DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Serly Hartiyani Umur : 22 Tahun
Tanggal Lahir : 29 Oktober 1990 Hobby : Fotografi & Basket
Tempat tinggal sekarang : Jl. IR. H. Juanda N0. 278 BLK - DAGO Bandung
No. Hp : 085721888995
Email : sherlysyerils@yahoo.com
PENDIDIKAN
Tamatan SDN Gajah Barong 2003 Tamatan SMP Negeri 7 Ciamis 2006 Tamatan SMA Negeri 1 Baregbeg 2009
PENGALAMAN KERJA
Fotografer di MOMENTS TO GO
Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenarnya
Saya yang bersangkutan
L
Laporan Pengantar Tuugas Akhirr P
PERANCANNGAN KEMASAN GGALENDO M
MAKANANN TRADISIIONAL KHHAS CIAMMIS JAWA BARAT
D
DK 38315
Semester II 2012-2013
O Oleh :
Serly Hartiyyani 51909001 P
Program Stuudi Desain Komunikaasi Visual
F
FAKULTA
AS DESA
AIN
U
UNIVERS
SITAS KO
OMPUTE
ER INDONESIA
B
BANDUNG
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah Swt, alhamdulillah penulis dapat menyelesaikan laporan pengantar proyek tugas akhir yang berjudul “PERANCANGAN KEMASAN GALENDO MAKANAN TRADISIONAL KHAS CIAMIS JAWA BARAT”. Laporan ini diajukan sebagai salah satu syarat bagi penulis untuk memenuhi syarat kelulusan di Universitas Komputer Indonesia.
Penulis menyadari bahwa Laporan Tugas Akhir ini masih jauh dari kesempurnaan dikarenakan adanya keterbatasannya pengetahuan dan kemampuan penulis. Penulis sangat berharap semoga Laporan Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah mendukung dan membantu dalam pelaksanaan tugas akhir ini dan dalam penyusunan laporan ini.
Bandung, Mei 2013
Penulis
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ... i
LEMBAR PENYERAHAN HAK EKSKLUSIF ... ii
LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS ... iii
KATA PENGANTAR ... iv
ABSTRAK ... v
ABTRACT ... vi
DAFTAR ISI ... vii
DAFTAR GAMBAR ... viii
DAFTAR TABEL ... ix
DAFTAR LAMPIRAN ... x
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah ... 1
I.2 Identifikasi Masalah ... 2
I.3 Rumusan Masalah ... 2
I.4 Batasan Masalah ... 3
I.5 Tujuan Perancangan ... 3
BAB II KEMASAN GALENDO MAKANAN TRADISIONAL KHAS CIAMIS JAWA BARAT II.1 Galendo Makanan Tradisional Khas Ciamis ... 4
II.1.1 Produksi Galendo Mang Ade ... 5
II.1.2 Sejarah Produksi Galendo Mang Ade ... 5
II.1.3 Lokasi Produksi Galendo Mang Ade ... 6
II.2 Kemasan Galendo Produksi Mang Ade ... 6
II.3 Kemasan ... 7
II.3.1 Pengertian Kemasan ... 7
II.3.2 Fungsi dan Jenis Kemasan ... 7
II.3.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Desain Kemasan ... 10
viii
II.3.4 Prinsip-prinsip Desain Kemasan ... 11
II.4 Analisa Masalah ... 13
II.4.1 Wawancara ... 13
II.4.2 Analisis Kemasan ... 16
II.4.2 Analisis SWOT ... 17
II.5 Segmentasi Pemasaran ... 18
II.6 Solusi Masalah ... 19
BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL III.1 Strategi Perancangan ... 20
III.1.1 Pendekatan Komunikasi ... 20
III.1.2 Strategi Kreatif ... 20
III.1.3 Strategi Media ... 21
III.1.4 Strategi Distribusi ... 23
III.2 Konsep Visual ... 23
III.2.1 Format Desain ... 23
III.2.2 Tata Letak (Layout) ... 24
III.2.3 Huruf ... 24
III.2.4 Illustrasi ... 27
III.2.5 Warna ... 31
BAB IV TEKNIS PRODUKSI MEDIA IV.1 Teknis Media ... 34
IV.1.1 Tahap Sketsa Awal ... 34
IV.1.2 Tahap Eksekusi Visual ... 34
IV.1.3 Tahap Perancangan ... 34
IV.1.4 Tahap Akhir ... 35
DAFTAR PUSTAKA ... 45
DAFTAR PUSTAKA
A, Yuyun., & Gunarsa, Delli. (2011). Cerdas Mengemas Produk Makanan & Minuman, Jakarta Selatan, Penerbit AgroMedia Pustaka.
Batik Ciamis. (2013). Batik Ciamis. Tesedia di : www.batik-ciamis.com
Klimchuck, Marianne R., & Sandra A. (2006), Desain Kemasan, Jakarta, Penerbit Erlangga.
Darmaprawira , Sulasmi. (2002). WARNA. Bandung, Penerbit ITB.
Kondo, Kondo. (2000). Creative Packaging. Tokyo, Penerbit Ondorisha.
Penelitian Galendo Ciamis. (2013). Informasi Galendo Ciamis [Brosur]. Endut, KS: Penulis.
BAB 1
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang Masalah
Indonesia merupakan negara yang kaya akan daerah terdiri dari ribuan pulau yang memiliki beragam budaya, kekayaan budaya tersebut merupakan harta terindah bagi Indonesia. Ragam budaya Indonesia dapat terlihat dalam berbagai hal seperti musik, tarian, rumah adat, pakaian adat, tatakrama, dan banyak hal lagi. Namun satu hal yang terlupakan yaitu makanan khas atau makanan tradisional daerah yang sering dijadikan buah tangan para wisatawan.
Ciamis memiliki kekayaan tersendiri bukan dalam hal objek wisatanya saja melainkan memiliki makanan khas yang ditawarkan seperti sale pisang, gula, abon ikan, pindang gunung dan khususnya makanan tradisional galendo Ciamis. Menurut Ade Junaedi salah satu pemilik produksi galendo Ciamis. Galendo adalah makanan ciri khas Ciamis yang terbuat dari ampas pembuatan minyak kelapa. Galendo dikatakan sebagai makanan tradisional, karena dahulu makanan ini hanya dimakan oleh masyarakat menengah kebawah.
Salah satunya di Lingkar Burujul RT 03 RW 05 Kelurahan Cigembor-Ciamis terdapat produksi galendo yang bernama galendo Mang Ade. Produksi galendo Ciamis yang bernama galendo Mang Ade kurang dikenal oleh masyarakat Ciamis dan masyarakat luar Ciamis khususnya masyarakat Bandung dikarenakan banyaknya persaingan antara produksi galendo Ciamis dengan produksi makanan khas dari kota lain dan produksi galendo Mang Ade pun kurang memperhatikan kemasan sehingga galendo Mang Ade kurang menjadi daya tarik para pembeli.
