• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DAN MINAT BELAJAR TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN MAKANAN MANUSIA DI MAS AMALIYAH SUNGGAL.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DAN MINAT BELAJAR TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN MAKANAN MANUSIA DI MAS AMALIYAH SUNGGAL."

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)

i ABSTRAK

Ridho Fenni Naputri. Pengaruh Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah dan Minat Belajar Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis dan Hasil Belajar Siswa pada Materi Sistem Pencernaan Makanan Manusia di MAS Amaliyah Sunggal. Tesis. Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan. 2016.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh: (1) Model pembelajaran berbasis masalah terhadap kemampuan berpikir kritis; (2) Minat belajar terhadap kemampuan berpikir kritis; (3) Interaksi model pembelajaran berbasis masalah dan minat belajar terhadap kemampuan berpikir kritis; (4) Model pembelajaran berbasis masalah terhadap hasil belajar siswa; (5) Minat belajar terhadap hasil belajar siswa; dan (6) Interaksi model pembelajaran berbasis masalah dan minat belajar terhadap hasil belajar siswa. Subjek dalam penelitian ini diambil sebanyak 3 kelas yang ditentukan secara acak teknik cluster random sampling. Penetapan kelas pembelajaran diperoleh menjadi 2 kelas dengan sampel tiap kelas 38 orang. Metode penelitian menggunakan eksperimen semu (quasi experiment). Instrumen penelitian berupa angket untuk minat, tes untuk kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar siswa. Teknik analisis menggunakan ANAVA dua jalur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan: (1) Model pembelajaran terhadap kemampuan berpikir kritis

yang diperoleh Fhitung>Ftabel (6,971>2,50) serta nilai probabilitas 0,010<0,05; (2) Minat belajar terhadap kemampuan berpikir kritis yang diperoleh Fhitung>Ftabel

(24,949>2,50) serta nilai probabilitas 0,000<0,05; (3) Interaksi antara model pembelajaran dan minat belajar terhadap kemampuan berpikir kritis yang diperoleh Fhitung>Ftabel (4,140>2,50) serta nilai probabilitas 0,046<0,05; (4) Model pembelajaran terhadap hasil belajar siswa yang diperoleh Fhitung>Ftabel (25,269>2,50) serta nilai probabilitas 0,000<0,05; (5) Minat belajar siswa terhadap hasil belajar siswa yang

diperoleh Fhitung>Ftabel (13,888>2,50) serta nilai probabilitas 0,000<0,05; dan (6) Interaksi antara model pembelajaran dan minat belajar siswa terhadap hasil belajar

siswa yang diperoleh Fhitung>Ftabel (4,291>2,50) serta nilai probabilitas 0,042<0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan dari strategi, minat, serta interaksi strategi pembelajaran dan minat belajar terhadap kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar siswa pada materi sistem pencernaan makanan manusia di MAS Amaliyah Sunggal. Hal tersebut diharapkan dapat memberikan informasi bagi guru dan sekolah untuk menggunakan strategi pembelajaran berbasis masalah dan minat belajar dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar siswa.

(4)

ii ABSTRACT

Ridho Fenni Naputri. The Effect of Problem Based Learning Strategy and Learning Interest toward Critical Thinking Skills and Student’s Learning Outcomes on the Topic in Digestive System of Human at MAS Amaliyah Sunggal. Thesis. Graduate Program, State University of Medan. 2016.

This study aims to determine effect on: (1) Problem based learning strategy

toward critical thinking skills; (2) Learning interest toward critical thinking skills; (3) Interaction between problem based learning strategy and learning interest toward

critical thinking skills; (4) Problem based learning strategy toward students’ learning outcomes; (5) Learning interest toward students’ learning outcomes; and (6) Interaction between problem based learning strategy and learning interest toward students’ learning outcomes. Subjects in this study are taken as much as 3 classes is determined by a cluster random sampling. Determined learning class in research is 2 classes with sample of 38 people per class. The research method used in this study is quasi eksperimental research. Study instruments are questionnaire for interest, test for critical thinking skills and students’ learning outcomes. Analysis technique using two way ANAVA. Based on the results show that there are significant effect on (1) Learning model toward critical thinking skills which obtained Fcount>Ftable (6,971>2,50) and probability value is 0,010<0,05; (2) Learning interest toward critical thinking skills which obtained Fcount>Ftable (24,949>2,50) and probability value is 0,000<0,05; (3) Interaction between learning model and learning interest toward critical thinking skills which obtained Fcount>Ftable (4,140>2,50) and probability value is 0,046<0,05; (4) Learning model toward students’ learning outcomes which obtainde Fcount>Ftable (25,269>2,50) and probability value is 0,000<0,05; (5) Learning interest toward students’ learning outcomes which obtained Fcount>Ftable (13,888>2,50) and probability value is 0,000<0,05; and (6) Interaction between learning model and learning interest toward students’ learning outcomes which obtained Fcount>Ftable (4,291>2,50) and probability value is 0,042<0,05. Based on this study can conclude that there are significant effect of strategy, interest, and interaction between learning strategy and learning interest toward critical thinking skills and students’ learning outcomes on the topic in digestive system of human at MAS Amaliyah Sunggal. This cases are expected to provide information for teachers and schools to use problem based learning strategy and learning interest to improve critical thinking skills and student’s learning outcomes.

(5)

iii

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWTatas segala rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis dengan judul “Pengaruh Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah dan Minat Belajar terhadap

Kemampuan Berpikir Kritis dan Hasil Belajar Siswa pada Materi Sistem Pencernaan Makanan Manusia di MAS Amaliyah Sunggal.” Tesis ini disusun untuk memenuhi persyaratan dalam memperoleh Gelar Magister Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Biologi Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

Penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada Bapak Syarifuddin, M.Sc, Ph.D., selaku dosen pembimbing I dan kepada Ibu Dr. Elly Djulia, M.Pd., selaku dosen pembimbing II yang telah memberikan arahan dan bimbingan serta waktu kepada penulis sejak awal penulisan proposal penelitian hingga penyelesaian tesis ini. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada Bapak Dr. Mufti Sudibyo, M.Si., Ibu Dr. Fauziyah Harahap, M.Si., dan Bapak Dr. Hasruddin, M.Pd., sebagai dosen narasumber atau penguji yang telah banyak memberikan saran serta masukan untuk kesempurnaan tesis ini. Penulis juga menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya dengan kerendahan hati kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd., selaku Rektor Universitas Negeri Medan beserta para pejabat dijajaran Civitas Akademika UNIMED.

