntungan dapat lebih di optimalkan.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka di dapat rumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana menyediakan aplikasi Inventory obat pada BPS. Farida Hadjri

1.3 Batasan Masalah

Pada pembuatan Sistem Inventory Obat pada BPS.Farida Hadjri ini meliputi beberapa batasan-batasan yaitu:

STIKOM

(18)

1. Sistem ini hanya mengolah data-data Pembelian obat ketika stok obat

dalam kondisi minim atau habis dan penjualan obat setiap harinya.

2. Laporan yang dihasilkan adalah laporan stok obat dan laporan tanggal

kadaluarsa untuk setiap hari dan setiap bulan.

3. Sistem ini tidak mengolah permasalahan pemilihan supplier.

1.4 Tujuan

Adapun Sistem Inventory Obat pada BPS. Farida Hadjri ini memiliki tujuan yang akan dicapai, antara lain:

1. Menghasilkan sebuah sistem Rancang Bangun Sistem Informasi Inventory

Obat pada BPS Farida Hadjri.

1.5 Manfaat

Diharapkan setelah pembuatan proyek ini dapat mempermudah kerja karyawan dan memudahkan pemilik BPS Farida Hadjri untuk melakukan pemantauan stok obat. Selain itu pengolahan data hasil penjualan dan pembelian obat dapat berlangsung lebih cepat dan efisien sehingga dapat menghasilkan laporan yang akurat.

1.6 Sistematika Penulisan

Untuk memberikan gambaran menyeluruh terhadap masalah yang sedang dibahas, maka sistematika penulisan dapat dibagi dalam beberapa bab, sebagai berikut:

STIKOM

(19)

4

BAB I PENDAHULUAN

Pada Bab ini diuraikan tentang latar belakang permasalahan, sedangkan inti dari permasalahan digambarkan dalam perumusan masalah. Pembatasan masalah menjelaskan batasan-batasan dari sistem yang dirancang sehingga tidak keluar dari ketentuan yang ditetapkan. Tujuan penelitian berupa harapan dari hasil yang akan dicapai dari perancangan sistem tersebut.

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Bab ini menjelaskan tentang gambaran umum BPS. Farida Hadjri yang menguraikan gambaran umum perusahaan seperti lokasi perusahaan, keadaan, kondisi dan situasi BPS. Farida Hadjri. Selain itu, mencakup hal lain yang berkaitan dengan instansi/lembaga, seperti sejarah umum dan struktur organisasi BPS. Farida Hadjri.

BAB III LANDASAN TEORI

Pada bab ini berisi konsep dasar atau teori-teori yang terkait dalam pembuatan Rancang Bangun Aplikasi Inventory Obat Berbasis Desktop studi kasus pada BPS Farida Hadjri, yakni tentang platform Desktop, Interaksi Manusia, dan aplikasi Inventory obat yang berguna dalam pemecahan masalah pada BPS Farida Hadjri.

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN

Pada Bab ini diuraikan tentang prosedur dan langkah-langkah sistematis dalam menyelesaikan proyek. Bab ini juga berisi tentang perancangan sistem dengan menggunakan Document Flow, Data Flow Diagram (DFD), dan Entity

Relationship Diagram (ERD). Bab ini juga mencantumkan spesifikasi program

yang dibangun, hasil dan evalusi permasalahan yang dirumuskan dan saran untuk

STIKOM

(20)

mengubah atau menyederhanakan fungsi. BAB V PENUTUP

Pada Bab ini berisi tentang kesimpulan, dan penjelasan, serta saran-saran yang bermanfaat untuk peningkatan efisiensi sistem dan pengembangan sistem sebelumnya.

STIKOM

(21)

6

BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1 Sejarah Singkat Tentang Klinik BPS Farida Hadjri

Bidan Praktek Swasta (BPS) Farida Hajri berdiri pada tahun 1991. BPS ini didirikan oleh Ibu Hj.Farida Hajri yang pada saat itu sedang bekerja di salah satu Rumah Sakit Swasta di Surabaya. BPS Farida Hadjri adalah instansi yang bergerak pada bidang pelayanan kesehatan yang berperan sebagai klinik yang sangat berkembang untuk menolong masyarakat kalangan menengah kebawah serta membuka lapangan pekerjaan bagi tenaga medis. Diharapkan BPS Farida Hadjri mampu memberikan konsultasi dan pendampingan yang sinergis pada area strategis, sehingga dapat memberikan hasil yang baik dan menuju performa produktivitas proses yang maksimal.

Pada awalnya BPS Farida Hadjri didirikan untuk melayani untuk kebutuhan warga sekitar. Namun seiring dengan berjalannya waktu, BPS Farida Hadjri berkembang menjadi semakin besar, disebabkan oleh semakin banyaknya pasien yang ingin ditolong oleh Ibu Hj. Farida Hajri. Hal inilah yang mendasari beliau untuk mengembangkan BPS ini ke arah yang lebih baik, lebih besar dan dan juga lebih layak, karena semakin banyak pula layanan yang harus diberikan pada pasien-pasien tersebut.

Saat ini telah terdapat 28 pegawai yang bekerja pada BPS Farida Hajri ini, dengan rincian 8 Dokter Umum, 4 Dokter Konsultan, 8 Assisten Dokter, 1 Ahli Gizi, 3 Cleaning Services, 2 Supir, dan 2 pegawai untuk cuci/laundry. BPS Farida Hadjri ini memiliki fasilitas 24 Jam, dengan model 2 shift waktu-kerja untuk

STIKOM

(22)

pegawainya. Juga terdapat fasilitas kamar inap untuk pasien yang membutuhkan pelayanan khusus. Jumlah rata-rata pasien yang datang ke BPS ini dalam satu bulan sekitar 100-200 orang, dan probabilitas pasien dengan perawatan inap sekitar 15-25 orang perbulan.

2.2 Lokasi BPS Farida Hadjri

BPS Farida Hadjri berlokasi di Jalan Nyamplungan 10 No. 43 Surabaya. Untuk detilnya, peta alamat perusahaan dapat dilihat dari gambar 2.1 dibawah ini.

Sumber: https://maps.google.co.id

Gambar 2.1 Lokasi BPS Farida Hadjri

STIKOM

(23)

8

2.3 Visi misi BPS Farida Hadjri 2.3.1 VISI

Visi dari BPS Farida Hadjri adalah:

“Menjadikan BPS Farida Hadjri sebagai pusat pelayanan kesehatan

dasar yang berfungsi baik bagi masyarakat

Bila visi yang dicanangkan tersebut tercapai maka BPS Farida Hadjri menjadi pusat pelayanan kesehatan masyarakat mampu berkembang dengan pesat sehingga mampu menjadi senta pelayanan kesehatan khususnya bagi masyarakat Nyamplungan Surabaya. BPS Farida Hadjri merupakan harapan masyarakat sebagai pemberi pelayanan yang prima dengan sumber daya manusia yang professional, sarana dan prasarana yang berkualitas maupun kemampuan manajemen yang handal, sehingga BPS Farida Hadjri menjadi penggerak dalam meningkatkan derajat kesehatan dan pilihan utama dalam pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat di wilayah kerja BPS Farida Hadjri.

2.3.2 MISI

Untuk mendukung terwujudnya visi tersebut di atas, maka BPS Farida Hadjri menetapkan misi Klinik sebagai berikut:

1. Meningkatkan pelayanan kesehatan demi kepuasan masyarakat.

2. Meningkatkan pelayanan kesehatan demi kepuasan masyarakat artinya

memberikan pelayanan yang bermutu dimana seluruh kegiatan pelayanan medis dan non medis harus memenuhi standart operasional yang telah ditentukan sehingga pelayanan tersebut akan memberikan keamanan, kenyamanan dan kepuasan sesuai yang diharapkan masyarakat.

