KAJIAN URBAN SPRAWL DI PINGGIRAN KOTA
MEDAN (STUDI KASUS KECAMATAN PERCUT SEI
TUAN KABUPATEN DELI SERDANG)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperolah Gelar
Sarjana Pendidikan
Oleh :
AHMAD INDRA HARAHAP NIM. 3103331003
JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan Berkat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “ Kajian Urban Sprawl di Pinggiran Kota Medan (Studi Kasus di Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang)”. Adapun tujuan skripsi ini dibuat adalah sebagai kelengkapan tugas dalam memenuhi salah satu persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.
Dalam penyelesaian skripsi ini penulis menyadari banyak mengalami
rintangan, namun karena bantuan dan motivasi dari berbagai pihak akhirnya dapat
diselesaikan. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapan terima kasih
kepada: sekaligus sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah memberikan waktu dan pemikiran dalam menyelesaikan penyusunan dan penulisan skripsi ini.
4. Bapak Drs. Mbina Pinem, M.si selaku dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan dan waktu selama proses penulisan skripsi 5. Bapak Drs. Maringan Sirait, SU selaku dosen pembimbing akademik yang telah
banyak memberikan bimbingan selama perkuliahan.
6. Ibu Dra. Asnidar, M.Si selaku seketaris jurusan dan dosen penguji yang telah banyak memberikan waktu, saran maupun dukungan dalam penulisan skripsi ini. 7. Bapak Drs. W. Lumbantoruan, M.Si selaku dosen penguji yang telah
8. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen di Jurusan Geografi serta Bapak Siagian selaku staf administrasi yang telah banyak membantu kelancaran administrasi penulis. 9. Kepada Seluruh pihak staf di kantor Bappeda, dan Kantor Camat Di Kabupaten
Deli Serdang.
10.Teristimewa kepada kedua orang tua tercinta ibunda Zainab Siregar dan Ayahanda Zakaria Harahap atas doa kasih sayang, motivasi serta dukungan moral dan material kepada ananda yang yang tidak pernah putus serta memelihara dan membesarkan ananda dari kecil hingga dewasa serta menyekolahkan sehingga ananda dapat menyelesaikan studi sampai ke bangku sarjana dengan penuh keikhlasan. Semoga Allah memberikan balasan yang tidak terhingga dengan surga yang mulia dan menjadi pemberat timbangan kebaikan Amin. Terima kasih juga kepada abang/ kakak penulis Aminullah Hrp. Siti Asroh Hrp, dan Ulfah Handayati Hrp beserta keluarga yang telah memberikan dukungan, pengorbanan serta doa. Semoga dimudahkan Allah langkah sarjana yang sedang dijalani, Amin.
11.Teman-teman di Jurusan Pendidikan Geografi stambuk 2010 khususnya teman-teman BEST GO 2010 terima kasih buat kebersamaan, motivasi dan semangatnya.
12.Seluruh teman-teman F-five community, Geboy Production, House Of Geboyers dan Exmud terima kasih atas doa, air mata, keringat perjuangan ,motivasi dan jendela-jendela mimpinya.
Akhir kata hanya do’a yang dapat penulis ucapkan kiranya mereka mendapat balasan yang setimpal dari Allah SWT. Semoga skripsi ini besar manfaatnya bagi pembaca khususnya di Jurusan Pendidikan Geografi Universitas Negeri Medan.
Medan, Agustus 2014 Penulis
ABSTRAK
Ahmad Indra Harahap, Nim 3103331003. Kajian Urban Sprawl di Pinggiran Kota
Medan (Studi Kasus Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang). Skripsi Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan, 2014.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) faktor-faktor penyebab terjadinya Urban Sprawl di Kecamatan Percut Sei Tuan dan (2) proses terjadinya
Urban Sprawl di Kecamatan Percut Sei Tuan.
Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Percut Sei Tuan tahun 2014. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh daerah di Kecamatan Percut Sei Tuan yang terdiri dari 18 desa dan 2 kelurahan. Sampel ditentukan menggunakan teknik
purposive sampling yaitu 4 desa yang berbatasan langsung dengan Kota Medan,
Yaitu: Desa Medan Estate, Lau Dendang, Sampali dan Tembung. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah studi dokumenter dan observasi langsung. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) faktor- faktor terjadinya Urban
Sprawl di Kecamatan Percut Sei Tuan di tinjau dari Faktor aksebilitas dari panjang
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan Berkat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “ Kajian Urban Sprawl di Pinggiran Kota Medan (Studi Kasus di Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang)”. Adapun tujuan skripsi ini dibuat adalah sebagai kelengkapan tugas dalam memenuhi salah satu persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.
