• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGGUNAAN KONFIKS KE-AN PADA ARTIKEL OLAHRAGA HARIAN Penggunaan Konfiks Ke-An pada Artikel Olahraga Harian Solopos dan Pemanfaatannya Sebagai Bahan Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas XII Akuntansi SMK Negeri 01 Banyudono.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGGUNAAN KONFIKS KE-AN PADA ARTIKEL OLAHRAGA HARIAN Penggunaan Konfiks Ke-An pada Artikel Olahraga Harian Solopos dan Pemanfaatannya Sebagai Bahan Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas XII Akuntansi SMK Negeri 01 Banyudono."

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

i

PENGGUNAAN KONFIKS KE-AN PADA ARTIKEL OLAHRAGA HARIAN SOLOPOS DAN PEMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN

PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS XII AKUNTANSI SMK NEGERI 01 BANYUDONO

Naskah Publikasi Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Pendidikan Bahasa Indonesia

Diajukan Oleh:

RETNO DEWI ANING A310120112

PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

(2)
(3)
(4)
(5)

4 Abstrak

Retno Dewi Aning/A310120112. PENGGUNAAN KONFIKS KE-AN PADA ARTIKEL OLAHRAGA HARIAN SOLOPOS DAN PEMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS XII AKUNTANSI SMK NEGERI 01 BANYUDONO. Skripsi. Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan. Universitas Muhammadiyah Surakarta. Agustus, 2016.

Tujuan penelitian ini ada dua: 1) Penggunaan konfiks ke-an pada artikel olahraga dalam Harian Solopos. 2) Pemanfaatan penggunaan konfiks ke-an pada artikel olahraga dalam Harian Solopos terhadap pembelajaran siswa kelas XII Akuntansi SMK Negeri 1 Banyudono. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif. Sumber data dalam penelitian ini yaitu artikel berita olahraga yang mengandung penggunaan konfiks ke-an dalam surat kabar Harian Solopos edisi Oktober 2015 . Datanya berupa kata yang berkonfiks ke-an. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan metode simak dan catat. Uji keabsahan data menggunakan triangulasi teori. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode agih.

Berdasarkan hasil analisis data, ditemukan data sebanyak 40 data pembentukan konfiks ke-an, penggunaan konfiks ke-an pada pembentuk kata benda ditemukan 1 data, penggunaan konfiks ke-an pada pembentuk kata kerja pasif ditemukan 5 data dan dan penggunaan konfiks ke-an pada pembentukan kata sifat ditemukan 14 data.

Penggunaan kofiks ke-an tersebut terdapat pada pembentukan kata. Kajian morfologi terkait tentang materi konfiks dapat digunakan sebagai bahan ajar di SMK Negeri 01 Banyudono.

Kata Kunci : konfiks, artikel berita, pembelajaran

ABSTRACT

The purpose of this study was to determine: 1) Use of an konfiks all the sports articles in newspapers Solo Pos. 2) Utilization konfiks use an all in sport articles in newspapers Solo Pos towards learning Accounting class XII student of SMK Negeri 1 Banyudono. The research is a qualitative study using descriptive methods. Sources of data in this study is sports news articles that contain the use of an konfiks all the daily newspapers in October 2015 edition of Solo Pos. The data is in the form of words using an konfiks all. Data collection techniques in this study was conducted using see and note. Test the validity of the data using triangulation theory. Analysis of the data in this study using agih. Based on the results of data analysis, data found as many as 40 data is the formation of konfiks to late, the use konfiks to late in forming nouns found 1 record, use konfiks to late in forming a passive verb found 5 Data and and use konfiks to late at formation of

(6)

5

adjectives found 14 data. The use of such an kofiks all contained in the word formation. Morphological studies related about konfiks material can be used as teaching material in SMK Negeri 01 Banyudono.

