• Tidak ada hasil yang ditemukan

Efektivitas Media Komunikasi Pemasaran Agrowisata Kuntum Nurseries, Bogor

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Efektivitas Media Komunikasi Pemasaran Agrowisata Kuntum Nurseries, Bogor"

Copied!
85
0
0

Teks penuh

(1)

EFEKTIVITAS MEDIA KOMUNIKASI PEMASARAN

AGROWISATA KUNTUM NURSERIES

(Jl Raya Tajur No 291, Bogor)

SRI WAHYUNI

DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR

(2)
(3)

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN

SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Efektivitas Media Komunikasi Pemasaran Agrowisata Kuntum Nurseries Bogor adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor.

Bogor, April 2014

Sri Wahyuni

(4)

ABSTRAK

SRI WAHYUNI. Efektivitas Media Komunikasi Pemasaran Agrowisata Kuntum Nurseries, Bogor. Dibimbing oleh NINUK PURNANINGSIH.

Media komunikasi pemasaran adalah suatu bentuk saluran penyampaian pesan komunikasi pemasaran kepada khalayak. Tujuan penelitian ini menganalisis bagaimana karakteristik pengunjung Kuntum Nurseries, menganalisis bagaimana strategi media komunikasi pemasaran dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas media komunikasi pemasaran agrowisata dilihat dari aspek kognitif, afektif, dan konatif. Dalam penelitian ini unit agrowisata yang diteliti adalah Kuntum Nurseries. Kuntum Nurseries merupakan salah satu unit usaha yang bergerak dibidang agrowisata yang menawarkan wisata pertanian. Hasil penelitian ini menunjukkan efektivitas media komunikasi pemasaran dipengaruhi oleh variabel frekuensi penerimaan pesan terhadap efektivitas media komunikasi pemasaran, tepatnya pada aspek kognitif, afektif dan konatif.

Kata kunci: efektivitas, media komunikasi pemasaran, agrowisata

ABSTRACT

SRI WAHYUNI. Effectiveness of Kuntum Nurseries Agrotourism Marketing Communications media. Supervised by NINUK PURNANINGSIH.

Marketing communication media is a channel form of communication media message to audiences. The purposes of this research are to analyze the characteristic of Kuntum Nurseries visitors, to analyze marketing communication media strategy, also to analyze factors that influence the marketing communication media effectivity agrotourism towards point of view of cognitive, affective and conative aspects. In this study, the agrotourism studied was Kuntum Nurseries one of agrotourism that deserve agricultural tour. The result of this research showed that marketing communication media effectivity was influenced by revenue frequency variable towards marketing communicaion media effectivity, especially cognitive and conative aspects.

(5)

EFEKTIVITAS MEDIA KOMUNIKASI PEMASARAN

AGROWISATA KUNTUM NURSERIES BOGOR

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat pada Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat

DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR

(6)
(7)

Judul Skripsi : Efektivitas Media Komunikasi Pemasaran Agrowisata Kuntum Nurseries, Bogor

Nama : Sri Wahyuni

NIM : I34090104

Disetujui oleh

Dr Ir Ninuk Purnaningsih, MSi Pembimbing

Diketahui oleh

Dr Ir Siti Amanah, MSc Ketua Departemen

(8)

PRAKATA

Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Penelitian dilakukan pada bulan Juni 2013 sampai dengan bulan Januari 2014. Peneliti ingin mengkaji mengenai efektivitas media komunikasi pemasaran agrowisata dengan judul Efektifitas Media Komunikasi Pemasaran Agrowisata Kuntum Nurseries Bogor.

Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada Ibu Dr Ir Ninuk Purnaningsih, MSi sebagai selaku dosen pembimbing yang telah memberikan saran dan masukan selama proses penulisan hingga penyelesaian karya tulis ini. Kepada Ibu Kennita pihak Kuntum Nurseries yang telah memberi izin dan selalu membantu penulis ketika penelitian berlangsung. Ucapan terima kasih penulis sampaikan juga kepada Ibunda Rohmawati dan Ayahanda Rusli Suwandi selaku orangtua serta Kristin dan Ogi selaku kakak dan adik tercinta yang selalu mendoakan penulis, tidak lupa juga penulis ucapkan terimakasih terutama kepada Adi Surya Murfadi, Ica, Eca, Nindya, Intan, Resty, Selvi, Adi, Rangga, Jajang, Triary, serta seluruh KPM 46 yang senantiasa mendukung dan memberikan semangat dalam penyelesaian karya tulis ini dan seluruh responden serta semua pihak yang telah membantu dari penulisan studi pustaka sampai akhir penulisan skripsi ini.

Semoga karya tulis ini bermanfaat bagi semua pihak.

Bogor, April 2014

(9)

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL viii

DAFTAR GAMBAR ix

DAFTAR LAMPIRAN ix

PENDAHULUAN 1

Latar Belakang 1

Masalah Penelitian 3

Tujuan Penelitian 3

Kegunaan Penelitian 3

TINJAUAN PUSTAKA 5

Komunikasi Pemasaran 5

Agrowisata 6

Media Komunikasi Pemasaran 7

Efektivitas Promosi dengan Perilaku Pengunjung 11 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Efektivitas media Komunikasi

Pemasaran 13

Kerangka Pemikiran 14

Hipotesis Penelitian 16

Definisi Operasional 16

PENDEKATAN LAPANG 19

Metode Penelitian 19

Lokasi dan Waktu 19

Teknik Pemilihan Responden 19

Teknik Pengumpulan Data 20

Kelemahan Penelitian 20

Teknik Pengolahan Data 20

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 23

Sejarah Kuntum Nurseries 23

Visi, Misi, dan Program Kerja Kuntum Nurseries 23

Struktur Organisasi Kuntum Nurseries 24

Agrowisata yang Ditawarkan Kuntum Nurseries 25

Produk yang Dipasarkan Kuntum Nurseries 27

(10)

PROFIL PENGUNJUNG AGROWISATA 29 KUNTUM NURSERIES

Usia 29

Pendidikan 30

Pekerjaan 30

Pengeluaran 31

Motivasi 31

STRATEGI MEDIA KOMUNIKASI PEMASARAN 33

Keragaman Media 33

Frekuensi Penerimaan Pesan 34

EFEKTIVITAS MEDIA KOMUNIKASI PEMASARAN 35

Aspek Kognitif 35

Aspek Afektif 36

Aspek Konatif 36

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EFEKTIVITAS

MEDIA KOMUNIKASI PEMASARAN 37 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Efektivitas Media Komunikasi

Pemasaran berdasarkan Aspek Kognitif 37

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Efektivitas Media Komunikasi

Pemasaran berdasarkan Aspek Afektif 41

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Efektivitas Media Komunikasi

Pemasaran berdasarkan Aspek Konatif 48

PENUTUP 55

Kesimpulan 55

Saran 56

DAFTAR PUSTAKA 57

LAMPIRAN 59

(11)

DAFTAR TABEL

1 Jenis-jenis Media Iklan serta Keunggulan dan Keterbatasannya 11 2 Karateristik konsumen demografi & subbudaya 13

3 Populasi dan sampel penelitian 20

4 Daftar harga dan fasilitas-fasilitas Kuntum Nurseries 26 5 Jumlah dan persentase pengunjung agrowisata Kuntum Nurseries

berdasarkan karakteristik pengunjung 29

6 Jumlah dan persentase motivasi pengunjung agrowisata Kuntum Nurseries berdasarkan urutan tertinggi hingga terendah 32 7 Jumlah dan persentase pengunjung agrowisata Kuntum Nurseries

berdasarkan strategi media komunikasi pemasaran 33 8 Jumlah dan persentase pengunjung agrowisata Kuntum Nurseries

berdasarkan efektivitas media komunikasi pemasaran 35 9 Hasil uji statistik analisis regresi linear berganda faktor-faktor yang

mempengaruhi efektivitas media komunikasi pemasaran berdasarkan

aspek kognitif 38

10 Nilai signifikansi pengaruh faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas media komunikasi pemasaran terhadap aspek kognitif pengunjung

Kuntum Nurseries 42

11 Hasil uji statistik analisis regresi linear berganda faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas media komunikasi pemasaran berdasarkan

aspek afektif 43

12 Nilai signifikansi pengaruh faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas media komunikasi pemasaran terhadap aspek afektif pengunjung Kuntum

Nurseries 47

13 Hasil Uji statistik analisis regresi linear berganda faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas media komunikasi pemasaran berdasarkan

aspek konatif 48

14 Nilai signifikansi pengaruh faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas media komunikasi pemasaran terhadap aspek konatif pengunjung

(12)

DAFTAR GAMBAR

1 Model komunikasi pemasaran 6

2 Kerangka pemikiran 15

3 Struktur organisasi Agrowisata Kuntum Nurseries 25

DAFTAR LAMPIRAN

1 Jadwal Penelitian 59

2 Sketsa lokasi penelitian 60

3 Daftar nama responden penelitian 61

4 Kuesioner penelitian 62

5 Hasil uji regresi linear berganda 67

(13)

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Agrowisata merupakan bagian dari objek wisata yang memanfaatkan usaha pertanian (agro) sebagai objek wisata. Melalui pengembangan agrowisata yang menonjolkan budaya lokal dalam memanfaatkan lahan, diharapkan bisa meningkatkan pendapatan petani sambil melestarikan sumber daya lahan, serta memelihara budaya maupun teknologi lokal (indigenous knowledge) yang umumnya telah sesuai dengan kondisi lingkungan alaminya (Deptan 2005).

