• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEHIDUPAN EKONOMI PETANI TANAMAN HIAS DI DESA BANGUN SARI KABUPATEN DELI SERDANG 1980-2008

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KEHIDUPAN EKONOMI PETANI TANAMAN HIAS DI DESA BANGUN SARI KABUPATEN DELI SERDANG 1980-2008"

Copied!
128
0
0

Teks penuh

(1)

Lampiran 1 : Kuesioner Penelitian

KUESIONER

“Pengaruh lingkungan kerja dan stres kerja Terhadap Kinerja Karyawan bagian SDM Pada PT. Perkebunan Nusantara IV Kantor Pusat, Medan”

Kuesioner ditujukan untuk karyawan pelaksana dan pimpinan Bagian SDM pada PT. Perkebunan Nusantara IV Kantor Pusat, Medan.

Petunjuk Pengisian :

Bapak/Ibu diharapkan dapat memberikan jawaban yang paling sesuai dengan persepsi Bapak/Ibu terhadap penelitian ini.

Berilah tanda  pada kolom pertanyaan kuesioner yang sesuai dengan pilihan jawaban Bapak/Ibu.

Pilihan Jawaban yaitu sangat setuju (SS), setuju (S), ragu-ragu/netral (R), tidak setuju (TS) dan sangat tidak setuju (STS).

Atas kesediaan Bapak/Ibu menjawab kuesioner ini, saya ucapkan terima kasih.

Karakteristik/identitas responden: Strata 3 (S3) Lain-lain…….. (sebutkan)

Masa Kerja : ……….. Tahun

1 saya merasa nyaman dengan lingkungan kerja saat ini

2 Lingkungan tertata dengan baik dan rapi

3 Dengan material yang lengkap memudahkan saya untuk melakukan aktifitas kerja

4 Suhu udara diruangan kerja saya sejuk

5 Fasilitas yang diberikan perusahaan sesuai dengan kebutuhan pekerjaan saya

(2)

NO NON FISIK SS S R KS STS 1 Saya berinteraksi kepada semua pegawai

2 Rekan kerja saya sangat baik dalam bekerja sama 3 Peraturan kerja membuat saya menjadi disiplin 4 Kebijakan organisasi membuat saya lebih bisa

beradaptasi dengan rekan kerja

5 Atasan saya selalu memberikan motivasi kepada saya

6 Atasan saya selalu mengambil keputusan dengan tepat

STRES KERJA

NO GEJALA FISIOLOGI SS S R KS STS

1 Ketakutan yang timbul karena kesalahan kerja mengakibatkan detak jantung saya tidak beraturan

2 Dengan pola hidup yang kurang sehat membuat saya lebih mudah lelah

3 Konsentrasi saya berkurang karna saya sering lelah

4 Saya sering sulit tidur karena masalah yang terjadi ditempat kerja

5 Saya sering sakit kepala jika saya sudah tidak sanggup menanggung beban

6 Adanya aktifitas diluar kantor membuat saya menjadi sering lelah

NO GEJALA PSIKOLOGIS SS S R KS STS

1 Pekerjaan yang belum saya pahami sering membuat saya bingung

2 Keadaan yang tidak sesuai dengan tuntutan kerja membuat saya cemas dan bingung

3 Saya merasa kesal jika saya terganggu disaat sedang sibuk

4 Saya tidak dapat mengontrol emosi ketika terjadi suatu konflik

5 Pikiran yang bercabang membuat saya lebih cepat emosi

6 Kurangnya komunikasi yang baik, saya sering melewatkan informasi penting

7 Saya sering merasa jenuh dengan pekerjaan yang saya hadapi setiap hari

(3)

NO GEJALA PERILAKU SS S R KS STS 1 Aktifitas diluar kantor membuat saya menjadi

malas mengerjakan pekerjaan kantor

2 Saya sering menunda pekerjaan sehingga menjadi kesibukan diakhir bulan

3 Saya jenuh sering terlalu lelah

4 Karena tuntutan pekerjaan yang terlalu banyak membuat saya tidak selara makan

5 Komunikasi diruangan kerja saya kurang baik

KINERJA KARYAWAN

NO KUANTITAS KERJA SS S R KS STS

1 Saya dapat mengerjakan pekerjaan dengan jumlah yang ditargetkan

2 Kualitas waktu yang ditentukan membuat saya bekerja keras

3 Produktifitas saya mampu meningkatkan nilai kerja saya

4 Saya bekerja secara produktif dan efisien

NO KUALITAS KERJA SS S R KS STS

1 Saya mengandalkan keahlian untuk mencapai pekerjaan yang terbaik

2 Saya bertanggung jawab penuh dengan pekerjaan saya

3 Saya akan meminimalisasi resiko pekerjaan dengan ketekunan

(4)

Lampiran 2

KUESIONER PRA SURVEI

“Pengaruh lingkungan kerja dan stres kerja Terhadap Kinerja Karyawan bagian

SDM Pada PT. Perkebunan Nusantara IV Kantor Pusat, Medan”

Kuesioner pra survei ini ditujukan untuk karyawan pelaksana dan pimpinan

Bagian SDM pada PT. Perkebunan Nusantara IV Kantor Pusat, Medan. Petunjuk Pengisian :

Bapak/Ibu diharapkan dapat memberikan jawaban yang paling sesuai dengan

persepsi Bapak/Ibu terhadap penelitian ini.

I. PETUNJUK PENGISIAN

1. Mohon dengan hormat untuk menjawab semua pernyataan sesuai dengan

pendapat Bapak/Ibu/Saudara, dengan cara memberi tanda checklist (√)

pada kotak yang paling sesuai dengan pendapat Bapak/Ibu/Saudara.

2. Jika jawaban ternyata awalnya keliru, maka tanda checklist (√) yang keliru

tersebut dapat dicoret dan jawaban yang dianggap paling sesuai kembali

(5)

II. Lingkungan kerja

No Pernyataan

Jawaban responden Ya Tidak 1. Ruangan kerja dilengkapi dengan perlatan kerja yang

memudahkan saya menjalankan tugas

2. Ruangan kerja saya tertata dengan rapi dan teratur

3. Cahaya dirungan kerja saya baik

4. Saya bekerja sama dengan semua rekan kerja

5. Atasan selalu memberikan informasi penting untuk kelangsungan kerja

6. Saya selalu memberikan pengarahan kepada bawahan

III. Stres kerja

No Pernyataan

Jawaban responden Ya Tidak 1. Tugas yang diberikan sesuai dengan latar belakang

pendidikan saya

2. Beban kerja dikantor mempengaruhi saya secara mental

3. Saya sering terlambat menyelesaikan pekerjan

4. Aktifitas diluar kantor menunda pekerjaan pekerjaan saya dikantor

5. Jam istirahat mampu mengembalikan semangat kerja saya

6. Waktu yang ditentukan sesuai dengan beban kerja yang saya terima

Lampiran 3 Distribusi berdsarkan karateristik Individu

Karakteristik responden berdasarkan Jenis_Kelamin

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid L 23 74.2 74.2 74.2

P 8 25.8 25.8 100.0

(6)

Karakteristik responden berdasarkan Status_Nikah

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kawin 23 74.2 74.2 74.2

Tidak Kawin 8 25.8 25.8 100.0

Total 31 100.0 100.0

Karakteristik responden berdasarkan Umur

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 20-30 Tahun 15 48.4 48.4 48.4

31-40 Tahun 4 12.9 12.9 61.3

41-50 Tahun 9 29.0 29.0 90.3

>51 Tahun 3 9.7 9.7 100.0

Total 31 100.0 100.0

Karakteristik responden berdasarkan Pendidikan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid DIII 2 6.5 6.5 6.5

S1 16 51.6 51.6 58.1

S2 5 16.1 16.1 74.2

Lainnya 8 25.8 25.8 100.0

(7)

Karakteristik responden berdasarkan Lama_Bekerja

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Lampiran 4 Daftar Distribusi Jawaban Responden VAR00001

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 3.00 1 3.2 3.2 3.2

4.00 17 54.8 54.8 58.1

(8)

VAR00004

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 3.00 2 6.5 6.5 6.5

4.00 12 38.7 38.7 45.2

(9)

VAR00008

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 3.00 1 3.2 3.2 3.2

4.00 16 51.6 51.6 54.8

5.00 14 45.2 45.2 100.0

Total 31 100.0 100.0

VAR00010

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 2.00 1 3.2 3.2 3.2

3.00 3 9.7 9.7 12.9

4.00 17 54.8 54.8 67.7

5.00 10 32.3 32.3 100.0

Total 31 100.0 100.0

VAR00011

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 2.00 2 6.5 6.5 6.5

4.00 15 48.4 48.4 54.8

5.00 14 45.2 45.2 100.0

(10)

