• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gambaran Kepuasan Kerja Karyawan di PT. First Mujur Plantation & Industry Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Gambaran Kepuasan Kerja Karyawan di PT. First Mujur Plantation & Industry Medan"

Copied!
86
0
0

Teks penuh

(1)

GAMBARAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN

PT. FIRST MUJUR PLANTATION & INDUSTRY

MEDAN

TAHUN 2008

OLEH :

TRI YENCE SIMAREMARE NIM : 051000511

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

GAMBARAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN PT. FIRST MUJUR PLANTATION & INDUSTRY

MEDAN TAHUN 2008

S K R IP S I

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat

Oleh :

Nama : Tri Yence Simaremare NIM : 051000511

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(3)

A B S T R A K

Telah diadakan penelitian di PT. First Mujur Plantation & Industry Medan,

penelitian ini bertujuan untuk gambaran kepuasan kerja karyawan di PT. First

Mujur Plantation & Industry Medan.

Kepuasan kerja dipengaruhi oleh banyak faktor seperti faktor psiko-sosial,

faktor fisik dan faktor finansial di mana kadar kepuasan terhadap faktor-faktor ini

pada tiap-tiap orang berbeda-bada. Demikian juga diasumsikan hal ini terjadi pada

karyawan di PT. First Mujur Plantation & Industry Medan. Oleh karena itu perlu

dilakukan penelitian yang bersifat deskriptif analitik.

Penelitian tentang kepuasan kerja ini ditentukan secara purposive yang

melibatkan karyawan dari bagian personalia & umum, akuntansi & keuangan,

tanaman, teknik, marketing & pembelian, hukum, financial controller dengan

populasi adalah 33 orang karyawan yang menjadi sampel sebanyak 20 orang.

Pengumpulan data dilakukan dengan membagikan kuesioner bagi karyawan untuk

mendapatkan data primer tentang kepuasan kerja karyawan tersebut.

Hasil penelitian memperlihatkan bahwa secara keseluruhan karyawan

menujukan kepuasan kerja yang tinggi terhadap semua faktor kepuasan kerja,

namun karyawan umumnya menunjukan kepuasan kerja yang rendah pada faktor

psiko-sosial yaitu dalam hal minat.

Disarankan agar pihak perusahaan memperhatikan karyawan agar dapat

memotivasi karyawan terhadap minat karyawan. Dalam perekrutan, perlu kiranya

perusahaan memperhatikan kesesuaian antara latar belakang, bakat, minat, serta

keterampilan karyawan dengan jens pekerjaan yang ada.

Kata kunci : Kepuasan Kerja

(4)

KATA PENGANTAR

P

uji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas

berkat dan rahmat karuniaNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Penulis juga menyadari bahwa dalam penyelesaian skripsi ini berkat

bimbingan, dorongan, serta bantuan berbagai pihak, terutama kepada Ibu Dra.

Lina Tarigan, Apt, MS, selaku dosen pembimbing. Pada kesempatan ini penulis

mengucapkan banyak terima kasih kepada :

1. Dekan Dr. Ria Masniari Lubis, MSi

2. Dr. Halinda sari Lubis, MKKK, Dosen Pembimbing Akademik.

3. Kabag Personalia PT. First Mujur Plantation Medan

4. Suami dan Anakku tercinta ( Brata Yudha Matthew Gerardo Sinaga) yang

telah memberikan semangat bagi mama untuk menyelesaikan skripsi ini.

5. Kedua orangtua dan kedua mertua yang telah memberikan kasih sayang,

mendoakan dan memberikan semangat untuk menyelesaikan skripsi ini.

6. Abangku : Kapten Pelaut (Laut). Andris, kakakku : Eva, Amd, adikku :

Yossie, ST dan Desemsi, ST, terima kasih telah memberikan semangat dan

mendoakan penulis.

7. Semua teman-temanku yang banyak membantu dan mendorong

menyelesaikan skripsi ini

Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat

Bagi kita semua.

Medan, November 2008

Penulis

(5)

D A F T A R R I W A Y A T H I D U P

Nama : Tri Yence Simaremare Tempat/ Tanggal Lahir : Medan, 06 Maret 1980

Agama : Kristen Protestan

Status : Menikah

Jumlah Anggota Keluarga : Anak 1 (satu) orang

Alamat Rumah : Jl. Bilal Gg. Budi No. 12 Medan

Alamat Kantor : Dinas Kesehatan dan Kessos Kab. Simalungun Jl. Asahan Pematang Siantar.

Riwayat Pendidikan : 1. SD Perguruan Kristen Kalam Kudus Tahun 1986 – 1992, Medan

2. SMP Perguruan Kristen Kalam Kudus Tahun 1992 – 1995, Medan

3. Sekolah Pengatur Rawat Gigi (SPRG) DepKes RI Medan Tahun 1995 – 1998 4. Politenik Kesehatan Medan

Jurusan Kesehatan Gigi Tahun 2000 -2004 Riwayat Pekerjaan : 1. Puskesmas Kerasaan Kab. Simalungun

Tahun 2000 - 2005

(6)

HALAMAN PENGESAHAN

Skripsi Dengan Judul

GAMBARAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN

PT. FIRST MUJUR PLANTATION & INDUSTRY

MEDAN

TAHUN 2008

Yang dipersiapkan dan dipertahankan oleh :

Nama : Tri Yence Simaremare NIM : 051000511

Telah Diuji dan Dipertahankan Dihadapan Tim Penguji Skripsi Pada Tanggal 10 November 2008 dan

Dinyatakan Telah Memenuhi Syarat untuk Diterima Tim Penguji

Ketua Penguji Penguji I

Dra Lina Tarigan, Apt. MS dr. Halinda Sari Lubis, MKK NIP. 131803345 NIP. 132148541

Penguji II Penguji III

dr. Mhd. Makmur Sinaga, MS Ir. Kalsum , MKes NIP. 131655401 NIP. 131964120

Medan 19 Desember 2008 Fakultas Kesehatan Masyarakat

Universitas Sumatera Utara, Dekan,

dr. Ria Masniari Lubis, MSi

(7)
(8)

DAFTAR ISI

(9)

BAB IV : HASIL PENELITIAN

4.1.1. Hasil Pengolahan Data Sekunder……… 26

4.1.1. Sejarah Berdirinya perusahaan……… 26

4.1.2. Luas Perkebunan……… 26

4.1.3. Fasilitas……… 27

4.1.4. Jam Dinas Pegawai dan Karyawan……… 27

4.1.5. Uraian Tugas Tiap Bagian di Kantor Direksi Medan…… 27

4.2. Hasil Pengolahan Data Primer……… 29

4.2.1. Gambaran Umum Responden……… 29

BAB V : PEMBAHASAN 5.1. Gambaran Umum Responden……… 43

5.2. Faktor Fisik……… 44

5.3. Faktor Kepuasan Psiko-Sosial……… 46

5.4. Kepuasan Finansial……… 50

BAB VI : KESIMPULAN & SARAN 6.1. Kesimpulan……… 58

6.2. Saran……… 58

(10)

A B S T R A K

Telah diadakan penelitian di PT. First Mujur Plantation & Industry Medan,

penelitian ini bertujuan untuk gambaran kepuasan kerja karyawan di PT. First

Mujur Plantation & Industry Medan.

Kepuasan kerja dipengaruhi oleh banyak faktor seperti faktor psiko-sosial,

faktor fisik dan faktor finansial di mana kadar kepuasan terhadap faktor-faktor ini

pada tiap-tiap orang berbeda-bada. Demikian juga diasumsikan hal ini terjadi pada

karyawan di PT. First Mujur Plantation & Industry Medan. Oleh karena itu perlu

dilakukan penelitian yang bersifat deskriptif analitik.

Penelitian tentang kepuasan kerja ini ditentukan secara purposive yang

melibatkan karyawan dari bagian personalia & umum, akuntansi & keuangan,

tanaman, teknik, marketing & pembelian, hukum, financial controller dengan

populasi adalah 33 orang karyawan yang menjadi sampel sebanyak 20 orang.

Pengumpulan data dilakukan dengan membagikan kuesioner bagi karyawan untuk

mendapatkan data primer tentang kepuasan kerja karyawan tersebut.

Hasil penelitian memperlihatkan bahwa secara keseluruhan karyawan

menujukan kepuasan kerja yang tinggi terhadap semua faktor kepuasan kerja,

namun karyawan umumnya menunjukan kepuasan kerja yang rendah pada faktor

psiko-sosial yaitu dalam hal minat.

Disarankan agar pihak perusahaan memperhatikan karyawan agar dapat

memotivasi karyawan terhadap minat karyawan. Dalam perekrutan, perlu kiranya

perusahaan memperhatikan kesesuaian antara latar belakang, bakat, minat, serta

keterampilan karyawan dengan jens pekerjaan yang ada.

Kata kunci : Kepuasan Kerja

(11)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pembangunan ketenagakerjaan sebagai bagian integral dari pembangunan

nasional berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik

Indonesia Tahun 1945, dilaksanakan dalam rangka pembangunan manusia

Indonesia seluruhnya untuk meningkatkan harkat martabat, dan harga diri tenaga

kerja serta mewujudkan masyarakat sejahtera, adil, makmur, dan merata, baik

materil maupun spiritual.(11)

Dalam era reformasi dan keterbukaan saat ini sering dijumpai unjuk rasa

yang dilakukan oleh tenaga kerja untuk menuntut kesejahteraan dan kehidupan

yang layak, sehingga perusahaan dituntut wajib untuk mensejahterakan tenaga

kerjanya melalui pemberian gaji yang cukup dengan standar kehidupan yang

layak, penyediaan fasilitas kesehatan, pemberian tunjangan dan jaminan sosial.

