• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBANDINGAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK ETANOL AKAR Jatropha gossypifoliaDARIBERBAGAI METODE REMASERASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERBANDINGAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK ETANOL AKAR Jatropha gossypifoliaDARIBERBAGAI METODE REMASERASI"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

RACHMANUR KURNIANSYAH JAM’AN

PERBANDINGAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN

EKSTRAK ETANOL AKAR

Jatropha gossypifolia

DARI BERBAGAI METODE REMASERASI

PROGRAM STUDI FARMASI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

(2)
(3)
(4)

iv

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh

Syukur Alhamdulillah senantiasa terpanjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidyah-Nya serta telah memberikan nikmat berupa petunjuk, kesehatan, serta kesabaran kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul PERBANDINGAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK ETANOL AKAR Jatropha gossypifolia DARI BERBAGAI METODE REMASERASI

Pada kesempatan yang berharga ini, penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada:

1. Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada umat-Nya, Rasulullah SAW yang telah menuntun kita menuju jalan yang lurus. 2. Siti Rofida S.Si., M.Farm., Apt selaku dosen pembimbing I dan Sovia

Aprina Basuki, S.Farm., M.Si., Apt selaku dosen pembimbing II atas saran, bimbingan, dan arahannya yang dengan sabar telah meluangkan waktu untuk membimbing dan mengarahkan penulis.

3. Drs. H. Achmad Inoni, Apt selaku penguji I dan Ahmad Shobrun Jamil, S.Si., MP selaku penguji II atas saran dan kritik yang diberikan sehingga penyusunan skripsi ini menjadi lebih baik.

4. Yoyok Bekti Prasetyo, S.Kep, M.Kep., Sp.Kom selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

5. Nailis Syifa’, S.Farm. Apt. M.Sc selaku Ketua Program Studi Farmasi dan dosen wali, yang memberikan arahan akademik selama ini

6. Untuk semua Dosen Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang yang sudah memberikan waktunya untuk mengajarkan ilmu-ilmu yang sangat bermanfaat. Terutama Ibu Arina Swastika Maulita, S.Farm., Apt., dan Ibu Sendi Lia Yunita, S. Farm., Apt. yang membantu jalanya ujian skripsi sehingga kami dapat melaksanakan ujian skripsi dengan baik.

(5)

v

8. Untuk yang terkasih dan tersayang dalam hidup ku kedua orang tua tercinta, ayahanda Jamaluddin Goga dan ibunda Anna Harlaliyana atas kasih sayang, doa, dan semangat yang takkan berhenti mengalir untuk ananda. Terima kasih atas segala hal yang telah diberikan khususnya didikan dan kerja keras nya sehingga ananda dapat menimba ilmu di Malang. Ananda tidak dapat membalas semua jasa ayahanda dan ibunda, hanya dengan gelar sarjana ini mungkin dapat membayar impian kalian.

9. Untuk semua saudara tersayang, mia, kiki, dan riska yang selalu memberikan semangat dan tawa dalam hidup penulis.

10.Sahabat yang tersayang Maya, Errie, Banyu, Ageng, Wisian, Koko, Rima, Dwi. Terima kasih atas kebersamaan dari SD, SMP, SMA, hingga bangku kuliah. Terima kasih untuk semangat, canda, dan tawa yang kalian hadirkan dalam hidup penulis.

11.Teman–teman seperjuangan bahan alam : Lina, Novi, Nita, Eta, Farida, Mbak Lisna, dan Dila terimakasih atas kebersamaan, bantuan, semangat serta kerjasamanya sehingga skripsi ini dapat terwujud.

12.Teman-teman Farmasi 2011, Farmasi B, khusunya Santi, Syifa, dan Ovi. Jasa dari semua pihak yang telah membantu dalam penelitian ini, penulis tidak mampu membalas dengan apapun. Semoga amal baik semua pihak mendapat imbalan dari Allah SWT. Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kebaikan skripsi ini. Semoga penulisan skripsi ini dapat berguna bagi penelitian berikutnya ataupun bagi semua pihak yang membaca skripsi ini, amin.