VAR00012

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 2.00 2 6.5 6.5 6.5

3.00 1 3.2 3.2 9.7

4.00 17 54.8 54.8 64.5

5.00 11 35.5 35.5 100.0

Total 31 100.0 100.0

VAR00013

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 2.00 12 38.7 38.7 38.7

3.00 7 22.6 22.6 61.3

4.00 9 29.0 29.0 90.3

5.00 3 9.7 9.7 100.0

Total 31 100.0 100.0

VAR00014

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 1.00 1 3.2 3.2 3.2

2.00 6 19.4 19.4 22.6

3.00 3 9.7 9.7 32.3

4.00 20 64.5 64.5 96.8

5.00 1 3.2 3.2 100.0

(11)

VAR00015

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

(12)

VAR00018

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 1.00 2 6.5 6.5 6.5

2.00 11 35.5 35.5 41.9

3.00 5 16.1 16.1 58.1

4.00 12 38.7 38.7 96.8

5.00 1 3.2 3.2 100.0

Total 31 100.0 100.0

VAR00019

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 1.00 1 3.2 3.2 3.2

2.00 8 25.8 25.8 29.0

3.00 4 12.9 12.9 41.9

4.00 18 58.1 58.1 100.0

Total 31 100.0 100.0

VAR00020

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 1.00 1 3.2 3.2 3.2

2.00 8 25.8 25.8 29.0

3.00 6 19.4 19.4 48.4

4.00 15 48.4 48.4 96.8

5.00 1 3.2 3.2 100.0

(13)

VAR00021

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 1.00 1 3.2 3.2 3.2

2.00 5 16.1 16.1 19.4

3.00 4 12.9 12.9 32.3

4.00 19 61.3 61.3 93.5

5.00 2 6.5 6.5 100.0

Total 31 100.0 100.0

VAR00022

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 1.00 2 6.5 6.5 6.5

2.00 16 51.6 51.6 58.1

3.00 7 22.6 22.6 80.6

4.00 6 19.4 19.4 100.0

Total 31 100.0 100.0

VAR00023

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 1.00 1 3.2 3.2 3.2

2.00 19 61.3 61.3 64.5

3.00 5 16.1 16.1 80.6

4.00 5 16.1 16.1 96.8

5.00 1 3.2 3.2 100.0

(14)

VAR00024

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 1.00 1 3.2 3.2 3.2

2.00 14 45.2 45.2 48.4

3.00 6 19.4 19.4 67.7

4.00 10 32.3 32.3 100.0

Total 31 100.0 100.0

VAR00025

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 1.00 3 9.7 9.7 9.7

2.00 14 45.2 45.2 54.8

3.00 3 9.7 9.7 64.5

4.00 10 32.3 32.3 96.8

5.00 1 3.2 3.2 100.0

Total 31 100.0 100.0

VAR00026

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 1.00 3 9.7 9.7 9.7

2.00 18 58.1 58.1 67.7

3.00 1 3.2 3.2 71.0

4.00 9 29.0 29.0 100.0

(15)

VAR00027

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 1.00 3 9.7 9.7 9.7

2.00 22 71.0 71.0 80.6

3.00 3 9.7 9.7 90.3

4.00 2 6.5 6.5 96.8

5.00 1 3.2 3.2 100.0

Total 31 100.0 100.0

VAR00028

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 1.00 5 16.1 16.1 16.1

2.00 18 58.1 58.1 74.2

3.00 2 6.5 6.5 80.6

4.00 5 16.1 16.1 96.8

5.00 1 3.2 3.2 100.0

Total 31 100.0 100.0

VAR00029

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 1.00 2 6.5 6.5 6.5

2.00 17 54.8 54.8 61.3

3.00 7 22.6 22.6 83.9

4.00 5 16.1 16.1 100.0

(16)

VAR00030

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

(17)

VAR00036

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 4.00 16 51.6 51.6 51.6

5.00 15 48.4 48.4 100.0

Total 31 100.0 100.0

Lampiran 5 Output Analisis Linier Berganda Model Summaryb

a. Predictors: (Constant), Stres_Kerja, Lingkungan_Kerja

(18)

ANOVAb

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 101.034 2 50.517 17.667 .000a

Residual 80.063 28 2.859

Total 181.097 30

a. Predictors: (Constant), Stres_Kerja, Lingkungan_Kerja

b. Dependent Variable: Kinerja_Karyawan

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity

Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 9.641 3.685 2.617 .014

Lingkungan_Kerja .373 .066 .716 5.623 .000 .973 1.028

Stres_Kerja -.026 .027 -.124 -.971 .340 .973 1.028

(19)
(20)

DAFTAR PUSTAKA

Cooper, C. L., dan Dawe, P. (2004). Stress a Behavior.UK: Blackwell

Hasibuan, Malayu SP. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Revisi, Jakarta: Bumi Aksara.

Hasibuan, Melayu SP. 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Revisi. Jakarta: Bumi Aksara.

Hasibuan, Malayu S.P., 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bumi Aksara, Jakarta.

Hasibuan, Malayu S.P., 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bumi Aksara, Jakarta.

Ivancevich, J. M., Konopaske, R., Matteson, M. T. 2006. Perilaku Manajemen dan organisasi. Jakarta: Erlangga.

Mondy R.Wayne. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi kesepuluh, Jakarta: Erlangga.

Nitisemito, Alex S., 2000. Manajemen Personalia: Manajemen Sumber Daya ManusiaEdisi Ketiga. Ghalia Indonesia, Jakarta.

Moeheriono. 2009. Pengukuran Kerja Berbasis Kompetensi, Penerbit ghalai Indonesia, Bogor.

Rivai, Veithzal. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan: Dari Teori ke Praktik. Edisi pertama, Jakarta: Raja Grafindo Persada. Sedarmayanti. 2001. Sumber Daya Manusia dan Produktifitas Kerja, Mandar

Maju. Bandung.

Sugiono. 2008. Metode Penelitian Bisnis, Cetakan keduabelas, Alfabeta, Bandung.

Sadli, Saparinah (2010). Berbeda Tetapi Setara : Kompas Media Nusantara. Sugiyono, 2012. Metode Penelitian Bisnis. Alfabeta, Bandung.

Wibowo, 2007. Manajemen Kinerja. Murai Kencana, Jakarta.

(21)

Wijaya, Kusuma,2000. Penelitian Kinerja dan Pengembangan Karyawan, Edisi Pertama, UGM, Yogykarta.

Skripsi :

Aryyani, Ade. 2015. Pengaruh Komunikasi, Kepemimpinan, dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Badan Kepegawaian Daerah Kota Medan. F.E USU, Medan

Syazwani, Nurul. 2015. Pengaruh Stres Kerja Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan PT. Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. F.E USU, Medan

Lubis, Meirina. 2015. Pengaruh Lingkungan Kerja dan Stres Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada Amik Tunas Bangsa Pematang Siantar, F.E USU. Medan

Jurnal :

Naharuddin, Nina Munira. 2013.Factors of Workplace Environment that Affect EmployeesPerformance: A Case Study of Miyazu Malaysia.International Journal of Independent Research and Studies – IJIRS. Vol. 2, No.2 (April, 2013) 66-78

Ajala, Emmanuel Majekodunmi. 2012. The Influence Of Workplace Environment On Workers’ Welfare, Performance and Productivity.University of Ibadan Volume 12, No. 1, June 2012

(22)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Adapun jenis penelitian yang digunakan penulis dalam penulisan skripsiini

adalah jenis penelitian survei eksplanasi. Penelitian survei eksplanasi adalah jenis

penelitian survei yang bertujuan untuk menjelaskan adanya pengaruh lingkungan

kerja dan stres kerja terhadap kinerja karyawan Bagian SDM pada PT.Perkebunan

Nusantara IV.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian ini dilakukan di Bagian SDM PT.Perkebunan Nusantara

IV yang beralamat di Jl. Letjen Suprapto. Penelitian ini dilakukan mulai bulan juli

2016 sampai dengan bulan oktober 2016.

3.3 Batasan Operasional

Batasan operasional ini adalah mengenai lingkungan kerja dan stres kerja

terhadap kinerja karyawan Bagian SDM pada PT.Perkebunan Nusantara IV Jl.

Letjen Suprapto Medan.

1. Variabel independent yaitu seberapa besar pengaruh Lingkungan kerja(X1)

dan Stres kerja (X2) terhadap Kinerja (Y).

2. Variabel dependent yaitu dimana kinerja(Y) merupakan suatu hasil kerja

yang memiliki nilai lebih dan memberikan dampak positif untuk

seorang karyawan dan perusahaan pada perusahaan khususnya di divisi

(23)

3.4 Defenisi operasional Variabel

Defenisi operasional bertujuan untuk melihat sejauh mana variabel-variabel

suatu faktor berkaitan dengan faktor lainnya. Defenisi variabel memberikan dan

menuntun arah peneliti bagaimana cara mengukur suatu variabel.

Dalam penelitian ini ada dua jenis variabel penelitian yaitu :

a. Variabel independent adalah variabel yang nilainya tidak tergantung pada

variabel lain. Adapun yang menjadi variabel independent dari penelitian ini

adalah :

1. Lingkungan kerja (X₁)

lingkungan kerja adalah keseluruhan alat perkakas dan bahan yang dihadapi,

lingkungan sekitarnya tempat seseorang bekerja, metode kerjanya, serta

pengaturan kerjanya baik sebagai perseorangan maupun sebagai kelompok.