Dengan sudah terpenuhinya kesejahteraan tenaga kerja maka dampak positf akan

timbul yaitu bagi perusahaan akan terjadi peningkatan produksi dan laba, bagi

tenaga kerja taraf hidup akan meningkat.(1), tetapi adakalanya tenaga kerja yang

sudah dipenuhi kesejahteraannya belum juga puas, hal ini disebabkan oleh karena

adanya system rotasi dan mutasi yang ada di perusahaan. Perusahaan melakukan

system rotasi dan mutasi biasanya untuk menghindari kebosanan dan

penyelewangan. Rotasi dan mutasi yang dilakukan sering salah pengertian oleh

tenaga kerja yang bersangkutan karena beranggapan jika dirotasi dan dimutasi

pasti melakukan suatu kesalahan besar sehingga sering timbul ketidakharmonisan

(12)

Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh William M. Mercer, Inc. dalam

surveinya pada tahun 1998 terhadap 206 perusahaan menengah dan besar yang

memiliki tingkat perputaran tenaga kerja yang tinggi menemukan bahwa

kompensasi (upah / gaji) dan benefit adalah alasan paling umum untuk

ketidakpuasan, namun begitu di beberapa perusahaan yang memiliki tingkat

perputran tenaga kerja yang rendah 40% responden merasakan bahwa faktor –

faktor emosional (kepuasan kerja, hubungan baik antara atasan dan bawahan)

benar – benar memotivasi tenaga kerja untuk tetap tinggal di perusahaan tersebut

sedangkan 21% responden lainnya menunjukkan faktor – faktor finansiallah

(kepuasan atas kompensasi dan benefit) yang memotivasi tenaga kerja untuk tetap

tinggal di perusahaan tersebut. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Landy &

Trumbo 1976, Locke 1976 menemukan bahwa kepuasan kerja terbukti dapat

menurunkan angka absen dan labour turn over walaupun kepuasan kerja tidak

selamanya meningkatkan prestasi.(4)

PT. First Mujur Plantation & Industry Medan adalah anak perusahaan dari

Artha Graha Group Jakarta yang bergerak dibidang perkebunan dan pengolahan

kelapa sawit. Pembagian tenaga kerja di PT. First Mujur Plantation & Industry

Medan dibagi atas 3 bagian yaitu Staf, Pegawai Bulanan, Standard Kerja Umum

(SKU) dan Buruh Harian Lepas (BHL). Jumlah tenaga kerja dibagi berdasarkan

lokasi yaitu untuk kebun / pabrik yang berada di daerah Cikampak Rantau Prapat

dan kantor direksi yang berkedudukan di Medan. Di dalam Kantor Direksi Medan

terbagi atas beberapa departemen yaitu:

1. Bagian Personalia & Umum.

(13)

3. Bagian Tanaman.

4. Bagian Teknik.

5. Bagian Marketing dan Pembelian.

6. Bagian Hukum / Legal.

7. Bagian Financial Controller.

Di bawah ini disajikan pembagian tenaga kerja :

No Lokasi Staf Pegawai 5 Pabrik Kelapa Sawit

(PKS)

8 58 88 154 308

Dari hasil survey yang dilakukan ditemukan adanya tenaga kerja yang

merasa kurang puas dengan upah pokok serta upah perangsang yang diterima. Hal

ini terjadi karena adanya tuntutan kebutuhan yang semakin tinggi dimana harga

kebutuhan pokok dan biaya hidup yang harus dikeluarkan tenaga kerja semakin

besar sedangkan upah yang diterima kurang memenuhi terhadap pemenuhan

kebutuhan tersebut, diyakini selain faktor tersebut masih ada faktor lain yang

menimbulkan puas atau tidaknya di perkebunan dan pabrik kelapa sawit tersebut.

Dengan melihat uraian di atas dimana selain faktor upah dan tunjangan

(tunjangan jabatan, tunjangan uang makan dan tunjangan transport) menurut

asumsi penulis masih ada faktor lain yang menyebabkan kepuasan kerja di

(14)

Hal inilah yang mendorong penulis untuk mengetahui bagaimana tingkat

kepuasan kerja pada tenaga kerja PT. First Mujur Plantation & Industry Medan.

1.2. Rumusan Permasalahan

Dari latar belakang di atas yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini

adalah : “Bagaimanakah Gambaran Kepuasan Kerja Terhadap Karyawan PT. First Mujur Plantation & Industry Medan Tahun 2008”

1.3. Tujuan Penelitian 1.3.1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui kepuasan kerja pada karyawan PT. First Mujur

Plantation & Industry Tahun Medan 2008.

1.3.2. Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui distribusi faktor fisik, faktor psiko-sosial, faktor

finansial terhadap kepuasan kerja karyawan.

2. Untuk mengetahui perbedaan kepuasan kerja karyawan.

1.4 Manfaat Penelitian

1. Untuk masukan bagi pihak perusahaan dalam hal kepuasan kerja bagi

tenaga kerja.

2. Untuk menambah wawasan para pembaca dan peneliti sendiri.

3. Untuk menambah literature di dalam penelitan tentang kepuasan kerja

(15)

BAB. II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian Kepuasan Kerja

Pada dasarnya kepuasan kerja merupakan hal yang bersifat individual.

Setiap individu akan memiliki tingkat kepuasan yang berbeda – beda sesaui

dengan sistem nilai – nilai yang berlaku pada dirinya. Ini disebabkan karena

adanya perbedaan pada masing – masing individu. Semakin banyak aspek – aspek

dalam pekerjaan yang sesuai dengan keinginan individu tersebut, maka semakin

tinggi tingkat kepuasan yang dirasakannya dan sebaliknya.(9)

Beberapa defenisi kepuasan kerja oleh beberapa ahli yang diambil dari

bukunya As’ad (1991), antara lain : menurut Wexley & Yukl, kepuasan kerja

adalah “is the way an employee feels about his/her job” artinya perasaan

seseorang terhadap perkerjaan. Sedangkan menurut Athanasiou, kepuasan kerja

adalah sebagai “positive emotional state”. Vroom mengatakan bahwa kepuasan

kerja adalah “refleksi dari job attitude yang bernilai positif”. Hoppack

menyatakan bahwa kepuasan kerja merupakan penilaian dari pekerja yaitu

seberapa jauh pekerjaannya secara keseluruhan memuaskan kebutuhannya.

Kemudian Tiffin berpendapat bahwa kepuasan kerja berhubungan erat dengan

sikap dari karyawan terhadap pekerjaannya sendiri, situasi kerja, kerjasama antara

pemimpin dengan karyawan. Dari penelitian Sarimah Bt. Abd. Razak (1998)

dikutip pengertian kepuasan kerja menurut Blum yang mengemukakan sikap

umum yang merupakan hasil dari beberapa sikap khusus terhadap faktor – faktor

pekerjaan, penyesuain diri, dan hubungan sosial individual di luar kerja. Locke

(16)

dan kepercayaan berkaitan dengan ciri – ciri kerja dan pengalaman – pengalaman

yang berkaitan dengan kerja yang ada pada pekerja – perkerja. Ia bina melalui

keadaan kerja yang baik, upah yang tinggi dan layak dan peluang – peluang

kenaikan pangkat yang baik.

Dari berbagai defenisi di atas dapat disimpulkan bahwa kepusan kerja adalah

“perasaan seseorang terhadap pekerjaan”.

2.2. Teori - teori Kepuasan Kerja

Menurut Wexley & Yukl dalam bukunya As’ad (1991), secara umum

ada tiga teori tentang kepuasan kerja yaitu :

1. Discrepancy Theory

Teori ini dipelopori oleh Porter (1961) dmana kepuasan ini diukur

dengan menghitung selisih dari apa yang seharusnya dengan kenyataan yang ada

(dirasakan). Kemudian Locke ( 1969 ) menerangkan bahwa kepuasan kerja

seseorang bergantung pada discrepancy antara should be dengan apa yang

menurut perasaannya atau persepsinya telah diperoleh atau dicapai melalui

pekerjaan.

2. Equit Theory

Pendahulu teori ini adalah Zaleznik (1958) dan dikembangkan oleh

Adams (1963). Prinsip dari teori ini adalah bahwa puas atau tidaknya seseorang

itu tergantung pada apakah ia merasakannya adanya keadilan (equity) atau tidak

atas suatu situasi. Perasaan puas atau tidak ini diperoleh dengan membandingkan

dirinya dengan orang lain yang sekelas, sekantor maupun di tempat yang lain. Bila

(17)

perbandingan itu tidak seimbang tetapi menguntungkan, bisa menimbulkan

kepuasan tetapi bisa pula tidak misalnya pada orang moralis. Tetapi bila

perbandingan itu tidak seimbang dan merugikan, maka akan menimbulkan

ketidakpuasan.

3. Two Factor Theory

Teori ini berprinsip bahwa puas dan ketidakpuasan kerja adalah

merupakan dua hal yang berbeda atau tidak merupakan suatu variabel yang

kontiniu.

Teori ini dipelopori oleh Herzberg (1959). Herzberg membagi dua

kelompok yang mempengaruhi sikap seseorang terhadap pekerjaannya yaitu

kelompok satisfiers atau motivator dan kelompok dissatisfiers atau hygiene

factors.

Satisfiers (motivator) atau intrinsic factor, job content dan motivator,

adlah faktor – faktor atau situasi yang dibuktikan sebagai sumber kepuasan kerja

seperti achievement, regognition. work it self, responsibilty and advancement.

Hadirnya faktor ini akan menimbulkan kepuasan tetapi tidak hadirnya faktor ini

tidak selamnya menimbulkan ketidakpuasan.

Dissatifiers (hygiene factors) atau extrinsic factor, job content, adalah

faktor –faktor yang terbukti menjadi sumber ketidakpuasan, seperti : company

policy and administration, supervision, techinical, salary, interpersonal relations,

working condition, job security dan status.

Perbaikan terhadap kondisi atau situasi ini akan mengurangi atau menghilangkan

(18)

kepuasan kerja. Artinya, bahwa perbaikan terhadap salary dan working condition

tidak akan menimbulkan ketidakpuasan tetapi hanya mengurangi ketidakpuasan.