Keywords: konfiks, news articles, learning

1. PENDAHULUAN

Bahasa yang sistematis adalah bahasa itu bukan sistem tunggal, melainkan terdiri pula dari beberapa subsistem, yaitu subsistem fonologi, morfologi, sintaksis, dan subsistem semantik. Kajian mengenai latar belakang penelitian ini adalah mengenai morfologi (Chaer, Abdul, 2012:3-4). Morfologi ialah bagian dari ilmu yang mempelajari seluk-beluk bentuk kata serta pengaruh perubahan-perubahan bentuk kata terhadap golongan dan arti kata, atau dengan kata lain dapat dikatakan bahwa morfologi mempelajari seluk-beluk bentuk kata serta fungsi perubahan-perubahan bentuk kata itu, baik fungsi gramatik maupun funsi semantik (Ramlan,M, 2001:21).

Afiksasi atau pengimbuhan sangat produktif untuk pembentukan kata dalam bahasa Indonesia. Hal tersebut terjadi karena bahasa Indonesia tergolong bahasa bersistem “aglutinasi”. Sistem aglutinasi adalah sistem bahasa yang pada proses pembentukan unsur-unsurnya dilakukan dengan cara menempelkan unsur atau bentuk lainnya. Dalam pembentukan kata dengan proses afiksasi, afikslah yang menjadi dasar untuk membentuk kata.

Afiks adalah bentuk linguistik yang pada satu kata merupakan unsur langsung dan bukan pokok kata atau pokok kata, yang memiliki kemampuan melekat pada bentuk-bentuk lain untuk membentuk kata atau pokok kata baru.Menurut Richard (dalam Putrayasa, 2008:5) afiks merupakan bentuk terikat yang dapat ditambahkan pada awal, akhir atau tengah kata.

Dalam bahasa Indonesia, ada konfiks per-an seperti terdapat pada kata pertemuan, konfiks ke-an seperti pada kata keterangan, dan konfiks ber-an seperti pada kata berciuman (Chaer, Abdul, 2012:179). Penelitian ini memfokuskan meneliti penggunaan konfiks ke-an dalam sebuah artikel olahraga Koran solo pos. Koran sebagai media komunikasi massa atau surat kabar, seringkali dicari oleh khalayak sebagai sumber informasi yang aktual.

(7)

6

Banyak sekali bahasan rubrik yang terdapat di dalam Koran, salah satu rubrik yang akan diteliti adalah artikel olahraga.

Artikel menurut KBBI(Kamus Besar Bahasa Indonesia) merupakan sebuah karangan yang terdapat di dalam surat kabar. Artikel olahraga yang terdapat di dalam surat kabar selalu menyajikan berita yang aktual, dan ditunggu-tunggu masyarakat khususnya bagi penggemar olahraga. Mengingat banyak penggemar di bidang olahraga, maka media tersebut cocok dan menarik sebagai bahan pembelajaran yang menyenangkan dalam pelajaran bahasa Indonesia.

2. METODE PENELITIAN

Penelitian ini menerapkan metode kualitatif, karena datanya bersifat deskriptif.Artinya data yang dianalisis dan hasil analisisnya berbentuk deskripsi berupa kata-kata dari data yang diperoleh tidak berupa angka-angka atau kovisien tentang hubungan antarvariabel. Untuk membahas permasalahan dan tujuan, penelitian jenis deskriptif kualitatif memakai jenis berpikir fenomenologis yang bersifat lentur dan terbuka serta menekankan analisisnya secara induktif dengan meletakkan penilaian bukan sebagai alat pembuktian, tetapi sebagai modal dasar untuk memahami fakta-fakta yang ada (Sutopo, 2002: 46)

Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah bersifat deskriptif kualitatif. Metode kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis tau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati (Bogman dan Taylor dalam Moleong, 2007 : 3). Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan metode simak dan catat. Teknik simak adalah sutu metode dengan cara menyimak penggunaan bahasa (Sudaryanto, 1993: 135). Teknik lanjutan yang digunakan adalah teknik catat.

