• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perbandingan Metode Weighted Product dan Simple Multi-Attribute Rating Tecnique Dalam Menentukan Lahan Terbaik untuk Tanaman Karet

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Perbandingan Metode Weighted Product dan Simple Multi-Attribute Rating Tecnique Dalam Menentukan Lahan Terbaik untuk Tanaman Karet"

Copied!
129
0
0

Teks penuh

(1)

PERBANDINGAN METODE WEIGHTED PRODUCT DAN SIMPLE

MULTI-ATTRIBUTE RATING TECHNIQUE DALAM MENENTUKAN LAHAN

TERBAIK UNTUK TANAMAN KARET

SKRIPSI

SAMSUL BAHRI

101401053

PROGRAM STUDI S1 ILMU KOMPUTER

FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

PERBANDINGAN METODE WEIGHTED PRODUCT DAN SIMPLE

MULTI-ATTRIBUTE RATING TECHNIQUE DALAM MENENTUKAN LAHAN

TERBAIK UNTUK TANAMAN KARET

SKRIPSI

Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat mencapai gelar

Sarjana Komputer

SAMSUL BAHRI

101401053

PROGRAM STUDI S1 ILMU KOMPUTER

FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2015

(3)

PERSETUJUAN

Judul

: PERBANDINGAN METODE WEIGHTED

PRODUCT DAN SIMPLE MULTI-ATTRIBUTE

RATING TECHNIQUE DALAM MENENTUKAN

LAHAN TERBAIK UNTUK TANAMAN KARET

Kategori

: SKRIPSI

Nama

: SAMSUL BAHRI

Nomor Induk Mahasiswa

: 101401053

Program Studi

: S1 ILMU KOMPUTER

Fakultas

: ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Diluluskan di

Medan, Juli 2015

Komisi Pembimbing

:

Pembimbing 2 Pembimbing 1

Herriyance, ST, M.Kom

Prof. Dr. Iryanto, M.Si

NIP.198010242010121002 NIP.194604041971101001

Diketahui/Disetujui oleh

Program Studi S1 Ilmu Komputer

Ketua,

(4)

iii

PERNYATAAN

PERBANDINGAN METODE WEIGHTED PRODUCT DAN SIMPLE-MULTI

ATTRIBUTE RATING TECHNIQUE DALAM MENENTUKAN LAHAN

TERBAIK UNTUK TANAMAN KARET

SKRIPSI

Saya mengakui bahwa skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri, kecuali beberapa

kutipan dan ringkasan yang masing-masing telah disebutkan sumbernya.

Medan, Juli 2015

Samsul Bahri

101401053

(5)

PENGHARGAAN

Alhamdulillah

. Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang dengan rahmat dan

karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini sebagai syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Komputer pada Program Studi S1 Ilmu Komputer Fakultas

Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Universitas Sumatera Utara. Tak lupa

shalawat dan salam selalu dipersembahkan kepada Rasulullah SAW, rahmat bagi

seluruh alam.

Pada pengerjaan skripsi dengan judul Perbandingan Metode Weighted Product

dan Simple Multi-Attribute Rating Technique dalam Menentukan Lahan terbaik untuk

Tanaman Karet, penulis menyadari bahwa banyak pihak yang turut membantu, baik

dari pihak keluarga, sahabat dan orang-orang terkasih yang memotivasi dalam

pengerjaannya. Dalam kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1.

Bapak Prof. Subhilhar, Ph.D selaku plt. Rektor Universitas Sumatera Utara.

2.

Bapak Prof. Dr. Muhammad Zarlis selaku Dekan Fakultas Ilmu Komputer dan

Teknologi Informasi Universitas Sumatera Utara serta selaku Dosen Penguji I

dan dosen Pembimbing Akademik yang telah memberikan arahan, kritik dan

saran kepada penulis..

3.

Bapak Dr. Poltak Sihombing, M.Kom selaku Ketua Program Studi S1 Ilmu

Komputer Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Universitas

Sumatera Utara yang telah meluangkan waktunya dalam memberikan arahan

dan saran.

4.

Bapak Prof. Dr. Iryanto, M.Si selaku Dosen Pembimbing I yang telah

memberikan arahan, kritik dan saran kepada penulis.

(6)

v

6.

Ibu Dr. Elviawaty M Z, ST, MT, MM selaku Dosen Penguji II yang telah

memberikan arahan, kritik dan saran kepada penulis.

7.

Seluruh staf pengajar dan pegawai di Program Studi S1 Ilmu Komputer

Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi USU.

8.

Orang tua serta saudara-saudara tercinta, yaitu: ayah Sudirman Harahap, ibu

Masdinar Hasibuan, kak Juwita, kak Evi Yanti, kak Ratni Erlina, bang

Sapriwal, bang Andi Gunawan, kak Patimah Sari, dan bang Ramat Paisal yang

memberikan kasih sayang, rasa nyaman, serta motivasi kepada penulis.

9.

Sahabat-sahabat terbaik, khususnya Arifin, S.Kom yang waktunya banyak

saya ganggu selama penulisan skripsi ini. Sutandi Azhari Malau, S.Kom yang

senantiasa saling menyemangati. Aditya Prawira, S.Kom dan Fajrul Falah,

S.Kom yang sangat banyak membantu dalam proses penulisan skripsi ini.

Rahmad Darmawan Koto dan Edy Hermawan, S.Pd yang selalu memberikan

dukungan dan meyakinkan saya bahwa skripsi ini pasti dapat diselesaikan.

Teman-teman di Asrama Putera USU, Anwar Pasaribu, Hasbi Muammar,

Abbas Munandar dan Alwan Husein.

10.

Teman-teman seperjuangan stambuk 2010 atas semangat, pertemanan dan

kekeluargaannya; semoga tetap kompak, yang sudah lulus mendapat pekerjaan

yang diinginkan dan yang belum dimudahkan dalam setiap langkah

pengerjaan.

11.

Ilmu Komputer Laboratory Center (IKLC) serta senior dan junior yang telah

menjadi tempat saling berbagi pertemanan, informasi, pengalaman serta

pengajaran.

12.

Semua pihak (dan keadaan) yang terlibat langsung maupun tidak langsung

yang tidak dapat penulis ucapkan satu demi satu yang telah membantu

penyelesaian laporan ini.

(7)

Semoga Allah SWT melimpahkan berkah kepada semua pihak yang telah memberikan

bantuan, perhatian, serta dukungan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Akhirnya, semoga skripsi ini bermanfaat bagi pribadi, keluarga, masyarakat,

organisasi dan negara.

Medan, Juli 2015

Penulis,

(8)

vii

ABSTRAK

Program Penentuan Lahan Karet Terbaik bertujuan untuk mendapatkan hasil pertanian

yang baik. Hasil pertanian yang baik berbanding lurus dengan penentuan lahan tanam

karet yang tepat. Penentuan lahan terbaik dilakukan berdasarkan kriteria yang telah

ditentukan. Untuk membantu proses penentuan maka dibutuhkan sebuah sistem

pendukung keputusan. Metode yang digunakan adalah

Weighted Product

dan Simple

Multi-Attribute Rating Technique

. Sistem ini dapat digunakan untuk membantu

penyelesaian permasalahan penentuan lahan karet terbaik di kabupaten Aceh Barat

dan pada kasus tersebut kedua metode memberikan saran alternatif terbaik yang sama

dan alternatif yang disarankan memiliki kecocokan dengan data arahan penggunaan

lahan untuk komoditas pertanian di kabupaten Aceh Barat. Sedangkan

Execution Time

untuk metode

Weighted Product

lebih cepat daripada

Multi-Attribute Rating

Technique

.

Katakunci: Sistem Pendukung Keputusan,

Weighted Product

,

Multi-Attribute Rating

Technique

, Lahan Karet

(9)

COMPARISON OF WEIGHTED PRODUCT AND SIMPLE

MULTI-ATTRIBUTE RATING TECHNIQUE METHOD FOR DETERMINING THE

MOST APPROPRIATE LAND FOR RUBBER PLANT

ABSTRACT

The best rubber land determination program aims to yield good crop. It is directly

proportional to the determination of the proper land for rubber plant. It is based on

predetermined criteria. To assist in the determination, it takes a decision support

system. The method used is Weighted Product and Simple Multi-Attribute Rating

Technique. This system can be used to help solve the problems of determining the

proper land for rubber plant in West Aceh district and in this case, both of methods

give the same suggestion for the best alternative and the suggested alternative is

matched with the data of direction of the use of land for agricultural commodities in

West Aceh district. While, Execution Time for Weighted Product method is faster

than Multi-Attribute Rating Technique method.

(10)

ix

DAFTAR ISI

Hal.