Dalam penyelesaian skripsi ini penulis menyadari banyak mengalami
rintangan, namun karena bantuan dan motivasi dari berbagai pihak akhirnya dapat
diselesaikan. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapan terima kasih
kepada: sekaligus sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah memberikan waktu dan pemikiran dalam menyelesaikan penyusunan dan penulisan skripsi ini.
4. Bapak Drs. Mbina Pinem, M.si selaku dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan dan waktu selama proses penulisan skripsi 5. Bapak Drs. Maringan Sirait, SU selaku dosen pembimbing akademik yang telah
banyak memberikan bimbingan selama perkuliahan.
6. Ibu Dra. Asnidar, M.Si selaku seketaris jurusan dan dosen penguji yang telah banyak memberikan waktu, saran maupun dukungan dalam penulisan skripsi ini. 7. Bapak Drs. W. Lumbantoruan, M.Si selaku dosen penguji yang telah
8. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen di Jurusan Geografi serta Bapak Siagian selaku staf administrasi yang telah banyak membantu kelancaran administrasi penulis. 9. Kepada Seluruh pihak staf di kantor Bappeda, dan Kantor Camat Di Kabupaten
Deli Serdang.
10.Teristimewa kepada kedua orang tua tercinta ibunda Zainab Siregar dan Ayahanda Zakaria Harahap atas doa kasih sayang, motivasi serta dukungan moral dan material kepada ananda yang yang tidak pernah putus serta memelihara dan membesarkan ananda dari kecil hingga dewasa serta menyekolahkan sehingga ananda dapat menyelesaikan studi sampai ke bangku sarjana dengan penuh keikhlasan. Semoga Allah memberikan balasan yang tidak terhingga dengan surga yang mulia dan menjadi pemberat timbangan kebaikan Amin. Terima kasih juga kepada abang/ kakak penulis Aminullah Hrp. Siti Asroh Hrp, dan Ulfah Handayati Hrp beserta keluarga yang telah memberikan dukungan, pengorbanan serta doa. Semoga dimudahkan Allah langkah sarjana yang sedang dijalani, Amin.
11.Teman-teman di Jurusan Pendidikan Geografi stambuk 2010 khususnya teman-teman BEST GO 2010 terima kasih buat kebersamaan, motivasi dan semangatnya.
12.Seluruh teman-teman F-five community, Geboy Production, House Of Geboyers dan Exmud terima kasih atas doa, air mata, keringat perjuangan ,motivasi dan jendela-jendela mimpinya.
Akhir kata hanya do’a yang dapat penulis ucapkan kiranya mereka mendapat balasan yang setimpal dari Allah SWT. Semoga skripsi ini besar manfaatnya bagi pembaca khususnya di Jurusan Pendidikan Geografi Universitas Negeri Medan.
Medan, Agustus 2014 Penulis
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ... i
LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN ... ii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ... iii
ABSTRAK ... iv
B. Penelitian Yang Relevan ... 22
C. Kerangka Berpikir ... 26
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian ... 27
B. Populasi dan Sampel ... 27
C. Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional ... 28
D. Teknik Pengumpulan Data ... 29
BAB IV. DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN
A. Kondisi Fisik ... 31
B. Kondisi Non Fisik ... 33
BAB V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 46
B. Pembahasan ... 59
BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 64
B. Saran ... 66
DAFTAR PUSTAKA ... 68
DAFTAR TABEL
No. Uraian Hal
1. Penggunaan Lahan Kecamatan Percut Sei Tuan ... 33
2. Jumlah Penduduk Kecamatan Percut Sei Tuan ... 34
3. Komposisi Penduduk Menurut Jenis Kelamin di Kecamatan Percut Sei Tuan ... 35
4. Komposisi Penduduk Berdasarkan umur di Kecamatan Percut Sei Tuan ... 38
5. Komposisi Penduduk Menurut Mata Pencaharian ... 40