Setiap perusahaan tentu menginginkan produknya bisa dikenal oleh masyarakat atau digunakan maupun menjadi daya tarik para konsumen, untuk itu setiap perusahaan harus memiliki kelebihan atau keunikan pada produknya. Sehingga masyarakat akan mudah ingat kepada perusahaan yang memiliki kelebihan
atau keunikan, sehingga bisa menarik perhatian konsumen agar dapat menggunakan atau pun membeli barang yang di tawarkan oleh perusahaan tersebut.
Kemasan galendo Mang Ade memiliki kemasan yang sangat sederhana yaitu berupa plastik. Dengan menggunakan plastik sebagai pembungkus informasi mengenai komposisi, rasa serta informasi lainnya tidak dicantumkan. Untuk itu dibutuhkan perancangan kemasan yang berfungsi untuk membungkus atau melapisi galendo agar mudah dibawa dan tidak hanya sekedar menjadi pelindung tetapi dapat memberikan identitas bagi produk yang ditawarkan sehingga bisa menjadi daya tarik khalayak sehingga bisa mengenalkan galendo Ciamis produksi Mang Ade kepada masyarakat Ciamis dan masyarakat luar Ciamis khususnya masyarakat Bandung yaitu melalui kemasan.
I.2 Identifikasi Masalah
Dari pemaparan latar belakang masalah diatas, maka dapat mengidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut :
1. Galendo Mang Ade tidak cukup dikenal oleh masyarakat Ciamis dan masyarakat luar Ciamis khususnya masyarakat Bandung dikarenakan banyaknya persaingan antara produksi galendo Ciamis dengan produksi makanan khas dari kota lain.
2. Kemasan galendo Mang Ade sebagai makanan tradisional khas Ciamis kurang mendapatkan perhatian.
I.3 Rumusan Masalah
Dilihat dari identifikasi masalah yang telah dijabarkan di atas maka dikemukakan rumusan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana memperkenalkan galendo Ciamis Mang Ade kepada masyarakat Ciamis dan masyarakat luar Ciamis khususnya masyarakat Bandung melalui kemasan?
2. Bagaimana kemasan yang tepat untuk galendo produksi Mang Ade sebagai makanan tradisional khas Ciamis Jawa Barat?
3 I.4 Batasan Masalah
Masalah akan lebih difokuskan pada mengenalkan galendo produksi Mang Ade sebagai makanan tradisional khas Ciamis Jawa Barat melalui kemasan galendo tidak hanya sekedar menjadi pelindung tetapi dapat memberikan identitas bagi produk yang ditawarkan, sehingga galendo Ciamis pun bisa dikenal oleh masyarakat Ciamis dan masyarakat luar khususnya masyarakat Bandung dan galendo Mang Ade pun bisa terkenal seperti makanan khas dari kota lain.
I.5 Tujuan Perancangan
Berdasarkan batasan masalah diatas, ada pun tujuan dari perancangan
kemasan. yaitu :
• Memperkenalkan galendo Mang Ade sebagai makanan tradisional khas Ciamis Jawa Barat kepada masyarakat Ciamis dan masyarakat luar Ciamis khususnya masyarakat Bandung melalui kemasan.
BAB II
KEMASAN GALENDO MAKANAN TRADISIONAL KHAS CIAMIS JAWA BARAT
II.1 Galendo Makanan Tradisional Khas Ciamis
Menurut Ade salah satu pemilik produksi galendo Ciamis. Galendo adalah makanan ciri khas Ciamis yang terbuat dari ampas pembuatan minyak kelapa. Galendo Ciamis dikatakan sebagai makanan tradisional, karena dahulu makanan ini hanya dimakan oleh masyarakat menengah kebawah. Galendo adalah makanan yang sering dipangan oleh masyarakat Ciamis dan diturunkan oleh nenek moyang Tatar Galuh kepada masyarakat Ciamis.
Dahulu sebelum terjadinya letusan Gunung Galunggung, pohon kelapa tumbuh subur di wilayah Kabupaten Ciamis. Maka tidaklah heran jika buah kelapa cukup banyak yang sering dijadikan sebagai bahan baku utama pembuatan minyak goreng dan sekaligus menghasilkan galendo Ciamis. Namun pada waktu kemarau melanda Ciamis, yang diakibatkan oleh meletusnya Gunung Galunggung pada tahun 1982 dan mengakibatkan pada 1 tahun kemudian ukuan buah kelapa menjadi kecil dan tidak laku di pasaran.
Pada tahun 1984 kelapa yang berukuran kecil bisa dimanfaatkan oleh masyarakat Ciamis sehingga bisa menjadi sesuatu yang berguna menghasilkan minyak dan galendo Ciamis. Namun kurang lebih 10 tahun lamanya masyarakat yang memproduksi minyak dan galendo Ciamis tidak bisa memenuhi standar mutu yang baik, minyak mudah tengik dan hanya mampu bertahan satu minggu, begitu pula dengan galendo Ciamis. Berkat keuletan dan kerja keras pada tanggal 22 Agustus 1995 masyarakat yang memproduksi galendo Ciamis bisa bangkit dan berhasil menemukan cara pengolahan minyak keletik dan galendo Ciamis menjadi tahan lama tanpa bantuan kimia hingga mampu bertahan sampai 1 tahun dengan tidak merubah aromanya yang khas. Saat ini banyak para produksi galendo Ciamis yang tidak melanjutkan usahanya dikarenakan tidak ada generasi penerus dari
pemilik produksi tersebut, karena para produksi galendo Ciamis masih mengandalkan keluarga sebagai pegawai. Sehingga produksi galendo di Ciamis makin jarang ditemui.
II.1.1 Produksi Galendo Mang Ade
Perusahaan yang dianalisa adalah “Produksi Galendo Mang Ade”. Produksi galendo Mang Ade merupakan salah satu produksi galendo yang berada di Ciamis yang berdiri pada tahun 1980an.
Gambar II.1 Produksi Galendo Ciamis Sumber : Pribadi
II.1.2 Sejarah Produksi Galendo Mang Ade
Dahulu, sebelum Ade terjun menjadi prosuksi galendo Ciamis. Ade pernah bekerja di produksi galendo Ciamis yang lain, setelah Ade mendapatkan ilmu kemudian Ade berpikir dan Ade ingin mandiri dengan tidak kerja atau tergantung sama orang lain. Kemudian Ade pun mulai merintis usaha galendo Ciamis sendiri. Namun ketika Ade mendirikan produksi galendo Ciamis, pada tahun 1980an Ade dan keluarga membuat galendo bukan untuk di jual melainkan untuk dikonsumsi oleh keluarga dan masyarakat sekitar. Akhirnya Ade pun berpikir dan mulai merintis usaha galendo kecil-kecilan terlebih dahulu karena dulu Ade tidak mempunyai modal yang cukup.