2.3. Beberapa Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja.

Banyak ahli yang mengemukakan pendapatnya sehubungan dengan

faktor – faktor yang mempengaruhi tentang kepuasan kerja antara lain As’ad

dalam buku Psikologi Industri antara lain oleh :

1. Harold E. Burt, faktor – faktor yang menimbulkan kepuasan kerja.:

a. Faktor hubungan antara karyawan, antara lain : Hubungan antara manajer

dengan karyawan, faktor fisis dan kondisi kerja, hubungan sosial antara

karyawan, sugesti dari teman sekerja, emosi dan situasi kerja.

b. Faktor individual, seperti : sikap orang terhadap pekerjaannya, umur orang

sewaktu bekerja, dan jenis kelamin.

c. Faktor – faktor luar seperti : keadaan keluarga karyawan, rekreasi dan

pendidikan.

2. Ghiselli & Brown, faktor – faktor yang menimbulkan kepuasan kerja “

a. Kedudukan

Pada umumnya manusia beranggapan bahwa seseorang yang berkerja pada

pekerjaan yang lebih tinggi akan merasa lebih puas daripada mereka yang

berkerja pada pekerjaan yang lebih rendah.

b. Pangkat (golongan)

Kedudukan / pangkat yang naik dalam satu organisasi atau perusahaan

adalah merupakan suatu hal yang membuat seseorang merasa senang dan

(19)

c. Umur

Umur menurut penelitian mempunyai hubungan positif dengan kepuasan

kerja. Umur diantara 25 sampai 34 tahun dan umur 40 sampai 45 tahun

adalah merupakan umur 0 umur yang bisa menimbulkan perasaan kurang

puas terhadap pekerjaan.

d. Jaminan Finansial dan Jaminan Sosial

Jaminan – jaminan ini secara nyata banyak berpengaruh terhadap kepuasan

kerja.

e. Mutu pengawasan

Hal ini berupa adanya perhatian dan hubungan yang baik antara pihak

pimpinan dengan bawahan sehingga karyawan merasa bahwa ia adalah

merupakan bagian penting dari perusahaan atau organisasi.

3. Blum, Faktor – faktor yang memberikan kepuasan kerja adalah :

a. Faktor individual seperti umur, kesehatan, watak, dan harapan.

b. Faktor sosial seperti hubungan kekeluargaan, pandangan masyarakat,

kesempatan berkreasi, kegiatan perserikatan pekerja, kebebasan berpolitik,

dan hubungan kemasyarakatan.

c. Faktor utama dalam pekerjaan seperti upah, pengawasan, ketentraman

dalam kerja, kondisi kerja, kesempatan untuk maju, penghargaan terhadap

kecakapan, hubungan sosial di dalam pekerjaan, ketepatan dalam

menyelesaikan konflik antara manusia, dan perasaan diperlukan adil baik

yang menyangkut pribadi maupun tugas.

(20)

a. Kesempatan untuk maju, yaitu ada tidaknya kesempatan untuk

memperoleh pengalaman dan peningkatan kemampuan selama kerja.

b. Keamanan kerja, yaitu keadaan yang aman yang sangat mempengaruhi

perasaan karyawan sewaktu bekerja.

c. Gaji, gaji yang lebih banyak tidak selamanya menimbulkan kepuasan

karena jarang orang mengekspresikan kepuasannya dengan sejumlah

orang.

d. Perusahaan dan manajemen, dimana perusahaan yang baik adalah

perusahaan yang dapat memberikan situasi dan kondisi kerja yang stabil.

e. Pengawasan (supervisi), dengan supervisi yang baik dari seorang

supervisor yang dapat berperan sebagai figur ayah yang baik bagi

bawahannya dapat mengurangi tingkat absensi dan turn over.

f. Faktor intrinsik dari pekerjaan, sukar dan mudahnya serta kebanggaan

akan tugas akan meningkatkan atau mengurangi kepuasan.

g. Kondisi kerja, termasuk kondisi tempat, ventilasi, penyinaran, kantin dan

tempat parkir.

h. Aspek sosial dalam pekerjaan, adalah sikap yang sulit untuk digambarkan

tetapi dipandang sebagai faktor yang puas atau tidaknya dalam kerja.

i. Komunikasi, yaitu adanya penghargaan terhadap pendapat ataupun

prestasi karyawan.

j. Fasilitas, seperti adanya sarana rumah sakit, cuti, dana pensiun, dan

perumahan.

5. Caugemi dan Claypool, hal – hal yang menyebakan rasa puas adalah prestasi,

(21)

ketidakpuasan adalah kebijaksanaan perusahaan, supervisor, kondisi kerja, dan

gaji.

6. Luthans (1998 : 126) merumuskan kepuasan kerja adalah suatu keadaan emosi

seseorang yang positif maupun menyenangkan yang dihasilkan dan penilaian

suatu pekerjaan atau pengalaman kerja.

Kepuasan kerja mencerminkan perasaan seseorang terhadap pekerjaannya. Hal

ini tampak dalam sikap positip karyawan terhadap pekerjaan dan segala

sesuatu yang dihadapi di lingkungan kerjanya. Setiap karyawan memiliki

tingkat kepuasan yang berbeda – beda sesuai dengan nilai yang berlaku pada

dirinya.

Semakin banyak aspek dalam perkerjaan yang sesuai dengan keinginan dan

aspek – aspek diri individu, maka ada kecenderungan semakin tinggi tingkat

kepuasan kerjanya. Kepuasan kerja dapat mengakibatkan pengaruh terhadap

tingkat turnover tingkat absensi terhadap kesehatan fisik dan mental karyawan

serta tingkat kelambanan.

Menurut Toni Lisyanto, fungsi kepuasan kerja adalah :

a. untuk meningkatkan disiplin karyawan dalam menjalankan tugasnya.

Karyawan akan datang tepat waktu dan akan menyelesaikan tugasnya

sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

b. untuk meningkatkan semangat kerja karyawan dan loyalitas karyawan

(22)

Menurut Toni Lisyanto, faktor – faktor yang mempengaruhi upah adalah :

1. Pengalaman Kerja

Menurut PP No. 7 Tahun 1977, pengalaman kerja diukur berdasarkan

pengelompokkan terhadap masa kerja rendah dan masa kerja tinggi, yang

termasuk masa kerja rendah adalah yang belum mencapai 5 tahun sedangkan

masa kerja 5 tahun ke atas dikelompokkan dalam masa kerja tinggi.

2. Pendidikan

Pendidikan merupakan faktor penting dalam mempengaruhi pendapatan.

Tingkat pendidikan juga merupakan faktor yang dapat mempengaruhi usaha

penduduk perdesaan untuk mencari kesempatan kerja di luar daerah. Dengan

demikian semakin tinggi pendidikan seseorang maka semakin tinggi

kesempatan kerja di luar sektor pertanian.

3. Tanggungan Keluarga Per Rumah Tangga

Tanggungan keluarga merupakan salah satu indikator ekonomi yang

menunjukkan kecenderungan semakin tinggi jumlah tanggungan keluarga

semakin berat ekonomi yang harus ditanggung. Hal ini disebabkan biaya

konsumsi semakin tinggi sehingga sebagian besar pendapatan keluarga

digunakan untuk makan dan memenuhi kebutuhan pokok sehingga sangat

kecil kemungkinan menabung. Jumlah tanggungan keluarga menunjukkan

banyaknya orang yang ditanggung oleh kepala keluarga. Adapun orang yang

ditanggung adalah istri, anak, orang tua, saudara dan orang lain yang tinggal

(23)

Dari berbagai pendapat tersebut, As’ad (1991) dalam bukunya menyimpulkan

bahwa secara umum faktor – faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja adalah

sebagai berikut :

A. Faktor Psikologik

Merupakan faktor yang berhubungan dengan kejiwaan karyawan yang

meliputi minat, ketentraman dalam kerja, sikap terhadap kerja, bakat, dan

keterampilan.

Untuk menelusuri faktor ini, maka perlu diketahui faktor – faktor yang merupakan

sumber perbedaan individu di dalam bekerja yaitu :

I. Faktor Fisik

a. Bentuk tubuh dan komposisinya

Bentuk tubuh meliputi besar kecilnya tubuh, bagian – bagiannya, warna

kulit dan kelengkapan anggota badan. Sedangkan kompisisinya meliputi

bagaimana letak dan kesuaiannya dengan bagian – bagian tubuh lainnya. Penting

dan tidaknya pengaruh kedua hal tersebut di dalam pekerjaan tergantung jenis

pekerjaannya.

b. Taraf Kesehatan Fisik

Taraf kesehatan pada umumnya berbeda. Perbedaan ini bisa dijumpai

dalam kehidupan sehari – hari. Misalnya ada yang mudah diserang penyakit dan

ada pula ada orang yang daya tahannya terhadap penyakit cukup kuat.

c. Kemampuan Panca Indera

Kemampuan fisik yang berwujud kemampuan paca indera diperlukan di

dalam bekerja. Misalnya untuk bekerja di bagian perusahaan rokok diperlukan

(24)

II. Perbedaan individu dalam segi psikis a. Bakat

Bakat adalah kemapuan dasar yang menentukan sejauh mana kesuksesan

individu untuk memperoleh keahlian atau pengetahuan tertentu, apabila individu

itu diberi latihan – latihan tertentu. Setiap pekerjaan membutuhkan bakat yang

berbeda – beda. Dengan adanya kesesuaian antara bakat dan pekerjaan, maka hasil

kerjanya menjadi lebih sukses.

b. Minat

Minat adalah sikap yang membuat orang senang akan obyek situasi atau

ide tertentu. Hal ini diikuti oleh perasaan senang dan kecenderungan untuk

mencari obyek yang disenangi itu.

B. Faktor Sosial

Merupakan faktor yang berhubungan dengan interkasi sosial baik antara

sesama karyawan dengan atasannya maupun karyawan yang berbeda jenis

pekerjaannya.