6. Komposisi Penduduk Menurut Agama ... 41
7. Sarana Pendidikan di Kecamatan Percut Sei Tuan ... 42
8. Sarana Peribadatan di Kecamatan Percut Sei Tuan ... 42
9. Panjang Jalan Menurut Jenis Permukaan di diKecamatan Percut Sei Tuan……….47
10. Panjang Jalan menurut Kondisi diKecamatan Percut Sei Tuan ... 48
11. Jumlah sarana Transportasi………...49
12. Pergerakan arus penduduk dari kecamatan Percut Sei Tuan menuju Kota Medan ………..50
13. Fasilitas Pendidikan di Kecamatan Percut Sei Tuan ... 52
14. Fasilitas Fesehatan di Kecamatan Percut Sei Tuan ... 54
15. Fasilitas IbadahDi Kecamatan Percut Sei Tuan ... 55
16. Kompleks Industri di Kecamatan Percut Sei Tuan ... 56
DAFTAR GAMBAR
No. Uraian Hal
1. Perembetan Konsentris ………..19
2. Perembetan Memanjang ………....21
3. Perembetan Melompat ……….…..22
4. Kerangka Berpikir……….……….26
5. Peta Kabupaten Deli Serdang………44
6. Peta Kecamatan Percut Sei Tuan………45
7. Jalan dengan kondisi baik di Kecamatan Percut Sei Tuan ……….48
8. Mobil Penumpang di Kecamatan Percut Sei Tuan………..50
9. Peta Jaringan Jalan Kecamatan Percut Sei Tuan……….51
10. Fasilitas pendidikan di Kecamatan Percut Sei Tuan………53
11. Fasilitas Kesehatan di Kecamatan Percut Sei Tuan……….54
12. Fasilitas ibadah di Kecamatan Percut Sei Tuan………...56
13. Fasilitas industri di Kecamatan Percut Sei Tuan………..57
14. Kompleks Rumah Toko di Kecamatan Percut Sei Tuan ………….58
DAFTAR LAMPIRAN
No. Uraian Hal
1. Lampiran 1………...70
2. Lampiran 2………71
3. Lampiran 3………72
4. Lampiran 4………73
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kota diartikan sebagai suatu sistem jaringan kehidupan manusia yang
ditandai dengan kepadatan penduduk yang tinggi dan diwarnai dengan strata
ekonomi,sosial yang heterogen dan coraknya materalistis, atau dapat pula diartikan
sebagai bentang budaya yang ditimbulkan oleh unsur-unsur alami dan nonalami
dengan gejala pemusatan penduduk yang cukup besar dengan corak kehidupan yang
heterogen dan materialistis di bandingkan dengan daerah belakangnya.
Perkembangan kota yang sangat menarik .baik dinegara berkembang maupun
Negara maju menunjukkan gejala perkembangan yang mirip. Salah satu diantaranya
adalah gejala meningkatnya proporsi penduduk yang tinggal di daerah perkotaan
juga diikuti oleh meluasnya areal kekotaan secara fisikal. Masing –masing kota akan
makin luas areal kekotaannya sehingga koalisi kekotaan secara fisikal akan
menggejala, koalisi kekotaan antara berbagai kota-kota individual ini dengan
sendirinya akan mengakibatkan terjadinya integrasi kekotaaan di bidang sosial,
ekonomi, kultural dan spasial
Semakin berkembangnya penduduk yang tinggal di daerah perkotaan dengan
segala aspek kehidupannya, yang berlangsung secara terus-menerus akan
mengakibatkan kota tidak lagi dapat menampung kegiatan penduduk. Oleh karena
wilayah kota secara administratif terbatas, maka harus mengalihkan perhatiannya ke
daerah pinggiran kota. Akibatnya timbul kecenderungan pergeseran fungsi-fungsi
kekotaan ke daerah pinggiran kota. Daerah pinggiran kota tersebut akan mengalami
sosial ekonomi sebagai dampak lebih lanjut dari proses transformasi spasial. Proses
densifikasi permukiman yang terjadi di daerah pinggiran kota merupakan realisasi
dari meningkatnya kebutuhan akan ruang di daerahperkotaan. Peningkatan
kebutuhan akan ruang di daerah perkotaan tersebut mendorong terjadinya
perkembangan daerah pinggiran kota (urban fringe). Urban sprawl merupakan
fenomena kota yang sering terjadi di kota-kota besar yang tingkat kepadatan
penduduknya semakin tinggi sejalan dengan pertumbuhan jumlah penduduk dan
peningkatan aktivitas ekonomi.
