• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Hubungan Komunikasi Pemasaran “Kripik Balado Shirley” dengan Perilaku Konsumen

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Hubungan Komunikasi Pemasaran “Kripik Balado Shirley” dengan Perilaku Konsumen"

Copied!
95
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS HUBUNGAN KOMUNIKASI PEMASARAN

“KRIPIK

BALADO SHIRLEY” DENGAN

PERILAKU KONSUMEN

RIZKA GUSTI AMELIA

DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR

(2)
(3)

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN

SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Analisis Hubungan Komunikasi Pemasaran “Kripik Balado Shirley” dengan Perilaku Konsumen adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor.

Bogor, Juli 2014

(4)
(5)

ABSTRAK

RIZKA GUSTI AMELIA. Analisis Hubungan Komunikasi Pemasaran “Kripik

Balado Shirley” dengan Perilaku Konsumen. Dibimbing oleh DJUARA P. LUBIS

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripisikan penilaian pembeli terhadap komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh“Kripik Balado Shirley”, menganalisis hubungan karakteristik konsumen dengan bauran pemasaran, dan menganalisis hubungan bauran pemasaran dengan perilaku konsumen dalam memilih produk “Kripik Balado Shirley”. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Responden berjumlah 100 orang yang dipilih berdasarkan teknik accidental sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsumen “Kripik Balado Shirley”mayoritas berusia 15-31 tahun, berjenis kelamin laki-laki, pendidikan sedang, pendapatan rendah dan memiliki status bekerja. Karakteristik konsumen dengan bauran pemasaran hanya siginfikan dengan faktor usia saja. Bauran pemasaran dengan perilaku konsumen (ikut membeli produk “Kripik Balado Shirley”) adalah terdapat hubungan signifikan mutu produksi dan promosi. Sedangkan bauran pemasaran dengan perilaku konsumen (mengajak konsumen membeli produk “Kripik Balado Shirley”) terdapat hubungan signifikan mutu produksi, harga produk, dan promosi.

Kata kunci: komunikasi, pemasaran, produk pertanian

ABSTRACT

RIZKA GUSTI AMELIA. Analysis of Relationship Marketing Communications

“Kripik Balado Shirley”on Consumer Behavior. Supervised by DJUARA P. LUBIS.

This research has the objective to describe assessment buyers toward the marketing communications conducted by “Kripik Balado Shirley”, analyze the relationship of consumer characteristic related with the marketing mix, and analyze the relationship marketing mix related with consumer behavior when choose the product “Kripik Balado Shirley”. This research used quantitative and qualitative approaches. Respondents number are 100 people selected by accidental sampling technique. The results refer to the majority of consumers

“Kripik Balado Shirley” between 15-31 years old, male gender, middle of education, low income and have a job. Characteristics of consumers related with the marketing mix are significantly to the age factor only. Marketing mix related with consumer behavior (participate to purchase the product “Kripik Balado Shirley”) there are significant relationship quality production and promotion. Meanwhile the marketing mix related with consumer behavior (invites the consumers to purchase the product “Kripik Balado Shirley”) there are significant relationship quality production, the price of the product, and promotion.

(6)
(7)

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat

pada

Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat

ANALISIS HUBUNGAN KOMUNIKASI PEMASARAN

“KRIPIK

BALADO SHIRLEY” DENGAN

PERILAKU KONSUMEN

RIZKA GUSTI AMELIA

DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR

(8)
(9)

Judul Skripsi : Analisis Hubungan Komunikasi Pemasaran “Kripik Balado

Shirley” dengan Perilaku Konsumen Nama : Rizka Gusti Amelia

NIM : I34100052

Disetujui oleh

Dr Ir Djuara P. Lubis, MS Pembimbing

Diketahui oleh

Dr Ir Siti Amanah, MSc Ketua Departemen

(10)
(11)

PRAKATA

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang masih memberikan nikmat jasmani dan rohani serta waktu yang bermanfaat bagi penulis sehingga skripsi dengan judul “Analisis Hubungan Komunikasi Pemasaran “Kripik Balado Shirley” dengan Perilaku Konsumen“ dapat diselesaikan tanpa hambatan dan masalah yang berarti.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik karena dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan rasa terima kasih kepada:

1. Dr Ir Djuara P. Lubis, MS dosen pembimbing skripsi yang telah banyak mencurahkan waktu untuk membimbing dan memberikan masukan yang sangat berarti selama penulisan skripsi ini.

2. Ibu Shirley dan seluruh pihak “Kripik Balado Shirley”, atas kebaikan, dukungan, dan bantuan selama pengambilan data penelitian ini.

3. Ayahanda Drs Em. Dasril MA (alm), Ibunda Dra Indriani, serta kakak laki laki tercinta Bang Adek, Uda Riand Meistika, Uda Rizki Novrianda, dan Adik perempuan tersayang Rivani Fithri yang menjadi sumber motivasi penulis dalam segala hal.

4. Kepada Saudara Muhammad Aditya atas semangat dan bantuannya selama proses pengambilan data sampai penulisan skripsi ini.

5. Teman-teman seperjuangan Ditha Fitrialdi Putri, Tari Anggraini Saputri, Venny Alawiyah, Sakinah Siregar, Anggi Pratama atas semangat dan kebersamaan layaknya keluarga.

6. Teman-teman seperjuangan SKPM 47 atas semangat dan kebersamaan selama ini, dan semua pihak yang telah memberikan dukungan sehingga terselesaikannya studi pustaka ini.

7. Teman-teman seperjuangan di Padang Irene Septika, Atika Suri, Stephanie Octora, Ike Elvia, dan Vella Ishra Mesya yang telah mau meluangkan waktu dan menemani selama proses pengambilan data.

8. Kepada responden yang telah mau dan menyempatkan waktunya untuk mengisi kuesioner dan beberapa pertanyaan

Akhirnya penulis berharap skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi penulis dan pembaca dalam memahami lebih jauh tentang komunikasi pemasaran.

Bogor, Juli 2014

(12)
(13)

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL ... 3

DAFTAR GAMBAR ... 3

DAFTAR LAMPIRAN ... 3

PENDAHULUAN ... 1

Latar belakang ... 1

Masalah Penelitian ... 2

Tujuan Penelitian ... 3

Kegunaan Penelitian... 3

PENDEKATAN TEORITIS ... 4

Tinjauan Pustaka ... 5

Kerangka Pemikiran ... 18

Hipotesis Penelitian ... 19

Definisi Operasional... 19

PENDEKATAN LAPANGAN ... 21

Metodologi Penelitian ... 23

Lokasi dan Waktu ... 23

Teknik Pemilihan Responden dan Informan ... 23

Teknik Pengumpulan Data ... 23

Teknik Pengolahan dan Analisis Data ... 24

GAMBARAN UMUM ... 27

Profil Usaha “Kripik Balado Shirley” ... 27

Visi dan Misi “Kripik Balado Shirley” ... 28

Mitra UMKM “Kripik Balado Shirley” ... 28

Konsep Pemasaran ... 30

Produk dan Jasa yang Ditawarkan “Kripik Balado Shirley” ... 30

KARAKTERISTIK KONSUMEN “KRIPIK BALADO SHIRLEY” ... 33

Usia ... 33

Jenis Kelamin ... 34

Pekerjaan ... 35

Pendidikan ... 35

Pendapatan ... 35

BAURAN PEMASARAN DAN HUBUNGANNYA DENGAN KARAKTERISTIK KONSUMEN ... 37

Mutu Produksi ... 37

Harga Produk ... 38

Tempat Pemasaran ... 39

Komunikasi Pemasaran ... 40

Hubungan Karakteristik Konsumen dengan Penilaian terhadap Bauran Pemasaran ... 43

Hubungan Usia dengan Bauran Pemasaran ... 44

Hubungan Jenis Kelamin dengan Bauran Pemasaran ... 45

Hubungan Pekerjaan dengan Bauran Pemasaran ... 46

Hubungan Pendidikan dengan Bauran Pemasaran ... 46

(14)

PERILAKU KONSUMEN DAN HUBUNGANNYA DENGAN BAURAN

PEMASARAN ... 49

Keputusan Ikut Membeli Produk “Kripik Balado Shirley” ... 49

Keputusan Mengajak Konsumen untuk Membeli Produk “Kripik Balado Shirley” ... 50

Hubungan Bauran Pemasaran dengan Perilaku Konsumen ... 51

Hubungan Bauran Pemasaran dengan Keputusan Ikut Membeli Produk ... 51

“Kripik Balado Shirley” ... 51

Hubungan Mutu Produksi dengan Keputusan Ikut Membeli Produk ... 51

“Kripik Balado Shirley” ... 51

Hubungan Harga Produk dengan Keputusan Ikut Membeli Produk ... 52

“Kripik Balado Shirley” ... 52

Hubungan Tempat Pemasaran dengan Keputusan Ikut Membeli Produk ... 53

“Kripik Balado Shirley” ... 53

Hubungan Komunikasi Pemasaran dengan Keputusan Ikut Membeli Produk ... 53

“Kripik Balado Shirley” ... 53

Hubungan Bauran Pemasaran dengan Keputusan Mengajak Konsumen untuk Membeli Produk “Kripik Balado Shirley” ... 54

Hubungan Mutu Produksi dengan Keputusan Mengajak Konsumen untuk Membeli Produk “Kripik Balado Shirley” ... 55