Wassalamu’alaikum warohmatullohi wabarokatuh

Malang,13 Juni 2015 Penyusun

(6)

vi

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

HALAMAN PENGUJIAN ... iii

HALAMAN DAFTAR ISI ... iv

HALAMAN DAFTAR TABEL ... ix

HALAMAN DAFTAR GAMBAR ... x

HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN ... xi

RINGKASAN ... xii

ABSTRAK ... xv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 4

1.3 Tujuan Penelitian ... 4

1.4 Manfaat Penelitian ... 4

1.5 Hipotesis ... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 5

2.1 Tinjauan Tentang Tanaman Jatropha gossypifolia... 5

2.1.1 Klasifikasi Tanaman ... 5

2.1.2 Morfologi Tanaman ... 6

2.1.3 Daerah Asal dan Penyebaran Tanaman ... 6

2.1.4 Kandungan Tanaman ... 6

2.1.5 Kegunaan dan Khasiat Tanaman ... 7

2.2 Ekstraksi ... 8

2.2.1 Maserasi ... 10

2.2.2 Pemilihan Solven ... 10

2.3 Radikal Bebas ... 11

2.4 Antioksidan ... 12

2.4.1 Sumber Antioksidan ... 13

(7)

vii

2.4.3 Flavonoid ... 14

2.4.4 Vitamin C ... 15

2.5 Uji Aktivitas Antioksidan ... 15

2.5.1 DPPH ... 15

2.5.2 CUPRAC ... 16

2.5.3 FRAP ... 16

2.6 Pengembangan Obat Herbal ... 17

2.7 Spektrofotometri ... 18

2.8 Kromatografi Lapis Tipis ... 19

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL ... 20

3.1 Skema Kerangka Konseptual ... 20

3.2 Uraian Teori Konseptual ... 21

BAB IV METODE PENELITIAN ... 23

4.1 Tempat Penelitian ... 23

4.2 Bahan Penelitian ... 23

4.2.1 Bahan Tanaman ... 23

4.2.2 Bahan Kimia ... 23

4.3 Alat Penelitian ... 24

4.3.1 Pembuatan Serbuk Simplisia ... 24

4.3.2 Proses Ekstraksi ... 24

4.3.3 Identifikasi Profil KLT ... 24

4.3.4 Uji Aktivitas Antioksidan ... 25

4.4 Rancangan Penelitian ... 25

4.4.1 Desain Penelitian ... 25

4.4.2 Variabel Penelitian ... 25

4.5 Prosedur Kerja ... 26

4.5.1 Persiapan Ekstrak ... 26

4.5.2 Profil Kromatografi Lapis Tipis dan Reaksi Warna ... 26

4.5.3 Pembuatan Larutan Uji Aktivitas Antioksidan ... 27

4.5.4 Pengukuran Absorbansi dengan Spektrofotometri ... 30

4.8 Analisis Data ... 31

(8)

viii

4.8.2 Perhitungan IC50 ... 32

4.8.3 Analisis Analitik ... 32

BAB V HASIL PENELITIAN ... 33

5.1 Pembuatan Simplisia Serbuk ... 33

5.2 Hasil Ekstrak Etanol Akar Jarak Merah (Jatropha gossypifolia) ... 33

5.3 Profil Kromatografi Lapis Tipis (KLT) ... 33

5.3.1 Identifikasi Senyawa Alkaloid dengan KLT dan Reaksi Warna ... 34

5.3.2 Identifikasi Senyawa Terpenoid dengan KLT ... 35

5.3.3 Identifikasi Senyawa Flavonoid dengan KLT ... 36

5.3.4 Identifikasi Senyawa Antrakinon dengan KLT ... 37

5.3.5 Identifikasi Senyawa Polifenol dengan KLT ... 38

5.4 Hasil Pengukuran Aktivitas Antioksidan Menggunakan Radikal Bebas DPPH Secara Spektrofotometri ... 38

5.4.1 Hasil Pengukuran Operating Time ... 38

5.4.2 Hasil Pengukuran Absorbansi ... 40

5.5 Analis data ... 43

BAB VI PEMBAHASAN ... 44

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ... 49

DAFTAR PUSTAKA ... 50

(9)

ix

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

II.1 Isolasi senyawa akar Jatropha gossypifolia ... 6

II.2 Sumber antioksidan ... 13

V.1 Hasil Pengukuran Derajat Halus Serbuk Akar Jarak Merah ... 33

V.2 Hasil Ekstraksi Akar Jarak Merah ... 33

V.3 Hasil Operating Time Vitamin C ... 38

V.4 Hasil Operating Time Ekstrak Kinetik ... 39

V.5 Hasil Operating Time Ekstrak Non Kinetik ... 39

V.6 Hasil Pengukuran Aktivitas Antioksidan Vitamin C ... 40

V.7 Hasil Pengukuran Aktivitas Antioksidan Ekstrak Kinetik ... 41

(10)

