• Tidak ada hasil yang ditemukan

Trans Studio Medan ( Arsitektur Rekreatif )

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Trans Studio Medan ( Arsitektur Rekreatif )"

Copied!
167
0
0

Teks penuh

(1)

( ARSITEKTUR REKREATIF )

LAPORAN PERANCANGAN

TKA 490 - STUDIO TUGAS AKHIR

SEMESTER A TAHUN AJARAN 2013/2014

Sebagai Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Teknik Arsitektur

Oleh :

MAHENDRA DALAMORA ATHOS PUTRA DAULAY

08 0406 073

DEPARTEMEN ARSITEKTUR

FAKULTAS TEKNIK

U N I V E R S I T A S S U M A T E R A U T A R A

(2)

( ARSITEKTUR REKREATIF )

Oleh :

MAHENDRA DALAMORA ATHOS PUTRA DAULAY

08 0406 073

Medan, Februari 2014

Disetujui Oleh :

Ketua Departemen Arsitektur Prof. Ir. M. Nawawiy Loebis, M.Phil., Ph.D.

NIP 195209271983031003

Imam Faisal Pane, S.T., M.T. NIP 197408102002121001

Pembimbing I Pembimbing II

(3)

Nama : Mahendra Dalamora Athos Putra Daulay

NIM : 08 0406 073

Judul Proyek Tugas Akhir : Trans Studio Medan Tema : Arsitrektur Rekreatif Rekapitlasi Nilai :

A B+ B C+ C D E

Dengan ini mahasiswa yang bersangkutan dinyatakan :

No Status

Waktu Pengumpulan Laporan Paraf Pembimbing I Paraf Pembimbing II Koordinator TKA-490

1 Lulus Langsung

2

Lulus Melengkapi

3 Perbaikan Tanpa Sidang

4 Perbaikan Dengan Sidang

5

Tidak Lulus

Medan, Februari 2014

Ketua Departemen Arsitektur Koordinator TKA-490

Wahyuni Zahrah, S.T., M.S. NIP 197308192000042001 NIP 196606221997021001

(4)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur saya panjatkan kehadiran Allah SWT, karena berkat Rahmat dan Karunia-Nya saya dapat menyelesaikan seluruh proses penyusunan Laporan Tugas Akhir ini sebagai persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik Arsitektur, Departemen Arsitektur Universitas Sumatera Utara. Dan tak lupa shalawat dan salam pada junjungan Nabi Besar, Nabi Muhammad SAW sebagai tokoh inspirator yang memberikan semangat juang pada saya.

Selama proses hingga selesainya laporan ini, penulis tidak terlepas dari berbagai pihak yang turut ambil dalam menyukseskannya. Oleh sebab itu, pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

 Orang tua saya tercinta Papa H. dr. Athos P. Daulay, SpA. dan Mama Hj. Dini Irsanye Diapari Siregar yang telah mendidik dari kecil hingga sekarang dengan segala kasih sayangnya.

 Abang tercinta Ditho Athos Putra Paruhum Daulay, kakak tercinta Amelia Dini Athos Putri Daulay, Rainy Oktavia Athos Putri Daulay, dan Miranda Adelita Athos Putri Daulay yang memberikan motivasi, semangat serta perhatiannya.  Bapak Prof. Ir. M. Nawawiy Loebis, M.Phil., Ph.D. sebagai Dosen Pembimbing I

yang telah banyak memberikan nasihat, masukan, dan memberikan pandangan-pandangan arsitektur yang cukup membuka wawasan saya.

 Bapak Imam Faisal Pane, S.T., M.T. sebagai Dosen Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan dan arahan yang sangat berguna dalam pelaksanaan tugas akhir ini.

 Bapak Ir. Novrial, M.Eng. selaku dosen penguji yang telah banyak memberikan masukan, saran, dan kritik yang sangat membantu pada proses Tugas Akhir ini.  Bapak Wahyu Abdillah, S.T. selaku dosen penguji yang telah banyak

memberikan masukan, saran, dan kritik yang sangat membantu pada proses Tugas Akhir ini.

 Bapak Ir. N. Vinky Rachman, MT. selaku Ketua Departemen Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara.

 Bapak Ir. Rudolf Sitorus, M.L.A. sebagai Sekretaris Departemen Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara.

 Para staf Pengajar dan Pegawai Tata Usaha di lingkungan Fakultas Teknik

(5)

 Para sahabat teranggap saudara Aditya Safri Ginting, Muhammad Abdie Mora Pulungan, Rizky Salaam Ritonga, Zaid Mubarok Nasution, Sandi Maha Putra Bangun, dan Eka Putri Agustina yang telah memberikan waktu luang, semangat, dan motivasi yang membangun bagi penulis.

 Para sahabat-sahabat stambuk 2008 khususnya Ilham, Rasyid, Rahma, Mansyur, Anggie, Bulsem, Romy, Yudha, Liandri, Riry, Eka, Nabila, Chaca, Titi, Ema, Yeshi, Citra, Tyo, Tari, dll yang telah banyak membantu, memotivasi, dan memberikan semua kisah yang akan tetap menjadi kenangan yang indah.  Teman-teman sekelompok Tugas Akhir Astri, Danu, David, dan Romy serta

teman-teman seperjuangan Tugas Akhir terima kasih atas semangat kebersamaan dan suka cita yag telah dilewati bersama.

 Abang dan kakak senior yang sudah banyak memberikan

pengalaman-pengalaman yang berharga.

 Adik-adik stambuk 2009, 2010, 2011, dan 2012, khususnya Fanny Khairunnisa, Habib, Fairuz, Dani, Agus, Rio, Bagus, Ridwan, Meyer, Fitrah, dll terima kasih atas dukungan dan dorongan kepada penulis selama proses pengerjaan Tugas Akhir ini.

Akhir kata, saya mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi penyempurnaan penulisan laporan ini. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua khususnya di lingkungan Departemen Arsitektur USU.

Medan, Februari 2014 Hormat saya,

(6)

ABSTRAK

Medan adalah ibukota Sumatera Utara yang merupakan kota besar di Indonesia, memiliki populasi sekitar 2 juta (BPS kota Medan tahun 2009). Tingkat kepadatan yang tinggi diikuti dengan aktivitas yang padat dan melelahkan menjadi perilaku sehari-hari dari masyarakat kota Medan yang mudah membuat jenuh, bosan, dan stress. Rekreasi dalam konteks behaviourisme menjadi pendekatan utama dalam tugas akhir ini. Dengan perilaku itu, maka rekreasi pun menjadi pilihan yang tepat karena mampu mendorong kembalinya kesegaran tubuh dan pikiran. Rekreasi sangat cocok untuk mengatasi kendala yang terdapat pada masyarakat kota Medan dengan membuat perancangan sebuah taman hiburan (theme park) dengan menerapkan tema arsitektur rekreatif. Konsep perancangan dan perencanaan ini memberikan suasana baru diluar dari rutinitas yang dilakukan sehari-hari masyarakat kota Medan, agar dapat mengembalikan kesegaran tubuh dan pikiran dengan memberikan wahana permainan yang bermacam-macam dengan tema yang berbeda-beda.

(7)

DAFTAR ISI

LEMBARAN PENGESAHAN

SURAT HASIL PENILAIAN PROYEK TUGAS AKHIR (SHP2A)

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR DIAGRAM ... xii

BAB I. PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang ... 1

I.2 Maksud dan Tujuan ... 2

I.3 Masalah Perancangan ... 3

I.4 Pendekatan ... 3

I.5 Lingkup Batasan ... 4

I.6 Kerangka Berfikir ... 5

I.7 Sistematika Penulisan Laporan ... 6

BAB II. DESKRIPSI PROYEK 2.1 Judul Proyek ... 7

2.2 Tinjauan Umum ... 8

2.2.1 Pengertian Taman HIburan ... 8

2.2.2 Jenis-jenis Taman Hiburan... 8

2.2.3 Jenis-jenis Wahana Taman Hiburan ... 9

2.3 Lokasi Proyek ... 14

2.3.1 Kriteria Pemilihan Lokasi Proyek ... 14

2.3.2 Tinjauan Terhadap Struktur Kota ... 15

2.3.3 Deskripsi Lokasi ... 16

2.4 Tinjauan Fungsi... 20

2.4.1 Deskripsi Pengguna ... 20

2.4.2 Deskripsi Perilaku Pengguna ... 21

2.4.3 Deskripsi Kegiatan ... 22

(8)

2.5 Studi Banding Proyek Sejenis ... 44

2.5.1 Studi Banding Proyek Sejenis Dalam Negeri ... 44

2.5.1.1 Trans Studio Bandung ... 44

2.5.1.2 Trans Studio Makasar ... 52

2.5.2 Studi Banding Proyek Sejenis Luar Negeri ... 59

2.5.2.1 Galaxy Land, Canada ... 59

2.5.2.2 Cosmo World Theme Park ... 62

BAB III. ELABORASI TEMA 3.1 Pengertian Tema ... 64

3.1.1 Pengertian Arsitektur Rekreatif ... 64

3.1.2 Unsur-unsur Rekreatif ... 66

3.1.3 Desain Arsitektur Rekreatif Secara Psikologis ... 66

3.2 Intrepertasi Tema ... 67

3.3 Ketertarikan Tema dengan Proyek ... 72

3.4 Studi Banding Dengan Tema Sejenis ... 72

3.4.1 Klimahaus Bremerhaven 8º Ost ... 72

BAB IV. ANALISA 4.1 Analisa Tapak ... 75

4.1.1 Analisa Lokasi Tapak ... 75

4.1.2 Kondisi Eksisting Site ... 76

4.1.3 Tata Guna Lahan ... 77

4.1.4 Batasan Site ... 78

4.1.5 Kondisi Eksisting Site Sekitar ... 79

4.1.6 Garis Langit (Sky Line) ... 81

4.2 Analisa Sirkulasi ... 82

4.2.1 Analisa Sirkulasi Kenderaan ... 82

4.2.2 Analisa Sirkulasi Pejalan Kaki ... 83

4.3 Analisa Pencapaian ... 84

4.4 Analisa View ... 86

4.4.1 Analisa View Keluar Site ... 86

4.4.1 Analisa View Kedalam Site ... 87

4.5 Analisa Matahari, Vegetasi, dan Angin ... 88

4.6 Analisa Kebisingan ... 89

4.7 Analisa Fungsional ... 90

(9)