STIKOM

(24)

3. BPS Farida Hadjri bisa menjangkau masyarakat diluar wilayah kerja serta

memiliki program inovatif yang bermanfaat bagi masyarakat disamping program yang telah di tetapkan.

4. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

5. Kualitas SDM yang meliputi tenaga medis dan non medis yang professional yaitu tenaga yang memiliki kompetensi dan ketrampilan dalam memberikan pelayanan kesehatan sesuai dengan standart profesi yang berlaku.

6. Meningkatkan sarana dan prasarana yang memadai, demi kelancaran pelayanan kepada masyarakat.

7. Sarana menimba ilmu

8. Kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana semakin ditingkatkan demi terpenuhinya standart pelayanan kesehatan yang bermutu dan memadai. Dengan tercapainya hal tersebut di harapkan kepercayaan masyarakat terhadap mutu pelayanan di Klinik dapat meningkat serta meningkatnya pendapatan Klinik.

2.3.3 MOTO

“Ramah dan Sabar adalah layanan kami”

Seluruh pelayanan baik UKP maupun UKM yang dilaksanakan bertujuan memberikan kepuasan kepada pelanggan, memberikan pelayanan yang bermutu dimana seluruh kegiatan pelayanan medis dan non medis sehingga pelayanan tersebut akan memberikan keamanan, kenyamanan dan kepuasan sesuai yang diharapkan masyarakat.

STIKOM

(25)

10

2.4. Struktur Organisasi

Organisasi merupakan suati bentuk dari hubungan yang mempunyai sifat dinamis, dapat menyesuaikan diri pada perusahaan serta diciptakan oleh manusia untuk mencapai suatu yang diperhitungkan. Adapun struktur organisasi pada BPS Farida Hadjri Surabaya dapat dijelaskan pada gambar 2.2. berikut:

Sumber: Ibu Hj. Farida Hajri, SST

Gambar 2.2 Struktur Organisasi BPS Farida Hadjri

Penasehat

Bpk. H. Ghorib

Kepala Klinik

Ibu Hj. Farida Hajri, SST

Penanggung Jawab Medis

dr. Irma Seliana

Paramedis

Bidang Administrasi

- Keuangan - Tata Usaha

Bidang Pelayanan

- Dokter

- Dokter Konsultan - Assiten Dokter

Bidang Penunjang

- Farmasi - Gizi - Laundry - Transportasi

Koordinator Pelayanan

Sri Wahyuni, Amd

STIKOM

(26)

STIKOM

(27)

11 BAB III LANDASAN TEORI

3.1 Pengertian Sistem Informasi

Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan (Tata Sutabri, 2004).

Sistem Informasi Manajemen (SIM) adalah sistem berbasis komputer yang membuat informasi tersedia untuk user dengan kebutuhan serupa (McLeod: 427; McLeod & Schell 2008: 12). Sistem Informasi Manajemen menyediakan informasi untuk mendukung manajemen (Febrian 2004: 286). Meskipun demikian, masih dalam buku yang sama dinyatakan bahwa SIM adalah kumpulan manusia dan sumber daya di dalam sebuah organisasi yang bertanggung jawab untuk mengumpulkan dan memproses data untuk menghasilkan informasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen dalam aktivitias perencanaan dan pengendalian.

Namun komputer sebagai suatu sarana penunjang memiliki pula keterbatasan, karena hanya berfungsi sebagai pengolah data berdasarkan program atau instruksi yang diberikan. Dalam hal ini peranan manusia masih tetap penting yaitu sebagai pengendali atas pengolahan data yang dilakukan komputer.

STIKOM

(28)

3.2 Sistem Monitoring Stok Barang

Sistem monitoring stok barang adalah penghitungan stok barang dalam waktu tertentu dengan cara menggunakan uji timbang, pengukuran dan kalkulasi atas barang yang dimonitor, dengan cara melakukan verifikasi dokumen daftar timbang dan dokumen pendukung lainnya serta melakukan pengukuran kubikasi stok barang.

Setiap perusahaan, apakah perusahaan itu perusahaan perdagangan ataupun perusahaan manufaktur serta perusahaan jasa selalu mengadakan persediaan. Tanpa adanya persediaan, para pengusaha akan dihadapkan pada resiko bahwa perusahaannya pada suatu waktu tidak dapat memenuhi keinginan pelanggan yang memerlukan atau meminta barang/jasa. Persediaan diadakan apabila keuntungan yang diharapkan dari persediaan tersebut hendaknya lebih besar daripada biaya-biaya yang ditimbulkannya.

Menurut Ristono (2009) persediaan dapat diartikan sebagai barang-barang yang disimpan untuk digunakan atau dijual pada masa atau periode yang akan datang.

Persediaan diterjemahkan dari kata inventory yang merupakan timbunan barang (bahan baku, komponen, produk setengah jadi, atau produk akhir, dan lain-lain) yang secara sengaja disimpan sebagai cadangan (safety atau buffer-stock) untuk manghadapi kelangkaan pada saat proses produksi sedang berlangsung.

Untuk lebih jelasnya mengenai persediaan, maka akan dipaparkan pengertian persediaan. Pengertian persediaan akan dijelaskan dari beberapa defenisi berikut.

STIKOM

(29)

13

1. Menurut Skousen, Stice, Stice (2004:653), ”persedian ditujukan untuk

barang-barang yang tersedia untuk dijual dalam kegiatan bisnis normal, dan dalam kasus perusahaan manufaktur, maka kata ini ditujukan untuk proses produksi atau yang ditempatkan dalam kegiatan produksi”.

2. Rangkuti (2007:2) menyatakan bahwa persediaan adalah bahan-bahan, bagian yang disediakan, dan bahan-bahan dalam proses yang terdapat dalam perusahaan untuk proses produksi, serta barang-barang jadi atau produk yang disediakan untuk memenuhi permintaan dari konsumen atau pelanggan setiap waktu.

Dari definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa persediaan adalah material yang berupa bahan baku, barang setengah jadi, atau barang jadi yang disimpan dalam suatu tempat atau gudang dimana barang tersebut menunggu untuk diproses atau diproduksi lebih lanjut.

3.3 Analisa dan Perancangan Sistem

Analisis sistem didefinisikan sebagai uraian dari sistem informasi yang besar dan utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasikan permasalahan, kesempatan, hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikannya. Langkah-langkah dasar dalam melakukan analisa system (Kendall , 2002 : 11) :

1. Identifikasi masalah

2. Memahami kerja dari sistem yang ada 3. Menganalisa sistem

STIKOM

(30)

4. Membuat laporan hasil analisis

Perancangan sistem dapat didefinisikan sebagai tahap setelah perancangan sistem secara umum dan perancangan sistem secara terinci. Perancangan sistem mempunyai dua tujuan utama yaitu memenuhi kebutuhan kepada pemakai dan untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap kepada pemrogram dan ahli teknik lainnya yang terlibat.

3.4 Program Penunjang

Untuk membuat Rancang Bangun Sistem Informasi Monitoring Stok Obat pada BPS Farida Hadjri, dibutuhkan beberapa perangkat lunak untuk memudahkan perancangan design maupun sistem. Perangkat lunak tersebut antara lain :

3.4.1 Visual Basic .NET

Visual Basic .NET dibangun di atas teknologi .NET, yaitu teknologi dan konsep platform yang dapat digunakan mengembangkan aplikasi yang terdistribusi melalui internet (Yuswanto, 2002). Teknologi .NET ini tercermin dalam .NET Framework yang merupakan dasar untuk pengembangan aplikasi-aplikasi berbasis .NET. .NET Framework menyediakan dua hal penting, yaitu

Common Language Runtime (CLR) dan Class Library. CLR merupakan engine

yang menjalankan aplikasi .NET dan menyediakan layanan-layanan untuk keperluan pengembangan maupun eksekusi aplikasi. CLR bekerja seperti sistem operasi yang menyediakan lapisan antara program dengan kompleksitas sistem. Bahasa yang memenuhi Common Language Specification (CLS) juga dapat

STIKOM

(31)

15

menggunakan .NET Framework. Class Library menyediakan satu set besar fungsi

wrapping dan abstraksi seperti Internet Protokol, akses file system, manipulasi

XML dan banyak lagi.