2. Bapak Prof. Dr. Bornok Sinaga, M.Pd., selaku Direktur Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan beserta para Asisten Direktur.

(6)

iv

4. Bapak Drs. Zulkifli Simatupang, M.Pd., dan Bapak Dr. Mufti Sudibyo, M.Si sebagai dosen validator instrumen.

5. Keluarga tercinta Ayahanda Basukiono dan Ibunda Listi Atika serta Suami Armadi yang selalu memberikan do’a dan dukungan.

6. Tata usaha dan Program Studi Pendidikan Biologi yang telah banyak membantu dalam hal pengurusan surat-menyurat di Pascasarjana.

7. Bapak Jufri Effendi, S.Pd.I., M.Pd., sebagai Kepala Sekolah MAS Amaliyah Sunggal yang telah memberi izin untuk mengadakan penelitian di sekolah ini. 8. Mahasiswa Pascasarjana Universitas Negeri Medan terkhusus Prodi Biologi.

Penulis menyadari tesis ini masih banyak kekurangan. Oleh sebab itu, penulissangat mengharapkan kritik dan saran agar tesis ini lebih sempurna lagi. Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih banyak kepada semua saudara-saudari, semoga Allah SWT membalas kebaikan kita semua serta selalu diberi hidayah demi menggapai cita-cita. Aamiin.

Medan, Mei 2016

(7)

v DAFTAR lSI

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah ... 1

1.2. Identifikasi Masalah ... 6

1.3. Batasan Masalah... 7

1.4. Rumusan Masalah ... 7

1.5. Tujuan Penelitian ... 8

1.6. Manfaat Penelitian ... 9

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1. Kajian Teoritis ... 10

2.1.1. Hakikat Pembelajaran Berbasis Masalah ... 10

2.1.2. Syarat-syarat Pembelajaran Berbasis Masalah ... 12

2.1.3. Tahapan dalam Pembelajaran Berbasis Masalah ... 14

2.1.4. Keunggulan dan Kelemahan Pembelajaran Berbasis Masalah ... 15

2.1.5. Hasil Belajar ... 16

2.1.6. Hakikat Pembelajaran Konvensional ... 18

2.1.7. Kemampuan Berpikir Kritis ... 19

2.1.8. Hakikat Minat Belajar Biologi ... 23

2.2. Penelitian yang Relevan ... 30

2.3. Kerangka Berpikir ... 31

2.4. Hipotesis Penelitian ... 40

BAB III. METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ... 41

3.2. Populasi dan Sampel ... 41

3.3. Variabel Penelitian ... 41

3.4. Jenis dan Desain Penelitian ... 42

3.5. Prosedur Pelaksanaan Penelitian ... 43

3.6. Definisi Operasional Variabel ... 44

3.7. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian ... 46

(8)

vi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian ... 56

4.1.1. Deskripsi Minat Belajar Siswa ... 56

4.1.2. Deskripsi Kemampuan Berpikir Kritis Siswa ... 56

4.1.2.1. Pengaruh Model Pembelajaran Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa ... 56

4.1.2.2. Pengaruh Minat Belajar Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa ... 57

4.1.2.3. Pengaruh Interaksi Model Pembelajaran dan Minat Belajar Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa ... 58

4.1.3. Deskripsi Data Hasil Belajar Siswa ... 60

4.1.3.1. Pengaruh Model Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar Siswa ... 60

4.1.3.2. Pengaruh Minat Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa ... 61

4.1.3.3. Pengaruh Interaksi Model Pembelajaran dan Minat Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa ... 62

4.1.4. Uji Persyaratan Statistik ... 65

4.1.4.1. Uji Normalitas Kemampuan Berpikir Kritis Siswa ... 65

4.1.4.2. Uji Normalitas Hasil Belajar Siswa ... 66

4.1.4.3. Uji Homogenitas Data Kemampuan Berpikir Kritis Siswa ... 67

4.1.4.4. Uji Homogenitas Data Hasil Belajar Siswa ... 67

4.1.5. Pengujian Hipotesis ... 68

4.1.5.1. Uji Lanjut (Post Hoc) pada Kemampuan Berpikir Kritis Siswa ... 71

4.1.5.2. Uji Lanjut (Post Hoc) pada Hasil Belajar Siswa ... 72

4.2. Pembahasan ... 74

4.2.1. Minat Belajar Siswa dengan Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah dan Konvensional ... 74

4.2.2. Pengaruh Penggunaan Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah dan Konvensional terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa... 74

4.2.3. Pengaruh Minat Belajar terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa . 77 4.2.4. Interaksi antara Model Pembelajaran dan Minat Belajar terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa ... 78

4.2.5. Pengaruh Penggunaan Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah dan Konvensional terhadap terhadap Hasil Belajar Siswa ... 79

4.2.6. Pengaruh Minat Belajar terhadap Hasil Belajar Siswa ... 81

4.2.7. Interaksi antara Model Pembelajaran dan Minat Belajar terhadap Hasil Belajar Siswa ... 82

4.3. Keterbatasan Penelitian ... 84

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN 5.1. Simpulan ... 86

5.2. Implikasi ... 87

5.3. Saran ... 89

DAFTAR PUSTAKA ... 91

(9)

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Tahapan Pembelajaran Berbasis Masalah ... 14

Tabel 3.1. Rancangan Penelitian ... 42

Tabel 3.2. Kisi-kisi Angket Minat Belajar Siswa ... 47

Tabel 3.3. Interval Minat Siswa ... 47

Tabel 3.4. Kisi-kisi Tes Hasil Belajar ... 48

Tabel 3.5. Kisi-kisi Tes Kemampuan Berpikir Kritis ... 49

Tabel 3.6. Kategori Validitas Tes ... 51

Tabel 4.1. Uji Normalitas Data Kemampuan Berpikir Kritis Siswa ... 65

Tabel 4.2. Uji Normalitas Data Pretes dan Postes Hasil Belajar Siswa ... 66

Tabel 4.3. Uji Homogenitas Data Kemampuan Berpikir Kritis Siswa ... 67

Tabel 4.4. Uji Homogenitas Data Pretes dan Postes Hasil Belajar Siswa ... 68

Tabel 4.5. Uji ANAVA (two way) Kemampuan Berpikir Kritis Siswa ... 68

(10)