Pada tahun 1985 usaha Ade mulai membaik dan semakin berkembang bahkan dikenal oleh masyarakat. Sehingga sampai sekarang Ade sudah mempunyai para pelanggan tetap. Adapun tujuan perusahaan galendo Ciamis Ade yaitu ingin
mencapai laba yang memadai guna membiayai pertumbuhan produksi dan menyediakan sumberdaya yang dibutuhkan untuk mencapai sasaran produksi agar bisa berkembang kedepannya.
II.1.3 Lokasi Produksi Galendo Mang Ade
Gambar II.2 Lokasi Produksi Sumber : Google Map
Tempat : Produksi Galendo Mang Ade
Alamat : Lingk. Burujul RT 03 RW 05 Kel. Cigembor-Ciamis
II.2 Kemasan Galendo Produksi Mang Ade
Galendo Mang Ade, terbuat dari kelapa. Galendo adalah makanan tradisional yang sudah ada sejak dulu. Galendo merupakan makanan sejenis wajit yang berasal dari Ciamis Jawa Barat.
Gambar II.3 Galendo Mang Ade Sumber : Data Pribadi
Komposisi : kelapa (santan kelapa) Spesifikasi produk :
Bubuk, asin dan manis, warna coklat tua, bentuk persegi panjang. Harga produk :
Harga produk adalah Rp. 25.000,00/kg
Galendo Ciamis produksi Mang Ade berbentuk persegi panjang yang dikemas ke dalam plastik berukuran 35cm x 15cm, kemudian kemasan plastik dilapisi dengan kertas koran yang hanya terdapat logotype identitas produksi dan keterangan mengenai alamat produksi.
Gambar II.4 Kemasan Galendo Ciamis “Mang Ade” Sumber : Pribadi
II.3 Pengertian Kemasan
Pengertian kemasan menurut Marianne Rosner Klimchuk dan Sandra A. Krasovec (2006) menjelaskan bahwa mengemas merupakan tindakan membungkus atau menutup suatu barang atau sekelompok barang. Sedangkan kemasan, mengacu pada objek fisik itu sendiri-karton, container, atau bungkusan (h.34).
II.3.1 Fungsi dan Jenis Kemasan
Kemasan memiliki peran dan fungsi yang besar dalam usaha makanan dan minuman. Pada praktik industri pangan modern, kemasan merupakan faktor penting dalam upaya untuk memastikan bahwa makanan dan minuman yang dihasikan mudah dijajakan dan aman. Proses pengemasan yang baik dapat mengendalikan
proses penurunan mutu suatu produk pangan sehingga produk tersebut dapat diterima dan dikonsumsi konsumen.
Yuyun A dan Delli Gunarsa (2011) Menjelaskan kemasan memiliki fungsi sebagai berikut :
a. Fungsi Tradisional
Fungsi kemasan dilihat dari fungsi tradisionalnya yaitu hanya untuk membungkus makanan dan minuman agar mudah dibawa dan tidak tumpah.
b. Fungsi Keamanan dan Manfaat
Kemajuan teknologi dibidang pangan, banyaknya kasus keracunan pangan dan tuntutan akan kualitas makanan yang dijual ternyata menjadikan kemasan tidak hanya sekedar pelindung, tetapi sebagai sarana pengawetan. Kemasan tidak boleh mengandung bahan berbahaya yang dapat menimbulkan keracunan, kesakitan, atau kematian pada orang yang mengkonsumsinya. Kemasan pangan harus melindungi makanan dan minuman dari ancaman bahaya fisik, kimia dan biologis yang dapat timbul selama proses produksi sampai distribusi.
c. Fungsi Marketing
Produk makanan dan minuman diproduksi dalam jumlah besar dan beragam, fungsi marketing suatu produk menjadi tuntutan yang luar biasa ditengah persaingan yang mendunia. Serbuan produk impor dan perusahaan besar yang sering membuat konsumen bingung. Hal inilah yang mewajibkan suatu kemasan makanan dapat memberikan identitas bagi produk yang ditawarkan.
Yuyun A dan Delli Gunarsa (2011) menjelaskan jenis-jenis kemasan untuk makanan dan minuman :
1. Gelas atau Kaca
Gelas atau kaca merupakan bahan kemasan yang terbuat dari tanah lempung, soda abu, pasir silica, serta bahan kimia lainnya yang dibentuk pada suhu tertentu.
2. Logam
Logam adalah pelindung pangan. Kemasan logam dibuat dari timah, almunium dan baja. Jenis kemasan logam terdiri dari kaleng almunium dan almunium foil.
3. Kertas Karton
Bahan kemasan yang berasal dari kertas dan bisa dibentuk sesuai dengan keinginan. Misalnya, dibentuk kotak atau segitiga. Tujuan pengemasan menggunakna kertas karton agar makanan dan minuman tidak mudah rusak secara fisik.
4. Plastik
Sifat pastik memiliki sifat yang kuat, fleksibel (mudah dibentuk, lembek, atau kaku) tidak mudah korosif, mudah penangannya, harga murah dan mudah didapatkan.
Seringkali proses pengemasan makanan dilakukan hingga beberapa tahap. Beberapa produk makanan dikemas menggunakan beberapa macam kemasan agar hasilnya bagus dan menarik. Yuyun A dan Delli Gunarsa (2011) menjelaskan : Berdasarkan struktur, kedudukan dan posisinya, kemasan dibedakan menjadi beberapa tahapan, yaitu :
1. Kemasan Primer, yakni kemasan yang memiliki kontak langsung dengan makanan atau minuman.
2. Kemasan Sekunder, yakni kemasan berikutnya yang melapisi kemasan primer.
3. Kemasan Tertier, yakni lapisan kemasan ketiga yang kadang-kadang berfungsi untuk melindungi benturan atau mengumpulkan makanan agar mudah diangkut.