Hubungan Harga Produk dengan Keputusan Mengajak Konsumen untuk Membeli Produk “Kripik Balado Shirley” ... 56

Hubungan Tempat Pemasaran dengan Keputusan Mengajak Konsumen untuk Membeli Produk “Kripik Balado Shirley” ... 57

HubunganKomunikasi Pemasaran dengan Keputusan Mengajak Konsumen untuk Membeli Produk “Kripik Balado Shirley” ... 57

PENUTUP ... 59

Simpulan ... 59

Saran ... 59

DAFTAR PUSTAKA ... 60

(15)

DAFTAR TABEL

1 Perbedaan beberapa media komunikasi menurut kualitas fungsinya 10 2 Matriks perbandingan keunggulan dan keterbatasan media komunikasi 11 3 Matriks perbandingan ragam dan efek media komunikasi 14 4 Produk pertanian yang diproduksi oleh “Kripik Balado Shirley” tahun

2014 29

5 Jumlah dan persentase responden berdasarkan karakteristik konsumen

tahun 2014 33

6 Jumlah dan persentase responden berdasarkan bauran pemasaran tahun

2014 37

7 Nilai koefisien korelasi dan signifikansi berdasarkan hasil pengujian korelasi antara karakteristik konsumen dengan bauran pemasaran

“Kripik Balado Shirley” pada tahun 2014 44 8 Jumlah dan persentase responden menurut keputusan ikut membeli

terhadap produk “Kripik Balado Shirley” pada Tahun 2014 49 9 Nilai koefisien korelasi dan signifikansi berdasarkan hasil pengujian

korelasi antara bauran pemasaran dengan perilaku konsumen yaitu ikut

membeli produk “Kripik Balado Shirley” pada tahun 2014 51 10 Nilai koefisien korelasi dan signifikansi berdasarkan hasil pengujian

korelasi antara bauran pemasaran dengan perilaku konsumen yaitu mengajak konsumen untuk membeli produk “Kripik Balado Shirley”

pada tahun 2014 55

DAFTAR GAMBAR

1 Unsur-unsur dalam Proses Komunikasi 5

2 Kerangka pemikiran 17

3 Persentase responden berdasarkan media promosi “Kripik Balado

Shirley” 41

DAFTAR LAMPIRAN

1 Nama Responden 63

2 Produk Pertanian yang Dihasilkan, Bahan Baku dan Jumlah Produk Berdasarkan UMKM yang Bermitra dengan “Kripik Balado Shirley”

Tahun 2014 67

3 Hasil Uji Statistik 71

(16)
(17)

PENDAHULUAN

Latar belakang

Padang merupakan ibukota provinsi Sumatera Barat yang juga tempat keluar masuk bagi wisatawan yang datang berkunjung ke Sumatera Barat. Keindahan alam Sumatera Barat menjadi salah satu daya tarik bagi parawisata untuk berkunjung secara langsung kesana. Hampir setiap wisatawan yang pulang dari Sumatera Barat selalu membeli prodok kripik balado ini sebagai oleh-oleh untuk keluarga ataupun rekan-rekannya. Kripik balado adalah makanan khas dari Sumatera Barat yang sudah ada sejak dahulu kala. Peranan kripik balado merupakan sumber penghidupan orang banyak dan berfungsi sebagai penunjang kelangsungan kelestarian lingkungan hidup serta meningkatkan produktifitas sumber daya alam.

Keberadaan kripik balado telah membantu perekonomian masyarakat, dalam hal memberikan lapangan pekerjaan, terutama pada para wanita. Banyaknya sumber informasi dan promosi dalam strategi pemasaran, dapat meningkatkan keinginan konsumen untuk membeli produk makanan kekhasan, kedaerahan dan keaslian suatu daerah. Oleh karena itu, kripik balado membawa dampak positif pada pariwisata, karena menarik wisatawan untuk berkunjung membeli kripik balado sebagai oleh-oleh ciri khas suatu daerah dan menambah pemasukan bagi daerah tersebut.

Menurut Morisson (2007) dikutip oleh Mahakami (2008), komunikasi pemasaran adalah aktivitas pemasaran yang berusaha menciptakan kesadaran atau pengetahuan mengenai produk dengan berbagai atributnya, menginformasikan kelebihan produk, menciptakan citra produk, atau menciptakan sikap positif, preferensi, dan keinginan membeli produk bersangkutan. Komunikasi pemasaran biasanya ditujukan untuk menarik konsumen sebanyak mungkin. Setiap konsumen memiliki perilaku yang berbeda dalam menanggapi strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan suatu perusahaan atau industri penghasil produk tertentu, seperti perusahaan penghasil produk kripik balado. Selain itu, Kotler (2000) dikutip oleh Kusumastuti (2009), menyatakan bahwa komunikasi pemasaran sebagai usaha untuk menyampaikan pesan kepada publik, terutama konsumen sasaran, mengenai keberadaan suatu produk di pasar. Konsep yang sering digunakan untuk menyampaikan pesan dikenal dengan bauran promosi. Bauran promosi tersebut terdiri atas iklan, penjualan tatap muka, promosi penjualan, hubungan masyarakat dan publisitas dan pemasaran langsung.

(18)

pemasaran yang dilakukan melalui media cetak dan media elektonik yang mana berupa penayangan iklan di stasiun TV Padang (Padang TV dan Favorit TV), penayangan di radio, kartu nama, brosur serta pamflet-pamflet yang dipajang di beberapa titik di pinggir jalan kota Padang.

Hal ini mempengaruhi perilaku konsumen untuk terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan ini. Konsumen sering digolongkan kedalam dua jenis, yaitu konsumen individu dan konsumen organisasi (Sumarwan 2002). Konsumen individu adalah mereka yang membeli barang dan jasa untuk digunakan oleh mereka sendiri. Konsumen individu juga mungkin membeli barang dan jasa untuk diberikan lagi kepada orang lain sebagai bentuk hadiah atau oleh-oleh. Sedangkan konsumen organisasi meliputi organisasi bisnis, lembaga sosial, kantor pemerintah dan lain-lainnya yang membeli barang dan jasa atas dasar kebutuhan kegiatan organisasinya.

Setiap jenis konsumen memiliki karakteristik dan sifat yang berbeda, mulai dari usia, jenis kelamin, pekerjaan, pendidikan, dan pendapatan. Hal tersebut menyebabkan perilaku setiap konsmen pun beragam. Perlunya melakukan komunikasi pemasaran bertujuan untuk mengenalkan keunggulan-keunggulan dari suatu produk kepada konsumen, sehingga produk tersebut memperoleh perhatian dari konsumen. Perilaku konsumen terhadap suatu perusahan dan produknya sangat berhubungan pada keberhasilan atau kegagalan strategi pemasaran perusahaan. Pada saat konsumen bersikap negatif terhadap aspek praktek pemasaran perusahaan, mereka tidak hanya menghentikan penggunaan produk perusahaan, tetapi juga melibatkan kerabat dan kawan-kawannya untuk melakukan hal yang sama. Melihat hal tersebut, produsen harus mengukur pengetahuan, sikap serta tindakan konsumen terhadap berbagai dimensi seperti kemasan, desain, merek, periklanan, wiraniaga, lokasi toko, dan ciri toko.

Produk utama Kripik Baladao Shirley adalah kripik balado, namun terdapat juga banyak produk makanan lainnya yang merupakan ciri khas Sumatera Barat. Target utama produk “Kripik Balado Shirley” adalah para wisatawan yang berkunjung ke daerah Padang Sumatera Barat. Berdasarkan uraian di atas hubungan komunikasi pemasaran produk olahan pertanian yang dilakukan “Kripik

Balado Shirley” terhadap perilaku konsumen dirasa relevan untuk dikaji dalam penelitian ini.

Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang di atas dapat dibangun beberapa masalah penelitian yang dirumuskan oleh pertanyaan-pertanyaan berikut ini:

1. Bagaimana penilaian pembeli terhadap komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh “Kripik Balado Shirley”?

(19)

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini diantaranya adalah untuk menghasilkan: 1. Deskripsi penilaian pembeli terhadap komunikasi pemasaran yang dilakukan

oleh “Kripik Balado Shirley”

2. Analisis tentang hubungan karakteristik konsumen dengan bauran pemasaran 3. Analisis hubungan antara bauran pemasaran dengan tindakan perilaku

konsumen

Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai komunikasi pemasaran yang dilakukan dalam memasarkan produk “Kripik Balado

Shirley” dan melihat sejauh mana efektivas komunikasi pemasaran tersebut mempengaruhi perilaku konsumen dalam memilih produk “Kripik Balado

Shirley”. Secara lebih khusus, penelitian ini akan bermanafat bagi beberapa pihak, yakni:

1. Bagi akademisi: Penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi untuk penelitian-penelitian selanjutnya yang sejenis. Peneliti selanjutnya juga diharapkan dapat memperbaiki kelemahan-kelemahan dari penelitian ini. 2. Bagi masyarakat: Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu masyarakat

untuk mengenal produk olahan pertanian, khususnya “Kripik Balado Shirley”, sehingga masyarakat tertarik untuk mencoba dan membeli. Selain itu, hasil penelitian ini juga diharapkan dapat dijadikan sebuah penilaian masyarakat mengenai komunikasi pemasaran yang dilakukan dari produk “Kripik Balado

Shirley” itu sendiri.