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1. Pengaruh Rerata Nilai Kemampuan Berpikir Kritis Siswa dengan Menggunakan Model Pembelajaran pada Materi Sistem Pencernaan Makanan Manusia di MAS Amaliyah

Sunggal (F=6,971 ; P=0,010) ... 57 Gambar 4.2. Pengaruh Rerata Nilai Kemampuan Berpikir Kritis Siswa

dengan Minat Belajar Siswa pada Materi Sistem Pencernaan Makanan Manusia di MAS Amaliyah Sunggal

(F=24,949 ; P=0,000) ... 58 Gambar 4.3. Pengaruh Rerata Nilai Kemampuan Berpikir Kritis Siswa

dengan Adanya Interaksi Model Pembelajaran dan Minat Belajar Siswa pada Materi Sistem Pencernaan Makanan

Manusia di MAS Amaliyah Sunggal (F=4,140 ; P=0,046) ... 59 Gambar 4.4. Pengaruh Rerata Nilai Pretes dan Postes Hasil Belajar Siswa

dengan Menggunakan Model Pembelajaran pada Materi Sistem Pencernaan Makanan Manusia di MAS Amaliyah

Sunggal (F=25,269 ; P=0,000) ... 61 Gambar 4.5. Pengaruh Rerata Nilai Pretes dan Postes Hasil Belajar Siswa

dengan Minat Belajar Siswa pada Materi Sistem Pencernaan Makanan Manusia di MAS Amaliyah Sunggal

(F=13,888; P=0,000) ... 62 Gambar 4.6. Perbandingan Rerata Nilai Pretes Hasil Belajar Siswa dengan

Adanya Interaksi Model Pembelajaran dan Minat Belajar Siswa ... 63 Gambar 4.7. Pengaruh Rerata Nilai Postes Hasil Belajar Siswa dengan

Adanya Interaksi Model Pembelajaran dan Minat Belajar Siswa pada Materi Sistem Pencernaan Makanan Manusia di MAS

(11)

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Tes Hasil Belajar Siswa ... 95

Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah ... 105

Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Konvensional ... 129

Lampiran 4. Lembar Kerja Siswa Model Pembelajaran Berbasis Masalah ... 138

Lampiran 5. Lembar Kerja Siswa Konvensional ... 150

Lampiran 6. Tes Kemampuan Berpikir Kritis Siswa ... 161

Lampiran 7. Angket Minat Siswa ... 173

Lampiran 8.Uji Coba Validasi Kemampuan Berpikir Kritis Siswa ... 177

Lampiran 9. Reliabilitas Tes Kemampuan Berpikir Kritis Siswa ... 178

Lampiran 10. Daya Beda dan Tingkat Kesukaran Tes Kemampuan Berpikir Kritis Siswa ... 179

Lampiran 11. Perhitungan Tes Validitas, Reliabilitas, Daya Beda, dan Tingkat Kesukaran pada Kemampuan Berpikir Kritis Siswa ... 180

Lampiran 12. Uji Coba Validasi Hasil Belajar Siswa ... 183

Lampiran 13. Reliabilitas Tes Hasil Belajar Siswa ... 184

Lampiran 14. Daya Beda dan Tingkat Kesukaran Tes Hasil Belajar Siswa ... 185

Lampiran 15. Perhitungan Tes Validitas, Reliabilitas, Daya Beda, dan Tingkat Kesukaran pada Hasil Belajar Siswa ... 186

Lampiran 16. Data Skor Minat Belajar Siswa pada Pembelajaran Berbasis Masalah ... 189

Lampiran 17. Data Skor Minat Belajar Siswa pada Pembelajaran Konvensional... 190

Lampiran 18. Data Skor Kemampuan Berpikir Kritis Siswa ... 191

Lampiran 19. Data Skor Hasil Belajar Siswa... 193

Lampiran 20. Data Frekuensi Minat Belajar, Kemampuan Berpikir Kritis dan Hasil Belajar Siswa ... 195

Lampiran 21. Histogram Normalitas Minat Belajar, Kemampuan Berpikir Kritis dan Hasil Belajar Siswa ... 198

Lampiran 22. Uji Normalitas Minat Belajar, Kemampuan Berpikir Kritis dan Hasil Belajar Siswa ... 203

Lampiran 23. Uji Homogenitas Minat Belajar, Kemampuan Berpikir Kritis dan Hasil Belajar Siswa ... 204

Lampiran 24. Uji ANAVA (two way) pada Minat Belajar, Kemampuan Berpikir Kritis dan Hasil Belajar Siswa ... 205

Lampiran 25. Uji Tukey pada Minat Belajar, Kemampuan Berpikir Kritis dan Hasil Belajar Siswa ... 207

(12)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Masalah

Biologi sebagai salah satu bidang studi Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

merupakan ilmu yang besar perannya dalam pendidikan, disamping itu juga

belajar biologi sangat bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari. Begitu pentingnya

peranan dalam mempelajari biologi. Oleh sebab itu, pemerintah terus berupaya

untuk meningkatkan mutu pengajaran mulai dari tingkat Sekolah Menengah

Pertama (SMP) sampai Perguruan Tinggi. Membahas kualitas pendidikan tidak

terlepas dari pencapaian hasil atau prestasi belajar siswa, karena hasil belajar

siswa dapat dijadikan tolak ukur untuk menilai apakah pendidikan di suatu

sekolah berhasil atau tidak.