4. Kemasan Kuarter, yakni perlindungan akhir produk maknan terhadap benturan.
II.3.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Desain Kemasan
Menurut Yuyun A dan Delli Gunarsa (2011) Kemasan produk makanan dan minuman merupakan tuntutan luar biasa di era persaingan yang semakin ketat. Karena itu, harus diperhatikan beberapa faktor berikut :
a. Efektivitas
Factor efektifitas merupakan faktor penting yang perlu dipertimbangkan dalam proses merancang kemasan suatu produk. Bahan kemasan harus disesuaikan dengan sifat dan kebutuhan produk.
b. Keamanan Pangan (Food Safety)
Faktor keamanan pangan merupakan faktor penting yang tidak boleh terlewatkan saat memilih jenis kemasan dan cara mengemas yang benar. c. Mudah untuk Dikirim (Easy Dilivery)
Faktor kemudahan pengiriman dan distribusi sangat perlu diperhatikan. Jangan sampai kemasan memenuhi standar keamanan pangan, tetapi sulit didistribusikan. Untuk mencapai tujuan tersebut, biasanya produk makanan atau minuman dikemas secara praktis didalam kartin atau wadah khusus. Tujuannya agar makanan tidak mudah rusak, kuat, tahan benturan, hemat tempat dan mudah diangkut.
d. Mudah Dikenali
Kemasan pangan akan dirancang dengan begitu baik agar mudah dikenali dan diingat konsumen. Kemasan yang dibuat harus terlihat berbeda dari produk lain terutama untuk produk jenis serupa. Produk retail harus memiliki perbedaan nyata agar konsumen mudah menemukan produk yang dijual. e. Desain Aergonomis
Desain kemasan aergonomis adalah kemasan yang mudah dalam segala hal. Mudah dibawa kemanapun, mudah disobek, mudah dibuka, mudah dituang, mudah diambil, tidak berhamburan dan berbagai kemudahan lain agar konsumen tidak repot dengan kemasan pembungkus.
f. Faktor Keindahan
Layaknya pakaian kemasan luar suatu produk harus memiliki penampilan serta bentuk yang cantik dan indah. Permainan warna, pilihan logo,
pemilihan huruf, tagline, dan atribut lain sangat berpengaruh pada terciptanya suatu harmonisasi suatu produk kemasan.
g. Faktor Informasi dan Promosi
Desain kemasan yang baik bisa menjadi sarana informasi awal sebelum pembeli mencicipi isinya. Kemasan sangat menentukan pertimbangan, iya atau tidak, bagi konsumen untuk membeli suatu produk.
II.3.3 Prinsip-prinsip Desain Kemasan
Marianne Rosner Klimchuk dan Sandra A. Krasovec (2006) menjelaskan “dalam desain kemasan, prinsip dasar desain disesuaikan untuk memenuhi tujuan setiap tugas-tugas desain. Membantu mendefinisikan bagaimana warna, tifografi, struktur dan citra diaplikasikan dalam suatu tata letak desain untuk menciptakan kesan keseimbangan, intensitas, proporsi, dan penampilan yang tepat” (h.82).
1. Warna
Fungsi warna pada kemasan :
a. Untuk identifikasi, komposisi warna harus berbeda dari pesaing agar mudah dikenali konsumen.
b. Untuk menarik perhatian konsumen.
c. Untuk menimbulkan pengaruh psikologis, seperti untuk membangkitkan selera konsumen terhadap produk makanan.
d. Untuk memastikan keterbacaan yang maksimum, gunakan warna kontras untuk sesuatu yang akan ditonjolkan.
e. Untuk mendorong tindakan, dibandingkan dengan kemasan yang polos, pemberian warna dapat memberi dampak lebih (peranan warna disini adalah untuk menjual).
2. Tipografi
Dalam desain kemasan, tipografi adalah medium utama untuk mengkomunikasikan nama, fungsi dan fakta produk bagi konsumen luas. Pemilihan
tipografi, tata letak, dan penerapan huruf dan kata- kata mempengaruhi bagaimana cetakan dibaca.
Marianne Rosner Klimchuk dan Sandra A. Krasovec (2006) menjelaskan “tipografi dirurunkan dari kata-kata Yunani typos (“impresi” dan graphein (“menulis”). Tipografi adalah penggunaan bentuk huruf untuk mengkomunikasikan secara visual suatu bahasa lisan” (h.87).
Pada umumnya, prinsip tipografi, untuk mempermudah adalah:
a. Visibility : terfokus pada apakah jenis huruf tertentu dapat dilihat atau tidak. b. Readability : kualitas dan jenis huruf, lebih ke arah pemilihan huruf yang
tepat untuk teks yang tepat.
c. Legibility : menekankan apakah dapat terbaca atau tidak ada jenis huruf yang indah, tetapi jika digunakan dalam teks akan mengakibatkan pembaca meninggalkan teks tersebut.
d. Clearly : kejelasan huruf, mempunyai fungsi jelas dan mudah terbaca. Boveemengatakan ada hal yang perlu dipertimbangkan dalam memilih suatu type huruf, yakni: keterbacaan, adalah hal yang berperan penting dalam memilih suatu jenis huruf.
3. Struktur
Dalam lingkungan ritel struktur kemasan mendukung umur penyimpanan produk dan menyediakan kualitas nyata dan fitur protektif yang kesemuanya mempengaruhi ketertarikan awal konsumen terhadap produk. Pemilihan struktur pada akhirnya ditentukan oleh keputusan pengguna akhir, dimana struktur melakukan tugas egronomisnya termasuk membuka dan menutup dengan baik, mengeluarkan dan dalam beberapa kasus menyimpan produk. Pertimbangan material dan keunggulan serta kelemahannya harus dipertimbangkan diawal setiap tugas desain kemasan.
4 upun foto d atau tidak te
ra secara e dapat memb erantisipasi d
efektif dalam berikan impr
dan dapat m
m desain k resi visual y meningkatka
kemasan, c yang kuat. D an ketertarik
Marianne R encitraan da
Rosner Klim apat diguna
mchuk dan akan dalam d
n Sandra desain kem
A. Krasov asan untuk
vec (200 :
6) menjelaaskan
a. Mempeerlihatkan pproduk;
b. Mengggambarkan kkonsumen ttarget;
c. Menetaapkan moodd (lanskap, bbunga, pemmandangan);; d. Menyeediakan kreddibilitas (cittra seelebritti);
e. Mengggugah seleraa
III.4 Analisa Masalah III.4.1 Wawaancara
C m da
Untuk Ciamis dan masyarakat y elakukan w Bandung. Se
nyatakan bah
arakat Kota wawancara
ehingga bisa hwa :
Bandung te yang dila a ditarik ke
erhadap gal
Gammbar II.5 Penggetahuan tenntang galendoo Ciamis
Gambar III.6 Pengetahu
Gambar kem
14 uan tentang g
II.7 Pengetah masan yang d
galendo Ciammis Mang Adde
ya n lainnya se
Gambar II.8 P yan ng menarik pe
hwa dari 10 % tidak me amis dan 2 Ade, 63% do Ciamis P ng lebih m arena kema a menarik pe
n tentang kem erhatian
00% masyar engetahui g 2% masyara
dan 98% m Produksi M
enyukai ke asan yang u erhatian. unik bisa m
II.4.2 Analisa Kemasan
Tabel II.1 Analisa Kemasan
II.4.2 Analisis SWOT
Analisis SWOT adalah analisis kondisi internal maupun eksternal suatu organisasi yang selanjutnya akan digunakan sebagai dasar untuk merancang strategi dan program kerja. Ada dua macam pendekatan dalam analisis SWOT, yaitu :
SWOT Produksi Galendo Mang Ade
Strengths
(Kekuataan)
Kemasan galendo Mang Ade sangat sederhana namun galendo produksi Mang Ade lebih mengutamakan kualitas atau rasa.