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Akar Jatropha gossypifolia(A) ... 5

Tanaman Jatropha gossypifolia(B) ... 5

2.2 Rumus Kimia Flavonoid ... 15

2.3 Reaksi DPPH ... 16

3.1 Skema Konseptual ... 20

5.1 Hasil Profil KLT Senyawa Alkaloid ... 34

5.2 Hasil Profil KLT Senyawa Alkaloid ... 34

5.3 Hasil Reaksi Warna Senyawa Alkaloid ... 34

5.4 Hasil Profil KLT Senyawa Terpenoid... 35

5.5 Hasil Profil KLT Senyawa Terpenoid... 35

5.6 Hasil Profil KLT Senyawa Flavonoid ... 36

5.7 Hasil Profil KLT Senyawa Flavonoid ... 36

5.8 Hasil Profil KLT Senyawa Antrakinon ... 37

5.9 Hasil Profil KLT Senyawa Antrakinon ... 37

5.10 Hasil Profil KLT Senyawa Polifenol ... 38

(11)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Daftar Riwayat Hidup ... 55

2. Surat Pernyataan ... 56

3. Surat Determinasi Tanaman ... 57

4. Perhitungan ... 58

5. Bagan Alir Kerja ... 67

6. Penentuan Operating Time ... 74

7. Pengukuran Absorbansi Ekstrak Akar Jarak Merah Remaserasi Kinetik ... 75

8. Pengukuran Absorbansi Ekstrak Akar Jarak Merah Remaserasi Non Kinetik ... 81

9. Pengukuran Absorbansi Vitamin C ... 87

10. Grafik Pengukuran Antioksidan ... 92

11. Hasil Analisis Analitik Dengan SPSS ... 94

(12)

xii

RINGKASAN

Radikal bebas adalah senyawa yang mengandung satu atau lebih elektron tidak berpasangan pada orbital luarnya, yang menyebabkan senyawa tersebut reaktif menyerang dan mengikat elektron molekul yang berada di sekitarnya sehingga dapat menginisiasi timbulnya berbagai penyakit seperti kanker, aterosklerosis, dan diabetes melitus. Antioksidan merupakan senyawa yang meredam aktivitas radikal bebas dengan cara menjadi sasaran pengganti oksidasi oleh radikal bebas. Salah satu tanaman yang memiliki aktivitas antioksidan adalah akar jarak merah (Jatropha gossypifolia) yang memiliki senyawa metabolit sekunder antara lain alkaloid, terpenoid, flavonoid, polifenol, dan antrakinon.

Pada penelitian ini digunakan akar jarak merah yang kemudian di ekstraksi dengan remaserasi kinetik dan non kinetik kemudian dilakukan uji aktivitas antioksidan dengan menggunakan radikal DPPH. Nilai IC50 yang didapatkan dari

kedua ekstrak kemudian dibandingkan untuk mendapatkan metode ekstraksi yang optimal.

Serbuk akar jarak merah ditimbang masing-masing 100 g untuk remaserasi kinetik dan non kinetik. Pelarut etanol 96% yang digunakan adalah 3000 ml untuk tiga kali ekstraksi. Remaserasi kinetik dilakukan pengadukan konstan selama 4 jam sedangkan remaserasi non kinetik serbuk direndam dalam pelarut selama 24 jam lalu di saring, hal ini dilakukan sebanyak tiga kali untuk masing masing metode ekstraksi. Filtrat yang didapatkan di uapkan dengan rotary evaporator. Profil KLT dilakukan dengan dua fase gerak yaitu N-Heksana : Etil Asetat (8:2) dan N-Heksana :Kloroform: Etil Asetat (5:3:3) yang kemudian diberi penampak noda untuk mengetahui kandungan metabolit sekunder.