Akibat hilangnya lahan terbuka hijau di daerah pinggiran kota banyak
berkaitan dengan hilangnya sumber daya lahan pertanian sebagai sumber utama
penghasilan pangan. Dampak lokal mungkin tidak dirasakan namun sebagai suatu
bangsa yang berjalan dalam satu kesatuan sistem ekonomi nasional, maka akibat
kumulatif dari hilangnya lahan pertanian subur beririgasi teknis akan mengakibatkan
bencana di masa yang akan datang. Pengurangan lahan pertanian berjalan terus,
usaha menciptakan lahan pertanian baru belum membawa hasil yang berarti paling
tidak dalam dekade pertama millenium ketiga ini dan sementara itu jumlah mulut
yang harus diberi suapan pangan bertambah terus-menerus. Analisis untuk
meramalkan dampak yang akan terjadi tidak memerlukan kualifikasi intelektual yang
tinggi, karena hampir semua orang akan memahami akibat yang dapat timbul
karenanya.
Pertumbuhan penduduk dan dinamika pembangunan di suatu kota, maka
konsekuensinya kebutuhan akan ruang dan lahan akan terus berkembang yang salah
satunya adalah dengan pemekaran kota (urban sprawling) ke wilayah pinggiran kota
dengan pertimbangan masih tersedianya lahan yang cukup luas, harga lahan yang
pinggiran kota tersebut pada umumnya adalah lahan-lahan pertanian produktif
sebagai sumber penghasil pangan dan berfungsi sebagai paru-paru kota.
Gejala urban sprawl semakin terlihat dikarenakan dalam site plan
mebidangro metropolitan 2027 sesuai dengan Perpres 62 tahun 2011tentang Rencana
Struktur Ruang Kawasan Perkotaan Mebidangro pasal 18 ayat 2E disebutkan bahwa
pembangunan kota baru dilakukan di kecamatan Percut Sei Tuan, di kawasan Percut
Sei Tuan berpotensi sebagai pusat pelayanan pendidikan tinggi skala internasional,
nasional, dan regional , pusat perdagangan skala internasional, nasional, dan
regional, pusat pelayanan kesehatan skala nasional dan regional, pusat pelayan
olahraga skala internasional, nasional, dan regional, pusat industri manufaktur, pusat
kegiatan industri hilir pengelolan sektor unggulan perkebunan, perikanan, dan
kehutanan, dan sebagai pusat kegiatan pertemuan, pameran, dan sosial budaya.
Medan sebagai salah satu kota terbesar di Indonesia setelah kota Jakarta dan
Surabaya juga mengalami perembetan kota (urban sprawl) yang sudah
memperlihatkan gejala-gejalanya di pinggiran kota (urban fringe). Gejala-gejala
tersebut dapat kita lihat dari aspek penggunaan lahan(land use) pada pinggiran kota
medan dalam hal ini biasanya daerah pedesaan ditandai dengan daerah agraris
beralih fungsi menjadi lahan yang bersifat non agraris, dilihat dari karekteristik
bangunan yang ada di pinggiran kota tersebut hampir semua bangunan bercirikan ke
kotaan atau sektor non agraris dalam tinjauan mengenai karekteristik bangunan juga
di tambah tentang kepadatan bangunan dan jumlah bangunan dalam areal tertentu
telah jauh dari ciri desa, kemudian karekterisitik sirkulasi pada daerah Percut Sei
Tuan prasarana yang memfasilitas daerah tersebut sudah sangat signifikan mengingat
Proses urban sprawling terhadap aspek ekonomi misalnya penduduk yang
dulunya bermata pencaharian utama petani secara lambat laun berubah menjadi
pedagang, buruh dan pekerjaan berciri kota lainnya ke dalam bidang formal maupun
non formal. Aspek sosial budaya yaitu dengan berubahnya pola hubungan
kekerabatan dipengaruhi oleh nilai-nilai sosial budaya berciri khas kota, aspek
lingkungan yang semakin panas, polusi, dan lain-lain diakibatkan semakin
berkurangnya vegetasi, resapan air dan makin bertambahnya jumlah kendaraan
bermotor dan mesin-mesin pabrik yang berdampak kepada kesehatan penduduk.