4.7.2 Analisa Alur Kegiatan ... 90

4.7.3 Analisa Pengunjung... 91

4.7.4 Analisa Kebutuhan Ruang... 92

4.7.5 Analisa Kebutuhan Area Parkir ... 100

4.8 Analisa Bentuk Massa Bangunan ... 101

4.8.1 Analisa Bentuk Bangunan ... 101

4.8.2 Analisa Sirkulasi ... 103

4.8.3 Analisa Struktur ... 105

4.9. Analisa Utilitas... 109

4.9.1 Sistem Penghawaan... 109

4.9.2 Sistem Pencahayaan ... 110

4.9.3 Sistem Penanggulangan Bahaya Kebakaran ... 111

4.9.4 Sistem Pengelolahan Air Bersih dan Air Kotor ... 112

4.9.5 Sistem Pengalolahan Sampah ... 113

4.9.6 Sistem Elektrikal ... 114

BAB V. KOSEP 5.1 Konsep Bentukan Massa ... 115

5.2 Konsep Zoning Ruang Luar ... 116

5.3 Konsep Zoning Ruang Dalam ... 117

5.4 Konsep Zoning Kawasan ... 118

5.4.1 Kawasan Studio Central ... 118

5.4.2 Kawasan Cartoon City ... 119

5.4.3 Kawasan Lost City ... 120

5.4.4 Kawasan Magic Corner ... 121

5.5 Konsep Sirkulasi ... 122

5.5.1 Konsep Sirkulasi Kenderaan Pengunjung ... 122

5.5.2 Konsep Sirkulasi Kenderaan Pengelola dan Service ... 123

5.6 Konsep Vegetasi ... 124

BAB VI. HASIL PERANCANGAN 6.1 Site Plan ... 125

6.2 Ground Plan ... 126

6.3 Denah Lantai 1, Denah Lantai 2, dan Denah Sky Cross ... 127

6.4 Tampak Bangunan ... 128

6.5 Potongan Bangunan ... 130

(10)

6.7 Rencana Atap ... 132

6.8 Rencana Elektrikal ... 133

6.9 Rencana Sanitasi ... 134

6.10 Rencana AC ... 135

6.11 Rencana Kebakaran ... 136

6.12 Rencana Telpon ... 137

6.13 Detail ... 138

6.14 3D Bangunan ... 141

6.15 3D Interior Bangunan ... 145

6.16 Foto Maket ... 148

(11)

DAFTAR GAMBAR

BAB II. DESKRIPSI PROYEK

Gambar 2.1 Roller Coaster ... 10

Gambar 2.2 Circular Rides ... 10

Gambar 2.3 Family Rides ... 11

Gambar 2.4 Transportation Rides ... 11

Gambar 2.5 Water Rides ... 11

Gambar 2.6 Ekstrim Thrill Rides ... 12

Gambar 2.7 Dark Rides ... 12

Gambar 2.8 Kiddie Rides ... 13

Gambar 2.9 Peta Alternatif Lokasi 1 ... 16

Gambar 2.10 Peta Alternatif Lokasi 2 ... 17

Gambar 2.11 Peta Alternatif Lokasi 3 ... 17

Gambar 2.12 Spesifikasi Ferris Wheel ... 25

Gambar 2.13 Spesifikasi Friss Bee ... 26

Gambar 2.14 Suasana Museum ... 27

Gambar 2.15 Standart Theater ... 28

Gambar 2.16 Standart 4D Simulator ... 29

Gambar 2.17 Suasana Sience Education ... 30

Gambar 2.18 Spesifikasi Swing Ride ... 31

Gambar 2.19 Spesifikasi Log Flume Ride ... 32

Gambar 2.20 Dark Advanture Ride dan Animasi ... 33

Gambar 2.21 Sky Ride ... 34

Gambar 2.22 Spesifikasi Roller Coaster ... 35

Gambar 2.23 Ghost Train dan Animasi ... 36

Gambar 2.24 Spesifikasi Drop Tower ... 37

Gambar 2.25 Spesifikasi Octopus Ride ... 38

Gambar 2.26 Spesifikasi Carousel... 39

Gambar 2.27 Spesifikasi Bumper Car ... 40

Gambar 2.28 Kids Game (Playground) ... 41

Gambar 2.29 Spesifikasi Train Ride ... 41

Gambar 2.30 Map Trans Studio Bandung ... 45

Gambar 2.31 Suasana Kawasan Studio Central ... 47

Gambar 2.32 Suasana Kawasan Lost City ... 49

(12)

Gambar 2.34 Map Trans Studio Makasar ... 52

Gambar 2.35 Suasana Kawasan Studio Central ... 54

Gambar 2.36 Suasana Kawasan Lost City ... 55

Gambar 2.37 Suasana Kawasan Cartoon City ... 57

Gambar 2.38 Suasana Kawasan Magic Corner ... 58

Gambar 2.39 Denah Galaxyland ... 59

Gambar 2.40 Suasana Galaxyland ... 61

Gambar 2.41 Suasana Cosmo World ... 63

BAB III. ELABORASI TEMA Gambar 3.1 Kilmahaus Bremerhaven 8 º Ost ... 72

Gambar 3.2 Lobby ... 73

Gambar 3.3 Toko Souvenir ... 73

Gambar 3.4 Potongan Bangunan ... 73

Gambar 3.5 Suasana Area Pameran ... 74

BAB IV. ANALISA Gambar 4.1 Analisa Site ... 75

Gambar 4.2 Eksisting Site ... 76

Gambar 4.3 Analisa Tata Guna Lahan ... 77

Gambar 4.4 Batas-batas Site ... 78

Gambar 4.5 Eksisting Sekitar Site ... 79

Gambar 4.6 Foto Eksisting Sekitar Site ... 80

Gambar 4.7 Potongan Site ... 81

Gambar 4.8 Potongan A-A ... 81

Gambar 4.9 Potongan B-B ... 81

Gambar 4.10 Analisa Sirkulasi ... 82

Gambar 4.11 Analisa Sirkulasi Pejalan ... 83

Gambar 4.12 Analisa Pencapaian ... 84

Gambar 4.13 Analisa View Keluar Site ... 86

Gambar 4.14 Analisa View Kedalam Site ... 87

Gambar 4.15 Analisa Matahari, Vegetasi, dan Angin ... 88

Gambar 4.16 Analisa Kebisingan... 89

BAB V. KOSEP Gambar 5.1 Konsep Bentukan Massa ... 115

(13)

Gambar 5.3 Konsep Zona Ruang Dalam... 117

Gambar 5.4 Konsep Kawasan Studio Central ... 118

Gambar 5.5 Konsep Kawasan Cartoon City ... 119

Gambar 5.6 Konsep Kawasan Lost City ... 120

Gambar 5.7 Konsep Kawasan Magic Corner ... 121

Gambar 5.8 Konsep Kenderaan Pengunjung ... 122

Gambar 5.9 Konsep Kenderaan Pengelola dan Service ... 123

(14)

DAFTAR TABEL

BAB II. DESKRIPSI PROYEK

Tabel 2.1 Kriteria Lokasi Proyek ... 14

Tabel 2.2 Rencana Tata Ruang Wilayah ... 15

Tabel 2.3 Alternatif Lokasi ... 18

Tabel 2.4 Deskripsi Kegiatan ... 22

Tabel 2.5 Spesifikasi Ferris Wheel... 25

Tabel 2.6 Spesifikasi Fris Bee ... 26

Tabel 2.7 Spesifikasi Swing Ride ... 31

Tabel 2.8 Spesifikasi Log Flume Ride ... 32

Tabel 2.9 Spesifikasi Roller Coaster ... 35

Tabel 2.10 Spesifikasi Drop Tower ... 37

Tabel 2.11 Spesifikasi Octopus Ride ... 38

Tabel 2.12 Spesifikasi Carousel ... 39

Tabel 2.13 Kebutuhan Ruang ... 42

BAB III. ELABORASI TEMA Tabel 3.1 Warna Secara Psikologi ... 69

BAB IV. ANALISA Tabel 4.1 Analisa Pencapain ... 85

Tabel 4.2 Analisa View Keluar Site ... 86

Tabel 4.3 Analisa View Kedalam Site ... 87

Tabel 4.4 Analisa Kebisingan ... 89

Tabel 4.5 Analisa Pengunjung ... 91

Tabel 4.6 Besaran Ruang Fasilitas Penerima ... 92

Tabel 4.7 Besaran Ruang Fasilitas Pengelola ... 93

Tabel 4.8 Besaran Ruang Wahana Permainan Zona Studio Central ... 94

Tabel 4.9 Besaran Ruang Wahana Permainan Zona Lost City ... 95

Tabel 4.10 Besaran Ruang Wahana Permainan Zona Magic Corner... 95

Tabel 4.11 Besaran Ruang Wahana Permainan Zona Cartoon City ... 96

Tabel 4.12 Besaran Ruang Restaurant ... 96

Tabel 4.13 Besaran Ruang Coffee Shop ... 97

Tabel 4.14 Besaran Ruang Merchandise Shop ... 97

(15)