Kebutuhan sosial bisa diperoleh dari hubungan antara atasan dan

bawahan. Pada hakekatnya setiap karyawan menginginkan perlakuan yang adil.

Mereka ingin agar suara mereka didengar kalau atasannya melakukan tindakan

yang salah, mereka menginginkan agar diakui kalau melakukan pekerjaan dengan

baik, dan akhirnya setiap karyawan menginginkan adanya perhatian, baik dari

atasan maupun teman sekerja. Tidak perduli apakah pekerjaan yang dilakukan

berhasil dengan baik atau tidak. Perbedaan individual mengenai besarnya

(25)

semua karyawan mempunyai perasaan sama terhadap perhatian yang diberikan

oleh seorang pimpinan.(3)

C. Faktor Fisik

Merupakan faktor yang berhubungan dengan kondisi lingkungan kerja

dan kondisi fisik karyawan, meliputi jenis pekerjaan, pengaturan waktu kerja dan

wakti istirahat, perlengkapan kerja, keadaan ruangan, suhu, penerangan,

pertukaran udara, kondisi kesehatan karyawan, umur dan sebagainya.

Kondisi lingkungan kerja perlu mendapat perhatian yang serius karena

lingkungan kerja yang nyaman dan aman sangat menentukan puas tidaknya

karyawan dalam melakukan pekerjaannya di lingkungan tersebut. Lingkungan

harus memenuhi syarat – syarat lingkungan kerja yang baik, pemeliharaan rumah

tangga yang baik meliputi penimbunan, pengaturan mesin, bejana – bejana dan

lainnya, keadaan gedung yang selamat yang memilki alat pemadam kebakaran,

pintu keluar darurat, lubang ventilasi dan lantai yang baik, dan perencanaan yang

baik yang terlihat dari pengaturan operasi, pengaturan tempat mesin, proses yang

selamat, cukup alat – alat, dan cukup pedoman – pedoman pelaksanaan dan

aturan.

Syarat – syarat lingkungan kerja yang meliputi ventilasi, penerangan

cahaya, sanitasi dan suhu udara. Suhu di tempat kerja sangat berpengaruh

terhadap efisiensi kerja. Menurut Suma’mur (1976) dalam bukunya menyebutkan

bahwa suhu nikmat adalah sekitar 24-260C. Kerja pada suhu yang tinggi dapat

membahayakan, oleh karena itu perlu penyesuaian dengan waktu kerja dan

(26)

penerangan. Penerangan yang baik memungkinkan tenaga kerja melihat obyek –

obyek yang dikerjakannya secara jelas, cepat dan tanpa upaya – upaya yang tidak

perlu. Lebih daripada itu, penerangan yang memadai memberikan kesan

pemandangan yang lebih baik dan keadaan lingkungan yang menyegarkan.

Menurut Bennet N.B Silalahi dan Rumundang B. Silalahi (1985) dalam bukunya

mengemukakan bahwa penerangan harus memperhatikan tidak timbulnya

kesilauan (glare), pantulan dari permukaan yang berkilat dan peningkatan suhu

ruangan. Ternyata lampu fluorescent (neon) lebih memenuhi syarat dalam hal ini.

Berbicara masalah waktu kerja, dalam Undang-Undang No. 1 tahun 1951

tentang pernyataan berlakunya Undang-Undang Kerja tahun No. 12, telah diatur

tentang aturan tenaga kerja dimana pasal 10 ayat (1) kalimat pertama berbunyi

“Buruh (pekerja) tidak boleh menjalankan pekerjaan lebih dari 7 jam sehari dan

40 jam seminggu. Ketentuan ini membatasi waktu 7 jam sehari dan 40 jam

seminggu. Begitu pula dengan waktu istirahat dimana dalam pasal sepuluh ayat

(2) Undang-Undang yang sama menyebutkan bahwa setelah buruh (pekerja)

menjalankan pekerjaan selama 4 jam terus menerus harus diadakan wakti istirahat

sedikit – dikitnya setengah jam lamanya, waktu istirahat itu tidak termasuk jam

kerja termaksud. Waktu istirahat ini dimaksudkan untuk memulihkan kembali

tenaganya dan waktu istirahat makan setelah bekerja selama 4 jam terus menerus

harus diberikan waktu istirahat sedikit – dikitnya ½ jam lamanya untuk kemudian

(27)

D. Faktor Finansial

Merupakan faktor yang berhubungan dengan kesejahteraan karyawan

yang meliputi sistem dan besarnya gaji (upah), jaminan sosial, macam – macam

tunjangan, fasilitas yang diberikan, promosi dan sebagainya.(1)

Faktor ini cukup berpengaruh terhadap kepuasan karyawan. Misalnya

faktor upah, sebagian besar karyawan ditanya apa yang menjadi motivasinya

untuk bekerja, maka ia akan menjawab untuk memperoleh gaji. Ini berarti gaji /

upah mempunyai arti penting dalam kerja. Upah adalah pengganti atas jasa yang

telah diserahkan oleh pekerja kepada pihak lain atau majikan dan wujudnya dapat

bermacam – macam. Sehubungan dengan pentingnya masalah upah dalam

pekerjaan, maka perlu diberikan perlindungan upah kepada tenaga kerja yang

telah dituangkan dalam Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 1981 tentang

Perlindungan Upah. Sejalan dengan itu telah dikeluarkan pula Keputusan

Gubernur Sumatera Utara No. 561/4695/K/ Tahun 2000 Tentang Penetapan Upah

MinimumSektoral Propinsi Sumtera Utara Tahun 2001. Biasanya pemberian upah

diukur berdasarkan kebutuhan fisik minimum (KFM). Kebutuhan fisik minimum

didefenisikan sebagai kebutuhan dari seseorang pekerja yang diukur menurut

jumlah kalori, protein, vitamin – vitamin, dan bahan mineral lainnya yang

diperlukan sesuai tingkat kebutuhan minimum dan syarat – syarat kesehatan

pekerja.

Upah yang dibayarkan harus membuat buruh hidup secara layak sebagai

manusia yang universal dan manusiawi kebutuhannya sama dengan pejabat

pemerintah yang menetapkannya. Karena itu dalam rangka menetapkan upah

(28)

1. Kebutuhan rumah tinggal.

Menurut WHO, manusia baru sehat apabila menghuni kamar atau rumah

ukuran luas minimal 10,5 m2.

2. Kebutuhan fisik minimum.

Kebutuhan fisik minimu termasuk transport.

3. Kebutuhan sosial dan hiburan

Setiap manusia harus dapat bersosialisasi dan harus menikmati hiburan.

Menurut konvensi ILO besarnya adalah sekitar 11% dari kebutuhan fisik

minimum.(5)

Selain faktor upah, faktor financial lain yang tak kalah pentingnya

adalah promosi atau kesempatan untuk maju. Salah satu dorongan seseorang

bekerja pada suatu perusahaan adalah adanya kesempatan untuk maju. Sudah

menjadi sifat manusia pada umumnya untuk menjadi lebih baik, lebih maju dari

posisi yang dipunyai saat ini. Kesempatan untuk maju di dalam suatu organisasi

sering disebut sebagai promosi (naik pangkat). Suatu promosi berarti perpindahan

dari suatu jabatan ke jabatan lain yang mempunyai status dan tanggung jawab

yang lebih tinggi. Biasanya perpindahan ke jabatan yang lebih tinggi disertai

dengan peningkatan gaji / upah dan hak – hak lainnya. Walaupun demikian ada

promosi yang tidak disertai peningkatan gaji / upah yang disebut sebagai promosi

kering. Promosi dibedakan dengan transfer, karena transfer hanya menyangkut

kepindahan jabatan ke jabatan lain, dalam artian status, tanggung jawab dan

(29)

2.4. Pengertian Kerja

Di dalam kehidupannya, manusia selalu melakukan berbagai macam

aktivitas atau kegiatan dimana aktivitas ini adalah salah satunya diwujudkan

dalam gerakan – gerakan yaitu yang disebut dengan kerja.

Tingkah laku manusia didorong oleh kebutuhan yang belum terpenuhi

atau terpuaskan dan bukan oleh kebutuhan yang telah terpenuhi. Adanya

kebutuhan yang harus dipenuhi, inilah yang menjadi faktor pendorong manusia

melakukan pekerjaan. Dari hasil kerja ini dia akan memperoleh hasil yang

digunakan untuk memenuhi kebutuhannya tersebut yaitu berupa upah atau gaji

walaupun tidak bisa dilupakan bahwa kerja itu bisa juga berfungsi sosial. Jadi,

pada hakekatnya orang bekerja bukan hanya untuk mempertahankan

kelangsungan hidupnya tetapi juga untuk memperoleh hidup yang lebih baik.

Adapun tingkatan kebutuhan yang ingin dipenuhi oleh manusia menurut

Maslow adalah sebagai berikut.(3)

1. Kebutuhan psikologis dasar, yaitu kebutuhan yang bersifat biologis seperti

pemenuhan kebutuhan akan sandang, pangan, tempat berlindung, sex dan

kesejahteraan hidup.

2. Keselamatan dan keamanan, yaitu kebutuhan akan rasa aman sewaktu

menjalankan pekerjaan dan perasaan aman akan harta sewaktu tinggal untuk

bekerja.

3. Cinta / kasih sayang, yaitu kebutuhan untuk disayang dan menyayangi,

berkumpul dengan orang lain.

4. Penghargaan, yaitu kebutuhan yang menyangkut masalah tentang penghargaan

(30)

5. Self actualization, yaitu kebutuhan untuk mewujudkan dirinya yang

ditunjukkan dari prestasi dan kemampuan untuk melaksankan ide – idenya.

Dan kebutuhan – kebutuhan yang akan dipuaskan dengan bekerja adalah :

1. Kebutuhan psikologis dasar, seperti pemuasan kebutuhan akan makan,

minum, tempat tinggal, dan kebutuhan keamanan.