Karena dibangun berdasarkan teknologi .NET maka Visual Basic .NET mampu untuk membuat aplikasi yang terdistribusi melalui internet dimana client bukan lagi hanya PC, namun dapat berupa alat-alat yang lain seperti mobile device dalam lingkungan yang terintegrasi. Visual Basic .NET mampu membuat aplikasi

client maupun aplikasi server (ASP.NET, XML Web Service) dalam lingkungan

yang terintegrasi.

Microsoft Visual Basic adalah bahasa pemrograman yang digunakan untuk membuat aplikasi Windows yang berbasis grafis (GUI – Graphical User Interface). Untuk mendesain tampilan yang kita inginkan, kita hanya perlu

meletakkan objek-objek grafis ke lembar (form) yang sudah tersedia pada Visual Basic dan selanjutnya kita hanya perlu memikirkan struktur dan logika data dari program utama.

Pada pemrograman berbasis teknologi .NET Microsoft telah menyediakan

Universal Data Access baru untuk mengakses sumber data yang dikenal dengan

nama ADO.NET, yang memperkenalkan sebuah model pengaksesan database terputus, menggunakan sebuah obyek yang dinamakan dataset (Amelia, Tan. 2007).

3.4.2 Microsoft SQL Server

Microsoft SQL Server adalah perangkat lunak relational database

management system (RDBMS) yang didesain untuk melakukan proses manipulasi

STIKOM

(32)

database berukuran besar dengan berbagai fasilitas. Microsoft SQL Server merupakan produk andalan Microsoft untuk database server. Kemampuannya dalam manajemen data dan kemudahan dalam pengoperasiannya membuat RDBMS ini menjadi pilihan para database administrator (Bunafit Nugroho, Indah Indriyana. 2007:2)

3.5 Alat Analisa dan Rancangan 3.5.1 Flow Chart

Flowchart adalah bagan- bagan yang mempunyai arus yang

menggambarkan langkah-langkah penyelesaian suatu masalah. Flowchart disusun dengan simbol. Simbol ini di pakai sebagai alat Bantu menggambarkan proses didalam program (Jogiyanto, 2005:795). Bagan alur sistem digambar dengan menggunakan simbol-simbol yang tampak antara lain berikut ini :

Adapun simbol-simbol yang sering digunakan dalam block chart dapat dilihat pada table 3.1 dibawah:

Tabel 3.1 Simbol block chart

Simbol Keterangan

Menandakan dokumen , bisa dalam bentuk surat, formulir, buku/bendel/berkas atau cetakan.

STIKOM

(33)

17

Simbol Keterangan

Multi Dokumen

Proses Manual

Proses yang dilakukan oleh computer

Menandakan dokumen yang diarsipkan

Data penyimpanan (data storage)

Proses apa saja yang tidak terdefinisi termasuk aktivitas fisik.

Terminasi yang mewakili symbol tertentu untuk digunakan pada aliran lain pada halaman yang lain.

Terminasi yang mewakili symbol tertentu untuk digunakan pada aliran lain pada halaman yang sama.

Terminasi yang menandakan awal dan akhir dari suatu aliran.

Pengambilan keputusan (decision).

Layar peraga (monitor).

Pemasukan data secara manual.

STIKOM

(34)

3.5.2 Data Flow Diagram (DFD)

Data Flow Diagram (DFD) merupakan gambaran suatu sistem yang telah

ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir, dan akan disimpan. Karena dapat menggambarkan arus data di dalam sistem dengan terstruktur dan jelas. Maka DFD juga merupakan dokumentasi dari sistem yang baik (HM. Jogiyanto, 2005 :701).

DFD dapat menggambarkan arus data di dalam sistem dengan terstruktur dan jelas. Berikut simbol-simbol yang digunakan untuk menggambarkan diagram arus data menurut Jogiyanto HM (2005 : 700) :

Simbol ini merupakan simbol eksternal entity, digunakan sebagai sumber dari inputan sistem atau tujuan dari output sistem.

Simbol proses dimana sering digunakan untuk melakukan prubahan terhadap input yang masuk sehingga menghasilkan data dari perubahan input yang diolah tadi.

Simbol dari penyimpanan data, sering digunakan sebagai simpanan dari data yang dapat berupa suatu file atau basis data .

STIKOM

(35)

19

Simbol yang menggambarkan aliran data, yang sering digunakan untuk menghubungkan antara proses dengan proses, proses dengan sumber proses dan proses dengan tujuan. Sedangkan anak panahnya menunjukkan arah aliran datanya.

3.5.3 Power Designer

Power Designer adalah salah satu Tools yang dapat dipergunakan untuk membangun/merancang sebuah Basis data melalui ER-DIAGRAM (CDM), merancang Sistem melalui Data Flow Diagram (DFD) serta mampu membuat Program Aplikasi (http://www.softinsys.com/softinsys.php).

Ada beberapa Tools yang disiapkan oleh Power Designer, diantaranya adalah :

a. Data Architec

Yaitu sebuah Tools yang dipergunakan untuk merancang Basis Data melalui Conceptual Data Model (CDM) yang dapat di Generate ke bentuk Physical Data Model (PDM) dan selanjutnya dapat di Generate ke Basis Data (MS-Access, My SQL, SQL Server, FoxPro, dan lain-lain)

b. Proses Analyst

Yaitu sebuah Tools yang dipergunakan untuk merancang Sistem melalui Data Flow Diagram (DFD), yaitu sebuah Rancangan Aliran Data yang terjadi pada Proses-Proses yang dirancang pada sebuah Sistem Informasi.

STIKOM

(36)

3.5.4 Entity Relationship Diagram (ERD)

ERD merupakan notasi grafis dalam pemodelan data konseptual yang

mendeskripsikan hubungan antar penyimpanan. ERD digunakan untuk

memodelkan struktur data dan hubungan antar data, karena hal ini relatif komplek.

Dengan ERD kita dapat menguji model dan mengabaikan proses apa yang harus

dilakukan (Al-barha bin jadmudin, 2005 : 130).

ERD dapat dikategorikan menjadi tiga bagian, yaitu :

1. One to one relationship

Jenis hubungan antar tabel yang menggunakan bersama sebuah kolom primary

key. Jenis hubungan ini tergolong jarang digunakan, kecuali untuk alasan

keamanan atau kecepatan akses data. Misalnya satu departemen hanya

mengerjakan satu jenis pekerjaan saja dan satu pekerjaan hanya dikerjakan

oleh satu departemen saja.

2. One to many relationship

Jenis hubungan antar tabel dimana satu record pada satu tabel terhubung

dengan beberapa record pada tabel lain. Jenis hubungan ini merupakan yang

paling sering digunakan. Misalnya suatu pekerjaan hanya dikerjakan oleh satu

departemen saja, namun suatu departemen dapat mengerjakan beberapa

macam pekerjaan sekaligus.

3. Many to many relationship

Jenis hubungan ini merupakan hubungan antar tabel dimana beberapa record

pada satu tabel terhubung dengan beberapa record pada tabel lain. Misalnya

satu departemen mampu mengerjakan banyak pekerjaan, juga satu pekerjaan.

STIKOM

(37)

21 BAB IV

DESKRIPSI PEKERJAAN

System Informasi Inventory Obat yang dijalankan BPS. Farida Hadjri

masih tergolong manual. Manual disini mempunyai arti bahwa belum adanya sebuah system yang mampu mengelola data-data dan laporan yang diselesaikan antar bagian secara otomatis.