Lingkungan kerja merupakan tempat dimana para pegawai melakukan

aktifita. Dari pernyataan tersebut, dapat disimpulkan bahwa lingkungan kerja

merupakan tempat dimana pegawai bagian SDM pada PT.Perkebunan

Nusantara IV melakukan aktifitasnya. Dimensi dari lingkungan kerja adalah :

a. Lingkungan kerja fisik adalah dimana semua pekerjaan yang dihadapi

berbentuk fisik yang terdapat disekitar bagian SDM pada PT. Perkebunan

Nusantara IV yang mampu mempengaruhi pegawai secara langsung ataupun

tidak langsung. Indikator lingkungan dari kerja fisik adalah:

1. Ruangan Kerja

2. Kelengkapan Material

(24)

b. Lingkungan kerja non fisik adalah semua keadaan yang terjadi yang

berkaitan dengan hubungan kerja, baik hubungan kepala badan maupun

hubungan sesama karyawan Bagian SDM pada PT.Perkebunan Nusantara IV

Medan, ataupun hubungan dengan bawahan. Indikator dari lingkungan kerja

non fisik adalah :

1. Hubungan antar pegawai

2. Komunikasi

3. Pengendalian diri

2. Stres Kerja (X₂)

Menurut Saparinah (2010) Stres merupakan suatu kondisi seseorang yang

dipersepsikan sebagai kurang menyenangkan, adanya ketegangan atau

kecemasan yang tidak terlalu jelas penyebabnya. dimana ketidak mampuan

karyawan untuk menampung beban yang diembankan sehingga berakibat buruk

untuk perusahaan dan karyawan tersebut. Dimensi dari stres kerja adalah

a. Gejala fisiologis

Gejala awal dari stress akan dirasakan pada gejala fisiologis seseorang

seperti:

1.Meningkatnya detak jantung dan tekanan darah

2. Kelelahan fisik

3. Ketegangan otot

4. Insomnia

(25)

b. Gejala psikologis

Stress kerja akan menjadikan seseorang tidak puas dalam melakukan

pekerjaan sehingga hal ini akan berdampak pada psikologi orang tersebut

seperti:

1. Ketegangan, kecemasan, kebingungan, dan mudah tersinggung.

2. Perasaan frustasi, marah dan kesal.

3. Emosi berlebihan sehingga menjadi sensitive dan hiperaktif.

4. Kemampuan komunikasi efektif menjadi berkurang

5. Kebosanan dan ketidakpuasan dalam bekerja.

6. Mental menjadi lelah dan intelektual akan menurun.

c. Gejala perilaku

Stress dapat mempengaruhi perubahan perilaku seperti

1. Bermalas-malasan dan menghindari pekerjaan

2. Kinerja dan produktifitas menurun

3. Perubahan pola makan berlebihan karena pelarian dari suatu masalah

atau menurunnya nafsu makan

4. Terciptanya hubungan yang tidak harmonis.

b. Variabel dependent (terikat) adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain.

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah Kinerja karyawan yang merupakan

hasil kerja yang memberikan nilai lebih untuk perusahaan. Adapun dimensi dari

(26)

1. Kinerja karyawan

Kinerja merupakan merupakan gambar mengenai tingkat pencapian

pelaksanaan suatu program kegiatan atau kebijakan dalam mewujudkan

sasaran, tujuan, visi dan misi organisasi yang dituangkan melalui

perencanaan strategis suatu organisasi. Menunjukkan kemampuannya dalam

menyelesaikan tugas sebagai hasil kerja dalam pencapaian prestasi kerja.

Adapun dimensi karyawan yaitu :

a. Kuantitas kerja adalah volume kerja yang dihasilkan dibawah kondisi

normal. Kuantitas juga menunjukkan banyaknya jenis pekerjaan yang

dilakukan dalam satu waktu sehingga efektivitas dapat terlaksana sesuai

dengan tujuan perusahaan. Indikatornya :

1. Target Kerja

2. Volume Pekerjaan

b. Kualitas kerja adalah ketelitan, kerapian, dan keterikatan hasil kerja

yang dilakukan dengan baik agar dapat menghindari kesalahan didalam

menyelesaikan suatu pekerjaan. Indikatornya :

1. Pelaksanaan pekerjaan dengan tepat

2. Minimalisasi tingkat kesalahan dalam bekerja

c. Pemanfaatan waktu adalah penggunaan masa kerja yang disesuaikan

dengan kebijakan perusahaan agar pekerjaan selesai tepat pada waktu

yang ditetapkan. Indikatornya :

(27)

Tabel 3.1 dan bahan yang dihadapi, lingkungan sekitarnya

(28)

Kinerja tujuan, visi dan misi organisasi yang dituangkan

Sedarmayati (2001), Saparinah (2010), Moeheriono (2009)

3.5 Skala Pengukuran Variabel

Penelitian ini menggunakan skala likert yaitu digunakan untuk mengukur

sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena

sosial (Sugiono, 2005:104). Untuk keperluan analisis kuantitatif penelitian maka

peneliti memberikan lima alternaatif jawaban kepada responden dengan

menggunakan skor 1 sampai 5 yang dapat dilihat Tabel 3.2.

Tabel 3.2

(29)

3.6 Populasi dan sampel

3.6.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari atas obyek/subyek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu. (sugiono, 2008:115) Populasi

pada penelitian ini dan seluruh karyawan Bagian SDM pada PT. Perkebunan

Nusantara IV Jl. Letjend Suprapto Medan sebanyak 31 orang.

3.6.2 Sampel

Prosedur penarikan sampel menggunakan metode sensus artinya seluruh

populasi yang ada digunakan sebagai sampel penelitian. Hal ini dilakukan bila

jumlah relatif kecil (Sugiyono). Jadi sampel dalam penelitian adalah 31 (tiga

puluh satu) orang karyawan.

3.7 Jenis dan Sumber Data 3.7.1 Data Primer

Adapun data yang ditulis peneliti didalam pembuatan skripsi ini, data ini

langsung didapatkan penulis dari Bagian SDM pada PT.perkebunan Nusantara

IV. Ini merupakan data primer yang merupakan data yang didapatakan dari

narasumber langsung, maka penulis meneliti dan menngabungkan hasil penelitian

secara khusus untuk menjadikan suatu hasil penelitian.

3.8 Metode Pengumpulan Data 3.8.1 Kuisioner

Kuisioner merupakan petanyaan-pertanyaan yang harus diisi oleh

responden yang dipilih untuk mendapatkan hasil penelitian dan diukur untuk

mendapatkan hasil data pribadi dari responden tersebut, sesuai dengan tujuan

(30)

X1, Stress kerja merupakan variabel X2, dan Kinerja karyawan merupakan

variabel Y.

3.8.2 Wawancara

Wawancara adalah suatu cara pengumpulan data yang digunakan oleh

peneliti dengan tanya jawab secara lisan untuk mendapatkan informasi.

3.8.3 Studi Dokumentasi

Studi dokumentasi dilakukan dengan mengumpulkan dan mempelajari

data-data diperoleh dari buku-buku, jurnal, majalah dan situs internet yang

berhubungan dengan penelitian yang dilakukan.

3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas 3.9.1 Uji Validitas

Menurut Sugiyono (2010:3) validitas dapat diartikan sebagai suatu

karakteristik dari ukuran terkait dengan tingkat pengukuran sebuah alat test

(kuesioner) dalam mengukur secara benar apa yang diinginkan peneliti untuk

diukur. Suatu alat ukur disebut valid bila dia melakukan apa yang seharusnya

dilakukan dengan mengukur apa yang seharusnya diukur. Pretest dilakukan

kepada 30 karyawan Bagian Keuangan, Akuntansi, dan Bagian Umum pada

PT.Perkebunan Nusantara IV di Jl. Letjend Suprapto medan.

Uji validitas dilakukan untuk mengukur pernyataan yang ada dalam

kuesioner. Validitas suatu data tercapai jika pernyataan tersebut mampu

mengungkapkan apa yang akan diungkapkan. Uji validitas dilakukan dengan

(31)

masing-masing variabel. Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan program

SPSS versi 15,0 dengan kriteria sebagai berikut :

a. Jika r hitung≥ r table, maka pertanyaan dinyatakan valid

b. Jika r hitung≤r table, maka pertanyaan dinyatakan tidak valid.