Pembelajaran di kelas saat ini seharusnya tidak hanya sekedar aktivitas

proses transfer pengetahuan satu arah dari guru kepada siswa, dimana guru

sebagai pusat informasi dan siswa sebagai penerima informasi dan bertindak

pasif, tetapi merupakan suatu interaksi siswa dengan ilmu pengetahuan yang

diinisiasi oleh rasa ingin tahu (curiosity) siswa, proses uji coba (trial and error),

analisa konsep atau masalah, dan menyimpulkan suatu konsep ilmu pengetahuan

yang difasilitasi oleh guru yang diharapkan dapat menimbulkan diskusi-diskusi

menarik antar siswa yang diliputi proses berpikir kompleks, saling mengajari

teman (peer teaching), presentasi pendapat dan tanya jawab yang memungkinkan

siswamemahami konsep-konsep ilmu pengetahuan sekaligus mengasah

keterampilan baik dalam berpikir kritis dan memecahkan masalah dan adanya rasa

percaya diri siswa terhadap kemampuan yang dimiliki.

(13)

2

Mata pelajaran biologi merupakan pelajaran yang mudah untuk dikaitkan

dengan kehidupan sehari-hari. Banyak konsep-konsep dalam biologi yang

berhubungan dengan kehidupan sehari-hari. Tetapi pelajaran dianggap sulit dan

tidak menarik sebagian siswa. Dari wawancara yang dilakukan oleh penulis

dengan beberapa siswa kelas XI IPA, mereka mengatakan bahwa mereka tidak

tertarik dengan pelajaran biologi, karena banyak konsep-konsep yang harus

dihapalkan dan istilah-istilah latin yang dianggap membosankan. Di samping itu,

pembelajaran pada umumnya masih berlangsung secara konvensional, dimana

konsep-konsep transfer secara utuh oleh guru kepada siswa.

Masalah tersebut dapat terlihat pada hasil belajar biologi di MAS

Amaliyah Sunggal memiliki jumlah kelas XI sebanyak 3 kelas, rata-rata siswa

pada mata pelajaran biologi masih tergolong rendah. Data yang diperoleh

menunjukkan bahwa penilaian pada mata pelajaran biologi di MAS Amaliyah

Sunggal belum mencapai hasil yang memuaskan. Persentasi hasil ujian siswa

MAS Amaliyah Sunggal memiliki nilai dibawah ketuntasan belajar dari tahun

pembelajaran 2011/2012 s/d 2013/2014, rata-rata nilai biologi siswa pada ujian

akhir semester kelas XI selama kurun waktu tiga tahun terakhir yaitu: (1) Tahun

ajaran 2012/2013 = 65; (2) Tahun ajaran 2014/2015 = 68; dan (3) Tahun ajaran

2013/2014 = 70.Jika dilihat nilai rata-rata hasil belajar Biologi mengalami

peningkatan namun peningkatan tersebut belumlah optimal dengan kata lain

masih terdapat siswa yang memiliki nilai dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal

(KKM) yaitu 75.

Berdasarkan hasil observasi peneliti selama tiga minggu di MAS

(14)

3

terhadap salah seorang guru di sekolah Yayasan Perguruan Amaliyah Sunggal

dapat ditemukan beberapa permasalahan sebagai berikut: (1) Guru sering

menggunakan metode ceramah dalam mengajarkan biologi, dengan menuliskan

hal-hal penting hasil rangkuman dari buku teks biologi di papan tulis sambil

menjelaskan materi pelajaran dengan pola komunikasi satu arah; (2) Salah satu

faktor internal yang mempengaruhi hasil belajar adalah minat belajar. Rendahnya

hasil belajar siswa dari data tersebut yang salah satu penyebabnya karena

rendahnya minat belajar mereka yang dikhawatirkan menjadi kendala dalam

kenaikan kelas karena siswa tidak mencapai kompetensi yang diharapkan

berdasarkan KKM; (3) Daya analisis atau kemampuan berpikir kritis siswa juga

rendah dalam pembelajaran; dan (4) Siswa hanya mampu menjawab soal yang

diberikan guru dengan baik pada ranah taksonomi Bloom berkisar dari C1-C3.

Karakteristik siswa dalam penelitian ini minat belajar Biologi yang

dilakukan oleh siswa itu sendiri untuk berprestasi. Sering dijumpai siswa yang

memiliki intelegensi yang tinggi tetapi prestasi belajar yang dicapainya rendah,

akibat kemampuan intelektual yang dimilikinya tidak atau kurang berfungsi

secara optimal. Salah satu faktor pendukung agar kemampuan intelektual yang

dimiliki siswa dapat berfungsi secara optimal adalah adanya minat belajar biologi

untuk berprestasi yang tinggi dalam dirinya. Minat adalah kecenderungan jiwa

yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa aktivitas atau kegiatan

(Slameto, 2003). Minat merupakan bagian dari belajar. Dari pengertian minat

belajar tersebut tampak tiga hal, yaitu: (1) Minat dimulai dengan suatu perubahan

tenaga dalam diri seseorang; (2) Minat itu ditandai oleh dorongan afektif yang

(15)

4

untuk mencapai tujuan. Siswa akan berusaha sekuat tenaga apabila dia memiliki

minat yang besar untuk mencapai tujuan belajar. Siswa akan belajar dengan

sungguh-sungguh tanpa dipaksa, bila memiliki minat yang besar; yang dengan

demikian diharapkan akan mencapai prestasi yang tinggi. Adanya minat

berprestasi yang tinggi dalam diri siswa merupakan syarat agar siswa terdorong

oleh kemauannya sendiri untuk mengatasi berbagai kesulitan belajar yang

dihadapinya, dan lebih lanjut siswa akan sanggup untuk belajar sendiri.

Hal ini juga dapat berdampak kemampuan mengingat materi pelajaran

menjadi rendah pula. Sya’roni (2008) di SMP Muhammadiyah 4

CipondohTangerang mendapatkan data bahwa ada pengaruh interaksi antara

model pembelajaran dan minat belajar siswa terhadap hasil belajar Biologi. Siswa

yang memiliki minat belajar tinggi, menyebabkan siswa memiliki hasil belajar

yang lebih baik dari pada siswa yang memiliki minat belajar yang rendah. Untuk

menghadapi siswa dengan latar belakang minat yang berbeda, maka dirasa perlu

untuk menemukan model pembelajaran yang lebih tepat. Model pembelajaran

berbasis masalah diharapkan dapat digunakan dalam meningkatkan minat belajar,

kemampuan berpikir kritis, dan hasil belajar siswa.