Persetujuan

ii

Pernyataan

iii

Penghargaan

iv

Abstrak

vii

Abstract

viii

Daftar Isi

ix

Daftar Tabel

xi

Daftar Gambar

xii

Bab 1 Pendahuluan

1

1.1 Latar Belakang

1

1.2 Rumusan Masalah

2

1.3 Batasan Masalah

2

1.4 Tujuan Penelitian

3

1.5 Manfaat Penelitian

1.6 Metodologi Penelitian

1.7 Sistematika Penelitian

3

3

4

Bab 2 Tinjauan Pustaka

6

2.1 Sistem Pendukung Keputusan (SPK)

2.1.1 Pengertian Sistem Pendukung Keputusan

2.1.2 Konfigurasi Sistem Pendukung Keputusan

2.1.3 Karakteristik Sistem Pendukung Keputusan

2.1.4 Tujuan Sistem Pendukung Keputusan

2.1.5 Tahapan Proses Pengambilan Keputusan

2.1.6 Komponen Sistem Pendukung Keputusan

6

6

6

7

7

8

8

2.2 Metode Weighted Product (WP)

2.3 Metode Simple Multi-Attribute Rating Technique (SMART)

2.3.1 Proses Pemodelan SMART

2.4 Evaluasi Kesesuaian Lahan

2.4.1 Konsep Evaluasi Kesesuaian Lahan

2.4.2 Kualitas dan Karakteristik Lahan

2.4.2.1 Topografi

2.4.2.2 Iklim

2.4.2.3 Tanah

2.4.3 Kriteria Kesesuaian Lahan

9

11

12

13

13

13

14

14

14

16

Bab 3 Analisis Dan Perancangan Sistem

19

3.1 Analisis Sistem

19

3.1.1 Analisis Masalah

3.1.2

System Requirements Analysis

3.1.2.1

System Functional Requirements

19

20

21

(11)

3.1.2.2

System Non-Functional Requirements

3.1.3 Pemodelan

3.1.3.1

Use Case Diagram

3.1.3.2

Activity Diagram

3.1.3.3

Sequence Diagram

3.2 Perancangan Sistem

3.2.1 Perancangan

Database

3.2.2 Perancangan Antarmuka (

interface

)

3.2.2.1 Antarmuka Perhitungan Metode WP

3.2.2.2 Antarmuka Perhitungan Metode SMART

3.2.3

Flowchart

3.2.3.1

Flowchart metode Weighted Product

3.2.3.2

Flowchart metode

SMART

3.2.3.3

Flowchart

Sistem

21

21

21

23

25

26

27

27

27

29

32

32

33

34

Bab 4 Implementasi dan Pengujian Sistem

35

4.1 Implementasi Sistem

35

4.1.1 Implementasi Metode WP

4.1.2 Implementasi Metode SMART

4.2 Antarmuka Sistem

35

39

44

4.2.1 Antarmuka Tentang Aplikasi

4.2.2 Antarmuka Bantuan

4.2.3 Antarmuka Perhitungan dengan WP

4.2.4 Antarmuka Perhitungan dengan SMART

4.3 Pengujian Sistem

4.3.1 Pengujian Perhitungan dengan WP

4.3.2 Pengujian Perhitungan dengan SMART

4.3.3 Perbandingan Hasil Pengujian Perhitungan

4.3.3.1 Pengujian untuk 10 Kriteria

4.3.3.2 Pengujian untuk 8 Kriteria

4.3.3.3 Pengujian untuk 6 Kriteria

44

45

45

47

49

49

51

53

53

54

54

Bab 5 Kesimpulan dan Saran

57

5.1 Kesimpulan

57

5.2 Saran

57

Hal.

Daftar Pustaka

59

Lampiran A:

Listing

Program

A

(12)

xi

DAFTAR TABEL

Hal.

2.1 Rating kecocokan dari setiap alternatif pada setiap kriteria

2.2 Relief dan kelas lereng

2.3 Kriteria kesesuaian lahan tanaman karet

2.4 Nilai data karakteristik pada SPT 4 kecamatan Aceh Barat

3.1 Tabel Use Case proses perhitungan dengan WP

3.2 Tabel Use Case proses perhitungan dengan SMART

4.1 Tabel data karakteristik beberapa lahan satuan peta tanah (SPT)

kabupaten Aceh Barat

4.2 Tabel data konversi karakteristik beberapa lahan Satuan Peta

Tanah (SPT) kabupaten Aceh Barat

4.3 Tabel bobot masing-masing Kriteria

4.4 Tabel normalisasi bobot

4.5 Tabel nilai vektor S

4.6 Tabel nilai vektor V

4.7 Tabel bobot masing-masing kriteria

4.8 Bobot masing-masing kriteria

4.9 Normalisasi bobot paling penting

4.10 Normalisasi bobot paling tidak penting

4.11 Bobot akhir

4.12 Perhitungan nilai SMART

4.13 Nilai SMART

4.14 Tabel perbandingan hasil pengujian perhitungan untuk 10

kriteria

4.15 Tabel perbandingan hasil pengujian perhitungan untuk 8 kriteria

4.16 Tabel perbandingan hasil pengujian perhitungan untuk 6 kriteria

4.17 Tabel Arahan penggunaan lahan untuk komoditas pertanian di

kabupaten Aceh Barat

10

14

16

18

22

23

35

36

37

38

38

39

40

40

41

42

42

43

43

54

54

54

56

(13)

DAFTAR GAMBAR

Hal.

2.1 Arsitektur SPK

9

3.1 Diagram Ishikawa untuk analisis masalah sistem

20

3.2

Use Case Diagram

Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Lahan

Terbaik untuk Tanaman Karet

3.3

Activity Diagram

untuk proses perhitungan dengan metode WP

3.4

Activity Diagram

untuk proses perhitungan dengan metode SMART

3.5

Sequence Diagram

untuk proses perhitungan dengan WP

3.6.

Sequence Diagram

untuk proses perhitungan dengan SMART

22

23

24

25

26

3.7

Entity Relationship Diagram

27

3.8 Antarmuka Pembobotan WP

28

3.9 Antarmuka Input Nilai WP

29

3.10 Antarmuka Ranking Kriteria Metode SMART

29

3.11 Antarmuka Pembobotan Metode SMART

30

3.12 Antarmuka Input Nilai SMART

31

3.13

Flowchart metode Weighted Product

32

3.14

Flowchart metode

SMART

33

3.15

Flowchart

Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Lahan Terbaik untuk

Tanaman Karet

34

4.1 Antarmuka tentang aplikasi

44

4.2 Antarmuka bantuan

45

4.3 Pembobotan WP

46

4.4 Input Nilai WP

46

4.5 Ranking bobot

47

4.6 Pembobotan SMART

48

4.7 Input Nilai SMART

48

4.8 Pembobotan kriteria metode WP

49

4.9 Input nilai WP

50

4.10 Hasil pengujian perhitungan dengan metode WP

50

4.11 Ranking kriteria metode SMART

51

4.12 Pembobotan kriteria metode SMART

52

4.13 Input nilai SMART

52

4.14 Hasil pengujian perhitungan metode SMART

53

(14)

vii

ABSTRAK

Program Penentuan Lahan Karet Terbaik bertujuan untuk mendapatkan hasil pertanian

yang baik. Hasil pertanian yang baik berbanding lurus dengan penentuan lahan tanam

karet yang tepat. Penentuan lahan terbaik dilakukan berdasarkan kriteria yang telah

ditentukan. Untuk membantu proses penentuan maka dibutuhkan sebuah sistem

pendukung keputusan. Metode yang digunakan adalah

Weighted Product

dan Simple

Multi-Attribute Rating Technique

. Sistem ini dapat digunakan untuk membantu

penyelesaian permasalahan penentuan lahan karet terbaik di kabupaten Aceh Barat

dan pada kasus tersebut kedua metode memberikan saran alternatif terbaik yang sama

dan alternatif yang disarankan memiliki kecocokan dengan data arahan penggunaan

lahan untuk komoditas pertanian di kabupaten Aceh Barat. Sedangkan

Execution Time

untuk metode

Weighted Product

lebih cepat daripada

Multi-Attribute Rating

Technique

.

Katakunci: Sistem Pendukung Keputusan,

Weighted Product

,

Multi-Attribute Rating

Technique

, Lahan Karet

(15)

COMPARISON OF WEIGHTED PRODUCT AND SIMPLE

MULTI-ATTRIBUTE RATING TECHNIQUE METHOD FOR DETERMINING THE

MOST APPROPRIATE LAND FOR RUBBER PLANT

ABSTRACT

The best rubber land determination program aims to yield good crop. It is directly

proportional to the determination of the proper land for rubber plant. It is based on

predetermined criteria. To assist in the determination, it takes a decision support

system. The method used is Weighted Product and Simple Multi-Attribute Rating

Technique. This system can be used to help solve the problems of determining the

proper land for rubber plant in West Aceh district and in this case, both of methods

give the same suggestion for the best alternative and the suggested alternative is

matched with the data of direction of the use of land for agricultural commodities in

West Aceh district. While, Execution Time for Weighted Product method is faster

than Multi-Attribute Rating Technique method.