Kerja praktek ini dilakukan selama 160 jam dengan pembagian waktu sesuai dengan yang sudah disepakati. Dalam kerja praktek ini, diharuskan menemukan permasalahan yang ada, mempelajari serta memberikan solusi bagi masalah yang timbul.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, diperlukan langkah-langkah yaitu: a. Menganalisis system

b. Mendesain system

c. Mengimplementasikan system

d. Melakukan pembahasan terhadap hasil implementasi system.

Keempat langkah tersebut dilakukan agar dapat menemukan solusi dari permasalahan yang ada. Lebih jelasnya dipaparkan pada sub bab dibawah ini.

4.1 Menganalisis System

Menganalisis system merupakan langkah awal dalam membuat system baru. Langkah pertama adalah melakukan wawancara. Wawancara dilakukan oleh penulis dengan pemilik Perusahaan. Pemilik memberikan informasi tentang mekanisme Inventory obat yang selama ini dilakukan. Berikut prosesnya:

STIKOM

(38)

1. Document Flow System Informasi Inventory obat pada BPS Farida

Hadjri.

Proses pertama pada system informasi Inventory obat diawali oleh pembeli yang melakukan pemesanan barang kepada karyawan BPS. Farida Hadjri. Kemudian karyawan tersebut akan memproses pesanan pembeli dengan mengecek persediaan barang (obat), apakah barang (obat) yang dipesan tersebut tersedia atau habis. Jika barang (obat) tersebut tersedia, maka karyawan BPS. Farida Hadjri akan membuatkan nota pembelian dan penjualan.

Nota pembelian akan diberikan kepada pembeli beserta dengan barang yang dipesan, sedangkan nota penjualan dijadikan arsip. Sedangkan jika barang yang dipesan tidak tersedia atau habis, maka karyawan akan membuatkan faktur pembelian barang sebanyak dua rangkap. Faktur pembelian barang yang pertama akan langsung diberikan kepada suplier, sedangkan faktur pembelian yang ke dua akan diberikan kepada bagian keuangan beserta nota penjualan untuk pembuatan laporan. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada gambar 4.1 Document Flow

System Informasi Inventory Obat pada BPS. Farida Hadjri.

STIKOM

(39)

23

Sistem Informasi Inventory Obat pada BPS Farida Hadjri

Karyawan Supplier Keuangan

Pembeli

Mulai

Pesan Barang

Barang habis / tidak ada ?

Pembelian Barang ya Cari Barang Penjualan Barang tidak Nota Penjualan Nota Pembelian 1 Pembelian BarangFaktur Pembelian Barang 2 Nota Pembelian 1 Pembelian Barang 2 A A 2 1 Nota penjualan Faktur Pembelian Barang Pembuatan Laporan Laporan D Daftar Barang Daftar Pesanan Selesai

Gambar 4.1 Document Flow System Informasi Inventory Obat pada BPS. Farida Hadjri

STIKOM

(40)

2. Document Flow Subprocess Pembelian pada BPS Farida Hadjri

Subprocess pembelian pada BPS Farida Hadjri diawali oleh karyawan

yang membuat daftar barang kemudian melakukan pemesanan barang (obat) ke supplier. Daftar pesanan barang (obat) tersebut akan diberikan kepada suplier kemudian suplier akan menyiapkan barang (obat) sesuai dengan pesanan yang diinginkan oleh karyawan BPS Farida Hadjri. Setelah barang (obat) siap, (obat) beserta surat pesanan akan dikirim atau diserahkan kepada karyawan BPS Farida Hadjri. Setelah menerima barang (obat), karyawan BPS Farida Hadjri akan melakukan pengecekan barang (obat).

Pengecekan dilakukan untuk memastikan apakah barang (obat) yang diterima dari suplier sesuai dengan pesanan atau tidak. Jika barang (obat) yang diterima sesuai dengan yang dipesan, maka karyawan BPS Farida Hadjri akan melakukan update stok barang (obat) ke dalam dokumen daftar barang (obat). Jika barang (obat) yang diterima tidak sesuai dengan pesanan maka karyawan BPS Farida Hadjri akan melakukan penyesuaian barang yang diterima dengan pesanan barang dan melakukan konfirmasi dengan suplier. Setelah sesuai, maka suplier akan membuat surat faktur tagihan dan mengirimkan ke bagian keuangan beserta dengan surat konfirmasi bahwa barang yang dikirimkan sesuai dengan barang yang dipesan.

Bagian keuangan akan melakukan pengecekan tagihan, jika sesuai maka bagian keuangan akan menyiapkan pembayaran dan data pembayaran kemudian akan diberikan kepada suplier. Jika tagihan tidak sesuai maka bagian keuangan akan mengkonfirmasi ulang tagihan kepada suplier. Suplier akan memproses konfirmasi yang diterima dari bagian keuangan, setelah sesuai maka suplier akan

STIKOM

(41)

25

memberikan hasil konfirmasi kepada bagian keuangan. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada gambar Gambar 4.2 Document Flow Subprocess Pembelian.

Proses Pembelian Barang

Supplier Keuangan Karyawan Buat Pesanan Barang ke supplier Daftar Barang Pesanan Barang ke supplier 1 Pesanan Barang ke supplier 1 Pesanan Barang Faktur Tagihan 4 4 Faktur Tagihan 2 Surat Pesanan Cek Pesanan dan barang Sesuai ? Update stok barang ya Daftar Barang 3 Surat Pesanan Sesuai Cek Tagihan Benar ? Data Pembayaran ya 5 Data Pembayaran

5 Konfirmasi tagihan

tidak Terima konfirmasi tidak Surat Pesanan Surat Pesanan Sesuai 3 Buat Faktur Tagihan Mulai Menyesuaikan surat pesanan 1 2 Surat Pesanan Sesuai 3 Surat Pesanan Sesuai Siapkan pembayaran 2 1 2 Memproses Konfirmasi Data Konfirmasi 6 Data Konfirmasi 6 Siapkan surat pesanan dan barang Surat Pesanan Surat Pesanan 2 Selesai

Gambar 4.2 Document Flow Subprocess Pembelian

STIKOM

(42)

3. Document Flow Subprocess Penjualan pada BPS Farida Hadjri

Proses pertama pada Subprocess penjualan diawali oleh pembeli yang melakukan pemesanan dengan menyerahkan daftar pesanan kepada karyawan BPS. Farida Hadjri. Kemudian karyawan akan menyiapkan pesanan pembeli dengan terlebih dahulu menyesuaikan pesanan dengan daftar barang (obat) yang tersedia. Setelah barang (obat) siap, maka karyawan BPS Farida Hadjri menghitung total harga sesuai dengan barang yang dipesan kemudian membuatkan nota pembelian dan penjualan. Nota pembelian beserta barang (obat) akan diberikan kepada pembeli, sedangkan nota penjualan akan di simpan sebagai arsip. Setelah menerima nota pembelian dan barang (obat), pembeli akan melakukan pembayaran kepada karyawan BPS Farida Hadjri. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada Gambar 4.3

Document Flow Subprocess Penjualan

STIKOM

(43)

27

Subproses Penjualan Barang

Karyawan Pembeli Mulai Nota Penjualan Hitung total harga Nota Pembelian 1 1 Membayar Data Pembayaran 2 Data Pembayaran 2 Selesai Nota Pembelian Daftar Pesanan Siapkan Barang Daftar Barang Pesan Barang Daftar Barang Siap D

Gambar 4.3 Document Flow Subprocess Penjualan

4. Document Flow Subprocess Pembutan laporan pada BPS Farida Hadjri

Proses pertama pada Subprocess pembuatan laporan diawali oleh karyawan yang

menyiapkan kartu stok barang (obat) kemudian diserahkan kepada pemilik BPS Farida

Hadjri. Selanjutnya, pemilik BPS Farida Hadjri akan membuat laporan berdasarkan kartu

stok, daftar barang, nota, dan dokumen pembelian barang. Dari dokumen-dokumen

tersebut dihasilkan laporan berupa laporan pembelian, laporan penjualan dan laporan

tanggal expired obat. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada Gambar 4.4 Document

Flow Subprocess Pembuatan Laporan.