Weaknesses
(Kelemahan)
Kurang memperhatikan pengemasan sehingga produksi galendo Mang Ade tidak mempunyai kemasan yang bisa menjadi daya tarik sehingga galendo Mang Ade kurang dikenal oleh masyarakat Ciamis maupun luar Ciamis khususnya masyarakat Bandung.
Opportunities
(Peluang) Menjangkau semua kalangan,
Threats
(Ancaman)
Banyak kemasan makanan khas kota lain yang lebih menarik,
adanya persaingan antara produksi galendo Mang Ade dengan produksi galendo Ciamis lainnya dan bersaing juga dengan produksi makanan khas dari kota lain.
Tabel II.2 Analisis SWOT
Jadi dapat disimpulkan bahwa produksi galendo Mang Ade memiliki kekuatan yaitu kualitas galendo adalah yang diutamakan sedangkan kelemahan yaitu kurang memperhatikan pengemasan galendo sehingga produksi Mang Ade tidak mempunyai kemasan yang bisa menjadi daya tarik masyarakat sehingga galendo Mang Ade kurang dikenal oleh masyarakat luar Ciamis khususnya masyarakat Bandung. Dan ancaman yang merugikan bagi produksi galendo Mang Ade yaitu adanya persaingan antara produksi galendo Mang Ade dengan produksi galendo Ciamis lainnya dan bersaing juga dengan produksi makanan khas dari kota lain. Akan tetapi keunggulan produksi atau pun produk bisa dijadikan peluang dalam pemasaran suatu daerah untuk kebutuhan pembeli dan galendo Mang Ade pun berpotensi dan bisa menguntungkan.
II.5 Segmentasi Pemasaran
Adapun pemilihan target audiens dipandang dari segi demografi, psikografi, dan geografinya adalah sebagai berikut:
a. Demografi
• Jenis Kelamin : Laki-laki dan perempuan
• Usia : 18-45 tahun
• Status sosial : Menengah-atas
b. Geografi
• Kota Ciamis • Kota Bandung
c. Psikografi
• Masyarakat yang gemar berpergian keluar daerah atau pun kota • Memiliki kepedulian terhadap makanan tradisional
• Memiliki kecenderungan membeli karena kemasan yang menarik • Memiliki kecenderungan membeli buah tangan untuk kerabat d. Tingkah Laku
• Ingin mencoba
• Memiliki rasa ingin tahu atau penasaran • Biasa membeli oleh-oleh
II.6 Solusi masalah
Penyebab galendo Mang Ade tidak dikenal oleh masyarakat Ciamis dan masyarakat luar terutama masyarakat Bandung yaitu dikarenakan banyaknya persaingan antara produksi galendo Ciamis dengan produksi makanan khas atau pun oleh-oleh dari kota lain. Sehingga para produksi galendo Mang Ade kurang memperhatikan pengemasan. Maka dari itu dibutuhkan perancangan kemasan yang berfungsi untuk membungkus atau melapisi galendo agar mudah dibawa dan tidak hanya sekedar menjadi pelindung tetapi dapat memberikan identitas bagi produk
19
yang ditawarkan sehingga bisa menjadi daya tarik khalayak sehingga galendo Ciamis Mang Ade pun bisa dikenal oleh masyarakat Ciamis dan masyarakat luar khususnya masyarakat Bandung melalui kemasan.
BAB III
STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL III.1 Strategi Perancangan
III.1.1 Pendekatan Komunikasi
Pendekatan komunikasi yang digunakan dalam strategi supaya galendo Ciamis Mang Ade menjadi daya tarik para pembeli, sehingga galendo Ciamis Mang Ade pun bisa dikenal oleh masyarakat Ciamis dan masyarakat luar Ciamis khususnya masyarakat Bandung melalui perancangan kemasan.
a. Komunikasi Visual
Komunikasi visual disampaikan melalui sebuah desain yang dapat mewakili semua pesan secara singkat padat dan dapat dimengerti oleh khalayak. Dengan menggunakan ilustrasi dari keunikan produk yaitu menggunakan tiga macam motik batik pada kemasan dan menampilkan keunggulan produk yaitu ilustrasi “Berkumpul Bersama” dengan menggunakan teknik vektor. Dari visualisasi tersebut akan menggunakan perpaduan warna yang diambil dari warna batik Ciamis untuk memperkuat kesan pada produk supaya bisa lebih menarik.
b. Komunikasi Verbal
Perancangan kemasan galendo Ciamis Mang Ade akan menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa sunda halus agar informasi dan pesan yang disampaikan kepada khalayak dapat diterima dan bisa menarik perhatian. Sehingga informasi
tersebut berdampak pada perubahan tingkah laku khalayak yang dituju untuk
melakukan pembelian.
III.1.2 Strateri Kreatif
Untuk mengenalkan galendo Ciamis Mang Ade diperlukan pemahaman pada permasalahan yang ada. Untuk bisa memecahkan masalah maka strategi yang digunakan adalah akan menonjolkan ilustrasi dari keunikan produk yaitu menggunakan tiga macam motik batik pada kemasan dan menampilkan keunggulan
produk yaitu ilustrasi “Berkumpul Bersama” pada kemasan supaya jadi pembeda dengan kompetitornya dan bisa menarik perhatian konsumen.
III.1.3 Strategi media
Pendekatan yang dilakukan adalah dengan cara mengemas materi pesan kedalam media dengan memberikan informasi dan mengaplikasikannya pada media utama dan media pendukung. Media yang digunakan meliputi :
1. Media Utama
Kemasan dijadikan sebagai media utama yang digunakan dalam mengenalkan galendo makanan tradisional khas Ciamis Jawa Barat produksi Mang Ade kepada masyarakat Ciamis atau pun masyarakat luar Ciamis khususnya masyarakat Bandung.
2. Media Pendukung
Media pendukung merupakan suatu media tambahan yang dibuat oleh perusahaan agar produknya lebih dikenal oleh masyarakat luas, maka media pendukungnya meliputi :
• Display
Merupakan salah satu media yang membantu penempatan kemasan sehingga khalayak dapat melihat berbagai kemasan galendo Mang Ade.
• Kartu Nama
Salah satu media untuk memberikan informasi kepada masyarakat yang ingin mengajak kerja sama maupun bisnis dengan produksi, dan sebagai informasi keberadaan produksi galendo Ciamis Mang Ade.