terjadinya fenomena urban sprawling dikarenakan bertambahnya jumlah penduduk
dan kemampuan lahan yang tidak bertambah
Demikian juga hal nya dengan Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli
Serdang yang merupakan wilayah pinggirin (peri urban) kota Medan yang mana
terdapat bebebrapa desa yang berbatasan langsung dengan kota medan secara
langsung maupun tidak langsung memberikana dampak yang sangat signifikan
terjadinya gejala perembetan kota (urban sprawl). Dari hasil observavasi yang
dilakukan daerah Percut Sei Tuan dapat di identifikasi bahwa daerah tersebut
merupakan daerah yang terkena dampak urban sprawl, ditunjukkan dengan
Aksebiltas dari dan Menuju Kota Medan ke Kecamatan Percut Sei Tuan tergolong
Lancar dan jarak yang sangat dekat dan sering nya di temukan pergerakan penduduk
di tandai dengan banyaknya transportasi yang berlalu lalang melakukan mobilitas
ulang alik setiap pagi dan sore hari. Kemudian Pelayanan Umum yang terdapat di
Pinggiran kota Medan juga merupakan Pelayanan umum yang sangat baik Pula tidak
hanya dapat melayani masyrakat yang ada di kota medan, pinggiran Kota Medan
dalam Hal ini adalah Kecamatan Percut Sei Tuan juga dapta melayani skala regional
Pengembang mengambil wilyah di Kecamatan Percut Sei Tuan Tersebut di
Karenakan potensinya yang menjanjikan.
B. Identifikasi Masalah
Sesuai dengan latar belakang masalah yang di uraikan di atas, maka yang
menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah dapat kita lihat dari Karakteristik
pemanfaatan lahan, tipe bangunan yang meyerupai bangunan kota ,danKarakteristik
sirkulasi aksebilitas jalan dan transportasi. Aspek ekonomi misalnya mata
pencaharian dari agraris menjadi non agraris Aspek sosial budaya yaitu dengan
berubahnya pola hubungan kekerabatan, Aspek lingkungan, dan faktor penyebab
terjadinya Urban Sprawl di kaji dalam faktor aksebilitas, faktor pelayanan umum,
dan faktor prakarsa pengembang. Serta proses terjadinya Urban Sprawl di
Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah, maka penulis membatasi ruang lingkup
permasalahan yang akan diteliti yaitu faktor-faktor penyebab terjadinya urban sprawl
dan proses terjadinya Urban Sprawl di pinggiran kota medan studi kasus Kecamatan
Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah, maka perumusan masalah dalam penelitian
ini sebagai berikut:
1. Faktor-faktor penyebab terjadinya proses perembetan kota (urban sprawl) di
2. Bagaimana proses terjadinya perembetan kota (urban sprawl) di Kecamatan
Percut Sei Tuan?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui:
1. Faktor-faktor penyebab terjadinya proses perembetan kota (urban sprawl) di
Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang .
2. Proses terjadinya Perembetan Kota (urban sprawl) di Kecamatan Percut Sei
Tuan Kabupaten Deli Serdang.
F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang di harapkan dalam penelitian ini adalah:
1. Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi segenap stakeholders di
kawasan penelitian terutama Pemerintah Kecamatan Percut Sei Tuan
2. Menambah wawasan keilmuan bagi penulis dalam menyusun karya ilmiah
dalam bentuk skripsi.
3. Bahan bandingan bagi peneliti lain khususnya objek yang sama pada tempat
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan maka kesimpulan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Faktor penyebab terjadinya perembetan kota (urban sprawl) ditinjau dari
faktor aksesibilitas, yakni keadaan konstruksi jalan, kondisi jalan, jumlah
transportasi dan gerak arus penduduk di Kecamatan Percut Sei Tuan menuju
Kota Medan menunjukkan bahwa ada sebanyak 592 kendaraan yang
melintasi jalur transportasi dari Kecamatan Percut Sei Tuan menuju Kota
Medan dikarenakan keadaan jalan yang baik dan jarak yang dekat.
Faktor pelayanan umum seperti halnya fasilitas pendidikan, Fasilitas
Kesehatan, Fasilitas Rumah ibadah dan Kompleks Industri juga menjadi
pemicu terjadinya perembetan kota dikarenakan sebagian fasilitas Kota
Medan berada di Kecamatan Percut Sei Tuan. Dan faktor Prakarsa
Pengembang, sebanyak 7 Kompleks Pertokoan yang mengambil daerah
Percut Sei Tuan sebagai daerah terbangun juga menyebabkan akan menjadi
pemicu terjadinya perembetaan kota sebab akan banyak pendatang-
pendatang baru yang akan datang ke daerah Percut Sei Tuan.
Dengan demikian, dapat diketahui bahwa faktor aksesibilitas, faktor fasilitas
umum dan faktor Prakarsa Pengembang merupakan penyebab urban sprawl
2. Proses perembetan kota di Kecamatan Percut Sei Tuan merupakan
perembetan kota secara Horizontal Sentrifugal. Hal ini ditunjukkan dengan
banyaknya permukiman terutama gedung-gedung toko yang dibangun di
jalur-jalur transportasi serta terdapat berbagai fasilitas pelayanan umum kota
yang terdapat di kecamatan ini, salah satunya adalah kompleks pertokoan dan
fasilitas pendidikan.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan maka dapat di rumuskan beberapa saran dalam
penelitian ini yaitu sebagai berikut:
1. Diharapkan pemerintah dapat memberikan kebijakan dan perhatian lebih
terhadap daerah pinggiran kota yang terkena dampak dari urban sprawl.