2. Kebutuhan – kebutuhan sosial yaitu kebutuhan akan pertolongan dan

pengakuan orang lain.

3. Kebutuhan – kebutuhan egoistik yaitu kebutuhan manusia yang menyangkut

keinginan untuk independent, untuk melakukan sesuatu sesuai dengan

keinginannya dan mempunyai rasa pencapaian.

Menurut Mc. Gregor (dikutip dari Smith & Wakeley) dalam bukunya

As’ad (1991), mengatakan sesorang bekerja karena bekerja itu merupakan kondisi

bawaan seperti bermain atau beristirahat, untuk aktif dan mengerjakan sesuatu.

Kemudian Smith dan Wakeley dalam teorinya menambahkan bahwa seseorang itu

terdorong untuk beraktivitas karena dia berharap bahwa hal ini akan membawa

pada keadaan yang lebih memuaskan daripada keadaan sekarang. Selanjutnya

Gilmer, menyatakan bahwa bekerja itu merupakan proses fisik maupun mental

manusia dalam mencapai tujuannya.(1)

Dari berbagai uraian dan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa

bekerja adalah aktivitas manusia yang melibatkan baik fisik maupun mental yang

dasarnya adalah bawaan yang bertujuan untuk mencapai kepuasan. Perlu

ditambahkan bahwa tidak semua aktivitas itu adalah bekerja, tergantung pada

(31)

2.5. Kerangka Konsep

0020

1. Faktor Fisik - suhu

- pencahayaan - sirkulasi udara

2. Faktor Psiko-Sosial - minat

- ketentraman - keterampilan - bakat

- hubungan dengan sesama karyawan - hubungan dengan atasan

3. Faktor Finansial - gaji

- jaminan sosial - tunjangan - fasilitas - promosi

Kepuasan kerja - tinggi

(32)

BAB. III

METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Penelitian ini bersifat deskriptif analitik tentang kepuasan kerja pada

karyawan PT. First Mujur Plantation & Industry Medan Tahun 2008.

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2.1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini mengambil tempat di Kantor Direksi Medan PT. First

Mujur Plantation & Industry yang terletak di Jl. DC. Mahakam Blok C No. 14

Padang Golf Polonia Medan.

3.2.2. Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan pada bulan Maret s/d November tahun 2008.

3.3. Populasi dan Sampel 3.3.1. Populasi

Populasi adalah semua karyawan yang bekerja di Kantor Direksi

Medan PT. First Mujur Plantation & Industry per bagian / departemen yang

berjumlah 33 orang.

3.3.2. Sampel

Sampel ditentukan secara purposive yaitu hanya karyawan yang

mempunyai peluang untuk dapat menjawab keseluruhan pertanyaan yaitu

(33)

3.4. Metode Pengumpulan Data 3.4.1. Data Primer

Data primer diperoleh dengan wawancara dan pembagian kuisioner

pada setiap karyawan Kantor Direksi Medan PT. First Mujur Plantation &

Industry Medan .

3.4.2. Data Sekunder

Data sekunder diperoleh dari bagian administrasi Kantor Direksi

Medan PT. First Mujur Plantation & Industry Medan seperti jumlah karyawan,

sejarah kebun, hasil produksi.

3.5. Defenisi Operasional

1. Suhu adalah keadaan dimana udara dingin atau panas di tempat karyawan

melakukan pekerjaan.

2. Pencahayaan adalah keadaan penerangan di tempat dimana karyawan

melakukan perkerjaan.

3. Sirkulasi udara adalah kondisi keluar masuk udara di tempat dimana

karyawan melakukan perkerjaan.

4. Minat adalah kesenangan karyawan untuk melakukan pekerjaan di

perusahaan tersebut.

5. Ketentraman adalah suatu keadaan dimana karyawan dapat menyelesaikan

pekerjaannya dengan baik.

6. Keterampilan adalah keahlian yang dimiliki oleh karyawan untuk melakukan

pekerjaannya di perusahaan tersebut

7. Bakat adalah kemampuan dasar yang dimiliki oleh karyawan untuk

(34)

8. Hubungan dengan sesama karyawan adalah hubungan antara sesama

karyawan yang bekerja di setiap bagian / departemen.

9. Hubungan dengan atasan adalah hubungan antara bawahan dengan

atasannya.

10. Gaji adalah jumlah bersih yang diterima oleh karyawan setiap bulannya.

11. Jaminan sosial adalah jaminan sosial yang diterima oleh karyawan selama

karyawan bekerja di tempat tersebut.

12. Tunjangan adalah tunjangan – tunjangan yang diterima oleh karyawan selain

daripada upah pokok.

13. Fasilitas adalah sarana dan prasarana yang diberikan oleh pihak perusahaan

kepada karyawan.

15. Karyawan adalah tenaga kerja yang melakukan pekerjaan di setiap bagian /

departemen.

16. Kepuasan karyawan adalah perasaan karyawan terhadap ketiga faktor

kepuasan kerja yaitu faktor fisik, faktor psiko-sosial, dan faktor finansial.

3.6. Aspek Pengukuran

Menurut Yuenda Vicky Larasati, cara menilai kepuasan kerja dapat

dilakukan dengan cara data diolah dengan memberi skor pada masing –

masing pertanyaan. Pertanyaan terdiri dari 20 butir. Alternatif jawaban ada

2, dimana skor yang paling rendah yaitu 0 (nol), skor yang tertinggi yaitu 1

(35)

Adapun ketentuan penilaian adalah sebagai berikut :

a. Alternatif jawaban Ya diberi skor 1 untuk setiap pertanyaan mengindikasikan puas.

b. Alternatif jawaban Tidak diberi skor 0 untuk satu pertanyaan mengindikasikan tidak puas.

Penilaian : Jawaban dengan skor > 10 mengindikasikan kepuasan kerja tinggi. Jawaban dengan skor < 10 mengindikasikan kepuasan kerja

rendah.(12)

Pengolahan data dilakukan dengan cara :

1. Editing yaitu memeriksa kembali kusioner yang masuk.

2. Koding yaitu memberi kode pada setiap kusioner yang sudah diisi.

3. Tabulasi data yaitu mengelompokkan data ke dalam tabel – tabel.

Data yang dikumpulkan diolah secara manual dan disajikan ke dalam bentuk tabel

dengan menggunakan komputer. Analisa data secara deskriptif.

3.7. Teknik Analisa Data

Data yang telah diolah kemudian dianalisa dengan langkah – langkah

sebagai berikut :

1. Data yang telah terkumpul diseleksi kelengkapannya.

2. Data yang telah terseleksi kelengkapannya kemudian diberi penilaian sesuai

denga ketentuan penilaian.

3. Data kemudian diuji dengan menggunakan komputer.

(36)
(37)

BAB IV

HASIL PENELITIAN

4.1. Hasil Pengolahan Data Sekunder 4.1.1. Sejarah Berdirinya Perusahaan

PT. First Mujur Plantation & Industry Medan (PT. FMPI) merupakan

perusahaan bergerak di bidang usaha perkebunan dan pengolahan kelapa sawit.

PT. First Mujur Plantation & Industry Medan adalah bagian dari usaha ARTHA

GRAHA GROUP Jakarta. PT. First Mujur Plantation & Industry Medan berdiri

tanggal 24 September 1980. Luas areal perkebunan sesuai HGU (Hak Guna

Usaha) adalah 13.535 Ha yang terbagi atas 3 (tiga) areal kebun dan 1 (satu) pabrik

pengolahan kelapa sawit yaitu Kebun Aek Kulim, Kebun Aek Sigala-Gala, Kebun

Aek Barumun dan PKS Aek Sigala-Gala. PT. First Mujur Plantation & Industry

mempunyai Kantor Direksi di Medan dan Kantor Group Usaha di Jakarta.

4.1.2. Luas Perkebunan

Luas perkebunan seluruhnya 13.535 Ha dengan perincian sebagai berikut :

1. Tanaman Menghasilkan (TM) : 12.699 Ha

2. Pembibitan : - Ha

3. Tanaman Belum Menghasilkan (TBM) : 571 Ha

4. Emplasment : 115 Ha

(38)

4.1.3. Fasilitas

Untuk memberikan dorongan dan semangat kerja, pihak perusahaan

memberikan kelebihan – kelebihan selain gaji kepada karyawan misalnya

pemberian fasilitas kesehatan, tunjangan uang makan, uang tranpostasi, THR, dan

bonus yang diterima setiap tahun, juga perusahaan setiap tahun memberikan

kenaikan gaji kepada karyawan sesuai dengan prestasi yang ditunjukan karyawan

bersangkutan.

4.1.4. Jam Dinas Pegawai dan Karyawan

Jam dinas pegawai dan karyawan di PT. First Mujur Plantation &

Industry pada hari Senin s/d Jumat masuk kerja jam 08.15 WIB, istirahat dari jam

12.00 WIB s/d 13.00 WIB dan pulang kerja jam 16.30 WIB kecuali pada hari

Sabtu masuk kerja jam 08.15 WIB dan pulang kerja jam 12.00 WIB.

4.1.5. Uraian Tugas tiap bagian di Kantor Direksi Medan A. Bagian Personalia & Umum

Bagian personalia & umum merupakan salah satu bagian di Kantor Direksi

yang mempunyai tugas yang berbeda – beda, bagian personalia bertugas

membantu Direksi dalam melaksanakan managemen perusahaan dalam bidang

ketenagakerjaan, kesejahteraan tenaga kerja untuk meningkatkan prduktifitas

dan pemakaian tenaga kerja yang efisien guna tercapainya tujuan perusahaan

sedangkan bagian umum berhubungan dengan kebijaksanaan kesekretarian,

(39)

B. Bagian Akuntansi & Keuangan

Bagian Akuntansi & Keuangan merupakan salah satu bagian di Kantor Direksi

yang mempunyai tugas di bidang pengelolaan sumber dana dan

penggunaannya serta melakukan pencatatan sesuai dengan system akuntansi

yang berlaku yang dapat menggambarkan posisi keuangan perusahaan.