Tabel 4.16 Besaran Ruang Musholah ... 98

Tabel 4.17 Besaran Ruang Fasilitas Service ... 98

Tabel 4.18 Bentuk Bangunan ... 102

Tabel 4.19 Sirkulasi ... 103

Tabel 4.20 Dasar Pemilihan Struktur ... 105

Tabel 4.21 Struktur Pondasi ... 106

Tabel 4.22 Bahan Struktur ... 107

Tabel 4.23 Bahan Bangunan ... 108

Tabel 4.24 Tinjauan Utilitas ... 109

Tabel 4.25 Sistem Kebakaran Aktif ... 111

(16)

DAFTAR DIAGRAM

BAB II. DESKRIPSI PROYEK

Diagram 2.1 Alur Pengelola ... 21 Diagram 2.2 Alur Karyawan ... 21 Diagram 2.3 Alur Pengunjung ... 21

BAB IV. ANALISA

Diagram 4.1 Alur Kegiatan Pengelola dan Karyawan ... 90 Diagram 4.2 Alur Kegiatan Pengunjung... 91 Diagram 4.3 Sistem Elektrikal ... 114

(17)

ABSTRAK

Medan adalah ibukota Sumatera Utara yang merupakan kota besar di Indonesia, memiliki populasi sekitar 2 juta (BPS kota Medan tahun 2009). Tingkat kepadatan yang tinggi diikuti dengan aktivitas yang padat dan melelahkan menjadi perilaku sehari-hari dari masyarakat kota Medan yang mudah membuat jenuh, bosan, dan stress. Rekreasi dalam konteks behaviourisme menjadi pendekatan utama dalam tugas akhir ini. Dengan perilaku itu, maka rekreasi pun menjadi pilihan yang tepat karena mampu mendorong kembalinya kesegaran tubuh dan pikiran. Rekreasi sangat cocok untuk mengatasi kendala yang terdapat pada masyarakat kota Medan dengan membuat perancangan sebuah taman hiburan (theme park) dengan menerapkan tema arsitektur rekreatif. Konsep perancangan dan perencanaan ini memberikan suasana baru diluar dari rutinitas yang dilakukan sehari-hari masyarakat kota Medan, agar dapat mengembalikan kesegaran tubuh dan pikiran dengan memberikan wahana permainan yang bermacam-macam dengan tema yang berbeda-beda.

(18)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Proyek

Kota Medan, sebagai ibukota provinsi Sumatera Utara sedang menuju menjadi kota Metropolitan seperti Jakarta. Dengan jumlah penduduk sekitar 2 juta jiwa dan kepadatan penduduk 7.520/km2. Dengan tingkat kepadatan yang tinggi yang diikuti dengan aktivitas yang padat dan melelahkan membuat masyarakat kota Medan mudah jenuh dan stress. Meningkatnya rutinitas kerja, sering membuat seseorang lelah dan bosan. Terutama bagi masyarakat perkotaan yang akrab dengan suasana kemacetan dan hiruk pikuk keramaian. Kondisi ini tentu akan menimbulkan tekanan hidup bagi siapa saja yang tinggal di dalamnya. Seperti kota Medan yang saat ini telah berkembang menjadi kota Metropolitan.

Rekreasi pun menjadi pilihan tepat karena mampu mendorong kembalinya kesegaran tubuh dan pikiran. Rekreasi juga telah tumbuh menjadi bagian dari gaya hidup dan kebutuhan masyarakat kota Medan yang semakin menunjukkan peningkatan setiap tahunnya. Rekreasi itu sendiri ada bermacam-macam jenisnya terutama jika ditinjau dari sifat kegiatan rekreasi seperti bermain, bersuka dan bersantai. Saat ini pembangunan sarana rekreasi yang paling dominan di kota Medan adalah pusat perbelanjaan yang mengakomodasi kegiatan belanja yakni mencapai 60%. Sementara pembangunan sarana rekreasi taman hiburan theme park yang memperhatikan fungsi permainan itu sendiri seperti fungsi kognitif, sosial, dan emosi, masih sangat minim. Terutama setelah dibongkarnya Taman Ria di tahun 2005.

Selain itu tempat rekreasi seperti taman hiburan yang cocok untuk keluarga berada di luar kota Medan sehingga seringkali terkendala dengan jauhnya lokasi dan terlalu banyak waktu yang dihabiskan di dalam perjalanan. Sehingga banyak keluarga mengadakan kegiatan rekreasi hanya pada momen liburan saja. Dalam hal ini tentu perencanaan tempat rekreasi yang berada di pusat kota pun menjadi alternatif keluarga perkotaan yang cenderung lebih menyukai sesuatu yang praktis dan mudah dijangkau.

(19)

pengunjung terkadang harus mengumpulkan minimal 7-10 orang agar dapat beroperasi sehingga pengunjung yang datang sering merasa kecewa. Wahana yang tersedia juga kurang bervariasi.

Di kota lain seperti Jakarta, Bandung, dan Makasar memliki taman hiburan yang menjadi tempat rekreasi permainan yang sangat luas seperti Taman Impian Jaya Ancol, Trans Studio Bandung, Trans Studio Makasar, dan lainnya. Tersedianya taman bermain

indoor sebagai tempat rekreasi serta edukasi membuat tempat tersebut banyak di kunjungin oleh masyarakat, tidak hanya masyarakat dalam kota, masyarakat dari luar kota juga sering menjadikan Trans Studio menjadi sebuah objek wisata.

Berangkat dari wacana diatas, maka muncul suatu pemikiran untuk menyediakan tempat rekreasi serta edukasi yang memfasilitasi seluruh sifat kegiatan rekreasi secara lengkap dengan tetap memperhatikan fungsi kegiatan dan terpenting harus sesuai dengan penggunanya yang dalam hal ini adalah seluruh anggota keluarga. Tentu saja

Trans Studio Medan ini berbeda dengan tempat rekreasi lainnya yang ada di medan, apalagi ini dirancang tidak hanya menjadi tempat rekreasi melainkan juga memberikan wawasan kepada pengguna (Edutainment). Serta sebagai wadah bersosialisai masyarakat dan yang terpenting dapat mempererat hubungan antara sesama anggota keluarga, dalam suatu wadah atau bangunan yang melingkupi berbagai macam aktivitas rekreasi.

Pasar yang di jadikan targer proyek ini merupakan masyarakat kota Medan serta turis domestik dan turis mancanegara dikarenakan Medan merupakan kota bisnis. Medan juga sebagai ibukota provinsi Sumatera Utara, yang merupakan kota terbesar ketiga di Indonesia. Dengan posisi yang strategis sebagai pintu gerbang utama wilayah barat Indonesia di butuhkan sebuah tempat rekreasi yang menjadikan objek wisata yang dapat kedepannya menjadi sebuah icon kota Medan tersebut seperti Trans Studio Medan.

1.2 Maksud dan Tujuan

Maksud dari perencanaan dan perancangan Trans Studio Medan ini adalah sebagai wadah bagi masyarakat kota Medan dan sekitarnya dalam memenuhi kebutuhan rekreasi dalam bentuk permainan di satu site dan bangunan ideal, nyaman dan mudah dijangkau atau dicapai.

Sedangkan tujuan dari proyek ini adalah :

1. Menciptakan suatu taman hiburan indoor yang menjadi tempat rekreasi serta edukasi

(20)

2. Meningkatkan keuntungan sosial yaitu dengan memberikan kesempatan terjadinya kontak sosial antar masyarakat, serta keuntungan ekonomi yaitu dengan memperluas lapangan kerja baru.

3. Memberikan image/citra baru bagi kota Medan.

4. Ikut mendukung visi dan kebijakan pemerintah dalam keanekaragaman objek pariwisata dan rekreasi dalam usahanya untuk berbenah menata diri yang akhirnya dapat menambah devisa daerah.

5. Tempat rekreasi indoor ini akan dapat menjadi salah satu alternatif tujuan wisata dan meningkatkan kreatifitas serta imajinasi pengunjung.

1.3 Masalah Perancangan

Beberapa permasalahan yang akan dijawab dalam perancangan Trans Studio Medan, antarlain adalah sebagai berikut :

1. Banagimana merancanakan sebuah tempat rekreasi permainan indoor?

2. Bagaimana merencanakan tempat rekreasi yang dapat menyediakan fasilitas rekreasi berdasarkan kapasitas, ukuran, umur, karakteristik, standar, serta kualitas pelayanan? 3. Bagaimana menerapkan tema rekreatif ke dalam bangunan?

4. Bagaimana merencanakan tampilan bangunan rekreasi yang terintegrasi dengan masalah teknik infrastruktur bangunan?

5. Bagaimana membuat tempat rekreasi permainan di kota Medan ini menjadi suatu sarana rekreasi yang menyenangkan sehingga setiap pengunjung ingin kembali menikmatinya secara berulang-ulang?

1.4 Pendekatan

Pendekatan ini dilakukan untuk mempertajam permasalahan tentang:

1. Studi literatur dengan mengumpulkan berbagai permasalah yang ada, kemudian mencari pemcahannya melalui referensi-referensi yang dianggap relevan dan sesuai, baik memalui buku panduan, artikel, ataupun blog, yang berkaitan dengan fungsi proyek dan kelayakannya.