Pengujian aktivitas antioksidan menggunakan radikal DPPH. Tahap awal yang dilakukan adalah pengukuran panjang gelombang maksimal dari larutan pereaksi. Kemudian diukur operating time sampel dan kontrol positif. Hasil

operating time digunakan untuk waktu inkubasi dari seri konsentrasi baku kerja sampel dan kontrol positif. Sampel yang digunakan ekstrak akar jarak merah dengan remaserasi kinetik dan non kinetik pada konsentrasi 12,5; 25,0; 50,0; 75,0; 100,0; 150,0; 200,0 µg/ml sedangkan konsentrasi baku kerja kontrol positif adalah 0,2; 0,4; 1,0; 1,6; 2,0; 3,0 µg/ml. Sampel maupun kontrol positif kemudian ditambahkan 1,0 ml DPPH 0,4 mM lalu ditambahkan metanol ad 10,0 ml dan di inkubasi sesuai operating time. Hasil absorbansi yang didapatkan kemudian di analisa untuk mendapatkan nilai persen penghambatan Konsentrasi sampel/kontrol positif dan persen penghambatan kemudian dilakukan regresi linier untuk mendapatkan persamaan regresi sehingga didapatkan nilai IC50. Nilai IC50 yang

didapatkan dari ekstrak akar jarak merah kinetik dan non kinetik kemudian dilakukan uji T independen dengan SPSS untuk melihat perbedaan aktivitas antioksidan pada kedua ekstrak.

(13)

xiii

(14)

xiv

DAFTAR PUSTAKA

Agoes, G. 2007. Teknologi bahan alam.Bandung: ITB Press.

Aliyu, A.B., Ibrahim, M.A., Ibrahim, H., Musa, A.M., Lawal, A.Y., Oshanimi, J.A., Usman, M., Abdulkadir, I.E., Oyewale, A.O., Amupitan, J.O., 2012. Free radical scavenging and total antioxidant capacity of methanol extract of Ethulia conyzoides growing in Nigeria. Romanian Biotechnological Letters, Vol.17 No.4, P. 7460.

Apak, R., Guclu, K., Demirata, B., Ozyurek, M., Celik, S.E., Bektasoglu, B., Berker, K.I., Ozyurt, D., 2007. Comparative Evaluation of Various Total Antioxidant Capacity Assays Applied to Phenolic Compounds with the CUPRAC Assay. Molecules, Vol.12, pp.1511-1512.

Ardhie, A.M., 2011. Radikal Bebas dan Peran Antioksidan dalam Mencegah Penuaan. Medicinus, Vol.24 No.1, pp.4-7.

Benzie, I.F.F., Strain, J.J., 1996. The Ferric Reducing Ability of Plasma (FRAP) as a Measure of ‘‘Antioxidant Power’’: The FRAP Assay. Analytical biochemistry, Vol. 239 No. 292, pp.70-71.

Budiyati, E., Tridayana, A., 2013. Pengaruh kecepatan putaran pengaduk terhadap konsentrasi polifenol, kca, dan de pada ekstraksi polifenol dari kulit apel malang, Simposium nasional RAPI XII,

http://publikasiilmiah.ums.ac.id/handle/123456789/4163, Diakses tanggal 1

februari 2015.

Campos-vega, R., Oomah, B.D., 2013. Chemistry and classification of phytochemicals. In: B.K Tiwari, N.P Brunton, and C.S Brennan (Eds.).

Handbook of Plant Food Phytochemicals: Sources, Stability and Extraction, Manchester: Wiley-Blackwell., pp.8-22.

Devasayagam, T.P.A., Tilak, J.C., Boloor, K.K., Sane, K.S., Ghaskadbi, S.S., Lele, R.D., 2004. Free Radicals and Antioxidants in Human Health: Current Status and Future Prospects. Journal of the Assocoation of Physicians of India, Vol.52, P.799.

Dewi, H.K., Silsia, D., Susanti, L., Markom, M., Mendra, H. (2010) Ekstraksi Teripang Pasir (Holothuria Scabra) Sebagai Sumber Testosteron Pada Berbagai Kecepatan dan Lama Pengadukan, Prosiding Seminar Nasional

Teknik Kimia “Kejuangan”.

Dewoto, H.R., 2007. Pengembangan Obat Tradisional Indonesia Menjadi Fitofarmaka. Majalah Kedokteran Indonesia, Vol.57 No.7, pp.205-210. DITJEN BPOM, 2000. Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat.