C. Bagian Tanaman

Bagian Tanaman merupakan salah satu bagian di Kantor Direksi yang

mempunyai tugas dalam melaksanakan manajemen perusahaan dalam bidang

merencanakan serta mengawasi pelaksanaan pekerjaan yang menyangkut fisik

tanaman dan produksi.

D. Bagian Teknik

Bagian Teknik merupakan salah satu bagian di Kantor Direksi yang

mempunyai tugas dalam melaksanakan manajemen perusahaan yang

berhubungan dengan kebijaksanaan di bidang teknik antara lain pabrik kelapa

sawit, sipil dan traksi alat berat (bengkel).

E. Bagian Marketing dan Pembelian

Bagian Marketing dan Pembelian merupakan salah satu bagian di Kantor

Direksi yang mempunyai tugas dalam melaksanakan managemen perusahaan

yang berhubungan dengan perencanaan, pelaksanaan penjualan produksi

kebun dan pembelian untuk keperluan perusahaan secara efisien.

F. Bagian Hukum / Legal

Bagian Hukum / Legal merupakan salah satu bagian di Kantor Direksi yang

(40)

berhubungan dengan kebijaksanaan penyelesaian masalah – masalah hukum di

perusahaan.

G. Bagian Financial Controller

Bagian Financial Controller merupakan salah satu bagian di Kantor Direksi

yang mempunyai tugas dalam melaksanakan managemen perusahaan yang

berhubungan dengan pengawasan dan evaluasi terhadap sistem pengendalian

pengelolaan managemen dan pengawasan dari seluruh kegiatan perusahaan

serta memberikan saran untuk perbaikan.

4.2. Hasil Pengelahan Data Primer 4.2.1. Gambaran Umum Responden

Seperti yang telah ditetapkan sebelumnya bahwa sampel adalah seluruh karyawan yang seluruhnya berjumlah 33 orang dan karyawan yang

dijadikan sample adalah seluruh karyawan yang mempunyai peluang untuk dapat

menjawab selruh pertanyaan yaitu karyawan yang mempunyai ruangan untuk

kerja sebanyak 20 orang.

Dari hasil pengumpulan data diperoleh gambaran sebagai berikut :

a. Umur

Tabel 1. DISTRIBUSI RESPONDEN BERDASARKAN UMUR

(41)

Dari tabel 1 di atas dapat dilihat bahwa umur karyawan berada antara umur 20-59

tahun. Umur karyawan dibedakan atas nilai tengah (median). Umur pekerja PT.

First Mujur Plantation yaitu 36 tahun.

b. Lama Bekerja

Tabel 2. DISTRIBUSI RESPONDEN BERDASARKAN LAMA BEKERJA KARYAWAN PT. FIRST MUJUR PLANTATION & INDUSTRY

MEDAN

sebanyak 10 orang (50%), dan ≥8 sebanyak 10 orang (50%).

c. Tingkat Pendidikan

Tabel 3. DISTRIBUSI RESPONDEN BERDASARKAN TINGKAT PENDIDIKAN

KARYAWAN PT. FIRST MUJUR PLANTATION & INDUSTRY MEDAN

TAHUN 2008

No Pendidikan Frekuensi

(f) %

1 SLTP 2 10,00

2 SLTA sederajat 4 20,00

3 Akademi 6 30,00

4 Perguruan Tinggi

(S1 & S2) 8 40,00

Jumlah 20 100

Dari tabel di atas bahwa dari 20 responden masih terdapat adanya karyawan yang

tamat SLTP yaitu sebanyak 2 orang (10,00%), SLTA yaitu sebanyak 4 orang

(42)

d. Status Perkawinan

Tabel 4. DISTRIBUSI RESPONDEN BERDASARKAN STATUS PERKAWINAN

KARYAWAN PT. FIRST MUJUR PLANTATION & INDUSTRY MEDAN

TAHUN 2008

No Status Perkawinan Frekuensi

(f) %

1 Belum Kawin 6 30,00

2 Kawin 14 70,00

Jumlah 20 100

Dari tabel di atas bahwa hampir semua responden sudah berstatus kawin yaitu

sebanyak 14 orang (70,00%), 6 orang yang belum kawin (30,00%) dan tidak ada

responden yang duda atau janda.

e. Bagian Pekerjaan

Tabel 5. DISTRIBUSI RESPONDEN BERDASARKAN BAGIAN PEKERJAAN

KARYAWAN PT. FIRST MUJUR PLANTATION & INDUSTRY MEDAN

TAHUN 2008

No Bagian Pekerjaan Frekuensi

(f) %

Dari tabel di atas bahwa bagian pekerjaan yang paling banyak menyerap

karyawan adalah bagian pekerjaan akuntansi dan keuangan yaitu 8 orang

(43)

adalah bagian pekerjaan hukum dan financial controller masing – masing terdiri

dari 1 orang (5,00%).

f. Pendapatan Per Bulan

Tabel 6. DISTRIBUSI RESPONDEN BERDASARKAN PENDAPATAN PERBULAN

KARYAWAN PT. FIRST MUJUR PLANTATION &INDUSTRY MEDAN

TAHUN 2008

No Bagian Pekerjaan Frekuensi

(f) %

1 ≤ Rp. 2.800.000 10 50,00

2 ≥ Rp. 2.800.000 10 50,00

Jumlah 20 100

Dari tabel di atas bahwa responden mempunyai pendapatan berada antara ≤ Rp.

2.800.000,- sebanyak 10 orang (50%), responden yang mempunyai pendapatan

≥Rp. 2.800.000,- sebanyak 10 orang (50%)

A. Faktor Fisik a. Pencahayaan

Tabel 1. DISTRIBUSI RESPONDEN BERDASARKAN PUAS TIDAKNYA KARYAWAN TERHADAP PENCAHAYAAN DI RUANGAN KERJA

KARYAWAN PT. FIRST MUJUR PLANTATION & INDUSTRY MEDAN

TAHUN 2008

No Kepuasan Karyawan terhadap pencahayaan di ruangan kerja

Frekuensi

Dari tabel di atas rata – rata responden menyatakan bahwa mereka puas dengan

pencahayaan di ruangan kerja yaitu sebanyak 17 orang (85,00%) dan hanya 3

orang (15,00%) yang menyatakan bahwa mereka tidak puas dengan pencahayaan

(44)

b. Sirkulasi Udara

Tabel 2. DISTRIBUSI RESPONDEN BERDASARKAN PUAS TIDAKNYA KARYAWAN TERHADAP SIRKULASI UDARA DI RUANGAN KERJA

KARYAWAN PT. FIRST MUJUR PLANTATION & INDUSTRY MEDAN

TAHUN 2008

No Kepuasan Karyawan terhadap sirkulasi udara

Dari tabel di atas rata – rata responden menyatakan bahwa mereka puas dengan

sirkulasi udara di ruangan kerja yaitu sebanyak 18 orang (90,00%) dan hanya 2

orang (10,00%) yang menyatakan bahwa mereka tidak puas dengan sirkulasi

udara di ruangan kerja.

c. Suhu Udara

Tabel 3. DISTRIBUSI RESPONDEN BERDASARKAN PUAS TIDAKNYA KARYAWAN TERHADAP SUHU UDARA DI RUANGAN KERJA KARYAWAN PT. FIRST MUJUR PLANTATION & INDUSTRY

MEDAN TAHUN 2008

No Kepuasan Karyawan terhadap suhu udara

Dari tabel di atas rata – rata responden menyatakan bahwa mereka puas dengan

suhu udara di ruangan kerja yaitu sebanyak 17 orang (85,00%) dan hanya 3 orang

(15,00%) yang menyatakan bahwa mereka tidak puas dengan suhu udara di

(45)

B. Faktor Kepuasan Psiko-Sosial a. Minat

Tabel 4. DISTRIBUSI RESPONDEN BERDASARKAN PUAS TIDAKNYA KARYAWAN TERHADAP KESESUAIAN TUGAS DENGAN MINAT YANG DIMILIKI

KARYAWAN PT. FIRST MUJUR PLANTATION & INDUSTRY MEDAN

TAHUN 2008

No Kepuasan Karyawan terhadap kesesuaian tugas dengan minat yang dimiliki

Frekuensi

Dari tabel di atas bahwa 15 orang (75,00%) menyatakan bahwa karyawan merasa

puas terhadap kesesuaian tugas dengan minat yang dimiliki dan hanya 5 orang

(25,00%) yang menyatakan bahwa karyawan merasa tidak puas terhadap

kesesuaian tugas dengan minat yang dimiliki. b. Ketenteraman

Tabel 5. DISTRIBUSI RESPONDEN BERDASARKAN PUAS TIDAKNYA KARYAWAN TERHADAP KETENTERAMAN SELAMA BEKERJA

KARYAWAN PT. FIRST MUJUR PLANTATION & INDUSTRY MEDAN

TAHUN 2008

No Kepuasan Karyawan terhadap Ketenteraman selama bekerja

Dari tabel di atas bahwa hampir seluruh responden yaitu 19 orang (95,00%)

menyatakan puas terhadap ketenteraman yang mereka rasakan selama melakukan

pekerjaan dan hanya 1 orang (5,00%) yang menyatakan tidak puas terhadap

(46)

c. Keterampilan

Tabel 6. DISTRIBUSI RESPONDEN BERDASARKAN PUAS TIDAKNYA KARYAWAN TERHADAP KESESUAIAN TUGAS DENGAN KETERAMPILAN YANG DIMILIKI kesesuaian tugas dengan keterampilan yang dimiliki

Dari tabel di atas rata – rata responden menyatakan bahwa mereka puas dengan

pekerjaannya karena sesuai dengan keterampilan yang dimilki yaitu sebanyak 17

orang (85,00%) merasa puas terhadap kesesuaian tugas dengan keterampilan yang

dimiliki dan hanya 3 orang (15,00%) yang menyatakan bahwa merasa tidak puas

terhadap kesesuaian tugas dengan keterampilan yang dimiliki.