Untuk melihat validitas eksternal maka nilai Corrected Item-Total

Correlation dibandingkan dengan tabel r. Uji coba instrumen dilakukan di Kantor

Pusat PT. Perkebunan Nusantara IV Bagian SDM Medan dengan sampel validitas

sebanyak 30 responden.Tujuan pengujian instrumen penelitian untuk mengetahui

tingkat validitas dan reliabilitas kuesioner sebelum dilakukan pengumpulan

data.Adapun hasil uji validitas variabel dalam penelitian ini. hasil pengujian

instrument setiap butir variabel memiliki nilai yang lebih besar dari 0,361. Hal ini

dapat disimpulkan bahwa seluruh instrumen dari variabel adalah valid dan dapat

(32)

Tabel 3.3 Uji Validitas

Scale Mean if Item Deleted rhitung rtabel Keterangan

VAR00001 125.9000 317.610 .472 Valid

Sumber : Hasil penelitian (2016), Data Diolah

Tabel 3.3 menunjukkan bahwa seluruh butir pernytaan telah valid karena r

hitung > r tabel. Dengan demikian, kuisioner dapat dilanjutkan pada pengujian

(33)

3.9.2 Uji Reliabilitas

Untuk mengetahui konsistensi atau kepercayaan hasil ukur yang

mengandung kecermatan pengukuran maka dilakukan uji reliablitas.Suatu

kuesioner dikatakan realibel jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah

konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.Realibilitas menunjukkan bahwa suatu

instrument dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena

instrumen tersebut sudah baik.Uji realibilitas adalah uji untuk mengetahui

kelayakan kuesioner sebagai alat pengumpul data.

Pengujian realibilitas kuesioner dalam penelitian ini menggunakan one

shot atau pengukuran sekali saja dan untuk menguji realibilitasnya digunakan uji

statistik Cornbach Alpha. Menurut Umar (2009), untuk suatu konstruk atau

variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cornbach alpha > 0,60.

Hasil pengujian reliabilitas terhadap instrumen menghasilkan angka

cronbach Alpha lebih besar dari 0,60 yaitu sebesar 0,943, reliabilitas berada pada

level yang sangat tinggi yakni 0,81 - 1,00. Berdasarkan hal tersebut maka dapat

disimpulkan item pernyataan kuesioner dalam penelitian ini adalah reliable dan

layak untuk digunakan dalam penelitian ini.

Tabel 3.4 Uji Realibilitas Cronbach's

Alpha N of Items

.943 35

(34)

3.10 Teknik analisis data

3.10.1 Analisis Deskriptif

Metode analisis deskriptif merupakan metode yang digunakan dengan

melakukan pengumpulan data dan penganalisaan data yang diperoleh sehingga

dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat serta

hubungan antar fenomena yang diteliti.

3.10.2 Metode Analisis Regresi Linier Berganda

Regresi linier berganda ditujukan untuk menentukan hubungan linier antar

variabel bebas dengan variabel terikat (Situmorang dan Lufti,2015:166).

Hubungan fungsional antara variabel terikat dan variabel bebas dibuat sebagai

berikut:

Y= a + b1x1 + b2x2 + e

Keterangan:

Y = kinerja karyawan

a = konstanta

b= koesfisien regresi

X1 = lingkungan kerja

X2 = Stres kerja

3.11 Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik harus dilakukan dalam penelitian ini, untuk menguji

apakah data memenuhi asumsi klasik. Hal ini dilakukan untuk menghindari

(35)

regresi. Pengujian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah uji Normalitas, uji

Heteroskedastisitas, dan uji Multikolinearitas

3.12 Uji Normalitas

Tujuan uji normalitas adalah ingin mengetahui apakah distribusi sebuah

data mengikuti atau mendekati distribusi normal. Dapat dikatakan normal apabila

pada grafik histogram variabel tersebut berdistribusi normal ditujukan oleh

distribusi data tersebut tidak melenceng ke kiri atau ke kanan. Dikatakan normal

apabila pada scatter plot terlihat titik yang mengikuti data di sepanjang garis

diagonal. Untuk pendekatan kolmogrov-smirnov dikatakan variabel residual

berdistribusi normal apabila nilai asymp.sig. (2-Tailed) diatas nilai signifikan

(0,05). Nilai Kolmogrov-Smirnov <1,97 berarti dikatakan normal (Situmorang

2015:175).

3.12.1 Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedostisitas dipakai untuk menguji sama atau tidaknya varians

dari resual observasi yang satu dengan observasi yang lain. Jika residualnya

mempunyai varian yang sama maka disebut terjadi heteroskedostisitas dan

sebaliknya jika variansnya tidak sama atau berbeda maka dikatakan tidak terjadi

heteroskedastisitas. Persamaan yang baik adalah tidak terjadi heteroskedostisitas.

Pada penelitian ini uji heteroskedastisitas dilakukan dengan pendekatan

Grafikscatterplot dengan ketentuan dari grafik yang disajikan terlihat titik

menyebar secara acak tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas serta

(36)

tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi sehingga model regresi layak

di pakai. (Situmorang dan Lufti, 2015:125). Dasar pengambilan keputusan:

1. Jika nilai signifikansi > 0,05 maka tidak mengalami atau tidak terjadi

hetersoskedastisitas.

2. Jika nilai signifikansi < 0,05 maka mengalami atau terjadi heteroskedostisitas.

3.12.2 Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan

linear yang sempurna diantara variabel-variabel bebas dalam regresi. Untuk

mengetahui ada tidaknya gejala multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya nilai

Tolerence dan VIF (Varians Inflation Factors) melalui program SPSS. Kriteria

yang dipakai adalah :

Melihat nilai Tolerance:

- Tidak terjadi Multikolinearitas , jika nilai Tolerance> 0,1.

- Terjadi Multikolinearitas, jika nilai Tolerance <0, 1.

Melihat nilai VIF (Variance Inflation Factor)

- Tidak terjadi Multikonieritas, jika nilai VIF < 10

- Terjadi Multikonieritas, jika nilai VIF > 10

3.13 Uji Hipotesis

3.13.1 Uji secara Simultan (Uji F)

Uji – F digunakan untuk melihat variabel Lingkungan kerja (X1), variabel

Stres kerja (X2) dan secara bersamaan berpengaruh terhadap Kinerja karyawan

(37)

Fhitung>Ftabel, maka H0 ditolak atau Ha diterima. Jika tingkat signifikansi dibawah

0.05 maka H0 ditolak dan Ha diterima.(Situmorang dan Lufti:2015:171)

3.13.2 Uji secara Parsial (Uji T)

Uji – T digunakan untuk melihat variabel Lingkungan kerja (X1), variabel

Stres kerja (X2) dan secara parsial/ sendiri-sendiri berpengaruh terhadap Kinerja

karyawan (Y). jika Thitung<Ttabel , maka H0 diterima atau Ha ditolak, sedangkan jika

Thitung>Ttabel, maka H0 ditolak atau Ha diterima. Jika tingkat signifikansi dibawah

0.05 maka H0 ditolak dan Ha diterima.(Situmorang dan Lufti:2015:172).

3.13.3 Koefisien Determinasi (R2)

Pengujian dengan menggunakan uji koefisien determinasi (R2), yaitu

untuk melihat besarnya pengaruh variabel bebas. Koefisien determinasi (R²) ini

berkisar antara nol sampai dengan satu (0 ≤ R² ≤ 1). Semakin mendekati nol

berarti model tidak baik atau variasi model dalam menjelaskan amat terbatas,

namun apabila R-square atau nilai determinan (R2) mendekati satu, berarti model

(38)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan

4.1.1 Sejarah singkat Perusahaan

PT. Perkebunan Nusantara IV disingkat PTPN IV didirikan berdasarkan

peraturan Pemerintah no.9 tahun 1996 merupakan hasil peleburan 3 Badan Usaha

Milik Negara (BUMN) yaitu PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) dinyatakan

sebagaimana dalam Akta Pendirian Perusahaan Perseroan (Persero) PT.

Perkebunan Nusantara IV no. 37 tanggal 11 maret 1996 yang dibuat dihadapan

Notaris Harun kamil,SH, Notaris di Jakarta, yang anggaran dasar telah mendapat

pengesahan dari Mentri Kehakiman Republik Indonesia sebagaimana dimaksut

dakam Surat Keputusan Tanggal 8 Agustus 1996 dan telah diumumkan dalam

BeritaNegara Republik Indonesia Tanggal 8 Oktober 1996 Nomor 81 dan

Tambahan Berita Negara No. 8675.

4.1.2 Profil PT. Perkebunan Nusantara IV

PT. Perkebunan Nusantara IV adalah salah satu perusahaan yang bergerak

dibidang agrobisnis dan agroindustri. Dalam menjalankan usahanya

PT.Perkebunan Nusantara IV mengelola 2 segmen usaha komoditi perkebunan

yaitu :

1. Segmen usaha komoditi kelapa sawit

2. Segmen usaha komoditi teh

(39)

sawit, yang berlokasi di 9 kabupaten, yaitu Kabupaten Langkat, Deli Serdang,

Serdang Bedagai, Simalungun, Asahan, dan Labuhan Batu, Padang Lawas, Batu

Bara dan Mandailing Natal. Dalam proses pengolahan, PT. Perkebunan Nusantara

IV memiliki 16 unit Pabrik Kelapa Sawait (PKS) dengan kapasita total 615 ton

tandan buah segar perjam, 2 unit pabrik teh dengan kapasitas total 115 ton daun

teh basah perhari, dan 2 unit pabrik pengolahan inti sawit dengan kapasitas 405

ton perhari.

Selain mengelola kedua komoditi tersebut PT. Perkebunan Nusantar IV

juga mengelola balai benih kelapa sawit yang terdapat diunit usaha Adolina.