(20)
(21)

PENDEKATAN TEORITIS

Tinjauan Pustaka

Komunikasi

Komunikasi telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat sehari-hari. Menurut Scramm (1955) dalam Shimp (2003), komunikasi merupakan proses menciptakan suatu kesamaan (commonness) atau suatu kesatuan pemikiran antara pengirim dengan penerima. Kesamaan pemikiran ini membutuhkan adanya hubungan saling berbagi (sharing) antara pengirim dengan penerima. Kedua pihak, pengirim maupun penerima pesan, harus menjadi partisipan yang aktif agar pemikiran dapat saling dibagi.

Gambar 1 Unsur-unsur dalam proses komunikasi

Semua aktivitas komunikasi melibatkan delapan elemen, seperti sumber, penerjemahan, pesan, saluran, penerima, interpretasi, gangguan, dan umpan balik (Shimp 2003). Sumber adalah orang atau sekelompok orang yang sengaja dan bertujuan untuk berkomunikasi. Sumber inilah yang berinisiatif untuk berkomunikasi yang kemudian menerjemahkan pesan atau pemikiran yang telah disampaikan dalam bentuk simbol, tanda-tanda, kalimat atau unsur non-verbal. Pesan tersebut dapat berupa ide atau tujuan yang dikemukakan dalam bentuk kode atau kumpulan simbol yang tersusun secara sistematis. Pesan dapat disampaikan secara langsung ataupun tidak langsung kepada penerima. Setelah penerima menerima pesan, maka penerima akan menginterpretasikan atau mengartikan pesan yang telah disampaikan tersebut. Pesan yang melewati sebuah saluran

Sumber Pesan

Saluran Penyampai

an Pesan

Penerima (mengartik an pesan)

Umpan Balik Gangguan

(22)

penyampaian pesan dipengaruhi oleh stimulus-stimulus eksternal yang sering disebut sebagai noise atau gangguan. Gangguan tersebut mengakibatkan pesan yang diterima oleh penerima menjadi kurang akurat, sehingga mempengaruhi umpan balik. Umpan balik yaitu respon penerima yang diterima oleh sumber.

Melalui komunikasi, sikap dan perasaan seseorang atau sekelompok orang dapat dipahami oleh pihak lain.Akan tetapi, komunikasi hanya akan efektif apabila pesan yang disampaikan dapat ditafsirkan sama oleh penerima pesan tersebut.

Bauran Pemasaran

Konsep penting pemasaran adalah pertukaran. Didalam komunikasi pemasaran dikenal dengan sebutan bauran pemasaran, yang mana terdiri dari product, price, promotion, dan place. Bauran pemasaran membentuk faktor-faktor keputusan kunci dalam setiap rencana pemasaran termasuk dalam rencana pemasaran produk pertanian. Sebagaimana pendapat Tjiptono (2004) bauran pemasaran merupakan seperangkat alat yang dapat digunakan pemasar untuk membentuk karakteristik barang/jasa yang ditawarkan kepada pelanggan. Bauran pemasaran dikelompokkan menjadi komponen 4P, yakni:

1. Produk (Products)

Merupakan bentuk penawaran organisasi jasa yang ditujukan untuk mencapai tujuan melalui pemuasan kebutuhan dan keinginan pelanggan. Produk disini bisa berupa apa saja (baik yang berwujud fisik maupun tidak) yang dapat ditawarkan kepada pelanggan potensial untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan tertentu. Produk merupakan semua yang ditawarkan ke pasar untuk diperhatikan, diperoleh dan digunakan atau dikonsumsi untuk dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan yang berupa fisik, jasa, orang, organisasi dan ide.

2. Harga (Price)

Bauran harga berkenaan dengan kebijakan strategis dan taktis, harga menggambarkan besarnya rupiah yang harus dikeluarkan seorang konsumen untuk memperoleh satu buah produk dan hendaknya harga akan dapat terjangkau oleh konsumen sehingga yang harus diperhatikan adalah bagaimana harga dapat menjadi daya tarik bagi wisatawan karena wisatawan sudah mengorbankan sejumlah uang untuk mendapatkan kepuasan, apabila wisatawan tidak mendapatkan apa yang diinginkan maka yang terjadi adalah wisatawan tidak mau lagi berkunjung kesana.

3. Saluran Distribusi (Place)

Merupakan keputusan distribusi menyangkut kemudahan akses terhadap jasa bagi para wisatawan yang memungkinkan mereka dapat dengan mudah sampai pada tujuan. Seseorang pasti lebih memilih tempat yang praktis dan terdekat dengan posisinya pada saat itu.

4. Promosi (Promotion)

(23)

target pasar, jenis keputusan pembelian, tersedianya dana untuk promosi dan menggunakan baik strategi mendorong (push) maupun menarik (pull). Promosi adalah kegiatan yang dilaksnakan dengan maksud menyampaikan produk atau jasa yang akan ditawarkan pada calon konsumen atau wisatawan, kegiatan promosi idealnya dilaksanakan secara berkesinambungan melalui beberapa media yang efektif seperti pembuatan pamlet, brosur, kartu nama ataupun surat kabar yang menarik.

Hasil penelitian Abubakar (2005) mengatakan bahwa iklan untuk produk yang dibeli berdasarkan kebiasaan seharusnya ditampilkan sesering mungkin untuk mengingatkan konsumen. Hal ini didasarkan pada anggapan bahwa konsumen yang membeli berdasarkan kebiasan, biasanya tidak begitu mengingat apa-apa yang akan dibelinya. Keinginan untuk membeli produk sering muncul ketika konsumen diingatkan melalui iklan dengan cara melihat produk itu di toko.

Menurut Kotler dalam Kusumastuti Tahun 2000 menyebutkan bahwa komunikasi pemasaran merupakan usaha untuk menyampaikan pesan kepada publik, terutama konsumen sasaran mengenai keberadaan suatu produk di pasar. Konsep yang sering digunakan untuk menyampaikan pesan dikenal dengan bauran promosi (promotional mix). Terdapat beberapa macam ragam bauran promosi sepejualan seperti iklan (advertising), penjualan tatap muka (personal selling), promosi penjualan (sale promotion), hubungan masyarakat dan publisitas (public relations an publicity), dan pemasaran langsung (direct selling). Disamping itu menurut Machfoedz (2010) dikutip dari hasil penelitian Anggraeni (2012) juga mengatakan personal selling merupakan media respons langsung paling efektif karena disampaikan secara langsung dalam pertemuan tatap muka antara wiraniaga yang mewakili perusahaan dan konsumen sebagai pihak yang membutuhkan produk atau jasa. Hal tersebut terjawab pada penelitian ini dimana komunikasi wiraniaga yang dilakukan sebagai bentuk personal selling menjadi ragam komunikasi pemasaran yang mudah terdedah oleh konsumen.

Pendapat Shimp (2003) dalam penelitian Anindi (2012) mengatakan bahwa komunikasi pemasaran membantu kegiatan pemasaran berupa penjualan perorangan, iklan, promosi penjualan, pemasaran sponsorship, publisitas, dan komunikasi di tempat pembelian. Selain itu, media dalam melakukan komunikasi pemasaran harus tetap diperhatikan, karena media penyampaian pesan memegang peranan penting dalam proses komunikasi. Hasil penelitian Anggraeni (2012) juga mengatakan bahwa ragam komunikasi pemasaran yang paling terdedah oleh konsumen adalah komunikasi di toko dengan ditunjang oleh komunikasi yang dilakukan oleh wiraniaga dan adanya promosi penjualan. Ragam komunikasi lainnya seperti iklan, hubungan masyarakat, publisitas, dan sponsorship juga mendukung keterdedahan walau tidak sebanyak ragam komunikasi di outlet, wiraniaga, dan promosi penjual.

(24)

Proses promosi terjadi dalam proses komunikasi langsung maupun tidak langsung, komunikasi verbal maupun non verbal. Beberapa peran komunikasi dalam transaksi promosi antara lain memberikan informasi produk yang ditawarkan. Ridwansyah (2008) telah meneliti bahwa bauran produk masih menjadi perhatian utama oleh responden, dan hal ini harus menjadi perhatian utama oleh pihak pengelola.

Agar suatu barang dan jasa atau sebuah produk kita dapat dikenal oleh para khalayak dengan jumlah yang banyak, maka biasanya digunakan media massa. Media massa adalah alat yang digunakan dalam penyampaian pesan dari sumber kepada khalayak (penerima) dengan menggunakan alat-alat komunikasi seperti surat kabar, radio, dan televisi. Pada hasil penelitian Anindi (2012), media komunikasi yang digunakan untuk pemasarannya menggunakan media elektonik seperti televisi dan siaran radio, sedangkan melalui media cetak menggunakan iklan seperti poster atau billboard.

Terdapat dua ragam media massa yang pertama media elektronik dan yang kedua media cetak. Contoh media elektonik seperti TV dan radio baik berupa film maupun berupa iklan, sedangakan contoh dari media cetak meliputi surat kabar, kartu nama, billboard, brosur, dan lain-lain.