• Flyer
Flyer merupakan salah satu media yang cukup efektif untuk memberi informasi kepada setiap orang, dengan ukurannya yang kecil sehingga praktis dibawa kemana-mana. Dengan mengunakan Flyer dimungkinkan untuk memberikan informasi yang lebih detail tentang produk.
• X-banner
X-banner digunakan sebagai media penyampaian ketersediaan produk galendo
Mang Ade. X-banner berfungsi untuk memanfaatkan pandangan konsumen yang
sedang hilir-mudik maupun berbelanja agar mendapatkan perhatian akan
keberadaan galendo Mang Ade. Pada x-banner pun di cantumkan informasi
tambahan berupa informasi keunggulan produk dan alamat produksi. • Kaos
Sebagai media untuk mengenalkan produk yang akan dipakai oleh para distributor sebagai kelengkapan pada saat berjualan sebagai penarik perhatian.
3. Media Merchandise
Media merchandise digunakan untuk tahap pengingat agar galendo Ciamis Mang Ade melekat di ingatan.
• Stiker
Media Stiker ini sebagai media pengingat akan keberadaan galendo Mang Ade dan menjadi media penyebaran informasi yang ditempel kendaraan maupun peralatan yang ada dirumah. Stiker sebagai merchandise dari galendo Ciamis Mang Ade yang dibagikan ketika setiap pembelian yang telah ditentukan.
• Shoping Bag
Shoping Bag merupakan salah satu media yang cukup efektif karena bisa memberikan daya tarik bagi orang yang melihat selain sebagai tempat produk juga sebagai merchandise untuk tempat menaruh sesuatu dan dapat dibawa kemanapun, sehingga pesan dapat tersampaikan dengan cepat dan efektif dan sebagai promosi untuk jangkauan luar daerah. diharapkan shopping bag dapat menarik perhatian khalayak untuk membeli produk galendo Mang Ade.
• Kantong Kresek
Kantong kresek dengan logo dan Tulisan-tulisan yang berisikan informasi galendo Mang Ade maupun informasi produksi berfungsi sebagai
pemb
a saat pembbelian agar khalayak ddapat menggingat
IIII.1.4 Strattegi Distribbusi
se an menjadi
kukan di da h yang ada disional, da
upaya galen daya tarik y
aerah Ciam a di Ciami an superma ndo Ciamis yang meliha ang dijual. iaya dan pe halayak, fly kan diguna Mang Ade. S
anya di aw adiah kepad
ia pendukun oleh, kios m beritahukan
Flyer hany enyebaran f yer akan dis akan setiap
Sedangkan m wal bulan, a
da khalayak
Tabel I
ng x-banner maupun ma
informasi ya satu kali flyer hanya sebarkan di hari oleh media pend awal bulan k yang mem
23 III.1 Strategi
r akan disim all yang me
kepada kh untuk pen a untuk men
pusat keram pegawai at dukung stike merupakan mbeli galend
i Distribusi
mpan setiap enjual maka halayak me
yebaran tu ngenalkan g maian kota
tau distribu er sebagai m waktu yan o Mang Ad
p hari selam anan tradisi
ngenai keb ujuannya un galendo Ma Ciamis dan utor yang m merchandise
ng tepat unt de.
III.2 Konsep visual III.2.1 Format Desain
Kemasan galendo Ciamis Mang Ade akan dibuat potrait dengan ukuran 15cm x 30cm untuk ukuran besar, ukuran 9cm x 20cm untuk ukuran sedang dan ukuran 6cm x 15cm untuk ukuran kecil. Format desain yang digunakan dalam perancangan kemasan galendo Ciamis menggunakan ilustrasi dari keunikan produk yaitu menggunakan tiga macam motik batik pada kemasan dan menampilkan keunggulan produk yaitu ilustrasi “Berkumpul Bersama” dengan menggunakan teknik vektor. Keunggulan produk yaitu romantisme orang sunda “Berkumpul Bersama” sebagai inti pesan dan didukung dengan pesan yang disampaikan melalui
tulisan untuk memperjelas dan mempertegas ilustrasi yang ditampilkan. Kemudian
ditambah dengan memanfaatkan penggunaan motif-motif batik dengan warna yang
disesuai dengan karakteristik produk.
III.2.2 Tata Letak (Layout)
Layout adalah mengatur penempatan berbagai unsur grafis, seperti mengatur tata letak teks, gambar, garis dan sebagainya. Pada layout kemasan galendo Ciamis Mang Ade terdapat iluatrasi yang dibuat dengan teknik vektor, susunan huruf, dan warna yang sesuai dengan konsep.
Tampilan pada desain akan lebih mengarah pada permainan ilustrasi, pemilihan motif batik, warna, dan pemilihan huruf.
II
uf Jellyka D ai karakter p
Gamba
f pada kem o Ciamis d yang akan d
al, Murphy
mbar III.2 Pe
elicious Ca produk. Hur
25 ar III.1 Layou
asan disesu ruf yang dip
ut Kemasan
uaikan deng s-jenis huru an di dalam gular, Niag
n Pada Nama
kan pada nam pilih karena
gan konsep uf yang me mnya seper gara Solid,
kemasan, m emiliki kar rti huruf Je dan Time
a Produk
ma produk huruf ini m
be ya
erdekatan d aitu kelapa.
dan huruf i .
ni seperti aakar kelapaa sesuai denngan bahann utama gallendo
m
erdekatan y unda yang k
Huru Murphy Scr kslusif dan Mang Ade bi
Gamb
uf pada pe f ini diguna yang memp
bar III.3 Peng
engaplikasi akan pada k punyai kara an dan gema
ar III.4 Penga
ngaplikasia r, huruf Mu ocok digun rikan kesan
26
Pada “Resep
Warisan” uf ini sepert ng. Identik ul bersama. ti tulisan ta
dengan rom
kan jenis h angan dan s
mantisme o
eh Ciamis”
akan jenis h ai karakter
galendo Ci huruf
R Huruf ini di nggi digun
uf yang dig uruf ini dipi
digunakan
uf yang digu ipilih karen nakan pada
rasi
rasi yang r secara glo
ga terkesan 2, h.2).
ambar III.5 P
gunakan un ilih karena h sebagai inf
Gambar III.6
unakan untu na huruf ter
logo nama
digunakan obal, atau ti n datar, ka a pemilik p
n menggun idak detail arena tidak
ian Pada Info
angan infor but memilik masan sehin
ormasi
rmasi adala ki tingkat k ngga mudah
asian Pada L
gan informa
asi adalah “ at keterbaca an diaplikas
“Niagara So aan yang c sikan pada
olid”. cukup logo
nik Outline menggamb aturan gela
e, adalah bar garis lua ap terang (
da an silih asu
an saling m eakraban, h satunya y masyarakat s
Su
Ga Sum
da pada das a harus sal hingga terci , kedamaia t, 2011). Il yaitu “Ber sunda yaitu
Gamba umber : http:
28 ambar III.7 T mber : Banu
ar III.8 Refer
://www.foto-Teknik Outlin Arsana (20
ndasi oleh s sihi, saling a kehidupan
asih, silih a
atau meng at yang diw rgaan (Ger
mantisme o il dari sua
Ilustrasi akan dibuat dengan menampilkan tiga orang yang sedang berkumpul
bersama, duduk santai sambil menikmati galendo Ciamis beserta minuman teh maupun
kopi. Gaya berpakaian yang digunakan dalam ilustrasi tersebut adalah gaya berpakaian
jaman dulu, tujuannya untuk memunculkan kesan tradisional dikarenakan galendo
adalah makanan tadisional dan makanan yang sudah ada sejak dahulu.