(16)

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang

Karet alam merupakan salah satu komoditas pertanian yang penting untuk

Indonesia dan lingkup internasional. Di Indonesia, karet merupakan salah satu

hasil pertanian yang banyak menunjang perekonomian negara. Hasil devisa yang

diperoleh dari karet cukup besar, bahkan Indonesia pernah menguasai produk karet

dunia dengan mengungguli hasil dari negara-negara lain dan negara asal tanaman

karet itu sendiri yaitu di daratan Amerika Selatan, Brasil.

Luas lahan karet yang dimiliki Indonesia mencapai 3 - 3,5 juta hektar,

merupakan lahan terluas di dunia. Sementara luas lahan karet Thailand sekiar 2

juta hektar, dan Malaysia sekitar 1,3 juta hektar. Sayangnya perkebunan karet

yang luas ini tidak diimbangi dengan produktivitas yang baik. Produktivitas lahan

karet di Indonesia rata-rata rendah dan mutu karet yang dihasilkan juga kurang

memuaskan. Bahkan, di pasaran internasional karet Indonesia terkenal sebagai

karet bermutu rendah. Sebaliknya, Malaysia dan Thailand memiliki produktivitas

yang baik dengan mutu yang terjaga. Hal ini mengakibatkan Malaysia dan Thailand

menguasai pasaran karet internasional, sementara Indonesia hanya menjadi bayang-

bayang keduanya (Permana & Izzaty 2010).

Untuk itu, perlu diadakan upaya untuk meningkatkan produktivitas karet

Indonesia yang baik dengan mutu yang terjaga. Salah satu upaya tersebut adalah

dengan penentuan lahan terbaik untuk menanam karet. Karena tanah memiliki banyak

perbedaan antara jenis yang satu dengan yang lainnya seperti proses pembentukan,

klasifikasi, pemetaan, karakteristik fisik, kimiawi, biologis, kesuburannya, serta

(17)

pemanfaatan dan pengelolaannya. Dari banyaknya perbedaan tersebut, tidak semua

jenis tanaman bisa tumbuh dengan baik di setiap lahan pertanian yang tersedia. Setiap

tanaman memilik syarat tumbuhnya masing-masing. Sebagai contoh, tanaman karet

tidak akan tumbuh dengan baik di lahan pertanian yang memiliki suhu di bawah 22

dan di atas 34

. Sedangkan tanaman jagung akan tumbuh dengan sangat baik di

lahan pertanian yang memiliki suhu 22

. Tanaman kurma, zaitun, dan delima masih

akan tumbuh dengan baik di lahan pertanian yang memiliki suhu di atas 34

(Ritung,

et al

. 2007).

Di bidang ilmu komputer, terdapat banyak metode yang dapat dikembangkan

dan diimplementasikan dengan ilmu yang lain. Dalam hal ini, pemanfaatan ilmu

komputer dalam penentuan lahan karet terbaik. Penentuan ini dikenal dengan istilah

Sistem Pendukung Keputusan. Dan di dalam Sistem Pendukung Keputusan terdapat

beberapa metode yang dapat dimanfaatkan untuk menyelesaikan suatu masalah.

Seperti metode

Weighted Product

yang lebih efisien karena waktu yang dibutuhkan

dalam perhitungan lebih singkat, metode SMART, melakukan pengambilan keputusan

yang multiatribut. Sehingga diharapkan akan tercipta suatu sistem pengambilan

keputusan yang akurat. Dan kedua metode ini perlu dibandingkan apakah memberikan

alternatif keputusan yang sama sehingga si pengambil keputusan yakin telah

menentukan pilihan terbaik.

Dari permasalahan tersebut di atas, penulis akan mengembangkan sebuah Sistem

Pendukung Keputusan berbasis

web

yang bertujuan untuk menyelesaikan

permasalahan penentuan lahan terbaik untuk tanaman karet.

2.1.

Rumusan Masalah

Adapun masalah yang akan dibahas pada penelitian ini adalah bagaimana menerapkan

metode

Weighted Product

(WP) dan

Simple Multi-Attribute Rating Technique

(SMART) pada Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Lahan Terbaik Untuk

Tanaman Karet.

3.1.

Batasan Masalah

(18)

3

1.

Penelitian ini hanya membahas perbandingan algoritma

Weighted Product

(WP) dan

Simple Multi-Attribute Rating Technique

(SMART).

2.

Sistem ini membandingkan akurasi dan

execution time

kedua algoritma

tersebut.

3.

Sistem yang akan dibangun adalah Sistem Pendukung Keputusan berbasis

web

dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP dan

database

MySQL.

4.

Sistem ini dapat dimanfaatkan oleh perkebunan karet BUMN maupun swasta.

5.

Kriteria yang digunakan dalam menentukan keputusan adalah suhu tahunan

rata-rata, curah hujan tahunan rata-rata, kelembaban, jumlah bulan kering,

kedalaman tanah, ketebalan gambut, kejenuhan basa, pH

, salinitas, dan

lereng.

4.1.

Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah diperolehnya sebuah perangkat lunak pendukung

keputusan berbasis

web

dengan menerapkan metode

Weighted Product

(WP) dan

Simple Multiple-Attribute Rating Technique

(SMART). Sistem akan memberikan hasil

pengolahan data menjadi sebuah informasi lahan terbaik untuk tanaman karet.

5.1.

Manfaat Penelitian

Manfaat yang didapat dari penelitian ini adalah membantu perkebunan karet BUMN

maupun swasta untuk memilih lahan terbaik untuk tanaman karet.

6.1.

Metodologi Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan menerapkan beberapa metode penelitian sebagai

berikut:

1.

Studi Literatur

Pada tahap ini dilakukan pengumpulan referensi yang diperlukan dalam

penelitian. Hal ini dilakukan untuk memperoleh informasi dan data yang

diperlukan untuk penulisan skripsi ini. Referensi yang digunakan dapat berupa

buku, jurnal, artikel, situs internet yang berkaitan dengan penelitian ini.

(19)

2.

Pengumpulan dan Analisa Data

Pada tahap ini dilakukan pengumpulan dan analisa data seperti data

persyaratan tumbuh tanaman karet dan data lainnya yang berkaitan dengan

penilitian ini.

3.

Perancangan Sistem

Merancang sistem sesuai dengan rencana yang telah ditentukan, yaitu meliputi

perancangan sistem,

database

,

dan

Graphic User Interface

. Proses

perancangan ini berdasarkan pada batasan masalah dari penelitian ini.

4.

Implementasi Sistem

Penyelesaian desain yang telah dirancang, baik sistem,

database

dan

Graphic

User Interface.

5.

Pengujian Sistem

Pada tahap ini akan dilakukan pengujian terhadap sistem yang telah

dikembangkan.

6.

Dokumentasi Sistem

Melakukan pembuatan dokumentasi sistem mulai dari tahap awal hingga

pengujian sistem, untuk selanjutnya dibuat dalam bentuk laporan penelitian

(skripsi).

7.1.

Sistematika Penulisan

Sistematika dalam penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut:

BAB 1 PENDAHULUAN

Pada Bab ini akan dijelaskan latar belakang masalah dari penelitian yang dilakukan

beserta batasannya, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian dan

sistematika penulisan skripsi ini.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

(20)

5

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Pada Bab ini akan dijelaskan analisis dan perancangan Sistem Pendukung Keputusan

dengan menggunakan Metode

Weighted Product

dan Metode

Simple Multi-Attribute

Rating Technique

. Model

Unified Modeling Language (UML)

yang digunakan antara

lain adalah

use case diagram, activity diagram, sequence diagram

dan perancangan

tampilan antarmuka sistem.

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

Pada Bab ini akan dijelaskan hasil pengujian aplikasi dari penelitian berupa tampilan

dari aplikasi Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Lahan Terbaik untuk Tanaman

Karet dengan menggunakan Metode

Weighted Product

dan Metode

Simple

Multi-Attribute Rating Technique

.

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

Pada Bab ini akan dijelaskan hasil penelitian yang berisi kesimpulan dan saran yang

nantinya akan dikembangkan atau melanjutkan penelitian yang berkaitan dengan

masalah dalam penelitian ini.

(21)

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1.