1. Televisi

Pada saat sekarang ini televisi bisa dikatakan yang paling mendominasi mengisi waktu luang hampir setiap orang. Hal ini disebabkan karena televisi memiliki sejumlah kelebihan, terutama kemampuannya dalam menyatukan antar fungsi audio dan visual, dan ditambah dengan perpaduan warna yang menarik banyak perhatian khalayak. Televisi adalah medium iklan yang banyak digunakan oleh para produsen, karena jangkauannya yang luas dan kemampuan audio dan visualnya dalam menyampaikan iklan. Televisi adalah medium untuk menyampaikan banyak hal kepada masyarakat, salah satunya produk pertanian. Sekarang produk-produk pertanian sudah banyak yang menggunakan televisi sebagai media promosi, karena itu televisi mampu mengatasi jarak dan waktu sehingga penonton yang tinggal didaerah pelosok atau di daerah-daerah terpencil juga dapat menikmati siaran promosi melalui televisi. Dari khalayak yang tidak tahu menjadi tahu dengan adanya media promosi melalui televisi. Salah satu contoh iklan produk pertanian yang ditampilkan di televisi seperti, benih jagung, beras organik, susu, kacang kedelai, dan lain-lain.

2. Radio

(25)

pertanian tersebut. Informasi dan interaksi sosial dahulunya dibangun lewat masyarakat yang saling berdekatan, sekarang interaksi sosial tersebut dibangun melalui udara. Walaupun kehadiran televisi begitu banyak diminati oleh khalayak, namun kehadiran televisi ternyata tidak mampu menggeser penggemar radio. Radio memiliki fungsi yang sama dengan televisi. Radio merupakan medium untuk menyampaikan berbagai hal kepada masyarakat termasuk medium untuk beriklan. Radio telah menjadi forum komunikasi antar pendengarnya. Mereka bisa saling melakukan transaksi barang dan jasa yang dibutuhkannya. Iklan pun telah mewarnai hampir semua program radio pada semua stasiun radio.

3. Surat kabar

Surat kabar bisa dikatakan media massa tertua sebelum adanya televisi dan radio. Surat kabar memilki keterbatasan karena hanya bisa dinikmati oleh mereka yang melek huruf, serta penggemar surat kabar lebih banyak disenangi oleh orang tua daripada kaum remaja dan anak-anak. Salah satu kelebihan untuk media promosi dalam surat kabar ialah mampu memberikan informasi yang lengkap, bisa dibawa kemana-mana, terdokumentasi sehingga mudah diperoleh bila diperlukan. Media ini terdapat banyak cara memasarkan produk pertanian, baik menginformasikan bahan-bahan produknya, dan lokasi penjualannya, sehingga membuat khalayak merasa puas dengan informasi yang didapatkan.

(26)

Tabel 1 Perbedaan beberapa media komunikasi menurut kualitas fungsinya Kualitas fungsi media Radio Televisi Brosur Surat kabar Kemungkinan

menstimulasi debat dalam konteks penerimaan

+

+ - 0

Kemudahan mendapat perhatian/memobilisasi minat

+ + - 0

Kapasitas untuk

mendalami dan

mendukung belajar aktif

0 0 + 0

Potensi berfungsi sebagai pengingat

0 - + 0

Kemudahan menyimpan pesan-pesan

- - + 0

Kecepatan (waktu

produksi singkat)

+ - 0 0

Fleksibilitas waktu - - + 0

Fleksibilitas spasial 0 - + 0

Biaya yang mungkin untuk mengintenvensi orgaisasi

0 + 0 -

Biaya yang mungkin bagi penerima

0 + - 0

Kebebasan agen perubah dalam menentukan isi perubahan

0 - + 0

Keterangan:

+ : Relatif tinggi dibandingkan dengan media massa lainnya 0 : Sebanding dengan media massa lainnya

(27)

Tabel 2 Matriks perbandingan keunggulan dan keterbatasan media komunikasi

Media Keunggulan Keterbatasan

Surat Kabar Fleksibilitas, tepat waktu, mampu menangkap pasar lokal dengan baik, jangkauan luas, tingkat kepercayaan tinggi

Umur informasi pendek, kualitas gambar dan cetakan buruk, sedikit audiens yang meneruskan informasi

Televisi Informasi dapat dilihat,

didengar, dan gambar yang bergerak sehingga menarik perhatian yang tinggi dan jangkauan luas

Biaya tinggi,

kebingungan yang tinggi, tingkat penyampaian yang cepat berlalu, dan

audiens kurang

mempunyai daya seleksi

Radio Mempunyai banyak

penengar, dan biaya yang rendah

Audiens hanya

mendengarkan saja, perhatian yang lebih rendah dibandingkan televisi, pemaparan yang cepat berlalu

Majalah Selektivitas emografi dan

geografi yang tinggi, hasil cetakan berualitas tinggi, berumur panjang, jumlah pembaca yang meneruskan informasi cukup baik

Waktu tunggu yang lama, waktu sirkulasi terbuang, dan tidak ada jaminan posisi yang lebih baik

Perilaku Konsumen

(28)

berkaitan dengan tindakan atau perilaku yang akan dilakukan oleh seorang konsumen.

Katano berpendapat di dalam buku Sumarwan (2002) bahwa perilaku konsumen akan dipengaruhi oleh persepsi mereka terhadap perekonomian dan pendapatan mereka. Hal ini terlihat dalam penelitian Hindrayani (2013) telah berhasil membuktikan bahwa harga berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Hasil ini sesuai dengan pendapat Tjiptono (2008) didalam peranan harga yang mana harga memainkan peranan penting bagi konsumen dalam penjualan, ada pembeli yang sangat sensitif terhadap faktor harga yang menjadikan harga menjadi satu-satunya pertimbangan membeli produk.

Proses keputusan konsumen dalam membeli atau mengkonsumsi produk dan jasa akan dipengaruhi oleh tiga faktor utama yaitu, kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh produsen, faktor perbedaan individu konsumen, dan faktor lingkungan konsumen. Konsumen sendiri memiliki sebuah karekteristik diantaranya meliputi usia, pendidikan, pekerjaan, jumlah pendapatan, dan motivasi. Usia pada konsumen sangatlah penting karena konsumen yang berbeda usia akan mengkonsumsi produk dan jasa yang berbeda, sedangkan pendidikan dan pekerjaan merupakan sebuah karakteristik yang saling berhubungan. Pendidikan akan menentukan jenis pekerjaan yang dilakukan oleh seorang konsumen, lain dari pendapatan bahwa pendapatan merupakan imbalan yang diterima oleh seorang konsumen dari pekerjaan yang dilakukannya, sedangkan motivasi berdasarkan kebutuhan konsumen. Apabila konsumen merasa perlu dan butuh, maka konsumen akan membeli produk tersebut. Terdapat hasil penelitian Anindi dan Anggraeni (2012), dan Ridwansyah (2008) yang menyimpulkan bahwa karakteristik usia, pendidikan, pekerjaan, sangat mempengaruhi konsumen untuk membeli produk atau jasa.

Perilaku konsumen berusaha memahami bagaimana konsumen mencari, membeli, menggunakan, dan menghabiskan produk dan jasa. Setiap konsumen melakukan berbagai macam keputusan baik dalam pencarian, pembelian, penggunaan produk, dan merek. Terdapat dua indikator yang mempengaruhi perilaku konsumen. Pertama ikut membeli dan yang kedua dengan cara mengajak konsumen untuk membeli produk yang sama. Siringoringo (2004) menjelaskan bahwa terdapat 2 dimensi keputusan pembelian konsumen yaitu, derajat pengambilan keputusan dan derajat keterlibatan dalam pembelian.

(29)

Hubungan antara Bauran Pemasaran dengan Perilaku Konsumen

Hubungan antara pemasaran dengan komunikasi sangatlah erat, hingga sebagian pelaku bisnis menganggap komunikasi adalah pemasaran dan pemasaran merupakan komunikasi. Komunikasi dan pemasaran tidak dapat dipisahkan karena komunikasi dan pemasaran memegang peranan yang sangat penting bagi dunia bisnis. Tanpa adanya komunikasi dalam pemasaran, masyarakat khususnya konsumen tidak akan mengetahui tentang keberadaan suatu produk atau barang.

Produk yang dikomunikasikan dengan menarik akan memicu seseoramg konsumen untuk menyadari akan kebutuhannya dan merasakan bahwa produk tersebut dapat memenuhi kebutuhannya. Hasil penelitian Siringiringo (2004) menyelidiki pengaruh strategi pemasaran terhadap perilaku konsumen adalah, bahwa konsumen ingin melihat strategi pemasarannya melalui kualitas produk, kualitas pelayanan, harga, dan peningkatan kualitas merek, karena kepuasan pelanggan mempengaruhi niat kembali (Weiss, 2003). Faktor lingkungan juga menjadi pertimbangan bagi konsumen dalam memutuskan pembelian, dan studi kemudian menyelidiki bahwa pengaruh faktor sosial atau individu juga dapat menjadi pertimbangan dalam memutuskan pembelian.

Iklan juga merupakan ragam komunikasi yang memainkan peranan yang sangat penting dalam mempengaruhi konsumen, karena iklan mampu memberikan pesan, makna, dan informasi. Setiap hari kita diperlihatkan oleh ratusan tampilan iklan baik di televisi, radio, surat kabar, billboard dan lainnya. Ada iklan yang menarik, kurang menarik, atau bahkan sama sekali tidak menarik dimata konsumen, sehingga para konsumen tidak pernah mengingat iklan tersebut. Sejauh ini iklan dipercaya sebagai cara untuk mendongkrak penjualan oleh kebanyakan pengusaha untuk kegiatan promosi dan pemasaran. Maksud utama kebanyakan iklan adalah untuk membujuk atau mempengaruhi konsumen untuk melakukan sesuatu. Pada umumnya terdapat tiga tujuan utama dari iklan yaitu menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan, sedangkan tujuan pemasaran adalah untuk mencoba meyakinkan konsumen bahwa produk yang ditawarkan adalah pilihan yang tepat.