(8)

7 3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan penggunaan konfiks ke-an pada artikel olahraga solopos dan pemanfaatannya sebagai bahan ajar bahasa indonesia kelas xii akuntansi smk negeri 01 banyudono. Dari 45 data yang dianalisis ditemukan tiga macam pembentuk kata yaitu, penggunaan konfiks ke-an pada pembentuk kata benda ditemukan 1 data, penggunaan konfiks ke-an

pada pembentuk kata kerja pasif ditemukan 5 data dan dan penggunaan konfiks ke-an pada pembentukan kata sifat ditemukan 14 data.

Penggunaan konfiks ke-an yang menyatakan abstraksi (hal, soal, urusan) ditemukan 11 data, penggunaan konfiks ke-an yang menyatakan tempat ditemukan 1 data, penggunaan konfiks ke-an yang menyatakan daerah lingkungan kekuasaan ditemukan 1 data, dan penggunaan konfiks ke-an yang menyatakan dikenai atau menderita ditemukan 9 data. Berdasarkan hasil analisis data, ditemukan data sebanyak 40 data pembentukan konfiks ke-an.

3.2Pembahasan

Korpus Data 1

Saya ingin Menekankan insiden jatuh itu adalah kesalahan saya. Tim sudah begitu luar biasa dan tim membikin saya malu karena tak bisa merampungkan balapan. (SP. Farida Tristaningtyas. Kamis Pon, 1 Oktober 2015. Halaman C. Tulang Tangan Kiri Marquez Retak).

Kata kesalahan pada data (1) menunjukkan penggunaan morfem ke-an dan salah. Bentuk dasar salah memiliki makna „tidak benar‟, sedangkan kata kesalahan pada data di atas memiliki makna „perihal kesalahan, kekeliruan‟. Makna kesalahan pada konteks tersebut memiliki makna „suatu kesalahan atau kekeliruan yang dilakukan oleh saya‟. Bentuk dasar salah berkategori verba, setelah mendapat imbuhan konfiks ke-an berkategori nomina. Jadi kata kesalahan tergolong nomina berkonfiks ke-an yke-ang dibentuk dari dasar verba.

(9)

8 Korpus Data 2

Kejuaraan NBA musim 2015/2015 belum dimulai, tapi Chicago Bulls sudah harus kehilangan sang bintang, Derrick Rose. (SP. Farida Tristaningtyas. Kamis Pon, 1 Oktober 2015. Halaman C. Bulls Kehilangan Rose).

Kata kehilangan pada data (2) menunjukkan penggunaan morfem ke-an dke-an hilang. Bentuk dasar salah memiliki makna „tidak ada lagi‟, sedangkan kata kehilangan pada data di atas memiliki makna „hal hilangnya sesuatu‟. Kata kehilangan pada konteks tersebut memiliki makna „hilangnya sang bintang Derrick Rose dalam kejuaraan NBA musim 2015‟. Bentuk dasar hilang berkategori verba, setelah mendapat imbuhan konfiks ke-an berkategori nomina. Jadi kata kehilangan tergolong nomina berkonfiks ke-an yang dibentuk dari dasar verba.

Korpus Data 3

Button mengaku kejelasan status ini memberinya kepercayaan diri lebih, meski McLaren sedang mengalami masa terpuruk sepanjang kiprah mereka di ajang balap jet darat ini. (SP. Farida Tristaningtyas. Jumat Wage, 2 Oktober 2015. Halaman C. Button Bertahan).

Kata kepercayaan pada data (3) menunjukkan penggunaan morfem ke-an dan percaya. Bentuk dasar percaya memiliki makna „yakin bahwa sesuatu memang benar‟, sedangkan kata kepercayaaan pada data di atas memiliki makna „keyakinan bahwa sesuatu yang dipercaya itu benar atau nyata‟. Makna kepercayaan dalam konteks tersebut adalah „kejelasan yang

menambah keyakinannya Button‟. Bentuk dasar percaya berkategori

verba, setelah mendapat imbuhan konfiks ke-an berkategori nomina. Jadi kata kepercayaan tergolong nomina berkonfiks ke-an yang dibentuk dari dasar verba.