Sistem Pendukung Keputusan (SPK)

Pada dasarnya SPK merupakan pengembangan lebih lanjut dari Sistem Informasi

Manajemen terkomputerisasi yang dirancang sedemikian rupa sehingga bersifat

interaktif dengan pemakainya. Interaktif dengan tujuan untuk memudahkan integrasi

antara berbagai komponen dalam proses pengambilan keputusan seperti prosedur,

kebijakan, analisis, pengalaman dan wawasan manajer untuk mengambil keputusan

yang lebih baik (Theorema, 2011).

2.1.1.

Pengertian Sistem Pendukung Keputusan

Sistem Pendukung Keputusan adalah suatu sistem yang ditujukan untuk mendukung

manajemen pengambilan keputusan (Subakti, 2002).

Sistem Pendukung Keputusan juga dapat didefenisikan sebagai sebuah sistem

informasi berbasis komputer yang menggabungkan model dan data dalam upaya

untuk memecahkan masalah semi terstruktur dan beberapa masalah yang tidak

terstruktur dengan campur tangan pengguna (Turban,

et al

. 2005).

2.1.2.

Konfigurasi Sistem Pendukung Keputusan

(22)

7

komponen tersebut dirakit menentukan kapabilitas utamanya dan sifat dukungan yang

disediakan (Theorema, 2011).

2.1.3.

Karakteristik Sistem Pendukung Keputusan

Karakteristik Sistem Pendukung Keputusan dapat dirumuskan sebagai berikut:

1.

SPK ditujukan untuk membantu keputusan-keputusan yang kurang terstruktur

dan umumnya dihadapi oleh para manajer yang berada di tingkat puncak.

2.

SPK merupakan gabungan antara kumpulan model kualitatif dan kumpulan

data.

3.

SPK memiliki fasilitas interaktif yang dapat mempermudah hubungan antara

manusia dengan komputer.

4.

SPK bersifat luwes dan dapat menyesuaikan dengan perubahan-perubahan

yang terjadi (Sudirman & Widjajani 1996).

2.1.4.

Tujuan Sistem Pendukung Keputusan

Sistem pendukung keputusan pada hakekatnya memiliki beberapa tujuan, yaitu:

1.

Membantu manajer dalam pengambilan keputusan atas masalah semi-

terstruktur.

2.

Memberikan dukungan atas pertimbangan manajer dan bukan untuk

menggantikan fungsi manajer.

3.

Meningkatkan efektifitas keputusan yang diambil manajer lebih daripada

perbaikan efisiensinya.

4.

Kecepatan komputasi. Komputer memungkinkan para pengambil keputusan

untuk melakukan banyak komputasi secara cepat dengan biaya yang rendah.

5.

Dukungan kualitas. Komputer bisa meningkatkan kualitas keputusan yang

dibuat, misalnya: semakin banyak data yang diakses, makin banyak juga

alternatif yang bisa dievaluasi.

Mengatasi keterbatasan kognitif dalam pemrosesan dan penyimpanan (Turban,

et al

. 2005).

(23)

2.1.5. Tahapan Proses Pengambilan Keputusan

Dalam mengambil keputusan dilakukan langka-langkah sebagai berikut:

1.

Identifikasi masalah

2.

Pemilihan metode pemecahan masalah

3.

Pengumpulan data yang dibutuhkan untuk melaksanakan model keputusan

tersebut

4.

Mengimplementasikan model tersebut

5.

Mengevaluasi sisi positif dari setiap alternatif yang ada

6.

Melaksanakan solusi terpilih (Kusrini, 2007).

2.1.6. Komponen Sistem Pendukung Keputusan

Aplikasi sistem pendukung keputusan bisa terdiri dari beberapa subsistem, yaitu:

1.

Subsistem Manajemen Data

Subsistem manajemen data memasukkan satu

database

yang berisi data yang

relevan untuk suatu situasi dan dikelola oleh perangkat lunak yang disebut

sistem manajemen

database

(DBMS/

Data Base Management System

).

Subsistem manajemen data bisa diinterkoneksikan deengan data

warehouse

perusahaan, suatu repositori untuk data perusahaan yang relevan dengan

pengambilan keputusan.

2.

Subsistem Manajemen Model

Merupakan paket perangkat lunak yang memasukkan model keuangan,

statistik, ilmu manajemen, atau model kuantitatif lain yang memberikan

kapabilitas analitik dan manajemen perangkat lunak yang tepat. Bahasa-bahasa

pemodelan untuk membangun model-model kustom juga dimasukkan.

Perangkat lunak itu sering disebut manajemen basis model (MBMS/

Model

Base Management System

). Komponen tersebut dapat dikoneksiakan ke

penyimpanan korporat atau eksternal yang ada pada model.

3.

Subsistem Antarmuka Pengguna

(24)

9

4.

Subsistem Manajemen Berbasis Pengetahuan

Subsistem tersebut mendukung semua subsistem lain atau bertindak langsung

sebagai suatu komponen independen dan bersifat opsional.

Selain memberikan inteligensi untuk memperbesar pengetahuan si pengambil

keputusan, subsistem terseut dapat diinterkoneksikan dengan reposistori

pengetahuan perusahaan (bagian dari sistem manajemen pengetahuan), yang

kadang-kadang disebut basis pengetahuan organisasional.

Arsitektur SPK dapat ditunjukkan pada Gambar 2.1. (Kusrini, 2007).

Gambar 2.1. Arsitektur SPK

Beberapa metode pengambilan keputusan pada dasarnya mengambil konsep

pengukuran kualitatif dan kuantitatif. Sebagai contoh metode pengambilan keputusan

Weighted Product

(WP) dan

Simple Multi-Attribute Rating Technique

(SMART).

2.2.

Metode Weighted Product (WP)

Metode WP mengunakan perkalian untuk menghubungkan rating atribut, di mana

rating setiap atribut harus dipangkatkan dulu dengan bobot atribut yang bersangkutan.

Proses ini diberikan sebagai berikut:

(25)

Di mana:

-

S = Vektor S

-

i = Alternatif 1, 2,

…,

m

-

j = Kriteria j, ..., n

-

Xij = Matriks alternatif-kriteria

-

∑wj = Bobot kriteria, dengan total = 1

Wj adalah pangkat bernilai positif untuk atribut keuntungan, dan bernilai

negatif untuk atribut biaya.

Preferensi relatif dari setiap alternatif, diberikan sebagai:

Di mana:

-

V = vektor V

-

i = Alternatif 1, 2, ..., m

Contoh kasus:

Misalkan nilai setiap alternatif pada setiap atribut diberikan berdasarkan data riil yang

ada. perlu diidentifikasi terlebih dahulu jenis kriterianya, apakah termasuk kriteria

keuntungan atau kriteria biaya.

Tabel 2.1. Rating kecocokan dari setiap alternatif pada setiap kriteria

Alternatif

Kriteria

C1

C2

C3

C4

C5

A1

2000

50

0,75

18

500

A2

1500

40

0,50

20

450

Kriteria C1 (kepadatan penduduk di sekitar lokasi) dan C2 (jarak dengan

gudang yang sudah ada) adalah kriteria keuntungan. Sedangkan kriteria C3 (jarak

dengan pasar terdekat), C4 (jarak dari pabrik), dan C5 (harga tanah untuk lokasi)

--- (1)

(26)

11

adalah kriteria biaya. Permasalahan kasus di atasakan diselesaikan dengan

menggunakan metode

Weighted Product

(WP). Sebelumnya akan dilakukan perbaikan

bobot terlebih dahulu. Bobot awal W = (3, 4, 5, 4, 2), akan diperbaiki sehingga total

bobot ∑

Wj = 1, dengan cara:

Kemudian vektor S dihitung berdasarkan persamaan sebagai berikut:

Nilai vektor V yang akan digunakan untuk perankingan dapat dihitung

berdasarkan persamaan sebagai berikut:

Nilai terbesar ada pada V1 sehingga alternatif A1 adalah alternatif yang

terpilih sebagai alternatif terbaik. Dengan kata lain, alternatif A1 akan terpilih sebagai

lokasi untuk mendirikan gudang baru (Kusumadewi,

et al

. 2006).

2.3.

Metode Simple Multi-Attribute Rating Technique (SMART)

SMART (

Simple Multi

Attribute Rating Technique

) merupakan metode pengambilan

keputusan multi kriteria. SMART menggunakan

linear additive model

untuk meramal

(27)

nilai setiap alternatif. SMART merupakan metode pengambilan keputusan yang

fleksibel. SMART lebih banyak digunakan karena kesederhanaanya dalam merespon

kebutuhan pembuat keputusan dan caranya menganalisa respon. Analisa yang terlibat

adalah transparan sehingga metode ini memberikan pemahaman masalah yang tinggi

dan dapat diterima oleh pembuat keputusan.