Pemahaman mengenai perilaku konsumen sangatlah penting dalam pemasaran dimana, tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk. Terdapat dua macam elemen penting dari arti perilaku konsumen yang mana pertama dalam proses pengambilan keputusan, sedangkan yang kedua kegiatan fisik yang melibatkan individu dalam mengunakan barang. Pemahaman akan perilaku konsumen dapat diaplikasikan dalam beberapa hal, yang pertama adalah untuk merancang startegi pemasaran, kedua perilaku konsumen dapat membantu keputusan konsumen, dan ketiga adalah pemasaran sosial yang mana penyebaran ide diantara konsumen dengan memahami sikap konsumen dalam menghadapi sesuatu.

(30)

komunikasi yang dilakukan oleh wiraniaga tersebut. Menurut konsumen, komunikasi yang didapatkan dari wiraniaga lebih jelas dan efektif sehingga terjadi pemahaman dan maksud yang sama. Konsumen juga dapat menyampaikan timbal baliknya secara langsung. Ragam komunikasi lainnya seperti iklan, hubungan masyarakat, publisitas, dan sponsorship juga mendukung keterdedahan walau tidak sebanyak ragam komunikasi di toko.

Tabel 3 Matriks perbandingan ragam dan efek media komunikasi No Judul Ringkasan Ragam media komunikasi Efek yang dihasilkan 1 Efektivitas Media penjual, karena media memegang peranan penting dalam proses komunikasi terhadap

Melalui kerabat, keluarga, komunikasi langsung di outlet dengan wiraniaga, media massa (artikel dan iklan), sponsorship dan publisitas.

Komunikasi pemasaran yang paling berpengaruh terhadap konsumen adalah komunikasi langsung di outlet, karena komunikasi atau

informasi yang sehingga pihak Serambi

Botani dapat

memberikan stimulus

untuk mendorong

konsumen kedalam pemasaran. Komunikasi lainnya seperti iklan,

publisitas, dan

sponsorship juga mendukung

(31)

No Judul Ringkasan Ragam media komunikasi Efek yang dihasilkan

Media komunikasi yang digunakan berupa iklan (radio, majalah, kartu

konsumen, terlihat dari

tanggapan atau

pertimbangan konsumen atas masing-masing indikator bauran pemasaran melalui produk, harga, promosi, dan distirbusi tempat

industri jamu.

Disamping itu omset

penjualan jamu

meningkat setiap tahunnya.

4 Strategi Pemasaran Pada Rumah Makan Sate Kiloan Empuk Cibinong

Konsep marketing mix yaitu produk, harga, tempat, dan promosi. Sedangkan media yang

digunakan dalam

pemasaran Rumah Makan Sate Kiloan menggunakan spanduk atau brosur.

Kebanyakan konsumen memperoleh informasi melalui spanduk atau brosur dengan pengaruh yang cukup besar radio) sedangkan media cetak (surat kabar, brosur, kartu nama, poster, dan Terlihat dalam hasil

penelitian yang

menyelidiki pengaruh

komponen bauran

pemasaran pada resiko sebelum pembelian yang dapat diterima dari produk yang inovatif,

(32)

No Judul Ringkasan Ragam media komunikasi Efek yang dihasilkan

Iklan merupakan alat sebagai media komunikasi

pemasaran yang

digunakan oleh Emping Mlinjo dan bauran

pemasaran yang

digunakan meliputi: produk, harga, tempat, dan promosi.

Penelitian ini telah membuktikan bahwa

iklan mampu

mempengaruhi

keputusan konsumen untuk membeli emping mlinjo. Produk, harga, tempat, dan promosi sangat mempengaruhi keputusan konsumen untuk membeli.

7 Analisis Produk Teh Poci Bubuk dan seperti koran. Strategi pemasaran yang dilakukan meliputi: strategi produk, strategi harga, strategi tempat, dan strategi

Strategi pemasaran yang digunakan antara lain: strategi produk, strategi harga, strategi distribusi, dan strategi promosi.

Efisiensi pemasaran produk pangan olahan

belum begitu

9 Analisis Pemasaran Gula Kelapa di Kabupaten Kulon Progo

iklan (radio dan koran). Media sangat tidak begitu berpengaruh terhadap perilaku konsumen, karena dalam

penelitian ini

mengatakan bahwa

pemasaran untuk

(33)

No Judul Ringkasan Ragam media komunikasi Efek yang dihasilkan dalam suatu sistem pemasaran dianggap efisiensi apabila mampu menyampaikan hasil- hasil dari produsen kepada konsumen baik diluar kota maupun didalam kota.

Terdapat sembilan hasil penelitian terdahulu mengenai ragam komunikasi pemasaran yang digunakan, serta faktor yang mempengaruhi komunikasi pemasaran terhadap perilaku konsumen. Pada penelitian pertama Efektivitas Media Komunikasi Pemasaran Terhadap Perilaku Konsumen (Kasus Produk Teh Walini), ragam komunikasi yang digunakan melalui media elektronik (TV dan radio), media cetak (iklan seperti poster atau billboard), dan komunikasi lisan (word of mouth). Adanya ragam komunikasi yang dihasilkan oleh produk Teh Walini dapat mempengaruhi perilaku konsumen yang mana konsumen dapat mengetahui suatu produk dengan adanya iklan melalui media pemasaran yang diperlihatkan oleh penjual, sehingga mengakibatkan konsumen yang mulanya tidak tau menjadi tau dengan adanya sebuah iklan, karena media memegang peranan penting dalam proses komunikasi terhadap perilaku konsumen. Pada penelitian kedua komunikasi yang digunakan melalui kerabat, keluarga, komunikasi langsung di outlet dengan wiraniaga, media massa (artikel dan iklan), sponsorship dan publisitas yang dapat berpengaruh terhadap konsumen adalah komunikasi langsung di outlet, karena komunikasi atau informasi yang konsumen dapatkan lebih jelas dan efektif. Sehingga terjadi pemahaman yang sama. Konsumen juga dapat menyampaikan timbal baliknya secara langsung sehingga pihak perusahaan dapat memberikan stimulus untuk mendorong konsumen kedalam pemasaran. Komunikasi lainnya seperti iklan, publisitas, dan sponsorship juga mendukung keterdedahan walau tidak sebanyak ragam komunikasi di outlet.

(34)

dapat diterima dari produk yang inovatif, karena kepuasan konsumen mempengaruhi niat pembeli.

Penelitian keenam menggunakan iklan sebagai cara untuk memasarkan produknya. Penelitian ini telah membuktikan bahwa iklan mampu mempengaruhi keputusan konsumen untuk membeli emping mlinjo. Produk, harga, tempat, dan promosi sangat mempengaruhi keputusan konsumen untuk membeli. Pada penelitian yang berjudul “Analisis Produk Teh Poci Bubuk dan Implikasinya Terhadap Strategi Bauran Pemasaran (Studi Kasus Kecamatan Slawi, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah)” menggunakan media cetak koran sebagai media promosi. Pengaruh yang dihasilkan dengan adanya media komunikasi dalam penelitian ini mengatakan bahwa perkembangan konsumsi teh bubuk yang semakin meningkat.

Penelitian delapan dan sembilan strategi pemasaran yang digunakan antara lain strategi produk, strategi harga, strategi distribusi, dan strategi promosi dan media yang digunakan melalui radio dan koran. Dengan adanya ragam komunikasi pemasaran tersebut, media sangat tidak begitu berpengaruh terhadap perilaku konsumen, karena dalam penelitian ini mengatakan bahwa pemasaran untuk komuditas pertanian dalam suatu sistem pemasaran dianggap efisiensi apabila mampu menyampaikan hasil-hasil dari produsen kepada konsumen baik diluar kota maupun didalam kota dan efisiensi pemasaran produk pangan olahan belum begitu berpengaruh terhadap konsumen, karena keuntungan yang diperoleh masih cenderung kecil. Jadi, dapat disimpulkan secara garis besar bahwa apapun ragam komunikasi pemasaran yang digunakan sebuah perusahaan untuk memperkenalkan produknya, sangat mempengaruhi komunikasi pemasaran terhadap perilaku konsumen. Dari konsumen yang tidak tahu menjadi tahu.

Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran ini menjelaskan korelasi antar variabel penelitian. Keputusan konsumen dalam penelitian ini memiliki hubungan dengan faktor internal dan faktor eksternal dari responden. Faktor internal dari responden adalah karakteristik konsumen yang meliputi usia, jenis kelamin, pekerjaan, pendidikan, dan pendapatan. Karakteristik konsumen ini dapat memberikan gambaran umum kondisi pengunjung, serta dapat menentukan perilaku dalam proses keputusan pada saat akan berkunjung dan membeli suatu produk. Faktor eksternal dalam penelitian ini adalah bauran pemasaran yang meliputi product, price, place, dan promotion. Dalam penelitian ini, aspek promosi menjadi aspek fokusnya yaitu komunikasi pemasaran.