Pengembangan agrowisata memiliki sisi positif di antaranya melestarikan sumberdaya alam, wisatawan dapat menikmati keindahan dan kesejukan alam, taman rekreasi, mencari pengetahuan dan pengalaman secara langsung, serta memiliki daya tarik berbeda mulai dari keindahan alamnya, nilai sejarahnya atau bahkan budayanya. Nilai pengetahuan dan pendidikan serta nilai rekreasi yang dimiliki agrowisata dapat dimanfaatkan untuk tujuan komersial. Nilai komersial tersebut menjadikan ketertarikan tersendiri untuk menjalankan bisnis agrowisata.

Pertumbuhan industri agrowisata pada saat ini semakin meningkat. Salah satu kondisi yang mempengaruhi terbukanya peluang ini adalah adanya trend back to nature yang tengah berkembang di masyarakat. Trend ini menyebabkan masyarakat sangat tertarik dengan hal-hal yang berhubungan dengan alam, termasuk dalam memilih sarana rekreasi. Selain itu, semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi membuat masyarakat lebih cerdas dalam memilih sarana rekreasi yang mampu memberikan manfaat berupa ilmu pengetahuan. Motivasi pengunjung dalam menikmati objek wisata telah mengalami perubahan ke bentuk wisata yang memanfaatkan usaha pertanian sebagai objek wisata yang menarik untuk dikunjungi. Perubahan dalam menikmati objek wisata juga diakibatkan oleh adanya kebutuhan pengunjung dalam memberikan hiburan yang mengandung unsur edukasi, sehingga selain mendapatkan kesenangan dalam menikmati hiburan di objek wisata, pengunjung juga dapat memperoleh pengetahuan baru dari objek wisata yang mereka kunjungi. Oleh karena itu, perusahaan agrowisata yang sedang menghadapi persaingan untuk mempertahankan eksistensi perusahaan memanfaatkan komunikasi pemasaran dengan menggunakan beberapa alat media komunikasi pemasaran untuk memperkenalkan kepada pengunjung tentang berbagai keunikan dan keunggulan yang dimiliki oleh setiap daerah agrowisata.

Promosi merupakan salah satu kegiatan komunikasi pemasaran. Komunikasi pemasaran adalah mempresentasikan gabungan semua unsur dalam bauran pemasaran merek, yang memfasilitasi terjadinya pertukaran dengan memciptakan suatu arti yang disebarluaskan kepada pelanggan atau kliennya (Shimp 2003). Komunikasi pemasaran dikatakan efektif jika suatu perusahaan sudah mampu atau berhasil menyampaikan promosinya melalui media-media promosi kepada khalayak. Media promosi ini dapat dikatakan efektif jika Agrowisata Kuntum Nurseries ini sudah mampu atau berhasil menyampaikan promosinya ke pada pengunjung untuk datang ke tempat agrowisata tersebut.

(14)

afektif (perasaan), dan aspek konatif (perilaku). Pada penelitian yang dilakukan oleh Amalia (2012) penyampaian informasi melalui media juga sebaiknya harus dilakukan secara rutin seperti koran, TV, dan radio, agar penerima pesan dapat mengingat secara terus menerus dengan sendirinya. Diharapkan dengan penyampaian pesan secara rutin ini juga membuat penerima pesan menjadi terbujuk dan tertarik untuk melakukan kunjungan. Informasi yang terdapat dalam suatu media pun harus jelas dan menarik minat pengunjung. Jadi pesan yang disampaikan oleh suatu media pun harus menarik, jelas, dan tentunya harus dilaksanankan secara rutin, agar pesan ini membuat pengunjung terbujuk untuk melakukan kunjungan. Setiap pemilihan media promosi digunakan untuk memperkenalkan produk agar konsumen (pembeli) menjadi tahu, paham dalam menentukan sikap, dan membeli produk yang dihasilkan oleh perusahaan.

Kuntum Nurseries merupakan kompleks lahan yang dijadikan sebagai tempat pembudidayaan tanaman organik yang meliputi tanaman hias, obat, buah dan sayuran. Selain itu Kuntum Nurseries juga menyediakan tempat wisata pemancingan, wisata ternak, wisata ikan, wisata kebun dan wisata kuliner. Letak Kuntum Nurseries yaitu berada di Jl Raya Tajur No. 291 Kota Bogor, tempat agrowisata ini sangat strategis dengan wisata lain seperti tas Tajur, Kampoeng Air Katulampa dan wisata Taman Safari. Agrowisata ini, pengunjung tidak hanya dapat menikmati pemandangan yang indah dari suasana pedesaan, hamparan kebun organik, kolam pemancingan, pepohonan serta udara yang menyejukan, tetapi pengunjung juga memperoleh edukasi pertanian, perikanan, perkebunan, peternakan, dengan melalui praktek langsung yang akan didapatkan oleh pengunjung. Tentu ini merupakan sesuatu yang menyenangkan di tambah banyak fasilitas-fasilitas hiburan yang akan dinikmati oleh pengunjung yang datang ke Kuntum Nurseries.

(15)

Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang di atas dapat dibangun beberapa masalah penelitian yang dapat dirumuskan oleh pernyataan-pernyataan berikut ini:

1. Bagaimana karakteristik pengunjung Agrowisata Kuntum Nurseries, Bogor?

2. Bagaimana strategi media komunikasi pemasaran Agrowisata Kuntum Nurseries, Bogor?

3. Apa saja faktor yang mempengaruhi efektivitas media komunikasi pemasaran Agrowisata Kuntum Nurseries dilihat dari aspek kognitif, afektif dan konatif?

4. Bagaimana efektivitas media komunikasi pemasaran Agrowisata Kuntum Nurseries?

Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian dirumuskan sebagai berikut:

1. Menganalisis karakteristik pengunjung Agrowisata Kuntum Nurseries, Bogor.

2. Menganalisis strategi media komunikasi pemasaran Agrowisata Kuntum Nurseries, Bogor.

3. Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas media komunikasi pemasaran Agrowisata Kuntum Nurseries dilihat dari aspek kognitif, afektif dan konatif.

4. Menganalisis efektivitas media komunikasi pemasaran Agrowisata Kuntum Nurseries.

Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan akan bermanfaat bagi beberapa pihak, yakni:

1. Bagi perusahaan, penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai masukan bagi perusahaan dalam menerapkan strategi komunikasi pemasaran dalam menggunakan media komunikasi pemasaran.

2. Bagi akademisi, penelitian ini diharapkan dapat menjelaskan mengenai efektivitas media komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh suatu perusahaan.

(16)
(17)

TINJAUAN PUSTAKA

Komunikasi Pemasaran

Komunikasi adalah proses dimana pemikiran dan pemahaman disampaikan antar individu, atau antar organisasi dengan individu. Pemasaran adalah sekumpulan kegiatan dimana perusahaan dan organisasi lainnya mentransfer nilai-nilai (pertukaran) antara mereka dengan pelanggannya. Kegiatan pemasaran ini tak lepas dari aktivitas komunikasi, jika digabungkan komunikasi pemasaran mempresentasikan gabungan semua unsur dalam bauran pemasaran merek, yang memfasilitasi terjadinya pertukaran dengan memciptakan suatu arti yang disebarluaskan kepada pelanggan atau kliennya (Shimp 2003).

Komunikasi merupakan kegiatan yang dilakukan sehari-hari antara dua orang atau lebih. Kegiatan ini dilakukan dalam proses pencapaian makna antara si pengirim pesan dan si penerima pesan. Menurut Kusumastuti (2009) melalui komunikasi kita berbagi informasi, gagasan, atau sikap dengan partisipan lainnya. Menurut Berlo et al. (1995) dalam Kusumastuti (2009) komunikasi melalui proses yang melibatkan beberapa unsur seperti, (a) komunikator yang menyatakan gagasan atau perasaan, (b) gagasan dan perasaan yang diubah menjadi suatu pesan, (c) pesan yang disampaikan, (d) komunikan yang menerima pesan dari komunikator, serta (e) reaksi dan umpan balik (efek) yang disampaikan komunikan kepada komunikator.

Komunikasi pemasaran adalah aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi/membujuk, dan/atau mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli, dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan (Tjiptono 2008). Kotler (2000) dalam Kusumastuti (2009) menyatakan komunikasi pemasaran sebagai usaha untuk menyampaikan pesan kepada publik, terutama kepada konsumen sasaran mengenai keberadaan suatu produk di pasar. Aplikasi itu sangat dipengaruhi oleh berbagai bentuk media yang digunakan, daya tarik pesan, dan frekuensi penyajian (Kennedy dan Soesmanegara 2006). Tujuan komunikasi pemasaran berhubungan dengan tanggapan yang diharapkan dari audiens atau konsumen.

Pemasar mungkin menginginkan tanggapan kognitif (cognitive), pengaruh

(18)

media massa, seperti halnya dalam komunikasi pemasaran. Komunikasi pemasaran bertujuan untuk memberikan informasi, memperkenalkan suatu produk/jasa untuk menarik perhatian konsumen untuk membeli atau memanfaatkan suatru produk/jasa tersebut.

Tujuan komunikasi dalam komunikasi pemasaran menurut Kusumastuti (2009) adalah:

1. Memberi informasi dan membuat konsumen menyadari keberadaan produk yang ditawarkan.

2. Mengingatkan konsumen tentang keberadaan produk, konsumen diingatkan bahwa produk yang sejak dulu dikenal masih tetap ada dan hingga saat ini masih tersedia di pasaran.

3. Membujuk konsumen untuk melakukan pembelian.

4. Menunjukkan perbedaan produk yang ditawarkan oleh suatu perusahaan dengan perusahaan lain.

5. Menghantarkan nilai-nilai sosial pada masyarakat. Berdasarkan konsep periklanan, suatu iklan akan menarik bila menampilkan daya tarik tertentu yang sesuai dengan batas-batas nilai moral yang berkembang dalam masyarakat.

Agrowisata

Agrowisata atau agroturisme didefinisikan sebagai sebuah bentuk kegiatan pariwisata yang memanfaatkan usaha agro (agribisnis) sebagai objek wisata dengan tujuan untuk memperluas pengetahuan, pengalaman, rekreasi dan hubungan usaha di bidang pertanian. Agrowisata merupakan bagian dari objek wisata yang memanfaatkan usaha pertanian (agro) sebagai objek wisata. Tujuannya adalah untuk memperluas pengetahuan, pengalaman rekreasi dan hubungan usaha di bidang pertanian. Melalui pengembangan agrowisata yang menonjolkan budaya lokal dalam memanfaatkan lahan, diharapkan bisa meningkatkan pendapatan petani sambil melestarikan sumber daya lahan, serta memelihara budaya maupun teknologi lokal (indigenous knowledge) yang

(19)

umumnya telah sesuai dengan kondisi lingkungan alaminya. Agrowisata juga memberi peluang wisatawan untuk terlibat dalam aktivitas rekreasi pedesaan untuk memperluas pengetahuan wisatawan, pengalaman rekreasi dan hubungan usaha di bidang agro (Deptan 2005).

Jenis agrowisata yang dapat diidentifikasikan berdasarkan potensi komoditas dan lingkungannya, antara lain agrowisata perikanan, peternakan, perkebunan dan kehutanan. Penekanan pada partisipasi masyarakat lokal, agrowisata menjadi salah satu sektor pariwisata dengan upaya pemberdayaan masyarakat. Pemberdayaan tidak hanya ditujukan kepada masyarakat lokal saja, tetapi juga para pengunjung agrowisata. Bertambahnya wawasan mengenai produk pertanian dan cara bertani yang benar merupakan salah satu contoh pemberdayaan pengunjung dari aspek pendidikan. pengunjung dapat berinteraksi langsung sehingga dapat melihat, mengetahui, dan mendapat pengalaman intelektual dan budaya setempat. Ruang lingkup agrowisata meliputi pertanian, peternakan, hortikultura, perkebunan, dan perikanan. Klasifikasi agrowisata terdiri dari empat jenis, yaitu:

1. Agrowisata bisnis, kegiatan wisata dilakukan secara bersama-sama dengan kegiatan bisnis dalam bidang agro. Agrowisata bisnis ini memang ditujukan untuk kegiatan bisnis sehingga konsumen akan mendapatkan kepuasan dan juga akan mendapatkan kebutuhan wisatanya.

2. Agrowisata rekreasi, kegiatan wisata yang dilakukan dengan tujuan berekreasi. Dewasa ini, agrowisata inilah yang cukup berkembang. Agrowisata ini ditujukan untuk rekreasi dalam obyek wisata agro sehingga konsumen mendapatkan kepuasan dan menghilangkan penat.

3. Agrowisata budaya, kegiatan wisata yang dilakukan dengan pengembangan budaya dalam bidang agro. Agrowisata ini ditujukan adalah untuk menambah pengetahuan mengenai kebudayaan, budaya, dan kehidupan masyarakat pertanian yang mayoritas masih bersifat alami dan tradisional.

4. Agrowisata scientific kegiatan wisata yang dilakukan dengan kegiatan pendidikan dalam bidang agro. Agrowisata ini ditujukan adalah untuk menambah dan meningkatkan pengetahuan pada bidang agro.

(20)

Media Komunikasi Pemasaran

Media adalah suatu bentuk saluran penyampaian pesan komersial kepada khalayak saluran. Morissan (2001) media (medium) adalah kategori umum dari system pengiriman pesan yang mencakup beberapa media yaitu media penyiaran (televisi dan radio), media cetak (brosur dan surat kabar), surat, iklan luar ruang,

(outdoor advertising), dan media pendukung lainnya. Menurut Ray (1982) dalam Morissan (2001) promosi adalah koordinasi dari seluruh upaya yang dimulai dari pihak penjual untuk membangun berbagai saluran informasi dan persuasi untuk menjual barang dan jasa atau memperkenalkan suatu gagasan. Menurut Morissan (2001) iklan media terdiri dari iklan media penyiaran, iklan media cetak, dan iklan media internet. Selain itu media dalam melakukan komunikasi pemasaran harus tetap diperhatikan, karena media penyampai pesan memegang peranan penting dalam proses komunikasi. Oleh karena itu tanpa media, pesan tidak akan sampai pada kelompok audiens yang diinginkan. Media komunikasi pemasaran tersebut terdiri dari surat kabar, brosur, majalah, televisi, radio, media luar ruang, iklan transit, dan direct mail (Tjiptono 2008). Kusumastuti (2009) membagi media yang biasa digunakan dalam komunikasi pemasaran menjadi tiga kelompok, yaitu:

1. Media massa, yang terdiri dari media massa elektronik dan media cetak. 2. Media kelompok, yang biasa digunakan pada kegiatan-kegiatan yang melibatkan kelompok tertentu. Bentuk media ini diantaranya adalah video presentasi.

3. Media personal, seperti katalog, profil korporat, dan folder.

Pemilihan media promosi yang tepat akan memiliki pengaruh besar pada proses pemasaran yang dilakukan. Melalui media, konsumen dengan mudah mengetahui produk yang akan dijual. Efisiensi penggunaan media dilihat dari sejauh mana media itu dapat menjangkau sasaran secara tepat, frekuensi yang dibutuhkan dan durasi tayang iklan pada media dengan intensitas tinggi. Sejauh ini, pemasangan iklan masih terpaku pada jenis media yang sudah umum semisal media massa elektronik dan media cetak (surat kabar dan majalah) (kusumastuti 2009). Setiap pemilihan media promosi digunakan untuk memperkenalkan produk agar konsumen (pembeli) menjadi tahu, paham, menentukan sikap, dan membeli produk yang dihasilkan oleh perusahaan. Media dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti ciri produk, jenis pesan, pasar sasaran, dan jenis distribusi, anggaran, strategi iklan pesaing, serta keunggulan dan kekurangan media itu sendiri. Menurut Morissan (2001) iklan media terdiri dari iklan media penyiaran, iklan media cetak, dan iklan media internet.

Media Penyiaran

Media penyiaran terdiri dari televisi dan radio yang telah menjadi media yang sangat penting dan dominan bagi pemasang iklan. Media penyiaran merupakan salah satu jenis media yang disukai oleh khalayak baik dari sumber mengenai informasi dan desain pesan yang disampaikan (Morissan 2001).

(21)

keterbatasan dari media elektronik televisi yaitu biaya absolut tinggi; kekacauan tinggi. Selain televisi adapun penggunaan media elektronik radio yang sama digemari oleh masyarakat. Keunggulan dari radio yaitu penggunaan masal; pemilihan geografis dan demografis tinggi; biaya rendah. Sedangkan keterbatasan dari media elektronik radio yaitu hanya penyajian suara; perhatian lebih rendah daripada televisi; struktur harga tidak standar; paparan bergerak kilat (Kotler 2002).

Media Cetak

Pengertian iklan media cetak adalah pesan-pesan komersial dari produsen kepada khalayak konsumennya yang disampaikan lewat media cetak (Riyanto (2000) dalam Arindi 2012). Surat kabar atau koran dan majalah merupakan media massa cetak yang menjadi alat yang digunakan dalam penyampaian pesan dari sumber kepada khalayak (penerima), oleh sebab itu agar pesan yang akan disampaikan oleh media massa cetak dapat diterima secara efektif oleh khalayaknya, maka media massa cetak harus memiliki daya tarik tersendiri dari media lainnya. Media cetak merupakan media statis yang mengutamakan pesan-pesan visual, merupakan media yang terdiri dari lembaran dengan sejumlah kata-kata, gambar atau fotografi, dalam suatu tata warna serta halaman putih. Jenis-jenis iklan media cetak yaitu terdiri dari a) brosur, b) majalah, c) surat kabar dan d) tabloid. Penggunaan media cetak dapat mempermudah pesan yang akan disampaikan dari produsen ke konsumen karena bentuk media cetak yang mudah dibawa dan tidak memakan waktu banyak untuk membacanya. Keunggulan dari media cetak ini usia penggunaan panjang; penerusan pembacaan baik, terkendali penuh; dapat mendramatisir pesan, ketepatan waktu, jangkauan pasar lokal yang baik, penerimaan luas, tingkat kepercayaan tinggi. Sedangkan keterbatasan media cetak yaitu usia penggunan pendek, mutu reproduksi jelek, perencanaan pembelian iklan panjang; tidak ada jaminan posisi, produksi berlebihan dapat membuat biaya hilang sia-sia (Tjiptono 2008).

Media Internet

Menurut Shimp (2003) mengatakan bahwa suatu ribuan pemasar telah beralih ke internet sebagai calon media untuk mempromosikan merek mereka dan melakukan transaksi penjualan. Media promosi menggunakan media internet dapat dilakukan melalui web, dan situs jejaring sosial lainya seperti (facebook &

(22)

Media Ruang Publik

Alternatif media dengan memanfaatkan media ruang publik, antara lain dapat memanfaatkan: poster dan atau sticker pada body dalam dan luar bis kota, pager rumah, tiang listrik, dan sebagainya, billboard, baleho, poster, spanduk, umbul-umbul, balon raksasa, dan lain-lain (Santoso 2011). Media luar ruang, yaitu media iklan (biasanya berukuran besar) yang dipasang ditempat-tempat terbuka seperti di pinggir jalan, di pusat keramaian, atau tempat-tempat khusus lainnya, seperti di dalam bis kota, gedung, pagar tembok, dan sebagainya (Tjiptono 2008). Keunggulan beriklan dengan menggunakan media ruang publik: umumnya relatif murah, kecuali pada baliho dan billboard, sangat mencolok karena ukuran besar, penampilan menarik, luwes, sedikit pesaing, pesan iklan ditayangkan berkali-kali atau terus menerus, kesinambungan dan keberlanjutan yang baik, penempatan yang strategis dapat membuat masyarakat yang lalu lalang terekspos untuk memandangnya. Kelemahan beriklan dengan menggunakan media ruang publik: membahayakan pengemudi, kreativitas agak terbatas, efektif hanya bagi publik yang berkendaraan dengan ruang pandang luas, misalnya kendaraan pribadi seperti sepeda, sepeda motor, dan mobil.

Media Word of Mouth

Pemasaran dari mulut ke mulut (word of mouth) atau yang biasa disebut WOM adalah bentuk promosi yang dilakukan oleh konsumen melalui perbincangan dengan konsumen lain, dan tidak ada satupun dari mereka adalah pemasar. Bentuk komunikasi pemasaran ini dapat terjadi karena kesan mendalam konsumen terhadap produk atau perusahaan tertentu sehingga konsumen tersebut ingin menyampaikan informasi yang dia ketahui tentang produk atau perusahaan tersebut kepada kerabat dekatnya. Komunikasi pemasaran melalui WOM tidak memerlukan biaya yang begitu besar, namun dapat memberikan dampak yang besar bagi perusahaan. Pemasaran Word of Mouth (WOM) ini merupakan bauran komunikasi pemasaran yang paling efektif karena memungkinkan komunikasi pribadi dan mendapat umpan-balik.

Menurut Yassiranda (2011) dalam penelitian Amalia (2012) menyatakan bahwa “word of mouth juga termasuk dalam kegiatan media komunikasi pemasaran”. Komunikasi lisan (word of mouth) merupakan “pertukaran ide,

(23)

Tabel 1 Jenis-jenis media iklan serta keunggulan dan keterbatasannya

(24)

untuk mengambil keputusan guna menentukan produk yang dipilihnya. Konsumen dalam agrowisata adalah para wisatawan yang mengunjungi agrowisata. Jumlah kunjungan juga dapat dijadikan salah satu parameter untuk menilai perilaku kunjungan wisatawan.

Sumarwan (2004) mengartikan perilaku konsumen sebagai semua kegiatan dan tindakan, serta proses psikologis yang mendorong tindakan tersebut pada saat sebelum membeli, ketika membeli, menggunakan, menghabiskan produk dan jasa setelah melakukan hal-hal di atas atau kegiatan mengevaluasi.

Menurut Kotler dan Amstrong (2008) dalam Amalia (2012) seseorang senantiasa mempunyai banyak kebutuhan, misalnya kebutuhan biologis dan psikologis. Kebutuhan menjadi motif ketika pada saat kebutuhan itu mencapai tingkat intensitas yang kuat, misalnya konsumen atau pengunjung akan memiliki motivasi yang berbeda untuk memilih bentuk rekreasi apa yang diinginkan.

Kunjungan wisatawan ke obyek wisata dipengaruhi oleh berbagai faktor. Setiap orang memiliki tujuan tertentu dalam melakukan kunjungannya, perilaku kunjungan wisatawan ini dipengaruhi oleh faktor yang dapat mengalihkan perhatian, minat, hasrat, keputusan dan tindakan wisatawan. Perilaku konsumen adalah seluruh kegiatan, tindakan, serta proses psikologis yang mendorong tindakan tersebut pada saat sebelum membeli, ketika membeli, menggunakan, atau menghabiskan sebuah produk/jasa. Perilaku konsumen sangat menentukan proses pengambilan keputusan membeli, menghabiskan atau mengambil sesuatu. Konsumen akan menggunakan berbagai kriteria dalam membeli produk atau jasa tertentu, konsumen akan membeli produk yang sesuai dengan kebutuhan, selera, dan kemampuan belinya. Konsumen memiliki karateristik yang dapat mempengaruhi perilaku dalam proses pengambilan keputusan pembelian. Karateristik konsumen terdiri dari pengetahuan dan pengalaman konsumen, kepribadian konsumen, serta karateristik demografi konsumen. Karateristik demografi tersebut dapat dilihat dari faktor-faktor usia, jenis kelamin, pekerjaan, pendidikan, agama, suku, bangsa, pendapatan, jenis keluarga, lokasi geografis, dan kelas sosial (Putri 2011).

(25)

Tabel 2 Karateristik konsumen demografi dan subbudaya

2. Agama Islam, Protestan, Katolik, Hindu, Budha. 3. Suku bangsa Sunda, Jawa, Bali, Batak, Melayu, Dayak,

Minahasa, Bugis.

4. Pendapatan Miskin, menengah, kaya. 5. Jenis kelamin Laki-laki, wanita.

6. Status pernikahan Lajang, menikah, janda, duda.

7. Jenis keluarga Orang tua tunggal, orang tua lengkap, keluarga dengan satu anak, dua anak. 8. Pekerjaan Dosen, guru, buruh, karyawan, dokter,

akuntan, montir, pengacara. 9. Lokasi geografi Jawa, Luar Jawa, Kota, Desa. 10. Jenis rumah tangga

Rumah Tangga Keluarga, Bukan Rumah Tangga Keluarga (tinggal sendiri, tinggal bersama teman di asrama).

11. Kelas sosial Kelas atas, kelas menengah, kelas bawah. Sumber: Sumarwan (2004)

Karakteristik konsumen dapat mempengaruhi konsumen dalam melakukan pembelian atau mengkonsumsi suatu barang. Mempelajari kebutuhan konsumen, dapat memberikan petunjuk bagi pengembangan produk baru, keunggulan produk, penentuan harga, saluran pemasaran, dan pesan iklan serta elemen bauran pemasaran lainnya. Proses pengambilan keputusan melalui berbagai proses tahapan. Tahapan proses pengambilan keputusan yang sesuai dengan urutannya yaitu, pengenalan masalah kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian, dan perilaku pasca pembelian.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Efektivitas Media Komunikasi Pemasaran Agrowisata

Efektivitas komunikasi adalah salah satu elemen komunikasi yang menjadi indikator keberhasilan komunikasi. Komunikasi dinilai efektif bila rangsangan yang disampaikan dan dimaksudkan oleh pengirim berkaitan erat dan identik atau sama dengan rangsangan yang diterima dan dipahami oleh penerima. Komunikasi efektif antara unsur sumber dengan penerima pesan disebut juga komunikasi timbal balik. Komunikasi timbal balik ditandai dengan hadirnya umpan balik (feedback) dan dampak (effect) komunikasi yang sesuai dengan tujuan sumber pada penyampaian pesan atau informasi (Tubbs dan Moss 1996).

(26)

orang atau lebih bisa melalui tatap muka, telepon, surat, dan internet. Komunikasi non personal bisa dilakukan melalui media cetak (koran, majalah, brosur), media siaran (televisi, radio), media ruang publik (billboard, rambu, poster), dan media internet (web, facebook, dan twitter). Suatu media dapat dikatakan efektif apabila menghasilkan efek-efek atau perubahan-perubahan pada perilaku seseorang sebagai yang diharapkan oleh sumber, seperti efek kognitif (pengetahuan), efek afektif (perasaan), dan efek konatif atau tindakan. Efektifitas komunikasi dapat diketahui melalui aspek pengetahuan (kognitif), perasaan (afektif) dan tingkah laku (konatif). Indikator efektivitas komunikasi didasarkan pada tanggapan penerima pesan. Kondisi tersebut dapat terjadi saat pesan yang disampaikan dan dimaksudkan oleh pengirim atau sumber berkaitan erat dengan pesan yang diketahui, dirasakan dan dilakukan oleh penerima yang kemudian disebut tanggapan atau respon.

Komunikasi pemasaran bertujuan untuk membantu kegiatan pemasaran sebuah perusahaan. Komunikasi pemasaran sangat dipengaruhi oleh berbagai bentuk media komunikasi yang digunakan, daya tarik pesan, dan frekuensi penyajian Kennedy dan Soemanegara (2006) dalam Kusumastuti (2009). Menurut kusumastuti (2009) terdapat delapan langkah dalam mengembangkan program komunikasi pemasaran yang efektif, yaitu: (1) mengidentifikasi audiens yang dituju (2) menentukan tujuan komunikasi (3) merancang pesan (4) memilih saluran komunikasi (5) menentukan anggaran promosi (6) membuat keputusan atas bauran promosi (7) mengukur hasil promosi (8) mengelola dan mengkoordinasikan proses komunikasi pemasaran terintegrasi. Berdasarkan hasil penelitian Yassiranda (2011) dan Amalia (2012), efektivitas komunikasi pemasaran dapat dipengaruhi oleh suatu komunikasi pemasaran melalui tiga variabel yaitu rancangan pesan, ragam media yang digunakan, dan frekuensi peyampaian pesan. Rancangan pesan dianalisis dengan teori ANSVA, ragam media yang digunakan adalah bentuk komunikasi pemasaran yang digunakan untuk mempromosikan produk/perusahaan tersebut, dan frekuensi penyampaian pesan adalah jumlah berapa kali suatu pesan komunikasi pemasaran tersebut diperlihatkan. Berdasarkan hasil penelitian Amalia (2012) menunjukan bahwa terdapat hubungan nyata antara dimensi rancangan pesan, ragam media yang digunakan, serta frekuensi penyampaian pesan dengan efektivitas komunikasi pemasaran.

Kerangka Pemikiran

(27)

komunikasi pemasaran dalam penelitian ini dilihat sampai sejauhmana media komunikasi pemasaran dapat mempengaruhi aspek kognitif, afektif, dan konatif sesuai dengan kecenderungan untuk melakukan tindakan yang diinginkan.

Suatu perusahaan agrowisata tentu memikirkan akan perbedaan dari masing-masing karakteristik pengunjung. Perbedaan ini tentu menentukan pula keinginan, kebutuhan, pengeluaran dari setiap pengunjung yang datang ke Agrowisata Kuntum Nurseries. Keefektivitasan media komunikasi pemasaran agrowisata ini, dapat diukur dari perilaku dan sikap pengunjung mengenai tempat agrowisata yang dipromosikan. Media komunikasi pemasaran dikatakan efektif jika dapat menimbulkan dampak kognitif, afektif, dan konatif. Jika promosi yang dilakukan oleh pihak Agrowisata Kuntum Nurseries melalui media berhasil membujuk khalayak, maka khalayak akan memilih keinginan untuk mencari informasi mengenai Agrowisata Kuntum Nurseries dan akan berkunjung kembali. Berdasarkan uraian diatas maka akan dijelaskan keterkaitan antara beberapa variabel sehingga dapat menggambarkan kajian mengenai efektivitas media komunikasi pemasaran agrowisata.

Keterangan: Mempengaruhi

Gambar 2 Kerangka pemikiran faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas media komunikasi pemasaran

Karakteristik Pengunjung

- Usia

- Jenis Pekerjaan - Tingkat Pendidikan - Tingkat Pengeluaran - Motivasi

Strategi Media Komunikasi Pemasaran

- Keragaman media - Frekuensi

Penerimaan pesan

Efektifitas Media Komunikasi Pemasaran

(28)

Hipotesis Penelitian

1. Efektivitas media komunikasi pemasaran dari aspek kognitif dipengaruhi oleh usia, pekerjaan, pendidikan, pengeluaran, motivasi, keragaman media dan frekuensi penerimaan pesan.

2. Efektivitas media komunikasi pemasaran dari aspek afektif dipengaruhi oleh usia, pekerjaan, pendidikan, pengeluaran, motivasi, keragaman media dan frekuensi penerimaan pesan.

3. Efektivitas media komunikasi pemasaran dari aspek konatif dipengaruhi oleh usia, pekerjaan, pendidikan, pengeluaran, motivasi, keragaman media dan frekuensi penerimaan pesan.

Definisi Operasional

Rumusan definisi operasional dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Karakteristik pengunjung, yaitu keadaan spesifik pengunjung yang berkaitan langsung dengan dirinya sejak lahir sampai penelitian ini berlangsung, dapat diukur dengan:

a. Usia adalah lamanya seseorang hidup, terhitung sejak dia dilahirkan hingga saat menjadi responden penelitian. Usia responden digolongkan untuk analisis deskriptif dan dikelompokkan berdasarkan rentang usia Havighurst (1950) dalam Mugniesyah (2009) jenis data berupa jenis data ordinal. Umur dapat diukur dengan kategori sebagai berikut:, Yaitu:

- Masa dewasa awal (18-29 tahun) - Usia pertengahan (30-50 tahun) - Usia tua (> 50 tahun)

b. Pendidikan adalah jenjang pendidikan formal yang pernah ditempuh oleh responden dan dalam jenjang tahun, untuk analisis deskriptif pendidikan dikelompokkan ke dalam kategori. Indikator dalam pengelompokkan pendidikan berdasarkan data lapang yang diperoleh. Variabel pendidikan termasuk jenis data interval.

- Pendidikan rendah, tamat SD dan SMP - Pendidikan sedang, tamat SMA dan Diploma - Pendidikan tinggi, tamat Sarjana dan Pascasarjana

c. Pekerjaan adalah kegiatan atau kesibukan utama yang dijalankan oleh responden saat ini untuk memperoleh nafkah/pendapatan. Variabel ini merupakan jenis data nominal, jenis pekerjaan dibedakan atas:

- PNS

- Pegawai swasta/wiraswasta

- Tidak bekerja (mahasiswa/pelajar dan IRT)

d. Pengeluaran adalah rata-rata uang (rupiah) yang dikeluarkan dalam setiap bulan. Variabel ini merupakan jenis data interval untuk uji statistik.

- Rendah (Rp 1000000 – Rp 2500000) - Sedang (Rp 2600000 – Rp 6000000) - Tinggi (> 6000000)

(29)

menginformasikan kepada pihak lain. Variabel ini merupakan jenis data interval dalam uji statistik, dan untuk analisis deskriptif motivasi digolongkan menjadi:

- Rendah (Skor 1-3) - Sedang (Skor 4-6) - Tinggi (Skor 7-11)

2. Strategi media komunikasi pemasaran adalah aktivitas pemasaran yang berusaha menyampaikan informasi kepada responden untuk datang ke Kuntum Nurseries.

a. Keragaman media adalah jenis media promosi yang akan digunakan untuk memberikan informasi mengenai produk yang dipasarkan kepada responden. Diukur berdasarkan jawaban responden mengenai jumlah jenis media yang digunakan responden dalam memperoleh informasi mengenai Kuntum Nurseries, media-media tersebut seperti media cetak (brosur), media internet (web, facebook), media elektronik (televisi), media ruang publik (billboard) dan media Word Of Mouth. Indikator pengukuran media promosi dibagi menjadi 1. Tidak, dan 2 Ya. Variabel ini merupakan jenis data interval saat uji statistik, dan untuk analisis deskriptif media-media tersebut. Jumlah pertanyaan untuk jenis media promosi berjumlah 6 pertanyaan. Akumulasi skor dikategorikan menjadi rendah, sedang, dan tinggi. Kemudian dikategorikan menjadi:

- Rendah jika skor 6-7 - Sedang jika skor 8-10 - Tinggi jika skor 12

b. Frekuensi penerimaan pesan yaitu banyaknya atau seringnya responden dalam menerima/mengakses informasi mengenai Kuntum Nurseries dalam waktu sebulan. Berdasarkan rata-rata skor lapang yang diperoleh frekuensi dapat dikelompokkan menjadi: (1) Jarang, dengan frekuensi kunjungan 1– 2 kali dalam sebulan; (2) Sedang, dengan frekuensi kunjungan 3–4 kali dalam sebulan; (3) Sering, dengan frekuensi kunjungan 5–6 kali dalam sebulan. Variabel frekuensi termasuk jenis data interval.

3. Efektivitas media komunikasi pemasaran adalah media komunikasi pemasaran yang digunakan dalam pemasaran dapat dikatakan efektif jika dapat menimbulkan dampak kognitif, afektif, dam konatif.

a. Pengetahuan (Kognitif) adalah tingkat pengetahuan dan persepsi responden mengenai agrowisata Kuntum Nurseries. Variabel ini merupakan jenis data interval dalam uji statistik, dan untuk analisis Kuntum Nurseries disukai atau tidak disukai oleh responden dan apakah Kuntum Nurseries baik atau tidak. Variabel ini merupakan jenis data interval dalam uji statistik, dan untuk analisis deskriptif digolongkan menjadi:

(30)

- Sedang jika skor 8-12 - Tinggi jika skor >12

c. Perilaku (Konatif) adalah menunjukan tindakan responden atau kecenderungan perilaku yang akan dilakukan oleh responden. Variabel ini merupakan jenis data interval dalam uji statistik, dan untuk analisis deskriptif digolongkan menjadi:

(31)

PENDEKATAN LAPANG

Metode Penelitian

Pendekatan pada penelitian ini dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan didukung dengan pendekatan kualitatif untuk memperkaya analisis. Pendekatan kualitatif dilakukan dengan menggunakan wawancara mendalam dengan pihak Agrowisata Kuntum Nurseries dan pengunjung Agrowisata Kuntum Nurseries. Metode kuantitatif yang digunakan adalah penelitian survei dengan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data primer. Singarimbun dan Effendi (1989) mengatakan penelitian survei adalah penelitian yang mengambil sampel dari populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data primer.

Lokasi dan Waktu

Penentuan lokasi untuk penelitian ini dilakukan secara sengaja (purposive), yaitu Agrowisata Kuntum Nurseries. Lokasi tersebut dipilih dengan pertimbangan bahwa Kuntum Nurseries merupakan agrowisata yang cukup banyak dikunjungi wisatawan. Pengunjung Agrowisata Kuntum Nurseries yang akan dijadikan responden sesuai dengan karakteristik pengunjung yang akan menjadi responden pada penelitian ini. Penelitian ini dilaksanakan dari juli 2013 sampai dengan April 2014. Kegiatan dalam penelitian ini meliputi penyusunan proposal skripsi, kolokium, perbaikan proposal skripsi, pengambilan data lapang, pengolahan dan analisis data, penulisan draft skripsi, uji petik, sidang skripsi, dan perbaikan laporan skripsi.

Teknik Pemilihan Responden

Pemilihan sampel responden pada penelitian ini dilakukan dengan teknik

cluster random sampling yaitu dengan membagi responden berdasarkan pembagian waktu pengambilan data yaitu weekday dan weekend dengan tujuan agar mengurangi kemungkinan adanya bias dan keseragaman dalam pengambilan data. Pemilihan responden dalam cluster weekend dan weekday ditentukan secara

systematic random sampling yaitu dengan mengambil unit sampel secara sistematis berdasarkan suatu kelipatan angka. Responden dipilih berdasarkan urutan kendaraan responden yang datang ke lokasi pada saat penelitian yang kemudian dipilih sebagai responden berdasarkan angka kelipatan. Pengambilan data di lapang pembagian waktu weekday terdiri dari lima hari dan weekend

(32)

Tabel 3 Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pengunjung dewasa Agrowisata Kuntum Nurseries. Jumlah rata-rata pengunjung pada saat weekday

adalah 75/hari dan jumlah rata-rata pengunjung pada saat weekend adalah 100/hari. Jumlah responden untuk weekend dan weekday ditentukan secara non-proposional yaitu weekend sebanyak 20 responden dan weekday sebanyak 20 responden. Jumlah responden yang diambil berjumlah 40 orang, berdasarkan pada jumlah minimum pengambilan responden dalam penelitian sosial yaitu 30 orang.

Teknik Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini mencakup data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh melalui kuesioner dan hasil wawancara dengan pihak Agrowisata Kuntum Nurseries dan pengunjung Agrowisata Kuntum Nurseries. Kuesioner tersebut dimaksudkan sebagai suatu daftar pertanyaan untuk memperoleh data berupa jawaban-jawaban dari para responden serta ditujukan untuk memperoleh informasi yang relevan dengan tujuan penelitian. Selain wawancara terstruktur menggunakan kuesioner, pengumpulan data penelitian ini juga menggunakan wawancara mendalam dengan pihak Agrowisata Kuntum Nurseries untuk mengkaji tentang pelaksanaan komunikasi pemasaran dengan media yang digunakan, dan tujuan dari komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh Agrowisata Kuntum Nurseries. Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari dokumen perusahaan, serta berbagai literatur yang relevan dengan penelitian ini, yaitu buku, jurnal penelitian, skripsi, dan internet. Data yang telah dikumpulkan nantinya akan diolah dan disimpulkan. Penyimpulan hasil penelitian dilakukan dengan mengambil hasil analisis antar variabel yang konsisten. Seluruh hasil penelitian akan dituliskan dalam rancangan skripsi.

Kelemahan Penelitian

Kelemahan dari penelitian ini adalah jadwal kunjungan dan jumlah pengunjung Kuntum Nurseries tidak dapat dipastikan sehingga tidak memungkinkan membuat kerangka sampling untuk pemilihan responden.

Teknik Pengolahan Data

(33)
(34)
(35)

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan di Agrowisata Kuntum Nurseries. Kuntum Nurseries merupakan salah satu unit bisnis yang bergerak di bidang pertanian. Lebih jelasnya gambaran umum mengenai lokasi penelitian dapat dijabarkan menjadi sejarah singkat Kuntum Nurseries, visi, misi dan program kerja Kuntum Nurseries, struktur organisasi Kuntum Nurseries, agrowisata yang ditawarkan, produk yang dipasarkan dan jenis media komunikasi pemasaran yang digunakan yang pelaksanaannya dimulai sejak tanggal 12 Juni 2002 (Hutagalung 2011).

Sejarah Singkat Kuntum Nurseries

Kuntum Nurseries merupakan salah satu kompleks lahan yang dijadikan sebagai tempat pembudidayaan tanaman organik. Agrowisata Kuntum Nurseries termasuk dalam klasifikasi agrowisata bisnis, rekreasi, dan scientific dimana Agrowisata Kuntum Nurseries ini selain kegiatan wisata dilakukan secara bersama-sama dengan kegiatan bisnis dalam agro tetapi Kuntum Nurseries juga kegiatan wisatanya yang dilakukan dengan tujuan berekreasi dan kegiatan pendidikan dalam bidang agro. Selain itu Kuntum Nurseries didorong oleh kepedulian terhadap lingkungan maka diperlukan penunjang untuk melestarikan lingkungan yang telah tertata. Sebagai bentuk kepedulian tersebut, dikembangkan pembudidayaan dan penelitian tanaman hias, obat, perkebunan, di area Kuntum Nurseries. Agrowisata Kuntum Nurseries adalah kawasan agrowisata terpadu yang menggabungkan konsep nursery, tempat rekreasi dan pendidikan. Objek wisata ini berada di Jl Raya Tajur No 291 Bogor. Wilayah Agrowista Kuntum Nurseries ini juga selain sebagai tempat pembudidayaan tanaman organik, menyediakan tempat wisata pemancingan, wisata ternak, wisata kebun, dan wisata kuliner. Arah pelaksanaan pengembangan budidaya tanaman di Kuntum Nurseries Bogor ditekankan pada pengembangan lahan yang ramah lingkungan, dengan penggunaan sarana produksi tanaman, seperti benih atau bibit tanaman, pupuk dan obat-obatan yang menggunakan bahan organik yang pekaksanaannya dimulai sejak tanggal 12 Juni 2002.

Visi, Misi, dan Program Kerja Agrowista Kuntum Nurseries

Visi dan misi dalam sebuah organisasi sangat penting untuk mengarahkan tujuan organisasi serta menjadi pedoman dalam menetapkan langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mencapai suatu tujuan. Visi dan misi tujuan harus dikomunikasikan dengan baik kepada seluruh pihak yang menjalankan visi dan misi tersebut. Jika dirumuskan dan dijalankan dengan baik, pernyataan visi, misi dan tujuan akan memiliki dampak yang positif dalam pencapaian target dalam tujuan organisasi.

(36)

Misi dari Agrowisata Kuntum Nurseries adalah:

1. Menyediakan benih/bibit tanaman organik yang berkualitas (tanaman hias, obat, buah, perkebunan dan kehutanan).

2. Menyediakan sayuran, buah-buahan makanan dan minuman organik. 3. Melakukan penelitian teknis budidaya tanaman langka.

4. Melaksanakan sosialisasi tentang penggunaan benih/bibit tanaman organik yang berkualitas.

5. Melaksanakan pelatihan, penyuluhan dan pembinaan kepada petani, anak-anak sekolah maupaun masyarakat umum.

6. Menyelenggarakan seminar, workshop dan lain-lain tentang budidaya pertanian organik.

Program kerja dari Agrowisata Kuntum Nurseries adalah:

1. Melakukan seleksi tanaman yang digunakan sebagai sumber benih/bibit dan sebagai pohon induk.

2. Melakukan perbanyakan tanaman dengan kemitraan penangkar yang telah diseleksi.

3. Memberikan saran dan penjelasan terkait pertanian organik kepada instansi pemerintah, swasta maupun perorangan.

4. Menyediakan sarana alat-alat pertanian, pupuk organik dan pestisida alami. 5. Membantu meningkatkan kualitas pendidikan dengan menyelenggarakan

kursus bagi para pelajar dari tingkat TK hingga perguruan tinggi maupun masyarakat umum.

6. Meningkatkan produksi hasil pertanian antara lain: sayuran, buah-buahan, makanan, minuman dan produk herbal tanpa menggunakan pupuk kimia buatan pabrik dan pestisida kimia.

Struktur Organisasi Kuntum Nurseries

(37)

Gambar 3 Struktur organisasi agrowisata Kuntum Nurseries

Agrowisata yang ditawarkan Kuntum Nurseries

Segmentasi Agrowisata Kuntum Nurseries adalah semua kalangan yang menginginkan hiburan di alam terbuka dengan lingkungan pertanian. Konsumen Agrowisata Kuntum Nurseries mayoritas berasal dari Jabodetabek karena mereka ingin mengunjungi tempat Agrowisata Kuntum Nurseries tanpa harus menempuh jarak jauh ke Puncak untuk mendapatkan pariwisata yang sama. Selain itu adapun pengunjung yang berasal dari luar wilayah Jadobetabek seperti Korea dan Jepang mereka berkunjung ingin melakukan studi banding, penelitian dan pariwisata yang berhubungan langsung dengan pertanian.

Fasilitas Agrowisata Kuntum Nurseries terbagi atas dua yaitu wisata yang berada diluar Kuntum Farmfield dan wisata Kuntum Farmfield. Wisata yang berada diluar Kuntum Farmfield sasarannya adalah semua kalangan karena untuk masuk ke area tersebut tidak dikenakan biaya dan pengunjung hanya akan mengeluarkan biaya untuk membeli produk-produk, sedangkan wisata Kuntum

Farmfield sasarannya adalah semua kalangan juga tetapi untuk masuk ke area wisata Kuntum Farmfield pengunjung akan dikenakan biaya untuk masuk dan menikmati fasilitas-falisitas yang berada didalam wisata Kuntum Farmfield

seperti wisata ternak, wisata kebun, wisata kebun dan pemancingan. Agrowisata Kuntum Nurseries memposisikan produk mereka sebagai pusat wisata edukasi dan pengembangan produk-produk organik sehingga produk yang dihasilkan akan lebih aman ketika dikonsumsi dan juga bagi lingkungan. Fasilitas-fasilitas yang menarik untuk dinikmati para pengunjung yang datang ke Agrowisata Kuntum Nurseries, yaitu terdapat tiga kolam pemancingan di Kuntum Nurseries untuk pengunjung yang hobi dengan memancing. Hasil pancingan yang didapatkan oleh pengunjung dapat dibawa pulang dapat juga langsung dimasak di tempat sambil menikmati pemandangan alam. Kuntum Nurseries memiliki fasilitas yang cukup diminati oleh pengunjung yang datang seperti café & resto, terapi ikan, games tangkap ikan, pendopo, wisata kuliner, panen sayur organik, panen buah-buahan organik. Selain itu juga terdapat beberapa kegiatan yang menarik bagi para pengunjung yang datang khususnya anak-anak, pelajar di Taman Kanak-Kanak (TK) atau di Sekolah Dasar (SD). Kuntum Nurseries menyediakan arena wisata edukasi di alam seperti games tangkap ikan, memberi makan ternak seperti kelinci, marmut, burung, bebek, ayam, ikan, kambing dan memberi susu kepada anak kambing. Adapun wisata edukasi lainnya yaitu belajar menanam sayuran dan

(38)

buah-buahan, panen sayuran dan buah-buahan dan arena balap mobil mainan. Ini merupakan kegiatan favorit yang diminati oleh anak-anak atau pelajar, karena manfaat dari kegiatan ini selain bisa berekreasi tetapi juga menambah pengetahuan dan pengalaman baru serta dapat belajar mengenai edukasi pertanian. Agrowisata Kuntum Nurseries selain menikmati fasilitas-fasilitas yang ada pengunjung juga dapat membeli tanaman karena Kuntum Nurseries merupakan sentra belanja tanaman diantaranya seperti tanaman hias, obat, buah, bunga, perkebunan, kehutanan, pupuk organik, benih/bibit tanaman dan media tanaman. Adapun Kuntum Nurseries menjual G’LiSS art & Gallery dengan bermacam -macam variasi.

Kuntum Nurseries merupakan tempat wisata yang tepat untuk pengunjung yang ingin berlibur melepas kepenatan dari rutinitas sehari-hari dan sarana edukasi di alam bebas dengan suasana yang masih sejuk dan asri yang jauh dari keramaian kota dan polusi udara di kota. Berikut adalah Tabel daftar harga fasilitas-fasilitas yang terdapat di Kuntum Nurseries.

Tabel 4 Daftar harga dan fasilitas-fasilitas di Kuntum Nurseries

No Jenis Keterangan Harga (Rp)

1. Tiket Masuk 1 orang 20 000

2. Pendopo < 50 orang dikenakan charge 200 000

Dapat digunakan untuk reunian, arisan, pernikahan, ulang tahun,

(39)

Produk yang dipasarkan Kuntum Nurseries

Sarana dan prasarana di Kuntum Nurseries antara lain seperti mushola, tempat parkir, toilet dan tempat sampah organik dan anorganik. Selain itu adapun produk yang dipasarkan kuntum nurseries diantara yaitu:

a. Sentra tanaman

Sentra tanaman dibagi kedalam tiga jenis yaitu tanaman hias, tanaman obat, dan tanaman buah. Tanaman hias merupakan tanaman berupa bunga-bunga hias, perdu semak bunga, tanaman merambat, tanaman dalam ruangan,

sansevieria, aglonema, anthurium, puring, philodendron, bromeliad, palem dan pohon. Tanaman buahnya seperti alpukat, anggur hijau, jambu, durian, belimbing, jeruk, sirsak, kedongdong dan lain-lain. Sedangkan untuk tanaman obat-obatan mencapai hingga 191 jenis.

b. Toko sarana budidaya dan hasil pertanian

Toko sarana hasil pertanian Agrowisata Kuntum Nurseries menjual alat dan sarana pertanian serta pelengkapan untuk pengunjung yang mencintai bercocok tanam. Toko Agrowisata Kuntum Nurseries ini juga menjual berbagai hasil produksi pertanian organik berupa beras, sayuran, buah-buahan dan lain-lain, serta aneka produk herbal dan produk kesehatan lainnya.

c. Paket wisata Farmfield

Wisata Farmfield Agrowisata Kuntum Nurseries merupakan wilayah agrowisata yang didesain bagi pengunjung sebagai pusat pembelajaran, penelitian dan rekreasi. Ada tiga jenis wisata yang ada di wilayah ini yaitu:

1) Wisata kebun, beberapa kegiatan yang ditawarkan meliputi jalan-jalan dikebun sayur dan buah organik dan melakukan panen bersama.

2) Wisata ternak, merupakan salah satu wisata di Kuntum Nurseries dimana pengunjung dapat menikmati suasana alami dan bermain bersama hewan-hewan ternak.

3) Wisata ikan, merupakan wisata yang ada di Kuntum Nurseries pengunjung dapat menikmati dengan tiga area wisata ikan diantaranya yaitu:

Toko ini menyediakan produk-produk berbagai jenis ikan hias, tanaman air, pakan ikan, akuarium, dan alat-alat aksesoris lainnya.

e. G’LiSS art & Gallery

G’LiSS art & Gallery merupakan salah satu sentra yang menjual aneka

(40)

Media komunikasi pemasaran Kuntum Nurseries

Perkembangan Agrowisata Kuntum Nurseries tidak terlepas dari strategi promosi yang digunakan oleh Kuntum Nurseries dalam pemasarannya. Misalnya dengan menggunakan media-media promosi dalam komunikasi pemasarannya, seperti media penyiaran yaitu media televisi atau radio, media cetak yaitu majalah atau surat kabar, media internet yaitu website, blog, atau media jejariang sosial, dan media komunikasi lisan yaitu media word of mouth. Penggunaan media promosi ini dilakukan untuk membuat khalayak datang mengunjungi tempat wisata dengan menikmati fasilitas-fasilitas yang terdapat di tempat agrowisata tersebut. Agrowisata Kuntum Nurseries ini menggunakan media-media promosi sebagai alat untuk memberi tahu, mempengaruhi, dan membujuk masyarakat luas agar datang mengunjungi tempat wisata tersebut. Kuntum Nurseries menggunakan berbagai jenis media komunikasi pemasaran dalam pemasarannya. Komunikasi pemasaran Kuntum Nurseries sudah menggunakann beragam media, dari media cetak berupa brosur, media ruang publik berupa billboard. Pemasaran melalui media elektronik berupa pemasaran melalui stasiun televisi (TransTV, Trans7, MNC, dan RCTI), selain itu Kuntum Nurseries juga sudah menggunakan pemasaran melalui media internet, diantaranya web (www.kuntum-nurseries.com)

(41)

PROFIL PENGUNJUNG AGROWISATA

KUNTUM NURSERIES

Karakteristik pengunjung Agrowisata Kuntum Nurseries diamati dalam penelitian ini meliputi usia, pekerjaan, pendidikan terakhir, pengeluaran per bulan, dan motivasi berkunjung. Karakteristik pengunjung dalam penelitian ini dibagi menjadi kategori weekday dan kategori weekend. Karakteristik pengunjung secara keseluruhan dapat dilihat dalam Tabel 5.

Tabel 5 Jumlah dan persentase pengunjung Agrowisata Kuntum Nurseries berdasarkan karakteristik pengunjung

(42)

awal (18-29 tahun), dewasa pertengahan (30-50 tahun), dan dewasa tua (> 50 tahun).

Berdasarkan hasil data dari 40 responden didapat data pada Tabel 5 menunjukan bahwa karakteristik pengunjung Agrowisata Kuntum Nurseries berusia mulai dari 18 tahun sampai dengan 50 tahun. Usia 30-50 tahun (dewasa pertengahan) cenderung mendominasi sebanyak 50.0 persen. Adapun 45.0 persen dari jumlah responden pada usia dewasa awal (18-29 tahun). Selain itu 5.0 persen terdapat responden berusia diatas 50 tahun (usia tua). Menurut salah seorang pengunjung yang termasuk kedalam karakteristik usia dewasa pertengahan menyebutkan bahwa berkunjung ke Kuntum Nurseries merupakan rutinitas hampir setiap bulannya. Adapun pengunjung usia 30-50 tahun yang mengunjungi Kuntum Nurseries didominasi oleh ibu-ibu yang memiliki anak bersekolah TK dan SD yang ingin menikmati langsung wisata edukasi agar menambah pengetahuan, pengalaman anak dan banyak diantara pengunjung yang menyukai fasilitas memancing, games ikan, mengenal jenis tanaman dan hewan-hewan peliharaan dll. Pada saat di lapang juga banyak didapatkan rombongan maupun keluarga yang sedang menikmati fasilitas yang ada di Kuntum Nurseries. Selain itu juga pada fasilitas di pendopo terdapat diantaranya pengunjung yang sedang mengadakan acara meeting bersama rekan kerja disana, acara resepsi dan acara reunian. Mayoritas diantara mereka adalah yang melakukan kegiatan-kegiatan tersebut adalah pengunjung yang berumur 30-50 yaitu termasuk dalam kategori dewasa pertengahan.

Pendidikan

Pendidikan adalah jenjang pendidikan formal yang pernah ditempuh oleh responden. Menurut Sumarwan (2004) tingkat pendidikan dapat mempengaruhi cara pandang seseorang. Tingkat pendidikan dibagi kedalam tiga golongan yaitu pendidikan rendah, sedang, dan tinggi. Penggolongan pendidikan ini dilihat dari lama tahun responden memperoleh pendidikan formal. Pendidikan rendah adalah mereka yang bersekolah selama 6-9 tahun, atau berpendidikan terakhir SD dan SMP. Pendidikan sedang adalah mereka yang bersekolah selama 12-13 tahun, atau berpendidikan terakhir SMA dan Diploma. Pendidikan tinggi untuk mereka yang bersekolah selama 16-20 tahun, atau yang berpendidikan terakhir sarjana atau pascasarjana. Berdasarkan data dari 40 responden yang berkunjung ke Kuntum Nurseries. Tabel 5 menunjukan mayoritas berpendidikan tinggi yaitu sebanyak 67.5 persen untuk berpendidikan sedang sebanyak 32.5 persen. Pengunjung yang termasuk dalam kategori tinggi ini kebanyakan dari mereka melakukan kunjungan dengan motif liburan untuk melepas kepenatan dan rutinitas sehari-sehari yaitu dengan menikmati fasilitas wisata edukasi, wisata kebun, fasilitas memancing. Pendopo pun merupakan salah satu fasilitas favorit yang disukai dalam kategori tersebut karena pengunjung dapat mengadakan acara

(43)

Pekerjaan

Pekerjaan adalah kegiatan yang dilakukan oleh responden sebagai sumber utama yang menghasilkan uang. Mayoritas pengunjung Agrowisata Kuntum Nurseries merupakan orang-orang yang memiliki pekerjaan. Tabel 5 menunjukan, berdasarkan data dari 40 responden didapatkan pengunjung Agrowisata Kuntum Nurseries yang bekerja memiliki jenis pekerjaan yang berbeda-beda, ada yang bekerja sebagai pegawai swasta persen 62.5 persen. Adapun pengunjung yang bekerja sebagai pegawai negeri sipil (PNS) sebanyak 17.5 persen dan pengunjung yang tidak bekerja sebanyak 20.0 persen. Pengunjung yang tidak bekerja merupakan ibu rumah tangga dan pelajar. Dari wawancara yang dilakukan dilapang banyak diantara mereka yang mengatakan bahwa mereka datang ke Kuntum Nurseries adalah untuk refreshing melepas kepenatan dari rutinitas mereka. Pengunjung yang termasuk dalam kategori bekerja tersebut yang diantaranya melakukan kegiatan seperti memancing, wisata kebun dan wisata kuliner. Seperti yang dikatakan oleh salah satu pengunjung yaitu:

“…Saya sengaja ngeluangin waktu saya gini buat liburan sama

keluarga terus tempat ini yang saya pilih. Tempat ini cukup terjangkau ya terus lumayan banyak juga fasilitasnya, jadi saya

ngerasa tempat ini cocok buat saya sama keluarga saya…” (EP,

34 tahun).

Pengeluaran

Pengeluaran adalah rata-rata uang (rupiah) yang dikeluarkan setiap bulan. Karakteristik pengunjung Agrowisata Kuntum Nurseries berdasarkan jumlah pengeluaran per bulan dapat digolongkan menjadi rendah, sedang, dan tinggi. Pengeluaran per bulan yang tergolong rendah berada pada rentang pengeluaran 1 juta rupiah– 2.5 juta rupiah; pengeluaran per bulan yang tergolong sedang berada pada rentang pengeluaran 2.5 juta rupiah– 6 juta rupiah; dan pengeluaran per bulan yang tergolong tinggi berada pada rentang pengeluaran lebih dari 6 juta rupiah. Berdasarkan Tabel 5 dari 40 responden 52.5 persen mayoritas pengunjung yang berkunjung ke Agrowisata Kuntum Nurseries tingkat pengeluarannya sedang. Pengunjung yang pengeluaran rendah 27.5 persen dan pengunjung yang pengeluaran tinggi 20.0 persen. Tingkat pengeluaran per bulan pengunjung Agrowisata Kuntum Nurseries mayoritas tergolong sedang, karena, harga-harga paket wisata yang ditawarkan oleh Agrowisata Kuntum Nurseries relatif terjangkau sehingga dapat dinikmati oleh segala kalangan.

Motivasi

(44)

berada pada rentang skor (4-6). Motivasi yang berkunjung rendah 35.0 persen. Pada saat weekday biasanya Kuntum Nurseries ramai dengan rombongan sekolah yang datang untuk menikmati paket wisata edukasi, sedangkan pada saat weekend

ramai dengan keluarga yang sedang berekreasi santai, wisata kuliner dan para pekerja yang menghilangkan kepenatan di pemancingan.

Tabel 6 Jumlah dan persentase motivasi pengunjung Kuntum Nurseries berdasarkan urutan tertinggi hingga terendah

Motivasi Jumlah Persentase (%)

Wisata yang ditawarkan menarik 30 75.0

Tempat dan suasana unik 25 62.5

Rekreasi 23 57.5

Menikmati alam 23 57.5

Membeli sayuran 12 30.0

Membeli tanaman 11 27.5

Fasilitas lengkap 11 27.5

Wisata kuliner 10 25.0

Pemancingan 9 22.5

Membeli media tanaman 3 7.5

Mayoritas pengunjung melakukan kunjungan ke Kuntum Nurseries dengan motivasi untuk wisata edukasi, tempat dan suasana yang unik, dan rekreasi. Motivasi untuk yang lain hanya dimiliki oleh segelintir responden saja, karena menurut salah satu responden keinginan untuk berkunjung kadang muncul setelah mendengar dari salah satu kerabat atau melalui pencarian website. berikut disertakan kutipannya:

(45)

STRATEGI MEDIA KOMUNIKASI PEMASARAN

Strategi media komunikasi pemasaran adalah kegiatan pemasaran yang berusaha menyampaikan informasi kepada responden dengan melalui alat media. Strategi media komunikasi pemasaran ini terdiri dari ragam media komunikasi pemasaran dan frekuensi penerimaan pesan. Strategi media komunikasi pemasaran Kuntum Nurseries keseluruhan dapat dilihat dalam Tabel 7.

Tabel 7 Jumlah dan presentase pengunjung Kuntum Nurseries berdasarkan strategi media komunikasi pemasaran

Frekuensi penerimaan pesan Sedang (3-4 kali) 21 52.5

Sering (5-6 kali) 17 42.5

Jarang (1-2 kali) 2 5.0

Keragaman Media

Keragaman media adalah jenis media promosi yang digunakan untuk memberikan informasi mengenai produk yang ditawarkan dan keberadaan Kuntum Nurseries kepada responden. Berdasarkan hasil yang diperoleh keragaman media yaitu terdiri dari media cetak seperti: brosur; media internet seperti: website dan facebook; media elektronik seperti: televisi, media ruang publik seperti billboard dan media word of mouth.

Berdasarkan hasil data dari 40 responden didapat data pada Tabel 7 menunjukkan bahwa mayoritas pengunjung agrowisata Kuntum Nurseries mendapatkan informasi melalui media internet (website) dan media word of mouth

Gambar

Tabel 1 Jenis-jenis media iklan serta keunggulan dan keterbatasannya
Tabel 2 Karateristik konsumen demografi dan subbudaya
Gambar 2 Kerangka pemikiran faktor-faktor yang mempengaruhi
Tabel 4 Daftar harga dan fasilitas-fasilitas di Kuntum Nurseries
+5

Referensi

Dokumen terkait

4) Untuk membeli produk dan mengikuti program-program pelatihan yang ditawarkan Kampoeng Wisata Bisnis Tegalwaru.. Selain variabel internal tersebut, terdapat variabel eksternal

Dari ringkasan mengenai karakteristik demografi konsumen menurut Sumarwan (2011) di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pentingnya mengenai karakteristik

Sementara itu, untuk melihat seberapa besar hubungan antara usia dengan tingkat pengetahuan dan tingkat kesukaan pada iklan Marjan, hubungan antara durasi menonton televisi

Peneliti akan melihat bagaimana mengukur efektivitas penyampaian pesan komunikasi Marinyanyi pada para guru TK Swasta di Kota Sleman,Yogyakarta melalui portal web, oleh karena itu

Dari sisi konsumen, strategi pemasaran dikaitkan dengan penerimaan pesan yang disampaikan oleh pengelola kepada pihak komunikan melalui media sosial Instagram Disini Cafe..

Efek konatif atau efek yang muncul berkaitan dengan sikap seseorang, pada efek konatif pengaruh dari pesan komunikasi yang timbul berupa tekad, hasrat atau upaya

Efek konatif atau efek yang muncul berkaitan dengan sikap seseorang, pada efek konatif pengaruh dari pesan komunikasi yang timbul berupa tekad, hasrat atau upaya

Analisis ini dapat mengetahui apakah memiliki pengaruh pencitraan terhadap aspek usia dan dapat dibuktikan dengan analisis menggunakan uji anova analysis of variant hipotesis yang akan