PT.Perkebunan Nusantara IV juga didukung oleh 1 unit usaha Enginerring

Manufacturing and Construction yaitu pabrik.

4.1.3 Visi dan Misi PT. Perkebunan Nusantara IV

a. Visi : Menjadi Perusahaan Unggul dalam bidang Agroindustri yang

terintregasi.

b. Misi :

1. Menjalankan Usaha dengan prinsip-prinsip usaha terbaik, inovatif, dan

berdaya saing tinggi.

2. Menyelenggarakan usaha-usaha Agroindustri berbasis kelapa sawit,

teh dan karet.

3. Mengintregasikan usaha Agroindustri hulu, hilir dan produk baru,

pendukung agroindustri dan pendayagunaan aset dengan preferensi

pada teknologi terkini yang teruji (Proven) dan berwawasan

(40)

Visi dan Misi tersebut telah mendapat persetujuan dari Dewan Komisaris yang

dituangkan dalam rencana jangka panjang perusahaan 2015-2019.

4.1.4 Budaya perusahaan PT. Perkebunan Nusantara IV

Budaya perusahaan mampu memberi, membimbing dan mendorong peeilaku

seluruh karyawan agar dalam melaksanakan tugas selalu.

1. Berpikir positif untuk menangkap setiap peluang

2. Proaktif dalam mengahasilkan inovasi dan prestasi

3. Kerjasama tim untuk membangun kekuatan

4. Menempatkan kepentingan perusahaan sebagai pertimbangan utama bagi

setiap keputusan yang diambil oleh setiap jajaran perusahaan

5. Menempatkan peningkatan kesejahteraan karyawan sebagai bagian yang

tidak terpisahkan dari pencapaian sasaran perusahaan.

4.1.5 Struktur Organisasi PT.Perkebunan Nusantara IV

Berdasarkan surat keputusan Direksi PT. Perkebunan Nusantara IV Medan

tentang struktur organisasi perusahaan. Menjelaskan bahwa Struktur organisasi

sangat diperlukan untuk menjelaskan tanggung jawab dengan tegas dari setiap

posisi pekerjaan dan hubungan antara posisi dan bagian didalam suatu

perusahaan. Setiap pegawai akan mengetahui batasan tanggung jawabnya dan

juga batasan tanggung jawab dari bagian lain.

Dengan adanya struktur organisasi maka para karyawan PT. Perkebunan

Nusantara IV medan juga akan mengetahui kepada siapa karyawan tersebut harus

(41)

Organisasi Karyawan PT.Perkebunan Nusantara IV Medan digambarkan dengan

Gambar 4.1 berikut

Gambar 4.1

Struktur Organisasi PT.Perkebunan Nusantara IV medan Direktur Utama

Tanaman Bagian Bagian SDM

(42)

4.2 Hasil Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif dalam penelitian ini merupakan uraian atau penjelasan

dari hasil pengumpulan data primer berupa kuesioner yang telah diisi oleh

responden penelitian. Analisis deskriptif pada penelitian ini diperoleh dari

penyebaran kuesioner kepada 31 orang responden karyawan bagian Sumber Daya

Manusia PT. Pekebunan Nusantara IV Medan. Kuesioner berisikan deskripsi

responden dan jawaban atas pertanyaan yang diberikan.

Variabel-variabel yang diteliti terbatas sesuai dengan judul skripsi ini yaitu

“Pengaruh Lingkungan Kerja dan Stres Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Bagian

Sumber Daya Manusia Pada PT. Perkebunan Nusantara IV Medan”. Karakteristik

responden dalam penelitian ini adalah berdasarkan jenis kelamin, umur,

pendidikan, masa kerja, dan status perkawinan.

Tabel 4.1

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis

kelamin Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Laki-laki 23 74.2 74.2 74.2

Perempuan 8 25.8 25.8 100.0

Total 31 100.0 100.0

Sumber : Hasil Penelitian (2016), data diolah

Berdasarkan Data Tabel 4.1 bahwa karyawan yang menjadi responden

pada penelitian ini adalah laki-laki sebanyak 23 orang (72,4%) dan perempuan

sebanyak 8 orang (25,8%). Dari data diatas menunjukkan bahwa lebih banyak

laki-laki yang bekerja dibandingkan perempuan. Karena bagi perusahaan

karyawan laki-laki lebih memberikan sepenuhnya waktu untuk pekerjaan.

(43)

dibandingkan dengan karyawan laki-laki. Tetapi selain dari alasan tersebut, dalam

penerimaan karyawan perusahaan lebih mengutamakan karyawan laki-laki.

Karena perusahaan memiliki unit kebun di daerah-daerah sehingga karyawan

harus pergi keluar kantor untuk berdinas.

Tabel 4.2

Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 20-30 Tahun 15 48.4 48.4 48.4

31-40 Tahun 4 12.9 12.9 61.3

41-50 Tahun 9 29.0 29.0 90.3

>51 Tahun 3 9.7 9.7 100.0

Total 31 100.0 100.0

Sumber: Hasil Penelitian (2016), data diolah

Berdasarkan Tabel 4.5 responden diklasifikasi berdasarkan usia.

Responden dengan usia 20-30 tahun ada sebanyak 15 orang (48,4%), responden

dengan usia 31-40 tahun ada sebanyak 4 orang (12,9%), responden dengan usia

41-50 tahun ada sebanyak 9 orang (29%), responden dengan usia >51 tahun ada

sebanyak 3 orang (9,7%).

Dari data diatas menunjukkan karyawan yang usianya 20-30 tahun paling

banyak didalam ruangan. Dari usia yang tertera, terlihat bahwa lebih banyak

karyawan baru yang berada didalamnya. Sebagian besar karyawan yang berusia

20-30 tahun merupakan karyawan pelaksana. Dan penerimaan karyawan dibatasi

oleh usia, maka dari itu didalam ruangan banyak yang merupakan karyawan

muda. Dan biasanya digantikan dengan karyawan yang sudah pensiun ataupun

(44)

Tabel 4.3

Karakteristik Responden Berdasarkan Status Nikah

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Kawin 23 74.2 74.2 74.2

Tidak Kawin 8 25.8 25.8 100.0

Total 31 100.0 100.0

Sumber: Hasil Penelitian (2016), data diolah

Berdasarkan Table 4.3, responden diklasifikasikan status perkawinan.

Responden yang sudah kawin ada sebanyak 23 orang (74,2%) dan responden yang

belum kawin ada sebanyak 8 orang (25,8%). Dari data daitas, bahwa karyawan

yang sudah menikah lebih banyak dibandingkan yang belum menikah. Tetapi

pada dasarnya karyawan sudah bekerja sebelum menikah. Pada tahapannya, dari

segi usia yang sudah cukup untuk menikah, karyawan memustuskan menikah

setelah bekerja di perusahaan tersebut.

Tabel 4.4

Karakteristik responden Berdasarkan Pendidikan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Berdasarkan Table 4.4, responden penelitian diklasifikasikan berdasarkan

tingkat pendidikannya. Responden yang memiliki tingkat pendidikan DIII

(45)

sebanyak 16 orang (51,6%). Responden dengan tingkat pendidikan terakhir S2

ada sebanyak 5 orang (16,1%), dan laiinya ada sebanyak 8 orang (25,8%).

Sebagian besar karyawan adalah Sarjana, maka dapat dilihat bahwa

karyawan yang pendidikannya SMA adalah karyawan yang sudah lama bekerja.

karna, pada waktu dulu untuk jabatan kerani, minimal pendidikan karyawan ialah

tamatan SMA. Dan karyawan yang sudah merasa tidak mampu untuk kuliah,

hanya menetap sebagai kerani di perusahaan tersebut. dari tingkat pendidikan

yang paling banyak ialah sarjana, karena dari beberapa karyawan sebagian

bekerja sambil kuliah hingga menyelesaikan S1.

Tabel 4.5

Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 1-10 Tahun 15 48.4 48.4 48.4

11-20 Tahun 7 22.6 22.6 71.0

21-30 Tahun 9 29.0 29.0 100.0

Total 31 100.0 100.0

Sumber: Hasil Penelitian (2016), data diolah

Berdasarkan Tabel 4.5, responden diklasifikasikan berdasarkan lama

bekerja. Responden dengan masa kerja 1-10 tahun ada sebanyak 15 orang

(48,4%). Responden dengan masa kerja 11-20 tahun ada sebanyak 7 orang

(22,6%). Dan responden dengan masa kerja 21-30 tahun ada sebanyak 9 orang

(46)

Dari data yang tertera mengenai lamanya karyawan bekerja diperusahaan yang

paling banyak ialah karyawan yang bekerja 1-10 tahun. Hal ini terjadi karena

karyawan yang sudah pensiun digantikan dengan karyawan yang baru. Maka,

didalam ruangan sumber daya manusia lebih banyak karyawan yang baru.

4.3 Deskriptif Variabel

4.3.1 Distribusi Jawaban Terhadap Variabel Lingkungan kerja, stres kerja

dan kinerja Karyawan Bagian Sumber Daya Manusia Pada PT. Perkebunan

Nusantara IV Medan.