Komunikasi pemasaran merupakan sebuah cara yang dilakukan oleh perusahaan dalam menyampaikan informasi, pemahaman, dan pemikiran kepada pelanggannya mengenai suatu produk yang dihasilkan agar mereka mengenal produk tersebut dan pada akhirnya memutuskan untuk melakukan pembelian. Media promosi yang dilakukan produk “Kripik Balado Shirley” ini memiliki nilai tersendiri bagi konsumen. Media promosi ini meliputi TV, radio, surat kabar, bilboard, kartu nama, brosur, dan komunikasi interpersonal. Media ini dapat memuat informasi mengenai keunggulan yang dimiliki oleh “Kripik Balado

(35)

datang dan membeli produk. Perilaku konsumen tersebut dapat dilihat melalui 2 aspek sikap, yang pertama ikut membeli dan yang kedua mengajak konsumen untuk membeli produk yang sama.

: Berhubungan

Gambar 2 Kerangka pemikiran

Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kerangka analisis di atas, maka dapat disusun hipotesis penelitiannya sebagai berikut:

1. Terdapat hubungan antara karakteristik konsumen dengan bauran pemasaran dalam memilih produk.

2. Terdapat hubungan antara bauran pemasaran dengan perilaku konsumen.

Definisi Operasional

Penelitian ini terdiri atas beberapa variabel yang terbagi menjadi beberapa indikator. Masing-masing variabel dan indikator diberi batasan terlebih dahulu sehingga dapat ditemukan skala pengukurannya. Definisi operasional untuk masing-masing variabel adalah sebagai berikut:

Bauran Pemasaran

1. Product (Mutu Produksi)

2. Price (Harga Produk)

3. Place (Tempat Promosi)

4. Promotion (komunikasi pemasaran)

4.1 TV 4.2 Radio 4.3 Surat kabar 4.4 Billboard 4.5 Brosur 4.6 Kartu nama 4.7 Komunikasi

interpersonal

Perilaku Konsumen

1. Ikut membeli 2. Mengajak

konsumen untuk membeli produk yang sama

Karakteristik Konsumen

1. Usia

(36)

1. Karakteristik Konsumen

Karakteristik pengunjung adalah keadaan spesifik pengunjung yang berkaitan langsung dengan dirinya, dapat diukur dengan:

1. Usia adalah lama hidup konsumen pada saat penelitian dilakukan yang dihitung sejak kelahiran yang dinyatakan dalam satuan tahun. Usia dikelompokkan dan dibedakan dalam skala ordinal. Pengelompokkan usia menurut Havighurst (1950) dalam Mugniesyah (2006) membagi kategori usia, yaitu:

i. Dewasa awal (15-31tahun) : skor 1

ii. Dewasa pertengahan (32-48 tahun) : skor 2

iii. Dewasa akhir/tua (49-66 tahun) : skor 3

2. Jenis kelamin adalah sifat fisik responden seperti yang tercatat dalam kartu identitas yang dimiliki oleh responden, yaitu laki-laki atau perempuan. Jenis kelamin dibedakan dan diukur dengan skala nominal.

i. Laki-laki : skor 1

ii. Perempuan : skor 2

3. Pekerjaan adalah kegiatan yang secara rutin dilakukan oleh responden pada saat penelitian berlangsung. Jenis pekerjaan dibedakan dan diukur dengan skala ordinal

i. Tidak bekerja : skor 1

ii. Bekerja : skor 2

4. Pendidikan adalah jenjang terakhir sekolah formal yang pernah diikuti konsumen sampai dengan saat penelitian. Tingkat pendidikan tersebut dapat dikelompokkan ke dalam beberapa kategori dan diukur dalam skala ordinal.

i. Rendah (lulusan SMP) : skor 1

ii. Sedang (lulusan SMA) : skor 2

iii. Tinggi (lulusan Perguruan tinggi/S2) : skor 3

5. Pendapatan adalah jumlah rupiah pemasukan atau pendapatan yang diperoleh konsumen dalam sebulan. Dapat dikelompokkan ke dalam tiga kategori pendapatan dan diukur dalam skala ordinal.

i. Rendah (≤ Rp1 500 00.00/bulan) : skor 1

ii. Sedang (> Rp 1 500 00.00-Rp 3 000 000.00/bulan) : skor 2 iii. Tinggi ( > Rp 3 000 000.00/bulan) : skor 3 2. Bauran Pemasaran

Bauran pemasaran merupakan suatu pola pikir pemasaran yang akan digunakan oleh “Kripik Balado Shirley” untuk mencapai tujuan pemasarannya, sehingga konsumen mendapatkan informasi mengenai keberadaan dan keunggulan yang dimiliki produk “Kripik Balado Shirley” dan berkeinginan untuk berkunjung dan membeli produk tersebut.

1. Product (mutu produksi) adalah barang atau jasa yang dapat diperjual belikan. Produk adalah apapun yang bisa ditawarkan ke sebuah pasar dan bisa memuaskan sebuah keinginan atau kebutuhan. Produk diukur dengan skala ordinal yang dikategorikan menjadi 3 kategori:

i. Rendah (10-11) : skor 1

ii. Sedang (12-13) : skor 2

(37)

2. Price (harga produk) adalah sebuah nilai pengganti yang harus dibayar sesorang saat mendapatkan produk yang memiliki manfaat baginya. Harga diukur dengan skala ordinal yang dikategorikan menjadi 3 kategori:

i. Rendah (4-6) : skor 1

ii. Sedang (7-10) : skor 2

iii. Tinggi (11-14) : skor 3

3. Place (tempat pemasaran) adalah sebuah tempat untuk melakukan promosi atas suatu produk kepada konsumen yang ingin melihat atau membeli produk yang ditawarkan. Jenis tempat dibedakan dan diukur dengan skala ordinal dengan 3 kategori

i. Tidak strategis (jauh dari pusat kota) : skor 1 ii. Strategis (dekat dengan pusat kota) : skor 2 iii. Sangat strategis (sangat dekat dengan pusat kota) : skor 3

4. Promotion (komunikasi pemasaran) merupakan sebuah cara untuk menarik perhatian konsumen dalam menyampaikan informasi atau melakukan promosi atas suatu produk pertanian. Promosi dapat diukur dengan skala ordinal yang dikategorikan menjadi 3 kategori:

i. Rendah (22-26) : skor 1

ii. Sedang (27-31) : skor 2

iii. Tinggi (32-36) : skor 3

3. Perilaku Konsumen

Perilaku konsumen merupakan suatu tindakan yang dilakukan oleh konsumen dalam memilih suatu produk yang dipasarkan melalui media komunikasi pemasaran. Perilaku konsumen dapat diukur menggunakan dua indikator seperti: ikut membeli dan mengajak konsumen untuk membeli produk yang sama.

1. Ikut membeli merupakan suatu sikap konsumen dalam pengambilan keputusan yang dilakukan kepada produsen (“Kripik Balado Shirley”). Indikator ini diukur dengan skala ordinal yang dikategorikan menjadi 3 kategori:

i. Rendah (8-12) : skor 1

ii. Sedang (13-18) : skor 2

iii. Tinggi (19-24) : skor 3

2. Mengajak konsumen merupakan suatu sikap konsumen dalam mempengaruhi konsumen yang satu dengan konsumen yang lainnya dalam keputusan pembeli. Indikator ini diukur dengan skala ordinal yang dikategorikan menjadi 3 kategori:

i. Rendah (6-10) : skor 1

ii. Sedang (11-16) : skor 2

(38)
(39)

PENDEKATAN LAPANGAN

Metodologi Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan yang mengumpulkan data kuantitatif dan data kualitatif. Data kualitatif dikumpulkan melalui wawancara mendalam dengan informan dan observasi. Data kuantitatif dikumpulkan melalui penyebaran instrumen penelitian berupa pertanyaan terstruktur atau kuesioner. Data kualitatif dan data kuantitatif dikombinasikan dalam upaya memperkaya data dan lebih memahami fenomena sosial yang diteliti.

Lokasi dan Waktu

Penelitian ini dilakukan di salah satu gerai “Kripik Balado Shirley” Jalan Gereja No. 36 Kota Padang, Sumatera Barat. Teknik pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive), dengan alasan bahwa “Kripik Balado Shirley” merupakan suatu usaha yang mengutamakan singkong sebagai produk utamanya yang diambil langsung dari pertanian lokal dengan nilai harga jual yang diterapkan pada produk-produk “Kripik Balado Shirley” sebagai kripik yang berkualitas dan higienis. Selain itu, “Kripik Balado Shirley” juga memiliki segmentasi pasar yang luas. Penelitian ini dilakukan dari bulan Maret sampai dengan bulan April 2014.

Teknik Pemilihan Responden dan Informan

Seluruh konsumen yang mengunjungi dan melalukan pembelian terhadap produk “Kripik Balado Shirley” ini merupakan populasi, sedangkan sampel pada penelitian ini merupakan responden yang dipilih berdasarkan teknik accidental sampling. Teknik tersebut dipilih karena populasi dalam penelitian tidak diketahui secara pasti. Teknik ini mengambil sampel pada orang yang sedang berada di lokasi penelitian pada saat penelitian dilakukan dengan unit analisisnya adalah individu. Pengambilan sampel dilakukan pada hari kerja dan hari libur, tempat pengambilan sampel tersebut menyebar di salah satu gerai “Kripik Balado

Shirley”. Informan dalam penelitian ini adalah pihak-pihak yang bekerja atau terlibat dalam proses komunikasi pemasaran produk “Kripik Balado Shirley”.