Saat ini, para peneliti bidang pendidikan telah mengembangkan sejumlah

teori belajar dan berbagai model pembelajaran yang dinilai baik dalam

mendukung suasana pembelajaran aktif di dalam kelas. Model pembelajaran yang

berpusat pada siswa (student centered) dianggap tepat sebagai solusi

terhadappermasalahan untuk meningkatkan hasil belajar biologi dan kemampuan

berpikir kritis. Salah satu model pembelajaran yang berpusat pada siswa, yang

(16)

5

kritis dan hasil belajarnya adalah model pembelajaran berbasis masalah atau

Problem Based Learning (selanjutnya disingkat menjadi model pembelajaran

PBL) (Anderson, 2007). Dalam model pembelajaran PBL, adanya penggunaan

masalah sebagai fokus untuk mengembangkan keterampilan pemecahan masalah,

materi dan pengaturan diri (Eggen, 2012). Tujuan yang ingin dicapai dalam model

pembelajaran PBL ini adalah menumbuhkan kemampuan siswa dalam berpikir

kritis, analistis, sistematis dan logis dalam menemukan alternatif pemecahan

masalah melalui ekspolarasi data secara empiris dalam rangka menumbuhkan

sikap ilmiah (Sanjaya, 2006) .

Memahami zat makanan atau zat gizi dalam sistem pencernaan

makananmerupakan materi Biologi yang membahas tentang kandungan gizi yang

terdapat dalam makananproses pencernaan makanan yang terjadi pada

organ-organ sistem pencernaan makanan manusia serta gangguan atau penyakit yang

akan muncul akibat dari kekurangan gizi. Pada materi ini diperlukan keaktifan

siswa dalam belajar dan berusaha untuk menganalisis permasalahan yang ada dan

mengatasi permasalahan tersebut. Siswa diharapkan dapat mencari dan

menemukan konsep-konsep dalam sistem pencernaan makanan, serta dapat

menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang sering muncul dalam kehidupan

sehari-hari. Jadi dalam zat makanan atau zat gizi dalam materi sistem pencernaan

makanan dibutuhkan kemampuan berpikir dan sikap makan siswa terhadap proses

pencernaan makanan, gizi buruk dangangguan atau penyakit yang terjadi dalam

sistem pencernaan makanan.

Berdasarkan fakta di atas, maka penulis berpendapat bahwa untuk

(17)

6

memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa agar

diperoleh pembelajaran yang efektif, mampu meningkatkan aktivitas belajar siswa

sehingga menguatkan hasil belajar mereka akan sejumlah informasi yang akan

berdampak pada hasil belajar kognitifnya. Dari permasalahan tersebut disadari

bahwa pengaruh pemilihan model pembelajaran PBL merupakan beberapa faktor

eksternal yang penting dalam meningkatkan minat belajar siswa sekaligus

meningkatkan hasil belajar Biologi dan kemampuan berpikir kritis siswa pada

materi sistem pencernaan makanan kelas XI IPA MAS Amaliyah Sunggal.

1.2. ldentifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan di atas, maka dapat

diidentifikasi beberapa permasalahan, sebagai berikut: (1) Rendahnya minat

belajar biologi pada siswa untuk berprestasi yang tinggi berdasarkan hasil kognitif

dari nilai rata-rata ujian semester yang kurang dari nilai Kriteria Ketuntasan

Minimal (KKM); (2) Rendahnya perolehan hasil belajar siswa pada mata

pelajaran Biologi; (3) Pembelajaran dalam kelas bersifat teacher centered; guru

lebih banyak memberi informasi dengan metode ceramah, diikuti oleh diskusi dan

tanya jawab biasa. Hal ini menyebabkan potensi dan kemampuan diri siswa tidak

berkembang secara baik; (4) Proses pembelajaran didalam kelas lebih diarahkan

pada kemampuan menghafal konsep ataupun teori, sehingga upaya untuk melatih

keterampilan berpikir kritis siswa sering luput dari perhatian guru; dan (5) Tidak

tumbuh dan berkembangnya kemampuan dan pemahaman siswa terhadap materi

pelajaran tertentu karena tidak terpilihnya model pembelajaran yang sesuai untuk

membangkitkan dan mendorong timbulnya minat belajar biologi secara ilmiah

(18)

7

1.3.Batasan Masalah

Berdasarkan ldentifikasi masalah yang dilakukan maka penelitian ini

diberi batasan yaitu:

1. Model pembelajaran dalam penelitian ini dibatasi dengan menggunakan

model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dan pembelajaran

langsung atau Direct Instruction (DI).

2. Kemampuan berpikir kritis siswa dalam hal ini menggunakan referensiCornell

dengan menggunakan instrument tes.

3. Hasil belajar siswa dibatasi pada materi sistem pencernaan makanan di kelas

XI Semester Ganjil di MAS Amaliyah Sunggal, pada ranah kognitif C1, C2,

C3, C4 dan C5.

4. Minat belajar siswa dibatasi pada minat dari dalam dan luar diri siswa selama

pembelajaran biologi. Minat belajar biologi diukur dengan menggunakan

angket.

1.4. Rumusan Masalah

Sesuai dengan pembatasan masalah yang diajukan diatas, maka rumusan

masalah dalam penelitian ini dinyatakan sebagai berikut:

1. Apakah ada pengaruh model pembelajaran PBL terhadap kemampuan berpikir

kritis siswa kelas XI IPA MAS Amaliyah Sunggal?

2. Apakah ada pengaruh minat belajar biologi terhadap kemampuan berpikir kritis

siswa kelas XI IPA MAS Amaliyah Sunggal?

3. Apakah ada pengaruh interaksi model pembelajaran PBL dan minat belajar

biologi terhadap kemampuan berpikir kritis siswa kelas XI IPA MAS Amaliyah

(19)

8

4. Apakah ada pengaruh model pembelajaran PBL terhadap hasil belajar pada

materi sistem pencernaan makanan siswa kelas XI IPA MAS Amaliyah Sunggal?

5. Apakah ada pengaruh minat belajarbiologi terhadap hasil belajar pada materi

sistem pencernaan makanan siswa kelas XI IPA MAS Amaliyah Sunggal?

6. Apakah ada pengaruh interaksi model pembelajaran PBL dan minat

belajarbiologi terhadap hasil belajar pada materi sistem pencernaan makanan

siswa kelas XI IPA MAS Amaliyah Sunggal?