2.3.1. Proses Pemodelan SMART

Adapun langkah dalam penyelesaian metode SMART yaitu :

1.

Memasukkan jumlah kriteria dan bobotnya.

2.

Perbaikan bobot dimana sistem secara

default

memberikan skala 0-100

berdasarkan prioritas yang telah diinputkan kemudian dilakukan

normalisasi.

Normalisasi =

j j

w

w

Di mana:

- w

j

adalah bobot suatu kriteria

-

w

j

adalah total bobot semua kriteria

3.

Memasukkan nilai kriteria tiap alternatif.

4.

Hitung utility tiap kriteria dengan menggunakan rumus berikut:

Di mana:

- u

i

(a

i

)

adalah nilai utility kriteria ke-1 untuk kriteria ke-i

- C

max

adalah nilai kriteria maksimal

- C

min

adalah nilai kriteria minimal

- C

out i

adalah nilai kriteria ke-i

5.

Hitung nilai akhir masing-masing dengan menggunakan rumus berikut:

Di mana:

- w

j

adalah nilai pembobotan kriteria ke-j dan

k

kriteria

-

u(a

i

)

adalah nilai utility kriteria ke-i untuk kriteria ke-i

Pemilihan keputusan adalah mengidentifikasi mana dari n alternatif yang

%

)

(

)

(

100

)

(

min max max

C

C

C

C

a

u

outi

i i

m J i i j

i

w

u

a

(28)

13

2.4.

Evaluasi Kesesuaian Lahan

2.4.1. Konsep Evaluasi Kesesuain Lahan

Evaluasi lahan adalah suatu proses penilaian sumber daya lahan untuk tujuan tertentu

dengan menggunakan suatu pendekatan atau cara yang sudah teruji. Hasil evaluasi

lahan akan memberikan informasi dan/atau arahan penggunaan lahan sesuai dengan

keperluan.

Sedangkan kesesuaian lahan adalah tingkat kecocokan sebidang lahan untuk

penggunaan tertentu. Kesesuaian lahan tersebut dapat dinilai untuk kondisi saat ini

(kesesuaian lahan aktual) atau setelah diadakan perbaikan (kesesuaian lahan

potensial).

Adapun kesesuaian lahan aktual adalah kesesuaian lahan berdasarkan data sifat

biofisik tanah atau sumber daya lahan sebelum lahan tersebut diberikan masukan-

masukan yang diperlukan untuk mengatasi kendala. Data biofisik tersebut berupa

karakteristik tanah dan iklim yang berhubungan dengan persyaratan tumbuh tanaman

yang dievaluasi. Kesesuaian lahan potensial menggambarkan kesesuaian lahan yang

akan dicapai apabila dilakukan usaha-usaha perbaikan. Lahan yang dievaluasi dapat

berupa hutan konversi, lahan terlantar atau tidak produktif, atau lahan pertanian yang

produktivitasnya kurang memuaskan tetapi masih memungkinkan untuk dapat

ditingkatkan bila komoditasnya diganti dengan tanaman yang lebih sesuai (Ritung,

et

al

. 2007).

2.4.2. Kualitas dan Karakteristik Lahan

Kualitas lahan adalah sifat-sifat pengenal atau yang bersifat kompleks dari sebidang

lahan. Setiap kualitas lahan mempunyai keragaan (

performance

) yang berpengaruh

terhadap kesesuaiannya bagi penggunaan tertentu dan biasanya terdiri atas satu atau

lebih karakteristik lahan (

land characteristics

). Karakteristik lahan yang erat

kaitannya untuk keperluan evaluasi lahan dapat dikelompokkan ke dalam 3 faktor

utama, yaitu topografi, tanah dan iklim. Karakteristik lahan tersebut (terutama

topografi dan tanah) merupakan unsur pembentuk satuan peta tanah (Ritung,

et al

.

2007).

(29)

2.4.2.1.

Topografi

Topografi yang dipertimbangkan dalam evaluasi lahan adalah bentuk wilayah (relief)

atau lereng dan ketinggian tempat di atas permukaan laut. Relief erat hubungannya

dengan faktor pengelolaan lahan dan bahaya erosi. Sedangkan faktor ketinggian

tempat di atas permukaan laut berkaitan dengan persyaratan tumbuh tanaman yang

berhubungan dengan temperatur udara dan radiasi matahari. Relief dan kelas lereng

disajikan pada Tabel 2.2.

Tabel 2.2. Relief dan kelas lereng

2.4.2.2.

Iklim

Suhu Udara

Tanaman kina dan kopi, misalnya, menyukai dataran tinggi atau suhu rendah,

sedangkan karet, kelapa sawit dan kelapa sesuai untuk dataran rendah. Pada daerah

yang data suhu udaranya tidak tersedia, suhu udara diperkirakan berdasarkan

ketinggian tempat dari permukaan laut. Semakin tinggi tempat, semakin rendah suhu

udara rata-ratanya. Suhu udara rata-rata di tepi pantai berkisar antara

.

Curah Hujan

Untuk keperluan penilaian kesesuaian lahan biasanya dinyatakan dalam jumlah curah

hujan tahunan, jumlah bulan kering dan jumlah bulan basah.

2.4.2.3.

Tanah

Faktor tanah dalam evaluasi kesesuaian lahan ditentukan oleh beberapa sifat atau

karakteristik tanah di antaranya fraksi kasar, kedalaman tanah, ketebalan gambut,

salinitas, kedalaman sulfidik, batuan permukaan, dan singkapan batuan.

No

Relief

Lereng (%)

1

Datar

<3

2

Berombak/agak melandai

3-8

3

Bergelombang/melandai

8-15

4

Berbukit

15-30

5

Bergunung

30-40

6

Bergunung curam

40-60

(30)

15

Fraksi Kasar

Fraksi kasar adalah persentasi kerikil, kerakal atau batuan pada setiap lapisan tanah,

dibedakan menjadi: sedikit : < 15 %, sedang : 15 - 35 %, banyak : 35 - 60 % , dan

sangat banyak : > 60 %.

Kedalaman Tanah

Kedalaman tanah, dibedakan menjadi: sangat dangkal : < 20 cm, dangkal : 20 - 50 cm,

sedang : 50 - 75 cm, dan dalam : > 75 cm.

Ketebalan Gambut

Ketebalan gambut, dibedakan menjadi: tipis : < 60 cm, sedang : 60 - 100 cm, agak

tebal : 100 - 200 cm, tebal : 200 - 400 cm, dan sangat tebal : > 400 cm (Ritung,

et al

.

2007).

Salinitas

Kandungan garam terlarut pada tanah yang dicerminkan oleh daya hantar listrik.

Kedalaman Sulfidik

Dalamnya bahan sulfidik diukur dari permukaan tanah sampai batas atas lapisan

sulfidik.

Batuan Permukaan

Volume batuan (dalam %) yang ada di permukaan tanah/lapisan olah.

Singkapan Batuan

Volume batuan (dalam %) yang ada dalam solum tanah (Djaenudin,

et al

. 2011).

(31)

2.4.3. Kriteria Kesesuain Lahan

(32)

17

Keterangan:

S1, sangat sesuai: Lahan tidak mempunyai faktor pembatas yang berarti atau nyata

terhadap penggunaan secara berkelanjutan, atau faktor pembatas bersifat minor dan

tidak akan berpengaruh terhadap produktivitas lahan secara nyata.

S2, cukup sesuai: Lahan mempunyai faktor pembatas, dan faktor pembatas ini akan

berpengaruh terhadap produktivitasnya, memerlukan tambahan masukan (

input

).

Pembatas tersebut biasanya dapat diatasi oleh petani sendiri.

S3, sesuai marginal: Lahan mempunyai faktor pembatas yang berat, dan faktor

pembatas ini akan sangat berpengaruh terhadap produktivitasnya, memerlukan

tambahan masukan yang lebih banyak daripada lahan yang tergolong S2. Untuk

mengatasi faktor pembatas pada S3 memerlukan modal tinggi, sehingga perlu adanya

bantuan atau campur tangan (intervensi) pemerintah atau pihak swasta.

N, tidak sesuai: Lahan yang karena mempunyai faktor pembatas yang sangat berat

dan/atau sulit diatasi (Djaenudin,

et al

. 2011).

(33)
[image:33.595.237.442.163.712.2]

Nilai data karakteristik lahan pada satuan peta tanah (SPT) 4 di kecamatan Aceh barat

dapat dilihat pada Tabel 2.4. (Djaenudin,

et al

. 2011).

(34)

19

BAB 3

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

3.1.