Teknik Pengumpulan Data

(40)

untuk memperoleh informasi yang relevan dengan tujuan penelitian. Selain wawancara terstruktur menggunakan kuesioner, pengumpulan data primer penelitian ini juga menggunakan wawancara mendalam dengan pihak “Kripik

Balado Shirley” untuk mengkaji tentang bentuk komunikasi pemasaran dan tujuan dari komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh pihak “Kripik Balado Shirley”. Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari hasil penelitian terdahulu yang sejenis, dokumen perusahaan, serta berbagai literatur yang relevan dengan penelitian ini, yaitu berupa buku, jurnal penelitian, skripsi, dan internet.

Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Data yang telah dikumpulkan menggunakan kuesioner akan diolah secara kuantitatif dengan menggunakan Microsot Excel 2007 dan SPSS for Windows versi 16.0. Pengolahan data kuantitatif dilakukan dengan menggunakan Tabel frekuensi, uji korelasi Chi-Square, dan uji korelasi Rank Spearman. Uji korelasi Rank Spearman digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antar dua variabel yang berskala ordinal dan tidak menentukan prasyarat data terdistribusi normal.

Keterangan:

rs = nilai Koefisien Rank Spearman

d = jumlah selisih antara peringkat bagi x dan y n = jumlah data/sampel

Variabel pada penelitian ini juga diuji menggunakan uji korelasi Chi-Square untuk melihat hubungan nyata antar variabel dengan data berbentuk nominal, yaitu jenis kelamin. Adapun rumus Chi-Square sebagai berikut.

Keterangan:

X2 = nilai peubah yang distribusi sampelnya didekati oleh distribusi Chi-Kuadrat dengan derajat kebebasan v=k-1

(41)

Selain analisis data kuantitatif, dilakukan pula analisis data kualitatif sebagai pendukung data kuantitatif. Data kualitatif akan diolah melalui tiga tahap analisis data kualitatif, yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.

(42)
(43)

GAMBARAN UMUM

Profil Usaha “Kripik Balado Shirley”

“Kripik Balado Shirley” merupakan salah satu UMKMyang maju di Kota Padang yang menjual produk pertanian dengan bahan baku berupa singkong, ubi, kentang, dan lain-lain. Usaha “Kripik Balado Shirley” didukung oleh 50 UMKM dengan 100 macam produk hasil pertanian yang dijual. “Kripik Balado Shirley” merupakan sebuah usaha keluarga yang didirikan oleh kakak beradik tahun 1994. Pada tahun itu, pemilik usaha ini, yang bernama Shirley, tertarik mengusahakan makanan khas Sumatera Barat seperti kripik balado. Awalnya, penjualan dilakukan di rumah saja. Shirley yakin suatu saat nanti usahanya akan mendapatkan dampak positif yang besar untuk dirinya dan kemajuan perkembangan ekonomi daerah. Pemilik optimis usahanya akan selalu berkembang selagi sektor pariwisata tetap berkembang dan tumbuh, karena Kota Padang merupakan kota pariwisata, yang mana banyak dikunjungi oleh wisatawan.

Mulanya pemilik membuka usaha kripik balado secara kecil-kecilan di rumah tanpa adanya modal dan karyawan yang menolong. Pada awal usaha,

“Kripik Balado Shirley” hanya memproduksi 10 kg/ hari. Seiring berjalannya waktu, usaha “Kripik Balado Shirley” dilirik dan diminati dimata masyarakat dengan kualitas mutu dan cita rasa yang tinggi. Tahun 2004, pemilik membuka usaha “Kripik Balado Shirley” lebih luas lagi. Untuk mendapatkan pasar yang lebih luas, maka pemilik harus menggunakan merek. Hal tersebut tercetus karena pemilik melihat banyaknya produk kripik balado sebagai makanan khas suatu daerah yang sukses dipasarkan dengan merek masing-masing. Akhirnya, pemilik membuka toko pertama di Jalan Hayam Wuruk, toko ini kemudian pindah ke jalan Gereja No.36 yang lebih luas dengan 10 orang karyawan dan letaknya sangat strategis di pusat Kota Padang. Menurut Shirley sebagai pemilik, pemilihan tempat bisa saja menguntungkan usahanya, karena toko “Kripik Balado Shirley” berdekatan dengan tempat pariwisata yang ada di Kota Padang (Pantai Padang, Taman Melati dan Jembatan Siti Nurbaya) serta tempat penginapan (Hotel Inna Muara, Hotel Bumi Minang, Hotel Mariani, Hotel Plan B, Hotel Immanuel, Hotel Hayam Wuruk, Hotel Savalo dan Hotel Axana).

(44)

Visi dan Misi “Kripik Balado Shirley”

Dalam suatu unit usaha tentu harus memiliki tujuan usaha dan kemitraaan serta visi dan misi. “Kripik Balado Shirley” juga memiliki ketiga unsur tersebut. Tujuan usaha “Kripik Balado Shirley” itu sendiri adalah untuk membangun hubungan kerjasama yang saling menguntungkan antara pengelola dan investor (UMKM) dan meningkatkan kesejahteraan bagi seluruh stakeholder terkait. Selain itu adapula visi dan misi “Kripik Balado Shirley”. Visi “Kripik Balado Shirley” adalah menjadi UMKM terbaik dan maju di Indonesia, dengan senantiasa mengutamakan kepuasan konsumen, sementara itu misi “Kripik Balado Shirley” adalah:

1. Membangun nilai dasar UMKM sebagai usaha dengan menggunakan bahan baku pertanian yang asli dari Sumatera Barat.

2. Menjadikan pembeli atau konsumen sebagai prioritas. 3. Menjaga mutu cita rasa yang terjamin kualitasnya. 4. Memberikan pelayanan yang terbaik kepada konsumen.

5. Mengentas kemiskinan dengan menampung tenaga kerja dari masing-masing UMKM.

6. Menjadikan “Kripik Balado Shirley” menjadi makanan Khas Sumatera Barat yang dikenal di pasar nasional bahkan internasional.

Mitra UMKM “Kripik Balado Shirley”

Banyaknya usaha rumah tangga atau UMKMyang memperoduksi berbagai jenis produk pertanian khususnya produk makanan, menjadikan potensi tersebut dimanfaatkan oleh pihak “Kripik Balado Shirley”. UMKM tersebut menghasilkan produk makanan dengan ratusan variasi, namun beberapa UMKM memiliki kendala yaitu masih banyak yang belum paham cara memasarkan produk dan pengelolaan produk agar bernilai jual lebih tinggi. Oleh karena itu, pihak Shirley mengadakan kerjasama atau bermitra dengan beberapa UMKM dengan memasarkan produk pertanian UMKM tersebut agar nilai jualnya lebih tinggi dan diminati oleh para wisatawan dan masyarakat luas. Kerjasama yang terjalin antara UMKM dan “Kripik Balado Shirley” adalah dengan memberikan bimbingan teknis secara profesional untuk meningkatkan usaha para UMKM tersebut. Kerjasama tersebut diharapkan dapat memajukan UMKM di Sumatera Barat yang potensinya sangat besar, sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan perekonomian khususnya di Kota Padang dan dapat mengurangi pengangguran di Sumatera Barat.

(45)

Shirley” serta produk pertanian dan bahan baku yang digunakan untuk memproduksi produk pertanian tersebut.

Tabel 4 Produk pertanian yang diproduksi oleh “Kripik Balado Shirley” tahun 2014

No Produk Pertanian “Kripik

Balado Shirley” Bahan baku (bungkus/Minggu) Volume

1 Kripik balado Singkong dan cabe 100

2 Kripik balado durian Singkong, cabe, dan durian

100

3 Kripik sanjai Singkong 70

4 Kripik ubi Ubi 70

5 Kripik keju Singkong dan keju 70

6 Kripik kentang Kentang

7 Kripik kentang pete Kentang dan pete 70

8 Kripik kentang balado Kentang dan cabe

9 Kripik kentang pedas manis Kentang, cabe, dan gula 70

10 Kripik lado kering Singkong dan cabe 100

11 Kripik lado kering udang Singkong, cabe, dan udang

100

12 Kripik sukun Sejenis buah nangka

muda

70

13 Kacang balado Kacang-kacangan dan

cabe

70

14 Kerupuk emping balado Buah melinjo dan cabe 70

15 Kerupuk opak balado Singkong dan cabe 70

Sumber: Pemilik “Kripik Balado Shirley”

Adanya hubungan mitra yang terjalin antara Shirley dengan UMKM, merupakan pilihan Shirley dengan mengutamakan kualitas cita rasa yang tinggi pada produk yang diproduksi. Berdasarkan visi dan misi “Kripik Balado Shirley” yaitu menjaga mutu cita rasa yang terjamin kualitasnya, “Kripik Balado Shirley” tidak akan mengurangi kualitas cita rasa walaupun harga bahan baku naik, sehingga Shirley sangat diminati oleh masyarakat maupun wisatawan. Terbukti dengan banyaknya konsumen yang berkunjung dan membeli produk “Kripik

Balado Shirley”.