d. Bakat

Tabel 7. DISTRIBUSI RESPONDEN BERDASARKAN PUAS TIDAKNYA KARYAWAN TERHADAP BAKAT YANG DIMILIKI

KARYAWAN PT. FIRST MUJUR PLANTATION & INDUSTRY MEDAN

TAHUN 2008

No

Kepuasan Karyawan terhadap kesesuaian tugas dengan

bakat yang dimiliki

Dari tabel di atas rata – rata responden menyatakan bahwa mereka puas dengan

pekerjaannya karena sesuai dengan keterampilan yang dimilki yaitu sebanyak 18

(47)

tidak puas dengan pekerjaannya karena tidak berbakat dalam melakukan

pekerjaan tersebut.

e. Ketegasan Pimpinan

Tabel 8. DISTRIBUSI RESPONDEN BERDASARKAN PUAS TIDAKNYA KARYAWAN TERHADAP KETEGASAN PIMPINAN DALAM MENEGAKKAN DISIPLIN

Dari tabel di atas rata – rata responden menyatakan bahwa mereka puas dengan

ketegasan pimpinan dalam menegakkan disiplin yaitu sebanyak 18 orang

(90,00%) dan hanya 2 orang (10,00%) yang menyatakan bahwa mereka tidak puas

dengan ketegasan pimpinan dalam menegakkan disiplin.

f. Hubungan Kerjasama antara sesama karyawan

Tabel 9. DISTRIBUSI RESPONDEN BERDASARKAN PUAS TIDAKNYA KARYAWAN TERHADAP HUBUNGAN KERJASAMA DENGAN SESAMA KARYAWAN hubungan kerjasama dengan sesama

karyawan

Dari tabel di atas rata – rata responden menyatakan bahwa mereka puas dengan

(48)

dan hanya 3 orang (15,00%) yang menyatakan bahwa mereka tidak puas dengan

hubungan kerjasama antara sesama karyawan.

g. Suasana Kekeluargaan dalam lingkungan kerja

Tabel 10. DISTRIBUSI RESPONDEN BERDASARKAN PUAS TIDAKNYA KARYAWAN TERHADAP SUASANA KEKELUARGAAN DALAM LINGKUNGAN KERJA

KARYAWAN PT. FIRST MUJUR PLANTATION & INDUSTRY MEDAN

TAHUN 2008

No Kepuasan Karyawan terhadap suasana kekeluargaan dalam lingkungan kerja

Frekuensi

Dari tabel di atas rata – rata responden menyatakan bahwa mereka puas terhadap

suasana kekeluargaan dalam lingkungan kerja yaitu sebanyak 18 orang (90,00%)

dan hanya 2 orang (10,00%) yang menyatakan bahwa mereka tidak puas terhadap

suasana kekeluargaan dalam lingkungan kerja.

C. Kepuasan Finansial

a. Kesesuaian Gaji dengan tingkat pendidikan

Tabel 11. DISTRIBUSI RESPONDEN BERDASARKAN PUAS TIDAKNYA KARYAWAN TERHADAP KESESUAIAN GAJI YANG DITERIMA DENGAN TINGKAT PENDIDIKAN

KARYAWAN PT. FIRST MUJUR PLANTATION & INDUSTRY MEDAN

TAHUN 2008

No

Kepuasan Karyawan terhadap kesesuaian gaji yang diterima dengan

(49)

Dari tabel di atas rata – rata responden menyatakan bahwa mereka puas terhadap

kesesuaian gaji yang diterima dengan tingkat pendidikan yaitu sebanyak 18 orang

(90,00%) dan hanya 2 orang (10,00%) yang menyatakan bahwa mereka tidak puas

terhadap kesesuaian gaji yang diterima dengan tingkat pendidikan.

b. Kesesuaian Gaji dengan prestasi kerja

Tabel 12. DISTRIBUSI RESPONDEN BERDASARKAN PUAS TIDAKNYA KARYAWAN TERHADAP KESESUAIAN GAJI YANG DITERIMA DENGAN PRESTASI KERJA

KARYAWAN PT. FIRST MUJUR PLANTATION & INDUSTRY MEDAN

TAHUN 2008

No

Kepuasan Karyawan terhadap kesesuaian gaji yang diterima

dengan prestasi kerja

Dari tabel di atas rata – rata responden menyatakan bahwa mereka puas terhadap

kesesuaian gaji yang diterima dengan prestasi kerja yaitu sebanyak 17 orang

(85,00%) dan hanya 3 orang (15,00%) yang menyatakan bahwa mereka tidak puas

terhadap kesesuaian gaji yang diterima dengan prestasi kerja.

c. Kesesuaian Gaji dengan tingkat kemampuan dan pengalaman kerja.

Tabel 13. DISTRIBUSI RESPONDEN BERDASARKAN PUAS TIDAKNYA KARYAWAN TERHADAP KESESUAIAN GAJI YANG DITERIMA DENGAN DENGAN TINGKAT KEMAMPUAN DAN PENGALAMAN KERJA kesesuaian gaji yang diterima dengan

(50)

Dari tabel di atas rata – rata responden menyatakan bahwa mereka puas terhadap

kesesuaian gaji yang diterima dengan tingkat kemampuan dan pengalaman kerja

yaitu sebanyak 18 orang (90,00%) dan hanya 2 orang (10,00%) yang menyatakan

bahwa mereka tidak puas terhadap kesesuaian gaji yang diterima dengan tingkat

kemampuan dan pengalaman kerja.

d. Kesesuaian Gaji dengan waktu kerja yang digunakan.

Tabel 14. DISTRIBUSI RESPONDEN BERDASARKAN PUAS TIDAKNYA KARYAWAN TERHADAP KESESUAIAN GAJI YANG

DITERIMA DENGAN WAKTU KERJA YANG DIGUNAKAN KARYAWAN PT. FIRST MUJUR PLANTATION & INDUSTRY

MEDAN TAHUN 2008

No

Kepuasan Karyawan terhadap kesesuaian gaji yang diterima dengan

waktu kerja yang digunakan

Frekuensi

(f) %

1 Ya 17 85,00

2 Tidak 3 15,00

Jumlah 20 100

Dari tabel di atas rata – rata responden menyatakan bahwa mereka puas terhadap

kesesuaian gaji yang diterima dengan waktu kerja yang digunakan yaitu sebanyak

17 orang (85,00%) dan hanya 3 orang (15,00%) yang menyatakan bahwa mereka

tidak puas terhadap kesesuaian gaji yang diterima dengan waktu kerja yang

(51)

e. Kesesuaian Gaji dengan masa kerja.

Tabel 15. DISTRIBUSI RESPONDEN BERDASARKAN PUAS TIDAKNYA KARYAWAN TERHADAP KESESUAIAN GAJI YANG DITERIMA DENGAN MASA KERJA

KARYAWAN PT. FIRST MUJUR PLANTATION & INDUSTRY MEDAN

TAHUN 2008

No

Kepuasan Karyawan terhadap kesesuaian gaji yang diterima dengan

masa kerja

Dari tabel di atas rata – rata responden menyatakan bahwa mereka puas terhadap

kesesuaian gaji yang diterima dengan masa kerja yaitu sebanyak 18 orang

(90,00%) dan hanya 2 orang (10,00%) yang menyatakan bahwa mereka tidak puas

terhadap kesesuaian gaji yang diterima dengan masa kerja.

f. Kesesuaian Gaji dengan jaminan sosial yang diterima.

Tabel 16. DISTRIBUSI RESPONDEN BERDASARKAN PUAS TIDAKNYA

KARYAWAN TERHADAP KESESUAIAN GAJI YANG

DITERIMA DENGAN JAMINAN SOSIAL YANG DITERIMA KARYAWAN PT. FIRST MUJUR PLANTATION & INDUSTRY

MEDAN TAHUN 2008

No

Kepuasan Karyawan terhadap kesesuaian gaji yang diterima dengan

jaminan sosial yang diterima.

Frekuensi

Dari tabel di atas rata – rata responden menyatakan bahwa mereka puas terhadap

kesesuaian gaji yang diterima dengan jaminan sosial yang diterima yaitu sebanyak

18 orang (90,00%) dan hanya 2 orang (10,00%) yang menyatakan bahwa mereka

(52)

g. Kesesuaian Gaji dengan tunjangan yang diterima.

Tabel 17. DISTRIBUSI RESPONDEN BERDASARKAN PUAS TIDAKNYA KARYAWAN TERHADAP KESESUAIAN GAJI YANG DITERIMA DENGAN TUNJANGAN YANG DITERIMA

KARYAWAN PT. FIRST MUJUR PLANTATION & INDUSTRY MEDAN

TAHUN 2008

No

Kepuasan Karyawan terhadap kesesuaian gaji yang diterima dengan

jaminan sosial yang diterima

Frekuensi

Dari tabel di atas rata – rata responden menyatakan bahwa mereka puas terhadap

kesesuaian gaji yang diterima dengan tunjangan yang diterima yaitu sebanyak 17

orang (85,00%) dan hanya 3 orang (15,00%) yang menyatakan bahwa mereka

tidak puas terhadap kesesuaian gaji yang diterima dengan tunjangan yang

diterima.

h. Fasilitas dalam ruangan kerja.

Tabel 18. DISTRIBUSI RESPONDEN BERDASARKAN PUAS TIDAKNYA KARYAWAN TERHADAP FASILITAS DALAM RUANGAN KERJA

KARYAWAN PT. FIRST MUJUR PLANTATION & INDUSTRY MEDAN

TAHUN 2008

No Kepuasan Karyawan terhadap fasilitas dalam ruangan kerja

Dari tabel di atas rata – rata responden menyatakan bahwa mereka puas terhadap

fasilitas dalam ruangan kerja yaitu sebanyak 17 orang (85,00%) dan hanya 3

orang (15,00%) yang menyatakan bahwa mereka tidak puas terhadap fasilitas

(53)

i. Kesempatan pengembangan diri.

Tabel 19. DISTRIBUSI RESPONDEN BERDASARKAN PUAS TIDAKNYA KARYAWAN TERHADAP KESEMPATAN PENGEMBANGAN DIRI

Dari tabel di atas rata – rata responden menyatakan bahwa mereka puas terhadap

kesempatan pengembangan diri yaitu sebanyak 17 orang (85,00%) dan hanya 3

orang (15,00%) yang menyatakan bahwa mereka tidak puas terhadap kesempatan

pengembangan diri.

j. Kebijaksanaan promosi.

Tabel 20. DISTRIBUSI RESPONDEN BERDASARKAN PUAS TIDAKNYA KARYAWAN TERHADAP KEBIJAKSANAAN PROMOSI

KARYAWAN PT. FIRST MUJUR PLANTATION & INDUSTRY MEDAN

TAHUN 2008

No Kepuasan Karyawan terhadap kebijaksanaan promosi

Dari tabel di atas rata – rata responden menyatakan bahwa mereka puas terhadap

kebijaksanaan promosi yaitu sebanyak 17 orang (85,00%) dan hanya 3 orang

(15,00%) yang menyatakan bahwa mereka tidak puas terhadap kebijaksanaan

(54)
(55)
(56)

BAB V PEMBAHASAN

5.1. Gambaran Umum Responden

a. Distribusi responden berdasarkan umur

Dari data yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa 20 responden umur

karyawan berada antara umur 20-59 tahun. Umur karyawan dibedakan atas nilai

tengah (median). Umur pekerja PT. First Mujur Plantation & Industry Medan

yaitu 36 tahun.

b. Distribusi responden berdasarkan lama bekerja.

Dari data yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa 20 responden

karyawan mempunyai lama bekerja berada antara 0-39 tahun. Lama bekerja

dibedakan atas nilai tengah (median). Lama bekerja PT. First Mujur Plantation &

Industry Medan yaitu 8 tahun.

c. Distribusi responden berdasarkan tingkat pendidikan.

Ada 8 responden (40%) yang menunjukkan bahwa tingkat pendidikan

karyawan rata – rata perguruan tinggi (S1 & S2) dan hanya 2 responden (10%)

yang tingkat pendidikan karyawan SLTP sehingga mempengaruhi pola pikir

karyawan terhadap pekerjaan dimana karyawan sudah mengerti akan hak dan

kewajibannya.

d. Distribusi responden berdasarkan status perkawinan

Untuk tingkat status perkawinan dari data yang diperoleh bahwa 14

responden (70%) menunjukkan bahwa karyawan sudah menikah dan hanya 6

(57)

e. Distribusi responden berdasarkan bagian pekerjaan.

Dalam pembagian pekerjaan, bagian yang paling banyak menyerap

karyawan adalah bagian akuntasni dan keuangan, hal dapat dilihat dari data yang

ada dimana 8 responden (40%) karyawan bekerja di bagian akuntansi dan

keuangan dan bagian pekerjaan yang paling sedikit menyerap karyawan adalah

bagian hukum (legal) dan financial controller yang masing –masing 1 responden

(5%).

f. Distribusi responden berdasarkan pendapatan perbulan.

Dari data yang ada dapat disimpulkan bahwa 20 responden mempunyai

pendapatan berada antara Rp. 950.000 – Rp. 5.000.000. Gaji dibedakan atas nilai

tengah (median) gaji karyawan PT. First Mujur Plantation & Industry Medan

yaitu Rp. 2.800.000,-

5.2. Faktor Fisik

a. Distribusi responden berdasarkan puas tidaknya karyawan terhadap pencahayaan di ruangan kerja.

Secara umum dapat disimpulkan bahwa hampir semua karyawan

menyatakan puas terhadap pencahayaan di ruangan kerja yaitu ada 17 orang

(85%) yang puas terhadap pencahayaan di ruangan kerja dan hanya 3 orang (15%)

karyawan di bagian tehnik yang menyatakan tidak puas terhadap pencahayaan

karena meja kerja karyawan berada di pojok. Pencahayaan yang baik

memungkinkan karyawan melihat obyek-obyek yang di kerjakannya secara jelas,

cepat dan tanpa upaya-upaya tidak perlu. Lebih dari itu, pencahayaan yang

(58)

menyegarkan. Permasalahan pencahayaan meliputi kemampuan manusia untuk

melihat sesuatu, sifat-sifat dari indera pengelihatan, usaha-usaha yang dilakukan

untuk melihat obyek lebih baik dan pengaruh pencahayaan terhadap lingkungan

kerja. Suatu hal yang sangat perlu diperhatikan ialah kenapa seseorang melihat

suatu obyek dengan mudah dan cepat,sedangkan lainnya harus dengan berusaha

keras, sedangkan lainnya tidak terlihat sama sekali.

b. Distribusi responden berdasarkan puas tidaknya karyawan terhadap sirkulasi udara di ruangan kerja.

Dari data yang ada 18 orang (90%) karyawan yang puas terhadap

sirkulasi udara di ruangan kerja dan hanya 2 orang (10%) yang menyatakan tidak

puas terhadap sirkulasi udara di ruangan kerja karena ruangan kerja kecil dan

dengan ventilasi yang tidak cukup pada bagian teknik.

c. Distribusi responden berdasarkan puas tidaknya karyawan terhadap suhu udara di ruangan kerja.

Faktor suhu ruangan sangat menentukan untuk kenyamanan bekerja

karyawan, dalam buku Suma’mur (1976) menyebutkan bahwa suhu udara nikmat

di tempat kerja adalah 24-260C, dari data yang diperoleh dapat disimpulkan

bahwa ada 17 orang (85%) karyawan yang puas terhadap suhu udara di ruangan

kerja dan hanya 3 orang (15%) yang meyatakan tidak puas terhadap suhu udara di

ruangan kerja, karena mesin pendingin (AC) diruangan teknik rusak. Suhu panas

dapat mengurangi kelincahan, memperpanjang waktu reaksi dan waktu

pengambilan keputusan, mengganggu kecermatan kerja otak, mengganggu

(59)

5.3. Faktor Kepuasan Psiko-Sosial

a. Distribusi responden berdasarkan puas tidaknya karyawan terhadap kesesuaian tugas dengan minat yang dimiliki.

Bila dilihat daridata ada 15 orang (75%) karyawan yang puas terhadap

kesesuaian tugas dengan minat yang dimiliki dan hanya 5 orang (25,00%) yang

menyatakan bahwa karyawan merasa tidak puas terhadap kesesuaian tugas dengan

minat yang dimiliki . karyawan yang tidak puas bekerja di bagian personalia dan

umum, marketing dan pembelian, 3 (orang) di bagian akuntansi dan keuangan.

Ketidak puasan karyawan disebabkan karena mereka lebih menyukai di bagian

tanaman karena bagian ini lebih mudah untuk dipromosikan sebagai Asisten

kebun. Heidjrachman Ranupandojo & Suad Hasnan (1984) dalam bukunya

menyebutkan bahwa semua orang mempunyai minat terhadap suatu pekerjaannya

akan mengerjakan pekerjaannya dengan lebih baik daripada yang tidak berminat.

b. Distribusi responden berdasarkan puas tidaknya karyawan terhadap ketenteraman selama bekerja.

Dari data yang ada bahwa 19 orang (95%) yang menyatakan puas

dengan ketenteraman yang mereka rasakan selama melakukan pekerjaan dan

hanya 1 orang (5,00%) di bagian tehnik yang menyatakan tidak tenteram selama

melakukan pekerjaannya karena karyawan merasa terganggu dengan suara mesin

genset. Ada karyawan yang sangat peka terhadap kebisingan, terutama pada suara

tinggi. Hal ini dapat dikendalikan dengan penempatan mesin genset jauh dari

ruangan kerja kantor. Sehingga dapat menghasilkan suatu pekerjaan yang baik

Gambar

Tabel 1. DISTRIBUSI RESPONDEN BERDASARKAN UMUR
Tabel 3. DISTRIBUSI RESPONDEN BERDASARKAN TINGKAT
Tabel 5. DISTRIBUSI RESPONDEN BERDASARKAN BAGIAN
Tabel 6. DISTRIBUSI RESPONDEN BERDASARKAN PENDAPATAN
+7

Referensi

Dokumen terkait

100 21 Agustus 2019 07.00 WIB Kampanye Jalan Hijau dan Naik angkutan Umum Massal Menuju Transportasi Berkelanjutan. Jalur pedestrian Dukuh Atas,

Model ujian ini adalah pilihan berganda: memilih maksimum SATU jawaban untuk setiap soal dan jika peserta memilih lebih dari satu jawaban untuk satu soal, maka jawaban tersebut

Kepuasan Kerja dengan Komitmen Karyawan terhadap Perusahaan Keterkaitan antara kepuasan kerja terhadap komitmen karyawan dimana karyawan yang puas baik terhadap pekerjaan

Kepuasan Kerja adalah suatu sikap karyawan terhadap pekerjaan yang burhubungan dengan situasi kerja, kerja sama antar karyawan, imbalan yang diterima dalam kerja,

7. Uang Makan,tambahan gaji yang diberikan kepada karyawan untuk uang makan selama jam kerja. Potongan gaji,penghasilan yang akan diterima oleh karyawan adalah penghasilan

Sehingga dapat disimpulkan kepala sekolah bukan sekedar guru yang diberi tugas dalam menjalankan atau mengelola sekolah, namun juga bagaimana semua anggota atau

Gedung Keuangan Negara (GKN) Kupang Lantai IV, JI.. 1) Nilai koreksi Persediaan yang disajikan berupa selisih antara saldo awal setelah koreksi dan saldo awal

Hasil analisis jalur menunjukkan bahwa komitmen organisasional tidak dapat berpengaruh langsung ke kepuasan kerja, karena koefisien hubungan langsung lebih kecil dari koefisien