2. Studi banding dengan proyek sejenis ataupun yang memiliki kesamaan kasus baik dalam fungsi maupun tema, atau permasalahan lain yang sesuai dengan proyek ini. 3. Studi langsung ke lokasi site guna menganalisa potensi maupun kendala yang ada

(21)

1.5 Lingkup Batasan

Adapun Iingkup dan batasan perancangan yang didapat adalah:

1. Pembahasan dibatasi pada masalah-masalah dalam lingkup disiplin ilmu arsitektur, sedangkan hal-hal diluar pemikiran arsitektur apabila dianggap berperan dalam menemukan faktor-faktor perencanaan akan diusahakan untuk membahasnya dengan asumsi-asumsi, pemikiran-pemikiran, studi banding pada bangunan sejenis dengan melihat perkembangan teknologi serta menggunakan logika sederhana sesuai dengan kemampuan yang ada.

2. Kajian terhadap tema, pengertian, dan penerapannya pada kasus proyek. Lingkup batasan yang ada mempengaruhi proses perancangan meliputi : peraturan pemerintah, asumsi kelayakan, dan program ruang.

3. Proyek ini merupakan inisiatif pihak swasta dan bekerja sama dengan pemerintah serta dinas pariwisata kota Medan.

(22)

1.6 Kerangka Berpikir

Sistematika yang dilakukan dalam perancangan proyek adalah:

Latar Belakang

 Meningkatnya rutinitas kerja, sering membuat seseorang lelah dan bosan. Terutama bagi masyarakat perkotaan yang akrab dengan suasana kemacetan dan hiruk pikuk keramaian.

 Rekreasi pun menjadi pilihan tepat karena mampu mendorong kembalinya kesegaran tubuh dan pikiran.

 Saat ini pembangunan sarana rekreasi yang paling dominan di kota Medan adalah pusat perbelanjaan yang mengakomodasi kegiatan belanja (sifat kegiatan bersuka).

 Sementara pembangunan sarana rekreasi taman hiburan berjenis theme park serta edukasi yang memperhatikan fungsi permainan itu sendiri seperti fungsi kognitif, sosial, dan emosi, masih sangat minim.

 Selain itu tempat rekreasi yang cocok untuk keluarga seperti taman hiburan berada di luar kota Medan.

Maksud dan Tujuan

 Menciptakan suatu taman hiburan indoor yang menjadi tempat rekreasi serta edukasi (Edutainment) yang benar-benar dapat memenuhi kebutuhan rekreasi masyarakat kota Medan khususnya bahkan turis domestik dan turis mancanegara dalam bentuk beraneka ragam permainan.

 Meningkatkan keuntungan sosial yaitu dengan memberikan kesempatan terjadinya kontak sosial antar masyarakat, serta keuntungan ekonomi yaitu dengan memperluas lapangan kerja baru.

 Memberikan image/citra baru bagi kota Medan.

 Ikut mendukung visi dan kebijakan pemerintah dalam keanekaragaman objek pariwisata dan rekreasi dalam usahanya untuk berbenah menata diri yang akhirnya dapat menambah devisa daerah.

 Tempat rekreasi indoor ini akan dapat menjadi salah satu alternatif tujuan wisata dan meningkatkan kreatifitas serta imajinasi pengunjung.

Permasalahan

 Banagimana merancanakan sebuah tempat rekreasi permainan indoor?

 Bagaimana merencanakan tempat rekreasi yang dapat menyediakan fasilitas rekreasi berdasarkan kapasitas, ukuran, umur, karakteristik, standar, serta kualitas pelayanan?

 Bagaimana menerapkan tema rekreatif edukatif ke dalam bangunan?

 Bagaimana merencanakan tampilan bangunan rekreasi yang terintegrasi dengan masalah teknik infrastruktur bangunan?

 Bagaimana membuat tempat rekreasi permainan di kota Medan ini menjadi suatu saran rekreasi yang menyenangkan sehingga setiap pengunjung ingin kembali menikmatinya secara berulang-ulang?

Pengumpulan Data

 Studi Literatur

 Studi Banding

 Studi Tapak

Analisa Perancangan

Konsep Perancangan

Kasus dan Tema

Proyek: Trans Studio Medan Tema: Arsitektur Rekreatif

(23)

1.7 Sistematika Penulisan Laporan

Secara garis besar, urutan pembahasan dalam penulisan laporan ini adalah:

BAB I: PENDAHULUAN

Membahas tentang latar belakang pemilihan judul, perumusan masalah, maksud dan tujuan perencanaan, metode pendekatan perencanaan, ruang lingkup kajian, batasan proyek, dan kerangka berpikir.

BAB II: DESKRIPSI PROYEK

Membahas tentang terminologi judul, pemilihan lokasi, deskripsi kondisi eksisting, luas lahan, peraturan dan keistimewaan lahan, tinjauan fungsi, dan studi banding arsitektur dengan fungsi sejenis.

BAB III: ELABORASI TEMA

Menjelaskan tentang pengertian tema yang diambil, interpretasi tema, keterkaitan tema dengan judul, dan studi banding tema sejenis.

BAB IV: ANALISA

Membahas dan menganalisa masalah yang diuraikan pada bab-bab sebelumnya secara terperinci berdasarkan fakta dan standar yang ada, dimulai dengan analisa makro yang berkaitan dengan lingkungan dan analisa mikro yang berkaitan dengan tapak dan bangunan, analisa fasilitas dan kebutuhan ruang, organisasi ruang, dan pen-zoning-an.

BAB V: KONSEP PERANCANGAN

Membahas konsep dasar fisik tapak, konsep dasar fisik ruang, konsep dasar fisik bangunan, dan teknologi struktur serta konstruksi bangunan yang akan dipakai.

BAB VI. PERANCANGAN ARSITEKTUR

Membahas hasil gambar rancangan arsitektur dan maket.

LAMPIRAN

Merupakan hasil keluaran berupa Gambar hasil Perancangan Arsitektur dan Dokumentasi dan Maket.

DAFTAR PUSTAKA

(24)

BAB II

DESKRIPSI PROYEK

2.1 Judul Proyek

Judul : Trans Studio Medan

Status Proyek : Fiktif

a. Trans

 Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Trans adalah melintang; melintas; menembus; melalui: trans-Sumatra; trans-Siberia; trans-Atlantk. Namun dalam proyek ini Trans adalah nama perusahaan.

b. Studio

 Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Studio adalah ruang tempat bekerja (bagi

pelukis, tukang foto, dsb); ruang yg dipakai untuk menyiarkan acara radio atau televisi.

c. Medan

 Medan adalah suatu kota yang merupakan ibukota dari Sumatera Utara dan merupakan kota terbesar ke tiga di Indonesia.

Jadi berdasarkan defenisi diatas dapat disimpulkan bahwa, pengertian daripada

Trans Studio Medan adalah sebuah ruang studio yang melintang luas yang berada di kota Medan. Trans Studio Medan juga merupakan sebuah area bermain theme park indoor

(25)

2.2 Tinjauan Umum

2.2.1 Pengertian Taman Hiburan (Theme Park)

Taman hiburan atau taman bermain adalah tempat yg mempunyai berbagai jenis hiburan dan pertunjukan2. Biasanya taman hiburan memiliki pilihan sejumlah jenis wahana permainan yang berbeda, bersama dengan toko, restoran, dan gerai (outlet) hiburan lainnya . Taman hiburan dapat dinikmati oleh kaum tua maupun muda. Sebuah taman hiburan biasanya memiliki tema didalam perancangannya serta memiliki wahana-wahana permainan atraksi yang di tunjukan kepada pengujung sesuai dangan usia tertentu ataupun untuk semua umur.

Taman hiburan berevolusi dari pekan raya Eropa dan kebun hiburan yang diciptakan untuk rekreasi masyarakat. Taman hiburan tertua adalah Bakken di Denmark, yang dibuka tahun 1583.

Sebuah taman hiburan yang memiliki lansekap , bangunan , dan atraksi yang didasarkan pada satu tema atau lebih. Taman hiburan pertama kali yang memang dipromosikan sebagai taman bertema adalah Santa Claus Land, di Santa Claus, Indiana, yang tutup pada tahun 1946.

2.2.2 Jenis-jenis Taman Hiburan

Jenis-Jenis taman hiburan antara lain :

a. Marine Life Parks

Marine Life Parks adalah sebuah taman hiburan yang khusus menampilkan acara, wahana, dan atraksi tentang kehidupan laut seperti paus pembunuh, lumba-lumba, anjing laut, singa laut, dan sebagainya. Ini semacam taman untuk mendidik penonton khususnya anak-anak guna mengetahui tentang hewan air dan bagaimana melestarikan lingkungan mereka.

Marine Life Parks ini juga berkontribusi pada pelestarian dan penyelamatan pada hewan air yang telah terdampar , terluka atau ditinggalkan . Mereka memiliki acara interaktif yang memungkinkan para pengunjung mendapatkan dekat dengan paus pembunuh atau berenang dengan lumba-lumba dan hewan air lainnya.

b. Water Parks

(26)

c. Zoo & Wild Life Parks

Zoo & Wild Life Parks adalah taman hiburan seperti kebun binatang yang menawarkan petualangan yang luar biasa di lingkungan liar namun aman untuk anak-anak dan orang dewasa. Zoo & Wild Life Parks biasanya memiliki suasana alami yang dapat dinikmati pengunjung dan dapat berhubungan dengan alam, serta atraksi membawa pengunjung kedalam hutan.

d. Traditional Theme Parks

Traditional Theme Parks adalah jenis taman yang lebih menekankan pada taman dari pada wahana, seperti bagian atau landskape yang bertema daripada wahananya. Ini menciptakan budaya dan membuat fantasia tau imajinasi menjadi kenyataan.

e. Amusement Parks

Amusement Parks adalah jenis taman hiburan yang lebih fokus pada wahana permainannya. Amusement Parks tidak memiliki tema, bagian atau daerah, dan tidak memiliki cerita melainkan hanya memiliki wahana karnaval klasik.

f. Futuristic Parks

Futuristic Parks adalah taman yang memiliki atraksi teknologi tinggi penuh efek khusus yang memungkinkan pengunjung mengalami masa depan.