1.5. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui:

1. Pengaruh model pembelajaran PBL terhadap kemampuan berpikir kritis siswa

kelas XI IPA MAS Amaliyah Sunggal.

2. Pengaruh minat belajar biologi terhadap kemampuan berpikir kritis siswa kelas

XI IPA MAS Amaliyah Sunggal.

3. Pengaruh interaksi model pembelajaran PBL dan minat belajarbiologi terhadap

kemampuan berpikir kritis siswa kelas XI IPA MAS Amaliyah Sunggal.

4. Pengaruh model pembelajaran PBL terhadap hasil belajar pada materi sistem

pencernaan makanan siswa kelas XI IPA MAS Amaliyah Sunggal.

5. Pengaruh minat belajarbiologi terhadap hasil belajar pada materi sistem

pencernaan makanan siswa kelas XI IPA MAS Amaliyah Sunggal.

6. Pengaruh interaksi model pembelajaran PBL dan minat belajarbiologi terhadap

hasil belajar pada materi sistem pencernaan makanansiswa kelas XI IPA MAS

(20)

9

1.6. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara

teoritis maupun secara praktis.

a. Secara teoritis yaitu: (1) Sebagai bahan referensi yang dapat digunakan untuk

memperoleh informasi tentang pengaruh model pembelajaran PBL dan minat

belajar biologi terhadap hasil belajar pada materi sistem pencernaan makanan

dan kemampuan berpikir kritis siswa; (2) Sebagai bahan pertimbangan,

landasan empiris maupun kerangka acuan bagi penelitian pendidikan yang

relevan di masa mendatang; dan (3) Menambah khasanah ilmu pengetahuan

tentang model belajar PBL yang terbukti efektif, dan memahami pentingnya

pengembangan kemampuan berpikir kritis dan peranan minat belajar biologi

dalam diri siswa sebagai modal utama soft skill siswa dalam menyongsong

masa depan yang lebih baik.

b. Secara praktis yaitu: (1) Sebagai bahan acuan pengambilan kebijakan bidang

pendidikan terkait dengan peningkatan mutu guru dan kualitas pembelajaran

yang dilakukan; (2) Sebagai bahan refleksi dan masukan bagi guru biologi

dalam penggunaan model pembelajaran PBL dan pembelajaran langsung;

dan (3) Sebagai bahan pertimbangan bagi guru biologi untuk melakukan

inovasi secara berkelanjutan dalam pembelajaran biologi, khususnya pada

(21)

86

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

5.1. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan, maka dapat diambil kesimpulan bahwa:

1. Kemampuan berpikir kritis siswa pada materi Sistem Pencernaan Makanan Manusia yang dibelajarkan dengan model pembelajaran berbasis masalah lebih tinggi dibandingkan dengan kemampuan berpikir kritis siswa yang dibelajarkan dengan konvensional. Hal ini terdapat pengaruh model pembelajaran berbasis masalah terhadap kemampuan berpikir kritis siswa kelas XI IPA MAS Amaliyah Sunggal.

2. Kemampuan berpikir kritis siswa pada materi Sistem Pencernaan Makanan Manusia yang dibelajarkan dengan minat belajar tinggi lebih tinggi dibandingkan dengan kemampuan berpikir kritis siswa yang dibelajarkan dengan minat rendah. Hal ini terdapat pengaruh minat belajar biologi terhadap kemampuan berpikir kritis siswa kelas XI IPA MAS AmaliyahSunggal.

3. Kemampuan berpikir kritis siswa pada materi Sistem Pencernaan Makanan Manusia yang dibelajarkan dengan model pembelajaran berbasis masalah dengan minat tinggi lebih tinggi dibandingkan model pembelajaran berbasis masalah dengan minat rendah. Sedangkan pembelajaran konvansional dengan minat tinggi lebih tinggi dibandingkan pembelajaran konvansional dengan minat rendah.Hal ini terdapat pengaruh interaksi model pembelajaran berbasis masalah dan minat belajar biologi terhadap kemampuan berpikir kritis siswa kelas XI IPA MAS Amaliyah Sunggal.

(22)

87

4. Hasil belajar siswa pada materi Sistem Pencernaan Makanan Manusia yang dibelajarkan dengan model pembelajaran berbasis masalah lebih tinggi dibandingkan dengan hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan konvensional. Hal ini terdapat terdapat pengaruh model pembelajaran berbasis masalah terhadap hasil belajar siswa kelas XI IPA MAS Amaliyah Sunggal. 5. Hasil belajar siswa pada materi Sistem Pencernaan Makanan Manusia yang

dibelajarkan dengan minat belajar tinggi lebih tinggi dibandingkan dengan hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan minat rendah. Hal ini terdapat pengaruh minat belajar biologi terhadap hasil belajar siswa kelas XI IPA MAS Amaliyah Sunggal.

6. Hasil belajar siswa pada materi Sistem Pencernaan Makanan Manusia yang dibelajarkan dengan model pembelajaran berbasis masalah dengan minat tinggi lebih tinggi dibandingkan model pembelajaran berbasis masalah dengan minat rendah. Pembelajaran konvansional dengan minat tinggi lebih tinggi dibandingkan pembelajaran konvansional dengan minat rendah. Hal ini terdapat pengaruh interaksi model pembelajaran berbasis masalah dan minat belajar biologi terhadap hasil belajar siswa kelas XI IPA MAS Amaliyah Sunggal.

5.2.Implikasi

(23)

88

dan mental untuk menemukan sendiri pengetahuannya yang dapat mendorong sikap berpikir kritis dan hasil belajar sehingga efektifitas pembelajaran tercapai. Berdasarkan dari hasil penelitian dan pembahasan ini, dapat dijadikan bagi guru biologi untuk menggunakan strategi pembelajaran berbasis masalah dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar siswa di sekolah.

Selanjutnya diketahui bahwa minat belajar siswa juga dapat memberi pengaruh terhadap perolehan kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar siswa yang dapat memberikan dorongan dan semangat dalam belajar. Minat belajar siswa memiliki kategori tinggi dan rendah, dimana perolehan nilai masing-masing siswa sangat bervariasi. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh bahwa siswa yang memiliki minat belajar tinggi lebih tinggi daripada siswa yang memiliki minat belajar rendah.Dengan adanya variasi minat belajar siswa dapat memengaruhi suatu pembelajaran. Minat belajar siswa perlu mendapat perhatian bagi seluruh guru yang mengajar agar prestasi belajar siswa terdorong dengan baik. Pembelajaran yang didasarkan pada minat belajar siswa memberi pengaruh terhadap perolehan kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar siswa.