Analisis Sistem

Analisis sistem bertujuan untuk melakukan identifikasi persoalan-persoalan yang

muncul dalam pembuatan sistem, hal ini dilakukan agar pada proses perancangan

aplikasi tidak terjadi kesalahan yang berarti sehingga sistem yang dirancang dapat

berjalan dengan baik, tepat guna, dan ketahanan dari sistem tersebut akan lebih terjaga

serta selesai tepat pada waktu yang telah ditentukan.

Sistem ini akan melakukan perhitungan penentuan lahan terbaik untuk

tanaman karet dengan menggunakan metode

Weighted Product

dan

Simple

Multi-Attribute Rating Technique

.

3.1.1.

Analisis Masalah

Perkebunan karet BUMN maupun swasta mengadapi masalah dalam menentukan

lahan terbaik untuk tanaman karet. Penentuan ini dilakukan agar lahan yang dipilih

benar-benar tepat untuk ditanami karet sehingga dapat menghasilkan produksi karet

yang maksimal. Hasil dari penentuan ini adalah terpilihnya satuan peta tanah (SPT)

sebagai lahan terbaik untuk tanaman karet. Hal tersebut didasari oleh berbagai kriteria

yang telah ditentukan dalam proses pemilihan, yaitu suhu tahunan rata-rata, curah

hujan tahunan rata-rata, kelembaban, jumlah bulan kering, kedalaman tanah, ketebalan

gambut, kejenuhan basa, pH

, salinitas, dan lereng dari setiap satuan peta tanah

(SPT).

Untuk menentukan lahan karet terbaik, perhitungan dilakukan dengan

melibatkan data yang jumlahnya tidak sedikit dan mengakibatkan rentan terhadap

kesalahan jika dilakukan dengan cara manual. Dengan adanya Sistem Pendukung

Keputusan penentuan lahan terbaik unutk tanaman karet, proses perhitungan akan

menjadi lebih mudah dan lebih akurat. Sistem yang dibangun adalah sistem berbasis

web

.

(35)
[image:35.595.119.517.222.476.2]

Untuk mengidentifikasi masalah tersebut digunakan diagram Ishikawa

(

fishbone diagram

). Diagram Ishikawa adalah sebuah alat analisis grafis yang

memungkinkan pengguna untuk menampilkan faktor yang terlibat dalam situasi

tertentu. Diagram ini digunakan untuk menampilkan secara jelas permasalahan yang

dapat mempengaruhi kualitas produk dengan mengurutkan dan menghubungkan

penyebabnya seperti pada Gambar 3.1.

Gambar 3.1. Diagram Ishikawa untuk analisis masalah sistem

Berdasarkan Gambar 3.1 dapat diketahui bahwa permasalahan penentuan lahan

terbaik untuk tanaman karet dikarenakan belum adanya sistem informasi yang

ditujukan khusus untuk menyelesaikan masalah tersebut, selain itu data satuan peta

tanah (SPT) yang dimiliki juga banyak dan belum terkomputerisasi. Untuk itu

dibuatlah sebuah sistem informasi pendukung keputusan untuk menyelesaikan

masalah tersebut dengan menggunakan metode

Weighted Product

dan

Simple

Multi-Attribute Rating Tecnique

.

3.1.2.

System Requirements Analysis

(36)

21

3.1.2.1.

System Functional Requirements

Functional Requirements

yang harus dimiliki oleh sistem adalah sistem dapat:

1.

Menerima masukan data satuan peta tanah (SPT) dan bobot kriteria.

2.

Mengetahui satuan peta tanah (SPT) yang layak terpilih menjadi lahan terbaik

untuk tanaman karet.

3.

Menampilkan hasil perhitungan penentuan lahan karet terbaik berdasarkan

metode

Weighted Product

dan

Simple Multi-Attribute Rating Technique

.

3.1.2.2.

System Non-Functional Requirements

Untuk mendukung kinerja sistem, sistem sebaiknya dapat berfungsi sebagai berikut:

1.

Sistem dapat melakukan perhitungan penentuan lahan terbaik dengan

kecepatan komputasi yang tinggi.

2.

Sistem harus mudah digunakan (

user friendly

) sehingga dapat dioperasikan

dengan baik oleh pengguna.

3.1.3.

Pemodelan

Pemodelan sistem dilakukan untuk memperoleh gambaran yang lebih jelas tentang

objek apa saja yang akan berinteraksi dengan sistem, serta hal-hal apa saja yang harus

dilakukan oleh sebuah sistem sehingga sistem dapat berfungsi dengan baik sesuai

dengan kegunaannya.

Pada penelitian ini digunakan UML (

Unified Modeling Language

) sebagai

bahasa pemodelan untuk mendesain dan merancang Sistem Pendukung Keputusan

Penentuan Lahan Terbaik untuk Tanaman Karet. Model UML yang digunakan antara

lain

use case diagram

,

activity diagram

, dan

sequence diagram

.

3.1.3.1.

Use Case Diagram

Use Case Diagram

adalah sebuah diagram yang dapat merepresentasikan interaksi

yang terjadi antara user dengan sistem.

Use Case Diagram

akan menjelaskan fungsi

apa saja yang dikerjakan oleh sistem. Dalam Sistem ini terdapat 2 fungsi utama yang

dimiliki yaitu perhitungan dengan WP dan SMART seperti terlihat pada Gambar 3.2.

(37)

Penentuan Lahan KaretTerbaik

Perhitungan dengan WP

Perhitungan dengan SMART

Tampil hasil perhitungan

Input Data <<include>>

<<include>>

<<include>>

<<include>>

Pada proses Perhitungan dengan metode

Weighted Product

, dapat dinyatakan

dalam Tabel 3.1.

Tabel 3.1. Tabel Use Case proses perhitungan dengan WP

Name

Proses Perhitungan dengan WP

Actors

Staf yang telah ditentukan

Description

Use Case

ini mendeskripsikan proses perhitungan dalam

pemilihan siswa terbaik dengan menggunakan metode WP

Basic Flow

Staf memilih metode perhitungan dengan WP dan memasukkan

bobot kriteria penilaian

Alternate Flow

Staf dapat kembali ke tampilan awal dan memilih metode

perhitungan lainnya

Pre Condition

Staf dapat melihat nilai kriteria dari setiap alternatif yang ada

Post Condition

Staf mengetahui nilai WP dari seluruh alternatif

Pada proses Perhitungan dengan metode SMART, dapat dinyatakan dalam

Tabel 3.2.

[image:37.595.162.468.84.326.2]

Staf yang

ditentukan

(38)
[image:38.595.142.490.351.704.2]

23

Tabel 3.2. Tabel Use Case proses perhitungan dengan SMART

Name

Proses Perhitungan dengan SMART

Actors

Staf yang telah ditentukan

Description

Use Case

ini mendeskripsikan proses perhitungan dalam

pemilihan siswa terbaik dengan menggunakan metode SMART

Basic Flow

Staf memilih metode perhitungan dengan SMART dan

memasukkan bobot kriteria penilaian

Alternate Flow

Staf dapat kembali ke tampilan awal dan memilih metode

perhitungan lainnya

Pre Condition

Staf dapat melihat nilai kriteria dari setiap alternatif yang ada

Post Condition

Staf mengetahui nilai SMART dari seluruh alternatif

3.1.3.2.

Activity Diagram

Untuk proses Perhitungan dengan WP, dapat dilihat

Activity Diagram

pada gambar

3.3.

Menampilkan data yang telah dimasukkan

Memasukkan nilai kriteria dari seluruh alternatif

Menekan tombol Hitung

Menampilkan data hasil perhitungan dengan metode WP

Melakukan perhitungan

lagi ?

Menekan tombol hapus data hasil perhitungan

Ya

Tidak Memilih Perhitungan dengan WP

Melakukan perhitungan dengan metode WP

Pengguna Sistem

Gambar 3.3. Activity Diagram untuk proses perhitungan dengan metode WP

(39)

Pada perhitungan dengan metode WP, sistem akan menampilkan data nilai

kriteria dari seluruh alternatif yang ada. Pengguna kemudian diminta untuk

memasukkan nilai bobot dari masing-masing kriteria yang akan dihitung. Hasil

perhitungan akan di tampilkan oleh sistem. Pengguna dapat melakukan perhitungan

berulang kali.

Untuk proses Perhitungan dengan SMART, dapat dilihat

Activity Diagram

pada gambar 3.4.

Menampilkan data yang telah dimasukkan

Memasukkan nilai kriteria dari seluruh alternatif

Menekan tombol Hitung

Menampilkan data hasil perhitungan dengan metode SMART

Melakukan perhitungan

lagi ?