2.2.3 Jenis-jenis Wahana Taman Hiburan

Jenis wahana permainan yang wajib terdapat dalam sebuah taman hiburan, antara lain:

a. Roller Coaster

(27)

b. Circular Rides

Circular rides adalah wahana klasik karnaval yang banyak dikenal orang. Wahana

ini disebut “circular” karena berputar adalah tidakan utama wahana ini. Wahana ini tidak

cocok bagi orang yang rentan mual dan mabuk, tetapi wahana ini banyak terdapat di

theme park dikarenakan banyaknya minat orang untuk mencobanya. Wahana circular rides seperti swing ride, dark-O, orbiter, octopus ride, dll.

c. Family Rides

Family Rides adalah wahana yang ringan yang cocok untuk segala usia. Contoh wahananya seperti ferris wheel, carousel, dan lainnya.

Gambar 2.1 Roller Coaster

Sumber : en.wikipedia.org

Gambar 2.2 Circular Rides

(28)

d. Transportation Rides

Transportation Rides adalah wahana perjalanan yang menawarkan pengunjung untuk mengelilingi theme park.

e. Water Rides

Water Rides adalah wahana yang terdapat dalam area air. Wahana ini mendapatkan anda basah dan disarankan membawa baju ganti ketika mencoba wahana ini. Contoh wahananya seperti log flome water, dll.

Gambar 2.5 Water Rides

Sumber : www.flickr.com Gambar 2.3 Family Rides

Sumber : www.flickr.com

Gambar 2.4 Transportation Rides

(29)

f. Ekstrim Thrill Rides

Ekstrim Thrill Rides adalah wahana ekstrim yang banyak dibangun pada sebuah theme park untuk menguji adrenalin si pengunjung. Wahana ini tidak dianjurkan untuk pengunjung dengan masalah kesehatan atau rentan terhadap mabuk. Wahan ekstrim Thriil Rides seperti drop tower, power surge, dll.

g. Dark Rides

Dark Rides adalah wahana perjalan didalam kegelapan yang memberikan pengalaman unik terhadap pengunjung.

Gambar 2.6 Ekstrim Thrill Rides

Sumber : www.flickr.com

Gambar 2.7 Dark Rides

(30)

h. Kiddie Rides

Kiddie Rides adalah wahana yang dikhususkan untuk anak-anak, tetapi wahana ini memiliki batas ketinggian untuk membatasi pengunjung anak-anak meskipun orang tua mungkin bisa menemani anak-anak yang gugup pada beberapa wahana ini.

i. Pay-Per-Ride-Atractions

Banyak taman hiburan yang memiliki pilihan wahana tambahan yang untuk mencobanya dikenakan tambahan biaya. Wahana yang di tawarkan adalah wahana yang lebih ekstrim atau wahana seperti theatrical.

Wahana yang penting didalam taman hiburan, antara lain :

a. Rollercoaster

b. Ferris Wheel

c. Power Surge

d. Bumper Car

e. Log Flume Water

f. Drop Tower

g. Dark Rides

h. Carousel

i. Giant Swing

j. Swing Ride

k. Train Ride

(31)

2.3 Lokasi Proyek

2.3.1 Kriteria Pemilihan Lokasi Proyek

Untuk memilih lokasi site yang sesuai, maka harus mempertimbangkan beberapa kriteria sehingga diharapkan mampu memberikan kenyamanan dan kemudahan bagi penggunanya. Kriteria-kriteria tersebut diantaranya:

No. Kriteria Pemilihan Lokasi

1. Tinjauan terhadap struktur kota

Berada dikawasan strategis yang merupakan daerah rekreasi mengingat bangunan yang dirancang memiliki fungsi sebagai tempat rekreasi yang berskala kota sehingga mendukung fungsi bangunan.

2. Wilayah

Pengembangan

Berada di WPP yang sesuai dan merupakan termasuk dalam wilayah pengembangan kota Medan.

3. Lingkungan Berada di lingkungan yang strategis dan memiliki fungsi eksisting yang dapat mendukung bangunan. 4. Pencapaian atau

aksesibilitas

 Mudah diakses dari tempat-tempat penting diluar site ( bahkan akan lebih baik dapat dicapai dengan berjalan kaki ), seperti hotel, terminal, bandara, pelabuhan, bank, dan sarana public lainnya. Karena mengingat bangunan memiliki skala pelayanan nasional sehingga harus diupayakan berada di jalur transportasi utama.

 Tidak di kawasan macet, karena dapat semakin menambah kekacauan pada lalu lintas.

 Transportasi menuju dan keluar site mudah didapat.

5. Area pelayanan  Gedung ini didirikan untuk memberi wadah

masyarakat akan kebutuhan rekreasi,dan menjadi wadah bersosialisasi.

 Lingkungan sekitar merupakan fungsi-fungsi yang dapat saling mendukung dengan bangunan yang direncanakan seperti fungsi rekreasi.

6. Utilitas kota / lingkungan

Dekat dengan jaringan utilitas yang memadai sebagai pendukung dalam lokasi site (listrik, air, telefon, drainase, dll )

8. Orientasi Orientasi bangunan sebaiknya dapat mengurangi cahaya yang masuk kedalam bangunan

9. View Adanya view yang bagus baik dari dalam site maupun dari luar site.

10. Ukuran lahan Harus mencukupi untuk program fungsional dan fasilits-fasilitas yang direncanakan. ( > 1 Ha ) 11. Kontur tapak / topografi Sebaiknya relatif datar untuk memudahkan

(32)

2.3.2 Tinjauan Terhadap Struktur Ruang Kota

Sebagai sebuah sarana rekreasi permainan Trans Studio Medan, maka sebaiknya proses perencanaannya perlu diperhatikan sehingga tidak menggangu tata guna lahan yang telah direncanakan untuk sebuah wilayah kota tersebut.

Kota Medan sebagai pusat pemerintahan, pusat industry, pusat distribusi, puast jasa pelayanan keuangan, pusat komunikasi, pusat akomodasi jasa kepariwasataan, dan pusat perdagangan regional dan internasional, maka dalam pelaksanaannya studi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kotamadaya Medan menetapkan adanya satuan-satuan Wilayah Pengembangan Bangunan (WPP), dimana tujuannya adalah mengoptimalkan pembanunan disetiap sector ataupun wilayah. WPP Kotamadya Medan sendiri dibagi menjadi 5wilayah, yaitu :

WPP Cakupan Kecamatan

Pusat

Pengembangan Peruntukan Lahan A M. Belawan

M. Marelan M. Labuhan

BELAWAN

Pelabuhan

Industri

Permukiman

Rekreasi

Maritim

B M.Deli TJ. MULIA

Perkantoran

Perdagangan

Rekreasi Indoor

Permukiman

C M. Timur

M. Perjuangan M. Tembung M. Area M. Denai M. Amplas

AKSARA

Permukiman

Perdagangan

Rekreasi

D M. Johor

M. Baru M. Kota M. Maimoon M Polonia

INTI KOTA

CBD

Pusat

Pemerintahan

Hutan Kota

Pusat Pendidikan

Perkantoran

Rekreasi Indoor

Permukiman

E M. Barat

M. Helvetia M. Petisah M. Sunggal M. Selayang M. Tuntungan

(33)

2.3.3 Deskiripsi LokasI

Berdasarkan kriteria di atas, maka terdapat 3 alternatif yang memungkinkan untuk lokasi proyek. Ketiganya akan dianalisis sesuai dengan kriteria pemilihan lokasi untuk dipilih tapak yang paling ideal. Ketiga alternatif tapak tersebut berada di kawasan Kota Medan, antara lain sebagai berikut:

1. Tapak Alternatif 1

 Letak site : Jalan Gagak Hitam, Kecamatan Medan Selayang  Luas : ± 3,7 Ha

 Batasan site :

 Sebelah timur : Jalan Gagak HItam

 Sebelah selatan : Perumahan dan Lahan Kosong  Sebelah barat : Lahan Kosong

[image:33.595.137.469.184.398.2]

 Sebelah utara : Perumahan

(34)

2. Tapak Alternatif 2

 Letak site : Jalan Guru Patimpus, Kecamatan Medan Barat  Luas : ± 3,1 Ha

 Batasan site :

 Sebelah timur : Jalan Yos Sudarso

 Sebelah selatan : Perkantoran dan Perumahan  Sebelah barat : Sungai Deli

 Sebelah utara : Pertokoan

[image:34.595.142.462.97.307.2]

3. Tapak Alternatif 3

[image:34.595.142.461.521.729.2]

Gambar 2.10 Peta Alternatif Lokasi 2

(35)

Letak site : Jalan Gatot Subroto, Kecamatan Medan Petisah  Luas : ± 3 Ha

 Batasan site :  Sebelah timur : Ruko  Sebelah selatan : Perumahan  Sebelah barat : Perkantoran

 Sebelah utara : Jalan Gatot Subroto

No. Kriteria Lokasi

Alternatif 1 Jl. Gagak Hitam

Alternatif 2

Jl. Guru Patimpus

Alternatif 3 Jl. Gatot Subroto 1. Kecamatan Kecamatan Medan

Selayang

Kecamatan Medan Barat

Kecamatan Medan Petisah 2. Kepadatan

Penduduk/kecama tan (2007)

84.148 77.860 66.89

3. Luas Lahan 3,7 Ha

(5)

3,1 Ha

(4)

3 Ha

(3) 4. Harga Lahan

(Rp/m2)

± Rp 7.000.000/m2 Rp 7.000.000 x 3,7

Ha =

Rp 259.000.000.000

(5)

± Rp 30.000.000/m2 Rp 30.000.000 x 3,1

Ha =

Rp 930.000.000.000

(2)

± Rp 15.000.000/m2 Rp 15.000.000 x 3

Ha =

Rp 450.000.000.000

(3) 5. Kepadatan

Bangunan Tidak Padat (5) Sangat Padat (5) Padat (4) 6. Tinjauan terhadap

struktur kota

Merupakan daerah yang di pinggiran kota Medan yang didominasi oleh rumah penduduk.