Distribusi jawaban responden terhadap variabel lingkungan kerja

ditabulasekan pada Tabel 4.5 berikut :

Tabel 4.6

Distribusi Jawaban Responden terhadap variabel Lingkungan kerja (X)

Indikator

(47)

Keterangan : 1,00 - 1,80 = Sangat Buruk 1,81 – 2,60 = Buruk

2,61 – 3,40 = Kurang Baik 3,41 – 4,20 = Baik

4,21 – 5,00 = Sangat Baik

Tabel 4.6 dapat dilihat bahwa Berdasarkan hasil pengolahan data kuisioner

yang dibagikan ke 31 responden dan setiap kuisioner di berikan/dibubuhkan

dalam 11 pernyataan dapat dilihat di Tabel 4.6 menerangkan bahwa:

1. Berdasarkan butir pernyataan pertama “Saya merasa nyaman dengan

lingkungan kerja saat ini”, jawaban responden paling dominan adalah

sangat setuju sebesar 64,52% dengan alasan karyawan masih merasa

nyaman dengan adanya pencahayaan dan kelengkapan alat kerja yang baik

dari lingkungan kerja karyawan saat ini. Jika dilihat rata-rata nilai jawaban

responden adalah 4,65 atau kategori sangat baik. Hal ini menyatakan

karyawan merasa nyaman dengan adanya kelengkapan kerja yang sesuai

dengan kebutuhan karyawan.

2. Berdasarkan butir pernyataan kedua “Lingkungan tertata dengan baik dan

rapi”, dari sebagian besar jawaban responden menujukkan bahwa kayawan

menyatakan setuju sebesar (41,94%). Tetapi sebagian dari karyawan

merasa kurang setuju sebesar (16,13%) dengan alasan bahwa karyawan

merasa sempit dengan adanya data-data yang harus disimpan disekitar

tempat duduknya. Jikia dilihat dari rata-rata nilai jawaban responden

adalah 4,26 atau dalam kategori baik. Hal ini menunjukkan bahwa

(48)

3. Pada butir pernyataan ketiga “Dengan Material yang lengkap

memudahkan saya untuk melakukan aktifitas kerja”, jawaban responden

yang paling dominan adalah setuju sebesar (54,84%) dannilai nominalnya

yang menyatakan kurang setuju adalah (3,23%) dengan alasan bahwa

ketersediaan barang yang harus menunggu lama untuk dapat diganti. Dan

hal ini dirasakan oleh sebagian karyawan. nilai rata-rata jawaban

responden adalah 4,39 yang dinyatakan sangat baik karena sebagian besar

karyawan merasa kelengkapan material memudahkan mereka dalam

melakukan pekerjaan.

4. Pada butir pernyataan keempat “Suhu udara diruangan kerja saya sejuk”,

jawaban responden yang paling dominan adalah setuju sebesar (51,61%).

Dan jika dilihat dari rata-rata nilai jawaban responden adalah 4,48 yang

termasuk dalam kategori sangat baik karena hingga saat ini karyawan

merasa bahwa suhu dilingkungan kerjanya baik.

5. Pada butir pernyataan ke lima “fasilitas yang diberikan sesuai dengan

kebutuhan pekerjaan saya” jawaban responden yang paling dominan

adalah setuju sebesar (51.61%) dan nilai nominalnya kurang setuju sebesar

(3,23%) dengan alasan bahwa sebagian kecil merasa ada hal yang

dibutuhkan karyawan yang tidak diberikan perusahaan yang menurut

karyawan itu dapat lebih membantu pekerjaannya. Responden menjawab

rata-rata nilai sebesar 4,42 yang dinyatakan dalam kategori sangat baik

(49)

6. Pada butir pernyataan ke enam “penerangan diruangan kerja saya baik

karena didukung dengan lampu yang terang dan bantuan sinar matahari”,

jawaban responden paling dominan adalah sangat setuju sebesar (58,84%)

dani nilai nominal dalah kurang setuju sebesar (3,23%) dengan alasan

karyawan merasa pencahayaan ruangan tidak terlalu terang dibagian

tempat dia duduk, maka penerangan didalam ruangan tersebut tidak

merata. Jika dilihat rata-rata nilai jawaban responden adalah 4,55 atau

dalam kategori sangat baik.

7. Pada butir pernyataan ketujuh “Saya berinteraksi kepada semua pegawai”,

jawaban responden paling dominan adalah sangat setuju sebesar (54.84%)

dan nilai nominal yang menyatakan kurang setuju sebesar (6,45%) dengan

alasan bahwa mereka berinteraksia kurang baik karena mereka masih

karyawan baru. Dari jawaban responden rata-rata nilai sebesar 4,48 atau

dalam kategori sangat baik.

8. Pada butir pernyataan kedelapan “Rekan kerja saya sangat baik dalam

bekerja sama” dari jawaban responden yang paling dominan adalah setuju

sebesar (51,61%) dan nilai nominal adalah kurang setuju sebesar (3,23%)

dengan alasan tidak semua karyawan mau membagikan ilmunya kepada

rekan kerjanya walaupun sebagian besar mereka saling bekerja sama.

Jawaban responden rata-rata nilainya adalah 4,16 dalam kategori baik.

9. Pada butir pernyataan kesembilan “Kebijakan organisasi membuat saya

lebih bisa beradaptasi dengan rekan kerja” responen menjawab nilai paling

(50)

(3,23%) dengan alasan sebagian kecil karyawan menjawab tidak setuju

karena mereka merasa bahwa adanya pembeda antar pegawai seperti

persahabatan. Jawaban responden dari rata-rata nilai sebesar 4,16 ataupun

dalam kategori baik.

10.Pada butir pernyataan kesepuluh “atasan saya selalu memberika motivasi

kepada saya” jawaban responden paling dominan adalah setuju sedesar

(48,39%) dan jawaban nominalnya adalah tidak setuju sebesar (6,45%)

dengan alasan memungkinkan motivasi yang diberikan atasan tidak sesuai

dengan yang diinginkan karyawan seperti sedikit kebebasan dalam

berkreasi.responden menjawab rata-rata nilainya sebesar 4,32 yaitu dalam

kategori sangat baik.

11.Pada butir pernyataan kesebelas “atasan saya selalu mengambil keputusan

dengan tepat” nilai paling dominan dari jawaban responden adalah setuju

sebesar (54,84%) dan nilai nominal sebesar (6,45%) dengan alasan

sebagian kecil karyawan masih kurang setuju dengan kebijakan-kebijakan

yang diberikan atasan, serta perbedaan pendapat. Responden menjawab

dari rata-rata nilai adalah sebesar 4,19 atau dalam kategori baik, maka

dapat dilihat bahwa sebagian besar karyawan hanya bekerja dengan

mengikuti kebijakan atasan saja.

Distribusi jawaban responden terhadap variabel stres kerja ditabulasekan pada

(51)

Tabel 4.7

Distribusi jawaban responden terhadap variabel Stres Kerja (X2)

Indikator

Sumber : Hasil Penelitian, 2016 (Data Diolah)

Tabel 4.7 dapat dilihat bahwa : Berdasarkan hasil pengolahan data

kuisioner yang dibagikan ke 31 responden dan setiap kuisioner di

berikan/dibubuhkan dalam 18 pernyataan dapat dilihat di Tabel 4.7 menerangkan

bahwa:

1. Pada butir pernyataan pertama “ketakutan yang timbul karena kesalahan

kerja mengakibatkan detak jantung saya tidak beraturan” jawaban

responden yang paling dominan adalah tidak setuju sebesar (38,71%)

(52)

masih dapat diperbaiki. tetapi sebagian kecil dari responden menyatakan

mereka sangat setuju sebesar (9,68%). Jika dilihat dari jawaban responden

rata-rata nilai adalah 3,10 atau dalam kategori kurang baik.

2. Pada butir pernyataan kedua “Dengan pola hidup yang kurang sehat

membuat saya lebih mudah lelah” dari jawaban responden nilai paling

dominan adalah Setuju sebesar (64,25%) tetapi ada juga responden yang

menjawab sangat tidak setuju sebesar (3,23%) dengan alasan

memungkinkan bahwa sebagian kecil karyawan memiliki pola hidup yang

baik. Dari jawaban responden rata-rata nilai sebesar 3,45 atau dalam

kategori baik.

3. Pada butir pernyataan ketiga “Konsentrasi saya berkurang karena saya

sering lelah”, jawaban responden yang paling dominan adalah setuju

sebesar (54,84%) dan ada juga yang menjawab sangat tidak setuju sebesar

(6,45%). Dari jawaban responden rata-rata nilainya adalah 3,45 yang

termasuk dalam katergori baik. karna jika pekerjaan yang menumpuk

menjadi salah satu faktor menurunnya konsentrasi.