(46)

Konsep Pemasaran

Konsep pemasaran “Kripik Balado Shirley” terdiri atas tiga konsep, yaitu segmentasi pasar, target pasar, dan positioning. Segmentasi pasar “Kripik Balado

Shirley” adalah konsumen dengan kategori semua kalangan usia. Produk utama

“Kripik Balado Shirley” adalah singkong dan olahannya, seperti kripik balado, kripik balado durian, kripik balado teri, dan kripik balado kacang. Selain itu juga ada makanan lain seperti kripik ebi, kripik keju, kripik talas, krupuk jangek (kulit), kripik kentang, kacang tojin, kripik pisang, kripik lado kering, kripik bayam, rakik maco atau udang, rendang daging, rendang suir, rendang paru, rendang telor, rendang lokan, dendeng batokok, dendeng balado, sagon bakar, galamai, dan lain-lain. Makanan yang disajikan berfokus kepada makanan khas daerah. Untuk harga di toko “Kripik Balado Shirley” berkisar antara Rp 6.000,00 sampai Rp125.000,00. Target pasar utama “Kripik Balado Shirley” adalah wisatawan yang berkunjung ke Kota Padang. Positioning konsep “Kripik Balado

Shirley” adalah sebuah usaha UMKM maju yang mengutamakan singkong sebagai produk utama. Dengan nilai harga jual yang diterapkan pada produk-produk “Kripik Balado Shirley”, positioning produk adalah sebagai singkong yang berkualitas dan higenis.

Produk dan Jasa yang Ditawarkan “Kripik Balado Shirley”

“Kripik Balado Shirley” merupakan suatu produk singkong dari hasil pertanian langsung. Singkong yang dihasilkan langsung oleh petani dibawa ke toko untuk diolah sedemikian rupa sehingga menghasilkan produk singkong terbaik dan berbeda dari yang lain. Singkong tersebut diolah menjadi berbagai macam makanan, seperti kripik balado, kripik balado durian, kripik balado teri, dan kripik balado kacang. Banyaknya variasi rasa yang terbuat dari singkong, produk ini tidak hanya di minati oleh kalangan orang dewasa saja, tetapi juga diminati oleh para remaja dan anak-anak. Hal ini terbukti produk pertanian tidak kalah saing dengan produk-produk modern yang masih diminati oleh semua kalangan.

Selain produk yang mengandung singkong, “Kripik Balado Shirley” yang berada di jalan Gereja No.36 Sumatera Barat juga menyediakan berbagai menu makanan yang tidak mengandung singkong, seperti kripik ebi, kripik keju, kripik talas, krupuk jangek (kulit), kripik kentang, kacang tojin, kripik pisang, kripik lado kering, kripik bayam, rakik maco atau udang, rendang daging, rendang suir, rendang paru, rendang telor, rendang lokan, dendeng batokok, dendeng balado, sagon bakar, galamai, dan lain-lain. Hal tersebut dilakukan agar menu makanan di

“Kripik Balado Shirley” bervariasi dan beranekaragam, sehingga konsumen yang datang tidak merasa bosan dengan produk yang tersedia. Penambahan produk lain juga menjadi salah satu strategi untuk memperoleh target pasar karena persaingan yang masih sangat ketat dalam menarik konsumen tetap.

(47)

pemasukan untuk mengentas kemiskinan. Disamping itu, secara tidak langsung pembeli yang sudah membeli dan tertarik untuk mempromosikan kembali produk

(48)
(49)

KARAKTERISTIK KONSUMEN

“KRIPIK BALADO

SHIRLEY”

Proses keputusan konsumen dalam membeli atau mengkonsumsi produk dan jasa akan dipengaruhi oleh tiga faktor utama yaitu, kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh produsen, faktor perbedaan individu konsumen, dan faktor lingkungan konsumen. Konsumen sendiri memiliki sebuah karekteristik diantaranya meliputi usia, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, dan pendapatan.

Tabel 5 Jumlah dan persentase responden berdasarkan karakteristik konsumen tahun 2014 2 Jenis Kelamin Laki-laki

Perempuan

56 44

56.0 44.0 3 Pekerjaan Tidak bekerja

Bekerja

17 83

17.0 83.0 4 Pendidikan Rendah(lulusan SMP)

Sedang (lulusan SMA)

Tinggi (lulusan Perguruan Tinggi/S2)

5 Pendapatan Rendah (≤ Rp 1 500 000.00/bulan) Sedang (> Rp 1 500 000.00 – Rp 3 000 000.00/bulan)

Tinggi (> Rp 3 000 000.00/bulan)

35

Berdasarkan Tabel, menunjukkan bahwa mayoritas karakteristik konsumen yang mengunjungi toko “Kripik Balado Shirley” seperti usia dewasa awal, jenis kelamin laki-laki, pekerjaan yang berstatus kerja, pendidikan sedang, dan pendapatan rendah.

Usia

(50)

pengelompokkan tersebut dimodifikasi berdasarkan hasil penelitian dan kondisi lapangan. Pengelompokkan dimodifikasi menjadi tiga kategori, yaitu dewasa awal (15-31 tahun), dewasa pertengahan (32-48 tahun), dan dewasa tua (49-66 tahun). Karakteristik responden “Kripik Balado Shirley” berdasarkan usia dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 5.

Berdasarkan hasil pengolahan data menunjukkan bahwa mayoritas responden yang terpilih tergolong dalam kategori usia dewasa awal, yaitu usia 15 sampai 31 tahun dengan jumlah 52 responden dan persentase 52 persen. Disamping itu responden dengan usia yang tergolong kategori dewasa pertengahan berjumlah 33 responden dengan persentase 33 persen dan responden dengan usia kategori dewasa tua berjumlah 15 responden dengan persentase 15 persen.

Responden yang usianya tergolong dalam kategori dewasa awal menjadi mayoritas dalam penelitian ini. Dapat dikatakan bahwa dewasa awal tidak hanya menyukai makanan modern saja, tetapi juga menyukai makan khas Sumatera Barat seperti kripik balado, hal ini terlihat dari hasil responden yang didapatkan. Usia dalam kategori dewasa awal tersebut biasanya responden dengan status pelajar atau mahasiswa dan yang sudah bekerja, namun menurut hasil penelitian, responden yang menjadi konsumen “Kripik Balado Shirley” lebih banyak berstatus yang sudah bekerja, sehingga konsumen tersebut tidak menutup kemungkinan untuk mengajak teman-teman sesama bekerjanya untuk datang membeli dan mengunjungi toko “Kripik Balado Shirley”.

Jenis Kelamin

Jenis kelamin adalah sifat fisik responden seperti yang tercatat dalam kartu identitas yang dimiliki responden, yaitu laki-laki atau perempuan. Jenis kelamin dibedakan menjadi laki-laki dan perempuan serta diukur dengan skala nominal. Karakteristik responden “Kripik Balado Shirley” berdasarkan jenis kelamin dalam penelitian ini dapat dilihat dalam Tabel 5.

Berdasarkan hasil pengolahan data menunjukkan bahwa mayoritas konsumen “Kripik Balado Shirley” adalah laki-laki, yaitu sebanyak 56 responden dengan persentase sebesar 56.0 persen. Adapun konsumen perempuan yang datang sebanyak 44 responden dengan persentase sebesar 44.0 persen. Data tersebut menunjukkan bahwa konsumen laki-laki yang datang ke toko “Kripik

Balado Shirley” memiliki kecenderungan yang lebih banyak dibandingkan dengan konsumen perempuan.

Menurut dari data yang diperoleh, hal tersebut terjadi karena banyaknya laki-laki (parawisatawan) yang sedang dinas atau berlibur ke kota Padang yang mampir ke toko “Kripik Balado Shirley” untuk membeli oleh-oleh yang akan diberikan kepada keluarga dan kerabat dekat sebagai buah tangan.

“Saya kesini karena lagi ditempatkan dinas di kota Padang, dan kebetulan menginap di hotel Inna Muara di sebelah toko “Kripik

Gambar

Gambar 1 Unsur-unsur dalam proses komunikasi
Tabel 1  Perbedaan beberapa media komunikasi menurut kualitas fungsinya
Tabel 2  Matriks perbandingan keunggulan dan keterbatasan media komunikasi
Tabel 3  Matriks perbandingan ragam dan efek media komunikasi
+7

Referensi

Dokumen terkait

berpengaruh secara simultan terhadap keputusan konsumen dalam membeli produk Sony Xperia.Bauran pemasaran dan keputusan konsumen berkaitan sangat erat.Bauran pemasaran

Hasil penelitian menunjukan produk dan promosi mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan membeli konsumen air minum aqua, sedangkan harga

Hasil analisis regresi logistik bahwa faktor harga (X1) tidak berpengaruh nyata terhadap keputusan konsumen dalam membeli kripik kentang Gizi Agronas, sebagaimana

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel bauran pemasaran yang berpengaruh signifikan terhadap keputusan konsumen dalam memakai jasa warnet adalah produk, tempat, promosi,

Secara umum dimensi bauran pemasaran telah mempengaruhi keputusan konsumen membeli atau tidak membeli produk jasa layanan Pos Express selama ini, tabel 4.17 telah

Hasil uji reliabilitas, baik variabel variabel produk, harga, promosi dan tempat sebagai variabel bebas maupun keputusan konsumen membeli Bingka Khatulistiwa di

Hasil analisis koefisien determinasi menunjukkan pengaruh bauran pemasaran terhadap variasi naik turunnya keputusan konsumen membeli produk mebel pada mebel BMS di

Selain itu juga word of mouth menjadi bentuk strategi dari bauran komunikasi pemasaran yang sangat efektif dalam menarik minat konsumen untuk membeli produk yang ditawarkan berdasarkan