(4)

Merupakan daera pusat kota Medan yang didominasi oleh bangunan komersil dan perumahan penduduk. (5) Merupakan daerah yang didominasi oleh fungsi komersil dan rumah

penduduk.

(5) 6. Wilayah

Pengembangan (RUTRK) Sesuai (5) Sesuai (5) Sesuai (5) 8. Lingkungan Perdagagan,

(36)

(5) (5) (5) 9. Pencapaian atau

aksesibilitas

Pencapaian mudah karena site berada di jalur utama pusat kota sehingga dapat dicapai dengan mudah baik dari dalam maupun luar kota. Adanya fasilitas pendukung yaitu angkutan umum. (4) Pencapaian mudah karena site berada di jalur utama pusat kota sehingga dapat dicapai dengan mudah baik dari dalam maupun luar kota. Adanya fasilitas pendukung yaitu angkutan umum yang banyak.

(5)

Pencapaian mudah karena site berada di jalur utama pusat kota sehingga dapat dicapai dengan mudah baik dari dalam maupun luar kota Adanya fasilitas pendukung seperti angkutan umum.

(5) 10. Sirkulasi

Kendaraan

Arus dan sirkulasi kendaraan disekitar site lancar dimana adanya jalan yang cukup lebar serta dua arah.

(5)

Arus dan sirkulasi kendaraan disekitar site padat dan sering terjadi kemacetan.

(3)

Arus dan sirkulasi kendaraan disekitar site lumayan padat pada waktu tertentu. Namun jalannya cukup lebar dan dua arah.

(4) 11. Utilitas kota /

lingkungan Baik (5) Baik (5) Baik (5)

12. View Timur :

Jalan Gagak Hitam Selatan: Perumahan Barat: Lahan Kosong Utara: Komplek Perumahan (5)

Timur :

Jalan Yos Sudarso Selatan:

Perkantoran dan Perumahan Barat : Sungai Deli Utara : Pertokoan

(5)

Timur : Ruko Selatan : Perumahan Barat : Perkantoran Utara :

Jalan Gatot Subroto

(5) 12. Kontur tapak /

topografi Datar (5) Datar (5) Datar (5)

Jumlah 53 45 49

Keterangan :

5 : Baik sekali 3 : Cukup 1 : Buruk

(37)

Dari penilaian beberapa kriteria-kriteria dan analisa di atas serta memenuhi persyaratan maka terpilihlah site alternatif 1 yaitu Jl. Gagak HItam, Kecamatan Medan Selayang.

2.4 Tinjauan Fungsi

2.4.1 Deskripsi Pengguna

Pada proyek Trans Studio Medan ini pelaku kegiatan dibagikan menjadi 4 bagian, yaitu :

a. Kelompok Pengelola b. Kelompok Karyawan

Karyawan daripada bangunan ini dibagikan atas beberapa sub bagian, yaitu :  Karyawan wahana permainan

 Karyawan foodcourt

 Karyawan merchandise shop  Karyawan coffee shop

c. Kelompok Pengunjung

 Masyarakat Kota Medan.  Wisatawan asing

 Wisatawan domestik.

d. Kelompok Service

 Satpam.

(38)

2.4.2 Deskripsi Perilaku Pengguna 1. Alur Kegiatan Pengelola

2. Alur Kegiatan Karyawan

3. Alur Kegiatan Pengunjung

Diagram 2.3 Alur Pengunjung Gambar 2.11 Alur Karyawan

Diagram 2.1 Alur Pengelola

(39)

Tabel 2.4 Deskripsi Kegiatan 2.4.3 Deskripsi Kegiatan

1. Kegiatan utama

Kegiatan ini menjalankan fungsi utama dari sebuah Trans Studio Medan melalui sarana hiburan yaitu permainan petualangan serta memberikan wawasan kepada pengunjung yang disesuaikan dengan tingkatan usia pengunjung dan dibagi berdasarkan zona.

2. Kegiatan Pendukung

Kegiatan pendukung adalah kegiatan yang dapat mendukung dari bangunan Trans Studio Medan tersebut, seperti Foodcourt, Coffee Shop, ATM center, Merchandise Shop,

Mushalla, Studio Foto, Money Changer.

3. Kegiatan Servis

Kegiatan ini berhubungan langsung dengan pelayanan bangunan kepada pengunjung. Pelayanan yang tersedia seperti parkir kendaraan (baik bus, roda empat dan roda dua), kemudian toilet umum, loading dock, air bersih, kebakaran dan elektrikal.

No. Fungsi Kebutuhan Ruang Kegiatan

1. Penerima

Entrance Menerima pengunjung.

Hall Utama Menerima pengunjung.

Receptionis Bertanya dan duduk.

R. Tiket Menjual dan membeli tiket.

Toilet Buang air, cuci tangan,berkaca. 2. Fasilitas

Utama

Zona Studio

Central Theater

Mengantri dan menonton acara. Simulator 4D Mengantri dan

menonton acara. Museum Budaya Mengantri dan

melihat-lihat. Science Education Mengantri,bermain,

dan belajar. Ferris Wheel Mengantri dan

bermain.

(40)

Lost City Swing Ride Mengantri dan bermain. Log Flume Ride Mengantri dan

bermain. Advanture Dark Ride Mengantri dan

bermain.

Sky Ride Mengantri dan bermain. Magic Corner Ghost Train Mengantri dan

bermain. Drop Tower Mengantri dan

bermain. Octopus Ride Mengantri dan

bermain. Rollercoaster Mengantri dan

bermain. Cartoon City Carousel Mengantri dan

bermain. Bumper Car Mengantr dan

ibermain. Kids Game/Playground Mengantri dan

bermain. Train Ride Mengantri dan

bermain. 3. Fasilitas

Pendukung

Restaurant R.Makan Makan, minum,

duduk

Kasir Membayar

Dapur Memasak

Coffee Shop R. Makan Makan, minum,

duduk

Kasir Membayar

Dapur Memasak

Merchandise

Shop

R. Display Menyediakan barang-barang

Kasir Membayar

Gudang Menyimpan barang

Studio Foto R. Cetak Foto Mencetak foto

Kasir Membayar

ATM Center R. ATM Mengambil uang

Mushalla R. Sholat Sholat

Tempat Berwudhu Berwudhu

Toilet Buang air kecil,

(41)

Nursing Room Menyusui anak, mangganti popok anak, dll.

R. P3K Istirahat, memberikan

pengobatan, dll.

2.4.4 Deskripsi Kebutuhan Ruang, Persyaratan dan Kriteria Ruang

1. Fasilitas Utama

Fasilitas utama dari Trans Studio Medan adalah taman hiburan sebagai wadah rekreasi serta edukasi yang merupakan wahana-wahana yang bersifat memberikan hiburan serta wawasan kepada pengunjung. Wahana permainan merupakan wahana yang sangat diminati masyarakat.

Untuk menarik perhatian pengunjung, Trans Studio Medan dibagi menjadi beberapa kawasan. Didalam kawasan, wahana-wahana permainan dikemas dengan tema pada kawasan tersebut. Kawasan tersebut antara lain :

a. Kawasan Studio Central

Kawasan Studio Central adalah kawasan yang didesain agar dapat memberikan fantasi seru kepada pengunjung. Pada kawasan ini terdapat fasilitas-fasilitas komersil seperti retail-retail pertokoan dan beberapa wahana permainan yang bersifat rekreatif dan edukatif. Wahana permainan antara lain :

Ferris Wheel

Ferris Wheel adalah sebuah wahana yang terdiri dari sebuah roda berputar tegak dengan beberapa komponen penumpang pembawa ( sering disebut kabin, kapsul, gondola, dll) yang menempel pada lingkaran pelek tetapi saat berputar komponen penumpang tetap tegak, biasanya oleh gravitas. Beberapa Ferris Wheel modern yang besar memiliki mobil yang dipasang di luar tepi, dengan motor listrik untuk secara mandiri memutar setiap mobil untuk tetap tegak. Roda ini kadang-kadang dirujuk sebagai pengamatan roda, dan mobil mereka dirujuk sebagai kapsul. Nama-nama alternatif ini kadang-kadang digunakan untuk roda dengan mobil konvensional yang berorientasi gravitasi.