Gambar III.9 Referensi Visual
Sumber : https://www.facebook.com/groups/KOMUNITAS.IKET.SUNDA
Iket kepala yang digunakan dalam illustrasi adalah jenis iket kepala rekaan buhun yang diambil dari pelepah daun kelapa atau aren kering (Komunitas Iket Sunda, 2013). Makna atau fungsi utama iket sebagai pelengkap atau aksesoris busana Sunda. Tujuan dipilih jenis iket iket kepala rekaan buhun karena bahan dasar galendo adalah kelapa, jadi dipilihlah jenis iket yang sesuai dengan karakter produk. Berikut penjelasan dari ilustrasi kemasan :
• Ilustrasi Kemasan Besar
Pada kemasan galendo ciamis Mang Ade ukuran besar menggunakan visual berupa ilustrasi yang melambangkan romantisme orang sunda salah satunya yaitu “Berkumpul Bersama”. Sebuah illustrasi seorang wanita yang sedang berbincang-bincang dengan kedua pria sambil duduk santai di kursi dan
menik Ilustr
kmati galen rasi tersebut
ndo yang te t melamban
ersedia di m ngkan kemas
meja beserta san yang ha
a teh maup arganya lum
pun kopi ha mayan maha al berupa ilu nya yaitu “B ng membaw ng duduk sa
mbangkan k
Gam
mbar III.10 I
an Sedang do ciamis ustrasi yang Berkumpul
wa galendo antai di ban
kemasan ya
mbar III.11 Il
30 ya standar.
• Ilustr rasi pada ke al berupa ilu nya yaitu “B orang pria y ndo beserta
harganya m
endo ciamis g melamba Bersama”. g duduk san
n kopi. Ilus
Mang Ade angkan rom
Sebuah ilu ntai beralask strasi terseb
ukuran kec mantisme ora
ustrasi seor kan tikar sa ut melamba erpaduan w ntaran lain :
Gam
na
gunaan wa warna yang
:
mbar III.12 I
arna pada ari warna b
• Warna Merah
Warna merah adalah warna yang hangat kuat sebagai penarik perhatian yang melambangkan kehangatan, nafsu, berani dan kuat. (Marianne Rosner Klimchuk dan Sandra A. Krasovec, 2006, h.108). Sesuai dengan galendo yang termasuk kedalam kategori makanan, diharapkan warna merah bisa membangkitkan selera makan.
Gambar III.11.1 Batik Galuh Pakuan Merah Sumber : www.batikciamis.com
• Warna Hijau
Warna hijau melambangkan warna yang membumi dan memiliki kesan alami dan ramah lingkungan (Marianne Rosner Klimchuk dan Sandra A. Krasovec, 2006, h.109). Sesuai dengan bahan utama galendo yaitu kelapa yang merupakan bahan alami.
Gambar III.11.2 Batik Ciung Wanara Hijau Sumber : www.batikciamis.com
• Warna Coklat
Warna coklat adalah warna bumi dan memberikan kesan hangat. Sesuai dengan warna galendo yang coklat yang melambangkan bahan alami dari bumi (Sulasmi Darmaprawira W.A, 2002, h.40)
Gambar III.11.3 Batik Ciung Wanara Coklat Sumber : www.batikciamis.com
• Warna Oranye
Warna oranye melambangkan kehangatan dan sebagai warna yang bisa menarik perhatian (Marianne Rosner Klimchuk dan Sandra A. Krasovec, 2006, h.108). Warna oranye digunakan karena orang sunda adalah orang yang ramah dan sesuai dengan illustrasi yang dimunculkan yaitu romantisme orang sunda“Berkumpul Bersama”.
Gambar III.11.4 Batik Raflesia Jingga Sumber : www.batikciamis.com
Adapun teknik pewarnaan yang dilakukan adalah dengan teknik pewarnaan digital menggunakan software adobe photoshop atau pun adobe illustrator.
BAB IV
TEKNIS PRODUKSI MEDIA
Media yang digunakan dalam promosi galendo makanan tradisional khas Ciamis Jawa Barat khususnya galendo produksi Mang Ade ini adalah media yang diproduksi dengan cara dicetak. Supaya pesan yang ingin disampaikan ke masyarakat lebih besar maka digunakan beberapa pemilihan media yang tepat, berikut penjelasannya :
IV.1 Teknis Media
Teknis pembuatan media ini, menggunakan teknik digital. Dengan menggunakan program Adobe Illustrator, dan Adobe Photoshop CS3. Untuk proses produksi media, dilakukan beberapa tahapan yaitu:
IV.1.1 Tahap Sketsa Awal
Sketsa awal adalah proses pencarian bentuk awal dari visualisasi media. Tahap ini dibuat manual dengan alat tulis. Tahap sketsa dilakukan untuk mempermudah tahapan selanjutnya yaitu eksekusi visual.
IV.1.2 Tahap Eksekusi Visual
Eksekusi visual adalah tahap dimana dilakukannya proses visual. Proses eksekusi visual dilakukan dengan cara pembuatan gambar orang sunda yang sedang berkumpul bersama sebagai ciri khas atau keunggulan dari produk kemudian di scan dan dikerjakan menggunakan tekhnik vektor.
IV.1.3 Tahap Perancangan
Tahap perancangan adalah tahap yang paling penting untuk merancang media yang akan dibuat sesuai dengan konsep yang telah ditetapkan. Langkah pertama proses perancangan ini adalah mencari data-data dari romantisme orang sunda dan mengolahnya pada tahap eksekusi visual. Setelah diolah sedemikian rupa maka tahap selanjutnya adalah mengatur tata letak serta penambahan huruf mendukung visual serta penambahan motif batik pada kemasan.