Menekan tombol hapus data hasil perhitungan

Ya

Tidak Memilih Perhitungan dengan

SMART

Melakukan perhitungan dengan metode SMART

[image:39.595.142.491.240.598.2]

Pengguna Sistem

Gambar 3.4. Activity Diagram untuk proses perhitungan dengan metode SMART

(40)

25

3.1.3.3.

Sequence Diagram

Berikut ini akan dijelaskan mengenai proses memasukkan data dan proses perhitungan

yang terjadi pada sistem dengan menggunakan

Sequence Diagram

.

Sequence Diagram

untuk proses perhitungan dengan metode

Weighted

Product

diperlihatkan pada Gambar 3.5.

: Perhitungan dengan WP : MySQL

Pengguna/Staff

Membuka form perhitungan dengan WP

Menampilkan form perhitungan dengan WP

Return data

Menampilkan data hasil perhitungan Memasukkan nilai bobot

setiap kriteria

Simpan data hasil perhitungan kedalam

[image:40.595.151.490.211.505.2]

database

Gambar 3.5. Sequence Diagram untuk proses perhitungan dengan WP

Pada

Sequence Diagram

di atas terlihat bahwa pengguna mengakses

form

perhitungan dengan metode WP, kemudian sistem akan menampilkan

form

perhitungan dan pengguna memasukkan nilai bobot kriteria yang telah ditentukan.

Selanjutnya data hasil perhitungan dimasukkan kedalam

database

, yang nantinya data

tersebut ditampilkan kembali pada

form

perhitungan dengan metode WP.

Sequence Diagram

untuk proses perhitungan dengan metode SMART

diperlihatkan pada Gambar 3.6.

(41)

: Perhitungan dengan

SMART : MySQL

Pengguna/Staff

Membuka form perhitungan dengan

SMART

Menampilkan form perhitungan dengan

SMART

Return data

Menampilkan data hasil perhitungan Memasukkan nilai bobot

setiap kriteria

Simpan data hasil perhitungan kedalam

[image:41.595.171.508.83.385.2]

database

Gambar 3.6. Sequence Diagram untuk proses perhitungan dengan SMART

Pada

Sequence Diagram

di atas terlihat bahwa pengguna mengakses

form

perhitungan dengan metode SMART, kemudian sistem akan menampilkan

form

perhitungan dan pengguna memasukkan nilai bobot kriteria yang telah ditentukan.

Selanjutnya data hasil perhitungan dimasukkan kedalam

database

, yang nantinya data

tersebut ditampilkan kembali pada

form

perhitungan dengan metode SMART.

3.2.

Perancangan Sistem

(42)

27

3.2.1.

Perancangan Database

[image:42.595.110.524.218.517.2]

Sebuah sistem pendukung keputusan menggunakan basis data

yang merupakan

kumpulan data yang saling berkaitan satu dan lainnya yang digambarkan dalam

sebuah

Entity Relationship Diagram

(ERD).

Entity Relationship Diagram

untuk

sistem ini ditunjukkan pada Gambar 3.7.

Gambar 3.7. Entity Relationship Diagram

3.2.2.

Perancangan Antarmuka (interface)

Merancang antarmuka merupakan bagian yang paling penting dari merancang sebuah

sistem. Sebuah antarmuka harus dirancang dengan memperhatikan faktor pengguna

sehingga sistem yang dibangun dapat memberikan kenyamanan dan kemudahan

untuk digunakan oleh pengguna.

3.2.2.1.

Antarmuka Perhitungan Metode WP

Pada tampilan perhitungan dengan metode WP, terlebih dahulu pengguna menentukan

masing-masing bobot untuk setiap kriteria seperti Gambar 3.8. Bobot dimasukkan

(43)
[image:43.595.125.505.140.377.2]

pada

Text Field Bobot dan mengakses

Button Simpan untuk menyimpan bobot ke

dalam

database

.

Gambar 3.8. Antarmuka Pembobotan WP

Keterangan :

1.

Label Nomor

Berfungsi untuk menampilkan jumlah kriteria yang digunakan.

2.

Label Kriteria

Berfungsi untuk menampilkan kriteria-kriteria yang digunakan.

3.

Text Field Bobot

Berfungsi untuk memasukkan bobot masing-masing kriteria.

4.

Button Simpan

Berfungsi untuk menyimpan bobot yang dimasukkan ke dalam

database

.

5.

Button Batal

Berfungsi untuk membatalkan proses simpan bobot dan mengosongkan kembali

semua Text Field Bobot.

(44)
[image:44.595.141.490.517.724.2]

29

Gambar 3.9. Antarmuka Input Nilai WP

Keterangan :

1.

Label Alternatif

Berfungsi untuk menampilkan alternatif yang digunakan.

2.

Text Field Nilai

Berfungsi untuk memasukkan nilai masing-masing kriteria.

3.

Button Hitung

Berfungsi untuk menghitung nilai WP.

4.

Button Batal

Berfungsi untuk membatalkan proses hitung dan mengosongkan kembali semua

Text Field Nilai.

3.2.2.2.

Antarmuka Perhitungan Metode SMART

Pada tampilan perhitungan dengan metode SMART, terlebih dahulu pengguna

mengurutkan kriteria yang dianggap paling penting seperti Gambar 3.10.

Gambar 3.10. Antarmuka Ranking Kriteria Metode SMART

(45)

Keterangan :

1.

Label Nomor

Berfungsi untuk menampilkan jumlah kriteria yang digunakan.

2.

Label Kriteria

Berfungsi untuk menampilkan kriteria-kriteria yang digunakan.

3.

Text Field Ranking

Berfungsi untuk memasukkan

ranking

masing-masing kriteria.

4.

Button Simpan

Berfungsi untuk menyimpan

ranking

yang dimasukkan ke dalam

database

.

5.

Button Batal

Berfungsi untuk membatalkan proses simpan

ranking

dan mengosongkan kembali

semua Text Field Ranking.

[image:45.595.118.513.413.653.2]

Kriteria yang telah terurut kemudian diberikan bobot masing-masing, baik bobot

paling penting maupun bobot paling tidak penting seperti Gambar 3.11.

Gambar 3.11. Antarmuka Pembobotan Metode SMART

Keterangan :

1.

Label Nomor

(46)

31

2.

Label Kriteria

Berfungsi untuk menampilkan kriteria-kriteria yang digunakan.

3.

Text Field Bobot Paling Penting

Berfungsi untuk memasukkan bobot paling penting masing-masing kriteria.

4.

Text Field Bobot Paling Tidak Penting

Berfungsi untuk memasukkan bobot paling tidak penting masing-masing kriteria.

5.

Button Simpan

Berfungsi untuk menyimpan bobot yang dimasukkan ke dalam

database

.

6.

Button Batal

Berfungsi untuk membatalkan proses simpan bobot dan mengosongkan kembali

semua Text Field Bobot.

Setelah bobot disimpan, kemudian pengguna memasukkan nilai untuk

masing-masing kriteria seperti Gambar 3.12.

Gambar 3.12. Antarmuka Input Nilai SMART

Keterangan :

1.

Label Alternatif

Berfungsi untuk menampilkan alternatif yang dipakai.

2.

Text Field Nilai

Berfungsi untuk memasukkan nilai masing-masing kriteria.

3.

Button Hitung

Berfungsi untuk menghitung nilai SMART.

4.

Button Batal

Berfungsi untuk membatalkan proses hitung dan mengosongkan kembali semua

Text Field Nilai.

(47)

3.2.3.

Flowchart

3.2.3.1.

Flowchart Metode Weighted Product

[image:47.595.236.395.283.709.2]

Pada metode

Weighted Product

terdapat dua bentuk kriteria, yaitu kriteria keuntungan

dan kerugian. Pada kriteria keuntungan, jika nilai kriteria yang dimiliki oleh sebuah

alternatif semakin tinggi, maka hal ini berdampak pada nilai WP yang akan

dimilikinya juga semakin tinggi. Sedangkan pada kriteria kerugian jika kriteria yang

dimilikinya semakin tinggi makan akan berdampak pada nilai WP dari alternatif

tersebut menjadi lebih rendah. Berikut disajikan

Flowchart

dari metode

Weighted

Product

pada Gambar 3.13.

(48)

33

3.2.3.2.

Flowchart Metode SMART

[image:48.595.235.433.233.735.2]

Pada metode SMART, hanya dikenal satu tipe kriteria, dengan kata lain metode ini

tidak membedakan antara kriteria keuntungan dan kriteria kerugian, untuk itu perlu

dilakukan konversi data. Data yang dinyatakan dalam bentuk kerugian dikonversi

sehingga nilai yang terkecil menjadi nilai yang paling besar dan sebaliknya. Sehingga

data dapat dinyatakan dalam satu tipe kriteria. Berikut disajikan

Flowchart

dari

metode SMART pada Gambar 3.14.