(42)

Gambar 2.12 Spesifikasi Ferris Wheel

[image:42.595.82.525.111.532.2]

Sumber: www.technicalpark.com

Tabel 2.5 Spesifikasi Ferris Wheel

Spesifikasi Ferris Wheel

Tinggi 17 meter

Panjang 17 meter

Lebar 6 meter

Jumlah Kabin 14 kabin, 56 penumpang 1 kabin = 4 orang

Perkiraan Penumpang 600 orang/jam

Fris Bee

Frisbee adalah jenis wahana hiburan pendulum yang menampilkan gondola melingkar yang berputar seperti ayunan. Pengendara yang duduk di gondola menghadap ke dalam maupun keluar tergantung pada model. Ketika siklus perjalanan dimulai, gondola mulai memutar. Selain itu, lengan fris bee mulai berayunan melalui busur dan berayun antara 170 ° dan 360 ° (penuh revolusi). Spesifikasi Fris Bee

(43)

Gambar 2.13 Spesifikasi Fris Bee

[image:43.595.44.555.100.433.2]

Sumber: www.chancerides.com

Tabel 2.6 Spesifikasi Fris Bee

Museum Budaya

Musem adalah fasilitas sebuah lembaga yang peduli untuk ( melestarikan ) koleksi artefak dan benda-benda lain dari ilmiah, artistik, budaya, atau sejarah penting dan membuat mereka tersedia untuk konsumsi publik melalui pameran itu mungkin permanen atau sementara.. Museum telah bervariasi tujuannya, mulai dari melayani para peneliti dan spesialis untuk melayani masyarakat umum. Fasilitas Museum dalam perancangan ini merupakan museum budaya dimana pengunjung dapat mempelajari kebudayaan di seluruh Indonesia mulai dari pakaian adat, alat musik tradisional,dan miniatur rumah adat.

Spesifikasi Fris Bee

Tinggi 12 meter

Panjang 16 meter

Lebar 15 meter

Jumlah Tempat Duduk

32 penumang

(44)
[image:44.595.93.535.65.428.2]

Gambar 2.14 Suasana Museum Sumber: www.tamanmini.com

Theater

(45)
[image:45.595.88.538.78.641.2]

Gambar 2.15 Standart Theater

(46)
[image:46.595.102.534.192.763.2]

Gambar 2.16 Standar 4D Simulator

Sumber: Mediamation

4D Simulator

(47)

Gambar 2.17 Suasana Sience Education

Sumber: www.detik.com

Sience Education

Sience Education merupakan fasilitas dimana pengunjung disajikan dengan pengetahuan tentang sains seperti biologi, kimia, dan fisika yang dikemas dengan alat peraga yang berbasis tentang sains.

b. Kawasan Lost City

Kawasan Lost City adalah kawasan yang didesain seperti hutan rimba yang memberikan nuansa alam kepada pengunjung. Kawasan ini menyediakan wahana permainan yang bersifat adventure, dimana wahana yang tersedia memberikan suasana berpetualang bagi pengunjung. Wahana permainan antara lain :

Swing Ride

Swing ride atau chair swing ride adalah wahana yang merupakan variasi dari komedi putar di mana kursi yang ditangguhkan dari atas berputar dari komedi putar. Pada beberapa versi, terutama pada Swingers Wave, wahana berputar miring untuk variasi tambahan gerak.

(48)

Tabel 2.7 Spesifikasi Swing Ride

Gambar 2.18 Spesifikasi Swing Ride

Sumber: www.technicalpark.com

Spesifikasi Swing Ride

Tinggi 12,8 meter

Panjang 17 meter

Lebar 18 meter

Jumlah Kursi 32 penumpang

Perkiraan Penumpang 640 orang/jam

Log Flume Ride

(49)

Tabel 2.8 Spesifikasi Log Flume Ride

Gambar 2.19 Spesifikasi Log Flume Water

Sumber: www.technicalpark.com

musim panas, dengan bagian-bagian tempat duduk tertentu biasanya memercik dengan lebih banyak air untuk naik lebih menarik dan basah.

Spesifikasi Log Flume Ride biasanya berbeda-beda, di design sesuai dengan permintaan taman bermain. Contoh spesifikasi Log Flume Ride adalah:

Spesifikasi Log Flume Water

Tinggi 4,5 meter

Panjang 26 meter

Lebar 12 meter

Jumlah Kapal 6 Kapal, 24 penumpang

(50)

Gambar 2.20 Denah Dark Adventure Ride dan Animasi

Sumber: www.sallycorp.com

Dark Ride Adventure

Dark Ride Adventure adalah wahana hiburan yang mana pengendara kendaraan dipandu perjalanan khusus bertema berpetualang dengan menyalakan adegan-adegan yang biasanya berisi animasi, suara, musik dan efek khusus. Spesifikasi Dark Ride

(51)

Gambar 2.21 Sky Ride

Sumber : www.flickr.com  Sky Ride

Transportation Rides adalah wahana perjalanan yang menawarkan pengunjung untuk mengelilingi theme park.

c. Kawasan Magic Corner

Kawasan Magic Corner merupakan kawasan yang dirancang sedemekian rupa untuk memberikan kesan mistis dan suasana magic yang seakan-akan pengunjung dapat merasakan hanyut di dalam kawasan ini dengan adanya magic dan sihir yang membuat petualangan menjadi menegangkan. Wahana perminan antara lain :

Roller Coaster

Roller Coaster adalah wahana populer yang dikembangkan untuk taman hiburan dan taman hiburan yang modern. Pada dasarnya system rollercoaster yang terdiri dari trek yang meningkat dengan pola-pola yang dirancang, kadang-kadang dengan satu atau lebih variasi (seperti vertikal loop) yang sebentar mengubah pengendara terbalik. Kebanyakan roller coaster memiliki beberapa mobil penumpang yang duduk dan akan ditahan. Dua atau lebih mobil terhubung bersama-sama disebut kereta api. Beberapa roller coaster, terutama wildmouse rollercoasters, dijalankan dengan satu mobil.

(52)

Tabel 2.9 Spesifikasi Roller Coaster

Gambar 2.22 Spesifikasi Rollercoaster

Sumber: www.technicalpark.com

Spesifikasi Rollercoaster

Tinggi 10 meter

Panjang 31,5 meter

Lebar 18 meter

Jumlah Kereta 6 Kereta, 24 penumpang

(53)

Gambar 2.23 Denah Ghost Train dan Animasi

Sumber: www.sallycorp.com

Ghost Train

[image:53.595.74.550.181.622.2]
(54)
[image:54.595.82.519.203.637.2]

Tabel 2.10 Spesifikasi Drop Tower

Gambar 2.24 Spesifikasi Drop Tower

Sumber: www.zierer.com

Drop Tower

Drop Tower adalah jenis wahana hiburan, yang didasarkan pada struktur pusat atau menara . Drop tower bervariasi tingginya, kapasitas penumpang, jenis angkat, dan tipe rem. Banyak yang dibuat khusus, meskipun ada beberapa desain yang diproduksi secara missal. Pengendara mengalami terjun bebas pada awalnya , diikuti oleh perlambatan berat yang cepat. Contoh spesifikasi Drop Tower adalah:

Spesifikasi Drop Tower

Tinggi 12 meter

Panjang 5,6 meter

Lebar 10,3 meter

Jumlah Kursi 10 kursi

(55)
[image:55.595.38.551.221.695.2]

Tabel 2.11 Spesifikasi Octopus Ride

Gambar 2.25 Spesifikasi Octopus Ride

Sumber: www.emilianalunapark.com

Octopus Ride

Octopus Ride adalah jenis hiburan de ngan bentuk gurita. Lima sampai delapan lengan terpasang ke poros tengah berputar dan bergerak naik dan turun dengan acak, sementara mobil di ujung lengan putaran pada peputaran baut. Setiap perjalanan memiliki lengan terpasang di tengah perjalanan. Kebanyakan wahana ini memerlukan orang dewasa dan anak kecil harus memiliki seorang dewasa dengan mereka. Contoh spesifikasi Octopus Ride adalah:

Spesifikasi Octopus Ride

Tinggi 6 meter

Diameter 16,2 meter

Jumlah Kursi 40 kursi

(56)
[image:56.595.106.533.280.723.2]

Tabel 2.12 Spesifikasi Carousel

Gambar 2.26 Spesifikasi Caraousel

Sumber: www.chancerides.com

d. Kawsan Cartoon City

Kawsan Cartoon City adalah kawasan yang didesain dengan penuh warna agar memberikan suasana ceria kepada pengunjung. Pada kawasan ini wahana permainan yang tersedia umumnya dapat dimainkan oleh anak-anak berumur 5 tahun.

Carousel

Carousel atau komidi putar, adalah wahana hiburan yang terdiri dari platform melingkar yang berputar dengan kursi untuk pengendara. 'Kursi' berupa deretan kayu kuda atau hewan yang dipasang pada posting, banyak di antaranya yang bergerak naik-turun oleh gearwork untuk mensimulasikan berderap, dengan iringan musik sirkus yang diulang. Contoh spesifikasi Carousel adalah:

Spesifikasi Carousel

Tinggi 7 meter

Diameter 8,7 meter

Jumlah Kursi 25 penumpang

(57)
[image:57.595.77.540.150.679.2]

Gambar 2.27 Spesifikasi Bumper Car

Sumber: www.prestonbarbieri.com

Bumper Car

(58)

Gambar 2.28 Kids Games (Playground)

Sumber: www.diytrade.com

Gambar 2.29 Spesifikasi Train Ride

Sumber: www.sartoriamusement.com

Kids Game (Playground)

Kids Game (Playground) adalah tempat dengan desain khusus untuk anak-anak dapat bermain di sana. Bisa di dalam ruangan tetapi biasanya di luar ruangan. Kids Game (Playground) sering memiliki peralatan rekreasi seperti seesaw, komidi putar, swingset, slide, olahraga, hutan chin-up bar, mainan, pengendara, musim semi monyet bar, di atas tangga, trapeze cincin, playhouses, dan labirin, banyak yang membantu anak-anak mengembangkan koordinasi, fisik kekuatan, dan fleksibilitas, serta menyediakan rekreasi dan kenikmatan. Kids Game (Playground) juga bermain struktur yang menghubungkan banyak bagian yang berbeda dari peralatan.