Jakarta:DEPKES.

Fauzana, D.L., 2010. Perbandingan metode maserasi, remaserasi, perkolasi dan reperkolasi terhadap rendemen ekstrak temulawak (curcuma xanthorrhiza roxb.). Bandung: Skripsi Program Sarjana.

(15)

xv

Gibbons, S., 2005. An Introduction to Planar Chromatography. In: S.D. Sarker, Z. Latif, A.I. Gray (Eds.). Natural Product Isolation, Ed. 2nd, New Jersey:

Humana Press., P.78.

Hamid, A.A., Aiyelaagbe, O.O., Usman, L.A., Ameen, O.M., Lawal, A., 2010. Antioxidants: Its medicinal and pharmacological applications. African Journal of Pure and Applied Chemistry, Vol.4 No.8, pp. 142-150. Handa, S.S., 2008. An Overview of Extraction Techniques for Medicinal and

Aromatic Plants. In: S.S. Handa, S.P.S. Khanuja, G. Longo, and D.D. Rakesh (Eds.). Extraction Technologies for Medicinal and Aromatic Plants, Trieste :International centre for science and high technology., pp. 21-22.

Harmita, 2004. Petunjuk Validasi Metode dan Perhitungannya. Majalah Ilmu Kefarmasian, Vol.1 No.3, P.122.

Jain, S., Choudhary, G.P., Jaina, D.K., 2012. In vitro free radical scavenging activity of Jatropha gossgypifolia Linn. containing phenolic compounds.

Journal of Medicinal Plants Research, Vol.7 No.20, pp. 1424-1427. Kumar, S., Pandey, A.K., 2013. Chemistry and Biological Activities of Flavonoids:

An Overview. The ScientificWorld Journal, Vol.2013, pp.1-11.

Leong, L.P., Shui, G., 2002. An Investigation of Antioxidant Capacity of Fruits in Singapore Markets. Food Chemistry, Vol.76, pp.69–75

Lisdawati, V., Kardono, Broto.S., 2006.Aktivitas antioksidan dari berbagai fraksi ekstrak daging buah dan kulit biji mahkota dewa (Phaleria macrocarpa).Media Litbang Kesehatan, Vol. XVI No.4, pp. 1-2.

Marks, D.B., Marks, A.D., Smith, C.M. 2000. Biokimia kedokteran dasar: sebuah pendekatan klinis. Jakarta:EGC.

Molyneux, P., 2004. The use of the stable free radical diphenylpicrylhydrazyl (DPPH) for estimating antioxidant activity. Songklanakarin J. Sci. Technol, Vol.26 No.2, pp.216-218.

Mukhriani, 2014. Ekstraksi, pemisahan senyawa, dan identifikasi senyawa aktif.

Jurnal Kesehatan, Vol.VII No.2, pp.363-364.

Nwokocha., Blessing, A., Agbagwa, I.O., Okoli, B.E., 2011. Comparative phytochemical screening of Jatropha gossypifolia L. Spesies in the niger delta. Research Journal of Phytochemistry, P.5.

Padayatty, S.J., Katz, A., Wang, Y., Eck, P., Kwon, O., Lee, J.H., Chen, S., Corpe, C., Dutta, A., Dutta, S.K., Levine, M.,2003. Vitamin C as an Antioxidant: Evaluation of Its Role in Disease Prevention. Journal of the American College of Nutrition, Vol.22 No.1, pp.19-20.

Pandey, A., Tripathi, S., 2014. Concept of standardization, extraction and pre phytochemical screening strategies for herbal drug. Journal of Pharmacognosy and Phytochemistry, Vol.2 No.5, pp.117.

Patras, A., Yuan, Y.V., Costa, H.S., Sanches-silva, A., 2013. Antioxidant activity of phytochemicals. In: B.K Tiwari, N.P Brunton, and C.S Brennan (Eds.).

(16)

xvi

Percival, M., 1998. Antioxidants. Clinical Nutrition Insights, Vol.31 No.1, pp.1-4.

Pietta, P.G., 2000. Flavonoids as Antioxidant. Journal of Natural Product, Vol. 63 No. 7, pp 1035-37

Randall, A., Chambel, S., Vogler, W., Bebawi, F., Madigan, B. 2009. Bellyache bush (Jatropha gossypiifolia) management manual: control options and management case studies from across Australia. Australia: Autralia goverment.