4. Pada butir pernyataan keempat “Saya sering sulit tidur karena masalah

yang terjadi ditempat kerja” jawaban responden yang paling dominan

adalah tidak setuju (41,94%) tetapi ada juga yang menjawab sangat setuju

sebesar (6,45%) yang rata-rata nilainya 2,81 yang berarti dalam kategori

kurang baik. hal ini menunjukkan bahwa sebagian karyawan belum

(53)

5. Pada butir pernyataan kelima “Saya sering sakit kepala jika saya sudah

tidak sanggup beban” jawaban responden yang paling dominan adalah

tidak setuju sebesar (38,71%) dan ada juga responden yang menjawab

setuju sebesar (29,03%) dari jawaban responden menunjukkan rata-rata

nilainya adalah 2,90 atau dalam kategori Kurang baik. hal ini

menunjukkan bahwa beban kerja yang terlalu banyak dapat berpengaruh

kepada kesehatan karyawan.

6. Pada butir pernyataan keenam “Adanya aktifitas diluar kantor membuat

saya menjadi sering lelah” jawaban responden yang paling dominan

adalah setuju (38,71%) tetapi ada juga yang menjawab tidak setuju sebesar

(35,48%) dari jawaban responden rata-rata nilainya sebesar 2,97 atau

kategori tidak baik. yang menunjukkan bahwa selain pekerjaan kantor,

ternyata karyawan juga perlu melakukan aktifitas dilapangan maupun

diluar kantor.

7. Pada butir pernyataan ketujuh “pekerjaan yang belum saya pahami sering

membuat saya bingung” jawaban responden yang paling dominan adalah

setuju sebesar (58,06%) tetapi responden juga menjawab tidak setuju

sebesar (25,81%) dan jawaban responden nilai rata-ratanya adalah 3,26

atau dalam kategori kurang baik. hal ini menunjukkan bahwa atasan harus

memberikan pengarahan yang lebih besar kepada bawahan.

8. Pada butir pernyataan ke delapan “Keadaan yang tidak sesuai dengan

tuntutan kerja membuat saya cemas dan bingung” jawaban responden

(54)

menjawab tidak setuju sebesar (25,81) dari jawaban responden rata-rata

nilainya sebesar 3,23. Hal ini menunjukkan bahwa karyawan masih butuh

diperhatikan pada saat melakukan pekerjaan yang baru.

9. Pada butir pertanyaan kesembilan “saya merasa kesal jika saya terganggu

disaat sedang sibuk” jawaban responden menunjukkan nilai yang paling

dominan adalah setuju sebesar (61,29%) tetapi ada juga yang manjawab

tidak setuju sebesar (16.13%) dilihat dari rata-rata nilai jawaban responden

adalah sebesar 3,52 atau dalam kategori baik. Hal ini menunjukkan bahwa

karyawan terlalu serius mengejarkan tugas sehingga sulit untuk melakukan

hal lain yang juga dibutuhkan untuk pekerjaan.

10.Pada butir pertanyaan kesepuluh “Saya tidak dapat mengontrol emosi

ketika terjadi suatu konflik” dari jawaban responden yang paling dominan

adalah tidak setuju sebesar (61,29%) tetapi ada juga sebagian karyawan

menyatakan setuju sebesar (16,13%) jawaban responden menunjukkan

rata-rata nilainya sebesar 2,55 atau dalam kategori buruk. Hal ini

menunjukkan bahwa setiap orang harus melakukan pekerjaan yang tidak

menyebabkan suatu keributan.

11.Pada butir pertanyaan ke sebelas “pikiran yang bercabang membuat saya

lebih cepat emosi” jawaban responden yang paling dominan adalah tidak

setuju sebesar (61,29%) ada juga yang menyatakan setuju sebesar

(16,13%). Dari jawaban responden rata-rata nilainya sebesar 2,55 atau

(55)

sehingga hal ini mengharuskan atasan agar terus memberikan motivasi

kepada karyawan.

12.Pada butir pernyataan ke duabelas “Kurangnya komunikasi yang baik,

saya sering melewatkan informasi penting” jawaban responden yang

paling dominan adalah tidak setuju sebesar (45,16%) ada juga yang

menjawab setuju sebesar (32,26%) dan rata-rata nilai dari jawaban

responden sebesar 2,81 atau dalam kategori kurang baik. Hal ini

menyatakan bahwa kurangnya keperdulian sebagian karyawan tentang

pentingnya suatu informasi dan komunikasi ditempat kerja. Menuntut agar

atasan selalu memeberikan informasi yang jelas dan senantiasa

mengingatkan bawahan mereka.

13.Pada butir pernyataan ketigabelas “saya sering merasa jenuh dengan

pekerjaan yang saya hadapi setiap hari” jawaban responden yang paling

dominan adalah tidak setuju sebesar (45,16%) ada juga yang menjawab

setuju sebesar (32,26%) dari jawaban responden rata-rata sebesar 2,74

atau dalam kategori Kurang baik. Hal ini menunjukkan kurangnya

motivasi dari atasan sehingga menimbulkan rasa bosan pada sebagian

karyawan.

14.Pada butir pernyataan keempat belas “Saya merasa frustasi jika saya selalu

mendapat masalah” jawaban responden yang paling dominan menyatakan

tidak setuju sebesar (58,84%) dengan alasan karyawan masih melakukan

pekerjaanya dengan baik dan berhati-hati. Tetapi ada sebagian karyawan

(56)

menytakan rata-rata nilainya sebesar 2,52 atau dalam kategori buruk. Hal

ini menunjukkan bahwa sebagian karyawan merasa frustasi karena

kesalahan kerja. Maka dari itu pentingnya bimbingan dari atasan dapat

mengurangi kekeliruan dalam melaksanakan tugas.

15.Pada butir pernyataan ke limabelas “aktifitas diluar kantor membuat saya

malas mengerjakan pekerjaan kantor” jawaban responden yang paling

dominan adalah tidak setuju sebesar (70,97%) tetapi ada juga yang

menjawab setuju sebesar (6,45%) dari jawaban responden rata-rata nilai

sebesar 2,23 atau dalam kategori buruk. Hal ini menunjukkan sebagian

karyawan masih menggunakan waktu kerjanya untuk mengurus

kepentingan pribadi dan urusan kantor yang harus dilakukan dilapangan.

Maka dari itu atasan harus lebih memperhatikan karyawan agar selalu

disiplin.

16.Pada butir pernyataan keenambelas “Saya sering menunda pekerjaan

sehingga menjadi kesibukan di akhir bulan” dari jawaban responden yang

paling dominan adalah tidaak setuju sebesar (58,06%) dengan alasan

sebagian karyawan masih melakukan pekerjaan dengan tepat waktu.

Tetapi ada juga karyawan yang menjawab setuju sebesar (16,13%). Dari

jawaban responden rata-rata nilainya sebesar 2,32 ata dalam kategori

buruk. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian karyawan masih menunda

pekerjaannya untuk melakukan hal lain diluar tanggung jawabnya.

(57)

(54,84%) tetapi sebagian karyawan menyatakan setuju sebesar (16,13%).

Rensponden menjawab rata-rata nilai sebesar 2,48 atau dalam kategori

buruk. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian karyawan masih

mendapatkan tugas yang lebih besar tergantung dari tanggung jawab

masing-masing.

18.Pada butir pernyataan ke delapanbelas “Karena tuntutan pekerjaan yang

terlalu banyak membuat saya tidak selera makan. Responden menjawab

tidak setuju sebesar (48,39%) tetapi responden yang menjawab setuju

sebesar (48,39%). Jawaban responden rata-rata nilainya sebesar 2,94 atau

dalam kategori kurang baik. hal ini menunjukkan bahwa pekerjaan yang

terlalu banyak berpengaruh terhadap kesehatan karyawan, maka dari itu

atasan dituntut untuk selalu memberikan peluang kepada karyawan untuk

berkreasi agar mengurangi lelah dari tuntutan pekerjaan.

Distribusi jawaban responden terhadap variabel kinerja karyawan

ditabulasekan pada Tabel 4.8 berikut :

Tabel 4.8

Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Kinerja Karyawan (Y) Indikator

(58)

1. Pada butir pernyataan pertama “ Saya dapat mengerjakan pekerjaan

dengan jumlah yang ditargetkan” jawaban responden yang paling dominan

sangat setuju sebesar (61,29%) dan responden menjawab sangat setuju

sebesar (38,71%) dari jawaban responden rata-rata nilai sebesar 4,39

dengan kategori sangat baik. hal ini menunjukkan bahwa karyawan selalu

berusaha melakukan tugasnya dengan sangat baik.

2. Pada butir pernyataan kedua “ Kualitas waktu yang ditentukan membuat

saya bekerja keras” sebagian besar responden menjawab setuju sebesar

(58,06%) tetapi ada juga yang menjawab tidak setuju sebesar (3,23%).

Jawaban responden rata-rata nilainya sebesar 4,32. Hal ini menyatakan

bahwa seluruh karyawan mengharuskan diri untuk bekerja keras di tempat

dia bekerja.

3. Pada butir pernyataan ketiga “ Saya bekerja secara produktif dan efisien”

jawaban responden yang paling dominan adalah setuju sebesar (61,29%)

tetapi ada juga karyawan yang menjawab kurang setuju sebesar (3,23%)

dengan rata-rata nilai sebesar 4,32 dengan kategori sangat baik.