Train Ride

Train Ride terdiri dari miniatur kereta yang mampu membawa orang. Beberapa

Train Ride terletak di taman hiburan dan taman kota. Contoh spesifikasi Train Ride

[image:58.595.50.558.515.735.2]
(59)

Tabel 2.13 Kebutuhan Ruang 2. Fasilitas Pendukung

Adapun fasilitas pendukung antara lain:  Restaurant

Terdapat restaurant yang terbagi ke 3 tempat agar mempermudah pengunjung mendapatkan kenyamanan dan kemudahan disaat lapar atau haus.

Coffee Shop

Terdapat Coffee Shop yang terbagi menjadi 2 tempat untuk pengunjung yang menginginkan duduk-duduk dengan santai.

Merchandise Shop

Merchandise Shop terbagi menjadi 4 tempat dimana ditempatkan pada masing-masing zona agar mempermudah pengunjung untuk mengunjunginya dan membeli souvenir.

 P3K

P3K adalah fasilitas pertolongan pertama untuk para pengunjung yang terganggu dengan kesehatan ketika menaiki wahana yang ada.

 Studio Foto

Studio Foto adalah fasilitas dimana pengunjung mengabadikan momennya ketika bermain dengan wahana.

ATM center

No.

Fungsi Kebutuhan

Ruang Kegiatan

Sifat

1. Penerima

Entrance Menerima pengunjung

Publik

Hall Penerima Menerima pengunjung Publik R. Penitipan Barang Menitipkan barang Publik

Receptionis Bertanya dan duduk

Semi Publik

R. Tiket Menjual dan membeli tiket

Privat

Toilet

Buang air, cuci tangan,berkaca .

Servis

2. Fasilitas Wahana Permainan

Studio

Central Ferris Wheel

(60)

Fris Bee Mengantri dan

bermain

Semi Publik

4D Simulator Mengantri, menonton dan

bermain

Semi Publik

Theater Mengantri, menonton

p[ertunjukan.

Semi Publik

Sience

Education

Mengantri,berm ain, dan belajar

Semi Publik

Lost City Swing Ride Mengantri dan bermain Semi Publik Log Flume Water Mengantri dan bermain Semi Publik Adventure Dark Ride Mengantri bermain dan belajar Semi Publik

Sky Ride Mengantri dan

bermain

Semi Publik

Magic Corner Ghost Train Mengantri dan bermain

Semi Publik

Drop Tower Mengantri dan menonton

acara

Semi Publik

Octopus Ride Mengantri dan

bermain

Semi Publik

Rollercoaster Mengantri dan

bermain

Semi Publik

Cartoon City Courosel Mengantri dan bermain Semi Publik Bumper Car Kids Mengantri dan bermain Semi Publik Kids Game/ Play Ground Mengantri, bermain, dan belajar. Semi Publik

Train Ride Mengantri dan

bermain

Semi Publik

3. Fasilitas Pendukung

Restaurant R.Makan Makan, minum,

duduk Publik R. Display Makanan Menyediakan makanan Semi Publik

Kasir Membayar Privat

Dapur Memasak Servis

Coffee Shop R. Makan Makan, minum,

duduk

(61)

R. Display Makanan

Menyediakan makanan

Semi Publik

Kasir Membayar Privat

Dapur Memasak Servise

Merchandise

Shop

R. Display Menyediakan barang-barang

Publik

Kasir Membayar Privat

Gudang Menyimpan

barang

Servis

Studio Foto R. Cetak Foto Mencetak foto Privat

Kasir Membayar Privat

ATM Center R. ATM Mengambil uang

Publik

Musholla R. Sholat Sholat Publik

Toilet Berwudhu Publik

2.5 Studi Banding Proyek Sejenis

Studi banding proyek sejenis berfungsi untuk menjadi perbandingan dengan proyek yang akan di rencanakan agar dapat menjadi sebuah tolak ukur perancangan. Studi banding dibagi 2 yaitu studi banding proyek sejenis dalam negeri dan studi banding proyek sejenis luar negeri.

2.5.1 Studi Banding Proyek Sejenis Dalam Negeri

2.5.1.1 Trans Studio Bandung

(62)

Trans Studio Bandung memiliki 3 bagian di dalam kawasan theme parknya guna memberikan sensasi fantasi kepada pengunjung yang berbeda-beda pada setiap kawasan . Pada setiap kawasan memliki wahana-wahana permainan yang berbeda-beda dan setiap wahana di desain sesuai dengan tema kawasan letak wahana tersebut. Adapun kawasan dan wahana permainannya adalah sebagai berikut:

1. Studio Central

Kawasan yang di design bergaya Hollywood 60-an sehingga bila berada di kawasan ini seakan-akan seperti sebuah pusat negeri hiburan. Kawasan ini memiliki wahana permainan antara lain:

a. Trans City Theater

Dapat dinikmati semua orang dari segala usia mulai dari balita, anak kecil, remaja, sampai dewasa serta keluarga.

b. Yamaha Racing Coaster

Sebuah Roller coaster yang tercepat di dunia dengan sebuah manuver gerakan mundur yang sangat sensasional. Hanya ada 3 buah di dunia, 2 buah di Amerika dan yang 1 nya di Trans Studio Bandung.

c. 4D Simulator

[image:62.595.140.464.170.407.2]

Simulator yang pertama di dunia dan menampilkan aksi para superhero; spiderman, Hulk, Iron Man, Wolverine, dan Fantastic 4.

(63)

d. Vertigo

Sebuah kincir raksasa yang pertama berada di dalam ruangan rasakan sensasi berputar 360 derajat di ketinggian yang mendebarkan.

e. Giant Swing

Giant Swing adalah ayunan berputar raksasa yang pertama di Indonesia. Sangat menegangkan dan juga menantang.

f. Bolang Adventure

Sebuah petualangan untuk berkeliling menuju seluruh propinsi di Indonesia bersama dengan Si Bolang. Anda akan dibawa untuk keliling Indonesia yang indah, dilengkapi dengan special effect dan multimedia yang menjadikan wahana wisata ini menjadi salah satu favorit keluarga.

g. Trans Broadcast Museum

Sebuah museum broadcast yang pertama di Indonesia dan akan sangat menghibur. Membantu Anda untuk lebih memahami tentang bagaimana sebuah program acara televisi diciptakan.

h. Trans Science Center

Berkelas dunia. Dan Lengkap dengan atraksi science yang sangat mengasyikan.

i. Dunia Anak

Dunia yang penuh dengan imajinasi dan kaya warna, wahana-wahana terfavorit seperti Mini Bumper Car, Tea Cup, Jump Around, Karosel, Bumper Boat serta Mini Train.

(64)
[image:64.595.69.544.69.649.2]

Gambar 2.31 Suasana Kawasan Studio Central

(65)

2. Lost City

Kawasan ini merupakan di desain seperti hutan rimba agar pengunjung dapat merasakan suasana berpetualang untuk menyelamatkan kru Trans TV. Dan semua pertualangan yang menarik di dalam kawasan ini akan menjadi bagian dari penjelajah pengunjung. Wahana yang terdapat pada area ini adalah :

a. Jelajah

Anda akan merasakan sensasi mengarungi ganasnya hutan rimba di Afrika demi untuk menuntaskan misi penyelamatan, Anda akan lebih memahami arti kata "Jelajah" yang sesunggu

Gambar

Gambar 2.9 Peta Alternatif Lokasi 1
Gambar 2.11 Peta Alternatif Lokasi  3
Tabel 2.5 Spesifikasi Ferris Wheel
Tabel 2.6 Spesifikasi Fris Bee
+7

Referensi

Dokumen terkait

Konsep dan Desain Struktur Taman Edukasi Profesi dan Rekreasi Anak Medan Perancangan bangunan dengan penekanan tema yang mengarahkan. bentuk bangunan menyimbolkan bentukan

Pusat rekreasi dan edukasi lalu lintas yang mengedepankan aspek-aspek pendidikan secara hiburan dengan bertemakan Theme Park melalui pendekatan metafora kombinasi untuk

Permasalahan arsitektural dari perancangan Taman Kelinci sebagai Wahana Rekreasi dan Edukasi dengan Penerapan Arsitektur Berkelanjutan di Karanganyar adalah Taman Kelinci

Perancangan Taman Rekreasi Alam Goa Melirang ini, dengan fasilitas yang menerapkan nilai keramah lingkungan dan konservasi alam, yang penerapan nantinya akan difokuskan

Dengan kepadatan dan kesibukan ini, masyarakat Kota Medan sangat membutuhkan suatu tempat untuk rekreasi, berkumpul dan bersantai yang berada di dalam kota,

Menciptakan Taman Hiburan Tematik (Theme Park) di Yogyakarta dengan pendekatan arsitektur metafora sumbu imajiner kota Yogyakarta melalui tata massa bangunan

2.1 Tinjauan Umum 2.1.1 Pengertian Taman Hiburan Tematik Theme Park Taman hiburan tematik adalah sebuah dunia atau tempat dengan karakteristik tidak terikat pada geografi tertentu,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Umum 2.1.1 Pengertian Taman Hiburan Tematik Theme Park Taman hiburan tematik adalah sebuah dunia atau tempat dengan karakteristik tidak terikat