Rohmatussolihat, 2009. Antioksidan ,Penyelamat Sel-Sel Tubuh Manusia.Biotrend, Vol.4 No.1, pp. 5-8

Sabandar, C.W., Ahmat, N., Jaafar, F.M., Sahidin, I., 2012. Medicinal property, phytochemistry and pharmacology of several Jatropha species (Euphorbiaceae): A review. Phytochemistry, Vol 85, pp.7-29.

Sandhiutami, N.M.D., Rahayu, L., 2014. Uji Toksisitas Akut, Aktivitas Antioksidan In Vitro dan efek Rebusan Bunga Kamboja Merah (Plumeria rubra L.) terhadap Kadar Malondialdehid. Jurnal Ilmu Kefarmasian Indonesia, Vol.12 No.1, pp. 43-49.

Sharma, V., Kumawat, T.K., Seth, R., Sharma, A., 2013. Bioefficacy of Crude Extracts from Jatropha gossypifolia against Human Pathogens.

International Journal of Biotechnology and Bioengineering Research,

Vol.4 No.4, pp. 403-405.

Singh, B.N., Shankar, S., Srivastava, R.K., 2011. Green tea catechin, epigallocatechin-3-gallate (EGCG): mechanisms, perspectives and clinical applications.Biochem Pharmacol, Vol.82 No.12, P.1

Singh, H., Sharma, S.K., 2013. Antidiabetic activity of Jatropha gossypifolia linn root extracts in alloxan induced diabetic mice. International research journal of pharmacy, Vol 4 No.5, P. 212.

Singh, J., 2008.Maceration, Percolation and Infusion Techniques for the Extraction of Medicinal and Aromatic Plants. In: S.S. Handa, S.P.S. Khanuja, G. Longo, and D.D. Rakesh (Eds.). Extraction Technologies for Medicinal and Aromatic Plants, Trieste : International centre for science and high technology., pp. 67-69.

Supriyadi, D.,2008. Optimalisasi Ekstraksi Kurkuminoid Temulawak (Curcuma Xanthorrhiza Roxb.). Bogor:Skripsi Program Sarjana

Tiong, S.H., Looi, C.Y., Hazni, H., Arya, A., Paydar, M., Wong, W.F., Cheah, S.C., Mustafa, M.R., Awang, K., 2013. Antidiabetic and Antioxidant Properties of Alkaloids from Catharanthus roseus (L.) G. Don. Molecules, Vol.18, P.9777.

Tripathi, B., Bhatia, R., Pandey, A., Gaur, J., Chawala, G., Walia, S., Choi, E.H., Attri, P., 2014. Potential Antioxidant Anthraquinones Isolated from Rheum emodi Showing Nematicidal Activity against Meloidogyne incognita.

Journal of Chemistry, pp. 1-9.

Triyatti, E., 1985.spektrofotometer ultra-violet dan sinar tampak serta aplikasinya dalam oseanologi.Oseana, Vol.X No.1, pp.39-40.

(17)

xvii

Yuhernita, Juniati., 2011. Analisis Senyawa Metabolit Sekunder dari Ekstrak Metanol Daun Surian yang Berpotensi Sebagai Antioksidan. Makara, Sains, Vol. 15 No.1, pp 48-51

Valko,M., Rhodes, C.J., Moncol, J., Izakovic, M., Mazur, M., 2006.Free radicals, metals and antioxidants in oxidative stress-induced cancer. Chemico-Biological Interaction., Vol. 160, pp.8-14.

Vasisht, K. 2008. Quality Control of Medicinal and Aromatic Plants and their Extracted Products by HPLC and High Performance Thin Layer Chromatography. In: S.S. Handa, S.P.S. Khanuja, G. Longo, and D.D. Rakesh (Eds.). Extraction Technologies for Medicinal and Aromatic Plants, Trieste : International centre for science and high technology., P. 247.

(18)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pola hidup, lingkungan, dan makanan merupakan hal yang sering diabaikan manusia. Pola hidup yang buruk, paparan polutan, asap rokok, limbah pabrik, serta makanan yang tidak sehat dapat memicu pembentukan senyawa radikal bebas yang menyebabkan berbagai penyakit. Sisa metabolisme tubuh yang tidak sempurna juga menyebabkan terbentuknya senyawa radikal bebas.