(24)

89

menggunakan strategi pembelajaran berbasis masalah dan meningkatkan minat belajar siswa.Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan model pembelajaran tersebut lebih efektif digunakan untuk kemampuan berpikir kritisdan hasil belajar siswa.Karena model pembelajaran berbasis masalah dan minat tersebut lebih menekankan pada aktivitas siswa secara maksimal untuk mencari serta menemukan masalah dalam pembelajaran. Hal ini berarti bahwa model pembelajaran tersebut menempatkan siswa sebagai subjek belajar. Dengan adanya proses pembelajaran berbasis masalah, siswa tidak hanya berperan sebagai penerima pelajaran melalui penjelasan guru secara verbal atau ceramah akan tetapi para siswa juga turut serta berperan dalam mencari dan menemukan inti materi pelajaran yang dijelaskan dalam proses pembelajaran baik di dalam maupun di luar kelas dan hal tersebut sangat baik apabila diberi minat belajar yang tinggi kepada para siswa, agar kemamapuan berpikir kritis dan hasil belajar siswa tercapai dengan optimal.

5.3. Saran

Berdasarkan kesimpulandan implikasi yang telah diuraikan, maka sebagai tindak lanjut penelitian ini disarankanbeberapa hal sebagaiberikut:

1. Menggunakan strategi pembelajaran berbasis masalah secara tepat dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan hasil berlajar siswa.

(25)

90

3. Sebagai guru, hendaklah mendorong siswa untuk meningkatkan rasa keingintahuan atau minat untuk belajar, agar siswa dapat menyelesaikan suatu permasalahan dengan baik dalam materi pembelajaran.

4. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini jumlahnya kecil, untuk itu disarankan bagi peneliti lain dapat melakukan penelitian lanjut dengan sampel yang lebih besar agar dapat digeneralisasi sehingga prestasi belajar siswa lebih meningkat dan maksimal.

(26)

91

DAFTAR PUSTAKA

Adesoji, A.F. 2008. Students Ability Levels and Effectiveness of

Problem-Solving Instructional Strategy. Journal Social Science, 17(1): 5-8.

Afcariono, M. 2008. Penerapan Model Pembelajaran PBL untuk Meningkatkan

Kemampuan Berpikir Kritis Siswa pada Mata Pelajaran Biologi. Jurnal

Pendidikan Inovatif, 3(2): 65-68.

Ahmadi, A.H. 2003. Psikologi Umum. Jakarta: Rineka Cipta.

Akcay, B. 2009. Problem-Based Learning in Science Education. Journal of

Turkish Science Education, 6(2): 26-36.

Allen, D. and Tanner, K. 2003. Approaches to Cell Biology Teaching: Learning Content in Contex-Problem-Based Learning.

Allen, D. And Tanner, K. 2005. Infusing Active Learning Into the Large-Enrollment Biology Class: Seven Strategies, from the Simple to Complex.

Amir, T. 2009. Inovasi Pendidikan Melalui Problem Based Learning. Jakarta:

Kencana Prenada Media Group.

Anderson, L.W., M.S. Mitchell., dan P.M. Osgood. 2008. Gauging The Gaps In

Student Problem Solving. CBE Life Science Education, 7(2): 254-262.

Anderson, O. W. and Krathwohl, David. R. 2001. Taxonomy for Learning,

Teaching, and Assesing. A Revision of Bloom’s Taxonomy of Educational Objectives. Abridged Edition. New York: Addison Wesley Longman, Inc.

Angkowo, R., and Kosasih, A. 2005. Optimalisasi Media Pembelajaran. Jakarta:

Grasindo.

Aunurrahman. 2012. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Arends, I.A. 2008. Learning to Teach. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Arikunto, S. 1996. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:

Rineka Cipta.

Arikunto, S. 2012. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi 2. Jakarta: Bumi

Aksara.

Armbruster, P., Patel, M., Johnsosn, E., and Weiss., M. 2009. Active Learning and Student Centered Pedagogy Improve Student Attitudes and Perfonnance

(27)

92

Armstrong, N., Chang. M.S., Brickman, M. 2007. Cooperative Learning in

Industrial-Sized Biology Classes. CBE-Life Sciences Education, 6(1):

163-177.

Arsyad. 2005. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Press Indonesia.

Ary, D., Jacobs, L.C. and Razavieh, A. Tanpa Tahun. Pengantar Penelitian

Pendidikan. Terjemahan Oleh Arief Furchan. 1982. Surabaya: Usaha Nasional.

Astra dan Sumiati. 2008. Metode Pembelajaran. Bandung: Wacana Prima.

Ausubel, D.P. 1963. The Psychology of Meaningful Verbal Learning. New York:

Grune and Stration.

Bao, L. 2006. Theorical Comparisons of Average Normalized Gain Calculation.

American Journal Physic, 74(10): 917-922.

Barret, T. 2005. Understanding Problem-Based Learning. Handbook of Enquiry

and Problem Based Learning. Galway: CELT.

Buchari. 1985. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Aksara Baru.

Chin, C. and Gek, L.C. 2003. Implementing Problem Based-Learning in Biology.

Tersedia pada: pbl.tp.edu.ag/PBL Subjects/ Articles/

ChristineChinliGekChia.pdf diakses pada tanggal 5 Maret 2014.

Cooper, M. 2004. Illustrated Dictionary of Education. New Delhi: Lotus Press.

Dahar, R. W. 1989. Teori-teori Belajar. Bandung: Erlangga.

Dike, W and Reiser, A.R 1996. Instructional Planning. Asimon and Schuster

Company, Needham Heights, Masaschussetts.

Dimyati dan Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Kerjasama

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan dengan Rineka Cipta.

Djamarah, S.B., dan Zain, A. 2006. Srategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka

Cipta.

Driscoll, M.P. 1994. Psychology of Learning for Instruction. Boston: Allyn and

Bacon, Inc.