(10)

9 Korpus Data 4

Nadal memaparkan dalam tujuh bulan pertama di musim ini ia merasa sangat kelelahan. Setiap kali bermain dan berlatih, ia dibekap rasa tertekan, cemas, was-was serta gugup. (SP. Farida Tristaningtyas. Jumat Wage, 2 Oktober 2015. Halaman C. Nadal Mulai Lupakan Musim 2015).

Kata kelelahan pada data (4) menunjukkan penggunaan morfem ke-an dke-an lelah. Bentuk dasar lelah memiliki makna „penat, leti, dan tidak bertenaga‟, sedangkan kata kelelahan pada data di atas memiliki makna „kepenatan, perihal (keadaan lelah)‟. Makna kelelahan dalam konteks tersebut adalah „letihnya Nadal dalam tujuh bulan pertama di suatu musim‟. Bentuk dasar lelah berkategori verba, setelah mendapat imbuhan konfiks ke-an berkategori nomina. Jadi kata kelelahan tergolong nomina berkonfiks ke-an yang dibentuk dari dasar verba.

4. PENUTUP

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Dari 45 data yang dianalisis ditemukan tiga macam pembentuk kata yaitu, penggunaan konfiks ke-an pada pembentuk kata benda ditemukan 1 data, penggunaan konfiks ke-an pada pembentuk kata kerja pasif ditemukan 5 data dan dan penggunaan konfiks ke-an pada pembentukan kata sifat ditemukan 14 data.

2. Berdasarkan hasil analisis data, ditemukan data sebanyak 40 data pembentukan konfiks ke-an.

DAFTAR PUSTAKA

Chaer, Abdul. 2012. Linguistik Umum. Jakarta: Rineka Cipta.

Moleong, Lexy J. 2004. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosda

(11)

10 Karya.

Putrayasa, Ida Bagus. 2008. Kajian Morfologi (Bentuk Derivasional dan Infleksional. Bandung: Refika Aditama.

Ramlan, M. Morfologi: Suatu Tinjauan Deskriptif. Yogyakarta: CV Karyono.

Rohmadi, Muhammad, Yakub Nasuha, dan Agus Budi Wahyudi. 2012. Morfologi: Telaah Morfem dan Kata. Surakarta: Yuma Pustaka.

Sutopo, H. B. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif: Teori dan Aplikasinya dalam Penelitian. Surakarta: Sebelas Maret Univesity Press.

Referensi

Dokumen terkait

Pada saat pelaksanaan evaluasi bulanan, triwulan, maupun MTI, semua pengurus yang hadir dapat memberikan kritikan, motivasi, maupun solusi pada permasalahan kinerja

SMK Negeri 6 Surakarta menjalin kerjasama dengan DUDI dalam memilih dan menentukan DUDI sebagai institusi pasangan dengan pertimbangan yang telah ditentukan

masyarakat luas yang ingin mengatahui tentang pelaksanaan fungsi.. legislasi DPRD dalam pembentukan peraturan daerah di Kabupaten. Sumba Barat. 2) Memberikan informasi

UPAYA PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE QUESTION STUDENT HAVE.. PADA POKOK

Atas kehendak-Nya penulis dapat meenyelesaikan skripsi dengan judul “ Perbedaan Pengaruh Latihan Interval Aerob dan Interval Anaerob Terhadap Peningkatan Kecepatan

anggota baik petani pemilik, petani penggarap, buruh tani maupun rumah

Terdapat 2 cara yang dapat digunakan untuk memodelkan, yaitu regresi logit dan multi-layer perceptron (MLP) neural network 8. Apabila menggunakan MLP dapat mengelompokkan

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil keterampilan proses Sains dan sebaran keterampilan proses Sains peserta didik dalam pembelajaran kimia kelas XI semester 2