IVV.1.4 Tahaap Akhir p akhir deng
.
n perwujud umnya. Beri
gan menggu
dan media ikut ini ada unakan sist ap agar pesa
an dan me ng telah me an tersampa
elalui elalui aikan
A
A. Aplikasi Media Utaama
• Kemasan Galenndo Ukurann Besar
U Atas bawah Teknis produ trasi yang m Elemen vis Cetak offse
galendo Ciam melambang
ual batik r gan warna y
35
n besar men g sunda ya an. Batik raf
m
kan bunga y n raflesia y
lendo Ciam a menjadi m
adisional ter
a dan melam g menjadi Ade ukuran makanan fav
rsebut.
mbangkan s tempat fa besar yang vorit yang di
salah satu te avorit masy g mengguna icari oleh m
empat di Ci yarakat Cia akan motif masyrakat ka
iamis amis. batik arena
• Kemasan Galenndo Ukurann Sedang
U Atas bawah Teknis produ tu ada pere
Gam
rasi yang di ggunakan v
Bersama”. lendo Ciam ambangkan ebutan keku
mbar IV.2 Ke
L 2 cm x T L 9 cm x T L 2 cm x 9 Cetak offse
igunakan p Ade dengan
rajaan galuh is. Kemasan
endo Ukuran
gr
an galendo ngkan roma anara juga ng disesuaik hulu kala, di Ciamis Ma
ang Ade uk ang sunda
digunakan kan. Batik c
se ari Ciamis
f batik ciu yang dica
ung wanara ari oleh m
a diharapka masyrakat C
an bisa me Ciamis ma
enjadi aupun
• Kemasan Galenndo Ukurann Kecil
U Atas bawah Teknis produ
ahulu kala, Ade ukuran
Ga rasi yang m Elemen visu
g Ade. Bati diambil da
kecil yang
ambar IV.3 K
L 1.5 cm x L 6 cm x T L 1.5 cm x Cetak offse
do ciamis M melambangk al batik galu ik galuh pa ari gagang k g mengguna keris Raja G
akan motif
lendo Ukuran f batik galu
n Kecil
il juga meng g sunda ya juga pada k sejarah kera ajaan galuh do Ciamis M
m
kanan ciri k t dan diken un yang diw
khas dari C nang oleh m wariskan ole
Ciamis yang masyrakat h Tatar Gal
g selalu me karena mak luh Ciamis.
enjadi mak kanan ini a
kanan tradis adalah mak
sional kanan
B
B. Media Peendukung
• Displlay Atas bawah Teknik peng
ak dapat me
38
dalah logo os makanan
masan baru
er, stiker)
dan nama p n yang me u galendo M
produk. Dis enjual mak Mang Ade.
splay
• Karttu Nama ajak kerja sa
produksi g uksi supaya mbil kartu na
r
Gamb
7 cm x 4 cm Cetak offse
dia untuk m ama maupu galendo Cia a apabila ad ama langsu
G
39 mbar IV.5 Kar
m
t, Artpaper
memberikan un bisnis de amis Mang da yang ing
ng. uksi, dan se tu nama ak ak kerja sam
masyarakat ebagai infor kan disimpa ma bisa mem
yang rmasi an di minta
U
Ukuran mediia : 11 cm x 18 cm
Cetak offset, Artpaper230gr T
r merupaka epada setia ana-mana. D ang lebih d
dan inform rkan ditemp ainnya.
an salah sa ap orang, d Dengan men detail tentan masi yang te
pat-tempat r
atu media dengan uku ngunakan F ng produk, erkait deng ramai seper
yang cuku urannya ya Flyer dimun keberadaan gan galendo rti di Mall,
up efektif ang kecil s ngkinkan un n produksi o Ciamis M
Gammbar IV.7 X--Banner
60 cm X 1660 cm
Print digitaal indoor, pooly doff
D
arus ingat j merasa pena
Deskripsi : Label kuran, agar i tempelkan
bar yang mu pa dikarena
an yang be at Galendo
uga galend asaran deng
eli atau men masi keung at belanja o g menyediak
uncul pada akan bahan
rsifat mena
x-banner ad utama pe arik perhati e” di artika de. Tulisan k sehingga
a x-banner uk dan alam ios-kios ma an tradisiona
dalah kema mbuatan g ian khalaya an apabila tersebut dim
bisa meni pun di cant mat produks akanan, dit
al.
asan baru M galendo ada
Mang Ade de alah kelapa at tulisan “ gat kota Cia
supata khal asa keterta ormasi tamb er akan disim
pat ramai se engan
l harga seb khalayak d n di display.
Gamb
7 cm x 5 cm Cetak offse
bagai medi dapat menge
41 bar IV.8 Lab
m
i harga gal a galendo M
lendo Man Mang Ade. L
g Ade berb Label harga
• Kaoss
U T
D
se
IV
Ukuran medi Teknis produ
Deskripsi : Kaos ebagai kelen
V.3 Media • Kant
ia : uksi :
dengan log ngkapan pa
Mencerdis tong Kresek
G
All Size Print DTG,
go dibagian da saat berj
se k
Gambar
42 Gambar IV.9
Katun
n depan baju ualan sebag
r IV.10 Kant Kaos
u ini akan d gai penarik
tong Kresek
dipakai oleh perhatian.
U
Ukuran mediia : 17 cm x 30 cm T
Teknis produuksi : Sablon, plaastik
D da saat pem esek dibagik
k dengan lo maupun info
mbelian aga kan pada sa
ogo dan Tul ormasi prod ar khalayak
aat target m
lisan-tulisan Cetak offse
43 ar IV.11 Sho
25 cm T 25 cm T 25 cm 5 cm
t, KRF 310
n yang beri ungsi sebag k galendo M
rmasi ngkus Ade. Mang
opping Bag
D
esan dapat t
apat mengi roduk galen
ping Bag d
ng Ade mau ah untuk tem
tersampaikan
n dengan ce
do Mang A Ade.
o dan Tuli masi produk
uh sesuatu d
epat untuk ja
Ade. Shoppi
isan-tulisan si berfungsi dan dapat d
angkauan lu
ing Bag dib
yang beri i sebagai wa dibawa kema
uar daerah da
bagikan pad
isikan infor adah produk
anapun, sehi
an khalayak
da saat mem rmasi enasaran d membeli ata membeli pro isa ditempe
ia : uksi :
r dengan lo lendo Mang tan Mang A dengan prod au mencoba oduk, agar k el di kendara
Ga
7 cm x 7 cm Cetak offse
ogo Mang g Ade” di ar Ade. Tulisa
duk sehing a. Stiker di khalayak da an tersebut
gga bisa m iberikan se apat mengin at rumah tan
Stiker
nsparan
an tulisan “ m ke Ciami dimunculka menimbulka
ebagai souv ngat galendo
ngga seperti
“Can Ka C is apabila b an supaya k an rasa ket venir dan d o Mang Ad i kulkas, dsb
iamis Mun elum meras khalayak m tertarikan u dibagikan k de dan stiker