Radikal bebas didefinisikan sebagai setiap molekul yang keberadaannya bebas berisi elektron yang tidak berpasangan, dalam orbital atom nya bersifat reaktif dan dapat memberi atau menarik elektron dari molekul lain sehingga berperilaku sebagai oksidan atau reduktan. Senyawa radikal bebas dapat menyebabkan aterosklerosis, inflamasi, diabetes, kanker, dan berperan dalam proses penuaan (Young & Woodside, 2001).

Radikal bebas yang merusak DNA dan RNA pada tubuh akan berkembang menjadi sel kanker. DNA yang rusak akan mengalami proses perbaikan, pada proses ini DNA kemungkinan akan mengalami mutasi sehingga berkembang menjadi karsinogenesis Aterosklerosis yang menjadi penyebab berbagai penyakit kardiovaskular, diabetes, dan kanker merupakan penyakit tidak menular (PTM) utama menurut WHO. Prevalensi kanker di indonesia sebesar 1,4 per mil dimana berdasarkan tempat tinggal masyarakat perkotaan memiliki proporsi lebih besar yaitu 1,7 per mil di banding daerah pedesaan 1,1 per mil. Prevalensi diabetes melitus berdasarkan diagnosa dokter atau gejala (D/G) sebesar 2,1%, dimana pravelensi yang lebih tinggi didapatkan pada masyarakat yang tinggal di daerah perkotaan sebesar 2,5 %. Penyakit kardiovaskular antara lain penyakit jantung koroner dan stroke berdasarkan diagnosa dokter atau gejala memiliki prevalensi sebesar 12,1 per mil (DEPKES, 2013; Valko et al, 2004).

(19)

2

penyakit di atas yakni dengan mengatasi senyawa radikal bebas dengan senyawa antioksidan.

Senyawa antioksidan adalah senyawa pemberi elektron (electron donors). Secara biologis, pengertian antioksidan adalah senyawa yang mampu menangkal atau meredam dampak oksidan dalam tubuh. Antioksidan bekerja dengan mendonorkan salah satu elektronnya kepada senyawa yang bersifat oksidan sehingga aktivitas senyawa tersebut dapat dihambat (Winarsi,2007).

Senyawa antioksidan dapat berasal dari alam maupun sintetik. Pada dasarnya senyawa sintetik berasal dari alam, oleh karena itu penelitian terhadap penemuan senyawa antioksidan pada tanaman banyak dilakukan. Metabolit sekunder yang di kenal sebagai senyawa antioksidan antara lain fenol, alkaloid, saponin, flavonoid, dan antra-kuinon. Salah satu tanaman yang terbukti berkhasiat sebagai antioksidan adalah daun teh hijau yang mengandung senyawa epigallocatechin gallate (ECGC) yang merupakan senyawa golongan flavonoid dan buah tomat yang mengandung senyawa licopene yang termasuk golongan senyawa terpenoid (Lisdawati, 2006; Singh et al, 2011).

Kebutuhan sumber antioksidan dari alam sangat penting disebabkan prevalensi penyakit yang disebabkan radikal bebas semakin meningkat setiap tahunnya. Pemerintah, industri, serta akademisi memiliki peran penting dalam pemanfaatan sumber daya alam untuk penemuan tanaman yang memiliki aktivitas antioksidan. Tanaman jarak merah khususnya daun memiliki aktivitas sebagai antioksidan, tetapi akar jarak merah belum di teliti akan aktivitas antioksidannya, berdasarkan pendekatan secara taksonomi kemungkinan bagian tanaman lain juga mempunyai aktivitas antioksidan khususnya akar (Jain et al, 2013).

(20)

3

senyawa golongan diterpenoid jatrophane (Sabandar et al, 2013; Nwokocha et al, 2011).