STIKOM

(44)

Subproses Pembuatan Laporan Pemilik Karyawan Mempersiapkan kartu stok Kartu Stok Mulai Laporan Tanggal Expired Laporan Pembelian Membuat Laporan Laporan Penjualan Selesai Daftar Barang D Nota Pembelian Barang

Gambar 4.4 Document Flow Subprocess Pembuatan Laporan

4.2 Desain System

Desain system merupakan tahap pengembangan setelah analisis system dilakukan. Langkah–langkah yang dilakukan dalam desain system ini adalah:

a. System Flow

b. Context Diagram

c. HIPO

d. Data Flow Diagram

e. Conceptual Data Model

f. Physical Data Model

g. Struktur Tabel

STIKOM

(45)

29

System flow dibuat dengan mengembangkan dokumen flow lama. Proses

tersebut juga membutuhkan database yang tepat untuk penyimpanan data.

Database yang dibutuhkan antara lain database Master Obat, tabel golongan,

tabel jenis, tabel satuan, tabel supplier, tabel karyawan, tabel pembelian, tabel pesanan, tabel penjualan, tabel resep, tabel konsinyasi, tabel tanggal expired, tabel detil penjualan, tabel detil resep, tabel detil konsinyasi, dan tabel detil pembelian.

Selanjutnya membuat Context Diagram. External Entity dan proses-proses yang terjadi pada Context Diagram didapat dari system flow yang telah dibuat, kemudian menyusun secara lengkap masing-masing proses beserta file-file yang dibutuhkan pada DFD. File yang terdapat pada DFD digunakan sebagai acuan membuat ERD dan struktur tabel.

4.2.1 System Flow

Berikut ini merupakan system yang telah dikembangkan dari system yang lama. Dalam System Flow ini, alur prosesnya sama seperti pada dokumen flow hanya saja beberapa proses dilakukan secara komputerisasi dan menggunakan database terpusat.

1. System Flow system Informasi Inventory Obat pada BPS Farida Hadjri

system informasi Inverntory obat diawali oleh pembeli yang melakukan

pemesanan barang kepada karyawan BPS. Farida Hadjri. Kemudian karyawan tersebut akan memproses pesanan pembeli dengan mengecek persediaan barang (obat), apakah barang (obat) yang dipesan tersebut tersedia atau habis. Jika barang

STIKOM

(46)

(obat) tersebut tersedia, maka karyawan BPS. Farida Hadjri akan membuatkan nota pembelian dan penjualan.

Nota pembelian akan diberikan kepada pembeli beserta dengan barang yang dipesan, sedangkan nota penjualan dijadikan arsip. Sedangkan jika barang yang dipesan tidak tersedia atau habis, maka karyawan akan membuatkan faktur pembelian barang sebanyak dua rangkap. Faktur pembelian barang yang pertama akan langsung diberikan kepada suplier, sedangkan faktur pembelian yang ke dua akan diberikan kepada bagian keuangan beserta nota penjualan untuk pembuatan laporan.

STIKOM

(47)
[image:47.595.67.539.83.688.2]

31

Gambar 4.5 System Flow System Informasi Inventory obat pada BPS Farida Hadjri

Sistem Informasi Inventory Obat pada BPS Farida Hadjri

Karyawan

Pembeli Supplier Keuangan

Mulai

Pesan Barang

Barang habis / tidak ada ?

Pembelian Barang ya Penjualan Barang tidak Nota Nota 1 Pembelian Barang Pembelian Barang 2 Nota 1 Pembelian Barang 2 A A 2 1

Nota Pembelian Barang

Pengecekan Pembelian Barang

D Cari Barang Master Barang

Golongan Data pesanan Jenis Detil Konsinyasi Konsinyasi Pesanan Pembelian Detil Pembelian Supplier Penjualan Detil Pejualan Tgl Exp Data Pembelian Barang Pembuatan Laporan Selesai Laporan Penjualan Laporan Pembelian

Laporan tgl exp

STIKOM

(48)

2. System Flow Subprocess Pembelian Obat pada BPS Farida Hadjri

Pembelian pada BPS Farida Hadjri diawali oleh karyawan yang membuat daftar barang kemudian melakukan pemesanan barang (obat) ke supplier. Daftar pesanan barang (obat) tersebut akan diberikan kepada suplier kemudian suplier akan menyiapkan barang (obat) sesuai dengan pesanan yang diinginkan oleh karyawan BPS Farida Hadjri. Setelah barang (obat) siap, (obat) beserta surat pesanan akan dikirim atau diserahkan kepada karyawan BPS Farida Hadjri. Setelah menerima barang (obat), karyawan BPS Farida Hadjri akan melakukan pengecekan barang (obat).

Pengecekan dilakukan untuk memastikan apakah barang (obat) yang diterima dari suplier sesuai dengan pesanan atau tidak. Jika barang (obat) yang diterima sesuai dengan yang dipesan, maka karyawan BPS Farida Hadjri akan melakukan update stok barang (obat) ke dalam dokumen daftar barang (obat). Jika barang (obat) yang diterima tidak sesuai dengan pesanan maka karyawan BPS Farida Hadjri akan melakukan penyesuaian barang yang diterima dengan pesanan barang dan melakukan konfirmasi dengan suplier. Setelah sesuai, maka suplier akan membuat surat faktur tagihan dan mengirimkan ke bagian keuangan beserta dengan surat konfirmasi bahwa barang yang dikirimkan sesuai dengan barang yang dipesan.

Bagian keuangan akan melakukan pengecekan tagihan, jika sesuai maka bagian keuangan akan menyiapkan pembayaran dan data pembayaran kemudian akan diberikan kepada suplier. Jika tagihan tidak sesuai maka bagian keuangan akan mengkonfirmasi ulang tagihan kepada suplier. Suplier akan memproses

STIKOM

(49)

33

konfirmasi yang diterima dari bagian keuangan, setelah sesuai maka suplier akan memberikan hasil konfirmasi kepada bagian keuangan.

STIKOM

(50)

Subproses Pembelian Obat Supplier Keuangan Karyawan Pesanan Barang ke supplier 2 Pesanan Barang ke supplier 2 Pesanan Barang ke supplier Buat Surat Pesanan dan faktur tagihan Surat Pesanan 3 Faktur Tagihan 5 5 Faktur Tagihan 3 Surat Pesanan Sesuai ? ya 4 Surat Pesanan sesuai Benar ? Data Pembayaran ya 6 Data Pembayaran 6 Konfirmasi tagihan tidak Terima konfirmasi Menyesuaikan Surat Pesanan tidak Surat Pesanan 4 Surat Pesanan Sesuai 4 Buat Faktur Tagihan Konfimasi 7 Konfimasi 7 Selesai Buat Pesanan Barang ke supplier Cek Pesanan dan barang Update stok barang Surat Pesanan Sesuai Mulai Melakukan Maintenance Stok

Barang Input username

& password

Username & password sesuai ?

ya Cek username

password Login Karyawan

Daftar / ulangi input username &

password tidak Surat Pesanan Sesuai Siapkan data pembayaran Cek Tagihan dan pembelian Master barang Detil Pembelian Pembelian Karyawan Master Barang Pesanan Pembelian Detil Pembelian Tanggal Expired Golongan Jenis Satuan Master Barang

Gambar 4.6 System Flow Subprocess Pembelian Obat pada BPS farida Hadjri

STIKOM

(51)

35

3. System Flow Subprocess Penjualan Obat pada BPS Farida Hadjri

Subprocess penjualan diawali oleh pembeli yang melakukan pemesanan

dengan menyerahkan daftar pesanan kepada karyawan BPS. Farida Hadjri. Kemudian karyawan akan menyiapkan pesanan pembeli dengan terlebih dahulu menyesuaikan pesanan dengan daftar barang (obat) yang tersedia. Setelah barang (obat) siap, maka karyawan BPS Farida Hadjri menghitung total harga sesuai dengan barang yang dipesan kemudian membuatkan nota pembelian dan penjualan. Nota pembelian beserta barang (obat) akan diberikan kepada pembeli, sedangkan nota penjualan akan di simpan sebagai arsip. Setelah menerima nota pembelian dan barang (obat), pembeli akan melakukan pembayaran kepada karyawan BPS Farida Hadjri.