Gambar 3.14. Flowchart metode SMART

(49)

3.2.3.3.

Flowchart Sistem

Flowchart

Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Lahan Terbaik untuk Tanaman

Karet dapat dilihat pada Gambar 3.15.

Hitung Normalisasi Bobot Kriteria

Kembangkan

Single-Attribute Utilities

Hitung dengan Rumus 1, dengan

pangkat bernilai positif

Hitung dengan Rumus 1, dengan

pangkat bernilai negatif

Ya Tidak

Atribut Keuntungan?

Ya Tidak

Mulai

Data Nilai Kriteria Setiap

Alternatif

Hitung dengan WP?

Nilai Bobot Kriteria

Nilai Bobot Kriteria

Vektor S

Hitung dengan Rumus 2

Vektor V

Hitung Utilities

dengan Rumus 3

Nilai SMART

[image:49.595.151.475.154.726.2]

Berhenti

(50)

35

35

BAB 4

IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

4.1.

Implementasi Sistem

Implementasi sistem merupakan tahapan yang harus dilalui dalam proses

pengembangan perangkat lunak dari suatu sistem. Tahap ini dilakukan setelah terlebih

dahulu melalui tahap Analisis dan Perancangan Sistem yang telah diuraikan pada bab

sebelumnya.

4.1.1.

Implementasi Metode WP

Penerapan metode

Weighted Product

dalam sistem yang dibuat adalah pada proses

perhitung penentuan lahan karet terbaik. Beberapa satuan peta tanah (SPT) di

kabupaten Aceh Barat akan dijadikan alternatif dalam mengambil keputusan lahan

karet terbaik.

Pada Tabel 4.1. berikut ini disajikan data karakteristik beberapa lahan satuan

peta tanah (SPT) Kabupaten Aceh Barat yang dijadikan sebagai alternatif dalam

menentukan lahan karet terbaik.

Tabel 4.1. Tabel data karakteristik beberapa lahan satuan peta tanah (SPT)

kabupaten Aceh Barat

(51)

Pada Tabel 4.1 diatas, nilai dari setiap kriteria perlu dikonversi terlebih dahulu.

Karena setiap nilai tersebut memiliki arti masing-masing berdasarkan syarat tumbuh

untuk tanaman karet yang terdiri dari 4 kelas. Kelas S1 merupakan kelas yang sangat

sesuai, S2 cukup sesuai, S3 sesuai marginal (diperlukan upaya perbaikan), dan kelas

N, merupakan lahan yang tidak sesuai. Adapun untuk setiap nilai yang berada di batas

nilai kelas S1 akan dikonversi menjadi bernilai 4, S2 akan dikonversi menjadi bernilai

3, S3 dikonversi menjadi bernilai 2, dan kelas N dikonversi menjadi bernilai 1.

Sehingga diperoleh nilai masing-masing kriteria yang sudah dikonversi seperti pada

Tabel 4.2.

Tabel 4.2. Tabel data konversi karakteristik beberapa lahan Satuan Peta Tanah

(SPT) kabupaten Aceh Barat

No.

Kriteria

Alias No. (Satuan Peta Tanah) SPT

3

4

16

27

1

Suhu tahunan rata-rata (

)

C1

4

4

4

4

2

Curah hujan tahunan rata-rata (mm)

C2

3

3

3

3

3

Kelembaban (

)

C3

2

2

2

2

4

Jumlah bulan kering

C4

4

4

4

4

5

Kedalaman tanah (cm)

C5

3

1

1

1

6

Ketebalan gambut (cm)

C6

1

1

2

2

7

Kejenuhan Basa (

)

C7

2

3

3

3

8

pH H2O

C8

4

4

2

4

9

Salinitas (dS/m)

C9

4

4

4

4

10

Lereng (

)

C10

4

4

4

3

(52)

37

Langkah 1: Memasukkan data dari tiap kriteria pada tiap alternatif

Implementasi metode WP melibatkan 10 kriteria, yaitu suhu tahunan rata-rata, curah

hujan tahunan rata-rata, kelembaban, jumlah bulan kering, kedalaman tanah, ketebalan

gambut, kejenuhan basa, pH

, salinitas, dan lereng. Serta 4 alternatif, yaitu SPT

(satuan peta tana) 3, 4, 16, dan 27.

Kemudian ditentukan bobot masing-masing kriteria seperti pada Tabel 4.3.

Seharusnya, pada metode

Weighted Product

terdapat kriteria keuntungan dan kriteria

biaya. Tetapi karena nilai masing-masing kriteria sudah dikonversi terlebih dahulu

berdasarkan kelasnya masing-masing, kriteria keuntungan tidak perlu berpangkat

positif dan kriteria biaya berpangkat negatif lagi.

Tabel 4.3. Tabel bobot masing-masing Kriteria

No.

Kriteria

Alias

Bobot

1

Suhu tahunan rata-rata (

)

C1

5

2

Curah hujan tahunan rata-rata (mm)

C2

4

3

Kelembaban (

)

C3

3

4

Jumlah bulan kering

C4

3

5

Kedalaman tanah (cm)

C5

2

6

Ketebalan gambut (cm)

C6

5

7

Kejenuhan Basa (

)

C7

3

8

pH H2O

C8

3

9

Salinitas (dS/m)

C9

3

10

Lereng (

)

C10

2

Total bobot

30

Keterangan bobot:

-

5 = sangat penting

-

4 = penting

-

3 = cukup penting

-

2 = kurang penting

-

1 = tidak penting

(53)

Langkah 2: Perbaikan bobot kriteria

Penentuan bobot sepenuhnya tergantung kebutuhan pengguna. Kemudian

dilakukan normalisasi sehingga total bobot = 1 dengan cara membagi bobot

masing-masing kriteria dengan total bobot seperti disajikan pada Tabel 4.4.

Tabel 4.4. Tabel normalisasi bobot

No.

Kriteria

Alias

Bobot/Total

Hasil

1

Suhu tahunan rata-rata (

)

C1

5/30

0,15

2

Curah hujan tahunan rata-rata (mm)

C2

4/30

0,12

3

Kelembaban (

)

C3

3/30

0,09

4

Jumlah bulan kering

C4

3/30

0,09

5

Kedalaman tanah (cm)

C5

2/30

0,06

6

Ketebalan gambut (cm)

C6

5/30

0,15

7

Kejenuhan Basa (

)

C7

3/30

0,09

8

pH H2O

C8

3/30

0,09

9

Salinitas (dS/m)

C9

3/30

0,09

10

Lereng (

)

C10

2/30

0,06

Total bobot

1

Langkah 3: Pemangkatan matriks keputusan terhadap bobot kriteria (vektor S)

Nilai vektor S diperoleh dengan mengalikan nilai masing-masing kriteria yang telah

dipangkatkan dengan bobot kriteria yang sudah ternormalisasi seperti pada Tabel 4.5.

Tabel 4.5. Tabel nilai vektor S

No.

Gambar

Tabel 2.4. Nilai data karakteristik pada SPT 4 kecamatan Aceh Barat
Gambar 3.1. Diagram Ishikawa untuk analisis masalah sistem
Gambar 3.2. Use Case Diagram Sistem Pendukung Keputusan
Tabel 3.2. Tabel Use Case proses perhitungan dengan SMART
+7

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penelitian ini adalah membangun suatu aplikasi sistem pendukung keputusan dalam penentuan kelayakan calon tenaga kerja Indonesia (TKI) ke Luar Negeri

Pada Bab ini akan dijelaskan hasil pengujian aplikasi dari penelitian berupa tampilan dari aplikasi Perbandingan Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Calon Ketua OSIS Pada

Sistem ini dapat digunakan untuk membantu penyelesaian permasalahan penentuan Sekolah Dasar (SD) terbaik di Kabupaten Aceh Tengah.. Kata kunci: Sistem Pendukung Keputusan,

Tujuan dari penelitian ini adalah membangun suatu aplikasi sistem pendukung keputusan dalam penentuan kelayakan calon tenaga kerja Indonesia (TKI) ke Luar Negeri

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena senantiasa memberikan rahmat dan kasih karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dan

1) Studi Pustaka adalah teori-teori yang perlu dipahami untuk mendukung kelancaran penelitian ini. Berikut adalah teori-teori pendukung yang terdiri dari a).Mempelajari

1.3 Tujuan Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini yaitu untuk membangun Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan Penentu Pegawai Terbaik dengan mengimplementasikan metode Simple

i SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PENENTUAN KELAYAKAN DAN KESESUAIAN KARAKTERISTIK LAHAN TANAMAN KARET BERBASIS WEBSITE PADA PT RISET PERKEBUNAN NUSANTARA RPN PUSAT PENELITIAN KARET