4. Pada butir pernyataan keempat “ Saya mengandalkan keahlian untuk

mencapai pekerjaan yang terbaik”, jawaban responden yang paling

dominan adalah setuju sebesar (61,29) dengan rata-rata nilai sebesar 4,39

atau dalam kategori sangat baik

5. Pada butir pernyataan kelima “ Saya bertanggung jawab penuh dengan

(59)

(3,23%). Dari jawaban responden rata-rata nilainya sebesar 4,45 dengan

kategori sangat baik

6. Pada butir pernyataan keenam “ saya akan meminimalisasi resiko dengan

ketekunan”, dari jawaban responden yang paling dominan adalah setuju

sebesar (51,61%) dengan rata-rata nilai sebesar 4,48 dalam kategori sangat

baik.

Pada Tabel 4.8 dapat dilihat nilai rata-ratanya sangat baik, hal ini

menunjukkan bahwa tanggung jawab yang diberikan kepada karyawan sangat

besar. Menuntut karyawan agar selalu berusaha untuk melakukan pekerjaan

dengan ketekunan dan ketelitian.

4.4 Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik dilakukan untuk menguji apakah data memnuhi asumsi

klasik. Hal ini dilakukan untuk menghindari terjadinya estimasi yang bias,

mengingat tidak semua data diterapkan regresi, kriteria pengujian asumsi klasik

yang harus dipenuhi yaitu :

4.4.1 Uji Normalitas

Menurut Situmorang dan lufti (2014:114) uji normalitas bertujuan untuk

mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi

normal, yakni distribusi data dengan bentuk lonceng. Data yang baik dalah data

yang mempunyai pola seperti distribusi normal, yakni distribusi tersebut tidak

menceng kekiri atau menceng kekanan. Jika asumsi ini dilanggar maka uji statistic

(60)

normal atau tidak, yaitu dengan pendekatan grafik dan pendekatan kolmogorov –

smirnov.

Pada Gambar 4.2 terlihat bahwa bentuk kurva tidak menceng ke kiri dan ke

kanan, sehingga data dapat dinyatakan normal.

1. Pendekatan Histogram

Uji Normalitas

Pada Gambar 4.2 Untuk melihat linearitas bisa menggunakan normal PP plot,

jika titik titik (data) membentuk garis lurus bisa disimpulkan bahwa linearitas

dalam regresi sudah dipenuhi.

2. Pendekatan Grafik

Cara lainnya melihat uji normalitas dengan pendekatan grafik. PP Plot

akan membentuk plot antara nilai teoritis (sumbu x) melawan

(61)

membentuk linier (dapat didekati oleh garis lurus), maka hal ini

merupakan indikasi bahwa

Gambar 4.3

Uji Linearitas

Pada Gambar 4.3 Normal P-P plot terlihat titik-titik yang mengikuti data

sepanjang garis diagonal. Hal ini berarti data berdistribusi normal.

4.4.2 Uji Heterokedastisitas

Menurut Situmorang dan Lutfi (2014:122) uji heterokedastisitas ini

bertujuan untuk menguji apakah didalam model regresi terjadi ketidaksamaan

(62)

homoskedasrisitas dan jika berbeda disebut heterokedastisitas. Model regresi yang

baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heterokedastisitas.

Pada Gambar 4.4 mendeteksi ada atau tidaknya heterokedastisitas adalah

sebagai berikut :

Gambar 4.4

Uji Heterokedastisitas

Dari Gambar 4.3 dapat terlihat titik-titik menyebar secara acak tidak

membentuk sebuah pola tertentu yang jelas serta tersebar baik diatas maupun

dibawah angka Nol pada sumbu Y. hal ini dapat disimpulkan tidak terjadi

heterokedastisitas pada model regresi.

4.4.2 Uji Multikolonieritas

Untuk menguji apakah terdapat Multikolonieritas atau tidak dalam model

(63)

nilai tolerance dan VIF, jika nilai tolerance lebih besar dari 1 dan nilai VIF lebih

kecil dari 10 maka data tidak terkena multikolinearity

Tabel 4.9

Uji Multikolonieritas

Model

Collinearity

Statistics

Tolerance VIF

1 (Constant)

Lingkungan_Kerja .973 1.028

Stres_Kerja .973 1.028

a. Dependent Variable: Kinerja_Karyawan

Dari Table 4.7 dapat dilihat bahwa nilai VIF <10 dan tolerance > 1 maka

dapat dismpulkan tidak terdapat masalah multikolonieritas pada penelitian ini.

4.5 Analisis Regresi Berganda

Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh antara

variabel bebas (Lingkungan Kerja dan Stres Kerja) terhadap variabel terikat

(Kinerja Karyawan ) yang dilakukan pada 31 orang karyawan di Bagian SDM

PT.Perkebunan Nusantara IV yang beralamat di Jl. Letjen Suprapto.

Analisis Regresi Linear Berganda dalam penelitian ini menggunakan

bantuan aplikasi software SPSS. Bentuk perumusannya sebagai berikut:

Y= a + B1X1 + B2X2 + e

(64)

Tabel 4.10

Analisis Linier Berganda

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 9.641 3.685 2.617 .014

Lingkungan_Kerja .373 .066 .716 5.623 .000

Stres_Kerja -.026 .027 -.124 -.971 .340

a. Dependent Variable: Kinerja_Karyawan Berdasarkan Tabel 4.9 maka:

1. Konstanta (a) = 9,641 , ini menunjukkan tingkat konstan, dimana jika

variabel Lingkungan Kerja (X1), dan Stres kerja (X2) adalah 0, maka

Kinerja Pegawai (Y) tetap ada sebesar 9,641, dengan asumsi variabel lain

tetap.

2. Koefisien X1 = 0,373, ini menunjukkan bahwa variabel Lingkungan Kerja

(X1) berpengaruh positif terhadap Kinerja Pegawai. Dengan kata lain, jika

variabel Lingkungan Kerja (X1) meningkat sebesar satu satuan maka

Kinerja Pegawaiakan meningkat sebesar 0,373 satuan, dengan asumsi

variabel lain tetap.

3. Koefisien X2 = -0,026, ini menunjukkan bahwa fungsi Stres Kerja (X2)

berpengaruh negatif terhadap Kinerja Pegawai . Dengan kata lain, jika

variabel Stres Kerja (X2) meningkat sebesar satu satuan maka Kinerja

Pegawai akan menurun sebesar -0,026 satuan, dengan asumsi variabel lain

(65)

4.5.1 Uji Serempak (Uji F)

Untuk melihat kelayakan model regresi apakah sudah benar dapat dilihat

dengan dua cara yakni dengan melihat tabel F pada ANOVA dan melihat nilai

signifikansi . Jika F tabel < F hitung, maka model regresi layak. Dari tabel Anova

diatas terlihat nilai F hitung (17,667) >F tabel (3,32) maka model regresi

dinyatakan layak. Nilai signifikan < 0.05, maka model regresi layak. Dari Tabel

4.11 dibawah terlihat nilai signifikan (0,00) < 0,05 maka model regresi

dinyatakan layak.

Tabel 4.11

Hasil Uji Signifikan Simultan (Uji-F)

ANOVAb

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 101.034 2 50.517 17.667 .000a

Residual 80.063 28 2.859

Total 181.097 30

a. Predictors: (Constant), Stres_Kerja, Lingkungan_Kerja b. Dependent Variable: Kinerja_Karyawan

Berdasarkan Tabel 4.10 telah menunjukkan nilai Fhitung>F tabel. Hal ini

menunjukkan bahwa variabel bebas Lingkungan Kerja dan Stres Kerja secara

serentak berpengaruh terhadap variabel terikat yaitu Kinerja Karyawan di Bagian

SDM PT.Perkebunan Nusantara IV (H1 Diterima).

4.5.2 Uji secara parsial (Uji t)

Uji-t (uji parsial) dilakukan untuk melihat secara individu pengaruh secara

signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat. Dengan kriteria

Gambar

Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel
Tabel 3.3 Uji Validitas
Tabel 3.4 Uji Realibilitas
Gambar 4.1
+7

Referensi

Dokumen terkait

Sult an Agung - Jl... Sult an Agung

Peserta didik dapat menentukan, menggunakan dan menerapkan secara tertulis unsur kebahasaan dari teks fungsional pendek sederhana maupun esai sederhana pada aspek:. -

holders of Mining Business License (IUP) for.. Page 67 of 89 Production Operation specifically for the processing. and/or purification through

Dapat digunakan untuk meramalkan data dengan suatu pola trend. dasar, bentuk pemulusan yang lebih tinggi dapat digunakan

Peserta didik dapat mendeskripsikan tentang: - - - - aspek keruangan konektivitas antar ruang aspek regional (letak Indonesia, sumberdaya alam) kondisi geografis - - -

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan selama dua siklus dapat ditarik kesimpulan bahwa melalui model pembelajaran Course Review Horay

Dalam penulisan ilmiah ini akan dibahas bagaimana pembuatan Website Atasi Ginjal Dengan Cara Tradisional dengan tujuan agar website ini dapat bermanfaat, lebih dikenal dan

Dari sisi produksi, pertumbuhan ini disebabkan oleh Lapangan Usaha Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum, Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor dan