STIKOM

(52)

Subproses Penjualan Obat Keuangan Karyawan Pembeli Mulai 2 Nota Pembelian Data Pembayaran 1 Pesan Barang Daftar barang pesanan Membayar

Hitung total harga

Nota Pembelian 1 Nota Penjualan Cari Barang Menyiapkan barang Apakah Barang ada ? ya Tidak Data Pembayaran 2 Master Barang Pembelian Barang Tgl Exp Master Barang Simpan data pembayaran dan mencatat penjualan Penjualan Detil Penjualan Data Pembayaran 2 D Selesai

Gambar 4.7 System Flow Subprocess Penjualan Obat pada BPS Farida Hadjri

STIKOM

(53)

37

4. System Flow Subprocess Pembuatan Laporan pada BPS Farida Hadjri

Subprocess pembuatan laporan diawali oleh karyawan yang menyiapkan

nota dan surat pembelian. Kemudian karyawan akan membuat laporan pembelian, laporan penjualan dan laporan tanggal expired berdasarkan nota, surat pembelian, data barang, data pembelian, data detil pembelian, detil penjualan, dan data tanggal expired. Laporan-laporan tersebut kemudian kemudian diserahkan kepada pemilik BPS Farida Hadjri.

Subproses Pembuatan Laporan

Pemilik Karyawan Buat Laporan Pembelian Laporan Pembelian Mulai Menyiapkan Nota dan surat

pembelian Nota Pembelian Barang D Selesai Pembelian Penjualan Tanggal Expired Buat Laporan Penjualan Buat Laporan Tanggal Expired Laporan Penjualan Laporan

Tanggal Expired 3

2 1

1 2 3

(54)

Gambar 4.8 System Flow Subprocess Pembuatan Laporan pada BPS Farida Hadjri

5. System Flow Subprocess Pengecekan Pembelian

Subprocess pengecekan pembelian diawali dengan karyawan menyiapkan

nota dan surat pembelian. Kemudian nota dan surat pembelian tersebut di serahkan kepada bagian keuangan. Setelah menerima nota dan surat pembelian, bagian keuangan akan mel;akukan pengecekan nota dengan surat pembelian. Pengecekan ulang dilakukan untuk mengetahui apakah nota pembelian sesuai dengan surat pembelian. Jika sesuai maka bagian akan menyimpan nota dan surat pembelian sebagai data pembelian barang, jika tidak sesuai maka bagian keuangan akan melakukan konfirmasi ulang dengan karyawan dan supplier untuk mendapatkan data pembelian yang sesuai.

STIKOM

(55)

39

Subproses Pengecekan Pembelian

Keuangan Karyawan Mulai Siapkan Nota dan surat pembelian Nota Pesanan Surat Pembelian 1 2 1 2

Nota Pesanan PembelianSurat

Pengecekan Nota dengan surat Pembelian Pesanan Sesuai ? Konfirmasi dengan karyawan dan supplier tidak Melakukan pengecekan Pesanan

Data fix pesanan barang 3 3 Data fix pesanan barang Menyimpan data pembelian barang Pembelian Detil Pembelian Ya Selesai Surat Pembelian Nota Pesanan D

Gambar 4.9 System Flow Subprocesss Pengecekan Pembelian 4.2.2 Context Diagram

Pada Context Diagram System Informasi Inventory Obat ini terdiri dari 4 entitas (bagian), yaitu karyawan, pelanggan, supplier dan keuangan. Ketiga entitas tadi memberikan input data dan menerima output data yang diperlukan.

STIKOM

(56)

Gambar 4.10 Context Diagram System Informasi Inventory Obat pada BPS. Farida Hadjri

4.2.3 Diagram Berjenjang

Diagram berjenjang merupakan merupakan diagram urutan proses yang terjadi dalam System Informasi Inventory Obat pada BPS Farida Hadjri. Urutan proses dimulai dari pemeliharaan file induk, transaksi, dan cetak laporan.

Daftar Obat

Data Pengeluaran Data pemasukan

Data Permintaan Laporan

Laporan Tanggal exp

Laporan Pembelian

Data Pembelian Obat Data Pembayaran Order Obat

Faktur Tagihan nota pembelian

Surat Order Data Pesanan Barang

0

Sistem Informasi Inventory Obat pada BPS Farida Hadjri

+

Pelanggan

Keuangan Supplier

Pemilik

STIKOM

(57)

41

Sistem Informasi Inventory Obat pada BPS Farida

Hadjri 1 Memgelola Master 2 Transaksi Pembelian 3 Transaksi Penjualan 4 Pembuatan Laporan 1.1 Memasukan Data Master 1.2 Memasukan Data Master Obat 2.1 Membuat Daftar Pesanan 4.1 Membuat Laporan Pembelian 4.2 Membuat Laporan Penjualan 4.3 Membuat laporan Taggal Expired 2.2 Mengelola Data Barang Dibeli 2.3 Membayar Pembelian 3.1 Memproses Pesanan 3.2 Memproses Pembayaran 2.2.1 Mengecek Pembelian Obat 2.2.2 Memasukan Data Barang Dibeli

Gambar 4.11 HIPO (Hierarky Input Process Output) System Informasi

Monitoring Stok Obat pada BPS Farida Hadjri

4.2.4 Data Flow Diagram

Berikut ini adalah Data Flow Diagram System Informasi Inventory Obat

pada BPS Farida Hadjri, dari sinilah kita bisa mengetahui aliran data yang ada didalam system yang terstruktur. Dalam Rancang Bangun System Informasi

Monitoring Stok Obat pada BPS Farida Hadjri, penggunaan DFD adalah suatu

cara yang mungkin harus digunakan. Hal ini disebabkan supaya dapat

mempermudah dalam memahami system yang ada dalam suatu perusahaan

ataupun badan usaha.

STIKOM

(58)

1 Data Flow Diagram level 0

Data flow diagram dibagi menjadi 2 level, yaitu level 0 dan level 1.

Dimana pada level 0 terdapat 3 proses, yaitu proses pembelian, proses penjualan,

dan proses pembuatan laporan. Sedangkan untuk level 1 menjelaskan tentang

proses yang terjadi didalam proses data flow diagram pada level 0.