Penggunaan tanaman menjadi obat tradisional bukan merupakan hal baru di Indonesia. Indonesia merupakan negara majemuk dengan banyak suku, setiap daerah di Indonesia memiliki tanaman khas yang digunakan sebagai obat tradisional dalam berbagai macam bentuk. Pengembangan obat tradisional di Indonesia semakin baik dengan adanya pembuktian secara klinis khasiat dari obat tradisional. Obat tradisional di indonesia di bedakan menjadi jamu, obat herbal terstandar, dan fitofarmaka. Pengembangan tanaman menjadi obat perlu dilakukan standardisasi agar bahan baku yang akan dijadikan obat tradisonal terjamin mutu nya. Standardisasi dilakukan mulai dari simplisia dan ekstrak. Standardisasi juga menjamin mutu produk obat herbal yang dihasilkan. Mutu produk dipengaruhi beberapa faktor salah satu nya metode ekstraksi yang digunakan. Metode ekstraksi sangat mempengaruhi aktivitas biologis dari suatu ekstrak, jika metode yang digunakan tidak tepat maka aktivitas yang diinginkan tidak memberikan hasil yang maksimal. Metode ekstraksi mempengaruhi jumlah senyawa metabolit sekunder yang dapat ditarik dari tanaman. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah remaserasi kinetik dan remaserasi non kinetik. Remaserasi kinetik merupakan modifikasi dari metode maserasi konvensional dimana dilakukan pengadukan terus menerus sehingga akan didapatkan rendemen ekstrak yang lebih banyak dan dimungkinkan metabolit sekunder yang terekstraksi dari tanaman juga lebih banyak sehingga mutu produk herbal yang didapatkan lebih baik (DITJEN BPOM, 2000; Fauzana, 2010; Agoes, 2007).

Oleh karena itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang ekstrak etanol akar jarak merah yang diekstraksi menggunakan metode remaserasi kinetik dan remaserasi non kinetik serta dibandingkan aktivitas antioksidan dari kedua metode tersebut.

(21)

4

memberikan satu atom hidrogen, sehingga terbentuk senyawa baru yang bersifat tidak radikal.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana kemampuan peredaman ekstrak etanol 96% akar jarak merah yang diekstraksi dengan metode remaserasi kinetik terhadap radikal bebas DPPH ?

2. Bagaimana kemampuan peredaman ekstrak etanol 96% akar jarak merah yang diekstraksi dengan metode remaserasi non kinetik terhadap radikal bebas DPPH ?

3. Apakah ada perbedaan kemampuan peredaman ekstrak etanol 96% akar jarak merah yang diesktraksi dengan metode remaserasi kinetik dan remaserasi non kinetik terhadap radikal bebas DPPH ?

1.3 Tujuan Penelitian

1. Mengetahui nilai IC50 ekstrak akar jarak merah (Jatropha gossypifolia)

dengan metode remaserasi kinetik.

2. Mengetahui nilai IC50 ekstrak akar jarak merah (Jatropha gossypifolia)

dengan metode remaserasi non kinetik.

3. Mengetahui metode ekstraksi yang optimal dengan membandingkan aktivitas antioksidan dari kedua metode ekstraksi di atas.

1.4 Manfaat Penelitian

 Manfaat bagi masyarakat :

Di harapkan memberikan informasi ilmiah tentang potensi ekstrak akar jarak merah sebagai antioksidan alami yang dapat dipakai luas oleh masyarakat.

 Manfaat bagi lembaga yang berwenang :

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi ilmiah mengenai metode ekstraksi yang optimal yang memberikan aktivitas antioksidan lebih besar dari kedua metode ekstraksi dari akar jarak merah.

1.5 Hipotesis

Ekstrak etanol 96% akar jarak merah (Jatropha gossypifolia) dengan metode remaserasi kinetik dapat memberikan nilai IC50 lebih kecil daripada

Gambar

Gambar Halaman

Referensi

Dokumen terkait

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat, hidayah dan petunjuk-Nya dan tak lupa sholawat serta salam tercurah pada junjungan

Puji dan syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, Pemilik ilmu pengetahuan yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga dengan seizin-Nya

Alhamdulillah, puji dan syukur tiada henti senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, nikmat dan hidaya-Nya sehingga

Alhamdulillah, Puji syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT yang telah melimpahkan segala rahmat, hidayah-Nya dan senantiasa memberikan petunjuk, ketenangan serta

Alhamdulillah, puji dan syukur tiada henti senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, nikmat dan hidaya-Nya sehingga

Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi dengan judul

Alhamdulillah, penulis panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan petunjuk dan kekuatan serta melimpahkan rahmat dan hidayah- Nya kepada penulis

Puji dan syukur senantiasa penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan taufiq dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi