Lampiran 1 : Kuesioner Penelitian
KUESIONER
“Pengaruh lingkungan kerja dan stres kerja Terhadap Kinerja Karyawan bagian SDM Pada PT. Perkebunan Nusantara IV Kantor Pusat, Medan”
Kuesioner ditujukan untuk karyawan pelaksana dan pimpinan Bagian SDM pada PT. Perkebunan Nusantara IV Kantor Pusat, Medan.
Petunjuk Pengisian :
Bapak/Ibu diharapkan dapat memberikan jawaban yang paling sesuai dengan persepsi Bapak/Ibu terhadap penelitian ini.
Berilah tanda pada kolom pertanyaan kuesioner yang sesuai dengan pilihan jawaban Bapak/Ibu.
Pilihan Jawaban yaitu sangat setuju (SS), setuju (S), ragu-ragu/netral (R), tidak setuju (TS) dan sangat tidak setuju (STS).
Atas kesediaan Bapak/Ibu menjawab kuesioner ini, saya ucapkan terima kasih.
Karakteristik/identitas responden: Strata 3 (S3) Lain-lain…….. (sebutkan)
Masa Kerja : ……….. Tahun
1 saya merasa nyaman dengan lingkungan kerja saat ini
2 Lingkungan tertata dengan baik dan rapi
3 Dengan material yang lengkap memudahkan saya untuk melakukan aktifitas kerja
4 Suhu udara diruangan kerja saya sejuk
5 Fasilitas yang diberikan perusahaan sesuai dengan kebutuhan pekerjaan saya
NO NON FISIK SS S R KS STS 1 Saya berinteraksi kepada semua pegawai
2 Rekan kerja saya sangat baik dalam bekerja sama 3 Peraturan kerja membuat saya menjadi disiplin 4 Kebijakan organisasi membuat saya lebih bisa
beradaptasi dengan rekan kerja
5 Atasan saya selalu memberikan motivasi kepada saya
6 Atasan saya selalu mengambil keputusan dengan tepat
STRES KERJA
NO GEJALA FISIOLOGI SS S R KS STS
1 Ketakutan yang timbul karena kesalahan kerja mengakibatkan detak jantung saya tidak beraturan
2 Dengan pola hidup yang kurang sehat membuat saya lebih mudah lelah
3 Konsentrasi saya berkurang karna saya sering lelah
4 Saya sering sulit tidur karena masalah yang terjadi ditempat kerja
5 Saya sering sakit kepala jika saya sudah tidak sanggup menanggung beban
6 Adanya aktifitas diluar kantor membuat saya menjadi sering lelah
NO GEJALA PSIKOLOGIS SS S R KS STS
1 Pekerjaan yang belum saya pahami sering membuat saya bingung
2 Keadaan yang tidak sesuai dengan tuntutan kerja membuat saya cemas dan bingung
3 Saya merasa kesal jika saya terganggu disaat sedang sibuk
4 Saya tidak dapat mengontrol emosi ketika terjadi suatu konflik
5 Pikiran yang bercabang membuat saya lebih cepat emosi
6 Kurangnya komunikasi yang baik, saya sering melewatkan informasi penting
7 Saya sering merasa jenuh dengan pekerjaan yang saya hadapi setiap hari
NO GEJALA PERILAKU SS S R KS STS 1 Aktifitas diluar kantor membuat saya menjadi
malas mengerjakan pekerjaan kantor
2 Saya sering menunda pekerjaan sehingga menjadi kesibukan diakhir bulan
3 Saya jenuh sering terlalu lelah
4 Karena tuntutan pekerjaan yang terlalu banyak membuat saya tidak selara makan
5 Komunikasi diruangan kerja saya kurang baik
KINERJA KARYAWAN
NO KUANTITAS KERJA SS S R KS STS
1 Saya dapat mengerjakan pekerjaan dengan jumlah yang ditargetkan
2 Kualitas waktu yang ditentukan membuat saya bekerja keras
3 Produktifitas saya mampu meningkatkan nilai kerja saya
4 Saya bekerja secara produktif dan efisien
NO KUALITAS KERJA SS S R KS STS
1 Saya mengandalkan keahlian untuk mencapai pekerjaan yang terbaik
2 Saya bertanggung jawab penuh dengan pekerjaan saya
3 Saya akan meminimalisasi resiko pekerjaan dengan ketekunan
Lampiran 2
KUESIONER PRA SURVEI
“Pengaruh lingkungan kerja dan stres kerja Terhadap Kinerja Karyawan bagian
SDM Pada PT. Perkebunan Nusantara IV Kantor Pusat, Medan”
Kuesioner pra survei ini ditujukan untuk karyawan pelaksana dan pimpinan
Bagian SDM pada PT. Perkebunan Nusantara IV Kantor Pusat, Medan. Petunjuk Pengisian :
Bapak/Ibu diharapkan dapat memberikan jawaban yang paling sesuai dengan
persepsi Bapak/Ibu terhadap penelitian ini.
I. PETUNJUK PENGISIAN
1. Mohon dengan hormat untuk menjawab semua pernyataan sesuai dengan
pendapat Bapak/Ibu/Saudara, dengan cara memberi tanda checklist (√)
pada kotak yang paling sesuai dengan pendapat Bapak/Ibu/Saudara.
2. Jika jawaban ternyata awalnya keliru, maka tanda checklist (√) yang keliru
tersebut dapat dicoret dan jawaban yang dianggap paling sesuai kembali
II. Lingkungan kerja
No Pernyataan
Jawaban responden Ya Tidak 1. Ruangan kerja dilengkapi dengan perlatan kerja yang
memudahkan saya menjalankan tugas
2. Ruangan kerja saya tertata dengan rapi dan teratur
3. Cahaya dirungan kerja saya baik
4. Saya bekerja sama dengan semua rekan kerja
5. Atasan selalu memberikan informasi penting untuk kelangsungan kerja
6. Saya selalu memberikan pengarahan kepada bawahan
III. Stres kerja
No Pernyataan
Jawaban responden Ya Tidak 1. Tugas yang diberikan sesuai dengan latar belakang
pendidikan saya
2. Beban kerja dikantor mempengaruhi saya secara mental
3. Saya sering terlambat menyelesaikan pekerjan
4. Aktifitas diluar kantor menunda pekerjaan pekerjaan saya dikantor
5. Jam istirahat mampu mengembalikan semangat kerja saya
6. Waktu yang ditentukan sesuai dengan beban kerja yang saya terima
Lampiran 3 Distribusi berdsarkan karateristik Individu
Karakteristik responden berdasarkan Jenis_Kelamin
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid L 23 74.2 74.2 74.2
P 8 25.8 25.8 100.0
Karakteristik responden berdasarkan Status_Nikah
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Kawin 23 74.2 74.2 74.2
Tidak Kawin 8 25.8 25.8 100.0
Total 31 100.0 100.0
Karakteristik responden berdasarkan Umur
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 20-30 Tahun 15 48.4 48.4 48.4
31-40 Tahun 4 12.9 12.9 61.3
41-50 Tahun 9 29.0 29.0 90.3
>51 Tahun 3 9.7 9.7 100.0
Total 31 100.0 100.0
Karakteristik responden berdasarkan Pendidikan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid DIII 2 6.5 6.5 6.5
S1 16 51.6 51.6 58.1
S2 5 16.1 16.1 74.2
Lainnya 8 25.8 25.8 100.0
Karakteristik responden berdasarkan Lama_Bekerja
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Lampiran 4 Daftar Distribusi Jawaban Responden VAR00001
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 3.00 1 3.2 3.2 3.2
4.00 17 54.8 54.8 58.1
VAR00004
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 3.00 2 6.5 6.5 6.5
4.00 12 38.7 38.7 45.2
VAR00008
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 3.00 1 3.2 3.2 3.2
4.00 16 51.6 51.6 54.8
5.00 14 45.2 45.2 100.0
Total 31 100.0 100.0
VAR00010
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 2.00 1 3.2 3.2 3.2
3.00 3 9.7 9.7 12.9
4.00 17 54.8 54.8 67.7
5.00 10 32.3 32.3 100.0
Total 31 100.0 100.0
VAR00011
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 2.00 2 6.5 6.5 6.5
4.00 15 48.4 48.4 54.8
5.00 14 45.2 45.2 100.0
VAR00012
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 2.00 2 6.5 6.5 6.5
3.00 1 3.2 3.2 9.7
4.00 17 54.8 54.8 64.5
5.00 11 35.5 35.5 100.0
Total 31 100.0 100.0
VAR00013
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 2.00 12 38.7 38.7 38.7
3.00 7 22.6 22.6 61.3
4.00 9 29.0 29.0 90.3
5.00 3 9.7 9.7 100.0
Total 31 100.0 100.0
VAR00014
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 1.00 1 3.2 3.2 3.2
2.00 6 19.4 19.4 22.6
3.00 3 9.7 9.7 32.3
4.00 20 64.5 64.5 96.8
5.00 1 3.2 3.2 100.0
VAR00015
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent
VAR00018
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 1.00 2 6.5 6.5 6.5
2.00 11 35.5 35.5 41.9
3.00 5 16.1 16.1 58.1
4.00 12 38.7 38.7 96.8
5.00 1 3.2 3.2 100.0
Total 31 100.0 100.0
VAR00019
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 1.00 1 3.2 3.2 3.2
2.00 8 25.8 25.8 29.0
3.00 4 12.9 12.9 41.9
4.00 18 58.1 58.1 100.0
Total 31 100.0 100.0
VAR00020
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 1.00 1 3.2 3.2 3.2
2.00 8 25.8 25.8 29.0
3.00 6 19.4 19.4 48.4
4.00 15 48.4 48.4 96.8
5.00 1 3.2 3.2 100.0
VAR00021
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 1.00 1 3.2 3.2 3.2
2.00 5 16.1 16.1 19.4
3.00 4 12.9 12.9 32.3
4.00 19 61.3 61.3 93.5
5.00 2 6.5 6.5 100.0
Total 31 100.0 100.0
VAR00022
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 1.00 2 6.5 6.5 6.5
2.00 16 51.6 51.6 58.1
3.00 7 22.6 22.6 80.6
4.00 6 19.4 19.4 100.0
Total 31 100.0 100.0
VAR00023
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 1.00 1 3.2 3.2 3.2
2.00 19 61.3 61.3 64.5
3.00 5 16.1 16.1 80.6
4.00 5 16.1 16.1 96.8
5.00 1 3.2 3.2 100.0
VAR00024
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 1.00 1 3.2 3.2 3.2
2.00 14 45.2 45.2 48.4
3.00 6 19.4 19.4 67.7
4.00 10 32.3 32.3 100.0
Total 31 100.0 100.0
VAR00025
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 1.00 3 9.7 9.7 9.7
2.00 14 45.2 45.2 54.8
3.00 3 9.7 9.7 64.5
4.00 10 32.3 32.3 96.8
5.00 1 3.2 3.2 100.0
Total 31 100.0 100.0
VAR00026
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 1.00 3 9.7 9.7 9.7
2.00 18 58.1 58.1 67.7
3.00 1 3.2 3.2 71.0
4.00 9 29.0 29.0 100.0
VAR00027
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 1.00 3 9.7 9.7 9.7
2.00 22 71.0 71.0 80.6
3.00 3 9.7 9.7 90.3
4.00 2 6.5 6.5 96.8
5.00 1 3.2 3.2 100.0
Total 31 100.0 100.0
VAR00028
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 1.00 5 16.1 16.1 16.1
2.00 18 58.1 58.1 74.2
3.00 2 6.5 6.5 80.6
4.00 5 16.1 16.1 96.8
5.00 1 3.2 3.2 100.0
Total 31 100.0 100.0
VAR00029
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 1.00 2 6.5 6.5 6.5
2.00 17 54.8 54.8 61.3
3.00 7 22.6 22.6 83.9
4.00 5 16.1 16.1 100.0
VAR00030
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent
VAR00036
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 4.00 16 51.6 51.6 51.6
5.00 15 48.4 48.4 100.0
Total 31 100.0 100.0
Lampiran 5 Output Analisis Linier Berganda Model Summaryb
a. Predictors: (Constant), Stres_Kerja, Lingkungan_Kerja
ANOVAb
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 101.034 2 50.517 17.667 .000a
Residual 80.063 28 2.859
Total 181.097 30
a. Predictors: (Constant), Stres_Kerja, Lingkungan_Kerja
b. Dependent Variable: Kinerja_Karyawan
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity
Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 9.641 3.685 2.617 .014
Lingkungan_Kerja .373 .066 .716 5.623 .000 .973 1.028
Stres_Kerja -.026 .027 -.124 -.971 .340 .973 1.028
DAFTAR PUSTAKA
Cooper, C. L., dan Dawe, P. (2004). Stress a Behavior.UK: Blackwell
Hasibuan, Malayu SP. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Revisi, Jakarta: Bumi Aksara.
Hasibuan, Melayu SP. 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Revisi. Jakarta: Bumi Aksara.
Hasibuan, Malayu S.P., 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bumi Aksara, Jakarta.
Hasibuan, Malayu S.P., 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bumi Aksara, Jakarta.
Ivancevich, J. M., Konopaske, R., Matteson, M. T. 2006. Perilaku Manajemen dan organisasi. Jakarta: Erlangga.
Mondy R.Wayne. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi kesepuluh, Jakarta: Erlangga.
Nitisemito, Alex S., 2000. Manajemen Personalia: Manajemen Sumber Daya ManusiaEdisi Ketiga. Ghalia Indonesia, Jakarta.
Moeheriono. 2009. Pengukuran Kerja Berbasis Kompetensi, Penerbit ghalai Indonesia, Bogor.
Rivai, Veithzal. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan: Dari Teori ke Praktik. Edisi pertama, Jakarta: Raja Grafindo Persada. Sedarmayanti. 2001. Sumber Daya Manusia dan Produktifitas Kerja, Mandar
Maju. Bandung.
Sugiono. 2008. Metode Penelitian Bisnis, Cetakan keduabelas, Alfabeta, Bandung.
Sadli, Saparinah (2010). Berbeda Tetapi Setara : Kompas Media Nusantara. Sugiyono, 2012. Metode Penelitian Bisnis. Alfabeta, Bandung.
Wibowo, 2007. Manajemen Kinerja. Murai Kencana, Jakarta.
Wijaya, Kusuma,2000. Penelitian Kinerja dan Pengembangan Karyawan, Edisi Pertama, UGM, Yogykarta.
Skripsi :
Aryyani, Ade. 2015. Pengaruh Komunikasi, Kepemimpinan, dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Badan Kepegawaian Daerah Kota Medan. F.E USU, Medan
Syazwani, Nurul. 2015. Pengaruh Stres Kerja Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan PT. Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. F.E USU, Medan
Lubis, Meirina. 2015. Pengaruh Lingkungan Kerja dan Stres Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada Amik Tunas Bangsa Pematang Siantar, F.E USU. Medan
Jurnal :
Naharuddin, Nina Munira. 2013.Factors of Workplace Environment that Affect EmployeesPerformance: A Case Study of Miyazu Malaysia.International Journal of Independent Research and Studies – IJIRS. Vol. 2, No.2 (April, 2013) 66-78
Ajala, Emmanuel Majekodunmi. 2012. The Influence Of Workplace Environment On Workers’ Welfare, Performance and Productivity.University of Ibadan Volume 12, No. 1, June 2012
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Adapun jenis penelitian yang digunakan penulis dalam penulisan skripsiini
adalah jenis penelitian survei eksplanasi. Penelitian survei eksplanasi adalah jenis
penelitian survei yang bertujuan untuk menjelaskan adanya pengaruh lingkungan
kerja dan stres kerja terhadap kinerja karyawan Bagian SDM pada PT.Perkebunan
Nusantara IV.
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian ini dilakukan di Bagian SDM PT.Perkebunan Nusantara
IV yang beralamat di Jl. Letjen Suprapto. Penelitian ini dilakukan mulai bulan juli
2016 sampai dengan bulan oktober 2016.
3.3 Batasan Operasional
Batasan operasional ini adalah mengenai lingkungan kerja dan stres kerja
terhadap kinerja karyawan Bagian SDM pada PT.Perkebunan Nusantara IV Jl.
Letjen Suprapto Medan.
1. Variabel independent yaitu seberapa besar pengaruh Lingkungan kerja(X1)
dan Stres kerja (X2) terhadap Kinerja (Y).
2. Variabel dependent yaitu dimana kinerja(Y) merupakan suatu hasil kerja
yang memiliki nilai lebih dan memberikan dampak positif untuk
seorang karyawan dan perusahaan pada perusahaan khususnya di divisi
3.4 Defenisi operasional Variabel
Defenisi operasional bertujuan untuk melihat sejauh mana variabel-variabel
suatu faktor berkaitan dengan faktor lainnya. Defenisi variabel memberikan dan
menuntun arah peneliti bagaimana cara mengukur suatu variabel.
Dalam penelitian ini ada dua jenis variabel penelitian yaitu :
a. Variabel independent adalah variabel yang nilainya tidak tergantung pada
variabel lain. Adapun yang menjadi variabel independent dari penelitian ini
adalah :
1. Lingkungan kerja (X₁)
lingkungan kerja adalah keseluruhan alat perkakas dan bahan yang dihadapi,
lingkungan sekitarnya tempat seseorang bekerja, metode kerjanya, serta
pengaturan kerjanya baik sebagai perseorangan maupun sebagai kelompok.
Lingkungan kerja merupakan tempat dimana para pegawai melakukan
aktifita. Dari pernyataan tersebut, dapat disimpulkan bahwa lingkungan kerja
merupakan tempat dimana pegawai bagian SDM pada PT.Perkebunan
Nusantara IV melakukan aktifitasnya. Dimensi dari lingkungan kerja adalah :
a. Lingkungan kerja fisik adalah dimana semua pekerjaan yang dihadapi
berbentuk fisik yang terdapat disekitar bagian SDM pada PT. Perkebunan
Nusantara IV yang mampu mempengaruhi pegawai secara langsung ataupun
tidak langsung. Indikator lingkungan dari kerja fisik adalah:
1. Ruangan Kerja
2. Kelengkapan Material
b. Lingkungan kerja non fisik adalah semua keadaan yang terjadi yang
berkaitan dengan hubungan kerja, baik hubungan kepala badan maupun
hubungan sesama karyawan Bagian SDM pada PT.Perkebunan Nusantara IV
Medan, ataupun hubungan dengan bawahan. Indikator dari lingkungan kerja
non fisik adalah :
1. Hubungan antar pegawai
2. Komunikasi
3. Pengendalian diri
2. Stres Kerja (X₂)
Menurut Saparinah (2010) Stres merupakan suatu kondisi seseorang yang
dipersepsikan sebagai kurang menyenangkan, adanya ketegangan atau
kecemasan yang tidak terlalu jelas penyebabnya. dimana ketidak mampuan
karyawan untuk menampung beban yang diembankan sehingga berakibat buruk
untuk perusahaan dan karyawan tersebut. Dimensi dari stres kerja adalah
a. Gejala fisiologis
Gejala awal dari stress akan dirasakan pada gejala fisiologis seseorang
seperti:
1.Meningkatnya detak jantung dan tekanan darah
2. Kelelahan fisik
3. Ketegangan otot
4. Insomnia
b. Gejala psikologis
Stress kerja akan menjadikan seseorang tidak puas dalam melakukan
pekerjaan sehingga hal ini akan berdampak pada psikologi orang tersebut
seperti:
1. Ketegangan, kecemasan, kebingungan, dan mudah tersinggung.
2. Perasaan frustasi, marah dan kesal.
3. Emosi berlebihan sehingga menjadi sensitive dan hiperaktif.
4. Kemampuan komunikasi efektif menjadi berkurang
5. Kebosanan dan ketidakpuasan dalam bekerja.
6. Mental menjadi lelah dan intelektual akan menurun.
c. Gejala perilaku
Stress dapat mempengaruhi perubahan perilaku seperti
1. Bermalas-malasan dan menghindari pekerjaan
2. Kinerja dan produktifitas menurun
3. Perubahan pola makan berlebihan karena pelarian dari suatu masalah
atau menurunnya nafsu makan
4. Terciptanya hubungan yang tidak harmonis.
b. Variabel dependent (terikat) adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain.
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah Kinerja karyawan yang merupakan
hasil kerja yang memberikan nilai lebih untuk perusahaan. Adapun dimensi dari
1. Kinerja karyawan
Kinerja merupakan merupakan gambar mengenai tingkat pencapian
pelaksanaan suatu program kegiatan atau kebijakan dalam mewujudkan
sasaran, tujuan, visi dan misi organisasi yang dituangkan melalui
perencanaan strategis suatu organisasi. Menunjukkan kemampuannya dalam
menyelesaikan tugas sebagai hasil kerja dalam pencapaian prestasi kerja.
Adapun dimensi karyawan yaitu :
a. Kuantitas kerja adalah volume kerja yang dihasilkan dibawah kondisi
normal. Kuantitas juga menunjukkan banyaknya jenis pekerjaan yang
dilakukan dalam satu waktu sehingga efektivitas dapat terlaksana sesuai
dengan tujuan perusahaan. Indikatornya :
1. Target Kerja
2. Volume Pekerjaan
b. Kualitas kerja adalah ketelitan, kerapian, dan keterikatan hasil kerja
yang dilakukan dengan baik agar dapat menghindari kesalahan didalam
menyelesaikan suatu pekerjaan. Indikatornya :
1. Pelaksanaan pekerjaan dengan tepat
2. Minimalisasi tingkat kesalahan dalam bekerja
c. Pemanfaatan waktu adalah penggunaan masa kerja yang disesuaikan
dengan kebijakan perusahaan agar pekerjaan selesai tepat pada waktu
yang ditetapkan. Indikatornya :
Tabel 3.1 dan bahan yang dihadapi, lingkungan sekitarnya
Kinerja tujuan, visi dan misi organisasi yang dituangkan
Sedarmayati (2001), Saparinah (2010), Moeheriono (2009)
3.5 Skala Pengukuran Variabel
Penelitian ini menggunakan skala likert yaitu digunakan untuk mengukur
sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena
sosial (Sugiono, 2005:104). Untuk keperluan analisis kuantitatif penelitian maka
peneliti memberikan lima alternaatif jawaban kepada responden dengan
menggunakan skor 1 sampai 5 yang dapat dilihat Tabel 3.2.
Tabel 3.2
3.6 Populasi dan sampel
3.6.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari atas obyek/subyek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu. (sugiono, 2008:115) Populasi
pada penelitian ini dan seluruh karyawan Bagian SDM pada PT. Perkebunan
Nusantara IV Jl. Letjend Suprapto Medan sebanyak 31 orang.
3.6.2 Sampel
Prosedur penarikan sampel menggunakan metode sensus artinya seluruh
populasi yang ada digunakan sebagai sampel penelitian. Hal ini dilakukan bila
jumlah relatif kecil (Sugiyono). Jadi sampel dalam penelitian adalah 31 (tiga
puluh satu) orang karyawan.
3.7 Jenis dan Sumber Data 3.7.1 Data Primer
Adapun data yang ditulis peneliti didalam pembuatan skripsi ini, data ini
langsung didapatkan penulis dari Bagian SDM pada PT.perkebunan Nusantara
IV. Ini merupakan data primer yang merupakan data yang didapatakan dari
narasumber langsung, maka penulis meneliti dan menngabungkan hasil penelitian
secara khusus untuk menjadikan suatu hasil penelitian.
3.8 Metode Pengumpulan Data 3.8.1 Kuisioner
Kuisioner merupakan petanyaan-pertanyaan yang harus diisi oleh
responden yang dipilih untuk mendapatkan hasil penelitian dan diukur untuk
mendapatkan hasil data pribadi dari responden tersebut, sesuai dengan tujuan
X1, Stress kerja merupakan variabel X2, dan Kinerja karyawan merupakan
variabel Y.
3.8.2 Wawancara
Wawancara adalah suatu cara pengumpulan data yang digunakan oleh
peneliti dengan tanya jawab secara lisan untuk mendapatkan informasi.
3.8.3 Studi Dokumentasi
Studi dokumentasi dilakukan dengan mengumpulkan dan mempelajari
data-data diperoleh dari buku-buku, jurnal, majalah dan situs internet yang
berhubungan dengan penelitian yang dilakukan.
3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas 3.9.1 Uji Validitas
Menurut Sugiyono (2010:3) validitas dapat diartikan sebagai suatu
karakteristik dari ukuran terkait dengan tingkat pengukuran sebuah alat test
(kuesioner) dalam mengukur secara benar apa yang diinginkan peneliti untuk
diukur. Suatu alat ukur disebut valid bila dia melakukan apa yang seharusnya
dilakukan dengan mengukur apa yang seharusnya diukur. Pretest dilakukan
kepada 30 karyawan Bagian Keuangan, Akuntansi, dan Bagian Umum pada
PT.Perkebunan Nusantara IV di Jl. Letjend Suprapto medan.
Uji validitas dilakukan untuk mengukur pernyataan yang ada dalam
kuesioner. Validitas suatu data tercapai jika pernyataan tersebut mampu
mengungkapkan apa yang akan diungkapkan. Uji validitas dilakukan dengan
masing-masing variabel. Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan program
SPSS versi 15,0 dengan kriteria sebagai berikut :
a. Jika r hitung≥ r table, maka pertanyaan dinyatakan valid
b. Jika r hitung≤r table, maka pertanyaan dinyatakan tidak valid.
Untuk melihat validitas eksternal maka nilai Corrected Item-Total
Correlation dibandingkan dengan tabel r. Uji coba instrumen dilakukan di Kantor
Pusat PT. Perkebunan Nusantara IV Bagian SDM Medan dengan sampel validitas
sebanyak 30 responden.Tujuan pengujian instrumen penelitian untuk mengetahui
tingkat validitas dan reliabilitas kuesioner sebelum dilakukan pengumpulan
data.Adapun hasil uji validitas variabel dalam penelitian ini. hasil pengujian
instrument setiap butir variabel memiliki nilai yang lebih besar dari 0,361. Hal ini
dapat disimpulkan bahwa seluruh instrumen dari variabel adalah valid dan dapat
Tabel 3.3 Uji Validitas
Scale Mean if Item Deleted rhitung rtabel Keterangan
VAR00001 125.9000 317.610 .472 Valid
Sumber : Hasil penelitian (2016), Data Diolah
Tabel 3.3 menunjukkan bahwa seluruh butir pernytaan telah valid karena r
hitung > r tabel. Dengan demikian, kuisioner dapat dilanjutkan pada pengujian
3.9.2 Uji Reliabilitas
Untuk mengetahui konsistensi atau kepercayaan hasil ukur yang
mengandung kecermatan pengukuran maka dilakukan uji reliablitas.Suatu
kuesioner dikatakan realibel jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah
konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.Realibilitas menunjukkan bahwa suatu
instrument dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena
instrumen tersebut sudah baik.Uji realibilitas adalah uji untuk mengetahui
kelayakan kuesioner sebagai alat pengumpul data.
Pengujian realibilitas kuesioner dalam penelitian ini menggunakan one
shot atau pengukuran sekali saja dan untuk menguji realibilitasnya digunakan uji
statistik Cornbach Alpha. Menurut Umar (2009), untuk suatu konstruk atau
variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cornbach alpha > 0,60.
Hasil pengujian reliabilitas terhadap instrumen menghasilkan angka
cronbach Alpha lebih besar dari 0,60 yaitu sebesar 0,943, reliabilitas berada pada
level yang sangat tinggi yakni 0,81 - 1,00. Berdasarkan hal tersebut maka dapat
disimpulkan item pernyataan kuesioner dalam penelitian ini adalah reliable dan
layak untuk digunakan dalam penelitian ini.
Tabel 3.4 Uji Realibilitas Cronbach's
Alpha N of Items
.943 35
3.10 Teknik analisis data
3.10.1 Analisis Deskriptif
Metode analisis deskriptif merupakan metode yang digunakan dengan
melakukan pengumpulan data dan penganalisaan data yang diperoleh sehingga
dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat serta
hubungan antar fenomena yang diteliti.
3.10.2 Metode Analisis Regresi Linier Berganda
Regresi linier berganda ditujukan untuk menentukan hubungan linier antar
variabel bebas dengan variabel terikat (Situmorang dan Lufti,2015:166).
Hubungan fungsional antara variabel terikat dan variabel bebas dibuat sebagai
berikut:
Y= a + b1x1 + b2x2 + e
Keterangan:
Y = kinerja karyawan
a = konstanta
b= koesfisien regresi
X1 = lingkungan kerja
X2 = Stres kerja
3.11 Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik harus dilakukan dalam penelitian ini, untuk menguji
apakah data memenuhi asumsi klasik. Hal ini dilakukan untuk menghindari
regresi. Pengujian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah uji Normalitas, uji
Heteroskedastisitas, dan uji Multikolinearitas
3.12 Uji Normalitas
Tujuan uji normalitas adalah ingin mengetahui apakah distribusi sebuah
data mengikuti atau mendekati distribusi normal. Dapat dikatakan normal apabila
pada grafik histogram variabel tersebut berdistribusi normal ditujukan oleh
distribusi data tersebut tidak melenceng ke kiri atau ke kanan. Dikatakan normal
apabila pada scatter plot terlihat titik yang mengikuti data di sepanjang garis
diagonal. Untuk pendekatan kolmogrov-smirnov dikatakan variabel residual
berdistribusi normal apabila nilai asymp.sig. (2-Tailed) diatas nilai signifikan
(0,05). Nilai Kolmogrov-Smirnov <1,97 berarti dikatakan normal (Situmorang
2015:175).
3.12.1 Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedostisitas dipakai untuk menguji sama atau tidaknya varians
dari resual observasi yang satu dengan observasi yang lain. Jika residualnya
mempunyai varian yang sama maka disebut terjadi heteroskedostisitas dan
sebaliknya jika variansnya tidak sama atau berbeda maka dikatakan tidak terjadi
heteroskedastisitas. Persamaan yang baik adalah tidak terjadi heteroskedostisitas.
Pada penelitian ini uji heteroskedastisitas dilakukan dengan pendekatan
Grafikscatterplot dengan ketentuan dari grafik yang disajikan terlihat titik
menyebar secara acak tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas serta
tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi sehingga model regresi layak
di pakai. (Situmorang dan Lufti, 2015:125). Dasar pengambilan keputusan:
1. Jika nilai signifikansi > 0,05 maka tidak mengalami atau tidak terjadi
hetersoskedastisitas.
2. Jika nilai signifikansi < 0,05 maka mengalami atau terjadi heteroskedostisitas.
3.12.2 Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan
linear yang sempurna diantara variabel-variabel bebas dalam regresi. Untuk
mengetahui ada tidaknya gejala multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya nilai
Tolerence dan VIF (Varians Inflation Factors) melalui program SPSS. Kriteria
yang dipakai adalah :
Melihat nilai Tolerance:
- Tidak terjadi Multikolinearitas , jika nilai Tolerance> 0,1.
- Terjadi Multikolinearitas, jika nilai Tolerance <0, 1.
Melihat nilai VIF (Variance Inflation Factor)
- Tidak terjadi Multikonieritas, jika nilai VIF < 10
- Terjadi Multikonieritas, jika nilai VIF > 10
3.13 Uji Hipotesis
3.13.1 Uji secara Simultan (Uji F)
Uji – F digunakan untuk melihat variabel Lingkungan kerja (X1), variabel
Stres kerja (X2) dan secara bersamaan berpengaruh terhadap Kinerja karyawan
Fhitung>Ftabel, maka H0 ditolak atau Ha diterima. Jika tingkat signifikansi dibawah
0.05 maka H0 ditolak dan Ha diterima.(Situmorang dan Lufti:2015:171)
3.13.2 Uji secara Parsial (Uji T)
Uji – T digunakan untuk melihat variabel Lingkungan kerja (X1), variabel
Stres kerja (X2) dan secara parsial/ sendiri-sendiri berpengaruh terhadap Kinerja
karyawan (Y). jika Thitung<Ttabel , maka H0 diterima atau Ha ditolak, sedangkan jika
Thitung>Ttabel, maka H0 ditolak atau Ha diterima. Jika tingkat signifikansi dibawah
0.05 maka H0 ditolak dan Ha diterima.(Situmorang dan Lufti:2015:172).
3.13.3 Koefisien Determinasi (R2)
Pengujian dengan menggunakan uji koefisien determinasi (R2), yaitu
untuk melihat besarnya pengaruh variabel bebas. Koefisien determinasi (R²) ini
berkisar antara nol sampai dengan satu (0 ≤ R² ≤ 1). Semakin mendekati nol
berarti model tidak baik atau variasi model dalam menjelaskan amat terbatas,
namun apabila R-square atau nilai determinan (R2) mendekati satu, berarti model
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Perusahaan
4.1.1 Sejarah singkat Perusahaan
PT. Perkebunan Nusantara IV disingkat PTPN IV didirikan berdasarkan
peraturan Pemerintah no.9 tahun 1996 merupakan hasil peleburan 3 Badan Usaha
Milik Negara (BUMN) yaitu PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) dinyatakan
sebagaimana dalam Akta Pendirian Perusahaan Perseroan (Persero) PT.
Perkebunan Nusantara IV no. 37 tanggal 11 maret 1996 yang dibuat dihadapan
Notaris Harun kamil,SH, Notaris di Jakarta, yang anggaran dasar telah mendapat
pengesahan dari Mentri Kehakiman Republik Indonesia sebagaimana dimaksut
dakam Surat Keputusan Tanggal 8 Agustus 1996 dan telah diumumkan dalam
BeritaNegara Republik Indonesia Tanggal 8 Oktober 1996 Nomor 81 dan
Tambahan Berita Negara No. 8675.
4.1.2 Profil PT. Perkebunan Nusantara IV
PT. Perkebunan Nusantara IV adalah salah satu perusahaan yang bergerak
dibidang agrobisnis dan agroindustri. Dalam menjalankan usahanya
PT.Perkebunan Nusantara IV mengelola 2 segmen usaha komoditi perkebunan
yaitu :
1. Segmen usaha komoditi kelapa sawit
2. Segmen usaha komoditi teh
sawit, yang berlokasi di 9 kabupaten, yaitu Kabupaten Langkat, Deli Serdang,
Serdang Bedagai, Simalungun, Asahan, dan Labuhan Batu, Padang Lawas, Batu
Bara dan Mandailing Natal. Dalam proses pengolahan, PT. Perkebunan Nusantara
IV memiliki 16 unit Pabrik Kelapa Sawait (PKS) dengan kapasita total 615 ton
tandan buah segar perjam, 2 unit pabrik teh dengan kapasitas total 115 ton daun
teh basah perhari, dan 2 unit pabrik pengolahan inti sawit dengan kapasitas 405
ton perhari.
Selain mengelola kedua komoditi tersebut PT. Perkebunan Nusantar IV
juga mengelola balai benih kelapa sawit yang terdapat diunit usaha Adolina.
PT.Perkebunan Nusantara IV juga didukung oleh 1 unit usaha Enginerring
Manufacturing and Construction yaitu pabrik.
4.1.3 Visi dan Misi PT. Perkebunan Nusantara IV
a. Visi : Menjadi Perusahaan Unggul dalam bidang Agroindustri yang
terintregasi.
b. Misi :
1. Menjalankan Usaha dengan prinsip-prinsip usaha terbaik, inovatif, dan
berdaya saing tinggi.
2. Menyelenggarakan usaha-usaha Agroindustri berbasis kelapa sawit,
teh dan karet.
3. Mengintregasikan usaha Agroindustri hulu, hilir dan produk baru,
pendukung agroindustri dan pendayagunaan aset dengan preferensi
pada teknologi terkini yang teruji (Proven) dan berwawasan
Visi dan Misi tersebut telah mendapat persetujuan dari Dewan Komisaris yang
dituangkan dalam rencana jangka panjang perusahaan 2015-2019.
4.1.4 Budaya perusahaan PT. Perkebunan Nusantara IV
Budaya perusahaan mampu memberi, membimbing dan mendorong peeilaku
seluruh karyawan agar dalam melaksanakan tugas selalu.
1. Berpikir positif untuk menangkap setiap peluang
2. Proaktif dalam mengahasilkan inovasi dan prestasi
3. Kerjasama tim untuk membangun kekuatan
4. Menempatkan kepentingan perusahaan sebagai pertimbangan utama bagi
setiap keputusan yang diambil oleh setiap jajaran perusahaan
5. Menempatkan peningkatan kesejahteraan karyawan sebagai bagian yang
tidak terpisahkan dari pencapaian sasaran perusahaan.
4.1.5 Struktur Organisasi PT.Perkebunan Nusantara IV
Berdasarkan surat keputusan Direksi PT. Perkebunan Nusantara IV Medan
tentang struktur organisasi perusahaan. Menjelaskan bahwa Struktur organisasi
sangat diperlukan untuk menjelaskan tanggung jawab dengan tegas dari setiap
posisi pekerjaan dan hubungan antara posisi dan bagian didalam suatu
perusahaan. Setiap pegawai akan mengetahui batasan tanggung jawabnya dan
juga batasan tanggung jawab dari bagian lain.
Dengan adanya struktur organisasi maka para karyawan PT. Perkebunan
Nusantara IV medan juga akan mengetahui kepada siapa karyawan tersebut harus
Organisasi Karyawan PT.Perkebunan Nusantara IV Medan digambarkan dengan
Gambar 4.1 berikut
Gambar 4.1
Struktur Organisasi PT.Perkebunan Nusantara IV medan Direktur Utama
Tanaman Bagian Bagian SDM
4.2 Hasil Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif dalam penelitian ini merupakan uraian atau penjelasan
dari hasil pengumpulan data primer berupa kuesioner yang telah diisi oleh
responden penelitian. Analisis deskriptif pada penelitian ini diperoleh dari
penyebaran kuesioner kepada 31 orang responden karyawan bagian Sumber Daya
Manusia PT. Pekebunan Nusantara IV Medan. Kuesioner berisikan deskripsi
responden dan jawaban atas pertanyaan yang diberikan.
Variabel-variabel yang diteliti terbatas sesuai dengan judul skripsi ini yaitu
“Pengaruh Lingkungan Kerja dan Stres Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Bagian
Sumber Daya Manusia Pada PT. Perkebunan Nusantara IV Medan”. Karakteristik
responden dalam penelitian ini adalah berdasarkan jenis kelamin, umur,
pendidikan, masa kerja, dan status perkawinan.
Tabel 4.1
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis
kelamin Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Laki-laki 23 74.2 74.2 74.2
Perempuan 8 25.8 25.8 100.0
Total 31 100.0 100.0
Sumber : Hasil Penelitian (2016), data diolah
Berdasarkan Data Tabel 4.1 bahwa karyawan yang menjadi responden
pada penelitian ini adalah laki-laki sebanyak 23 orang (72,4%) dan perempuan
sebanyak 8 orang (25,8%). Dari data diatas menunjukkan bahwa lebih banyak
laki-laki yang bekerja dibandingkan perempuan. Karena bagi perusahaan
karyawan laki-laki lebih memberikan sepenuhnya waktu untuk pekerjaan.
dibandingkan dengan karyawan laki-laki. Tetapi selain dari alasan tersebut, dalam
penerimaan karyawan perusahaan lebih mengutamakan karyawan laki-laki.
Karena perusahaan memiliki unit kebun di daerah-daerah sehingga karyawan
harus pergi keluar kantor untuk berdinas.
Tabel 4.2
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 20-30 Tahun 15 48.4 48.4 48.4
31-40 Tahun 4 12.9 12.9 61.3
41-50 Tahun 9 29.0 29.0 90.3
>51 Tahun 3 9.7 9.7 100.0
Total 31 100.0 100.0
Sumber: Hasil Penelitian (2016), data diolah
Berdasarkan Tabel 4.5 responden diklasifikasi berdasarkan usia.
Responden dengan usia 20-30 tahun ada sebanyak 15 orang (48,4%), responden
dengan usia 31-40 tahun ada sebanyak 4 orang (12,9%), responden dengan usia
41-50 tahun ada sebanyak 9 orang (29%), responden dengan usia >51 tahun ada
sebanyak 3 orang (9,7%).
Dari data diatas menunjukkan karyawan yang usianya 20-30 tahun paling
banyak didalam ruangan. Dari usia yang tertera, terlihat bahwa lebih banyak
karyawan baru yang berada didalamnya. Sebagian besar karyawan yang berusia
20-30 tahun merupakan karyawan pelaksana. Dan penerimaan karyawan dibatasi
oleh usia, maka dari itu didalam ruangan banyak yang merupakan karyawan
muda. Dan biasanya digantikan dengan karyawan yang sudah pensiun ataupun
Tabel 4.3
Karakteristik Responden Berdasarkan Status Nikah
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Kawin 23 74.2 74.2 74.2
Tidak Kawin 8 25.8 25.8 100.0
Total 31 100.0 100.0
Sumber: Hasil Penelitian (2016), data diolah
Berdasarkan Table 4.3, responden diklasifikasikan status perkawinan.
Responden yang sudah kawin ada sebanyak 23 orang (74,2%) dan responden yang
belum kawin ada sebanyak 8 orang (25,8%). Dari data daitas, bahwa karyawan
yang sudah menikah lebih banyak dibandingkan yang belum menikah. Tetapi
pada dasarnya karyawan sudah bekerja sebelum menikah. Pada tahapannya, dari
segi usia yang sudah cukup untuk menikah, karyawan memustuskan menikah
setelah bekerja di perusahaan tersebut.
Tabel 4.4
Karakteristik responden Berdasarkan Pendidikan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Berdasarkan Table 4.4, responden penelitian diklasifikasikan berdasarkan
tingkat pendidikannya. Responden yang memiliki tingkat pendidikan DIII
sebanyak 16 orang (51,6%). Responden dengan tingkat pendidikan terakhir S2
ada sebanyak 5 orang (16,1%), dan laiinya ada sebanyak 8 orang (25,8%).
Sebagian besar karyawan adalah Sarjana, maka dapat dilihat bahwa
karyawan yang pendidikannya SMA adalah karyawan yang sudah lama bekerja.
karna, pada waktu dulu untuk jabatan kerani, minimal pendidikan karyawan ialah
tamatan SMA. Dan karyawan yang sudah merasa tidak mampu untuk kuliah,
hanya menetap sebagai kerani di perusahaan tersebut. dari tingkat pendidikan
yang paling banyak ialah sarjana, karena dari beberapa karyawan sebagian
bekerja sambil kuliah hingga menyelesaikan S1.
Tabel 4.5
Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 1-10 Tahun 15 48.4 48.4 48.4
11-20 Tahun 7 22.6 22.6 71.0
21-30 Tahun 9 29.0 29.0 100.0
Total 31 100.0 100.0
Sumber: Hasil Penelitian (2016), data diolah
Berdasarkan Tabel 4.5, responden diklasifikasikan berdasarkan lama
bekerja. Responden dengan masa kerja 1-10 tahun ada sebanyak 15 orang
(48,4%). Responden dengan masa kerja 11-20 tahun ada sebanyak 7 orang
(22,6%). Dan responden dengan masa kerja 21-30 tahun ada sebanyak 9 orang
Dari data yang tertera mengenai lamanya karyawan bekerja diperusahaan yang
paling banyak ialah karyawan yang bekerja 1-10 tahun. Hal ini terjadi karena
karyawan yang sudah pensiun digantikan dengan karyawan yang baru. Maka,
didalam ruangan sumber daya manusia lebih banyak karyawan yang baru.
4.3 Deskriptif Variabel
4.3.1 Distribusi Jawaban Terhadap Variabel Lingkungan kerja, stres kerja
dan kinerja Karyawan Bagian Sumber Daya Manusia Pada PT. Perkebunan
Nusantara IV Medan.
Distribusi jawaban responden terhadap variabel lingkungan kerja
ditabulasekan pada Tabel 4.5 berikut :
Tabel 4.6
Distribusi Jawaban Responden terhadap variabel Lingkungan kerja (X₁)
Indikator
Keterangan : 1,00 - 1,80 = Sangat Buruk 1,81 – 2,60 = Buruk
2,61 – 3,40 = Kurang Baik 3,41 – 4,20 = Baik
4,21 – 5,00 = Sangat Baik
Tabel 4.6 dapat dilihat bahwa Berdasarkan hasil pengolahan data kuisioner
yang dibagikan ke 31 responden dan setiap kuisioner di berikan/dibubuhkan
dalam 11 pernyataan dapat dilihat di Tabel 4.6 menerangkan bahwa:
1. Berdasarkan butir pernyataan pertama “Saya merasa nyaman dengan
lingkungan kerja saat ini”, jawaban responden paling dominan adalah
sangat setuju sebesar 64,52% dengan alasan karyawan masih merasa
nyaman dengan adanya pencahayaan dan kelengkapan alat kerja yang baik
dari lingkungan kerja karyawan saat ini. Jika dilihat rata-rata nilai jawaban
responden adalah 4,65 atau kategori sangat baik. Hal ini menyatakan
karyawan merasa nyaman dengan adanya kelengkapan kerja yang sesuai
dengan kebutuhan karyawan.
2. Berdasarkan butir pernyataan kedua “Lingkungan tertata dengan baik dan
rapi”, dari sebagian besar jawaban responden menujukkan bahwa kayawan
menyatakan setuju sebesar (41,94%). Tetapi sebagian dari karyawan
merasa kurang setuju sebesar (16,13%) dengan alasan bahwa karyawan
merasa sempit dengan adanya data-data yang harus disimpan disekitar
tempat duduknya. Jikia dilihat dari rata-rata nilai jawaban responden
adalah 4,26 atau dalam kategori baik. Hal ini menunjukkan bahwa
3. Pada butir pernyataan ketiga “Dengan Material yang lengkap
memudahkan saya untuk melakukan aktifitas kerja”, jawaban responden
yang paling dominan adalah setuju sebesar (54,84%) dannilai nominalnya
yang menyatakan kurang setuju adalah (3,23%) dengan alasan bahwa
ketersediaan barang yang harus menunggu lama untuk dapat diganti. Dan
hal ini dirasakan oleh sebagian karyawan. nilai rata-rata jawaban
responden adalah 4,39 yang dinyatakan sangat baik karena sebagian besar
karyawan merasa kelengkapan material memudahkan mereka dalam
melakukan pekerjaan.
4. Pada butir pernyataan keempat “Suhu udara diruangan kerja saya sejuk”,
jawaban responden yang paling dominan adalah setuju sebesar (51,61%).
Dan jika dilihat dari rata-rata nilai jawaban responden adalah 4,48 yang
termasuk dalam kategori sangat baik karena hingga saat ini karyawan
merasa bahwa suhu dilingkungan kerjanya baik.
5. Pada butir pernyataan ke lima “fasilitas yang diberikan sesuai dengan
kebutuhan pekerjaan saya” jawaban responden yang paling dominan
adalah setuju sebesar (51.61%) dan nilai nominalnya kurang setuju sebesar
(3,23%) dengan alasan bahwa sebagian kecil merasa ada hal yang
dibutuhkan karyawan yang tidak diberikan perusahaan yang menurut
karyawan itu dapat lebih membantu pekerjaannya. Responden menjawab
rata-rata nilai sebesar 4,42 yang dinyatakan dalam kategori sangat baik
6. Pada butir pernyataan ke enam “penerangan diruangan kerja saya baik
karena didukung dengan lampu yang terang dan bantuan sinar matahari”,
jawaban responden paling dominan adalah sangat setuju sebesar (58,84%)
dani nilai nominal dalah kurang setuju sebesar (3,23%) dengan alasan
karyawan merasa pencahayaan ruangan tidak terlalu terang dibagian
tempat dia duduk, maka penerangan didalam ruangan tersebut tidak
merata. Jika dilihat rata-rata nilai jawaban responden adalah 4,55 atau
dalam kategori sangat baik.
7. Pada butir pernyataan ketujuh “Saya berinteraksi kepada semua pegawai”,
jawaban responden paling dominan adalah sangat setuju sebesar (54.84%)
dan nilai nominal yang menyatakan kurang setuju sebesar (6,45%) dengan
alasan bahwa mereka berinteraksia kurang baik karena mereka masih
karyawan baru. Dari jawaban responden rata-rata nilai sebesar 4,48 atau
dalam kategori sangat baik.
8. Pada butir pernyataan kedelapan “Rekan kerja saya sangat baik dalam
bekerja sama” dari jawaban responden yang paling dominan adalah setuju
sebesar (51,61%) dan nilai nominal adalah kurang setuju sebesar (3,23%)
dengan alasan tidak semua karyawan mau membagikan ilmunya kepada
rekan kerjanya walaupun sebagian besar mereka saling bekerja sama.
Jawaban responden rata-rata nilainya adalah 4,16 dalam kategori baik.
9. Pada butir pernyataan kesembilan “Kebijakan organisasi membuat saya
lebih bisa beradaptasi dengan rekan kerja” responen menjawab nilai paling
(3,23%) dengan alasan sebagian kecil karyawan menjawab tidak setuju
karena mereka merasa bahwa adanya pembeda antar pegawai seperti
persahabatan. Jawaban responden dari rata-rata nilai sebesar 4,16 ataupun
dalam kategori baik.
10.Pada butir pernyataan kesepuluh “atasan saya selalu memberika motivasi
kepada saya” jawaban responden paling dominan adalah setuju sedesar
(48,39%) dan jawaban nominalnya adalah tidak setuju sebesar (6,45%)
dengan alasan memungkinkan motivasi yang diberikan atasan tidak sesuai
dengan yang diinginkan karyawan seperti sedikit kebebasan dalam
berkreasi.responden menjawab rata-rata nilainya sebesar 4,32 yaitu dalam
kategori sangat baik.
11.Pada butir pernyataan kesebelas “atasan saya selalu mengambil keputusan
dengan tepat” nilai paling dominan dari jawaban responden adalah setuju
sebesar (54,84%) dan nilai nominal sebesar (6,45%) dengan alasan
sebagian kecil karyawan masih kurang setuju dengan kebijakan-kebijakan
yang diberikan atasan, serta perbedaan pendapat. Responden menjawab
dari rata-rata nilai adalah sebesar 4,19 atau dalam kategori baik, maka
dapat dilihat bahwa sebagian besar karyawan hanya bekerja dengan
mengikuti kebijakan atasan saja.
Distribusi jawaban responden terhadap variabel stres kerja ditabulasekan pada
Tabel 4.7
Distribusi jawaban responden terhadap variabel Stres Kerja (X2)
Indikator
Sumber : Hasil Penelitian, 2016 (Data Diolah)
Tabel 4.7 dapat dilihat bahwa : Berdasarkan hasil pengolahan data
kuisioner yang dibagikan ke 31 responden dan setiap kuisioner di
berikan/dibubuhkan dalam 18 pernyataan dapat dilihat di Tabel 4.7 menerangkan
bahwa:
1. Pada butir pernyataan pertama “ketakutan yang timbul karena kesalahan
kerja mengakibatkan detak jantung saya tidak beraturan” jawaban
responden yang paling dominan adalah tidak setuju sebesar (38,71%)
masih dapat diperbaiki. tetapi sebagian kecil dari responden menyatakan
mereka sangat setuju sebesar (9,68%). Jika dilihat dari jawaban responden
rata-rata nilai adalah 3,10 atau dalam kategori kurang baik.
2. Pada butir pernyataan kedua “Dengan pola hidup yang kurang sehat
membuat saya lebih mudah lelah” dari jawaban responden nilai paling
dominan adalah Setuju sebesar (64,25%) tetapi ada juga responden yang
menjawab sangat tidak setuju sebesar (3,23%) dengan alasan
memungkinkan bahwa sebagian kecil karyawan memiliki pola hidup yang
baik. Dari jawaban responden rata-rata nilai sebesar 3,45 atau dalam
kategori baik.
3. Pada butir pernyataan ketiga “Konsentrasi saya berkurang karena saya
sering lelah”, jawaban responden yang paling dominan adalah setuju
sebesar (54,84%) dan ada juga yang menjawab sangat tidak setuju sebesar
(6,45%). Dari jawaban responden rata-rata nilainya adalah 3,45 yang
termasuk dalam katergori baik. karna jika pekerjaan yang menumpuk
menjadi salah satu faktor menurunnya konsentrasi.
4. Pada butir pernyataan keempat “Saya sering sulit tidur karena masalah
yang terjadi ditempat kerja” jawaban responden yang paling dominan
adalah tidak setuju (41,94%) tetapi ada juga yang menjawab sangat setuju
sebesar (6,45%) yang rata-rata nilainya 2,81 yang berarti dalam kategori
kurang baik. hal ini menunjukkan bahwa sebagian karyawan belum
5. Pada butir pernyataan kelima “Saya sering sakit kepala jika saya sudah
tidak sanggup beban” jawaban responden yang paling dominan adalah
tidak setuju sebesar (38,71%) dan ada juga responden yang menjawab
setuju sebesar (29,03%) dari jawaban responden menunjukkan rata-rata
nilainya adalah 2,90 atau dalam kategori Kurang baik. hal ini
menunjukkan bahwa beban kerja yang terlalu banyak dapat berpengaruh
kepada kesehatan karyawan.
6. Pada butir pernyataan keenam “Adanya aktifitas diluar kantor membuat
saya menjadi sering lelah” jawaban responden yang paling dominan
adalah setuju (38,71%) tetapi ada juga yang menjawab tidak setuju sebesar
(35,48%) dari jawaban responden rata-rata nilainya sebesar 2,97 atau
kategori tidak baik. yang menunjukkan bahwa selain pekerjaan kantor,
ternyata karyawan juga perlu melakukan aktifitas dilapangan maupun
diluar kantor.
7. Pada butir pernyataan ketujuh “pekerjaan yang belum saya pahami sering
membuat saya bingung” jawaban responden yang paling dominan adalah
setuju sebesar (58,06%) tetapi responden juga menjawab tidak setuju
sebesar (25,81%) dan jawaban responden nilai rata-ratanya adalah 3,26
atau dalam kategori kurang baik. hal ini menunjukkan bahwa atasan harus
memberikan pengarahan yang lebih besar kepada bawahan.
8. Pada butir pernyataan ke delapan “Keadaan yang tidak sesuai dengan
tuntutan kerja membuat saya cemas dan bingung” jawaban responden
menjawab tidak setuju sebesar (25,81) dari jawaban responden rata-rata
nilainya sebesar 3,23. Hal ini menunjukkan bahwa karyawan masih butuh
diperhatikan pada saat melakukan pekerjaan yang baru.
9. Pada butir pertanyaan kesembilan “saya merasa kesal jika saya terganggu
disaat sedang sibuk” jawaban responden menunjukkan nilai yang paling
dominan adalah setuju sebesar (61,29%) tetapi ada juga yang manjawab
tidak setuju sebesar (16.13%) dilihat dari rata-rata nilai jawaban responden
adalah sebesar 3,52 atau dalam kategori baik. Hal ini menunjukkan bahwa
karyawan terlalu serius mengejarkan tugas sehingga sulit untuk melakukan
hal lain yang juga dibutuhkan untuk pekerjaan.
10.Pada butir pertanyaan kesepuluh “Saya tidak dapat mengontrol emosi
ketika terjadi suatu konflik” dari jawaban responden yang paling dominan
adalah tidak setuju sebesar (61,29%) tetapi ada juga sebagian karyawan
menyatakan setuju sebesar (16,13%) jawaban responden menunjukkan
rata-rata nilainya sebesar 2,55 atau dalam kategori buruk. Hal ini
menunjukkan bahwa setiap orang harus melakukan pekerjaan yang tidak
menyebabkan suatu keributan.
11.Pada butir pertanyaan ke sebelas “pikiran yang bercabang membuat saya
lebih cepat emosi” jawaban responden yang paling dominan adalah tidak
setuju sebesar (61,29%) ada juga yang menyatakan setuju sebesar
(16,13%). Dari jawaban responden rata-rata nilainya sebesar 2,55 atau
sehingga hal ini mengharuskan atasan agar terus memberikan motivasi
kepada karyawan.
12.Pada butir pernyataan ke duabelas “Kurangnya komunikasi yang baik,
saya sering melewatkan informasi penting” jawaban responden yang
paling dominan adalah tidak setuju sebesar (45,16%) ada juga yang
menjawab setuju sebesar (32,26%) dan rata-rata nilai dari jawaban
responden sebesar 2,81 atau dalam kategori kurang baik. Hal ini
menyatakan bahwa kurangnya keperdulian sebagian karyawan tentang
pentingnya suatu informasi dan komunikasi ditempat kerja. Menuntut agar
atasan selalu memeberikan informasi yang jelas dan senantiasa
mengingatkan bawahan mereka.
13.Pada butir pernyataan ketigabelas “saya sering merasa jenuh dengan
pekerjaan yang saya hadapi setiap hari” jawaban responden yang paling
dominan adalah tidak setuju sebesar (45,16%) ada juga yang menjawab
setuju sebesar (32,26%) dari jawaban responden rata-rata sebesar 2,74
atau dalam kategori Kurang baik. Hal ini menunjukkan kurangnya
motivasi dari atasan sehingga menimbulkan rasa bosan pada sebagian
karyawan.
14.Pada butir pernyataan keempat belas “Saya merasa frustasi jika saya selalu
mendapat masalah” jawaban responden yang paling dominan menyatakan
tidak setuju sebesar (58,84%) dengan alasan karyawan masih melakukan
pekerjaanya dengan baik dan berhati-hati. Tetapi ada sebagian karyawan
menytakan rata-rata nilainya sebesar 2,52 atau dalam kategori buruk. Hal
ini menunjukkan bahwa sebagian karyawan merasa frustasi karena
kesalahan kerja. Maka dari itu pentingnya bimbingan dari atasan dapat
mengurangi kekeliruan dalam melaksanakan tugas.
15.Pada butir pernyataan ke limabelas “aktifitas diluar kantor membuat saya
malas mengerjakan pekerjaan kantor” jawaban responden yang paling
dominan adalah tidak setuju sebesar (70,97%) tetapi ada juga yang
menjawab setuju sebesar (6,45%) dari jawaban responden rata-rata nilai
sebesar 2,23 atau dalam kategori buruk. Hal ini menunjukkan sebagian
karyawan masih menggunakan waktu kerjanya untuk mengurus
kepentingan pribadi dan urusan kantor yang harus dilakukan dilapangan.
Maka dari itu atasan harus lebih memperhatikan karyawan agar selalu
disiplin.
16.Pada butir pernyataan keenambelas “Saya sering menunda pekerjaan
sehingga menjadi kesibukan di akhir bulan” dari jawaban responden yang
paling dominan adalah tidaak setuju sebesar (58,06%) dengan alasan
sebagian karyawan masih melakukan pekerjaan dengan tepat waktu.
Tetapi ada juga karyawan yang menjawab setuju sebesar (16,13%). Dari
jawaban responden rata-rata nilainya sebesar 2,32 ata dalam kategori
buruk. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian karyawan masih menunda
pekerjaannya untuk melakukan hal lain diluar tanggung jawabnya.
(54,84%) tetapi sebagian karyawan menyatakan setuju sebesar (16,13%).
Rensponden menjawab rata-rata nilai sebesar 2,48 atau dalam kategori
buruk. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian karyawan masih
mendapatkan tugas yang lebih besar tergantung dari tanggung jawab
masing-masing.
18.Pada butir pernyataan ke delapanbelas “Karena tuntutan pekerjaan yang
terlalu banyak membuat saya tidak selera makan. Responden menjawab
tidak setuju sebesar (48,39%) tetapi responden yang menjawab setuju
sebesar (48,39%). Jawaban responden rata-rata nilainya sebesar 2,94 atau
dalam kategori kurang baik. hal ini menunjukkan bahwa pekerjaan yang
terlalu banyak berpengaruh terhadap kesehatan karyawan, maka dari itu
atasan dituntut untuk selalu memberikan peluang kepada karyawan untuk
berkreasi agar mengurangi lelah dari tuntutan pekerjaan.
Distribusi jawaban responden terhadap variabel kinerja karyawan
ditabulasekan pada Tabel 4.8 berikut :
Tabel 4.8
Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Kinerja Karyawan (Y) Indikator
1. Pada butir pernyataan pertama “ Saya dapat mengerjakan pekerjaan
dengan jumlah yang ditargetkan” jawaban responden yang paling dominan
sangat setuju sebesar (61,29%) dan responden menjawab sangat setuju
sebesar (38,71%) dari jawaban responden rata-rata nilai sebesar 4,39
dengan kategori sangat baik. hal ini menunjukkan bahwa karyawan selalu
berusaha melakukan tugasnya dengan sangat baik.
2. Pada butir pernyataan kedua “ Kualitas waktu yang ditentukan membuat
saya bekerja keras” sebagian besar responden menjawab setuju sebesar
(58,06%) tetapi ada juga yang menjawab tidak setuju sebesar (3,23%).
Jawaban responden rata-rata nilainya sebesar 4,32. Hal ini menyatakan
bahwa seluruh karyawan mengharuskan diri untuk bekerja keras di tempat
dia bekerja.
3. Pada butir pernyataan ketiga “ Saya bekerja secara produktif dan efisien”
jawaban responden yang paling dominan adalah setuju sebesar (61,29%)
tetapi ada juga karyawan yang menjawab kurang setuju sebesar (3,23%)
dengan rata-rata nilai sebesar 4,32 dengan kategori sangat baik.
4. Pada butir pernyataan keempat “ Saya mengandalkan keahlian untuk
mencapai pekerjaan yang terbaik”, jawaban responden yang paling
dominan adalah setuju sebesar (61,29) dengan rata-rata nilai sebesar 4,39
atau dalam kategori sangat baik
5. Pada butir pernyataan kelima “ Saya bertanggung jawab penuh dengan
(3,23%). Dari jawaban responden rata-rata nilainya sebesar 4,45 dengan
kategori sangat baik
6. Pada butir pernyataan keenam “ saya akan meminimalisasi resiko dengan
ketekunan”, dari jawaban responden yang paling dominan adalah setuju
sebesar (51,61%) dengan rata-rata nilai sebesar 4,48 dalam kategori sangat
baik.
Pada Tabel 4.8 dapat dilihat nilai rata-ratanya sangat baik, hal ini
menunjukkan bahwa tanggung jawab yang diberikan kepada karyawan sangat
besar. Menuntut karyawan agar selalu berusaha untuk melakukan pekerjaan
dengan ketekunan dan ketelitian.
4.4 Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik dilakukan untuk menguji apakah data memnuhi asumsi
klasik. Hal ini dilakukan untuk menghindari terjadinya estimasi yang bias,
mengingat tidak semua data diterapkan regresi, kriteria pengujian asumsi klasik
yang harus dipenuhi yaitu :
4.4.1 Uji Normalitas
Menurut Situmorang dan lufti (2014:114) uji normalitas bertujuan untuk
mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi
normal, yakni distribusi data dengan bentuk lonceng. Data yang baik dalah data
yang mempunyai pola seperti distribusi normal, yakni distribusi tersebut tidak
menceng kekiri atau menceng kekanan. Jika asumsi ini dilanggar maka uji statistic
normal atau tidak, yaitu dengan pendekatan grafik dan pendekatan kolmogorov –
smirnov.
Pada Gambar 4.2 terlihat bahwa bentuk kurva tidak menceng ke kiri dan ke
kanan, sehingga data dapat dinyatakan normal.
1. Pendekatan Histogram
Uji Normalitas
Pada Gambar 4.2 Untuk melihat linearitas bisa menggunakan normal PP plot,
jika titik titik (data) membentuk garis lurus bisa disimpulkan bahwa linearitas
dalam regresi sudah dipenuhi.
2. Pendekatan Grafik
Cara lainnya melihat uji normalitas dengan pendekatan grafik. PP Plot
akan membentuk plot antara nilai teoritis (sumbu x) melawan
membentuk linier (dapat didekati oleh garis lurus), maka hal ini
merupakan indikasi bahwa
Gambar 4.3
Uji Linearitas
Pada Gambar 4.3 Normal P-P plot terlihat titik-titik yang mengikuti data
sepanjang garis diagonal. Hal ini berarti data berdistribusi normal.
4.4.2 Uji Heterokedastisitas
Menurut Situmorang dan Lutfi (2014:122) uji heterokedastisitas ini
bertujuan untuk menguji apakah didalam model regresi terjadi ketidaksamaan
homoskedasrisitas dan jika berbeda disebut heterokedastisitas. Model regresi yang
baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heterokedastisitas.
Pada Gambar 4.4 mendeteksi ada atau tidaknya heterokedastisitas adalah
sebagai berikut :
Gambar 4.4
Uji Heterokedastisitas
Dari Gambar 4.3 dapat terlihat titik-titik menyebar secara acak tidak
membentuk sebuah pola tertentu yang jelas serta tersebar baik diatas maupun
dibawah angka Nol pada sumbu Y. hal ini dapat disimpulkan tidak terjadi
heterokedastisitas pada model regresi.
4.4.2 Uji Multikolonieritas
Untuk menguji apakah terdapat Multikolonieritas atau tidak dalam model
nilai tolerance dan VIF, jika nilai tolerance lebih besar dari 1 dan nilai VIF lebih
kecil dari 10 maka data tidak terkena multikolinearity
Tabel 4.9
Uji Multikolonieritas
Model
Collinearity
Statistics
Tolerance VIF
1 (Constant)
Lingkungan_Kerja .973 1.028
Stres_Kerja .973 1.028
a. Dependent Variable: Kinerja_Karyawan
Dari Table 4.7 dapat dilihat bahwa nilai VIF <10 dan tolerance > 1 maka
dapat dismpulkan tidak terdapat masalah multikolonieritas pada penelitian ini.
4.5 Analisis Regresi Berganda
Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh antara
variabel bebas (Lingkungan Kerja dan Stres Kerja) terhadap variabel terikat
(Kinerja Karyawan ) yang dilakukan pada 31 orang karyawan di Bagian SDM
PT.Perkebunan Nusantara IV yang beralamat di Jl. Letjen Suprapto.
Analisis Regresi Linear Berganda dalam penelitian ini menggunakan
bantuan aplikasi software SPSS. Bentuk perumusannya sebagai berikut:
Y= a + B1X1 + B2X2 + e
Tabel 4.10
Analisis Linier Berganda
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 9.641 3.685 2.617 .014
Lingkungan_Kerja .373 .066 .716 5.623 .000
Stres_Kerja -.026 .027 -.124 -.971 .340
a. Dependent Variable: Kinerja_Karyawan Berdasarkan Tabel 4.9 maka:
1. Konstanta (a) = 9,641 , ini menunjukkan tingkat konstan, dimana jika
variabel Lingkungan Kerja (X1), dan Stres kerja (X2) adalah 0, maka
Kinerja Pegawai (Y) tetap ada sebesar 9,641, dengan asumsi variabel lain
tetap.
2. Koefisien X1 = 0,373, ini menunjukkan bahwa variabel Lingkungan Kerja
(X1) berpengaruh positif terhadap Kinerja Pegawai. Dengan kata lain, jika
variabel Lingkungan Kerja (X1) meningkat sebesar satu satuan maka
Kinerja Pegawaiakan meningkat sebesar 0,373 satuan, dengan asumsi
variabel lain tetap.
3. Koefisien X2 = -0,026, ini menunjukkan bahwa fungsi Stres Kerja (X2)
berpengaruh negatif terhadap Kinerja Pegawai . Dengan kata lain, jika
variabel Stres Kerja (X2) meningkat sebesar satu satuan maka Kinerja
Pegawai akan menurun sebesar -0,026 satuan, dengan asumsi variabel lain
4.5.1 Uji Serempak (Uji F)
Untuk melihat kelayakan model regresi apakah sudah benar dapat dilihat
dengan dua cara yakni dengan melihat tabel F pada ANOVA dan melihat nilai
signifikansi . Jika F tabel < F hitung, maka model regresi layak. Dari tabel Anova
diatas terlihat nilai F hitung (17,667) >F tabel (3,32) maka model regresi
dinyatakan layak. Nilai signifikan < 0.05, maka model regresi layak. Dari Tabel
4.11 dibawah terlihat nilai signifikan (0,00) < 0,05 maka model regresi
dinyatakan layak.
Tabel 4.11
Hasil Uji Signifikan Simultan (Uji-F)
ANOVAb
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 101.034 2 50.517 17.667 .000a
Residual 80.063 28 2.859
Total 181.097 30
a. Predictors: (Constant), Stres_Kerja, Lingkungan_Kerja b. Dependent Variable: Kinerja_Karyawan
Berdasarkan Tabel 4.10 telah menunjukkan nilai Fhitung>F tabel. Hal ini
menunjukkan bahwa variabel bebas Lingkungan Kerja dan Stres Kerja secara
serentak berpengaruh terhadap variabel terikat yaitu Kinerja Karyawan di Bagian
SDM PT.Perkebunan Nusantara IV (H1 Diterima).
4.5.2 Uji secara parsial (Uji t)
Uji-t (uji parsial) dilakukan untuk melihat secara individu pengaruh secara
signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat. Dengan kriteria