STIKOM

(59)
[image:59.595.69.569.76.693.2]

43

Gambar 4.12 Data Flow Diagram Level 0 System Informasi Inventory Obat pada BPS Farida Hadjri

Informasi Obat

Informasi Data Obat Data Master Obat

Data Obat Dibeli Informasi Supplier

Informasi Karyawan

Tanggal Exp Terbaru

Informasi Pesanan Data Pesanan

Data Detil Pembelian Data Karyawan Data Jenis

Informasi Jenis Data Golongan

Informasi Golongan Data Obat Konsinyasi Informasi Obat Konsinyasi

Data Satuan Informasi Satuan

Data Supplier

[Data Pembelian Obat] [Daftar Obat]

[Surat Order] [Faktur Tagihan]

[Faktur Tagihan Lunas]

[Data Pembayaran Order Obat]

[Data Pengeluaran] [Data pemasukan]

data pemakaian supplier data tgl expired obat rekap data detil pembelian

rekap detil penjualan

rekap pembelian

informasi data detil konsinyasi

data konsinyasi

Data Detil Resep

Data Detil Penjualan

[Laporan Pembelian]

[Data Permintaan Laporan] [Laporan Tanggal exp]

[Laporan Penjualan]

Rekap Penjualan Data Resep

Data Penjualan [Data Pesanan Barang]

[nota pembelian] Pelanggan Supplier Keuangan 3 Menjual + 4 Membuat Laporan + 2 Pembelian

3 Penjualan 6 Golongan

7 Supplier

8 Karyawan

4 Pesanan

10 Tanggal Exp

11 Konsinyasi

12 Jenis

9 Satuan

5 Resep

Pemilik 13 Detil_Pembelian

14 Detil Penjualan 15 Detil Resep 17 detil konsinyasi

2 Pembelian

13 Detil_Pembelian

10 Tanggal Exp

7 Supplier 1 Mengelola Master + 2 Membeli +

11 Konsinyasi

7 Supplier

1 Master Obat

1 Master Obat

STIKOM

(60)

44

DFD Level 1 Subsystem Mengelola Master ini menggambarkan proses mengisi data pada tabel-tabel master, yaitu master karyawan, supplier, jenis, golongan, satuan dan nantinya akan digunakan untuk mengolah tabel master barang.

Gambar 4.13 DFD Level 1 Subsystem Mengelola Master Pada System Inventory Obat pada BPS Farida Hadjri

3 DFD Level 1 Subsystem pembelian

DFD Level 1 Subsystem Membeli ini menggambarkan proses pembelian barang yang sudah habis dari supplier. Mulai dari proses memesan hingga pencatatan barang yang sudah diterima.

Informas i Jenis Data Jenis

Data Master Obat Data Karyawan

Data suplier Data Obat Kons inyasi

Informas i Golongan Data Golongan Data Satuan Daftar Obat 1.1 Memasukan Data Master 1.2 Memasukan Data Master Obat Suplier 9 Satuan

11 Kons inyasi

6 Golongan

7 Suplier

12 Jenis

8 Karyawan

1 Data Master Obat

STIKOM

(61)

45

Gambar 4.14 DFD Level 1 Subsystem Subprocess Pembelian pada BPS Farida Hadjri

4 DFD Level 1 Subsystem penjualan

Pada level ini menggambarkan proses Penjualan Obat pada BPS Farida Hadjri dalam melakukan penjualan obat, mulai dari proses pemesanan obat sampai proses pembayaran.

[Informasi Data Obat]

[Informasi Pesanan] [Informasi Supplier]

[Informasi Karyawan]

[Tanggal Exp Terbaru] [Data Obat Dibeli]

[Data Pesanan]

[Data Pembayaran Order Obat] [Data Pembelian Obat]

[Data Detil Pembelian]

[Faktur Tagihan]

[Faktur Tagihan Lunas] [Surat Order]

Supplier

Keuangan 13 Detil_Pembelian

4 Pesanan

10 Tanggal Exp

8 Karyawan 7 Supplier 2.1 Membuat Daftar Pesanan 2.2 Mengelola Data Barang Dibeli + 2.3 Membayar Pembelian 2 Pembelian

1 Master Obat

STIKOM

(62)

Gambar 4. 15 DFD Level 1 Subsystem Penjualan pada BPS Farida Hadjri

5 DFD Level 1 Subsystem Membuat Laporan

Pada level ini menggambarkan proses membuat laporan pada BPS Farida Hadjri. Dalam DFD Level 1 ini akan terlihat proses pembuatan laporan yang diawali dengan permintaan data dari pemilik kemudian diproses oleh bagian keuangan menjadi sebuah laporan.

[data konsinyasi]

[informasi data detil konsinyasi] [Data Detil Resep]

[Data Detil Penjualan]

[Data Resep]

[Data Penjualan]

[Barang Pesanan]

[Data Pembayaran]

[nota pembelian] [Data Pesanan Barang]

Pelanggan

3 Penjualan

5 Resep

2.1

Memproses Pesanan

2.2

Memproses pembayaran

14 Detil Penjualan

15 Detil Resep

11 Konsinyasi

17 detil konsinyasi

STIKOM

(63)

47

Gambar 4. 16 DFD Level 1 Subsystem Membuat Laporan pada BPS Farida Hadjri

6 DFD Level 2 Subsystem Mengelola Barang Dibeli

Pada level ini menggambarkan proses Mengelola barang yang telah dibeli pada BPS Farida Hadjri. Dalam DFD Level 2 ini akan terlihat proses memasukkan data-data barang yang telah dibeli yang diawali dengan pengecekan pada barang yang telah dibeli, apakah sudah sesuai dengan pesanan, dan selanjutnya data barang tersebut akan diinputkan pada database.

[Informasi Obat]

[data pemakaian supplier]

[Data Permintaan Laporan]

[Laporan Tanggal exp]

[Data pemasukan]

[Data Pengeluaran]

[data tgl expired obat] [rekap detil penjualan]

[Rekap Penjualan] [Laporan Penjualan]

[Laporan Pembelian]

[rekap data detil pembelian] [rekap pembelian]

3 Penjualan

Pemilik

2 Pembelian

14 Detil Penjualan 13 Detil_Pembelian

10 Tanggal Exp

7 Supplier 4.1 Membuat Laporan Pembelian 4.2 Membuat Laporan Penjualan 4.3 Membuat Laporan Tanggal Expired Keuangan 1 Master Obat

STIKOM

(64)

Gambar 4. 17 DFD Level 2 Subsystem Mengelola Data Barang Dibeli pada BPS Farida Hadjri

4.2.5 Entity Relational Diagram

Entity Relational Diagram (ERD) merupakan gambaran struktur database

dari System Informasi Monitoring Stok Obat yang telah dikembangkan. ERD dibagi menjadi dua, yaitu Conceptual Data Model (CDM) atau secara logik dan

Physical Data Model (PDM) atau secara fisik.

1 CDM (Conceptual Data Model)

Pada Conceptual Data Model, terdapat 16 tabel yang saling terintegrasi. Tabel tersebut terdiri dari 11 tabel master dan 5 tabel lainnya adalah tabel detil.

Data pembelian fix

[Data Obat Dibeli]

[Tanggal Exp Terbaru] [Data Detil Pembelian] [Informasi Pesanan]

[Data Pembelian Obat] Supplier

13 Detil_Pembelian 4 Pesanan

10 Tanggal Exp 2 Pembelian

2.2.1

Mengecek Pembelian Obat

2.2.2

Memasukkan Data Barang Dibeli

STIKOM

(65)

49

Gambar 4.18 Conceptual Data Model System Informasi Monitoring Stok Barang pada BPS Farida Hadjri

KEPADA

(66)

2 PDM (Physical Data Model)

[image:66.595.51.546.191.693.2]

Pada Physical Data Model yang tertera dibawah, telah menunjukkan adanya relasi antar tabel. Terlihat bahwa antar tabel satu dengan yang lain saling memberikan informasi berupa identitas (kode) untuk mengenali tabel yang lain.