Dengan cara memperhatikan tata ruang wilayah daerah pedesaan dan
perkotaaan, karena perubahan fisik pinggiran kota yang sebelumnya pada
umumnya adalah lahan-lahan pertanian menjadi kawasan terbangun (built up
area) juga membawa berbagai dampak negatif antara lain keberlangsungan
produksi hasil pertanian dan kelestarian lingkungan, sehingga perlu dilakukan
antisipasi dalam pembangunan fisik dipinggiran kota dengan meminimalisir
konversi lahan pertanian dan ruang terbuka hijau menjadi kawasan terbangun
terutama lahan-lahan yang masih produktif sebagai penghasil pangan.
2. Agar kawasan penelitian ini dipersiapkan sebagai zona pendidikan dengan
menyediakan (membangun) berbagai infrastruktur pendukungnya, dengan
pertimbangan bahwa di kawasan ini terletak fasiltas pendidikan (sekolah)
dengan jumlah murid yang cenderung meningkat dari tahun ke tahun.
Kemudian bangunan-bangunan komersil yang ada di kawasan ini juga
umumnya berfungsi untuk mendukung aktivitas pendidikan antara lain
fotocopy, percetakan, atk, warung internet, rental komputer dan sebagainya,
namun kawasan sekitar di luar koridor daerah penelitian ini perlu
dipertahankan fungsinya sebagai kawasan pertanian (sawah) untuk menjaga
keberlangsungan produksi hasil pertanian dan kelestarian lingkungan dengan
DAFTAR PUSTAKA
Astuti, widia dkk (2012) Identifikasi Fenomena Urban Sprawl di Kecamatan Cimanggis Kota Depok , (ejournal.unpak.ac.id) di akses tanggal 23 maret 2014
Bintarto.1983. Interaksi Desa Kota dan Permasalahannya.Jakarta : Ghalia Indonesia.
Kecamatan Percut Sei Tuan dalam angka 2013
Miro, Fidel. 2012. Pengantar Sistem Transportasi.Jakarta : Erlangga.
Mukhtar dan Widodo, Erna (2000).Konstruksi ke Arah Penelitian Deskriptif, Avyrouz , Yogyakarta.
Putri sitanggang, santi (2013) Perubahan Morfologi Kekotaan di Deli Tua Pada Tahun 2000-2010.Skripsi. Medan: Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial UNIMED.
Perpres 62 tahun 2011tentang Rencana Struktur Ruang Kawasan Perkotaan Mebidangro pasal 18 ayat 2E
Rosul.M (2008).Urban Sprawl (Pemekaran Kota) (http://mrosul.edublogs.org) diakses tanggal 23 maret 2014.
Rustiati (2007). Pengaruh Urban Sprawl terhadap Struktur Tata Ruang Wilayah Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung (http://digilib.itb.ac.id) diakses tanggal 22 maret 2014
Sagala, Sariman.P. 2003. Studi Tentang Perkembangan Transportasi Angkutan Umum Di Kota Binjai.Skripsi.Medan : Jurusan Geografi FIS-UNIMED.
Saravanan,dkk (2010) identifikasi pola urban sprawl di wilayah kota Madurai
menggunakan Geografi Information Sistem vol. 1 NO.2 Madurai Kamaraj
University
Saravanan, dkk (2008) Transformasi urban sprawl terhadap penggunaan lahan
dengan menggunakn geografi informatika studi kasus pinggiran kota Madurai.vol.2 no.1 Madurai Kamaraj University
Said (2009). Desa, Kota dan Masyarakatnya, (http://ngeblogs.com) diakses tanggal 12 Maret 2014
Vitri, Ariyani. 2005. Identifikasi Karakteristik Urban Sprawl Di Kota Semarang.
Skripsi . Semarang: Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro
Yunus, Hadi Sabari (2005). Manajemen Kota, Perspektif Spasial. Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
Yunus, Hadi Sabari (2006). Megapolitan.Konsep, Problematika dan Konsep. Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
Yunus, Hadi Sabari (2008) Dinamika Wilayah Peri Urban Determinan Masa Depan