Eggen. P.D., and Kauchak. D.P. 1996. Strategiesfor Teacher. Teaching Contens

and Thinking Skill. Boston: allyn and Bacon.

(28)

93

Fisher, A. 2009. Berpikir Kritis: Sebuah Pengantar. Jakarta: Erlangga.

Gagne. R.M. 1977. The Condition of Learning. Third Edition. New York: Holt

Rinehart and Winston.

Gerlach, Vermon S and Donald P. Ely. 1980. Teaching and Media: A Systematic

Approach. Seccond Edition. New Jersey: Prentice Hall, Inc.

Hamalik, O. 2009. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Hamid, A. 2007. Teori Belajar dan Pembelajaran. Program Pascasarjana

Universitas Negeri Medan.

Hardjana. 1994. Kiat Sukses di Perguruan Tinggi. Yogyakarta: Kanisius.

Hasnawiyah. 2011. Minat dan Motivasi Siswa terhadap Jurusan Biologi pada

SMA di Ujungpandang. Skripsi. Ujungpandang: FMIPA IKIP.

Johnson. E.B. 2009. Contextual Teaching And Learning. Edisi Terjemahan Ibnu

Setiawan. Bandung: MLC.

Jubjiati. 2011. Pengaruh Model Pembelajaran PBL terhadap Hasil Belajar Biologi

dan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMAN 1 Batang Kuis. Tesis.

Medan: Pascasarjana, Universitas Negeri Medan.

Kusnadi dan D. Priyandoko. 2007. Biologi untuk SMA dan MA Kelas XI Jilid 2.

Jakarta: Piranti.

Loekmono. 1994. Belajar Bagaimana Belajar. Jakarta: Badan Pengawas

Keuangan Gunung Mulia.

Lubis, R. dan Manurung, B. 2010. Pengaruh Model dan Media Pembelajaran terhadap Hasil Belajar dan Retensi Siswa pada Pelajaran Biologi di SMP

Swasta Muhammadiyah Serbelawan. Tesis. Program Pascasarjana. Medan:

Universitas Negeri Medan.

Martomidjoyo, R. 2009. Berpikir Kritis dalam Pembelajaran Sains. Tersedia

pada:

http://russamsimartomidjojocentre.blogspot.com/2009/11/berpikir-kritis-dalam-pembelajaran.html. Diakses pada tanggal 13 April 2012.

Mulyasa. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Nasution, S. 2003. Teknologi Pendidikan. Bandung: Jammars.

O’Day, D. H. 2007. The Value of Animation in Biology Teaching: A Study of

(29)

94

Pokay, P., and Blumenfeld, P.C. 1990. Predicting Achievement Early and Late in the Semester: The Role of Motivation and Use of Learning Strategies.

Journal of Educational Psychology, 82(2): 42-50.

Porter. De Bobbi dan Hernacki. 1999. Quantum Learning: Membiasakan Belajar

Nyaman dan Menyenangkan. Bandung: Kaifa.

Priadi, A., dkk. 2009. Biologi Bilingual kelas XI. Jakarta: Yudistira.

Rusman. 2012. Model-Model Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Tinggi.

Sadirman, A.M. 2010. Interaksi dan Minat Belajar Mengajar. Jakarta: Grafindo.

Sanjaya, W. 2011. Strategi PembelajaranBerorientasi Standar Prose Pendidikan.

Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Setiawan, I.G.A.N. 2008. Penerapan Pengajaran Kontekstual Berbasis Masalah

untuk Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas X2 SMA

Laboratorium Singaraja. Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan,

Lembaga Penelitian Undiksha, 2 (1): 42-59.

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT.

Rineka Cipta.

Snelbecker, G.E. 1984. Learning Theory and Instructional, Theory and

Psychoeducational Design. New York: Mc-Graw Hill.

Sudarman. 2005. Problem Based Learning Suatu Model Pembelajaran untuk

Mengembangkan dan Meningkatkan Kemampuan Memecahkan Masalah.

FKIP: Universitas Mulawarman Samarinda.

Sudarmono. 1994. Tuntunan Metodologi Belajar. Jakarta: Grasindo.

Sudjana. 2005. Strategi Pembelajaran. Cetakan Keempat. Edisi Revisi. Bandung:

Falah Production.

Syamsuri, I. 2002. Biologi 2A untuk SMU Kelas 2 Semester 1. Jakarta: Erlangga.

West, K. C. 1991. Instructional Design: Implication from Cocnitive Science.

Needhem Heights Allyn Bacon. Inc.

Widiyanto. 2007. Pengaruh Iklim Belajar, Motivasi Belajar Siswa dan Semangat

Kerja Guru terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas 3 SMK Pembaharuan Tahun Pelajaran 2006/2007. Purwekerto: Universitas Jenderal Sudirman.

Gambar

Gambar 4.1. Pengaruh Rerata Nilai Kemampuan Berpikir Kritis Siswa                       dengan Menggunakan Model Pembelajaran pada Materi                       Sistem Pencernaan Makanan Manusia di MAS Amaliyah

Referensi

Dokumen terkait

Dengan demikian basil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan yang berharga bagi para guru biologi agar dapat menggunakan strategi pembelajaran berbasis

Hasil uji Scheefe menunjukkan bahwa kemampuan berpikir kritis siswa dengan motivasi tinggi yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran berbasis masalah tidak berbeda

Berdasarkan hasil analisis tersebut diperoleh yaitu: (1) peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis siswa yang diberi pembelajaran berbasis masalah lebih tinggi daripada

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa hasil belajar IPA siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran pemecahan masalah berbeda secara signifikan dan

1.. dengan metode ceramah, siswa mendengarkan kemudian mencatat hal yang dianggap penting. Sumber utama pada proses ini adalah penjelasan guru. Siswa hanya pasif

Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa melalui Model Pembelajaran Berbasis Masalah dan Konstribusinya terhadap Prestasi Belajar.. Universitas Pendidikan Indonesia |

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis: (1) perbedaan prestasi belajar antara siswa yang mengikuti pembelajaran berbasis masalah dan asesmen otentik dengan

Model Pembelajaran Berbasis Masalah dengan menggunakan proses inkuiri diharapkan dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan motivasi belajar siswa karena model ini menekankan