Gambar 4.19 Physical Data Model System Informasi Monitoring Stok Obat pada BPS Farida Hadjri

KO DE _SUP PLI ER = SUP_KO DE _SUPPLI ER KO DE _RES EP = KO DE _RES EP KO DE _KARYAWA N = KO DE_K ARYAWA N

KO DE _KARYAWA N = KO DE_K ARYAWA N

KO DE _SUP PLI ER = KO DE _SUP PLI ER KO DE _KARYAWA N = KO DE_K ARYAWA N

KO DE _FAK TUR_ = K ODE_FA KT UR_ KO DE _RES EP = KO DE _RES EP

KO DE _SUP PLI ER = KO DE _SUP PLI ER

KO DE _SAT UAN = K ODE_SA TUA N KO DE _BARANG = KO DE_B ARA NG

KO DE _SUP PLI ER = KO DE _SUP PLI ER TG L_PE SAN = T GL_P ESA N

NO TA = NOT A

KO DE _FAK TUR = K ODE_FA KTUR

KO DE _SAT UAN = K ODE_SA TUA N

KO DE _BARANG = KO DE_B ARA NG KO DE _BARANG = KO DE_B ARA NG

KO DE _JENI S = KO DE _JENI S

KO DE _BARANG = KO DE_B ARA NG KO DE _GO LO NG AN = KO DE _GO LO NG AN

KO DE _BARANG = KO DE_B ARA NG

KO DE _BARANG = KO DE_B ARA NG

MASTER_OBAT KODE_BARANG KODE_GOLONGAN KODE_JENIS KODE_SAT UAN NAMA_BARANG HARGA_BELI HARGA_JUAL PEM BELIAN KODE_FAKTUR KODE_SUPPLIER T GL_PESAN KODE_KARYAWAN SUP_KODE_SUPPLIER T GL_BELI T OTAL PPN

T GL_J AT UHT EM PO STAT US

PENJ UALAN NOT A

(67)

51

4.2.6 Struktur Tabel

Program System Informasi Monitoring Stok Obat pada BPS Farida Hadjri ini, memiliki database yang terdiri dari 16 tabel. Tabel – tabel tersebut memiliki struktur tabel yang saling terintegrasi dan memberikan informasi yang cukup lengkap bagi pengguna system. Berikut penjelasan struktur tabel dari tiap tabel:

1. Tabel Master Obat Primary key : kode_barang

Foreign key : kode_golongan, kode_jenis, kode_satuan Fungsi : Sebagai penyimpanan data obat

Tabel 4.1 Tabel Master Obat.

No Field Data Type Length Description

1 Kode_barang Varchar 5 Identitas Obat

2 Kode_golongan Varchar 5 Identitas Golongan

3 Kode_jenis Varchar 5 Identitas Jenis

4 Kode_satuan Varchar 5 Identitas Satuan

5 Nama_barang Varchar 50 Nama Obat

6 Harga_beli Numeric 10 Harga beli obat

7 Harga_jual Numeric 10 Harga jual obat

2. Tabel Golongan

Primary key : Kode_Golongan Foreign key : -

Fungsi : Menyimpan data golongan obat.

STIKOM

(68)
[image:68.595.56.548.103.704.2]

Tabel 4.2 Tabel Golongan.

No Field Data Type Length Description

1 Kode_Golongan Varchar 5 Identitas golongan

2 Nama_Golongan Varchar 15 Nama Golongan

3. Tabel Jenis

Primary key : Kode_Jenis Foreign key : -

Fungsi : Menyimpan data jenis-jenis obat. Tabel 4.3 Tabel Jenis.

No Field Data Type Length Description

1 Kode_jenis Varchar 5 Identitas jenis

2 Nama_jenis Varchar 15 Nama jenis

4. Tabel Satuan

Primary key : Kode_Satuan Foreign key : -

Fungsi : Menyimpan data satuan obat. Tabel 4.4 Tabel Satuan.

No Field Data Type Length Description

1 Kode_Satuan Varchar 5 Identitas satuan

2 Nama_Satuan Varchar 15 Nama satuan

STIKOM

(69)

53

5. Tabel Supplier

Primary key : Kode_supplier Foreign key : -

Fungsi : Menyimpan data supplier. Tabel 4.5 Tabel Supplier.

No Field Data Type Length Description

1 Kode_supplier Varchar 5 Identitas supplier

2 Nama_supplier Varchar 15 Nama supplier

3 Contact Numeric 12 Kontak supplier

4 Status Varchar 25 Status supplier

5 Jenis Varcahr 25 Jenis Supplier

6. Tabel Karyawan

Primary key : Kode_karyawan Foreign key : -

Fungsi : Menyimpan data karyawan. Tabel 4.6 Tabel karyawan.

No Field Data Type Length Description

1 Kode_karyawan Varchar 5 Identitas karyawan

2 Nama_karyawan Varchar 50 Nama karyawan

3 Password Varchar 8 Password login

4 Contact Numeric 12 Kontak karyawan

5 Alamat Varchar 50 Alamat karyawan

6 Hak Akses Varchar 12 Hak Akses Karyawan

STIKOM

[image:69.595.65.549.113.788.2]
(70)

7. Tabel Pembelian

Primary key : Kode_Faktur

Foreign key : Kode_barang, Kode_golongan, Kode_jenis, Kode_satuan, Kode_karyawan, Kode_Supplier.

Fungsi : Menyimpan data pembelian obat. Tabel 4.7 Tabel Pembelian.

No Field Data Type Length Description

1 Kode_faktur Varchar 5 Identitas Pembelian

2 Tgl_pesan date - Tanggal Pemesanan

3 Total Bumeric 10 Total Pembelian

4 PPN decimal - Pajak Pembelian

5 totalPPN numeric 10 Total + Pajak Pembelian

6 Tgl_jatuh_tempo date - Tanggal jatuh tempo

7 Status Varchar 5 Status pembelian

8 Kode_Supplier Varchar 5 Identitas Supplier 9 Kode_karyawan Varchar 5 Identitas Karyawan

10 Tgl_beli datetime - Tanggal Pembelian

8. Tabel Pesanan

Primary key : Kode Supplier, Tgl_pesan, Kode_barang Foreign key : Kode_barang.

Fungsi : Menyimpan data pesanan obat.

STIKOM

[image:70.595.64.558.146.663.2]
(71)
[image:71.595.69.550.110.673.2]

55

Tabel 4.8 Tabel Pesanan.

No Field Data Type Length Description

1 Kode_supplier Varchar 5 Identitas supplier

2 Tgl_pesan Date - Tanggal pesan

3 Kode_barang Varchar 5 Identitas Barang

4 Kode_karyawan Varchar 5 Identitas Karyawan

2 Qty Numeric 5 Jumlah Pesanan

3 Status Varchar 5 Status pesanan

9. Tabel Penjualan

Gambar

Gambar 2.2 Struktur Organisasi BPS Farida Hadjri
Gambar 4.5 System Flow System Informasi Inventory obat pada
Gambar 4.12 Data Flow Diagram Level 0 System Informasi Inventory Obat pada
Gambar 4.19 Physical Data Model System Informasi Monitoring Stok Obat pada
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dari evaluasi yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa sistem informasi pengendalian persediaan obat tersebut telah memenuhi kebutuhan yang diinginkan antara lain menghasilkan

Dari permasalahan tersebut, penulis membuat sistem informasi penjualan yang menghasilkan laporan-laporan berupa laporan pembayaran, laporan penjualan, dan laporan

Pada Puskesmas Kupang Jetis Mojokerto 1 Maintenance Data Obat 2 Transaksi 3 Pembuatan Laporan 1.1 Obat 3.1 Pembuatan Laporan Stok 2.1 Surat Masuk 1.2 Pelanggan 1.3 Supplier 2.2

Untuk meningkatkan kinerja yang ada dirumah sakit tersebut yang masih dibilang kurang baik pada bagian apoteknya, dengan sistem informasi perputaran persediaan obat yang masih

Hanil Jaya Steel terutama bagian gudang memperoleh aplikasi yang dapat digunakan dalam pencatatan, pengolahan, penyimpanan, dan pelaporan data inventory bahan jadi.. Aplikasi

Dengan kata lain proses rekam medis dapat dilakukan dengan menerapkan perangkat lunak yang membantu kelancaran dalam meningkatkan pelayanan kesehatan , Permasalahan yang

Data dan informasi yang dibutuhkan dalam pengembangan design aplikasi inventory penjualan barang ini meliputi data sales order (SO), data rencana pengiriman, data invoice

Hasil akhir yang diperoleh dari metode penelitian maka dibuatlah Prototype Aplikasi Analisa Sistem Informasi Inventory Barang Pada PT Anugrah Distributor Indonesia yang